Upload
ngonhan
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA
TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TRISEMESTER III DI POLIKLINIK KEBIDANAN
DAN KANDUNGAN RSUD SURAKARATA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
S.T.K. Yuliana
NIM. ST14053
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan kasihNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan
Payudara Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Pimigravida Trisemester III Di
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta”, ini disusun sebagai salah
satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan di STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan dukungan yang sangat
bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:
1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns., M.Kep. Selaku ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta
2. Atiek Murhayati, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku Ketua Program Studi S-1
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
3. bc. Yeti Nurhayati, M.Kes. Selaku pembimbing utama yang telah
meluangkan waktu dan meberikan bimbingan, arahan serta masukan selama
proses penyusunan skripsi ini hingga selesai
4. Dra. Agnes Sri Harti, M. Si. Selaku pembimbing kedua yang telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, arahan serta masukan selama
proses penyusunan skripsi ini hingga selesai
5. Ika Subekti Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku penguji yang telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, arahan serta masukan selama
proses penyusunan skripsi ini hingga selesai
6. Segenap dosen program studi S-1 Keperawatan dan staf pengajar STIKes
Kusuma Husada Surakarta yang telah memberi ilmu dan bimbingan dalam
menyusun skripsi ini
7. Bagian perpustakaan yang telah membantu peneliti dalam memperoleh
referensi dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai
8. Pihak RSUD Surakarta yang telah memberikan ijin dan dukungan pada
peneliti untuk melakukan penelitian di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
hingga selesai
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi hingga selesai
v
10. Semua responden penelitian yaitu ibu hamil primigravida trisemester III
yang berkunjung di Poliklinik kebidanan RSUD Surakarta, yang telah
membantu peneliti dalam mengisi koesioner dan menyelesaikan penyusunan
skripsi ini hingga selesai
11. Teman-teman mahasiswa program transfer Studi S-1 Keperawatan angkatan
ke 2 STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah senantiasa menjadi teman
seperjuangan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini
masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangatlah penulis harapkan sehingga dapat menyempurnakan skripsi
ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi mahasiswa STIKes Kusuma Husada
Surakarta khususnya bagi ilmu Keperawatan di Indonesia pada umumnya.
Surakarta, Januari 2016
Peneliti
S.T.K Yuliana
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ........................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................
DAFTAR TABEL ..................................................................................
iii
iv
v
vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
ABSTRAK ...............................................................................................
ABSTRACT ............................................................................................
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teori ............................................................. 7
2.2. Pendidikan Kesehatan .................................................. 10
2.3. Perawatan Payudara ..................................................... 15
2.4. Kehamilan .................................................................... 21
2.5. Keaslian Penelitian ...................................................... 24
2.6. Kerangka Teori ............................................................ 27
2.7. Kerangka Konsep ......................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian ......................................................... 29
3.2. Populasi Dan Sempel ................................................... 29
3.3. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................... 31
3.4. Variabel Penelitian Definisi Operasional Dan Skala
Pengukuran ..................................................................
32
vii
3.5. Alat Pengumpulan Data ............................................... 33
3.6. Uji Validitas Dan Reliabilitas ...................................... 34
3.7. Cara Pengumpulan Data .............................................. 36
3.8. Tehnik Pengolahan ...................................................... 37
3.9. Analisa Data ........................................................... 39
3.10. Etika Penelitian ............................................................ 41
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................... 42
4.2. Hasil Analisa Univariat ................................................ 42
4.3. Hasil Analisa Bivariat .................................................. 45
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden .............................................. 47
5.2. Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trisemester III
Sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan ...................
51
5.3. Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trisemester III
Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan ..................
54
5.4. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan
Payudara Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida Trisemester III ........................................
56
BAB VI PENUTUP
6.1. Simpulan ...................................................................... 60
6.2. Saran ........................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
NOMOR TABEL JUDUL TABEL HALAMAN
2.5. Keaslian Penelitian 24
2.6. Kerangka Teori 28
2.7. Kerangka Konsep 29
3.2. Definisi Operasional 33
4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 43
4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Pekerjaan
43
4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan
43
4.4. Karakteristik Pengetahuan Responden
Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan
44
4.5. Karakteristik Pengetahuan Responden Setelah
Mendapatkan Pendidikan Kesehatan
44
4.6. Nilai Pengetahuan Responden Sebelum Dan
Sesudah Mendapatkan Pendidikan Kesehatan
45
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Judul Gambar Halaman
2.1. Gerakan Hoffman 17
2.2. Gerakan Hoffman 18
2.3. Kedua tangan diantara payudara 19
2.4. Kedua tangan melingkari payudara 19
2.5. Kedua tangan melepaskan payudara 20
2.6. Mengurut payudara menggunakan tangan
sisi luar
20
x
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran Keterangan
1. Surat Ijin Studi Pendahuluan Penelitian
2. Lembar Disposisi Studi Pendahuluan
3. Permohonan Studi Pendahuluan Pada Bappeda Surakarta
4. Permohonan Studi Pendahuluan Pada Kesbangpol
5. Lembar Ijin Studi Pendahuluan dari Bappeda dan
Kesbangpolinmas Surakarta
6. Permohonan Ijin Penelitian
7. Lembar Disposi Ijin Penelitian RSUD Surakarta
8. Permohonan Menjadi Responden
9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
10 Lembar Koesioner
11 Lembar Jawaban
12 Lembar Konsultasi
13 Lembar Hasi Uji Statistik Wilcoxon
14 Jadwal Penelitian
xi
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016
S.T.K YULIANA
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Payudara Terhadap
Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trisemester III Di Poliklinik
Kebidanan
Dan Kandungan RSUD Surakarta
Abstrak
Pengetahuan sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
terutama dalam perawatan payudara pada masa hamil. Bila perawatan payudara
dilakukan secara baik dan teratur akan menghindari puting susu yang sakit atau
lecet, infeksi payudara, dan akan memperlancar pengeluaran ASI setelah
melahirkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil
primigravida trisemester III tentang perawatan payudara dan menganalisa
pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara terhadap pengetahuan
ibu hamil primigravida trisemester III di poliklinik kebidanan dan kandungan
RSUD Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pra-eksperimental
dengan one group pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan di poliklinik kebidanan
dan kandungan RSUD Surakarta, pada bulan September-Oktober 2015. Sampel
yang diambil yaitu 57 responden ibu hamil primigravida trisemester III.
Pengambilan sempel dengan tehnik purposive sampling. Instrumen penelitian ini
adalah koesioner tertutup dan diisi oleh responden. Analisa data menggunakan
analisa univariat untuk mengetahui karakteristik pendidikan kesehatan, dan
analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon untuk menilai pengaruh pendidikan
kesehatan yang diberikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu primigravida
tentang perawatan payudara sebelum dilakukan pendidikan kesehatan diketahui
24 responden berpengetahuan baik (42,11%), dan setelah dilakukan pendidikan
kesehatan diketahui 49 responden berpengetahuan baik (85,96%), dengan nilai p-
value 0,000 atau p < 0,05.
Kesimpulan menunjukan adanya pengaruh antara pendidikan kesehatan
tentang perawatan payudara terhadap pengetahuan ibu hamil primigravida
trisemester III.
Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, Perawatan payudara, Pengetahuan ibu
hamil primigravida
Daftar Pustaka : 29 (2001-2014)
xii
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
SCHOOL OF HEALTH SCIENCES OF KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
S.T.K Yuliana
The Effect of Health Education on Breast Care on the Knowledge
of Primigavidas in the Third Trimester of Pregnancy at Obstetrics and
Gynecology Clinic of Surakarta Regional Public Hospital (RSUD Surakarta)
Abstract
Knowledge is important to shape an individual’s behavior especially in
performing breast care during pregnancy. Good and regular breast care will help
pregnant women to avoid painful and blister nipples and breast infection, and
smoothen breast milk production after birth. This research aims at investigating
the knowledge of primigravidas in the third trimester of pregnancy on breast care
and analyzing the effect of health education on breast care on the knowledge of
primigravidas in the third trimester at Obstetrics and Gynecology Clinic of
Surakarta Regional Public Hospital.
This research applied quantitative method with pre-experimental and one
group pretest and post-test designs. This study was carried out at Obstetrics and
Gynecology Clinic of Surakarta Regional Public Hospital in September to
October 2015. The samples were 57 respondents consisting of primigravidas in
the third trimester of pregnancy, taken using purposive sampling technique. The
research instruments comprised close-ended questionnaires which were fulfilled
by respondents. Univariate data analysis was applied to analyze the characteristic
of health education, while bivariate analysis using Wilcoxon test was applied to
evaluate the effect of health education.
The findings indicate that before receiving heath education, 24
respondents (42.11%) are considered having good knowledge on breast care, and
after receiving health education, 49 respondents (85.96%) are reported to have
good knowledge on breast care, with the p-value of 0.000 or p < 0.05.
In conclusion, health education on breast care contributes to the
knowledge of primigravidas at the third semester of pregnancy.
Keywords : health education, breast care, knowledge of primigravidas.
References : 29 (2001-2014)
xiii
The Relationship between Mothers’ Knowledge on Cesarean Section (Sectio
Caesarea) Wound and Treatments for Healing Wound after Cesarean
Section (Post Sectio Caesarea) at Obstetrics and Gynecology Clinic of
Surakarta Regional Public Hospital (RSUD Surakarta)
Maria Paskalilaudes Meo1)
Wahyu Rima Agustin2)
GalihSetiaAdi3)
1. Student of Bachelor of Nursing Program at School of Health
Sciences of Kusuma Husada, Surakarta
2. Lecturer at School of Health Sciences of Kusuma Husada, Surakarta
3. Lecturer at School of Health Sciences of Kusuma Husada, Surakarta
Abstract
Giving birth is a type of physiological function. Labor can happen in
normal way or through a cesarean section (sectio caesarea). Cesarean section
wound can be healed, but sometimes it may get infected. Knowledge is a result of
knowing and it is obtained after an individual detects a certain object or an
experience collected from himself or herself or other people. This research aims at
investigating the relationship between mothers’ knowledge on cesarean section
wound and treatments for healing wound after having cesarean section. Mothers
who have had cesarean delivery are required to be aware of cesarean section
wound in order to perform treatments for healing wound after cesarean section.
This study applied correlational descriptive method. The population
comprised all mothers experiencing cesarean section and a total of 68 respondents
were taken as samples using accidental sampling technique based on inclusion
criteria and measured using Nursalam formula. The data were collected using
questionnaires for free variable of mothers’ knowledge on cesarean section wound
and observation sheets for bound variable of treatment for healing wound after
cesarean section. Spearman rank was applied for testing hypotheses.
The findings indicate that most of mothers (74%) have good knowledge on
cesarean section wound. Treatment for healing wound after cesarean section is
considered good (90%). Measurement of correlation using Spearman rank results
in the significance value of 0.000 which means that there is a correlation between
mothers’ knowledge on cesarean section wound and treatment for healing wound
after cesarean section.
Keywords: knowledge, treatment for healing, cesarean section.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam keperawatan, pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk
intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu,
kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai
pendidik (Suliha, 2003). Pendidikan kesehatan adalah proses membuat
orang mampu meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan individu.
Kesempatan yang direncanakan untuk individu,kelompok, atau masyarakat,
agar belajar tentang kesehatan dan melakukan perubahan-perubahan secara
sukarela dalam tingkah laku individu. Dapat dirumuskan bahwa pengertian
pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi orang lain, baik
individu, kelompok atau masyarakat agar melaksanakan hidup sehat. Secara
operasional, pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan untuk
memberikan dan atau meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktek
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri
( Notoatmodjo, 2007 ).
Pengetahuan sangat erat dengan pendidikan, oleh sebab itu pendidikan
memiliki prinsip pokok pendidikan kesehatan yaitu belajar, dengan belajar
seseorang bisa menambah pengetahuan yang merupakan hasil tahu dan ini
2
terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek
(Notoatmodjo, 2007).
Dalam memperbaiki kesehatan individu terutama pada perawatan
payudara pada saat hamil yang pertama kalinya (primigravida), banyak ibu
yang mengabaikan perawatan payudara dikarenakan lantaran malas atau
banyak yang belum mengetahui akan manfaat perawatan payudara selama
hamil. Perawatan payudara selama hamil sangat penting untuk kelancaran
air susu kelak saat setelah melahirkan. Payudara yang terawat akan
memproduksi ASI ( Air Susu Ibu ) yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi untuk bayi baru lahir. Perawatan payudara yang baik, puting tidak
akan lecet sewaktu diisap bayi.
Manfaat perawatan payudara pada saat hamil yaitu menjaga
kebersihan, terutama puting susu, memperkuat puting susu, merangsang
kelenjar- kelenjar air susu yang ada di dalam payudara secara dini dan
melakukan pengobatan secepatnya dan mempersiapkan mental calon ibu
untuk meyusui (Bandiyah, 2009). Perawatan payudara pada masa hamil
sangat penting, karena pada saat laktasi sering muncul masalah-masalah
yang dihadapi oleh seorang ibu seperti bendungan ASI, kadang ibu hamil
tidak mengetahui kondisi serta apa yang akan mereka lakukan. Pertama kali
seorang bayi mendapatkan ASI yaitu segera setelah lahir, karena sangat
bermakna dalam meningkatkan kesempatan hidup bayi, maka 16 % bayi
yang dapat diselamatkan (Kemenkes RI, 2014).
3
Sebagian besar ibu hamil primigravida sangat membutuhkan
pendidikan kesehatan, terutama penjelasan mengenai perawatan payudara
pada saat hamil, karena ibu hamil primigravida adalah seorang ibu yang
hamil pertama kali hamil. Walaupun pengeluaran ASI merupakan proses
yang alamiah, namun untuk mencapai keberhasilan pemberian ASI pada
bayi di perlukan pengetahuan mengenai hal- hal yang berhubungan dengan
perawatan payudara pada saat hamil.
Menurut penelitian terjadinya bendungan ASI di Indonesia terbanyak
adalah ibu-ibu pekerja, sebanyak 16% dari ibu yang menyusui (DepKes RI,
2006). Kesibukan keluarga dalam pekerjaan menurunkan tingkat perawatan
dan perhatian ibu dalam melakukan perawatan payudara maka dapat
meningkatkan kasus ibu menyusui dengan bendungan ASI dan pada
umumnya ibu-ibu hamil belum mengetahui tentang gejala, penyebab dan
cara penanggulangan dari bendungan ASI, apabila menyebabkan
pembengkakan, bila tidak ditangani dengan baik akan berkelanjutan menjadi
mastitis.
Berdasarkan studi pendahuluan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUD Surakarta, jumlah ibu hamil tercatat pada tahun 2013
sebanyak 1.296 orang, tahun 2014 sebanyak 1.438 orang, dan tahun 2015
bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2015 jumlah ibu hamil tercatat 454
orang dan 10 orang berhasil diwawancarai oleh peneliti dengan jumlah ibu
hamil yang melakukan perawatan payudara 6 orang dan telah mengerti
pentingnya perawatan payudara masa kehamilan, sedangkan 4 orang yang
4
sama sekali belum mengerti tentang pentingnya perawatan payudara selama
masa kehamilan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud
melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Tentang Perawatan Payudara Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida Trisemester III di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
RSUD Surakarta Tahun 2015.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka Adakah Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Payudara Terhadap Pengetahuan
Ibu Hamil Primigravida Trisemester III di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUD Surakarta?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara terhadap pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester III
di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil primigravida trisemester
III di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta.
5
b. Mengetahui pengetahuan tentang perawatan payudara ibu hamil
primigravida trisemester III sebelum dilakukan Pendidikan
Kesehatan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD
Surakarta.
c. Mengetahui pengetahuan tentang perawatan payudara pada ibu
hamil primigravida trisemester III setelah dilakukan Pendidikan
Kesehatan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD
Surakarta.
d. Menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara terhadap pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester
III di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta.
1.4 Manfaat Penelitiaan
1. Manfaat bagi RSUD Surakarta
Meningkatkan mutu pelayanan dalam melaksanakan perawatan
payudara selama masa hamil terutama pada ibu hamil primigravida
trisemester ke III.
2. Manfaat bagi institusi pendidikan
Menambah pustaka untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai
pengaruh tingkat pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara
pada ibu hamil primigravida trisemester III.
6
3. Manfaat bagi peneliti lain
Memberikan wawasan baru bagi peneliti selanjutnya dasar penelitian
lanjutan.
4. Manfaat bagi peneliti
Sebagai bahan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi
peneliti sendiri serta aplikasi metode penilitian yang telah diperoleh.
5. Manfaat bagi ibu hamil
Sebagai bahan pembelajaran dan menambah wawasan dalam
mempersiapkan ASI bagi bayinya sehingga dapat memenuhi nutrisi dan
gizi bagi bayi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) yang dikutip oleh Wawan & Dewi
(2011), pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek. Pengetahuan
sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana bahwa dengan
pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya (Wawan & Dewi, 2011). Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (ovent behavior).
2. Tingkat Pengetahuan
Ada 6 tingkat pengetahuan seseorang menurut Notoatmodjo (2007),
yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat memori yang telah ada
sebelumnya.
b. Memahami (Comprehention)
Memahami artinya suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan
8
secara benar.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun pada kondisi riil
(nyata).
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau
menyatakan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen
tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu dengan yang lainnya .
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah menunjukkan suatu kemampuan untuk melaksanakan
atau menghubungkan bagian-bagian dari keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evalusi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Faktor Internal
Faktor internal dibagi menjadi 3, menurut Wawan & Dewi (2011)
yaitu:
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang
9
menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk
mencapai keselamatan dan kebahagiaanya. Pada umumnya makin
tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.
2) Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya dalam
mencari nafkah dan bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan keluarganya.
3) Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung saat lahir sampai
berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir,bekerja dan
kematangan jiwa.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dibagi menjadi 2, menurut Wawan & Dewi (2011)
yaitu:
1) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
2) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari perilaku dalam menerima informasi.
10
4. Kriteria Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterprestasikan dengan
skala yang bersifat kualitatif, (Arikunto dalam Wawan & Dewi, 2011)
yaitu :
Baik : 76 % - 100 %
Cukup : 56 % - 75 %
Kurang : < 56 %
2.2. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam
bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan
yang diaplikasikan pada bidang kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
2. Proses Pendidikan Kesehatan
Ada tiga persoalan pokok dalam proses melakukan pendidikan
kesehatan menurut Notoatmojo (2007) yaitu :
a. Persoalan masukan (input)
Persoalan masukan dalam pendidikan kesehatan adalah
menyangkut sasaran belajar (sasaran didik) yaitu individu,
kelompok, atau masyarakat.
b. Persoalan Proses
Persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya
perubahan kemampuan (perilaku) pada diri subjek belajar tersebut.
11
Dalam proses ini terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai
faktor antara lain : subjek belajar, alat bantu belajar, dan materi
atau bahan yang diperlajari.
c. Persoalan keluaran (output)
Persoalan Keluaran adalah hasil belajar itu sendiri yaitu berapa
kemampuan atau perubahan perilaku dari subjek belajar
(Notoatmodjo, 2007).
3. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2007) ruang lingkup pendidikan kesehatan
dapat dilihat dari berbagai dimensi antara lain :
a. Dimensi sasaran pendidikan
Dimensi sasaran pendidikan kesehatan dapat dikelompokan menjadi
3 yakni :
1) Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu
2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok
3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas
b. Dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasi
Dimensi pelaksanaan dapat berlangsung diberbagai tempat dengan
sasaran yang berbeda, misalnya :
1) Pendidikan kesehatan disekolah dilakukan di sekolah dengan
sasaran murid
2) Pendidikan kesehatan di rumah sakit dilakukan di rumah sakit,
rumah dengan sasaran pasien dan keluarganya.
12
3) Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran
buruh atau karyawan bersangkutan.
c. Dimensi tingkat pelayanan
Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat
dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (live levels of
prevention) dari (Leavel and Clark) sebagai berikut :
1) Promosi kesehatan (Health promotion)
Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya
dalam peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi
lingkungan higiene perorangan dan sebagainya.
2) Perlindungan khusus (Specific protection)
Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan
khusus ini pendidikan kesehatan sangat diperlukan terutama di
negara-negara berkembang. Hal ini karena kesadaran masyarakat
tentang pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap
penyakit pada dirinya maupun pada anak-anaknya masih rendah.
3) Diagnosis dini dan pengobatan segera (Early diagnosis and
prampt treatment)
Dikarenakan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan dan penyakit maka sulit mendeteksi penyakit-
penyakit yang terjadi dalam masyarakat.
13
4) Pembatasan cacat ( Disbality limitation)
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dan penyakit maka sering masyarakat tidak
melanjutkan pengobatannya.
5) Rehabilitasi (Rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang
orang menjadi cacat. Untuk memulihkan cacatnya diperlukan
latihan-latihan tertentu (Notoatmodjo, 2007).
4. Metode pendidikan kesehatan
Beberapa metode pendidikan kesehatan antara lain :
a. Metode pendidikan individual
Bentuk dari metode pendidikan individual meliputi :
1) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih
intensif setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek
dan dibantu penyelesaianya. Akhirnya klien tersebut akan
dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran, penuh pengertian
akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku).
2) Wawancara (Interview)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk
menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima
perubahan.
14
b. Metode pendidikan kelompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada
sasaran. Metode yang dapat digunakan antara lain ceramah, pidato-
pidato, simulasi dan tulisan.
5. Media pendidikan kesehatan
Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu
pendidikan. Beberapa media pendidikan kesehatan antara lain:
a. Media cetak
Media cetak meliputi booklet, leaflet, flyer, flip chart, dan poster
b. Media elektronik
Media elektronik meliputi televisi, radio, video, slide, dan film
c. Media papan (bill board)
Media papan meliputi papan-papan yang berisi symbol atau tanda-
tanda tertentu (Notoatmodjo, 2007).
Pada penelitian ini yang digunakan adalah metode ceramah, media
leaflet dan flip chart. Metode ceramah dapat menstimulasi, penuh
perhatian dan meningkatkan keiginan tentang materi yang
diberikan dan menguatkan bacaan seperti pada media leaflet dan
flip chrat (Sardirman, 2007).
15
2.3. Perawatan Payudara
1. Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara
terutama pada saat hamil untuk memperlancar pengeluaran Asi. Pada
usia kehamilan trisemester III sekresi payudara yang kaya akan
imunologi tampak memenuhi alveolus dan payudara semakin padat
karena retensi air, lemak, serta, berkembangnya kelenjar-kelenjar susu
sehingga produksi ASI nantinya akan banyak dan lancar.
Zat – zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu
melindungi bayi terhadap penyakit. Akan tetapi sedikit ibu akan
mengeluh seperti adanya pembengkakan payudara akibat penumpukan
ASI karena pengeluaran yang tidak lancar atau pengisapan oleh bayi.
Pembengkakan ini akan menyebabkan rasa nyeri yang sangat pada ibu
bahkan tidak jarang ibu akan merasa demam. Oleh karena itu, untuk
menghindari agar kondisi semacam ini tidak terjadi maka diperlukan
perawatan payudara (Reni Yuli, 2014).
2. Tujuan Perawatan Payudara
a. Memperlancar sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran
susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI dengan cara
menjaga agar payudara senantiasa bersih dan terawat (puting susu)
karena saat menyusui payudara ibu akan kontak langsung dengan
mulut bayi.
16
b. Menghindari puting susu yang sakit dan infeksi payudara, serta
menjaga kebersihan bentuk payudara (Reni Yuli, 2014).
3. Waktu Perawatan Payudara
Menjaga payudara tidak hanya dilakukan pada saat hamil saja yaitu
sejak kehamilan tujuh bulan, tetapi juga dilakukan setelah melahirkan.
Perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin dan dilakukan
dua kali sehari sebelum mandi. Prinsip perawatan payudara adalah
sebagai berikut :
a. Menjaga payudara agar bersih dan kering terutama puting susu.
b. Menggunakan Bra/BH yang menopang.
c. Apabila terjadi puting susu lecet, oleskan kolostrum/ASI yang
keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui.
d. Menyusui tetap dilakukan dengan mendahulukan puting susu yang
tidak lecet.
e. Jika lecet puting termasuk kategori berat, maka bagian yang sakit
dapat diistirahatkan, ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan
sendok (Reni Yuli, 2014).
4. Persiapan Alat dan Langkah Perawatan Payudara
a. Persiapan Alat
1) Handuk untuk mengeringkan payudara yang basah.
2) Kapas digunakan untuk mengompres puting susu.
3) Minyak kelapa/baby oil sebagai pelicin.
4) Waskom yang berisi air hangat untuk kompres hangat.
17
5) Waskom yang berisi air dingin untuk kompres dingin.
6) Waslap digunakan untuk merangsang erektilitas puting susu.
b. Langkah – langkah Perawatan Payudara
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Cuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun.
3) Kompres puting susu dengan kapas yang telah dibasahi
minyak/baby oil + 2 menit.
4) Bila puting susu masuk ke dalam, lakukan gerakan Hoffman
atau gunakan pompa puting.
a) Gerakan Hoffman.
(1) Tarik telunjuk sesuai dengan arah tanda panah pada
gambar. Gerakan ini akan meregangkan kulit kalang
payudara dan jaringan yang ada di bawahnya.
Lakukan 5 – 10 kali.
(2) Gerakan diulang dengan letak telunjuk dipindah
berputar disekeliling puting sambil menarik puting
susu yang masuk. Lakukan gerakan 5 – 10 kali.
Gambar 2.1 Gerakan Hoffman
A.Yuli Astutik, Reni. (2014).
18
b) Penggunaan Pompa Puting
(1) Bila pompa puting tidak tersedia, dapat dibuat dari
modifikasi spuit 10 ml. Bagian ujung jarum dipotong
dan kemudian pendorong dimasukkan dari arah
potongan tersebut.
(2) Cara penggunaannya yaitu dengan menempelkan
ujung pompa (spuit injeksi) pada payudara sehingga
puting berada di dalam pompa.
(3) Kemudian tarik perlahan hingga terasa ada tahanan
dan dipertahankan ½ - 1 menit.
(4) Bila terasa sakit, tarikan dikendorkan. Prosedur ini
diulang terus hingga beberapa kali dalam sehari.
5. Perawatan Payudara
a. Kompres kedua puting menggunakan minyak kelapa atau baby oil
selama + 3 - 5 menit, kemudian angkat kapas sambil membersihkan
kotoran yang menempel diputing. Jika kurang bersih, diulang lagi.
Oleskan minyak kelapa atau baby oil ke payudara.
Gambar 2.2 Gerakan Hoffman
A.Yuli Astutik, Reni. (2014).
19
b. Kedua telapak tangan diletakkan di tengah diantara kedua payudara
dengan ujung - ujung jari menghadap ke bawah. Kemudian telapak
tangan ditarik ke atas melingkari payudara sambil menyangga
payudara tersebut lalu tangan dilepaskan dengan gerakan cepat ke
arah depan. Lakukan gerakan ini + 20 kali dengan tujuan untuk
menjaga kekenyalan dan kekencangan payudara.
Gambar 2.3 Kedua tangan diantara payudara
A.Yuli Astutik, Reni. (2014).
Gambar 2.4 kedua tangan melingkari payudara
A.Yuli Astutik, Reni. (2014).
20
Gambar 2.5 kedua tangan melepaskan payudara
A.Yuli Astutik, Reni. (2014).
c. Mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah puting memakai
genggaman tangan menyeluruh atau ruas - ruas jari. Lakukan
gerakan ini + 20 kali
d. Tangan kanan menyangga payudara kanan, kemudian sisi luar
tangan kiri mengurut payudara ke arah puting susu. Tujuan
dilakukan pengurutan payudara agar ASI dapat dikeluarkan dengan
lancar. Lakukan gerakan ini + 20 kali.
Gambar 2.6 Mengurut Payudara Menggunakan Sisi Luar
A.Yuli Astutik, Reni. (2014).
21
e. Basuh payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian
dan dikerjakan berulang - ulang lalu keringkan dengan handuk.
f. Puting susu dirangsang dengan waslap / handuk kering yang
digerakkan keatas dan bawah beberapa kali dengan tujuan
meningkatkan erektilitas puting susu dan mengurangi insiden
puting lecet.
g. Pakailah BH untuk menyusui yang menyangga dan ukuran yang
sesuai dengan pertumbuhan payudara.
2.4 Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses yang diawali dengan keluarnya sel telur
yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma
dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh dan
lamanya kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu kehamilan
(Purwaningsih & Fatmawati, 2010).
Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya.
Tanda-tanda ibu primigravida meliputi sering mual dan muntah, linea
grisea pada dinding abdomen, mamae sedikit tegak, vulva tertutup,
perinium utuh tidak terdapat luka dan vagina utuh (Purwaningsih &
Fatmawati, 2010).
22
2. Perubahan fisiologis pada ibu hamil
a. Nyeri, payudara bertambah besar karena hipertrofi alveoli
mammae.
b. Hiperpigmentasi areola.
3. Perubahan psikologis adalah perubahan emosi ibu hamil.
Perubahan tersebut melalui tiga tahap yaitu :
a. Tahap trimester I
Sekali krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran terjadinya
kehamilan, sebagian wanita mengalami kegembiraan tertentu
karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan membentuk
hidup baru, tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan, perubahan
fisik dapat mempengaruhi emosi. Segera setelah konsepsi
progesteron dan estrogen dalam tubuh mulai meningkat. Ibu hamil
mengalami morning sickness, keletihan, kelemahan, dan umumnya
mengalami depresi, calon ibu merasa tidak sehat benar dan
umumnya mengalami depresi (Purwaningsih & Fatmawati, 2010).
b. Tahap Trimester II
Trimester II biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah
terbiasa dengan perubahan tingkat hormon yang tinggi, morning
sickness telah hilang, ia telah menerima kehamilannya dan ia telah
menggunakan pemikiran yang konstruktif. Janin masih tetap kecil
dan belum menyebabkan ketidak nyamanan. Selama trimester II
terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan janinnya yang
23
pertama kali. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan dan
kehadiran mahkluk baru dan hal ini sering menyebabkan calon ibu
memiliki dorongan psikologis yang besar ( Purwaningsih &
Fatmawati, 2010).
c. Tahap Trimester III
Kehamilan trisemester III adalah kehamilan yang umur
kehamilannya antara 28-42 minggu (Kapita Selekta Kedokteran,
hal: 253). Pendapat lain mengatakan bahwa kehamilan trisemester
III adalah kehamilan dimana umur kehamilan dari bulan ke 7-9
bulan (Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, hal:89).
Kehamilan ini merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada
kehadiran bayi, sehingga disebut juga periode penantian. Pada
trisemester ke III mengalami adaptasi fisiologik reproduksi
terutama pada mamae atau payudara. Payudara mengalami
pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan
ASI pada saat laktasi. Keluarnya cairan dari payudara yaitu
kolostrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein.
Hiperpigmentasi areola dan puting yang muncul keluar. Hormon
yang mempengaruhi hormon Estrogen, menimbulkan penimbunan
lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak semakin
membesar. Tekanan serta syaraf akibat penimbunan lemak dan air
serta garam menyebabkan rasa sakit pada payudara. Somatotropin
24
mengakibatkan penimbunan lemak sekitar alveolus payudara
merangsang pengeluaran kolostrum pada payudara, Progesteron
menambah jumlah sel ancinus pengeluaran ASI belum berlangsung
karena prolactin belum berfungsi setelah persalinan, hambatan
prolactin tidak ada sehingga membuat ASI dapat keluar dengan
lancar. Pada trisemester III sangat penting dalam menentukan
keberhasilan menyusui bayi, dengan perawatan payudara yang baik
sehingga puting tidak akan lecet dihisap oleh bayi (Eddyman,
2013).
2.5 Keaslian Penelitian
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Yang
Digunakan Hasil Penelitian
1 Susi Erna
Wati
Studi Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang
Breastcare Selama
Kehamilan di BPS
Etty J Sukerejo,
Kec. Gurah Kab.
Kediri 2010
Deskriptif
Kualitatif
Pengetahuan
perawatan payudara
sebagian besar
responden memiliki
pengetahuan cukup
tentang perawatan
payudara selama
hamil
2 Sumini
Trihandayani
& Rina
Hastuti
Perilaku
primigravida
trimester III
tentang Breastcare
di BPS Katmiatin
desa Pangkal Kec.
Sawo Kab.
Ponorogo
Deskriprtif
kuantitatif
1. Pengetahuan ibu
hamil primigravida
trimester III
hampir seluruhnya
pada kategori
cukup
2. Perilaku ibu hamil
primigravida
trimester III
tentang breastcare
sebagian besar
dalam kategori
positif
25
3 Irma Astria
Hafizah
Pengaruh
pendidikan
kesehatan tehnik
menyusui terhadap
pengetahuan ibu
primipara di RSIA
Siti Fatimah
Makasar 2012
Deskriptif
kuantitatif
Adanya pengaruh
pendidikan kesehatan
tehnik menyusui
terhadap pengetahuan
ibu primipara dengan
dibuktikan adanya
perubahan responden
dan peningkatan
pengetahuan setelah
mendapatkan
pendidikan kesehatan
tehnik menyusui yang
benar
4 Kartika Dian
L.
Istianingsih
Hubungan
pengetahuan laktasi
dengan perawatan
payudara pada ibu
menyusui di rumah
bersalin Seger
Waras Surakarta
2008
Penelitian
analitik
observasional
dengan cross
sectional
Terdapat hubungan
yang bermakna antara
hubungan
pengetahuan laktasi
dengan perawatan
payudara pada ibu
menyusui dan
hbungan tersebut
termasuk kategori
hubungan sedang
5 Pipit Safitri
& Maesaroh
Gambaran sikap
ibu hamil tentang
perawatan
payudara selama
hamil di pos
kesehatan Desa
Pundungrejo
Tawangsari
Sukoharjo 2013
Penelitian
deskriptif
dengan
pendekatan
cross
sectional
Sikap ibu hamil
tentang perawatan
payudara selama
hamil mayoritas
bersikap baik
sebanyak 13
responden (56,5%)
6 Vika
Wulandari
Hubungan antara
tingkat
pengetahuan ibu
primigravida
dengan prilaku
perawatan
payudara pada saat
hamil di wilayah
kerja puskesmas
Karang dowo
Klaten
Deskriptif
korelatif
dengan croos
sectional
Sebangian besar
responden
mempunyaipengetahu
an dan prilaku yang
baik mengenai
perawatan payudara
dan terdapat hubungan
antara tingkat
pengetahuan ibu
primigravida dengan
prilaku perawatan
payudara selama
kehamilan
26
7 Rahajeng
Putriningrum
Hubungan
pengetahuan ibu
primigravida
tentang perawatan
payudara di BPS
Sunarsi
Sumberlawang
Sragen 2013
Penelitian
korelasi
kuantitatif
Tingkat pengetahuan
ibu primigravida
tentang perawatan
payudara
dikategorikan cukup
dan tidak ada
hubungan yang
signifikan karena
tidak ada faktor-faktor
lain yang
mempengaruhi
tindakan dalam
perawatan payudara
pada ibu hamil
8 Ismiyatun
Widayati
Faridah
Gambaran
pengetahuan ibu
hamil tentang
perawatan
payudara selama
kehamilan didesa
Tengaron Kec.
Bayubiru
Semarang 2014
Penelitian
deskriptif
dengan
pendekatan
cross
sectional
Pengetahuan ibu
hamil tentang
perawatan payudara
selama hamil dengan
kategori cukup dan
pengetahuan
responden dipengaruhi
oleh pendidikan
gravida dan sumber
informasi
9 Nilam Sari Pengaruh
perawatan
payudara terhadap
kelancaran ekskresi
ASI pada ibu post
partum di rumah
bersalin Mardi
Rahayu Semarang
2014
Penelitian
dengan
menggunaka
n quasi
eksperimen
Ada hubungan
perawatan payudara
terhadap kelancaran
ekskresi ASI dan
dengan dilakukan
perawatan payudara
dapat meningkatkan
kelancaran ekskresi
ASI 1-2 kali lebih
besar
10 Bagus
Sasongko
Pengetahuan ibu
nifas tentang
perawatan
payudara di BPS
Farida Banyuwangi
2010
Deskriptif
kuantitatif
Pengetahuan ibu nifas
tentang perawatan
payudara sebangian
besar berpengetahuan
cukup hal ini dilihat
dari latar belakang
pendidikan tinggi dan
mempunyai
pengalaman mengenai
faktor yang
mendukung perawaan
payudara
27
2.6 Kerangka Teori
Sumber : Notoadmojo (2007), Suherni (2009)
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Pendidikan kesehatan
1. Pengertian
2. Proses
3. Ruang lingkup
4. Metode
5. Media
Perawatan payudara
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Waktu
4. Persiapan alat
5. Cara perawatan
Ibu hamil
1. Primigravida I
2. Primigravida II
3. Primigravida III
Pengetahuan
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang
28
2.7 Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
2.8 Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara
terhadap ibu hamil primigravida trimester III di Poliklinik Kebidanan
dan Kandungan RSUD Surakarta
H1 : Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara
terhadap ibu hamil primigravida trimester III di Poliklinik Kebidanan
dan Kandungan RSUD Surakarta .
Pengetahuan Ibu
Primigravida Pre
Penkes
Pengetahuan Ibu
Primigravida Post
Penkes
Penkes Tentang
Perawatan Payudara
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah kuantitatif Pra experimental dengan
rancangan pra-post test dalam satu kelompok (One-group pra-post test
design) ciri tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab
akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subyek. Kelompok subyek di
observasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah
intervensi (Nursalam, 2014). Sebelum diberikan perlakuan kelompok
dilakukan pengukuran (pretest) dan setelah perlakuan dilakukan pengukuran
lagi (posttest) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari kelompok
perlakuan (Nursalam, 2014).
Subyek Pra Perlakuan Pasca-tes
K O I OI
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3
Keterangan :
K : subjek (ibu hamil primigravida trisemester III)
O : waktu 1, sebelum diberikan pendidikan kesehatan (pre test)
I : waktu 2, pemberian pendidikan kesehatan
OI : waktu 3, setelah diberikan pendidikan kesehatan (post test)
30
3.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Poliklinik
Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta dengan jumlah responden
57 responden.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dikarakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).
Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu cara
pengambilan sampel untuk tujuan tertentu. Peneliti mengambil sampel
ibu hamil trimester III.
Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi
sebagai berikut:
a) Kriteria inklusi yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1) Ibu hamil primigravida trisemester III yang datang berkunjung
di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta.
2) Ibu hamil primigravida trisemester III yang bersedia menjadi
responden.
b) Kriteria Eksklusi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
31
1) Ibu hamil yang mengalami gangguan pendengaran dan
penglihatan.
2) Ibu hamil trimester I dan II.
3) Ibu hamil primigravida trisemester III yang tidak bersedia
menjadi responden.
Besarnya sampel yang akan diambil peneliti menggunakan rumus
(Nursalam, 2014) :
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat signifikasi (0,05)
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
RSUD Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 - Oktober 2015.
32
3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional Dan Skala Pengkuran
1. Variabel terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Variabel Independen ( Bebas)
Adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Dalam
penelitian ini, variabel independennya adalah pendidikan kesehatan
tentang perawatan payudara.
b. Variabel Dependen (Terikat)
Adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Dalam
penelitian ini, variabel dependennya adalah pengetahuan ibu hamil
primigravida trimester III tentang perawatan payudara.
2. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 3.2
Definisi Operasonal
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Variabel
Independen :
pendidikan
kesehatan
Upaya agar ibu hamil
dapat berperilaku
hidup sehat
( tahu, mau, dan
mampu ) memelihara
dan meningkatkan
kesehatannya.
Leaflet, flip
chart
tentang
perawatan
payudara dan
ceramah.
- -
Pengetahuan
perawatan
payudara
Perawatan payudara
dengan cara pemijatan
pada daerah payudara
disertai kompres air
Kuesioner 1. Kurang :
<56%
2. cukup
: 56% -
Ordinal
33
dingin dan hangat
yang bertujuan untuk
melancarkan aliran
ASI
75%
3. Baik :
76% -
100 %
3.5 Alat Pengumpulan Data
Alat ukur atau media yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode pendidikan individu dan kelompok dimana bentuk dari pendekatan
ini dengan bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling). Dan
media pendidikan kesehatannya adalah ceramah, leaflet dan flip chart yang
berisikan gambaran atau tahapan perawatan payudara atau kombinasi.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat peryataan atau pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan jenis kuesioner
tertutup, yaitu kuesioner yang jawaban atau isinya sudah ditentukan,
sehingga subjek tidak memberikan respon-respon atau jawaban yang lain
(Sugiyono, 2014).
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan
payudara menggunakan kuesioner dengan 33 butir pertanyaan. Instrument
pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester III yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner dengan menggunakan skala Guttman. Alasan
penggunakan skala Guttman yaitu skala pengukuran dengan tipe ini, akan
didapatkan jawaban yang tegas yaitu “benar-salah” (Sugiono, 2014).
Dengan skor pengetahuan bila jawabannya benar nilainya 1, dan jawaban
salah nilainya 0.
34
Selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus:
% =
Keterangan :
n = nilai
N = jumlah soal
Kategori pengetahuan responden sebagai berikut :
1. Baik : bila skor 76% - 100%
2. Cukup : bila skor 56% - 75%
3. Kurang : bila skor <56%
(Arikunto, 2011)
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu pengukuran dan pengamatan yang berarti
prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data (Nursalam,
2014). Uji validitas dilaksanakan oleh Ibu Rahajeng Putriningrum di
BPS Nina Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen pada bulan
Januari 2013 yaitu statistik r hitung dibandingkan dengan r tabel untuk
30 ibu primigravida dengan signifikan 5% yaitu 0, 361 dengan 33 soal.
Kriteria pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah r hitung
lebih besar dari r tabel maka item tersebut valid.
35
Keterangan :
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
2. Uji Reliabilitas
Reabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrument yang
dapat cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrument tersebut sudah baik, apabila datanya memang benar
sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan tetap
sama hasilnya. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Uji instrumen ini dikatakan reliable jika r hitung atau hasil nilai alpa
lebih besar dari r table atau r hitung > 0,7 (Riwidikdo, 2012). Setelah 33
soal dilakukan uji realibiitas terhadap 30 responden di BPS Nina Pagak
Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen dapat diperoleh hasil
reliable karena besar Alpha Chrobach 0, 927 > 0, 75
Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
Keterangan
r11 := Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
36
= Jumlah varian butir
= Varians total
3.7 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari institusi
kepada Direktur RSUD Surakarta.
2. Setelah mendapatkan surat persetujuan dari Direktur RSUD Surakarta,
peneliti mengumpulkan data tentang ibu hamil primigravida trisemester
III.
3. Peneliti mendatangi ibu hamil di ruang tunggu Poliklinik Kebidanan
dan Kandungan RSUD Surakarta dan memperkenalkan diri sebagai
peneliti.
4. Peneliti meminta persetujuan pada responden untuk menjadi salah satu
responden peneliti dan dengan bukti tanda tangan respoden.
5. Responden menyetujui menjadi salah satu responden dan peneliti
membuat kontrak waktu kurang lebih 15 menit.
6. Peneliti memberikan koesioner pre test dan responden menjawab
koesioner tersebut.
7. Setelah mengisi koesioner pre test, peneliti memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan payudara pada saat hamil dengan
menggunakan lieflet dan flip chart kurang lebih 10 menit diberikan
secara perorangan atau kelompok sebanyak 2 responden atau 5
37
responden ibu hamil primigravida trisemester III di ruang tunggu
Poliklinik kebidanan dan kandungan.
8. Peneliti memberikan koesioner post test dan responden menjawab
koesioner.
9. Peneliti menggumpulkan koesioner yang telah responden jawab dan
memberi lieflet untuk dibawa pulang.
9.8 Teknik Pengolahan
Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan tahap sebagai
berikut :
1. Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan koreksi data untuk melihat kebenaran
pengisian dan kelengkapan jawaban kuesioner dari responden. Hal ini
dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga bila ada kekurangan
segera dapat dilengkapi. Selama proses penelitian ada beberapa data
yang tidak terisi sehingga peneliti meminta responden untuk
melengkapinya sehingga didapatkan data yang lengkap.
2. Scoring
Scoring adalah memberikan skor terhadap semua item yang perlu diberi
skor (Arikunto, 2011). Cara menghitung skor untuk tingkat
pengetahuan ibu hamil pada setiap soal bila jawaban benar nilainya 1,
dan bila jawabannya salah nilainya 0.
Dengan rumus : % =
38
Keterangan :
n = nilai
N = jumlah soal
100% = konstata
Menentukan skor atau nilai pengetahuan ibu hamil primigravida
trisemester III:
a. Baik bila responden mempunyai 76% - 100%
b. Cukup bila responden mempunyai nilai 56% - 75%
c. Kurang bila responden mempunyai nilai < 56%
3. Entry data
Merupakan suatu proses pemasukan data kedalam komputer untuk
selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan program
komputer.
4. coding
Coding adalah pekerjaan memindahkan data dari daftar pernyataan
kedaftar yang akan memberikan informasi, hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah tabulasi dan analisa data. Biasanya kode tersebut berupa
angka atau tanda lain yang mengkiaskan jawaban.
5. Cleaning
Cleaning adalah memastikan bahwa seluruh data yang dimasukkan
kedalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan sebenarnya atau
39
proses pembersihan data. Dalam proses ini peneliti melakukan
pengecekan ulang untuk memastikan bahwa semua data yang
dimasukkan dalam program komputer telah sesuai dengan data asli
yang didapat di lapangan.
6. Tabulating
Kegiatan memasukkan data hasil penelitian kedalam tabel kemudian
diolah dengan bantuan komputer.
3.9 Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Data yang
diperoleh dianalisa dengan menggunakan teknik statistik kuantitatif dengan
menggunakan analisis univariat dan bivariat. Pada penelitian ini
menggunakan sistem komputer dalam penghitungan data. Adapun analisa
yang digunakan sebagai berikut :
1. Analisa Univariat
Analisa univariat merupakan suatu analisa yang digunakan untuk
menganalisis tiap-tiap variabel dari hasil penelitian yang menghasilkan
suatu distribusi frekuensi dan prosentase dari masing-masing variabel
(Notoatmodjo, 2007).
Analisa univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden (
umur, pendidikan, pekerjaan), tingkat pengetahuan sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui kuesioner kemudian di
tabulasi dan dikelompokan dalam bentuk tabel. Selanjutnya dihitung
40
dengan menggunakan rumus besarnya presentase menurut Budiarto,
2001 sebangai berikut:
X = f/n x 100%
Keterangan :
X = hasil presentasi
F = frekwensi hasil pencapaian
n = total seluruh responden
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida
trimester III tentang perawatan payudara dengan rumus Sugiyono
(2012)
Analisa hasil uji statistik :
Apabila p value > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh
antara pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara terhadap
tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang
perawatan payudara. Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak artinya
ada pengaruh antara pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara
terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III
tentang perawatan payudara.
41
3.10 Etika Penelitian
Ada beberapa etika yang dilakukan untuk mendukung kelancaran penelitian
ini antara lain sebagai berikut :
1. Informed consent (Lembar Persetujuan)
Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan
calon responden dengan memberikan lembar persetujuan. Peneliti
menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden. Calon
responden bersedia menjadi responden maka dipersilahkan
menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonimity (Kerahasiaan Identitas)
Anonimity merupakan etika penelitian dimana peneliti tidak
mencantumkan nama responden dan tanda tangan pada lembar alat
ukur, tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
Kode yang digunakan berupa nama responden.
3. Confidentiality (Kerahasiaan Informasi)
Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi atau
masalah lain yang menyangkut privacy klien. Hanya kelompok data
tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian yaitu usia ibu, usia
kehamilan, pendidikan ibu dan pekerjaan.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan
kesehatan tentang perawatan payudara terhadap pengetahuan ibu hamil
primigravida trisemester III. Penelitian dilakukan di Poliklinik Kebidanan
dan Kandungan RSUD Surakarta, dengan jumlah responden sebanyak 57
responden, dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan
Oktober 2015. RSUD Surakarta terletak di Jl Lettu Sumarto No I Sadon Rt
8 Rw 28 Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta Jawa Tengah. Tenaga
kesehatan di ruang Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta
terdiri dari 2 bidan dan 4 dokter SPOG. Pada umumnya pelayanan yang
diberikan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta
meliputi ANC (Ante Natal Care), PNC (Post Natal Care), Imunisasi dan,
KB. Intervensi dilakukan selama 1 hari dengan melakukan pre test dan post
test kemudian hasilnya dibandingkan. Pengumpulan data dan pelaksanaan
penelitian dilakukan sendiri oleh peneliti. Data yang memenuhi syarat
dianalisis dan disajikan berdasarkan analisis Univariat dan analisis Bivariat.
4.2 Hasil Analisis Univariat
4.2.1 Karakteristik Responden
a. Usia Responden
43
Tabel 4.1. Karakteristik Responden berdasarkan usia (n = 57)
No Umur (tahun) Jumlah Prosentase (%)
1. < 20 5 8,77
2. 20 - 35 46 80,70
3. > 35 6 10,53
Total 57 100
Berdasarkan pada tabel 4.1. diketahui bahwa usia responden <
20 tahun sebanyak 5 responden (8,77%), umur 20 – 35 tahun
sebanyak 46 responden (80,70%), umur > 35 tahun sebanyak 6
responden (10,53%).
b. Pekerjaan Responden
Tabel 4.2. Karakteristik Responden berdasarkan status
pekerjaan (n=57)
No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)
1. IRT 36 63,15
2 Swasta 21 36,84
Total 57 100
Bedasarkan pada tabel 4.2. diketahui bahwa pekerjaan dari
responden IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 36 responden
(63,15%), dan yang pekerjaan swasta sebanyak 21 responden
(36,84%).
c. Pendidikan Responden
Tabel 4.3. Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan
(n=57)
44
No Pendidikan Jumlah Prosentase (%)
1. SD 1 1,75
2. SMP 8 14,03
3. SMA 44 77,19
4. PT 4 7,03
Total 57 100
Berdasarkan tabel 4.3. Diketahui bahwa pendidikan responden
yang berpendidikan SD sebanyak 1 responden (1,75%), SMP
sebanyak 8 responden (14,03%), SMA sebanyak 44 responden
(77,19%), dan PT sebanyak 4 responden (7,03%).
4.2.2 Pengetahuan Responden sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan
Tabel 4.4. karakteristik pengetahuan responden sebelum diberikan
pendidikan kesehatan (n=57)
No. Tindakan Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 24 42,11
2. Cukup 31 54,39
3. Kurang 2 3,50
Total 57 100
Berdasarkan tabel 4.4. Diketahui pengetahuan ibu hamil
primigravida trisemester III sebelum diberikan Pendidikan
Kesehatan tentang perawatan payudara di RSUD Surakarta dapat
dikategorikan : pengetahuan baik sebanyak 24 responden (42,11%),
pengetahuan cukup sebanyak 31 responden (54,39%), dan
pengetahuan kurang sebanyak 2 responden (3,50%).
45
4.2.3 Pengetahuan Responden setelah diberikan Pendidikan Kesehatan
tabel 4.5. karakteristik pengetahuan responden setelah mendapatkan
pendidikan kesehatan (n=57)
No Tindakan Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 49 85,96
2. Cukup 8 14,04
3. Kurang 0 0
Total 57 100
Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil
primigravida trisemester III setelah diberikan Pendidikan Kesehatan
tentang perawatan payudara dapat dikategorikan sebagai berikut:
pengetahuan baik sebanyak 49 responden (85,96%), dan yang
berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (14,04%).
4.3 Hasil Analisa Bivariat
Pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara terhadap
pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester III
Hasil uji statistik dari 57 responden, kemudian dilakukan pengolahan
analisa data dengan uji Wilcoxon ditampilkan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6. hasil penelitian, diperoleh adanya pengaruh pendidikan
kesehatan tentang perawatan payudara terhadap pengetahuan ibu hamil
primigravida trisemester ketiga di polikandungan dan kebidanan RSUD
Surakarta. Uji statistik menggunakan Wilcoxon dengan hasil yang diperoleh
menunjukan nilai signifikan bahwa p-value = .000 ; a value = 0.05 maka p
< a, maka ada pengaruh pendidikan kesehatan yang bermakna antara
46
perawatan payudara terhadap pengetahuan ibu hamil primigravida
trisemester ketiga.
Tabel 4.6. Nilai pengetahuan responden sebelum dan sesudah mendapatkan
pendidikan kesehatan
SD Mean Z-Score p- value
Pengetahuan Pre Test 74.14 -5,281 .000
Pengetahuan Post Test 80.68
Berdasarkan tabel 4.6. diatas diperoleh data bahwa nilai pengetahuan
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada perawatan payudara sebesar
74.14 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara sebesar 80.68. Hasil uji Wilcoxon terdapat selisih antara sesudah
dan sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan diperoleh nilai Z- score
yang didapat sebesar -5.281a dengan p value sebesar .000 dimana kurang
dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah
menerima H1 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
pre test dan kelompok post tes. Dan apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh antara pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester
III.
47
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil uji statistik bahwa pendidikan kesehatan
menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap perawatan payudara dengan
pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester III.
5.1.1 Usia
Berdasarkan hasil penelitian dari 57 responden menunjukan
bahwa 5 responden berusia kurang dari 20 tahun (8,77%), 46
responden berusia antara 20 – 35 tahun (71,93%), dan 6 responden
berusia lebih dari 35 tahun (10,53%). Pada penelitian ini mayoritas
responden berusia 20 – 35 tahun yang sangat berpengaruh dalam
menerima informasi dan dikuatkan dengan teori Wawan dan Dewi
(2011) yang menyatakan semakin cukup umur tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang berfikir, bekerja dan
dalam kematangan jiwa. Usia yang sudah matang sangat
berpengaruh positif tehadap pencapaian pengetahuan seseorang.
Kedewasaan atau kematangan emosional inilah yang menjadi tolak
ukur seseorang dalam berpikir secara positif sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan terhadap perawatan payudara pada ibu
hamil primigravida trisemester III karena memengang peranan
penting dalam menentukan berhasilnya menyusui bayi, dengan
48
perawatan payudara yang baik dan puting tidak akan lecet dihisap
oleh bayi (Eddyman, 2013).
Menurut Kartika Dian (2011) usia ibu kurang dari 20 tahun
termasuk masa pubertas yang berarti perkembangan kepribadiannya
masih labil, sehingga perlu adanya dukungan dari tenaga kesehatan
atau lingkungan sekitar untuk memberitahu informasi yang
berhubungan dengan perawatan payudara atau laktasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Pipit Saftri (2013) pada usia
20-35 tahun, seorang ibu hamil semakin bertambahnya umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dan berfikir,
semakin bijaksana, dan semakin banyak informasi yang didapat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Irma Astria,
(2012) pada usia ibu lebih dari 35 tahun daya ingat dan kemampuan
berpikir mulai menurun, sehingga informasi yang diberikan sulit
dipahami.
5.1.2 Pekerjaan
Karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan dari 57
responden diketahui bahwa 36 responden tidak bekerja atau ibu
rumah tangga (63,15%) dan 21 responden bekerja sebagai wira
swasta (36,84%). Pada penelitian ini responden mayoritas tidak
bekerja yang diartikan bahwa ibu berstatus ibu rumah tangga yang
tidak memiliki aktifitas lain selain pekerjaan mengurus rumah tangga
diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika Dian
49
(2011) ibu hamil yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) kurang
memperoleh informasi yang berhubungan dengan pengetahuan
perawatan payudara dan laktasi, oleh karena itu perlu adanya
informasi dari tenaga kesehatan sehingga ada peningkatan
pengetahuan tentang perawatan payudara dan laktasi.
Menurut teori Wawan dan Dewi (2011) pekerjaan adalah
sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupannya dan kehidupan keluarganya dalam mencari nafkah dan
bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga.
Bagus Sasongko (2010) status pekerjaan yaitu bekerja
sehingga menyebabkan responden tidak mempunyai waktu yang
cukup untuk mendapatkan informasi disebabkan karena
kesibukannya sehari-hari sehingga responden mempunyai waktu
yang kurang untuk mendapat penyuluhan kesehatan dan
mendemonstrasikan cara perawatan payudara.
5.1.3 Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian dari 57 responden diketahui
bahwa 1 responden berpendidikan SD (1,75%), 8 responden
berpendidikan SMP (14,03%), 44 responden berpendidikan SMA
(77,19%) dan 4 responden berpendidikan PT (7,03). Mayoritas
responden berpendidikan SMA dimana lebih mudah untuk dapat
menerima informasi yang peneliti berikan dan diperkuat dengan
50
teori Wawan dan Dewi (2011), pendidikan berarti bimbingan yang
diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain. Pengetahuan
yang adekuat akan menunjang terwujudnya sikap yang baik pula dan
pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang maka makin
mudah seseorang menerima informasi ( Wawan dan Dewi, 2011),
sehingga semakin luas pula pemahaman tehadap pendidikan
kesehatan, terutama tentang pengetahuan perawatan payudara pada
ibu hamil trisemester III dan untuk mendapatkan informasi dalam
menambah pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya perawatan
payudara pada masa hamil juga menyadari akan pentingnya ASI bagi
bayinya setelah dilahirkan (Badiyah, 2009).
Menurut penelitian Vika Wulandari (2013) semakin tinggi
pendidikan akan memperluas pengetahuanya, namun dari pendidikan
ibu hamil masih banyak memiliki prilaku yang kurang, dengan
berbekal pendidikan yang tinggi dan mendapatkan pendidikan
kesehatan dari petugas kesehatan ternyata belum dapat
mempengaruhi perawatan payudara selama kehamilan dengan baik.
Bagus Sasongko (2010) responden yang berpendidikan tinggi
akan lebih mudah menyerap informasi sehingga ilmu pengetahuan
yang dimilki lebih tinggi namun sebaliknya orang tua yang
berpendidikan rendah akan mengalami hambatan dalam penyerapan
informasi mengenai perawatan payudara yang tidak didapat
dibangku sekolah atau perguruan pada umumnya, biasanya diperoleh
51
melalui penyuluhan kesehatan atau melalui tenaga kesehatan baik di
Puskesmas ataupun di posyandu.
5.2.Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trisemester III Sebelum
Diberikan Pendidikan Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian dari 57 responden diketahui
bahwa 24 responden berpengetahuan baik (42,11%), 31 responden
berpengetahuan cukup (54,39%), dan 2 responden berpengetahuan
kurang (3,50%). Mayoritas pengetahuan ibu hamil primigravida
trisemester III sebelum diberikan pendidikan kesehatan
berpengetahuan cukup ini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal,
pendidikan, usia dan pekerjaan. Pada penelitian ini pendidikan
kesehatan diberikan secara perorangan atau kelompok sebanyak 2
responden atau 5 responden karena lahan yang tidak memungkinkan
dan respondenpun dapat menerima informasi dengan lebih jelas.
Pemberian penyuluhan menggunakan alat peraga berupa lieflet dan
flip chart dimana berguna menjelaskan idea atau pesan yang
disampaikan juga dapat membantu mengingatkan kembali apa yang
telah diajarkan sehingga pendidikan kesehatan akan menunjukan
hasil yang bermakna.
Menurut teori Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan
hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan
terhadap suatu obyek.pengetahuan merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
52
Menurut teori yang dilakukan oleh Reni Yuli (2014) tujuan
melakukan perawatan payudara adalah untuk memperlancar sirkulasi
darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI dengan cara menjaga agar payudara
senantiasa bersih dan terawat (puting susu) karena saat menyusui
payudara ibu akan kontak langsung dengan mulut bayi. Responden
yang berpengetahuan cukup memutuskan untuk melakukan
perawatan payudara karena di pengaruhi usia, pendidikan, pekerjaan
dan lingkungan.
Ismiyatun (2014), pengetahuan responden dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu umur, paritas, pendidikan, pekerjaan dan
sumber informasi, dan didapatkan hasil tersebut responden sebagian
besar sudah mengetahui tentang pengertian tentang perawatan
payudara selama kehamilan oleh karena itu pengetahuan responden
dipengaruhi oleh pendidikan dan sumber informasi.
Diperkuat dengan teori Notoatmodjo (2007), media informasi
tentang perawatan payudara pada masa hamil bisa didapat melalui
internet, majalah, brosur, ataupun media masa lainnya. Dapat pula
mendapat informasi dari lingkungannya seperti para orang tua
khususnya seorang ibu atau, seorang ibu hamil yang yang sudah
berpengalaman dalam mengasuh anak ataupun informasi dari
petugas kesehatan. Dalam hal ini responden penelitian merupakan
ibu hamil primigravida trisemester III dimana mereka baru pertama
53
kali hamil, sehingga pengetahuan masih belum baik dan belum
memiliki pengalaman tentang perawatan payudara pada masa hamil.
Pada teori Badiyah (2009) manfaat perawatan payudara pada saat
hamil yaitu menjaga kebersihan terutama puting susu, memperkuat
puting susu dan merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada
didalam payudara secara dini.
Pengetahuan yang baik tentang perawatan payudara sangat penting
diketahui oleh ibu hamil primigravida trisemester III karena pada
trisemester yang ketiga ini ibu hamil mengalami adaptasi fisiologik
reproduksi terutama pada payudara, dimana payudara mengalami
petumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
pada saat laktasi yang berpengaruh untuk nutrisi pada bayinya
setelah dilahirkan (purwaningsih & Fatmawati, 2010). Pada teori
Notoatmodjo (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
adalah umur, pekerjaan, pendidikan dan lingkungan.
Rahajeng Putriningrum (2013) seseorang akan melakukan
sesuatu berdasarkan dari pengetahuan yang mereka terima terutama
dari pengalaman yang disusun secara sistematis oleh otak (dikutip
dari teori Notoatmodjo,2003) sesuatu yang diterima oleh seseorang
akan menambah sesuatu yang bersifat informasi, terbukti dengan
frekwensi yang menunjukan 28 responden (93,4%) berpengetahuan
sedang banyak melakukan perawatan payudara selama hamil.
54
5.3.Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trisemester III Sesudah
Diberikan Pendidikan Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian dari 57 responden diketahui
bahwa 49 responden berpengetahuan baik (85,96%) dan 8 responden
berpengetahuan cukup (14,04%). Mayoritas pengetahuan ibu hamil
primigravida trisemester III setelah diberikan pendidikan kesehatan
berpengetahuan baik, ini dilihat dari peningkatan prosentase dengan
diperkuat oleh teori Notoatmodjo (2003) yang dikutip oleh Wawan
& Dewi (2011), pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi
setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek.
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana
dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin
luas pula pengetahuannya.
Vika Wulandari (2012) pendidikan kesehatan merupakan
proses belajar dari individu di mana seseorang yang tidak tahu
menjadi tahu sehingga meningkatkan kemampuan pengetahuan
untuk mencapai hidup sehat secara optimal.
Diperkuat dengan teori menurut Notoatmodjo (2007) prinsip
pokok pendidikan kesehatan adalah proses belajar, dimana kegiatan
belajar terdapat 3 persoalan pokok, yakni persoalan masukan (input),
proses dan persoalan keluaran (out put). Pada penelitian ini
mayoritas responden yang berpengetahuan baik, dimana responden
dapat menerima informasi yang peneliti berikan dan sudah lebih
55
memahami tentang apa maksud dan tujuan dari perawatan payudara
pada masa hamil terutama pada trisemester III dengan membaca
lieflet yang peneliti berikan.
Menurut penelitian Ismiyatun (2014) selain dipengaruhi oleh
pendidikan pengetahuan responden dipengaruhi oleh gravida.
Gravida dipengaruhi oleh pengalaman seseorang yaitu pengalaman
seorang wanita dari anak yang lalu. Pengalaman sebangai sumber
pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dengan cara mengulang kembali yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu.
Penelitian Susi Erna Wati (2010) perawatan payudara
dipengaruhi oleh sikap atau prilaku, dalam melakukan perawatan
payudara banyak ibu hamil yang mengabaikan tentang pentingnya
manfaat perawatan payudara selama hamil. Pengetahuan dalam hal
ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang memungkinkan akses
untuk mendapatkan informasi terbatas dan pada ibu hamil yang
pekerjaannya adalah ibu rumah tangga yang banyak memiliki waktu
luang namum enggan untuk belajar tentang perawatan payudara
dengan cara yang tepat dan benar.
Dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susi Erna Wati,
sebagian besar responden memliki pengetahuan cukup tentang
perawatan payudara selama hamil yaitu sebanyak 28 responden
(88%).
56
5.4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Payudara
Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trisemester III
Berdasarkan hasil penelitian dengan penghitungan
menggunakan uji Wilcoxon pada 57 responden diketahui bahwa
intensitas pengetahuan perawatan payudara pada ibu hamil
primigravida trisemester III adalah dengan nilai mean sebelum
diberikan pendidikan kesehatan adalah 74, 14 dan yang sesudah
mendapatkan pendidikan kesehatan adalah 80,68. Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan maka terjadi peningkatan pengetahuan tentang
perawatan payudara pada ibu hamil primigravida trisemester III.
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Irma Astria
(2012) yang menjelaskan bahwa adanya pengaruh terhadap tingkat
pengetahuan ibu menyusui dari tidak tahu menjadi tahu, hal ini
dibuktikan dari adanya perubahan responden peningkatan
pengetahuan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang
tehnik menyusui yang benar pada ibu primipara.
Menurut teori Reni Yuli (2014) pada ibu hamil trisemester
ketiga mengalami perubahan atau adaptasi fisiologik reproduksi
terutama pada payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sekeresi yang kaya akan imunoglobulin yang tampak memenuhi
alveolus. Payudara juga untuk persiapan menyongsong kelahiran
bayi oleh sebab itu perawatan payudara yang di mulai dari usia
kehamilan 7-9 bulan memengang peranan penting dalam
57
menentukan keberhasilan menyusui bayi, payudara yang terawat
akan memproduksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayi (Eddyman W, 2013). Pemberian pendidikan kesehatan pada
seorang ibu hamil sangatlah penting terutama pada ibu hamil yang
pertama kalinya mengalaminya.
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang
berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik,
dan lebih matang pada diri individu. Seorang dapat dikatakan belajar
apabila didalam dirinya terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak dapat mengerjakan menjadi dapat mengerjakan.
Belajar bisa menggunakan media pendidikan kesehatan seperti lieflet
atau flip chart yang dalam bentuk penyampaian informasi atau
pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang berisi informasi dalam
bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi (Notoatmodjo,
2007).
Penelitian yang dilakukan oleh Nilam Sari (2014) perawatan
payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara
agar air susu keluar dengan lancar dan dengan dilakukan perawatan
payudara dapat mempengaruhi kelancaran ekskresi ASI 1 kali lebih
besar dibandingkan dengan tidak di lakukan perawatan payudara.
Oleh sebab itu ada hubungan antara perawatan payudara terhadap
58
kelancaran ekskresi ASI pada ibu post partum di rumah bersalin
Mardi Rahayu Semarang.
Hasil penelitian Rahajeng Putriningrum (2013) antara tingkat
pengetahuan tentang perawatan payudara selama hamil dengan
tindakan merawat payudara selama hamil tidak terdapat hubungan
ini menunjukan bahwa responden yang berpengetahuan baik yang
seharusnya sudah mengetahui manfaat dan cara merawat payudara
dimasa kehamilan ternyata tidak melakukan perawatan. Sedangkan
untuk responden yang berpengalaman sedang tidak disangka banyak
yang melakukan perawatan payudara selama hamil, hal ini ditunjang
juga pada saat pemeriksaan puting susu dan aerola mamae terlihat
bersih.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti
dengan menggunakan uji Wilcoxon pada pengetahuan ibu hamil
primigravida trisemester III dari sebelum di berikan pendidikan
kesehatan sampai sesudah diberikan pendidikan kesehatan
mengalami peningkatan dan terdapat selisih antara sesudah dan
sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan diperoleh nilai Z-score
yang didapat sebesar -5,281 dengan p-value sebesar 0.000 dimana
kurang dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis
adalah menerima H1 yang berarti terdapat perbedaan bermakna
antara pengetahuan ibu hamil saat pre test dan pengatahuan ibu
hamil setelah post test. Dan apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak
59
yang artinya ada pengaruh antara pendidikan kesehatan tentang
perawatan payudara terhadap pengetahuan ibu hamil primigravida
trisemester III di RSUD Surakarta.
60
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu hamil di poli
kandungan dan kebidanan RSUD Surakarta dengan 57 responden tentang
perawatan payudara pada ibu hamil primigravida trisemester III dapat
disimpulkan sebagai berikut :
6.1.1 Karakteristik responden menunjukkan, mayoritas responden
berdasarkan karakteristik umur 20-35 tahun sebanyak 46
responden (80,70%), mayoritas responden berdasarkan pekerjaan
yaitu ibu rumah tangga sebanyak 36 responden (63,15%), dan
mayoritas responden berdasarkan karakteristik pendidikan yaitu
SMA sebanyak 44 responden (77,19%).
6.1.2 Pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester III sebelum
diberikan pendidikan kesehatan mayoritas memiliki pengetahuan
cukup sebanyak 31 responden (54,39%).
6.1.3 Pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester III setelah
diberikan pendidikan kesehatan mayoritas memiliki pengetahuan
baik sebanyak 49 responden (85,96%).
6.1.4 Adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara terhadap pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester
III dengan hasil uji Wilcoxon terdapat selisih antara sesudah dan
61
sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan diperoleh nilai Z-
score = -5,281 dengan p-value 0.000 dimana kurang dari batas
kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah
menerima H1 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara
pengetahuan ibu hamil pre test dan pengetahuan ibu hamil setelah
post test. Apabila < 0,05 maka Ho ditolak yang artinya ada
pengaruh antara pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara
terhadap pengetahuan ibu hamil primigravida trisemester III.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka perlu adanya upanya untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Oleh karena itu
peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
6.2.1 Bagi Rumah Sakit
Dengan memasukan program pendidikan kesehatan secara berkala
atau berkesinambungan di RS mengenai perawatan payudara pada
ibu hamil dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
RSUD.
6.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan dan menambah kepustakaan
tentang penelitian yang lebih mendalam tentang perawatan
payudara pada masa hamil.
62
6.2.3 Bagi Peneliti Lain
Diharapkan peneliti selanjutnya mendapatkan serta menambah
wawasan tentang perawatan payudara pada masa hamil dan dapat
mengembangkan hasil penelitian ini dengan metode penelitian
yang lain supaya penelitian ini lebih berkembang.
6.2.4 Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang perawatan
payudara pada masa hamil primigravida trisemester III dan dapat
mengaplikasikan metode penelitian.
6.2.5 Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu tetap melakukan perawatan payudara dengan baik
dan benar sampai menjelang persalinan. Karena dengan payudara
yang terawat diharapkan akan memproduksi ASI yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi bagi bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Badiyah, Siti. (2009). Kehamilan, Perasalinan Dan Gangguan Kehamilan.
Yogyakarta, Nuha Medika
Depkes RI. (2013). Buku Saku Kesehatan Dinas Keehatan Prov. Jawa Tengah.
http://www.dinkesjaterangprov.go.id Diunduh tanggal 01 Juni 2015
Fauziah, Ani. (2012). Gambaran Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara.
http://www.akbid-mu.ac.id Diunduh tanggal 04 juni 2015
Hidayat, A, A. (2001). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Ismiyatun. Widayati. Faridah. (2014). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Perawatan Payudara Selama Kehamilan. http://www.perpuswu.web.id
Diunduh tanggal 01 Juli 2015
Irma Astria. Hafizah. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tehnik Menyusui
Terhadap Pengetahuan Perawatan Payudara Ibu Primipara
http://www.elibary.stikesnh.ac.id diunduh tanggal 03 desember 2015
Kemenkes RI. ( 2014). Profil Kesehatan Indonesia. Pdf Data-Data Informasi.
http:www.depkes.do.id Diunduh tanggal 01 Juli 2015
Kemenkes RI (2009). Profil Kesehatan Prov. Jawa Tengah.
http://www.dinkesjatengprov.go.id. Diunduh tanggal 01 Juni 2015
Kartika. Dian.L. istianingsih. (2008). Hubungan Pengetahuan Laktasi Dengan
Perawatan Payudara Pada Ibu Menyusui.
http://www.jurnal.stikeskusumahusada.ac.id Diunduh tanggal 01
Desember 2015
Notoatmodjo. (2003). Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.
Jakarta: Salemba Medika
Padila. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta, Nuha
Medika2009).
Purwaningsih. Fatmawati. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta,
Nuha Medika
Pipit Safitri. Maesaroh. (2013). Gambaran Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan
Payudara Selama Hamil. http://www.jurnal.akbid-mu.ac.id Diunduh
tanggal 04 Desember 2015
Putriningrum, Rahajeng. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu Primigravida
Tentang Perawatan Payudara Di BPS Sunarsih.
http://www.jurnalstikeskusumahusada.ac.id Diunduh tanggal 06 Juni
2015
Sari, Pramita. (2009). Perawatan Payudara Selama Hamil. Yogyakarta, Mitra
Cendikia
Sari, Nilam. (2014). Pengaruh Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Ekskresi
ASI Pada Ibu Post Partum. http://www.pmb.stikstelogorejo.ac.id
Diunduh tanggal 01 Desember 2015
Sasongko, Bagus. (2010). Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara.
http://www.bejokomuniti.co.id Diunduh tanggal 1Desember 2015
Suliha. Herawan. Sumiati. Yeti. (2001). Pendidikan Kesehatan Dalam
Keperawatan. Jakarta: EGC
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Alfabeta: Bandung
Sumini. Trihandayani. Rina. (2011). Prilaku Primigravida Trisemester III Tentang
Breastcare. http://www.akbidharapanmulya.ac.id.Diunduh tanggal 01 Juli
2015
Susi. Erna. Wati. (2010). Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Breascare
Selama Kehamilan. http://www.lp2m.unpkediri.ac.id Diunduh tanggal 06
Juni 2015
Sardiman. A, M. (2007). Interaksi Dan Motivasi Belajar, Bandung, Rajawali Pers.
Wati, Siti. (2010). Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Breastcare Selama
Kehamilan. http://www.1p2m.unpkediri.ac.id Diunduh tanggal 06 Juni
2015
Wawan & Dewi. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap, Dan Prilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
Wulandari, Vika. (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu
Primigravida Dengan Perilaku Perawatan Payudara Pada Saat Hamil.
http://www.publikasiilmiah.ums.ac.id Diunduh tanggal 20 April 2015
Yuli Astutik, Reni. (2014). Payudara Dan Laktasi. Jagakarsa, Jakarta. Salemba
Medika