29
Perawatan Payudara dan IMD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi yang paling banyak terjadi di Indonesia pada saat ini adalah kurangnya kalori dan protein, hal ini banyak ditemukan pada bayi dan anak-anak. Terjadinya kerawanan gizi pada bayilebih banyak disebabkan karena selain makanan yang kurang, juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol, dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini merupakan pertibu adanya perubahan sosial dan budaya yang berdampak negatif yang dapat mempengaruhi perkembangan bayi dan perkembangan generasi muda di Indonesia selanjutnya.1) Sejumlah riset terhadap sejumlah bayi di lingkungan yang berbeda, termasuk kota kota industri di barat menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI lebih jarang terkena infeksi pernafasan, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, alergi, asma dan lain lain. Dalam suatu percobaan sejumlah bayi hanya diberi ASI tanpa tambahan susu formula atau makanan padat lain hingga mereka berusia 15 minggu. Ternyata, hingga usia 7 tahun mereka terhindar dari penyakit radang saluran pernafasan. Sejumlah bayi yang diberi ASI dini hingga mereka berusia 13 minggu ternyata terhindar dari penyakit radang usus sampai mereka berusia 18 bulan atau 2 tahun. Pada riset di atas dengan memperhitungkan latar belakang social yang terlihat dari pengambilan sampel dari lingkungan yang berbeda menunjukkan bahwa perbedaan dalam

Perawatan Payudara Dan IMD

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perawatan Payudara Dan IMD

Perawatan Payudara dan IMD

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah gizi yang paling banyak terjadi di Indonesia pada saat ini adalah kurangnya kalori dan protein,

hal ini banyak ditemukan pada bayi dan anak-anak. Terjadinya kerawanan gizi pada bayilebih banyak

disebabkan karena selain makanan yang kurang, juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan

susu botol, dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini merupakan pertibu adanya

perubahan sosial dan budaya yang berdampak negatif yang dapat mempengaruhi perkembangan bayi

dan perkembangan generasi muda di Indonesia selanjutnya.1)

Sejumlah riset terhadap sejumlah bayi di lingkungan yang berbeda, termasuk kota – kota industri di

barat menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI lebih jarang terkena infeksi pernafasan, infeksi telinga,

infeksi saluran kemih, alergi, asma dan lain – lain. Dalam suatu percobaan sejumlah bayi hanya diberi

ASI tanpa tambahan susu formula atau makanan padat lain hingga mereka berusia 15 minggu. Ternyata,

hingga usia 7 tahun mereka terhindar dari penyakit radang saluran pernafasan. Sejumlah bayi yang

diberi ASI dini hingga mereka berusia 13 minggu ternyata terhindar dari penyakit radang usus sampai

mereka berusia 18 bulan atau 2 tahun. Pada riset di atas dengan memperhitungkan latar belakang social

yang terlihat dari pengambilan sampel dari lingkungan yang berbeda menunjukkan bahwa perbedaan

dalam pemberian ASI akan menunjukkan perbedaan kesehatan bayi tersebut. Dengan demikian

disimpulkan bahwa penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan antara pemberian ASI

terhadap kehidupan terutama kesehatan bayi. 2)

Peningkatan pemberian ASI perlu dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan bagi bayi dan ibu,

upaya tersebut dapat dilakukan antara lain dengan cara pemberian ASI dini. 3)

Pemerintah telah berupaya dalam mensosialisasikan pemberian ASI termasuk ASI dini. Hal ini terbukti

dengan telah dicanangkan Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (GNPPASI) oleh

Presiden RI pada peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 1990 yang bertemakan

”Dengan ASI kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas manusia Indonesia ”.

Pemberian ASI tanpa makanan lain khususnya pada enam bulan pertama setelah kelahiran disebut

dengan menyusui secara eksklusif. Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan pendamping

ASI,sedangkan pemberian ASI diteruskan sampai anak berusia dua tahun. 1)

Page 2: Perawatan Payudara Dan IMD

ASI merupakan sumber gizi bagi bayi yang tidak tergantikan. Keunggulan ASI yang bersih,selalu segar,

warna, bau, rasa, dan komposisi yang tidak dapat ditiru oleh susu lain bukan hanya merupakan sumber

zat gizi bagi bayi tetapi juga zat anti kuman yang kuat karena adanya beberapa faktor yang bekerja secara

sinergi membentuk suatu sistem imunologi..2, 4)

Meskipun ASI begitu penting bagi bayi, namun masih banyak Ibu yang tidak memberikan ASI pada

bayinya. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali pada Tahun 2007 tingkat pencapaian

ASI eksklusif baru dapat mencapai 46,7 % sedangkan di Jawa Tengah cakupan ASI eksklusifnya baru

27,49%. Pencapaian cakupan ASI eksklusif ini dirasakan masih sangat rendah sekali bila dibandingkan

dengan target Nasional yang diharapkan 80% bayimendapat ASI.5)

Beberapa faktor penyebab yang berhubungan dengan tidak tercapainya pemberian ASI pada bayi

antara antara lain : puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, produksi ASI sedikit

sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi, infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah, muncul

benjolan di payudara, gizi kurang, puting tidak menonjol dan lain- lain. 6)

Kesemuannya perawatan semasa kehamilan Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu

bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Payudara perlu

dipersiapkan sejak masa kehamilan sehingga bila bayi lahir dapat segera berfungsi dengan baik pada

saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus

lacteriforus.

Sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan

kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan

uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan

lecet pada area tersebut tetapi perlu diingat setelah usia kehamilan lebih 34 minggu.Untuk sisa sekresi

ASI yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin

dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan

penopang payudara yang sesuai (brassiere).7)

Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap warnanya

(hyperfigmentasi) dan juga lebih sensitif. Semua ini terjadi untuk persiapan ibu hamil

untuk memberikan ASI pada bayinya kelak..2,8,9).

Disamping perawatan payudara dengan perlakuan massase, ibu hamil juga memerlukan istirahat yang

cukup, mengendalikan tingkat emosional,dan makan makanan dengan gizi seimbang terutama

mengkonsumsi tablet Fe secara rutin.. Perawatan payudara juga sangat membantu keberhasilan dalam

pemberian ASI dini. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dimana menyusu dini bayi akan mendapat kolostrum

yang sangat bermanfaat bagi bayi. Inisiasi menyusui dini merupakan hal yang masih baru bagi

Page 3: Perawatan Payudara Dan IMD

masyarakat di Indonesia khususnya di pedesaan. Hal tersebut dapat dimaklumi sebab baik tenaga

kesehatan maupun orang tuaselama berpuluh-puluh tahun tidak menyadari bahwa bayi bisa

merangkak mencari putting susu ibu untuk menyusu padahal bayi tersebut baru lahir. Dan selama

berpuluh-puluh tahun pula, baik tenaga kesehatan maupun orang tua berpendapat bahwa bayi baru

lahir tidak mungkin dapat menyusu sendiri juga bagi ibu banyak beranggapan ASI merasa belum keluar

atau tidak cukup sehingga langsung mencari pengganti ASI, diberi madu atau yang lain. Selama ini

untuk mendapat ASI yang pertama kalinya, bayi harus dibantu dengan memasukkan puting susu

kemulut bayi atau menyusuinya. Padahal, bayi baru lahir belum siap menyusu sehingga jika ibu

menyusui bayi untuk pertama kali, kadang bayi hanya melihat dan menjilat puting susu, bahkan kadang

menolak tindakan yang mengganggunya ini. Dari keterangan di atas maka pengertian Inisiasi menyusu

dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera

setelah lahir.11)

Bayi manusia seperti juga bayi mamalia lain mempunyai kemampuan untuk menyusu sendiri, melalui

kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya selama satu jam segera setelah lahir. Cara bayi

melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan “the breast crawl” atau merangkak mencari

payudara.10)

Disamping perawatan payudara saat ibu hamil juga pemerintah sedang gencar menganjurkanInisiasi

Menyusu Dini (IMD). IMD bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harusaktif menemukan

sendiri putting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara meletakkan bayiyang baru lahir di dada

ibunya segera setelah bayi lahir dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu

untuk menyusu..11)

IMD dilakukan langsung saat bayi lahir segera setelah tali pusat dipotong, tanpa boleh ditunda dengan

kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dimandikan, hanya dikeringkan kecuali

tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu. 12)

Dari hasil penelitian di dalam dan luar negeri, ternyata inisiasi menyusu dini tidak hanya mensukseskan

pemberian ASI eksklusif. Lebih dari itu, terlihat hasil yang nyata, yaitu menyelamatkan nyawa bayi. Oleh

karena menyusu dalam satu jam pertama bayi baru lahir sangat berperan dalam menurunkan angka

kematian bayi karena mendapat kolostrum juga dengan adanya kontak skin to skin dapat

menurunkan hypothermia

pada bayi dengan demikian menyusu pada satu jam pertama menyelamatkan satu juta nyawa bayi

karena hypothermia. Bayi merasa aman apabila melakukan kontak kulit dengan ibu. Ternyata suhu

payudara ibu meningkat 0,5 0C dalam dua menit jika bayi diletakkan di dada ibu. Berdasarkan

penelitian Dr.Niels Bergman (2005) dalam Roesli Utami (2008), ditemukan bahwa suhu dada ibu yang

Page 4: Perawatan Payudara Dan IMD

melahirkan menjadi 1 0C lebih panas daripada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi

diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1 0C. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu

akan meningkat 2 0C untuk menghangatkan bayi. Jadi dada ibu yang melahirkan merupakan tempat

terbaik bagi bayi yang baru lahir dibandingkan tempat tidur mahal..11) Hasil penelitian lainnya

menunjukkan bahwa dalam satu tahun rata-rata empat juta jiwa bayi berusia 28 hari meninggal. Jika

semua bayi di dunia segera diberi kesempatan menyusu sendiri dengan membiarkan kontak kulit ibu ke

kulit bayi setidaknya selama satu jam maka satu jutanyawa ini dapat diselamatkan.. 11)

Berdasarkan survey pendahuluan di Rumah Bersalin Anisa Boyolali pada tanggal 14 Januari2009, dari

12 ibu bersalin hanya 4 (30%) ibu saja yang memberikan ASI-nya segera setelah melahirkan, itupun

diberikan setelah bayi sudah bersih dan dilaksanakan di bangsal perawatan. Kemudian dijajaki lagi

dengan melakukan survey lapangan pada tanggal 20 Januari 2009 di Kelurahan Karanggeneng. Hasil

wawancara dengan 10 orang ibu pasca salin, yang melakukan perawatan payudara waktu hamil 2 orang

(20%) dan yang melakukan IMD segera setelah persalinan tidak ada yang melakukan dengan alasan

tidak tahu dan tidak dilakukan oleh petugas kesehatan/ bidan. Hal tersebut tidak hanya di RB Annisa saja

tetapi ditempat pelayanan yang lain seperti RB Aulia, RB Mutiara Kasih dan sebagainya khususnya

wilayah Boyolali

Dari data 10 ibu tersebut yang menyusui bayi secara ekslusif atau hanya ASI saja didapatkan 6 ibu dan 4

ibu memberikan ASI tapi masih memberikan susu botol karena ASI tidak mencukupi dengan bayi yang

masih menangis dan rewel.karena pentingnya ASI dan banyak manfaatnya maka di pibung perlu untuk

melakukan penelitian tentang perawatan payudara dan inisiasi menyusu dini dengan produksi ASI pada

ibupasca bersalin di Rumah Bersalin Annisa Boyolali.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah ada hubungan perawatan

payudara dan inisiasi

menyusu dini dengan produksi ASI pada ibu pasca bersalin di Rumah Bersalin Annisa Boyolali?”

C. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Mengetahui hubungan perawatan payudara dan inisiasi menyusu dini dengan produksi ASI padaibu

pasca bersalin ?

2.Tujuan Khusus.

a. Mengetahui pelaksanaan perawatan payudara saat hamil pada ibu pasca bersalin

Page 5: Perawatan Payudara Dan IMD

b. Mengetahui pelaksanaan inisiasi menyusu dini ibu bersalin

c. Mengetahui produksi ASI Ibu Bersalin

d. Mengetahui hubungan perawatan payudara dengan produksi ASI ibu pasca bersalin

e. Mengetahui hubungan inisiasi menyusu dini dengan produksi ASI pada ibu pasca bersalin

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi PenelitiSebagai salah satu tahapan proses belajar dalam merencanakan dan melaksanakan

penulisan ilmiah dalam bentuk skripsi

2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk bahan informasi bagi kepentinganpendidikan

dan tambahan kepustakaan dalam pengembangan ilmu di Fakultas Kesehatan Masyarakat jurusan

kesehatan Ibu dan Anak

3. Bagi institusi atau tempat penelitian

Sebagai bahan input untuk evaluasi program peningkatan pemberian ASI khususnya dan perawatan

payudara ibu saat hamil dan melahirkan, dalam rangka membantu program pemerintah.untuk

mensukseskan keberhasilan pemberian ASI Eklusif

4. Bagi ibu Bersalin dan ibu menyusuiSebagai tambahan pengetahuan dalam perawatan payudara dan

inisiasi menyusu dini serta mafaatnya , menuju terlaksananya pemberian ASI

5. Bagi BayiASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi, meningkatkan imunitas (mengurangi risiko

diare, infeksi jalan nafas, alergi dan infeksi lainnya), mempererat jalinan kasih sayang antara ibudan bayi

6. Bagi Negara Memberikan kontribusi dalam penghematan devisa negara, menghemat sumber dana

yang terbatas dan kelangkaan pangan, menghemat biaya pengobatan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lingkup MasalahPermasalahan dibatasi pada factor perawatan payudara dan inisiasi menyusu dini

dengan produksi ASI pasca persalinan

2. Lingkup Keilmuan

Penelitian ini merupakan penelitian di bidang Kesehatan Masyarakat, khususnya kesehatan ibudan anak

3. Lingkup Sasaran

Sasaran dalam penelitian ini adalah ibu pasca salin di RB Annisa Boyolali

4. Lingkup Teknik Penelitian ini menggunakan teknik wawancara tertutup dengan menggunakan

kuesioner danpengamatan lansung (observasi) di lokasi penelitian

Page 6: Perawatan Payudara Dan IMD

5. Lingkup WaktuPenelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka

1. ASI

ASI adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organic yang di eksresikan oleh

kelenjar payudara ibu sebagai makanan bagi bayi. 2)

Berdasarkan stadium laktasi, komposisi ASI di bagi menjadi 3 bagian yaitu :

a. Kolustrum yang merupakan cairan yang pertama kali di sekresi oleh kelenjar payudara

mengandung jaringan dan desidua material yang terdapat aveola dan duktus kelenjar payudara

sebelum dan setelah masa puerpurium

b. Asi masa transisi atau peralihan yang merupakan ASI peralihan dari kolustrom sampai menjadi

ASI yang matur. Disekresikan dari hari keempat sampai hari kesepuluh dari masa laktasi, tetapi

ada pula pendapat yang mengatakan ASI matur baru terjadi pada minggu ke tiga sampai minggu

ke lima.

c. ASI matur merupakan ASI yang disekresikan pada hari kesepuluh dan seterusnya dengan

komposisi relative (ada pula yang mengatakan bahwa komposisi ASI relative konstan baru

mulai minggu ketiga sampai minggu ke lima.Apabila produksi ASI tidak sesuai dengan

kebutuhan bayi, harus dicari sebab-sebabnya mengapa produksi ASI menurun yaitu :

a. Makanan suplemen.

Bayi yang mendapatkan suplemen makanan selain ASI menyebabkan akan kenyang dan harus

menunggu lebih lama menyusu berikutnya. Sehingga frekuensi menyusui dan produk ASI akan

menurun

b. Penggunaan empongan (pacifier)

Beberapa bayi menemukan dengan menghisap pada empongan, sehinga menurunkan

kesempatan untuk menyusu pada ibu

c. Penggunaan dot ( Nipple shield )

Page 7: Perawatan Payudara Dan IMD

Nipple shield sebaiknya tidak digunakan pada waktu menyusui, karena bayi akan mengalami

bingung puting dan mengakibatkan menurunnya isapan sehingga mempengaruhi terjadinya

let down reflect.

d. Jadwal minum yang ketat akan mempengaruhi produksi ASI lebih baik bayi disusui tanpa

jadwal

e. Bayi tidur saja.

Ada beberapa bayi yang tidur saja hampir sepanjang hari dan hanya sebentar saja menyusu

maka ini menurunkan produksi ASI, lebih baik bayi disusui tanpa jadwal

f. Merokok dan obat-obatan..

Ibu perokok berat produksi ASI nya akan menurun. Demikian juga pil KB yang mengandung

estrogen tinggi akan menurunkan produksi ASI.

g. Ibu yang sedikit minum,

Produksi ASI-nya juga akan berkurang. Ibu menyusui sebaiknya minum 6–8 gelas/hari atau

minum susu atau air teh/ juice setiap kali setelah menyusui

h. Diet ibu yang jelek

akan menurunkan produksi ASI.Pada ibu-ibu yang menyusui tidak ada pantangan

makanan, buah segar, daging,ikan, susu, sayur-sayuran, kacang-kacang sangat dianjurkan,

makan satu prosi (500 kalori) lebih banyak dari biasanya, perawatan payudara selama

kehamilan dan melalukan inisiasi dini saat bayi lahir.

2.Perawatan Payudara.

a. Perawatan Payudara Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa

menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan

pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. 8, 14)

b. Metode Perawatan Payudara

Hal yang tidak boleh dilupakan untuk persiapan menyusui adalah perawatan payudara selama masa

kehamilan (bukan setelah persalinan).

Beberapa tips perawatan payudara selama kehamilan :

1) Bila BH ibu sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan BH yang pas dan sesuai

dengan ukuran ibu untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk ibu.

2) Bila ibu berencana untuk menyusui, ibu dapat memulai menggunakan BH untuk menyusui pada

akhir kehamilan ibu. Pilihlah BH yang ukurannya sesuai dengan payudara ibu, memakai BH yang

mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran payudara diantaranya dapat menyebabkan infeksi

seperti mastitis (suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara)

Page 8: Perawatan Payudara Dan IMD

3) Persiapan putting susu ibu. Dengan lembut putar putting antara telunjuk danibu jari ibu sekitar 10

detik sewaktu ibu mandi. Jika ibu mendapatkan kesulitan atau puting susu ibu rata atau masuk ke dalam,

konsultasikan ke dokter atau bidan, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah kesulitan

nantinya

4) Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara di daerah aerola dan

puting susu, mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolustrum (cairan kental bewarna

kekuningan dari putting). Untuk membantumembuka saluran susu.

5) Bersihkan payudara dan puting, jangan mengunakan sabun di daerah putting dapat menyebabkan

daerah tersebut kering. Gunakan air saja lalu keringkandengan handuk.

Dengan melakukan perawatan payudara dengan benar dan teratur, selain memudahkan bayi

menghisap ASI juga menjaga kebersihan payudara sehingga mencegah penyumbatan. Selain itu juga

bermanfaat untuk memperkuat kulit sehingga mencegah terjadinya luka/ lecet pada saat mulai

menyusui. Timbulnya luka ini merupakan gangguan yang sering terjadi dan berpotensi mengganggu

pemberian ASI pada bayi seterusnya. Perawatan payudara ini sebaiknya dimulai begitu memasuki masa

stabil kehamilan, yaitu pada usia kehamilan setelah 34 minggu. Hal-hal yang perlu diperhatikan setiap

kali sebelum dan selama melakukan perawatan adalah:

1) Potong kuku tangan sependek mungkin, serta kikir agar halus dan tidak melukai payudara.

2) Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan

3) Lakukan pada suasana santai, misalnya setelah mandi sore atau sebelumberangkat tidur.

4) Apabila kandungan terasa menegang/kencang segera hentikan. Hindarimelakukan perawatan

payudara terlalu berlebihan. Lakukan setiap hari secara teratur. Pada saat kondisi badan tidak enak tidak

perlu dipaksakan.Di beberapa klinik persalinan sering diadakan program perawatan payudara dengan

bimbingan instruktur khusus. Program ini bertujuan meningkatkan produksi ASI. Meski demikian

disarankan untuk tidak melakukan pijat payudara dengan cara sendiri pada kehamilan masih kurang

dari 34 minggu karena berpotensi merangsang terjadinya kelahiran prematur. Sebenarnya ada cara

yanglebih praktis dan dengan risiko yang lebih rendah untuk meningkatkan produksi ASI. Yang sering

dianjurkan adalah gerakkan badan secara alami. Misalnya lakukan pekerjaan rumah seperti biasa (asal

bukan yang mengangkat beban berat) seperti menyapu, menjemur baju, dan lain-lain. Gerakan-gerakan

dalam melakukan pekerjaan rumah ini memiliki efek sama dengan pijat payudara.8)

Yang perlu melakukan pijat payudara terutama adalah yang memiliki bentuk puting yang agak sulit

dihisap oleh bayi atau puting tenggelam. Hanya perlu diingat, bahwa pijat disini berbeda dengan pijat

untuk merangsang produksi ASI,tetapi lebih ditekankan pada bagian puting saja.8,11)

1) Puting kecil

Page 9: Perawatan Payudara Dan IMD

Karena bagian puting menonjol dan keluar, tipe ini mudah untuk dibuatagar mudah dihisap bayi.

Pada prinsipnya harus dibuat agar puting semakin menonjol keluar. Ini bisa dilakukan dengan

memakai alat penghisap puting,atau dengan memegang puting dan lingkar puting dan menariknya.

Inisebaiknya dilakukan setiap hari.

2) Puting besar

Ini merupakan tipe puting yang paling mudah dihisap bayi. Meski demikian, ada kalanya karena

ukurannya yang besar menimbulkan keraguan ibu butuh penyesuaian, pada bayi untuk

menghisapnya. Namun biasanya bayiakan segera terbiasa sehingga tidak ada masalah. Meski

demikian, lakukanpijat ringan di bagian puting dan lingkar puting sehingga menjadi lunak dan

mudah dihisap bayi.

3) Puting datar

Meski puting menonjol dan keluar namun permukaannya datar (pendek dan kaku). Ini termasuk

tipe puting yang susah dihisap. Untuk itu dianjurkan membuat puting dan lingkar puting menjadi

lunak dengan melakukan pijatan ringan setiap hari.

4) Puting tenggelam

Puting seolah tenggelam atau terbenam di dalam payudara. Ini merupakan tipe puting yang paling

sulit dihisap bayi. Selain itu, karena kurangnya rangsangan pada puting karena posisinya yang

tenggelam,cenderung lebih mudah mengalami luka atau lecet pada saat mulai menyusui.Untuk itu

dianjurkan melakukan pijat di lingkar puting agar menjadi lunak serta meningkatkan kekuatan kulit

agar tidak mudah terluka saat dihisap bayi.Tentu saja perlu dilakukan pijatan atau tarikan agar

puting semakin menonjol keluar.Cara paling praktis melakukan terapi untuk membentuk puting

agar mudah dihisap adalah dengan memakai alat penghisap (gambar A). Atau memakai pelapis

payudara yang berlubang di tengahnya (gambar B) dan dipasang antara payudara dan BH. Yang

terpenting adalah dilakukan setiap hari. Pelapis payudara meski praktis dan bisa dipakai lama dan

dengan sendirinya lebih efektif, memiliki kelemahan terlalu menekan payudara dan menimbulkan

rasa tidak nyaman bagi pemakainya. Untuk itu tidak dianjurkan memakainya terlalu lama setiap

hari.

Cara lain adalah melakukan pijatan dengan tangan terhadap kedua puting (kanan dan kiri). Ini bisa

dilakukan dengan cara sebagai berikut : Untuk selain tipe puting tenggelam atau datar bisa dibedakan

menjadi tipe puting tenggelam atau datar, tahan dan angkat payudara dengan salah satu telapak tangan

dan tekan tepat pada bagian puting dengan telunjuk sampai 2 hitungan kemudian lepas. Segera setelah

dilepas tarik puting dengan ibu jari dan telunjuk sampai 2 hitungan dan lepas.

Page 10: Perawatan Payudara Dan IMD

Tahan dan angkat payudara dengan salah satu telapak tangan dengan posisi payudara diantara ibu jari

dan telunjuk serta telapak sedikit menekan dasar payudara seperti di gambar. Letakkan puting diantara

ibu jari dan telunjuk serta jari tengah. Arahkan puting ke arah atas sehingga anda bisa melihat ujung

punting. Bila keluar cairan dari puting, segera bersihkan dengan lap bersih. .Pijat sekeliling lingkar puting

memakai ujung jari seolah membentuk lingkaran selama sekitar 1-2 menit. Bila lingkar puting sudah

terasa lunak,lakukan pada puting sebelahnya.Tarik ujung puting memakai ujung jari, serta putar ke kiri

atau ke kanan selama 2-3 menit. Lakukan tarikan atau putaran ini sejauh tidak sampai terasa sakit.

Terutama setelah memasuki usia kehamilan 36 minggu lakukan pijatan ini untuk membuka saluran

susu.

c. Kegunaan Perawatan PayudaraPerawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat, antara

lain :

1) Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu

2) Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.

3) Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar

4) Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upayauntuk

mengatasinya.

5) Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui

Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan

perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang

akan merugikan ibu dan bayi.

Kasus-kasus yangsering terjadi antara lain :

1) ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih

2) Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap.

3) Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.

4) Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah.

5) Muncul benjolan di payudara, dan lain - lain.

1.Tanda- tanda ASI cukup dan kurang

Pengaturan makanan yang berhasil akan tercermin dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi yang

memuaskan. Umumnya kecukupan makanan akan dapat diperkirakan dari masukan makanan.

Page 11: Perawatan Payudara Dan IMD

Kecukupan ASI sulit dinilai secara obyektif, tetapi kecukupannya dapat diperkirakan dengan

menganalisa pertumbuhan bayi atau dapat diketahui pula dari penambahan berat badan bayi

sesudah disusukan “bayiditimbang sebelum dan sesudah disusukan”, asal saja pada

wktu tersebut bayi tidak

muntah, buang air besar atau kencing. Dengan demikian secara tidak langsung, ASI dinilai cukup bila :

a. Berat badan waktu lahir telah tercapai kembali sekurang-kurangnya pada akhir minggu kedua setelah

lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badanyang lebih dari 10 %.

b. Kurva pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan kenaikan berat badan sebagai

berikut

1) selama triwulan ke – 1 : kenaikan berat badan 150 – 250g/minggu.

2) selama triwulan ke-2 kenaikan berat badan 500 – 600 g/minggu.

3)selama triwulan ke-3 kenaikan berat badan 350– 450 g/minggu.

4) selamatriwulan ke-4 kenaikan berat badan 250 –350 g/minggu.

c. Atau pada waktu umur 4– 5 bulan berat badan menjadi 2 kali lipat berat badanwaktu lahir dan

menjadi 3 kali lipat pada umur 1 tahun.

2.Produksi ASI.

Komposisi ASI dari satu ibu ke ibu lainnya berbeda, komposisi ASI ternyata tidak tetap dan tidak sama

dari waktu-ke waktu dan sesuai dengan kebutuhan bayinya.

Jenis-jenis ASI sesuai dengan perkembangan bayi ada 3 yaitu :

a. ASI Kolostrum merupakan cairan pertama yang keluar dari kelenjar payudara dan keluar pada hari ke

1 sampai hari ke 7. Untuk volume berkisar 150 – 300 ml/24 jam

b. ASI Transisi/peralihan, merupakan ASI yang keluar pada hari ke-4 sampai ke 14.

c. ASI matur, merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke 14 dan seterunya. Kecukupan ASI dapat

dilihat juga melalui pengamatan di bawah ini :

- Bayi tampak puas dan tidur nyenyak setelah menyusu. Sewaktu-waktu sering merasa lapar dan cukup

tidur, namun bayi yang selalu tidur bukan pertibu baik

- Ibu merasakan perubahan tegangan pada payudara sebelum dan sesudah menyusukan dan

merasakan aliran ASI yang cukup deras/banyak selamamenyusu.

- Bayi menyusu sedikitnya 8-12 kali dalam sehari.

- Bayi kencing setidaknya 1-2 kali dalam 24 jam pada hari pertama dan minimal 6 kali setelah hari ketiga.

- Bayi buang air besar 3-4 kali dalam 24 jam, faeses nya sekitar 1 sendok makan berwarna kekuningan

- Bayi mengalami peningkatan berat badan lebih dari 15-30 gram per hari setelah air susu matur keluar

Page 12: Perawatan Payudara Dan IMD

- Payudara ibu teraba lembut dan ringan setiap kali selesai menyusui.

- Ibu dapat merasakan aliran ASI ketika bayi menyusu.i. Ibu dapat merasakan hisapan kuat mulut bayi.

- Ibu merasa nyaman dan tak kesakitan pada payudara ketika bayi menyusu.

- Keluar air susu/ memancar dari putting ibu.

Kecukupan ASI diukur dari daya tampung lambung bayi dapat dihitung sebagai berikut, pada hari

pertama, ukuran lambung bayi dapat disetarakan dengan ukuran kelereng (5-7 ml) Mulai hari ke- 3,

kapasitasnya sedikit meningkat menjadi 14 –16ml atau sebesar kelereng besar. Hari ke-10, lambung

bayi kira-kira sebesar bola pingpong atau daya tampunya 60 –80 ml.31)

3.Inisisasi Menyusu Dini

a. Definisi Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi menyusu dini (early initiation)atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai

menyusu sendiri segera setelah lahir. Bayi manusia seperti juga bayi mamalia lain mempunyai

kemampuan untuk menyusu sendiri, melalui kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya

selama satu jam segera setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the

breast crawl atau merangkak mencari payudara.11)

Ada beberapa “intervensi” yang dapat mengganggu kemampuan alami

bayi untuk mencari dan menemukan sendiri payudara ibunya. Diantaranya, obat kimiawi yang

diberikan saat ibu melahirkan bisa sampai ke janin melalui plasenta dan mungkin menyebabkan bayi

sulit menyusu pada payudara ibu. Kelahiran dengan obat-obatan atau tindakan, seperti operasi Caesar,

vakum, forcep, bahkan perasaan sakit di daerah kulit yang digunting saat episiotomi dapat

pulamengganggu kemampuan alamiah ini.11)

Informasi ini penting untuk tenaga kesehatan, keluarga, sebelum melakukan IMD. Juga dianjurkan untuk

menciptakan suasana yang tenang, nyaman, dan penuh kesabaran untuk memberi kesempatan bayi

merangkak mencari payudara ibu atau the breast crawl.17)

b. Tujuan Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi menyusu dini dapat mengurangi 22 % kematian bayi 28 hari.Sekitar 40 % kematian balita pada

satu bulan pertama kehidupan bayi. Inisiasi menyusu dini meningkatkan keberhasilan menyusu ekslusif

dan lama menyusu sampai dua tahun. Dengan demikian dapat menurunkan angka kematian

anak secara menyeluruh.Inisiasi menyusu dini juga berperan dalam pencapaian tujuan Millenium

Development Goals (MDGs) yakni :

Page 13: Perawatan Payudara Dan IMD

1) Membantu mengurangi kemiskinanJika seluruh bayi yang lahir di Indonesia dalam setahun

disusui secara ekslusif enam bulan, berarti biaya pembelian susu formula selama enam bulan

tidak ada.

2) Membantu mengurangi kelaparan

Pemberian ASI membantu memenuhi kebutuhan makanan bayi sampai dua tahun juga

mengurangi angka kejadian kurang gizi dan pertumbuhan yang terhenti yang umumnya terjadi

pada usia ini.

3) Membantu mengurangi angka kematian bayi dan anak

c. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini

1) Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara. Ini akan

menurunkan kematian karena kedinginan (hypothermia).

2) Ibu dan bayi merasa lebih tenang. Pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Bayi akan lebih

jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energi.

3) Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya, dan ia akan

menjilat- jilat kulit ibu, menelan bakteri “baik” dari kulit ibu.. Bakteri “baik: ini akan

berkembang biak membentuk koloni di usus bayi, mengurangi bakteri “jahat” dari

lingkungan.

4) Bounding (ikatan kasih sayang) antara ibu dan bayi akan lebih baik karena pada 1 – 2 jam

pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur .

5) Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia,

misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggupertumbuhan fungsi usus dan

mencetuskan alergi lebih awal.

6) Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusu ekslusif dan akan lebih lama

disusui, fungsinya ASI sangat cukup untuk tumbuh kembang bayi dengan baik, sebagai titik awal

kualitas sumber daya manusia, ASI juga sebagia alat kontrasepsi tiga bulan dan memperkecil

kejadian kanker payudara.

7) Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan sekitarnya, emutan

dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.

8) Hormon oktitosin akan bekerja sama dengan hormone prolaktin yang akan menyebabkan otot

kecil di sekeliling alveoli mengerut sehingga mengalirkan   air susu ke puting, pengeluaran

oksitosin juga menyebabkan rahim berkontraksi dan membantu pengeluaran plasenta serta

mengurangi perdarahan.

Page 14: Perawatan Payudara Dan IMD

9) Bayi mendapat ASI kolostrum, ASI yang pertama kali keluar. Kolostrum, ASI istimewa yang kaya

akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan

usus bayi yang masih belum matangsekaligus mematangkan dinding usus.

10) Ibu dan ayah akan merasa bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama kali dalam kondisi

seperti ini. Bahkan, ayah mendapat kesempatan mengajarkan anaknya di dada ibunya. Suatu

pengalaman batin bagi ketiganya yang amat indah.

Tata Laksana Inisiasi Menyusu Dini

1) Inisiasi menyusu dini sangat membutuhkan kesabaran dari sang ibu dan rasa percaya diri

sang ibu, dan rasa percaya diri yang tinggi dan membutuhkan dukungan yang kuat dari sang

suami dan keluarga, jadi akan membantu ibu apabila saat inisiasi menyusu dini suami atau

keluarga mendampinginya.

2) Disarankan untuk tidak atau mengurangi penggunaan obat kimiawi saatpersalinan. Dapat

diganti dengan cara non kimiawi, misalnya pijat, aromaterapi, Hypnoterapi, (Hypnorelaksasi)

3) Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang di inginkan, misalnya melahirkan di dalam air,

atau dengan jongkok

4) Setelah bayi dilahirkkan, seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya, kecuali

tangannya. Lemak putih atau vernixaseosa yang menyamankan kulti bayi sebaiknya

dibiarkan.

5) Bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu dengan skin to skin contact, posisi ini

dipertahankan minimum satu jam atau setelah menyusui awal selesai. Keduanya diselimuti. Jika

perlu gunakan topi bayi.

6) Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut,

tetapi tidak memaksa bayi keputing susu.

7) Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tibu-tibu atau perilaku bayi sebelum

menyusu yang dapat berlangsung beberapa menit atau satu jambahkan lebih. Jika belum

menemukan puting payudara ibunya dalam waktu satu jam, biarkan kulit bayi tetap

bersentuhan dengan kulit ibunya sampai berhasil menyusu pertama.

8) Bagi ibu-ibu yang melahirkan dengan tindakan, seperti operasi, vaccum agar diberikan

kesempatan skin to skin contact.

9) Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur dan dicap setelah satu jamatau menyusu

awal selesai. Prosedur yang invasive, misalnya suntikan vitamin K dan tetesan mata bayi dapat

ditunda.

Page 15: Perawatan Payudara Dan IMD

10) Dengan rawat gabung ibu akan mudah merespon bayi selama 24 jam ibu danbayi tetap

tidak dapat dipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu.Pemberian minuman pre-lakktal

(cairan yang diberikan sebelum ASI keluar) dihindarkan.

Dalam IMD akan melalui 5 tahap perilaku sebelum bayi tersebut menyusu yakni :

1) Dalam 30 menit pertama, stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga. Bayi diam tidak

bergerak sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini

merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke keadan luar kandungan.

2) Antara 30-40 menit, mengeluarkan suatu, gerakan mulut seperti mau minum,menciup dan

menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada ditangannya. Bau ini

sama dengan bau cairan yang dikeluarkan oleh payudara ibu. Bau dan rasa ini akan

membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu,

3) Mengeluarkan air liur, saat menyadari bahwa ada makanan disekitarnya, bayi mulai

mengeluarkan air liurnya.

4) Bayi mulai bergerak ke arah payudara. Areola sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut

ibu. Bayi akan menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakan kepala, menoleh kekanan dan kekiri,

serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya

5) Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar, melekat dan menyusu

dengan baik

Menurut UNICEF, seorang anak yang diberi ASI di Dunia mempunyai kesempatan untuk

bertahan hidup semasa bayi 3 kali lebih besar dibanding temannya yang tidak memperoleh ASI.

Inisiasi menyusu dini telah dicanangkan oleh UNICEFdan pemerintah Indonesia sebagai bagian

dari upaya mengoptimalkan pemberianASI. Sebagai bagian manajemen laktasi yang relative

baru, inisiasi menyusu dini perlu disosialisasikan secara benar dan luas, tidak hanya kepada

kalangan tenaga medis tetapi juga masyarakat..8)

Apalagi di Negara berkembang, khususnya didaerah yang penduduknya berpendidikan rendah

dan tingkat ekonomi rendah, pengetahuan ibu mengenai perawatan dan pemberian makanan

bayi khususnya mengenai manfaat air susu ibu (ASI) sangat kurang.11)

Insiasi menyusu dini merupakan salah satu indikator penting dalam pelayanan Kesehatan Ibu

dan Anak adalah pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tentang masalah inisiasi menyusu dini

memang masih menjadi hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Khususnya di daerah

Page 16: Perawatan Payudara Dan IMD

pedesaan. Kurangnya pengetahuan di daerah pedesaan tentang pentingnya memberikan ASI

dalam satu jam pertama pada awal kehidupannya merupakan hal yang sangat mendasar dalam

pemberian inisiasi menyusu dini. Faktor-faktor penyebab tidak diberikannya ASI dalam satu

jampertama terletak pada sulitnya ibu-ibu dalam menyusui bayinya diantaranya disebabkan

karena produksi ASI kurang sehingga secara keseluruhan proses menyusui terganggu dan

akhirnya terhenti.Pemberian inisiasi menyusu dini juga bisa memberikan ikatan psikologis

yangkuat antara ibu dan bayinya karena adanya kontak langsung antara tubuh bayi dengan ibu.

Pengalaman emosional yang terekam diotak bayi dan juga sebaliknya kontak kulit dini besar

pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Interaksi saat menyusui antara ibu dan bayinya

meningkatkan rasa aman dan ini penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada bayi. Bayi

dapat mulai mempercayai orang lain (ibu), sehingga menimbulkan percaya diri yang penting

untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, bayi lebih siaga dan responsif serta cepat

beradaptasi dengan kehidupan diluar rahim.

Pengaruh dari ASI pada bayi yaitu akan lebih tumbuh sehat dengan peningkatan BB 500-1000

gram tiap bulan. Bayi ASI lebih kebal dari infeksi, risiko obesitas, dimana obesitas akan

menambah risiko timbulnya penyaki-penyakit lain seperti jantung, diabetus mellitus, hipertensi

dan lain-lain. Isapan bayi pada payudara ibu juga akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh

kelenjar hipofisis. Oksitosin ini berguna membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya

perdarahan pasca persalinan. Berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi anemia

pada ibu post partum. Jika ibu anemi respon menghisap bayi lambat sehingga produksi ASI

menurun akhirnya aktifitas menyusui terhenti dan berakibat menurunnnya kecerdasan bayi

serta gangguan psikomotorik

Inisiasi menyusui dini memang hanya satu jam, namun pengaruh terhadap bayi seumur

hidupnya. Menyusui juga mampu menjarangkan kehamilan karena hormon yang

mempertahankan laktasi menekan hormon untuk ovulasi. Ibu menyusui juga mampu

menurunkan insiden kanker payudara lebih rendah.7,15).

Keyakinan ibu untuk dapat menyusui bayinya dengan sukses melalui inisiasi menyusu dini

produksiASI akan lebih optimal sehingga akan mendukung keberhasilan proses menyusui

selanjutnya.

.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi ASI

Page 17: Perawatan Payudara Dan IMD

Menurut Suharyono (1990), beberapa factor yang dapat mempengaruhi produksi ASI adalah sebagai

berikut :

1.Umur dan paritas Ibu

Hasil penelitian Lipsman et al (1985) dalam ACC/SCN (1991) menemukan bahwa pada ibu menyusui

usia remaja dengan gizi baik, intik ASI mencukupi berdasarkan pengukuran pertumbuhan 22 bayi dari

25 bayi. Pada ibu yang melahirkan lebih dari satu kali, produksi ASI pada hari keempat setelah

melahirkan lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan pertama kali.31)

2.Umur Kehamilan (masa gestasi)

Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi intik ASI. Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur

(umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan tidak mampu mengisap secara efektif

sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir tidak prematur. Lemahnya kemampuan

mengisap pada bayi premature dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya

fungsi organ

3.Penyakit infeksi

Penyakit infeksi baik yang kronik maupun akut yang mengganggu proses laktasi dapat mempengaruhi

produksi ASI.

4. Berat bayi lahir Prentice (1984) mengamati hubungan berat lahir bayi dengan volume ASI.Hal ini

berkaitan dengan kekuatan untuk mengisap, frekuensi, dan lama penyusuan dibanding bayi yang lebih

besar. Berat bayi pada hari kedua dan usia 1 bulan sangat erat berhubungan dengan kekuatan mengisap

yang mengakibatkan perbedaan intik yang besar dibanding bayi yang mendapat formula. De Carvalho

(1982) menemukan hubungan positif berat lahir bayi dengan frekuensi dan lama menyusui selama 14

hari pertama setelah lahir. Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan mengisap ASI yang

lebih rendah dibanding bayi yangberat lahir normal (> 2500 gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih

rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal

yang akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI.

DAFTAR PUSTAKA

1 Siregar, M., 2004.

Pengaruh Pengetahuan Ibu terhadap Kurang Kalori Protein Pada Balita

. Fakultas KesehatanMasyarakat. Universitas Sumatera Utara.2 Soetjiningsih, 1997.

Tumbuh Kembang Anak

Page 18: Perawatan Payudara Dan IMD

. EGC, Jakarta

3 Kepmenkes, 20024 Peran ASI terhadap Mordibitas dan

Mortalitas  http://www.damandiri.or.id   Diperoleh 28 Nopember 2008 5 Profil

Kesehatan Boyolali, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 20086 Hullyana. 2007.

Produksi ASI dan Faktor Yang Mempengaruhinya

http://www.dinkesjateng.org/profil2005/bab5.htm.7 George Adriaans, 2008, Jaringan

Nasional Pelatihan Klinik

Kesehatan Reproduksi.  http://www.pkmi- online.com/download/ASUHAN

%20ANTENATAL.pdf   .  8 Kebutuhan Besi Pada Ibu

Menyusui  http://www.damandiri.or.id   9 Saeful Anwar, 2003.

Praktis. Perawatan Payudara Selama Hamil

.http : // asysyariah . com / syariah . php ? menu= detil & id_online = 124.

10 Varney H., 2008. Buku Ajar Ilmu Kebidanan, Pernerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta11 Roesli U.,

2008. Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Ekslusif. Pusataka Bidan, Jakarta.17 Buku Kebidanan, Ilmu

Kesehatan Gizi, Jilid I, Universitas Indonesia, Cetakan ke 10, Jakarta200218 Varney. H, 2008, Buku Ajar

Ilmu kebidanan, EGC, Jakarta.19 Irma Linda, 2008. Gambaran Pengetahuan Bidan Praktek Swasta

Tentang Inisiasi MenyusuDini di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan medan, Tuntungan

Tahun 2008.Program Studi D-III, Kebidanan Medan, Jurusan Kebidanan, Politeknik

KesehatanDepartemen Kesehatan Medan. Bidan. Media Komunikasi Bidan dan Keluarga. Vol. XII.No. 6

Tahun 2008 Diterbitkan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Jl Johar Baru V/13D,Jakarta.21 Roesli Utami,

2002.

Asi Eksklusif

. Trubus Agrundaya. Jakarta22 Solihin Pujiadi, 2001,

Ilmu Gizi Klinis Pada Anak

, FKUI, Jakarta23 Winarno F.G. 2000.

Gizi dan Makanan Bagi Bayi dan Anak Sapihan

. Jakarta: Sinar Harapan24 Papalaya, 2007.

Pekan Asi Sedunia. 

http://www.detiksnew.com .  27 Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 1995. Dasar-Dasar

Metodologi Penelitian Klinis.Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia,

Jakarta28 Prof. Dr. Sudarwan Danim Darwis, 2003.

Page 19: Perawatan Payudara Dan IMD

Metode Penelitian Kebidanan : Prosedur,Kebijakan, dan Etik

. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.