Upload
trisman-gulo
View
266
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
1/35
KTI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA
PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA
DI BPS FARIDA DESA KEDUNGWUNGU
KECAMATAN TEGALDLIMO
KABUPATEN BANYUWANGI
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu.(Sarwono, 2003)
Payudara adalah perlengkapan organ reproduksi wanita dan pada masa laktasi akan
mengeluarkan air susu. Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari Air Susu Ibu
(ASI) sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Pada masa hamil terjadi perubahan
pada payudara di mana ukuran-ukuran payudara bertambah besar (Depkes RI. 2005).
Bagi seoarang wanita payudara adalah organ tubuh yang sangat penting bagi
keberlangsungan perkembangan bayi yang baru di lahirkannya. Payudara memang secara
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
2/35
natural akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan, tetapi bukan berarti seorang wanita
atau ibu tidak patut merawat payudara. (SariyonoRoscha dyah pramitasari, 2009)
Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih
dan mudah di hisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu, bisa
jadi ini di sebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah.
Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga di pengaruhi oleh asupan nutrisi dan
kondisi psikologis ibu. (SariyonoRoscha dyah pramitasari, 2009)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori.
1.Konsep Dasar Pengetahuan.
a.Pengertian.
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekadar menjawab
pertanyaan (Notoatmodjo, 2005).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain penting untuk menentukan
tindakan seseorang (Over behavior), karena dari pengalaman dan penelitian
membuktikan bahwa perilaku didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974)
dalam buku Notoatmodjo (2003:128) mengungkapkan bahwa sebelum orang tersebut
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
3/35
menghadapi perilaku baru (berperilaku baru ) dalam arti orang tersebut terjadi proses
berurutan, yakni :
1)Awarness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).
2)Interest(merasa tertarik) dimana orang mulai tertarik kepada stimulus atau obyek
tersebut.
3)Evaluation ( menimbang-nimbang baik buruknya tindakan terhadap stimulus atau
obyek tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4) Trialdimana orang telah melalui mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh stimulus.
5)Adaptation, dimana obyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian dari perilaku baru atau adaptasi perilaku melalui proses
seperti itu, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka
perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku
itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama,
pada perilaku itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : pendidikan,
budaya, perilaku, usia, dan sumber informasi (Notoatmodjo, 2003:121-122).
b.Tingkat pengetahuan.
Pengetahuan yang mencakup didalam Domain Kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan,
yaitu:
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
4/35
1)Tahu (Know).
Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah di pelajari sebelumnya
atau pengetahuan mengingat kembali terhadap apa yang telah diterima juga bisa
dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau si
ibu tentang apa yang telah di pelajari.
Antara lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan, menyatakan bahwa perawatan
payudara sangat penting.
2)Memahami (Komprehesion).
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
obyek yang di ketahuinya seorang atau ibu yang telah paham dengan materi
yang di berikan dia harus menyebutkan contoh,
menjelaskan, mengumpulkan tentang materi yang di pelajari misalnya:
menjelaskan mengapa perawatan payudara itu penting.
3)Aplikasi (Aplication).
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di
pelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya misal: bisa mempraktekkan cara
perawatan payudara.
4)Analisa (Analisis)
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
5/35
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
6/35
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
7/35
Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan
pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau
kelompok. (Nursalam dan Siti Pariani, 2001).
c)Sosial budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang
memperoleh sesuatu kebudayaan dalam hubunganya dengan orang lain,
karena hubungan ini seseorang mengalami proses belajar memperoleh sesuatu
pengetahuan. (Nursalam dan Siti Pariani, 2001).
d.Cara Memperoleh Pengetahuan
1)Cara Tradisional atau non ilmiah
a)Coba dan salah (Trial and error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya peradapan pada waktu itu apabila
seseorang menghadapi masalah, upaya pemecahan dengan cara coba saja.
Cara ini kemungkinan bisa memecahkan masalah, apabila tidak berhasil
dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah terselesaikan.
b)Kekuasaan atau Otoriter
Sumber pengetahuan ini berupa pemimpin masyarakat baik formal maupun
informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagai berikut.
Pengetahuan dapat diperoleh berdasarkan otoritas, baik tradisi otoritas
pemerintahan, agama, maupun ahli pengetahuan. Dimana prinsip ini orang
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
8/35
berpendapat dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas tanpa menguji
dulu membuktikan kebenarannya berdasarkan fakta empiris atau penalaran
sendiri.
c)Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan, dengan
cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
masalah yang dihadapi dimasalalu bila ada kegagalan dengan cara ini maka
akan diulang dengan cara ini dan berusaha mencari cara lain sampai
memecahkan masalah.
2)Cara modern atau Ilmiah
Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan
ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian metode berfikir induktif bahwa
dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi
langsung membuat pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek
yang diamati.
(Notoadmodjo, 2005).
e.
Kriteria pengetahuan
Baik : 76100 %
Cukup : 5675 %
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
9/35
Kurang : 4055 %
Tidak baik : < style="">
(Ari kunto, 2006)
2.Konsep dasar nifas.
a.Pengertian nifas.
1)Nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu
(Sarwono, 1999).
2)Nifas adalah masa pulih kembali, melalui dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil.
b.Pembagian waktu nifas menjadi 3 periode.
1) Poerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah di perbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan, dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah
40 hari.
2) Puerperium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3)Remote puerperium adalah waktu yang di perlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
10/35
c.Tujuan perawatan nifas.
1)Untuk memulihkan kesehatan umum penderita.
2)Untuk mendapat kesehatan emosi.
3)Agar masa nifas dapat berjalan lancar dan dapat memelihara bayinya dengan baik,
agar pertumbuhan dan perkembangan bagi normal.
d.Involusi alat kandungan.
1)Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (Involusi) sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil.
2)Bekas Implantasi uri : placenta belum mengecil karena kontraksi dan menonjol ke
Kavum Uteri dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm, pada
minggu ke enam 2,4 cm dan akhirnya pulih.
3)Luka-luka pada jalan lahir bila tidak di setai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari.
4) Rasa sakit yang disebut after pains ( mules-mules) disebabkan kontraksi rahim
biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan perlu diberikan pengertian pada
ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat di berikan obat-obat
antisakit dan antimules.
5)Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari Kavum Uteri dan vagina dalam masa
nifas.
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
11/35
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
12/35
Karena telah sehabis bersalin, ibu harus istirahat/tidur. Tidur terlentang selama 8
jam pasca persalinan, kemudian miring untuk mencegah terjadinya trombosis dan
beraktivitas sesuai kesanggupannya.
2)Diet.
Makanan harus bermutu bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan-makanan
yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
3)Miksi
Hendaknya kencing dapat di lakukan sendiri secepatnya, kadang kencing wanita
mengalami sulit kencing karena Stengfar Uretra
ditekan oleh kepala janin dan iritasi M-Sphincter ani selama persalinan.
4)Defekasi.
Buang air besar harus di lakukan 3-4 pasca persalinan.
5)Perawatan Payudara.
Dianjurkan sekali untuk menyusukan bayi.
6)
Laktasi.
7)Pemeriksaan pasca persalinan.
a)Pemeriksaan umum : tekanan darah, nadi, keluhan dan sebagainya.
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
13/35
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
14/35
1)Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui
pemijatan.
2)Mencegah bendungan ASI/ pembengkakan payudara.
3)Melenturkan dan menguatkan puting.
4) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha untuk
mengatasi.
5)Persiapan psikis ibu menyusui.
c.Cara Perawatan Payudara.
1) Sokong payudara kiri
dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan.
Mulai dari pangkal payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah
puting susu.
Gambar 2.1. Teknik menyokong payudara.
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
15/35
2) Selanjutnya buat
gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada
puting susu di seluruh bagian payudara.
Gambar 2.2. Gerakan memutar satu payudara.
3) Letakkan kedua telapak
tangan di antara dua payudara, unit dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua
payudara dan lepaskan keduanya perlahan, lakukan gerakan ini kurang lebih 30
kali. Variasi lainnya adalah gerakan payudara kiri dengan kedua tangan, ibu jari di
atas dan empat jari lainnya di bawah, peras dengan lembut payudara sambil
meluncurkan kedua tang ke depan ke arah puting susu.
Gambar 2.3. Gerakan memutar kedua payudara.
4)Posisi tangan pararel. Sangga payudara dengan satu tangan sedangkan tangan lain
mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
16/35
puting susu. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali, setelah itu letakkan satu tangan
di sebelah atas adan satu lagi dibawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara
bersamaan ke arah puting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini
sampai semua bagian payudara terkena.
Gambar 2.4. Gerakan mengurut payudara.
c.Manfaat
Manfaat gerakan tersebut yaitu melancarkan refleks pengeluaran ASI, meningkatkan
volume ASI, mencegah bendungan pada payudara.
d.Faktor yang mendukung perawatan payudara
1)Menjaga payudara agar tetap kering
2)Senam payudara
Manfaat senam payudara adalah menjaga otot dada sebagai penyangga, agar tetap
kencang, juga untuk mencegah payudara turun atau kendur sebelum waktunya.
Manfaat aerobik, seperti berjalan, joging atau naik sepeda dapat membantu
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
17/35
mendapatkan postur tubuh yang baik, sekaligus memperbaiki penampilan
payudara. Senam lainnya adalah mendayung, berenang, dan latihan aerobik yang
menggunakan alat alat pemberat tangan serta beberapa gerakan yoga. Senam
ringan ini tidak menjamin perubahan bentuk dan ukuran payudara. Namun dengan
melakukan senam tersebut otot otot dada akan menguat dan tampilan payudara
akan lebih padat dan indah.
Langkahlangkah yang dapat di lakukan pada senam payudara yaitu:
a)
Pertemukan telapak tangan didepan belahan payudara anda.
b)Berdiri dengan tegak dan lakukan gerakan saling menekan.
c)Tahan selama 5 detik. Rileks dan ulangi gerakan tersebut 10 x.
d)Lengan bawah saling menggenggam. Cengkeram lengan baeah tangan dengan
telapak tangan kiri, dan lengan bawah kiri dengan telapak tangan kanan,
dengan posisi siku sebatas bahu.
e) Tarik tarik kedua arah (kedalam dan keluar), jangan sampai terlepas ulangi
gerakan tersebut 10 x
f) Pertemukan jari jari kedua tangan anda di bawah dagu dan tekuk keduanya
dengan posisi saling mengunci, kemudian tariklah. Tahan selama 5 detik
ulangi gerakan ini 10 x.
3)Memijat payudara
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
18/35
a) Usap payudara, dimulai dengan payudara kanan, dengan gerakan ke atas,
menggunakan kedua telapak tangan.
b) Dengan sapuan telapak tangan, bentuk payudara agar menjulang dengan cara
mengusapusap dari segala arah menuju ketengah (puting susu), kumpulkan
daging payudara kearah tengah, dengan mencubitnya.
4)Pemilihan dan perawatan bra.
Cara pemilihan bra.
a)Size atau ukuran.
b)Kawat.
c)Cup.
Perawatan bra dapat dilakukan sendiri dan caranya pun juga sederhana.
a)Rerdam bra dalam air sabun.
b)Cuci bra dengan sabun cuci air, hindari menggunakan mesin cuci karena dapat
merusak bentuk bra.
c)
Apabila menghendaki mencuci dengan mesin, maka gunakan mesin yang dapat
di set hand wash.
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
19/35
d) Setelah dicuci langsung dijemur, hindari pengeringan menggunakan mesin
apalagi di peras, biarkan air menetes dari bra dengan sendirinya saat
digantung.
(SaryonoRoischa Dyah Pramitasari,2009)
B.Kerangka Konseptual
Ket :
: Diteliti
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
20/35
: Tidak diteliti
Sumber : Notoatmodjo (2003) dan Arikunto (2006)
Gambar 2.5 : Kerangka Konseptual Tentang Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Perawatan Payudara.
Berdasarkan pengetahuan dari kerangka di atas dapat dijelaskan bahwa
pengetahuan, ibu di pengaruhi oleh faktor yang terdiri dari pengalaman, pendidikan,
informasi dan sosial budaya. Faktor-faktor tersebut semuanya tidak diteliti. Sedangkan pada
tingkatan pengetahuan yang diteliti pada sebatas tahu saja tentang pengertian perawatan
payudara, tujuan dan manfaat perawatan payudara, teknik perawatan payudara, dan faktor
yang mendukung parawatan payudara.
BAB 3
METODE PENELITIAN
A.Jenis Dan Rancang-Bangun Penelitian.
Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang di
lakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan
secara objektif. (Notoatmodjo, 2005: 138)
Sedangkan rancang-bangun penelitian yang digunakan adalah Diskriptif Kuantitatif.
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
21/35
B.Variabel.
Adalah obyek penelitian yang bervariasi (Ari Kunto, 2006: 116). Dalam
penelitian ini variabelnya adalah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.
Definisi Operasional.
Adalah definisi yang berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang
didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (ukur) itulah yang merupakan kunci
definisi operasional. (Nursalam, 2003: 105). Definisi operasional ini akan menunjukkan alat
pengambilan data yang cocok di gunakan atau mengacu bagaimana mengukur suatu variabel.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di
BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten
Banyuwangi.
Variabel Definisi operasional Kriteria Skala
Pengetahuan ibu
nifas tentangperawatanpayudara.
Segala sesuatu yang
diketahui tentangperawatan payudara,meliputi :
1. Pengertianperawatan
payudara.
2. Manfaat perawatan
payudara.
3. Teknik perawatanpayudara.
4. Faktor yang
mendukung
perawatanpayudara.
Baik : 76100 %
Cukup : 5675 %
Kurang : 4055 %
Tidak baik: 40 %
Arikunto (2006)
Ordinal
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
22/35
C.Populasi.
Adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2006:130). Pada penelitian ini
populasinya adalah seluruh ibu nifas di BPS Farida desa kedungwungu kecamatan
Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi yang besarnya 36 responden.
D.Sampel.
Adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti (Arikunto, 2006:131). Pada
penelitian ini sampelnya adalah ibu nifas di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan
Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi yang besarnya 36 responden.
Tehnik pengambilannya dengan menggunakan total sampling.
E.Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan Tegadlimo
Kabupaten Banyuwangi.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dimulai bulan 18 Juli6 Agustus 2009.
F.Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data.
Untuk memperoleh data yang relevan maka peneliti memperoleh dengan cara
peneliti terlebih dahulu meminta surat pengantar dari institusi, setalah mendapat persetujuan
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
23/35
dari bidan, peneliti mulai melakukan pengumpulan data. dalam penelitian ini instrument
pengumpulan data yang digunakan adalah berupa angket atau kuesioner. Kuesioner yaitu
suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah dengan
menyediakan pertanyaan kepada sejumlah obyek (Notoatmodjo, 2005).
Dalam pengumpulan data pada penelitian digunakan alat berupa kuesioner tertutup
yang diberikan pada responden yang memenuhi kriteria. Untuk kuesioner pengetahuan ibu
tentang perawatan payudara, Bila jawaban benar diberi nilai 1, bila jawaban salah diberi nilai
0. (Yanto dan Ummi, 2009)
Sebelumnya peneliti membuat inform concent (persetujuan) terlebih dulu kepada
responden bahwa responden bersedia akan dilakukan penelitian setelah responden setuju baru
peneliti membagikan kuisioner tersebut yang berisi daftar pertanyaan yang diajukan secara
tertulis.
G.
Teknis Analisa Data.
Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data merupakan kegiatan untuk merubah data mentah menjadi
bentuk data yang ringkas dan disajikan serta dianalisis sebagai dasar pengambilan keputusan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Nursalam, 2003).
Langkahlangkah pengolahan data sebagai berikut :
1. Editing
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
24/35
Proses editing dengan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan ini berarti
semua data harus diteliti kelengkapan data yang diberikan.
2.Scoring
Yaitu tahap ini dilakukan setelah ditetapkan hasil setiap jawaban responden dapat
diberikan skor.dengan kriteria sebagai berikut:
Bila jawaban benar diberi nilai 1
Bila jawaban salah diberi nilai 0. (Yanto dan Ummi,2009)
3. Tabulating
Mentabulasi dengan memuat tabeltabel sesui dengan Analisis yang dibutuhkan.
Analisis data.
Analisis Data dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan
untuk memberikan gambaran / Diskriptif cukup menyajikan tabel distribusi.
Memindahkan data dari data kiesioner ke dalam table, selanjutnya diadakan
presentasi tersebut dengan membagi frekuensi setiap alternatif jawaban dengan jumlah
responen kemudian dikalikan 100% atau dengan rumus :
P = x 100%
P = prosentase
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
25/35
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
26/35
3. Confidentiality (Kerahasiaan) adalah kerahasiaan informasi respondendijamin olehpeneliti karena hanya kelompok data tertentu saja yang akan di sajikan atau di laporkan
sebagai hasil penelitian.
I.Keterbatasan Penelitian.
Beberapa keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini antara lain sebagai berikut:
Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang peneliti buat sendiri dan belum
pernah diuji cobakan sehingga reabilitas dan validitasnya perlu di sempunakan.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian
1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian
BPS Farida terletak di Desa Kedungwungu Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten
Banyuwangi. Batasan wilayah BPS Farida yaitu :
a.Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kedunggebang Kecamatan Tegaldlimo.
b.Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tegaldlimo Kecamatan Tegaldlimo.
c.Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo.
d.Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo.
Fasilitas kesehatan yang ada di BPS Farida yaitu :
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
27/35
a.Pemeriksaan kehamilan.
b.KB.
c.Persalinan.
d.Konseling.
e.Pemeriksaan kesehatan yang lain.
1.Data Umum
a.Karakteristik responden menurut umur
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur ibu nifas yang melakukan perawatan
payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan
Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18 Juli - 6 AgustusTahun 2009.
No Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
35
5
29
2
13,89
80,56
5,55
Jumlah 36 100
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui sebagian besar responden berumur
20-35 tahun yaitu 29 responden (80,56%).
b. Karakteristik responden menurut pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pendidikan ibu nifas yang melakukan
perawatan payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu
Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18 Juli-6
Agustus 2009.
No Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4.
SD
SMP
SMA/SMK
Perguruan tinggi
6
6
17
7
16,67
16,67
47,22
19,44
Jumlah 36 100
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
28/35
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui sebagian besar berpendidikan
SMA/SMK yaitu 17 responden (47,22%).
c. Karakteristik responden menurut pekerjaan
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pekerjaan ibu nifas yang melakukan
perawatan payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu
Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18 Juli-6
Agustus 2009.
No Pekerjaan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
Bekerja
Tidak bekerja
27
9
75,00
25,00
Jumlah 36 100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui lebih dari 50 % bekerja yaitu 27
responden (75,00 %).
d. Karakteristik responden menurut sumber informasi
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pekerjaan ibu nifas yang melakukan
perawatan payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu
Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18
Juli-
6 Agustus 2009.
No Sumber informasi Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4.
Media cetak
Media elektronik
Penyuluhan
Tidak pernah
mendapat informasi
3
19
9
5
8,33
52,78
25,00
13,89
Jumlah 36 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui lebih dari 50 % memperoleh
informasi dari media elektronik yaitu 19 responden (52,78%).
2.Data khusus
a.Data pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
29/35
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan
Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18 Juli 6
Agustus 2009.
No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1.
2.
3.
4.
Baik
Cukup
Kurang
Tidak baik
4
20
9
3
11,11
55,56
22,00
8,33
Jumlah 36 100
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui lebih dari 50 % berpengetahuan
cukup yaitu 20 responden (55,56%).
B.Pembahasan
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di BPS Farida Desa Kedungwungu
Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa sebagian besar
berpengetahuan cukup yaitu 20 responden (55,56%). Hasil analisis ini didukung oleh umur
responden.Dari data dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 20-35 tahun
yaitu 29 responden (80,56%).dan kurang dari 50% responden berumur 35 tahun yaitu 2
responden (5,55%).
Usia 20-35 tahun merupakan usia yang reproduktif bagi seseorang untuk dapat memotivasi
diri memperoleh pengetahuan yang sebanyak banyaknya. Usia adalah umur individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Jadi semakin matang usia
seseorang, maka dalam memahami suatu masalah akan lebih mudah dan dapat menambah
pengetahuan (Nursalam dan Pariani, 2001).Semakin banyak umur atau semakin tua
seseorang maka akan mempunyai kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
30/35
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
31/35
mendapatkan informasi dan pengetahuan yang benar. Dengan demikian pemberian informasi
dan pendemonstrasian atau peragaan cara perawatan payudara yang diberikan akan mudah
diterima oleh responden sehingga akan semakin termotivasi untuk melakukan perawatan
payudara. Hal ini diperkuat oleh Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang
meskipun orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah tetapi jika ia mendapatkan
informasi yang baik dari berbagai media, maka hal ini akan dapat meningkatkan pengetahuan
orang tersebut. (Nursalam dan Siti Pariani, 2001).
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa pengetahuan ibu
tentang pengertian perawatan payudara lebih dari 50% berpengetahuan cukup yaitu 20
responden (55,56%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang benar pada kuisioner tentang
pengertian perawatan payudara. Pencapaian pengetahuan cukup diatas mungkin disebabakan
oleh pendidikan responden yang cukup tinggi dan adanya pengalaman dalam cara perawatan
payudara dan pernah mendapat informasi. Meskipun ada responden berlatar belakang
pendidikan hanya SMP namun pernah mendapat informasi dari media atau penyuluhan dan
mempunyai pengalaman tentang perawatan payudara hal ini disebabkan oleh informasi yang
didapat menurut Notoatmodjo (2005) mengatakan pengalaman merupakan guru yang baik,
yang bermakna bahwa pengalamn itu merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan, dan pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan. Pendidikan berhubungan dengan transmisi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, ketrampilan dan aspek kelakuan yang lain, dan merupakan proses belajar dan
mengajar. Pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapakan (Notoatmodjo 2003).
Pengetahuan ibu nifas tentang tujuan dan manfaat perawatan payudara diketahui
bahwa dari 36 responden kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 14 responden
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
32/35
(38,89%), sebagian besar responden menjawab pada item soal yang benar tentang tujuan dan
manfaat setelah dilakukan perawatan payudara yaitu puting susu akan menjadi lebih kaku
setelah melakukan perawatan payudara, dikutip oleh (Saryono Roscha Dyah Pramitasari,
2009) hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang cukup dan kurang yaitu SMP
dan SD disamping itu juga tidak pernah mendapat informasi dan adanya tidak ada
pengalaman dalam melakukan perawatan payudara. Pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa
pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pengalaman, fasilitas, dan sosial budaya.
Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian besar
pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan payudara berpengetahuan tidak baik yaitu 15
responden (41,68%), hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang rendah, di
samping itu juga di tunjang sebelumnya mereka tidak pernah mendapatkan informasi tentang
cara perawatan payudara dan tidak mempunyai pengalaman yang lebih dalam cara
melakukan perawatan payudara, dimungkinkan karena kurang memahami informasi tentang
perawatan payudara yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa
memahami yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan atau menginterprestasikan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dan dapat di interprestasikan dengan benar.
Pengetahuan ibu nifas tentang faktor yang mendukung perawatan payudara dapat
diketahui bahwa sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu 14 responden (38,89%), hal ini
dapat dilihat dari latar belakang pendidikan tinggi dan cukup yaitu perguruan tinggi dan
SMA, disamping itu juga pernah mendapat informasi tentang faktor yang mendukung
perawatan payudara dan mempunyai pengalaman mengenai faktor apa yang mendukung
perawatan payudara. Hal ini dapat diperkuat Notoatmodjo (2005) menyatakan bahwa
pengalaman merupakan guru yang baik yang bermakna bahwa pengalaman itu sumber
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
33/35
pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri merupakan
domain yang sangat penting utnuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo,2003).
Berdasarkan uraian diatas, semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula dalam
mengaplikasikan materi dalam perawatan payudara. Meskipun ada responden yang tidak
mempunyai pengalaman dalam perawatan payudara namun berpendidikan tinggi dan pernah
mendapat informasi akan membentuk pengetahuan yang baik. Hal ini di mungkinkan karena
memahami informasi tentang faktor yang mendukung perawatan payudara, menurut
Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa memahami yaitu suatu kemampuan utnuk
menjelaskan atau menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
diinterprestasikan dengan benar.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan
Payudara Di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten
Banyuwangi lebih dari 50 % berpengetahuan cukup yaitu 20 responden (55,56%).
B. Saran
1.Bagi peneliti.
a.Hendaknya menambah pengetahuan tentang perawatan payudara.
7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
34/35
b. Menerapkan ilmu yang sudah didapat selama dibangku kuliah dan menambah
pengalaman dalam penerapan riset, terutama tentang perawatan payudara masa nifas.
2.Bagi tempat penelitian.
Dapat mengetahui tentang perawatan payudara dan diharapkan dapat menyediakan alat
bantu pengetahuan yang berupa gambar cara/tekhnik perawatan payudara dan secara rutin
mendemonstrasikan cara perawatan payudara.
3.Bagi Instansi Kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu nifas, terutama dalam perawatan
payudara masa nifas.
4.Bagi masyarakat
Masyarakat hendaknya mendukung kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan atau
bidan terutama dalam perawatan payudara.
Daftar pustaka
Abdulkamil, (2009).Perbedaan dan pengertian penelitian. (http://www.abdulkamil.com) diakses
tanggal 8 juli 2009.
Ahya, (2009).perawatan payudara masa hamil dan nifas blog spot (online). (http://ahyab09.
blogspot. Com)diakses 8 juni 2009.
Arikunto. Suharsimi. (2006).Prosedur penelitian. Jakarta : rineka cipta.
Artiningsih (2008). pengetahuan, sikap dan motifasi ibu hamil tentang antenatal care desa
purwoasri kecamatan tegaldlimo kabupaten banyuwangiahli madya kebidanan tidak
dipublikasikan.poltekkes majapahit mojokerto.
Almaglansyah. (2008). Melakukan parawatan payudara. (http : //one.indoskripsi.com) diaksestanggal 10 juli 2009.
http://www.abdulkamil.com/http://www.abdulkamil.com/http://www.abdulkamil.com/http://www.abdulkamil.com/7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
35/35
Notoatmodjo.s.(2005) metodelogi penelitian kesehatan . jakarta;rineka cipta.
Nursalam.(2003).konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan .jakarta
:salemba medika.
Nursalam Dan Siti Parini, 2001. pendekatan praktis metodologi riset keperawatan. Jakarta :
salemba medika.
Prawiroharjo. Sarwono.(2005).ilmu kebidanan.jakarta:yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo.
Saryono dyah pramitasari poischa. (2009).Perawatan payudara. Jogjakarta:mitra cendikia.
Suyanto dan Ummi Salamah, (2009).Riset Kebidanan, Mitra Cendikia Press. Jogjakarta.
Tim Poltekes Majapahit Mojokerto, (2009).Buku Pedoman Penyusun Karya Ilmiah.
Wiknjonosastro, H. 2005. ilmu kandungan. Jakarta : YBPS Prawiroharjo
http://hidupkansehat.blogspot.com/2008/12/angka-kematia-ibu-aki-sebaga-latar.htm
http:// wordpress.com/promkes/)
http://hidupkansehat.blogspot.com/2008/12/angka-kematia-ibu-aki-sebaga-latar.htmhttp://hidupkansehat.blogspot.com/2008/12/angka-kematia-ibu-aki-sebaga-latar.htmhttp://hidupkansehat.blogspot.com/2008/12/angka-kematia-ibu-aki-sebaga-latar.htm