Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    1/35

    KTI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA

    PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA

    DI BPS FARIDA DESA KEDUNGWUNGU

    KECAMATAN TEGALDLIMO

    KABUPATEN BANYUWANGI

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang.

    Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

    kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6

    minggu.(Sarwono, 2003)

    Payudara adalah perlengkapan organ reproduksi wanita dan pada masa laktasi akan

    mengeluarkan air susu. Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari Air Susu Ibu

    (ASI) sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Pada masa hamil terjadi perubahan

    pada payudara di mana ukuran-ukuran payudara bertambah besar (Depkes RI. 2005).

    Bagi seoarang wanita payudara adalah organ tubuh yang sangat penting bagi

    keberlangsungan perkembangan bayi yang baru di lahirkannya. Payudara memang secara

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    2/35

    natural akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan, tetapi bukan berarti seorang wanita

    atau ibu tidak patut merawat payudara. (SariyonoRoscha dyah pramitasari, 2009)

    Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih

    dan mudah di hisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu, bisa

    jadi ini di sebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah.

    Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga di pengaruhi oleh asupan nutrisi dan

    kondisi psikologis ibu. (SariyonoRoscha dyah pramitasari, 2009)

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.Landasan Teori.

    1.Konsep Dasar Pengetahuan.

    a.Pengertian.

    Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekadar menjawab

    pertanyaan (Notoatmodjo, 2005).

    Pengetahuan atau kognitif merupakan domain penting untuk menentukan

    tindakan seseorang (Over behavior), karena dari pengalaman dan penelitian

    membuktikan bahwa perilaku didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974)

    dalam buku Notoatmodjo (2003:128) mengungkapkan bahwa sebelum orang tersebut

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    3/35

    menghadapi perilaku baru (berperilaku baru ) dalam arti orang tersebut terjadi proses

    berurutan, yakni :

    1)Awarness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

    terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).

    2)Interest(merasa tertarik) dimana orang mulai tertarik kepada stimulus atau obyek

    tersebut.

    3)Evaluation ( menimbang-nimbang baik buruknya tindakan terhadap stimulus atau

    obyek tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

    4) Trialdimana orang telah melalui mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

    yang dikehendaki oleh stimulus.

    5)Adaptation, dimana obyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

    kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

    Namun demikian dari perilaku baru atau adaptasi perilaku melalui proses

    seperti itu, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka

    perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku

    itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama,

    pada perilaku itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : pendidikan,

    budaya, perilaku, usia, dan sumber informasi (Notoatmodjo, 2003:121-122).

    b.Tingkat pengetahuan.

    Pengetahuan yang mencakup didalam Domain Kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan,

    yaitu:

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    4/35

    1)Tahu (Know).

    Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah di pelajari sebelumnya

    atau pengetahuan mengingat kembali terhadap apa yang telah diterima juga bisa

    dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau si

    ibu tentang apa yang telah di pelajari.

    Antara lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan, menyatakan bahwa perawatan

    payudara sangat penting.

    2)Memahami (Komprehesion).

    Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang

    obyek yang di ketahuinya seorang atau ibu yang telah paham dengan materi

    yang di berikan dia harus menyebutkan contoh,

    menjelaskan, mengumpulkan tentang materi yang di pelajari misalnya:

    menjelaskan mengapa perawatan payudara itu penting.

    3)Aplikasi (Aplication).

    Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di

    pelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya misal: bisa mempraktekkan cara

    perawatan payudara.

    4)Analisa (Analisis)

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    5/35

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    6/35

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    7/35

    Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

    pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

    kelompok. (Nursalam dan Siti Pariani, 2001).

    c)Sosial budaya

    Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang

    memperoleh sesuatu kebudayaan dalam hubunganya dengan orang lain,

    karena hubungan ini seseorang mengalami proses belajar memperoleh sesuatu

    pengetahuan. (Nursalam dan Siti Pariani, 2001).

    d.Cara Memperoleh Pengetahuan

    1)Cara Tradisional atau non ilmiah

    a)Coba dan salah (Trial and error)

    Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya peradapan pada waktu itu apabila

    seseorang menghadapi masalah, upaya pemecahan dengan cara coba saja.

    Cara ini kemungkinan bisa memecahkan masalah, apabila tidak berhasil

    dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah terselesaikan.

    b)Kekuasaan atau Otoriter

    Sumber pengetahuan ini berupa pemimpin masyarakat baik formal maupun

    informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagai berikut.

    Pengetahuan dapat diperoleh berdasarkan otoritas, baik tradisi otoritas

    pemerintahan, agama, maupun ahli pengetahuan. Dimana prinsip ini orang

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    8/35

    berpendapat dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas tanpa menguji

    dulu membuktikan kebenarannya berdasarkan fakta empiris atau penalaran

    sendiri.

    c)Berdasarkan Pengalaman Pribadi

    Pengalaman pribadi dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan, dengan

    cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

    masalah yang dihadapi dimasalalu bila ada kegagalan dengan cara ini maka

    akan diulang dengan cara ini dan berusaha mencari cara lain sampai

    memecahkan masalah.

    2)Cara modern atau Ilmiah

    Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan

    ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian metode berfikir induktif bahwa

    dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi

    langsung membuat pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek

    yang diamati.

    (Notoadmodjo, 2005).

    e.

    Kriteria pengetahuan

    Baik : 76100 %

    Cukup : 5675 %

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    9/35

    Kurang : 4055 %

    Tidak baik : < style="">

    (Ari kunto, 2006)

    2.Konsep dasar nifas.

    a.Pengertian nifas.

    1)Nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu

    (Sarwono, 1999).

    2)Nifas adalah masa pulih kembali, melalui dari persalinan selesai sampai alat-alat

    kandungan kembali seperti pra hamil.

    b.Pembagian waktu nifas menjadi 3 periode.

    1) Poerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah di perbolehkan berdiri dan

    berjalan-jalan, dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah

    40 hari.

    2) Puerperium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang

    lamanya 6-8 minggu.

    3)Remote puerperium adalah waktu yang di perlukan untuk pulih dan sehat sempurna

    terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu

    untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    10/35

    c.Tujuan perawatan nifas.

    1)Untuk memulihkan kesehatan umum penderita.

    2)Untuk mendapat kesehatan emosi.

    3)Agar masa nifas dapat berjalan lancar dan dapat memelihara bayinya dengan baik,

    agar pertumbuhan dan perkembangan bagi normal.

    d.Involusi alat kandungan.

    1)Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (Involusi) sehingga akhirnya kembali

    seperti sebelum hamil.

    2)Bekas Implantasi uri : placenta belum mengecil karena kontraksi dan menonjol ke

    Kavum Uteri dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm, pada

    minggu ke enam 2,4 cm dan akhirnya pulih.

    3)Luka-luka pada jalan lahir bila tidak di setai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari.

    4) Rasa sakit yang disebut after pains ( mules-mules) disebabkan kontraksi rahim

    biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan perlu diberikan pengertian pada

    ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat di berikan obat-obat

    antisakit dan antimules.

    5)Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari Kavum Uteri dan vagina dalam masa

    nifas.

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    11/35

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    12/35

    Karena telah sehabis bersalin, ibu harus istirahat/tidur. Tidur terlentang selama 8

    jam pasca persalinan, kemudian miring untuk mencegah terjadinya trombosis dan

    beraktivitas sesuai kesanggupannya.

    2)Diet.

    Makanan harus bermutu bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan-makanan

    yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.

    3)Miksi

    Hendaknya kencing dapat di lakukan sendiri secepatnya, kadang kencing wanita

    mengalami sulit kencing karena Stengfar Uretra

    ditekan oleh kepala janin dan iritasi M-Sphincter ani selama persalinan.

    4)Defekasi.

    Buang air besar harus di lakukan 3-4 pasca persalinan.

    5)Perawatan Payudara.

    Dianjurkan sekali untuk menyusukan bayi.

    6)

    Laktasi.

    7)Pemeriksaan pasca persalinan.

    a)Pemeriksaan umum : tekanan darah, nadi, keluhan dan sebagainya.

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    13/35

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    14/35

    1)Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui

    pemijatan.

    2)Mencegah bendungan ASI/ pembengkakan payudara.

    3)Melenturkan dan menguatkan puting.

    4) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha untuk

    mengatasi.

    5)Persiapan psikis ibu menyusui.

    c.Cara Perawatan Payudara.

    1) Sokong payudara kiri

    dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan.

    Mulai dari pangkal payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah

    puting susu.

    Gambar 2.1. Teknik menyokong payudara.

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    15/35

    2) Selanjutnya buat

    gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada

    puting susu di seluruh bagian payudara.

    Gambar 2.2. Gerakan memutar satu payudara.

    3) Letakkan kedua telapak

    tangan di antara dua payudara, unit dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua

    payudara dan lepaskan keduanya perlahan, lakukan gerakan ini kurang lebih 30

    kali. Variasi lainnya adalah gerakan payudara kiri dengan kedua tangan, ibu jari di

    atas dan empat jari lainnya di bawah, peras dengan lembut payudara sambil

    meluncurkan kedua tang ke depan ke arah puting susu.

    Gambar 2.3. Gerakan memutar kedua payudara.

    4)Posisi tangan pararel. Sangga payudara dengan satu tangan sedangkan tangan lain

    mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    16/35

    puting susu. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali, setelah itu letakkan satu tangan

    di sebelah atas adan satu lagi dibawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara

    bersamaan ke arah puting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini

    sampai semua bagian payudara terkena.

    Gambar 2.4. Gerakan mengurut payudara.

    c.Manfaat

    Manfaat gerakan tersebut yaitu melancarkan refleks pengeluaran ASI, meningkatkan

    volume ASI, mencegah bendungan pada payudara.

    d.Faktor yang mendukung perawatan payudara

    1)Menjaga payudara agar tetap kering

    2)Senam payudara

    Manfaat senam payudara adalah menjaga otot dada sebagai penyangga, agar tetap

    kencang, juga untuk mencegah payudara turun atau kendur sebelum waktunya.

    Manfaat aerobik, seperti berjalan, joging atau naik sepeda dapat membantu

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    17/35

    mendapatkan postur tubuh yang baik, sekaligus memperbaiki penampilan

    payudara. Senam lainnya adalah mendayung, berenang, dan latihan aerobik yang

    menggunakan alat alat pemberat tangan serta beberapa gerakan yoga. Senam

    ringan ini tidak menjamin perubahan bentuk dan ukuran payudara. Namun dengan

    melakukan senam tersebut otot otot dada akan menguat dan tampilan payudara

    akan lebih padat dan indah.

    Langkahlangkah yang dapat di lakukan pada senam payudara yaitu:

    a)

    Pertemukan telapak tangan didepan belahan payudara anda.

    b)Berdiri dengan tegak dan lakukan gerakan saling menekan.

    c)Tahan selama 5 detik. Rileks dan ulangi gerakan tersebut 10 x.

    d)Lengan bawah saling menggenggam. Cengkeram lengan baeah tangan dengan

    telapak tangan kiri, dan lengan bawah kiri dengan telapak tangan kanan,

    dengan posisi siku sebatas bahu.

    e) Tarik tarik kedua arah (kedalam dan keluar), jangan sampai terlepas ulangi

    gerakan tersebut 10 x

    f) Pertemukan jari jari kedua tangan anda di bawah dagu dan tekuk keduanya

    dengan posisi saling mengunci, kemudian tariklah. Tahan selama 5 detik

    ulangi gerakan ini 10 x.

    3)Memijat payudara

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    18/35

    a) Usap payudara, dimulai dengan payudara kanan, dengan gerakan ke atas,

    menggunakan kedua telapak tangan.

    b) Dengan sapuan telapak tangan, bentuk payudara agar menjulang dengan cara

    mengusapusap dari segala arah menuju ketengah (puting susu), kumpulkan

    daging payudara kearah tengah, dengan mencubitnya.

    4)Pemilihan dan perawatan bra.

    Cara pemilihan bra.

    a)Size atau ukuran.

    b)Kawat.

    c)Cup.

    Perawatan bra dapat dilakukan sendiri dan caranya pun juga sederhana.

    a)Rerdam bra dalam air sabun.

    b)Cuci bra dengan sabun cuci air, hindari menggunakan mesin cuci karena dapat

    merusak bentuk bra.

    c)

    Apabila menghendaki mencuci dengan mesin, maka gunakan mesin yang dapat

    di set hand wash.

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    19/35

    d) Setelah dicuci langsung dijemur, hindari pengeringan menggunakan mesin

    apalagi di peras, biarkan air menetes dari bra dengan sendirinya saat

    digantung.

    (SaryonoRoischa Dyah Pramitasari,2009)

    B.Kerangka Konseptual

    Ket :

    : Diteliti

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    20/35

    : Tidak diteliti

    Sumber : Notoatmodjo (2003) dan Arikunto (2006)

    Gambar 2.5 : Kerangka Konseptual Tentang Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

    Perawatan Payudara.

    Berdasarkan pengetahuan dari kerangka di atas dapat dijelaskan bahwa

    pengetahuan, ibu di pengaruhi oleh faktor yang terdiri dari pengalaman, pendidikan,

    informasi dan sosial budaya. Faktor-faktor tersebut semuanya tidak diteliti. Sedangkan pada

    tingkatan pengetahuan yang diteliti pada sebatas tahu saja tentang pengertian perawatan

    payudara, tujuan dan manfaat perawatan payudara, teknik perawatan payudara, dan faktor

    yang mendukung parawatan payudara.

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    A.Jenis Dan Rancang-Bangun Penelitian.

    Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang di

    lakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan

    secara objektif. (Notoatmodjo, 2005: 138)

    Sedangkan rancang-bangun penelitian yang digunakan adalah Diskriptif Kuantitatif.

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    21/35

    B.Variabel.

    Adalah obyek penelitian yang bervariasi (Ari Kunto, 2006: 116). Dalam

    penelitian ini variabelnya adalah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.

    Definisi Operasional.

    Adalah definisi yang berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang

    didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (ukur) itulah yang merupakan kunci

    definisi operasional. (Nursalam, 2003: 105). Definisi operasional ini akan menunjukkan alat

    pengambilan data yang cocok di gunakan atau mengacu bagaimana mengukur suatu variabel.

    Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di

    BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten

    Banyuwangi.

    Variabel Definisi operasional Kriteria Skala

    Pengetahuan ibu

    nifas tentangperawatanpayudara.

    Segala sesuatu yang

    diketahui tentangperawatan payudara,meliputi :

    1. Pengertianperawatan

    payudara.

    2. Manfaat perawatan

    payudara.

    3. Teknik perawatanpayudara.

    4. Faktor yang

    mendukung

    perawatanpayudara.

    Baik : 76100 %

    Cukup : 5675 %

    Kurang : 4055 %

    Tidak baik: 40 %

    Arikunto (2006)

    Ordinal

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    22/35

    C.Populasi.

    Adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2006:130). Pada penelitian ini

    populasinya adalah seluruh ibu nifas di BPS Farida desa kedungwungu kecamatan

    Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi yang besarnya 36 responden.

    D.Sampel.

    Adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti (Arikunto, 2006:131). Pada

    penelitian ini sampelnya adalah ibu nifas di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan

    Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi yang besarnya 36 responden.

    Tehnik pengambilannya dengan menggunakan total sampling.

    E.Lokasi Dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi

    Penelitian ini dilaksanakan di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan Tegadlimo

    Kabupaten Banyuwangi.

    2. Waktu penelitian

    Waktu penelitian dimulai bulan 18 Juli6 Agustus 2009.

    F.Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data.

    Untuk memperoleh data yang relevan maka peneliti memperoleh dengan cara

    peneliti terlebih dahulu meminta surat pengantar dari institusi, setalah mendapat persetujuan

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    23/35

    dari bidan, peneliti mulai melakukan pengumpulan data. dalam penelitian ini instrument

    pengumpulan data yang digunakan adalah berupa angket atau kuesioner. Kuesioner yaitu

    suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah dengan

    menyediakan pertanyaan kepada sejumlah obyek (Notoatmodjo, 2005).

    Dalam pengumpulan data pada penelitian digunakan alat berupa kuesioner tertutup

    yang diberikan pada responden yang memenuhi kriteria. Untuk kuesioner pengetahuan ibu

    tentang perawatan payudara, Bila jawaban benar diberi nilai 1, bila jawaban salah diberi nilai

    0. (Yanto dan Ummi, 2009)

    Sebelumnya peneliti membuat inform concent (persetujuan) terlebih dulu kepada

    responden bahwa responden bersedia akan dilakukan penelitian setelah responden setuju baru

    peneliti membagikan kuisioner tersebut yang berisi daftar pertanyaan yang diajukan secara

    tertulis.

    G.

    Teknis Analisa Data.

    Teknik Pengolahan Data

    Teknik pengolahan data merupakan kegiatan untuk merubah data mentah menjadi

    bentuk data yang ringkas dan disajikan serta dianalisis sebagai dasar pengambilan keputusan.

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah

    disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Nursalam, 2003).

    Langkahlangkah pengolahan data sebagai berikut :

    1. Editing

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    24/35

    Proses editing dengan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan ini berarti

    semua data harus diteliti kelengkapan data yang diberikan.

    2.Scoring

    Yaitu tahap ini dilakukan setelah ditetapkan hasil setiap jawaban responden dapat

    diberikan skor.dengan kriteria sebagai berikut:

    Bila jawaban benar diberi nilai 1

    Bila jawaban salah diberi nilai 0. (Yanto dan Ummi,2009)

    3. Tabulating

    Mentabulasi dengan memuat tabeltabel sesui dengan Analisis yang dibutuhkan.

    Analisis data.

    Analisis Data dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan

    untuk memberikan gambaran / Diskriptif cukup menyajikan tabel distribusi.

    Memindahkan data dari data kiesioner ke dalam table, selanjutnya diadakan

    presentasi tersebut dengan membagi frekuensi setiap alternatif jawaban dengan jumlah

    responen kemudian dikalikan 100% atau dengan rumus :

    P = x 100%

    P = prosentase

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    25/35

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    26/35

    3. Confidentiality (Kerahasiaan) adalah kerahasiaan informasi respondendijamin olehpeneliti karena hanya kelompok data tertentu saja yang akan di sajikan atau di laporkan

    sebagai hasil penelitian.

    I.Keterbatasan Penelitian.

    Beberapa keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

    Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang peneliti buat sendiri dan belum

    pernah diuji cobakan sehingga reabilitas dan validitasnya perlu di sempunakan.

    BAB 4

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A.Hasil Penelitian

    1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    BPS Farida terletak di Desa Kedungwungu Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten

    Banyuwangi. Batasan wilayah BPS Farida yaitu :

    a.Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kedunggebang Kecamatan Tegaldlimo.

    b.Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tegaldlimo Kecamatan Tegaldlimo.

    c.Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo.

    d.Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo.

    Fasilitas kesehatan yang ada di BPS Farida yaitu :

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    27/35

    a.Pemeriksaan kehamilan.

    b.KB.

    c.Persalinan.

    d.Konseling.

    e.Pemeriksaan kesehatan yang lain.

    1.Data Umum

    a.Karakteristik responden menurut umur

    Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur ibu nifas yang melakukan perawatan

    payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan

    Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18 Juli - 6 AgustusTahun 2009.

    No Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)

    1.

    2.

    3.

    35

    5

    29

    2

    13,89

    80,56

    5,55

    Jumlah 36 100

    Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui sebagian besar responden berumur

    20-35 tahun yaitu 29 responden (80,56%).

    b. Karakteristik responden menurut pendidikan

    Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pendidikan ibu nifas yang melakukan

    perawatan payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu

    Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18 Juli-6

    Agustus 2009.

    No Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%)

    1.

    2.

    3.

    4.

    SD

    SMP

    SMA/SMK

    Perguruan tinggi

    6

    6

    17

    7

    16,67

    16,67

    47,22

    19,44

    Jumlah 36 100

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    28/35

    Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui sebagian besar berpendidikan

    SMA/SMK yaitu 17 responden (47,22%).

    c. Karakteristik responden menurut pekerjaan

    Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pekerjaan ibu nifas yang melakukan

    perawatan payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu

    Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18 Juli-6

    Agustus 2009.

    No Pekerjaan Frekuensi (f) Prosentase (%)

    1.

    2.

    Bekerja

    Tidak bekerja

    27

    9

    75,00

    25,00

    Jumlah 36 100

    Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui lebih dari 50 % bekerja yaitu 27

    responden (75,00 %).

    d. Karakteristik responden menurut sumber informasi

    Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pekerjaan ibu nifas yang melakukan

    perawatan payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu

    Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18

    Juli-

    6 Agustus 2009.

    No Sumber informasi Frekuensi (f) Prosentase (%)

    1.

    2.

    3.

    4.

    Media cetak

    Media elektronik

    Penyuluhan

    Tidak pernah

    mendapat informasi

    3

    19

    9

    5

    8,33

    52,78

    25,00

    13,89

    Jumlah 36 100

    Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui lebih dari 50 % memperoleh

    informasi dari media elektronik yaitu 19 responden (52,78%).

    2.Data khusus

    a.Data pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    29/35

    Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

    payudara di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan

    Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tanggal 18 Juli 6

    Agustus 2009.

    No Pengetahuan Frekuensi (f) Prosentase (%)

    1.

    2.

    3.

    4.

    Baik

    Cukup

    Kurang

    Tidak baik

    4

    20

    9

    3

    11,11

    55,56

    22,00

    8,33

    Jumlah 36 100

    Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui lebih dari 50 % berpengetahuan

    cukup yaitu 20 responden (55,56%).

    B.Pembahasan

    Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di BPS Farida Desa Kedungwungu

    Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi.

    Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa sebagian besar

    berpengetahuan cukup yaitu 20 responden (55,56%). Hasil analisis ini didukung oleh umur

    responden.Dari data dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 20-35 tahun

    yaitu 29 responden (80,56%).dan kurang dari 50% responden berumur 35 tahun yaitu 2

    responden (5,55%).

    Usia 20-35 tahun merupakan usia yang reproduktif bagi seseorang untuk dapat memotivasi

    diri memperoleh pengetahuan yang sebanyak banyaknya. Usia adalah umur individu yang

    terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Jadi semakin matang usia

    seseorang, maka dalam memahami suatu masalah akan lebih mudah dan dapat menambah

    pengetahuan (Nursalam dan Pariani, 2001).Semakin banyak umur atau semakin tua

    seseorang maka akan mempunyai kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    30/35

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    31/35

    mendapatkan informasi dan pengetahuan yang benar. Dengan demikian pemberian informasi

    dan pendemonstrasian atau peragaan cara perawatan payudara yang diberikan akan mudah

    diterima oleh responden sehingga akan semakin termotivasi untuk melakukan perawatan

    payudara. Hal ini diperkuat oleh Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang

    meskipun orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah tetapi jika ia mendapatkan

    informasi yang baik dari berbagai media, maka hal ini akan dapat meningkatkan pengetahuan

    orang tersebut. (Nursalam dan Siti Pariani, 2001).

    Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa pengetahuan ibu

    tentang pengertian perawatan payudara lebih dari 50% berpengetahuan cukup yaitu 20

    responden (55,56%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang benar pada kuisioner tentang

    pengertian perawatan payudara. Pencapaian pengetahuan cukup diatas mungkin disebabakan

    oleh pendidikan responden yang cukup tinggi dan adanya pengalaman dalam cara perawatan

    payudara dan pernah mendapat informasi. Meskipun ada responden berlatar belakang

    pendidikan hanya SMP namun pernah mendapat informasi dari media atau penyuluhan dan

    mempunyai pengalaman tentang perawatan payudara hal ini disebabkan oleh informasi yang

    didapat menurut Notoatmodjo (2005) mengatakan pengalaman merupakan guru yang baik,

    yang bermakna bahwa pengalamn itu merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh

    kebenaran pengetahuan, dan pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

    memperoleh pengetahuan. Pendidikan berhubungan dengan transmisi pengetahuan, sikap,

    kepercayaan, ketrampilan dan aspek kelakuan yang lain, dan merupakan proses belajar dan

    mengajar. Pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapakan (Notoatmodjo 2003).

    Pengetahuan ibu nifas tentang tujuan dan manfaat perawatan payudara diketahui

    bahwa dari 36 responden kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 14 responden

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    32/35

    (38,89%), sebagian besar responden menjawab pada item soal yang benar tentang tujuan dan

    manfaat setelah dilakukan perawatan payudara yaitu puting susu akan menjadi lebih kaku

    setelah melakukan perawatan payudara, dikutip oleh (Saryono Roscha Dyah Pramitasari,

    2009) hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang cukup dan kurang yaitu SMP

    dan SD disamping itu juga tidak pernah mendapat informasi dan adanya tidak ada

    pengalaman dalam melakukan perawatan payudara. Pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa

    pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pengalaman, fasilitas, dan sosial budaya.

    Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian besar

    pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan payudara berpengetahuan tidak baik yaitu 15

    responden (41,68%), hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang rendah, di

    samping itu juga di tunjang sebelumnya mereka tidak pernah mendapatkan informasi tentang

    cara perawatan payudara dan tidak mempunyai pengalaman yang lebih dalam cara

    melakukan perawatan payudara, dimungkinkan karena kurang memahami informasi tentang

    perawatan payudara yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa

    memahami yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan atau menginterprestasikan secara

    benar tentang obyek yang diketahui dan dan dapat di interprestasikan dengan benar.

    Pengetahuan ibu nifas tentang faktor yang mendukung perawatan payudara dapat

    diketahui bahwa sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu 14 responden (38,89%), hal ini

    dapat dilihat dari latar belakang pendidikan tinggi dan cukup yaitu perguruan tinggi dan

    SMA, disamping itu juga pernah mendapat informasi tentang faktor yang mendukung

    perawatan payudara dan mempunyai pengalaman mengenai faktor apa yang mendukung

    perawatan payudara. Hal ini dapat diperkuat Notoatmodjo (2005) menyatakan bahwa

    pengalaman merupakan guru yang baik yang bermakna bahwa pengalaman itu sumber

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    33/35

    pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri merupakan

    domain yang sangat penting utnuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo,2003).

    Berdasarkan uraian diatas, semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula dalam

    mengaplikasikan materi dalam perawatan payudara. Meskipun ada responden yang tidak

    mempunyai pengalaman dalam perawatan payudara namun berpendidikan tinggi dan pernah

    mendapat informasi akan membentuk pengetahuan yang baik. Hal ini di mungkinkan karena

    memahami informasi tentang faktor yang mendukung perawatan payudara, menurut

    Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa memahami yaitu suatu kemampuan utnuk

    menjelaskan atau menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

    diinterprestasikan dengan benar.

    BAB 5

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    Dari hasil penelitian diketahui bahwa Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan

    Payudara Di BPS Farida Desa Kedungwungu Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten

    Banyuwangi lebih dari 50 % berpengetahuan cukup yaitu 20 responden (55,56%).

    B. Saran

    1.Bagi peneliti.

    a.Hendaknya menambah pengetahuan tentang perawatan payudara.

  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    34/35

    b. Menerapkan ilmu yang sudah didapat selama dibangku kuliah dan menambah

    pengalaman dalam penerapan riset, terutama tentang perawatan payudara masa nifas.

    2.Bagi tempat penelitian.

    Dapat mengetahui tentang perawatan payudara dan diharapkan dapat menyediakan alat

    bantu pengetahuan yang berupa gambar cara/tekhnik perawatan payudara dan secara rutin

    mendemonstrasikan cara perawatan payudara.

    3.Bagi Instansi Kesehatan

    Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu nifas, terutama dalam perawatan

    payudara masa nifas.

    4.Bagi masyarakat

    Masyarakat hendaknya mendukung kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan atau

    bidan terutama dalam perawatan payudara.

    Daftar pustaka

    Abdulkamil, (2009).Perbedaan dan pengertian penelitian. (http://www.abdulkamil.com) diakses

    tanggal 8 juli 2009.

    Ahya, (2009).perawatan payudara masa hamil dan nifas blog spot (online). (http://ahyab09.

    blogspot. Com)diakses 8 juni 2009.

    Arikunto. Suharsimi. (2006).Prosedur penelitian. Jakarta : rineka cipta.

    Artiningsih (2008). pengetahuan, sikap dan motifasi ibu hamil tentang antenatal care desa

    purwoasri kecamatan tegaldlimo kabupaten banyuwangiahli madya kebidanan tidak

    dipublikasikan.poltekkes majapahit mojokerto.

    Almaglansyah. (2008). Melakukan parawatan payudara. (http : //one.indoskripsi.com) diaksestanggal 10 juli 2009.

    http://www.abdulkamil.com/http://www.abdulkamil.com/http://www.abdulkamil.com/http://www.abdulkamil.com/
  • 7/22/2019 Kti Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

    35/35

    Notoatmodjo.s.(2005) metodelogi penelitian kesehatan . jakarta;rineka cipta.

    Nursalam.(2003).konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan .jakarta

    :salemba medika.

    Nursalam Dan Siti Parini, 2001. pendekatan praktis metodologi riset keperawatan. Jakarta :

    salemba medika.

    Prawiroharjo. Sarwono.(2005).ilmu kebidanan.jakarta:yayasan bina pustaka sarwono

    prawirohardjo.

    Saryono dyah pramitasari poischa. (2009).Perawatan payudara. Jogjakarta:mitra cendikia.

    Suyanto dan Ummi Salamah, (2009).Riset Kebidanan, Mitra Cendikia Press. Jogjakarta.

    Tim Poltekes Majapahit Mojokerto, (2009).Buku Pedoman Penyusun Karya Ilmiah.

    Wiknjonosastro, H. 2005. ilmu kandungan. Jakarta : YBPS Prawiroharjo

    http://hidupkansehat.blogspot.com/2008/12/angka-kematia-ibu-aki-sebaga-latar.htm

    http:// wordpress.com/promkes/)

    http://hidupkansehat.blogspot.com/2008/12/angka-kematia-ibu-aki-sebaga-latar.htmhttp://hidupkansehat.blogspot.com/2008/12/angka-kematia-ibu-aki-sebaga-latar.htmhttp://hidupkansehat.blogspot.com/2008/12/angka-kematia-ibu-aki-sebaga-latar.htm