25
7 BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifas Masa nifas (poerperium) adalah masa yang dimulai dari beberapa jam setelah plasenta lahir dan selesai selama kira-kira 6 minggu saat alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Dewi dan Sunarsih, 2011). Dengan demikian dapat diartikan masa nifas adalah masa yang dilalui oleh seorang perempuan dimulai setelah melahirkan setelah hasil konsepsi (bayi dan plasenta) dan berakhir 6 minggu setelah melahirkan. 2. Tahapan Masa Nifas Beberapa tahapan masa nifas (Wong, 2002) sebagai berikut: a. Tahap immediate post partum Terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan. b. Tahap early post partum. Terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan sampai akhir minggu pertama post partum. c. Tahap late post partum Terjadi pada minggu kedua sampai minggu ke enam setelah persalinan.

BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

7

BAB II

TINIJAUAN PUSTAKA

A. Masa Nifas

1. Pengertian Nifas

Masa nifas (poerperium) adalah masa yang dimulai dari beberapa jam

setelah plasenta lahir dan selesai selama kira-kira 6 minggu saat alat kandungan

kembali seperti keadaan sebelum hamil (Dewi dan Sunarsih, 2011). Dengan

demikian dapat diartikan masa nifas adalah masa yang dilalui oleh seorang

perempuan dimulai setelah melahirkan setelah hasil konsepsi (bayi dan plasenta)

dan berakhir 6 minggu setelah melahirkan.

2. Tahapan Masa Nifas

Beberapa tahapan masa nifas (Wong, 2002) sebagai berikut:

a. Tahap immediate post partum

Terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan.

b. Tahap early post partum.

Terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan sampai akhir minggu

pertama post partum.

c. Tahap late post partum

Terjadi pada minggu kedua sampai minggu ke enam setelah

persalinan.

Page 2: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

8

3. Perubahan Fisiologis Ibu Nifas

Pada masa nifas, organ reproduksi interna dan eksterna akan mengalami

perubahan seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan ini terjadi secara berangsur-

angsur dan berlangsung selama lebih kurang 3 bulan. Beberapa perubahan

fisiologis yang terjadi selama nifas:

a. Uterus

Perubahan uterus pada masa nifas akan mengalami pengecilan ivolusi

setelah plasenta lahir sampai seperti setelah lahir uterus berada digaris tengah

kira-kira 2 cm dibawah umbilicus dengan bagian funduas bersandar pada

promontorium sakralis (Bobak, 2004:493)

b. Lokea

Lokea adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar melalui vagina

selama purperium. Karena perubahan warnanya, nama deskriftif lokea berubah:

lokea rubra, serosa, atau alba. Lokea rubra berwarna merah karena mengandung

darah Ini adalah lokea pertama yang melalui keluar segera setelah pelahiran dan

terus berlanjut selama duaa sampai tiga hari pertama post partum.

Lokea serosa mulai terjadi sebagai bentuk yang lebih pucat dari lokea

rubra, serosa dan merah muda. Lokea ini sekitar tujuh sampai delapan hari dan

berwarna merah muda, kuning atau putih hingga transasi menjadi lokea alba.

Lokea alba mulai terjadi sekitar hari ke sepuluh pasca partum dan hilang

sekitar periode dua hingga empat minggu. Pada beberapa wanita, lokea ini tetap

ada pada saat pemeriksaan pasca partum.Warna lokea alba yaitu putih krem dan

terutama mengandung leokosit dansel desudua. Lokea mempunyai karakteristik

bau seperti aliran menstruasi. Bau lokea ini paling kuat pada lokea serosa.

Page 3: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

9

c. Vagina dan Perinium

Vagina dan perinium segera setelah melahirkan, vagina tetap terbuka

lebar, mungkin mengalami beberapa derajat edema dan memar, dan celah pada

introitus. Setelah satu hinggadua hari pertama pasca partum, tonus vagina

kembali, celah vagina tidak lebar dan tidak edema.

d. Payudara

Payudara laktasi dimulai pada semua wanita dengan perubahan hormon

saat melahirkan. Wanita yang menyusui berespon terhadap menstimulus bayi

yang disususi akan terus melepaskan hormon dan stimulasi alveoli yang

memproduksi susu. Bagi wanita yang memilih memberikan makanan formula,

inivolusi jaringan payudara terjadi dengan menghindari stimulasi.

Pengkajian payudara pada periode awal pasca partum meliputi :

penampilan dan initegritas puting susu, memar atau iritasi jaringan payudara

karena posisi bayi pada payudara, adanya kolostrum apakah payudara terisi air

susu dan adanya sumbatan duktus, kongesti, dan tanda-tanda mastitis potensial.

e. Tanda-tanda Vital

Tekanan darah segera setelah melahirkan, banyak wanita mengalami

peningkatan sementara tekanan darah sistolik dan diastolik, yang kembali secara

spontan ke tekanan darah sebelum hamil selama beberapa hari.

Suhu maternal kembali normal dan suhu yang sedikit meningkat selama

periode intra partum dan stabil selama 24 jam pertama pasca partum. Nadi

denyut nadi, yang meningkat selama persalinan akhir, kembali normal setelah

beberapa jam pertama pasca partum. Hemoragi demam selama persalinan dan

nyeri akut atau persisten dapat mempengaruhi proses ini. Apabila denyut nadi

Page 4: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

10

diatas 100 selama purperium, hal tersebut abnormal dan mungkin menunjukan

adanya inifeksi atau hemarogi pasca partum lambat.

Pernafasan fungsi pernafasan kembali pada rentang normal wanita selama

jam pertama pasca partum. Nafas pendek, cepat, atau perubahan lain memerlukan

evaluasi adanya kondisi seperti kelebihan cairan, eksasiserbasi asma, dan embolus

paru (Varney, 2008:962).

B. Produksi ASI

1. Pengertian ASI

ASI adalah makanan yang terbaik bagi bayi pada 6 bulan pertama

kehiduapanya. Semua kebutuhan nutrisi yaitu protein karbohidrat, lemak, vitamin

dan mineral sudah tercukupi oleh ASI. ASI adalah cairan untuk memenuhi

kebutuhan gizi bayi dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit (Maryunani,

2012:40).

2. Fisiologis laktasi

Setelah persalinan, plasenta terlepas. Dengan terlepasnya plasenta, maka

produksi hormon esterogen dan progesteron berkurang. Pada hari kedua atau hari

ketiga setelah persalnan, kadar esterogen dan progesteron menrun adapun kadar

prolaktin tetap tinggi dari sekresi ASI. Saat bayi mulai menyusu, rangsangan

isapan bayi pada puting susu menyebabkan prolaktin dari hipofise di sekresi ASI

menjadi lancar. Hormon-hormon yang berperan pada proses laktasi yaitu:

a. Progesteron berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.

b. Esterogen berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI agar memperbesar

sehingga dapat menampung ASI lebih banyak. Kadar esterogen menurun saat

Page 5: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

11

melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama menyusui.

Sebaiknya ibu menyusui menghindari kb hormonal berbasis hormon

esterogen, karena dapat mengurangi jumlah produksi ASI.

c. Follicel stimulatinig hormon (FSH)

d. Luteinizinig hormon (LH)

e. Prolaktin berperan dalam membesarnya alveoli dalam kehamilan

f. Oksitosin berfungsi mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat

melahirkan dan setelah melahirkan, seperti halnya juga dalam orgasme. Selain

itu, pasca melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus disekitar

alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam

proses turunya susu (let down/milk ejection reflek).

g. Human plasenta laktogen (HPL). Sejak bulan kedua kehamilan, plasenta

mengeluarkan banyak HPL yang berperan dalam pertumbuhan payudara,

puting, dan areola sebelum melahirkan. Pada bulan kelima dan keenam

kehamilan, payudara siap memproduksi ASI (Maritalia, 2012:68).

3. Pengeluaran ASI

Setelah kelahiran, terdapat dua hormon lain yang bekerja untuk

mempertahankan proses laktasi, yaitu hormon prolaktin untuk meningkatkan

sekresi ASI dan hormon oksitosin yang menyebabkan ejeksi ASI. Kedua hormon

ini dirangsang oleh reflek neuro endokrin saat bayi menghisap puting susu ibu.

Dalam jangka waktu 2-3 minggu, kadar serum prolaktin pada ibu post partum

yang tidak meyusui akan kembali ke nilai normal seperti kondisi sebelum

kehamilan, tetapi pada ibu meyusui, kadar serum prolaktin akan meningkat

dengan adanya ragsangan dari puting susu. Kadar prolaktin meningkat dua kali

Page 6: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

12

lipat ibu yang menyusui dua bayi dibandingkan ibu yang menyusui satu bayi,

menunjukan bahwa jumlah serum prolaktin yang dilepaskan berbanding lurus

dengan derajat rangsangan puting susu. Saat bayi menghisap puting susu, terjadi

rangsangan saraf sensorik disekitar areola (William.2016:02:09).

Impuls eferen dihantarkan kehipotalamus, mengawali pelepasan oksitosin

dari hipofisis posterior. Sebelum ASI keluar terjadi peningkatan hormon

berdasarkan lion oksitosin, dan pelepasan hormon berlanjut setelah beberapa kali

dilakukan penghisapan oleh bayi. Dalam 20 menit setelah menyusui, kadar

hormon oksitosin turun mendadak. Pelepasan oksitosin dihambat oleh

katekolamin. Pelepasan katekolamin dirangsang oleh faktor stress dan nyeri.

Penanganan faktor stress dan nyeri menjadi salah satu menjadi solusi masalah

menyusui (William, 2016:02:10). Selama proses laktasi terdapat beberapa hal

yang dapat dilakukan untuk mendukung pengeluaran hormon memicu hormon

sekresi ASI, seperti pemberian obat pelancar ASI secara rutin12 kal per hari,

konseling laktasi, dan teknik rileksasi agar dapat membantu keluarnya ASI.

4. Volume Produksi ASI

Pada bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI mulai

menghasilkan ASI. Dalam kondisi normal, pada hari pertama dan kedua sejak

bayi lahir, air susu yang dihasilkan sekitar 50-100 ml/hari. Jumlahnya meningkat

hingga 500 ml pada minggu kedua produksi ASI semakin efektif dan terus

meningkat pada 10-14 hari setelah melahirkan.

Kondisi tersebut berlangsung hingga beberapa bulan kedepan. Bayi yang

sehat mengkonsumsi 700-800 ml ASI setiap hari. Setelah memasuki masa 6 bulan

Page 7: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

13

volume pengeluaran ASI mulai menurun. Sejak saat itu, kebutuhan gizi tidak lagi

dapat dipenuhi oleh ASI, dan harus mendapatkan makanan tambahan.

Secara fisiologis, ukuran payudara tidak mempengaruhi volume air susu

yang diproduksi. Jumlah ASI yang diproduksi tidak tergantung pada besar atau

kecilnya payudara. Jumlah produksi ASI berbeda-beda setiap hari, karena

dipengaruhi oleh kandungan nutrisi ibu. ASI yang dibutuhkan oleh bayi sesuai

tingkat pertumbuhan dan perkebangannya. Semakin sehat bayi, semakin banyak

ASI yang harus dikonsumsinya.

ASI yang diproduksi dipengaruhi oleh kondisi psikis seorang ibu dan

makanan yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, ibu tidak boleh merasa stress dan

gelisah secara berlebihan. Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap volume ASI

pada minggu pertama menyusui bayi.

5. Dukungan bidan dalam pemberian ASI

Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemberian ASI dan

keberhasilan dalam menyusui. Peranan awal mendukung pemberian ASI adalah:

a. Memberikan bayi bersama ibunya segera mungkin sesudah lahir selama

beberapa jam

b. Mengajarkan cara merawat payudara untuk mencegah masalah yang sering

terjadi pada ibu menyusui

c. Membantu ibu pada waktu pertama kali member ASI

d. Menempatkan bayi dan ibu pada kamar yang sama

e. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin

f. Memberikan kolostrum dan ASI saja

g. Menghindarisusu botol dan dot

Page 8: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

14

6. Tanda-tanda keancaran ASI

Menurut Soetjatiningsih (2007) untuk mengetahui banyaknya produksi

ASI terdapat beberapa kriteria yang dipakai sebagai patokan untuk mengetahui

jumlah produksi ASI adalah:

a. ASI yang banyak dapat merembes keluar melalui puting.

b. Sebelum disusukan payudara terasa kencang.

c. Berat badan bayi naik dengan memuaskan sesuai dengan umur, pada umur 5

bulan tercapai 2 x BB lahir.

d. Umur 1 tahun 3 x BB ahir.

e. Jika ASI cukup, setelah menyusu bayi akan tertidur/tenang selama 3-4 jam.

f. Bayi bulan air kecil lebih sering 8 x sehari.

Tanda bayi cukup ASI:

a. Dengan memeriksa kebutuhan ASI dengan cara menimbang BB sebelum

mendapat ASI dan sesudah mendapat ASI dengan pakaian yang sama dan

selisih berat penimbangan dapat diketahui banyaknya ASI yang masuk dengan

konvera kasar 1 gr BB-1 ml ASI.

b. Secara subjektif dapat dilihat dari pengamatan dan perasaan ibu yaitu bayi

merasa puas, tidur pulas setelah mendapat ASI dan ibu merasakan ada

perubahan tegangan pada payudara saat menyusui bayinya ibu merasa ASI

mengalir deras.

c. Sesudah menyusui tidak memberikan reaksi apabila dirangsang (disentuh

pipinya, bayi tidak mencari arah sentuhan).

d. Bayi tumbuh dengan baik

Page 9: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

15

Pada bayi minggu ke satu : karena ASI banyak mengandung air, maka salah

satu tanda adalah bayi tidak dehidrasi antara lain:

1) Kulit lembab kenyal

2) Turgor kulit negatif

3) Jumlah urin sesuai jumlah ASI atau PASI yang diberikan per 24 jam

(kebutuhan ASI bayi mulai 60 ml/kg BB/hari, setiap har bertambah

mecapai 200 1/kg BB/hari, pada hari ke 104).

4) Selambat-lambatnya sesudah 2 minggu BB waktu lahir tercapai lagi.

5) Penurunan BB bayi selama 2 minggu sesudah lahir tidak melebihi 10%

bayi BB waktu lahir.

6) Usia 5-6 bulan BB mencapai 2 kali BB waktu lahir. 1 tahun 3 kali waktu

lahir dan 2 tahun 4 lahirnya naik 2 kg pertahun sesuai dengan kurva KMS.

7) BB usia 3 buln bertambah 20 % BB lahir = usia 1 tahun ditambah 50% BB

lahir.

7. Faktor yang mempengaruhi produksi ASI

Produksi ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang langsung

ataupun tidak langsung. Faktor langsung yaitu perilaku menyusui, psikologis ibu,

fisiologis ibu. Faktor yang tidak langsung yaitu sosial kultural dan bayi, yang akan

berpengaruh terhadap psikologis ibu. Faktor lainyang bisa mempengaruhi

produksi ASI adalah berat badan lahir bayi. Bayi dengan berat badan lahir rendah

atau kurang dari 2.500 gram mempunyai resiko dalam masalah menyusui

dikarenakan oleh refleks hisap yang lemah.

Faktor-Faktor yang berhubungan dengan produksi ASI yaitu faktor

makanan dimana kebutuhan kalori ibu perhari harus terdiri dari 60-70%

Page 10: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

16

karbohidrat, 10-20% protein, dan 20-30% lemak. Kalori ini didapat dari makanan

yang dikonsumsi ibu dalam sehari.

Faktor Psikis dimana masa nifas merupakan salah satu fase yang

memerlukan adaptasi psikologis. Perubahan peran seorang ibu memerlukan

adaptasi yang harus dijalani.Tanggung jawab bertambah dengan adanya bayi yang

baru lahir. Dorongan dan perhatian anggota keluarga lainya merupakan dorongan

positif untuk ibu.

Faktor isapan bayi dimana bayi yang sehat dapat mengosongkan satu

payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam

waktu 2 jam. Sebaiknya menyusui bayi secara tidak terjadwal (on demand) karena

bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Kegiatan menyusui yang

dijadwalkan akan berakibat kurang baik karena isapan bayi sangat berpengaruh

pada rangsangan isapan produksi ASI selanjutnya (Wardiyaningsih, 2010).

8. Penatalaksanaan Produksi ASI

a. Terapi farmakologi

1) Metoklopramid

Dosis yang dipakai 30-45 mg/hari dibagi dalam 3-4 dosis, selama 7-14

hari dengan dosis penuh dan diturunkan bertahap selama 5-7 hari. Penggunaan

yang lebih lama dapat meningkatkan kejadian depresi, sesekali produksi dapat

berkurang ketika dosis diturunkan, dosis efektif terendah dapat diturunkan.

2) Domperidon

Dosis domperidon untuk menginduksi dan mempertahankan laktasi

berkisar 10-30 mg sehari 3 kali. Makin tinggi dosis, lebih banyak efek samping.

Belum diketahui rentang waktu pemberian domperidon yang optimal sebagai

Page 11: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

17

galactogoge, beberapa peneliti menyarankan sekitar 2-4 minggu, kemudian

diturunkan bertahap sebelum dihentikan. Efek samping yang sering dialami oleh

ibu yaitu nyeri kepala, rasa haus, mulut kering, diare, kram perut, dan kemerahan

kulit (William dkk,2016:03)

b. Terapi non farmakologi

1) Pijat akupresur

Yang berkaitan erat dengan akupunktur, dengan melakukan tekanan pada

titik-titik tertentu dalam tubuh. Dengan cara melakukan pemijatan memutar dan

menekan pada titik yang sudah ditentukan.

2) Pijat oksitosin

Dilakukan untuk merangsang reflek oksitosin atau reflek let down. Dengan

dilakukan pemijatan ibu akan merasa rileks, sehingga dengan begitu hormon

oksitosin keluar dan ASI akan lancar (Sari, 2017).

3) Pijat marmet

Teknik marmet merupakan kombinasi cara memerah ASI dan memijat

payudara sehingga reflek ASI dapat optimal. Teknik memerah ASI dengan cara

marmet bertujuan untuk mengosongkan ASI dari sinius lakiferus yang terletak

diawah areola sehingga diharapkan dengan mengosongkan ASI pada sinus

lakiferus akan merangsang pengeluaran prolaktin. Pengeluaran hormon prolaktin

diharapkan akan merangsang mammary alveoli untuk memproduksi ASI.

4) Endorphin

Endorphin massage merupakan suatu metode sentuhan ringan yang

dikembangkan pertama kali oleh Costance Palinisky. Sentuhan ringan ini

bertujuan meningkatkan kadar endorphin untuk membiarkan tubuh menghasilkan

Page 12: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

18

endorphin.Teknik sentuhan juga membantu menormalkan denyut jantung dan

tekanan darah. Sentuhan ini mencakup pemijatan yang sangat ringan yang bisa

membuat bulu halus dipermukaan kulit berdiri, sehingga dapat melepaskan

hormon endorphin dan oksitosin.

5) Kompres hangat

Kompres hangat pada payudara akan memberikan siniyal ke hipotalamus

melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di

hipotalamus di rangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal dengan vasodilatasi

perifer. Kompres hangat payudara selama pemberian ASI akan dapat

meningkatkan aliran ASI dari kelenjar-kelenjar penghasil ASI.

6) Perawatana payudara (Breast Care)

Breast care adalah pemeliharaan payudara yang dilakukan untuk

memperlancar ASI dan menghindari kesulitan pada saat menyusui dengan

melakukan pemijatan. Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil

sampai menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu penghasil ASI yang

merupakan makanan pokok bayi baru lahir sehingga harus dilakukan sedini

mungkin. Perawatan payudara adalah merupakan suatu tindakan yang

dilaksanakan baik oleh pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakan

mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan. Perawatan payudara bertujuan

untuk melancarkan sirkulasi dan mencegah tersumbatnya aliran susu sehingga

memperlancar pengeluaran ASI serta menghindari terjadinya pembengkakan dan

kesulitan menyusui, selain itu juga menjaga kebersihan payudara agar tidak

mudah terkena inifeksi.

Page 13: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

19

7) Pijat Oketani

Pijat oketani dapat menstimulus kekuatan otot pectoralis untuk

meningkatkan produksi ASI dan membuat payudara menjadi lebih lembut dan

elastis sehingga memudahkan bayi untuk menghisap ASI. Pijat oketani juga akan

memberikan rasa lega dan nyaman secara keseluruhan pada responden,

meningkatkan kualitas ASI, mencegah puting lecet dan mastitis serta dapat

memperbaiki/mengurangi masalah laktasi yang disebabkan oleh puting yang rata

(fl at nipple), puting yang masuk kedalam (iniverted).

C. Pijat Oksitosin

1. Pengertian Pijat Oksitosin

Pijat oksitosin adalah pemijatan disepanjang tulang belakang (vertebrae)

sampai tulang costae kelima-keenam dan merupaka usaha untuk merangsang

hormone prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Pijat oksitosin adalah

memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement),

mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin,

mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Pijat oksitosin adalah

tindakan yang dilakukan oleh suami pada ibu menuyusui berupa back massage

pada punggung ibu untuk meningkatkan pengeluaran hormon oksitosin. Pijat

oksitosinyang dilakukan akan memberikan kenyamanan pada ibu, sehingga akan

memberikan kenyamanan pada bayi yang disusui (Sari: 96. 2017).

2. Mekanisme Kerja Pijat Oksitosin

Prolaktin memiliki peran yang sangat penting untuk merangsang

perkembangan laktasi, kelenjar payudara serta produksi ASI yang dihasilkan.

Page 14: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

20

Prolaktin merupakan hormon yang disinitesis dan disekresi dari lactotrops

berperan dalam mengalirkan ASI sampai mulut bayi.

Pijat oksitosin dilakukan disepanjang tulang belakang, dimana pada laktasi

ini ibu sering merasakan tegang. Sepanjang tulang belakang terdapat titik

akupresur utuk memudahkan proses laktasi dan melancarkan proses aliran ASI

serta saraf disekitar payudara yang terhubung dengan saraf yang tersebar

disepanjang tulang belakang. Pijat oksitosin dilakukan pada ibu paska melahirkan

sebagai stimulus yangakan menyebabkan kenaikan kadar prolaktin dan oksitosin

terutama pada hari awal menyusu, yang pada akhirnya akan mempengaruhi

produksi dan pelepasan ASI.

Oksitosin membuat sel-sel myoepitel disekitar alveoli berkonteraksi,

sehingga ASI yang telah terkumpul dialveoli dapat mengalir dan mengisi

diseluruh saluran ASI dengan lancar (WHO, 2009).

3. Langkah-Langkah Melakukan Pijat Oksitosin

(Wap.mi.baca.co.id)

Gambar 1. Pijat Oksitosin

Page 15: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

21

Stimulasi pijat oksitosin dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Melepaskan baju bagian atas

b. Ibu duduk rileks bersandar kedepan, tangan dilipat diatas meja dengan kepala

diletakan diatasnya

c. Memasang handuk

d. Melumuri kedua telapak tangan pemijat dan juga punggung ibu menggunakan

baby oil ataupun miniyak pijat

e. Biarkan payudara tergantung lepas tanpa bra

f. Penolong pemijat disepanjang sisi tulang belakang menggunakan duakepalan

tangan dengan ibu jari menunjuk kedepan

g. Tekan kuat membentuk gerakan melingkar-lingkar kecil

h. Lakukan pemijatan hingga batas tali bra (sampai tulang coeste kelima-

keenam)

i. Lakukan selama 2-3 menit

j. Ulangi pemijatan hingga 3 kali

k. Membersihkan punggung ibu menggunakan air hangat atau tisu basah.

(Depkes RI,2009).

D. Efektivitas Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI

Permasalahan ASI yang tidak keluar pada hari pertama kehiduapan bayi

seharusnya bisa diantisipasi sejak kehamilan melalui konselinig laktasi. ASI yang

tidak keluar pada hari pertama kehiduapan bayi seharusnya bisa di antisipasi.

Salah satu pelayanan kebidanan untuk mengatasi ketidaklancaran produksi

ASI yaitu pijat oksitosin. Dengan melakukan pijatan daerah punggung ibu, akan

Page 16: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

22

merangsang pengeluaran hormon oksitosin (Rahayu dkk,2015). Oksitosin

diproduksi oleh hipofisis posterior yang melepas oksitosin kepembuluh darah jika

mendapat rangsangan yang tepat. Efek fisiologis dari oksitosin yaitu akan

meningkatkan pengeluaran ASI dari kelenjar mamae (Cuningham, 2005).

Oksitosin yang dihasilkan hipofisis posterior pada nucleus para ventrikel dan

nucleus suprsoptik. Saraf ini berjalan menuju hipofisis melalui hipofisim dimana

bagian aktif dari tangkai ini merupakan suatu bulatan yang banyak mengandungg

arnula sekretrotik dan berada pada permukaan hipofisis posterior dan bila ada

ragsangan akan mengekskresikan oksitosin. Proses menyusu menimbulkan impul

sensorik yang diteruskan kemedualla spinialis melalui saraf somatif, kemudian

impuls dikirim kehipotalamus melalui saraf plaventrikularis diteruskan ke

hipofisis posterior dan oksitosin dikeluarkan. Oksitosin masuk kedalam pembuluh

darah kelenjar mamae dan menyebabkan kontraksi sel miopitel sehingga susu

terlepas dari alveoli ke duktus alveoli dihisap keluar (Fairus,2010, 83).

E. Pijat Oketani

1. Pengertian Pijat Oketani

Pijat oketani dapat menstimulus kekuatan otot pectoralis untuk

meningkatkan produksi ASI dan membuat payudara menjadi lebih lembut dan

elastis sehingga memudahkan bayi untuk mengisap ASI. Pijat oketani juga akan

memberikan rasa lega dan nyaman secara keseluruhan pada responden,

meningkatkan kualitas ASI, mencegah puting lecet dan mastitis serta dapat

memperbaiki/mengurangi masalah laktasi yang disebabkan oleh puting yang rata

(fl at nipple), puting yang masuk kedalam (iniverted).

Page 17: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

23

Pijat oketani merupakan perawatan payudara yang unik yangpertama kali

dipopulerkan oleh sotomi oketani dari Jepang dan sudah dilaksanakan dibeberapa

Negara antara laini Korea, Jepang dan Bangladesh. Sotomi menjelaskan bahwa

menyusui dapat meningkatkan kedekatan (bounding) antara ibu dengan bayi

sekaligus mendukung pertumbuhan fisik dan mental anak secara alami. Pijat

oketani dapat membantu ibu menyusui dalam mengatasi kesulitan saat menyusui

bayi mereka. Pijat oketani dapat memberikan rasa nyaman dan menghilangkan

rasa nyeri pada ibu post partum. Tubuh ibu post partum menjadi lebih rileks. Pijat

oketani akan membuat payudara menjadi lebih lembut, areola dan puting menjadi

lebih elastis sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. Aliran susu menjadi

lebih lancar karena ada penekanan pada alveoli (Kabir &Tasnim, Machmuda,

2017, 2009). Pada tahun 2014, Machmudah, Khayati dan Isworo juga

menjelaskan bahwa pijat oketani dapat meningkatkan komposisi protein dan

karbohidrat dalam ASI.

2. Anatomi Payudara

Dalam tehnik pijat oketani, payudara dibagi menjadi menjadi dua, yaitu

sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan. Pertama garis tegak lurus ditarik dari

puting kea rah garus payudara. Menggunakan ini sebagai garis dasar dengan luas

area 105º diukur pada kedua sisi dan diberi nama B dan C, A singkatan dari

sisanya 150º di bagian atas kedua payudara, B berdiri untuk bagian dalam sisi

kanan payudara dan sisi luar kiri payudara, sementara C berdiri di sisi luar kanan

payudara dan sisi dalam payudara kiri. Baik B dan C adalah 105º di setiap sisinya.

Kemudian masing-masing bagian A, B dan C terbagi menjadi tiga bagian lagi.Di

kedua payudara kiri dan kanan. Bagian A dibagi menjadi tiga bagian yang sama 1,

Page 18: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

24

2, dan 3 searah jarum jam, sedangkan bagian B dan C adalah dibagi rata dari atas

ke bawah (1), (2) dan (3). Yaitu, B- (3) dan C- (3) saling berdekatan satu sama

lain dan tentukan batas B dan C di tengahnya. B (3) dan C- (3) berada pada poros

payudara yang mendukung saat berdiri.

3. Dasar Pelaksanaan

Pijat oketani payudara terdiri dari kelenjar susu yang ada dikelilingi kulit,

jaringan ikat dan adiposa tisu. Di posterior kelenjar susu bersifat longgar

terhubung ke fasia dalam dari pectoralis mayor. Payudara bisa bergerak melawan

pectoralis mayor otot dan toraks. Lokasi payudara itu diikat oleh jaringan ikat ke

kulit dan dada otot. Jaringan pengikat ini mendukung elastisitas dan secara

spontan berkembang dan berkonteraksi mengakomodasi fungsi fisiologis

payudara (Mahmudah,2017)

4. Karakteristik Pijat Oketani

Beberapa karakteristik pijat oketani sebagai berikut:

a. Pijat oketani tidak menimbulkan rasa tidak nyaman atau rasa nyeri

b. Pasien dapat segera merasakan pulih dan lega (comfort and relief).

c. Dapat meningkatkan proses laktasi tanpa melihat ukuran atau bentuk

payudara dan puting pasien

d. Meningkatkan kualitas ASI

e. Dapat memperbaiki kelaian bentuk puting susu seperti iniversi atau

puting rata.

f. Dapat mencegah luka pada puting dan mastitis. (Kabir & Tasnim,

2009; Machmudah et al, 2015)

Page 19: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

25

5. Langkah-langkah Pijat Oketani

Stimulasi pijat oketani dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut :(Kabir& Tasnim, 2009; Jeongsug, 2012)

(Sumber : Machmudah, 2017)

Gambar 2. Pijat Oketani

a. Mendorong area C dan menariknya keatas (arah A1) dan B2 dengan

menggunakan ketiga jari tangan kanan dan jari kelingking tangan kiri ke arah

bahu.

b. Mendorong ke arah C 1-2 dan menariknya keatas dari bagian tengah A (1-2)

dengan menggunakan jari kedua tangan ke arah ketiak kiri.

Page 20: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

26

c. Mendorong C (2) dan menariknya ke atas A (3) dan B (1) dengan

menggunakan jari dan ibu jari tangan kanan dan jari ketiga tangan kiri

menempatkan ibu jari diatas sendi kedua dari jempol kanan. Kemudian

mendorong dan menarik sejajar dengan payudara yang berlawanan.

Mendorong dan menarik nomor (1) (2) dan (3) digunakan untuk memisahkan

bagian keras dari payudara dari fasia dari pectoralis utama.

d. Menekan seluruh payudara menuju umbilikus menempatkan ibu jari kanan

pada C (1), tengah, ketiga, dan jari kelingking di sisi B dan ibu jari kiri pada C

(1), tengah, ketiga, dan kelingking di sisi A.

e. Menarik payudara menuju arah praktisi dengan tangan kanan sementara

dengan lembut memutar itu dari pinggiran atas untuk memegang margin yang

lebih rendah payudara seperti langkah 4.

f. Menarik payudara ke arah praktisi dengan tangan kiri sambal memutarnya

dengan lembut dari piniggiran atas ke pegangan margin bawah payudara

seperti tehnik no 5. Ini adalah prosedur yang berlawanan dengan langkah no 5.

g. Merobohkan payudara menuju arah praktis dengan tangan kiri sementara

lembut memutar itu dari pinggiran atas untuk memegang margin yang lebih

rendah payudara seperti manipulasi 5. Ini adalah proseduar berlawanan

dengan operasi (5). Proseduar manual (5) dan (6) adalah teknik untuk

mengisolasi bagian danar keras dari C- payudara (2) ke C (1) dari fascia

pectoralis utama.

6. Efektivitas Pijat Oketani Dengan Produksi ASI

Pijat oketani merupakan manajemen ketrampilan untuk mengatasi masalah

laktasi seperti produksi ASI yang tidak cukup, pembengkakan payudara. Pijat

Page 21: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

27

oketani akan menyebabkan payudara menjadi lunak, lentur dan areola menjadi

lebih elastis, ductus lactiferus dan puting susu juga menjadi lebih elastis.

Seluruh payudara menjadi lebih lentur dan menghasilkan ASI berkualitas

baik karena kandungan total solids, konsentrasi lemak dan gross energy

meningkat dan menjelaskan bahwa peningkatan kadar protein disebabkan oleh

peningkatan aktivitas enzim protease yang distimulus oleh pemijatan pada

jaringan dan kelenjar mamae. Peningkatan aktivitas enzim protease dapat

meningkatkan sinitesa protein. Pijat oketani juga dapat menyebabkan kelenjar

mamae menjadi matur dan lebih luas, sehingga kelenjar - kelenjar air susu

semakin banyak dan ASI yang diproduksi juga menjadi labih banyak.

F. Kerangka teori

Tinjauan teori berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, variabel-

variabel yang akan diteliti. Dasar membuat kerangka konsep adalah kerangka

teori. Maka kerangka teori pada penelitian adalah sebagai berikut:

(Sumber : Soetjaninigsih, 2016, Martalia (2012), Nanny (2011),

Anamed(2012), Wiliams dkk, (2016)

Gambar 3. Kerangka Teori

Produksi ASI

Faktor Hormon

a. Oksitosin

b. Polaktin

c. Progesterone

d. Esterogen

Faktor farmakologi:

a. Domperidon

b. Metoklopramid

Stimulasi :

a. Pijat oksitosin

b. Pijat akupresure

c. pijat oketani

d. Teknik marmet

Page 22: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

28

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan

menggeneralisasikan suatu pengertian. Konsep tidak dapat diukur dan diamati

secara langsung. Agar dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus

dijabarkan kedalam variable-variabel. Dari variabel itulah konsep dapat diamati

dan diukur (Notoatmodjo, 2012:83). Berdasarkan uraian diatas peneliti membuat

kerangka konsep penelitian perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan pijat oketani

terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah kerja Puskesmas Yosodadi

Metro Timur.

Kelompok Initervensi

Gambar 4. Kerangka Konsep

H. Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain. Variabel yang digunakan sebagai konsep yang mempunyai

bermacam-macam nilai (Notoadmodjo, 2012:103).Variabel independen pada

peneliti ini yaitu pijat oksitosin dan pijat oketani variabel dependenya yaitu

produksi ASI.

Pijat Oksitosin

Pijat Oketani

Produksi

ASI

Page 23: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

29

I. Hipotesis

Hipotesis adalah prosedur statistik untuk menunjukan kesahihan suatu

hipotesis. Uji ini diperlukan oleh karena penelitian dilakukan pada sampel tidak

pada populasi. Hipotesis dilakukan dengan pernyataan hepotesis nol yaitu

hipotesis tidak beda atau tidak ada hubungan. Kemudian data pada sampel

dilakukan uji untuk memperoleh angka apakah cukup bukti untuk menolak

hipotesis nol, sehingga disimpulkan ada atau tidaknya perbedaan anatara

kelompok dan akan diperoleh nilai (Sastroasmoro, 2002: 24). Hipotesis pada

penelitian ini yaitu pijat oksitosin lebih efekektif dibandingkan dengan pijat

oketani terhadap produksi ASI, pijat oketani lebih efekektif dibandingkan dengan

pijat oksitosin terhadap produksi ASI dan mengetahui perbedaan efektivitas pijat

oksitosin dan pijat oketani terhadap produksi ASI.

J. Definisi Operasional

Definisi operasional berguna untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti. Definisi operasional juga

bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap

variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur

(Notoadmodjo, 2012:85).

Page 24: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

30

Tabel 1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Pijat

Oksitosin

Pijat

Oketani

Pijatan sepanjang kedua

sisi tulang belakang

pada ibu post partum

hari 10-30.

Yangdilakukan selama

3 menit.

Dilakukan pijatan

dibagian payudara pada

ibu post partum hari 10-

30 yangdilakukan

selama 3 menit.

Observasi Ceklist Initervensi

Pijat

Oksitosin

Initervensi

Pijat Oketani

Nominal

2 Produksi

ASI

ASI yang dikeluarkan

dengan pompa ASI dan

diukur dengan gelas

ukur atau botol ASI.

Wawancara

dan

observasi

Lembar

Observasi

Jumlah ASI

dalamml

Rasio

Page 25: BAB II TINIJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Nifasrepository.poltekkes-tjk.ac.id/466/4/BAB II.pdfb. Sebelum disusukan payudara terasa kencang. c. Berat badan bayi naik dengan

31