Upload
wina-tresnawati
View
320
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SAP perawatan payudara ibu nifas
Citation preview
Asuhan Keperawatan Perawatan Payudara
A. Perawatan Payudara
Payudara adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh seorang wanita.
Payudara adalah tempat bagi seorang ibu untuk memproduksi ASI yang sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan anak.Perawatan payudara sering disebut Breast
Care bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, memperbanyak atau
memperlancar pengeluaran ASI sehingga terjadi kesukaran dalam menyusukan
bayinya. Perawatan payudara dilakukan dengan cara pengurutan (Anggraini,
2010).
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai
menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang
merupakan merupakan makanan pokok bayi baru lahir sehingga harus dilakukan
sedini mungkin (Anwar, 2003)
Perawatan payudara merupakan suatu tindakan merawat payudara yang
dilaksanakan, baik oleh pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakn mulai
hari pertama atau kedua setelah melahirkan. Perawatan payudara bertujuan untuk
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya aliran susu sehingga
mempelancar pengeluaran ASI, serta menghindari terjadinya pembekakan dan
kesulitan menyusui, selain itu juga menjaga kebersihan payudara agar tidak
mudah terkena infeksi (Anggraini, 2010)
Perawatan dilakukan dalam dua masa yaitu selama kehamilan dan setelah
melahirkan.
1. Perawatan Payudara Selama Kehamilan
Perawatan payudara sebelum melahirkan bertujuan untuk :
a. Memelihara kebersihan payudara.
b. Melenturkan/menguatkan puting susu.
c. Mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk ke dalam.
d. Mempersiapkan produksi ASI (Ilyas, 1994).
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan payudara pada masa
hamil antara lain :
a. Perawatan harus dilakukan secara teratur.
b. Menjaga kebersihan sehari- hari.
c. Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil.
d. Memakai BH yang bersih dan menopang (menyangga) payudara.
Perawatan payudara selama hamil mempunyai banyak manfaat, antara lain:
a. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk
menyusu.
c. Merangsang kelenjar – kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan
lancar
d. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya
e. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui (Anwar, 2003).
Apabila selama masa kehamilan ibu tidak melakukan perawatan payudara
dengan baik, dan perawatan tersebut hanya dilakukan pasca persalinan, maka
sering dijumpai kasus – kasus yang akan menimbulkan masalah bagi ibu dan bayi,
kasus–kasus yang sering terjadi antara lain :
1) ASI tidak keluar.
2) Susu akan keluar setelah beberapa hari kemudian.
3) Puting susu tidak menonjol (puting inverterd) sehingga bayi sulit menghisap.
4) Produksi ASI sedikit dan tidak lancar sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.
5) Infeksi pada payudara.
6) Payudara bengkak atau bernanah dan muncul benjolan di payudara
(Kristiyansari, 2009).
Langkah Perawatan Payudara Selama Kehamilan:
1. Licinkan kedua telapak tangan dengan sedikit minyak.
2. Kompres puting susu dengan kain/kapas yang diberi minyak selama beberapa
saat agat kotoran mudah dibersihkan.
3. Tarik kedua puting susu keluar sambil putar ke kiri 20 kali dan ke kanan 20
kali.
4. Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut dari pangkal
payudara ke arah puting sebanyak 30 kali.
6. Bersihkan putingsusu dang sekitarnya dengan handuk kering dan bersih.
7. Jangan gunakan BH yang menekan tetapi yang menopang payudara.
Jika puting susu datan tertarik ke dalam, cara merawatnya adalah sebagai berikut:
1. Letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah puting susu.
2. Regangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua ibu jari ke arah bawah
sebanyak 20 kali.
3. Letakkan kedua ibu jari di samping kanan dan kiri puting susu.
4. Regangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua jari ke arah kiri dan
kanan sebanyak 20 kali. Lakukan 2 kali sehari sejak usia kehamilan 3 bulan
(Ilyas, 1994).
2. Perawatan Payudara Setelah Melahirkan
Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi
juga dilakukan setelah melahirkan. Perawatan yang dilakukan terhadap payudara
bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran
susu, sehingga memperlancar pengeluaran ASI.
a. Perawatan payudara selama menyusui bertujuan untuk:
1) Memelihara kebersihan payudara.
2) Melenturkan dan menguatkan puting susu.
3) Memperlancar produksi ASI.
b. Syarat-syarat untuk Mendapatkan Hasil yang Diharapkan
1) Dilakukan secara teratur dan sistematis.
2) Makanan dan minuman ibu yang seimbang dan sesuai dengan kesehatan
ibu.
3) BH (Bra) yang dipakai ibu selalu bersih dan menyokong payudara.
c. Langkah Perawatan Payudara
Tempelkan/ kompres putting ibu dengan kapas / kassa yang sudah diberi
minyak kelapa (baby oil) selama ± 5 menit, kemudian puting susu dibersihkan.
Melakukan perawatan puting dengan cara :
1. Jika putting susu normal, lakukan perawatan berikut:
Oleskan minyak pada ibu jari telunjuk, lalu letakkan pada kedua putting
susu. Lakukan gerakan memutar kearah dalam sebanyak 30 kali putaran
untuk kedua putting susu.
2. Jika putting susu datar atau masuk ke dalam, lakukan tahap berikut:
a. Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan kanan putting susu, kemudian
tekan dan hentakkan kearah luar menjauhi putting susu secara perlahan.
b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan di bawah putting susu, lalu tekan serta
hentakkan ke arah luar menjauhi putting susu secara perlahan.
d. Melakukan Pengurutan Pada Payudara
1) Licinkan tangan dengan minyak/baby oil secukupnya.
2) Tempatkan kedua tangan diantara kedua payudara ibu, kemudian diurut
kearah atas, terus ke samping, kebawah, melintang sehingga tangan
menyangga payudara kemudian lepaskan tangan dari payudara.
3) Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian 3 jari tangan
kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal
payudara berakhir pada putting susu. Lakukan tahap yang sama pada
payudara kanan. Lakukan 2 kali gerakan pada setiap payudara.
4) Meyokong payudara kiri dengan tangan kiri. Telapak tangan kiri
menopang payudara kiri dan jari-jari tangan sisi kelingking mengurut
payudara kearah putting susu, gerakan diulang sebanyak 30 kali untuk tiap
payudara.
5) Telapak tangan kiri menopang payudara, tangan dikepalkan kemudian
buku-buku jari tangan mengurut payudara mulai dari pangkal kea rah
putting susu, gerakan ini di ulang sebanyak 30 kali untuk setiap payudara.
6) Selesai pengurutan, kedua payudara dikompres dengan waslap hangat
selama 2 menit, kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1
menit.
7) Keringkan payudara dengan handuk kering dan pakai bra yang
menyokong dan tidak menekan.
BAB III
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah
Post Partum adalah suatu masa sejak bayi dan plasenta dilahirkan, enam minggu selanjutnya, masa nifas, disertai dengan
pemulihan organ-organ yang berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran, dan menyembuhkan organ-organ selama proses
melahirkan yang teluka seperti rahim, dan jalan lahir. Rencana pemulangan / discharge planningmerupakan bagian pelayanan
perawatan, yang bertujuan untuk memandirikan klien dan mempersiapkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional bayi bila pulang. Waktu yang terbaik untuk memulai rencana pulang adalah hari pertama masuk rumah sakit. Klien
belum dapat dipulangkan sampai dia mampu melakukan apa yang diharapkan darinya ketika di rumah. Masalah yang sering
dihadapi oleh ibu post partum saat menyusui adalah saluran ASI tersumbat, peradangan payudara, kurangnya produksi ASI, dan
payudara bengkak.
saluran ASI tersumbatpayudara bengkak karena bendungan ASIkurangnya produksi ASI
masalah ibu post partum
B. Realisasi Pemecahan Masalah
Ibu dan keluarga memiliki pengetahuan yang kurang terhadap cara pemecahan masalah yang sering terjadi, sehingga
realisasi dari pemecahan masalah tersebut adalah memberikan penyuluhan berupa pendidikan kesehatan mengenai perawatan
payudara dan pijat oksitosin. Namun tidak hanya penyuluhan yang diberikan, demonstrasi dan praktik secara langsung akan
meningkatkan pemahaman bagi ibu dan keluarga.Terpenting dari semua yang telah diberikan, mencegah lebih baik daripada
mengobati,karenanya sejak awal pastikan ibu telah menjalani proses menyusui yang benar,lengkapi diri dengan pengetahuan
penanganan pertama jika timbul keluhan.
C. Khalayak Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan kesehatan ini adalah Ibu Post Partum dan Keluarga di Ruang Alamanda Kelas III Rumah Sakit dr. Hasan
Sadikin Bandung.
D. Tahapan Kegiatan
Tahap Kegiatan pendidikan Pemberi Materi Kegiatan peserta didik Metode Media
PRA
09.00-…..
Siapkan sarana dan perlengkapan
Set ruangan
Mahasiswa
KEGIATAN
PEMBUKA
….-09.10
Perkenalan
Menjelaskan tujuan dan inti
penyuluhan
Sifa dan Fitri Menyimak
Menyimak
Menjelaskan
dan ceramah
URAIAN
MATERI
dan
DEMONST
RASI
09.10-09.35
Menggali pemahaman ibu post
partum tentang perawatan payudara
dan pijat oksitosin
Menjelaskan tentang perawatan
payudara dan pijat oksitosin
Mengetahui pengertian perawatan
payudara dan pijat oksitosin
Mengetahui manfaat perawatan
payudara dan pijat oksitosin
Mengetahahui cara melakukan
perawatan payudara dan pijat
Reni, Wina, Anah,
Herti
Mengutarakan ide dan
pendapat
Menyimak
Menyimak
Ceramah dan
Praktik
Leaflet
(mengenai
perawatan
payudara dan
pijat oksitosin)
dan
Demonstrasi
oksitosin Menyimak
TANYA
JAWAB
09.35-09.50
Tanya Jawab mengenai perawatan
payudara dan pijat oksitosin untuk
mengetahui seberapa besar
pemahaman peserta didik
Meminta salah satu perwakilan
peserta didik melakukan kembali
perawatan payudara dan pijat
oksitosin
Sifa dan Fitri Menyimak
Menyimak
Tanya jawab
Praktik
KEGIATAN
PENUTUP
09.50-10.00
Menyimpulkanpengajaran secara
singkat
Menutup pertemuan
Sifa dan Fitri Menyimak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil yang Dicapai
Penyuluhan dilaksanakan di Ruang Alamanda kelas 3 pada hari sabtu
tanggal 23 Agustus 2014. Acara penyuluhan yang awalnya direncanakan pukul
09.00 WIB, pada saat pelaksanaannya menjadi pukul 09.30 WIB. Hal ini
dikarenakan mobilisasi pasien ke tempat penyuluhan yang lebih menghabiskan
waktu dari yang telah direncanakan. Peserta penyuluhan terdiri dari pasien ruang
rawat alamanda dan keluarga pasien. Berikut ini merupakan tahapan kegiatan
pelaksanaan penyuluhan kesehatan:
Waktu Kegiatan Hasil yang Dicapai
09.30-09.33 Pembukaan acara Pembukaan acara dilakukan oleh MC.
Awalnya kondisi ruangan belum
terlalu kondusif namun setelah MC
membuka acara, peserta penyuluhan
mulai fokus mengikuti rangkaian
acara.
09.33-09.35 Menjelaskan tujuan
penyuluhan pada
peserta penyuluhan
Peserta menyimak tujuan dari
penyuluhan yang akan diberikan.
09.35-09.45 Penyampaian materi
mengenai perawatan
payudara dan
pemabagian leaflet
Sebelum penyampaian materi,
pemateri terlebih dahulu menggali
pengetahuan dasar peserta mengenai
perawatan payudara. Beberapa peserta
didik telah mengetahui perawatan
payudara karena sebelumnya telah
mendapat pendidikan kesehatan secara
individu dari mahasiswa yang sedang
praktik di ruang alamanda. Ditengah
penyampaian materi, ada satu bayi
yang menangis sehingga tim pemberi
penyuluhan berusaha membantu ibu
bayi menenangkan bayinya, setelah itu
acara pun dilanjutkan kembali.
09.45-09.50 Menonton video pijat
payudara
Peserta didik masih terlihat bingung
dengan uraian materi yang diberikan.
Strategi selanjutnya untuk
memperjelas materi dan daya ingat
peserta, maka diputarkan video pijat
payudara. Beberapa peserta menonton
video sambil mengikuti gerakan-
gerakan pijat payudara yang ada di
video.
09.50-10.00 Demonstrasi pijat
payudara oleh peraga
dan praktik pijat
payudara oleh peserta
Saat pemateri mengajak peserta untuk
mengikuti gerakan pijat payudara,
sebagian besar peserta mengikuti
gerakan peraga namun 2 orang peserta
kesulitan mengikuti dan hanya
melihat peserta lainnya
mempraktikkan pijat payudara
dikarenakan bayi nya yang sedikit
rewel. Peserta bisa mengikuti gerakan
pijat payudara dengan baik. Masing-
masing peseta didampingi oleh
anggota tim pemberi penyuluhan.
10.00-10.10 Penyampaian Materi
Pijat Oksitosin
Sebelum penyampaian materi,
pemateri terlebih dahulu menggali
pengetahuan dasar peserta mengenai
pijat oksitosin. Peserta didik belum
mengetahui mengenai pijat oksitosin.
Peserta (pasien dan keluarga pasien)
terlihat antusias dan fokus
memperhatikan pemateri.
10.10-10.20 Demonstrasi pijat
oksitosin oleh peraga
praktik pijat payudara
oleh peserta.
Demonstrasi dilakukan oleh 2 orang
peraga, 1 orang peraga menjadi
pemijat dan 1 orang peraga menjadi
pasien yang dipijat. Anggota tim
pemberi penyuluhan mendampingi
masing-masing peserta. Posisi tangan
dari beberapa peserta masih kurang
benar dalam pijat oksitosin.
10.20-10.22 Tanya Jawab Tidak ada peserta yang bertanya. Oleh
sebab itu, sesi ini diisi dengan
pemberian materi tambahan dari CI
Ruang Alamanda.
10.22-10.30 Evaluasi Meminta peserta untuk
mempraktikkan kembali pijat
payudara dan pijat oksitosin secara
mandiri di depan peserta lainnya.
Terdapat 1 orang peserta wanita
(pasien alamanda) yang
mempraktikkan pijat payudara,
gerakan peserta masih kurang benar
sehingga dipandu oleh pemateri
melakukan gerakan pijat payudara
yang benar. Untuk praktik pijat
oksitosin, terdapat 1 orang peserta
laki-laki (keluarga pasien) yang
mempraktikkan pijat oksitosin secara
benar.
10.30 Penutupan acara Penutupan acara dilakukan oleh MC,
kemudian dilanjutkan dengan
mobilisasi peserta (pasien alamanda)
ke tempat tidur masing-masing.
4.2 Rencana Keberlanjutan Program
Untuk keberlanjutan program penyuluhan kesehatan mengenai perawatan
payudara dan pijat oksitosin, tim penyuluhan kesehatan kelompok 4, meyimpan
leaflet perawatan payudara dan pijat oksitosin di Ruang Alamanda. Penyimpanan
leaflet ini bertujuan membantu pemberi layanan (perawat, bidan, dokter, dll)
ketika hendak memberikan pendidikan kesehatan secara individu pada pasien
yang membutuhkan. Selain itu, dilakukan penyampaian (memberikan amanat)
pada mahasiswa lainnya yang sedang praktik di ruang alamanda, agar terus
memberikan penyuluhan kesehatan pada setiap pasien yang membutuhkan
perawatan payudara dan pijat oksitosin.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan acara pendidikan kesehatan mengenai
perawatan payudara dan pijat oksitosin terhadap pasien dan keluarga pasien di
ruangan post partum Alamanda kelas 3, hampir seluruh peserta pendidikan
kesehatan tidak mengetahui tentang perawatan payudara setelah melahirkan dan
tentang pijat oksitosin untuk memperlancar ASI ibu. Namun setelah dilakukan
kegiatan ini peserta jadi memahami tentang manfaat dilakukannya perawatan
payudara dan pijat oksitosin.
Dengan metode pemutaran video dan pembagian leaflet membantu peserta
dalam menangkap materi yang disampaikan dengan cepat, terbukti dengan banyak
peserta yang bisa melakuan ulang mencontohkan gerakan-gerakan yang diajarkan.
Dan dua dari mereka berhasil mendemonstrasikan tindakan teresebut didepan
pasien lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Anwar. (2003), http://wwww.innfoperawatan.com/tips infosehat/payudara.htm
Ilyas, Jumiarni. 1994. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta: EGC.
Kristiyansari, Weni. 2009. ASI, Menyusui, dan Sadari. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Saifudin, Abdul. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.
LAMPIRAN :
- Leaflet yang sesuai dan menunjang kegiatan pendek
- Foto-foto pelaksanaan wisuda