73
1 KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA KEHAMILAN DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU DI RUANG NIFAS DI RSU DEWI SARTIKA TAHUN 2017 KARYA TULIS ILMIAH DiajukanSebagai Salah SatuSyaratDalamMenyelesaikanPendidikanPada Program Studi Diploma III JurusanKebidananPoltekkesKemenkesKendari OLEH: SUMIATI P00324013031 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANn 2017

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

1

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA MASAKEHAMILAN DENGAN PENGELUARAN ASI PADA

IBU DI RUANG NIFAS DI RSU DEWI SARTIKATAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

DiajukanSebagai Salah SatuSyaratDalamMenyelesaikanPendidikanPadaProgram Studi Diploma III JurusanKebidananPoltekkesKemenkesKendari

OLEH:

SUMIATIP00324013031

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIKINDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANn2017

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

2

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

3

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

4

RIWAYAT HIDUP

A.IDENTITAS

1. Nama :SUMIATI

2. Tempat Tanggal Lahir :Doule,22 juni 1993

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Suku/ Bangsa : Moronene/ Indonesia

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jln.sao-sao wua-wua kendari

B.PENDIDIKAN

1. Tamat SD Negeri 2 Kasipute tahun 2007

2. Tamat SMP Negeri 1 Rumbia tahun 2010

3. Tamat SMA Negeri 1 Rumbia tahun 2013

4. Masuk Poltekkes Depkes Kendari Jurusan Kebidanan tahun 2013

sampai sekarang.

iv

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

5

ABSTRAK

Hubungan Perawatan Payudara Pada Masa Kehamilan Dengan PengeluaranAsi pada Ibu di Ruang Nifas RSU Dewi Sartika

Tahun 2017Sumiati1 Askrening2 Waode Asma Isra3

Latar belakang: Data yang diperoleh di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun2011 prevalensi ibu menyusui yang memberikan ASI Esklusif adalah 54,81%,kemudian pada tahun 2012 hanya sekitar 33,48% dan pada tahun 2013 semakinmenurun hingga 30,14% ibu yang memberikan ASI Esklusif.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan perawatan payudara padamasa kehamilan dengan pengeluaran ASI pada Ibu nifasMetode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik denganpendekatan cross sectional dengan populasi semua Ibu nifas yang berada diruang nifas RSU Dewi Sartika pada periode Januari tahun 2017 berjumlah 144Ibu nifas tehknik pengambilan sampel penelitian diambil secara accidentalsampling berjumlah 36 Ibu nifas. Data di kumpulkan adalah data primer denganmenggunakan kuisioner .Hasil Penelitian: Dari 36 Ibu nifas 91,67 % menyatakan tidak melakukanperawatan pada masa kehamilan ,8,33 % menyatakan melakukan perawatanpayudara pada masa kehamilan. Dari 36 Ibu nifas yang melakukan perawatanpayudara 66,67% yang ASI nya lancar dan 33,33% yang ASI nya tidak lancar.Hasil uji statistik menggunakan chi square test untuk melihat hubungan antaraperawatan payudara pada masa kehamilan dengan pengeluaran ASI, di peroleh2 = > 2 tabel, di mana peroleh 2 hitung = 6,65 > 2 tabel =3,481 sehinggadapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara perawatan payudara padamasa hamil dengan pengeluaran ASI.Kesimpulan: ada hubungan antara perawatan payudara pada masa hamildengan pengeluaran ASI.pada Ibu NifasSaran: Ibu hamil senantiasa rutin merawat payudara dimasa hamil danberkonsultasi kepada Bidan sehingga pengeluaran ASI menjadi lancar setelahmelahirkan

Kata Kunci : Perawatan payudara ,Pengeluaran ASI pada Ibu Nifas

Daftar Pustaka : 21 (2008-2013)

1. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan2. Dosen Pembimbing I Jurusan Kebidanan Poltekkes Kendari3. Dosen Pembimbing II JUrusan Kebidanan Poltekkes Kendari

v

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah , penulis panjatkan segala puji dan syukur kehadirat

ALLAH SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah serta kasih

sayangNya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Hubungan Perawatan Payudara Pada Masa Kehamilan dengan

Pengeluaran ASI di RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun 2017” ini pada

waktunya.

Dalam penyusunan ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih

kepada ibu Askrening,SKM,M.Kes, selaku pembimbing I dan ibu Waode

Asma Isra,S.Si.T,M.Kes,selaku pembimbng II, atas segala waktu,

kesediaan kesungguhan dalam memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.Pada

kesempatan ini, juga penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Petrus, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kendari.

2. Ibu Halijah, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Kendari

3. Ibu Hasmia Naningsih,S.ST,M.Keb selaku Penguji I, Ibu

Aswita,S.Si.T,M.PH selaku penguji II, dan Ibu Fitriyanti,S.ST,M.Keb

selaku penguji III.

4. Dosen dan staf Administrasi Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kendari

vi

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

7

5. Bapak dr. Dewa Putu Ardika Saputra Sp.OG selaku direktur RSU Dewi

Sartika yang telah memberikan izin penelitian.

6. Teristimewa Kedua Orang tuaku Bapak dan Mama, Bapak Muliono dan

mama Hawania,serta sumiku Gamrin dan anaku tersayang Keisya

Putri Kartika yang senantiasa memanjatkan doa, mendampingi penulis

dalam suka dan duka, dan yang selalu memberikan dukungan dan

dorongan serta kasih sayang yang tulus .

7. Yang tersayang sahabat-sahabatku (Kd, Mursiana, Maya, Filda, Orin,

Umhy, Sry, Thya, Gusti, Febry, Nikita) serta semua teman seangkatan

yang telah memberi semangat dan segala kebersamaan suka dan

duka.

Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna,

Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan

bimbingan,kritikan dan saran untuk perbaikan di masa datang.

Semoga Karya Tulis ilmiah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi

semua pihak.

Harapan penulis semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan

Rahmat-Nya kepada kita semua. Amin Yaa Rabbal Alamin..

Kendari, Juni 2017

Penyusun

vii

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

8

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... ii

HALMAN PENGESAHAN................................................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUANA. LatarBelakang ..................................................................................... 1B. RumusanMasalah ............................................................................... 4C. TujuanPenelitian.................................................................................. 5D. ManfaatPenelitian................................................................................ 5E. KeaslianPenelitian............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. TinjauanTentangPengeluaran ASI ....................................................... 8B. TinjauanTentangPerawatanpayudara .................................................. 14C. LandasanTeori..................................................................................... 21D. KerangkaTeori ..................................................................................... 25E. KerangkaKonseppenelitian.................................................................. 26F. Hipotesis.............................................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIANA. JenisPenelitian .................................................................................... 27B. Waktudantempatpenelitian .................................................................. 28C. PopulasidanSampel............................................................................. 28D. Variabelpenelitian................................................................................ 29E. DefinisiOperasional .............................................................................. 29F. Jenisdancarapengumpulan data.......................................................... 30G. Instrument Penelitian........................................................................... 31H. PengelolaandanPenyajian Data .......................................................... 31I. Analisis Data ....................................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

viii

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

9

A. HasilPenelitian ..................................................................................... 34B. Pembahasan ....................................................................................... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ......................................................................................... 47B. Saran .................................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

ix

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

10

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat izin pengambilan data awal penelitian

2. Surat persetujuan responden

3. Kuisioner penelitian

4. Lembar observasional

5. Master Table

6. Hasil uji chi-square

7. Surat keterangan pengambilan data awal

8. Surat izin penelititian dari RSU Dewi Sartika

x

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

11

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel I : Distribusi ibu yang melakukan dan tidak melakukanperawatan payudara pada masa kehamilan di RSUDewi Sartika Kota Kendari tahun 2017………………………. 38

Tabel 2 : Distribusi ibu yang pengeluaran ASInya lancardan melakukan perawatan di RSU Dewi SartikaKota Kendari tahun 2017………………………………………. 39

Tabel 3 : Hubungan antara perawatan payudara pada masakehamilan dengan pengeluaran ASI Di RSUDewi Sartika Kota Kendari tahun 2017………………………. 40

xi

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 :Perawatan Payudara ………………………………………. 15

Gambar 2:Kerangka Teori…………………………………………......... 25

Gambar 3:Kerangka Konsep………………………………………......... 26

Gambar 4:Skema Rancangan Penelitian Cross Sectional………...... 27

xii

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama dan utama

bagi bayi. World Health Organization (WHO) menghimbau agar setiap

Ibu memberikan bayinya ASI Eksklusif sampai bayinya berusia 6 bulan

faktanya, hanya 39% bayi di bawah 6 Bulan mendapatkan ASI

Eksklusif. Banyak masalah yang muncul di hari pertama pemberian

ASI (Hesti, 2013).

Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon

orang tua dan keluarga.Calon orang tua terutama calon ibu perlu

memiliki pengetahuan dan kesiapan untuk hamil, melahirkan dan

menyusui anak. Dalam era pembangunan ini menyusui bayi

mempunyai arti ekonomi yang besar, dari 214 juta jiwa penduduk

Indonesia terdapat kurang lebih 15 juta jiwa anak-anak usia di bawah

dua tahun. Bila seluruh bayi disusukan sampai usia dua tahun, maka

jumlah ASI yang di hasilkan oleh 15 juta ibu yang menyusui kurang

lebih 15 juta perliter perhari. Perawatan payudara merupakan salah

satu bagian penting yang harus di perhatikan sebagai persiapan untuk

menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ

esensial penghasil ASI yaitu makanan pokok bayi baru lahir sehingga

perawatannya harus dilakukan sedini mungkin (Rulina, 2012).

Perlunya di lakukan perawatan payudara demi terpenuhinya

1

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

2

kebutuhan ASI untuk bayinya kelak, karena selama kehamilan ASI

sudah mulai di produksi. Salah satu faktor yang mendukung produksi

ASI yaitu perawatan payudara.Sejak kehamilan trimester akhir, ibu

yang tidak mempunyai resiko kelahiran premature dapat melakukan

perawatan payudara untuk menghindari masalah dalam menyusui

(Pseter, 2010).

Pemberian ASI yang tidak eksklusif juga memberi dampak yang

tidak baik bagi bayi. Adapun dampakyang dapat terjadi pada bayi yang

tidak mendapat ASI eksklusif memiliki risiko kematian karena diare

3,94 kali lebih besar dibandingkan bayi yang mendapat ASI eksklusif

(Kemenkes, 2010).

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa jumlah

kasus infeksi payudara yang terjadi pada wanita seperti kanker, tumor,

mastitis, penyakit fibrocustic terus meningkat, dimana penderita kanker

payudara mencapai hingga lebih 1,2 juta orang yang terdiagnosis, dan

12% di antaranya merupakan infeksi payudara berupa mastitis pada

wanita pasca post partum. Data ini kemudian di dukung oleh The

American Cancer Society yang memperkirakan 211.240 wanita di

Amerika Serikat akan di diagnosis menderita kanker payudara invasive

(stadium I-IV) tahun ini dan 40.140 orang akan meninggal karena

penyakit ini. Sebanyak 3 persen kasus kematian wanita di Amerika

disebabkan oleh kanker payudara.Sedangkan di Indonesia hanya

0,001/100.000 angka kesakitan akibat infeksi berupa mastitis (Depkes

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

3

RI, 2008). Berdasarkan laporan dari Survei Demograf dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2008 – 2009 menunjukkan bahwa 55% ibu

menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet, kemungkinan hal

tersebut disebabkan karena perawatan payudara yang tidak benar.

Berdasarkan survei yang di lakukan oleh badan penelitian dan

pengembangan di bidang kesehatan, pada tahun 2010 di dapatkan

46% ketidak lancaran ASI terjadi akibat perawatan payudara yang

kurang 25% akibat frekuensi menyusui yang kurang dari 8x/hari, 14%

akibat BBLR, 10% akibat prematur, dan 5% akibat penyakit akut

maupun kronis (Depkes, 2010)

Menurut data Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2012

persentase cakupan pemberian ASI di Indonesia sebesar 48,6%.

Persentase pemberian ASI tertinggi adalah di provinsi Nusa Tenggara

Barat sebesar 69,84% dan sedangkan Jawa Tengah sendiri

menempati urutan 6 terendah yaitu sebesar 34,38% (Dinkes, 2013).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010,

pemberian ASI pada bayi dibawah 6 bulan belum memuaskan.

Pemberian ASI pada umur 0-1 bulan 45,4%, 2-3 bulan 38,3%, dan 4-5

bulan 31%.Secara keseluruhan cakupan pemberian ASI eksklusif di

Indonesia tahun 2010 hanya 20% jauh dari target yang ditetapkan

yaitu 80%. Dari hasil Riskesdas, jenis makanan prelaktal yang paling

banyak diberikan ialah susu formula 71,3% (Riskesdas, 2010).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di suatu rumah

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

4

bersalin,telah ditemukan sekitar 20% ibu menyusui mengalami

masalah dalam pemberian ASI. Tidak lancarnya pemberian ASI pada

awal masa laktasi seperti puting susu lecet, payudara bengkak, dan air

susu tersumbat. Hal ini disebabkan oleh faktor ibu-ibu yang belum

mengetahui teknik perawatan payudara (Ronald, 2010).

Data yang diperoleh di Provinsi Sulawesi Tenggara, pada tahun

2011 prevalensi ibu menyusui yang memberikan ASI Esklusif adalah

54,81%, kemudian pada tahun 2012 hanya sekitar 33,48% dan pada

tahun 2013 semakin menurun hingga 30,14%ibu yang memberikan

ASI Esklusif (Profil Kesehatan Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara,

2013).

Menurut data di RSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2016 di

mana jumlah ibu nifas sebanyak 385 yang berada di RSU Dewi

Sartika. Dari jumlah 385 ibu Nifas pada Tahun 2016 , terdapat 144 ibu

nifas pada Bulan Januari 2017 (Data RSU Dewi Sartika, 2017).

Berdasarkan Latar Belakang di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai Hubungan Perawatan Payudara pada

Masa Kehamilan dengan Pengeluaran ASIdi Ruang Nifas RSU Dewi

Sartika Kota Kendari tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian dapat di rumuskan “

Apakah ada Hubungan Perawatan Payudara Pada Masa Kehamilan

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

5

Dengan Pengeluaran ASI di Ruang Nifas RSU Dewi Sartika Kota

kendari tahun 2017 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk megetahui Hubungan Perawatan Payudara Pada Masa

Kehamilan dengan Pengeluaran ASI di Ruang Nifas RSU Dewi

Sartika Kota Kendari Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Perawatan Payudara Pada Masa Kehamilan

Ibu di Ruang Nifas RSU Dewi Sartika tahun 2017.

b. Untuk mengetahui Pengeluaran ASI pada Ibu di Ruang Nifas

RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun 2017.

c. Untuk menganalisa Hubungan Perawatan Payudara Pada Masa

Kehamilan dengan Pengeluaran ASI pada Ibu di Ruang Nifas

RSU Dewi SartikaKota Kendari tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan pengetahuan dan penambah wawasan penelitian

tentang Hubungan Perawatan Payudara Pada Masa Kehamilan

dengan Pengeluaran ASI serta sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan di DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

6

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi informasi, masukkan

dan sumbangan fikiran agar masyarakat dapat memahami tentang

perawatan payudara dalam masa kehamilan, terutama bagi ibu

hamil.

3. Bagi Institusi

Dapat menjadi bahan bacaan bagi civitas akademi dan referensi

bagi peneliti selanjutnya

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini sebelumnya pernah diteliti oleh Pipit Safitri (2013),

dengan judul Gambaran Sikap Ibu tentang Perawatan Payudara

Selama Hamil tentang Perawatan Payudara Selama Hamil di Pos

Kesehatan Desa Pundungrejo. Metode yang digunakan adalah

deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah

seluruh ibu hamil dengan teknik subjek penelitian sehingga semua

populasi dijadikan sampel penelitian yaitu sejumlah 23 orang .Alat ukur

yang digunakan yaitu kuesioner.Menggunakan analisis data univariat.

Hasil penelitian : Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara

Selama Hamil di Pos Kesehatan Desa Pundungrejo Tawangsari

Sukoharjo Tahun 2013 mayoritas sikap responden umur 21-34 tahun

sebanyak 20 orang (87%), mayoritas responden berdasarkan

karakteristik pendidikan yaitu SLTA sebanyak 12 orang (52,2%),

mayoritas responden berdasarkan karakteristik gravida yaitu

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

7

multigravida sebanyak 15 orang (65,2%), dan mayoritas responden

sumber informasinya diperoleh dari tenaga kesehatan sebanyak 17

orang responden (73,9%). Sikap ibu hamil tentang perawatan

payudara selama hamil di Pos Kesehatan Desa Pundungrejo

Tawangsari Sukoharjo Tahun 2013 berdasarkan karakteristik

responden meliputi : mayoritas umur 21-34 tahun dengan sikap baik,

mayoritas pendidikan SLTA dengan sikap baik, mayoritas multigravida

dengan sikap baik, dan mayoritas informasi dari tenaga kesehatan

dengan sikap baik sumber informasi yang diperoleh.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah

terletak pada Jenis penelitian, metode penelitian, tempat, dan lokasi

penelitian. Jika pada penelitian tersebut menggunakan penelitian

deskriftif, maka penelitian ini dilakukan dengan penelitian

observasional analitik menggunakan metode cross sectional yang

dilakukan di RSU Dewi Sartika Tahun 2016 .

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Pengeluaran ASI

1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI)

Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan putih yang di hasilkan

oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI terdiri dari

berbagai komponen gizi dan non gizi. Komposisi ASI tidak sama

selama periode menyusui, pada akhir menyusui kadar lemak 4-5 kali

dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal menyusui kadar

lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali tinggi daripada awal

menyusui. Juga terjadi variasi dari hari ke hari selama periode

laktasi. Keberhasilan laktasi di pengaruhi oleh kondisi sebelum dan

saat kehamilan di tentukan oleh perkembangan payudara saat lahir

dan saat pubertas. Pada saat kehamilan yaitu Trimester II payudara

mengalami pembesaran karena pertumbuhan dan difrensiasi dari

lobular dan sel epitel payudara. Suatu lemak dalam larutan protein,

laktosa dan garam-garam organik yang di eksresikan oleh kelenjar

payudara Ibu sebagai makanan bagi bayi.

Laktasi adalah pembentukan,penyimpanan dan pengeluaran

ASI.ASI merupakan makanan pokok bagi bayi,makanan yang

terbaik bagi bayi, makanan yang bersifat alamiah, bagi tiap Ibu yang

melahirkan akan tersedia makanan bagi bayinya dari Ibu sendiri.

8

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

9

Dengan demikian bagi Ibu yang menyusui akan selalu dekat

dengan anaknya, dan bagi si anak akan merasa puas dalam

pelukan Ibunya, merasa tentram, aman, hangat, akan kasih sayang

ibunya. Hal ini merupakan faktor bagi perkembangan jiwa anak

selanjutnya. Menyusui tampaknya tidak begitu penting, tetapi bila di

tinjau secara psikologis, akan sangat memberikan keuntungan yang

bersifat psikologis, maupun ada keuntungan material, yaitu

:Keuntungan material, dengan menyusui anak berarti lebih murah,

ekonomis, karena ibu tidak usah membeli dan membuat susu

buatan, dan tentu saja harus menyediakan biaya dan waktu. Mudah

di dapatkan, karena merupakan makanan alamiah, sudah di bawa

sejak lahir, dan tidak di dapat di tempat lain

2. Proses Laktasi

Selama kehamilan, hormoneestrogen dan progesteron

menginduksi perkembangan alveolus dan duktus laktiferus di dalam

payudara. Sesudah bayi dilahirkan, disusul kemudian terjadinya

peristiwa penurunan kadar hormone esterogen. Penurunan kadar

esterogen ini nantinya juga akan mendorong naiknya kadar

prolaktin, hormon yang mengambil peran penting dalam proses

menyusui.

Produksi ASI merupakan hasil rangsangan payudara oleh

hormon prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise anterior. Bila

bayi menghisap maka ASI akan di keluarkan dari sinus laktiferus.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

10

Proses pengisapan akan merangsang ujung saraf di sekitar

payudara untuk membawa pesan ke kelenjar hipofise anterior untuk

memproduksi hormone prolaktin. Prolaktin kemudian akan di alirkan

ke kelenjar payudara untuk merangsang pembuatan

ASI. Hal ini di sebut reflex pembentukan ASI atau reflex prolaktin.

Menurut Hesti (2013), komposisi ASI yaitu :

1) Kolostrum yang merupakan cairan yang pertama kali di sekresi

oleh kelenjar payudara mengandung jaringan dan desidua

material yang terdapat alveola dan duktus payudara sebelum

dan setelah masa puerpurium.

2) Protein

Whey (protein) yang mudah di cerna banyak terdapat dalam ASI

daripada casein(Protein yang sulit di cerna).

3) Lemak

4) Kalori dalam ASI lebih mudah di cerna karena sudah dalam

bentuk emulsi.

5) Laktosa

Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI yang berfungsi

sebagai sumber energi, meningkatkan absobsi kalsium dan

merangsang pertumbuhan laktobasillus bifidus.

6) Vitamin A

Dalam ASI mengandung vitamin A sekitar 200IU/dl.

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

11

7) Zat besi

Walaupun dalam ASI hnaya terdapat sedikit zat besi sekitar 0,5-

1,0 mg/liter, bayi yang di beri ASI jarang mengalami kekurangan

zat besi dan zat besinya lebih mudah di cerna.

8) Taurin

Taurin berupa asam amino yang berfungsi sebagai

neurotransmitter, berperan penting dalam kematangan otak.

9) Lactobacillus

Lactobacillus ini sangat bermanfaat dalam menghambat

pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.colli yang sering

menyebabkan terjadinya diare pada bayi.

10)Laktoferin

Fungsi yang terkandung dalam laktoferin ini memungkinkan

bakteri sehat tertentu untuk berkembang. Memiliki efek langsung

pada antibodiotic berpotensi berbahaya seperti staphylococci

dan E.coli.

11)Lisozim

Lisozim berfungi meghancurkan bakteri berbahaya dan

keseimbangan bakteri dalam usus.

Pada waktu menyusu, bayi akan memeras ASI dari sinus

kemudian acini akan memproduksi lagi dan menambah ASI

kedalam saluran, selanjutnya ke sinus. Keseluruhan proses ini di

pengaruhi oleh system neuro hormonal yang kompleks. Secara

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

12

singkat ada dua hormon yang berperan, yaitu prolaktin yang di

hasilkan oleh bagian anterior kelenjar hipophise.Prolaktin

berfungsi merangsang terbentuknya ASI di dalam acinus,

sedangkan oksitosin mempunyai peran untuk merangsang sel

Mycepithel mengeluarkan ASI dari acinus. Keluarnya hormon-

hormon tersebut terjadi karena adanya rangsangan pada putting

susu ibu berupa isapan bayi terhadap putting susu ibu yang

terjadi segera setelah di lahirkan merupakan hal yang sangat

penting bagi keberhasilan proses menyusui. Isapan bayi tersebut

merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan proses

menyusui.

Isapan bayi tersebut merupakan rangsangan pada serabut

saraf sensoris yang ada pada putting susu. Rangsangan ini di

teruskan ke kelenjar hipophise juga di rangsang untuk

menghasilkan oksitosin.Dengan melalui darah kedua hormon

tersebut sampai ke payudara untuk menghasilkan dan

mengeluarkan ASI. Dengan demikian menyusukan yang sering

dan pengesongan payudara yang baik merupakan cara yang

paling baik untuk mendapatkan ASI yang banyak.

3. Jenis-jenis ASI

1) Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan berwarna kuning keemasan

yang di hasilkan oleh kelenjar

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

13

payudara setelah ibu melahirkan yang keluar antara 2-4 hari.

2) Transitional milk (ASI peralihan)

Air susu peralihan adalah air susu ibu yang di hasilkan

setelah keluarya kolostrum. ASI peralihan ini keluar antara

8-20 hari, di mana kadar lemak Laktosa, vitamin larut air

lebih tinggi dan kadar protein, mineral lebih rendah serta

mengandung lebih banyak kalori dari pada kolostrum.

3) Mature milk ( ASI matur)

ASI matang adalah ASI yang di hasilkan sekitar 21 hari

setelah melahirkan dengan volume bervariasi ntara kurang

lebih 300-850 ml/hari tergantung pada besarnya stimulasi

saat laktasi. ASI mature mengandung sekitar 90% air yang di

perlukan memelihara hidrasi bayi, dan 10% karohidrat,

protein, dan lemak untuk perkembangan bayi (Hesti,2013).

4. Upaya-upaya untuk memperlancar ASI

Pemberian ASI segera 30 menit pertama setelah lahir,

menyusui bayi sering siang atau malau atau setia kali bayi

minta, menyusui payudara kiri dan kanan secara

keseluruhan pindah ke payudara lain, cara menyusui yang

benar sangat penting sekali dalam upaya memperbanyak

ASI, dukungan psikologis dari keluaraga dan sekitarnya,

susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman, rawat gabung

dan anjurkan ibu banyak mengkonsumsi makanan bergizi

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

14

dan istirahat yang cukup.

Untuk memperoleh ASI yang baik, cukup pada masa

hamil ibu harus makan makanan yang bergizi baik, hidup

teratur, tenang dan jauhkan dari ketegangan pikiran,

pakailah BH yang dapat menahan payudara jangan

memakai BH yang menekan, melakukan perawatan

payudara yang di mulai pada kehamilan 6-7 bulan lakukan

2x sehari sebelum mandi (Winkjosastro, 2009).

B. Tinjauan tentang Perawatan Payudara pada Masa Kehamilan

1. Anatomi payudara

Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di

bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah

memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai

sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram,

saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram (Maritalia,2014).

Gambar 1. Anatomi payudara

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

15

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu: korpus

(badan) yaitu bagian yang membesar, areola yaitu bagian yang

kehitaman di tengah, papilla atau putting yaitu bagian yang

menonjol di puncak payudara.

2. Perawatan Payudara

Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting

yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui

nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ esensial

penghasil ASI yaitu makanan pokok bayi baru lahir sehingga

perawatannya harus dilakukan sedini mungkin (Rulina, 2012).

Gambar 2. Perawatan payudara

Langkah-langkah perawatan payudara selama

kehamilan:

1) Pemijatan

a) Siapkan air hangat dan air dingin dengan wadah

berbeda, minyak kelapa atau baby oil, handuk, dan juga

kapas.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

16

b) Pertama, bersihkan dulu payudara menggunakan air

hangat, lalu lakukan pemijatan menggunakan minyak.

Caranya, pijat di sekeliling payudara memutar searah

jarum jam, lalu kebalikannya.

c) Cara pemijatannya dengan menggunakan kedua tangan

sekeliling payudara di urut memutar searah jarum jam

kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah

itu lakukan pengurutan dari pangkal menuju putting.

Namun putting tidak perlu di pijat

d) Lakukan gerakan menekan payudara secara perlahan

dengan menggunakan sisi dalam telapak tangan dari

atas menuju arah puting susu untuk masing-masing

payudara

e) Pengetokan dengan buku-buku jari ke tangan kanan

dengan cepat dan teratur

f) Setelah itu, bersihkan putting payudara dengan

menggunakan kapas yang di beri minyak. Minyak ini

berfungsi agar putting lembab sehingga tidak mudah

terluka.

g) Terakhir, bersihkan payudara menggunakan air hangat

lalu air dingin gunanya untuk memperlancar sirkulasi

darah di bagian payudara

h) Keringkan menggunakan handuk lembut

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

17

2) Senam payudara ketika hamil

Hal ini yang bisa di lakukan untuk merawat payudara

ketika hamil adalah dengan melakukan senam.Bertujuan

memperkuat otot-otot di dada sehingga payudara menjadi

lebih padat dan produksi ASI akan menjadi lebih maksimal.

Senam ini bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi.

Berikut ini adalah caranya :

a) Posisi berdiri :

Tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri

dekat siku, sebaliknya bagian kiri memegang lengan

bawah kanan (seperti orang bersidekap), kemudian

tekan kuat-kuat kearah dada dengan cara mempererat

pegangan agar otot-otot dasar payudara tertarik,

lakukan berulang dan lemaskan kembali.

b) Pegang bahu dengan kedua ujung tangan kemudian

siku di putar ke depan sehingga lengan bagian dalam

tidak sengaja mengurut payudara kearah atas. Di

teruskan gerakan tangan ke atas dan kebelakang dan

kembali ke posisi semula,lakukan berulang.

c) Memakai Bra yang pas

Mengenakan bra yang nyaman juga adalah salah satu

cara dalam merawat payudara. Karena jika payudara

terlalu sesak justru akan menghambat perkembangan

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

18

kelenjar payudara, tetapi jika terlalu longgar pun akan

tampak jatuh ke bawah dan sakit ketika nanti menyusui.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran ASI

Produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung dari

stimulasi pada kelenjar payudara.Faktor-faktor yang mempengaruhi

pembentukan dan produksi ASI antara lain :

1) Makanan

Seorang ibu yang kekurangan gizi akan mengakibatkan

Menurunnya jumlah ASI dan akhirnya produksi ASI berhenti. Hal

ini di sebabkan pada masa kehamilan jumlah pangan dan gizi

yang di konsumsi ibu tidak memungkinkan untuk menyimpan

cadangan lemak dalam tubuhnya, yang kelak akan di gunakan

sebagai salah satu komponen ASI dan sebagai sumber energi

selama menyusu.

2) Ketenangan jiwa dan pikiran

Ibu yang cemas dan stres dapat menganggu laktasi sehingga

mempengaruhi produksi ASI karena menghambat pengeluaran

ASi. Pengeluaran ASI akan berlangsung baik pada ibu yang

merasa rileks dan nyaman. Studi lebih lanjut di perlukan untuk

mengkaji dampak dari berbagai tipe stress ibu khususnya

kecemasan dan tekanan darah terhadap produksi ASI. Penyakit

infeksi baik yang kronik maupun yang mengganggu proses

laktasi dapat mempengaruhi produksi ASI.

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

19

3) Perawatan payudara

Perawatan payudara yang di mulai dari kehamilan bulan 7-8

memegang peranan penting dalam menyusui bayi. Payudara

yang tlerawat akan memproduksi ASI yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan bayi dan dengan perawatan payudara

yang baik, maka putting tidak akan lecet sewaktu di isap bayi.

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu

dilakukan, yaitu dengan mengurut selama 6 minggu terakhir

masa kehamilan. Pengurutan tersebut di harapkan apabila

terdapat penyumbatan pada duktus katiferus dapat di hindari

sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan lancar.

4) Anatomis payudara

Jumah lobus dalam payudara juga mempengaruhi produksi ASI.

Selain itu, perlu di perhatikan juga bentuk anantomis papilla

atau putting susu Ibu.

5) Faktor fisiologi

ASI terbentuk karena pengaruhi dari hormone prolaktin yang

menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air susu.

6) Faktor Isapan bayi

Isapan mulut bayi akan menstimulus kelenjar hipotalamus pada

bagian hipofisis Anterior dan posterior. Hipofisis anterior

menghasilkan rangsangan (rangsangan prolaktin) untuk

meningkatkan sekresi (pengeluaran) hormon prolaktin. Hormon

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

20

prolaktin bekerja pada kelenjar susu (Alveoli) untuk

memproduksi ASI isapan bayi tidak sempurna atau putting susu

ibu yang sangat kecil akan membuat produksi hormone

oksitosin dan hormon prolaktin akan terus menurun dan ASI

akan terhenti.

7) Frekuensi penyusuan

Pada studi 32 ibu dengan bayi premature di simpulkan bahwa

produksi ASI akan optimal dengan pemompaan 5 kali per hari

selama bulan pertama setelah melahirkan. Studi lain yang di

lakukan pada ibu degan bayi cukup bulan menunjukkan bahwa

frekuensi penyusuan kurang lebih 10 kali perhari selama 2

minggu pertama setelah melahirkan berhubungan dengan

peningkatan produksi ASI.

8) Berat badan lahir

Ada hubungan berat badan bayi dengan volume ASI.Hal ini

berkaitan dengan kekuatan untuk menghisap, frekuensi, dan

lama penyusuan di banding bayi yang lebih besar. Berat bayi

pada hari kedua dan usia 1 bulan sangat erat berhubungan

dengan kekuatan menghisap yang mengakibatkan perbedaan

inti yang besar di banding bayi yang mendapat susu formula.

9) Umur kehamilan saat melahirkan

Umur kehamilan saat melahirkan dan berat badan lahir

mempengaruhi produksi ASI. Hal ini di sebabkan bayi yang

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

21

lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 Minggu) sangat

lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif sehingga

produksi ASI lebih rendah dari pada bayi yang lahir tidak

prematur dapat di sebabkan berat badan yang rendah dan

belum sempurnanya fungsi organ.

10) Konsumsi rokok dan alkohol

Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan

menganggu hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI.

Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana

adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin. Mesikpun

minuman alkohol dosis rendah di satu sisi dapat membuat ibu

merasa lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran

ASI namun di sisi lain etanol dapat menghambat produksi

oksitosin.

C. Landasan Teori

Proses laktasi Selama kehamilan, di mana hormon estrogen

dan progesteron menginduksi perkembangan alveolus dan duktus

laktiferus di dalam payudara. Sesudah bayi di lahirkan, disusul

kemudian terjadinya peristiwa penurunan kadar hormone esterogen.

Penurunan kadar esterogen ini nantinya juga akan mendorong naiknya

kadar prolaktin, hormon yang mengambil peran penting dalam proses

menyusui.

Perawatan payudara yang dilakukan ibu pada masa kehamilan

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

22

dengan tujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah

tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar produksi ASI.

Perawatan payudara pada masa kehamilan memiliki banyak manfaat

antar lain menjaga kebersihan payudaraterutama kebersihan putting

susu,merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI

banyak dan lancar. Perawatan payudara yang dilakukan ibu pada

masa kehamilan dengan tujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan

mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar

produksi ASI.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI antara lain :

perawatan payudara dan anatomis payudara, makanan, ketenangan

jiwa dan pikiran, faktor fisiologi, faktor isapan anak, frekuensi

penyusuan, berat badan lahir bayi, umur kehamilan saat melahirkan

dan konsumsi rokok dan alkohol.

Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara

mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan

oksitosin.Jumlah lobus dalam payudara juga mempengaruhi produksi

ASI. Selain itu, perlu di perhatikan juga bentu anatomis papilla atau

putting susu ibu. ASI terbentuk karena pengaruh hormon prolaktin

yang menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air susu.

Makanan yang di konsumsi ibu sangat berpengaruh

terhadap produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan cukup akan

Gizi dan pola makan yang teratur, maka produksi ASI akan berjalan

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

23

dengan lancar.

Stres dan penyakit akut (ketenangan jiwa dan pikiran). Ibu

yang cemas dan stress dapat menganggu laktasi sehingga

mempengaruhi produksi ASI karena menghambat pengeluaran ASI.

Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan

stimulasi hormon dalam kelenjar payudara. Semakin sering bayi

menyusu pada payudara ibu maka produksi dan pengeluaran ASI akan

semakin banyak.

Umur kehamilan dan berat badan lahir mempengaruhi

produksi ASI. Hal ini di sebabkan bayi yang lahir prematur (Umur

kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan tidak mampu

menghisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada

bayi yang lahir cukup bulan. Lemahnya kemampuan menghisap pada

bayi prematur dapat di sebabkan berat badan yang rendah dan belum

sempurnanya fungsi organ.

Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan

menganggu hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI.

Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin

akan menghambat pelepasan oksitosin. Meskipun minum alkohol dosis

rendah dapat membuat ibu merasa lebih rileks sehingga membantu

pengeluaran ASI namun di satu sisi lain etanol dapat menghambat

produksi oksitosin.

Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI di sebut laktasi.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

24

Keberhasilan laktasi di pengaruhi oleh kondisi hormonal setelah dan

saat kehamilan.Sementara kondisi sebelum kehamilan di tentukan oleh

perkembangan payudara saat lahir dan saat pubertas.

Proses terjadinya pengeluaran air susu di mulai atau di

rangsang oleh isapan mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan

tersebut merangsang kelenjar pictuitary Anterior untuk memproduksi

sejumlah prolaktin, hormon utama yang mengandalkan pengeluaran

Air susu. Proses pengeluaran air susu juga tergantung pada let Down

Refleks di mana hisapan putting dapat merangsang kelenjar pictuitary

posterior untuk menghasilkan hormon oksitosin yang dapat

merangsang serabut otot halus di dalam saluran susu sehingga air

susu dapat keluar.

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

25

D. Kerangka Teori

Gambar 2. Kerangka Teori modifikasi Lawrence Green(Notoatmodjo,2003), Proverawati (2010), dan Ambarwati (2008).

Faktor penyebab

1. Makanan

2. Perawatan

payudara pada

masa kehamilan

3. Anatomi Payudara

4. Faktor isapan bayi

atau penyusuan

5. Berat Lahir bayi

Faktor Pendukung

1. Umur kehamilan

saat melahirkan

2. Konsumsi rokok

dan alkohol

Faktor Pendorong

1. Ketenangan jiwadan pikiran

Pengeluaran ASI

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

26

E. Kerangka Konsep

Keterangan:

: variabel yang di teliti

: Hubungan antara variable

F. Hipotesis

Hipotesis Alternatif (Ha)

Ha = ada hubungan antara perawatan payudara masa hamil dengan

pengeluaran ASI pada Ibu nifas

Perawatan payudarapada masa kehamilan

Pengeluaran ASI

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik

dengan melakukan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan

efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat. Artinya, tiap subjek penelitian hanya

diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status

karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo,

2012).

Gambar 3.1 Skema penelitian Cross Sectional

SAMPEL

Tidak memelakukanperawatan

Melakukanperawatan

ASIlancar

ASI tidaklancar

ASI tidaklancar

ASI lancar

27

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

28

B. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di Ruang Nifas RSU Dewi

Sartika Kota Kendari Tahun 2017

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan dari unit di dalam

pengamatan yang akan dilakukan (Hastono & Sabri, 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang berada

di Ruang nifas di RSU Dewi Sartika Kota Kendari Periode Januari

2017 .Di mana jumlah populasi 144 orang.

b. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu Nifas yang melahirkan

di RSU Dewi Sartika Kota Kendari periode Januari tahun 2017 yang

di tentukan dengan metode Accidental Sampling. Dengan kriteria

inklusi :

Apabila jumlah populasi lebih dari 100,maka diambil 10-25 % atau

lebih dari populasi yang ada. Sedangan apabila jumlah populasi

kurang dari 100 lebih baik diambil semua dari populasi yang ada

untuk di jadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini diambil

sebanyak 25% dari total populasi yaitu :

Sampel = 25% x ∑Populasi=25% x 144 Populasi

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

29

=36 Orang (Arikunto, 2006)

Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang

menyusui berada di Ruang Nifas di RSU Dewi Sartika Kota Kendari

D. Variabel Penelitian

a. Variabel terikat (dependen variable)

Variabel terikat (dependen variable) adalah pengeluaran ASI.

b. Variabel Bebas (Idependent variable)

Variabel Bebas(Idependent variable) adalah perawatan payudara

pada masa kehamilan.

E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Perawatan payudara adalah salah satu cara atau metode tertentu

yang dapat di lakukan seseorang ibu nifas berusaha untuk

menghasilkan produk ASI yang baik dan mencegah terjadinya

kalainan-kelainan payudara yang sering di alami oleh ibu menyusui

Kriteria objektif perawatan payudara :

a. Melakukan perawatan payudara (jika semua di kerjakan sesuai

Standar Operasional Penatalaksanaan (SOP) Perawatan

payudara pada masa kehamilan ).

b. Tidak di lakukan perawatan payudara (Jika tidak di kerjakan

sesuai Standar Operasional Penatalaksanaan (SOP) Perawatan

payudara pada masa kehamilan, atau ada satu langkah yang

tidak di kerjakan). (wulandari, 2008)

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

30

2. Pengeluaran ASI adalah proses terjadinya pengeluaran air susu di

mulai atau di rangsang oleh isapan mulut bayi pada putting susu

ibu.

Kriteria objektif pengeluaran ASI :

a. Lancar (Jika pengeluaran ASI kurang dari 2 Hari)

b. Tidak lancar (Jika pengeluaran ASI lebih dari 2 hari)

(Wulandari, 2008)

F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo,

2013). Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari pengisian

kuesioner tentang perawatan payudara pada masa kehamilan

pada ibu nifas dan wawancara.

a. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010). Kuesioner

dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden.

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

31

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data dimana penulis mendapatkan keterangan

atau bercakap-cakap berhadapan muka (face to face) dengan

orang tersebut (Notoatmodjo, 2012). Wawancara dalam

penelitian ini digunakan untuk memperoleh data awal dari

responden.

c. Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data

yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga

dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang

terjadi (situasi dan kondisi).Teknik ini digunakan bila penelitian

ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak

terlalu besar.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang di gunakan berupa

kuesioner dan Observasional langsung untuk mendapatkan data.

H. Pengolahan Dan Penyajian Data

Pengolahan data dilakukan secara sederhana dengan cara

manual dengan mengunakan kalkulator kemudian di sajikan dalam

bentuk tabel

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

32

I. Analisis Data

a. Analisis univariabel

Analisis ini menggunakan perhitungan statistik secara sederhana

untuk mengetahui presentase satu variabel dengan menggunakan

rumus :

Keterangan :

P = Presentase hasil yang dicapai

f = frekuensi variabel yang diteliti

n = jumlah sampel penelitian

k = konstanta (Arikunto, 2010).

b. Analis Bivariabel

Untuk mengetahui hubungan variable dependent dan variable

independent degan menggunakan uji statistic chi square.

Adapun rumus Uji Chi Square,yaitu:

= ∑ ( − )²Keterangan∑ = jumlah

= statistic chi kuadrat hitung

= nilai observasi/ nilai pengumpulan data

= K

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

33

= frekuensi harapan (Alimul, 2007).

Interpretasi hasil :

1. Jika chi-squere hitung ≥ chi square table maka hipotesis diterima

2. Jika chi-squere hitung < chi square tabel maka hipotesis ditolak

(Sugiyono, 2008).

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pengantar

Penelitian ini di laksanakan di RSU Dewi Sartika Kota

Kendari tahun 2017 Sejak Juni tanggal 2 Juni sampai tanggal 22

juni Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Accidental

sampling dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang sampel.

Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, dan

lembaran observasional selain itu pengolahan data di lakukan

secara manual dan menggunakan excel, selanjutnya data dianalisis

menggunakan uji Chi square.

2. Gambaran umum lokasi penelitian

a. Letak Geografis

RSU Dewi Sartika Kendari terletak di Jalan Kapten Piere

Tendean No.118 Kecamatan Baruga Kota Kendari Ibu Kota

Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi ini sangat strategis karena

berada ditengah-tengah lingkungan pemukiman penduduk dan

mudah dijangkau dengan kendaraan umum karena berada disisi

jalan raya dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah utara : Perumahan penduduk

- Sebelah selatan : Jalan raya Kapten Piere Tendean

- Sebelah timur : Perumahan penduduk

34

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

35

- Sebelah barat : Perumahan penduduk

b. Lingkungan fisik

RSU Dewi Sartika Kendari berdiri diatas tanah seluas

1.624 m² dengan luas bangunan 957,90 m². RSU Dewi Sartika

Kendari selama kurun waktu 5 tahun sejak berdirinya tahun

2009 sampai dengan tahun 2014 telah melakukan

pengembangan fisik bangunan sebanyak 2 kali sebagai bukti

keseriusan untuk berbenah dan memberikan pelayanan yang

prima kepada masyarakat khususnya masyarakat kota kendari.

c. Status

RSU Dewi Sartika Kendari yang mulai dibangun

/didirikan tahun 2009 dengan izin operasional sementara dari

walikota Kendari No.56/IZN/XI/2010/001 tanggal 5 november

2010, maka rumah sakit ini resmi berfungsi dan melakukan

kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

pencari jasa kesehatan dibawah naungan Yayasan Widya

Ananda Nugraha Kendari yang sekaligus sebagai pemilik rumah

sakit. RSU Dewi Sartika Kendari telah ditetapkan oleh

Kementerian Kesehatan RI menjadi Rumah sakit type D.

d. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Dewi Sartika

Kendari

Tugas pokok RSU Dewi Sartika Kendari adalah

melakukan upaya kesehatan secara efisien dan efektif dengan

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

36

mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya

peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya

rujukan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana

tersebut diatas RSU Dewi Sartika Kendari mempunyai fungsi :

1) Menyelenggarakan pelayanan medik

2) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan

3) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik

4) Menyelenggarakan pelayanan rujukan

5) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

6) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan

e. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di RSU Dewi Sartika

Kendari adalah sebagai berikut :

1) Pelayanan medis yang ada di RSU Dewi Sartika antara lain:

a. Instalasi Gawat Darurat

Instalasi Rawat Jalan terdiri dari : Poliklinik obsgyn,

Poliklinik umum, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik

Mata, Poliklinik Bedah, Poliklinik Anak, Poliklinik THT,

Poliklinik Radiologi, Poliklinik Jantung, poliklinik Gigi

anak.

b. Instalasi Rawat Inap yaitu :Dewasa/Anak/Umum

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

37

c. Persalinan, Kamar Operasi,operasi Obsgyn,Bedah umum

dan HCU.

d. Pelayanan penunjang medis antara lain :

Instalasi Farmasi, Radiologi, Laboratorium, Instalasi Gizi,

Ambulance

e. Pelayanan Non Medis

Sterilisasi dan Laundry

f. Ketenagaan

1.) Tenaga Medis yang ada di RSU Dewi Sartika antara

lain :

2.) Dokter Spesialis Obgyn 2, Dokter Spesialis Bedah 1,

Dokter Spesialis Interna 1, Dokter Spesialis Anastesi

1, Dokter Spesialis PK 1, Dokter Spesialis Anak 1,

Dokter Spesialis Radiologi 1, Dokter Spesialis THT 1,

Dokter Spesialis Mata 1, Dokter Spesialis Jantung 1 ,

Dokter Gigi anak 1, Dokter umum 3.

3.) Paramedis yang ada di RSU Dewi Sartika antara lain :

S1 keperawatan/nurse 4, DIV Kebidanan 2, DIII Bidan

16, DIII Keperawatan 17.

4.) Tenaga Kesehatan Lainnya yang ada di RSU Dewi

Sartika antara lain : Master kesehatan 0, SKM 1,

Apoteker 1, DIII Farmasi 2, S1 Gizi 1, DIII Analis

Kesehatan 2

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

38

5.) Tenaga Non medis yang ada di RSU Dewi Sartika

antara lain : DIII Keuangan 1, DI Komputer 1,

SLTA/SMA/SMU 11.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika

pada bulan Juni 2017, yang bertujuan mengetahui hubungan

perawatan payudara pada masa kehamilan dengan pengeluaran ASI .

Setelah data tersebut terkumpul di lakukan pengolahan data,

selanjutnya hasil penelitian disajikan dalam bentuk distribusi,yang

menggunakan dua jenis analisais yaitu analisis univariabel dan analisis

bivariabel, sebagai berikut :

1. Analisis Univariabel

a. Perawatan payudara pada masa kehamilan

Untuk mengetahui tanggapan ibu responden yang melakukan

dan tidak melakukan perawatan payudara pada masa

kehamilan di RSU Dewi Sartika Tahun 2017 adalah sebagai

berikut :

Tabel 1.Distribusi ibu yang melakukan dan tidak melakukan

perawatan payudara pada masa kehamilan di RSU

Dewi Sartika Tahun 2017

PerawatanPayudara

n %Yang Melakukan

Perawatan3 8,33

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

39

Tidak MelakukanPerawatan

33 91,67

Total 36 100Sumber Data:Data Primer

Berdasarkan table 1. Sebanyak 33 (91,66 %) ibu nifas

menyatakan tidak melakukan perawatan payudara pada masa

kehamilan dan dari 36. Ibu nifas diketahui bahwa 3 (8,34%) ibu

nifas menyatakan melakukan perawatan payudara pada masa

kehamilan.

b. Pengeluaran ASI

Untuk mengetahui tanggapan ibu responden

mengenai pengeluaran ASI baik yang melakukan maupun yang

tidak melakukan perawatan payudara pada masa kehamilan di

RSU Dewi Sartika tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.Distribusi ibu yang pengeluaran ASI lancar dan

pengeluaran ASI tidak lancar di RSU Dewi sartika

Tahun 2017

Pengeluaran

ASI

N %Asi Lancar 24 66,67

Asi Tidak lancar 12 33,33

Total 36 100

Sumber Data: Data Primer

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

40

Berdasarkan table 2. Pernyataan responden bahwa ibu nifas

yang tidak melakukan perawatan payudara di RSU Dewi Sartika

ASInya lancar yaitu sebanyak 24 Ibu nifas (66,67%) yang tidak

melakukan perawatan payudara di RSU Dewi Sartika , yang ASInya

tidak lancar sebanyak 12 Ibu nifas ( 33,33 % )

2. Analisis Bivariabel

Berikut akan di sajikan table hasil pengolahan data

berdasarkan analisis data bivariabel, tentang hubungan antara

perawatan payudara pada masa kehamilan dengan pengeluaran

ASI di RSU Dewi Sartika yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.Hubungan antara perawatan payudara pada masa

kehamilan dengan pengeluaran ASI di RSU Dewi

Sartika tahun 2017

Perawatan

Payudara

Pengeluaran ASI Total X2

Lancar Tidak

Lancar

n % Hitung

6,65

Tabel

3,841

N % n %

Melakukan

perawatan

Tidak

melakukan

perawatan

3

21

8,33

58,33

0

12

0

33,34

3

33

8,33

91,67

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

41

Total 24 66,66 12 33,34 36 100

Sumber Data: Data Primer

Berdasarkan table 3 di atas. Dari 36 Ibu nifas diketahui

bahwa sebanyak 21 Ibu nifas (58,33%) yang tidak melakukan

perawatan payudara memiliki ASI yang lancar, sedangkan sebanyak

12 Ibu nifas (33,34%) yang tidak melakukan perawatan payudara

memiliki pengeluaran ASI yang kurang lancar, Dari 36 Ibu nifas

diketahui bahwa 3 Ibu nifas (8,33%) yang melakukan perawatan

payudara memiliki pengeluaran ASI yang lancar, sedangkan

sebanyak 0 Ibu nifas (0%) yang melakukan perawatan payudara

memiliki pengeluaran ASI yang kurang lancar.

Kemudian di ketahui Hasil uji statistic menggunakan chi

square test untuk melihat hubungan antara perawatan payudara

pada masa kehamilan dengan pengeluaran ASI, di peroleh X2 hitung

> X2 tabel yaitu 6,65 > 3,481 yang menunjukkan bahwa ada

hubungan antara perawatan payudara pada masa kehamilan dengan

pengeluaran ASI, Di RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun 2017.

C. Pembahasan

1) Perawatan payudara pada masa kehamilan

Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting

yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui

nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ esensial

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

42

penghasil ASI yaitu makanan pokok bayi baru lahir sehingga

perawatannya harus dilakukan sedini mungkin (Rulina, 2012).

Perawatan payudara yang di mulai dari kehamilan bulan 7-8

memegang peranan penting dalam menyusui bayi. Payudara

yang terawat akan memproduksi ASI yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan bayi dan dengan perawatan payudara yang

baik, maka putting tidak akan lecet sewaktu di isap bayi.

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu di lakukan

,yaitu dengan mengurut selama 6 minggu terakhir masa

kehamilan. Pengurutan tersebut di harapkan apabila terdapat

penyumbatan pada duktus katiferus dapat di hindari sehingga

pada waktunya ASI akan keluar dengan lancar.

Hasil penelitian yang di laksanakan di RSU Dewi Sartika

Kota Kendari tahun 2017 berdasarkan Tabel 1 menunjukkan

bahwa dari 36 Ibu nifas sebanyak 33 Ibu nifas (91,67%) yang

menyatakan tidak melakukan perawatan payudara pada masa

kehamilan dan terdapat 3 Ibu nifas (8,33%) yang menyatakan

melakukan perawatan payudara pada masa kehamilan.

2) Pengeluaran ASI

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama dan utama

bagi bayi. World Health Organization (WHO) menghimbau agar

setiap Ibu memberikan bayinya ASI Eksklusif sampai bayinya

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

43

berusia 6 bulan faktanya, hanya 39% bayi di bawah 6 Bulan

mendapatkan ASI Eksklusif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI antara lain : :

perawatan payudara dan anatomis payudara, makanan,

ketenangan jiwa dan pikiran, faktor fisiologi, faktor isapan anak,

frekuensi penyusuan, berat badan lahir bayi, umur kehamilan saat

melahirkan dan konsumsi rokok dan alkohol.

Hasil penelitian yang di laksanakan di RSU Dewi Sartika

Kota Kendari tahun 2017 berdasarkan Tabel 2 menunjukkan

bahwa dari 36 ibu nifas yang ASI nya lancar sebanyak 24 Ibu

nifas (66,67%) dan ASInya tidak lancar yaitu sebanyak 12 Ibu

nifas (33,33%).

3) Hubungan antara perawatan payudara pada masa kehamilan

dengan pengeluaran ASI di RSU Dewi Sartika Tahun 2017

Hasil uji statistik menggunakan chi square test untuk melihat

hubungan antara perawatan payudara pada masa kehamilan

dengan pengeluaran ASI X2hitung > X2 tabel yaitu 6,65 > 3,481

yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara perawatan

payudara pada masa hamil dengan pengeluaran ASI (H0)

diterima dan menolak (Ha) yang menyatakan tidak ada hubungan

antara perawatan payudara pada masa kehamilan dengan

pengeluaran ASI.

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

44

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini telah sesuai dengan

teori yang menyatakan bahwa perawatan payudara yang

dilakukan ibu pada masa kehamilan dengan tujuan untuk

melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran

susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI (Wulandari,

2008).

Perawatan payudara baik selama hamil maupun masa

menyusui memiliki banyak manfaat , antara lain : menjaga

kesehatan payudara terutama kebersihan putting susu,

merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI

banyak dan lancar. Perawatan payudara yang dilakukan ibu pada

masa kehamilan dengan tujuan untuk melancarkan sirkulasi

darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga

memperlancar produksi ASI.

Perlunya di lakukan perawatan payudara demi terpenuhinya

kebutuhan ASI untuk bayinya kelak, karena selama kehamilan

ASI sudah mulai di produksi. Salah satu faktor yang mendukung

produksi ASI yaitu perawatan payudara. Sejak kehamilan

trimester akhir, ibu yang tidak mempunyai resiko kelahiran

premature dapat melakukan perawatan payudara untuk

menghindari masalah dalam menyusui (Peter, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran ASI antara

lain : perawatan payudara dan anatomis payudara, makanan,

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

45

ketenangan jiwa dan pikiran, penggunaan alat kontrasepsi, faktor

fisiologi, pola istirahat, faktor isapan anak atau frekuensi

penyusuan, berat lahir bayi, umur kehamilan saat melahirkan dan

konsumsi rokok dan alkohol.

Hal ini yang paling efektif untuk memperlancar pengeluaran

ASI adalah dengan meningkatkan frekuensi penyusuan pada

bayi. Produksi pada ASI akan optimal dengan pemompaan ASI

lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah

melahirkan. Berdasarkan hal ini direkomendasikan penyusuan

paling sedikit 5-8 kali per hari pada periode awal setelah

melahirkan. Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan

kemampuan stimulasi hormone dalam kelenjar payudara. Selain

itu cara yang lebih praktis dan dengan risiko yang lebih rendah

untuk meningkatkan produksi ASI yang sering dianjurkan adalah

gerakan badan secara alami. Misalnya melakukan pekerjaan

rumah seperti biasa (asal bulan yang mengangkat beban berat)

seperti menyapu, menjemur baju dan lain-lain.

Pada penelitian penelitian oleh Astari dan Djuminah di RSU

Dr. Saiful Anwar Malang dilaporkan bahwa 80% dari kelompok ibu

postpartum primipara yang melakukan perawatan payudara masa

antenatal ASI sudah keluar setelah melahirkan sedangkan

kelompok ibu postpartum primipara yang tidak melakukan

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

46

perawatan payudara masa antenatal hanya 26,7% ibu yang ASI

nya keluar setelah melahirkan.

Pada penelitian ini juga diperoleh dari 19 responden yang

melakukan perawatan payudara baik, sebanyak 3 responden

kecepatan sekresi ASI nya lambat dan sebanyak 16 responden

kecepatan sekresi ASInya cepat, jadi dapat disimpulkan bahwa

ibu post partum yang melakukan perawatan payudara rutin

kecepatan sekresi ASI nya lebih cepat dibandingkan kecepatan

sekresi ASI nya lambat.

Pada penelitian oleh Astari dan Djuminah di RSU Dr. Saiful

Anwar Malang tentang perawatan payudara pada masa antenatal

pada pasien ibu primipara post partum di RSU Dr Saiful Anwar

Malang diketahui bahwa 87,6% kelompok ibu primipara post

partum yang melakukan perawatan payudara secara rutin

melakukan perawatan payudara pada masa antenatal 2 kali

sehari, namun hanya 1 orang (6,6%) yang ASI nya sudah keluar

pada masa antenatal. Sedangkan pada kelompok ibu yang tidak

melakukan perawatan payudara pada masa antenatal, seluruhnya

memang tidak melakukan pearwatan secara rutin 2 kali sehari,

sehingga seluruh ibu tersebut ASI nya belum keluar pada masa

antenatal. Salah satu faktor penyebab tidak cepatnya sekresi ASI

post partum diduga disebabkan oleh kurang adekuatnya

perawatan payudara semasa hamil yang bertujuan untuk

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

47

memperlancar sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya

saluran susu sehingga mempercepat sekresi ASI.

Apabila ibu tidak melakukan perawatan payudara pada masa

antenatal dengan baik, maka dapat menimbulkan berbagai

masalah antara lain dapat menyebabkan payudara menjadi

bengkak, puting susu lecet/luka ketika menyusui bayi, puting susu

datar atau mendalam sehingga ibu akan kesulitan dalam

memberikan ASI setelah melahirkan, dapat menyebabkan radang

payudara (mastitis), atau saluran susu tersumbat sehingga air

susu menjadi tersumbat dan tidak dapat keluar dengan lancar

terutama setelah melahirkan.

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari 36 Ibu nifas 91,67 % menyatakan tidak melakukan

perawatan pada masa kehamilan, 8,33 % menyatakan

melakukan perawatan payudara pada masa kehamilan.

2. Dari 36 Ibu nifas 66,67 % yang ASI nya lancar dan 33,33% yang

ASInya tidak lancar.

3. Hasil uji statistik menggunakan chi squaretest untuk melihat

hubungan antara perawatan payudara pada masa kehamilan

dengan pengeluaran ASI dapat di simpulkan bahwa ada

hubungan antara perawatan payudara pada masa hamil dengan

pengeluaran ASI.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, adapun saran yang

penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Untuk para petugas kesehatan dalam hal ini bidan sebaiknya

lebih mensosialisasikan tentang perawatan payudara pada ibu-

ibu hamil.

2. Untuk memperlancar pengeluaran ASI sebaiknya para ibu

senantiasa meningkatkan frekuensi penyusuan pada bayi,

direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali seharipada

periode awal setelah melahirkan

48

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

49

3. Para ibu sebaiknya menghindari mengkonsumsi rokok dan

minum minumn keras karena dapat menyebabkan pengeluaran

ASI menjadi kurang lancar

4. Diharapkan para Ibu tidak stres, ibu yang cemas dan stress

dapat menganggu laktasi sehingga mempengaruhi produksi ASI

karena menghambat pengeluaran ASI.

5. Diharapkan penelitian selanjutnya melakukan penelitian

terhadap semua faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran

ASI.

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

50

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A .2007. Metode Penelitian Kebidanan &Teknik Analisis Data.Jakarta:Salemba Medika.

Arikunto,S. 2012.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta.

Chandra. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC.

Dewi, M. 2014. Asuhan Kebidanan Nifasdan Menyusui. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Dinas Kesehatan. 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012.Publikasi Data diperoleh tanggal 29 November 2013

Hastono, Sp., Sabri, L. 2012. Statistik Kesehatan.Jakarta : Haji massaging

Hesti, W. 2013. Cara mengelolah ASI Eksklusif Bagi Ibu Kerja.Yogjakarta : Gosyen Publishing.

Maritalia, D. (2012). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta :Pustaka Pelajar

Notoadmodjo, S, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta

Profil Kesehatan Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara, 2013

Proverawati, A, Rahmawati, E. 2010. KapitaSelekta ASI dan Menyusui.Yogyakarta : Nuha Medika

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan Yogyakarta : Rohima press

Ronald. (2011). Pedomandan Perawatan Kehamilan yang Sehat danMenyenangkan. Bandung : Nuansa Aulia

Rulina. 2012. Perawatan Payudara Pada Kehamilan. Jakarta : Arca

Sugiyono, 2008. Statistika Untuk Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta : Rineka Cipta

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

51

Widuri, Hesti. 2013. Cara Mengelolah ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja.Jogjakarta : Gosyen Publishing.

Winkjosastro, H. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka-Sarwono Prawiroharjo

Wulandari, Diah. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas, Jogjakarta : MitraCendikja

Yuliana, I.2012. Tingkat Pengetahuan Ibu MenyusuiTentang PerawatanPayudara di BPS Ariyanti Gemolong Sragen. KaryaTulis Ilmiah.

Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta : Badan Penelitian DanPengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

1. Ronald. (2010). Pedoman dan Perawatan Kehamilan yang

Sehat dan Menyenangkan. Bandung : NuansaAulia.

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

52

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

53

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapatkan informasi dan penjelasan dari peneliti, saya

yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia dan setuju

berpartisipasi sebagai responden penelitian yang di lakukan oleh Sumiati

yang berjudul “Hubungan Perawatan Payudara pada Masa Kehamilan

dengan Pengeluaran ASI di Ruang Nifas RSU Dewi Sartika Kota

Kendari Tahun 2017”

Demikian surat kesediaan ini saya buat dengan penuh kesadaran

dan sebenar-benarnya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Kendari, 2017

(............................................)Tanda tangan & Inisial Nama

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

54

KUESIONER PENELITIAN

Biodata Responden

No. Urut :

Nama Ibu :

Pendidikan Terakhir :

Petunjuk :

Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan kenyataan yang anda

alami Berilah tanda centang (√) pada kolom yang saudari pilih

NO Pernyataan Di

lakukan

Tidak di

lakukan

1 duduk santai bersandar, dan kaki

ditopang kursi kecil

2 Ibu menyiapkan Baby oil/minyak

kelapa, air dingin, air hangat, dan

handuk bersih

3 membuka bra, dan letakkan handuk di

bawah perut ibu

4 Basahi kassa/kapas dengan minyak

kelapa, gunakan sebagai pembersih

kotoran disekitar areola dan puting susu

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

55

5 Meletakkan kedua tangan diantara

payudara

6 Lakukan gerakan melingkar dari dalam

keluar payudara dengan menggunakan

telapak tangan sebanyak 15-20 kali

(sekitar 5-10 menit) untuk masing-

masing payudara

7 Lakukan gerakan menekan payudara

secara perlahan dengan menggunakan

sisi dalam telapak tangan dari atas

menuju arah puting susu untuk masing-

masing payudara

8 Pengetokan dengan buku-buku jari ke

tangan kanan dengan cepat dan teratur

9 Diteruskan dengan pengompresan .

Mula-mula di kompres dengan air

hangat kemudian air dingin

10 Perawatan payudara di lakukan

sebelum melahirkan yaitu pada usia

kehamilan 3 sampai 9 Bulan

11 Perawatan payudara di lakukan

seminggu 2 kali sebelum mandi

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

56

Lembar Observasional

Perilaku Perawatan Payudara Pada Masa Kehamilan dan PengeluaranASI di Ruang Nifas RSU Dewi Sartika Kota Kendari 2017

Petunjuk : Di isi oleh peneliti dengan member tanda checklist (√) padapilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”

NO Observasi Ya Tidak

1 Payudara Ibu tampak tegang

2 Pada saat areola di tekan ASImemancar keluar

3 Pengeluaran ASI ada

4 Kulit Payudara tampak sehat

5 Melakukan Perawatan Payudaramasa kehamilan sesuai StandarOperasional Penatalaksanaan(SOP)

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

1

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA KEHAMILAN DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU DIRUANG NIFAS DI RSU DEWI SARTIKA TAHUN 2017

NO Tanggal Nama Pendidikan PekerjaanHUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA

KEHAMILAN DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBUJumlah

Jawaban1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 %

1 17-6-2017 Ny.A Perguruan tinggi bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 112 17-6-2017 Ny.U Perguruan tinggi bekerja 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 75 93 17-6-2017 Ny.S Perguruan tinggi bekerja 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 50 64 7-6-2017 Ny.M Perguruan tinggi bekerja 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 50 65 17-6-2017 Ny.A Perguruan tinggi bekerja 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 65 86 17-6-2017 Ny.S Perguruan tinggi bekerja 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 95 107 17-6-2017 Ny.R Perguruan tinggi bekerja 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 70 88 17-6-2017 Ny. L Perguruan tinggi bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 95 109 17-6-2017 Ny.M Perguruan tinggi bekerja 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 50 610 17-6-2017 Ny. A Perguruan tinggi bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 1111 17-6-2017 Ny.N Perguruan tinggi bekerja 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 45 512 17-6-2017 Ny.E Perguruan tinggi bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 1113 17-6-2017 Ny.P Perguruan tinggi bekerja 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 75 914 17-6-2017 Ny.P Perguruan tinggi Bekeja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 1115 17-6-2017 Ny.I Perguruan tinggi Bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 1116 17-6-2017 Ny.L Perguruan tinggi Bekerja 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 70 817 17-6-2017 Ny.O Perguruan tinggi Bekrja 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 70 818 17-6-2017 Ny.T Perguruan tinggi Bekerja 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 70 819 17-6-2017 Ny.A SMA Bekerja 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 70 8

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

2

20 17-6-2017 Ny.Y SMA Tidak bekerja 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 75 921 17-6-2017 Ny.R SMA Tidak bekerja 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 75 922 17-6-2017 Ny.A SMA Tidak bekera 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 70 823 17-6-2017 Ny.E SMA Bekerja 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 90 1024 17-6-2017 Ny.B SMA Tidak bekerja 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 45 625 17-6-2017 Ny.S SMA Bekerja 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 80 926 17-6-2017 Ny.F SMA Tidak bekerja 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 45 527 17-6-2017 Ny.M SMA Bekerja 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 50 628 17-6-2017 Ny.J SMP Bekerja 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 45 529 17-6-2017 Ny.T SMP Bekerja 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 50 630 17-6-2017 Ny.A SMP Tidak bekerja 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 70 731 17-6-2017 Ny.y SMP Tidak bekerja 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 40 432 17-6-2017 Ny.U SMP Tidak bekerja 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 45 433 17-6-2017 Ny.C SMP Tidak bekerja 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 75 734 17-6-2017 Ny.A SMP Tidak bekerja 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 50 635 17-6-2017 Ny.A SD Tidak bekerja 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 50 636 17-6-2017 Ny.U SD Tidak bekerja 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 50 6

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

1

UJI STATISTIK CHI SQUARE

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA MASA HAMIL DENGAN

PENGELUARAN ASI MASA NIFAS DI RSU DEWI SARTIKA

KOTA KENDARI 2017

1. Deskripsi ke dalam table

Perawatan

payudara

Pengeluaran ASI Total

Lancar Tidak Lancar

Melakukan

perawatan

3 0 3

Tidak

melakukan

21 12 33

Total 24 12 36

Nilai E di dapat dari

E = Total baris X Total Kolom

Total seluruhnya

Diuraikan menjadi

E1 = 3 X 24 = 2 E3= 33 X 24 =14,69

36 36

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

2

E2= 3 X 12 = 1 E4= 33 X 12 =7,67

36 36

2. Perhitungan statistic

X2 hitung = ∑( )=(3-2)2 + (0-1)2 + (21-14,69)2 + (12-7,67)2

2 + 1 + 2,71 + 2,44

=6,65

Derajat bebas = (B-1) (K-1)

= (2-1) (2-1)

= (1) (1)

= 1

ɑ = 0,05 sehingga X2 tabel =3,481

3. Kesimpulan

Karena X2 hitung > X2 tabel maka H0 di tolak dan Ha di terima

Berarti ada hubungan antara perawatan payudara masa hamil

dengan pengeluaran ASI di Ruang nifas di RSU Dewi Sartika.

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA …

3