Lapsus Bedah Uro

Embed Size (px)

Citation preview

7

MSTATUS PASIENA. ANAMNESIS 1. Identitas Pasien

Nama : Tn. ZTanggal lahir : 19/03/1957Umur : 56 TahunJenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pekerjaan : Pensiunan PNSStatus : Kawin Alamat : Jalan Tanjung Omolo Nomor 7 Kabupaten Banggai LuwukNo. Rekam Medik: 233789Masuk RS : 10/11/2013

2. Keluhan Utama UrologiBuang Air Kecil Berdarah

3. Riwayat Penyakit Sekarang Buang air kecil berdarah sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya keluhan ini dirasakan ketika pasien selesai bekerja dan melakukan aktivitas yang berat namun sekarang dirasakan semakin memberat akhir akhir ini. Pasien juga mengeluhkan berat badannya menurun dalam beberapa tahun ini. Sakit Pinggang (-), Sakit saat berkemih (-), demam (-), mual (-), muntah massa pada pinggang (-).Dua tahun yang lalu pasien mengeluhkan susah saat buang air kecil dan rasa tidak puas saat berkemih. Namun setelah pasien operasi TUR pasien tidak mengalami keluhan tersebut lagi. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan mendapatkan pengobatan di rumah sakit jakarta selama 1 bulan. Pasien juga menderita DM sejak 12 tahun lalu.

4. Riwayat penyakit dahulu a. Riwayat Hipertensi : Disangkal b. Riwayat DM : Pasien menderita DM sejak 12 tahun yang lalu c. Riwayat Alergi : disangkal d. Riwayat Asma : disangkal e. Riwayat Operasi : BPH (+) 2 tahun yang lalu.

5. Riwayat Penyakit keluarga a. Riwayat Hipertensi : disangkal b. Riwayat DM : Ayah pasien menderita DMc. Riwayat Alergi : disangkal d. Riwayat Asma : disangkal

B. PEMERIKSAAN FISIK 1. Primary Survey : a. Keadaan umum : KU sedang, compos mentis. b. Airway : Gangguan saluran nafas (-) c. Breathing : Respiration rate 20 x/menit d. Circulation i. Tekanan darah : 120/90 mmHg ii. Nadi : 86 x/menit, reguler.

e. Disability : GCS E4V5M6 f. Exposure : Suhu : 36,20 C (per axiller)2. Secondary Survey a. Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), turgor baik (+) b. Kepala : bentuk mesocephal, luka (-), rambut hitam dan tidak mudah dicabut c. Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor (3mm/3mm), oedem palpebra (-/-) d. Telinga : sekret (-/-), darah (-/-)e. Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), patensi (+) f. Mulut : gigi goyah (-), gigi palsu (-)g. Leher : JVP meningkat (-), gerak bebas (+)h. Thorax : normochest, simetris, retraksi supraternal (-), A. Jantung : 1. Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak2. Palpasi : Iktus cordis tidak kuat angkat 3. Perkusi : a. Batas jantung kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra b. Batas jantung kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra c. Batas jantung kiri atas : SIC II linea parasternalis sinister d. Batas jantung kiri bawah : SIC VI 2 cm linea midklavikularis sinistra e. Kesan : Batas jantung kesan melebar 4. Auscultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)

B. Paru : 1. Inspeksi : simetris statis dan dinamis2. Palpasi : fremitus raba kanan=kiri 3. Perkusi : sonor / sonor4. Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), ST (-/-), wheezing (-/-), RBK (-/-), RBH (-/-)

C. Abdomen :1. Inspeksi : Distensi (-)2. Auskultasi : Bising usus (+) normal3. Perkusi : timpani 4. Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-)

D. Extremitas : 1. Atas : oedema (-/-), akral dingin (-/-)2. Bawah : oedema (-/-), akral dingin (-/-),

C. STATUS UROLOGIS 1. Regio Flank dextra a. Inspeksi : bulging (-), massa (-) b. Palpasi : ballotement (-), nyeri tekan (-) c. Perkusi : nyeri ketok costovertebra (-) 2. Regio Flank sinistra a. Inspeksi : bulging (-), massa (-) b. Palpasi : ballotement (-), nyeri tekan (-) c. Perkusi : nyeri ketok costovertebra (-) 3. Regio suprapubik a. Inspeksi : distensi (-) b. Palpasi : vesica urinaria tidak teraba 4. Regio genitalia eksterna a. Testis i) Inspeksi : oedema (-) ii) Palpasi : teraba testis dua buah b. Penis 1) Inspeksi : OUE (+) circumsisi, tanda radang (-) 2) Palpasi : Fibrosis (-), batu (-) c. Scrotum 1. Inspeksi : normal 2. Palpasi : nyeri tekan (-)

5. Rectal Toucher Tonus muscular sphincter ani dalam batas normal, mukosa licin, massa (-), prostat normal, feces (-), nyeri tekan (-), STLD (-).

D. ASSESMENT I Susp. Tumor Ginjal E. PLANNING I a. Cek darah lengkapb. Foto Thorax c. USGd. CT-SCANe. Hasil Pemeriksaan PA

1. LABORATORIUM(31/10/2013)PEMERIKSAANHASILSATUANNILAI NORMALHISTORY

Asam Urat5,0mg / dLL; 3,4-7 P: 2,4-5,70

Ureum22mg / dL10-500

Kreatinin1,24mg / dLL=0,7-1,3 P=0,6-1,10

Gula Darah Puasa157U / L70-1100

Kolesteol Total217U / L0 - 2000

Trigliserida66mg / dL0 1500

Kolesterol HDL38mg / dL> 400

Kolesteol LDL165mg / dL0 - 1000

2. FOTO THORAX

a. Cor : CTR = 55 %b. Pulmo : corakan vesikuler normal, tak tampak infiltratc. Sinus costophrenicus kanan dan kiri tajamd. Kesan : HHD

3. CT-SCANSuspek Tumor Ginjal

G. ASSESMENT II Diagnosis Kerja : HematuriaDiagnosis Primer : Tumor Ginjal DextraDiagnosis Sekunder : BPHDiagnosis Komplikasi : Metastasis tumor

H. PLANNING II 1. Konsul Anestesi 2. Nefrektomy

3.Hasil pemeriksaan PA CLEAR CELL CARCINOMA4.Kemoterapi

DISKUSITumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih. Semakin meluasnya penggunaan ultrasonografi abdomen sebagai salah satu pemeriksaan screening (penyaring) di klinik-klinik rawat jalan, makin banyak ditemukan kasus-kasus tumor ginjal yang masih dalam stadium awal.1,2Tumor ginjal adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dari sel jaringan ginjal. Tumor lunak atau siste pada umumnya tidak ganas dan yang padat ganas atau kanker. Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal sangat cepat dan mendesak sel-sel disekitarnya.1,2Seperti organ tubuh lainnya, ginjal kadang bisa mengalami kanker. Pada dewasa, jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adenokarsinoma renalis, hipernefroma), yang berasal dari sel-sel yang melapisi tubulus renalis.2,3,4Yang paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah hematuria (80%), kadang-kadang disertai dengan nyeri pinggang,dan terasa massa pada pinggang keadaan tersebut disebabkan oleh massa tumor atau akibat obtruksi oleh tumor yang menimbulkan hidronefrosis. Gejala lainnya yang mungkin terjadi: 1. nyeri pada sisi ginjal yang terkena 2. penurunan berat badan 3. kelelahan 4. demam yang hilang-timbul.Pada pemeriksaan PIV terdapat filling defect yang nampak seolah-olah seperti batu radiolusen,tuberkuloma,atau hemangioma pada pielum ginjal. Untuk itu bantuan ultrasonografi atau Ct-scan dapat membedakanya. Pemeriksaan sitologi urine dengan mengambil contoh urine langsung ke dalam pielum melalui kateter ureter. Melalui alat ureteronoskopi dapat dilihat langsung ke dalama pielum. Jika ada massa pada pielum diambil contoh jaringan untuk pemeriksaan histopatologi.1,2,3Pengobatan tumor ada berbagai macam, secara umum merupakan kombinasi antara operasi, radiasi dan kimia (kemoterapi). Tumor jinak jika mengganggu dan memungkinkan biasanya dioperasi dan diangkat. Dan selanjutnya kekambuhan jarang terjadi. Tumor jinak tidak memerlukan terapi radiasi maupun kemoterapi. Berbeda dengan tumor jinak, hanya kanker stadium sangat awal saja yang dapat diterapi dengan operasi semata, selebihnya biasanya diterapi kombinasi antar ketiga macam jenis terapi di atas.2,3,4Untuk prognosis hasilnya tergantung pada stadium dari tumor pada saat diagnosis. Beberapa kanker bisa disembuhkan. Beberapa yang tidak dapat disembuhkan masih dapat diobati dan pasien dapat hidup selama bertahun-tahun dengan kanker. tumor lainnya dengan cepat mengancam jiwa. Secara umum, semakin kecil derajat kanker maka semakin dapat ditanggulangi dan prognosis (harapan kesembuhan dan hidup) jauh lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

1. De Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. EGC. Jakarta2. Basuki P. 2003. Dasar-Dasar Urologi Edisi 2. Sagung Seto. Jakarta 3. Sachdeva K, MD, Makhoul I, MD, Renal Cell Carcinoma, http://www.emedicine.com.20034. Bukowski M.R, Novick C.A, Renal Cell Carcinoma : Molekuler Biologi, Imunology, and Clinical Management, http: //www.New England Journal Of Medicine.com.2003.