9
I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.S Umur : 48 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Sidamulya Astanajapura Pekerjaan : Tukang Kayu Status Material : Menikah Agama : Islam Pendidikan Terakhir : SMP Tanggal Masuk RS : Kamis, 5 Maret 2015 Tanggal Pemeriksaan : Senin, 9 Maret 2015 Ruangan : Seruni Nomor Rekam Medik : 762397 II. ANAMNESIS Keluhan Utama: Lemah pada anggota gerak kiri Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke RSUD Waled dengan keluhan kelemahan pada tangan dan kaki sebelah kiri. Keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri kepala seperti berputar lalu pasien meringankannya dengan cara berbaring ketika pasien hendak bangun keluhan lemah pada tangan dan kaki kiri muncul secara mendadak. Pada saat kejadian pasein mengaku sadar, tidak ada keluhan mual-muntah sebelumnya, keluhan kejang disangkal.

Lapkas saraf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

saraf

Citation preview

Page 1: Lapkas saraf

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.S

Umur : 48 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Sidamulya Astanajapura

Pekerjaan : Tukang Kayu

Status Material : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMP

Tanggal Masuk RS : Kamis, 5 Maret 2015

Tanggal Pemeriksaan : Senin, 9 Maret 2015

Ruangan : Seruni

Nomor Rekam Medik : 762397

II. ANAMNESIS

Keluhan Utama : Lemah pada anggota gerak kiri

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSUD Waled dengan keluhan kelemahan pada tangan

dan kaki sebelah kiri. Keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Sebelumnya

pasien mengeluhkan nyeri kepala seperti berputar lalu pasien meringankannya

dengan cara berbaring ketika pasien hendak bangun keluhan lemah pada tangan

dan kaki kiri muncul secara mendadak. Pada saat kejadian pasein mengaku

sadar, tidak ada keluhan mual-muntah sebelumnya, keluhan kejang disangkal.

Pasien juga mengeluhkan tidak bisa berjalan dan hanya berbaring saja di

tempat tidur. Selain itu pasien juga merasa mulutnya perot ke sebelah kanan

dan bicaranya menjadi pelo. Sebelum keluhan muncul pasien juga sering

merasa baal. Keluhan kesulitan menelan disangkal, penglihatan dobel

disangkal, riwayat alergi obat disangkal, BAK dan BAB tidak ada keluhan.

Page 2: Lapkas saraf

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak ±5 tahun yang lalu,

pengobatannya rutin namun pasien tidak pernah mengontrol makanannya,

menurut keluarga pasien tekanan darah tertinggi pasien mencapai 200/100

mmHg. Riwayat DM disangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal. Riwayat

kolestrol tidak diketahui. Pasien tidak pernah mengeluhkan kelemahan pada

anggota gerak sebelumnya.

Riwayat Pribadi dan Sosial

Pasien adalah seorang perokok aktif. Pasien mulai merokok sejak pasien

masih muda dan seringkali menghabiskan rokok 1 bungkus perhari. Pasien

juga gemar memakan makanan yang asin.

Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu pasien mempunyai riwayat darah tinggi.

III. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan Status Interna

Keadaan Umum : pasien tampak lemah

Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda Vital

- Tekanan darah

Pada saat masuk : 170/120 mmHg

Pada saat pemeriksaan

Kanan : 180/120 mmHg

Kiri : 180/120 mmHg

- Nadi : 88x/menit

- Respirasi : 22x/menit

- Suhu : 36,1ºC

Page 3: Lapkas saraf

Kepala-Leher

Kepala : dalam batas normal

Mata : dalam batas normal

Hidung : dalam batas normal

Telinga : dalam batas normal

Mulut : dalam batas normal

Tenggorokan: dalam batas normal

Thoraks

- Anterior

Inspeksi : bentuk normothoraks, pernafasan simetris

Palpasi : nyeri tekan (-)

Perkusi : sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi :

Pulmo : bunyi nafas vesikuler

Cor : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)

- Posterior

Inspeksi : dalam batas normal

Palpasi : nyeri tekan (-)

Perkusi : dalam batas normal

Auskultasi : dalam batas normal

Abdomen

Inspeksi : tidak tampak pembesaran organ

Auskultasi : bising usus (+) normal 12x/ menit

Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen

Palpasi : nyeri tekan (-)

Ekstremitas : dalam batas normal, akral hangat.

Page 4: Lapkas saraf

IV. PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS

1. Tanda Rangsang Meningeal

Kuduk kaku : (-)

Kaku kuduk : (-)

Brudzinsky I : (-)

Brudzinsky II : (-)

Kernig sign : tidak terbatas

Lasegue sign : tidak terbatas

2. Pemeriksaan Saraf Kranialis

N I : tidak dilakukan

N II : dalam batas normal

N III : dalam batas normal

N IV : dalam batas normal

N V : dalam batas normal

N VI : dalam batas normal

N VII : deviasi mulut ke kanan

N VIII : dalam batas normal

N IX : dalam batas normal

N X : dalam batas normal

N XI : dalam batas normal

N XII : dalam batas normal

3. Pemeriksaan Motorik

Inspeksi postur : simetris kanan dan kiri

Tonus otot :

Trofi otot : dalam batas normal

Kekuatan :

normot

onus

normot

onus

normot

onus

normot

onus

5 4

5 4

Page 5: Lapkas saraf

4. Pemeriksaan Sensorik

Sensasi taktil : dalam batas normal

Nyeri superfisial : dalam batas normal

Posisi dan arah gerak sendi : dalam batas normal

Getar dan vibrasi : tidak dilakukan

Suhu : tidak dilakukan

Diskriminasi dua titik : tidak dilakukan

5. Pemeriksaan Koordinasi : tidak dilakukan

6. Pemeriksaan Refleks Fisiologis

Pemeriksaan refleks Biceps : +/+

Pemeriksaan refleks Triceps : +/+

Pemeriksaan refleks Brachioradialis : +/+

Pemeriksaan refleks Patella : +/+

Pemeriksaan refleks Achiles : +/+

7. Pemeriksaan Refleks Patologis

Pemeriksaan refleks Hoffman : -/-

Pemeriksaan refleks Tromner : -/-

Pemeriksaan refleks Babinski : -/-

Pemeriksaan refleks Chaddok : -/-

Pemeriksaan refleks Gordon : -/-

Pemeriksaan refleks Gonda : -/-

Pemeriksaan refleks Openheim : -/-

8. Fungsi Vegetatif

Page 6: Lapkas saraf

Kemampuan BAB : Normal

Kemapuan BAK : Normal

V. RESUME

Pasien datang ke RSUD Waled dengan keluhan kelemahan pada tangan dan

kaki sebelah kiri. Keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Sebelumnya pasien

mengeluhkan nyeri kepala seperti berputar lalu pasien meringankannya dengan

cara berbaring ketika pasien hendak bangun keluhan lemah pada tangan dan

kaki kiri muncul secara mendadak. Pada saat kejadian pasein mengaku sadar,

Pasien juga mengeluhkan tidak bisa berjalan dan hanya berbaring saja di

tempat tidur. Selain itu pasien juga merasa mulutnya perot ke sebelah kanan

dan bicaranya menjadi pelo. Sebelum keluhan muncul pasien juga sering

merasa baal.

Paseien mempunyai riwayat hipertensi. Pasien adalah seorang perokok

aktif. Pasien mulai merokok sejak pasien masih muda dan seringkali

menghabiskan rokok 1 bungkus perhari. Pasien juga gemar memakan makanan

yang asin.

N.VII : deviasi mulut ke kanan

Kekuatan otot :

VI. DIAGNOSIS BANDING

a. Stroke e.c infark aterotrombotik sistem karotis kiri faktor risiko hipertensi

b. Stroke e.c infark aterotrombotik sistem karotis kiri faktor risiko merokok

c. Stroke e.c infark aterotrombotik sistem vertebrobasiler kanan faktor risiko

hipertensi

d. Stroke e.c infark aterotrombotik sistem vertebrobasiler kanan faktor risiko

merokok

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

5 4

5 4

Page 7: Lapkas saraf

- Profil Lipid

VIII. DIAGNOSIS KERJA

Stroke e.c infark aterotrombotik sistem karotis kiri faktor risiko hipertensi.

IX. PENATALAKSANAAN

1. Pemberian nutrisi dengan cairan isotonic, kristaloid atau koloid

2. Koreksi tekanan darah

3. Terapi khusus : antiplatelet aspilet

4. Citicoline

X. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam