Upload
anggina-mita-amalia
View
8
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
saraf
Citation preview
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sidamulya Astanajapura
Pekerjaan : Tukang Kayu
Status Material : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMP
Tanggal Masuk RS : Kamis, 5 Maret 2015
Tanggal Pemeriksaan : Senin, 9 Maret 2015
Ruangan : Seruni
Nomor Rekam Medik : 762397
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Lemah pada anggota gerak kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Waled dengan keluhan kelemahan pada tangan
dan kaki sebelah kiri. Keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Sebelumnya
pasien mengeluhkan nyeri kepala seperti berputar lalu pasien meringankannya
dengan cara berbaring ketika pasien hendak bangun keluhan lemah pada tangan
dan kaki kiri muncul secara mendadak. Pada saat kejadian pasein mengaku
sadar, tidak ada keluhan mual-muntah sebelumnya, keluhan kejang disangkal.
Pasien juga mengeluhkan tidak bisa berjalan dan hanya berbaring saja di
tempat tidur. Selain itu pasien juga merasa mulutnya perot ke sebelah kanan
dan bicaranya menjadi pelo. Sebelum keluhan muncul pasien juga sering
merasa baal. Keluhan kesulitan menelan disangkal, penglihatan dobel
disangkal, riwayat alergi obat disangkal, BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak ±5 tahun yang lalu,
pengobatannya rutin namun pasien tidak pernah mengontrol makanannya,
menurut keluarga pasien tekanan darah tertinggi pasien mencapai 200/100
mmHg. Riwayat DM disangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal. Riwayat
kolestrol tidak diketahui. Pasien tidak pernah mengeluhkan kelemahan pada
anggota gerak sebelumnya.
Riwayat Pribadi dan Sosial
Pasien adalah seorang perokok aktif. Pasien mulai merokok sejak pasien
masih muda dan seringkali menghabiskan rokok 1 bungkus perhari. Pasien
juga gemar memakan makanan yang asin.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mempunyai riwayat darah tinggi.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Status Interna
Keadaan Umum : pasien tampak lemah
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
- Tekanan darah
Pada saat masuk : 170/120 mmHg
Pada saat pemeriksaan
Kanan : 180/120 mmHg
Kiri : 180/120 mmHg
- Nadi : 88x/menit
- Respirasi : 22x/menit
- Suhu : 36,1ºC
Kepala-Leher
Kepala : dalam batas normal
Mata : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Tenggorokan: dalam batas normal
Thoraks
- Anterior
Inspeksi : bentuk normothoraks, pernafasan simetris
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi :
Pulmo : bunyi nafas vesikuler
Cor : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
- Posterior
Inspeksi : dalam batas normal
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : dalam batas normal
Auskultasi : dalam batas normal
Abdomen
Inspeksi : tidak tampak pembesaran organ
Auskultasi : bising usus (+) normal 12x/ menit
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-)
Ekstremitas : dalam batas normal, akral hangat.
IV. PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS
1. Tanda Rangsang Meningeal
Kuduk kaku : (-)
Kaku kuduk : (-)
Brudzinsky I : (-)
Brudzinsky II : (-)
Kernig sign : tidak terbatas
Lasegue sign : tidak terbatas
2. Pemeriksaan Saraf Kranialis
N I : tidak dilakukan
N II : dalam batas normal
N III : dalam batas normal
N IV : dalam batas normal
N V : dalam batas normal
N VI : dalam batas normal
N VII : deviasi mulut ke kanan
N VIII : dalam batas normal
N IX : dalam batas normal
N X : dalam batas normal
N XI : dalam batas normal
N XII : dalam batas normal
3. Pemeriksaan Motorik
Inspeksi postur : simetris kanan dan kiri
Tonus otot :
Trofi otot : dalam batas normal
Kekuatan :
normot
onus
normot
onus
normot
onus
normot
onus
5 4
5 4
4. Pemeriksaan Sensorik
Sensasi taktil : dalam batas normal
Nyeri superfisial : dalam batas normal
Posisi dan arah gerak sendi : dalam batas normal
Getar dan vibrasi : tidak dilakukan
Suhu : tidak dilakukan
Diskriminasi dua titik : tidak dilakukan
5. Pemeriksaan Koordinasi : tidak dilakukan
6. Pemeriksaan Refleks Fisiologis
Pemeriksaan refleks Biceps : +/+
Pemeriksaan refleks Triceps : +/+
Pemeriksaan refleks Brachioradialis : +/+
Pemeriksaan refleks Patella : +/+
Pemeriksaan refleks Achiles : +/+
7. Pemeriksaan Refleks Patologis
Pemeriksaan refleks Hoffman : -/-
Pemeriksaan refleks Tromner : -/-
Pemeriksaan refleks Babinski : -/-
Pemeriksaan refleks Chaddok : -/-
Pemeriksaan refleks Gordon : -/-
Pemeriksaan refleks Gonda : -/-
Pemeriksaan refleks Openheim : -/-
8. Fungsi Vegetatif
Kemampuan BAB : Normal
Kemapuan BAK : Normal
V. RESUME
Pasien datang ke RSUD Waled dengan keluhan kelemahan pada tangan dan
kaki sebelah kiri. Keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Sebelumnya pasien
mengeluhkan nyeri kepala seperti berputar lalu pasien meringankannya dengan
cara berbaring ketika pasien hendak bangun keluhan lemah pada tangan dan
kaki kiri muncul secara mendadak. Pada saat kejadian pasein mengaku sadar,
Pasien juga mengeluhkan tidak bisa berjalan dan hanya berbaring saja di
tempat tidur. Selain itu pasien juga merasa mulutnya perot ke sebelah kanan
dan bicaranya menjadi pelo. Sebelum keluhan muncul pasien juga sering
merasa baal.
Paseien mempunyai riwayat hipertensi. Pasien adalah seorang perokok
aktif. Pasien mulai merokok sejak pasien masih muda dan seringkali
menghabiskan rokok 1 bungkus perhari. Pasien juga gemar memakan makanan
yang asin.
N.VII : deviasi mulut ke kanan
Kekuatan otot :
VI. DIAGNOSIS BANDING
a. Stroke e.c infark aterotrombotik sistem karotis kiri faktor risiko hipertensi
b. Stroke e.c infark aterotrombotik sistem karotis kiri faktor risiko merokok
c. Stroke e.c infark aterotrombotik sistem vertebrobasiler kanan faktor risiko
hipertensi
d. Stroke e.c infark aterotrombotik sistem vertebrobasiler kanan faktor risiko
merokok
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
5 4
5 4
- Profil Lipid
VIII. DIAGNOSIS KERJA
Stroke e.c infark aterotrombotik sistem karotis kiri faktor risiko hipertensi.
IX. PENATALAKSANAAN
1. Pemberian nutrisi dengan cairan isotonic, kristaloid atau koloid
2. Koreksi tekanan darah
3. Terapi khusus : antiplatelet aspilet
4. Citicoline
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam