Lapkas Spondilitis TB Saraf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    1/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Spondilitis tuberkulosis (TB) atau dikenal dengan Potts disease adalah penyakit

    infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang mengenai tulang

    belakang. Spondilitis TB telah ditemukan pada mumi dari Spanyol dan eru pada tahun

    1!!".1 #nfeksi Mycobakcterium tuberculosis pada tulang belakang terbanyak disebarkan

    melalui infeksi dari diskus. $ekanisme infeksi terutama oleh penyebaran melalui hematogen.

    Organisasi kesehatan dunia (%&O) pada tahun 2000 memperkirakan 2 'uta penduduk

    terserang dan 'uta penduduk di seluruh dunia meninggal oleh karena TB. #nsiden spondilitis

    TB masih sulit ditetapkan sekitar 10* dari kasus TB ekstrapulmonar merupakan spondilitis

    TB dan 1+* dari total kasus TB. ,omplikasi spondilitis TB dapat mengakibatkan morbiditas

    yang -ukup tinggi yang dapat timbul se-ara -epat ataupun lambat. aralisis dapat timbul

    se-ara -epat disebabkan oleh abses sedangkan se-ara lambat oleh karena perkembangan dari

    kifosis kolap ertebra dengan retropulsi dari tulang dan debris.

    Spondilitis TuberkulosisPage 1

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    2/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    IDENTITAS

    /ama hari gama #slam

    3mur 2 Tahun Status perka5inan Belum $enikah

    6enis kelamin 7aki8laki eker'aan Tidak Beker'a

    lamat 7ubuk unti $asuk rumah sakit 1081082014

    ANAMNESIS9iperoleh dari utoanamnesa

    ,eluhan 3tama

    ,elemahan anggota gerak ba5ah

    :i5ayat penyakit sekarang

    asien datang ke :S39 7angsa dengan keluhan kelemahan anggota gerak ba5ah

    se'ak ; 1 bulan memberat hari sebelum masuk rumah sakit. ,elemahan dirasakan dari

    mulai pinggang sampai ke u'ung kaki pasien sulit untuk menggerakkan kedua kaki dan

    lemah dirasakan seperti kebas < kebas diseluruh anggota gerak ba5ah. asien mengatakan itu

    semua ter'adi se-ara mendadak. asien 'uga tidak bisa berdiri ataupun duduk. asien 'uga

    merasakan ada ben'olan pada bagian belakang punggung yang menon'ol se'ak ; 1 bulan.

    ada kedua kaki tampak bengkak dan ada luka yang sudah lama pasien 'uga merasakan gatal

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    3/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    :i5ayat penggunaan obat8obatan

    - ernah menggunakan obat8obatan terlarang ( -th sabu8sabu )

    :i5ayat Sosial

    - asien pernah berhubungan se>ual berkali8kali

    ANAMNESIS SISTEM

    Sistem serebrospinal ,elemahan anggota gerak ba5ah nyeri dari pinggang sampai

    kaki sulit menggerakan anggota gerak ba5ah kebas < kebas

    seluruh anggota gerak ba5ah ben'olan yang menon'ol bagian

    belakang kaki bengkak dan gatal8gatal.

    Sistem kardioaskuler Tidak ada kelainan

    Sistem respirasi Tidak ada kelainan

    Sistem gastrointestinal Tidak ada kelainan

    Sistem muskuloskeletal Tidak ada kelainan

    Sistem integumentun ?atal8gatal pada bagian pinggang dada dan punggung.

    Sistem urogenital Tidak ada kelainan

    Sistem ?enitalia @reksi ( ter'adi penurunan )

    RESUME ANAMNESIS

    Seorang laki8laki usia 2 tahun datang dengan keluhan kelemahan anggota gerak

    ba5ah se'ak ; 1 bulan memberat hari sebelum masuk rumah sakit. ,elemahan dirasakan

    dari mulai pinggang sampai ke u'ung kaki pasien sulit untuk menggerakkan kedua kaki dan

    lemah dirasakan seperti kebas < kebas diseluruh anggota gerak ba5ah. asien mengatakan itu

    semua ter'adi se-ara mendadak. asien 'uga tidak bisa berdiri ataupun duduk. asien 'uga

    merasakan ada ben'olan pada bagian belakang punggung yang menon'ol se'ak ; 1 bulan.

    ada kedua kaki tampak bengkak dan ada luka yang sudah lama pasien 'uga merasakan gatal

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    4/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    DIAGNOSA SEMENTARA

    9iagnosis klinis ,elemahan anggota gerak ba5ah nyeri dari pinggang sampai kaki

    sulit menggerakan anggota gerak ba5ah kebas < kebas seluruh

    anggota gerak ba5ah ben'olan yang menon'ol bagian belakang kaki

    bengkak dan gatal8gatal.

    9iagnosis topis Aertebra Thora-alis (Th #8)

    9iagnosis etiologis Spondilitis Tuberkulosis ddC Spondilitis yogenik

    Tumor metastatik spinal

    ,eganasan rimer

    Osteoarthritis

    PEMERIKSAAN FISIK

    I. Status Generalis

    BB kg Tekanan darah kanan 120C+0 mm&g

    TB -m kiri 120C+0 mm&g

    ernafasan 24 >Cmenit 9enyut nadi kanan ++ >Cmenit

    Suhu D! oE kiri ++ >Cmenit

    ,eadaan umum Baik

    Status gii Baik

    aru8paru #nspeksi Simetris retraksi (8)

    alpasi /yeri tekan (8) erkusi Sonor

    uskultasi Aesikuler =C= :honki 8C8 5heing 8C8

    6antung #nspeksi #-tus -ordis tidak terlihat

    alpasi #-tus -ordis teraba

    erkusi 9alam batas normal

    uskultasi 9alam batas normal

    bdomen #nspeksi Simetris ,embung (8)

    alpasi /yeri tekan (8)

    erkusi Tympani

    uskultasi eristaltik usus normal

    &epar Tidak terdapat perbesaran7ien C Splen Tidak terdapat perbesaran

    II. Status Neurolois

    ,esadaran kualitatif Eompos mentis

    ,esadaran kuantitatif ?ES ( @4A@D)

    Tingkah laku ( baik ) erasaan hati ( -emas (=) )

    Orientasi Tempat ( baik ) %aktu ( baik ) Orang ( baik ) Sekitar ( baik )

    6alan pikiran ( baik ) ,e-erdasan ( baik )

    9aya ingat ke'adian FbaruG ( baik ) FlamaG ( baik )

    ,emampuan bi-ara ( baik ) Sikap tubuh ( normal )

    Eara ber'alan ( Tidak dilakukan pemeriksaan ) ?erakan abnormal (8) tremor (8)

    Spondilitis TuberkulosisPage 4

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    5/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    ,epala Bentuk ( normo-hepali ) 3kuran ( dalam batas normal )

    ulsasi ( 8 ) /yeri tekan ( 8 ) Bising ( 8 )

    7eher ?erakan ( bebas ) ,aku kuduk ( 8 )

    Bentuk ertebra ( abnormal ) /yeri tekan ertebra ( = ) pulsasi ( 8 ) Bising karotis FkananG ( 8 ) FkiriG ( 8 )

    Bising subklaia FkananG ( 8 ) FkiriG ( 8 )

    7hermitte ( 8 ) /afiger ( 8 ) Aalsaa ( 8 ) Brudinski (8)

    Sara! ota"

    N.I #Ol!a"torius$ daya pembau FkananG ( dbn ) FkiriG ( dbn )

    N.II #O%ti"us$

    kanan kiri

    9aya penglihatan ( dbn ) (dbn)

    engenalan 5arna ( dbn ) (dbn)

    $edan penglihatan (dbn ) (dbn)

    N.III #O"ulo&otorius$

    kanan kiri kanan kiri

    tosis ( 8 ) ( 8 ) :efleks -ahaya langsung (=) (=)

    ?erak FmedialG ( 8 ) ( 8 ) :efleks -ahaya tak langsung (=) (= )

    $ata FatasG ( 8 ) ( 8 ) :efleks akomodatif (8) (= )

    ,e Fba5ahG ( 8 ) ( 8 )

    3kuran pupil (mm) (mm ) Strabismus diergen (8 ) (8 )

    Bentuk pupil (bulat) (bulat) 9iplopia ( 8) ( 8 )

    N.I' #Tro"learis$ kanan kiri

    ?erak mata ke medial ba5ah ( 8 ) ( 8 )

    Strabismus konergen ( 8 ) ( 8 )

    9iplopia ( 8 ) ( 8 )

    N.' #Trie&inus$ kanan kiri kanan kiri

    Spondilitis TuberkulosisPage 5

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    6/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    $engigit ( = ) (= ) :efleks kornea ( = ) ( = )

    $embuka mulut ( = ) ( = ) :efleks bersin ( tidak dilakukan )

    Sensibilitas FatasG ( = ) ( = ) :efleks maseter ( 8 ) ( 8 )

    $uka FtengahG ( = ) ( = ) :efleks igomatikus ( 8 ) ( 8 )

    Fba5ahG ( = ) ( = ) Trismus ( 8 ) ( 8 )

    N.'I #A()usen$ kanan kiri

    ?erak mata ke lateral ( 8 ) ( 8 )

    Strabismus konergen ( 8 ) ( 8 )

    9iplopia ( 8 ) ( 8 )

    N.'II #Fasialis$ kanan kiri kanan kiri

    ,erutan kulit dahi ( = ) ( = ) Tik fasialis ( 8 ) ( 8 )

    ,edipan mata ( = ) ( = ) 7akrimasi ( 8 ) ( 8 )

    7ipatan naso8labial ( = ) ( = ) 9aya ke-ap lidah

    Sudut mulut ( = ) ( = ) 2C depan (tdk

    dilakukan)

    $engerutkan dahi ( = ) ( = ) :efleks isuopapebra ( 8 ) ( 8 )

    $engerutkan alis ( = ) ( = ) :efleks glabella ( 8 ) ( 8 )

    $enutup mata ( = ) ( = ) :efleks aurikulopalpebral ( 8 ) ( 8 )

    $eringis (= ) ( = ) Tanda $yerson ( 8 ) ( 8 )

    $engembungkan pipi (= ) ( = ) Tanda Ehostek ( 8 ) ( 8 )

    Bersiul ( = )

    N.'III #A"usti"us$ kanan kiri kanan kiri

    $endengar suara berbisik ( = ) ( = ) Tes :inne (tdk dilakukan)

    $endengar detik arlo'i ( = ) ( = ) Tes %eber (tdk dilakukan)

    Tes S-h5aba-h(tdk dilakukan)

    N.I* #Gloso!arineus$ kanan kiri

    rkus faring ( = ) ( = ) Sengau ( 8 )

    9aya ke-ap lidah

    1C belakang (tdk dilakukan) Tersedak ( 8 )

    Spondilitis TuberkulosisPage 6

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    7/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    :efleks muntah (tdk dilakukan)

    N.* #'aus$ kanan kiri

    rkus faring ( = ) ( = ) Bersuara ( = )

    /adi ( = ) ( = ) $enelan ( = )

    N.*I #A"sesorius) kanan kiri kanan kiri

    $emalingkan kepala ( = ) ( = ) $engangkat bahu ( = ) ( = )

    Sikap bahu (simetris) (simetris) Trofi otot bahu ( eutrofi )

    N.*II #Hi%olosus$ kanan kiri kanan kiri

    Sikap lidah (baik) (baik) ,ekuatan lidah ( = ) ( = )

    rtikulasi (baik) (baik) Trofi otot lidah ( eutrofi )

    Tremor lidah ( 8 ) ( 8 ) Hasikulasi lidah ( 8 ) ( 8 )

    $en'ulurkan lidah ( = ) ( = )

    Ba)an

    Trofi otot punggung ( eutrofi ) Trofi otot dada ( eutrofi )

    /yeri membungkukkan badan ( 8 )

    alpasi dinding perut nyeri tekan ( 8 )

    ,olumna ertebralis bentuk ( dbn ) gerakan ( dbn ) nyeri tekan ( 8 )

    :efleks dinding perut kanan (tidak dilakukan) kiri ( tidak dilakukan )

    :efleks kremaster ( tidak dilakukan) lat kelamin ( tidak dilakukan )

    Anota Gera" Atas

    kanan kiri kanan kiri

    #nspeksi drop hand ( 8 ) ( 8 ) -la5 hand ( 8 ) ( 8 )

    pit-herIs hand ( 8 ) ( 8 ) kontraktur ( 8 ) ( 8 )

    5arna kulit ( -oklat ) ( -oklat)

    palpasi (sebut kelainannya) ( 8 )

    7engan atas 7engan ba5ah Tangan

    kanan kiri kanan kiri kanan kiri

    Spondilitis TuberkulosisPage 7

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    8/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    ?erakan ( B ) ( B ) ( B ) ( B ) ( B ) ( B )

    ,ekuatan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

    Tonus (dbn) (dbn) (dbn) (dbn) (dbn) (dbn)

    Trofi (eutrofi) (eutrofi) (eutrofi) (eutrofi) (eutrofi) (eutrofi)

    Sensibilitas

    /yeri ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = )

    Termis ( tidak dilakukan )

    Taktil ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = )

    9iskriminasi ( tidak dilakukan )

    osisi ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = )

    Aibrasi ( tidak dilakukan )

    Biseps Triseps :adius 3lna

    kanan kiri kanan kiri kanan kiri kanan kiri

    :efleks fisiologis ( =2 ) ( =2 ) ( =2) ( =2 ) ( =2 ) ( =2 ) (=2) (=2)

    erluasan refleks ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) (8 )

    :efleks silang ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 )

    :efleks patologis kanan ( 8 ) kiri ( 8 )

    Anota Gera" Ba+a,

    ,anan kiri kanan kiri

    #nspeksi drop foot ( 8 ) ( 8 ) ,ontraktur ( 8 ) ( 8 )

    palpasi edema ( 8 ) ( 8 ) %arna kulit (-oklat) (-oklat)

    Tungkai atas Tungkai ba5ah ,aki

    kanan kiri kanan kiri kanan kiri

    ?erakan ( T ) ( T ) ( T ) ( T ) ( T ) ( T )

    ,ekuatan ( 4 ) ( 4 ) ( 4 ) ( 4 ) ( 4 ) ( 4 )

    Tonus (dbn) (dbn) (dbn) (dbn) (dbn) (dbn)

    Trofi (eutrofi) (eutrofi) (eutrofi) (eutrofi) (eutrofi) (eutrofi

    Sensibilitas

    /yeri ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = )

    Spondilitis TuberkulosisPage 8

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    9/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    Termis ( tidak dilakukan )

    Taktil ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = )

    9iskriminasi ( tidak dilakukan )

    osisi ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = ) ( = )

    Aibrasi ( tidak dilakukan )

    atella r-hilles

    kanan kiri kanan kiri

    :efleks fisiologis ( =1 ) ( 0 ) ( =1 ) ( 0 )

    erluasan refleks ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 )

    :efleks silang ( 8 ) ( 8 ) ( 8 ) ( 8 )

    :efleks patologis

    kanan kiri kanan kiri

    Babinsky ( 8 ) ( 8 ) ?onda ( 8 ) ( 8 )

    Ehaddo-k ( 8 ) ( 8 ) Bing ( 8 ) ( 8 )

    Oppenheim ( 8 ) ( 8 ) :ossolimo ( 8 ) ( 8 )

    ?ordon ( 8 ) ( 8 ) $endel ( 8 ) ( 8 )

    S-haeffer ( 8 ) ( 8 ) Be-htere5

    kanan kiri kanan kiri

    7aseJue ( 8 ) ( 8 ) Brudinski ## (tidak dilakukan)

    OIEonnel ( 8 ) ( 8 ) ?uillan ( tidak dilakukan)

    atri-k ( 8 ) ( 8 ) @delman ( tidak dilakukan)

    ,ontra atri-k ( 8 ) ( 8 ) ,ernig ( tidak dilakukan)

    ?aenslen ( tidak dilakukan ) ,lonus paha ( 8 ) ( 8 )

    &oman ( tidak dilakukan ) ,lonus kaki ( 8 ) ( 8 )

    Koor)inasi- lan"a,- )an "esei&(anan

    Eara ber'alan (tidak dilakukan pemeriksaan) Tes :omberg ( 8 ) taksia ( 8 )

    9isdiadokokinesis (dalam batas normal ) :eboud henomen ( tidak dilakukan)

    /istagmus ( 8 )

    Spondilitis TuberkulosisPage 9

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    10/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    9ismetri tes telun'uk hidung (dalam batas normal ) tes hidung8telun'uk8hidung

    (dalam batas normal )

    Tes telun'uk8telun'uk (dalam batas normal)

    ?erakan abnormal tremor ( 8 ) khorea ( 8 )

    balismus ( 8 ) atetose ( 8 )

    Funsi 'eetati!

    $iksi inkontinensia urin ( 8 ) retensi urin ( 8 ) anuria ( 8 ) poliuria ( 8 )

    9efekasi inkontinensia ali ( 8 ) retensi ali (8 ) ereksi ( mengalami penurunan )

    RESUME PEMERIKSAAN

    8 ,eadaan umum Baik

    8 ,esadaran Eompos mentis

    8 ?ES @4 A $ D

    8 Tanda ital T9 120C+0 mmhg

    &: ++ >Ci

    :: 24 >Ci

    T D !

    nggota gerak ba5ah &ipoestesia @pidural medula spinalis

    8 emeriksaan 7aboratorium

    o &emoglobin ""

    o &ematokrit 1+ *

    o 7eukosit D.200

    o 7@9 2 mmCh

    o Trombosit 1D.000 ul

    o ,?9S +1 mgCd7

    o A /on :eaktif

    8 emeriksaan enun'ang

    o Hoto Thora> /ormal

    o Hoto 7umbo Sa-ral p C 7

    ,ompresi fraktur 74

    Spondilosis 7umbalis

    DIAGNOSA AKHIR

    9iagnosis ,linis &ipoestesia ekstremitas ba5ah 9e>tra Sinistra ?ibbus

    ertebra 7 eodema kaki de>tra sinistra tinea -orporis.

    Spondilitis TuberkulosisPage 10

    ,ekuatan $otorik

    5 5

    4 4

    ?erakan

    B B

    T T

    :eflek Hisiologis2 2

    10

    :eflek atologis

    - -

    --

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    11/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    9iagnosa Topis Aertebra Thora-alis (Th #8)

    9iagnosa etiologis Spondilitis Tuber-ulosis ddC Spondilitis yogenik

    Tumor metastatik spinal

    ,eganasan rimer

    Osteomyelitis

    Osteoarthritis

    PENATALAKSANAAN

    #AH9 :inger 7aktat 20 gttCi #n'eksi ,etorola- 1 amp C 12 'am

    #n'eksi Sohobal 00 m-g C 12 'am

    lpentin 100 mg 1 > #

    Eefota>ime 1 gr C 12 'am

    #/& 1 > 400mg

    :ifampi-in 1> D00mg

    yrainamid > 00mg

    @thambutol 1 > !0 mg

    Ait BD 1 > #

    PROGNOSIS

    9eath 9ubia at bonam

    9isease 9ubia at bonam

    9isability 9ubia at bonam

    9is-omfort 9ubia at bonam

    9issatisfa-tion 9ubia at bonam

    9estitution 9ubia at bonam

    Spondilitis TuberkulosisPage 11

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    12/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    BAB III

    TINAUAN PUSTAKA

    /.1 DEFINISI$enurut definisi %&O stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang

    se-ara -epat akibat gangguan otak fokal (atau global) dan ge'ala8ge'ala yang

    be rl angsung selama 24 'am atau leb ih dan dapa t menyebabkan kematian

    tanpa adanya penyebab lain yang 'elas selain askular. Stroke hemoragik adalah

    stroke yang ter'adi apabila lesi askular intraserebrum mengalami ruptur sehingga

    ter'adi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke dalam 'aringan otak.

    (1)

    /.0 EPIDEMIOLOGI

    Stroke merupakan penyebab kematian ketiga dan penyebab utama ke-a-atan.(2)

    Sekitar 02* dari populasi barat terkena stroke setiap tahunnya yang sepertiganyaakan

    meninggal pada tahun berikutnya dan sepertiganya bertahan hidup dengan keka-auan

    dan sepertiga sisanya dapat sembuh kembali seperti semula. 9ari keseluruhan data di

    dunia ternyata stroke sebagai penyebab kematian men-apai "* (sekitar 4 'uta)dari

    total kematian per tahunnya.()

    Spondilitis TuberkulosisPage 12

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    13/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    #nsidens ke'adian stroke di merika Serikat yaitu 00.000 pertahunnya dimana

    1081* merupakan stroke hemoragik khususnya perdarahan intraserebral. $ortalitas

    dan morbiditas pada stroke hemoragik lebih berat dari pada stroke iskemik.

    9ilaporkan hanya sekitar 20* sa'a pasien yang mendapatkan kembali kemandirian

    fungsionalnya. Selain itu ada sekitar 408+0* akhirnya meninggal pada 0 hari

    pertama setelah serangan dan sekitar 0* meninggal pada 4+ 'am pertama. enelitian

    menun'ukkan dari 21 penderita stroke ada 4!*5anita dan * kali8laki dengan

    rata8rata umur D" tahun (!+*) berumur lebih dari D0 tahun. asien dengan umur lebih

    dari ! tahun dan ber'enis kelamin laki8lakimenun'ukkan out-ome yang lebih buruk.()

    Spondilitis TuberkulosisPage 13

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    14/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    Sedangkan penelitian prospektif tahun 1""DC1""! mendapatkan 2.0D pasien

    stroke dari 2+ rumah sakit di #ndonesia. Surei 9epartemen ,esehatan :# pada

    "+!.20 sub'ek dari 2+.DD rumah tangga di .

    ada setiap propinsi mendapatkan bah5a stroke merupakan penyebab

    kematian utama pada usia K 4 tahun (14* dari seluruh kematian). realensi

    stroke rata8rata adalah 0+* tertinggi 1DD* di /angroe -eh 9arussalam dan

    terendah 0+* di apua.()

    /./ ETIOLOGI

    enyebaran tuberkulosis (TB) pada tulang belakang merupakan akibat

    penyebaran basil tuberkel se-ara hematogen dari fokus primer atau yang mengalami

    reaktiasi.Mycobacterium tuberculosis bisa tetap berada dalam kondisi dorman di

    dalam tulang belakang untuk 5aktu pan'ang sebelum mun-ul manifestasi klinis. TB

    tulang belakang 'arang akibat perluasan infeksi paraspinal. 9rainase limfatik dari

    daerah berdekatan yang terkena seperti pleura atau gin'al merupakan alternatif

    penyebaran basil tuberkulosis. Setelah ber ada di dalam ertebra lesi granulomatosa

    berkembang men'adi nekrosis kaseosa sentral sel8sel raksasa multinuklear sel

    epithelioid dan limfosit perifer. :eaksi inflamasi dengan pembentukan 'aringan

    granulasi dapat menyebabkan perluasan dengan destruksi trabekula bertahap

    demineralisasi progresif destruksi tulang dan dalam tahap selan'utnya akhirnya

    destruksi tulang ra5an melibatkan -elah diskus terdekat.()

    /. FAKTOR RESIKO

    Haktor yang berperan dalam meningkatkan resiko ter'adinya stroke hemoragik

    di'elaskan dalam table berikut ()

    Tabel 1 Faktor Resiko Stroke Hemoragik

    Haktor :esiko ,eterangan

    3mur 3mur merupakan faktor risiko yang paling kuat untuk stroke.

    Sekitar 0* dari stroke ter'adi sebelum usia DL !0* ter'adi

    pada mereka yang D ke atas. :isiko stroke adalah dua kali

    ganda untuk setiap 10 tahun di atas tahun.

    &ipertensi :isiko stroke berkaitan dengan tingkat sistolik hipertensi. &al

    Spondilitis TuberkulosisPage 14

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    15/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    ini berlaku untuk kedua 'enis kelamin semua umur dan

    untuk resiko perdarahan atherothrombotik dan stroke

    lakunar menariknya risiko stroke pada tingkat hipertensi

    sistolik kurang dengan meningkatnya umur sehingga ia

    men'adi kurang kuat meskipun masih penting dan bisa

    diobati faktor risiko ini pada orang tua.

    Seks #nfark otak dan stroke ter'adi sekitar 0* lebih sering pada

    laki8laki berbanding perempuan perbedaan seks bahkan lebih

    tinggi sebelum usia D.

    :i5ayat keluarga Terdapat lima kali lipat peningkatan prealensi stroke antara

    kembar monoigotik dibandingkan dengan pasangan kembar

    laki8laki diigotik yang menun'ukkan ke-enderungan genetik

    untuk stroke. ada 1"1 penelitian kohort kelahiran S5edia

    menun'ukkan tiga kali lipat peningkatan ke'adian stroke pada

    laki8laki yang ibu kandungnya meninggal akibat stroke

    dibandingkan dengan laki8laki tanpa ri5ayat ibu yang

    mengalami stroke. :i5ayat keluarga 'uga tampaknya

    berperan dalam kematian stroke antara populasi ,aukasia

    kelas menengah atas di Ealifornia.9iabetes mellitus Setelah faktor risiko stroke yang lain telah dikendalikan

    diabetes meningkatkan risiko stroke tromboemboli sekitar

    dua kali lipat hingga tiga kali lipat berbanding orang8orang

    tanpa diabetes. 9iabetes dapat mempengaruhi indiidu untuk

    mendapat iskemia serebral melalui per-epatan aterosklerosis

    pembuluh darah yang besar seperti arteri koronari arteri

    karotid atau dengan efek lokal pada mikrosirkulasi serebral.

    enyakit 'antung #ndiidu dengan penyakit 'antung dari 'enis apa pun memiliki

    lebih dari dua kali lipat risiko stroke dibandingkan dengan

    mereka yang fungsi 'antungnya normal.

    enyakit rteri koroner

    #ndikator kuat kedua dari keberadaan penyakit difus askular

    aterosklerotik dan potensi sumber emboli dari thrombi mural

    karena miocard infarction.

    Spondilitis TuberkulosisPage 15

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    16/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    ?agal 6antung kongestif penyakit 'antung hipertensi

    Berhubungan dengan meningkatnya ke'adian stroke

    Hibrilasi atrial

    Sangat terkait dengan stroke emboli dan fibrilasi atrial

    karena penyakit 'antung rematikL meningkatkan risiko stroke

    sebesar 1! kali.

    7ainnya

    Berbagai lesi 'antung lainnya telah dikaitkan dengan stroke

    seperti prolaps katup mitral patent foramen ovale defek

    septum atrium aneurisma septum atrium dan lesi

    aterosklerotik dan trombotik dari as-ending aorta.

    $erokok Beberapa laporan termasuk meta8analisis angka studi

    menun'ukkan bah5a merokok 'elas menyebabkan

    peningkatan risiko stroke untuk segala usia dan

    kedua 'enis kelamin tingkat risiko berhubungan dengan

    'umlah batang rokok yang dihisap dan penghentian merokok

    mengurangi risiko dengan resiko kembali seperti bukan

    perokok dalam masa lima tahun setelah penghentian.eningkatan

    &ematokrit

    enigkatan iskositas menyebabkan ge'ala stroke ketika

    hematokrit melebihi *. enentu utama iskositas darah

    keseluruhan adalah dari isi sel darah merahL

    plasma protein terutamanya fibrinogen memainkan peranan

    penting. ,etika meningkat iskositas hasil dari polisitemia

    hyperfibrinogenemia atau paraproteinemia biasanya

    menyebabkan ge'ala umum seperti sakit kepala kelesuan

    tinnitus dan penglihatan kabur. #nfark otak fokal dan oklusi

    ena retina 'auh kurang umum dan dapat mengikuti

    disfungsi trombosit akibat trombositosis. erdarahan

    #ntraserebral dan subara-hnoidkadang8kadang dapat ter'adi.

    eningkatan

    Tingkat Hibrinogen

    dan ,elainan

    System

    Tingkat fibrinogen tinggi merupakan faktor risiko untuk

    stroke trombotik. ,elainan sistem pembekuan darah 'uga

    telah di-atat seperti antitrombin ### dan kekurangan protein

    E serta protein S dan berhubungan dengan ena thromboti-.

    Spondilitis TuberkulosisPage 16

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    17/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    embekuan

    enyalahgunaan

    Obat

    Obat yang telah berhubungan dengan stroke termasuk

    methamphetamines norepinefrin 7S9 heroin dan kokain.

    mfetamin menyebabkan sebuah askulitis nekrosis yang

    dapat mengakibatkan pendarahan pete-hial menyebar atau

    fokus bidang iskemia dan infark. &eroin dapat timbulkan

    sebuah hipersensitiitas askular menyebabkan alergi .

    erdarahan subara-hnoid dan difar-tion otak telah dilaporkan

    setelah penggunaan kokain.

    &iperlipidemia $eskipun tingkat kolesterol tinggi telah 'elas berhubungan

    dengan penyakit 'antung koroner mereka sehubungan dengan

    stroke kurang 'elas. eningkatan kolesterol tidak mun-ul

    untuk men'adi faktor risiko untuk aterosklerosis karotis

    khususnya pada laki8laki di ba5ah tahun. ,e'adian

    hiperkolesterolemia menurun dengan bertambahnya usia.

    ,olesterol berkaitan dengan perdarahan intraserebral atau

    perdarahan subara-hnoid. Tidak ada hubungan yang 'elas

    antara tingkat kolesterol dan infark lakunar.

    ,ontrasepsi oral il ,B estrogen tinggi yang dilaporkan meningkatkan risiko

    stroke pada 5anita muda. enurunan kandungan estrogen

    menurunkan masalah ini tetapi tidak dihilangkan sama

    sekali. #ni adalah faktor risiko paling kuat pada 5anita yang

    lebih dari tahun . $ekanisme diduga meningkat koagulasi

    karena stimulasi estrogen tentang produksi protein lier atau

    'arang penyebab autoimun

    9iet ,onsumsi alkohol

    da peningkatan risiko infark otak dan perdarahan

    subarakhnoid dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol pada

    orang de5asa muda. $ekanisme dimana etanol dapat

    menghasilkan stroke termasuk efek pada darah tekanan

    platelet osmolalitas plasma hematokrit dan sel8sel darah

    merah. Selain itu alkohol bisa menyebabkan miokardiopati

    aritmia dan perubahan di darah aliran otak dan autoregulasi.

    Spondilitis TuberkulosisPage 17

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    18/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    ,egemukan

    9iukur dengan berat tubuh relatif atau body mass indexs

    obesitas telah se-ara konsisten meramalkan berikutnya

    stroke. sosiasi dengan stroke dapat di'elaskan sebagian oleh

    adanya hipertensi dan diabetes. Sebuah berat relatif lebih dari

    0* di atas rata8rata kontributor independen ke8

    atherosklerotik infark otak berikutnya.

    #nfeksi #nfeksi meningeal dapat mengakibatkan infark serebral

    melalui pengembangan perubahan inflamasi dalam dinding

    pembuluh darah. Sifilis meningoaskular dan mu-ormy-osis

    dapat menyebabkan arteritis otak dan infark.

    Sirkadian dan

    Haktor $usim

    Aariasi sirkadian dari stroke iskemik pun-aknya antara pagi

    dan siang hari. &al ini telah menimbulkan hipotesis bah5a

    perubahan diurnal fungsi platelet dan fibrinosis mungkin

    relean untuk stroke. &ubungan antara ariasi iklim musiman

    dan stroke iskemik telah didalihkan. eningkatan dalam

    arahan untuk infark otak diamati di #o5a. Suhu lingkungan

    rata8rata menun'ukkan korelasi negatif dengan ke'adian

    -erebral infark di 6epang. Aariasi suhu musiman telahberhubungan dengan resiko lebih tinggi -erebral infark dalam

    usia 408D4 tahun pada penderita yang nonhipertensif dan

    pada orang dengan kolesterol serum ba5ah 1D0mgCd7.

    Spondilitis TuberkulosisPage 18

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    19/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    /.2 MANIFESTASI KLINIS

    ?e'ala klinis stroke ada berbagai ma-am diantaranya adalah ditemukan

    perdarahan intraserebral (#E&) yang dapat dibedakan se-ara klinis dari stroke

    iskemik hipertensi biasanya ditemukan tingkat kesadaran yang berubah atau koma

    lebih umum pada stroke hemoragik dibandingkan dengan stroke iskemik. Seringkali

    hal ini disebabkan peningkatan tekanan intrakranial. $eningismus dapat ter'adi akibat

    adanya darah dalam entrikel.()

    9efisit neurologis fokal. 6enis defisit tergantung pada area otak yang terlibat.

    6ika belahan dominan (biasanya kiri) terlibat suatu sindrom yang terdiri dari

    hemiparesis kanan kerugian hemisensory kanan meninggalkan tatapan preferensi

    bidang isual kana terpotong dan aphasia mungkin ter'adi. 6ika belahan nondominant

    (biasanya kanan) terlibat sebuah sindrom hemiparesis kiri kerugian hemisensory

    kiri preferensi tatapan ke kanan dan memotong bidang isual kiri. Sindrom belahan

    nondominant 'uga dapat mengakibatkan pengabaian dan kekurangan perhatian pada

    sisi kiri.()

    6ika -erebellum yang terlibat pasien beresiko tinggi untuk herniasi dan

    kompresi batang otak. &erniasi bisa menyebabkan penurunan -epat dalam tingkat

    kesadaran apnea dan kematian. Tanda8tanda lain dari keterlibatan -erebellar atau

    batang otak antara lain ekstremitas ataksia ertigo atau tinnitus mual dan muntah

    hemiparesis atau Juadriparesis hemisensori atau kehilangan sensori dari semua empat

    anggota gerakan mata yang mengakibatkan kelainan diplopia atau nistagmus

    kelemahan orofaringeal atau disfagia 5a'ah ipsilateral dan kontralateral tubuh.()

    /.2.1. Per)ara,an Intrasere(ral

    Sebuah perdarahan intraserebral dimulai tiba8tiba. 9i sekitar setengah dari

    'umlah penderita serangan dimulai dengan sakit kepala parah sering selama aktiitas.

    /amun pada orang tua sakit kepala mungkin ringan atau tidak ada. ?e'ala disfungsi

    otak menggambarkan perkembangan yang terus memburuk sebagai perdarahan.

    Beberapa ge'ala seperti kelemahan kelumpuhan hilangnya sensasi dan mati rasa

    sering hanya mempengaruhi satu sisi tubuh. Orang mungkin tidak dapat berbi-ara

    atau men'adi bingung. Aisi dapat terganggu atau hilang. $ata dapat menun'ukkan

    arah yang berbeda atau men'adi lumpuh. $ual muntah ke'ang dan hilangnya

    kesadaran yang umum dan dapat ter'adi dalam beberapa detik untuk menit.()

    Spondilitis TuberkulosisPage 19

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    20/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    /.2.0. Per)ara,an E3trasere(ral #Su(ara"noi)$

    Sebelum robek aneurisma yang biasanya tidak menimbulkan ge'ala ke-uali

    menekan pada saraf atau kebo-oran se'umlah ke-il darah biasanya sebelum pe-ah

    besar (yang menyebabkan sakit kepala) menghasilkan tanda8tanda peringatan seperti

    berikut ()

    a. Sakit kepala yang mungkin luar biasa tiba8tiba dan parah (kadang8kadang

    disebut sakit kepala halilintar).

    b. Sakit pada mata atau daerah fasial.

    -. englihatan ganda.

    d. ,ehilangan penglihatan tepi.

    Tanda8tanda peringatan dapat ter'adi menit ke minggu sebelum pe-ahnya

    aneurisma. #ndiidu harus melaporkan setiap sakit kepala yang tidak biasa ke dokter

    segera.()

    neurisma yang pe-ah biasanya menyebabkan sakit kepala tiba8tiba parah

    dan men-apai pun-ak dalam beberapa detik. &al ini sering diikuti dengan kehilangan

    kesadaran singkat. &ampir setengah dari orang yang terkena meninggal sebelum

    men-apai rumah sakit. Beberapa orang tetap berada dalam koma atau tidak sadar dan

    sebagian lainnya bangun merasa bingung dan mengantuk. 9alam beberapa 'am atau

    bahkan menit penderita mungkin men'adi tidak responsif dan sulit untuk

    dibangunkan.()

    9alam 5aktu 24 'am darah dan -airan serebrospinal di sekitar otak

    mengiritasi lapisan 'aringan yang menutupi otak (meninges) menyebabkan leher kaku

    serta sakit kepala terus sering dengan muntah pusing dan nyeri pinggang.()

    Sekitar 2* dari orang yang mengalami ge'ala8ge'ala yang mengindikasikan

    kerusakan pada bagian tertentu dari otak seperti berikut ()

    a. ,elemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh (paling umum).

    b. ,ehilangan sensasi pada satu sisi tubuh.

    -. ,esulitan memahami dan menggunakan bahasa.

    ?angguan berat dapat berkembang dan men'adi permanen dalam beberapa

    menit atau 'am. 9emam adalah ge'ala umum selama sampai 10 hari pertama.

    Spondilitis TuberkulosisPage 20

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    21/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    Sebuah perdarahan subaraknoid dapat menyebabkan beberapa masalah serius lainnya

    seperti

    a. &ydro-ephalus 9alam 5aktu 24 'am darah dari perdarahan subaraknoid

    dapat membeku. 9arah beku dapat men-egah -airan di sekitar otak (-airan

    serebrospinal) dari pengeringan seperti biasanya tidak. kibatnya darah

    terakumulasi dalam otak peningkatan tekanan dalam tengkorak.

    &ydro-ephalus mungkin akan menyebabkan ge'ala seperti sakit kepala

    mengantuk kebingungan mual dan muntah8muntah dan dapat meningkatkan

    risiko koma dan kematian.

    b. Aasospasme Sekitar sampai 10 hari setelah pendarahan itu arteri di otak

    dapat kontrak (ke'ang) membatasi aliran darah ke otak. ,emudian 'aringan

    otak tidak mendapatkan oksigen yang -ukup dan dapat mati seperti pada

    stroke iskemik. Aasospasm dapat menyebabkan ge'ala mirip dengan stroke

    iskemik seperti kelemahan atau hilangnya sensasi pada satu sisi tubuh

    kesulitan menggunakan atau memahami bahasa ertigo dan koordinasi

    terganggu.

    -. e-ah kedua ,adang8kadang pe-ah kedua ter'adi biasanya dalam seminggu.

    /.4 DIAGNOSIS

    ,riteria 9iagnosis1

    Ga&(aran "linis

    Mayor:

    a. :i5ayat nyeri punggung kronis lebih dari bulan

    b. ?e'ala konstitusiL demam tidak terlalu tinggi keringat malam kehilangan

    selera makan dan kehilangan berat badan.

    -. eningkatan la'u endap darah

    Minor:

    a. :i5ayat tuberkulosis sebelumnyaCkontak dengan pasien tuberkulosis

    b. 9eformitas gibbus

    -. 9efisit neurologis

    d. Eold abs-ess

    Spondilitis TuberkulosisPage 21

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    22/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    e. $antou> test positif

    Ga&(aran ra)iolois

    a. 7esi paradiskal (hilangnya tepi paradiskal dari -orpus ertebra)

    b. &ilangnya ertebra anterior

    -. enyempitan -elah sendi

    d. Bayangan paraertebra para vertebral s!ado"#

    /.5 PEMERIKSAAN PENUNANG

    1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    a. Pe&eri"saan Ba"terioloi

    emeriksaan bakteriologi untuk menemukan kuman tuberkulosis se-ara

    umum bukan hanya untuk Spondilitis tuberkulosis sangat penting untuk

    menegakkan diagnosis. Bahan pemeriksaan bakteriologi dapat berasal dari dahak

    -airan pleura -airan serebropinal bilasan bronkus bilasan lambung kurasan

    bronkoaleolar urin feses dan biopsi 'aringan (termasuk biopsi 'arum

    halusCB6&). Bahan pemeriksaan hasil Biopsi 6arum &alus (B6&) dapat dibuatkan

    sediaan apus kering di gelas ob'ek atau untuk kepentingan kultur dan u'i

    kepekaan ditambahi /aEl 0"* 8 ml sebelum dikirim ke laboratorium

    mikrobiologi dan patologi anatomi. emeriksaan bakteriologi -ara mikroskopis

    biasa dengan pe5arnaan Miehl8/ielsen dan mikroskopis fluoresens dengan

    pe5arnaan auramin8rhodamin.

    b. Pe&eri"saan Bia"an Ku&an

    Se-ara tradisional $y-oba-terium dibiakC dikultur menggunakan media

    7o5enstein86ensen Oga5a dan ,udoh ($gg%basemedia) $iddle brook (&gar%

    base media) $?#TT (Mycobacteria gro"t! indicator tube test). ,ultur dengan

    7o5enstein86ensen memerlukan 5aktu 284 minggu 'ika hasil mikroskop positif

    dan sampai + minggu 'ika hasil mikroskop negatif. Teknik8teknik baru

    (BET@E) dapat mengurangi 5aktu kultur.

    c. Pe&eri"saan He&atoloi

    Spondilitis TuberkulosisPage 22

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    23/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    &itung leukosit biasanya normal dan ter'adi peningkatan 7a'u @ndap

    9arah (7@9) yang rata8rata men-apai 100 mmC'am. ada beberapa kasus anemia

    ter'adi akibat penyakit 9 yang bersifat kronis dan faktor malnutrisi. 9apat 'uga

    ditemukan hipoalbuminemia.D

    d. U6i Intra)er&al

    emeriksaan kulit intra8dermal untuk mendapatkan respons inflamasi

    telah banyak di gunakan. #ni termasuk tes $antou> tes&eaf dan tes Tine.

    emeriksaan ini relatif murah dan se-ara teknis mudah. /amun kelemahannya

    harus diba-a pada saat tertentu mengikuti 5aktu inokulasinyaL hal ini dapat

    menyebabkan ketidakakuratan 'ika pasien tidak kembali pada saat yang

    ditentukan. &asil positif palsu karena pasien peka dengan aksinasi BE? ('acilli

    (almette )uerin) atau paparan terhadap lingkungan my-oba-terium. /egatif

    palsu ter'adi karena imunosupresi A atau infeksi tuberkulosis sitotoksik atau

    ke'adian luar biasa serta malnutrisi. 3'i tuber-ulin umumnya dipakai untuk

    mengetahui seseorang telah terinfeksi kuman tuberkulosis atau menentukan

    tuberkulosis laten. 9i #ndonesia dengan prealensi tuberkulosis tinggi u'i

    tuberkulin kurang berarti sebagai alat bantu diagnostik penyakit pada de5asa.D

    e. P7R (Polymerase Chain Reaction)

    $etode pemeriksaan imunologis sedang dikembangkan salah satunya

    dengan E:. mplifikasi asam nukleat dengan E: hanya membutuhkan 5aktu

    singkat namun harus ditun'ang dengan fasilitas laboratorium yang memadai.

    Sensitiitas E: berkisar 428"* pada spesimen kultur dan siap interpretasi

    dalam hari sehingga memungkinkan diagnosis dan penatalaksanaan a5al.

    ,elemahan pemeriksaan ini adalah tidak dapat mengetahui aktiitas kuman dan

    progresifi tas penyakit sehingga diperlukan data penun'ang baik pemeriksaan

    hematologi maupun radiologi untuk memantau aktiitas kuman dan respons

    terhadap pemberian obat.D

    f. Histo%atoloi

    emeriksaan histopatologi dilakukan untuk membantu menegakkan

    diagnosis TB. Bahan 'aringan dapat diperoleh melalui biopsi atau otopsi.

    Sebaiknya diambil 2 sediaan biopsi satu sediaan dimasukkan ke dalam larutan

    salin dan dikirim ke laboratorium mikrobiologi untuk dikultur serta sediaan yang

    kedua difi ksasi untuk pemeriksaan histologi. danya granuloma pengke'uan

    Spondilitis TuberkulosisPage 23

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    24/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    dengan temuan bakteri tahan asamC&cid Fast 'acilli (HB) merupakan

    diagnostik. ?ranuloma adalah ke-urigaan suatu tuberkulosis dan diagnosis

    tergantung pada konteks klinis.D

    g. Ra)ioloi

    :adiografi polos mempunyai keterbatasan untuk ealuasi lengkung

    posterior terutama tulang belakang thorak. Selain itu tidak ada temuan khusus

    atau patognomonis radiografi polos yang dapat membedakan TB dari infeksi

    piogenik tulang belakang. :adiografi polos spondylodis-itis tuberkulosis

    mungkin menun'ukkan kehilangan tinggi tulang belakang penyempitan ruang

    diskus erosi pengaburan end plate massa paraertebra dan kalsifikasi 'aringan

    lunak. /amun radiografi polos tidak sensitif untuk mendeteksi dini TB tulang

    belakang. enyempitan ruang diskus yang mungkin sangat ringan dan

    keterlibatan tulang belakang tidak terdeteksi sampai setidaknya 0* trabekula

    tulang hilang.4

    emeriksaan (omputed Tomograp!y (ET) dapat menggambarkan keadaan

    sklerosis dan proses destruksi tulang dalam korpus ertebrae. ET digunakan

    untuk menun'ang pemeriksaan radiografi polos. Selain itu gambaran abses

    epidural fragmentasi tulang kompresi kanalis pinalis 'uga terlihat sangat baik.

    ET mielografi dapat mengealuasi medula kompresi medula spinalis 'ika tidak

    tersedia Magnetic Resonance ($:). ET 'uga dapat untuk panduan biopsi

    perkutaneus struktur tulang maupun 'aringan lunak yang terinfeksi. $: dapat

    mendeteksi perubahan ertebrae dan iregularitas struktur lebih dini daripada

    radiografi polos maupun skintigrafi . enggunaan kontras bertu'uan untuk

    memberikan resolusi gambaran 'aringan lunak dan kemampuan multiplanar pada

    $:. ada tahap a5al spondilitis tuberkulosis pemeriksaan $: sangat sensitif

    untuk mengealuasi perubahan medula spinalis serta mengetahui kondisi diskus

    interertebralis. bses epidural dan 'aringan lunak dapat dilakukan dengan in'eksi

    kontras intraena. $: 'uga berfungsi untuk memantau ealuasi spondilitis

    tuberkulosis yang telah diterapi.4

    /.8 PENATALAKSANAAN

    1. Obat nti Tuberkulosis (OT)

    Spondilitis TuberkulosisPage 24

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    25/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    #soniaid (#/&) merupakan golongan bakteisidal paling efektif namun

    rifampisin (:#H) 'uga harus digunakan. :#H dan pirainamid (M) merupakan

    obat dengan ker'a sterilisasi kuman. ,eduanya digunakan untuk membunuh

    kuman persisten yang tidak dideteksi oleh imun tubuh sehingga memi-u

    reaktiasi.D

    #/& dan :#H merupakan kombinasi paling efektif untuk menekan

    resistensi terhadap obat lain sehingga terapi obat multipel penting. 9urasi terapi

    spondilitis tuberkulosis masih kontroersial. $ana'emen intensif tuberkulosis

    paru adalah 2 bulan dan diikuti fase selan'utnya dengan 2 obat selama 4 bulan.

    ada spondilitis tuberkulosis terdapat kematian tulang dan 'aringan yang

    mengurangi penetrasi antibiotik sehinggga terapi spondilitis tuberkulosis lebih

    lama. 9urasi terapi lebih pendek memiliki keuntungan kepatuhan pasien baik

    namun risikonya adalah angka rekurensi tinggi. T!e 'ritis! T!oracic Society

    menyarankan terapi selama D bulan 'ika tanpa keterlibatan saraf pusatL apabila

    mengenai saraf pusat dilan'utkan :#H dan #/& hingga 12 bulan. Multi *rugs

    Resistance ($9:) di'umpai pada 1+8* kasus. Biasanya menyebabkan

    kegagalan terapi medis dan operatif ditun'ang hasil sensitiitas. Saat $9:

    ditegakkan maka pengobatan diubah men'adi amikasin atau kanamisin (D bulan)

    ofloksasin etionamide etambutol M #/& dan :#H dapat dipertimbangkan

    untuk men-egah resistensi. rotokol $9: 'uga mengharuskan in'eksi intraena

    golongan aminoglikosida sehingga membutuhkan kepatuhan pasien dan

    dukungan keluarga. emberian subkutan dapat dipertimbangkan pada anak untuk

    menghindari nyeri akibat in'eksi intramuskular.D

    2. 9ekompresi

    #ndikasi pembedahan adalah Spondilitis tuberkulosis dengan defisit

    neurologis paling sering paraplegia. Tindakan yang dilakukan adalah dekompresi

    medula spinalis untuk menun'ang stabiliasi tulang belakang. #ndikasi yang 'elas

    untuk tindakan dekompresi adalah pada kompresi ekstradural karena 'aringan

    granulasi dengan komponen -airan yang menekan medula spinalis dan dengan

    gambaran edema medula myelitis atau myelomalasia.!

    . #nstrumentasi Stabilisator

    Stabilisasi dengan instrumen dapat men'adi -ara aman apabila ter'adi

    infeksi trabekula. ada sebagian besar kasus pasien dengan kifosis 00

    80

    Spondilitis TuberkulosisPage 25

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    26/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    bertu'uan men-egah deteriorasi. #ndikasi tindakan ini adalah penyakit

    panertebral yang mengenai segmen pan'ang yang mana -angkok tulang setelah

    dekompresi anterior lebih dari dua korpus ertebrae. #nstrumentasi posterior

    seperti implant &artshill mengambil lokasi satu segmen di atas dan ba5ah.

    Hiksasi denganpedicle scre"'uga dapat digunakan.!

    4. ,oreksi ,ifosis

    #ndikasi adalah kifosis berat dengan sudut ND00atau bila kifosis memi-u

    deformitas dan gangguan fungsional. &al ini ter'adi 'ika tiga atau lebih ertebrae

    mengalami kerusakan struktur. nak usia kurang dari ! tahun dengan kelainan

    lebih dari ertebrae pada sisi dorsal atau sisi dorsolumbal harus segera

    dikoreksi. ada saat operasi dilakukan dekompresi anterior pemendekan kolumna

    posterior stabilisasi instrument posterior -angkok untuk menyambung segmen

    anterior dan posterior korpus ertebrae.!

    BAB I'

    KESIMPULAN

    Tu'uan komprehensif pada laporan kasus Spondilitis Tuberkulosis adalah

    (1) $endeteksi dini spondilitis tuberkulosis dengan pendekatan klinis dan

    pemeriksaan penun'ang yang tepat. (2) men-egah se-ara dini komplikasi

    neurologik yang lebih 'auh dan penatalaksanaan yang sesuai () memper-epat

    perbaikanfungsi neurologis se-ara keseluruhan baik se-ara farmakologis maupun

    operatif. engenalan tanda dan ge'ala dini spondilitis tuberkulosis dan upaya

    penanganan yang komprehensif membuat keberlangsungan hidup pasien akan

    membuat prognosis lebih baik.

    Spondilitis TuberkulosisPage 26

  • 8/10/2019 Lapkas Spondilitis TB Saraf

    27/27

    Oktober 2014 SPONDILITIS TUBERKULOSIS

    DAFTAR PUSTAKA

    1) &idalgo 6 ?eorge Burke E Thomas @& 6oseph H6 Hransis-o T. ottIs 9isease

    (Tuber-ulous Spondylitis). @medi-ine. 3pdated 4 Hebruari 2014. 9iakses tanggal 1DOktober 2014.

    2) te Beek 7 an der %erf $6 :i-hter E et al. @>trapulmonary tuber-ulosis by

    nationality The /etherlands 1""82001.$merg +nfect *is. Sep 200DL12(")1!8+2.

    ) ?.E.$bata @.Ofondu B.'uonuma A.E.sodike 9.Ehuk5umam. Tuber-ulosis of

    the spine (ottIs disease) presenting as hemiparesis. fri-an 6ournal of :espiratory

    $edi-ine. 2012L+1+820.

    4) 9e Ba-ker #. $ortele ,.6. Aans-houbroe-k #.6. Tuber-ulosis of The Spine ET and

    $: #maging Heature. ro-eedings of The S:B:8,BA: Osteroarti-ular Se-tion.

    200"28!.

    ) Tim ,elompok ,er'a TB erhimpunan 9okter Spesialis aru (9#). Tuberkulosis

    edoman 9iagnosis dan enatalaksanaan di #ndonesia. 6akarta 2011.

    D) 9unn :. The medi-al management of spinal tuber-ulosis. S Orthopaedi- 6. 2010!.

    !) 6ain ,. Tuber-ulosis of the spine a fresh look at an old disease. 6 Bone 6oint Surg

    (Br) 2010L"2"081.

    Spondilitis Tuberkulosis