Kel4Etika Dalam Bisnis Internasional

Embed Size (px)

Citation preview

Etika Dalam Bisnis Internasional

Kelompok 4 Etika Dalam Bisnis Internasional Di susun oleh :

Setiadi Nur Pratama Riri AmaliaUki DasukiNia Kurniawati Sendi aji Saputra Sopi SopiatiReni NuraeniMuhamad ahadin RickieEtika Dalam Bisnis InternasionalRumusan Masalah TUJUAN Memberikan informasi tentang ilmu etika bisnis profesi dengan materi khusus yaitu Etika dalam Bisnis Internasional .Menambah ilmu dan menambah gagasan kepada pemateri tentang materi presentasi yang akan disampaikan.Belajar menguasai secara keseluruhan materi Etika Bisnis khususnya tentang Etika dalam Bisnis Internasional guna memantapkan matakuliah yang bersangkutan.Berlatih melatih mental dan keberanian untuk presentasi tentang Etika dalam Bisnis Internasional di depan dosen dan audience.

Pengertian Pasar Bebas Free market competitions atau pasar bebas merupakan pasar dimana didalamnya tidak ada unsur intervensi (campur tangan) dari pemerintah atau sistem ekonomi yang lahir untuk mendobrak sistem ekonomi yang tidak etis dan yang menghambat pertumbuhan ekonomi dengan memberikan kesempatan berusaha yang sama, bebas, dan fair kepada semua pelaku ekonomi. Mekanisme pasar atau tarik ulur antara demand dan supply adalah yang mendasari berjalannya transaksi pasar. Biasanya bentuk pasarnya adalah pasar persaingan sempurna.Berbicara mengenai pasar (market), lebih dahulu harus kita kerucutkan apa itu definisi dari pasar, secara umum diartikan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Namun, inti dari pasar itu sendiri adalah transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli. Jadi pasar dapat terbentuk bukan hanya dari bentuk riil pasar itu sendiri, tapi proses transaksi yang ada didalamnya. Kalau begitu, di rumah pun dapat terbentuk pasar, bahkan juga di dunia maya seperti internet pun bisa, karena pasar (market) pada intinya adalah mekanisme pertukaran antara uang dengan barang.

Ada 2 etika yang harus di pegang oleh para pelaku pasar agar pasar selalu dalam kondisi ideal dan fairness, yaitu :

Pasar harus dalam kondisi ekuiblirium.Teori ekonomi mengenal ekuiblirium sebagai titik pertemuan antara demand dan supply. Dalam etika pasar islami, ekuiblirium diartikan sebagai titik pertemuan persamaan hak antara pembeli dan penjual. Hak yang seperti apa Hak pembeli untuk mendapatkan barang dan hak penjual untuk mendapatkan uang yang sepantasnya dari barang yang dijualnya. Dalam konteks hak ini, kewajiban-kewajiban masing-masing pihak harus terpenuhi terlebih dahulu, kewajiban bagi penjual untuk membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat dan bagi pembeli untuk membayar uang yang sepantasnya sebagai pengganti harga barang yang dibelinya.

Adanya optimasi manfaat barang oleh pembeli dan penjual. Dapat diartikan sebagai pertemuan antara kebutuhan pembeli dengan penawaran barang oleh penjual sebagai bentuk taawun atau lebih keren kita sebut sebagai bertemunya need dan order. Bertemunya dua hal ini, menjadikan barang yang ditransaksikan membawa manfaat, dan menghilangkan kemubadziran dan kesia-siaan.

Ciri- ciri Pasar BebasSistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modalSetiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinyaAktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh labaSemua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasarPersaingan dilakukan secara bebasPeranan modal sangat vital

Hambatan Pasar Bebas Hambatan perdagangan adalah regulasi atau peraturan pemerintah yang membatasi perdagangan bebas. Bentuk-bentuk hambatannya antara lain:Kuota Kuota membatasi banyak unit yang dapat diimpor untuk membatasi jumlah barang tersebut dipasar dan menaikkanhargaSubsidi Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak. Bentuk-bentuk subsidi antara lain bantuan keuangan, pinjaman dengan bunga rendah dan lain-lain.Muatan lokalPeraturan administrasiPeraturanantidumpingPeran pemerintah Terhadap Pasar Bebas 1.Pemerintah dibatasi perannya hanya pada 3 tugas utama, yaitu :

A Tugas melindungi masyarakat dari kekerasan dan invasi dari masyarakat merdeka lainnya (Tugas pertahanan & keamanan) B .Tugas melindungi, sebisa mungkin setiap anggota masyarakat dari ketidakadilan atau penindasan dari setiap anggota lainnya atau tugas menjamin pelaksanaan keadilan secara ketat C. Tugas membangun dan mengelola pekerjaan-pekerjaan umum tertentu dan lembaga-lembaga umum tertentu yang tidak bisa dijalankan oleh swasta(pasar) karena tidak menguntungkan, tapi sangat berguna bagi kehidupan bersama. Minimal juga karena, dalam kaitan dengan fungsi kedua berupa penegakan keadilan di atas, sejauh prinsip keadilan no harm, dilaksanakan pemerintah memang tidak punya banyak tugas. Pemerintah akan membiarkan semua orang, termasuk pelaku bisnis melakukan kegiatan apa saja yang diinginkannya. Pemerintah hanya bertindak kalau prinsip no harm dilanggar.

2. Pemerintah harus efektif karena khususnya dalam kaitan dengan penegakan keadilan, pemerintah harus tegas tanpa kompromi menindak siapa saja yang merugikan pihak lain.

3.Pemerintah harus secara efektif konsekuen, tidak berpihak menegakkan keadilan tanpa bisa dimanipulasi dan dipengaruhi oleh kelompok kepentingan manapun dalam masyarakat yang bermaksud membelokkan kebijaksanaan ekonomi dan bisnis hanya untuk kepentingan mereka saja dengan mengorbankan hak dan kepentingan pihak lain serta rakyat banyakKeunggulan Moral Pasar Bebas

Adanya kesempatan berusaha yang sama dan fair bagi semua orang. Paling kurang kesempatan yang sama dibuka bagi semua melalui aturan yang fair. Dengan kata lain, dalam system ekonomi pasar tidak ada pihak yang yang diperlakukan secara istimewa. Tidak ada kelompok ekonomiyang dilindungi secara istimewa baik dengan perlakuan, kebijakan atau aturan bisnis dan ekonomi mana pun. Siapapun yang memenuhi syarat, melalui prosedur yang fair, terbuka dan objektif, dapat memenuhi kesempatan yang terbuka dalam menjalankan usaha apapun.Adanya aturan yang jelas dan fair karena itu etis.Aturan ini diberlakukan juga secara fair, transparan, konsekuen dan objektif. Maka, semua pihak secara objektif tunduk dan dapat merujuknya secara terbuka. Oleh karena itu, kalaupun pada akhirnya ada pihak tertentu yang memenangkan kesempatan bisnis tertentu, sementara yang lain kalah, kemenangan itu benar-benar fair dan objektif karena didasarkan pada aturan main yang memang sudah terbukti fair, rasional, objektif dan diterima rasa keadilan masyarakat dan Karena itu etis. Dengan kata lain, pihak yang memenangkan kesempatan itu memang telah memenuhi criteria yang telah digariskan dalam aturan yang fair, rasional dan objektif, serta diberlakukan melalui prosedur yang terbuka, konsekuen dan fair pula.Pasar memberi peluang yang optimal, kendati belum tentusempurna bagi persaingan bebas yang sehat dan fair.Ini terutama dikaitkan dengan adanya aturan yang jelas dan fair dalam sistem ekonomi yang terbuka dan bebas itu. Di satu pihak, ekonomi pasar menjamin secara optimal kebebasan dan kesempatan berusaha sebagai hak yang harus dinikamati semua orang. Di pihak lain, dalam sistem persaingan bebas yang sehat dan fair itu pada akhirnya semua pihak diuntungkan.Pasar juga memberi peluang yang optimal bagi perwujudan kebebasan manusia. Dalam sistem pasar setiap orang dibiarkan dan dimungkinkan untuk menentukan sendiri kegiatan dan bahkan hidupnya sendiri-sendiri.

Nilai moral yang dimiliki & dicapai oleh pasar BebasPasar telah mencapai 3 nilai moral, yaitu :Pasar mengarahkan penjual dan pembeli untuk melakukan pertukaran barang secara adilPasar memaksimalkan manfaat yang diperoleh penjual dan pembeli dengan mengarahkan mereka untuk mengalokasi, menggunakan, dan mendistribusikan barang-barang mereka secara efisienPasar mencapai semua ini dengan tetap mengahargai hak penjual dan pembeli atas kebebasanDampak positif dan negatif dari pasar bebas Dampak positif dari pasar bebas :Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomiSetiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksiMunculnya persaingan untuk majuBarang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasarEfisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba

Dampak negatif dari pasar bebas :Sulitnya melakukan pemerataan pendapatanCenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modalMunculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakatSering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh individuPerhatikan bagaimana sistem ekonomi pasar memecahkan persoalannya

Etika Dalam Bisnis InternasionalSudah sejak dahulu kala bisnis atau pada waktu itu masih terbatas pada perdagangan menjadi sarana penting untuk mendekatkan negara-negara dan bahkan kebudayaan kebudayaan yang berlain-lainan . Kalau dilihat dalam perspektif sejarah, perdagangan merupakan faktor penting dalam pergaulan antara bangsa bangsa . Bertentangan dengan ekspansi politik yang terus menerus membawakan peperangan dan penderitaan bagi negara negara bersangkutan, maka perdagangan justru sempat menyebarkan perdamaian dan persaudaraan. Sejarawan besar dari Skotlandia, William Robertson (1721 1793), menegaskan bahwa perdagangan memperlunak dan memperhalus cara pergaulan manusia. Filsuf dan ahli ilmu politik Perancis, Montesquieu (1689 1755), pada waktu yang sama lebih melihat kehalusan dalam pergaulan sebagai syarat untuk perdagangan : Hampir menjadi gejala umum bahwa dimana adat-istiadat bersifat halus, di situ ada perdagangan; dan dimana ada perdagangan, di situ adat-istiadat bersifat halus. Perdagangan sanggup menjembatani jarak jauh dan menjalin komunikasi serta hubungan baik antara manusiaRichard De George membicarakan tiga jawaban atas pertanyaan tersebut yang pasti tidak memuaskan.

1. mengatakan bahwa dalam bisnis internasioanl kita harus menyesuaikan diri begitu saja dengan norma-norma etis yang berlaku di negara lain di mana kita mempraktekkan bisnis. Sebaliknya 2. menekankan bahwa kita harus berpegang pada norma-norma etis yang berlaku di negara kita sendiri, juga kalau di negara lain ada norma-norma yang berbeda.3. menegaskan bahwa bisnis di negara lain tidak perlu berpegang pada norma-norma etis karena hal itu akan merugikan posisinya dalam kompetisi dengan pihak bisnis lainPandangan Richard De George dalam Etika bisnis internasional1. Menyesuaikan Diri Dalam bisnis internasional kita harus menyesuaikan diri beitu saja dengan norma-norma etis yang berlaku di Negaralain di mana kita mempraktekkan bisnis. Tetapi bila diteliti secara kritis, relativisme moral itu tidak bisa diterima. Norma-norma penting berlaku sama diseluruh dunia. Sedangkan norma non-moral untuk perilaku manusia bisa berbeda di berbagai tempat.2.Rigorisme Moral Pendangan ini mau mempertahankan kemurnian etika yang sama seperti di negerinya sendiri. Perusahaan di luar negeri hanya boleh melakukan apa yang dilakukan di Negaranya sendiri dan justru tidak boleh menyesuaikan diri dengan norma etis yang berbeda di tempat lain. Namun pandangan ini sulit dipertahankan karena situasi setempat bisa saja berbeda dan tentu akan mempengaruhi pandanganmoral kita. Pandangan kedua memilih arah terbalik. Pandangan ini dapat disebut rigorisme moral, karena mau mempertahankan kemurnian etika yang sama seperti di negerinya sendiri3. Immoralisme NaifDalam bisnis internasional kita harus menyesuaikan diri beitu saja dengan norma-norma etis yang berlaku di Negaralain di mana kita mempraktekkan bisnis. Tetapi bila diteliti secara kritis, relativisme moral itu tidak bisa diterima. Norma-norma penting berlaku sama diseluruh dunia. Sedangkan norma non-moral untuk perilaku manusia bisa berbeda di berbagai tempat

Contoh kasus norma moral pada taraf internasional

kasus : bisnis perdagangan dengan afrika selatan yang rasistis

Setelah kita mempelajari tiga pandann tentang peranan etoikka dalam bisnis internasional ini,perlu kita simpulkan bahwa tidak ada stupun diantaranya bias dipertahankan. Tetapi alas an-alasan kita untuk menolak tiga pandangan ini tidak sama. Imoralisme nai harus kita tolak begitu saja. Kita yakin bahwa pada taraf internasional pun bisnis harus berpegangan pada norma-norma moral ,walaupun pada kenyataan di sini sering terjadi pelanggaran,sedangkan intervensi dan pengawasandari puhak hukum dalam rangka internasional lebih disulitkan.Unsur kebenaran yang terkandung dalam dua pandangan ini bertentangan satu sama lain.dalam pandangan menyesuaikan diri dapat kita hargai peranan situasi .situasi yang berbeda-beda memang mempengaruhi kualitas etis suatu perbuatan,tetapi tidak sampai menyingkirkan sifat umum dari norma moral-moral seperti dipikirkan pandangan pertama ini .Pandangan kedua ,rerigorisme moral terlalu ekstrem dalam menolak pengaruh situasi,sedangkan mereka benar dengan pendapat bahwa kita tidak meninggalkan norma-norma moral di rumah,bila kita berangkat berbisnis ke luar negeri. Norma-norma moral di rumah,apabila kita berangka berbisnis ke luar negri Pengertian Politik DumpingDumping dalam konteks hukum perdagangan internasional adalah suatu bentuk diskriminasi harga internasional yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau negara pengekspor, yang menjual barangnya dengan harga lebih rendah di pasar luar negeri dibandingkan di pasar dalam negeri sendiri, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atas produk ekspor tersebut.Sedangkan menurut kamus hukum ekonomi dumping adalah praktik dagang yang dilakukan eksportir dengan menjual komoditi di pasaran internasional dengan harga kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah daripada harga barang tersebut di negerinya sendiri atau daripada harga jual kepada negara lain, pada umumnya, praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasar dan merugikan produsen pesaing di negara pengimport. Praktek DumpingPraktek dumping merupakan praktek dagang yang tidakfair, karena bagi negara pengimpor, praktek dumping akan menimbulkan kerugian bagi dunia usaha atau industri barang sejenis dalam negeri, dengan terjadinya banjir barang-barang dari pengekspor yang harganya jauh lebih murah daripada barang dalam negeri akan mengakibatkan barang sejenis kalah bersaing, sehingga pada akhirnya akan mematikan pasar barang sejenis dalam negeri, yang diikuti munculnya dampak ikutannya seperti pemutusan hubungan kerja massal, pengganguran dan bangkrutnya industri barang sejenis dalam negeri.Praktek anti-dumping adalah salah satu isu penting dalam menjalankan perdagangan internasional agar terciptanyafair trade. Mengenai hal ini telah diatur dalam Persetujuan Anti-Dumping (Anti-Dumping AgreementatauAgreement on the Implementation of Article VI of GATT 1994). Tarif yang diikat (binding tariff) dan pemberlakuannya secara sama kepada semua mitra dagang anggota WTO merupakan kunci pokok kelancaran arus perdagangan barang.

Menurut Jacob Viner, pengamat dan ahli ekonomi dari Kanada mengatakan, dumping ada tiga bentuk :

sporadic dumping, merupakan dumping yang bersifat tidak tetapdumping as intermitent, bersifat tidak tetap, tidak berkesinambungan, dan dilakukan dalam kurun waktu yang singkat.dumping as persistent, bersifat tetap dan terus menerus, yang berarti merupakan dumping bentuk merugikan dan mengandung unsur dan bersifat sengaja dan direncanakan untuk merebut pangsa pasar produsen barang sejenis negara tuan rumah.

Perdagangan antar Negara itu perlu bahkan tidak berlebihan rasanya kalau dikatakan harus. Karena tidak semua komoditi yang kita butuhkan ada di Indonesia, kalaupun ada, mungkin jumlahnya tidak memadai atau karena ada factor-faktor tertentu yang membuat suatu Negara mengimpor dari Negara lain.Macam-macam politik dumping1. Predatory dumping, dumping yang dilakukan secara brutal. Dumping ini terjadi jika perusahaan untuk sementara waktu membuat diskriminasi sehubungan dengan para pembeli asing dengan tujuan untuk menghilangkan pesaing-pesaingnya, dan setelah persaingan tidak ada lagi, harga barang dinaikkan.2. Persistent dumping, dumping yang bersifat menetap dan dilakukan secara terus-menerusTujuan Politik Dumping

Tiga tujuan politik dumping yaitu :Untuk menguasai pangsa pasar luar negeri,Mencapai target pemasaran, dan Cuci gudang. Cuci gudang ini dikarenakan lebih baik menjual barang dengan harga murah daripada menimbun barang dan tidak menghasilkan uang dan laba

Contoh politik Dumpingproduk yang datang dari Cina (kita ambil contoh dari Cina, karena produk dari Negara ini sangat banyak di Indonesia) dan masuk ke Indonesia dijual dengan harga sangat rendah bahkan dapat memukul harga pasaran yang ada di Indonesia, sehingga membuat konsumen lebih memilih produk dari Cina. Mereka belum melihat masalah kualitas produk tersebut melainkan melihat dari harganya. Tentu saja ini merugikan produsen dalam negeri. Yang kualitasnya berbeda tipis tapi terpaut harga yang agak jauh. Beberapa dari kita pernah mendengar ungkapan silahkan bayar sedikit mahal untuk kualitas yang baik, atau belilah produk yang murah dengan kualitas buruk. Dan silahkan kembali minggu depan ketika anda sudah siap membayar sedikit lebih mahal.Contoh :Para pengekspor cina mengekspor barang dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar di Indonesia untuk jenis barang yang sama. Harga pasaran karpet buatan Indonesia seharga Rp.50.000, cina bisa menjual karpet tersebut dengan harga Rp. 25.000. Harga yang lebih rendah ini akan menguntungkan Negara pengekspor karena secara rasional produknya akan digemari di Indonesia dan ini akan memberikan multiplier yang positif dan besar bagi perekonomian Negara pengeksporMasalah korupsi pada taraf internasionalKorupsi dalam bisnis tentu tidak hanya terjadi pada taraf internasional, namun perhatian yang diberikan kepada konteks internasiona. Justru masalah korupsi dapat menimbulkan kesulitan moral besar bagi bisnis internasional, karena di negara lain. Terutama dalam konteks ini timbul pertanyaan: tidakkah orang harus menyesuaikan diri dengan kebudayaan di negara lain,supaya bisnisnya lancar dan sukses? Tidakkah disini berlaku peribahasa inggris. when in rome,do as the romansdo/ kita mulai dengan memandang sebuah kasus yang sudah boleh disebut klasik dan banyak di bicarakan dalam literatur etika bisnis, yaitu kasus yang menyangkut perusahaan pesawat terbang lockheed.

kasus korupsi taraf internasional Skandal suap lockheed dan usaha mencegah terjadinya kasus serupa itu

Sekitar 1970-an produsen pesawat terbang amerika serikat, lockheed,terlibat dalam sejumlah kasus suap, ketika mengusahakan memasarkan beberapa pesawatnya. Suatu kasus berlangsung di italia,yang melibatkan presiden giovanni leone dan dua perdana mentri, aldo moro dan mariano rumor. Kasus lain terjadi di belanda. Pada kesempatan menjual 138 pesawat tempur F-104 starfighter, lockheed menyalurkan hadiah sebesar 1,1 juta dollar amerika kepada pangeran bernard, suami ratu yuliana. Dan da beberapa kasus lain lagi. Di kemudian hari lockheed mengakui bahwa sejak tahun 1970 ia telah membuat pembayaran khusus yang bernilai 202 juta dollar amerika di lima negara. Setelah ketahuan,semua kasus ini menimbulkan reaksi cukup hebat,baik di negara tempat kejadian maupun di amerika serikat tempat produksi lockheed. Tetapi skandal lockheed yang paling banyak menarik perhatian terjadi di jepang. Pembahasan tentang etika bisnis tidak akan lengkap apabila tidak mencakup pengamalannya dalam dunia bisnis yang dewasa ini sudah bersifat global. Suatu ciri yang diperkirakan akan merupakan fenomena yang sosoknya akan semakin jelas tampak di masa yang akan datang. Ciri bisnis yang semakin mendunia bukan hanya terlihat pada berbagai istilah yang semakin banyak digunakan sekarang ini seperti globalisasi ekonomi, desa dunia, dan sejenisnya yang menunjukkan dengan jelas timbulnya gejala tersebut, akan tetapi kenyataan konfigurasi bisnis dewasa in membuktikannya dengan kuat. Lahirnya berbagai pola kerja sama ekonomi, makin santernya gaung pandangan para negarawan, politisi, para tokoh industri, dan para pakar manajemen bisnis tentang mekanisme pasar di bidang ekonomi, keberadaan korporasi multinasional, kehadiran konglomerat dengan berbagai bentuk dan aneka ragam kegiatannya, bukan hanya di negara yang tergolong sebagai negara industri maju, tetapi juga di negara dunia ketiga, menunjukkan dengan sangat jelas bahwa kegiatan bisnis dewasa ini memang sudah menduniaPembahasan Pengamalan Norma-Norma Moralkalangan bisnis bergerak dalam kampung dunia, yang karena berbagai perkembangan tampak semakin kecil, harus diterima pula kenyataan bahwa apa yang terjadi di satu belahan bumi ini akan dirasakan resonansi dan dampaknya di belahan yang lain, tidak peduli apakah yang terjadi itu bersifat politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, atau teknologi. Setiap perkembangan yang terjadi, baik yang mendatangkan berbagai peluang yang perlu dimanfaatkan maupun tantangan yang harus dihadapi, mempunyai dimensi global. Berarti kalangan bisnis tidak mungkin lagi mengelak dari keterlibatannya dalam menghadapi tantangan yang timbul. Dengan demikian peluang dapat dimanfaatkan demi keberhasilan bisnis yang ditekuni dan dikelola. Dari sekian banyak tantangan yang harus dihadapi dan permasalahan yang harus dipecahkan, yang sangat relevan dengan kepedulian kalangan bisnis, dan dibahas berikut ini, antara lain ialah:PengangguranTanggung jawab sosial perusahaanPeningkatan mutu hidupPeningkatan taraf hidupKeanekaragaman tenaga kerjaKonfigurasi demografiPelestarian lingkungan, danPerkembangan teknologiTantangan Dunia Bisnis kenyataan menunjukkan bahwa globalisasi bisnis akan terus berlanjut dan bahkan akan meningkat dimasa yang akan datang, para pelakunya tidak bisa tidak harus mengenali dan memahami implikasinya terhadap penerapan norma-norma moral dan etika. Pertanyaan yang sangat mendasar yang segera timbul dalam pemahaman tersebut ialah"Apakah norma-norma moral dan etika bersifat uiversal-yang berlaku tanpa terikat pada situasi, kondisi, waktu, dan ruang- ataukah norma-norma tersebut hanya bersifat parokial?" Berangkat dari pertanyaan yang sangat mendasar tersebut, timbul pertanyaan lanjutan, yaitu:"Jika norma-norma moral dan etika dipandang sebagai sesuatu yaang normatifIMPLIKASI GLOBALISASI BISNIS TERHADAP PENERAPAN NORMA-NORMA MORAL DAN ETIKA filosofi hidup yang dianutkaraktersitik kepribadian seseorangsistem dan peringkat nilai hidup yang digunakanlatar belakang pendidikanlatar belakang dan status sosialkultur masyarakat dimana seseorang hidup kultur organisai dimana seseorang bekerja Tetapi dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas pun, tidak akan terlalu jauh dari kebenaran ilmiah apabila dikatakan bahwa ada norma-norma moral dan etika tertentu yang bersifat universal dan yang harus diterapkan "seutuhnya" dalam situasi, kondisi, waktu, dan ruang apa pun. Oleh karena itu, penerapannya tidak situasional. Kejujuran, menghargai orang lain, kesopanan adalah beberapa contohnyaFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengamalan Norma-Norma MoralPengertian Bisnis Global Bisnis adalah membeli dan menjual barang-barang dan jasa, bisnis global adalah membeli dan menjual barang-barang dan jasa kepada orang-orang dari berbagai negara atau negara yang berbeda. Sedangkan globalisasi adalah suatu keadaan tanpa batas (borderless) atau tanpa (stateless), dimana terjadinya suatu keadaan tanpa batas ketergantungan antarnegara bahkan menimbulkan proses menyatunya ekonomi dunis,sehingga batas-batas atau hambatan-hambatan antarnegara dalam berbagai praktek bisnis seakan-akan dianggap tidak berlaku lagi.Keadaan bisnis global juga ditandai dengan investasi asing langsung (foregn Direct Investment, FDI) yang suadah berlipat ganda dan pasar dunia yang lebih kompetitif daripada biasnya. Investasi asing langsung adalah suatu metode investasi dimana perusahaan membangun bisnis baru atau membeli bisnis yang telah berjalan di luar negeri, sehingga FDI merupakan metode umum yang dilakukan oleh bisnis globalBentuk-Bentuk bisnis Global1. mengekspor menjual barang-barang yang dihasilkan di dalam negeri kepada konsumen di luar negeri. keuntungan mengekspor sebagai bentuk bisnis global, seperti:mengurangi ketergantungan perusahaan pada penjualan di pasar dalam negeri dan memberikan tingkat pengawasan yang lebih besar dalam hal riset, desain, dan keputusan produksi.Meningkatkan harga barang-barang yang diekspor secara signifikan.Kekurangan mengekspor sebagai bentuk bisnis global, seperti:banyak barang yang diekspor menjadi subyek pengenaan hambatan tarif dan non-tarif, yang secara substansial meningkat harga jual yang menjadi beban konsumen.Perusahaan-perusahaan pengekspor tergantung pada importir untuk mendistribusikan produk-produk mereka

2. kontrak kerja sama saat tertentu organisasi memutuskan untuk memperluas bisnisnya secara global, tapi tidak ingin tanggung jawab keuangan yang besar untuk mengerjakannya, sehingga organisasi tersebut melakukan kontrak kerja sama dengan pemilik bisnis di luar negeri, yang membayar jasa supaya diberikan hak untuk menyelenggarakan bisnis di negaranya.

Ada 2 jenis kontrak kerja, yaitu :lisensidi bawah suatu persetujuan lisensi, perusahaan domestik sebagai licensor, menerima pembayaran royalti yang mengijinkan perusahaan lain, sebagi licensee, untuk dihasilkan produk, menjual jasa, atau menggunakan merek milik licensor, di pasar tertentu di luar negeri.

waralaba (franchine)adalah sekumpuan jaringan kerja perusahaan yang memproduksi atau memasarkan suatu produk atau jasa, dimana franchisor memberikan seluruh bisnisnya kepada orang atau organisasi lain, sebagai franchisee.3. aliansi stategisbeberapa perusahaan membentuk aliansi strategis sebgai kombinasi kunci sumber saya seperti biaya, resiko, teknologi dan manusia. Aliansi strategis yang paling utama adalah joint venture (kerja sama usaha), yang terjadi jika 2 perusahaan membentuk usaha sebagai usaha ketiga. Dan ke-2 perusahaan pendiri tetap berdiri sebagaimana biasa, akan tetapi merreka secara bersama-sama memiliki perusahaan baru yang diciptakan melalui joiny venture.Keuntungan dari joint venturemembantu para perusahaan menghindari hambatan tarif dan non-tarif untuk memasuki suatu negara, sama halnya seperti lisensi dan franchisepihak perusahaan yang ikut hanya memikul masalah seperti karena pihak perusahaan yang mengadakan usaha bermitra tidak hanya secara resiko dan biaya, tetapi juga menginginkan keuntungan, yang kadnagkaa menciptakan beberapa ketegangan.4. afiliasi kepemilikan penuhhampir sepertiga perusahaan meltinasional memasuki pasar luar negeri melalui afiliasi kepemilikan penuh. Tidak seperti lisensi, franchise, atau joint venture, maka afiliasi kepemilikan penuh adalah 100% usaha dimiliki oleh perusahaan induk.Manfaat utama dari seluruh kepemilikan bisnisbisnis tersebut memberikan semua keuntungan dan pengawasan penuh atas fasilitas di luar negeri kepada perusahaan induk.Kelemahan :mahalnya biaya pembangunan bagi kegiatan operasional baru atau membeli bisnis yang telah ada.Terkadang tidak disenangi oleh bisnis local, konsumen, atau para pekerja.

5. usaha baru tingkat global ada 3 kecenderungan yang mendorong perusahaan melompat model tahapan ketika menjadi perusahaan global. Kecepatan dan keandalan angkutan udara, teknologi komunikasi biaya rendah, banyaknya masyarakat yang memiliki pengalaman pribadi yang luas serta sumber keuangan yang besar. Tiga kecenderungan ini yang mendorong terbentuknya usaha baru tingkat global dengan sebuah strategi global yang aktif. Ada 2 faktor umum yang menentukan perkembangan beberapa jenis usaha baru tingkat global.Pendiri perusahaan mengembangkan dan mengkomunikasikan visi global perusahaan dengan sukses.Daripada menggobal hanya di satu negara pada waktu tertentu, usaha baru tingkat global lebih baik membawa satu produk atau jasanya ke beberapa pasar luar negeri pada saat yang sama.

NORMA, MORAL DAN ETIKA DALAM BISNIS GLOBAL

Inti dari pada etika bisnis yang pantas dikembangkan ditanah air kita adalah pengendalian diri, sesuai dengan falsafah Pancasila yang kita miliki.Kita semua menyadari bahwa keuntungan adalah motivasi bisnis. Yang ingin diatur dalam etika bisnis adalah bagaimana memperoleh keuntungan itu. Keuntungan yang dicapai dengan cara yang curang, secara tidak adil, dan bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan martabat kemanusiaaan, tidaklah etiskepekaan terhadap keadaan dan lingkungan masyarakat. Etika bisnis harus mengandung pula sikap solidaritas sosial. Misalnya, dalam keadaan langka, harga suatu barang dapat ditetapkan sesuka hati oleh mereka yang menguasai sisi penawaran. Disini penghayatan dankepekaan akan tanggung jawab dan solidaritas sosial harus menjadi rambu-rambu.mengembangkan suasana persaingan yang sehat. Persaingan adalah adrenalin -nya bisnis. Ia menghasilkan dunia usaha yang dinamis dan terus berusaha menghasilkan yangterbaik. Namun persaingan haruslah adil dengan aturan-aturan yang jelas dan berlaku bagi semua orang. Memenangkan persaingan bukan berarti mematikan saingan atau pesaing.yang besar membantu yang kecil. Praktek bisnis yang etis tidak menghendaki yang besar tumbuh dengan mematikan (at the cost of) yang kecil. Usaha besar dalam proses pertumbuhannya harus pula membawa-tumbuh usaha-usaha kecilbisnis tidak boleh hanya memperhatikan masa kini atau kenikmatan saat ini. Sikapaji mumpung bertentangan dengan etika bisnis. Dunia usaha harus pula memperhatikan masadepan bangsa dan mewariskan keadaan yang lebih baik bagi generasi yang akan datangmemelihara jatidiri, jiwa kebangsaan dan jiwa patriotik. Kita menyadari bahwa globalisasi ekonomi akan membuat kegiatan bisnis menjadi berkembang tidak mengenal tapal batas. Struktur usaha tidak bisa lagi dibatasi oleh nasionalitas. Proses produksi akan terdiri dari rangkaian simpul-simpul yang tersebar di berbagai negara. Pemilikan usaha juga akan semakin mengglobal. Bahkan WTO menghendaki dihapuskannya perbedaan antara asing dan domestic dalam perlakuan terhadap investasi dan perdagangan.SARAN Saran dari kami apabila perusahaan membuat usaha sebaiknya pikirkan kembali dampak kepada masyarakat bukan untuk kepentingan tertentu dan pemerintah harus lebih tegas terhadap para pengusaha yang melakukan kecurangan, karena itu sangat merugikan masyarakat indonesia dan Setelah mengetahui betapa pentingnya peranan etika bisnis dalam suatu perusahaan, maka kami menyarankan dan mengajak kepada pembaca agar dalam menjalankan usaha bisnis itu harus menerapkan suatu etika bisnis untuk mengurangi resiko kegagalan dan persaingan dalam era globalisasi saat ini.THANKS FOR ATENTIONS