17
HAMBATAN BISNIS INTERNASIONAL DALAM BENTUK TARIF Wahono Diphayana

Hambatan tarif dalam bisnis internasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

HAMBATAN BISNIS INTERNASIONAL

DALAM BENTUK TARIF

Wahono Diphayana

Page 2: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

1. Pengertian Tarif (Tariff)

Page 3: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang melewati batas suatu negara.

Page 4: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

2. Penggolongan Tarif

Page 5: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

a. Bea Ekspor (Export Duties) Bea ekspor adalah pajak atau bea yang dikenakan

terhadap barang yang diangkut menuju negara lain.

a. Bea Transito (Transit Duties) Bea transito adalah pajak atau bea yang dikenakan

terhadap barang yang melalui wilayah suatu negara dengan tujuan negara lain.

a. Bea Impor (Import Duties) Bea impor adalah pajak atau bea yang dikenakan

terhadap barang yang masuk dalam wilayah pabean (custom area) suatu negara yang merupakan tujuan akhir

Page 6: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

3. Jenis Tarif

Page 7: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

a. Ad-Valorem Duties Ini adalah bea pabean yang besarnya dinyatakan

dalam persentase dari nilai barang yang dikenai bea tersebut.

b. Specific Duties Ini adalah bea pabean yang besarnya dinyatakan

berdasarkan ukuran fisik barang. c. Specific Ad-Valorem Ini adalah bea pabean yang merupakan

kombinasi antara ad-valorem dengan specific duties.

Page 8: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

4. Sistem Tarif

Page 9: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

a. Single-Column Tariffs Dalam sistem ini untuk setiap barang hanya mempunyai

satu macam tarif, yang dibagi atas : (1) Autonomous Tariffs

Dalam sistem ini, besarnya tarif ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan negara lain. (2) Conventional Tariffs

Dalam sistem ini, besarnya tarif ditentukan berdasarkan perjanjian dengan negara lain.

b. Double Column Tariffs Ini merupakan sistem dimana untuk setiap barang

mempunyai dua tarif, tarif minimum dan tarif maksimum. c.. Triple-Column Tariffs (Preferential Tariffs) Ini merupakan perluasan dari double-column tariffs

dengan menambah semacam tarif preference untuk negara bekas jajahan.

Page 10: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

5. Alasan Pengenaan (Pembebanan Tarif)

Page 11: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

a. Yang Secara Ekonomis Dapat Dipertanggung Jawabkan

1) Untuk memperbaiki terms of trade (TOT).

2) Untuk melindungi industri yang baru tumbuh (infant industry) terhadap persaingan industri luar negeri yang lebih besar dan lebih maju.

3) Untuk menaikkan kesempatan kerja.

4) Untuk melaksanakan politik anti dumping.

5) Bagi negara yang hanya menghasilkan satu atau beberapa macam barang, pendapatan yang diperoleh dari tarif dapat digunakan untuk memperbanyak jumlah serta jenis barang yang dihasilkan (diversifikasi).

Page 12: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

b. Yang Secara Ekonomis Tidak Dapat Dipertanggung Jawabkan

1) Untuk mencegah larinya uang ke luar negeri (to keep money at home).

2) Untuk melindungi para pekerja di negara yang mempunyai tingkat upah yang relatif tinggi dari persaingan dengan para pekerja dari negara yang mempunyai tingkat upah yang lebih rendah.

3) Produsen dalam negeri mempunyai hak terhadap pasar di dalam negeri (home market).

Page 13: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

6. Efek (Dampak) Pengenaan Tarif.

Page 14: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

• Efek pengenaan tarif

P D

S

P1

P3

P2

E

A B

C F

G H

0 Q2 Q3 Q1 Q4 Q5 Q

Page 15: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

• Tanpa adanya perdagangan luar negeri, harga dan jumlah barang di dalam negeri akan berada pada ekuilibrium (keseimbangan), dengan harga barang ekuilibrium sebesar 0P1 dan jumlah barang ekuilibrium sebesar 0Q1. Apabila terjadi perdagangan luar negeri, karena banyak barang impor masuk ke dalam negeri, maka harga akan turun ke 0P2. Di dalam negeri akan terjadi permintaan yang lebih besar dari penawaran (defisit), yaitu permintaan sebesar 0Q5 dan penawaran sebesar 0Q2. Barang sejumlah Q2Q5 akan diimpor dari luar negeri.

Page 16: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

Apabila misalnya pemerintah mengenakan tarif, dalam bentuk bea masuk, sebesar P2P3, maka harga akan naik ke 0P3. dampak pengenaan tarif ini adalah sebagai berikut :

Harga barang di dalam negeri naik dari 0P2 ke 0P3 (price

effect). Jumlah barang yang diminta berkurang dari 0Q5 menjadi

0Q4 (consumption effect). Produksi di dalam negeri naik dari 0Q2 menjadi 0Q3

(protective/import substitution effect). Adanya pendapatan yang diterima dari pemerintah dari

tarif sebesar CFHG (revenue effect). Adanya ekstra pendapatan yang dibayarkan oleh konsumen

di dalam negeri kepada produsen di dalam negeri sebesar P3CAP2 (redistribution effect).

Pembebanan tarif menyebabkan kerugian neto masyarakat (welfare losses) sebesar segitiga ACG ditambah HFG.

Page 17: Hambatan tarif dalam bisnis internasional

TERIMA KASIH