101
IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Oleh MARDIANA NIM A1D117252 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI FEBRUARI 2021

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    42

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING

PADA MASA PANDEMI COVID-19

DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Oleh

MARDIANA

NIM A1D117252

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

FEBRUARI 2021

Page 2: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

i

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING

PADA MASA PANDEMI COVID-19

DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Jambi

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

MARDIANA

NIM A1D117252

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

FEBRUARI, 2021

Page 3: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

ii

Page 4: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

iii

Page 5: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

iv

Page 6: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

v

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai

(dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)” (QS 94: 6-7)

“Barang siapa yang keluar rumah untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga

ia pulang.” (HR.Tirmidzi)

Kupersembahkan skripsi ini untuk semua keluargaku tercinta. Terimakasih karena

selalu menjaga saya dalam doa-doa bapak dan ibu serta selalu membiarkan saya

mengejar impian saya apa pun itu. Bapak dan ibu telah melalui banyak perjuangan

dan rasa sakit. Saya ingin melakukan yang terbaik untuk setiap kepercayaan yang

diberikan. Dan saya akan tumbuh, untuk menjadi yang terbaik yang saya bisa.

Pencapaian ini adalah persembahan istimewa saya untuk bapak dan ibu, serta

adik-adikku.

Page 7: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

vi

ABSTRAK

Mardiana. 2021. Hambatan-Hambatan Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar: Skripsi,

Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar, FKIP Universitas Jambi,

Pembimbing: (1) Ahmad Hariandi, S.Pd.I.,M.Ag., (II) Suci Hayati,

S.Pd.,M.Pd.

Kata kunci : hambatan, pembelajaran, daring

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hambatan yang dialami oleh guru

dalam pelaksanaan pembelajaran daring dan solusi mengatasi hambatan-hambatan

yang dialami.

Penelitian ini dilakukan di SDN 47/IV Kota Jambi pada Tahun Ajaran 2020/2021.

Dengan jenis penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh dengan teknik

pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek

penelitian ini adalah guru kelas V.B dan kepala sekolah SDN 47/IV Kota Jambi.

Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi data

dan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan yang dialami guru dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yaitu meliputi: (1) kendala pemilihan

media pembelajaran, (2) kendala pemahaman siswa, (3) kendala ketersediaan

handphone pada siswa, (4) kendala kuota dan jaringan, (5) kendala pada

penilaian belajar siswa, dan (6) kendala pada pengawasan. Adapun solusi untuk

mengatasi hambatan-hambatan yang dialami yaitu antara lain: (1) Guru

menggunakan video tutorial mengenai materi percobaan, (2) Guru melakukan

bimbingan perbaikan melalui pengulangan materi yang belum dipahami oleh

peserta didik, (3) Membuat jadwal pembelajaran menjadi 2 shift yaitu pada pagi

dan sore hari dengan pembelajaran yang sama, (4) Memanfaatkan bantuan kuota

gratis dengan sebaik mungkin, (5) Guru memfokuskan peserta didik yang sangat

jarang mengumpulkan tugas dan praktek, kemudian menghubungi orang tua siswa

untuk menanyakan permasalahannya melalui video call antara guru dengan orang

tua. (6) Guru melakukan pemantauan pendampingan dengan berkoordinasi

bersama orang tua siswa melalui video call dan mendokumentasikan kegiatan

siswa saat belajar di rumah untuk memastikan bahwa siswa benar-benar belajar

dari rumah.

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini bahwa guru kelas V.B SDN 47/IV

Kota Jambi telah melaksanakan pembelajaran daring dengan melakukan

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Adapun hambatan-

hambatan yang dialami dapat menjadi tantangan bagi guru agar lebih

meningkatkan lagi pelaksanaan pembelajaran daring serta pembelajaran yang

kurang efektif perlu diperbaiki untuk pembelajaran selanjutnya.

Page 8: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

vii

PRAKATA

Bismillahirrohmanirrohim, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi penelitian dengan judul “Hambatan-Hambatan Guru dalam

Pelaksanaan Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah

Dasar”. Laporan skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Jambi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terwujud berkat dukungan,

bimbingan, dan bantuan serta doa dari berbagai pihak. Dengan ini, peneliti sangat

berterima kasih terutama kepada kedua orang tua tercinta yaitu kepada Bapak

Marhak dan Ibu Hartini yang telah memberi dukungan, serta pengorbanan baik

secara moril maupun materil, untuk keempak adik-adik penulis yakni Hanifa,

Desta Maharani,Ririn Marini Putri, dan Martin Alsubhi yang telah memberikan

dukungan selama perkuliahan dan penelitian. Selain itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M.Si., selaku Dekan FKIP

Universitas Jambi, Bapak Drs. Syarial, M.Ed., Ph.D., selaku Wakil Dekan 1,

Bapak Dr. Yantoro, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan

Dasar, Bapak Drs. Faizal Chan,S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan sebagai pembimbing akademik.

Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad

Hariandi,S.Pd.I., M.Ag., selaku pembimbing skripsi (1) yang telah memberikan

waktu, tenaga, maupun buah pikiran dalam mengarahkan dan memberikan

bimbingan berupa saran-saran kepada penulis untuk membantu penyelesaian

skripsi ini. Kemudian, Ibu Suci Hayati, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing skripsi

(II) yang telah meluangkan waktu dan tenaga serta buah pikiran dalam

memberikan bimbingan kepada penulis dengan baik demi hasil yang maksimal.

Kepada sahabat-sahabat karibku, Ayu Safitri, Yola, Febi Ariska, dan Via

Aprianti yang telah memberikan dukungan. Serta untuk teman seperjuangan yaitu

Lusiana Imenda, Diana Kurni Kova, Binti Maesaroh, Munarsiah, Eva Rosiana

Dewi, serta teman-teman R007 Angkatan 2017. Terima kasih untuk

perjuangannya selama masa kuliah dan penelitian.

Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal

kepada berbagai pihak yang ikut serta dalam memberikan bantuan, dorongan, dan

pengorbanan demi terselesainya skripsi ini. Aamiin Yarobbal’Alamin.

Jambi, Februari 2021

Penulis

Page 9: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

SUAT PERNYATAAN .................................................................................. iv

MOTO ............................................................................................................. v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

PRAKATA ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORETIK ....................................................................... 7

2.1 Kajian Teori dan Penelitian yang Relevan .................................... 7

2.1.1 Pembelajaran Daring (online) ................................................... 7

2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran Daring .................................. 7

2.1.1.2 Ciri-Ciri Pembelajaran Daring ..................................... 8

2.1.1.3 Tujuan Pembelajaran Daring ........................................ 10

2.1.1.4 Prinsip Pembelajaran Daring ........................................ 10

2.1.1.5 Metode dan Media Pembelajaran Daring ..................... 11

2.1.1.6 Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Daring................ 12

2.1.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring ....... 13

2.1.2 Hambatan Guru dalam Pembelajaran Daring ........................... 15

2.1.2.1 Definisi Hambatan ........................................................ 15

2.1.2.2 Hambatan Guru dalam Pembelajaran Daring ............... 16

2.1.3 Tugas Guru dalam Pembelajaran .............................................. 17

2.1.4 Pengelolaan Pembelajaran ........................................................ 19

2.1.4.1 Perencanaan Pembelajaran ........................................... 20

2.1.4.2 Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 22

2.1.4.3 Evaluasi Pembelajaran.................................................. 24

2.1.5 Pandemi Covid-19 ..................................................................... 25

2.1.5.1 Pengertian Covid-19 ..................................................... 25

2.1.5.2 Penyebaran Covid-19 .................................................... 26

2.1.5.3 Pencegahan Covid-19 ................................................... 26

2.1.6 Penelitian Relevan .................................................................... 27

2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 31

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian ....................................................... 31

Page 10: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

ix

3.3 Data dan Sumber Data ...................................................................... 31

3.4 Teknik Sampling (Cuplikan) ............................................................ 32

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 32

3.5.1 Observasi................................................................................... 33

3.5.2 Wawancara ................................................................................ 34

3.5.3 Dokumentasi ............................................................................. 34

3.6 Uji Validitas Data ............................................................................. 34

3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................ 35

3.8 Prosedur Penelitian ........................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 38

4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 38

4.1.1 Visi dan Misi Sekolah ............................................................ 38

4.1.2 Data Siswa .............................................................................. 38

4.2 Deskripsi Temuan Penelitian ................................................................. 40

4.2.1 Hambatan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Daring ... 40

4.2.2 Hambatan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring .... 44

4.2.3 Hambatan Guru dalam Evaluasi Pembelajaran Daring .......... 51

4.2.4 Solusi Guru dalam Mengatasi Hambatan ............................... 53

4.3 Pembahasan ........................................................................................... 55

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ...................................... 63

1.1 Simpulan .......................................................................................... 63

1.2 Implikasi .......................................................................................... 63

1.3 Saran ................................................................................................ 63

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 65

LAMPIRAN .................................................................................................... 68

Page 11: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-Kisi Pedoman Observasi .................................................................... 33

3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ................................................................. 34

4.1 Daftar Siswa Kelas V.B ............................................................................. 39

Page 12: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gambar Kerangka Berpikir ........................................................................ 30

Page 13: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Wawancara Kepala Sekolah ............................................................ 69

2. Hasil Wawancara Guru Kelas VB ............................................................ 71

3. Hasil Observasi Pembelajaran Daring ...................................................... 76

4. Dokumentasi RPP ..................................................................................... 79

5. Kegiatan Pembelajaran Daring Melalui Zoomeeting ................................ 80

6. Kegiatan Pembelajaran Daring Melalui Whatsapp ................................... 81

7. Kegiatan Penilaian Pembelajaran Daring Melalui Google Clasroom ...... 82

8. Pendokumentasi ........................................................................................ 83

9. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .............................................. 85

10. Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi .................................................. 86

11. Cek Plagiat ................................................................................................ 87

12. Riwayat Hidup Penulis ............................................................................. 88

Page 14: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seperti yang kita ketahui sekarang, dunia sedang diresahkan oleh salah satu

penyakit yang dikenal dengan Covid-19.Covid-19 merupakan penyakit menular

yang diakibatkan oleh virus corona. Menurut WHO, virus corona adalah suatu

kumpulan virus yang menyerang manusia dan hewan. Akibat adanya Covid-19 ini

juga ikut berdampak pada kehidupan manusia, seperti perekonomian, kesehatan,

maupun pendidikan.

Pada dunia pendidikan segala upaya telah dilakukan pemerintah dalam

pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu

pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, bersama

mengeluarkan Surat Edaran No.4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan

Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)

menjelaskan bahwa:

(1) belajar dari rumah selama darurat penyebaran Corona Virus Disease

(Covid-19) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protocol

penanganan Covid-19; dan 2) belajar dari rumah melalui pembelajaran

jarak jauh daring dan/atau luring dilaksanakan sesuai dengan pedoman

penyelenggaraan belajar dari rumah.

Keputusan pemerintah yang memindahkan proses pembelajaran dari

sekolah menjadi di rumah memberi dampak secara langsung pada lembaga

pendidikan. Lembaga pendidikan menjalankan edaran pemerintah untuk

mengalihkan proses pembelajaran yang biasanya tatap muka menjadi

pembelajaran jarak jauh atau daring (online).

Page 15: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

2

Pembelajaran secara daring (online) merupakan cara baru dalam proses

pembelajaran yang memindahkan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran

dalam jaringan yang menggunakan alat elektronik seperti handphone, laptop,

maupun internet dalam penyampaian materi pelajaran. Menurut Sadikin (2020:

215-216) mengatakan bahawa “ Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang

didalamnya menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas,

fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi

pembelajaran”. Bagi guru sekolah dasar yang terbiasa melakukan pembelajaran

secara tatap muka, dengan melihat kondisi saat ini menuntut guru untuk siap

dalam melaksanakan pembelajaran daring.

Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak akibat penyebaran

Covid-19 ini membuat semua orang siap untuk menggunakan teknologi. Dengan

teknologi inilah menjadi jalan interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran

tanpa harus tatap muka. Pada kegiatan yang biasa dilakukan sebelum adanya

pandemic Covid-19 secara tatap muka, media pembelajaran yang digunakan dapat

berupa orang, benda-benda sekitar, lingkungan, dan segala sesuatu yang dapat

digunakan guru sebagai perantara penyampaian materi pelajaran. Hal tersebut

akan menjadi berbeda ketika pembelajaran dilaksanakan secara daring

(online).Segala media atau alat yang biasa digunakan guru secara nyata, berubah

menjadi media visual karena keterbatasan jarak.

Menurut Handarini & Wulandari (2020: 498) menyebutkan bahwa ada

beberapa platform atau aplikasi belajar yang dapat digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar meliputi whatsapp, zoom, web blog, edmodo,dan aplikasi belajar

lain yang mendukung. Sejalan dengan pendapat tersebut, pembelajaran daring

Page 16: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

3

dapat dilakukan dengan menggabungkan beberapa jenis sumber belajar seperti

dokumen, gambar, video, maupun audio dalam pembelajaran.Sumber belajar

tersebut yang dapat digunakan oleh siswa dalam pembelajaran dengan hanya

melihat atau membacanya, karena sumber belajar ini yang menjadi modal utama

dalam mengembangkan pembelajaran daring.

Berdasarkan observasi di SD Negeri 47/IV Kota Jambi bahwasanya sekolah

tersebut telah melaksanakan pembelajaran daring selama masa pandemi Covid-19.

Peneliti melakukan observasi dengan ikut serta dalam proses pembelajaran daring

yang sedang dilaksanakan oleh guru kelas bersama siswa menggunakan aplikasi

belajar zoomeeting. Dari pengamatan yang dilakukan, guru maupun siswa terlihat

antusias mengikuti pembelajaran daring. Sebelum melaksanakan pembelajaran,

guru mempersiapkan beberapa hal seperti mempersiapkan tempat dan laptop

sebagai alat yang digunakan untuk pembelajaran daring, membuat perangkat

belajar berupa RPP dan LKPD.

Guru juga memanfaatkan berbagai platform atau aplikasi belajar sebagai

penunjang dalam pembelajaran daring. Di SD Negeri 47/IV Kota Jambi telah

menggunakan berbagai platform maupun aplikasi belajar seperti WhatsApp,

Google Classroom, Google Form, Edmodo,Quiziz,danYoutube. Selain itu, setiap

hari guru menyempatkan menyapa peserta didik menggunakan aplikasi-aplikasi

tersebut. Disamping hal itu, pelaksanaan pembelajaran daring dapat menimbulkan

hambatan dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas V.B bahwa ada beberapa

hambatan yang ditemui guru saat pembelajaran daring. Salah satunya ada

beberapa siswa yang harus menunggu orang tuanya pulang kerja, karena

Page 17: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

4

handphone dipakai orang tua, dan ada juga yang harus bergantian menggunakan

handphone dengan saudaranya, sehingga tidak semua siswa dapat bergabung

dalam pembelajaran. Selain itu, guru mengalami kesulitan dalam mengkondisikan

siswa ketika pembelajaran dikarenakan keterbatasan jarak. Hambatan lain yang

ditemui yaitu siswa kurang fokus dalam menerima pembelajaran yang

disampaikan guru, karena kondisi tempat belajar siswa yang selalu berada

dirumah membuat konsentrasi siswa terganggu, dan suasana belajar siswa menjadi

membosankan sehingga materi pembelajaran kurang tersampaikan dengan baik.

Kesulitan yang ada pada siswa dapat mempengaruhi guru dalam

melaksanakan pembelajaran secara daring. Sehingga hal itu menjadi hambatan

bagi guru, karena guru tidak bisa secara langsung membimbing siswa dikarenakan

keterbatasan jarak. Disamping itu, guru mempunyai tanggung jawab dalam

mendampingi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan guru harus

mempunyai kemampuan yang baik dalam mengelola peserta didik dalam

pembelajaran daring. Dengan demikian, meskipun pembelajaran daring yang

dilaksanakan sudah baik, akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari

hambatan ataupun masalah yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran

daring sehingga hambatan ataupun permasalahan yang dihadapi perlu diketahui

agar dapat ditemukan solusi dari permasalahan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang hambatan

yang dialami guru dalam pembelajaran daring serta solusi dari hambatan yang

dialami, maka judul yang diambil peneliti adalah “Identifikasi Hambatan-

Hambatan Guru dalam Pelaksanann Pembelajaran Daring pada Masa

Pandemi Covid-19 di SD Negeri 47/IV Kota Jambi”.

Page 18: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa saja hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring

pada masa pandemi Covid-19 di SD Negeri 47/IV Kota Jambi ?

2. Bagaimana solusi mengatasi hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan

pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di SD Negeri 47/IV Kota

Jambi ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

1. Mengetahui hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

daring di SD Negeri 47/IV Kota Jambi.

2. Mendeskripsikan solusi mengatasi hambatan-hambatan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran daring di SD Negeri 47/IV Kota Jambi.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara praktis

maupun teoritis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

hambatan-hambatan yang dialami oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran daring di sekolah dasar.

Page 19: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

6

1.4.2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Diharapkan pembelajaran daring terlaksana dengan baik sehingga

tujuan pembelajaran tercapai oleh peserta didik.

b. Bagi Guru

Penelitian ini bermanfaat untuk guru agar lebih mengetahui hambatan-

hambatan yang dialami sehingga dapat ditemukan solusi untuk

meminimalkan hambatan-hambatan tersebut.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi sekolah untuk

menentukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat

dari tiap hambatan yang dialami guru.

Page 20: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori dan Penelitian Relevan

2.1.1 Pembelajaran Daring

2.1.1.2 Definisi Pembelajaran Daring

Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan berisi salah satunya mengimbau kepada guru untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar secara daring (Online). Pembelajaran daring merupakan

sebuah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh melalui media berupa

internet dan alat penunjang lainnya seperti telepon seluler dan komputer.

Pembelajaran daring sangat berbeda dengan pembelajaran seperti biasa.

Menurut Sadikin (2020: 215-216) “Pembelajaran daring adalah

pembelajaran yang didalamnya menggunakan jaringan internet dengan

aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan

berbagai jenis interaksi pembelajaran”. Sedangkan menurut Handarini &

Wulandari (2020: 498) “Pembelajaran daring adalah sistem pembelajaran yang

dilakukan dengan tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform

yang dapat membantu proses belajar mengajar yang dilakukan meski jarak jauh”.

Pendapat lain menurut Waryanto (2006: 12) mengatakan bahwa pembelajaran

daring adalah kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet

sebagai metode penyampaian, interaksi dan fasilitas serta didukung oleh berbagai

bentuk layanan lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

daring merupakan suatu proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa

Page 21: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

8

yang memanfaatkan perangkat elektronik khususnya internet dalam penyampaian

materi ajarnya.

2.1.1.3 Ciri-Ciri Pembelajaran Daring

Menurut Riyana (2020: 29) menyebutkan ciri-ciri pembelajaran daring

(online) yaitu sebagai berikut :

1) Pembelajaran individu yaitu pembelajaran online yang diciptakan oleh diri

siwa itu sendiri. Siswa dituntut untuk mandiri dalam proses pembelajaran

dan mampu menguasai pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

2) Terstruktur dan Sistematis. Hal yang perlu disiapkan guru sebelum memulai

pembelajaran secara online yaitu guru perlu mempersiapkan materi ajar

yang akan digunakan dalam pembelajaran. Penyusunan materi ajar juga

harus dibuat sesuai tingkatannya mulai dari tingkat yang mudah hingga

kepada tingkat yang lebih tinggi.

3) Memfokuskan keaktifan siswa, artinya pembelajaran terjadi karena

keaktifan siswa dalam belajar. Keaktifan membuat pembelajaran lebih

bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Dalam pembelajaran online cara

untuk mengaktifkan siswa dalam belajar yaitu memanfaatkan teknologi

yang ada. Teknologi dapat memfasilitasi siswa dalam belajar yang aktif.

4) Keterhubungan, artinya guru dan siswa dapat terhubung dalam

pembelajaran dapat secara online. Dengan menggunakan akses internet

melalui aplikasi belajar online.

Page 22: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

9

Sedangkan menurut Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019: 154)

menyebutkan karakteristik dalam pembelajaran daring antara lain:

1) Materi ajar disajikan dalam bentuk teks, grafik dan berbagai elemen

multimedia,

2) Komunikasi dilakukan secara serentak dan tak serentak seperti video

conferencing, chats rooms, atau discussion forums,

3) Digunakan untuk belajar pada waktu dan tempat maya,

4) Dapat digunakan berbagai elemen belajar berbasis CD-ROM untuk

meningkatkan komunikasi belajar,

5) Materi ajar relatif mudah diperbaharui,

6) Meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan fasilitator,

7) Memungkinkan bentuk komunikasi belajar formal dan informal,

8) Dapat menggunakan ragam sumber belajar yang luas di internet

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

pembelajaran daring (online) yaitu ciri pembelajaran daring yaitu dengan

menggunakan media elektronik, pembelajaran yang dilaksanakan

menggunakan internet, pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan

dimanapun serta pembelajaran daring bersifat terbuka.

2.1.1.4 Tujuan dan ManfaatPembelajaran Daring

Dalam Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona

Virus Disease (Covid-19) pada Bab 1 menjelaskan bahwa pelaksanaan belajar dari

rumah selama Covid-19 bertujuan untuk: 1) Memastikan pemenuhan hak peserta

didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19; 2)

Page 23: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

10

Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19; 3) Mencegah

penyebaran dan penularan Covid-19 disatuan pendidikan; dan 4) Memastikan

pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali.

Menurut Bilfaqih & Qomarudin (2015: 4) mengatakan bahawa tujuan

pembelajaran daring adalah suatu layanan pembelajaran bermutu dalam bentuk

jaringan untuk menjangkau peminat belajar yang lebih luas. Sedangkan menurut

Pohan (2020: 8) mengatakan bahwa manfaat adanya pembelajaran daring yaitu

mendorong siswa tertantang dengan sesuatu yang belum pernah diketahui dan

diperoleh selama belajar, baik dari segi interaksi maupun penggunaan media

pembelajaran. Hal ini juga sejalan oleh pendapat Sari, R, P., Tusyantari, N, B., &

Suswandari (2020: 11) menjelaskan bahwa dengan adanya pembelajaran daring

bisa dilakukan siswa memiliki keleluasaan waktu belajar dan proses pembelajaran

bisa dilakukan dimana saja.

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran daring tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda-beda

pada setiap individu. Pembelajaran daring ini memberikan pengalaman baru bagi

peserta didik dalam pembelajaran yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

2.1.1.5 Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Daring

Menurut Bilfaqih & Qomarudin ( 2015: 6-7) mengatahan bahwa

pembelajaran daring yang baik dan bermutu memenuhi beberapa prinsip yaitu :

1) Identifikasi capaian pembelajaran bagi peserta didik, yang meliputi aspek

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2) Membuat strategi penilaian sejalan dengan capaian pembelajaran.

Page 24: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

11

3) Merancang kegiatan pembelajaran yang baik agar peserta didik mampu

mencapaian target sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam

pembelajaran.

4) Menyajikan materi pembelajaran yang menciptakan keaktifan siswa.

5) Pembelajaran yang membangun pengetahuan dari tingakat yang mudah

hingga kepada tingkat yang lebih tinggi.

6) Adanya keseimbangan antara pemberian materi, interaksi sosial, tantangan

atau bebas kognitif.

2.1.1.6 Metode dan Media Pelaksanaan Pembelajaran Daring

Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

yang dibagi dalam dua pendekatan yaitu 1) pembelajaran jarak jauh dalam

jaringan (daring);dan 2) pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring). Dalam

pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara daring dapat menggunakan media

belajar berupa handphone ataupun laptop melalui beberapa portal ataupun

aplikasi pembelajaran daring. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran luring dapat

dilaksanakan melalui televisi seperti program belajar dari rumah,radio, modul,

bahan ajar cetak, dan alat peraga serta media dari benda dan lingkungan sekitar.

Terkait desain pembelajaran daring yang baik,penting bagi guru untuk

memastikan adanya komunikasi atau umpan balik oleh peserta didik selama

pembelajaran di masa pandemi. Dengan interaksi dan komunikasi yang efektif

diharapkan tumbuhnya keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dalam mendesain

pembelajaran daring ini, guru tidak hanya berfokus pada video saja, tetapi juga

perlu menggunakan platform belajar guna menunjang kegiatan pembelajaran

daring.

Page 25: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

12

Menurut Handarini & Wulandari (2020: 498) bahwa ada bebepara platform

atau aplikasi belajar yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, yang

meliputi whastapp, zoom, web blog, edmodo dan aplikasi belajar lain yang

mendukung. Sedangkan melansir dari laman resmi Kemendikbud RI, ada 12

platform atau aplikasi belajar yang bisa diakses siswa untuk belajar di rumah

meliputi (1) Rumah belajar; (2) Meja kita; (3) Icando; (4) Indonesiax; (5) Google

for education; (6) Kelas pintar; (7) Microsoft office 365; (8) Quipper school; (9)

Ruang guru; (10) Sekolahmu; (11) Zenius; (12) Cisco webex.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam

pelaksanaan pembelajaran daring tentunya harus didukung oleh beberapa media

maupun platform belajar yang bisa digunakan dalam pembelajaran daring,

sehingga platform inilah yang akan menghubungkan antara guru dan siswa dalam

belajar.

2.1.1.7 Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Daring

Pelaksanaan Belajar dari Rumah oleh guru yaitu memfasilitasi pelaksanaan

pembelajaran jarak jauh secara daring, luring, maupun kombinasi keduanya sesuai

dengan keadaan dan ketersediaan sarana pembelajran. Berdasarkan Surat Edaran

No.15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Belajar Dari

Rumah dalam Masa Pandemi Covid-19 ,langkah-langkah pelaksanaan belajar dari

rumah oleh guru meliputi:

“(1)Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Dalam

menyiapkan pembelajaran, guru perlu memastikan beberapa hal berikut: (a)

Memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai. Dilarang memaksakan

penuntasan kurikulum dan focus pada pendidikan kecakapan hidup. (b)

Menyiapkan materi pembelajaran. Materi dapat difokuskan pada: 1) literasi dan

numerasi; 2) pencegahan dan penanganan pandemic Covid-19; 3) Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas); 4) kegiatan

rekreasional dan distabilitas fisik; 5) spiritual keagamaan; dan/atau 6) penguatan

karakter dan budaya. (c) Menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam

penyampaian pembelajaran melalui daring, luring, atau kombinasi keduanya. (d)

Page 26: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

13

Menentukan jenis media pembelajaran, seperti format teks, audio/video simulasi,

multimedia, alat peraga, dan sebagainya yang sesuai dengan metode

pembelajaran yang digunakan; dan (e) Guru perlu meningkatkan kapasitas

dengan mengikuti pelatihan daring yang disediakan oleh pemerintah maupun

lembaga nonpemerintah guna mendukung keterampilan menyelenggarakan PJJ

pada situasi darurat Covid-19. (2) Fasilitas pembelajaran jarak jauh daring.

Waktu pembelajaran daring sepanjang hari menyesuaikan ketersediaan waktu,

kondisi, dan kesepakatan peserta didik dan orangtua/walinya. Proses

pembelajaran terdiri atas: (a) Tatap muka virtual melalui video conference,

teleconference, dan/atau diskusi dalam grup di media sosial atau aplikasi pesan.

Dalam tatap muka virtual memastikan adanya interaksi secara langsung antara

guru dengan peserta didik. (b) Learning Management System (LMS). LMS

merupakan sistem pengelolaan pembelajaran terintegrasi secara daring melalui

aplikasi”.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran daring oleh pendidik sebagai

berikut :

“(1) Sebelum pembelajaran, guru mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut :

(a) Menyiapkan nomor telepon peserta didik ataupun orang tua peserta didik

sebagai media saat pembelajaran. (b) Berdiskusi dengan orangtua peserta didik

mengenai ketersediaan handphone, laptop, maupun akses internet, aplikasi

belajar yang akan digunakan, prosedur penggunaan aplikasi belajar, serta materi

dan jadwal pembelajaran daring. (c) Membuat RPP pembelajaran daring. (d)

Meminta orangtua untuk mendampingi peserta didik saat pembelajaran daring.

(2) Saat pembelajaran, guru melakukan beberapa hal berikut: (a) Memeriksa

kehadiran peserta didik saat mengikuti pembelajaran. (b) Berdoa sebelum

pembelajaran. (c) Menyampaikan materi pembelajaran. (c) Melakukan diskusi

tanya jawab dengan peserta didik. (3) Usai pembelajaran, guru melakukan

beberapa hal berikut: (a) Peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan

pemantauan belajar harian. (b) Mengingatkan orang tua untuk mengumpulkan

tugas peserta didik. (c) Memberikan umpan balik terhadap penugasan peserta

didik”.

2.1.1.8 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

Adapun beberapa kelebihan dari pembelajaran daring yaitu: 1) adanya

keluwesan waktu dan tempat belajar, misalnya belajar dapat dilakukan kapan saja

dan dimana saja, 2) dapat mengatasi permasalahan mengenai jarak, misalnya

peserta didik tidak harus pergi ke sekolah untuk belajar,3) tidak ada batasan dan

dapat mencakup area yang luas.

Selain adanya kelebihan pembelajaran daring, akan tetapi pembelajaran

daring juga mempunyai kekurangan. Menurut Sadikin (2020: 219) “Pembelajaran

daring memiliki kelebihan yaitu mampu menumbuhkan kemandirian belajar (self

Page 27: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

14

regulated learning”. Sejalan dengan pendapat tersebut pembelajaran daring juga

memberikan pengalaman belajar yang baru bagi peserta didik.

Kekurangan lain yang terjadi pada pembelajaran daring yaitu: 1) anak sulit

untuk fokus pada pembelajaran karena suasana rumah yang kurang kondusif. 2)

Keterbatasan kuota internet atau paket internet atau wifi yang menjadi akses

dalam pembelajaran daring serta adanya ganguan dari beberapa hal lain. Selaras

dengan pendapat Sadikin (2020: 220) menyatakan bahwa pembelajaran daring

memiliki kelemahan yaitu pembelajaran tidak terawasi dengan baik selama proses

pembelajaran daring, lemahnya sinyal internet dan mahalnya kuota menjadi

tantangan tersendiri dalam pembelajaran daring.

Pembelajaran secara daring memiliki kelebihan menurut Hendri (2014: 24)

diantaranya adalah: (a) Menghemat waktu proses belajar mengajar , (b)

Mengurangi biaya perjalanan, (c) Menghemat biaya pendidikan secara

keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku), (d) Menjangkau wilayah

geografis yang lebih luas, (e) Melatih pembelajar lebih mandiri dalam

mendapatkan ilmu pengetahuan.

Kelebihan pembelajaran daring juga tidak terlepas dari kekurangan yaitu

sebagai berikut :

a. Interaksi secara tatap muka yang terjadi antara guru dan siswa bahkan

antara siswa itu sendiri.

b. Pembelajaran yang dilakukan cenderung lebih ke tugas yang diberikan

guru melaui buku yang diberikan.

c. Guru dituntut untuk lebih menguasai teknik pembelajaran ddengan

menggunakan ICT (Information Communication Technologi).

Page 28: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

15

d. Siswa yang kurang memiliki motivasi belajar cenderung gagal.

e. Belum meratanya fasilitas internet yang tersedia di tempat yang

bermasalah dengan listrik, telepon, dan komputer.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam

pelaksanaan pembelajaran daring tentu memiliki kelebihan dan kekurangan baik

dalam persiapan maupun dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, pembelajaran

daring perlu dipersiapkan dengan baik dan sekreatif mungkin karena pembelajaran

daring merupakan hal yang baru dan menjadi tantangan bagi guru.

2.1.2 Hambatan Guru dalam Pembelajaran Daring

2.1.2.1 Definisi Hambatan

Pada proses belajar, agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, guru sering dihadapkan pada hambatan-hambatan yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam kehidupan sehari-hari,

hambatan dikenal dengan istilah halangan.Hambatan dapat menimbulkan

ketergangguan pada suatu kegiatan yang dilaksanakan.

Hambatan adalah halangan atau rintangan .Halangan merupakan suatu hal

yang membuat kegiatan yang sedang dijalani menjadi terhambat sehingga

menimbulkan ketergangguan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Suatu

tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana dengan baik apabila ada suatu

hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut. Setiap manusia selalu

mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari baik dari diri manusia maupun

dari luar manusia.

Hambatan cenderung bersifat negatif, karena memperlanbat laju suatu

pekerjaan seseorang.Dalam melakukan kegiatan seringkali ada beberapa hal yang

Page 29: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

16

menghambat tercapainya tujuan, baik hambatan dalam pelaksanaan program

ataupun dalam hal pengembangannya.Menurut Sutriyanto (2009:7), “Hambatan

belajar adalah suatu hal atau keadaan yang menimbulkan halangan dalam

pengaplikasian pada saat proses pembelajaran berlangsung”.Berdasarkan uraian

diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan merupakan suatu hal yang bersifat

negatif yang dapat menghalangi suatu kegiatan yang sedang dilakukan oleh

seseorang.Hambatan ini menjadi sebuah rintangan bagi orang yang melakukan

kegiatan.

2.1.2.2 Hambatan Guru dalam Pembelajaran Daring

Guru dan peserta didik merupakan peran utama yang terlibat dalam kegiatan

pembelajaran. Menurut Diyamti dan Mudjiono (2006: 238) menjelaskan bahwa

dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat dua dua faktor hambatan yaitu :

Faktor internal dan faktor eksternal.Hambatan pada faktor internal merupakan

hambatan yang berasal dari dalam diri peserta didik, kemampuan dasar peserta

didik dan bagaimana peserta didik melihat dirinya dan memberi tindakan-

tindakan yang ada pada pembelajaran.Hambatan eksternal merupakan

hambatan yang berasal dari luar peserta didik yang terdiri dari lingkungan dan

teman sebaya ataupun guru dan kebijakan yang termasuk dalam sarana dan

prasarana serta kurikulum yang ada di sekolah.

Dari berbagai proses pembelajaran yang dilakukan tentu berbeda pula

hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut. Menurut

Jamaluddin, dkk (2020: 31) menjelaskan bahwa sejumlah guru mengalami

kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya yaitu aplikasi

pembelajaran, jaringan akses internet yang lambat, ketersediaan handphone,

pengelolaan pembelajaran, penilaian, dan pengawasan.

Hambatan lain juga dikemukakan oleh Rigianti (2020: 300) bahwa hal yang

menjadi kendala ketika pembelajaran daring yaitu guru memilih materi

pembelajaran dengan ekstra agar tidak terjadi miskonsepsi antara guru dan wali

Page 30: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

17

murid atau siswa ketika mempelajari materi. Selain itu, guru juga harus melihat

ketercapaian kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa agar pembuatan materi

pembelajaran dilakukan dengan maksimal. Sedangkan menurut Syarifudin,A,S

(2020: 33) mengatakan bahwa beberapa kendala yang ditemui saat pembelajaran

daring yaitu mulai dari keterbatasan signal dan ketersediaan gawai pada setiap

siswa. Beberapa orang tua atau siswa belum belum pernah mengenal gawai dan

kebingungan sehingga tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Dari beberapa pernyataan di atas mengenai hambatan dalam pembelajaran

daring dapat disimpulkan bahwa hambatan bisa saja terjadi sebab pembelajaran

daring merupakan cara baru dalam belajar yang menggunakan handphone dan

akses internet dalam penyampaian materi sehingga banyak kendala yang

ditemukan yaitu kurangnya ketersediaan handphone bagi siswa yang memiliki

ketidakmampuan ekonomi keluarga.

2.1.3 Tugas Guru dalam Pembelajaran

Peran guru di sekolah tidak hanya sebagai pelaku dalam proses

pembelajaran, tetapi juga berperan dalam segala aktivitas yang ada di sekolah.

Guru sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran memiliki tugas dan fungsi

yang mesti dijalankan. Menurut Sukadi (2006:17) menyatakan bahwa:

Tugas guru adalah suatu hal yang mendidik, mengajar, dan melatih

peserta didik.Mendidik berarti mewariskan dan menumbuhkan nilai-nilai

kehidupan (afektif). Mengajar berarti mewariskan dan menumbuhkan

ilmi pengetahuan dan teknologi (kognitif).Melatih memiliki arti

mengembangkan keterampilan peserta didik (psikomotor).

Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya guru yang bertugas sebagai

mendidik, mengajar, dan melatih siswa bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan yang ada dalam diri siswa baik itu sikap, pengetahuan, maupun

Page 31: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

18

keterampilan.Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila guru mampu

menjalankan ketiga tugas tersebut dalam aktivitas belajar mengajar di sekolah.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

pada Bab 1 Pasal 1, menjelaskan bahwa “Guru merupakan tenaga pendidik yang

profesional dengan tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Berikut ini merupakan penjelasan guru sebagai pendidik, pembimbing, dan

pelatih.

a. Guru sebagai pendidik

Pendidik merupakan orang yang berprofesional dalam hal bertugas

mempersiapkan dan melakukan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan

dan pelatihan, serta pengabdian kepada masyarakat. Guru mampu mendidik

apabila memiliki kestabilan emosi, mempunyai rasa tanggung jawab untuk

memajukan anak didik, bersikap realita, jujur, serta bersikap terbuka dan peka

terhadap perkembangan, terutama pada inovasi pendidikan.( Hamalik, 2002:43)

b. Guru sebagai pembimbing

Tugas guru sebagai pembimbing peserta didik bertujuan agar mampu

menggali berbagai potensi yang dimiliki peserta didik, serta mampu menjadi

individu yang mandiri dan produktif.Tugas guru sebagai pembimbing terletak

pada kedalaman hubungan interpersonal antar guru dengan peserta didik yang

dibimbingnya. Guru dituntut untuk mampu membimbinng siswa yang mengalami

kesulitan dalam belajar dengan melaksanakan diagnosa, membimbing, dan

memecahkan kesullitan tersebut.

Page 32: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

19

c. Guru sebagai pelatih

Guru mempunyai tugas sebagai pelatih, sebab dalam mendidik dan mengajar

perlu melatih keterampilan baik sikap, pengetahuan, maupun motorik. Supaya

dapat berpikir kritis, bertingkah laku sopan, dan memiliki keterampilan, siswa

perlu menjalani banyak aktivitas latihan yang teratur dan konsisten.Aktivitas

dalam pembelajaran juga membutuhkan latihan agar mampu memperdalam

pemahaman dan pengaplikasian teori yang telah disampaikan.

Selain dari yang dijelaskan diatas, guru juga mempunyai tugas-tugas yang

harus dijalankan. Tugas-tugas tersebut meliputi :

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang

keluarga, dan situasi sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukuman, dankode

etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

2.1.4 Pengelolaan Pembelajaran

Menurut Daryanto dan Muljo (2012: 143-144) mengemukakan bahwa

pengelolaan pembelajaran adalah suatu proses pembelajarang yang yang terdiri

dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran termasuk evaluasi

Page 33: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

20

programnya demi mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara utuh

pengelolaan pembelajaran menuntut guru untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan cakupan standar proses yang meliputi

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penialian

hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya

proses pembelajaran yang edukatif (Rusman, 2013: 4). Jadi pengelolaan

pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar

terlaksana secara efektif dan efisien.

2.1.4.1 Perencanaan Pembelajaran

Rusman (2013: 4) menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran

meliputi Silabus dan RPP;

1) Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk

setiap bahan kajian mata pelajaran. pada kurikulum 2013, silabus berisi

identitas mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar,

tema, materi pokok, pelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau

berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok

Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan Dinas Pendidikan. Silabus ini

digunakan sebagai acuan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rusman (2013: 5) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar

siswa dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru wajib membuat

Page 34: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

21

RPP. komponen RPP pada kurikulum 2013 yaitu identitas sekolah, identitas

mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pelajaran,

kompetensi dasar, materi pelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian

pembelajaran.

Menurut PP RI no.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

pasal 20 menjelaskan bahwa: “Perencanaan proses pembelajaran memiliki silabus,

perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil

belajar”. Berikut penjelasan mengenai pemilihan media, metode,dan penilaian

pembelajaran:

1. Pemilihan Media Pembelajaran

Menurut Ibrahim & Syaodih (2003:112) mengatakan bahwa media

pengajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dalam

memilih media pembelajaran perlu memperhatikan beberapa perencanaan dan

pertimbangan antara lain: guru merasa sudah paham dengan media pembelajaran

sehingga memilih media tersebut, guru merasa media pembelajaran yang

digunakan dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya, media dapat

menarik minat dan perhatian siswa (Azhar, 2014: 67).

2. Pemilihan Metode Pembelajaran

Menurut Oemar, H (2013: 13) mengatkan bahwa metode mengajar yang

digunakan akan menentukan suksesnya pekerjaan guru di dalam pembelajaran.

Page 35: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

22

Menurut Solihatin (2007: 16) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam memilih metode pembelajaran antara lain: tujuan yang akan

dicapai, bahan yang akan diberikan, waktu dan perlengkapan yang tersedia,

kemampuan dan banyaknya murid, kemampuan guru mengajar.

Sesuai dengan pendapat di atas, metode pembelajaran yang digunakan

harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, bahan yang digunakan,

waktu dan perlengkapan yang tersedia, kemampuan dan banyaknya murid, dan

kemampuan guru mengajar, sehingga bisa dise suaikan dalam pemilihan metode

pembelajaran yang sesuai dengan keseluruhannya dan tidak menyulitkan

siswa dan gurunya, sehingga bisa tercapai tujuan yang diinginkan.

3. Pemilihan Penilaian Pembelajaran

Kusaeri & Suprananto (2012: 8) mengatakan bahwa penilaian memegang

peranan penting yang diharapkan memberi umpan balik yang objektif tentang apa

yang telah dipelajari oleh peserta didik, bagaimana mereka belajar dan digunakan

untuk mengetahui efektifitas dari proses pembelajaran. Untuk menjadikan proses

pembelajaran berkualitas maka guru seharusnya menguasai teknik penilaian

yang baik pula. Sebab pembelajaran dan penilaian merupakan dua unsur yang

tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.

2.1.4.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan penerapan dari rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan

penutup:

Page 36: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

23

1) Kegiatan Pendahuluan

Menurut Abdul, G (2012: 174) mengatakan bahwa pendahuluan

merupakan kegiatan awal dalam suatu pembelajaran yang ditujukan untuk

membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam tahap ini meliputi

kegiatan menenangkan kelas, menyiapkan perlengkapan belajar, apersepsi

(menghubungkan dengan pelajaran yang lalu), dan membahas pekerjaan rumah

(Suryosubroto, 2002: 51).

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang,memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa (Abdul,G

2012: 174).

Pada kurikulum 2013, kegiatan inti lebih menuntut guru untuk

membawa siswa berfikir melalui pendekatan saintifik yaitu dengan

mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring.

Mengamati memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan

pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.

Menanya memberikan kesempatan siswa untuk membangkitkan rasa ingin

tahu, minat, dan perhatian terhadap proses pembelajaran. Menalar memberikan

kesempatan siswa untuk berfikir logis atas fakta yang ada. Mencoba

memberikan kesempatan siswa untuk membayangkan dan membuktikan demi

Page 37: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

24

pengembangantujuan belajar yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Membentuk jejaring memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan ide

menggunakan kata-kata lisan, grafik, tabel, diagram, dan presentasi informasi

lainnya

3) Penutup

Penutup adalah kegiatan akhir pembelajaran. Menurut Abdul, G (2012:

174) penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,

penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Jadi pada kegiatan penutup

ini, pembelajaran diakhiri dengan melihat kembali pelajaran yang telah

dilakukan dan mempersiapkan materi pelajaran berikutnya.

2.1.4.3 Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukankualitas

pembelajaran secara keseluruhan yang mencakup tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran

diselenggarakan dengan cara:

a) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan

standar proses,

b) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan

kompetensi guru.

Evaluasi proses pembelajaran terpusat pada keseluruhan kinerja guru dalam

proses pembelajaran.

Page 38: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

25

1) Pelaporan

Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses

pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

2) Tindak lanjut

a. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah

memenuhi standar.

b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum

memenuhi standar.

c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataranlebih

lanjut.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran perlu

diawasi supaya proses pembelajaran tetap berjalan efisien sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Pembelajaran yang efektif perlu dipertahankan

dan pembelajaran kurang efektif perlu diperbaiki untuk pembelajaran

selanjutnya.

2.1.5 Pandemi Covid-19

2.1.5.1 Pengertian Covid-19

Covid-19 merupakan penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus

Corona. Menurut WHO, virus corona merupakan suatu kelompok virus yang

menyerang hewan dan manusia. Selain itu, virus corona dapat menyebabkan

infeksi pada saluran pernapasan manusia sehingga menimbulkan gejala batuk

yang parah yang menyerupai Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Oleh karena itu, dapat disimpulkan

Page 39: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

26

bahwa Covid-19 merupakan penyakit berbahaya yang menyerang hewan dan

manusia.

2.1.5.2 Penyebaran Covid-19

Covid-19 dapat menular kepada siapa saja dan menularnya Covid-19 sangat

meresahkan dunia, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu WHO menetapkan

status Covid-19 ini sebagai pandemi. Menurut WHO, penyebaran Covid-19 dapat

tertular kepada orang yang sehat melalui tetesan cairan yang keluar dari hidung

maupun mulut orang yang terinfeksi ketika mereka bersin atau batuk. Tetesan ini

kemudian berada di benda atau permukaan yang disentuh oleh orang yang sehat,

lalu mereka menyentuk mata, hidung ataupun mulut. Virus ini juga dapat

menyebab ketika tetesan air dari orang yang terinfeksi dihirup oleh orang sehat

dalam jarak yang dekat.

2.1.5.3 Pencegahan Covid-19

Sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah secara langsung

infeksi Covid-19. Oleh karena itu, cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

a. Melakukan physical distancing, yaitu dengan menjaga jarak dari orang

lain minimal satu meter.

b. Selalu mencuci tangan selama 20 detik.

c. Menggukan masker ketika hendak bepergian keluar rumah.

d. Selalu membawa dan menggunakann hand sainitizer.

e. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkomsumsi makan makanan

bergizi.

f. Menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

g. Bila ada gejala, segera menghubungi penanganan Covid-19 terdekat.

Page 40: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

27

2.1.6 Penelitian Relavan

Untuk menghindari adanya plagiarisasi/duplikasi, peneliti ini didukung

oleh penelitian-penelitian sebelumnya , diantaranya:

Pertama, penelitian dilakukan oleh Farid Maulana (2020) yang berjudul

“Problematika Penggunaan Google Classroom sebagai Sarana Pembelajaran

Akibat Pandemi Covid-19 terhadap Motivasi Belajar IPA di SMP Negeri 4

Salatiga”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, (1) problematika yang bersifat

internal meliputi siswa kesulitan dalam mengoperasikan google classroom,

terdapat 1,03% siswa yang belum memiliki smartphone, terdapat siswa yang

kurang memahami isi materi serta kurangnya penjelasan meteri IPA yang telah

disampaikan guru melalui google classroom. Problematika yang bersifat eksternal

meliputi siswa kurang mendapat perhatian dan dukungan dari lingkungan keluarga

dan kurangnya interaksi secara langsung dari guru terhadap siswa. (2) upaya

kepala sekolah yaitu bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam hal sarana

prasarana, wali kelas bertugas untuk mendata kemudian oleh pihak sekolah

diberikan bantuan berupa pemberian data internet. Selain itu, tidak lupa

memberikan motivasi berupa video yang langsung dapat diakses siswa melalui

forum pada google classroom, upaya guru yaitu menggunakan pembelajaran

berupa video dan memantau setiap perkembangan siswa dalam memahami

pembelajaran melalui googel classroom, upaya siswa yaitu mencari materi yang

belum dipahami melalui google, youtube serta beberapa sumber buku lainnya.

Tingkat motivasi belajar IPA siswa SMP Negeri 4 Salatiga dalam pembelajaran

menggunakan google classroom selama adanya covid-19 yaitu sedang dengan

frekuensi 28 dan persentase 56%.

Page 41: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

28

Kedua, penelitian yang relevan dengan penelitiian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Sulistia (2020) dengan judul penelitian “ Identifikasi Hambatan

Guru dalam Pembelajaran pada Sekolah Inkluisi”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi guru kelas inkluisi di SD Negeri

131/IV Kota Jambi yaitu: (1) meteri pembelajaran yang tidak tersampaikan secara

utuh, (2) penggunaan pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat untuk

semua peserta didik, (3) kebijakan penilaian yang berlaku, (4) modifikasi

kurikulum.

Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Masruroh (2015) dengan judul penelitian “Problematikan Pendidik

Dalam Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Di SD Islam AL-Madina

Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika yang dialami guru

yaitu: (1) masalah yang berasal dari guru, yakni mayoritas guru SD Islam Al-

Madina Semarang masih gagap teknologi informasi, kesulitan memilih media

pembelajaran berbasis teknologi informasi yang cocok dengan materi

pembelajaran. (2) masalah dari peserta didik, yaitu berkaitan dengan karakteristik

siswa yang berbeda-beda. (3) masalah dari media pembelajaran berbasis teknologi

informasi itu sendiri, yaitu alat atau media berbasis teknologi informasi masih

terbatas dan masalah teknis. Adapaun jalan alternatif yang dapat dilakukan untuk

mengatasi masalah tersebut antara lain: meningkatkan kompetensi pedagogik guru

melalui pelatihan, seminar, atau workshop, memberi bimbingan atau dampingan

pada siswa secara berkelompok maupun individu, dan penembahan media

pembelajaran dengan cara menjalin kerja sama antara sekolah, masyarakat dan

pemerintah.

Page 42: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

29

2.2 Kerangka Berpikir

Mewabahnya Covid-19 di dunia pendidikan mengakibatkan proses

pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka harus dialihkan menjadi

pembelajaran secara daring atau online. Guru dan peserta didik merupakan pelaku

utama dalam pembelajaran tersebut. Dimana guru bertugas sebagai orang yang

memberikan ilmu dan membimbing peserta didik agar mampu mengembangkan

kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan peserta didik adalah subjek dalam

kegiatan pembelajaran tersebut, orang yang menerima ilmu, dan orang yang harus

mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui bimbingan oleh guru.

Perbedaan cara belajar yang biasa dilakukan oleh guru maupun peserta didik

akibat dari Covid-19 ini tentunya menimbulkan hambatan-hambatan baik dalam

perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pembelajaran yang berakibat proses

pembelajaran tidak berjalan dengan lancar sehingga tujuan pembelajaran tidak

tercapai.

Penelitian ini akan membahas mengenai hambatan guru dalam pelaksaan

pembelajaran daring di SD Negeri 47/IV Kota Jambi. Berdasarkan uraian diatas,

kerangka berpikir penelitian ini dapat ditunjukkan pada gambar berikut:

Page 43: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

30

Pandemi COVID-19

Adanya Pembelajaran Daring

Perencanaan Pelaksanaan Penilaian

Hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan

pembelajaran daring

di kelas V.B SDN 47/IV Kota Jambi

Solusi dari hambatan-hambatan yang dihadapi guru

dalam pelaksanaan pembelajaran daring

di kelas V.B SDN 47/IV Kota Jambi

Gambar 2.1 kerangka berpikir

Page 44: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN 47/IV Kota Jambi, yaitu di Telanaipura.

Alasan Peneliti memilih tempat penelitian di SDN 47/IV Kota Jambi, karena

sekolah tersebut telah menerapkan pembelajaran daring selama masa pandemi

Covid-19. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2020/2021.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hambatan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran daring di SDN 47/IV Kota Jambi.

Studi kasus merupakan suatu metode penelitian yang mendalami suatu

keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan langka-

langkah sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis

data, dan pelaporan hasilnya. Sejalan dengan pendapat Fitrah dan Luthfiyah

(2007:51) “Studi kasus adalah strategi penelitian dimana didalam penelitian ini

menyelidiki secara cermat suatu peristiwa, aktivitas, dan proses”.Penelitian studi

kasus bertujuan secara khusus menjelaskan dan memahami objek yang diteliti

sebagai suatu kasus.

3.3 Data dan Sumber Data

1. Data Primer

Menurut Purhantara (2010: 79) mengatakan bahwa data primer adalah data

yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dari hasil observasi dan wawancara guru kelas V.B dan kepala sekolah

Page 45: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

32

SDN 47/IV Kota Jambi mengenai hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam

pelaksanaan pembelajaran daring.

1. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2016: 225) mengatakan bahwa data sekunder adalah

sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder pada penelitian

ini berupa dukomentasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) daring,

kemudian pendokumentasi berupa foto kegiatan pembelajaran daring melalui

aplikasi belajar zoom dan whatsapp.

3.4 Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan orang atau informan yang memberikan

informasi terhadap data atau hal-hal yang diperlukan oleh peneliti terhadap

penelitian yang sedang dilaksanakan. Menurut Moleong (2010: 132) menyebutkan

subjek penelitian sebagai informan yang berarti orang yang dimanfaakan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan keadaan latar penelitian.

Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu guru kelas V.B dan

kepala sekolah SD Negeri 47/IV Kota Jambi yang telah menerapkan pembelajaran

daring selama masa pandemi Covid-19.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data,

digunakan instrumen pembantu yang sesuai dengan teknik pengumpulan data

yang digunakan, yaitu pedoman observasi dan pedoman wawancara.

Page 46: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

33

3.5.1 Teknik Observasi

Observasi merupakan cara untuk mendapatkan data dengan melihat dan

mengamati langsung dari apa yang diteliti. Observasi yang digunakan yaitu

observasi non partisipan. Observasi non partisipan yaitu pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti tetapi penelti tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Dimana dalam penelitian ini, peneliti hanya mengamati guru ketika melaksanakan

pembelajaran daring karena peneliti ingin melihat kendala ataupun hambatan yang

ditemui guru ketika pembelajaran daring berlangsung.

Pada penelitian ini, teknik yang digunakan yaitu observasi tentang

hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang meliputi

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian

pembelajaran daring. Sebelum melakukan observasi, peneliti membuat pedoman

observasi sebagai acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari

konteks yang menjadi tujuan penelitian.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi

Aspek Komponen Sub Komponen

Hambatan guru

dalam

pelaksanaan

pembelajaran

daring

a. Perencanaann

pembelajaran daring

Perencaraan yang dilakukan guru

kelas sebelum pelaksanaan

pembelajaran

b. Pelaksanaan

pembelajaran daring

Kegiatan pendahuluan

Kegiatan inti

Solusi hambatan-

hambatan

pembelajaran

daring

Kegiatan penutup

c. Penilaian

Pembelajaran Daring

Penilaian sikap

Penilaian pengetahuan

Penilaian keterampilan

Dimodifikasi : Riyana (2020:29)

Page 47: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

34

3.5.2 Teknik Wawancara

Menurut Sudaryono (2016: 82) “Wawancara adalah suatu cara pengumpulan

data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”.

Dalam penelitian ini penggunaan teknik wawancara bertujuan untuk memperoleh

informasi yang lebih mendalam kepada narasumber mengenai hambatan yang

dialami dalam pembelajaran daring.

Pada penelitian ini, teknik yang digunakan yaitu wawancara tentang

hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang meliputi

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian

pembelajaran daring serta solusi dari hambatan yang dialami.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Wawancara

Aspek Komponen Sub Komponen

Hambatan guru

dalam

pelaksanaan

pembelajaran

daring

a. Perencanaann

pembelajaran

daring

Perencanaan yang dilakukan guru

kelas sebelum pelaksanaan

pembelajaran

Solusi Hambatan-

Hambatan

pembelajaran

daring

b. Pelaksanaan

pembelajaran

daring

Kegiatan pendahuluan

Kegiatan inti

Kegiatan penutup

c. Penilaian

Pembelajaran

Daring

Penilaian sikap

Penilaian pengetahuan

Penilaian keterampilan

Dimodifikasi : Riyana (2020:29)

Page 48: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

35

3.5.3 Teknik Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2016: 240) “Dokumentasi merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlaku dalam penelitian”. Dalam penelitian ini data dokumentasi

meliputi dokumen RPP daring serta pendokumentasi berupa foto kegiatan

pembelajaran daring.

3.6 Uji Validasi Data

Penelitian menggunakan teknik triangulasi, menurut Moleong (2010:330)

“Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu”. Pada penelitian ini peneliti memilih teknik

triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber berarti menguji keabsahan data dengan cara mengecek

data yang telah diperoleh dari melalui beberapa sumber, data tersebut dianalisis

oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan, selanjutnya diminta

kesepakatan dengan beberapa sumber tersebut dideskripsikan, dikategorikan,

aman yang memiliki tanggapan yang sama, yang berbeda dan mana yang spesifik.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam

penelitian ini, peneliti mengungkapkan data tentang hambatan guru dalam

pembelajaran daring dengan teknik wawancara, lalu dicek dengan observasi,

kemudian dengan dokumentasi.

Page 49: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

36

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang diperoleh peneliti, peneliti menggunakan

model Miles and Huberman untuk menganalisis data yang telah ada. Adapun

model tersebut dengan melakukan tahap-tahap yang diawali dengan

mengumpulkan data, mereduksi data, mendisplay data dan memverikasi. Tahap-

tahap menganalisis data menurut sugiyono (2016:247) sebagai berikut:

1. Reduksi data.

Berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-

hal yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam penelitian ini, peneliti

berfokus terhadap hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

daring. Tahap reduksi data pada penelitian ini meliputi:

a. Melakukan observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran daring untuk

mengetahui hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

daring di kelas V.H SD Negeri 47/IV Kota Jambi pada masa pandemi

Covid-19.

b. menentukan subjek dalam penelitian yang akan dijadikan sebagai

informan dalam penelitian.

c. Melakukan wawancara terhadap subjek penelitian yang telah dijadikan

informan dalam penelitian.

2. Penyajian data.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Pada penelitian ini, data disajikan dalam bentuk teks naratif berupa uraian

Page 50: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

37

singkat dari hasil observasi dan wawancara tentang hambatan-hambatan guru

dalam pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19.

3. Verifikasi atau penarik kesimpulan

Langkah yang dilakukan setelah menyajikan data adalah menyimpulkan

data. Kesimpulan dalam peneltian kualitatif merupakan suatu temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu objek yang sebelumnya belum jelas menjadi jelas setelah diteliti.

Penarikan kesimpulan pada penelitian ini menggunakan cara dengan

membandingkan antara data yang diperoleh seperti hasil wawancara guru wali

kelas dengan hasil observasi mengenai hambatan-hambatan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di SD Negeri

47/IV Kota Jambi.

3.8 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan peneliti yaitu meliputi:

1. Penelitian dilakukan melalui studi pendahuluan menggunakan teknik

observasi di SD Negeri 47/IV Kota.

2. Menentukan permasalahan yang akan diteliti berdasarkan hasil observasi.

3. Mengumpulkan data penelitian untuk menjawab rumusan masalah penelitian

menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan

dokumentasi.

4. Menguji keabsahan data yang didapat selama penelitian menggunakan teknik

triangulasi.

5. Menganalisis data hasil penelitian dengan cara reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan.

Page 51: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 47/IV Kota Jambi. Sekolah ini

menempati lahan seluas 1,680 M2 yang berlokasi di JL. RE. Martadinata No.38,

Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. SDN 47/IV Kota Jambi ini memiliki 527

siswa laki-laki, 576 siswa perempuan dan 53 orang guru serta 35 rombongan

belajar (rombel).

4.1.2 Visi dan Misi Sekolah

Adapun Visi dan Misi SDN 47/IV Kota Jambi sebagai berikut:

Visi Sekolah: “Beriman, Bermutu dan Berbudaya Lingkungan.”

Misi Sekolah:

1. Melaksanakan pendidikan agama seutuhnya guna membentuk siswa yang

bertakwa bertakwa, berakhlak mulia sejak usia dini.

2. Menjadikan SDN 47/IV Kota Jambi sebagai pusat perubahan dan

pembaharuan pendidikan di Provinsi Jambi.

3. Mencerdaskan siswa, membekali keterampilan dan menguasai IPTEK

serta mengembangkan mutu sumber daya manusia.

4. Membentuk guru dan siswa yang berkaraker, berwawasan kebangsaan,

berbudaya sehat, disiplin, dan tanggung jawab.

5. Membudayakan sekolah bersih, sehat dan hijau dalam upaya

mensukseskan ADIWIYATA.

Page 52: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

39

4.1.3 Data Siswa Kelas V.B SDN 47/IV Kota Jambi

Siswa kelas V.B berjumlah 33 orang dalam satu kelas, yang terdiri dari 16

orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Berikut ini adalah nama-nama siswa

kelas V.B di SDN 47/IV Kota Jambi:

Tabel 4.1Daftar Nama Siswa Kelas V.B

No. Nama Siswa L/P

1. AK P

2. DF L

3. DDM P

4. FNR L

5. FA P

6. HUS P

7. IBR P

8. JAR L

9. JSBT L

10 KAR L

11. KLUR L

12. KZQ P

13. KSL P

14. LARH P

15. MAN L

16. MEP L

17. MG L

18. MRAZ L

19. MA L

20. MDR L

21. MF L

22. MHRP L

23. NF P

24. NR L

25. NA P

26. OP L

27. QSD P

28. QS P

29. RH P

30. SYH P

31. SSS P

32. WTZ P

33. ZKM P

Page 53: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

40

4.2 Deskripsi Temuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 47/IV Kota Jambi dengan subjek

penelitian yaitu kepala sekolah dan guru kelas V.B yang melaksanakan

pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19 di SDN 47/IV Kota Jambi.

Fokus penelitian ini adalah hambatan-hambatan yang dialami guru baik

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dalam jaringan

(daring) serta solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dialami.

Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi yang dilaksanakan pada saat

pelaksanaan pembelajaran daring menggunakan aplikasi zoomeeting, selanjutnya

data diperoleh melalui wawancara kepada guru kelas V.B dan kepala Sekolah

SDN 47/IV Kota Jambi, serta data dokumentasi.:

4.2.1 Hambatan-Hambatan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran

Dalam Jaringan (Daring).

Dalam perencanaan pembelajaran guru membuat perangkat pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada (Selasa, 05/01/2021)

dapat diketahui bahwa sebelum melaksanakan pembelajaran guru telah

mempersiapkan beberapa hal seperti menyediakan tempat dan laptop yang akan

digunakan saat pembelajaran daring, dan guru telah menyediakan RPP hingga

LKPD. RPP yang digunakan guru terdiri dari beberapa hal seperti tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, metode, serta penilaian

yang akan digunakan dalam pembelajaran daring, serta guru juga mempersiapkan

absen kehadiran siswa.

Page 54: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

41

Peneliti melakukan wawancara mengenai hambatan yang dialami ketika

menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran kepada guru kelas V.B yakni Ibu

E menjelaskan kepada peneliti bahwa:

”Sejauh ini belum ada hambatan, karena guru tentunya paling utama sebelum

memulai proses belajar mengajar guru harus menyusun materi pelajaran

dalam bentuk RPP memperhatikan tujuan pembelajaran agar nantinya siswa

mengerti tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tidak hanya menyusun RPP

saja tetapi guru juga mengembangkannya menjadi Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) yang nantinya digunakan sebagai penugasan peserta didik di

rumah, agar selama di rumah peserta didik juga harus tetap belajar”. (Kamis,

7/01/2021)

Dari hasil temuan di atas, diketahui bahwa belum ada ditemukan hambatan

dalam menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran, dikarenakan guru telah

menyajikan materi pembelajaran secara sistematis dan praktis dalam sebuah

bentuk RPP yang akan digunakan guru sebagai panduan dalam melaksanakan

pembelajaran, serta mempersiapkan LKPD.

Pembelajaran jarak jauh secara daring dilakukan dengan lokasi yang

berbeda antara guru dengan siswa, maka dari itu diperlukan media pembelajaran

yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Guru

memiliki peran dalam memilih dan menentukan media pembelajaran yang tepat

karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik. Kesalahan dalam

memilih media pembelajaran dapat membuat peserta didik tidak konsentrasi, tidak

tertarik bahkan merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran yang diberikan. Oleh

karena itu, dalam memilih media pembelajaran hal utama yang harus diperhatikan

yaitu tahap perkembangan peserta didik, karena peserta didik dengan tahap yang

berbeda harus menerima pembelajaran menggunakan media yang berdeda pula.

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh peneliti mengenai pemilihan

media pembelajaran kepada guru kelas V.B (Selasa, 5/01/2021), dapat diketahui

Page 55: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

42

bahwa sebelum melaksanakan pembelajaran guru telah mempersiapkan media

pembelajaran yang akan digunakan saat pembelajaran. Dimana media ini

berfungsi untuk memudahkan guru saat menyampaikan isi materi yang akan

dipelajari peserta didik. Peneliti melihat guru menggunakan media pembelajaran

berupa video pembelajaran yang dipilih dari youtube sesuai dengan materi dan

tujuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru merasa dengan menggunakan

media berupa video pembelajaran dapat memudahkan siswa dalam memahami

materi pembelajaran jarak jauh secara daring.

Wawancara dengan guru kelas V.B yakni Ibu E mengenai media

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran menjelaskan bahwa:

“Untuk pembelajaran selama pandemi ini, media yang digunakan

sederhana saja berupa video pembelajaran dari youtube yang sesuai dengan

materi dan tujuan pembelajaran.”(Kamis, 7/01/2021)

Guru juga menambahkan mengenai hambatan yang dialami ketika

melakukan pemilihan media pembelajaran yaitu:

“Hambatannya pasti ada, karena karakter dan cara belajar siswa berbeda-

beda, maka benar-benar perlu diperhatikan dalam memilih media

pembelajaran. menurut ibu, menggunakan media berupa video

pembelajaran sudah cukup memudahkan siswa memahami materi

pembelajaran, namun ibu merasa masih sedikit terkendala dikarenakan sulit

mengetahui siswa paham atau tidak terhadap materi yang disampaikan

melalui media video tersebut. Selain itu hambatan lainnya yaitu terkendala

saat ingin mengadakan praktek. Karena pembelajaran yang dilakukan

sebelum pandemi, biasanya ibu di sekolah membuat media alat pernapasan

manusia sehingga siswa mudah memahami materi dengan adanya media

yang nyata, akan tetapi berbeda ketika pembelajaran secara daring, guru

hanya menggunakan media video pembelajaran dari youtube sehingga

dikhawatirkan siswa kurang memahami jika tidak dijelaskan secara

langsung”. (Kamis, 7/01/2021)

Berdasarkan temuan di atas dapat dideskripsikan bahwa dalam pemilihan

media pembelajaran, guru sudah semaksimal mungkin mengupayakan untuk

menggunakan media pembelajaran dengan memperhatikan perbedaan

karakteristik dan cara belajar peserta didik. Dan dengan pertimbangan tersebut

Page 56: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

43

guru memutuskan menggunakan media pembelajaran berupa video pembelajaran

dari youtube sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. Dari hasil

wawancara, guru mengalami kendala dalam memilih media pembelajaran ketika

hendak melaksanakan materi yang bersifat praktek, dikarenakan siswa tidak bisa

datang ke sekolah untuk mengadakan praktek percobaan akibat pencegahan

penularan virus corona. Oleh karena itu, pembelajaran dilakukan di rumah

melalui video pembelajaran sehingga sulit untuk mengetahui apakah siswa

mampu menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan media tersebut.

Selain itu, perencanaan lain yang dipersiapkan guru sebelum

melaksanakan pembelajaran yaitu metode pembelajaran yang akan digunakan

dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dari RPP yang disusun oleh guru

tercantum bahwa guru menggunakan metode diskusi, tanya jawab, ceramah, dan

penugasan. Dalam menentukan metode yang tepat guru memperhatikan beberapa

faktor yaitu melihat tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik dan bahan

materi, serta kesediaan waktu, media, dan sumber belajar. Dari hasil wawancara

yang dilakukan peneliti kepada guru kelas V.B bahwa guru mengatakan:

”Untuk pemilihannya yang pasti ibu memperhatikan karakter siswa dalam

belajar, kemudian melihat bahan ajarnya, dan alokasi waktunya. Jadi metode

yang bisa ibu gunakan berupa metode diskusi, ceramah, tanya jawab, dan

penugasan berupa memberikan lembar kerja.” (Kamis, 7/01/2021)

Guru juga menambahkan mengenai hambatan yang dialami dalam pemilihan

metode pembelajaran menjelaskan bahwa:

“Untuk pemilihan metode pembelajaran alhamdulillah tidak ada hambatan,

hanya saja dalam pelaksanaannya terkadang masih ada saja siswa kurang

memperhatikan saat menyampaikan materi pembelajaran”.(Kamis,

7/01/2021)

Dari hasil temuan di atas diketahui bahwa guru menggunakan metode

pembelajaran berupa metode diskusi, tanya jawab, ceramah, dan memberikan

Page 57: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

44

lembar kerja. Metode yang akan digunakan disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik peserta didik, bahan materi,

kemampuan guru dalam mengajar, dan waktu serta perlengkapan yang tersedia.

Dengan demikian, metode yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan dan tidak

menyulitkan guru maupun siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan dengan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, bahwa

guru telah melaksanakan perencanaan pembelajaran seperti menyediakan tempat

dan laptop, dan membuat perangkat pembelajaran. Selain itu, pembuatan RPP

yang sederhana sehingga tidak membebani peserta didik, dan juga pembuatan

jadwal yang terencana. Namun, peneliti menemukan masih terdapat hambatan

guru dalam melakukan perencanaan pembelajaran yaitu mengalami kendala dalam

memilih media pembelajaran yang tepat ketika hendak melaksanakan praktek,

dikarenakan siswa tidak bisa datang ke sekolah dan dikhawatirkan siswa kurang

menguasai materi hanya dengan mengamati video pembelajaran saja.

4.2.2 Hambatan-Hambatan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam Jaringan (Daring).

Dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring guru menggunakan media

online berupa platform belajar seperti whatsapp, zoom, google clasroom, google

from, quiziz, sms, dan telepon. Dalam pelaksanaannya, guru kelas V.B lebih

banyak melakukan pembelajaran melalui whatsapp. Dimana guru membuat

whatsapp group sehingga semua siswa dapat terlibat dalam group. Pada awal

pembelajaran, guru mengirimkan pesan maupun video berupa sapaan kepada

siswa, kemudian dilanjutkan dengan mengirimkan materi pelajaran berupa link

video dari youtube yang harus disimak oleh peserta didik, dan pemberian tugas

Page 58: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

45

untuk dikerjakan pada hari itu. Tugas yang dikirimkan dapat dibuat dalam bentuk

foto hasil tugas dan dikirim lewat google clasroom pada akun masing-masing

siswa, untuk selanjutnya dilakukan penilaian oleh guru. Selain itu, pembelajaran

daring dilakukan menggunakan zoom hanya satu kali dalam seminggu,

dikarenakan sebagian besar siswa masih menggunakan handphone orang tuanya,

dan juga beberapa siswa yang terkendala oleh sinyal dan kuota.

Pada saat pembelajaran menggunakan zoom, guru melaksanakan

pembelajaran sama seperti pembelajaran pada umumnya. Yang mana guru

melakukan tahapan-tahapan pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan, inti,

dan penutup.

1) Kegiatan Pendahuluan

Peneliti melakukan observasi dengan mengikuti pembelajaran yang

dilakukan guru bersama siswa melalui Zoom di kelas V.B pada (Senin,

11/01/2021), terlihat guru E menyapa peserta didik dengan senyum, mengajak

peserta didik berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran. Kemudian tidak

lupa guru selalu memberikan nasihat-nasihat kepada peserta didik untuk selalu

menggunakan protokol kesehatan seperti selalu mencuci tangan, memakai masker,

dan menjaga jarak ketika hendak keluar rumah. Saat guru menjelaskan ternyata

masih ada siswa yang terlambat masuk ke ruang zoom.

Diawal kegiatan guru melakukan kegiatan apersepsi. Apersepsi yang

dilakukan guru yaitu dengan bernyanyi, lagu yang dinyanyikan berhubungan

dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru juga melakukan pengulangan

materi sebelumnya secara singkat untuk mengingatkan kembali peserta didik

mengenai materi yang telah dipelajari. Saat pengulangan materi ada beberapa

Page 59: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

46

siswa yang lupa mengenai materi yang sebelumnya, sehingga guru akan

mengulang kembali menjelaskan materi tersebut. Guru juga tidak lupa

menjelaskan tujuan pembelajaran agar peserta didik mengetahui tujuan

dilaksanakannya pembelajaran tersebut.

Wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas V.B yakni Ibu E

mengenai hambatan yang ditemui saat kegiatan pendahuluan menjelaskan bahwa:

“Iya, yang pertama apersepsi itu siswa kadang muncul terlambat, jadwal di

zoom jam 10.00 wib tapi ada saja siswa yang masuk jam 10.30 wib sehingga

kelewatan. Dan kendala dikoneksi jaringan yang kurang baik jadi sering

keluar masuk ruang zoom. Kemudian kalau motivasi alhamdulillah tidak ada

hambatan, karena ibu selalu menyampaikan ke siswa sehat itu penting

kemudian sesuatu apapun itu harus dimulai dengan bismillah, kemudian

selalu menjaga kesehatan. Dan ibu selalu menyampaikan kepada siswa

bahwa kamu tidak perlu menjadi anak yang pintar tapi jadilah anak yang

berbakti dan berakhlak mulia. Karena pintar itu bonusnya yang penting

berakhlak baik”. (Rabu, 13/01/2021)

Berdasarkan temuan di atas dapat diketahui bahwa guru melaksanakan

kegiatan pendahuluan dengan mengecek kehadiran siswa, kemudian memberikan

motivasi berupa kata-kata nasihat, melakukan pengulangan materi sebelumnya,

dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Akan tetapi, pada tahap ini guru masih

mengalami hambatan dalam pelaksanaannya. Hambatan-hambatan yang dialami

guru pada kegiatan pendahuluan yaitu masih ada siswa yang terlambat masuk

dalam ruang zoom, dan kendala yang kadang harus menghubungkan ulang

dikarenakan koneksi jaringan yang kurang baik.

2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti guru bertugas menyampaikan materi pembelajaran

dengan metode dan media pembelajaran yang telah tercantum dalam RPP. Dari

pengamatan yang dilakukan peneliti terlihat bahwa guru telah menyampaikan

materi pembelajaran sesuai dengan panduan RPP yang telah disusun oleh guru.

Page 60: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

47

Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru menayangkan video

pembelajaran dan didukung dengan menggunakan metode ceramah sehingga

membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.

Selama pembelajaran, guru mengalami kesulitan saat menjelaskan materi

pembelajaran dikarenakan konsentrasi belajar peserta didik terganggu oleh hal

yang menarik perhatian disekitarnya, seperti lebih memperhatikan aktivitas orang

yang berada didekatnya, kemudian bercanda bersama teman. Hal ini membuat

guru harus berulang-ulang menjelaskan materi dan meminta kepada siswa untuk

mematikan mute (microphone). Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran secara

daring yang dilakukan di rumah membuat pembelajaran menjadi kurang efektif.

Hal ini dibuktikan dengan tanggapan guru saat diwawancara mengenai hambatan

dalam pelaksanaan pembelajaran daring yaitu pada saat menyampaikan materi

pembelajaran, guru menjelaskan bahwa:

“Hambatannya itu pasti ada, karena pertama, tempat siswa mengikuti

pembelajaran berada di rumah dimana ada adik-adiknya atau ada

keluarganya yang sedang ramai dan kadang ibu suruh mematikan mic nya

ada yang bisa mematikannya dan ada yang harus selalu diingatkan untuk

mematikan mic ketika ibu menjelaskan ada satu yang ribut jadi kedengaran

semuanya dan itu mengganggu konsentrasi belajar teman yang lain.

Kemudian kendala lainnya pada signal yang lemah (lemot) sehingga harus

berulang-ulang menjelaskan materi”. (Rabu, 13/01/2021)

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, maka dapat

diketahui bahwa guru mengalami hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran

yaitu penyampaian materi yang kurang maksimal dikarenakan peserta didik asik

bercanda bersama teman dan kurang memperhatikan guru saat menjelaskan

materi. Kemudian, kendala pada akses internet yang lemah membuat

pembelajaran secara daring kurang efektif.

Page 61: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

48

Selain itu, dalam pembelajaran menggunakan zoom guru hanya melakukan

sebanyak satu kali dalam seminggu. Selanjutnya hanya melakukan pembelajaran

via Whatsapp. Padahal, di sekolah tersebut sangat banyak platform yang

mendukung dalam proses pembelajaran secara daring seperti Quiziz, Google

Clasroom, Zoom, Webex, dan Google From. Dengan demikian, dalam mendesain

pembelajaran daring tidak hanya berfokus pada video saja, tetapi juga perlu

didukung oleh platform belajar yang menunjang kegiatan pembelajaran secara

daring.

Guru mengatakan telah menerapkan berbagai platform belajar, akan tetapi

guru masih mengalami kendala dalam mengaplikasikannya dikarenakan

keterbatasan sarana dan prasarana sebagian peserta didik yang belum memadai.

Hal ini dibuktikan dari pernyataan guru mengenai keterbatasan sarana dan

prasarana siswa yang belum memadai:

“Iya, dalam pembelajaran daring ibu menggunakan platrorm seperti quiziz,

google clasroom, google from, whatsapp dan zoom. Karena semua tugas-

tugas dan ulangan harian siswa itu dikirim ke google clasroom, penggunaan

quiziz biasa kita gunakan itu ketika materi dalam satu tema telah habis

dipelajari baru ibu akan mengadakan quiziz. Hambatannya yaitu tidak semua

siswa selalu ikut dalam pembelajaran seperti menggunakan zoom,

dikarenakan siswa yang masih menggunakan handphone orang tuanya

sehingga harus menunggu orang tuanya pulang dari kerja. Kemudian, saat

dikasih tugas ada beberapa siswa yang tidak bisa membuka link yang

diberikan mungkin karena belum mendownload aplikasinya.”

(Rabu,13/01/2021)

Dari pernyataan guru di atas, peneli melihat betapa pentingnya sarana dan

prasarana yang memadai sebagai penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran

daring. Pihak sekolah juga telah mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran

daring dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai seperti

tersedianya fasilitas wifi, memberikan pelatihan-pelatihan melalui Workshop-

Workshop, serta bantuan dari pemerintah yang telah menyediakan kuota gratis

Page 62: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

49

bagi guru dan siswa. Hal ini dibuktikan dari tanggapan kepala sekolah yakni

Bapak A mengenai pelaksanaan pembelajaran di SDN 47/IV Kota Jambi:

“ Iya, alhamdulillah untuk di sekolah ini 99% kita sudah melaksanakan

pembelajaran daring. Indikatornya yaitu kita sudah mengecek kepada anak-

anak dan kepada guru-guru dan mendata melalui Google Form dan semua

sudah melaksanakan pembelajaran daring dengan berbagai teknik seperti

menggunakan platform Zoomeeting, Google Clasroom, Google Form.

Seiring dengan pandemi ini mau tidak mau,suka tidak suka guru harus

berhubungan dengan laptop dengan internet. Karena ini sifatnya mendadak

sehingga sekitar 10% masih ada guru yang belum begitu memahami

teknologi (gaptek) sehingga kita dampingi, kita lakukan pelatihan-pelatihan

melalui workshop-workshop. Selain itu juga segala fasilitis kita penuhi,

seperti wifi karena bagaiman mau melakukan pembelajaran secara daring jika

tidak memiliki akses internet.” (Selasa, 19/01/2021)

Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran daring di masa

pandemi covid-19 dikarenakan keterbatasan dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Berdasarkan tanggapan guru, beberapa kendala yang ditemui yaitu

seperti peserta didik yang tidak memperhatikan guru dikarenakan asik bercanda

bersama teman, kemudian kendala dari orang tua yang kurang perhatian dalam

membimbing siswa belajar di rumah dikarenakan kesibukan orang tua sehingga

guru kesulitan dalam mengontrol perkembangan belajar siswa. Selain itu faktor

sarana dan prasarana sebagian siswa yang kurang memadai, dikarenakan masih

menggunakan handphone orang tua dan harus menunggu orang tuanya pulang

dari kerja, dan juga kendala oleh signal yang lemah membuat siswa kurang

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, kendala yang ada

menjadi sangat berpengaruh terhadap kurangnya pemahaman materi pembelajaran

yang telah disampaikan oleh guru terhadap siswa.

3) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, guru telah sampai pada tahap akhir pembelajaran.

Dalam kegiatan penutup, guru dituntut untuk mampu memiliki keterampilan

Page 63: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

50

dalam menutup pembelajaran, karena jika seorang guru hanya mengucapkan

hamdalah dan membaca doa saja untuk mengakhiri pembelajaran maka peserta

didik tidak akan pernah mengetahui inti dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Kegiatan penutup dalam pembelajaran sangat penting, hal ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat pencapaian peserta didik serta tingkat keberhasilan guru dalam

sebuah proses pembelajaran.

Dari hasil pengamatan, terlihat guru bersama siswa melakukan kegiatan

penutup dengan merangkum inti pokok pembelajaran yang telah dilakukan,

kemudian guru juga memberi petunjuk untuk topik pembelajaran berikutnya.

Selain itu, diakhir jam pelajaran guru meninjau kembali apakah inti pelajaran

yang telah diajarkan sudah dikuasai oleh peserta didik atau belum. Dalam

melakukan tinjauan kepada peserta didik, guru melakukan beberapa usaha seperti

meminta siswa membuat ringkasan inti pokok pelajaran agar dapat memantapkan

penguasaan inti dari pokok-pokok materi pelajaran. Selain itu, tidak lupa guru

mengevaluasi pembelajaran untuk mengetahui apakah siswa memperoleh

wawasan yang utuh tentang materi yang telah dipelajari, seperti memberikan soal-

soal tertulis maupun lisan.

Dillihat dari tanggapan guru mengenai pemahaman peserta didik setelah

melakukan pembelajara, guru kelas V.B yakni Ibu E menjelaskan bahwa:

“Iya, karena keterbasan jarak jadi sulit untuk mengontrol siswa saat belajar di

rumah. Saat ditanya sih siswa selalu menjawab paham, tapi saat ngumpulin

tugas masih banyak yang belum mengumpulkan. Ibu juga mengerti ya karena

keadaan sekarang, dan juga cara belajar tiap siswa berbeda-beda. Ada siswa

yang memang benar-benar paham dan saat ditanya juga bisa menjawab, tetapi

ada juga siswa yang harus dibimbing pelan-pelan sehingga dengan

pembelajaran yang tidak tatap muka seperti sekarang peran orang tua sangat

membantu anaknya untuk membimbing anak belajar di rumah”. (Rabu,

13/01/2021)

Page 64: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

51

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru, dapat diketahui

bahwa dalam pelaksanaan kegiatan penutup guru telah melaksanakan semaksimal

mungkin, namun masih ada beberapa kendala dikarenakan keterbatasan

penyampaian materi pembelajaran yang kurang efektif sehingga sangat

berdampak pada pemahaman materi pembelajaran oleh peserta didik. Terbukti

masih ada peserta didik yang belum memahami materi pembelajaran saat guru

melakukan tanya jawab.

4.2.3 Hambatan-Hambatan Guru dalam Penilaian Pembelajaran Dalam

Jaringan (Daring).

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada (Senin, 18/01/2021), guru kelas

V.B melakukan penilaian pada saat melakukan pembelajaran secara daring

melalui whatsapp dan zoom. Penilaian yang digunakan guru meliputi penilaian

sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada saat pembelajaran guru sangat

memperhatikan siswa mulai dari kehadiran siswa, kedisiplinan siswa saat masuk

ruang zoom sesuai dengan jadwal, sikap dan tingkah laku siswa saat belajar, serta

respon yang diberikan siswa ketika pembelajaran baik itu diskusi maupun

mengutarakan pendapat. Seperti yang dijelaskan oleh guru kelas V.B yakni Ibu E

sebagai berikut:

“Kegiatan penilaian yang ibu lakukan berupa penugasan yang diberikan dan

respon yang diberikan ke guru. Jadi setiap siswa itu telah memiliki akun

kelas online masing-masing, seperti akun zoom,whatsapp,google clasroom,

dimana setiap tugas-tugas yang diberikan akan dikumpulkan ke google

classroom, yang didalamnya berisi absen kehadiran siswa, serta tugas-tugas

yang telah dikerjakan. Semua tugas yang dikerjakan dan nilai-nilai akan

tersimpan dalam akun masing-masing siswa. Ketika guru memberikan tugas,

guru bisa memantau berapa siswa yang telah masuk kelas online dan yang

telah mengerjakan dalam rentang waktu yang diberikan. Setelah siswa

mengerjakan tugas yang diberikan saat itu juga nilai yang didapatkan akan

muncul, kemudian ibu mengadakan quiziz untuk mengevaluasi pemahaman

siswa”. (Senin, 18/01/2021)

Page 65: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

52

Berdasarkan penjelasan dari guru kelas V.B di atas, penilaian atas tugas-

tugas siswa dilakukan melalui google clasroom, dikarenakan setiap siswa telah

memiliki akun masing-masing dan semua tugas yang diberikan akan dikumpul

dan dinilai lewat google clasroom. Selain itu, guru juga mengevaluasi

pemahaman siswa menggunakan quiziz. Guru akan mengadakan quiziz pada saat

pembelajaran satu tema telah selesai dilakukan, maka untuk mengevaluasi

pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dilakukan guru mengadakan

quiziz. Dalam quiziz terdapat soal-soal mengenai materi yang telah dipelajari.

Peserta didik sangat antusias dalam mengikuti quiziz dikarenakan setelah

mengerjakan siswa langsung dapat melihat hasil nilai yang diperoleh dari soal-

soal yang dikerjakan.

Berdasarkan hasil wawancara guru juga mengatakan bahwa masih kesulitan

dalam melakukan penilaian belajar peserta didik dikarenakan terdapat siswa yang

tidak mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan. Hal ini sesuai dengan tanggapan

dari guru kelas V.B sebagai berikut:

“Iya, kesulitannya itu ketika melakukan penilaian, karena ada beberapa siswa

yang jarang sekali memberikan tugas, dan praktek.setelah diketahui ternyata

handphone dipakai orang tua, dan yang ada pun terkendala oleh kuota, tugas

diberikan hari ini baru bisa dibuka tiga hari berikutnya. Dan juga kurang

pengawasan terhadap belajar siswa. misalnya ketika ujian guru tidak bisa

mengawasi siswa dalam mengerjakan soal sehingga siswa yang sangat jarang

mengumpulkan tugas dan praktik, namun ketika ujian mendapatkan nilai

yang tinggi, dikhwatirkan orang tua ikut berpartisipasi dalam menjawab soal-

soal”. (Senin, 18/01/2021)

Dari hasil penjelasan guru kelas V.B di atas, diketahui bahwa guru

mengalami kendala dalam melakukan penilaian belajar siswa dikarenakan masih

terdapat siswa yang tidak mengumpulkan tugas-tugas dan praktik. Hal ini

dikarenakan handphone dipakai orang tua, dan juga terkendala oleh kuota. Selain

itu juga, guru mengalami kendala dalam pengawasan pembelajaran, karena yang

Page 66: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

53

terjadi guru memberikan tugas dan orang tua yang mengirimkan hasil pekerjaan

anak. Tanpa adanya pengawasan dalam belajarnya.

4.2.4 Solusi Mengatasi Hambatan-Hambatan dalam Pembelajaran Dalam

Jaringan (Daring)

Berdasarkan hambatan-hambatan yang terjadi, maka diperlukan solusi

untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Dari hasil wawancara terhadap

guru kelas V.B dan kepala sekolah SDN 47/IV Kota Jambi, ditemukan beberapa

solusi yang dapat mengatasi hambatan-hambatan yang dialami oleh guru dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran daring. Dari wawancara

yang peneliti lakukan, kepala sekolah mengatakan:

“(1) Kita selalu berkomunikasi kepada guru-guru apa kendalanya, dan

kemudian membuat perencanaan. Kemudian jika kendalanya, guru kurang

dalam menggunakan teknologi solusinya akan didampingi oleh guru-guru

yang ahli ITE dan memberikan pelatihan-pelatihan melalui workshop-

workshop. Dan segala fasilitas kita penuhi seperti wifi sehingga tidak ada

alasan untuk tidak melaksanakan pembelajaran. (2) Solusi bagi siswa, jika

kendalanya pada waktu orang tua, maka solusinya dengan membuat jadwal

pembelajaran kapan dia siap. (3) Dengan orang tua juga begitu, kita

komunikasi apa kendalanya, karena orang tua yang sangat tau bagaimana

perkembangan belajar anaknya di rumah. Jika permasalahannya pada kuota,

untuk solusinya setiap anak telah mendapatkan bantuan kuota dari

Kemendikbud sehingga itu harus sangat dimanfaatkan dengan baik, jika anak

yang menggunakan handphone orang tuanya maka mengatasinya dengan

menghubungi orang tua siswa secara personal dengan mengkonfirmasi

kesiapan anak untuk mengikuti pembelajaran, sehingga ada tanggung jawab

kita bersama.” (Selasa, 19/01/2021)

Pernyataan dari Bapak A selaku kepala sekolah ditambahkan dan diperkuat

oleh pernyataan Ibu E selaku guru kelas V.B SDN 47/IV Kota Jambi. Ibu E

menjelaskan bahwa:

“Kendala-kendala yang dialami saat pembelajaran daring seperti media

pembelajaran cara mengatasinya ibu mengirimkan video tutorial percobaan

dan ketika hendak melakukan praktek ibu meminta siswa mengirimkan hasil

pekerjaannya melalui Whatsapp. Jika kendalanya pada siswa yang kurang

memahami materi pembelajaran solusinya ibu akan melakukan pengajaran

perbaikan berupa pengulangan materi yang belum dipahami oleh siswa secara

kelompok maupun individual. Jika permasalahan pada waktu orang tua

karena sebagian siswa masih menggunakan handphone orang tuanya dan

Page 67: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

54

kadang harus bergantian dengan saudaranya, maka cara mengatasinya ibu

akan membuat jadwal menjadi 2 shift pagi dan sore hari sesuai dengan

kesiapan siswa menunggu orang tuanya pulang dari kerja. Jika

permasalahannya pada kuota dan koneksi jaringan yang lemah, cara

mengatasinya selama masa pandemi covid-19 baik guru maupun siswa telah

mendapatkan bantuan kuota dari Kemendikbud, dikarenakan jaringan yang

terbatas mau tidak mau harus tetap melaksanakan pembelajaran dengan

sabar. Kemudian jika permasalahan pada penilaian siswa, cara mengatasinya

ibu akan menghubungi orang tua siswa secara personal untuk menanyakan

apa permasalahannya dan melakukan video call antara guru dan siswa agar

siswa tidak ketinggalan materi dan tugas-tugas dan pada saat pemberian tugas

guru bekerjasama dengan orang tua untuk mengawasi anaknya dalam belajar

di rumah melalui video call maupun foto kegiatan siswa belajar dari rumah”.

(Senin, 18/01/2021)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru dan kepala

sekolah SDN 47/IV Kota Jambi diketahui bahwa solusi untuk mengatasi

hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring pada masa

pandemi covid-19 yaitu:

Pertama, kendala pada media pembelajaran solusinya yaitu guru

menggunakan video tutorial sebagai penyampaian materi yang sifatnya percobaan

kepada peserta didik, dan untuk kegiatan praktek guru meminta peserta didik

mengirimkan hasil pekerjaannya melalui whatsapp. Kedua, kendala pada

pemahaman siswa solusinya yaitu guru melakukan pengulangan materi

pembelajaran yang belum dipahami siswa secara kelompok maupun individu

melalui video call.

Ketiga, kendala ketersediaan handphone pada siswa dikarenakan beberapa

peserta didik yang masih menggunakan handphone orang tuanya maka solusinya

yaitu membagi pembelajaran menjadi 2 shift yaitu pagi dan sore hari dengan

pembelajaran yang sama. Bagi orang tua yang memiliki waktu luang di pagi hari

maka siswa dapat mengikuti pembelajaran di pagi hari, tetapi jika bagi orang tua

yang tidak bisa maka siswa dapat mengikuti pembelajaran pada sore hari setelah

orang tua pulang dari kerja.

Page 68: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

55

Keempat, kendala pada kuota dan jaringan solusinya yaitu dengan adanya

bantuan kuota yang diberikan oleh Kemendikbud sehingga hal ini sangat

membantu baik guru maupun peserta didik untuk tetap melaksanakan

pembelajaran dan karena jaringan yang terbatas mau tidak mau harus tetap

melaksanakan pembelajaran dengan sabar.

Kelima, kendala pada penilaian belajar siswa solusinya yaitu guru

memfokuskan satu-satu peserta didik yang sangat jarang mengumpulkan tugas

dan praktek, kemudian guru menghubungi orang tua siswa secara personal untuk

menanyakan apa permasalahannya melalui video call antara guru dan orang tua

agar siswa tidak ketinggalan materi dan tugas-tugas.

Keenam, kendala pada pengawasan belajar siswa. Cara untuk mengatasinya

yaitu guru melakukan pemantauan pendampingan melalui whatsApp group,

kemudian guru juga berkoordinasi bersama orang tua siswa melalui video call dan

mendokumentasikan kegiatan belajar siswa di rumah untuk memastikan adanya

interaksi antara guru dengan orang tua serta memastikan bahwa siswa benar-benar

belajar saat di rumah.

4.3 Pembahasan

Dalam memastikan pemenuhan hak peserta didik dalam belajar di masa

pandemi Covid-19, maka berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang

Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19,

dimana dalam surat edaran tersebut menjelaskan bahwa proses pembelajaran

dilakukan dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh secara daring. Hal ini

dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta

didik. Hal ini juga didukung oleh pendatap Sari, R, P.,Tusyantari, N, B.,&

Page 69: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

56

Suswandari (2020:11) mengatakan bahwa dengan adanya pembelajaran daring ini,

siswa memiliki keleluasaan waktu belajar dan proses pembelajaran bisa dilakukan

dimana saja. Oleh karena itu, pembelajaran daring saat ini menjadi solusi dalam

pembelajaran di masa pandemi covid-19.

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa SDN

47/IV Kota Jambi telah menerapkan pembelajaran jarak jauh secara daring selama

masa pandemi covid-19. Hal ini sesuai dengan pendapat Bapak A selaku kepala

sekolah SDN 47/IV Kota Jambi mengatakan bahwa:

“Iya, alhamdulillah untuk di sekolah ini 99% kita sudah melaksanakan

pembelajaran daring. Indikatornya yaitu kita sudah mengecek kepada anak-

anak dan kepada guru-guru dan mendata melalui Google Form dan semua

sudah melaksanakan pembelajaran daring dengan berbagai teknik seperti

menggunakan platform Zoomeeting, Google Clasroom, Google Form.

Penerapan pembelajaran daring bertujuan untuk mempermudah proses

pembelajaran selama masa pandemi covid-19 melalui penggunaan teknologi

komunikasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Waryanto (2006: 12) bahwa

pembelajaran daring merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan

jaringan internet sebagai metode penyampaian, interaksi dan fasilitas serta

didukung oleh berbagai bentuk layanan lainnya.

Menurut Daryanto dan Muljo (2012: 143-144) mengemukakan bahwa

pengelolaan pembelajaran adalah suatu proses pembelajaran yang terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian pembelajaran termasuk evaluasi

programnya demi mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hal ini sama

halnya dengan pembelajaran daring yang dilakukan guru kelas V.B SDN47/IV

Kota Jambi, dimana kegiatan yang dilakukan guru mulai dari merencanakan,

Page 70: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

57

melaksanakan kegiatan, hingga pada mengevaluasi untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan hasil temuan peneliti, dapat diketahui bahwa kemampuan guru

dalam kegiatan perencanaan sudah cukup baik, dimana guru telah mempersiapkan

beberapa hal sebelum melaksanakan pembelajaran yaitu berupa RPP, LKPD,

hingga mempersiapkan laptop dan kuota internet. Dalam RPP yang telah dibuat

oleh guru telah memuat media, metode, dan penilaian yang akan digunakan saat

pembelajaran secara daring. Hal ini sesuai dengan PP RI No.19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20 bahwa “Perencanaan proses

pembelajaran memiliki silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat

sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber

belajar, dan penilaian hasil belajar”. Namun, dari hasil temuan yang peneliti

lakukan, dapat diketahui bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang dilakukan

guru kelas V.B SDN 47/IV Kota Jambi terdapat hambatan yang dialami yaitu

kendala dalam memilih media pembelajaran.

Kendala yang dialami guru dalam pemilihan media pembelajaran, misalnya

pada muatan IPA saat pembelajaran tatap muka biasanya guru bersama siswa

membuat media sistem pernapasan sehingga memudahkan guru dalam

menyampaikan materi, namun ketika pembelajaran secara daring guru hanya

mengirimkan video pembelajaran dari referensi youtube sehingga guru kesulitan

untuk mengetahui apakah peserta didik sudah memahami materi hanya dengan

mengamati video pembelajaran, karena gaya belajar setiap siswa berbeda-beda.

Hal ini sejalan oleh pendapat Uno, H, B (2008: 180) mengatakan bahwa gaya

belajar merupakan kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap

Page 71: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

58

pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya ada yang cepat sedang dan ada pula yang

lambat. Sehingga solusinya yaitu guru menggunakan video tutorial sebagai

penyampaian materi yang sifatnya percobaan kepada peserta didik. Dimana pada

video tersebut guru menyajikan prosedur atau cara kerja sistem pernapasan

melalui media sederhana yang telah dibuat guru sehingga siswa dapat ikut

mencoba melakukannya ketika di rumah dan membuat laporan hasil percobaan.

Berdasarkan hasil temuan penelitian, dalam pelaksanaan pembelajaran

daring di kelas V.B guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan berbagai

macam platform belajar sebagai media online dalam pembelajaran daring yaitu

berupa whatsapp, zoom, google clasroom, google from, quiziz, sms, dan telepon.

Guru dan siswa berinteraksi tatap muka secara online menggunakan platform-

platform tersebut.

Dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring guru kelas V.B lebih banyak

menggunakan whatsapp dalam pembelajaran. Dimana guru membuat whatsapp

group sehingga semua siswa dapat terlibat dalam group. Pada awal pembelajaran,

guru mengirimkan pesan maupun video berupa sapaan kepada siswa, kemudian

dilanjutkan dengan mengirimkan materi pelajaran berupa link video dari youtube

yang harus disimak oleh peserta didik, dan pemberian tugas untuk dikerjakan pada

hari itu. Tugas yang dikirimkan dapat dibuat dalam bentuk foto hasil tugas dan

dikirim lewat google clasroom pada akun masing-masing siswa, untuk selanjutnya

dilakukan penilaian oleh guru. Selain itu, pembelajaran daring dilakukan

menggunakan zoom hanya satu kali dalam seminggu, dikarenakan sebagian besar

siswa masih menggunakan handphone orang tuanya, dan juga beberapa siswa

yang terkendala oleh sinyal.

Page 72: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

59

Berdasarkan pedoman pelaksanaan pembelajaran daring dalam Surat Edaran

No.15 Tahun 2020 pada Bab II bahwa tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran

jarak jauh secara daring yaitu:

“(1) Sebelum pembelajaran, guru mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut :

(a) Menyiapkan nomor telepon peserta didik ataupun orang tua peserta didik

sebagai media saat pembelajaran. (b) Berdiskusi dengan orangtua peserta didik

mengenai ketersediaan handphone, laptop, maupun akses internet, aplikasi

belajar yang akan digunakan, prosedur penggunaan aplikasi belajar, serta materi

dan jadwal pembelajaran daring. (c) Membuat RPP pembelajaran daring. (d)

Meminta orangtua untuk mendampingi peserta didik saat pembelajaran daring.

(2) Saat pembelajaran, guru melakukan beberapa hal berikut: (a) Memeriksa

kehadiran peserta didik saat mengikuti pembelajaran. (b) Berdoa sebelum

pembelajaran. (c) Menyampaikan materi pembelajaran. (c) Melakukan diskusi

tanya jawab dengan peserta didik. (3) Usai pembelajaran, guru melakukan

beberapa hal berikut: (a) Peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan

pemantauan belajar harian. (b) Mengingatkan orang tua untuk mengumpulkan

tugas peserta didik. (c) Memberikan umpan balik terhadap penugasan peserta

didik”.

Berdasarkan Surat Edaran di atas, peneliti telah melakukan pengamatan

terhadap guru kelas V.B. Dimana saat pembelajaran daring melalui zoom guru

sudah semaksimal mungkin mendesain pembelajaran agar memastikan adanya

komunikasi dan umpan balik peserta didik selama pembelajaran di masa pandemi

covid-19. Hal ini dilihat dari kegiatan pelaksanaan yang dilakukan guru mulai dari

kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Namun, dari hasil pengamatan peneliti melihat guru mengalami hambatan

dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu terkendala pada penyampaian materi

pembelajaran, dikarenakan saat pembelajaran menggunakan zoom peserta didik

kurang memperhatikan guru ketika menyampaikan materi pembelajaran sehingga

pemahaman peserta didik terhadap materi kurang maksimal. Hal ini dikarenakan

beberapa faktor yaitu, tempat siswa mengikuti pembelajaran berada di rumah

dengan situasi yang ramai dan tidak mematikan mute (microphone), kemudian

siswa yang mengajak temannya bercanda. Sehingga hal tersebut dapat

Page 73: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

60

mengganggu konsentrasi belajar teman yang lain dan guru harus berulang-ulang

menjelaskan materi pembelajaran.

Selain itu, tidak semua siswa mengikuti pembelajaran dikarenakan masih

menggunakan handphone orang tua sehingga harus menunggu orang tua pulang

dari kerja, dan juga terkendala oleh koneksi jaringan yang lemah. Hal ini sejalan

oleh pendapat Sari (2015: 27-28) mengatakan bahwa kekurangan pembelajaran

daring yaitu anak sulit untuk fokus pada pembelajaran karena suasana kurang

kondusif, dan keterbatasan kuota internet atau paket internet atau wifi yang

menjadi akses dalam pembelajaran daring serta ada gangguan dari beberapa hal

lain.

Solusi yang dilakukan oleh guru kelas V.B yaitu guru melakukan perbaikan

melalui pengulangan materi pembelajaran yang belum dipahami siswa secara

berkelompok maupun individu melalui video call. Hal ini sejalan oleh pendapat

Daryanto &Muljo (2012: 34) “Belajar adalah melebihi daya-daya dengan

pengulangan dimaksud agar setiap daya yang dimiliki manusia dapat terarah

sehingga menjadi lebih peka dan berkembang”. Jika penyampaian pesan

pembelajaran diulang-ulang, maka hasil belajar akan lebih baik (Gafur, A, 2012:

21).

Selanjutnya, kendala siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran

dikarenakan masih menggunakan hadphone orang tua, sehingga solusinya yaitu

guru membagi pembelajaran menjadi 2 shift yaitu pada pagi dan sore hari dengan

pembelajaran yang sama. Tujuannya yaitu agar peserta didik tetap dapat

mengikuti pembelajaran. Apabila orang tua memiliki waktu senggang pada pagi

hari, maka siswa dapat mengikuti pembelajaran pada jadwal pagi, dan sebaliknya

Page 74: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

61

jika orang tua memiliki waktu senggang pada sore hari, maka siswa dapat

mengikuti pada jadwal sore hari. Kemudian, memanfaatkan dengan baik bantuan

kuota gratis yang diberikan oleh Kemendikbud. Dikarenakan jaringan yang

terbatas dengan pembelajaran daring ini melatih guru dan siswa untuk sabar dalam

melaksanakan pembelajaran secara daring.

Selain perencanaan dan pelaksanaan, peneliti juga tertarik untuk meneliti

sistem penilaian pembelajaran daring yang digunakan guru kelas V.B untuk

melihat apakah terdapat kendala dalam penilaiannya. Berdasarkan hasil temuan

penelitian, dapat diketahui bahwa penilaian yang digunakan guru kelas V.B pada

umumnya mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada

penilaian sikap, guru mengamati sikap peserta didik pada saat pembelajaran

secara online melalui whatsapp, video call, zoom. Pada pembelajaran tersebut,

guru akan mengamati tingkah laku dan respon yang diberikan peserta didik

selama pembelajaran. Oleh karena itu, guru benar-benar detail dalam mengamati

sikap peserta didik dalam pembelajaran. Kemudian, guru menilai tugas-tugas

peserta didik yang telah dikirimkan melalui whatsapp dan google clasroom dan

juga mengadakan evaluasi pemahaman siswa melalui quiziz. Sedangkan pada

penilaian keterampilan, guru melakukan penilaian terhadap tugas-tugas praktik,

penilaian kinerja, maupun pada produk yang telah dibuat peserta didik pada tugas

tertentu.

Penilaian pembelajaran daring sama halnya seperti penilaian pembelajaran

pada umumnya, hanya saja keadaan sekarang berada di masa pandemi dimana

tempat guru dan peserta didik terpisah dalam belajar sehingga membuat guru

kesulitan untuk mengamati peserta didik. Dari hasil temuan peneliti, dapat

Page 75: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

62

diketahui bahwa dalam proses penilaian guru mengalami beberapa hambatan

yaitu, guru terkendala pada saat melakukan penilaian, dikarenakan peserta didik

yang masih jarang mengumpulkan tugas-tugas dan praktik. Hal ini terjadi karena

peserta didik tidak pernah mengikuti pembelajaran via whatsapp maupun pada

saat zoom dikarenakan tidak memiliki handpone dan kuota internet.

Hambatan lainnya yaitu, kurangnya pengawasan terhadap peserta didik

dalam belajar. Hal ini mengakibatkan peserta didik yang jarang mengumpulkan

tugas-tugas dan praktik, namun ketika ujian selalu mendapatkan nilai tinggi

sehingga dikhawatirkan orang tua ikut berperan dalam mengerjakan soal-soal.

Dari hambatan yang dialami guru kelas V.B dalam melakukan penilaian,

adapun solusi yang dilakukan guru yaitu guru memfokuskan terlebih dahulu

peserta didik yang sangat jarang mengumpulkan tugas dan praktik, kemudian

menghubungi orang tua siswa untuk menanyakan apa permasalahannya dan

memberikan pengertian kepada orang tua untuk bekerjasama mendukung siswa

dalam belajar agar tidak ketinggalan materi dan tugas-tugas. Selain itu juga, guru

melakukan pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan dari whatsapp

group agar siswa benar-benar belajar, dan kemudian guru bekerja dari rumah

dengan berkoordinasi bersama orang tua siswa melalui video call maupun

dokumentasi kegiatan siswa ketika belajar dari rumah.

Page 76: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas,

kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu bahwa guru kelas V.B SDN

47/IV Kota Jambi telah menerapkan pembelajaran daring selama masa pandemi

Covid-19. Yang mana guru telah melaksanakan pembelajaran daring dengan

melakukan tahapan-tahapan seperti melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian dalam pembelajaran daring.

Adapun hambatan-hambatan yang dialami oleh guru dapat menjadi

tantangan tersendiri bagi guru dengan memberikan solusi-solusi yang tepat dalam

mengatasi hambatan-hambatan yang dialami oleh guru.

5.2 Implikasi

Penelitian ini dapat berguna untuk menambah informasi mengenai

hambatan-hambatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring pada masa

pandemi covid-19 di sekolah dasar, dan dapat memperkaya pengetahuan

mengenai solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dialami guru.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti

memberikan saran kepada beberapa pihak terkait. Diantaranya antara lain sebagai

berikut:

1. Bagi kepala sekolah dan guru, agar dapat mempertahankan dan

meningkatkan lagi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara daring.

Page 77: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

64

2. Bagi siswa, harus lebih banyak lagi belajar dari rumah dengan bimbingan

orang tua.

3. Bagi peneliti lainnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan pedoman

atau referensi untuk penelitian selanjutnya.

Page 78: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

65

DAFTAR RUJUKAN

Asmani, M. Jamal. (2014). 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press.

Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring

selama Masa Pandemi Covid-19 oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria:

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3), 282-289.

Bilfaqih, Y, & Qomarudin, M. (2015). Esensi Pengembangan Pembelajaran

Daring. Yogyakarta: DEEPUBLISH

Daryanto & Muljo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava

Media

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Fitrah, M., & Lutfiyah. (2017). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif,

Tindakan Kelas & Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak.

Gafur, A. (2012). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak

Handarini, O, & Wulandari, S. (2020). Pembelajaran Daring sebagai Upaya Study

From Home (SFH). Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP).

Vol 8, nomor 3, 496-503.

Ibrahim, R & Syaodih, N. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka

Cipta

Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020). Pembelajaran

Daring Masa Pandemi Covid-19 pada Calon Guru: Hambatan, Solusi dan

Proyeksi. LP2M.

Kusaeri & Suprananto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendididkan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Malyana, A. (2020). Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan

Metode Bimbingan Berkelanjutan pada Guru Sekolah Dasar di Teluk

Betung Utara Bandar Lampung. Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan

Dasar Indonesia,Vol 2, No. 1, hal 67-76.

Page 79: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

66

Mastura, M., & Santaria, R. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Proses

Pengajaran Bagi Guru dan Siswa. Jurnal Studi Guru dan

Pembelajaran. 3(2), 289-295.

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Oemar, H. (2013). Proses Belajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Pohan, A, E. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah.

Riau: CV Sarnu Untung

PP RI No.19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan Pasal 20

Rigianti, H. A. (2020). Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar di

Banjarnegara. Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-

SD-an, 7(2).

Riyana, C. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Online. Tangerang

Selatan: Universitas Terbuka.

Rusman. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Sadikin, A. & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah

Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, vol. 6, No. 02, hal 214-224.

Saud, Udin, Syaefudin. (2010). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Solihatin. (2007). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.

Jakarta: Bumi Aksara

Sudaryono. (2010). Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi. Yogyakarta:

ANDI.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

. (2016). Metodologi Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sukadi. (2006). Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung: Kolbu

Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat

Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun 2020.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Page 80: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

67

Sutriyanto. (2009). Faktor Penghambat Pembelajaran. Yogyakarta: FTIK UNY

Syaiful, Sagala. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga

Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Usman, H. (2010). MANAJEMEN (Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Waryanto, N, H. (2006). Online Learning sebagai Salah Satu Inovasi

Pembelajaran. Pythagoras Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika,

2 (Des), 10-23.

Page 81: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

68

LAMPIRAN

Page 82: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

69

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Lampiran 1. Hasil Wawancara Kepala Sekolah SDN 47/IV Kota Jambi

Nama Informan Ansori

NIP 197203041996031001

Jabatan Kepala Sekolah SDN 47/IV Kota Jambi

Topik Pelaksanaan Pembelajaran Daring di SDN 47/IV Kota Jambi

No Butir Pertanyaan Jawaban

Perencanaan Pembelajaran Daring

1. Menurut Bapak, bagaimana pelaksanaan

pembelajaran daring di sekolah ini ?

Iya, alhamdulillah untuk di sekolah ini 99%

kita sudah melaksanakan pembelajaran

daring. Indikatornya yaitu kita sudah

mengecek kepada anak-anak dan kepada

guru-guru dan mendata melalui Google

Form dan semua sudah melaksanakan

pembelajaran daring dengan berbagai teknik

seperti menggunakan platform Zoomeeting,

Google Clasroom, Google Form. Seiring

dengan pandemi ini mau tidak mau,suka

tidak suka guru harus berhubungan dengan

laptop dengan internet. Karena ini sifatnya

mendadak sehingga sekitar 10% masih ada

guru yang belum begitu memahami

teknologi (gaptek) sehingga kita dampingi,

kita lakukan pelatihan-pelatihan melalui

workshop-workshop. Selain itu juga segala

fasilitis kita penuhi, seperti wifi karena

bagaiman mau melakukan pembelajaran

secara daring jika tidak memiliki akses

internet.

2. Menurut Bapak, apa kendala yang muncul

saat pembelajaran daring diterapkan di

sekolah ini akibat pandemic covid-19?

Dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini

hambatan yang pertama di SDM guru kita.

Karena ini mendadak sifatnya sekitar 10%

masih ada guru-guru yang gaptek solusi

nya kita dampingmi melalui pelatihan-

pelatihan jadi ditiap tingkat ada guru yang

ahli ITE seperti kelas 1 ada guru ahli ITE

yang akan mengevaluasi kawan-kawan.

Kalau dalam perencanaan karena kita

bukan nya satu bulan ini membuat

perencanaan lalu melaksanakan, namun

dikarenakan adanya pandemi ini kita baru

melaksanakan uji coba-uji coba tekhnik

yang terbaik untuk melaksanakan daring itu

tadi. Dan kendala lain nya lagi yaitu

komunikasi dengan orang tua kadang guru-

guru sudah siap melaksanakan

pembelajaran sementara anak-anak

handphone masih dipakai

kakaknya,adiknya, atau orangtuanya

sehingga anak tersebut tidak serentak,

Solusinya bisa kapan dia siap. Hambatan

lainya karena pembelajaran daring

Page 83: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

70

membuat anak mudah bosan beda seperti

tatap muka dikarenakan tidak terbiasa

3. Menurut bapak, solusi apa yang dapat

dilakukan terkait hambatan dalam proses

pembelajaran daring ?

(1) Kita selalu berkomunikasi kepada guru-

guru apa kendalanya, dan kemudian

membuat perencanaan. Kemudian jika

kendalanya, guru kurang dalam

menggunakan teknologi solusinya akan

didampingi oleh guru-guru yang ahli ITE

dan memberikan pelatihan-pelatihan

melalui workshop-workshop. Dan segala

fasilitas kita penuhi seperti wifi sehingga

tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan

pembelajaran. (2) Solusi bagi siswa, jika

kendalanya pada waktu orang tua, maka

solusinya dengan membuat jadwal

pembelajaran kapan dia siap. (3) Dengan

orang tua juga begitu, kita komunikasi apa

kendalanya, karena orang tua yang sangat

tau bagaimana perkembangan belajar

anaknya di rumah. Jika permasalahannya

pada kuota, untuk solusinya setiap anak

telah mendapatkan bantuan kuota dari

Kemendikbud sehingga itu harus sangat

dimanfaatkan dengan baik, jika anak yang

menggunakan handphone orang tuanya

maka mengatasinya dengan menghubungi

orang tua siswa secara personal dengan

mengkonfirmasi kesiapan anak untuk

mengikuti pembelajaran, sehingga ada

tanggung jawab kita bersama.

Page 84: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

71

Lampiran 2. Hasil Wawancara Guru Kelas V.B SDN 47/IV Kota Jambi

Nama Informan Esthi Putri

Jabatan Wali Kelas V.B SDN 47/IV Kota Jambi

Topik Perencanaan, Pelakasanaan, dan Penilaian Pembelajaran

No Butir Pertanyaan Jawaban

Perencanaan Pembelajaran Daring

1. Aplikasi atau platform apa saja yang Ibu

gunakan dalam pembelajaran daring ?

Aplikasi yang digunakan dalam

pembelajaran berupa whatsapp, google

clasroom, zoom, google from, quiziz, sms

dan telepon.

2. Apakah terdapat hambatan dalam

penggunaan aplikasi atau platformtersebut ?

Hambatannya yaitu tidak semua siswa

selalu ikut dalam pembelajaran seperti

menggunakan zoom, dikarenakan siswa

yang masih menggunakan handphone

orang tuanya sehingga harus menunggu

orang tuanya pulang dari kerja. Kemudian,

saat dikasih tugas ada beberapa siswa yang

tidak bisa membuka link yang diberikan

karena belum mendownload aplikasinya.

3. Pada saat apa saja Ibu menggunakan

aplikasi-aplikasi tersebut

Whatsapp itu biasanya digunakan setiap

hari karena untuk berdiskusi bersama

siswa mengenai perintah-perintah yang

akan disampaikan. Google clasroom

digunakan setiap hari senin sampai jumat,

karena untuk mengirim tugas, perintah

atau sapaan, membagikan video

pembelajaran dan ulangan harian yang

dikirim melalui goole clasroom, dan untuk

quiziz digunakan sesuai per tema, jika

pembelajaran satu tema telah selesai

barulah guru mengadakan quiziz.

4. Apa saja hambatan yang Ibu alami ketika

melakukan penyusunan materi pembelajaran

daring ?

Sejauh ini belum ada hambatan, karena

guru tentunya paling utama sebelum

memulai proses belajar mengajar guru

harus menyusun materi pelajaran dalam

bentuk RPP memperhatikan tujuan

pembelajaran agar nantinya siswa mengerti

tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

tidak hanya menyusun RPP saja tetapi

guru juga mengembangkannya menjadi

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang

nantinya digunakan sebagai penugasan

peserta didik di rumah, agar selama di

rumah peserta didik juga harus tetap

belajar.

5. Apa saja media pembelajaran yang ibu

gunakan dalam pembelajaran daring ?

Untuk saat ini, media yang digunakan

sederhana saja berupa video pembelajaran

dari youtube yang sesuai dengan meteri

pembelajaran.

6. Apakah terdapat hambatan yang Ibu alami

saat melakukan pemilihan media

pembelajaran tersebut ?

Hambatannya pasti ada, karena karakter

dan cara belajar siswa berbeda-beda, maka

benar-benar perlu diperhatikan dalam

memilih media pembelajaran. menurut ibu,

menggunakan media berupa video

Page 85: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

72

pembelajaran sudah cukup memudahkan

siswa memahami materi pembelajaran,

namun ibu merasa masih sedikit terkendala

dikarenakan sulit mengetahui siswa paham

atau tidak terhadap materi yang

disampaikan melalui media video tersebut.

Selain itu hambatan lainnya yaitu

terkendala saat ingin mengadakan praktek.

Karena pembelajaran yang dilakukan

sebelum pandemi, biasanya guru bersama

siswa melakukan praktek seperti

percobaan dan membuat media alat

pernapasan manusia sehingga siswa mudah

memahami materi dengan adanya media

yang nyata dan hasil pekerjaan siswa

terlihat dengan pembuatan media tersebut,

akan tetapi berbeda ketika pembelajaran

secara daring, guru hanya menggunakan

media video pembelajaran dari youtube

sehingga dikhawatirkan siswa kurang

memahami jika tidak dijelaskan secara

langsung.

7. Apa saja metode pembelajaran yang ibu

gunakan dalam pembelajaran daring ?

Metode pembelajaran yang digunakan

berupa diskusi, tanya jawab, ceramah, dan

memberi lembar kerja atau penugasan.

8. Apakah terdapat hambatan yang ibu alami

saat pemilihan metode pembelajaran tersebut

?

Untuk pemilihan metode pembelajaran

alhamdulillah tidak ada hambatan, hanya

saja dalam pelaksanaannya terkadang

masih ada saja siswa kurang

memperhatikan saat menyampaikan materi

pembelajaran

9. Apa saja penilaian yang Ibu gunakan dalam

pembelajaran da ring?

Penilaian diberikan berupa tugas dan

respon siswa yang diberikan ke guru saat

pembelajaran berlangsung.

10. Apakah terdapat hambatan yang Ibu alami

saat melakukan pemilihan penilaian tersebut

?

Untuk pemilihan penilaian belum ada

hambatan. Hanya saja ada sedikit

penyesuaian. Dikarenakan dengan

pembelajaran jarak jauh secara daring

untuk pemberian tugas cukup yang

ringkas-ringkas saja agar siswa itu

mengerti apa saja yang harus dikerjakan

dan bagaimana mengerjakannya. Percuma

kita kasih anak tugas-tugas yang rumit,jika

anak saja belum mengerti bagaimana

mengerjakannya. Jadi biasanya ibu

memberikan tugas dengan menambahkan

instruksi tertulis yang detail tapi cukup

ringkas tujuannya agar membantu siswa

dalam memahami apa saja yang harus

dikerjakan. Kemudian, memberikan

ketentuan tanggal dan jam pengumpulan

tugas yang jelas agar pengerjaan dan

penilaian tugas berjalan rapi

Pelaksanaan Pembelajaran Daring (Kegiatan Pendahuluan)

11. Apakah siswa masih didampingi oleh orang

tua saat pembelajaran secara daring ?

Untuk sekarang, siswa tidak lagi

didampingi karena sebelum memulai

pembelajaran guru lebih dahulu

menginformasikan kepada siswa untuk

Page 86: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

73

mempersiapkan perlengkapan belajar,

sehingga siswa bisa secara mandiri

mengikuti pembelajaran tanpa dampingan

orang tua.

12. Apa saja hambatan yang Ibu alami ketika

melakukan kegiatan apersepsi ?

Iya, yang pertama apersepsi itu siswa

kadang muncul terlambat, jadwal di zoom

jam 10.00 wib tapi ada saja siswa yang

masuk jam 10.30 wib sehingga kelewatan.

Dan kendala dikoneksi jaringan yang

kurang baik jadi sering keluar masuk ruang

zoom.

13. Apa saja hambatan Ibu ketika memberika

motivasi kepada siswa di awal pembelajaran

?

Kalau motivasi alhamdulillah tidak ada

hambatan, karena ibu selalu

menyampaikan ke siswa sehat itu penting

kemudian sesuatu apapun itu harus dimulai

dengan bismillah, kemudian selalu

menjaga kesehatan. Dan ibu selalu

menyampaikan kepada siswa bahwa kamu

tidak perlu menjadi anak yang pintar tapi

jadilah anak yang berbakti dan berakhlak

mulia. Karena pintar itu bonusnya yang

penting berakhlak baik

14. Apa saja hambatan Ibu ketika

menyampaikan tujuan pembelajaran ?

Tidak ada hambatan, karena sekali

disampaikan siswa sudah mengerti.

Kegiatan Inti

15. Apakah terdapat hambatan yang Ibu alami

ketika menyampaikan materi pembelajaran

secara daring?

Hambatannya itu pasti ada, karena

pertama, tempat siswa mengikuti

pembelajaran berada di rumah dimana ada

adik-adiknya atau ada keluarganya yang

sedang ramai dan kadang ibu suruh

mematikan mic nya ada yang bisa

mematikannya dan ada yang harus selalu

diingatkan untuk mematikan mic ketika

ibu menjelaskan ada satu yang ribut jadi

kedengaran semuanya dan itu mengganggu

konsentrasi belajar teman yang lain.

Kemudian kendala lainnya pada signal

yang lemah (lemot) sehingga harus

berulang-ulang menjelaskan materi

16. Apa sajakah hambatan yang Ibu alami ketika

menggunakan media pembelajaran yang

telah ditentukan ?

Hambatannya sulit mengetahui siswa

paham atau tidak terhadap materi yang

disampaikan melalui media video tersebut

17. Apakah terdapat hambatan yang Ibu alami

ketika menggunakan metode pembelajaran

yang telah ditentukan?

Hambatannya kadang masih ada saja

siswa yang kurang memperhatikan saat

menyampaikan materi pembelajaran.

Kegiatan Penutup

18. Menurut Ibu, apakah siswa mengalami

kesulitan saat melakukan pembelajaran

secara daring ?

Iya, karena keterbasan jarak jadi sulit

untuk mengontrol siswa saat belajar di

rumah. Saat ditanya sih siswa selalu

menjawab paham, tapi saat ngumpulin

tugas masih banyak yang belum

mengumpulkan.

19. Menurut Ibu, apa penyebab siswa

mengalami kesulitan saat pembelajaran

secara daring ?

Ya karena keadaan sekarang, dan juga cara

belajar tiap siswa berbeda-beda. Ada siswa

yang memang benar-benar paham dan saat

ditanya juga bisa menjawab, tetapi ada

juga siswa yang harus dibimbing pelan-

Page 87: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

74

pelan sehingga dengan pembelajaran yang

tidak tatap muka seperti sekarang peran

orang tua sangat membantu anaknya untuk

membimbing anak belajar di rumah.

20. Bagaimana langkah ibu melakukan penilaian

belajar peserta didik ?

Kegiatan penilaian yang ibu lakukan

berupa penugasan yang diberikan dan

respon yang diberikan ke guru. Jadi setiap

siswa itu telah memiliki akun kelas online

masing-masing, seperti akun

zoom,whatsapp,google clasroom, dimana

setiap tugas-tugas yang diberikan akan

dikumpulkan ke google classroom, yang

didalamnya berisi absen kehadiran siswa,

serta tugas-tugas yang telah dikerjakan.

Semua tugas yang dikerjakan dan nilai-

nilai akan tersimpan dalam akun masing-

masing siswa. Ketika guru memberikan

tugas, guru bisa memantau berapa siswa

yang telah masuk kelas online dan yang

telah mengerjakan dalam rentang waktu

yang diberikan. Setelah siswa mengerjakan

tugas yang diberikan saat itu juga nilai

yang didapatkan akan muncul, kemudian

ibu mengadakan quiziz untuk

mengevaluasi pemahaman siswa 20. Apa saja hambatan yang Ibu alami saat

melakukan penilaian terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan ?

Iya, kesulitannya itu ketika melakukan

penilaian, karena ada beberapa siswa yang

jarang sekali memberikan tugas, dan

praktek.setelah diketahui ternyata

handphone dipakai orang tua, dan yang

ada pun terkendala oleh kuota, tugas

diberikan hari ini baru bisa dibuka tiga hari

berikutnya. Dan juga kurang pengawasan

terhadap belajar siswa. misalnya ketika

ujian guru tidak bisa mengawasi siswa

dalam mengerjakan soal sehingga siswa

yang sangat jarang mengumpulkan tugas

dan praktik, namun ketika ujian

mendapatkan nilai yang tinggi,

dikhwatirkan orang tua ikut berpartisipasi

dalam menjawab soal-soal

21. Menurut Ibu, solusi apa yang tepat untuk

mengatasi hambatan-hambatan yang ada ?

Kendala-kendala yang dialami saat

pembelajaran daring seperti media

pembelajaran cara mengatasinya ibu

mengirimkan video tutorial percobaan dan

ketika hendak melakukan praktek ibu

meminta siswa mengirimkan hasil

pekerjaannya melalui Whatsapp. Jika

kendalanya pada siswa yang kurang

memahami materi pembelajaran solusinya

ibu akan melakukan pengajaran perbaikan

berupa pengulangan materi yang belum

dipahami oleh siswa secara kelompok

maupun individual. Jika permasalahan

pada waktu orang tua karena sebagian

siswa masih menggunakan handphone

orang tuanya dan kadang harus bergantian

dengan saudaranya, maka cara

Page 88: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

75

mengatasinya ibu akan membuat jadwal

menjadi 2 shift pagi dan sore hari sesuai

dengan kesiapan siswa menunggu orang

tuanya pulang dari kerja. Jika

permasalahannya pada kuota dan koneksi

jaringan yang lemah, cara mengatasinya

selama masa pandemi covid-19 baik guru

maupun siswa telah mendapatkan bantuan

kuota dari Kemendikbud, dikarenakan

jaringan yang terbatas mau tidak mau

harus tetap melaksanakan pembelajaran

dengan sabar. Kemudian jika

permasalahan pada penilaian siswa, cara

mengatasinya ibu akan menghubungi

orang tua siswa secara personal untuk

menanyakan apa permasalahannya dan

melakukan video call antara guru dan

siswa agar siswa tidak ketinggalan materi

dan tugas-tugas dan pada saat pemberian

tugas guru bekerjasama dengan orang tua

untuk mengawasi anaknya dalam belajar di

rumah melalui video call maupun foto

kegiatan siswa belajar dari rumah.

Page 89: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

76

Lampiran 3. Hasil Observasi Pembelajaran Daring

Aspek Komponen Aspek yang

diamati

Deskripsi

Hambatan-

hambatan

guru dalam

pelaksanaan

pembelajara

n daring

Perencanaan 1. Membuat

perencanaan

pembelajaran

(RPP)

Hasil pengamatan yang peneliti lakukan

pada (Selasa, 05/01/2021) dapat diketahui

bahwa sebelum melaksanakan

pembelajaran guru telah mempersiapkan

beberapa hal seperti menyediakan tempat

dan laptop yang akan digunakan saat

pembelajaran daring, dan guru membuat

RPP hingga LKPD. Guru menyusun materi

yang dirancang dengan menentukan

terlebih dahulu tujuan pembelajaran dan

menata isi muatan bidang studi agar materi

pembelajaran yang dipelajari mudah

dimengerti oleh peserta didik, serta

memudahkan guru dalam menyampaikan

materi pembelajaran

2. Pemilihan

media

pembelajaran

Pada pengamatan (Selasa, 05/01/2021)

peneliti melihat guru menggunakan media

pembelajaran berupa video pembelajaran

yang dipilih dari youtube sesuai dengan

materi dan tujuan pembelajaran.

3. Pemilihan

metode

pembelajaran

Pada pengamatan (Selasa, 05/01/2021)

Guru mendorong siswa agar mampu

mencapai tujuan pembelajaran dengan

upaya menggunakan metode-metode

pembelajaran yang bervariasi. Dari RPP

yang disusun oleh guru tercantum bahwa

guru menggunakan metode diskusi, tanya

jawab, ceramah, dan penugasan.

4. Pemilihan

penilaian

pembelajaran

Berdasarkan pengamatan pada (Selasa,

05/01/2021), peneliti melihat guru

menggunakan penilaian sesuai dengan RPP

yang telah dirancang. Dimana guru

menggunakan instrumen-instrumen

penilaian seperti kehadiran siswa,

pemberian tugas dan forum diskusi.

Pelaksanaan 5. Kegiatan

pendahuluan

Peneliti melakukan observasi dengan

mengikuti pembelajaran yang dilakukan

guru bersama siswa melalui Zoom di kelas

V.B pada (Senin, 11/01/2021) terlihat guru

E menyapa peserta didik dengan senyum,

mengajak peserta didik berdoa bersama

sebelum memulai pembelajaran. Kemudian

tidak lupa guru selalu memberikan nasihat-

nasihat kepada peserta didik untuk selalu

menggunakan protokol kesehatan seperti

selalu mencuci tangan, memakai masker,

dan menjaga jarak ketika hendak keluar

rumah. Saat guru menjelaskan ternyata

masih ada siswa yang terlambat masuk ke

ruang Zoom. Diawal kegiatan guru

melakukan kegiatan apersepsi. Apersepsi

yang dilakukan guru yaitu dengan

bernyanyi, lagu yang dinyanyikan

Page 90: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

77

berhubungan dengan pembelajaran yang

akan dilakukan. Guru juga melakukan

pengulangan materi sebelumnya secara

singkat untuk mengingatkan kembali

peserta didik mengenai materi yang telah

dipelajari. Saat pengulangan materi ada

beberapa siswa yang lupa mengenai materi

yang sebelumnya, sehingga guru akan

mengulang kembali menjelaskan materi

tersebut. Guru juga tidak lupa menjelaskan

tujuan pembelajaran agar peserta didik

mengetahui tujuan dilaksanakannya

pembelajaran tersebut.

6. Kegiatan inti Dari pengamatan yang dilakukan peneliti

pada (Senin, 11/01/2021) terlihat bahwa

guru telah menyampaikan materi

pembelajaran sesuai dengan panduan RPP

yang telah disusun oleh guru. Dalam

menyampaikan materi pembelajaran guru

menayangkan video pembelajaran dan

didukung dengan menggunakan metode

ceramah sehingga membantu peserta didik

dalam memahami materi pembelajaran.

Selama pembelajaran, guru mengalami

kesulitan saat menjelaskan materi

pembelajaran dikarenakan konsentrasi

belajar peserta didik terganggu oleh hal

yang menarik perhatian disekitarnya,

seperti lebih memperhatikan aktivitas orang

yang berada didekatnya, kemudian

bercanda bersama teman. Hal ini membuat

guru harus berulang-ulang menjelaskan

materi dan meminta kepada siswa untuk

memperhatikan guru dan tidak bermain

pada saat waktunya belajar. Sehingga

dalam pelaksanaan pembelajaran secara

daring yang dilakukan di rumah membuat

pembelajaran menjadi kurang efektif.

7. Kegiatan

Penutup

Dari hasil pengamatan pada (Senin,

11.01/2021), terlihat guru bersama siswa

melakukan kegiatan penutup dengan

merangkum inti pokok pembelajaran yang

telah dilakukan, kemudian guru juga

memberi petunjuk untuk topik pembelajaran

berikutnya. Selain itu, diakhir jam pelajaran

guru meninjau kembali apakah inti pelajaran

yang telah diajarkan sudah dikuasai oleh

peserta didik atau belum. Dalam melakukan

tinjauan kepada peserta didik, guru

melakukan beberapa usaha seperti meminta

siswa membuat ringkasan inti pokok

pelajaran agar dapat memantapkan

penguasaan inti dari pokok-pokok materi

pelajaran. Selain itu, tidak lupa guru

mengevaluasi pembelajaran untuk

mengetahui apakah siswa memperoleh

Page 91: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

78

wawasan yang utuh tentang materi yang

telah dipelajari, seperti memberikan soal-

soal tertulis maupun lisan.

Penilaian 8. Penilaian

sikap

Penilaian sikap diamati pada saat

pembelajaran secara online melalui

whatsapp, video call, zoom yaitu

mengamati tingkah laku dan respon yang

diberikan peserta didik selama

pembelajaran mulai dari kehadiran siswa,

kedisiplinan siswa masuk ruang zoom, dan

mengutarakan pendapat.

9. Penilaian

pengetahuan

Penilaian pengetahuan dapat diamati saat

guru menilai tugas-tugas peserta didik yang

telah dikirimkan melalui whatsapp dan

google clasroom dan juga pada penugasan

yang berbentuk kuis.

10. Penilaian

keterampilan

penilaian keterampilan dapat diamati saat

guru melakukan penilaian terhadap tugas-

tugas praktik, penilaian kinerja, maupun

pada produk yang telah dibuat peserta didik

pada tugas tertentu

Page 92: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

79

Lampiran 4. Dokumentasi RPP

Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Page 93: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

80

Lampiran 5. Kegiatan pembelajaran daring melalui zoomeeting

Page 94: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

81

Lampiran 6. Kegiatan Pembelajaran melalui Whatsapp

Page 95: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

82

Lampiran 7. Kegiatan Penilaian melalui Google Clasroom

Page 96: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

83

Lampiran 8. Pendokumentasian Penelitian

Wawancara dengan guru kelas V.B

Page 97: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

84

Wawancara Kepala Sekolah SDN 47/IV Kota Jambi

Page 98: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

85

Lampiran 9. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

Page 99: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

86

Lampiran 10. Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi

Page 100: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

87

Lampiran 11. Cek Plagiat

Page 101: IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM …

88

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Mardiana, dilahirkan di Tempilang, 25 Juni 1998,

merupakan anak pertama dari lima bersaudara dari

pasangan Bapak Marhak dan Ibu Hartini. Penulis berasal

dari Kota Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar

Negeri 10 Tempilang pada tahun 2011 dan kemudian

melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Tempilang dan selesai

pada tahun 2014. Pendidikan Menengah Pertama di SMAN 1 Tempilang selesai

pada tahun 2017. Pada tahun 2017, penulis melanjutkan pendidikan tinggi di

Universitas Jambi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan

Anak Usia Dini dan Dasar, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.