1
vii IDENTIFIKASI HAMBATAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN Oleh Lilik Inung Prawitasari 08104241028 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri se- Kabupaten Sleman. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survai deskriptif. Populasi penelitian sebanyak 144 guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kabupaten Sleman. Teknik pengambilan sampel dengan area incidental sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 17 guru bimbingan dan konseling yang tersebar dalam 17 kecamatan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket terbuka dan tertutup. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase. Hambatan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: (1) Layanan dasar, yaitu keterbatasan waktu dan belum memiliki ruang yang representatif, meskipun sebanyak 83% guru bimbingan dan konseling telah melaksanakan layanan dasar. (2) Layanan responsif, yaitu belum tersedianya ruang yang representatif, dana anggaran sekolah yang minim, orang tua kurang kooperatif dengan sekolah, kondisi geografis tempat tinggal siswa dan keterbatasan waktu, meskipun sebanyak 88% telah melaksanakan layanan responsif. (3) Perencanaan individual, yaitu kadang siswa memilih sekolah tidak sesuai dengan kemampuan, berbeda dengan keinginan orang tua, tidak ada jadwal masuk kelas, meskipun sebanyak 100% guru bimbingan dan konseling telah melaksanakan layanan perencanaan individual. (4) Dukungan sistem, hambatan yang bersumber dari luar, yaitu tidak adanya jadwal yang rutin dalam pertemuan organisasi profesi, waktu seminar bersamaan dengan jam sekolah, tidak adanya biaya dari sekolah untuk mengikuti seminar. Sedangkan hambatan yang bersumber dari dalam yaitu belum semua guru bimbingan dan konseling bisa mengoperasikan komputer, untuk riset dan pengembangan guru bimbingan dan konseling belum memahami prosedur penelitian, tidak adanya biaya dan keterbatasan waktu. Meskipun dari data kuantitatif sebanyak 76% guru bimbingan dan konseling telah melaksanakan dukungan sistem. Kata kunci: hambatan, layanan, bimbingan dan konseling.

IDENTIFIKASI HAMBATAN DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN … · IDENTIFIKASI HAMBATAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN Oleh Lilik Inung Prawitasari

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI HAMBATAN DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN … · IDENTIFIKASI HAMBATAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN Oleh Lilik Inung Prawitasari

vii

IDENTIFIKASI HAMBATANPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN

OlehLilik Inung Prawitasari

08104241028

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yangmuncul dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kabupaten Sleman.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian survai deskriptif. Populasi penelitiansebanyak 144 guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-KabupatenSleman. Teknik pengambilan sampel dengan area incidental sampling. Jumlahsampel penelitian sebanyak 17 guru bimbingan dan konseling yang tersebar dalam17 kecamatan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket terbuka dantertutup. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase.

Hambatan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling adalah sebagaiberikut: (1) Layanan dasar, yaitu keterbatasan waktu dan belum memiliki ruangyang representatif, meskipun sebanyak 83% guru bimbingan dan konseling telahmelaksanakan layanan dasar. (2) Layanan responsif, yaitu belum tersedianyaruang yang representatif, dana anggaran sekolah yang minim, orang tua kurangkooperatif dengan sekolah, kondisi geografis tempat tinggal siswa danketerbatasan waktu, meskipun sebanyak 88% telah melaksanakan layananresponsif. (3) Perencanaan individual, yaitu kadang siswa memilih sekolah tidaksesuai dengan kemampuan, berbeda dengan keinginan orang tua, tidak ada jadwalmasuk kelas, meskipun sebanyak 100% guru bimbingan dan konseling telahmelaksanakan layanan perencanaan individual. (4) Dukungan sistem, hambatanyang bersumber dari luar, yaitu tidak adanya jadwal yang rutin dalam pertemuanorganisasi profesi, waktu seminar bersamaan dengan jam sekolah, tidak adanyabiaya dari sekolah untuk mengikuti seminar. Sedangkan hambatan yangbersumber dari dalam yaitu belum semua guru bimbingan dan konseling bisamengoperasikan komputer, untuk riset dan pengembangan guru bimbingan dankonseling belum memahami prosedur penelitian, tidak adanya biaya danketerbatasan waktu. Meskipun dari data kuantitatif sebanyak 76% guru bimbingandan konseling telah melaksanakan dukungan sistem.

Kata kunci: hambatan, layanan, bimbingan dan konseling.