Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
378
IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR SISWA SMP
DALAM MEMAHAMI KONSEP LUAS DAN
VOLUME LIMAS
Tusiah1), Suci Amalia2)
1) 2)Unswagati, Jalan Perjuangan Nomor 1, Kota Cirebon
[email protected], [email protected]
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesulitan
belajar yang dialami siswa SMP dalam memahami konsep luas dan
volume limas. Subjek penelitian ini adalah 6 orang siswa-siswi SMP
Negeri 11 Kota Cirebon yang terdiri dari masing-masing 2 siswa dengan
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah yang direkomendasikan oleh
guru yang bersangkutan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes tertulis yang disesuaikan dengan indikator
pemahaman konsep yang diberikan kepada siswa. Instrumen tersebut
divalidasi oleh guru dan dosen. Data penelitian akan dianalisis dengan
cara: (1) Reduksi data, dilakukan dengan mengelompokkan jenis-jenis
kesulitan belajar masing-masing siswa pada kelompok kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah, (2) Penyajian data, berupa uraian deskriptif
mengenai kesulitan belajar siswa (3) Penarikan kesimpulan sesuai hasil
penelitian. Hasil penelitian didapatkan bahwa semua subjek masih
mengalami kesulitan dalam: (1) membayangkan bentuk limas; (2)
menuliskan informasi yang diketahui dari soal; (3) menentukan rumus
luas permukaan dan volume limas; (4) membedakan tinggi limas dan
tinggi sisi tegak limas; (5) membedakan luas alas dan luas permukaan
limas.
Kata kunci: Kesulitan, Pemahaman Konsep, Limas.
This study aims to know study difficulties profile by junior high school
students in understanding large and volume pyramid's concept. The
subject in this study are six students in SMP N 11 Cirebon that consists of
2 students each groups with high ability, medium ability and low ability
that have recommendation from their teacher. This study used
qualitative research with case study approach. The instruments in this
study is written test that adopted to indicators of understanding concepts
that given by students. Data in this study will analyze with those way:
(1) data reduction, conducted by grouping kinds of difficulties that faced
379
by each groups with high ability, medium ability and low ability, (2) data
presentation, descriptive description about study difficulties by the
students (3) conclusion according to the study results. The results showed
that all subjects had difficulties in : (1) Imagine the shape of pyramid; (2)
write down the information which is known from the questions; (3)
determine the formula of surface and volume of pyramid; (4) distinguish
pyramid height and height of pyramid upraight (5) distinguished the base
area and the surface area of a pyramid.
Keyword: Difficulties, Understanding of concepts, Pyramid.
Pendahuluan
Matematika merupakan suatu ilmu yang penting dalam perkembangan
ilmu pengetahuan. Di kehidupan sehari-hari pembelajaran matematika
sangat berperan dalam segala aspek. Menurut Sumadiasa (2014) melalui
pembelajaran matematika siswa diharapkan dapat menumbuhkan
kemampuan berfikir kritis, logis, cermat, efektif dan efisien dalam
memecahkan masalah.
Matematika mempunyai beberapa cabang yaitu aljabar, geometri, kalkulus,
statistika dan lain-lain. Menurut Soedjadi (Mahardiko, S., 2015) unit geometri
(bagian dari matematika sekolah) merupakan unit dari pelajaran matematika
yang tergolong sulit. Walle (Nopriana, T., 2014) mengemukakan alasan
pentingnya mempelajari geometri diantaranya adalah: (a) Geometri mampu
memberikan pengetahuan yang lebih lengkap mengenai dunia; (b) Eksplorasi
geometri dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah; (c)
Geometri mempunyai peranan penting dalam mempelajari konsep lain dalam
pembelajaran matematika; (d) Geometri digunakan banyak orang, bahkan
setiap hari; (e) Geometri adalah pelajaran yang menyenangkan. Sejalan
dengan pendapat National Council of Teachers of Mathematics (NCTM)
(Darmawati, D., Irawan, E. B., & Chandra, T. D., 2017) bahwa ide-ide geometri
digunakan untuk merepresentasikan dan memecahkan masalah pada materi
matematika lainnya dan situasi dunia nyata. Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa geometri perlu dipelajari sebagai bekal untuk
mempelajari ilmu matematika lainnya.
Abdussakir (Kartono, 2017) mengungkapkan geometri diajarkan di
tingkat pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi, namun hasil
belajar geometri mereka baik di dalam maupun di luar negeri (Amerika
380
Serikat dan Uni Soviet) khususnya di tingkat pendidikan dasar kurang
menggembirakan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan Sutiarso, S., dan
Coesamin, M (2013) dengan guru di sekolah, disimpulkan masih ada beberapa
siswa yang belum menguasai matematika, terutama geometri. Pada penelitian
Ainiyah, L. A. A. L. A., dan Sugiyono, S (2015) ditemukan beberapa siswa
mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran, salah satunya yaitu
dalam pembelajaran materi bangun ruang sisi datar, siswa belum terlalu bisa
membedakan antara bangun limas dan bangun prisma. Berdasarkan fakta
tersebut walaupun geometri diperlukan tetapi masih terdapat siswa yang
mengalami kesulitan belajar geometri.
Walled dan John (Maharani, H. R., Ubaidah, N., Aminudin, M., 2017)
menyatakan bahwa pemahaman merupakan kemampuan penting dalam
mempelajari geometri. Dalam penelitian Sari, P., Bennu, S., dan Mallo, B (2014)
hasil wawancara dengan guru matematika di SMP Negeri 19 Palu, diperoleh
informasi bahwa kesalahan disebabkan karena kecenderungan siswa yang
hanya menghafal rumus, bukan memahami bagaimana rumus itu ada,
sehingga apa yang dipelajarinya mudah terlupakan. Pernyataan tersebut
menandakan bahwa siswa kurang memahami konsep saat pembelajaran.
Depdiknas (Aripin, 2015) mengungkapkan bahwa, pemahaman konsep
merupakan salah satu kemahiran atau kecakapan matematika yang
diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu menunjukkan
pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan
antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. NCTM (Hendriana, H.,
Rohaeti, E. E., & Sumarmo, U., 2017) merinci indikator pemahaman matematis
ke dalam kegiatan sebagai berikut. a) mendefinisikan konsep secara verbal
dan tulisan. b) mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh. c)
menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk merepresentasikan
suatu konsep. d) mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya. e)
mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep. f) mengidentifikasi sifat-
sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep. g)
membandingkan dan membedakan konsep-konsep.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Identifikasi Kesulitan Siswa SMP dalam Memahami
Konsep Luas dan Volume Limas.
381
Metode
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX
SMP Negeri 11 Cirebon tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 6 orang yang
terdiri dari 2 orang siswa berkemampuan tinggi, 2 orang siswa
berkemampuan sedang dan 2 orang siswa berkemampuan rendah
berdasarkan rekomendasi guru. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah soal berbentuk uraian yang terdiri dari 2 soal sesuai indikator
pemahaman konsep menurut NCTM. Data penelitian yang diperoleh
kemudian dianalisis secara mendalam dengan analisis deskriptif kualitatif.
Pembahasan
Analisis 6 jawaban siswa yang telah mengerjakan 2 soal tes uraian pada topik
luas dan volume limas. Inisial siswa yang mengerjakan soal tes disebut
subjek1 untuk siswa pertama, subjek2 untuk siswa kedua, dan seterusnya
sampai subjek6 untuk siswa keenam.
Analisis jawaban nomor 1.
Soal nomor 1 meminta subjek untuk mencari luas permukaan limas dengan
diketahui luas alas dan tinggi limas.
Subjek1
Gambar 1. Jawaban Nomor 1 Subjek1
Bapak membuat pahatan dari kayu berbentuk limas tegak persegi dengan
luas alasnya . Jika tinggi limas , tentukan luas permukaan limas
tersebut!
382
Subjek1 telah mampu menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat
dari jawaban bahwa subjek1 terlebih dahulu menuliskan diketahui dan
ditanyakan. Tetapi subjek1 tidak bisa menentukan rumus mencari luas
permukaan limas. Jadi siswa tidak mendapatkan hasil yang sesuai karena
rumus yang digunakan salah.
Subjek2
Gambar 2. Jawaban Nomor 1 Subjek2
Subjek2 tidak menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat dari
jawaban bahwa subjek2 yang langsung mengerjakan soal. Subjek2 belum
mampu mencari informasi penting lainnya yang tidak tercantum dalam soal.
Rumus yang digunakan subjek2 sudah benar tetapi belum bisa membedakan
tinggi limas dan tinggi sisi tegak limas. Jadi dalam mencari luas sisi tegak
subjek2 salah memasukan informasi mengenai tinggi, seharusnya yang
dimasukan adalah tinggi sisi tegak bukan tinggi limas. Kemudian subjek2
menganggap panjang alas sama dengan luas alas.
Subjek3
Gambar 3. Jawaban Nomor 1 Subjek3
383
Subjek3 telah mampu menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat
dari jawaban bahwa subjek3 terlebih dahulu menuliskan diketahui dan
ditanyakan. Tetapi subjek3 tidak bisa menentukan rumus mencari luas
permukaan limas. Jadi siswa tidak mendapatkan hasil yang sesuai karena
rumus yang digunakan salah.
Subjek4
Gambar 4. Jawaban Nomor 1 Subjek4
Subjek4 tidak menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat dari
jawaban bahwa subjek4 yang langsung mengerjakan soal. Subjek4 belum
mampu mencari informasi penting lainnya yang tidak tercantum dalam soal.
Rumus yang digunakan subjek4 sudah benar tetapi belum bisa membedakan
tinggi limas dan tinggi sisi tegak limas. Jadi dalam mencari luas sisi tegak
subjek4 salah memasukan informasi mengenai tinggi, seharusnya yang
dimasukan adalah tinggi sisi tegak bukan tinggi limas. Kemudian subjek4
menganggap panjang alas sama dengan luas alas.
Subjek5
Gambar 5. Jawaban Nomor 1 Subjek5
384
Subjek5 tidak menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat dari
jawaban bahwa subjek5 yang langsung mengerjakan soal. Subjek5 tidak bisa
menentukan rumus mencari luas permukaan limas dan menganggap
setengah luas alas adalah sisi persegi.
Subjek6
Gambar 6. Jawaban Nomor 1 Subjek6
Subjek6 tidak menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat dari
jawaban bahwa subjek6 yang langsung mengerjakan soal. Subjek6 tidak bisa
menentukan rumus mencari luas permukaan limas dan menganggap
seperenpat luas alas adalah sisi persegi. Selain itu subjek6 juga salah
menggunakan rumus luas sisi tegak dan belum bisa membedakan tinggi limas
dan tinggi sisi tegak limas.
Analisis jawaban nomor 2.
Alas sebuah limas berbentuk persegi. Jika luas permukaan limas 360
dan tingginya 12 cm, serta tinggi sisi tegaknya 13 cm, maka berapakah
volume limas tersebut?
385
Subjek1
Gambar 7. Jawaban Nomor 2 Subjek1
Subjek1 telah mampu menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat
dari jawaban bahwa subjek1 terlebih dahulu menuliskan diketahui dan
ditanyakan. Tetapi subjek1 tidak bisa menentukan rumus mencari volume
limas. Jadi siswa tidak mendapatkan hasil yang sesuai karena rumus yang
digunakan salah.
Subjek2
Gambar 8. Jawaban Nomor 2 Subjek2
Subjek2 tidak menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat dari
jawaban bahwa subjek2 yang langsung mengerjakan soal. Rumus yang
digunakan subjek2 sudah benar tetapi subjek2 menganggap luas permukaan
limas sama dengan luas alas.
386
Subjek3
Gambar 9. Jawaban Nomor 2 Subjek3
Subjek3 telah mampu menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat
dari jawaban bahwa subjek3 terlebih dahulu menuliskan diketahui dan
ditanyakan. Tetapi subjek3 tidak bisa menentukan rumus mencari volume
limas. Jadi siswa tidak mendapatkan hasil yang sesuai karena rumus yang
digunakan salah.
Subjek4
Gambar 10. Jawaban Nomor 2 Subjek4
Subjek4 telah mampu menuliskan informasi yang diketahui soal. Terlihat dari
jawaban bahwa subjek4 terlebih dahulu menuliskan diketahui dan
ditanyakan. Rumus yang digunakan subjek4 sudah benar tetapi subjek4
menganggap luas permukaan limas sama dengan luas alas.
Subjek5
387
Gambar 11. Jawaban Nomor 2 Subjek5
Subjek5 tidak menuliskan informasi yang diketahui dari soal. Terlihat dari
jawaban bahwa subjek5 yang langsung mengerjakan soal. Rumus yang
digunakan subjek5 sudah benar tetapi subjek5 menganggap luas permukaan
limas sama dengan luas alas.
Subjek6
Gambar 12. Jawaban Nomor 2 Subjek6
Subjek6 telah mampu menuliskan informasi yang diketahui soal. Terlihat dari
jawaban bahwa subjek6 terlebih dahulu menuliskan diketahui dan
ditanyakan. Tetapi subjek6 tidak bisa menentukan rumus mencari volume
limas dan menganggap luas permukaan sama dengan luas alas limas.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan profil kesulitan
siswa dalam memahami konsep luas permukaan dan volume limas yaitu
sebagai berikut.
1. Siswa mengalami kesulitan membayangkan bentuk limas.
388
2. Siswa mengalami kesulitan dalam menuliskan informasi yang diketahui
dari soal.
3. Siswa mengalami kesulitan dalam menentukan rumus lumas permukaan
dan volume limas.
4. Siswa tidak bisa membedakan tinggi limas dan tinggi sisi tegak limas.
5. Siswa mengalami kesulitan membedakan luas alas dan luas permukaan
limas.
Adapun hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
merencanakan proses pembelajaran sehingga mengurangi kesulitan belajar
yang dihadapi siswa.
Daftar Referensi
Ainiyah, L. A. A. L. A., & Sugiyono, S. (2016). Identifikasi Miskonsepsi Siswa
dalam Materi Geometri pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Punggelan. Jurnal Pendidikan Matematika-S1, 5(1).
Darmawati, D., Irawan, E. B., & Chandra, T. D. (2017, June). Kesalahan Siswa
SMP dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar Segiempat berdasarkan
Teori Nolting. In Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kerjasama
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud 2016.
Hendriana, H., Rohaeti, E. E., & Sumarmo, U. (2017). Hard Skills dan Soft Skills
Matematik Siswa. Bandung: Refika Aditama.
Kartono. (2010). Hands On Activity pada Pembelajaran Geometri Sekolah
sebagai Asesmen Kinerja Siswa. KREANO (Jurnal Matematika Kreatif-
Inovatif): FMIPA UNNES
Kesumawati, N. (2008). Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran
matematika. Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika, 1(1).
Maharani, H. R., & Ubaidah, N. (2017). Konsepsi Awal Siswa SMP tentang
Kubus. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 22-29.
Mahardiko, S. M. S., & Tuharto, T. (2016). Pengaruh Pendekatan Kontekstual
Terhadap Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Bangun Ruang Sisi
Datar. Jurnal Pendidikan Matematika-S1, 5(2).
Nopriana, T. (2017). Berpikir Geometri Melalui Model Pembelajaran Geometri
Van Hiele. Delta: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(1), 41-50.
389
Sari, P., Bennu, S., & Mallo, B. (2014). Penerapan Metode Penemuan
Terbimbing Berbantuan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII pada Materi Luas Permukaan dan Volume Limas di
SMP Negeri 19 Palu. AKSIOMA: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2).
Sumadiasa, I. G. (2014). Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5
Dolo Dalam Menyelesaikan Soal Luas Permukaan Dan Volume
Limas. AKSIOMA: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2).
Sutiarso, S., & Coesamin, M. (2013). Identifikasi Kesalahan Matematis Siswa
Kelas V Sekolah Dasar Dalam Geometri. Jurnal Pendidikan MIPA, 14(1)