IQBAL Malaria Serebral

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    1/28

    BAGIAN NEUROLOGI Referat

    FAKULTAS KEDOKTERAN Maret 2016

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    MALARIA SEREBRAL

    OLEH :

    An! I"#a$ I%&anar S'Ke

    10()2 01*1 10

    +EMBIMBING :

    r' A#,$ Ha-! S.' S

    DIBA/AKAN DALAM RANGKA TUGAS KE+ANITRAAN

    BAGIAN NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN

     UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

    MAKASSAR 

    2016

    1

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    2/28

    BAB I

    +ENDAHULUAN

    Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, yang disebabkan oleh

    infeksi protozoa genus plasmodium. World Health Organization (WHO),

    memperkirakan terdapat 300!00 "uta orang terinfeksi malaria tiap tahunnya, dengan

    angka kematian berkisar #,! "uta sampai $,% "uta pertahun. &enyakit ini men"adi

    masalah kesehatan dilebih dari '0 negara, dan mengenai hampir 0 populasi

    dunia. *ebih dari '0 kasus malaria ter"adi di sub+ahara frika.#

    -i ndonesia berdasarkan +ur/ei esehatan 1umah 2angga tahun $00#,

    terdapat #! "uta kasus malaria dengan 3.000 kematian tiap tahunnya. -iperkiraan

    3! penduduk ndonesia tinggal didaerah yang beresiko tertular malaria. -ari $'3

    kabupaten 4 kota, #5% diantaranya merupakan daerah endemis. -aerah dengan kasus

    malaria tertinggi adalah &apua, 6usa 2enggara 2imur, Maluku dan +ula7esi

    2enggara.#

    Malaria pada manusia disebabkan oleh spesies dari genus &lasmodium,yaitu & /i/a8, & o/ale, & malariae dan & fal9iparum, tetapi hanya spesies terahir 

    yang menyebabkan malaria serebral. &lasmodium falsiparum sering dapat

    menyebabkan malaria berat. &lasmodium ini membunuh : # "uta orang tiap

    tahunnya.$

    Malaria dengan komplikasi digolongkan sebagai malaria berat, yaitu menurut

    definisi WHO tahun $005, merupakan infeksi &lasmodium falsiparum stadium

    aseksual dengan satu atau lebih komplikasi berupa ; malaria 9erebral, anemia berat,

    gagal gin"al akut, edema paru, hipoglikemi, syok, perdarahan, ke"ang, asidosis dan

    makroskopis hemoglobinuria.3

    Malaria serebral mungkin adalah penyebab paling umum dari koma di daerah

    tropis di dunia' -ari 00 orang yang tekena gigitan nyamuk malaria, hanya $00

    orang akan terinfeksi oleh plasmodium, setengahnya (#00 orang) akan memberikan

    ge"ala malaria klinis, dan hanya $ akan men"adi malaria berat. +tudi terhadap

     populasi di ndonesia menun"ukkan bah7a risiko terkena malaria komplikasi setiap

    2

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    3/28

    tahunnya #,3 kali pada orang de7asa (:#! tahun) dan 0,$! kali pada anakanak 

    (

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    4/28

    BAB II

    MALARIA

    2'1 Def!n!%!

    &enyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa

     parasit yang merupakan golongan &lasmodium, dimana proses penularannya melalui

    gigitan nyamuk nopheles. &rotozoa parasit "enis ini banyak sekali tersebar di

    7ilayah tropik, misalnya di merika, sia dan frika.   =ambaran penyakit berupa

    demam yang sering periodik, anemia, pembesaran limpa dan berbagai kumpulan

    ge"ala oleh karena pengaruhnya pada beberapa organ misalnya otak, hati dan gin"al.!

    Ga-#ar 1' Mikroskopik Plasmodium sp.

    2'2 Et!$!&lasmodium adalah parasit yang termasuk /ilum &rotozoa, kelas sporozoa.

    +e9ara parasitologi dikenal genus &lasmodium dengan karakteristik klinis yang

     berbeda bentuk demamnya, yaitu ;

    #) &lasmodium /i/a8, se9ara klinis dikenal sebagai Malaria tertiana disebabkan

    serangan demamnya yang timbul setiap 3 hari sekali.

    $) &lasmodium malaria, se9ara klinis "uga dikenal "uga sebagai Malaria

    >uartana karena serangan demamnya yang timbul setiap hari sekali.

    4

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    5/28

    3) &lasmodium o/ale, se9ara klinis dikenal "uga sebagai Malaria O/ale dengan

     pola demam tidak khas setiap $# hari sekali.

    ) &lasmodium fal9iparum, se9ara klinis dikenal sebagai Malaria tropi9ana atau

    Malaria tertiana maligna sebab serangan demamnya yang biasanya timbul

    setiap 3 hari sekali dengan ge"ala yang lebih berat dibandingkan infeksi oleh

     "enis plasmodium lainnya.

    +e9ara epidemiologi, spesies yang terbanyak di"umpai di ndonesia adalah

     plasmodium falsiparum dan /i/a8. &lasmodium malariae di"umpai di ndonesia

     bagian timur, plasmodium o/ale pernah ditemukan di irian "aya dan 622.

    Ga-#ar 2' -istribusi geografik malaria di seluruh dunia.

    ndonesia merupakan salah satu 7ilayah dengan angka ke"adian yang tinggi

    2er"adinya infeksi oleh parasit &lasmodium ke dalam tubuh manusia dapat ter"adi

    melalui dua 9ara yaitu ;

    #. +e9ara alami melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang mengandung

     parasit malaria.$. nduksi yaitu "ika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah

    manusia, misalnya melalui transfuse darah, suntikan, atau pada bayi yang

     baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (9ongenital).!

    2' +atf!%!$!

    5

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    6/28

    &atofisiologi malaria sangat kompleks dan mungkin berhubungan dengan

    hal hal sebagai berikut;

    #. &enghan9uran eritrosit yang ter"adi oleh karena fagositosis yang tidak hanya

     pada eritrosit yang mengandung parasit tapi "uga terhadap eritrosit yang tidak 

    mengandung parasit sehingga menimbulkan anemia dan anoksia "aringan.

    &ada hemolisis intra/askuler yang berat dapat ter"adi hemoglobinuria (black 

    water fever ) dan dapat menyebabkan gagal gin"al

    $. &elepasan mediator ?ndotoksinmakrofag.

    &ada saat skizogoni, eritrosit yang mengandung parasit memi9u makrofag

    yang sensitif endotoksin untuk melepaskan berbagai mediator. ?ndotoksinmungkin berasal dari saluran pen9ernaan dan parasit malaria sendiri dapat

    melepaskan faktor nekrosis tumor (26@). 26@ adalah suatu monokin yang

    ditemukan dalam peredaran darah manusia dan he7an yang terinfeksi parasit

    malaria. 26@ dan sitokin lainnya menimbulkan demam, hipoglikemia dan

    sindrom penyakit pernafasan pada orang de7asa.

    3. +ekuetrasi eritrosit

    ?ritrosit yang terinfeksi dengan stadium lan"ut  P . falciparum dapat

    membentuk ton"olanton"olan (knobs) pada permukaannya. 2on"olan tersebut

    mengandung antigen dan bereaksi dengan antibodi malaria dan berhubungan

    dengan afinitas eritrosit yang mengandung P . falciparum terhadap endotelium

    kapiler darah alat dalam, sehingga skizogoni berlangsung di sirkulasi alat

    dalam. ?ritrosit yang terinfeksi menempel pada endotelium dan membentuk 

    gumpalan yang membendung kapiler yang bo9or dan menimbulkan anoksia

    dan edema "aringan.!

    Ga-#ar ' +iklus infeksi malaria pada manusia dan nyamuk 

    6

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    7/28

    2') Ge3a$a K$!n!%

    =e"ala klinis mulai tampak setelah # hingga minggu setelah infeksi dan

    umumnya men9akup demam dan menggigil. Hampir seluruh pasien dengan malaria

    akut memiliki episode demam, sesuai dengan tipikal demam masingmasing

     plasmodium. Menggigil dapat ter"adi se9ara tidak teratur, terutama pada infeksi

     Plasmodium falciparum. =e"ala lainnya yaitu sakit kepala, keringat yang meningkat,

    nyeri punggung, nyeri otot, diare, nausea, /omiting, dan batuk.

    Aanyak faktor yang mempengaruhi manifestasi klinis tersebut antara lain;(

    #) +tatus kekebalan yang biasanya berhubungan dengan tingkat endemisitas

    tempat tinggalnya.

    $) Aeratnya infeksi (kepadatan parasit).

    3) Benis dan strain &lasmodium (spesies, resisten obat antimalaria).

    ) +tatus gizi.

    !) +udah minum obat antimalaria.

    5) eadaan lain penderita (bayi, hamil, orang tua, menderita sakit lain)

    %) @aktor genetik (Hb@, defisiensi =5&-, o/alositosis dan lainlain)

    Manifestasi umum malaria; !

    #. Masa inkubasi

    7

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    8/28

    Aiasanya berlangsung 3% hari tergantung pada spesies parasit (terpendek untuk 

     P . falciparum dan terpan"ang untuk  P .malariae), beratnya infeksi dan pada

     pengobatan sebelumnya atau pada dera"at resistensi hospes.

    $. eluhankeluhan prodromal

    eluhan prodromal dapat ter"adi sebelum ter"adinya demam, berupa; kelesuan,

    malaise, sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri pada tulang atau otot, anoreksia,

     perut tidak enak, diare ringan dan kadangkadang merasa dingin di punggung.

    eluhan prodromal sering ter"adi pada P .vivax dan P .ovale, sedangkan P . falciparum

    dan P .malariae keluhan prodromal tidak "elas bahkan ge"ala dapat mendadak.

    3. =e"alage"ala umum

    =e"ala klasik yaitu ter"adinya trias malaria (malaria proxysm) se9ara berurutan;

    a. &eriode dingin

    Mulai menggigil, kulit dingin dan kering, penderita sering membungkus

    dirinya dengan selimut atau sarung pada saat menggigil, sering seluruh badan

    gemetar dan gigigigi saling terantuk, pu9at sampai sianosis seperti orang

    kedinginan. &eriode ini berlangsung antara #! menit sampai # "am diikuti

    dengan meningkatnya temperatur.

     b. &eriode panas

    Muka penderita terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi 9epat dan panas

     badan tetap tinggi dapat sampai 0CD atau lebih, penderita membuka

    selimutnya, respirasi meningkat, nyeri kepala, nyeri retroorbital, muntah,

    dapat ter"adi syok (tekanan darah turun), kesadaran delirium sampai ter"adi

    ke"ang (anak). &eriode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai $

     "am atau lebih, diikuti dengan keadaan berkeringat.

    9. &eriode berkeringat

    &enderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai

     basah temperatur turun, penderita merasa 9apek dan sering tertidur. Aila

     penderita bangun akan merasa sehat dan dapat melakukan peker"aan biasa.

    2rias malaria se9ara keseluruhan dapat berlangsung antara 5#0 "am, lebih

    sering ter"adi pada infeksi  P .vivax. &ada infeksi  P . falciparum menggigil dapat

    8

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    9/28

     berlangsung berat atau pun tidak ada. &eriode tidak panas berlangsung #$ "am pada

     P . falsiparum, 35 "am pada P .vivax dan ovale, 50 "am pada P .malariae.

    2'( +e-er!&%aan .en,n3an

    &emeriksaan dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis malaria antara lain;(

    #. &emeriksaan tetes darah untuk malaria

    &emeriksaan mikroskopik darah tepi untuk menemukan adanya parasit

    malaria sangat penting untuk menegakkan diagnosa. &emeriksaan satu kali

    dengan hasil negati/e tidak mengenyampingkan diagnosa malaria.&emeriksaan darah tepi tiga kali dan hasil negati/e maka diagnosa malaria

    dapat dikesampingkan.

    $. 2es +erologi

    2es serologi mulai diperkenalkan se"ak tahun #'5$ dengan memakai tekhnik 

    indirect fluorescent antibody test . 2es ini berguna mendeteksi adanya

    antibody spe9ifi9 terhadap malaria atau pada keadaan dimana parasit sangat

    minimal. 2es ini kurang bermanfaat sebagai alat diagnostik sebab antibody

     baru ter"adi setelah beberapa hari parasitemia. Manfaat tes serologi terutama

    untuk penelitian epidemiologi atau alat u"i saring donor darah. 2iter : #;$00

    dianggap sebagai infeksi baru E dan test : #;$0 dinyatakan positif . Metode

    metode tes serologi antara lain indirect haemagglutination test,

    immunoprecipitation techniues, ?*+ test, radio!immunoassay.

    ". &emeriksaan &D1 ( Polymerase #hain $eaction%

    &emeriksaan ini dianggap sangat peka dengan tekhnologi amplifikasi -6,

    7aktu dipakai 9ukup 9epat dan sensiti/itas maupun spesifitasnya tinggi.

    eunggulan tes ini 7alaupun "umlah parasit sangat sedikit dapat memberikan

    hasil positif. 2es ini baru dipakai sebagai sarana penelitian dan belum untuk 

     pemeriksaan rutin.

    9

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    10/28

    BAB III

    MALARIA SEREBRAL

    '1 Def!n!%!

    Malaria serebral adalah suatu komplikasi berat dari infeksi  Plasmodium

     falciparum yang ditandai demam yang sangat tinggi, gangguan kesadaran, ke"ang

    yang terutama ter"adi pada anak, hemiplegi dan berakhir pada kematian "ika tidak 

    se9epatnya mendapatkan pera7atan yang tepat. &ada malaria fal9iparum, #0 kasus

    akan mengalami komplikasi malaria serebral, dan "umlah ini memenuhi  0

    kematian pada malaria.  Malaria serebral merupakan penyebab utama ensefalopati

    nontraumatik di  dunia, sehingga merupakan penyakit parasitik terpenting pada

    manusia.,%

    '2 Et!.atene%!% *

    &enyebab malaria serebral adalah akibat sumbatan pembuluh darah kapiler di

    otak karena menurunnya aliran darah efektif dan adanya hemolisa sel darah. selain

    itu, beberapa faktor yang "uga mempengaruhi manifestasi neurologi pada malaria,

    antara lain;

    • -emam dera"at tinggi, akan mengganggu kesadaran, ke"ang demam (pada

    anak), dan psikosis. Manifestasi tersebut akan menurun bila dera"at panas

    diturunkan. pabila kesadaran tidak mengalami gangguan setelah serangan

    ke"ang atau demam, maka prognosis penderita umumnya baik 

    • Obatobat antimalaria, seperti klorokuin, kuinin, meflokuin, dan halofantrin

     "uga dapat menyebabkan gangguan perilaku, ke"ang, halusinasi, dan psikosis.

    Aila tidak terdapat demam tinggi atau parasitemia yang menyertai manifestasi

    neurologis, maka kemungkinan penyebabnya adalah obat antimalaria.

    • Hipoglikemia, pada infeksi malaria berat , dapat ter"adi hipoglikemia. e"adian

    hipoglikemia lebih sering ter"adi pada ibu hamil. &erlu adanya pertimbangan

     pemberian infus de8trose $!!0 untuk mengatasi hal ini.

    10

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    11/28

    • Hiponatremia, hampir selalu ter"adi pada kasus yang dialami orang tua

    danseringkali akibat muntah berlebih.• nemia berat dan hipoksemia dapat menyebabkan disfungsi serebral

     padapasien dengan malaria.

    ' +atf%!$!

    &atofisiologi malaria serebral yang terkait dengan infeksiusitas parasit masih belum

    diketahui se9ara pasti. Meskipun dasar kelainan adalah adanya sumbatan

    mikrosirkulasi serebral yang disebabkan parasit, namun mekanisme pastinya masih

    merupakan hipotesis.

    +etelah sporozoit dilepas se7aktu nyamuk anopeles betina menggigit

    manusia, akan masuk kedalam sel hati dan ter"adi skizogoni ektsra eritrosit. +kizon

    hati yang matang akan pe9ah dan selan"utnya merozoit akan mengin/asi sel eritrosit

    dan ter"adi skizogoni intra eritrosit, menyebabkan eritrosit mengalami perubahan

    seperti pembentukan knob, sitoadherens, sekuestrasi dan rosseting.5

    Ga-#ar ' L!n&aran H!,. +$a%-!,- Fa$%!.ar,-

    Er!tr%!t +ara%!t 4E+5

    11

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    12/28

    ?& memulai proses patologik infeksi malaria falsiparum dengan kemampuan adhesi

    dengan sel lain yaitu endotel /askular, eritrosit dan menyebabkan sel ini sulit

    mele7ati kapiler dan filtrasi limpa. Hal ini berpengaruh ter"adinya sitoadherens dan

     sekuestrasi

    S!taeren%

    &itoadherens adalah melekatnya ?& matang di permukaan endotel /askular.

    &itoaherens merupakan proses spesifik yang hanya ter"adi di kapiler dan /enula post

    kapiler. &enumpukan ?& di mikro/askular menyebabkan gangguan aliran

    mikro/askular sehingga ter"adi anoksia4hipoksia "aringan.

    Se&,e%tra%!

    &itoadherens menyebabkan ?& bersekuestrasi dalam mikro/askular organ /ital.

    &arasit yang bersekuestrasi menumpuk di otak, paru, usus, "antung, limpa, hepar, otot

    dan gin"al. +ekuestrasi menyebabkan ketidak sesuaian antara parasitemia di perifer 

    dan "umlan total parasit dalam tubuh.

    R%ett!n

     $osetting adalah perlekatan antara satu buah ?& matang yang diselubungi oleh

    sekitar #0 atau lebih eritrosit non parasit sehingga berbentuk seperti bunga.  $osetting 

     berperan dalam ter"adinya obstruksi mikro/askular. Meskipun demikian peranan

    rosetting dalam patogenesis malaria berat masih belum "elas.

    S!t&!n

    adar 26@alfa di daerah perifer meningkat se9ara nyata pada penderita malaria

    terutama malaria berat. adar @6gamma, *#, *5, *2 dan *3 "uga meningkat

     pada malaria berat. +itokinsitokin ini saling berinteraksi dan menghasilkan efek 

     patologi Meskipun demikian peranan sitokin dalam patogenesis malaria berat masih

    dalam perdebatan.

    ?ritrosit yang terinfeksi  P. vivax tidak berikatan dengan endotel, sehingga

    merupakan satu alasan mengapa malaria /i/a8 tidak bisa menyebabkan malaria

    12

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    13/28

    serebral 7alaupun kadar 26@F dalam plasma sangat tinggi. Meskipun demikian,

     peran 26@F dalam patogenesis penyakit malaria lebih bersifat fisiologis dibanding

     patologis. Bika di9apai kadar optimal dari 26@F akan memberikan proteksi, tetapi

     "ika kadarnya terlalu tinggi akan menimbulkan reaksi patologis.

     

    ') D!an%!% K$!n!%

    -iagnosis malaria se9ara umum ditegakkan seperti diagnosis penyakit

    lainnya berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium yang berupa test

    mikroskopis darah berdasarkan tebal dan tipisnya darah menggunakan =iemsa atau

    Wright, dengan tes immuno9hromatographi9 yang 9epat, atau dengan &D1. 2es

    serologis tidak digunakan, sebagai antibodi hanya bisa dideteksi hari ke #0 setelah

    onset, dan hasilnya tisak bisa dibedakan apakah ini infeksi lama atau baru. ematian

    merupakan kemunkgkinan terbesar "ika diagnosis dan terapi terlambat.

    #. Ana-ne%!%

    &ada anamnesis sangat penting diperhatikan;

    • eluhan utama; -emam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit

    kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot dan pegalpegal.• 1i7ayat berkun"ung dan bermalam # minggu yang lalu ke daerah

    endemik malaria.

    • 1i7ayat tinggal di daerah endemik malaria.

    • 1i7ayat sakit malaria.

    • 1i7ayat minum obat malaria satu bulan terakhir.

    • 1i7ayat mendapat transfusi darah.

    $.  +e-er!&%aaan F!%!& ;

    • -emam (2 G 3%,!CD).

    • on"un9ti/a atau telapak tangan pu9at.

    • &embesaran limpa (splenomegali).

    • &embesaran hati (hepatomegali).

    &ada tersangka malaria berat ditemukan tandatanda klinis sebagai berikut;

    • 2emperatur rektal G 0CD.

    •  6adi 9epat dan lemah4ke9il.

    • 2ekanan darah sistolik

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    14/28

    • 2anda dehidrasi; mata 9ekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang, bibir 

    kering, produksi air seni berkurang.• 2andatanda anemia berat; kon"unkti/a pu9at, telapak tangan pu9at, lidah

     pu9at.

    • 2erlihat mata kuning atau ikterik.

    • danya ronkhi pada kedua paru.

    • &embesaran limpa dan atau hepar.

    • =agal gin"al ditandai dengan oliguria sampai dengan anuria.

    • =e"ala neurologik; kaku kuduk, reflek patologis.

    Manifestasi neurologis (# atau beberapa manifestasi) berikut ini dapat ditemukan;7

    #. ?nsefalopati difus simetris

    $. e"ang umum atau fokal

    3. 2onus otot dapat meningkat atau turun

    . 1efleks tendon ber/ariasi

    !. 2erdapat plantar fleksi atau plantar ekstensi

    5. 1ahang mengatup rapat dan gigi kretekan (seperti mengasah)

    %. Mulut men9ebil ( pouting ) atau timbul refleks men9ebil bila sisi mulut

    dipukul

    . Motorik abnormal seperti deserebrasi rigidity dan dekortikasi rigidity

    '. 2andatanda neurologis fokal kadangkadang ada#0. Manifestasi okular ; pandangan di/ergen (dys9on"ugate gaze) dan

    kon/ergensi spasme sering ter"adi. &erdarahan sub kon"un9ti/e dan retina

    serta papil udem kadang terlihat

    ##. ekakuan leher ringan kadang ada. 2etapi tanda @rank (@rank sign)

    meningitis, ernigs () dan photofobia "arang ada. Intuk itu adanya

    meningitis harus disingkirkan dengan pemeriksaan punksi lumbal (*&)

    #$. Dairan serebrospinal (*D+) "ernih, dengan < #0 lekosit4ml, protein sering

    naik ringan

    Meskipun manifestasi klinis malaria serebral sangat beragam, namun hanya terdapat

    3 ge"ala terpenting, baik pada anak dan de7asa, yaitu; '

    #) =angguan kesadaran dengan demam nonspesifik 

    $) e"ang umum dan sekuel neurologik 

    3) oma menetap selama $ J %$ "am, mulamula dapat dibangunkan,

    kemudian tak dapat dibangukan.

    14

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    15/28

    '( +e-er!&%aan La#ratr!,-

    1' +e-er!&%aan Denan M!&r%&.+ebagai gold standar pemeriksaan laboratoris demam malaria pada

     penderita adalah mikroskopik untuk menemukan parasit di dalam darah tepi.

    &emeriksaan darah tebal dan tipis untuk menentukan;

    • da4tidaknya parasit malaria.

    • +pesies dan stadium Plasmodium

    • epadatan parasit

    +emi kuantitatif;

    () ; tidak ditemukan parasit dalam #00 *&A

    () ; ditemukan ##0 parasit dalam #00 *&A

    () ; ditemukan ###00 parasit dalam #00 *&A

    () ; ditemukan ##0 parasit dalam # *&A

    (); ditemukan :#0 parasit dalam # *&A

    uantitatif 

    Bumlah parasit dihitung permikroliter darah pada sediaan darah

    tebal atau sediaan darah tipis.

    2' +e-er!&%aan Denan Te% D!an%t!& 8e.at 4 Rapid Diagnostic Test 5

    Mekanisme ker"a tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan

    menggunakan metoda immunokromatografi, dalam bentuk dipstik.

    ' Te% %er$!2es ini berguna untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap

    malaria atau pada keadaan dimana parasit sangat minimal. 2es ini kurang

     bermanfaat sebagai alat diagnostik sebab antibodi baru ter"adi setelah beberapa

    hari parasitemia. Manfaat tes serologi terutama untuk penelitian epidemiologi

    atau alat u"i saring donor darah. 2iter :#;$00 dianggap sebagai infeksi baru, dan

    tes :#;$0 dinyatakan positif 

    Ta#e$' 1'1

    15

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    16/28

    In!&a%! La#ratr!,- a$a- -a$ar!a %ere#ra$

    In!9atr N!$a!

    He-at$!

    *eukositosis : #$.0004Kl

    nemia ringan &DL   &erpan"angan &2 : 3 detik 

      &rolonged partial thromboplastin time

      @ibrinogen < $00 mg4dl

    B$ F!$-

    Hiperparasitemia : !00.0004Kl:$0 dari parasit mengandung pigmen trophozoit dan skizon

    :! neutrofil termasuk yang /isible pigment

    B!&!-!a

    Hipoglikemia

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    17/28

    - nfluenza

    - nfeksi saluran kemih

    - -emam typhoid- Hepatitis

    - -emam -engue

    - *eptospirosis

    '* +enata$a&%anaan

    Mana"emen terapi atau penanggulangan malaria serebral meliputi; *

    1' +enananan U-,-

    &enderita harus dira7at di ruang pera7atan intensif (DI).

    2indakan pera7atan intensif (DI) yaitu ;

    a. &ertahankan fungsi /ital ; kesadaran, temperatur, nadi, tensi, dan respirasi

    kebutuhan oksigen.

     b. Hindarkan trauma ; dekubitus, "atuh dari tempat tidur.

    9. Hatihati komplikasi ; kateterisasi, defekasi, edema paru karena o/erhidrasi

    d. &erhatikan timbulnya ikterus dan perdarahan.

    e. Monitoring ; ukuran dan reaksi pupil, ke"ang, tonus otot.

    f. &ertahankan sirkulasi; bila hipotensi lakukan posisi 2redenlenburgNs

     perhatikan 7arna dan temperatur kulit.

    g. Degah hiperpireksi dengan antipiretik 

    h. Men"aga keseimbangan 9airan, elektrolit dan keseimbangan asam basa.

    i. -iet ; porsi ke9il sering, 9ukup kalori, karbohidrat dan garam

     ". ebersihan kulit ; mandikan tiap hari dan keringkan

    k. &era7atan mata ; hindarkan trauma, tutup dengan kain

    l. Intuk di daerah endemis, terapi diberikan sesegera mungkin, kadang J 

    kadang sebelum konfirmasi parasitologik 

    2' +en#atan Ma$ar!a

    Obat anti malaria yang tersedia di ndonesia antara lain klorokuin,

    sulfadoksinpirimetamin, kina, primakuin, serta deri/ate artemisin. lorokuin

    merupakan obat antimalaria standar untuk profilaksis, pengobatan malaria klinis

    dan pengobatan radikal malaria tanpa komplikasi dalam program pemberantasan

    malaria, sulfadoksinpirimetamin digunakan untuk pengobatan radikal penderita

    malaria fal9iparum tanpa komplikasi. ina merupakan obat anti malaria pilihan

    untuk pengobatan radikal malaria fal9iparum tanpa komplikasi. +elain itu kina "uga digunakan untuk pengobatan malaria berat atau malaria dengan komplikasi.

    17

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    18/28

    &rimakuin digunakan sebagai obat antimalaria pelengkap pada malaria klinis,

     pengobatan radikal dan pengobatan malaria berat. rtemisin digunakan untuk 

     pengobatan malaria tanpa atau dengan komplikasi yang resisten multidrugs.%

    arena meningkatnya resistensi klorokuin, maka WHO tahun $005

    merekomendasikan pengobatan malaria dengan menggunakan obat D2

    ( 'rtemisin base #ombination (herapy) sebagai lini pertama pengobatan malaria,

     baik malaria tanpa komplikasi atau malaria berat.

    Ga-#ar )' /!$aa enan re%!%ten%! &$r&,!n

    A' Der!;at Arte-!%!n!n

    Merupakan pilihan pertama untuk pengobatan malaria berat, mengingat keberhasilan

    selama ini dan mulai didapatkannya kasus malaria falsiparum yang resisten terhadap

    klorokuin =olongan artemisin yang dipakai untuk pengobatan malaria berat.

    Der!;at Arte-!%!n!n

    - rtesunate: $, mg4kg ( *oading dose ) L, selan"utnya #,$ mg4kg setelah

    #$ "am, kemudian #,$ mg4kg4hari selama 5 hari, "ika pasien dapat makan, obat

    dapat diberikan oral

    - rtemether : 3,$ mg4kg ( *oading dose ) M pada hari selan"utnya #,5

    mg4kg4hari (biasanya diberikan #50 mg dilan"utkan dengan 0 mg) sampai

    18

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    19/28

     pasien dapat makan, obat dapat diberikan oral dengan kombinasi rtesunat dan

    modiaPuin selama 3 hari.

    - rteether : #!0 mg sekali sehari intramuskular untuk 3 hari.

    B' K!na 4&!na H8I

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    20/28

    -osis loading ; klorokuin #0 mg basa4g AA dalam !00 ml 9airan isotonis dalam

     "am diulang 3 8. Aila 9ara per infus tidak memungkinkan dapat diberikan se9ara i.m

    atau subkutan dengan 9ara 3,!mg4gAA klorokuin basa tiap 5 "am, dan $,! mg4g

    AA klorokuin tiap "am.

    E' In3e&%! &-#!na%! %,$fa&%!n=.!r!-eta-!- 4fan%!ar5

    mpul $ ml ; $00 mg +- #0 mg pirimetamin

    mpul $,! ml ; !00 mg +- $! mg pirimetami

    F' Exchange transfusion 4tran%f,%! ant!5

    2indakan exchange transfusion dapat mengurangi parasitemi dari 3 men"adi #.

    &enelitian M**?1 melaporakan kegunaan terapi untuk menurunkan parasitemia

     pada malaria berat. 2indakan ini berguna mengeluarkan eritrosit yang berparasit,

    menurunkan toksin parasit, serta memperbaiki anemia.

    ndikasi 2ranfusi tukar (1ekomendasi D-D) ;

    #. &arasitemia :30 tanpa komplikasi berat

    $. &arasitemia : #0 disertai komplikasi berat

    3. &arasitemia :#0 dengan gagal pengobatan.

    omplikasi tranfusi tukar ;

    #. O/erload 9airan.

    $. -emam, reaksi alergi

    3. elainan metaboli9 (hipokalsemia)

    . &enyebaran infeksi.

    a' +en#atan -a$ar!a falciparum5 4 De.arte-en Ke%eatan Re.,#$!& Inne%!a 5

    *ini pertama; rtesunatmodiakuin&rimakuin

    dosis artesunatQ mg4kgAA (dosis tunggal), amodiakuinQ #0 mg4kgAA (dosis

    tunggal), primakuinQ 0,%! mg4kgAA (dosis tunggal).

    pabila pemberian dosis tidak memungkinkan berdasarkan berat badan penderita,

     pemberian obat dapat diberikan berdasarkan golongan umur. -osis makasimal

    20

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    21/28

     penderita de7asa yan dapat diberikan untuk artesunat dan amodiakuin masing

    masing tablet, 3 tablet untuk primakuin.

    Ta#e$ 2' +en#atan L!n! +erta-a Ma$ar!a Falciparum Men,r,t Ke$-.& 

    U-,r ('

    Har 

    i

    Benis obat

    Bumlah tablet perhari menurut kelompok umur 

    0#

     bln

    $## bln # th !' th #0# th G#! th

    rtesunat R S # $ 3

    modiakuin R S # $ 3

    &rimakuin T # S $ $3

    rtesunat R S # $ 3

    modiakuin R S # $ 3

    rtesunat R S # $ 3

    modiakuin R S # $ 3

    ombinasi ini digunakan sebagai pilihan utama untuk pengobatan malaria

     falciparum. &emakaian artesunat dan amodiakuin bertu"uan untuk membunuh parasit

    stadium aseksual, sedangkan primakuin bertu"uan untuk membunuh gametosit yang

     berada di dalam darah.

    &engobatan lini kedua malaria  falciparum  diberikan bila pengobatan lini

     pertama tidak efektif.

    *ini kedua; ina-oksisiklin42etrasiklin&rimakuin

    -osis kinaQ#0 mg4kgAA4kali (384hari selama % hari), doksisiklinQ mg4kgAA4hr 

    (de7asa, $84hr selama % hari), $ mg4kgAA4hr (# th, $84hr selama % hari),

    tetrasiklinQ ! mg4kgAA4kali (84hr selama % hari).

    pabila pemberian dosis obat tidak memungkinkan berdasarkan berat badan

     penderita, pemberian obat dapat diberikan berdasarkan golongan umur.

    21

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    22/28

    Ta#e$ ' +en#atan L!n! Ke,a Unt,& Ma$ar!a fa$9!.ar,-

    Hari Benis obat Bumlah tablet perhari menurut kelompok umur 

    0## bln # th ! ' th #0# th G #! th

    ina 38S 38# 38S 38$3

    -oksisikli

    n

    $8# $8#

    &rimakuin T #S $ $$

    L

    ina 38S 38# 38S 38$3

    -oksisikli

    n

    $8# $8#

    ; dosis diberikan per kgAA

    ; $8!0 mg doksisiklin

    ; $8#00 mg doksisiklin

    ' Ke-.rf!$a&%!%

    emoprofilaksis bertu"uan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria sehingga bila

    terinfeksi maka ge"ala klinisnya tidak berat. emoprofilaksis ini ditu"ukan kepada

    orang yang bepergian ke daerah endemis malaria dalam 7aktu yang tidak terlalu

    lama, seperti turis, peneliti, pega7ai kehutanan dan lainlain. Intuk kelompok atau

    indi/idu yang akan bepergian atau tugas dalam "angka 7aktu yang lama, sebaiknya

    menggunakan  personal protection  seperti pemakaian kelambu, ka7at kassa, dan

    lainlain.3,%

    Obat yang dipakai dalam kebi"akan pengobatan di ndonesia adalah lorokuin,

     banyak 

    digunakan karena murah, tersedia se9ara luas, dan relatif aman untuk anakanak, ibu

    hamil maupun ibu menyusui. &ada dosis pen9egahan obat ini aman digunakan untuk 

     "angka 7aktu $3 tahun. ?fek samping berupa gangguan = 2ra9t seperti mual,

    muntah, sakit perut dan diare. ?fek samping ini dapat dikurangi dengan meminum

    obat sesudah makan.

    &en9egahan pada anak, OM yang paling aman untuk anak ke9il adalah

    klorokuin. -osis ; ! mg4gAA4minggu. -alam bentuk sediaan tablet rasanya pahit

    sehingga sebaiknya di9ampur dengan makanan atau minuman, dapat "uga dipilih

    yang berbentuk suspensi.

    22

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    23/28

    &en9egahan perorangan dipakai oleh masingmasing indi/idu yang memerlukan

     pen9egahan terhadap penyakit malaria. Obat yang dipakai ; lorokuin. Dara

     pengobatannya;

    Aagi pendatang sementara ;%

    lorokuin diminum # minggu sebelum tiba di daerah malaria, selamberada di daerah

    malaria dan dilan"utkan selama minggu setelah meninggalkan daerah malaria.

    Aagi penduduk setempat dan pendatang yang akan menetap ;

    &emakaian klorokuin seminggu sekali sampai lebih dari 5 tahun dapat dilakukan

    tanpa efek samping. Aila transmisi di daerah tersebut hebat sekali atau selama musim

     penularan, obat diminum $ kali seminggu. &enggunaan $ kali seminggu dian"urkan

    hanya untuk 3 5 bulan sa"a. -osis pengobatan pen9egahan; lorokuin ! mg4gAA

    atau $ tablet untuk de7asa.

    Aagi 7anita hamil ;

    WHO merekomendasikan agar memberikan suatu dosis pengobatan (dosis

    terapeutik) anti malaria untuk semua 7anita hamil di daerah endemik malaria pada

    kun"ungan kehamilan yang pertama, kemudian diikuti kemoprofilaksis teratur. +aat

    ini kebi"akan pengobatan malaria di ndonesia menghendaki hanya memakai

    klorokuin untuk kemoprofilaksis pada kehamilan. bu hamil dengan status nonimun

    sebaiknya menghindari daerah endemis malaria. &rofilaksis mulai diberikan #

    sampai $ minggu sebelum mengun"ungi daerah endemis, dengan klorokuin (300 mg

     basa) diberikan seminggu sekali dan dilan"utkan sampai minggu setelah kembali ke

    daerah non endemis. Aeberapa studi memperlihatkan bah7a kemoprofilaksis

    menurunkan anemia maternal dan meningkatkan berat badan bayi yang dilahirkan

     6amun sehubungan dengan laporan tingginya tingkat resistensi  P. falciparum

    terhadap klorokuin, tahun $005, WHO menetapkan bah7a doksisiklin men"adi

    23

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    24/28

     pilihan. -oksisiklin diberikan setiap hari dengan dosis $ mg4kgAA selama tidak lebih

    dari 5 minggu.

    Efe& Mer,!&an ar! O#at Ant!=Ma$ar!a

    - ina dan kinidin biasanya menyebabkan hipoglikemia, dan se"umlah efek samping

    minor, terlihat pada pemulihan kesadaran, yang meliputi tinitus, mual, dysphoria dan

    kehilangan pendengaran pada nada tinggi.

    - uinidin biasanya menyebabkan perpan"angan pada inter/al >2 dan hipotensi.

    Dairan infus harus diperlambat "ika tekanan darah menurun, konsentrasi plasma

    melebihi % mg4ml atau inter/al >2 meningkat lebih dari $! .- -eri/at rtemisinin ( rtemeter dan rtesunat ) tidak memiliki efek samping yang

    serius.

    +en#atan $a!nna :

    A' +en#atan +aa Gaa$ G!n3a$ A&,t

    1' 8a!ran

    Aila ter"adi oliguri infus 6.+alin untuk rehidrasi sesuai perhitungan kebutuhan

    9airan, kalau produksi urin < 00 ml4$ "am, diberikan furosemid 00 mg. bila tak 

    ada produksi urin (gagal gin"al) maka kebutuhan 9airan dihitung dari "umlah urin

    !00 ml 9airan4$ "am

    2' +rte!n

    ebutuhan protein dibatasi $0gram4hari (bila kreatinin meningkat) dan kebutuhan

    kalori diberikan dengan diet karbohidrat $00 gram4hari

    ' D!,ret!&a

    +etelah rehidrasi bila tak ada produksi urin, diberikan furosemid 0 mg. setelah $3

     "am tak ada urin (kurang dari 50994"am) diberikan furosemid lagi 0 mg, ditunggu 3

    "am, dan bila perlu furosemid #00$!0 mg dapat diberikan i./ pelan.

    B'H!.$!&e-!a

    &eriksa kadar gula darah se9ara 9epat pada setiap penderita malaria berat. Aila kadar 

    gula darah kurang dari 0mg maka ;

    #. Aeri !0ml dekstrose 0 i./ dian"utkan dengan

    24

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    25/28

    $. =lukosa #0 per infus 5 "am

    3. Monitor gula darah tiap 5 "am

    . Aila perlu obat yang menekankan produksi insulin seperti, glukagon atau

    somatostatin analog !0 mg subkutan.

    8' +enananan #$a9&>ater fe;er

    #. stirahan di tempat tidur, karena hemolisis memudahkan ter"adinya

    kegagalan "antung.

    $. Menghentikan muntah dan sedakan.

    3. 2ransfusi darah bila Hb < 5 gr atau hitung eritrosit < $ "uta4mm3

    . ina tidak dian"urkan pada bla9k7ater fe/er dengan =5&- defisiensi.

    !. Monitor produksi urin, ureum dan kreatinin. Aila ureum lebih besar $00 mg

    dipertimbangkan dialisis.

    D' +enananan Ee-a +ar,

    ?dema paru merupakan komplikasi yang fatal, oleh karenanya pada malaria berat

    sebaiknya dilakukan penanganan men9egah ter"adinya edema paru;

    #. &emberian 9airan dibatasi, sebaiknya menggunakan monitoring dengan

    DL&.

    $. &emberian 9airan melebihi #!00 ml menyebabkan edema paru.

    3. Aila anemi (HA

    . Mengurangi beban "antung kanan dengan diuretika.

    !. -apat di9oba pemberian /asodilator (nitroprussid) atau nitrogliserin

    5. &erbaiki hipoksia dengan memberikan oksigen konsentrasi tinggi.

    E' +enananan ane-!a

    Aila anemi kurang dari !gr atau hematokrit kurang dari #! diberikan transfusi

    darah whole blood atau packed cells.

    F' +enananan &e3an

    &engobatan antiepilepsi "ika terdapat ke"ang, seperti @enobarbital, arbamazepin,

    -iazepam.

    G' +enananan A%!%!%

    25

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    26/28

    sidosis (pH

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    27/28

    BAB IV

    KESIM+ULAN

    Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari

    genus  Plasmodium. Malaria dapat menimbulkan berbagai komplikasi berat, yang

    disebut sebagai malaria berat. +alah satu komplikasi tersebut adalah malaria serebral.

    Malaria serebral ditandai demam yang sangat tinggi, gangguan kesadaran,   ke"ang

    yang terutama ter"adi pada anak, hemiplegi dan berakhir pada kematian   "ika tidak 

    se9epatnya mendapatkan pera7atan yang tepat.

      -asar patogenesis malaria serebral adalah abnormalitas eritrosir terinfeksi,

    yang men9akup berbagai proses patologi penting, yaitu sekuestrasi, sitoadherensi,

    dan rosetting eritrosit -iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan

    fisik, dan pemeriksaan penun"ang, dimana sebelumnya pasien terbukti menderita

    malaria dan terdapat lebih dari satu manifestasi neurologis. )old standard   adalah

    menemukan parasit malaria dalam pemeriksaan sediaan apus darah tepi.

    &en9egahan malaria serebral sesuai dengan pen9egahan malaria se9ara

    umum, yaitu dengan menghindari gigitan nyamuk dan memutus daur hidup nyamuk.+e"ak tahun $005 WHO merekomendasikan pemakaian deri/at rtesunate untuk 

    mlaria serebral. karena sudah banyak ditemukan reistensi obat dengan kloroPuin.

    &rognosis umumnya buruk bila telah ter"adi kegagalan lebih dari $ organ.

    DAFTAR +USTAKA*. Munthe D?. Malaria serebral; *aporan asus. #ermin +unia edokteran

    $00#E#3#;!5

    $. Hari"anto.Malaria. ?pidemiologi, &atogenesis Manifestasi linis,

    &enanganan.$000.

    27

  • 8/17/2019 IQBAL Malaria Serebral

    28/28

    3. Warlo7, 9harles. 2he *an9et handook of 2reatment in 6eurology. +pain ;

    ?lse/ier.$005. &age ; 3#33#5

    . Arust, "ohn. *ange ; Durrrent -iagnosis and 2reatment. Inites +tates of 

    meri9a ; M9 =ra7 Hill. $00%. &age ; 0 J #

    !. Malaria.

    http;44777.bro7n.edu4Dourses4AioU#504&ro"e9ts#'''4malaria49ermal  .

    -iakses tanggal #$ september $0#!.

    5. Malaria Aerat. http;44internis.files.7ordpress.9om4$0##40#4malaria

     berat.pdf  . -iakses tanggal #$ september $0#!.

    %. Malaria +erebral. http;44777.health9aremagi9.9om4arti9les4Derebral

    Malaria . -iakses tanggal #$ september $0#!.. &usat nformasi &enyakit nfeksi. Malaria. (a/ailable at 777.infeksi.9om,

    diakses tanggal #$ september $0#!)

    -. akkilaya A+. Dentral ner/ous system in/ol/ement in  P. alciparum

    malaria. (a/ailable at 777.malariasite.9om , diakses tanggal #$ september 

    $0#! )

    http://www.brown.edu/Courses/Bio_160/Projects1999/malaria/cermalhttp://internis.files.wordpress.com/2011/01/malaria-berat.pdfhttp://internis.files.wordpress.com/2011/01/malaria-berat.pdfhttp://www.healthcaremagic.com/articles/Cerebral-Malariahttp://www.healthcaremagic.com/articles/Cerebral-Malariahttp://www.healthcaremagic.com/articles/Cerebral-Malariahttp://www.infeksi.com/http://www.infeksi.com/http://www.malariasite.com/http://internis.files.wordpress.com/2011/01/malaria-berat.pdfhttp://internis.files.wordpress.com/2011/01/malaria-berat.pdfhttp://www.healthcaremagic.com/articles/Cerebral-Malariahttp://www.healthcaremagic.com/articles/Cerebral-Malariahttp://www.infeksi.com/http://www.malariasite.com/http://www.brown.edu/Courses/Bio_160/Projects1999/malaria/cermal