24
1 IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM STUDI SOFYAN INN HOTEL UNISI YOGYAKARTA Oleh: Romi Padli Dr. Anton Priyo Nugroho, SE., MM. Abstract This study aims to describe the implementation of Marketing Mix at Sofyan Inn Hotel Unisi in The Perspective of Islamic Economics as Sharia Hotel. The data were collected from the observation, interview, and documentation. On the basis of the research, it is revealed that in the implementation of its marketing mix, Sofyan In Hotel Unisi, accentuates on the branding of Sofyan as it becomes the strategy of the concept of Sharia hotels because it has been well recognized by Majelis Ulama Indonesia (MUI). The marketing mix is embodied in hotel rules and policies throughout its management. Hotels with such concept are in fact much in demand by tourists of both Muslims and non-Muslims. Keywords: Marketing Mix, Sharia Hotel, Islamic Economy, Unisi Yogyakarta A. Pendahuluan Memilih Hotel dan penginapan merupakan pilihan setiap individu, namun untuk menjaga nilai kehidupan yang taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya maka, Islam memberikan anjuran untuk mencari tempat yang aman dan nyaman dari bermaksiat kepada Allah. Perkembangan label syariah pada dunia usaha di Indonesia saat ini telah menjadi trend tersendiri. Salah satunya yaitu kebutuhan akan produk-produk syariah yang merupakan dampak positif dari semakin besarnya tingkat kesadaran masyarakat, khususnya konsumen pemeluk agama Islam terhadap hukum dan ketentuan Islam di dalam segi kehidupannya. 1 Untuk memasarkan produknya banyak perusahaan-perusahaan besar mengeluarkan dana besar demi tercapainya target dan usaha yang diusahakan tanpa melihat apakah cara memasarkan produk tersebut sudah sesuai dengan etika dan prinsip Islam. Dalam agama Islam, Islam berupaya menegakkan usaha berdasarkan kejujuran dan memerintahkan komitmen kepada kebenaran, dan mengharamkan segala bentuk kecurangan Artikel ini membahas tentang bagaimana implementasi 1 Anwar Basalamah, Hadirnya Kemasan Syariah Dalam Bisnis Perhotelan Tanah Air, Jurnal Binus Business Review Vol. 2 No. 2 (November 2011), hlm. 763-769.

IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

1

IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH DALAM

PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM STUDI SOFYAN INN HOTEL UNISI YOGYAKARTA

Oleh:

Romi Padli

Dr. Anton Priyo Nugroho, SE., MM.

Abstract

This study aims to describe the implementation of Marketing Mix at Sofyan Inn Hotel Unisi in The

Perspective of Islamic Economics as Sharia Hotel. The data were collected from the observation, interview,

and documentation. On the basis of the research, it is revealed that in the implementation of its marketing

mix, Sofyan In Hotel Unisi, accentuates on the branding of Sofyan as it becomes the strategy of the concept

of Sharia hotels because it has been well recognized by Majelis Ulama Indonesia (MUI). The marketing mix

is embodied in hotel rules and policies throughout its management. Hotels with such concept are in fact

much in demand by tourists of both Muslims and non-Muslims.

Keywords: Marketing Mix, Sharia Hotel, Islamic Economy, Unisi Yogyakarta

A. Pendahuluan

Memilih Hotel dan penginapan merupakan pilihan setiap individu, namun untuk menjaga nilai

kehidupan yang taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya maka, Islam memberikan anjuran untuk

mencari tempat yang aman dan nyaman dari bermaksiat kepada Allah. Perkembangan label syariah

pada dunia usaha di Indonesia saat ini telah menjadi trend tersendiri. Salah satunya yaitu kebutuhan

akan produk-produk syariah yang merupakan dampak positif dari semakin besarnya tingkat

kesadaran masyarakat, khususnya konsumen pemeluk agama Islam terhadap hukum dan ketentuan

Islam di dalam segi kehidupannya.1

Untuk memasarkan produknya banyak perusahaan-perusahaan besar mengeluarkan dana besar

demi tercapainya target dan usaha yang diusahakan tanpa melihat apakah cara memasarkan produk

tersebut sudah sesuai dengan etika dan prinsip Islam. Dalam agama Islam, Islam berupaya

menegakkan usaha berdasarkan kejujuran dan memerintahkan komitmen kepada kebenaran, dan

mengharamkan segala bentuk kecurangan Artikel ini membahas tentang bagaimana implementasi

1Anwar Basalamah, Hadirnya Kemasan Syariah Dalam Bisnis Perhotelan Tanah Air, Jurnal Binus Business Review

Vol. 2 No. 2 (November 2011), hlm. 763-769.

Page 2: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

2

bauran pemasaran pada hotel sofyan inn hotel Unisi Yogyakartan dan bagaimana implementasi

bauran pemasaran hotel syariah dalam perspeftik ekonomi Islam.

B. Kerangka Teori

1. Hotel Syariah

Menurut definisinya Hotel Syariah adalah hotel yang menyediakan jasa pelayanan

penginapan, makan, dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, dikelola secara komersial serta

memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan pemerintah, industri, dan syariah.2

a. Penyelengaraan dan Pengelolaan Hotel Syariah

Secara umum uprasional hotel syariah tidak berbeda dengan hotel-hotel lainya, untuk

menyelenggarakan bisnis hotel yang berbasis syariah, ketentuan dan pedoman yang dibuat haruslah

sesuai dengan peraturan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif No 2 Tahun 2014 mengenai

pedoman penyelengaraan usaha hotel syariah. Selain jenis hotel syariah, peraturan tersebut juga

menjelaskan tentang kriteria mutlak dan tidak mutlak. Kriteria mutlak dan tidak mutlak adalah

ketentuan dan persyaratan tentang produk, pelayanan dan pengelolaan yang dapat dilaksanakan oleh

pengusaha hotel syariah, guna memenuhi kebutuhan tertentu, wisatawan muslim.3

b. Perbedaan Hotel Konvensional dan Syariah.

Pada dasarnya hotel syariah dan konvensional adalah sama-sama bisnis yang bergerak pada

hunian dalam bidang industri wisata. Perbedaan mendasar pada industri hotel syariah dan

konvensional adalah terletak pada berbagai pelayanan dan penyajian yang diberikan oleh pihak

hotel dan manajemen bisnis tersebut. Di hotel syariah makanan dan minuman harus bersertifikat

halal dari MUI guna menjaga kehalalan dalam mengkomsumsi makanan dan minuman tersebut. Di

hotel syariah kamar tamu akan dilengkapi dengan fasilitas kemudahan dalam beribadah, sajadah,

arah kiblat dan fasilitas lainya yang mendukung.4 Pada hotel syariah prinsip kehati-hatian dalam

menerima tamu saat check in merupakan salah satu syarat penggunaan kamar yang dijual. Hotel

syariah akan memeriksa tamu yang akan menginap akan diseleksi. di hotel syariah tempat hiburan

dan fasilitas ini akan bedakan pada penggunaannya dan waktunya. Untuk tempat kebugaran maka

instrukturnya harus menyesuaikan antara instruktur perempuan dan instruktur laki-laki.

2Ahmad Sapudin, Analisis Perbandingan Hotel dan Pariwisata Syariah dan Konvensional, Makalah, Program

Pascasarjana Manajemen dan bisnis, di selengarakan oleh Magister Manajemen Syariah Bogor: Institut Pertanian

Bogor, Februari 2014 3Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, No 2 Tahun 2014 Mengenai Pedoman Penyelengaraan Usaha

Hotel Syariah. 4Muhammad, Lembaga Perekonomian Islam Perspektif Hukum, Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: UPP STIM

YKPN, 2017), hlm. 422.

Page 3: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

3

c. Bisnis Hotel dalam Pandangan Islam

Pada prinsipnya setiap sesuatu dalam muamalat dibolehkan selama tidak bertentangan dengan

syariah, mengikuti kaidah fiqih mazhab Hanbali dan para fuqoha lainnya yaitu: “prinsip dasar

dalam transaksi dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah boleh diadakan, selama tidak

bertentangan dengan nash dan syariah.

ز يامها ا انا يذا ل د ليال على جحا اء با حة الا ل فى الامعا ملة الا ا صا الا

“Hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkannya”.5

Hukum asal dari bisnis apapun adalah halal termasuk juga hotel, akan tetapi bisnis hotel yang

dikelolah dengan suatu perkara yang haram seperti minuman keras, maka bisnis hotel ini adalah

dilarang alias haram.

2. Bauran Pemasaran

Menurut definisinya pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha

yang ditujunkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikanya dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan Bauran pemasaran dalam bidang jasa tidak bisa

lepas dari penerapan pemasaran jasa (7P). Konsep Tujuh 7P tersebut meliputi: Product, Price,

Place, Process, People of Participant, Physical evidence dan Promotion. Tinjauan masing-masing

dari 7P dalam penerapan pada Hotel Syariah adalah sebagai berikut:

a. Product

Produk dalam Islam adalah produk yang berguna dan dibutuhkan serta dihalalkan secara Islam,

produk ini berpotensi menghasilkan keuntungan secara ekonomi dan finansial, mempunyai nilai

tambah yang dapat memuaskan konsumen secara positif. Produk dalam industri hotel memiliki

bauran produk dan pelayanan antara lain; Eksterior bangunan adalah kondisi fisik sedangkan

kebersihan dari setiap struktur bangunan dan ruangan dalam hotel merupakan bentuk pelayanan

kepada para pelanggan.6

b. Price

Dalam Islam, mekanisme dalam penentuan harga berorientasi pada perolehan tingkat kesejahterran

yang sepadan sesuai dengan konstribussi setiap pihak dan tidak mengarah pada ketidakadilan dalam

memperoleh nilai tambah bagi pihak tamu.7 Islam sangat menjunjung tinggi keadilan dalam

5Masjfuk Zuhdi, Studi Islam, Jilid III: Muamalah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998), hlm. 36

6Kotler Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran .... hlm. 27.

7Muslich, Bisnis Syariah dalam Perspektif Mu‟amalah dan Manajemen, (Yogyakarta: UPPSTIM YKPN, 2007),

hlm. 156.

Page 4: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

4

menjalankan transaksi perdagangan. Dalam penentuan harga pihak manajemen harus adil, yaitu

tidak merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak lain.

c. Place

Dalam Islam kebijakan distribusi atau penentuan lokasi secara umum tidak merugikan pihak lain,

maka Islam menjunjung tinggi keadaan pasar, untuk menyalurkan dan mendistribusikan jasa yang

dilakukan oleh industri hotel maka lokasi yang harus strategis, mudah dijangkau, di daerah yang

dekat dengan pusat perbelanjaan, dekat dengan wisata dan tentunya aman dan nyaman.8 Dalam

pemasaran jasa, lokasi lebih fokus pada bagaimana hotel merencanakan untuk menempatkan

produk, atau bekerjasama dengan kelompok yang ada pada saluran distribusi. Ini berarti mereka

menggunakan perantara-perantara dalam perdagangan (travel agent, tour whosaler, perencana

penjalanan insentif) untuk mencapai tujuan dari pemasaran.

d. Promotion.

Promosi merupakan suatu aktivitas pengenalan produk kepada konsumen. Tujuan kegiatan promosi

menurut basu dan Irawan antara lain: Modifikasi tingkah laku, memberitahu, membujuk,

mengingatkan. Dalam Islam konsep promosi haruslah melihat kegunaan produk, kualifikasi produk,

karakteristik produk disesuaikan dengan dengan kenyataan yang ada dilapangan dan berorientasi

pada nilai kejujuran, kepercayaan, kualitas layanan dan amanah.

e. Physical evidence

Sarana fisik menurut Rambat dan Hamdani adalah perhatian terhadap interior, perlengkapan

bangunan, termasuk juga lighting system, serta tata ruang menjadi penting karena berpengaruh

terhadap suasana hati para tamu hotel.9 Dalam Islam konsep bukti fisik adalah bagaimana pihak

hotel mengelola dan membangun sebuah bangunan yang tidak bertentangan dengan kaidah dan

prinsip-prinsip syariah Islam, diantaranya adalah tidak membuat patung bernyawa, atau memasang

foto yang tidak Islami sehingga dapat menimbulkan keadaan yang negatif dan berujung

kemaksiatan kepada Allah Ta‟ala.

f. Process,

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan,

mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin lainnya, dimana saja dihasilkan dan disampaikan kepada

konsumen atau tamu hotel. Islam sangat menghargai sebuah proses, dimana mutu layanan jasa

sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada tamu. Seluruh kegiatan operasional hotel

harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi dilakukan oleh karyawan

yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap hotel tempatnya bekerja. Untuk produk

8Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran..., hlm. 199.

9Widyarini, Pengelolaan hotel Syariah..., hlm. 8.

Page 5: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

5

penjualan jasa proses merupakan kegiatan yang sangat penting dimana proses ini akan melahirkan

pendapatan dan penghasilan yang juga halal.

g. People of Participant

Orang yang berpartisipasi dalam kegiatan penjualan dan pengoprasionalan adalah semua pelaku

baik produsen ataupun konsumen yang melakukan transaksi maupun kegiatan pemasaran. Menurut

Ratih Hurriyati “Semua yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat

mempengaruhi pembeli atau pelanggan hotel”. Dalam Islam manusia adalah seorang khalifah atau

pengganti, Islam mengajarkan kepada umat manusia agar senantiana melakukan kebaikan

dimanapun dan kapanpun ia berada. Peranan orang yang berpastisipasi dalam sebuah hotel

merupakan cerminan sebuah hotel tentang kesyariahannya.

3. Konsep Pemasaran dalam Islam

Konsep pemasaran dalam Islam menekankan bahwa perlunya menerapkan manajemen profesional,

artinya dengan melakukan kegiatan tersebut maka semua produk atau jasa yang dihasilkan pasti

dapat memiliki positioning tersendiri.

a. Karakteristik pemasaran Syariah

Setidaknya Ada 4 karakteristik pemasaran syariah yang dapat menjadi panduan bagi para pelaku

pemasaran dalam memasarkan produk dan jasanya.10

Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:

1) Teistis (Rabbaniyyah):

Salah satu ciri yang tidak dimiliki oleh pemasaran konvensional yang dikenal selama ini bersifat

religious. Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang teistis atau

bersifat ketuhanan ini adalah yang paling adil, paling sempurna, paling selaras dengan segala

bentuk kebaikan, paling dapat mencegah segala bentuk kerusakan, paling mampu mewujudkan

kebenaran, memusnahkan kebatilan dan menyebarluaskan kemaslahatan.

2) Etis (Akhlaqiyyah):

Keistimewaan lain dari syariah marketer selain karena teistis (rabbaniyyah) juga karena ia sangat

mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatannya, karena nilai-nilai

moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua agama.

3) Realistis (Al-Waqiyyah):

Syariah marketer adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan keluwesan

syariah Islamiyah yang melandasinya. Syariah marketer adalah para pemasar profesional dengan

10Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula Syariah Marketing (Jakarta: Mizan media Utama 2006), hlm.

22.

Page 6: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

6

penampilan yang bersih, rapi dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang

dikenakannya, bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral dan

kejujuran dalan segala aktivitas pemasarannya.

4) Humanistis (Insaniyyah):

Syariat Islam diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna

kulit, kebangsaan dan status. Hal inilah yang membuat syariah memiliki sifat universal sehingga

menjadi syariah humanistis universal. Oleh sebab itulah untuk mengukur keberhasilannya dalam

menjalankan bisnis dalam hal memasarkan produk dan jasanya maka hal tersebut harus ditempunya

sesuai dengan sifat dan prilaku manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa ta‟ala.

b. Prinsip-prinsip pemasaran dalam Islam

Islam adalah agama yang menyempurnakan agama sebelumnya, di dalam ekonomi Islam setidaknya

ada prinsip-prinsip pemasaran yang harus dilakukan untuk mendukung kegiatan dalam

mensukseskan usaha, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1) Ikhtiar

Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang artinya sama dengan berusaha. Ikhtiar secara istilah

ialah segala bentuk perilaku atau perbuatan manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya,

atau usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya yang dilakukan

dengan sepenuh hati, sungguh-sungguh dan semaksimal mungkin dengan mengerahkan seluruh

kemampuan dan keterampilannya serta dilakukan sesuai dengan syariat Islam.11

2) Maslahah

Maslahah artinya berguna atau bermanfaat bagi siapa saja yang memakai produk atau jasa. oleh

sebab itulah segala sesuatunya kembali lagi pada ketentuan syariah. Dalam hal ini, apabila sar‟i

maka sesuatu itu harus dikerjakan oleh manusia maka berarti maslahah dan apabila dilarang maka

berarti mafsadah.

3) Amanah

Prisnsip berikutnya adalah prinsip amanah dan tanggung jawab. Amanah dan

tanggung jawab merupakan bertanggung jawab terhadap apa yang dipromosikan dan

menepati janji apa yang diberikan dalam promosi tersebut. Amanah adalah sesuatu yang

diberikan kepada seseorang yang dinilai memiliki kemampuan untuk mengembannya.

11Bob Susanto, dikutip dari http://www.spengetahuan.com/2016/11/pengertian-ikhtiar-dalam-Islam-dan-bentuk-

bentuk-ikhtiar.html diakses pada hari Selasa tanggal 12 September 2017 jam 09.10 WIB.

Page 7: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

7

Seorang yang amanah, maka dia akan menjadikan dirinya selalu merasa diawasi oleh

Allah Ta‟ala, sifat dan akhlak seorang tercermin dari kebaikannya kepada orang lain.

4) Keadilan

Sikap adil termasuk di antara nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh Islam dalam

semua aspek kehidupan termasuk juga dalam memasarkan. Sikap adil yang dikenal oleh

seorang pribadi muslim dan masyarakat muslim adalah adil yang murni tidak memihak

kepada siapapun termsauk juga kepada keluarga dekat dan jauh.12

Islam sangat menganjurkan untuk menegakkan keadilan, karena sikap keadilan akan

menciptakan kebaikan kepada siapapun. Keadilan juga termasuk dalam akhlak Islam

yang mesti diamalkan pada semua aspek kehidupan dan kepada semua manusia baik

kepada sahabat maupun musuh.

5) Transparan

Dalam hal memasarkan produk, pihak perusahaan harus transparan dengan

stakeholder-nya (pelanggan, karyawan dan pemegang saham) yaitu dengan keterbukaan

informasi yang sejelas-jelasnya dan tidak boleh ditutup-tutupi. Banyak pelaku usaha

menginginkan bisnisnya berkembang dengan cepat dan sukses, meskipun baru berjalan

beberapa bulan saja. Setiap bisnis pasti memerlukan waktu untuk mencapai

keberhasilannya, ada yang relatif singkat tetapi ada juga yang perlu waktu cukup lama.

Umar bin Khatab memerintahkan rakyatnya, yaitu para pedagang agar mempunyai ilmu sebelum

berdagang. Dan hal ini menunjukan bahwa salah satu ilmu dalam berdagang adalah takut kepada

Allah dengan melakukan transparansi dalam menjual dan memasarkan produk dan jasanya.

6) Kejujuran

Di dalam promosi, informasi yang dipaparkan harus sesuai dengan sepesifikasi

produk itu sendiri dan tidak boleh menyelewengkan informasi tentang suatu produk.

Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang cukup sulit untuk diterapkan. Sifat jujur

yang benar-benar jujur biasanya hanya bisa diterapkan oleh orang-orang yang sudah

terlatih sejak kecil untuk menegakkan sifat jujur. Oleh sebab itulah prinsip kejujuran

harus dimiliki oleh seorang pemasar guna menjadikan bisnis yang ada diperusahaan

tersebut berkembang dan menjadi berkah.

7) Ikhlas

Dalam mempromosikan produknya seseorang atau perusahaan harus mempunyai niat

yang baik, ikhlas dan tidak ada itikad buruk. Ikhlas merupakan sifat yang sangat terpuji

12Muhammad Ali Al-Hashimi, Syakhshiyah al Muslim, alih bahasa, Munir F Ridwan, Kepribadian Seorang Muslim,

(Riyadh : Internatioanal Islamic Publising House), 2006, hlm 213

Page 8: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

8

yang harus dimiliki oleh umat Rasul yang beriman. Rasulullah Salallahu „alaihi

wasallam telah mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa sabar dalam menghadapi

kehidupan dan ikhlas dalam menjalankan apapun yang telah menjadi ketetapan-Nya.

Seseorang tidak dianggap beragama dengan benar jika ia belum ikhlas.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kualitatif dengan penekatan deskriftif Penelitian yang

bersifat deksriftif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung saat riset

dan penelitian dilakukan serta memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.13

Sedangkan teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah Observasi, wawancara dan dokumentasi

D. Hasil Penelitian

1. Profil Umum Sofyan Inn Hotel Unisi.

Sofyan Inn Hotel Unisi merupakan hotel syariah di kota Yogyakarta dengan pengelolaan oleh

Sofyan Coorporation. Hotel ini berdiri dan beroprasional sejak 16 September 2016. Kata sofyan

merupakan brand yang sering dikenal oleh konsumen sebagai hotel dengan konsep dan manajemen

syariah dan telah diakui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

2. Fasilitas

Adapun fasilitas yang diberikan oleh hotel Unisi adalah Kamar Hotel, Restoran, Parkir Area,

Pelayanan Loundry dan Wifi

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Adapun struktur organisasi hotel unisi adalah sebagai berikut:

13

Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajwali Pers, 2011), hlm. 22.

Page 9: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

9

4. Norma-norma Karyawan

Adapun norma-norma yang diterapkan oleh adalah menutup aurat sesuai syariat Islam,

mengucapkan salam, baik dalam melakukan reservasi dengan senyuman yang ramah dan sopan

memberikan informasi yang jelas dan ramah. Karyawan laki-laki yaitu diwajibkan untuk sholat

jum‟at di masjid, dan melakukan sholat berjama‟ah pada saat waktu sholat tiba.14

5. Data Kunjungan Tamu Tahun 2017

Tabel 2 Jumlah Kunjungan Tamu Hotel Unisi Yogyakarta Tahun 2017

No

Bulan

Jumlah Kunjungan Tamu

(perorang) Tahun

1 Januari 2,840 2017

2 Februari 1,913 2017

3 Maret 2,403 2017

4 April 3,159 2017

5 Mei 3,075 2017

6 Juni 1,078 2017

7 Juli 3,359 2017

8 Agustus 3,196 2017

9 September 2,983 2017

10 Oktober 2,887 2017

11 November 3,162 2017

12 Desember 3,501 2017

Sumber : Hotel Unisi, 2018

14

Wawancara dengan Candra selaku Manajer Marketing Hotel Unisi di Yogyakarta, tanggal 12 Februari 2018.

Page 10: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

10

2. Perspektif Ekonomi Islam terhadap Bauran Pemasaran Sofyan Inn Hotel Unisi.

Untuk menjawab fokus penelitian yang kedua tentang bagaimana implementasi bauran

pemasaran yang dilakukan oleh hotel unisi dalam perspektif ekonomi Islam, maka penulis akan

menjabarkan bauran pemasaran dengan konsep 7P dalam ekonomi Islam berikut ini.

a. Penawaran dan Penjualan Produk (Product)

Konsep Islam dalam menawarkan produk kepada konsumen adalah produk yang halal, mulai

dari bahan, prosesnya serta hasil yang didapatkan. Kemudian produk tersebut berguna serta

dibutuhkan oleh konsumen dan membawa maslahah (kebaikan). Dari hasil penelitian produk yang

ditawarkan oleh hotel unisi kepada tamu adalah produk yang halal, produk tersebut adalah :

1) Kamar Tamu

Hotel unisi memberikan fasilitas penunjang keislaman yang membantu tamu untuk

menjalankan ibadah yang merupakan kewajiban setiap muslim yaitu, penunjuk arah kiblat, sajadah,

mukena dan Al Qur‟an. Untuk mendukung aktivitas ibadah ini, hotel unisi juga memberikan

fasilitas tempat berwudhu yang terpisah dari toilet, hal ini untuk memudahkan tamu agar terhindar

dari najis.

Di dalam Al Qur‟an Allah Subahanahu wata‟ala menjelaskan tentang kewajiban beribadah ini

pada surah Az-Zariyat ayat 56 yang artinya, “Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia agar

mereka beribadah kepada-Ku”.15

Oleh sebab itulah, dengan adanya fasilitas pendukung keisalaman

ini, aktivitas tamu hotel unisi tidak akan terkendala untuk melakukan ibadah terutama sholat. Dan

fasilitas inilah yang membedakan antara hotel konvensional dengan syariah, sehingga tamu muslim

lebih banyak memilih hotel syariah.

2) Restoran

Hotel unisi menawarkan produk restoran dengan menjamin kehalalan pada semua makanan dan

minuman yang disajikan. Untuk menjamin kehalalan produk ini hotel unisi telah mendapatkan

jaminan halal dengan terbitnya sertifikat halal dari majelis Ulama Indonesia (MUI). Dan untuk

menjaga kehalalannya manajemen hotel unisi juga melakukan audit setiap 6 (enam) bulan sekali

untuk mengontrol dan melakukan pengawasan pada setiap aktivitas penglolahan bahan makan dan

minum di restoran.16

15

Al-Qur‟anulkarim ..., hlm. 523. 16

Wawancara dengan Kukuh selaku General Manajer Hotel Unisi di Yogyakarta tanggal 10 Februari 2018.

Page 11: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

11

Dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 168 Allah Subahanahu wata‟ala berfirman yang

artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi,

dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata

bagimu”.17

Oleh sebab kehalalan produk restoran ini juga menjadi daya tarik wisatawan muslim

untuk mengunjungi hotel unisi.

b. Penentuan Harga (Price)

Islam sangat mengajurkan nilai-nilai keadilan dan nilai-nilai kejujuran pada setiap transaksi

perdagangan bisnis jasa. Dalam menentukan harga, Islam sangat menganjurkan kepada setiap

manusia untuk berlaku adil dan tidak dzolim, serta tidak memakan harta secara bathil. Dari hasil

penelitian, penulis menemukan hotel unisi telah menentukan harga secara adil dan tidak dzolim

serta menghindari dari aktivitas yang terlarang. Untuk menjadi nilai lebih pada prinsip kejujuran

hotel unisi memberikan info tertulis pada menu restoran yang ditampilkan pada halaman daftar

menu restoran. Rasulullah Salallahu‟alaihi wasalam pernah bersabda dalam hadisnya,

رك لــهما, وإنا كــحما وكذ با، محقثا بز كة بياعهما. -الابياعا ن با لاــخيا رما لما يحفز قا فإ نا صــذقا وبيانــا،بىا

Artinya: “Dua orang yang bertransaksi boleh memilih selama keduanya belum berpisah.” Atau

beliau berkata, Sampai kedua berpisah. Maka jika keduanya jujur dan menjelaskan, pasti keduanya

diberkahi di dalam transaksi mereka berdua. Dan jika keduanya menyembunyikan (yang cacat) dan

berdusta, maka hilanglah berkah mereka berdua.”18

Hadis ini menunjukan pentingnya berlaku adil dan tidak memakan harta secara bathil pada saat

bertransaksi bisnis, karena akan berdampak pada keberkahan, baik bagi tamu maupun hotel unisi.

Kejujuran ini akan menimbulkan rasa saling ridho dan saling percaya bagi semua pihak. Oleh sebab

itulah prinsip kejujuran ini merupakan salah satu daya tarik wisatawan yang berdampak pada hasil

keuntungan dari tamu hotel unisi. Sehingga tamu tidak merasa terdzolimi.

c. Pemilihan Lokasi Pelayanan (Place)

Setiap perusahan mempunyai strategi tersendiri dalam menentukan lokasi pelayanan. Islam

merupakan agama yang mengajak untuk keselamatan bagi setiap orang yang memeluknya, oleh

sebab itulah dalam memilih lokasi pelayanan keselamatan ini harus melihat kondisi lingkungan,

baik bagi dirinya, perusahaannnya maupun orang lain.

17

Al Qur‟anulkarim .., hlm. 25.

18

Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Al-lu‟lu‟wal marjan..., hlm. 421.

Page 12: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

12

1. Memilih Lokasi yang Strategis

Ikhtiar merupakan salah satu prinsip dalam pemasaran secara Islam. Memilih lokasi yang

strategis merupakan bentuk ikhtiar perusahaan guna mendapatkan hasil yang terbaik. Dari hasil

penelitan lokasi pelayanan yang dipilih oleh hotel unisi adalah tempat yang strategis. Pak Kukuh

sebagai pimpinan tertinggi di hotel unisi mengungkapkan bahwa, “pemilihan lokasi ini adalah

pilihan yang tepat untuk usaha dalam bidang jasa penginapan, dimana lokasi ini sangat strategis dan

memiliki akses yang mudah bagi tamu dan wisatawan untuk menemukan lokasi hotel tempat

berdirinya usaha”.19

Lokasi hotel unisi berada tepat di selatan pintu utama stasiun kereta api Tugu

Yogyakarta, yang terletak di jalan Pasar Kembang 42 Yogyakarta.20

Selain berada di depan lokasi

stasiun kota, lokasi ini juga dekat dengan pusat perbelanjaan Malioboro dan destinasi wisata lainnya

yang dapat diakses dengan berjalan kaki yaitu Kraton Kesultanan Hadiningrat Yogyakarta dan

landmark Tugu Yogyakarta.

Pemilihan lokasi pelayanan berhubungan erat dengan keputusan konsumen dalam memilih

tempat menginap. Dalam Islam beriktiar untuk mencari karunia Allah sangat dianjurkan dengan

cara bertebaran di muka bumi ini sebagai pelaksanaan keta‟atan kita kepada sang Maha Pencipta

Alam Raya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur‟an surah Al Isra ayat 19 yang artinya: “Dan

barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh,

sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik”.21

Jadi

dengan kata lain bersunguh-sunguh untuk berusaha mencari karunia Allah Subhanahu wata‟ala

merupakan bentuk ikhtiar seorang pemasar syariah. yang akan membawa keselamatan bagi

perusahaan.

2. Kenyaman dan Keamanan Tamu

Selain berikhtiar untuk mendapatkan tempat yang terbaik, seorang pemasar syariah, akan

melihat kenyamanan dan keamanan tamunya sebagai bukti keta‟atannya kepada Allah Subhanahu

wata‟ala. Dari hasil penelitian, hotel unisi menjadikan kenyamanan dan keamanan dalam pemilihan

lokasi hotel sebagai prioritas utama. Hotel unisi yang berlokasi pada daerah pasar kembang adalah

lokasi yang sebagian masyarakat beranggapan miring dan negatif. Namun keberadaan hotel ini

tidak mejadikan hotel unisi sebagai hotel syariah yang tercela. Candra mengatakan “selama

19

Wawancara dengan Kukuh selaku General Manajer Hotel Unisi di Yogyakarta tanggal 10 Februari 2018. 20

Observasi Lokasi Hotel Unisi di Yogyakarta, 5 Februari 2018. 21

Al Qur‟anulkarim ..., hlm. 284.

Page 13: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

13

beroprasional belum ada tamu yang komplain karena lokasi hotel ini berada di tempat yang

negatif”.22

Hal ini dapat dibuktikan dari data kunjungan hotel pada tahun 2017 yang rata-rata kunjugan

tamu di hotel ini mencapai 60% sampai dengan 80% setiap bulan. Dari data ini menunjukan

kenyaman dan kemanan tamu telah terjamin dengan baik. Seorang pemasar syariah mempunyai

karakteristik theitis atau robbabiyah adalah seorang pemasar yang yakin akan keadilan Allah

Subhanahu wata‟ala. Dengan menghadirkan hotel syariah yang selalu mengarahkan dan

berorientasi pada kebaikan dunia dan akhirat.

Dalam Al Qur‟an Allah berfirman dalam surah Al Hasyr ayat 23 yang artinya: “Dia-lah Allah,

tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga

keamanan. Pemelihara keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki

segala keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”.23

Dari ayat ini kita dapat

mengambil pelajaran bahwa, Allah Subhanahu wata‟ala yang memberi keamanan dan

kesejahteraan terhadap hamba-Nya yang taat dalam setiap aktivitasnya.

3. Maslahah

Dari hasil penelitian hotel unisi merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk bisnis namun

juga sebagai perusahaan yang mengajak kepada kebaikan atau dakwah yang bersifat sosial.

Disebutkan sebagai dakwah sosial karena keberadaan hotel ini membawa maslahah bagi wisatawan

yang menginap di hotel unisi dan juga bagi lingkungan sekitar hotel. Dalam hal ini Allah

menegaskan dalam firmannya pada surah Al An‟am ayat 162 yang artinya: “Katakanlah

(Muhammad), sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan

seluruh alam”.24

Keberadaan sebuah perusahaan akan mempengaruhi keadaan lingkungan

sekitarnya, sebagaimana jika kita berteman dengan seorang pedagang minyak wangi, maka kita

akan mendapatkan keharuman yang semerbak wangi.

Hotel unisi sebagai perusahaan yang menyebarkan keharuman dalam setiap aktivitasnya adalah

seperti pedagang minyak wangi yang suatu saat akan membuat perusahaan lain sadar akan

keberadaan hotel ini. Hal ini juga yang dilakukan oleh Rasulullah Salallahu‟alahi wassalam pada

saat mendirikan masjid pertama di kota Madinah. Pendirian masjid ini merupakan strategi dakwah

Rasulullah Salallahu‟alaihi wassalam di kota madinah pada waktu itu hingga akhirnya kota

22

Wawancara dengan Candra selaku Manajer Marketing Hotel Unisi di Yogyakarta, tanggal 12 Februari 2018. 23

Al Qur‟anulkarim ..., hlm. 548. 24

Al Qur‟anulkarim ..., hlm. 150.

Page 14: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

14

Madinah menjadi pusatnya ilmu Islam pada saat ini. Oleh sebab itulah sebagai perusahaan yang

berkonsep syariah pada setiap aktivitasnya maka kegiatan aktivitas perusahaan ini akan

mengarahkan pada kebaikan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

d. Promotion

Islam menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan. Dalam Islam konsep promosi adalah melihat

kegunaan produk, kualifikasi produk, karakteristik produk disesuaikan dengan kenyataan yang ada

dilapangan dan berorientasi pada nilai kejujuran, amanah dan tanggung jawab terhadap kualitas dan

fasilitas layanan tersebut. Dari hasil penelitian bentuk promosi hotel unisi terbagi menjadi beberapa

bagian utama, yaitu:

1) Kerjasama dengan Perusahaan lain. (Al-Waqiyah)

Kerjasama merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh hotel unisi. Dalam

menyebarkan informasi, semua kegiatan bisnis hendaklah selaras dengan apa yang diperintahkan

Allah Subahanahu wata‟ala melalui lisan Rasulullah Salallahu‟alaihi wassalam. Dari hasil

penelitian, kegiatan promosi yang dilakukan oleh hotel unisi adalah bekerjasama dengan instasi

yang terkait dengan kegiatan perjalanan dan wisata yaitu perusahaan tour and travel.25

Selain itu

hotel unisi bekerjasama juga dengan travel mart yaitu agen travel yang memadukan berwisata

sekaligus belanja bagi konsumen hotel. Dan kegiatan ini sebagai bentuk pelayanan tambahan

kepada tamu hotel.

Selain bekerjasama dengan agen travel, hotel unisi juga melakukan aktivitas kerjasama lain

dalam bentuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini menjadi penting karena untuk

memperkenalkan hotel unisi kepada masyarakat secara langsung dengan mengadakan kegiatan

sosial.26

Nabi Muhammad Salallahu‟alaihi wassalam telah berhasil menjadi seorang wirausahawan

dengan mengasah kemampuan dirinya dalam berdagang dikalangan pembisnis dan masyarakat pada

waktu itu. Sebelum beliau mempunyai modal yang besar seorang yang kaya raya waktu itu Siti

Khadijah melakukan bentuk kerjasama dengan Nabi dalam bentuk perdagangan keluar negeri

dengan berbagi keuntungan atau bagi hasil.

Menjalin kerjasama adalah bentuk saling menjaga nama baik dan juga menjalin silaturahmi

yang dianjurkan oleh baginda kita nabi Muhammad Salallahu‟alaihi wassalam dan akan membawa

keberuntungan baik dunia maupun di akhirat. hal ini tertuang dalam sebuah hadis yang

diriwayatkan oleh imam Bukhori dari Anas bin Malik, Rasulullah salalallahu‟alaihi wasalam

25

Wawancara dengan Candra selaku Manajer Marketing Hotel Unisi di Yogyakarta, tanggal 12 Februari 2018 26

Wawancara dengan Kukuh selaku General Manajer Hotel Unisi di Yogyakarta, tanggal 12 Februari 2018.

Page 15: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

15

bersabda: “Siapa yang senang dilapangkan baginya rezekinya atau dipanjangkan baginya umurnya

maka sambunglah tali kekelurgaannya”.27

Makna dilapangkan rezki disini yaitu mendapatkan

berkahnya, karena silaturahmi itu adalah sedekah. Oleh sebab itu bersama-sama membangun

kegiatan bisnis adalah salah satu perintah agama Islam dan akan mendapatkan keuntungan dari

aktivitas tersebut.

2) Prinsip Promosi melalui Media Informasi

Penggunaan Media informasi merupakan bentuk kedua yang dilakukan oleh hotel unisi dalam

melakukan penyebaran informasi. Media informasi ini sangat beragam mulai dari media cetak

berupa koran dan brosur maupun dengan media internet berupa website, media sosial facebook dan

juga youtube. Dalam Islam prinsip penyebaran informasi harus sesuai dengan realita yang ada, tidak

curang dan bertanggung jawab sehingga konsumen yang mendapatkan informasi tersebut tidak

kecewa, dalam hal ini Allah Subhanahu wata‟ala menjelaskan tentang orang yang curang dalam Al

Qur‟an surah Al Mutafifin ayat pertama yang artinya: “Celakalah orang yang curang (dalam

menakar dan menimbang)”28

Ayat ini menjelaskan betapa celaka orang yang curang, baik dalam berdagang dan melakukan

penyebaran informasi. Akibat dari sifat curang ini akan berdampak pada ketidakpercayaan

konsumen untuk memilih hotel syariah sebagai tempat menginap. Oleh karenanya Islam sangat

mengajurkan untuk bertanggung jawab terhadap apa yang disampaikan, sehingga hasil yang

didapatkan dari penyebaran informasi berupa promosi tidak mencelakakan bagi perusahaan.

Selain itu dalam Islam penyebaran informasi berupa promosi haruslah melihat kegunaan

produk, karakteristik produk yang disesuaikan dengan kenyataan yang ada dilapangan sehingga

berorientasi pada nila-nilai kejujuran. Prinsip kejujuran ini tertuang dalam al Qur‟an surah Al Anfal

ayat 58 yang artinya: “Dan jika engkau (Muhammad) khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan

dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur.

Sungguh, Allah tidak Menyukai orang yang berkhianat.”

Oleh sebab itulah prinsip kejujuran akan membawa keperayaan konsumen dalam memilih hotel

syariah. Selain prinsip kejujuran seorang pemasar syariah juga harus mengutamakan prinsip

transparansi dan keterbukaan. Seorang pemasar syariah tidak akan menutup-nutupi kekurangan dan

berlebih-lebihan dalam menyebarkan informasi, hal ini diungkapkan oleh bu Candra selaku

marketing hotel unisi yang mengungkapkan bahwa “dalam memberikan informasi dan promosi,

27

Muhammad Fu‟ad Abdul baqi, (al-lu‟lu‟ wal Marjan) ..., hlm. 757. 28

Al Qur‟anulkarim ...., hlm. 587.

Page 16: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

16

hotel unisi selalu memberikan informasi yang jelas dan apa adanya sesuai dengan fasilitas dan

keadaan hotel”.29

Begitu juga dengan prinsip amanah atau menepati janji juga harus diemban oleh seorang

pemasar syariah, dimana prinsip ini menjadikan dirinya dan perusahaannya selalu merasa diawasi

Allah Subhanahu wata‟ala dalam setiap aktivitas dalam memberikan informasi berupa promosi.

Sebagaimana dalam Al Qur‟an di jelaskan pada surah Al Maidah ayat 1 yang artinya: “Wahai

orang-orang yang beriman penuhilah janji-janji”.30

Hal inilah yang menjadikan seorang pemasar

syariah dalam memberikan informasi kepada tamu akan menyesuaikan dengan apa yang

disampaikan dengan janji yang harus ditepati, baik fasilitas maupun kamar sebagai tempat

beristirahat.

Di dalam hadis yang lain Rasulullah Salallahu‟alaihi wassalam juga memerintahkan kita untuk

tidak memberikan informasi yang berlebihan, karena hal ini akan berdampak buruk kepada hal

tersebut. Hadis ini diriwayatkan dari Abu Musa „Alaihi wasalam, ia berkata, Nabi Salallahu‟alaihi

wasslam mendengar seorang yang sedang memuji dan ia berlebihan dalam memujinya, maka Nabi

sallahu‟alahi wasssalam besabda, “Kalian telah memotong punggung laki-laki tersebut.”31

Hadis

ini menunjukan kepada seorang pemasar syariah untuk tidak berlebih-lebihan dalam memberikan

informasi perusahan, baik fasilitas dan layanan yang mana hal ini juga akan membawa dampak

yang buruk bagi perusahaan dan kita sebagai manusia.

e. Konsep Pengelolaan (Process)

Proses adalah mewujudkan suatu barang dan jasa yang digunakan tidak hanya untuk kebutuhan

fisik akan tetapi kebutuhan non fisik juga harus dipenuhi. Proses dalam Islam haruslah menciptakan

maslahah baik di dunia maupun di akhirat. Dari hasil penelitian hotel unisi melakukan proses

kegiatan hotel dengan prinsip kehati-hatian dan taqwa dalam setiap aktivitasnya.

1) Manajemen Ibadah (Robbabiyyah)

Manajemen ibadah menjadi salah satu proses yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.

Seorang muslim diperintahkan untuk selalu beribadah kepada Allah Subhanahu wata‟ala walaupun

dalam suasana sibuk pada aktivitas mereka. Hotel unisi memberikan informasi ibadah sholat baik

berupa jadwal maupun lantunan adzan. Perhatian penuh yang dilakukan oleh hotel unisi dalam

29

Wawancara dengan Candra selaku Manajer Marketing Hotel Unisi di Yogyakarta, tanggal 12 Februari 2018. 30

Al Qur‟anulkarim ...., hlm. 106 31

Muhammad Fu‟ad Abdul baqi, (al-lu‟lu‟ wal Marjan) ...., hlm. 894.

Page 17: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

17

manajemen ibadah ini merupakan bentuk kepedulian hotel terhadap tamu dalam mengingatkan akan

keagungan sang Maha Pencipta.

Hal ini dijelaskan dalam Al Qur‟an pada surah Al Baqarah ayat 110 yang artinya: “Dan

laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk

dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang

kamu kerjakan”.32

Dari ayat ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa kebaikan yang kita lakukan

dalam ibadah dan mengingatkan kebesaran Allah Subhanahu wata‟ala merupakan kebaikan kita

untuk mendapatkan pahala di dunia berupa rizki yang baik maupun pahala di akhirat berupa syurga.

2) Penerimaan Tamu (Al-Waqiyah)

Dalam proses penerimaan tamu hotel unisi selalu mengarahkan pada mashlahah. Dari hasil

penelitian bentuk maslahah ini terlihat dari prosedur dalam menyeleksi tamu yang berpasangan.

Untuk tamu yang berpasangan hotel unisi akan meminta identitas diri berupa KTP (Kartu Tanda

Penduduk), buku nikah dan sejenisnya yang menunjukan bahwa mereka adalah pasangan yang sah,

namun jika kedua hal ini tidak ditemukan, hotel unisi akan mengidentifakasi apakah tamu yang

akan menginap di hotel ini adalah benar untuk beristirahat dengan melihat kondisi fisik dan barang

bawaan tamu.33

Proses penerimaan tamu ini merupakan bentuk kepedulian hotel unisi terhadap perusahaanya

agar mendapatkan keberkahan dan terhindar dari sesuatu yang dilarang (haram) seperti perzinahan.

Hal ini tertuang dalam perintah Allah Subahanahu wata‟ala yang tercantum pada surat Al Isra ayat

32 yang artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,

dan suatu jalan yang buruk”.34

Dari ayat ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa, segala sesutau

yang mengarahkan kepada perbuatan keji seperti zina maka kita wajib menghindarkannya. Oleh

sebab itulah, dengan adanya proses pengecekan ini hotel unisi bukan hanya menawarkan produk

yang halal dan fasiltas pendukungnya akan tetapi proses ini merupakan bentuk dari menciptakan

maslahah, baik untuk hotel maupun tamu, serta orang lain yang menggunakan jasa penginapan ini.

f. Physical Evidence

Sarana fisik dalam sebuah bisnis merupakan bagian dari bukti fisik dan menjadi nilai tambah

bagi tamu hotel. Dari hasil penelitian hotel unisi melengkapi saran fisik bangunan hotel dengan

interior seni kaligrafi. Setiap sudut bangunan hotel dikonsep menyejukan dan memberikan nilai

32

Al Qur‟anulkarim ..., hlm. 17 33

Wawancara dengan Wahyu selaku Resepsionis Hotel Unisi di Yogyakarta, tanggal 12 Februari 2018. 34

Al Qur‟anulkarim ..., hlm. 285.

Page 18: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

18

tambah tersendiri bagi tamu yang memandangnya. Konsep seni kaligrafi Islam merupakan

perpaduan karya tulis dengan memadukan nilai-nilai tauhid dalam karya tulis yang mengarahkan

kepada kebesaran dan keagungan Allah Subahanahu wata‟ala.Dalam Islam ketauhidan adalah

pondasi awal dalam setiap aktivitas manusia untuk mengingat akan keagungan Allah Subhanahu

wata‟ala. Hal ini tertuang dalam Al Qur‟an surah Al An‟am ayat 162 yang berbunyi: Artinya:

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta

alam“.35

Dari hasil penelitian hotel unisi menerapkan light system dipadukan dengan wall paper yang

berada di setiap kamar. Seni tata ruang menjadi penting untuk membuat suasana hati bagi tamu

yang menginap di hotel unisi sehingga dapat merasakan suasana yang nyaman. Tata ruang yang

ditampilkan pada hotel unisi juga memadukan antara kebersihan dan kerapian yang terlihat di setiap

sudut dan ruang hotel. keimanan merupakan kepercayaan yang wajib dimiliki oleh seorang pemasar

syariah. oleh sebab itulah untuk mendukung sarana fisik ini, hotel unisi juga memberikan suasana

ketauhidan di restoran dan lobby hotel dengan memutarkan seni musik Islam guna memberikan

suasana ketauhidan pada setiap keadaan.

g. People of Participant

Pemasaran jasa memerlukan orang-orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sehingga

aktivitas dalam menjual dan menawarkan produk terwujud dengan baik. Dari hasil penelitan hotel

unisi menentukan karyawan dengan aturan-aturan tertentu.

1) Karyawan yang Ahli (Insaniyyah)

Untuk menjadikan karyawan yang ahli di bidangnya, Islam menganjurkan untuk memilih orang

yang kuat dan terpercaya. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wata‟ala pada surah Al

Qhasas ayat 26 yang berbunyi:

ذاهما قالثا ه أبث يا إحا حأاجزا ت مه خياز إنا اسا حأاجزا ميه الاقىي اسا ٦٢- الا

Artinya: “Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, “Wahai ayahku! Jadikanlah dia

sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai

pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.”36

Orang yang kuat dan dipercaya merupakan sebuah strategi hotel untuk mendapatkan

kepercayaan konsumen terhadap pemilihan hotel syariah sebagai tempat beristirahat. Selain itu

35Al Qur‟anulkarim …, hlm. 150.

36 Al Qur‟anulkarim ..., hlm. 338.

Page 19: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

19

untuk mengembangkan karyawan yang profesional, Islam mengarahkan agar menjadi seorang yang

ahli dibidangnya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang artinya: “Apabila suatu urusan

diserahkan pada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”. Oleh sebab itulah

sebuah keahlian akan berpengaruh penuh pada keberhasilan usaha. Karena jika kita serahkan

kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya.

Hotel unisi juga memberikan kepercayaan dengan memberi kesempatan kepada Sekolah atau

lembaga pendidikan untuk bekerja sama sebagai peserta magang atau dayli worker. Strategi ini

adalah untuk melihat kemampuan seorang calon pemasar yang mempunyai potensi tertentu untuk

menjadi bagian terpenting dalam aktivitas hotel unisi.37

Selain itu hotel unisi juga melakukan

pembinaan dan pelatihan khusus kepada seluruh karyawan hotel pada bidangnya masing-masing.

2) Norma Pelayanan

Dari hasil penelitan terhadap norma pelayanan, hotel unisi memberikan aturan kepada

karyawanya untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamu. Salah satu bentuk pelayanan ini

adalah memberikan ucapan salam dan sapaan yang ramah. Kemudian pelayanan ini juga diharapkan

akan memberikan hasil yang terbaik kepada setiap konsumen yang datang.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi bersabda yang artinya: “Engkau melihat kaum

mukminin saling menyayangi dan mencintai, dan saling mengasihinya bagaikan satu tubuh.

Apabilah salah satu tubuhnya sakit maka seluruh tubuhnya merasa tidak bisa tidur dan demam.38

Menurut Ibnu Abu Jamrah saling mengasihi disini maksudnya adalah saling membantu satu sama

lain, sebagaimana jalinan kain yang saling menguatkan satu sama lain. Oleh sebab itulah

memberikan pelayanan terbaik adalah salah satu ajaran Islam yang harus diterapkan oleh seorang

pemasar syariah. Sehingga tamu hotel dapat merasakan betapa indahnya memilih hotel syariah

sebagai tempat untuk beristirahat dan berlibur.

3) Busana Karyawan

Islam adalah agama yang rahamatan lil alamain. Hotel syariah merupakan cerminan Islam

dalam bidang bisnis. Dari hasil penelitian hotel unisi menerapkan aturan untuk berpakaian yang

sopan dan menutup aurat. Khusunya bagi karyawan wanita. Inilah yang membedakan dengan hotel

konvensioal dalam berbusana, dalam Islam prinsip untuk menutup aurat adalah perintah Allah Azza

wajalla sebagaimana di jelaskan dalam al Quran surah Al Ahzab ayat 59 yang Artinya: “Wahai

Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin,

37

Wawancara dengan Kukuh selaku General Manajer Hotel Unisi di Yogyakarta, tanggal 12 Februari 2018. 38

Muhammad Fu‟ad Abdul baqi, (al-lu‟lu‟ wal Marjan) ..., hlm. 764.

Page 20: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

20

“Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar

mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha

Pengampun, Maha Penyayang.”39

Busana karyawan sangat berpengaruh penuh terhadap pelayanan kepada konsumen. oleh sebab

itulah dalam mengunakan jilbab, aturan ini merupakan bentuk positif perusahaan yang

mempengaruhi setiap aktivitas karyawan baik internal maupun eksternal. Hal ini diungkapkan oleh

salah seorang resepsionis di hotel unisi, Wahyu yang mempunyai pengalaman bekerja di hotel

konvensional mengungkapkan bahwa “bekerja di hotel syariah lebih nyaman dan aman terutama

dalam menggunakan busana yang menutup aurat”.40

Wanita yang menutup aurat akan mempunyai

kedudukan yang lebih terhormat dan lebih terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Inilah konsep

maslahah yang diperankan oleh hotel syariah. Dengan konsep ini, hotel syariah bukan hanya

sebagai perusahaan yang beorientasi pada bisnis, namun lebih dari itu, hotel syariah juga sebagai

perusahaan yang membawa kabaikan bersama. Dan tentunya kebaikan dari konsep dan manajemen

syariah ini akan berpengaruh penuh pada kepercayaan konsumen dalam memilih hotel unisi untuk

menjadi pilihan liburan dan sebagai tempat beristirahat yang aman dan nyaman, baik dari segi fisik

dan rohani.

E. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada hotel Unisi maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Implementasi bauran pemasaran pada hotel Unisi dengan konsep 7P adalah memilih produk

yang halal, harga yang adil, lokasi pelayanan yang strategis, serta menyebarkan informasi

melalui kerjasama dengan agen perjalanan dan menggunakan media informasi yang

berkembang saat ini sedangkan untuk orang yang berprtisipasi adalah orang yang ramah dan

sopan serta ahli dibidangnya.

2. Perspektif Ekonomi Islam terhadap bauran pemasaran konsep 7P yang ada pada Sofyan Inn

Hotel Unisi sudah sesuai dengan karakteristik pemasaran syariah dan prinsip-prinsip pemasaran

dalam Islam. Dimana produk yang dipilih adalah halal, harga yang ditentukan tidak curang dan

melakukan promosi yang transparan dan kejujuran, untuk lokasi menjalankan prinsip ikhtiar,

sedangkan untuk bukti fisik mengandung unsur yang robbabiyyah, kemudian untuk orang yang

39

Al Qur‟anulkarim ..., hlm. 426. 40

Wawancara dengan Wahyu selaku Resepsionis Hotel Unisi di Yogyakarta, tanggal 12 Februari 2018.

Page 21: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

21

berpartisipasi adalah memilih orang yang kuat dan terpercaya atau al-waqiyyah. Dan hal yang

sangat penting adalah tidak adanya praktik yang diharamkan.

F. Daftar Pustaka

Al Qur‟anulkarim, Syamil Qur‟an, edisi khat Madinah, Bandung: PT Sygma Examedia

Arkanleema, 2009.

Al Khoirot, “Halal Haram Bisnis Hotel” dikutip dari http://www.alkhoirot.net /2014/07/halal-

haram-bisnis-hotel.html pada Kamis, 14 September 2017 pukul 13.59 WIB.

Alatsar, Pustaka, “Prinsip dasar Ekonomi Islam” dikutip dari https://

pustakaalatsar.wordpress.com/2012/01/30/prinsip-dasar-ekonomi-syariah/ pada Selasa,

12 September 2017 pukul 10:11 WIB.

Ali Al-Hashimi, Muhammad, Syakhshiyah al Muslim, alih bahasa, Munir F Ridwan,

Kepribadian Seorang Muslim, (Riyadh: International Islamic Publising House), 2006.

Amalia, Tria Diputri, 2016 “Analisis Komunikasi Pemasaran Hotel Grand Sawit Samarinda

dalam Memasarkan Konsep Hotel Syariah”, eJournal Ilmu Komunikasi, Vol 4 No. 4,

2016, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.

Armstrong, Kothler, 1993, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Atiqah, Nur Mahmudah, 2012, “Pengawasan Terhadap Bisnis Syariah di Indonesia” Jurnal

Ekonomi dan Hukum Islam, Vol. 2, No. 2 2012, Banyuwangi: Sekolah Tinggi Agama

Islam Darul Ulum Bnyuwangi.

Badan Pusat Statistik dikutip dari https://Yogyakarta.bps.go.id pada Selasa, 3 Januari 2017

jam 16.59 WIB.

Basalamah, Anwar, 2011,”Hadirnya Kemasan Syariah Dalam Bisnis Perhotelan Tanah Air”,

Jurnal Binus Business Review Vol. 2 No. 2 November 2011, Jakarta: Fakultas Ekonomi

dan Komunikasi, BINUS University.

Bimantara, Putra Arfian, dkk, 2015, Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan

Pembelian, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 1 Januari 2015, Fakultas Ilmu

Administrasi, Universitas Brawijaya Malang

Daud, Muhammad Ali, 2009, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam

di Indonesia , Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.

Fajar, Ahmad Ariyanto, 2012, “Desain Interior Hotel Syariah”, Volume 3 No.2 Desember

2012, Surakarta: Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia.

Page 22: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

22

Fuad, „Abdul Baqi, Muhammad, Al-Lu‟lu‟wal Marjan Fima Ittafaqa „Alaihi Asy-Syaikhani

Al-Bikhari Wa Muslim, 2011, Kumpulan hadits Shahih Bukhari Muslim, penerjemah,

Arif Rahman Hakim, Cet. 1 Solo: Insan Kamil.

Hadziqotul, Nur Fatimah dan Ririn Tri Ratnasari, 2013, “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa

terhadap Nilai dan Niat Berperilaku Pelanggan Hotel Syariah Grand Kalimas di

Surabaya, Jurnal Jebis Vol .1, No 2, Juli-Desember 2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Arilangga.

Hafiudin, Didin dan Tanjung, Hendri, 2003 Manajemen Syariah dalam Praktik. Cet I, Jakarta:

Gema Insani.

Jaribah bin Ahmad, Al-Hartshi, 2006 Fikih Ekonomi Umar bin Al-khatab, cet I alih bahasa:

Asmuni Solihan Zamakhsyari, Jakarta: Khalifa, Pustaka Al-Kautsar Group.

Jariah, Amal, “Pengertian Ikhlas” dikutip dari http://www.amaljariyah.or.id

/artikel/tazkiyah/ikhlas/pengertian-ikhlas.html pada Jumat, 15 September 2017 9.56

WIB.

Kertajaya, Hermawan, 2007, On Marketing Mix Seri 9 Elemen Marketing, Bandung: Mizan

Media Utama.

Lexy j. Moleong, 1997, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Manhaj, Al, Makna Ikhlas dikutip dari https://almanhaj.or.id/2158-makna-ikhlas.html pada

Jumat, 15 September 2017 pukul 09:56 WIB.

Maslahah Mursalah dikutip dari http://www.tongkronganIslami.net/ maslahah-mursalah-

dalam-sumber-hukum-Islam/ pada Selasa, 12 September 2017 pukul 09.29 WIB.

Miftah, Ahmad, 2015 Mengenal marketing dan marketer syariah, Jurnal Ekonomi Islam,

Volume 6 No. 2 Juli - Desember 2015, hlm 15-20 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Bina

Bangsa, Serang – Banten.

Mohd Yusof, Mohd Fadil, 2011, “Hotel Patuh Shariah (Shariah Compliant Hotels) Sebagai

Produk Baru Industri Pelancongan di Malaysia”, Prosiding Perkem VI, JILID 2 2011,

Malaysia: Fakulti Keusahawanan dan Perniagaan University Malaysia Kelantan.

Muhammad, 2017, Lembaga Perekonomian Islam Perspektif Hukum, Teori dan Aplikasi,

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Muslih, Abdullah Al dan Shalah ash Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, Cet I Jakarta:

Darul Haq, 2004.

Muslich, 2004, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: Ekonisia.

------., 2007, Bisnis Syariah dalam Perspektif Mu‟amalah dan Manajemen, Yogyakarta:

UPPSTIM YKPN.

Page 23: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

23

Muthoifin, 2015, “Fenomema Maraknya Hotel Syariah (studi efektifitas, existensi dan

kesyariahan hotel syariah Surakarta” Junal University Research Colloquium 2015,

Perhotelan, Akademi Pariwisata Mandala Bhakti Surakarta.

Najma, Siti, 2008, Bisnis Syariah dari Nol, Langkah kaya penuh berkah dan bermakna,

Jakarta: Hikmah, PT Mizan Publika.

Nazir, Moh, 2003, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.

Nurudin, Amiur, 2010, Dari Mana Sumber Hartamu? Renungan tentang Bisnis Islami dan

Ekonomi Syariah, Jakarta: Erlangga.

Nurcholifah, Ita, 2014, “Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Syariah”, Jurnal

Khatulistiwa (Journal Of Islamic Studies Volume 4 Nomor 1 Maret 2014), Institut

Agama Islam Negeri Pontianak.

Purnama, Agung, Budi, 2013, Manajemen Marketing Perhotelan, Yogyakarta, CV Andi

Offside.

Rashidah, Noor Bt Mohamad Ariffin, 2015, Konsep Hifz Ad-Din Dalam Pengurusan Hotel

Patuh Syariah” disampaikan pada Prosiding Seminar Pengurusan Islam: Ke Arah

Pemantapan Ummah, Fakulti Pengajian Islam Universiti Kebangsaan Malaysia, 43600

UKM Bangi, Selangor.http://www.ukm.my/skim.

Reza, Syailendra Irwansyah Rezeki, 2011 “Strategi Komunikasi „change management‟

perubahan konsep bisnis dan hotel konvensional ke hotel syariah” Semai, Jurnal Semai

Komunikasi Vol. II No. 1, Desember 2011, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ibnu Sina

Batam.

Sabiq, Sayyid, 2010, Fiqhus Sunnah, alih bahasa Asep Sobar, dkk. Mohamad Taufik

Hulaimin (ed), Fiqih Sunah, Jakarta: Al-I‟tishom.

Saepudin, Ahmad, Analisis Perbandingan Hotel dan Pariwisata Syariah dan Konvensional,

Makalah, Program Pascasarjana Manajemen dan bisnis, diselengarakan oleh Magister

Manajemen Syariah Bogor: Institut Pertanian Bogor, Februari 2014.

Sula, Sakir dan Hermawan Kertajaya 2006, Syariah Marketing, Jakarta: Mizan Media Utama.

Sakirman, 2016, Urgensi Mashlaha dalam Konsep Ekonomi Syariah PALITA: Journal of

Social-Religi Research April 2016, Vol.1, No.1. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Jurai Siswo Metro Lampung.

Shofaussamawati, 2013, Ikhlas dalam Perspektif Al-Qur‟an, Hermeunetik, Vol. 7, No. 2,

Desember 2013. STAIN Kudus Jawah Tengah.

Sugiyono. 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Suliyanto, 2009, Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: Andi.

Page 24: IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA HOTEL SYARIAH …

24

Supardi, 2005, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta. UII Press.

Susanto, Bob “Pengertian Ikhtiar dalam Islam” dikutip dari

http://www.spengetahuan.com/2016/11/pengertian-ikhtiar-dalam-Islam-dan-bentuk-

bentuk-ikhtiar.html pada Selasa, 12 September 2017 pukul 09.10 WIB.

Sutarno, 2012, Serba Serbi Manajemen Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Swastha, Swastha, Dharmmesta dan T. Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran Analisa

Perilaku Konsumen, Yogyakarta: BPFE.

Tjiptomo, Fandy, 1997, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi.

Wan Sahida Wan Zulkifli, dkk 2011, “Developing the Framework for Halal Friendly Tourism

in Malaysia”, International Busniness Managemen. Madwell Journal Halal Products

Research Institute Universiti Putra Malaysia.

Widyarini, 2013, “Pengelolaan Hotel Syariah di Yogyakarta, Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Islam EKBISI, Vol. VIII, No. 1, Desember 2013, Yogyakarta: Fakultas Syariah dan

Hukum Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Yaakob Che Man, dkk. 2011, “Implementation of shariah complience concept hotel; De

Palma Hotel Ampang, Malaysia”, disampaikan pada acara 2nd International Conference

on Humanities, Historical and Social Sciences IPEDR vol.17, 2011 IACSIT Press,

Singapore, Halal Products Research Institute, Universitas Putra Malaysia.

Yafie, Ali, dkk, 2003, Fiqh Perdagangan Bebas, Jakarta: Teraju

Zuhdi, Masjfuk, 1998, Studi Islam, Jilid III: Muamalah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.