12
Perancangan Bauran Pemasaran Di UD. Arthamira Sejahtera Di Jember Andy Zulkarnaen, Rosita Meitha Surjani, Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Raya Kalirungkut, Surabaya 60293, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Banyaknya perusahaan bus pariwisata yang bersaing di kota Jember membuat perusahaan harus tetap memperhatikan kepuasan konsumen. Salah satu cara yang harus dilakukan UD. Arthamira Sejahtera adalah merancang strategi pemasaran yang tepat dengan memperhatikan perilaku konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok jenis pengguna, profil konsumen pelanggan dan potensial diketahui memiliki perbedaan pada variabel pengeluaran. Berdasarkan hasil manova kepentingan dalam menggunakan bus pariwisata terdapat perbedaan antara konsumen pengguna dan potensial, tetapi dari keseluruan variabel yang berbeda, variabel kepentingan konsumen konsumen Arthamira Sejahtera lebih besar. Hasil dari analisis perilaku konsumen berdasarkan faktor personal: mayoritas penyewa 39,58% responden berusia 31-40 tahun dan untuk penyewa 43,42% berusia 21-30 tahun. Kelebihan dari Arthamira Sejahtera yaitu tingkat kepuasan tinggi pada Kondisi bis baik(4,18), Tempat duduk yang nyaman(4,18), Suasana bis yang nyaman(4,17), Fasilitas yang lengkap (4,11), Harga yang sesuai(4,20), Kondisi dalam bis bersih(4,52), Biaya BBM yang termasuk ke dalam harga sewa bis pariwisata(4,17), Kemudahan proses penyewaan bis pariwisata(4,09), Sopir mengendarai bis dengan baik(4,04). Kata Kunci: bus pariwisata, strategi pemasaran Abstract The big number of tourism bus company in Jember makes all of those companies to keep maintaining their customer’s satisfaction. Therefore, one way that should be done by UD. Arthamira Sejahtera is to design the right marketing strategy by noticing their customer’s behavior. The research result shows that users group, recent customer’s profile, and potential customer’s profile have different output variable. Based on the manova result, there is a difference about the importance of using tourism bus between recent customer and potential customer, but from overall different variables, Arthamira Sejahtera’s customer’s importance is bigger. The result of consumer behavior analysi s based on personal factor: 39,58% of users are between 31-40 years old and 43,42% users are between 21-30 years old. The excesses of Arthamira Sejahtera are the good level of high consumer’s satisfaction about bus condition (4,18), comfortable seats (4,18), comfortable bus atmosphere (4,17), complete facilities (4,11), affordable price (4,20), cleanliness of the bus (4,52), fuel cost which is included into bus rent fee (4,17), the ease of leasing process (4,09), and drivers drive the bus well (4,04). Key words: tourism bus, marketing strategy Pendahuluan Pada era globalisasi seperti sekarang ini, industri semakin gencar untuk bersaing dalam menguasai pasar. Industri persewaan bus pariwisata juga termasuk dalam industri yang memiliki persaingan yang ketat. Untuk dapat bertahan pada persaingan ini, maka diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan yang lebih baik untuk memikat hati konsumen. UD. Arthamira Sejahtera harus merancang strategi yang tepat untuk memperoleh konsumen baru sekaligus mempertahankan konsumen lama. Salah satu strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan mengevaluasi perilaku konsumen. Dengan mengetahui perilaku konsumen maka perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan

Perancangan Bauran Pemasaran

Embed Size (px)

Citation preview

  • Perancangan Bauran Pemasaran Di UD. Arthamira Sejahtera Di Jember

    Andy Zulkarnaen, Rosita Meitha Surjani, Esti Dwi Rinawiyanti

    Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya

    Raya Kalirungkut, Surabaya 60293, Indonesia

    E-mail: [email protected]

    Abstrak

    Banyaknya perusahaan bus pariwisata yang bersaing di kota Jember membuat perusahaan harus

    tetap memperhatikan kepuasan konsumen. Salah satu cara yang harus dilakukan UD. Arthamira

    Sejahtera adalah merancang strategi pemasaran yang tepat dengan memperhatikan perilaku

    konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok jenis pengguna, profil konsumen

    pelanggan dan potensial diketahui memiliki perbedaan pada variabel pengeluaran. Berdasarkan hasil

    manova kepentingan dalam menggunakan bus pariwisata terdapat perbedaan antara konsumen

    pengguna dan potensial, tetapi dari keseluruan variabel yang berbeda, variabel kepentingan

    konsumen konsumen Arthamira Sejahtera lebih besar. Hasil dari analisis perilaku konsumen

    berdasarkan faktor personal: mayoritas penyewa 39,58% responden berusia 31-40 tahun dan untuk

    penyewa 43,42% berusia 21-30 tahun. Kelebihan dari Arthamira Sejahtera yaitu tingkat kepuasan

    tinggi pada Kondisi bis baik(4,18), Tempat duduk yang nyaman(4,18), Suasana bis yang

    nyaman(4,17), Fasilitas yang lengkap (4,11), Harga yang sesuai(4,20), Kondisi dalam bis

    bersih(4,52), Biaya BBM yang termasuk ke dalam harga sewa bis pariwisata(4,17), Kemudahan

    proses penyewaan bis pariwisata(4,09), Sopir mengendarai bis dengan baik(4,04).

    Kata Kunci: bus pariwisata, strategi pemasaran

    Abstract The big number of tourism bus company in Jember makes all of those companies to keep maintaining

    their customers satisfaction. Therefore, one way that should be done by UD. Arthamira Sejahtera is to design the right marketing strategy by noticing their customers behavior. The research result shows that users group, recent customers profile, and potential customers profile have different output variable. Based on the manova result, there is a difference about the importance of using

    tourism bus between recent customer and potential customer, but from overall different variables,

    Arthamira Sejahteras customers importance is bigger. The result of consumer behavior analysis based on personal factor: 39,58% of users are between 31-40 years old and 43,42% users are between

    21-30 years old. The excesses of Arthamira Sejahtera are the good level of high consumers satisfaction about bus condition (4,18), comfortable seats (4,18), comfortable bus atmosphere (4,17),

    complete facilities (4,11), affordable price (4,20), cleanliness of the bus (4,52), fuel cost which is

    included into bus rent fee (4,17), the ease of leasing process (4,09), and drivers drive the bus well

    (4,04).

    Key words: tourism bus, marketing strategy

    Pendahuluan

    Pada era globalisasi seperti sekarang ini, industri semakin gencar untuk bersaing

    dalam menguasai pasar. Industri persewaan bus pariwisata juga termasuk dalam industri yang

    memiliki persaingan yang ketat. Untuk dapat bertahan pada persaingan ini, maka diperlukan

    suatu upaya untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan yang lebih baik untuk memikat hati

    konsumen. UD. Arthamira Sejahtera harus merancang strategi yang tepat untuk memperoleh

    konsumen baru sekaligus mempertahankan konsumen lama. Salah satu strategi yang dapat

    dilakukan yaitu dengan mengevaluasi perilaku konsumen. Dengan mengetahui perilaku

    konsumen maka perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan

  • keinginan konsumen. Hal ini yang harus diperhatikan oleh UD. Arthamira Sejahtera agar

    dapat memaksimalkan utilitas bus yang ada. UD. Arthamira Sejahtera harus merencanakan

    strategi bauran pemasaran untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga memberikan image

    baik terhadap perusahaan.

    Tujian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi perilaku

    konsumen UD. Arthamira Sejahtera agar dapat mempertahankan konsumen yang lama dan

    memperoleh konsumen baru dan merancang strategi pemasaran di UD. Arthamira Sejahtera

    berdasarkan analisis perilaku konsumen. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

    memberikan informasi bagi perusahaan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan melalui

    strategi pemasaran yang dirancang.

    Adapun Tinjauan pustaka yang berkaitan, yaitu definisi pemasaran, perilaku

    konsumen, strategi pemasaran, bauran pemasaran.

    Metode

    Pengumpulan data ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu survey awal terlebih dahulu dengan

    menyebarkan kuisioner sifat terbuka kepada 20 responden kepada konsumen pelanggan dan

    konsumen potensial, tahap kedua yaitu pre-sampling dilakukan dengan menyebarkan

    kuisioner yang telah dirancang kepada 20 konsumen pelanggan dan 20 konsumen potensial,

    kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitias untuk melihat apakah kuisioner yang

    dirancang ini sudah valid dan realibel atau belum dan tahap ketiga yaitu sampling dilakukan

    dengan menyebarkan kuisioner kepada 80 konsumen pelanggan dan 80 konsumen potensial,

    kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, kemudian dilanjutkan dengan uji

    statistik crosstab untuk melihat adanya ketergantungan antar konsumen, selanjutnya uji

    statistik manova untuk melihat ada tidaknya perbedaan antar kelompok konsumen, berikutnya

    melakukan uji kuadran terhadap variabel-variabel pada Arthamira Sejahtera untuk mengetahui

    variabel yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari perusahaan yang nantinya dilanjutkan

    membuat matrik SWOT. Setelah melakukan uji-uji yang telah dilakukan, tahap terakhir

    adalah merancang strategi pemasaran STPD dan 8P berdasalkan hasil uji yang didapat

    sebelumnya.

    Hasil dan Pembahasan

    1. Crosstabulasi Perbedaan Demografi dan Perilaku Konsumen

    Untuk mengetahui perbedaan demografi dan perilaku antara responden konsumen dengan

    responden konsumen potensial digunakan pengolahan data dengan menggunakan analisis

    crosstabs dengan bantuan program SPSS 18.00. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

    ada atau tidaknya hubungan antara kelompok konsumen dengan profil responden dengan

    tujuan untuk mengetahui karateristik dari masing-masing kelompok konsumen, yang dapat

    memberikan gambaran atau informasi tentang latar belakang responden (konsumen dan

    konsumen potensial). Sebelum dilakukan uji crosstabs maka terlebih dahulu ditentukan

    hipotesis awalnya, yaitu:

    H0: Deskriptif konsumen tidak memiliki ketergantungan terhadap kelompok responden

    H1: Deskriptif konsumen memiliki ketergantungan terhadap kelompok responden

    Syarat utama H0 adalah jika variabel tersebut mempunyai jumlah expected count less than 5

    kurang dari 20%. Apabila variabel tersebut mempunyai jumlah nilai expected count less than

    5 lebih dari 20%, maka harus dilakukan penggabungan sel-selnya sehingga memenuhi syarat

    tersebut. Selanjutnya bila Pearson Chi-Square kurang dari 5% maka tolak H0 atau berarti

    terdapat ketergantungan antara kelompok konsumen dengan variabel-variabel deskriptif. Jika

    kedua syarat di atas telah terpenuhi maka hasilnya adalah tolak H0.

    Hasil uji crosstabs dapat dilihat di Tabel 1 Tabel 1 Uji crosstab deskriptif yang mempengaruhi kelompok konsumen pengguna dan konsumen potensial bis

    Arthamira Sejahtera.

  • Variabel P-value Value of expected

    count less than 5 (%)

    Kesimpulan

    Jenis Kelamin 0,257 0,00 Tidak signifikan

    Usia 0,183 0,00 Tidak signifikan

    Pendidikan Terakhir 0,269 0,00 Tidak signifikan

    Pekerjaan 0,586 20,00 Tidak signifikan

    Pengeluaran per Bulan 0,003 0,00 Signifikan

    Keperluan Menyewa Bis 0,07 16,7 Tidak signifikan

    Dari hasil uji crosstab di atas dapat dilihat bahwa deskriptif yang berpengaruh adalah

    pengeluaran per bulan, berikut adalah hasil rekapitulasi variabel yang signifikan: Tabel 2 Hasil rekap variabel yang signifikan antara kelompok konsumen dengan demografi

    Variabel Konsumen Arthamira Konsumen Potensial

    Arthamira

    Pengeluaran per Bulan Terdapat 45 orang (45%)

    dengan pengeluaran rata-rata

    per bulan Rp 1.000.000 Rp 1.999.999

    Terdapat 31 orang (31%)

    dengan pengeluaran rata-rata

    per bulan Rp 1.000.000 Rp 1.999.999

    Berikut adalah hasil uji crosstab yang mempengaruhi keterkaitan pengguna (penyewa atau

    penumpang): Tabel 3 Uji crosstab deskriptif yang mempengaruhi keterkaitan pengguna (penyewa atau penumpang).

    Variabel P-value Value of expected

    count less than 5 (%)

    Kesimpulan

    Jenis Kelamin 0,884 0 Tidak signifikan

    Usia 0,001 0 Signifikan

    Pendidikan Terakhir 0,008 12,5 Signifikan

    Pekerjaan 0 10,00 Signifikan

    Pengeluaran per Bulan 0 0 Signifikan

    Dari hasil uji crosstab diatas dapat dilihat bahwa deskriptif yang berpengaruh adalah usia,

    pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pengeluaran per bulan, berikut ini hasil rekapitulasi

    variabel yang signifikan: Tabel 4 Hasil rekap variabel yang signifikan antara keterkaitan pengguna (penyewa atau penumpang) dengan

    demografi. Variabel Penyewa Penumpang

    Usia Mayoritas penyewa 38,58%

    berusia 31-40 tahun

    Mayoritas penumpang

    36,84% berusia 21-30 tahun

    Pendidikan Terakhir Mayoritas penyewa 64,58%

    berpendidikan terakhir sarjana

    Mayoritas penumpang

    43,42% berpendidikan

    terakhir sma

    Pekerjaan Mayoritas penyewa 43,75%

    bekerja sebagai pegawai sispil

    Mayoritas penumpang

    42,10% mahasiswa/pelajar

    Pengeluaran per Bulan Mayoritas penyewa 50%

    memiliki pengeluaran per bulan

    >Rp 3.000.000

    Mayoritas penyewa 43,42%

    memiliki pengeluaran per

    bulan Rp 1.000.000 - Rp

    1.999.999

    2. Analisis Perbedaan Tingkat Kepentingan Antar Kelompok Responden

    Analisis Manova yang dilakukan disini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

    tingkat kepentingan antara kelompok konsumen pengguna dan konsumen potensial. Dengan

    menggunakan analisis manova diharapkan dapat diketahui kriteria yang dipentingkan oleh

    konsumen pelanggan dan konsumen potensial bis pariwisata Arthamira Sejahtera.

    Dalam menganalisis hasilnya, dilakukan uji hipotesis sebagai berikut:

    H0: Tidak ada perbedaan tingkat kepentingan/kepuasan antara responden konsumen dengan

    responden konsumen potensial

    H1: Ada perbedaan tingkat kepentingan/kepuasan antara responden konsumen dengan

    responden konsumen potensial

  • H0 ditolak jika signifikan value lebih kecil dari (=5%). Dari hasil pengolahan SPSS dapat dilihat pada analisis berikut ini.

    Tabel 5 Hasil manova kepentingan konsumen pengguna dengan konsumen potensial

    Effect Value F Hypothesis

    df

    Error df Sig.

    Intercept Pillais Trace Wilks Lambda Hotellings Trace Roys Largest Root

    0.998 3733.752a

    25.000 174.000 0.000

    0.002 3733.752a

    25.000 174.000 0.000

    536.459 3733.752a

    25.000 174.000 0.000

    536.459 3733.752a

    25.000 174.000 0.000

    Effect Value F Hypothesis

    df

    Error df Sig.

    Jenis pengguna Pillais Trace Wilks Lambda Hotellings Trace Roys Largest Root

    0.290 2.842a 25.000 174.000 0.000

    0.710 2.842a 25.000 174.000 0.000

    0.408 2.842a 25.000 174.000 0.000

    0.408 2.842a 25.000 174.000 0.000

    Berdasarkan hasil Manova yang telah dilakukan dapat diketahui significant value Wilks Lambda yang diperoleh bernilai 0.000

  • 1. Usia, dari hasil responden mayoritas penyewa sebesar 39,58% dari konsumen pelanggan usianya adalah 31-40 tahun dan sedangkan mayoritas penumpang

    43,42% berusia 21-30 tahun. Hal ini dapat dilihat pada analisis crosstab pada tabel

    5.17.

    2. Pekerjaan, dari hasil responden mayoritas pekerjaan penyewa adalah sebagai pegawai sipil, sedangkan untuk penumpang mayoritas adalah mahasiswa/ pelajar.

    3. Penghasilan, dari hasil responden, mayoritas penyewa mempunyai penghasilan >Rp 3.000.000 sedangkan untuk penumpang mempunyai penghasilan antara Rp

    1.000.000 - Rp 1.999.999. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.20.

    Faktor Psikologi Dari hasil kuisioner dapat terlihat bahwa mayoritas penyewa bis pada konsumen

    pengguna menyewa bis karena sungguh-sungguh menyukai perusahaan ini karena

    pengalaman saat membelinya. Sedangkan untuk konsumen potensial penyewa

    mayoritas hanya karena kebiasaan/ habitual. Dimana hal ini dapat dilihat pada gambar

    berikut:

    Gambar 2 Kecenderungan dalam menyewa bis pariwisata

    4. Analisis Kuadran Konsumen Pelanggan Arthamira Sejahtera Analisis ini dilakukan untuk dapat melihat dengan jelas kelebihan dan kelemahan yang ada

    pada UD. Arthamira Sejahtera yang masih perlu ditingkatkan atau dipertahankan yang

    nantinya akan digunakan untuk merancang strategi pemasaran.

    Tabel 6 Hasil analisis kuadran bis Arthamira Sejahtera

    No Variabel Tingkat

    Kepuasan

    Tingkat

    Kepentingan Kuadran Keterangan

    1 Kondisi bis baik (mesin baik

    dan tidak pernah mogok) 4.18 4.31 I

    Kinerja sudah baik

    sehingga harus

    dipertahankan

    2 Tempat duduk yang nyaman 4.18 4.23 I

    Kinerja sudah baik

    sehingga harus

    dipertahankan

  • No Variabel Tingkat

    Kepuasan

    Tingkat

    Kepentingan Kuadran Keterangan

    3 Suasana bis yang nyaman

    (dingin, harum, dll) 4.17 4.01 I

    Kinerja sudah baik

    sehingga harus

    dipertahankan

    4 Fasilitas yang lengkap (AC, TV,

    DVD player, full music) 4.11 4.00 I

    Kinerja sudah baik

    sehingga harus

    dipertahankan

    5 Kondisi lantai, kursi, kaca

    jendela yang bersih 4.52 4.27 I

    Kinerja sudah baik

    sehingga harus

    dipertahankan

    6 Desain bis yang menarik 3.73 3.40 III Perbaikan prioritas

    rendah

    7 Nama bis yang mudah diingat 3.55 3.25 III Perbaikan prioritas

    rendah

    8 Lokasi kantor pemasaran yang

    terjangkau 3.95 3.60 IV

    Perbaikan prioritas

    utama

    9 Harga yang sesuai 4.20 3.92 I

    Kinerja sudah baik

    sehingga harus

    dipertahankan

    10

    Cara perhitungan biaya sewa

    yang dihitung per hari (harian)

    bukan per 12 jam atau 24 jam

    3.64 3.48 III Perbaikan prioritas

    rendah

    11 Biaya BBM yang termasuk ke

    dalam harga sewa bis pariwisata 4.17 3.99 I

    Kinerja sudah baik

    sehingga harus

    dipertahankan

    12

    Biaya tambahan yang

    terjangkau (uang makan untuk

    sopir, biaya masuk tol, biaya

    parkir, dsb)

    4.35 3.66 IV Perbaikan prioritas

    utama

    13 Promosi yang diberikan

    menarik 3.29 3.35 III

    Perbaikan prioritas

    rendah

    14 Terdapat discount yang

    memuaskan 3.82 3.54 III

    Perbaikan prioritas

    rendah

    15 Kemudahan proses penyewaan

    bis pariwisata 4.09 3.91 I

    Kinerja sudah baik

    sehingga harus

    dipertahankan

    16

    Terdapat layanan penjemputan

    ke tempat berkumpul

    penumpang

    3.79 3.82 II Kinerja berlebihan

    17 Penjemputan tepat waktu ke

    tempat berkumpul penumpang 4.03 3.77 IV

    Perbaikan prioritas

    utama

    18 Tempat penyimpanan bis yang

    tidak terkena panas dan hujan 3.77 3.94 II Kinerja berlebihan

    19 Kantor pemasaran yang bagus

    dan bersih 3.82 3.63 III

    Perbaikan prioritas

    rendah

    20

    Sopir dan kernet mampu

    memperbaiki saat terjadi

    kerusakan kecil yang mendadak

    3.83 3.92

    II Kinerja berlebihan

    21 Sopir dan kernet yang ramah

    dan sopan

    3.98 3.65 IV

    Perbaikan prioritas

    utama

    22 Sopir mengendarai bis dengan

    baik

    4.04 3.89

    I

    Kinerja sudah baik

    sehingga harus

    dipertahankan

    23

    Pengetahuan sopir yang baik

    terhadap tempat-tempat yang

    dituju

    3.72 3.90

    II Kinerja berlebihan

    24 Penampilan sopir dan kernet

    yang bersih dan rapi

    3.63 3.57 III

    Perbaikan prioritas

    rendah

  • No Variabel Tingkat

    Kepuasan

    Tingkat

    Kepentingan Kuadran Keterangan

    25 Memperhatikan kritik dan saran

    dari konsumen

    3.77 3.66 III

    Perbaikan prioritas

    rendah

    Gambar 3 Analisis Kuadran Bis Arthamira Sejahtera

    Analisis Kuadran:

    Kuadran I: Menandakan bahwa variabel tersebut merupakan variabel yang memiliki tingkat

    kepentingan dan tingkat kepuasan yang tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja

    variabel sudah baik dan harus dipertahankan. Variabel yang termasuk dalam kuadran I adalah

    Kondisi bis baik (mesin baik dan tidak pernah mogok, Tempat duduk yang nyaman, Suasana

    bis yang nyaman (dingin, harum, dll), Fasilitas yang lengkap (AC, TV, DVD player, full

    music), Harga yang sesuai, Kondisi lantai, kursi, kaca jendela yang bersih, Biaya BBM yang

    termasuk ke dalam harga sewa bis pariwisata, Kemudahan proses penyewaan bis pariwisata,

    Sopir mengendarai bis dengan baik. Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan,

    kesembilan variabel ini merupakan variabel yang masuk dalam kategori sangat penting dan

    konsumen merasa cukup puas pada variabel ini. Hal ini menandakan bahwa kinerja Arthamira

    Sejahtera sudah baik pada variabel-variabel tersebut sehingga perlu dipertahankan dan

    ditingkatkan.

    Kuadran II: Menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki nilai kepentingan yang

    rendah dan nilai kepuasan yang tinggi. Variabel yang termasuk dalam kuadran II adalah

    variabel Terdapat layanan penjemputan ke tempat berkumpul penumpang, Sopir dan kernet

    mampu memperbaiki saat terjadi kerusakan kecil yang mendadak, Pengetahuan sopir yang

    baik terhadap tempat-tempat yang dituju. Ketiga variabel ini ternyata memiliki kinerja yang

    berlebihan namun dapat tetap dipertahankan dan lebih memfokuskan perbaikan pada variabel

    lain yang menjadi prioritas utama.

    Kuadran III: Menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki tingkat kepentingan

    dan tingkat kepuasan yang rendah. Variabel yang termasuk pada kuadran ini yakni variabel

    Kuadran I Kuadran II

    Kuadran III Kuadran IV

  • Desain bis yang menarik, Nama bis yang mudah diingat, Cara perhitungan biaya sewa yang

    dihitung per hari (harian) bukan per 12 jam atau 24 jam, Promosi yang diberikan menarik,

    Terdapat discount yang memuaskan, Kantor pemasaran yang bagus dan bersih, Penampilan

    sopir dan kernet yang bersih dan rapi, Memperhatikan kritik dan saran dari konsumen.

    Meskipun variabel ini merupakan perbaikan dalam prioritas rendah, namun hendaknya tetap

    dilakukan perbaikan untuk menambah nilai produk.

    Kuadran IV: Menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki nilai kepentingan

    yang tinggi namun nilai kepuasannya rendah, sehingga variabel-variabel tersebut

    membutuhkan perbaikan yang menjadi prioritas utama. Variabel yang termasuk dalam

    kuadran IV yakni variabel Lokasi kantor pemasaran yang terjangkau, Biaya tambahan yang

    terjangkau (uang makan untuksopir, biaya masuk tol, biaya parkir, dsb), Penjemputan tepat

    waktu ke tempat berkumpul penumpang, Sopir dan kernet yang ramah dan sopan.

    Hasil rekapitulasi dari analisis kuadran dari variabel-variabel yang merupakan

    kelebihan dan kekurangan yang ada pada bis pariwisata Arthamira Sejahtera berguna untuk

    analisis selanjutnya, yaitu analisis SWOT yang berguna untuk mengetahui posisi perusahaan

    saat ini. Kelebihan dan kekurangan bis Arthamira Sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut

    ini:

    Tabel 7 Rekapitulasi Kelebihan dan Kelemahan UD. Arthamira Sejahtera

    Bus Kelebihan Kelemahan

    Arthamira Sejahtera - Kondisi bis baik (mesin baik dan tidak pernah mogok)

    - Tempat duduk yang nyaman, Suasana bis yang nyaman (dingin, harum, dll)

    - Fasilitas yang lengkap (AC, TV, DVD player, full music)

    - Harga yang sesuai - Kondisi lantai, kursi, kaca jendela

    yang bersih

    - Biaya BBM yang termasuk ke dalam harga sewa bis pariwisata,

    Kemudahan proses penyewaan bis

    pariwisata

    - Sopir mengendarai bis dengan baik

    - Kantor pemasaran yang terjangkau - Biaya tambahan yang terjangkau

    (uang makan untuksopir, biaya

    masuk tol, biaya parkir, dsb)

    - Penjemputan tepat waktu ke tempat berkumpul penumpang

    - Sopir dan kernet yang ramah dan sopan.

    5. Analisis SWOT Pada analisis SWOT akan dibahas mengenai keadaan bis pariwisata UD. Arthamira Sejahtera

    dibandingkan kompetitor jika dilihat dari faktor internal (strength dan weakness) serta faktor

    eksternal (opportunity dan threat) di mata konsumen. Analisis SWOT ini dilakukan

    berdasarkan hasil analisis kuadran yang telah ditentukan. Berikut merupakan hasil analisis

    SWOT dari UD. Arthamira Sejahtera. Tabel 8 Matrik SWOT

    Kekuatan (S) 1. Kondisi bis baik (mesin

    baik dan tidak pernah

    mogok)

    2. Tempat duduk yang nyaman, Suasana bis yang

    nyaman (dingin, harum,

    dll)

    3. Fasilitas yang lengkap (AC, TV, DVD player, full

    music)

    4. Harga yang sesuai 5. Kondisi lantai, kursi, kaca

    Kelemahan (W)

    1. Kantor pemasaran yang susah dijangkau

    2. Biaya tambahan yang terjangkau (uang makan

    untuksopir, biaya masuk

    tol, biaya parkir, dsb)

    3. Penjemputan tepat waktu ke tempat berkumpul

    penumpang

    4. Sopir dan kernet yang ramah dan sopan.

  • jendela yang bersih

    6. Biaya BBM yang termasuk ke dalam harga sewa bis

    pariwisata, Kemudahan

    proses penyewaan bis

    pariwisata

    7. Sopir mengendarai bis dengan baik

    Opportunities

    1. Kesempatan bagi UD. Arthamira Sejahtera

    menjalin kerjasama

    dengan pihak-pihak

    lain yaitu sekolah dan

    biro jasa tour di

    daerah Jember

    Maxi-Maxi:

    Melakukan kegiatan promosi agar dapat menarik

    para calon konsumen

    dengan menunjukan

    kualitas layanan produk bus

    pariwisata yang ada dengan

    memberikan brosur ke

    institusi sekolah-sekolah

    dan biro jasa.

    Menambah Armada bus Arthamira Sejahtera serta

    membuka cabang baru

    untuk menjangkau pasar

    yang lebih luas

    Mini-Maxi:

    Membuat papan nama guna mempermudah para

    konsumen yang mencari

    lokasi kantor pemasaran.

    Membuat list perincian biaya dengan jelas.

    Membuat jadwal pemberangkatan bus

    pariwisata

    Threats

    1. Meningkatnya jumlah pesaing baru dan

    jumlah cabang dari

    kompetitor

    Maxi-Mini:

    Fasilitas yang lengkap dan baik yang belum ada di bis

    pesaing ,misalnya TV dan

    charger.

    Mini-Mini:

    Merencanakan pool baru Mempunyai standar kerja

    tertulis untuk supir berupa

    SOP sederhana.

    6. STPD (Segmentation, Targeting, Positioning, Differentiation) dan Marketing Mix

    Perancangan

    Strategi Pemasaran yang telah dirancang adalah sebagai berikut:

    1. Segmentasi untuk penyewa yang didapat adalah berdasarkan demografi responden yaitu kelompok orang berusia 31-40 tahun (38,58%), pendidikan terakhir sarjana (64,58%),

    pekerjaan pegawai sipil (43,75%), pengeluaran per bulan lebih besar dari tiga juta

    (50%).

    2. Targeting yang harus dilakukan UD. Arthamira Sejahtera adalah memfokuskan pada orang yang dianggap sudah dewasa dan berwawasan luas karena perilaku konsumen

    dari penyewa mayoritas 63,64% memutuskan sendiri dalam menyewa bis pariwisata.

    3. Positioning UD. Arthamira Sejahtera adalah melayani konsumen dengan service dan produk terbaik. Hal ini dipilih berdasarkan hasil survei dimana mayoritas konsumen

    sungguh-sungguh menyukai perusahaan ini karena pengalaman yang baik saat

    membelinya. Tagline yang bisa mewakili perusahaan adalah Your Comfort is Our Destination yang berarti bahwa perusahaan senantiasa menemani perjalanan pengguna dengan memperhatikan kenyamanan konsumen serta memperhatikan kepuasan

    konsumen dalam perjalanan kemanapun dan dimanapun.

    4. Differensiasi produk Arthamira memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan pesaing serta memberikan seorang pemandu/ guru wisata yang dapat menemani

    perjalanan wisata.

    5. Product element dari UD. Arthamira Sejahtera adalah bus pariwisata yang memiliki fasilitas lengkap serta service layanan transportasi, berikut ini gambar dari bus

    Arthamira Sejahtera:

  • Gambar 4 Bus Arthamira Sejahtera

    6. Place and time UD. Arthamira Sejahtera Kantor pemasaran ini mudah dijangkau oleh masyarakat Jember karena letaknya yang tidak jauh dari pusat kota, yaitu berlokasi di

    Letjen Sutoyo 138 Jember, untuk mempermudah mencari lokasi, maka dibuat papan

    nama. Berikut ini desain papan nama yang telah dirancang:

    Gambar 5 Desain papan nama

    7. Price and other user outlays Strategi pricing yang digunakan adalah prestige pricing / harga prestis strategi harga dimana harga yang ditetapkan tinggi demi membentuk

    image kualitas produk yang tinggi. Selain itu untuk mempertahankan konsumen yang

    pernah menggunakan bis pariwisata ini perusahaan memberikan harga diskon kepada

    penyewa yang telah menyewa dengan jumlah unit dan hari yang relatif besar.

    8. Promotion and Education untuk UD. Arthamira Sejahtera yaitu membuat brosur, mensponsori year book / buku kenangan, bekerjasama dengan institusi pendidikan,

    bekerjasama dengan pihak institusi yang ada, membuat website, serta strategi yang

    paling utama adalah membuat paket rohani.

    Tabel 9 Rekapitulasi Biaya Promosi

    Jenis Promosi Biaya Promosi

    Brosur Rp 500/ lembar x 500 = Rp 250.000

    Iklan pada buku kenagan Rp 200.000

    Seragam Rp 50.000

    Papan Nama Rp 950.000

    Website Rp 200.000

    TOTAL BIAYA Rp 1.650.000

  • 9. Process peyewaan bus pariwisata dapat dilakukan secara langsung datang ke kantor pemasaran serta untuk mempermudah transaksi pembayaran sewa bus dapat dilakukan

    melalui tranfer.

    10. Physical environment dari UD.Arthamira Sejahtera adalah unit bus yang memiliki fasilitas lengkap.

    11. People usulan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat seragam resmi UD. Arthamira Sejahtera. Dengan adanya seragam saat meningkatkan prefesional

    perseorangan yang memiliki pekerja yang rapi setiap melayani penyewa dan

    penumpang, berikut ini desain seragam yang telah dirancang:

    Gambar 6 Desain seragam Arthamira Sejahtera

    12. Productivity and Quality yang dapat dilakukan UD. Arthamira Sejahtera adalah dengan menampung masukan dari pelanggan yang ada serta memberikan kuisioner sederhana

    untuk masukan perusahaan. Berikut ini desain kuisioner yang dirancang:

    1. Apakah sopir bus sudah mengemudi dengan baik? a. Ya b. Tidak

    2. Apakah kenyamanan bus menurut anda sudak cukup baik? a. Ya b. Tidak, apa yang kurang ......

    3. Apakah fasilitas dalam bus sudah cukup lengkap? a. Ya b. Tidak

    4. Jika kurang lengkap fasilitas apa yang perlu ditambahkan? a. Wifi b. Stop Kontak c. Lainnya .....

    5. Jika perusahaan menawakan paket study tour apakah anda tertarik? a. Ya b. Tidak

    6. Jika ya, paket study tour kemana yang anda sukai? a. Bali b. Malang c. Jakarta d. Lainnya .....

    Kesimpulan

    1. Perilaku konsumen bus Arthamira Sejahtera yaitu:

    Faktor Personal 1. Usia, dari hasil responden mayoritas penyewa sebesar 39,58% dari konsumen

    pelanggan usianya adalah 31-40 tahun dan sedangkan mayoritas penumpang

    43,42% berusia 21-30 tahun. Pekerjaan, dari hasil responden mayoritas pekerjaan

    penyewa adalah sebagai pegawai sipil, sedangkan untuk penumpang mayoritas

    adalah mahasiswa/ pelajar.

    2. Penghasilan, dari hasil responden, mayoritas penyewa mempunyai penghasilan >Rp 3.000.000 sedangkan untuk penumpang mempunyai penghasilan antara Rp

    1.000.000 - Rp 1.999.999.

  • Faktor Psikologi Dari hasil kuisioner dapat terlihat bahwa 36,36% mayoritas penyewa bis pada

    konsumen pengguna menyewa bis karena sungguh-sungguh menyukai perusahaan ini

    karena pengalaman saat membelinya. Sedangkan untuk konsumen potensial 36%

    penyewa mayoritas hanya karena kebiasaan/ habitual.

    2. Strategi Pemasaran telah dirancang berdasarkan STPD dan 8P

    Saran

    Beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk pihak UD. Arthamira Sejahtera adalah

    sebagai berikut:

    1. UD. Arthamira Sejahtera diharapkan dapat memperhatikan variabel yang menjadi kelemahan perusahaan serta segera melakukan melakukan perbaikan.

    2. UD. Arthamira Sejahtera hendaknya menerapkan strategi yang telah dirancang sehingga dapat mempertahankan konsumen yang telah ada, menarik konsumen baru

    serta meningkatkan daya saing terhadap perusahaan bus pariwisata.

    3. Penelitian selanjutnya hendaknya diberikan pertanyaan mengenai institusi tempat responden bekerja untuk mempermudah mengetahui institusi mana saja yang sering

    menggunakan bus pariwisata.

    4. Penelitian selanjutnya juga lebih memperhatikan operasional perusahaan yang mencakup utilisasi penggunaan bus pariwisata.

    Daftar Rujukan

    [1] Bailey, Robert W.(2000). Human Performance Engineering: Using Human

    Factor/Ergonomics to Achieve Computer System Usability/2nd.ed. Englewood Cliffs:

    Prentice-Hall.

    [2] Kotler, P & Amstrong, G.(2008), Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi kedua belas,

    Jakarta: Penerbit Erlangga.

    [3] Lovelock, Christopher H & Lauren K Wringht (2008), Principle of Service Marketing

    and Management, New Jersey: Pretice Hall.

    [4] Rangkuti, Freddy(2003), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Berorientasi

    konsep perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21, Cetakan kesepuluh Gramedia

    Pustaka Umum, Jakarta.

    [5] Santoso, S dan Tjiptono, F.(2004), Riset Pemasaran : Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.

    Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.