Author
dinhdat
View
225
Download
0
Embed Size (px)
1
i
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vi
BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Landasan Hukum ..................................................................................... 2
C. Sistimatika Penulisan ............................................................................. 4
BABIIGAMBARAN UMUM ORGANISASI .......................................................... 6
A. Sejarah Singkat ...................................................................................... 6
B. Perumusan Visi ,Misi,Tujuan dan Sasaran(2010-2014) ........................ 8
C. Tata Nilai ................................................................................................ 10
D. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi ..................................................... 11
BAB IIIKINERJA TAHUN BERJALAN ................................................................. 12
A. Kinerja Bidang Pelayanan ................................................................... 13
B. Kinerja Bidang Sumber Daya Manusia ................................................. 23
C. Kinerja Bidang Sarana Dan Prasarana ................................................... 28
D. Kinerja Aspek Keuangan ....................................................................... 31
E. Pengukuran Kinerja................................................................................ 34
BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN ...................................................................... 38
A. Kondisi Politeknik Kesehatan kemenkes Padang saat ini ...................... 38
B.Identifikasi isu-isu penting, asumsi-asumsi dasar dan faktor penentu
keberhasilan ........................................................................................... 39
C. Penetapan Posisi Organisasi Berdasarkan Analisis Dan Strategi ............ 40
D. Hasil Analisis SWOT ............................................................................. 42
E. Strategi Poltekkes Kemenkes Padang .................................................... 47
BAB VRENCANA STRATEGIS 2015-2019 ............................................................ 49
A. V I s i ....................................................................................................... 49
B. M I s i ...................................................................................................... 50
C. Tata Nilai ................................................................................................ 52
D. Motto ...................................................................................................... 53
E. Janji Layanan .......................................................................................... 54
F. Tujuan Institusi Pendidikan ...................................................................... 54
G.Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program, Kegiatan, indicator sasaran
dan Target ............................................................................................... 54
BAB VIP E N U T U P .............................................................................................. 80
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tren Pelayanan Promosi Tahun 2010-2014 13
Tabel 3.2 Tren Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi Tahun 2010-2014 14
Tabel 3.3 Tren Persentase Kehadiran Dosen Tahun 2010 -2014 15
Tabel 3.4 Tren Jumlah Jam PBM/Minggu Tahun 2010-2014 15
Tabel 3.5 Tren Persentase Ketersediaan Silabus Tahun 2010 2014 16
Tabel 3.6 Tren Ketersediaan RPP (%) Tahun 2010 - 2014 16
Tabel 3.7 Tren Ketersediaan Modul Tahun 2010 - 2012 17
Tabel 3.8 Tren Pelayanan Perpustakaan Tahun 2010-2014 19
Tabel 3. 9 Tren Pelayanan Laboratorium Tahun 2010 2014 20
Tabel 3.10 Tren Pelayanan Kemitraan Tahun 2010-2014 21
Tabel 3.11 Tren Pelayanan Pelatihan Tahun 2010-2014 22
Tabel 3.12 Tren Kegiatan Penelitian Risbinakes Tahun 2010-2014 22
Tabel 3.13 Tren artiekl penelitian yang dipublikasikan Tahun 2010-2014 23
Tabel 3.14 Tren Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2010-2014 23
Tabel 3.15 Tren Pelayanan pengabdian masyarakat dosen Tahun 2010-2014 24
Tabel 3.16 Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2010-2014 25
Tabel 3.17 Tren Jumlah Dosen Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tahun 2010-2014
25
Tabel 3.18 Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap Tahun 2010-2014 26
Tabel 3.19 Tren Beasiswa Pendidikan lanjut Bagi Dosen Tahun 2010-2014 27
Tabel 3.20 Tren Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun pada Tahun 2010-
2014
27
Tabel 3.21 Tren Rasio Dosen Mahasiswa Tahun 2010-2014 28
Tabel 3.22 Tren Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun
2010-2014
28
Tabel 3.23 Tren Tenaga Kependidikan dengan Mahasiswa Tahun 2010-2014 29
Tabel 3.24 Luas Tanah Menurut Lokasi Tahun 2014 30
Tabel 3.25 Data Jenis Bangunan Tahun 2014 30
Tabel 3.26 Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2010-2014 31
Tabel 3.27 Tren Sarana Transportasi Tahun 2010-2014 31
Tabel 3.28 Tren Sarana Pembelajaran Tahun 2010-2014 32
Tabel 3.29 Tren Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Tahun
2010-2014
32
Tabel 3.30 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran 34
Tabel 3.30 Ringkasan Neraca 36
Tabel 3.31 Indikator Kinerja dan Cara Penghitungan 38
Tabel 4.1 Hasil Analisis SWOT (Analisis Kekuatan 46
TABEL 4.2 Hasil Analisis SWOT (Analisis Kelemahan) 47
Tabel.4.3 Hasil Analisis SWOT (Analisis Peluang) 48
Tabel 4.4 Hasil Analisis SWOT (Analisis tantangan) 49
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Hasil Analisis SWOT 49
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pencapaian visi Poltekkes kemenkes Padang 8
Gambar 3.1 persentase Lulusan tepat waktu pada Poltekkes Kemenkes Padang
dari tahun 2011 21
Gambar 3.2 persentase lulusan dengan IPK 2,75 pada Poltekkes Kemenkes
Padang dari tahun 2011 22
Gambar 3.3 persentase tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja pada
Poltekkes Kemenkes Padang dari tahun 2011 22
Gambar 3.4 Pagu Poltekkes Kemenkes Padang tahun 2911-2914 (dalam ribuan
rupiah)
28
Gambar 3.5 Pagu dan Realisasi Keuangan Poltekkes Kemenkes Padang tahun
2011-2014 (dalam ribuan rupiah) 28
Gambar 3.6 Pagu dan Realisasi PNBP Poltekkes Kemenkes Padang tahun 2011-
2014 (dalam ribuan rupiah) 29
Gambar 4.1 Matrik Posisi Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang. 51
Gambar 5.1 Arah dan strategi Pengembangan Poltekkes kemenkes Padang 57
Gambar 5.2 Interelasi pilar strategi Poltekkes kemenkes, visi dan misi
Kemenkes dan Kemendikbud 58
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam
mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk membangun kualitas sumber
daya manusia diperlukan peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan manusia,
dan pembentukan moral yang baik sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pembangunan
nasional.
Tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 .. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa .
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan dapat dicapai melalui berbagai
bidang baik bidang pendidikan kesehatan, bidang pelayanan medis, bidang pelayanan
paramedis, dan bidang-bidang lainnya.
Perkembangan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia (SDM)
sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian untuk meningkatkan kualitas SDM perlu
adanya pendidikan yang terarah baik pendidikan formal, nonformal maupun pendidikan
informal. Propinsi Sumatera Barat memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas SDM nya
melalui pendidikan formal yang bergerak dalam bidang kesehatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang sebagai Institusi pendidikan yang menghasilkan
tenaga kesehatan, memiliki peran penting dalam penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas
untuk memenuhi kebutuhan program kesehatan dan tuntutan masyarakat. Untuk itu Politeknik
Kesehatan Kemenkes Padang senantiasa melakukan pengembangan program untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dengan mengacu pada visi yang mengikuti
visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang merupakan institusi pendidikan
yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan mempunyai tugas meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pendidikan kesehatan dengan berbagai disiplin ilmu meliputi kesehatan
lingkungan , gizi, keperawatan kebidanan, dan keperawatan gigi.
Dalam melaksanakan tugasnya Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang
telah mencoba memadukan ilmu dan teknologi berdasarkan kurikulum nasional yang
2
ditetapkan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2003 dipadukan dengan muatan
lokal yang dibuat dengan melibatkan beberapa pengguna lulusan (user) setempat.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang memperoleh pembiayaan dari
2 (dua) sumber yaitu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiri dari
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Rupiah Murni (DIPA-RM) dan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (DIPA-PNBP).
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang saat ini memiliki 5 (lima)
Jurusan, yaitu Jurusan Kesehatan Lingkungan, Gizi, Keperawatan, Kebidanan, dan
Keperawatan Gigi. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang didukung oleh
tersedianya asset yang memadai yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber dana, sarana
prasarana maupun jumlah mahasiswa yang cukup besar pula. Dengan demikian Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang memiliki potensi besar untuk menjadi Politeknik
kesehatan yang terbaik.
B. Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis ini dilandasi oleh berbagai aturan dasar hukum, yaitu :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025
3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan dosen.
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
6. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
7. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah.
9. Peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
10. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2005 tentang STandar Nasional Pendidikan
11. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
12. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 66 tahun 2010
tentang perubahan atas Peraturan pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan (lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2010
Nomor 12, tambahan lembaran Negara republic Indonesian nomor 5157)
3
13. Keputusan Men.Pan Nomor 62 Tahun 2003 Tentang pedoman pemerintah Non
Kementerian;
14. Peraturan Menteri Kesehatan No. 890/Menkes/Per/1/4/VIII/2007 tentang Organisasi dan
tata Kerja Politeknik Kesehatan
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. OT.02.03/1/4/03440.1/2008 tentang Pedoman
Organisasi dan tatalaksana Kesehatan Kementerian Kesehatan
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.03.05/1.2/03086/2012 tentang
Petunjuk teknis organisasi dan tata Laksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 855/Menkes/SK/IX/2009
Tentang Susunan dan Uraian Jabatan serta Tata Hubungan Kerja Politeknik Kesehatan.
18. Keputusan Menteri pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 355/E/O/2012
tentang Alih bina Penyelenggaraan Program Studi Pada Politeknik Kesehatan kementerian
kesehatan dari kementerian Kesehatan Kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.02.02/menkes/52/2015
Tentang Rencana Strategis kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
20. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor :
13 tahun 2015 Tentang Rencana Strategis KementerianRiset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi.
Dalam rangka ikut mewujudkan tujuan pendidikannasional khususnya tujuan
pendidikan tinggi, Poltekkes Kemenkes Padang telah menyusun Rencana induk pengembangan
(RIP) tahun 2010 2024 sebagai rencana jangka panjang yang dijabarkan lebih lanjut dalam
rencana program lima tahunan (renstra)
a. Renstra 2010-2014 untuk penguatan Poltekkes kemenkes sebagai institusi Pendidikan
Tinggi Kkesehatan yang berdaya saing, inovatif, prestatif dan berketuhanan yang maha Esa
dalam rangka pengembangan karakter bangsa dan mewujudkan tenaga kesehatan yang
mandiri
b. Renstra 2015-2019 untuk mewujudkan Poltekkes Kemenkes Padang sebagai pusat
pendidikan tinggi kesehatan yang inovatif.
c. Renstra 2020-2024 untuk mewujudkan Poltekkes Kemenkes Padang sebagai Perguruan
tinggi kesehatan yang berkalanjutan.
d. Setiap tahapan renstra dalam pelaksanaan dijabarkan dalam rencana operasional atau
rencana kerja tahunan (Renop/RKT).
4
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pencapaian visi Poltekkes kemenkes Padang
C. Sistimatika Penulisan
Sistimatika Penulisan Rencana Strategi Politeknik kesehatan kemenkes Padang ini
disusun sebagai acuan pelaksanaan program kegiatan lima tahun kedepan dengan sistematika
sebagai berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Dasar Hukum dan Sistimatika
penulisan
2. BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI, meliputi sejarah singkat organisasi dalam
penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi, perumusan Visi dan Misi, serta tugas pokok
dan fungsi organisasi.
3. BAB III : KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN, meliputi : gambaran umum kinerja
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang yang terdiri dari 4 (empat) aspek
yaitu : aspek layanan, aspek keuangan, aspek sumber daya manusia dan aspek sarana
prasarana.
VISI POLTEKKES KEMENKES PADANG
TAHAPAN SASARAN PENGEMBANGAN
Renstra 2010-2014
Renstra 2015-2019
Renstra 2020-2024
Penguatan Poltekkes
Kemenkes padang
sebagai institusi yang
berdaya saing,
inovatif, prestatif dan
berketuhanan yang
maha Esa
Mewujudkan
Poltekkes kemenkes
padang sebagai pusat
pendidikan tinggi
kesehatan
Mewujudkan
Poltekkes kemenkes
yang berkelanjutan
dalam pendidikan,
penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat
Renop/RKT
Renop/RKT
Renop/RKT
5
4. BAB IV : ANALISIS LINGKUNGAN, yang mengemukakan tentang : analisis internal dan
analisis eksternal melalui kajian analisis SWOT untuk menentukan posisi strategis
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang.
5. BAB V : RENCANA STRATEGIS LIMA TAHUN, meliputi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi, Kebijakan dan Program.
6. BAB VI : PENUTUP
6
BABIIGAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Singkat
Politeknik Kesehatan Depkes Padang pada awalnya , tahun 2002 didirikan dari gabungan
6 Akademi Kesehatan di Propinsi Sumatera Barat, yaitu AKL, AKPER Padang dan Solok,
AKZI, AKBID Padang dan Bukittinggi. Tahun 2004 Akademi Kesehatan Gigi Bukittinggi juga
bergabung dengan Politeknik Kesehatan Padang, yang berada di bawah Jurusan Keperawatan.
Akademi Kesehatan Lingkungan ( AKL ) Padang resmi berdiri pada tanggal 7 Agustus
1982 dengan Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi (APK-TS ) setingkat sarjana muda
dengan gelar jurusan Bachelor of Science (B.Sc) berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : 018/Kep/Diklat/1982 tanggal 14 Maret 1982. Tahun 1987/1988 APK Padang
menyelenggarakan Pendidikan Diploma 3 Sanita dan Kesehatan Lingkungan sesuai dengan SK
Menkes Nomor : 867/Menkes/SK/XI/1986. Kemudian tanggal 3 Januari 1992 dengan
Keputusan Menkes RI Nomor : 14/Menkes/SK/I/1992 keluar SK pembentukan dan pengesahan
APK Padang menjadi Pendidikan Ahli Madya Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan (PAMSKL),
Selanjutnya berdasarkan SK Menkes RI Nomor 232/Menkes/SK/IV/1997 PAMSKL menjadi
Akademi Kesehatan Lingkungan Padang (PAMSKL), selanjutnya berdasarkan SK Menkes RI
Nomor 232/Menkes/SK/IV/1997 PAMSKL menjadi Akademi Kesehatan Lingkungan Padang.
Akademi Keperawatan Padang berawal dari program cepat (crash program) membantu
para medis perawat umum tahun 1981 dengan program reguler dimulai setelah keluar SK
Menkes RI Nomor 131/Kep/Diklat/1983 tanggal 09 Agustus 1983 maka secara resmi berdiri
Akademi perawatan (AKPER) padang tanggal 10 September 1983 mulai 1987 AKPER Padang
melaksanakan program diploma III Keperawatan berdasarkan SK Menkes Nomor
867/Menkes/SK/XI/1986. Kemudian Keluar SK Menkes RI Nomor : 14/Menkes/SK/1992
sebagai pengesahan kelembagaan institusi pendidikan sehingga berubah nama menjadi Ahli
Madia Keperawatan (PAM Keperawatan) Padang, selanjutnya tanggal 10 April 1997
berdasarkan SK Menkes RI Nomor 233/Menkes/SK/IV/1997 berubah menjadi Akademi
Keperawatan (AKPER) Depkes RI Padang.
Akademi Gizi Padang berdiri tahun 1983 sebagai Akademi Gizi ke-3 di Indonesia
berdasarkan SK Menkes RI No. 72/Kep/Diklat/83 tanggal 30 April 1983, kemudian diperbarui
dengan SK Menkes RI No. 1967/Kep/XI/1987 tanggal 27 Juni 1987 yang menyelenggarakan
pendidikan Diploma III Gizi. Selanjutnya berdasarkan SK Menkes RI No.
7
234/Menkes/SK/VI/1997 tanggal 10 April 1997 dari Pendidikan Ahli Madya Gizi (PAM Gizi)
Depkes RI Padang menjadi Akademi Gizi (AKZI) Depkes RI Padang.
Akademi Kebidanan (AKBID) Padang berawal dari Program Pendidikan Bidan (PPB)
tahun 1989 resmi berdiri setelah keluar SK Menteri Kesehatan RI No. 00.05.1.1.1800 tanggal 3
Juli 1999 dengan nama Akademi Kebidanan (AKBID) Depkes RI Padang.
Akademi Kebidanan (AKBID) Depkes RI Bukittinggi berawal dari Sekolah Bidan yang
melaksanakan pendidikan bidan yang tertua di Sumatera Tengah yang semula dilaksanakan
oleh Rumah Sakit Umum Kota Bukittinggi, yang selanjutnya berubah menjadi sekolah Perawat
Kesehatan. Sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pada tahun ajaran
1998/1999 mulai melaksanakan Program Akademi Kebidanan Swadana dengan SK Menkes
No. HK. 00.06.1.3.02135.
Akademi Keperawatan (AKPER) Depkes RI Solok semula merupakan Sekolah perawat
Kesehatan (SPK) dengan SK No. 54/KP/DiklatKes/1983 tanggal 9 April 1983 kemudian
dengan keluarnya SK Menkes No. 439/Menkes/IX/90 tanggal 17 September 1990 tentang alih
SPK Pemda Solok menjadi SPK Depkes RI Solok. Selanjutnya dengan keluarnya SK Menkes
No. HK.00.06.1.3.1509 tertanggal 29 Mei 1999 tentang konversi SPK Depkes RI Solok
Menjadi AKPER Depkes RI Solok.
Akademi Kesehatan Gigi (AKG) Depkes RI Bukittinggi berawal dari Sekolah Pengatur
Rawat Gigi Depkes RI Bukittinggi yang dikonversi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI No: HK.00.06.1.1.04278 tanggal 13 November 2001. Pada awal tahun 2005
mulai melaksanakan program kesehatan gigi di bawah Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Depkes Padang. Sesuai dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No:
HK.00.06.1.42.02225 tanggal 1 Juli 2004, dan pada tahun 2009 Program Studi Kesehatan Gigi
menjadi Jurusan Keperawatan Gigi.
Diawali dengan pembentukan panitia persiapan (Ad-Hoc) Poltekkes Padang sesuai
dengan surat keputusan Kepala Pusdiknakes Depkes RI No. HK. 00.06.2.1.3745 tanggal 8
Oktober 2001, selanjutnya keluar surat keputusan Menteri Kesehatan No. 298 dan 1207/
Menkes-Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 tentang organisasi dan tata kerja Politeknik
Kesehatan, maka digabung 6 (enam) Akademi Kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan
yang ada di Provinsi Sumatera Barat menjadi Politeknik Kesehatan Depkes Padang,yang
merupakan unit pelaksanaan teknis di lingkungan Departemen Kesehatan RI yang berada di
Bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber daya Manusia Kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang mempunyai 5 (lima) Jurusan yaitu:
8
1. Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jenjang pendidikan D-III Program studi Kesehatan Lingkungan
Jenjang pendidikan D-IV Program Studi Kesehatan Lingkungan
2. Jurusan Keperawatan
Jenjang pendidikan D-III Program Studi Keperawatan Padang
Jenjang pendidikan D-III Program Studi Keperawatan Solok
3. Jurusan Gizi
Jenjang pendidikan D-III Program Studi Gizi
Jenjang pendidikan D-IV Program studi Gizi
4. Jurusan Kebidanan
Jenjang pendidikan D-III Program Studi Kebidanan Padang
Jenjang pendidikan D-III Program Studi Kebidanan Bukittinggi
Jenjang pendidikan D-IV Program Studi Kebidanan
5. Jurusan Keperawatan Gigi
Jenjang pendidikan D-III Program studi keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Padang menginternalisasi penamaan menjadi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Padang, sejalan dengan perubahan status Departemen Kesehatan menjadi
Kementerian Kesehatan pada tahun 2010. Seiring tuntutan perkembangan, pada saat ini Jurusan
Kesehatan Lingkungan, jurusan Kebidanan dan jurusan Gizi telah menyelenggarakan Program
Pendidikan D-IV dengan input calon mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan
SMTA/sederajat.
Dalam rangka menyelaraskan pengelolaan dan penyelengaraan program studi pada
Politeknik kesehatan dengan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan mengalihkan
pembinaan penyelenggaraan program studi dari Kementerian Kesehatan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dengan dikeluarkan Surat keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No. 355/E/0/2012 tanggal 10 Oktober 2010 tentang Alih bina penyelenggaraan
Program studi pada Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan dari Kementerian Kesehatan
kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
B. Perumusan Visi ,Misi,Tujuan dan Sasaran(2010-2014)
VISI merupakan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas
akademika memiliki acuan untuk mewujudkan sebuah Perguruan Tinggi yang Inovatif dibidang
9
akademik baik dosen dan pegawai dalam menjalankan profesi dan tugas-tugas pengabdiannya
untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang Profesional dan Bermartabat.
Makna lain yang terkandung dalam pengertian Visi tersebut adanya upaya pimpinan
beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas proses pembelajaran menuju
terwujudnya output yang berkualitas dan menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung
tinggi martabat profesi dalam pengabdian dirinya ditengah-tengah masyarakat. Berdasarkan
perumusan Visi secara umum diatas, maka Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang adalah
:
Visi
Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi yang memiliki daya saing, inovatif,
prestatif dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dan profesi yang inovatif
berlandaskanKetaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa
2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang berdaya saing untuk menunjang
pembangunan dan pengembangan IPTEKS kesehatan
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan
masyarakat
4. Mengembangkan tata kelola organisasi yang baik (good governance) dalam
memberikan pelayanan yang prima
5. Menjalin kerjasama yang berdaya guna dan berkelanjutan dengan lembaga
pendidikan tinggi, pemerintah dan swasta ditingkat daerah, nasional dan
internasional
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan vokasional dan professional berlandaskan ketaqwaan kepada
Tuhan yang Maha Esa
2. Menghasilkan karya-karya penelitian yang berdaya saing dan prestatif
3. Menghasilkan karya-karya pengabdian kepada masyarakat yang inovatif sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan
4. Menghasilkan tata kelola yang baik
5. Menghasilkan kerjasama dalam dan luar negeri dengan lembaga pendidikan tinggi,
pemerintah, dan dunia usaha
10
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai untuk mencapai Menjadikan Politeknik Kesehatan yang
memiliki daya saing, inovatif dan prestatif di jajaran Politeknik Kesehatan Kemenkes
RI, dilakukan dengan dua pendekatan yaituPengembangan Institusi dan
pengembangan Akademik dan Kemitraan
C. Tata Nilai
1. Nilai dasar/Nilai Utama
Dalam rangka meningkatkan semangat dan kinerja seluruh sivitas akademika di
lingkungan organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang, maka perlu menerapkan
nilai dasar/nilai utama dengan sebutan : IMANS , yang mengandung makna sebagai
berikut :
I =
Integritas
:Dapat diandalkan dan transparan dalam menjalankan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
M= Mandiri :Semua tugas dijalankan dengan hati yang tulus karena ridho Allah
SWT.
A = amanah :Semua tindakan dilandasi dengan rasa tanggung jawab, keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT.
N = Niat :segala pekerjaan dimulai dengan niat yang tulus untuk kepuasan
pelanggan
S= Sinergi : Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan
2. Nilai Pelayanan
Memberikan pelayanan yang bermutu secara konsisten dengan melakukan upaya
peningkatan mutu produk dan jasa secara berkesinambungan yang berorientasi kepada
kebutuhan pasar kerja internal (Kementerian kesehatan) dan eksternal (stake holder)
antara lain memperhatikan kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, sistematis dan
inovatif untuk mewujudkan kepuasan pelanggan.
3. Nilai Manfaat
Berbagai produk dan pelayanan harus memberi manfaat bagi penyelesaian berbagai isu
strategis yang dihadapi oleh pemangku kepentingan bidang kesehatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
11
4. Nilai keunggulan
Penyelengggaraan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Padang mempunyai sifat
inovatif, mandiri,berdaya saing tinggi, inovatif, prestatif menjadi pusat pendidikan
kesehatan (centre of excellence health education) secara efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan dalam rangka memproduksi dan
mengembangkan tenaga kesehatan yang bermutu dan kompetitif
D. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.03.05.I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan tata laksana Polteknik
Kesehatan kemenkes maka kedudukan, Tugas dan Fungsi Politeknik Kesehatan Padang yaitu :
1. Kedudukan
Poltekkes Kemenkes adalah unit pelaksana teknisdi lingkungan Kementerian Kesehatan,
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan,
dan dipimpin oleh seorang Direktur.
2. Tugas
Poltekkes mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasidalam bidang kesehatanpada
jenjang Diploma III dan Program Diploma IV,serta program lainsesuai peraturan
perundang-undangan.
3. Fungsi
Poltekkes Kemenkes mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang kesehatan;
b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan;
c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas
dan tanggungjawabnya;
d. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;
e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif.
4. Jenis Layanan Utama
Jenis layanan utama yang dilaksanakan Politeknik Kesehatan kemenkes Padang meliputi :
a. Program Studi Diploma III mencakup :
1) Prodi DIII Kesehatan Lingkungan
12
2) Prodi DIII Gizi
3) Prodi DIII Keperawatan Padang
4) Prodi DIII Keperawatan Solok
5) Prodi DIII Kebidanan Padang
6) prodi DIII Kebidanan Bukittinggi
7) Prodi DIII Keperawatan Gigi
b. Program Studi Diploma IV, mencakup:
1) Prodi DIV Kesehatan lingkungan
2) Prodi DIV Gizi
3) Prodi DIV Kebidanan
13
BAB IIIKINERJA TAHUN BERJALAN
Pengukuran kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang meliputi 4 aspek yaitu:
A. Kinerja Bidang Pelayanan
Ukuran kinerja bidang pelayanan ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan
Poltekkes Kemenkes Padang dalam melaksanakan proses pendidikan dan
pengembangannya dalam mendukung keberhasilan pencapaian kinerja manajemen
administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. Kinerja bidang
pelayanan di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang meliputi kegiatan
promosi institusi, seleksi penerimaan calon mahasiswa baru, registrasi, dan proses belajar
mengajar (PBM).
1. Kinerja Pelayanan promosi
Tabel 3.1
Tren Pelayanan Promosi Tahun 2010-2014
No Tahun Jumlah rata-rata
kegiatan promosi
Persentase
1 2010 1 100
2 2011 1 100
3 2012 2 100
4 2013 2 100
5 2014 2 100
Kegiatan promosi merupakan kegiatan dalam usaha untuk dapat meningkatkan jumlah
pendaftar di Poltekkes Kemenkes Padang. Promosi yang dilakukan bersifat seminar dengan
menghadirkan siswa-siswa, guru, kepala sekolah dan lintas program serta lintas program. Pada
tabel 3.1 terlihat bahwa tren kinerja pelayanan promosi dari tahun 2010sampai tahun
2014sedikit mengalami peningkatan. Promosi juga dilakukan dengan cara menyebarkan brosur
dan spanduk.
14
2. Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru
Kegiatan ini dimulai dari proses pendaftaran, seleksi dan registrasi mahasiswa baru.
Tabel 3.2
Tren Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi Tahun 2010-2014
No Tahun Pendaftar Lulus Registrasi
Jumlah % Jumlah %
1 2010 3571 445 12,5 445 98
2 2011 3774 697 18,5 697 100
3 2012 4634 716 16,0 690 96
4 2013 4052 820 20.3 806 98
5 2014 3279 810 24.8 810 100
Tampak pada tabel3.2adanya trend peningkatan jumlah pendaftar mulai tahun 2010 (
3571 Orang), 2011 (3774 orang), dan tahun 2012 (4634 orang), 2013 (4052 Orang), 2014 (3279
Orang). Terjadinya peningkatan tahun 2010 ke 2012 tersebut disebabkan oleh :
1) Adanya kemudahan dalam pendaftaran dengan menggunakan sistem komputerisasi
berbasis online.
2) Pelaksanaan pendaftaran dilakukan setelah selesainya ujian masuk perguruan tinggi
negeri sehingga memberi waktu yang cukup bagi calon mahasiswa.
Sedangkan yang terkait dengan meningkatnya persentase pendaftar yang melakukan
registrasi, hal ini terjadi karena tingginya minat pendaftar untuk mengikuti pendidikan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.
3. Kinerja Proses Belajar Mengajar
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang berusaha memenuhi tuntutan kurikulum yang
ditetapkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan pada Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDM.Kes) Jakarta, diantaranya dengan
menerapkan jumlah tatap muka perkuliahan 18 kali termasuk UTS dan UAS. Dengan demikian
tiap mata kuliah sedikitnya dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan / tatap muka. Hal tersebut
menunjukkan kesungguhan usaha untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dalam
rangka menyiapkan lulusan yang berkualitas.
1) Kinerja Kehadiran Dosen Tahun 2010-2014.
Tabel 3.3
15
Tren Persentase Kehadiran Dosen Tahun 2010 -2014
No. Tahun Persentase Kehadiran Dosen
1 2010 87,3
2 2011 93,8
3 2012 100,0
4 2013 100.0
5 2014 100.0
Berdasarkan tabel 3.3 menunjukkan bahwa persentase kehadiran dosen pada semua
jurusan berkisar antara 100%. Kondisi kehadiran dosen sangat dipengaruhi oleh semangat
dosen dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam proses pembelajaran.
2) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 20102014
Tabel 3.4
Tren Jumlah Jam PBM/Minggu Tahun 2010-2014
No Tahun Jumlah Jam
PBM/Minggu
1 2010 40
2 2011 40
3 2012 40
4 2013 40
5 2014 40
Tabel 3.4 memperlihatkan situasi pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar
bila dilihat dari jumlah jam per minggu selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir.
Jumlah jam tidak ada perubahan dari tahun ke tahun karena telah disesuaikan dengan
jumlah SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa pada setiap semesternya. Proses
pembelajaran ini termasuk praktikan sehingga waktu kegiatan mencapai 40
jam/minggu.
3) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2010-2014
Tabel 3.5
Tren Persentase Ketersediaan Silabus Tahun 2010 2014
16
Tahun Persentase
2010 45
2011 60,0
2012 77,5
2013 100
2014 100
Dari tabel 3.5terlihat ketersediaan silabus mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
telah mencapai 100% karena ketersediaan silabus merupakan tugas dan tanggung jawab
yang harus dipenuhi oleh dosen dan pada silabus dalam satu semester yang sekaligus
merupakan beban yang harus diikuti oleh mahasiswa selama dalam proses belajar
mengajar.
4) Kinerja Ketersediaan Rencana Program Pembelajaran
Tabel 3.6
Tren Ketersediaan RPP (%) Tahun 2010 - 2014
No Tahun Persentase
1 2010 30,0
2 2011 35,0
3 2012 45,0
4 2013 56,0
5 2014 80,0
Dari tabel 3.6 terlihat ketersediaan Rencana Program Pembelajaran (RPP) dari tahun
2010 hingga tahun 2014 terus menerus mengalami peningkatan, tetapi belum mencapai
target 100%.
5) Kinerja Ketersediaan Modul Pembelajaran
Tabel 3.7
Tren Ketersediaan Modul Tahun 2010 - 2012
Tahun Ketersediaan
Modul (%)
2010 8
17
2011 15
2012 21
2013 34
2014 48
Dari tabel 3.7 terlihat ketersediaan Modul/bahan ajar dari tahun 2010 hingga tahun
2014 terus menerus mengalami peningkatan, tetapi belum mencapai target 100%.
6) Kinerja Kelulusan Mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Padang dalam kurun waktu 3 tahun (2010-2014) telah meluluskan
mahasiswa tepat waktu 90%, dan didukung dengan adanya kecenderungan peningkatan
Indeks Prestasi Kelulusan (IPK). Trent Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2011-2014
a. Persentase Lulusan Tepat Waktu
D
a
r
i
g
a
m
b
Gambar 3.1. diatas dapat dilihat bahwa persentase Lulusan tepat waktu pada Poltekkes
Kemenkes Padang dari tahun 2011-2014 cenderung meningkat
0
20
40
60
80
100
120
Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014
90 90 90 92 85 92.87
85 96 94.44
103.19 94.44
104.34
Gambar 3.1 Persentase Lulusan Tepat Waktu Poltekkes Kemenkes Padang Tahun 2011-2014
Target
Realisasi
Capaian
18
b. Persentase Lulusan dengan IPK 2,75
Pada gambar 3.2. di atas dapat dilihat bahwa persentase lulusan dengan IPK 2,75 pada
Poltekkes Kemenkes Padang dari tahun 2011-2014 cenderung naik dan melebihi target
yang telah ditetapkan.
c. Persentase Tingkat Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja
Pada gambar 3.3. di atas dapat dilihat bahwa persentase tingkat penyerapan lulusan di
pasar kerja pada Poltekkes Kemenkes Padang dari tahun 2011-2014 cenderung naik.
7) Kinerja Pelayanan Perpustakaan
Tabel 3.8
Tren Pelayanan Perpustakaan Tahun 2010-2014
No Tahun Jumlah buku
yang tersedia
Jumlah
mahasiswa
Jumlah Kunjungan
Perpustakaan/
tahun
1 2010 18323 1435 4800
19
2 2011 15622 1431 5980
3 2012 16069 1654 10756
4 2013 16328 2186 11932
5 2014 16328 2357 12857
Perpustakaan merupakan unit penunjang yang penting untuk meningkatkan
pembelajaran mahasiswa. Berdasarkan pedoman standar nasional perpustakaan tahun 2012 dari
perpustakaan Kemenkes 2012 adalah 1:10 sedangkan perbandingan dari Poltekkes 1:13 sampai
1:15, kondisi ini karena dipengaruhi oleh terbatasnya anggaran untuk penambahan pembelian
buku terbaru baik dalam jumlah maupun jenisnya.
Tabel 3.8 memperlihatkan kecenderungan pelayanan perpustakaan di setiap jurusan
yang mengalami penurunan jumlah kunjungan dari mulai tahun 2010 hingga tahun 2014,
kondisi seperti ini disebabkan oleh telah adanya akses internet (fasilitas hotspot area), di setiap
jurusan/prodi, sehingga mahasiswa kurang termotivasi untuk berkunjung ke perpustakaan.
8) Kinerja Pelayanan Laboratorium
Pelayanan laboratorium dalam kurun waktu 5 tahun pada semua jurusan tampak tidak
ada perubahan, karena sudah sesuai dengan kebutuhan dan alokasi waktu yang telah ditentukan
berdasar kurikulum dalam setiap Satuan Kredit Semester-nya. Dilihat pada tren pelayanan
laboratorium tertinggi adalah Jurusan Keperawatan.
Tabel 3. 9
Tren Pelayanan Laboratorium Tahun 2010 2014
TAHUN
Pelayanan Laboratorium
(Jam/Minggu/Lab)
Kesling
Gizi
Keperawatan
Kebidanan Kep. gigi
2010 88 96 168 85 72
2011 88 126 168 85 72
2012 88 126 168 85 72
2013 88 126 168 85 72
2014 88 126 168 85 72
20
9) Kinerja Pelayanan Kerjasama (Kemitraan)
Tabel 3.10
Tren Pelayanan Kemitraan Tahun 2010-2014
No
Tahun
Jumlah rata-rata
Dokumen Mou
1 2010 40
2 2011 42
3 2012 46
4 2013 54
5 2014 54
Tabel3.10.menunjukkan tren peningkatan kegiatan kemitraan pada tahun 2014. Nampak
bahwa jumlah kerjasama pada Poltekkes Kemenkes Padang dalam kurun waktu 3 tahun
terakhir yaitu mulai dari tahun 2010 hingga tahun 2014 terjadi adanya peningkatan meskipun
tidak banyak. Namun pada tahun 2014 jumlah kerjasama yang sudah terjalin dengan institusi
pasangan sebanyak 56 dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU).
Kerjasama yang dilakukan tidak terbatas pada lahan praktek saja seperti Rumah Sakit,
Industri, dan Dinas Kesehatan Kota, namun juga dilakukan kerjasama dengan instansi
pemerintah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Padang, Pemerintah Daerah , Balai
Laboratorium Kesehatan, dan Balai hiperkes,
10) Kinerja Pelayanan Pelatihan
Tabel 3.11
Tren Pelayanan Pelatihan Tahun 2010-2014
No Tahun Jumlah Pelatihan dan Penyegaran Ilmu
1 2010 5
2 2011 2
3 2012 2
4 2013 4
5 2014 4
21
Tabel 3.11 menunjukan tren kegiatan pelatihan di Poltekkes Kemenkes Padang
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen. Pada tahun 2010, jumlah
kegiatan pelatihan / penyegaran ilmu sebanyak 3 kegiatan. Peningkatan ini dikarenakan:
1) Adanya program pengembangan keilmuan yang memang dibutuhkan dosen untuk
memperkaya penguasaan materi keilmuannya.
2) Adanya peningkatan ketersediaan sumber daya (dana, SDM, waktu) untuk
merealisasikan kegiatan pelatihan/penyegaran keilmuan bagi dosen.
11) Kinerja Pelayanan Penelitian
Penelitian merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus
dilaksanakan oleh para dosen. Pengelolan penelitian di poltekkes kemenkes padang
dibawah koordinasi Unit Pelaksana teknis Penelitian dan pengabdian kepada
Masyarakat (UPPM). Kegiatan penelitian ini dibagi menjadi beberapa macam
berdasarkan sumber pendanaan yang ada, yaitu Penelitian Risbinakes dan Penelitian
yang disponsori Pemerintah daerah. Sedangkan penelitian Risbinakes dikhususkan bagi
dosen di lingkungan Kemenkes yang dibiayai dari sumber DIPA Rupiah murni.
a. Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Tahun 2010-2014
Tabel 3.12
Tren Kegiatan Penelitian Risbinakes Tahun 2010-2014
No Tahun Proposal
Usulan Lulus %
1 2010 74 37 50
2 2011 87 35 40
3 2012 47 47 100
4 2013 75 48 64
5 2014 0 0 0
Tren kegiatan penelitian Risbinakes yang dibiayai terjadi peningkatan sampai tahun
2013, namun ditahun 2014 Risbinakes tidak dapat dilakukan . hal disebabkan tidak
didukung dengan ketersediaan dana penelitian dari DIPA rupiah murni . namun dosen
22
tetap menghasilkan penelitian biaya sendiri dan ada yang dibiayai dari pemerintah
daerah .
b. Kinerja Pelayanan Publikasi
Kegiatan publikasi di lingkungan institusi pendidikan merupakan kegiatan yang
penting, disamping sebagai sarana untuk memuat artikel yang terkait hasil penelitian
bagi dosen dan mahasiswa, sekaligus dapat dijadikan wadah informasi dan komunikasi
ilmiah baik antar internal program studi, antar Poltekkes Kemenkes di seluruh
Indonesia maupun antar Institusi Pendidikan Kesehatan lainnya di luar Poltekkes
Kemenkes. Di samping itu dapat memberikan kemudahan dalam membantu para dosen
untuk menambah poin di bidang penelitian.
Tabel 3.13
Tren artikal penelitian yang dipublikasikan Tahun 2010-2014
Tahun Jumlah artikel yang dipublikasi
2010 20
2011 22
2012 24
2013 25
2014 31
c. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar
Tabel 3.14
Tren Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2010-2014
Tahun Jumlah Seminar
2010 2
2011 2
2012 3
2013 4
2014 5
Tren kegiatan seminar dalam kurun waktu tiga tahun frekuensinya masih sangat minim.
Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya dana di setiap jurusan untuk melakukan
kegiatan seminar
23
12) Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat
Tabel 3.15
Tren Pelayanan pengabdian masyarakat dosen Tahun 2010-2014
No Tahun Jumlah Pengabdian Masyarakat
1 2010 30
2 2011 52
3 2012 37
4 2013 52
5 2014 20
Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun tahun selalu
terjadi peningkatan. Pengabdian masyarakat masih menjadi kendala bagi setiap jurusan
terkait dengan pembiayaan tahun 2014 tidak dapat dialokasikan pada DIPA Poltekkes
Kemenkes Padang, sehingga dilakukan secara mandiri oleh dosen.
B. Kinerja Bidang Sumber Daya Manusia
Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu
mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses pendidikan, manajemen
administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. Ukuran kinerja ini
menggambarkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu mendukung tercapainya
keberhasilan pelayanan yaitu proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta
memenuhi kepuasan pelanggan.
1. Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM)
Tabel 3.16
Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2010-2014
Pendidikan
terakhir
Jumlah
2010 2011 2012 2013 2014
SD 6 5 5 2 2
SLTP 10 9 7 5 5
SLTA 56 56 56 55 57
D-III 29 29 29 22 22
D-IV 17 17 17 17 17
S-1 85 80 90 91 68
24
S-2 99 101 105 110 133
S-3 0 0 3 3 4
Jumlah 303 299 312 304 308
Jumlah sumber daya manusia dalam kurun waktu 5 (lima) tahun secara umum
mengalami fluktuasi yaitu 303 orang (2010), 299 orang (2011), dan 312 (2012). 304
(2013)dan 308 orang (2014).
2. Jenjang Pendidikan Dosen
Pada kondisi ini jenjang pendidikannya dosen tetap paling banyak adalah S2. Hal ini
sesuai dengan kualifikasi bahwa pendidikan dosen minimal adalah S2.
Tabel 3.17
Tren Jumlah Dosen Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tahun 2010-2014
No Tahun/Jenjang Pendidikan Jumlah Dosen Tetap
1 Tahun 2010
SI 56
S2 90
S3 0
2 Tahun 2011
SI 52
S2 94
S3 0
3 Tahun 2012
SI 31
S2 105
S3 3
4 Tahun 2013
SI 20
S2 134
S3 3
5 Tahun 2014
SI 20
S2 134
S3 4
3. Dosen Tetap dan Tidak Tetap
Tabel 3.18
25
Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap Tahun 2010-2014
No Tahun Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap
1 2010 146 23
2 2011 148 20
3 2012 139 18
4 2013 158 30
5 2014 158 32
Besarnya jumlah dosen tidak tetap tergantung dari pembagian mengajar pada setiap
mata kuliah. Selain itu pada tahun 2012 diusulkan untuk mata kuliah profesi diampu
oleh dosen dengan keahlian khusus. Jumlah dosen tetap mengalami peningkatan karena
persyaratan jenjang pendidikan minimal harus S2 sudah terpenuhi. Dosen tetap di
Poltekkes Padang menunjukkan adanya penurunan pada tahun 2012 karena pensiun dan
meninggal dunia.
4. Beasiswa Bagi Dosen
Tabel 3.19
Tren Beasiswa Pendidikan lanjut Bagi Dosen Tahun 2010-2014
Tahun
Jumlah Dosen
Penerima Beasiswa
Jenjang Pendidikan Sumber
D IV S1 S2 S3
2010 18 3 15 Rupiah Murni
2011 21 2 19 Rupiah Murni
2012 24 1 22 1 Rupiah Murni
2013 11 8 3 Rupiah Murni
2014 8 8 0 Rupiah Murni
Tabel3.19 terlihat tren jumlah beasiswa bagi dosen tertinggi pada tahun 2012 yaitu 24
orang dengan jenjang pendidikan yang diambil adalah S2 (22 orang). Tingginya dosen
yang melanjutkan jenjang S2 karena merupakan syarat minimal menjadi dosen. Sumber
dana terbanyak adalah dari rupiah murni Poltekkes.
5. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun
26
Tabel3.20 terlihat trent jumlah dosen mengajar lebih 5 tahun setiap tahun terjadi
peningkatan dari 84,6 % persen tahun 2010 meningkat 95,6%. Hal ini menunjukan tingkat
pengalaman dalam proses pengajaran sudah baik.
Tabel 3.20
Tren Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun pada Tahun 2010-2014
Tahun Pengalaman
Mengajar > 5 th
Jumlah Dosen
Tetap
Persentase
2010 121 146 82,9
2011 125 147 85,0
2012 130 142 91,5
2013 150 156
96,2
2014 153 158
96,8
6. Rasio Dosen dan Mahasiswa
Tabel 3.21
Tren Rasio Dosen Mahasiswa Tahun 2010-2014
Tahun Jumlah Dosen
Tetap
Jumlah
Mahasiswa
Rasio
2010 146 1435
1:10
2011 147 1582
1:10
2012 142 1667
1:12
2013 156 2186 1:14
2014 158 2357 1:15
Tabel diatas di atas menggambarkan tren rasio dosen tetap dg mahasiswa sudah
sesuai dengan standar pendidikan sesuai ketentuan dari Pusdiknakes Badan PPSDM
Kesehatan (1 : 12), di samping itu jumlah dosen tetap menunjukan peningkatan dari
tahun 2010-2014, kemungkinan penurunan disebabkan oleh adanya beberapa dosen
tetap yang memasuki masa pensiun dan meninggal dunia.
27
7. Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium
Tabel 3.22
Tren Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2010-2014
Tahun Target Rasio Jumlah instruktur
praktek
laboratorium
Jumlah
Mahasiswa
Realisasi
Rasio
2010 1:10 36 1435 1: 40
2011 1:10 32 1582 1:49
2012 1:10 32 1667 1:52
2013 1:10 32 2186 1:68
2014 1:10 32 2357 1: 74
Berdasarkan tabel 3.22 menunjukkan rasio instruktur laboratorium (pembimbing
laboratorium) dengan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang mengalami
penurunan di tahun 2012 yaitu yang semula 1:40 menjadi 1:74. Sedangkan menurut
standar borang akrediasi tahun 2012 bahwa standar rasio instruktur laboratorium dan
mahasiswa yang ideal adalah 1: 5-7. Dengan mengacu standar tersebut, ketersediaan
instruktur praktik (pembimbing laboratorium) di Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang
masih perlu ditingkatkan dalam rangka pemenuhan pembelajaran di laboratorium. Dan
dapat juga dilakukan dengan membagi kelompok mahasiswa dan membagi jam pertemuan
dengan beberapa shift. Sehingga angka rasio tersebut dapat terpenuhi 1:10
8. Tenaga Administrasi
Dari hasil tabel 3.23 terlihat bahwa tren jumlah tenaga administrasi di tingkat
Poltekkes Kemenkes Padang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Data terakhir
terhadap realisasi rasio tenaga administrasi dan jumlah mahasiswa di tingkat Poltekkes
Kemenkes Padang adalah 1 : 20, kondisi ini berarti bahwa sudah memenuhi standar
atau sudah sesuai penilaian akreditasi Pudiknakes Badan PPSDM Kesehatan Jakarta
(tahun 2003) dimana perbandingannya adalah 1 :
28
2011 1:20 120 1582 1:13
2012 1:20 138 1667 1:12
2013 1:20 122 2186 1:17
2014 1:20 118 2357 1:20
C. Kinerja Bidang Sarana Dan Prasarana Ukuran kinerja ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan Poltekkes Kemenkes
Padang yang berkaitan dengan dukungan sarana-prasarana yang dapat meningkatkan
pelaksanaan proses pelayanan pendidikan serta pengembangannya, dalam mendukung
keberhasilan pencapaian kinerja manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi
kepuasan pelanggan.
1. Luas Tanah dan Jenis Bangunan
Poltekkes Kemenkes Padang memiliki 5 (enam) jurusan yang tersebar di 3 ( tiga)
wilayah yaitu di Kota Padang, Kota Bukittinggi, dan Kota Solok
a. Luas tanah
Tabel 3.24
Luas Tanah Menurut Lokasi Tahun 2014
No Data Tanah berdasarkan Lokasi
1 Tanah Bangunan Direktorat
2 Tanah Bangunan Kampus Kebidanan Gunung Pangilun
3 Tanah Bangunan kampus Prodi Keperawatan solok
4 Tanah Bangunan kampus Prodi kebidanan Bukittinggi
5 Tanah Bangunan kampus Prodi Keperawatan Gigi Bukittinggi
Jumlah
29
b. Jenis Bangunan
Jenis bangunan di Poltekkes dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.25
Data Jenis Bangunan Tahun 2014
NO. S A R A N A LUAS SATUAN
1. TANAH KAMPUS 111026 m2
2. BANGUNAN
1. Ruang Kuliah 3286 m2
2. Ruang laboratorium 3240 m2
3. Ruang Perpustakaan 115 m2
4.Ruang kantor Administrasi 1420 m2
5. Ruang dosen 1270 m2
3. SARANA LAINNYA
1. Auditorium 3211 m2
2. Lapangan tenis 350 m2
2. Sarana Asrama
Tabel 3.26
Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2010-2014
Tahun Jumlah Kamar Jumlah
Penghuni
Jumlah Tempat
Tidur
2010 10 80 52
2011 10 80 52
2012 10 80 52
2013 40 120 92
2014 40 120 92
Tabel 3.26 memperlihatkan tren jumlah kamar dan penghuni asrama dalam kurun waktu
4 tahun terakhir. Jumlah kamar dan kapasitas tempat tidur yang tersedia relatif sama
pada tahun 2010-2014.
30
3. Sarana Transportasi
Tren Sarana Transportasi tahun 2014
Tabel 3.27
Tren Sarana Transportasi Tahun 2010-2014
No Tahun Jenis Kendaraan
Roda 2 Roda 4 Roda 6
1 2010 7 21 1
2 2011 7 23 6
3 2012 7 23 6
4 2013 7 23 6
5 2014 7 23 6
Tren sarana transportasi empat tahun terakhir mengalami peningkatan untuk kendaraan
roda 2 dan 4, sedangkan kendaraan roda 6 belum ada penambahan.
4. Sarana Pembelajaran
Tabel 3.28
Tren Sarana Pembelajaran Tahun 2010-2014
No Tahun
Jenis Sarana Pembelajaran
OHP Papan
tulis LCD laptop
Alat
peraga PC unit
Slide
proyektor
1 2010 22 128 40 32 1022 152 11
2 2011 22 128 40 32 1022 152 11
3 2012 22 128 40 32 1022 152 11
4 2013 22 128 40 32 1022 152 11
5 2014 22 128 40 32 1022 152 11
Sarana pembelajaran (AVA) dari tahun ke tahun baik jenis dan jumlahnya cenderung
tetap, hal ini disebabkan kurangnya belanja modal. Secara rinci sarana Pembelajaran
(AVA) yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Padang Sarana Pembelajaran tahun 2010-
2014
31
5. Sarana Prasarana Lainnya.
Trensarana prasarana lainnya pada tahun 2010-2014
Tabel 3.29
Tren Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Tahun 2010-2014
No Tahun Jenis Sarana Lainnya
Mushola Aula Sarana Olah Raga Kantin
1 2010 5 1 5 4
2 2011 2 1 5 4
3 2012 5 2 5 4
4 2013 5 2 5 4
5 2014 5 2 5 4
Sarana prasarana lainnya yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Padang antara lain
meliputi tempat ibadah, sarana olah raga berupa lapangan bola volly, aula dan kantin
yang terdapat di 5 lokasi.
D. Kinerja Aspek Keuangan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan tenaga kesehatan yang professional dalam program Diploma III dan
Diploma IV sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, dan Undang-Undang APBN Nomor 41 Tahun 2008 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2010, Menteri/Pimpinan
Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun
dan menyampaikan laporan keuangan Satuan kerja yang dipimpinnya, yang merupakan
salah satu bagian dari Akuntabilitas Keuangan Poltekkes Kemenkes Padang.
Penyusunan Laporan keuangan Politeknik Kesehatan Padang mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor
65/PB/2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
32
Sehubungan dengan Akuntabilitas Keuangan, maka ringkasan dari Laporan Keuangan
Politeknik Kesehatan Padang tahun 2014 sebagai berikut :
Tabel 3.30
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
Realisasi
Pendapatan Negara
dan Hibah 12,224,128,500 12,997,416,074 106.33 12,224,128,500 10,891,193,320 89.10
- Penerimaan Pajak - - 0.00 - - -
- Penerimaan
Negara Bukan Pajak 12,224,128,500 12,997,416,074 106.33 12,224,128,500 10,891,193,320 89.10
- Penerimaan Hibah - - 0.00 - - -
Realisasi Belanja Negara46,153,199,000 38,942,448,434 84.38 62,257,528,000 51,744,038,558 83.11
Uraian
(dalam ribuan rupiah)
31-Dec-14 31-Dec-13
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2014 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-
unsur pendapatan, belanja, selama periode 01 Januari s.d 31 Desember 2014.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2014 terdiri dari Penerimaan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp. 12.997.416.074,- atau sebesar 106,33% anggaran serta
penerimaan hibah sebesar Rp.0 atau mencapai 0 persen dari yang di anggarkan.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah sebesar Rp.38.942.448.434,,- atau
mencapai 84,43 persen dari anggarannya.
Gambar 3.4. Pagu Poltekkes Kemenkes Padang tahun 2011-2014
33
Gambar 3.5. Realisasi DIPA Poltekkes Kemenkes Padang tahun 2011-2014
Gambar 3.6. Realisasi PNBP Poltekkes Kemenkes Padang tahun 2011-2014
34
Tabel 3.31
Ringkasan Neraca
Nama Perkiraan Jumlah
Aset
Aset Lancar
Persediaan 479.331.156
Jumlah Aset Lancar 479.331.156
Aset Tetap
Tanah 29.454.600.000
Peralatan dan Mesin 41.512.626.194
Gedung dan Bangunan 106.891.777.966
Jalan, Irigasi dan Jaringan 4.703.424.500
Aset Tetap Lainnya 805.442.235
Konstruksi Dalam Pengerjaan 268.458.400
Akumulasi Penyusutan (45.853.875.294)
Jumlah Aset Tetap 137.782.454.001
Aset Lainnya
Aset Lain-Lain 148.613.550
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya (148.613.550)
Jumlah aset Lainnya 0
Jumlah Aset 138.261.785.157
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Kepada Pihak Ketiga 3.002.700
Pendapatan diterima dimuka 0
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 3.002.700
Jumlah Kewajiban 3.002.700
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar
Cadangan Persediaan 479.331.153
Dana yang Harus disediakan Untuk Pembayaran
Utang Jangka Pendek
(3.002.700)
Barang/Jasa yang Harus diserahkan 0
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 476.328.456
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 137.782.454.001
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 137.782.454.001
Jumlah Ekuitas dana 138.261.785.157
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana 138.261.785.157
E. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja tahun berjalan (2010-2014), telah diimplementasikan dalam
beberapa indikator kinerja. Indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh dari : (1)
data deskripsi kualitatif dan kuantitatif (2) Indikator yang diukur diperoleh berdasarkan
35
data yang berasal dari hasil wawancara atau pelacakan menggunakan instrumen
quesioner. Indikator tahun 2010-2014 dihitung dari data akademik dan lain-lain yang
diperoleh dari hasil pengujian secara keseluruhan. Indikator kinerja dan cara
perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.32
Tabel 3. 32
Indikator Kinerja dan Cara Penghitungan
No Indikator Kinerja Cara Penghitungan
1 Kinerja Pelayanan
promosi
Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata kegiatan promosi
per tahun
2
Kinerja Penerimaan
Mahasiswa Baru
Dihitung berdasarkan jumlah pendaftar periode
sipensimaru pada tahun tertentu dengan jumlah pendaftar
yang lulus & diterima sebagai mahasiswa
3
Kinerja Kehadiran
Dosen
Dihitung berdasarkan kehadiran dosen dalam mengajar
selama satu semester sebanyak 16 kali tatap muka
4
Kinerja Jumlah PBM
Per Minggu
Dihitung berdasarkan jumlah SKS per semester dengan
jumlah minggu efektif baik teori maupun praktek
5 Ketersediaan silabus Dihitung berdasarkan tersedianya silabus dengan jumlah
silabus yang seharunya tersedia dalam tahun tertentu
6 Ketersediaan
RPP/SAP
dihitung berdasarkan tersedianya RPP/SAP dalam tahun
tertentu dengan jumlah RPP/SAP pada tahun tertentu
7
Kinerja pemberian
beasiswa mahasiswa
Gakin
Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa gakin yang
memperoleh beasiswa
8 Kinerja Kelulusan
2,75 mahasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah lulusan dengan IPK 2,75
dengan total lulusan lulusan dengan IPK pada tahun
yang sama
9
Kinerja Persentase
IPK Lulus tepat
waktu
Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang lulus tepat
waktu dengan jumlah seluruh mahasiswa pada tahun
yang sama
10 Kinerja pelayanan
perpustakaan
Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang
berkunjung atau menggunakan layanan perpustakaan per
tahun
11 Kinerja pelayanan
laboratorium
Dihitung berdasarkan jumlah jam praktek Laboratorium
yang tersedia dengan jumlah mahasiswa secara
keseluruhan per semester
12 Kinerja pelayanan
kerjasama/kemitraan
Dihitung berdasarkan jumlah Dokumen MoU dengan
pihak ke tiga
13
Kinerja pelayanan
pelatihan dan
penyegaran ilmu
Dihitung berdasarkan jumlah pelatihan dan penyegaran
ilmu yang diikuti oleh pegawai
14 Kinerja pelayanan
proposal penelitian
Dihitung berdasarkan jumlah usulan yang lulus seleksi
proposal penelitian Risbinakes dengan proposal
36
Risbinakes penelitian risbinakes secara keseluruhan tiap tahun
15 Kinerja pelayanan
penelitian Lokal
Dihitung berdasarkan jumlah proposal penelitian lokal
yang lulus seleksi dengan jumlah semua proposal
penelitian lokal pada tiap tahun
16 Kinerja pelayanan
publikasi
Dihitung berdasarkan jumlah publikasi yang tersedia
pada tiap jurusan
17 Kinerja pelayanan
seminar
Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan seminar yang
dilaksanakan pada tahun tertentu
18
Kinerja pelayanan
pengabdian
masyarakat
Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan pengabdian
masyarakat dalam pada tahun tertentu
19
Kinerja bidang
keuangan
(pendapatan)
Dihitung berdasarkan pendapatan yang bersumber dari
rupiah murni, Dana Mayarakat, PNBP, sumber lain sah
yang dibuat per tahun
20 Kinerja bidang
keuangan (belanja)
Dihitung berdasarkan rencana anggaran belanja yang di
buat pada tiap tahun anggaran
21
Jumlah pegawai
berdasarkan jenjang
pendidikan
Dihitung berdasarkan jumlah pegawai berdasarkan
jenjang pendidikan per tahun
22 Persentase Jenjang
Pendidikan dosen
Dihitung berdasarkan jumlah persentase jenjang
pendidikan dosen tiap tahun
23 Jumlah dosen tetap
dan tidak tetap
Dihitung berdasarkan jumlah dosen tetap yang
mempunyai SK fungsional /Dosen tidak tetap yang tidak
mempunyai SK fungsional tiap tahun
24 Terselenggaranya
Beasiswa bagi dosen
Dihitung berdasarkan jumlah dosen yang mendapat
beasiswa tiap tahun
25
Persentase dosen
dengan pengalaman
mengajar > 5 tahun
Dihitung berdasarkan jumlah dosen yang mempunyai
pengalaman mengajar 5 tahun setiap tahun
26 Rasio dosen dengan
mahasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah seluruh dosen dibandingkan
dengan jumlah seluruh mahasiswa
27
Rasio instruktur
praktek laboratorium
dengan mahasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah seluruh Instruktur praktek
laboratorium dibandingkan dengan jumlah seluruh
mahasiswa per tahun
28
Rasio tenaga
administrasi dengan
mahasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah tenaga administrasi
dibandingkan jumlah seluruh mahasiswa per tahun
29 Jumlah bidang
sarana prasarana
Dihitung berdasarkan jumlah sarana dan prasarana yang
tersedia pada tahun berjalan
30 Jumlah kamar dan
penghuni asrama
Dihitung berdasarkan tersedianya kapasitas tempat tidur
di asrama pada tahun berjalan
31 Jumlah sarana
transportasi
Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yang
tersedia setiap tahun
32 Jumlah Sarana
pembelajaran
Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yang
tersedia setiap tahunnya
37
33 Jumlah peralatan
laboratorium
Dihitung berdasarkan tersedianya peralatan laboratorium
setiap tahun
34 Jenis sarana
prasarana lainnya
Dihitung berdasarkan tersedianya sarana prasarana
lainnya setiap tahun
38
BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN
A. Kondisi Politeknik Kesehatan kemenkes Padang saat ini
Politeknik kesehatan kemenkes padang kedepan harus menjadi Politeknik kesehatan
terbaik dengan reputasi nasional. Untuk mencapai cita-cita tersebut memerlukan kerja keras
dari semua civitas akademi, pegelola dan stake holder. Maka segala kekuatan dan hambatan
dapat diidentifikasi dengan baik maka diperlukan analisis lingkungan. Namun sebelum analisis
lingkungan disusun , perlu dijelaskan kondisi awal Polteknik Kesehatan Kemenkes Padang saat
ini:
a. Polteknik Kesehatan Kemenkes Padang memiliki status adalah perguruan tinggi
negeri non kemendikbud dengan izin pendirian surat keputusan Menteri Kesehatan
No. 298 dan 1207/ Menkes-Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 tentang
organisasi dan tata kerja Politeknik Kesehatan.
b. Dalam rangka menyelaraskan pengelolaan dan penyelengaraan program studi pada
Politeknik kesehatan dengan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan
mengalihkan pembinaan penyelenggaraan program studi dari Kementerian
Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan dikeluarkan
Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 355/E/0/2012 tanggal
10 Oktober 2010 tentang Alih bina penyelenggaraan Program studi pada Politeknik
Kesehatan Kementerian kesehatan dari kementerian Kesehatan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Kekayaan aset dan dana adalah milik pemerintah dan pengelolaanya sesuai dengan
mekanisme yang ada
d. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang telah melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi standar pendidikan nasional dan standar pendidikan tinggi dalam
menghasilkan lulusan yang berdaya saing, inovatif, prestatif dan bertaqwa kepada
Tuhan yang maha Esa
e. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang telah menerapkan nilai-nilai intergritas,
mandiri, amanah, niat, sinergi
Analisis lingkungan internal dan eksternal yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Padang dilakukan dengan pencermatan atas metoda SWOT analysis, dengan melakukan
analisis terhadap variabel S (strengths), W (weaknesses), O (Opportunities) dan T
39
(threaths)terhadap sub variabel/aspek pelayanan, aspek keuangan, aspek SDM dan aspek
sarana prasarana.
B.Identifikasi isu-isu penting, asumsi-asumsi dasar dan faktor penentu keberhasilan
Politeknik Kesehatan kemenkes Padang akan menghadapi tantangan dan hambatan dari
berbagai aspek. Hambatan tersebut terdiri dari keterbatasan anggaran yang dialokasikan oleh
pemerintah. Anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk memenuhi belanja rutin dan
operasional dasar perguruan tinggi. Dana tersebut tidak mencukupi untuk mencapai standar
nasional pendidikan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu keterbatasan anggaran yang dimiliki
sehingga membatasi ruang gerak, terobosan dan inovasi sulit untuk dicapai.
1. Isu-isu penting
a. persaingan antar perguruan tinggi kesehatan semakin ketat, maka Politeknik Kesehatan
Kemenkes Padang agar menerapkan standar mutu dan kinerja pelayanan yang terbaik
b. peningkatan pengangguran lulusan perguruan tinggi kesehatan dan lebih memilih
menjadi pegawai negeri, maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang disamping
membekali kecerdasan intelektuan, spiritual, dan sosial juga dibekali jiwa
enterpreneurship (kewirausahaan)
c. isu kompetensi lulusan yang semakin menuntuk keahlian yang tinggi dan lulus uji
kempetensi, maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang perlu meningkatkan proses
pembelajaran yang berbasis pada kurikulum pendidikan tinggi (KPT)
d. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang yang sebagai pusat pengembangan ilmu
kesehatan masyarakat belum dipandang memberikan kontribusi bagi pembangunan
daerah, maka perlu dilakukan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
e. Isu pemerataan pendidikan bagi masyarakat yang kurang, hal ini terlihat masih tinggi
angka drop out atau tidak aktif sehingga tidak melanjutkan pendidikan, maka perlu
perhatian Kementerian Kesehatan untuk memberikan bea siswa bagi mahasiswa yang
kurang mampu.
2. Asumsi-asumsi
a. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dapat memperluas akses pemerataan dengan
asumsi jumlah lulusan SMA dan SMK mengalami peningkatan, kemampuan sosial
ekonomi mengalami peningkatan serta merubah image masyarakat bahwa lulusan
bukan saja berkiprah di instansi pemerintah tetapi dapat juga di swasta
40
b. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang mampu mengembangkan tridharma PT dengan
asumsi mendapat anggaran dari pemerintah baik dari PNPB, APBN dan BOPTN serta
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran serta perubahan tarif
c. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dapat meningkatkan mutu lulusan dengan
menerapkan standar mutu yang lebih tinggi, pengelolaan manajemen akademik dan
program studi terakreditasi LAM PT Kes dan Institusi terakreditasi BAN PT dengan
hasil sangat baik.
3. faktor penentu keberhasilan
a. Sistem perencanaan yang berkelanjutan dan berbasis sistem informasi sebagai bagian
dari keberhasilan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang
b. Kualifikasi dosen S2 dan S3 harus mampu melaksanakan tridharma PT dan
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
masyarakat
c. Dosen harus mampu melaksanakan metode pembelajaran yang interaktif dan menguasai
teknologi informasi.
d. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang harus mampu menghasilkan tenaga
kependidikan yang andal dan kompten dalam mengelola pustaka, sarana dan prasarana
pendidikan, dan administrasi pendidikan berdedikasi dan berintegritas yang tinggi.
C. Penetapan Posisi Organisasi Berdasarkan Analisis Dan Strategi
Untuk mengetahui posisi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang saat ini dan
penetapan strategi ke depan yang akan dilaksanakan digunakan analisi SWOT. Setiap faktor
kekuatan , kelemahan, peluang dan ancaman diberi skor dan dikalikan dengan bobot,
berdasarkan nilai bobot tingkat ternyata Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang berada pada
kuadran I (kanan) atas berarti pada posisi yang bisa dikembangkan.
1. Analisis SWOT Faktor Internal
a) Kekuatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dilihat dari beberapa hal:
- Sumber daya
a. dosen yang bergelar doctor dan magister sudah lebih 80%
b. dosen yang memiliki sertifikat kompetensi sudah lebih 75 %
c. keketatan dalam penerimaan penerimaan mahasiswa baru
d. alumni yang langsung bekerja < 6 bulan cukup tinggi
- Sarana dan prasarana
41
a. Ketersedian lahan dan lokasi yang cukup dan strategis untuk tempat pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang cukup, nyaman dan optimal untuk mendukung suasana
akademik dan proses belajar
- Proses belajar dan mengajar
a. Proses pengajaran yang semakin baik yang diindikasikan yang lulus uji kompetensi
> 90%
b. Memiliki standar pengajaran sebagai acuan PBM
- Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
a. Adanya kerja sama dengan institusi pemerintah maupun swasta
b. Adanya akses informasi refensi penelitian semakin mudah
- Manajemen
a. Adanya tata kelola yang semakin sefektif dan efisien dengan didukung SOP
b. Adanya reward berupa tunjangan kinerja kepada pegawai
- Pendanaan
a. Adanya dukungan dan komitmen dari pimpinan
b. Sumber dana yang berasal dari PNPB mengalami peningkatan
b) kelemahan (weakness)
- Sumber daya manusia
a. Kurangnya promosi potensi kemampuan dosen masing-masing jurusan
b. Kurangnya kesempatan bagi tenaga pendidikan dan kependidikan mengikuti
pelatihan keahlian
- Sarana dan prasarana
a. Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar
b. System informasi yang belum terintegrasi
- Proses belajar mengajar
a. Pengembangan kurikulum belum terlaksana sesuai dengan kebutuhan stake holder
b. Belum semua dosen menerapkan pembelajaran interaktif
- Penelitian dan pengabdian masyarakat
a. Kurangya akses referensi atau jurnal ilmiah penelitian dosen
b. Kurangnya daya saing dalam penelitian unggulan dan hibah bersaing
c. Kurangya publikasi penelitian dosen dalam jurnal terakreditasi nasional maupun
international
42
d. Kurangnya penelitia dosen yang melibatkan mahasiswa
e. Kurangnya tindak lanjut penelitian dosen dalam bentuk pengabdian masyarakat
- Manajemen
a. Belum meratanya tatakelola masing-masing jurusan
b. Lemahnya fungsi kehumasan
- Pendanaan
a. Pendanaan pemerintah semakin menurun terutama belanja modal
b. Kurangnya pemahaman dalam pengunaan dana bagi pengelola keuangan
2 Analisis factor-faktor eksternal
a) Peluang
a. Tingginya minat lulusan SMA maupun karyawan masuk Politeknik Kesehatan
Kemenkes Padang
b. permintaan lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang semakin meningkat
c. adanya alih bina yang terkait dengan pembelajaran ke kemenristek Dikti
d. adanya perhatian yang tinggi dari kementerian kesehatan terhadap pegnembangan
Politeknik kesehatan kemenkes padang
e. adanya KKNI yang menjelaskan level profil lulusan sesuai jenjang pendidikan
b) Tantangan
a. tingkat persaingan yang semakin ketat baik antar politeknik kesehatan atau sekolah
tinggi kesehatan
b. tingkat perkembangan teknologi informasi yang berkembang secara pesat
c. system pengelolaan keuangan yang masih tergantung tergantung pola tarif PNBP
d. persyaratan stakeholder dalam menyerap lulusan semakin ketat
e. adanya uji kompetensi bagi lulusan yang semakin ketat
D. Hasil Analisis SWOT
Tabel 4.1
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Kekuatan)
NO URAIAN FAKTOR
SUB
FAKTOR RATING SKOR
A Sumber daya manusia 0,25
1 dosen yang bergelar doctor dan
magister sudah lebih 80% 0,25 0,05 3 0,0375
43
2 dosen yang memiliki sertifikat
kompetensi sudah lebih 75 % 0,25 0,05 3 0,0375
3 keketatan dalam penerimaan
penerimaan mahasiswa baru 0,25 0,05 4 0,05
4 alumni yang langsung bekerja < 6
bulan cukup tinggi 0,25 0,1 4 0,1
J U M L A H 0,225
B Sarana prasarana 0,2
1
Ketersedian lahan dan lokasi yang
cukup dan strategis untuk tempat
pendidikan 0,2 0,1 3 0,06
2
Sarana dan prasarana yang cukup,
nyaman dan optimal untuk
mendukung suasana akademik dan
proses belajar 0,2 0,1 4 0,08
J U M L A H 0,14
C Proses belajar dan mengajar 0,2
1
Proses pengajaran yang semakin
baik yang diindikasikan yang lulus
uji kompetensi > 90% 0,2 0,1 4 0,08
2 Memiliki standar pengajaran
sebagai acuan PBM 0,2 0,1 4 0,08
J U M L A H 0,16
D Penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat 0,1
1 Adanya kerja sama dengan institusi
pemerintah maupun swasta 0,1 0,05 3 0,015
2 Adanya akses informasi refensi
penelitian semakin mudah 0,1 0,05 3 0,015
J U M L A H 0,03
E Manajemen 0,1
Adanya tata kelola yang semakin
sefektif dan efisien dengan
didukung SOP 0,1 0,05 3 0,015
Adanya reward berupa tunjangan
kinerja kepada pegawai 0,1 0,05 4 0,02
J U M L A H 0,035
F Pendanaan 0,15 0,07
1 Adanya dukungan dan komitmen
dari pimpinan 0,15 0,1 3 0,045
2 Sumber dana yang berasal dari
PNPB mengalami peningkatan 0,15 0,05 4 0,03
J U M L A H 0,075
TABEL 4.2
Hasil Analisis SWOT
44
(Analisis Kelemahan)
NO URAIAN FAKTOR SUB
FAKTOR RATING SKOR
A Sumber daya manusia 0,25
1
Kurangnya promosi potensi
kemampuan dosen masing-masing
jurusan 0,25 0,05 2 0,025
2
Kurangnya kesempatan bagi tenaga
pendidikan dan kependidikan
mengikuti pelatihan keahlian 0,25 0,05 3 0,0375
J U M L A H 0,0625
B Sarana prasarana 0,2
1 Terbatasnya sarana dan prasarana
yang mendukung proses belajar 0,2 0,1 2 0,04
2 System informasi yang belum
terintegrasi 0,2 0,1 2 0,04
J U M L A H 0,08
C Proses belajar dan mengajar 0,2
1
Pengembangan kurikulum belum
terlaksana sesuai dengan kebutuhan
stake holder 0,2 0,1 3 0,06
2 Belum semua dosen menerapkan
pembelajaran interaktif 0,2 0,1 3 0,06
J U M L A H 0,12
D Penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat 0,1
1 Kurangnya akses referensi atau
jurnal ilmiah penelitian dosen 0,1 0,02 3 0,006
2
Kurangnya daya saing dalam
penelitian unggulan dan hibah
bersaing 0,1 0,02 3 0,006
3
Kurangya publikasi penelitian
dosen dalam jurnal terakreditasi
nasional maupun international 0,1 0,02 2 0,004
4 Kurangnya penelitia dosen yang
melibatkan mahasiswa 0,1 0,02 3 0,006
5
Kurangnya tindak lanjut penelitian
dosen dalam bentuk pengabdian
masyarakat 0,1 0,02 3 0,006
J U M L A H 0,1 0,028
E Manajemen 0,1
1 Belum meratanya tatakelola
masing-masing jurusan 0,1 0,05 2 0,01
2 Lemahnya fungsi kehumasan 0,1 0,05 3 0,015
J U M L A H 0,025
45
F Pendanaan 0,15 0,05
1 Pendanaan pemerintah semakin
menurun terutama belanja modal 0,15 0,1 3 0,045
2 Kurangnya pemahaman dalam
pengunaan dana bagi pengelola
keuangan 0,15 0,05 3 0,0225
J U M L A H 0,0675
Tabel.4.3
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Peluang)
NO URAIAN FAKTOR SUB
FAKTOR RATING SKOR
1
tingginya minat lulusan SMA
maupun karyawan masuk
politeknik kesehatan kemenkes
padang 1 0,2 4 0,8
2
permintaan lulusan polteknik
kesehatan kemenkes padang
semakin meningkat 1 0,2 3 0,6
3
adanya alih bina yang terkait
dengan pembelajaran ke
kemenristek Dikti 1 0,2 4 0,8
4
adanya perhatian yang tinggi dari
kementerian kesehatan terhadap
pegnembangan Politeknik
kesehatan kemenkes padang 1 0,2 4 0,8
5
adanya KKNI yang menjelaskan
level profil lulusan sesuai jenjang
pendidikan 1 0,2 3 0,6
J U M L A H 1 1,4
Tabel 4.4.
Hasil Analisis SWOT
(Analisis tantangan)
NO URAIAN FAKTOR SUB
FAKTOR RATING SKOR
46
1
tingkat persaingan yang semakin
ketat baik antar politeknik
kesehatan atau sekolah tinggi
kesehatan 1 0,2 3 0,6
2
tingkat perkembangan teknologi
informasi yang berkembang secara
pesat 1 0,2 3 0,6
3
system pengelolaan keuangan yang
masih tergantung tergantung pola
tarif PNBP 1 0,2 3 0,6
4 persyaratan stakeholder dalam
menyerap lulusan semakin ketat 1 0,2 4 0,8
5 adanya uji kompetensi bagi lulusan
yang semakin ketat 1 0,2 2 0,4
J U M L A H 1 1,2
Tabel 4.5
Hasil Rekapitulasi Perhitungan Hasil Analisis SWOT
No Uraian Kekuatan
(Strenght)
Kelemahan
(Weakmess)
Peluang
(Opportunity)
Ancaman
(Threats)
1 Aspek SDM 0,225 0,0625
2 Aspek Sarana
Prasarana 0,14 0,08
3 Aspek PBM 0,16 0,12
4 Aspek Penelitian
dan Pengabmas 0,03 0,025
5 Manajemen 0,035 0,025
6 Pendanaan 0,075 0,0675
Jumlah 0,665 0,38 1,4 1,2
Berdasarkan data data diatas, maka nilai sumbu X ( S-W) = 0,285 dan nilai sumbu Y (
O-T) = 0,20. Sehingga didapatkan letak penilaian poltekes kemenkes padang sebagai berikut.
47
Gambar 4.1. Matrik Posisi Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.
E. Strategi Poltekkes Kemenkes Padang
Berdasarkan hasil analisis lingkungan yang dilakukan, dengan nilai S-W (sumbu X)=
0,285 Dan nilai O-T (sumbu Y)= 0,20 menempatkan poltekkes kemenkes padang pada kuadran
I yaitu tumbuh. Mengacu kepada hasil ini, maka strategi yang akan diterapkan adalah dengan
cara menggunakan berbagai kesempatan yang ada dengan sebaik baiknya, mencoba
mengantisipasi dan menanggulangi berbagai ancaman yang ada sebagai peluang menggunakan
potensi semaksimal mungkin, serta berupaya untuk menghilangkan berbagai kelemahan yang
ada secara bertahap.
Grand Strategi yang dipilih oleh Poltekkes Kemenkes Padang, sehubungan dengan
posisi potekkes kemenkes padang pada posisi kuadran I tumbuh adalah:
1. Upaya peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
a. Upaya yang dapat dilakukan berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan
adalah dengan cara
i. memantau pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi (KPT) secara optimal dan
berkesinambungan.
ii. Meningkatkan strata pendidikan dosen ke jenjang yang lebih tinggi.
iii. Memberikan kesempatan kepada dosen untuk mengikuti workshop, seminar atau
semposium di dalam maupun luar negeri
iv. Membuat pekan ilmiah, di tingkat poltekkes dan jurusan
48
v. Membuat laboratorium terpadu.
vi. Membuat kembali Lab skill atau klinik terpadu
b. Upaya peningkatan penelitian dilakukan dengan cara
i. Mengadakan kompetisi pelaksanaan penelitian bagi dosen setiap semester.
ii. Memperbanyak penerbitan jurnal ilmiah, ditingkat poltekkes dan jurusan.
iii. Memperbanyak kesempatan dosen untuk melaksanakan penelitian, baik
bersumber dari dana pemerintah (BOPTN), atau dana CSR.
iv. Memfasilitasi dosen dan kelompok dosen untuk mlaksanakan penelitian dengan
pihak ketiga
v. Membuat kelompok kajian/pusat studi/lembaga penelitian ditingkat poltekkes
maupun jurusan
c. Upaya untuk meningkatkan kinerja pengabdian masyarakat dengan cara :
i. memperbanyak kegiatan bersamaan dengan pelaksanaan PKL terpadu
(interprofesional education),
ii. pengembangan tekhnologi tepat guna, dan konsultasi
iii. pengadaan daerah binaan, untuk pelaksanaan pengabmas bagi mahasiswa
dan dosen poltekkes kemenkes padang.
iv. Melakukan upaya peningkatan kinerja posyandu di sekitar kampus
2. Upaya peningkatan sistem pengelolaan dan pengawasan keuangan
Dibidang keuangan, akan dilakukan dengan cara :
a. Mengupayakan pengelolaan dan pengawasan keuangan berbasi IT
b. peningkatan keahlian SDM bagian keuangan dan
c. mengoptimalkan kegiatan satuan pengawas internal (SPI).
3. Upaya Pengembangan SDM yang sesuai dengan kebutuhan
Upaya pengembangan SDM dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan cara:
a. mengupayakan pengangkatan pegawai baru sebagai dosen secara berkala untuk
mengantisipasi kekosongan jumlah dosen jika suatu saat dosen yang ada
memasuki masa pensiun atau pindah
b. mengupayakan pengangkatan pegawai baru non dosen/instruktur lab sesuai
kebutuhan
c. upaya peningkatan strata pendidikan dan keahlian dosen sesuai dengan
profesinya masing masing, dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan,
49
melalui upaya workshop, short course, tubel, seminar, simposium dan lokakarya
serta bench marking.
4. Upaya Peningkatan sarana dan prasarana
Sehubungan dengan upaya peningkatan sarana dan prasarana, maka poltekkes
kemenkes padang, berencana untuk
a. melengkapi saran dan parasarana PBM yang belum terpenuhi,
b. peningkatan kinerja kepustakaan,
c. peningkatan upaya kinerja laboratorium, ruang kuliah,
d. peningkatan pemanfaatan auditorium, lapangan olah raga, asrama,
5. Upaya pengembangan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan, dilakukan dengan
a. Membuat dan mengembangkan berbagai SOP yang berkaitan dengan
pelaksanaan PBM dan Non PBM.
b. melakukan peningkatan pengawasan atas kinerja pelaksanaan pendidikan,
c. pengawasan terhadap kemajuan kurikulum,
d. pengawasan terhadap efektifitas sarana dan prasarana pendidikan, serta
e. penyusunan standar, penetapan standar, implementasi standar, monitoring
pelaksanaannya serta evaluasi pelaksanaannya
BAB VRENCANA STRATEGIS 2015-2019
A. V I s i
Visi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang yang tertuang dalam rencana
strategis disini merupakan penyempurnaan dari visi sebelumya dan disesuaikan dengan hasil
pemetaan dari rekapitulasi analisis SWOT, dimana posisi Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Padang berada pada kuadran I, maka perlu dilanjutkan dan ditingkatkan dari visi
sebelumnya :
Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang memiliki daya saing, inovatif,
prestatif dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
50
1. Pendidikan Tinggi Kesehatan adalah Perguruan Tinggi Kesehatan yang merupakan
jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup Politeknik Kesehatan.
2. Daya saing memiliki makna mampu bersaing serta bertahan dal