Upload
vuongdung
View
301
Download
22
Embed Size (px)
DAFTAR ISI
Daftar Isi iii Daftar Tabel iv Daftar Gambar ix Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-5 1.4 Sistematika Penulisan 1-7 1.5 Maksud dan Tujuan 1-8 Bab II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-1 2.1 Aspek Geografis II-1 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat II-35 2.3 Aspek Pelayanan Umum II-52 2.4 Aspek Daya Saing Daerah II-153 Bab III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN III-1
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu III-1 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu III-7 3.3 Kerangka Pendanaan III-22
Bab IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IV-1 4.1 Permasalahan Pembangunan IV-1 4.2 Telaahan Isu Strategis Internasional, Nasional, Provinsi, Daerah
Sekitar dan RPJPD Kabupaten Seruyan IV-10
4.3 Analisis Lingkungan Strategis IV-21 4.4 Isu Strategis Kabupaten Seruyan IV-25 Bab V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V-1 5.1 Visi V-2 5.2 Misi V-2 5.3 Tujuan dan Sasaran V-3 Bab VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI-1 Bab VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII-1 Bab VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN VIII-1
Bab IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH IX-1 Bab X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X-1 10.1 Pedoman Transisi X-1 10.2 Kaidah Pelaksanan X-1
Bab XI PENUTUP XI-1
DAFTAR TABEL
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Seruyan menurut Kecamatan, Desa dan
Kelurahan II-2
Tabel 2.2 Umur Geologi Formasi dan Satuan Batuan Pada Wilayah Kabupaten Seruyan
II-6
Tabel 2.3 Nama-Nama Danau di Kabupaten Seruyan II-11 Tabel 2.4 Produktivitas Per Hektar Padi dan Palawija Kabupaten Seruyan dari
Tahun 2008-2011 (Kw) II-15
Tabel 2.5 Hasil komoditi buah-buahan yang produksinya cukup besar II-15 Tabel 2.6 Daftar Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Seruyan II-16 Tabel 2.7 Luas Hutan dari tahun 2008 – 2011 II-17 Tabel 2.8 Produksi Perikanan Menurut Kecamatan di kabupaten Seruyan Tahun
2011 II-18
Tabel 2.9 Produksi Ikan Awetan di Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2010 II-19 Tabel 2.10 Produksi Ikan Awetan dan Jenisnya pada Kabupaten Seruyan Tahun 2011
(ton) II-19
Tabel 2.11 Populasi Ternak dan Unggas Menurut Jenis dan Kecamatan Tahun 2011 II-20 Tabel 2.12 Keadaan Industri Kecil Non Formal di Kabupaten Seruyan Tahun 2011 II-22 Tabel 2.13 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Seruyan Tahun 2012 II-26 Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis
Kelamin Tahun 2012 II-27
Tabel 2.15 Kepadatan dan Rata-Rata Banyaknya Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan
II-28
Tabel 2.16 Jumlah Kepala Keluarga Pada Kabupaten Seruyan Tahun 2012 II-28 Tabel 2.17 Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku
(%) II-29
Tabel 2.18 Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (%)
II-31
Tabel 2.19 Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) II-32 Tabel 2.20 PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) 2008-2012
Kabupaten Seruyan II-33
Tabel 2.21 PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Konstan (Hk) 2008-2012 Kabupaten Seruyan
II-33
Tabel 2.22 Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Kabupaten Seruyan II-35 Tabel 2.23 Garis Kemiskinan, Persentase Penduduk Miskin, dan Jumlah Penduduk
Miskin Provinsi Kalimantan Tengah Menurut Kabupaten/Kota tahun 2009 s.d 2012
II-36
Tabel 2.24 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Tahun 2008-2012 (%)
II-37
Tabel 2.25 Angka Kriminalitas Yang Tertangani II-38 Tabel 2.26 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011 s.d 2012
Kabupaten Seruyan II-41
Tabel 2.27 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2011 s.d 2012 Kabupaten Seruyan
II-42
Tabel 2.28 Persentase Balita Gizi Buruk (%) II-45 Tabel 2.29 Rasio Penduduk Yang Bekerja dengan Angkatan Kerja II-46 Tabel 2.30 Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Penduduk Usia Sekolah Tahun
2011 s.d 2012 II-47
Tabel 2.31 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2011 Kabupaten Seruyan
II-48
Tabel 2.32 Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2008 s.d 2012 II-48 Tabel 2.33 Rasio Guru/ Murid per kelas rata-rata Tahun 2008 s.d 2012 II-49 Tabel 2.34 Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Penduduk Usia Sekolah Tahun
2011 s.d 2012 II-49
Tabel 2.35 Rasio Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2011
II-50
Tabel 2.36 Rasio Guru Terhadap Murid Jenjang Pendidikan Menengah Tahun 2008 s.d 2012
II-50
Tabel 2.37 Rasio Guru Terhadap Murid per kelas rata-rata Tahun 2008 s.d 2012 II-51 Tabel 2.38 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2008 s.d 2012 II-61 Tabel 2.39 Jumlah Dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk Tahun 2008 s.d 2012 II-62 Tabel 2.40 Jumlah Dokter Tahun 2008 s.d 2012 II-63 Tabel 2.41 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2011 s.d 2012 II-63 Tabel 2.42 Cakupan Puskesmas Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) II-69 Tabel 2.43 Cakupan Puskesmas Pembantu Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan II-69 Tabel 2.44 Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik Tahun 2008 – 2012
Kabupaten Seruyan II-70
Tabel 2.45 Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan
II-71
Tabel 2.46 Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) Tahun 2008 - 2012 (%)
II-77
Tabel 2.47 Sempadan Jalan Yang Dipakai Pedagang Kaki Lima atau Bangunan Rumah Liar Tahun 2009 - 2012 (%)
II-78
Tabel 2.48 Sempadan Sungai Yang Dipakai Bangunan Liar Tahun 2009 - 2012 (%) II-79 Tabel 2.49 Pembangunan Turap Di Wilayah Jalan Penghubung Dan Aliran Sungai
Rawan Longsor Lingkungan Kewenangan Kota Tahun 2009 – 2012 (km) II-80
Tabel 2.50 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Tahun 2008 – 2012
II-85
Tabel 2.51 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Tahun 2008 – 2012
II-86
Tabel 2.52 Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Tahun 2008 – 2012
II-86
Tabel 2.53 Rasio Ijin Trayek Tahun 2009 – 2012 II-88 Tabel 2.54 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2009 – 2012 II-89 Tabel 2.55 Jumlah Pelabuhan Laut/Dermaga/Udara/Terminal Bis Tahun 2009-2012 II-90 Tabel 2.56 Kepemilikan KIR Angkutan Umum Tahun 2009 – 2012 II-91 Tabel 2.57 Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) Tahun 2009 – 2012 II-91 Tabel 2.58 Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum Tahun 2009 – 2012 II-92 Tabel 2.59 Pemasangan Rambu-Rambu Tahun 2009 – 2012 II-92 Tabel 2.60 Persentase Penduduk Berakses Air Minum Tahun 2009 – 2012 (%) II-94 Tabel 2.61 Kategori Pelanggan dan Banyaknya Air Minum yang Disalurkan oleh
PDAM (M3) II-94
Tabel 2.62 Pencemaran Status Mutu Air Tahun 2009 - 2012 (%) II-95 Tabel 2.63 Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal Tahun 2009 - 2012
(%) II-95
Tabel 2.64 Rasio Penduduk berKTP Per Satuan Penduduk Tahun 2009 – 2012 II-100 Tabel 2.65 Rasio Bayi Berakte Kelahiran Tahun 2009 – 2012 II-100 Tabel 2.66 Rasio Pasangan Berakte Nikah Tahun 2009 – 2012 II-101 Tabel 2.67 Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Tahun 2008 – 2012 II-102 Tabel 2.68 Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga Tahun 2009 – 2012 II-104 Tabel 2.69 Rasio Akseptor KB Tahun 2009 – 2012 II-105
Tabel 2.70 Sarana Sosial Seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Tahun 2008 – 2012
II-106
Tabel 2.71 Angka Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2009 – 2012 II-108 Tabel 2.72 Pengangguran terbuka Tahun 2009 - 2012 II-110 Tabel 2.73 Banyaknya Koperasi Aktif dan Tidak Aktif Menurut Kecamatan II-111 Tabel 2.74 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Tahun 2009 – 2012 II-112 Tabel 2.75 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA) Tahun 2010 –
2012 II-113
Tabel 2.76 Penyelengaraan Festival Seni dan Budaya Tahun 2008 – 2012 II-114 Tabel 2.77 Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya Tahun 2008 – 2012 II-115 Tabel 2.78 Jumlah Organisasi Pemuda Tahun 2008 – 2012 II-116 Tabel 2.79 Jumlah Prasarana/Fasilitas Olah Raga Tahun 2012 II-118 Tabel 2.80 Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP Tahun 2008 – 2012 II-119 Tabel 2.81 Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Tahun 2008 – 2012 II-119 Tabel 2.82 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Per 10.000 Penduduk Tahun 2010 –
2012 II-120
Tabel 2.83 Jumlah Linmas Per Jumlah 10.000 Penduduk Tahun 2009 – 2012 II-120 Tabel 2.84 Kemiskinan Tahun 2009 – 2012 (%) II-121 Tabel 2.85 Penegakan Peraturan Daerah II-121 Tabel 2.86 Sistim Informasi Manajemen PEMDA Tahun 2008 - 2012 II-122 Tabel 2.87 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Tahun 2008 - 2012 II-122 Tabel 2.88 Regulasi Ketahanan Pangan Tahun 2008 – 2012 II-122 Tabel 2.89 Ketersediaan Pangan Utama (%) II-123 Tabel 2.90 Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) II-123
Tabel 2.91 Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK II-124 Tabel 2.92 Jumlah LSM II-124 Tabel 2.93 Buku “Seruyan Dalam Angka” Tahun 2008 – 2012 II-126 Tabel 2.94 Buku “PDRB Kabupaten Seruyan” Tahun 2008 – 2012 II-126 Tabel 2.95 Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan Tahun 2008 - 2012 (%) II-127 Tabel 2.96 Jumlah Jaringan Komunikasi II-128 Tabel 2.97 Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk Tahun 2010 (%) II-129 Tabel 2.98 Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal II-129 Tabel 2.99 Jumlah penyiaran radio/TV lokal II-130 Tabel 2.100 Web Site Milik Pemerintah Daerah Tahun 2008 - 2012 (%) II-130 Tabel 2.101 Pameran/Expo Tahun 2008 – 2012 II-130 Tabel 2.102 Jumlah Perpustakaan II-131 Tabel 2.103 Produktivitas Padi atau bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar
Tahun 2008 - 2012 (%) II-133
Tabel 2.104 Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%)
II-134
Tabel 2.105 Kontribusi Sektor Pertanian (Palawija) Terhadap PDRB Tahun 2009 - 2012 (%)
II-134
Tabel 2.106 Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB Tahun 2009 - 2012 (%)
II-135
Tabel 2.107 Kontribusi Produksi Kelompok Petani Terhadap PDRB II-135 Tabel 2.108 Cakupan Bina Kelompok Petani II-136 Tabel 2.109 Pertambangan Tanpa Ijin Tahun 2008 - 2012 (%) II-137 Tabel 2.110 Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB Tahun 2008 – 2012 (%) II-138 Tabel 2.111 Konsumsi Ikan II-140 Tabel 2.112 Cakupan Bina Kelompok Nelayan II-140 Tabel 2.113 Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Tahun 2008 s/d 2011 II-140 Tabel 2.114 Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%) II-141
Tabel 2.115 Ekspor Bersih Perdagangan Tahun 2008 - 2012 (US$) II-141 Tabel 2.116 Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal II-142 Tabel 2.117 Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%) II-142 Tabel 2.118 Kontribusi Industri Rumah Tangga Terhadap PDRB Sektor Industri II-143 Tabel 2.119 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan II-146 Tabel 2.120 Jumlah Orang Melalui Dermaga/Bandara Tahun 2009 s/d 2012 II-147 Tabel 2.121 Luas Wilayah Produktif II-147 Tabel 2.122 Luas Wilayah Kebanjiran II-148 Tabel 2.123 Luas Wilayah Perkotaan II-148 Tabel 2.124 Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang Tahun 2008 s/d 2012 II-149 Tabel 2.125 Rasio Ketersediaan Daya Listrik Tahun 2008 - 2012 (%) II-150 Tabel 2.126 Persentase Penduduk Yang Menggunakan HP/ Telepon II-151 Tabel 2.127 Angka Kriminalitas Tahun 2008 s/d 2012 (%) II-151 Tabel 2.128 Lama Proses Perijinan Tahun 2008 s/d 2012 (Hari) II-152 Tabel 2.129 Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha Tahun 2008 s/d 2012 II-152
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten
Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 III-2
Tabel 3.2 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012
III-3
Tabel 3.3 Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012
III-4
Tabel 3.4 Neraca Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 III-5 Tabel 3.5 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten
SeruyanTahun Anggaran 2008-2012 III-17
Tabel 3.6 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2009-2012
III-18
Tabel 3.7 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur 2009-2012 III-19 Tabel 3.8 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten
Seruyan Tahun Anggaran 2010-2012 III-20
Tabel 3.9 Defisit Riil dan Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012
III-21
Tabel 3.10 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
III-22
Tabel 3.11 Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran(Silpa) Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
III-23
Tabel 3.12 Proyeksi Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
III-23
Tabel 3.13 Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
III-24
Tabel 3.14 Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Berdasarkan Prioritas Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
III-25
Tabel 3.15 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
III-26
Bab IV Gambaran Umum Kondisi Daerah Tabel 4.1 Identifikasi RPJMD Daerah Lain IV-15 Tabel 4.2 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman IV-24 Bab V Gambaran Umum Kondisi Daerah Tabel 5.1 Keterkaitan Visi dan Misi RPJPD dengan Misi RPJMD V-1 Tabel 5.2 Misi dan Tujuan RPJMD Kabupaten Seruyan V-3
Tabel 5.3 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Seruyan V-5 Bab VI Strategi Dan Arah Arah Kebijakan Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
VI-2
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Tabel 7.1 Strategi dan arah kebijakan
VII-2
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan VIII-2 Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah Tabel 9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan 2014-2018
IX-2
DAFTAR GAMBAR
BAB I Pendahuluan Gambar 1.1 Keterkaitan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
I-7
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah Gambar 2.1 Persentase Luas Wilayah Kabupaten Seruyan Menurut Kecamatan II-1 Gambar 2.2 Peta Wilayah Kabupaten Seruyan II-5 Gambar 2.3 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2012 II-30
Gambar 2.4 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2012
II-31
Gambar 2.5 Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Seruyan (%), Tahun 2008-2012 II-32 Gambar 2.6 Nilai PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Kabupaten Seruyan Tahun 2008 s.d 2012 II-34
Gambar 2.7 Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2011 (dalam ribu)
II-35
Gambar 2.8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Tahun 2012
II-38
Gambar 2.9 Angka Melek Huruf Kabupaten Seruyan, 2009-2012 II-39 Gambar 2.10 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Seruyan Tahun 2009-2012 II-40 Gambar 2.11 Angka Kematian bayi Kabupaten Seruyan Tahun 2009-2013 II-43 Gambar 2.12 Angka Kematian Ibu Kabupaten Seruyan Tahun 2009-2013 II-43 Gambar 2.13 Angka Harapan Hidup Tahun 2009-2012 Kabupaten Seruyan II-44 Gambar 2.14 Angka Melek Huruf Kabupaten Seruyan, 2009 – 2012 (%) II-51 Gambar 2.15 Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik, 2009 – 2012 (%) II-52 Gambar 2.16 Sekolah Pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik
Tahun 2009 – 2012 (%) II-53
Gambar 2.17 Pendidikan Anak Usia Dini, 2009 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) II-53 Gambar 2.18 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Tahun 2008 - 2012 Kabupaten
Seruyan (%) II-54
Gambar 2.19 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Tahun 2008 - 2012 (%) II-55 Gambar 2.20 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Tahun 2008 - 2012 (%) II-56 Gambar 2.21 Angka Kelulusan (AL) SD/MI Tahun 2008 - 2012 (%) II-56 Gambar 2.22 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan
(%) II-57
Gambar 2.23 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%)
II-58
Gambar 2.24 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs (%) II-58 Gambar 2.25 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%) II-59 Gambar 2.26 Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S-1/D-IV (%) II-60 Gambar 2.27 Rasio Posyandu Per Satuan Balita Tahun 2009-2012 II-61 Gambar 2.28 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Tahun 2008 - 2012 (%) II-64 Gambar 2.29 Cakupan pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan Tahun 2008 - 2012 (%) II-65
Gambar 2.30 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Tahun 2008-2012 (%)
II-65
Gambar 2.31 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Tahun 2008 - 2012 (%) II-66 Gambar 2.32 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA Tahun
2008 - 2012 (%) II-66
Gambar 2.33 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Tahun II-67
2008 - 2012 (%) Gambar 2.34 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Tahun
2008 - 2012 (%) II-67
Gambar 2.35 Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) II-68 Gambar 2.36 Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2008 s.d 2012 II-71 Gambar 2.37 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten
Seruyan (%) II-72
Gambar 2.38 Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk Kabupaten Seruyan Tahun 2009 s.d 2012
II-73
Gambar 2.39 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk M2/Orang
II-74
Gambar 2.40 Rasio Rumah Layak Huni II-74 Gambar 2.41 Rasio Permukiman Layak Huni II-75 Gambar 2.42 Panjang Jalan Dilalui Roda 4 (Km) II-76 Gambar 2.43 Jalan Pengubung Dari Ibukota Kecamatan Ke Kawasan Pemukiman
Penduduk (Minimal Dilalui Roda 4) (%) II-76
Gambar 2.44 Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran Pembuangan Air (Minimal 1,5m) (%)
II-78
Gambar 2.45 Drainase Dalam Kondisi Baik (km) II-80 Gambar 2.46 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Keadaan Baik (%) II-81 Gambar 2.47 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (%) II-82 Gambar 2.48 Rumah Tangga Bersanitasi (%) II-82 Gambar 2.49 Lingkungan Pemukiman Kumuh (%) II-83 Gambar 2.50 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB (%) II-84 Gambar 2.51 Rasio Bangunan Ber-IMB Per Satuan Bangunan (%) II-85 Gambar 2.52 Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD Pada Tahun 2008 - 2012
(%) II-87
Gambar 2.53 Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum (Pesawat Udara) Yang Masuk/Keluar Daerah Tahun 2009 – 2012 (orang)
II-88
Gambar 2.54 Angkutan Darat Tahun 2010-2012 (%) II-90 Gambar 2.55 Persentase Penanganan Sampah (%) II-93 Gambar 2.56 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk (M3/org) (%) II-96 Gambar 2.57 Penegakan Hukum Lingkungan (%) II-97 Gambar 2.58 Persentase Luas Lahan Bersertifikat (%) II-98 Gambar 2.59 Penyelesaian Kasus Tanah Negara (%) II-98 Gambar 2.60 Penyelesaian Izin Lokasi (%) II-99 Gambar 2.61 Kepemilikan KTP (%) II-101 Gambar 2.62 Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk (%) II-102 Gambar 2.63 Persentase Partisispasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan
Tahun 2008 - 2012 (%) II-103
Gambar 2.64 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Tahun 2008 - 2012 (%) II-104 Gambar 2.65 Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2008 – 2012 (%) II-105 Gambar 2.66 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Tahun 2008 - 2012
(%) II-106
Gambar 2.67 PMKS Yang Memperoleh Bantuan Tahun 2008 - 2012 (%) II-107 Gambar 2.68 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2008 -
2012 (%) II-108
Gambar 2.69 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2008 - 2012 (%) II-109 Gambar 2.70 Pencari Kerja Yang Ditempatkan Tahun 2008 - 2012 (%) II-110 Gambar 2.71 Persentase Koperasi Aktif Tahun 2008 - 2012 (%) II-111 Gambar 2.72 Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2008 - 2012 (%) II-113 Gambar 2.73 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Tahun 2008 – 2012 II-115
Gambar 2.74 Gelanggang/Balai Remaja (Selain Milik Swata) Tahun 2008 – 2012 II-117 Gambar 2.75 Lapangan Olahraga Tahun 2008 – 2012 II-117 Gambar 2.76 PKK Aktif Tahun 2008 - 2012 (%) II-125 Gambar 2.77 Posyandu Aktif Tahun 2008 - 2012 (%) II-125 Gambar 2.78 Pengelolaan Arsip Secara Baku Tahun 2008 - 2012 (%) II-127 Gambar 2.79 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun Tahun 2008 - 2012 (%) II-132 Gambar 2.80 Koleksi Buku Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah Tahun 2008 - 2012
(%) II-132
Gambar 2.81 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Tahun 2008 - 2012 (%) II-136 Gambar 2.82 Kerusakan Kawasan Hutan Tahun 2008 - 2012 (%) II-137 Gambar 2.83 Kunjungan Wisata Tahun 2008 - 2012 (Orang) II-138 Gambar 2.84 Produksi Perikanan Tahun 2008 - 2012 (%) II-139 Gambar 2.85 Pertumbuhan Industri Tahun 2008 - 201 (%) II-143 Gambar 2.86 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Tahun 2009 - 2012 (%) II-145 Gambar 2.87 Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita Tahun 2009 – 2012 (%) II-145 Gambar 2.88 Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih Tahun
2008 - 2012 (%) II-149
Gambar 2.89 Rasio Ketergantungan Tahun 2009-2012 II-153
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan dokumen untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun kedepan guna memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat sesuai aspirasi
yang berkembang melalui mekanisme yang berlaku. Penyusunan RPJMD sebagaimana
diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional pasal 2 ayat (2) disebutkan bahwa perencanaan pembangunan
nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, dan tanggap terhadap perubahan.
Sementara berdasarkan pasal 150 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan daerah tersebut disusun untuk menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan
demikian, perencanaan pembangunan daerah harus disusun secara terpadu (integrated),
terukur (measurable), dapat dilaksanakan (aplicable) serta berkelanjutan (sustainable).
Nilai strategis dari RPJMD, antara lain:
a. Media untuk mengimplementasikan janji Kepala Daerah terpilih yang telah
disampaikan pada saat kampanye kepada seluruh masyarakat;
b. Pedoman pembangunan selama 5 (lima) tahun;
c. Pedoman penyusunan rencana kerja tahunan (RKPD);
d. Alat atau instrumen pengendalian bagi satuan pengawas internal (SPI) dan Bappeda;
e. Instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala SKPD selama 5 tahun; dan
f. Pedoman penilaian keberhasilan Pemerintahan daerah sesuai amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaran
Pemerintahan Daerah.
Penyusunan RPJMD menggunakan pendekatan sebagaimana yang tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐2
a. Pendekatan politik, dimana pemilihan langsung Presiden atau Kepala Daerah telah
menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik yang kemudian dijabarkan
kedalam visi misi rencana pembangunan jangka menengah;
b. Pendekatan teknokratik, dimana perencanaan dilakukan oleh perencana profesional atau
oleh lembaga/unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan (khususnya
dalam pemantapan peran, fungsi dan kompetensi lembaga perencana);
c. Pendekatan partisipatif, dimana perencanaan harus melibatkan para pemangku
kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan antara lain melalui pelaksanaan
musrenbang;
d. Pendekatan bottom up dan top down, dimana perencanaan dilakukan sesuai jenjang
pemerintahan yang selanjutnya diselaraskan melalui musyawarah baik di tingkat
nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan maupun desa.
Dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Seruyan hasil pemilihan umum kepala daerah
pada tanggal 24 Juli 2013, maka harus disusun RPJMD. Sesuai dengan amanat pasal 150
ayat (3) huruf e, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. RPJMD memuat penjabaran visi, misi, dan
program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Seruyan Tahun 2013–2018
merupakan tahap kedua (2011-2015) dan ketiga (2016-2020) dari pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Seruyan Tahun 2005-2025. RPJMD Kabupaten
Seruyan 2013–2018 mempedomani arah pembangunan tahap kedua dan tahap ketiga
RPJPD dengan fokus kepada pengembangan SDM; pengembangan ekonomi wilayah;
prasarana dasar; politik, pemerintahan dan penegakan hukum; dan penataan ruang dan
lingkungan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ini selanjutnya digunakan sebagai pedoman
seluruh SKPD dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra). Renstra SKPD disusun oleh SKPD
sebagai dokumen operasional dari RPJMD dengan durasi yang 5 (lima) tahun. Dokumen
RPJMD ini selanjutkan akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
RKPD merupakan perencanan tahunan yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya. Sebagaimana amanat
Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dinyatakan bahwa RKPD menjadi
pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBN). Untuk
itu, penyusunan RAPBD Seruyan harus berpedoman kepada RKPD sebagai penterjemahan
RPJMD, dalam mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐3
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Landasan hukum yang mendasari penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Seruyan, meliputi:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan,
Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang
Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di
Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Repubublik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2004, Tambahan
Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua
atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
7. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐4
8. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
10. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐5
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);
21. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010– 2015
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 40);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Seruyan Serta Staf Ahli Bupati Seruyan;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah Lainnya Kabupaten Seruyan;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Seruyan;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Seruyan;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan Di Kabupaten Seruyan; dan
27. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 04 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2009 Nomor 33 seri E).
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐6
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah maka pemerintah daerah diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk waktu 5 (lima) tahun serta Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai rencana tahunan. Hal ini berdampak kepada
penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran baik dari sisi proses, mekanisme
maupun tahapan pelaksanaan musyawarah perencanaan di tingkat pusat dan daerah.
Dokumen RPJMD memiliki nilai strategis dalam pembangunan suatu daerah. Sebagai
dokumen perencanaan daerah yang memuat visi dan misi serta program pembangunan
selama 5 (lima) tahun, perencanaannya harus berpedoman kepada RPJPD yang memiliki
durasi 20 (dua puluh) tahun dan sekaligus menjadi pedoman bagi perencanaan
pembangunan tahunan dalam dokumen RKPD. Dalam mengoperasionalkan pencapaian visi,
misi, tujuan dan sasaran dalam RPJMD, maka seluruh SKPD menyusun Renstra SKPD yang
berdurasi 5 (lima) tahun sama halnya periodesasi RPJMD. Keberhasilan pelaksanaan Renstra
SKPD sangat ditentukan oleh pelaksanaan Renja SKPD yang merupakan penjabaran Renstra
SKPD di perencanaan tahunan masing-masing SKPD.
Pengertian masing-masing dokumen perencanaan pembangunan daerah maupun dokumen
perencanaan SKPD, yaitu:
a. RPJPD, berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berwawasan 20 (dua
puluh) tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang yang akan
digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJM Daerah pada setiap 5 (lima) tahun sekali;
b. RPJMD, berfungsi sebagai penjabaran dari RPJPD yang memuat visi, misi, gambaran
umum kondisi masa kini, gambaran umum kondisi yang diharapkan, analisis lingkungan
internal dan eksternal, arah kebijakan, strategi serta indikasi rencana program lima
tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik pembiayaan atas indikasi rencana
program yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten;
c. Renstra SKPD, berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan
merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah bagi unit kerja perangkat daerah yang
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
bersifat indikatif;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐7
d. Renja SKPD, sebagai dokumen perencanaan tahunan pada setiap unit kerja perangkat
daerah yang merupakan rencana operasional dari Renstra SKPD dan memuat rencana
kegiatan pembangunan tahun berikutnya yang dilengkapi kerangka anggaran dan
kerangka regulasi serta pembiayaan yang masih bersifat indikatif;
e. RKPD, berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan atas Renja SKPD setiap tahun
anggaran yang merupakan bahan utama Musrenbang RKPD yang berjenjang mulai dari
tingkat desa, kecamatan dan kabupaten.
Keterhubungan antardokumen perencanaan pembangunan daerah, dalam kaitannya dengan
RPJMD Seruyan 2013-2018.
Gambar 1.1
Keterkaitan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Sebagai kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten
Seruyan bersama kabupaten/kota yang ada di provinsi ini harus membangun sistem
perencanaan yang terpadu. Sinkronisasi perencanaan pembangunan provinsi dengan
kabupaten/kota menjadi suatu keharusan untuk menciptakan konsistensi pembangunan antar
wilayah dan antar tingkatan pemerintahan. Untuk itu, penyusunan RPJMD Kabupaten Seruya
2013-2018 memperhatikan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015.
1.4. Sistematika Penulisan
Penyajian dokumen RPJMD Seruyan 2013-2018 terdiri dari 11 (sebelas) bab, yaitu:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐8
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
1.3 Hubungan Antar Dokumen
1.4 Sistematika Penulisan
1.5 Maksud dan Tujuan
Bab II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
Bab III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3 Kerangka Pendanaan
Bab IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan
4.2 Isu Strategis
Bab V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
5.1 Visi
5.2 Misi
5.3 Tujuan dan Sasaran
Bab VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1 Strategi
6.2 Arah kebijakan
Bab VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KERANGKA
PENDANAAN
Bab IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1 Pedoman Transisi
10.2 Kaidah Pelaksanaan
Bab XI PENUTUP
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐9
1.5. Maksud dan Tujuan
1.5.1. Maksud
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Seruyan disusun dengan maksud untuk
menjabarkan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih kedalam perencanaan
pembangunan lima tahunan guna memberikan arah dalam melaksanakan pembangunan bagi
pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan.
1.5.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018, yaitu:
a. Memberikan arah pembangunan daerah jangka menengah, sebagai pedoman
penyusunan Renstra SKPD dan rencana pembangunan tahunan (RKPD);
b. Menjadi tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibawah
kepemimpinan bupati dan wakil bupati;
c. Menjadi tolok ukur penilaian keberhasilan kepala SKPD dalam melaksanakan
pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab masing-
masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program kepala daerah;
d. Pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan; dan
e. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah, antarwaktu,
antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐1
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
Aspek ini memuat gambaran umum geografi dan demografi Kabupaten Seruyan.
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Kabupaten Seruyan merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi
Kalimantan Tengah dengan luas wilayah ± 16.404 Km2 atau ± 1.670.040,76 Ha yaitu 11,6
% dari luas wilayah Kalimantan Tengah.
Gambar 2.1
Persentase Luas Wilayah Kabupaten Seruyan Menurut Kecamatan
Sumber: Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten
Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten
Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur
di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180), luas wilayah Kabupaten Seruyan ± 16.404 Km2
(11,6 % dari luas wilayah Kalimantan Tengah).
Secara administratif, untuk mendekatkan pelayanan Pemerintah Daerah kepada
seluruh lapisan masyarakat, maka pada tahun 2010 melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Seruyan Nomor 6 Tahun 2010, telah dilakukan pemekaran dari 5 kecamatan menjadi 10
kecamatan yang terdiri dari 97 desa dan 3 kelurahan, daftar kecamatan dimaksud disajikan
pada Tabel 1.1 dibawah ini.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐2
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Seruyan menurut Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Kecamatan/ Kelurahan*/Desa
Luas/ (km²)
Kecamatan/ Kelurahan*/Desa
Luas/ (km²)
(1) (2) (1) (2) I. Seruyan Hilir 4.659 VII. Suling Tambun 1.484 1 Kuala Pembuang I 49 1 Tumbang Magin 230 2 Kuala Pembuang II 74 2 Tumbang Setoli 258 3 Sungai Perlu 544 3 Tumbang Hentas 169 4 Pematang Limau 1.121 4 Tumbang Langkai 254 5 Tanjung Rangas 680 5 Tumbang Salau 239 6 Jahitan 741 6 Tumbang Gugup 72 7 Muara Dua 475 7 Rangkang Munduk 95 8 Baung 882 8 Tanjung Tukal 156 9 Sungai Undang 14 9 Rantau Betung 11 10 Persil Raya 44 VIII. Danau Seluluk 586
II. Danau Sembuluh 1.555 1 Asam Baru 80 1 Telaga Pulang 383 2 Tanjung Hara 70 2 Sembuluh II 84 3 Tanjung Paring 91 3 Cempaka Baru 201 4 Tanjung Rangas 107 4 Palingkau 132 5 Panimba Raya 70 5 Ulak Batu 190 6 Rungau Raya 168 6 Paren 93 IX. Batu Ampar 668,68 7 Banua Usang 290 1 Sebabi 83 8 Sembuluh I 182 2 Sandul 114
III. Hanau 549 3 Kalang 105 1 Pembuang Hulu I 64 4 Derawa 92.88 2 Pembuang Hulu II 98 5 Wana Tirta 9.93 3 Tanjung Hanau 50 6 Suka Mulya 9.13 4 Parang Batang 103 7 Durian Kait 92.74 5 Bahaur 76 8 Sahabu 105 6 Derangga 58 9 Batu Menangis 57 7 Paring Raya 100 X. Seruyan Hulu 3.262
IV. Seruyan Tengah 1.343,32 1 Marandang 164 1 Pangke 280 2 Tumbang Suei 169 2 Panyumpa 147 3 Tumbang Manjul 492 3 Durian Tunggal 54 4 Mojang Baru 571 4 Gantung Pengayuh 59.88 5 Rantau Panjang 242 5 Teluk Bayur 67.97 6 Monguh Juoi 565 6 Suka Mandang 79 7 Tusuk Belawan 60 7 Ayawan 74 8 Tumbang Kalam 99 8 Mugi Panyuhu 50 9 Tumbang Bahan 92 9 Bukit Buluh 60 10 Tumbang Darap 104 10 Tumbang Ba’i 86 11 Tumbang Kasai 49 11 Kel. Rantau Pulut 83 12 Tumbang Setawai 62 12 Tangga Batu 228.72 13 Sepundu Hantu 62 13 Bumi Jaya 9.13 14 Tumbang Kubang 37
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐3
Kecamatan/ Kelurahan*/Desa
Luas/ (km²)
Kecamatan/ Kelurahan*/Desa
Luas/ (km²)
(1) (2) (1) (2) 14 Sukorejo 9.13 15 Tumbang Sepan 46 15 Suka Maju 9.23 16 Riam Batang 49 16 Suka Makmur 9.23 17 Tumbang Laku 173 17 Suka Jaya 9.31 18 Buntut Sapau 111 18 Batu Agung 9.31 19 Tumbang Taberau 57 19 Panca Jaya 9.23 20 Tanjung Paku 61 20 Ringin Agung 9.18
V. Seruyan Hilir Timur 1.428 1 Kartika Bhakti 24
2 Halimaung Jaya 15 3 Bangun Harja 15 4 Mekar Indah 16 5 Sungai Bakau 133 6 Pematang Panjang 1.225
VI. Seruyan Raya 869 1 Terawan 269 2 Selunuk 231 3 Lanpasa 123 4 Rungau Raya 168 5 Bangkal 144 6 Tabiku 102
Sumber : LPPD Seruyan Tahun 2012
Posisi astronomi Kabupaten Seruyan terletak antara 0077’ - 3056’ Lintang Selatan
dan 111049’ - 112084’ Bujur Timur. dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: (Seruyan
Dalam Angka 2013)
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur dan
Kabupaten Katingan.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten
Lamandau.
Dilihat dari peta regional Kalimantan Tengah, Kabupaten Seruyan terletak di tengah-
tengah sehingga hal ini merupakan posisi geostrategis. Dengan posisi Kabupaten Seruyan
yang langsung berbatasan dengan Laut Jawa, warga dari Kabupaten Malawi, Kabupaten
Katingan, dan Kabupaten Kotawaringin Timur, yang akan ke Pulau Jawa dan Sumatera,
akan lebih dekat jika melewati Kabupaten Seruyan daripada harus ke Kota Banjarmasin.
Jadi, posisi geostrategis ini akan meningkatkan keunggulan komparatif pelabuhan laut Kuala
Pembuang yang dimiliki Kabupaten Seruyan, terutama akan menarik perekonomian dari
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐4
kabupaten yang ada di sekitar wilayah Kec. Seruyan Hilir. Kondisi atau kawasan kabupaten
Seruyan meliputi pertanian, perkebunan, hutan, perikanan, peternakan, pertambangan,
pariwisata, industri kecil dan menengah.
Kabupaten Seruyan memiliki topografi bervariasi membujur secara vertikal dari
selatan ke utara. Wilayah Seruyan bagian selatan sampai bagian tengah, dan melebar dari
arah Timur ke Barat meliputi kawasan pantai dan dataran rendah yang bersifat datar,
melandai dari selatan ke tengah dengan kemiringan 0–1% terletak antara 0–4 m dari
permukaan laut. Sedangkan wilayah bagian tengah sampai utara merupakan dataran tinggi
yang berbukit. Berdasarkan peta Geologi 1:250.000 oleh Pusat Penelitian Pengembangan
Geologi, Kabupaten Seruyan memiliki 11 (sebelas) formasi Geologi, yaitu: (Laporan Akhir
“Analisis Data Perencanaan Pembangunan Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Seruyan)
1. Endapan Aluvial (Qa) berumur holosen
2. Endapan Rawa (Qar) berumur holosen
3. Endapan Sungai (Qs) berumur holosen
4. Formasi Dahor (TQd) berumur pliosen-miosen
5. Intrusi Sintang (Toms) berumur ologosen akhir
6. Batuan Gunungapi kerabai (Kuk) berumur kapur atas
7. Granit Mandahan (Kgm) berumur kapur
8. Formasi Granit Sukadana (Kus) berumur kapur atas
9. Tonait Sepauk (Kls) berumur kapur atas
10. Formasi Kuayan (TRvk) berumur trias
11. Batuan Malihan Pinoh (PzTRp) berumur perem awal
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐5
Gambar 2.2
Peta Wilayah Kabupaten Seruyan
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐6
Dari 11 formasi batuan diatas terdapat 4 formasi batuan yang rawan erosi dan
tanah longsor. Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik unsur batuan penyusun formasi
tersebut, dalam hal ini jenis batuan, tingkat permeabilitas, kekompakan, ukuran butir, dan
mineral penyusunnya. Formasi atau satuan batuan tersebut adalah Endapan Aluvial (Qa),
Endapan Rawa (Qar), Endapan Sungai (Qs) dan Formasi Dahor (TQd).
Selain hal tersebut perlu diperhatikan struktur geologi yang mempengaruhi formasi
batuan di Kabupaten Seruyan. Ada beberapa formasi dibagian utara kabupaten Seruyan
yang didominasi oleh struktur lipatan dan sesar yang berpengaruh kuat terhadap tingkat
kerawanan bencana tanah longsor dan banjir.
Tabel 2.2
Umur Geologi Formasi dan Satuan Batuan Pada Wilayah Kabupaten Seruyan
Sumber : Laporan Akhir “Analisis Data Perencanaan Pembangunan Kawasan Rawan
Bencana di Kabupaten Seruyan Tahun 2010
Potensi kandungan yang terdapat pada Kabupaten Seruyan bisa tergambarkan
dengan kondisi tanah. Gambaran kondisi tanah sangat diperlukan untuk mengidentifikasi
potensi sumberdaya lahan serta rencana pemanfaatan sesuai dengan potensi yang dimiliki
agar dapat digunakan secara lestari dan berkelanjutan. Sistem lahan merupakan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐7
pengelompokan lahan berdasarkan sifat-sifat fisik utama permanen yang tidak berubah
dalam jangka waktu cukup lama.
Berdasarkan data dari Peta RePPProT (1985), dijumpai 19 asosiasi jenis tanah di
Kabupaten Seruyan, sebagai berikut:
1. Puting (PTG)
Sistem lahan ini menempati landform punggung bukit pinggir pantai. Berkembang dari
bahan induk sedimen marin, mineral tergolong campuran, tekstur kasar. Singkapan batuan
0 %. Kemiringan < 2 %, datar. Pola aliran sungai termasuk tipe parallel. Ketinggian
antara 0 – 3 m dpl.
2. Kajapah (KJP)
Sistem lahan ini menempati landform daerah pasang surut. Berkembang dari bahan induk
sedimen estuarin-marin. Jenis mineral tergolong campuran, tekstur halus. Ketinggian
tempat antara 0 – 3 m dpl. Pola aliran sungai termasuk tipe reticulate.
3. Kahayan (KHY)
Sistem lahan ini menempati landform dataran banjir, meliputi 80% daerah dataran banjir,
batas rawa 10 % dan tanggul 10%. Berkembang dari bahan induk sedimen sungai,
sedimen estuarin-marin dan bahan organik. Jenis mineral tergolong campuran, tekstur
halus, singkapan batuan 0%, resiko banjir tergolong tinggi. Kemiringan < 2 %, datar.
Pola aliran sungai termasuk tipe meander. Ketinggian tempat antara 0 - 10m dpl.
4. Sebangau (SBG)
Sistem lahan ini menempati landform dataran banjir dan daerah sedimentasi sungai
meander, meliputi 40 % berupa tanggul sungai, dataran banjir 30 % dan rawa belakang
30 %. Berkembang dari bahan induk sedimen sungai. Jenis mineral tergolong mineral
campuran. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat antara 0 m dpl. Kemiringan < 2,
datar. Pola aliran sungai termasuk tipe meander.
5. Klaru (KLR)
Sistem lahan ini menempati landform dataran banjir permanent. Berkembang dari bahan
induk sedimen sungai, bahan organik dan sediment pasir tua. Jenis mineral tergolong
campuran, halus. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat berada antara 2 – 10 m dpl.
Kemiringan lahan < 2 %, datar dan pola aliran sungai termasuk tipe sinuous.
6. Mendawai (MDW)
Sistem lahan ini menempati landform batas rawa gambut (rawa gambut dangkal),
meliputi 90% batas rawa dan 40% berupa batas cekungan rawa. Berkembang dari
bahan induk bahan organik, sediment sungai dan sedimen estuarin-marin. Jenis mineral
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐8
tergolong campuran, halus. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat antara 0 - 10m
dpl. Kemiringan < 2 %, datar. Pola aliran sungai termasuk tipe sinuous.
7. Gambut (GBT)
Sistem lahan ini menempati landform kubah gambut. Berkembang dari bahan induk
endapan bahan organik. Ketinggian antara 0 – 10 m dpl, kemiringan < 2 %, datar. Pola
aliran sungai termasuk tipe sinuous. Komposisi tanah terdiri dari asosiasi Tropohemists dan
Tropofibrists. Kedalaman gambut termasuk sangat dalam (> 200 m). Tanah mempunyai
pH antara 4,6 –5,0 (kemasaman sangat kuat), KTK sangat tinggi, ketersediaan unsur K
dan Ptersedia rendah dan salinitas < 4 mmhos/cm2.
8. Serimbang (SRM)
Sistem lahan ini menempati landform teras dengan lembah gambut. Berkembang dari
bahan induk bahan organik dan sedimen sungai. Jenis mineral tergolong mineral kuarsa,
kasar. Singkapan batuan 0 %. Ancaman banjir musiman rendah. Ketinggian tempat
antara 0 – 5 m dpl. Kemiringan < 2 %, datar. Pola aliran sungai tergolong tipe sinuous.
9. Segintung (SGT)
Sistem lahan ini menempati landform teras berpasir, berkembang dari bahan induk
sedimen pasir tua. Jenis mineral tergolong mineral kuarsa, kasar. Singkapan batuan 0%.
Ketinggian temapt antara 2 - 5m dpl. Kemiringan < 2 %, datar.
10. Barah (BRH)
Sistem lahan ini menempati landform teras datar berpasir dan ditutupi oleh gambut tipis,
meliputi 99 % berupa teras gambut dan 1% daerah lembah. Berkembang dari bahan
induk sedimen pasir tua dan bahan organik. Jenis mineral tergolong mineral kuarsa.
Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat antara 5 - 10 m dpl, kemiringan lemiringan <
2%, datar.
11. Pakau (PKU)
Sistem lahan ini menempati landform teras bergelombang berpasir, meliputi 80 % daerah
permukaan, tebing 15 % dan lembah 5 %. Berkembang dari bahan induk sedimen
alluvium pasir tua. Jenis mineral tergolong mineral kuarsa, kasar. Singkapan batuan 0 %.
Ketinggian tempat antara 5 - 100 dpl, kemiringan 2 - 8%, agak datar, panjang lereng >
500 m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe pinnate.
12. Bawin (BWN)
Sistem lahan ini menempati landform dataran bergelombang dan sisa teras, meliputi 65
% daerah miring, teras 25 % dan dasar lembah 10 %. Berkembang dari bahan induk
batuan sedimen. Jenis batuan terdiri dari sediment pasir tua, batupasir dan batu lanau.
Jenis mineral tergolong mineral kuarsa. Singkapan batuan 10 %. Ketinggian tempat
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐9
antara 5 – 100 m dpl. Kemiringan 9 – 15 %, bergelombang, panjang lereng 101 – 200
m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik dan pinnate.
13. Lawanguwang (LWW)
Sistem lahan ini menempati landform dataran bergelombang dengan beberapa lembah
lebar, meliputi 70 % berupa daerah miring dan 30 % dasar lembah. Berkembang dari
bahan induk batuan sedimen. Jenis batuan terdiri dari mudstone, batupasir dan sedimen
sungai. Jenis mineral tergolong mineral felsik, halus. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian
tempat berada antara 20 – 150 m dpl. Kemiringan lahan 2 – 8 %, agak datar, panjang
lereng < 50m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik.
Kualitas air tanah tergolong baik. Sumber air untuk rumah tangga (domestik) berasal dari
air hujan dan air sungai. Rata-rata curah hujan tahunan 2.800 – 4.100 mm, dengan BB 7 -
11 bulan dan BK 0 - 1 bulan. Rata-rata suhu 20 – 32oC.
14. Teweh (TWH)
Sistem lahan ini menempati landform dataran berbukit, meliputi 95% daerah miring dan
5% berupa puncak. Berkembang dari bahan induk batuan sediment. Jenis batuan terdiri
dari batupasir dan shale. Jenis mineral tergolong mineral campuran, sedang dan kasar.
Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat antara 20 - 300m dpl. Kemiringan 16 – 25 %,
agak curam, panjang lereng 50 – 100 m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai
termasuk tipe dendritik. Sumber air untuk rumah tangga (domestik) berasal dari air hujan
dan air sungai. Rata-rata curah hujan tahunan 2.700 -4.100 mm, dengan BB 7 - 12 bulan
dan BK 0 - 2 bulan. Rata-rata suhu 20 – 32oC. Penggunaan lahan berupa perladangan
dan hutan dataran rendah.
15. Rangankau (RGK)
Sistem lahan ini menempati landform dataran bergelombang, meliputi 70 % berupa
daerah lereng dan 30 % lembah. Berkembang dari bahan induk batuan metamorfik dan
batuan plutonik. Jenis batuan terdiri dari andesit, basalt, sediment sungai, granit dan
schist. Jenis mineral tergolong mineral intermediet, felsik dan basalt. Singkapan batuan 5
%. Ketinggian tempat antara 5 - 50 m dpl. Kemiringan 2 – 8 %, agak datar, panjang
lereng < 50 m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik.
16. Honja (HNJ)
Sistem lahan ini menempati landform dataran berbukit, meliputi 90% daerah berlereng
dan 10 % berupa puncak. Berkembang dari bahan induk batuan plutonik dan batuan
metamorfik. Jenis batuan terdiri dari andesit, basalt, granit, granodiorite dan schist. Jenis
mineral tergolong mineral felsik, intermediet dan basik. Ketinggian tempat antara 20 –
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐10
300 m dpl. Kemiringan 16–25 %, bergelombang, panjang lereng 50–100 m dan bentuk
lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik.
17. Pakalunai (PLN)
Sistem lahan ini menempati landform perbukitan agak curam, meliputi 100 % berupa
daerah miring. Berkembang dari bahan induk batuan plutonik dan batuan metamorfik.
Jenis batuan terdiri dari granit, schist, basalt, phyllite, granodiorit. Jenis mineral tergolong
mineral felsik dan intermediet. Singkapan batuan 5%. Ketinggian tempat antara 50–880
m dpl. Kemiringan 16–25%, agak curam, panjang lereng 500–1.000 m dan bentuk
lereng gabungan. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik.
18. Juloh (JLH)
Sistem lahan ini menempati landform lereng bukit, meliputi 90 % daerah berlereng dan
10 % berupa singkapan batuan. Berkembang dari bahan induk batuan plutonik dan
batuan metamorfik. Jenis batuan terdiri dari schist , gneiss, kuarsa dan rhyolitte. Jenis
mineral tergolong mineral felsik dan intermediet. Singkapan batuan 10 %. Ketinggian
tempat antara 50 – 880 m dpl. Kemiringan 26 – 40 %, curam, panjang lereng 101 –
200 m, dan bentuk lereng lurus. Bahaya erosi berupa erosi parit dan longsor dapat
terjadi secara setempat. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik.
19. Bukit Pandan (BPD)
Sistem lahan ini menempati landform gunung, meliputi 90 % daerah miring dan 10 %
berupa singkapan batuan. Berkembang dari bahan induk batuan metamorfik. Jenis
batuan terdiri dari gneiss, phyllite, kuarsa dan schist. Jenis mineral tergolong mineral felsik
dan intermediet. Singkapan batuan 10 %. Ketinggian tempat antara 100 – 2.280 m dpl.
Kemiringan > 60 %, sangat curam, panjang lereng > 500 m dan bentuk lereng lurus. Pola
aliran sungai termasuk tipe radial.
Secara umum pola sungai di Kabupaten Seruyan adalah pola dendritik dimana salah
satu sifat utamanya adalah apabila terjadi hujan merata di seluruh daerah aliran sungai, maka
puncak banjirnya akan demikian tinggi hingga mempunyai potensi besar untuk menggenangi
daerah yang ada di sekitar aliran sungai, khususnya di bagian hilir sungai. Sungai Seruyan
dengan panjang sekitar 350 km, merupakan sungai utama yang mengalir dari pegunungan
Schwaner di utara menuju Laut Jawa di bagian Selatan. Dari Sungai Seruyan ada 6 (enam)
buah anak sungai yang besar dan dapat digunakan sebagai sumber air maupun sebagai
sarana transportasi. Keenam anak sungai tersebut adalah Danau Sembuluh, Kuala Besar,
Manjul, Salau, Pukun, dan Kale. Air sungai tersebut telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk
mandi, cuci, kakus (mck), air minum, serta irigasi persawahan. Selain air sungai penduduk juga
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐11
memanfaatkan air tanah dengan kedalaman air tanah berkisar antara 1 sampai 7 meter pada
sistem lahan dataran seperti di Kecamatan Seruyan Hilir.
Potensi perikanan di Kabupaten Seruyan secara umum dapat dibagi menjadi 3
(tiga), yaitu perikanan laut, perikanan darat, dan budidaya perikanan. Luas areal
perikanan darat mencakup 22.936 km² dan luas areal budidaya perikanan mencakup
37.194 km², mencakup perikanan kolam, keramba, tambak, dan mina padi. Berdasarkan
hasil inventarisasi Tim CBF (2003) dilaporkan bahwa di Kabupaten Seruyan terdapat
sebanyak 45 buah danau yang memungkin untuk dikembangkan menjadi tempat budidaya
ikan. Secara rinci nama-nama danau di Kabupaten Seruyan disajikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3
Nama-Nama Danau di Kabupaten Seruyan
No. Nama Danau No. Nama Danau
1 Bayuku 24 Panjang
2 Rangas 25 Pinggir Padang
3 Bahaya 26 Burung
4 Batu Hirang 27 Bakung
5 Seribu 28 Marma
6 Alam 29 Kepala Buaya
7 Sigintung 30 Batakan
8 Tanjung Baru 31 Pondok Paikat
9 Baung 32 Tampudau
10 Laki Bini 33 Jijir Wayang
11 Tengkorak 34 Jajangkit
12 Hantasan Samut 35 Mukat
13 Sari 36 Bangaluan
14 Kumis 37 Kumpai Panjang
15 Bogam 38 Silip
16 Rasau Bungkuk 39 Simpang Pipih
17 14 (empat belas) 40 Belanti
18 Tongkang 41 Baru
19 Gajah Mina 42 Parang Batang
20 A’as 43 Gelanggang
21 Sagumpung 44 Jahitan
22 Seluluk 45 Papudak
23 Sembuluh
Sumber: Laporan Akhir “Analisis Data Perencanaan Pembangunan Kawasan Rawan Bencana di
Kabupaten Seruyan Tahun 2010
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐12
Kabupaten Seruyan termasuk kategori Tipe Iklim A yaitu Sangat Basah. Hal itu
tergambar dari hasil perhitungan perhitungan jumlah bulan-bulan terkering dan bulan-bulan
basah setiap tahun kemudian dirataratakan, yang hasil nilainya yaitu sebesar 0,124 (Q =
0,124). Menurut RePPProT Curah di Kabupaten Seruyan cukup tinggi dengan curah hujan
tahunan terendah 2.300 mm/tahun dan tertinggi mencapai 4.300 mm/tahun. Jumlah bulan
basah terendah berkisar dari 0-5 bulan dalam setahun dan jumlah bulan basah tertinggi
berkisar antara 6-11 bulan. Sedangkan jumlah bulan kering relatif kecil yaitu 0–1 bulan dalam
setahun dan jumlah bulan kering tertinggi berkisar 5–6 bulan dalam setahun. Rata-rata suhu di
Kabupaten Seruyan yaitu 20–32oC dengan kelembaban relatif (RH) rata-rata 75 %.
Penggunaan lahan kabupaten Seruyan meliputi:
1. Pertanian
Pertanian 104.981 Ha berupa lahan pasang surut 1.744 Ha, rawa dan lebak 63.677 Ha,
lahan kering 35.296 Ha, lahan huma 4.364 Ha.
2. Perkebunan
Perkebunan 36.771, 12 Ha, berupa karet 18.072,12 Ha, kelapa sawit 11.479 Ha,
kelapa 5.991 Ha, kopi 158 Ha, lada 214 Ha dan Jambu 205 Ha.
3. Hutan
Luas hutan Kabupaten Seruyan berdasarkan RTRWP Kalimantan Tengah Peraturan
Daerah Nomor 08 Tahun 2003 adalah adalah seluas 1. 640.400,05 Ha, yang terbagi
dalam klasifikasi taman nasional, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi
tetap, hutan produksi konversi dan areal penggunaan lainnya. Menurut Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 292 Tahun 2011 bahwa kawasan hutan lindung yang terdapat di
Kabupaten Seruyan yaitu 39.347,63 Ha atau 2,36 % dari luas Kabupaten Seruyan yang
terdapat pada kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.
4. Perikanan
Pengembangan produksi perikanan Kabupaten Seruyan yang terdiri dari Hasil Perikanan
Umum sebesar 8.194,20 ton/th dan hasil dari penangkapan Perikanan Laut adalah
sebesar 7.601,10 ton/th pada Tahun 2012.
5. Peternakan
Pada tahun 2012 Peternakan di Kabupaten Seruyan populasi yang terbanyak adalah
Sapi Potong sebanyak 6.587 ekor, Ternak Kambing sebanyak 5.898 ekor, Ternak Babi
sebanyak 1.454 ekor, Ternak Domba sebanyak 894 ekor, Kerbau sebanyak 15 ekor, dan
Kuda sebanyak 5 ekor. Semua populasi ternak ini terdapat di semua kecamatan yaitu
Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu. Sedangkan
populasi unggas sebagian besar adalah berupa ayam buras sebanyak 69.930 ekor,
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐13
ayam pedaging sebanyak 17.000 ekor, serta itik dan entok sebanyak 31.314 ekor.
Semua populasi unggas terdapat di semua kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau
Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu.
6. Pertambangan
Sektor pertambangan merupakan sektor yang sangat menjanjikan, walaupun sektor ini
terbilang baru, namun sektor ini tumbuh dengan pesat terutama untuk bahan galian Zircon
disusul dengan bahan galian Biji besi. Untuk bahan galian yang masih dapalam penyidikan
dan penelitian antara lain emas diperkirakan terdapat di bagian Utara dan Timur,
batubara diperkirakan bagian sebelah Timur dan Barat Kabupaten Seruyan, uranium di
bagian Timur Kabupaten Seruyan, minyak bumi diperkirakan di lepas pantai sebelah
Selatan Kabupaten Seruyan, Nikel dan Kaolin sebelah Utara Kabupaten Seruyan.
7. Pariwisata
Pariwisata di Kabupaten Seruyan terdapat wisata alam, wisata budaya, dan wisata
sejarah. Wisata alamnya meliputi Pesona wisata Taman Nasional Tanjung Putting di
Kecamatan Hilir, Kawasan wisata pantai Gosong Buaya di Kecamatan Seruyan Hilir,
Taman Nasional Bukit Raya dengan keindahan dan keaslian hutan tropisnya di
Kecamatan Seruyan Hulu, Arung Jeram di Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan
Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun, Air Terjun di Kec. Seruyan Tengah, Seruyan
Hulu dan Kecamatan Suling Tambun yang memiliki 160 riam, Wisata Danau Sembuluh
yang terletak di Kecamatan Danau Sembuluh. Wisata Budayanya meliputi Pesta Tewah di
Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan
Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. Dan wisata sejarahnya yaitu Sandung,
tempat menyimpan tulang-tulang orang yang sudah meninggal yang bisa dijumpai di
wilayah Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah,
Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.
8. Industri kecil dan menengah
Kelompok industri yang berkembang di Kabupaten Seruyan, yaitu industri kayu olahan,
kelapa sawit, industri pengolahan rotan dan industri penyulingan nilam. Khusus untuk
industri pengolahan rotan dan penyulingan nilam terdapat di daerah Kecamatan Seruyan
Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. Pendukung untuk sarana
yang telah ada untuk produksi pengolahan rotan telah tersedia 2 (dua) buah gudang
penampungan rotan (UPT Rotan Rantau Pulut) yang mana meliputi 5 (lima) buah mesin
pemecah rotan dan 1 (satu) buah mesin listrik untuk penggerak mesin pemecah rotan.
Sedangkan untuk penyulingan nilam telah tersedia beberapa mesin penyulingan nilam
yang terdapat di Desa Sukamandang.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐14
9. Fasilitas umum dan sosial
Pembangunan fasilitas umum dan sosial di Kecamatan Seruyan hilir Kelurahan Kuala
Pembuang diproyeksikan sesuai dengan standar sebuah kota modern lengkap dengan:
1. Pembangunan fasilitas umum seperti ; Sport Center, Terminal Angkutan Umum, Taman.
2. Pembangunan Islamic Center.
3. Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Umum Swasta.
4. Kawasan Bisnis (Business Center) seperti Kawasan perkantoran, pasar swalayan,
Lembaga Perbankan (BRI, BPD, BNI, Bank Mandiri).
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan dekripsi karakteristik wilayah yang telah teridentifikasikan di atas,
Kabupaten Seruyan memiliki potensi keunggulan daerah yaitu sektor pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan pariwisata, industri kecil dan menengah,
selanjutnya fasilitas bisnis sosial dan umum.
Pada sektor pertanian, Kabupaten Seruyan didominasi oleh jenis tanaman padi dan
palawija. Untuk penanaman padi masih terdapat 2 (dua) cara, yaitu padi yang ditanam di
sawah atau padi sawah dan padi yang ditanam dengan berladang atau padi ladang.
Sedangkan untuk tanaman palawija didominasi oleh jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang
tanah, kedelai dan kacang hijau.
Luas lahan pertanian secara keseluruhan di Kabupaten Seruyan adalah 104.981 Ha,
yang terdiri dari :
Lahan pasang surut 1.744 Ha
Lahan rawa dan lebak 63.677 Ha
Lahan kering 35.196 Ha; dan
Lahan huma 4.364 Ha
Pada tahun 2008 terjadi penurunan produktivitas (kwintal per hektar) untuk padi
sawah dan padi ladang serta kacang tanah. Sedangkan jagung, ubi kayu, dan kedelai
mengalami kenaikan produktivitas. Berikut ini dalah data produktifitas per hektar padi dan
palawija di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan 2011.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐15
Tabel 2.4
Produktivitas Per Hektar Padi dan Palawija Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2011 (Kw)
Jenis Tanaman Tahun
2008 2009 2010 2011
-1- -2- -3- -4- -5-
Padi sawah 29,39 27,18 25,71 26,41
Padi ladang 18,72 17,68 17,75 19,70
Jagung 16,20 16,27 16,08 18,48
Ubi Kayu 110,16 110,55 111,83 114,29
Ubi Jalar 96,32 97,14 97,19 69,51
Kacang Tanah 10,53 10,45 10,56 12,00
Kedelai 9,12 10,00 10,78 11,00
Kacang Hijau 7,00 6,67 7,00 0,00
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
Untuk komuditi buah-buahan di Kabupaten Seruyan cukup beragam, diantaranya
seperti Sawo, Pepaya, Pisang, Nanas, cempedak, Jambu, Rambutan, Durian, Jeruk, mangga,
Duku dan Manggis.
Berikut ini adalah data produktivits buah-buahan Tahun 2008-2011 sebagai berikut :
Tabel 2.5
Hasil komoditi buah-buahan yang produksinya cukup besar
No. Jenis Buah Tahun
2008 (ton) 2009 (ton) 2010 (ton)
-1- -2- -3- -4- -5-
1 Sawo 30,45 137,34 36,03
2 Pepaya 8,94 111,72 40,94
3 Pisang 313,47 4.963,70 2.080,72
4 Nanas 2,69 8,98 4,12
5 Salak 3,77 29,11 7,15
6 Cempedak 242,86 5.805,01 1.041,79
7 Macam Jambu 30,33 760,20 235,15
8 Rambutan 62,70 2.986,56 1.132,75
9 Durian 66,50 1.050,58 2.693,65
10 Jeruk 36,43 1.156,12 535,61
11 Mangga 30,80 857,01 217,74
12 Duku 17,85 293,93 120,38
13 Manggis 2,12 183,36 55,66
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐16
Kabupaten Seruyan merupakan tempat potensial untuk mengembangkan berbagai
komoditas perkebunan, terutama karet yang luas arealnya mencapai 18,072,12 Ha,
tanaman kelapa sawit seluas 11.479 Ha, tanaman kelapa seluas 5.991 Ha, tanaman kopi
seluas 158 Ha, tanaman lada seluas 214 Ha, dan, Tanaman jambu mente seluas 652 Ha, dan
Aren 205 Ha.
Dari sisi produksi yang paling besar adalah tanaman kelapa sawit sebanyak
30.217,20 ton, tanaman karet sebanyak 8.693,12 ton, tanaman kelapa sebanyak 3.415,08
ton, tanaman kopi sebanyak 42,40 Ton, tanaman lada sebanyak 33,60 Ha, Jambu mente
21,83 Ton dan tanaman Aren 7,8 TonPerkebunan merupakan salah satu subsektor yang
paling potensial dengan kontribusi 4,07%. Perkebunan kelapa sawit merupakan komoditas
utama di Kabupaten Seruyan, hal tersebut tergambar dari jumlah perusahaan perkebunan
kelapa sawit yang cukup banyak baik yang sudah berproduksi maupun pada tahap
beroperasi. Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang ada di Kabupaten Seruyan dapat
dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 2.6
Daftar Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Seruyan
No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
PT. Akhmad Saleh Perkasa
PT. Agro Indomas
PT. Agro Karya Primalestari
PT. Buana Artha Sejahtera
PT. Indo Truba Tengah
PT. Kridatama Lancar
PT. Mustika Sembuluh
PT. Tapian Nadenggan
PT. Teguh Sempurna
PT. Wana Sawit Subur Lestari
PT. Aditunggal Mahajaya
PT. Binasawit Abadi Pratama
PT. Ciptatani Kumai Sejahtera
PT. Mega Ika Khansa
PT. Menthobi Sawit Jaya
PT. Mitra Karya Agroindo
PT. Rim Capital
PT. Salonok Ladang Mas
PT. Musirawas Citraharpindo
PT. Rana Central Nugraha
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
PT. Rimba Harapan Sakti
PT. Sarana Titian Permata
PT. Sawitmas Nugraha Perdana
PT. Sumur Pandan Wangi
PT. Telaga Sari Persada
PT. Rimba Raya Conservation
PT. Agro Mandiri Perdana
PT. Borneo Eka Sawit Tangguh
PT. Graha Indosawit Andal Tunggal
PT. Rimba Sawit Utama Planindo
PT. Wahana Agrotama Makmur
Perkasa
PT. Gawi Bahandep Sawit Mekar
PT. Hamparan Masawit Bangun Persada
PT. Kerry Sawit Indonesia (Eks. PT. Salawati
Makmur)
PT. Bangun Jaya Alam Permai II (PT. Mitra Unggul
Tama Perkasa)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐17
Sektor Sumber daya alam hutan yang ada di wilayah kabupaten seruyan sampai
dengan saat ini masih merupakan sumber andalan penerimaan daerah. Karenanya
pemanfaatannya diupayakan dengan bijak dan arif sehingga dapat dilaksanakan secara
berkelanjutan. Pengelolaan hutan yang berorientasi pada kayu dan kurang memperhatian
keterlibatan masyarakat harus diubah menjadi pengelolaan berorientasi pada seluruh potensi
sumber daya kehutanan dan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Luas hutan Kabupaten Seruyan berdasarkan RTRWP Kalimantan Tengah Peraturan
Daerah Nomor 08 Tahun 2003 adalah adalah seluas 1. 640.400,05 Ha, yang terbagi dalam
klasifikasi taman nasional, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap , hutan
produksi konversi dan areal penggunaan lainnya. Berikut adalah luas hutan dari Tahun 2008
sampai dengan Tahun 2011 yang terdapat di Kabupaten Seruyan, yaitu:
Tabel 2.7
Luas Hutan dari tahun 2008 – 2011
No. Jenis Hutan Tahun / Luas
2008 (Ha) 2009 (Ha) 2010 (ha)
-1- -2- -3- -4- -5-
1 Hutan Lindung 57.599,89 57.599,89 65.595,00
2 Suaka Alam dan Hutan Wisata 162.968,08 162.968,08 163.880,00
3 Hutan Produksi 428.662,93 428.662,93 481.178,00
4 Hutan Produksi Terbatas 383.095,31 383.095,31 402.753,00
5 Hutan Tanaman Industri 3.438,15 3.438,15 3.441,00
6 Konservasi Mangrove 8.020,00 8.020,00 0,00
7 Kawasan pengembangan
Produksi 132.049,89 132.049,89
343.004,00
8 Kwsn Pmkimn dan Pggunaan
Lain 155.472,67 155.472,67
151.356,00
9 Perkebunan 263.422,78 263.422,78 0,00
10 Transmigrasi 17.659,02 17.659,02 15.936,00
11 Areal Pertambangan 5.389,00 5.389,00 0,00
12 Perairan 0,00 22.622,23 22.656,00
J U M L A H 1.617.772,72 1.640.400,05 1.649.879,00
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐18
Berikut adalah Perusahaan Pemegang HPH/IUPHHK dan HTI yang masih aktif:
1. PT. Erna Djuliawati
2. PT. Hutanindo Lestari Raya Timber
3. PT. Erytrina Nugraha Megah
4. PT. Central Kalimantan Abadi
5. PT. Sarminto Parakantja Timber
Pada sektor Perikanan Perikanan Kabupaten Seruyan yang berasaal dari perikanan laut
dan perairan umum (darat) pada dasarnya cukup potensial untuk dikembangkan. Tahun 2008
produksi perikanan Kabupaten Seruyan berjumlah 14.423,66 ton yang terdiri atas produksi
perikanan umum sebesar 9001,83 ton dan produksi perikanan laut sebesar 5.421,83 ton.
Tahun 2009 produksi perikanan Kabupaten seruyan meningkat menjadi 15.273,10 ton yang
terdiri atas produksi perikanan umum sebesar 9.343,90 ton dan produksi perikanan laut
sebesar 5.949,55 ton. Pada tahun 2010 produksi perikanan meningkat menjadi 15.332,00
ton yang terdiri atas produksi perikanan umum sebesar 9.357,30 ton dan produksi perikanan
laut sebesar 5.947,70 ton. Selanjutnya, tahun 2011 produksi perikanan Kabupaten Seruyan
mengalami peningkatan menjadi 15.795,30 ton yang terdiri atas produksi perikanan umum
sebesar 8.194,20 ton dan produksi perikanan laut sebesar 7.601,10 ton. Berikut ini Data
Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Seruyan Tahun 2011, yaitu:
Tabel 2.8
Produksi Perikanan Menurut Kecamatan
di kabupaten Seruyan Tahun 2011
No. Kecamatan Produksi
Jumlah Perikanan Umum Perikanan Laut
1 Seruyan Hilir 3.196,46 5.193,11 8.389,57
2 Seruyan Hilir Timur 1.560,94 2.407,99 3.968,93
3 Danau Sembuluh 1.284,34 0,00 1.284,34
4 Seruyan Raya 716,32 0,00 716,32
5 Hanau 523,39 0,00 523,39
6 Danau Seluluk 298,80 0,00 298,80
7 Seruyan Tengah 224,23 0,00 224,23
8 Batu Ampar 153,67 0,00 153,67
9 Seruyan Hulu 119,04 0,00 119,04
10 Suling Tambun 117,01 0,00 117,01
J U M L A H 8.194,20 7.601,10 15.795,30
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐19
Selain produksi ikan basah, Kabupaten Seruyan juga terkenal dengan penghasil ikan
awetan dan sejenisnya. Berikut ini data jumlah Produksi ikan Awetan dari Tahun 2008 sampai
dengan Tahun 2010 yang tersebar di Kecamatan di Kabupaten Seruyan terdiri dari:
Tabel 2.9
Produksi Ikan Awetan di Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2010
No. Jenis Produksi Tahun
2008 (ton) 2009 (ton) 2010 (ton)
1 Ikan Kering Ikan Darat 117,26 27755,55 2.765,85
2 Ikan Wadi 0,00 14,40 0,00
3 Ikan Peda 0,00 31,20 0,00
4 Ikan kering Ikan Laut 940,72 3.620,65 3.629,85
5 Udang beku 45,24 34,20 34,95
6 Lain-lain 2111,76 0,00 782,24
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
Berikut ini Data produksi Ikan awetan dan sejenisnya untuk Tahun 2011 dimana secara
umum juga mengalami kenaikan produksi.
Tabel 2.10
Produksi Ikan Awetan dan Jenisnya pada Kabupaten Seruyan Tahun 2011 (ton)
Kecamatan
Ikan Darat Ikan Laut
Lainnya Ikan
Kering
Ikan
Wadi Peda
Ikan
kering Terasi
-1- -2- -3- -4- -5- -6- -7-
Seruyan Hilir 1.942,50 0,00 0,00 2.403,30 35,60 798,70
Seruyan Hilir Timur 304,22 0,00 0,00 138,18 0,00 0,00
Danau Sembuluh 519,08 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Seruyan Raya 220,67 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Hanau 317,42 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Danau Seluluk 176,32 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Seruyan Tengah 175,50 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Batu Ampar 104,36 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Seruyan Hulu 32,55 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Suling Tambun 89,40 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
J U M L A H 3.882,02 0,00 0,00 2.541,48 35,60 798,70
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐20
Dari data tersebut diatas, hasil perikanan yang paling mendominasi adalah
tangkapan perikanan laut. Kegiatan perikanan dan kelautan di Kabupaten Seruyan
merupakan kegiatan yang sangat potensial sebab komuditi ekspor. Hasil produksi perikanan
laut hanya dihasilkan oleh Kecamatan Seruyan Hilir dan Kecamatan Seruyan Hilir Timur
mengingat hanya di wilayah ini yang berada di tepi laut, sedangkan perikanan umum
sebagian besar dihasilkan oleh Kecamatan Danau Sembuluh dan Hanau.
Fasilitas Penduduk yang dimiliki saat ini di sektor perikanan meliputi:
1. Rumah Pembenihan 1 Unit
2. Kapal penangkap ikan 2.809 unit
3. Tempat Pelelangan Ikan I unit
4. Pabrik Es 3 Unit.
Sektor Ternak di Kabupaten Seruyan dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan
yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa daerah Kabupaten Seruyan sangat cocok untuk
dijadikan lahan peternakan. Berikut ini adalah Data Populasi Ternak dan Unggas Menurut
jenis dan kecamatan Tahun 2011.
Tabel 2.11
Populasi Ternak dan Unggas Menurut Jenis dan Kecamatan
Tahun 2011
Kecamatan
Sap
i potong
Kerb
au
Kam
bing
Dom
ba
Bab
i
Kud
a
Ayam
Itik da
n
Entok Buras
Peda
ging
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Seruyan Hilir 4.889 3 2.080 300 - 5 30.000 10.000 11.062
Danau Sembuluh 227 11 1.179 180 122 - 15.500 4.000 10.900
Hanau 687 - 1.000 200 100 - 10.950 2.500 5.302
Seruyan Tengah 397 - 976 150 884 - 9.980 400 3.050
Seruyan Hulu 387 1 663 19 348 - 3.500 100 1.000
J U M L A H 6.587 15 5.898 849 1.454 5 69.930 17.000 31.314
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun
2008-2012.
Dilihat dari Tabel diatas, pada Tahun 2011 populasi yang terbanyak adalah Sapi
Potong sebanyak 6.587 ekor, Ternak Kambing sebanyak 5.898 ekor, Ternak Babi sebanyak
1.454 ekor, Ternak Domba sebanyak 894 ekor, Kerbau sebanyak 15 ekor, dan Kuda
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐21
sebanyak 5 ekor. Semua populasi ternak ini terdapat di semua kecamatan yaitu Seruyan
Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu. Sedangkan populasi
unggas sebagian besar adalah berupa ayam buras sebanyak 69.930 ekor, ayam pedaging
sebanyak 17.000 ekor, serta itik dan entok sebanyak 31.314 ekor. Semua populasi unggas
terdapat di semua kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah
dan Seruyan Hulu.
Pada sektor pertambangan merupakan sektor yang sangat menjanjikan, walaupun
sektor ini terbilang baru, namun sektor ini tumbuh dengan pesat terutama untuk bahan galian
Zircon disusul dengan bahan galian Biji besi.
Untuk bahan galian yang masih dalam penyidikan dan penelitian antara lain emas
diperkirakan terdapat di bagian Utara dan Timur, batubara diperkirakan bagian sebelah
Timur dan Barat Kabupaten Seruyan, uranium di bagian Timur Kabupaten Seruyan, minyak
bumi diperkirakan di lepas pantai sebelah Selatan Kabupaten Seruyan, Nikel dan Kaolin
sebelah Utara Kabupaten Seruyan.
Sektor Pariwisata pada Kabupaten Seruyan memiliki keberagaman yaitu Wisata Alam,
Wisata Budaya dan Wisata Sejarah yang sangat potensial. Berikut adalah sektor pariwisata
yang terdapat di kabupaten Seruyan.
1. Wisata Alam
a. Pesona wisata Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) di Kecamatan Seruyan Hilir
yang dikenal dengan keindahan alam, flora dan faunanya yang mana salah satu
flora yang ada diwilayah tersebut adalah orang utan yang mana populasinya sudah
mulai berkurang.
b. Kawasan wisata pantai Gosong Buaya di Kecamatan Seruyan Hilir (Kelurahan Kuala
Pembuang) dan wisata Sungai Bakau yang terletak Kecamatan Seruyan Hilir Timur
(Desa Sungai Bakau).
c. Taman Nasional Bukit Raya dengan keindahan dan keaslian hutan tropisnya di
Kecamatan Seruyan Hulu.
d. Arung Jeram di Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan
Kecamatan Suling Tambun.
e. Air Terjun di Kec. Seruyan Tengah, Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun yang
memiliki 160 riam.
f. Wisata Danau Sembuluh yang terletak di Kecamatan Danau Sembuluh.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐22
2. Wisata Budaya
Pesta Tewah di Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah,
Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.
3. Wisata Sejarah
Wisata ini yang sangat dikenal oleh masyarakat di Kabupaten Seruyan antara lain:
a. Sandung, tempat menyimpan tulang-tulang orang yang sudah meninggal yang bisa
dijumpai di wilayah Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan
Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.
b. Sepundu (patung) timbal bagi arwah orang yang sudah meninggal dari suku dayak
yang bisa dijumpai di wilayah Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan
Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.
Sektor industri Kecil dan Menengah Di Kabupaten Seruyan terdapat jeniss industri
kecil dan menengah masih terpusat di Kecamatan Seruyan Hilir dan Kecamatan Hanau.
Macam-macam jenis produk unggulannya meliputi udang, kepiting, ebi ikan kering, kerupuk
pipih dan terasi. Selain itu terdapat beberapa lokasi pasar sebagai sentral/pusat
perekonomian sektor barang dan jasa. Beberapa lokasi pasar tersebut antara lain : Pasar
Induk, pasar saik dan Pasar Trans di Kuala Pembuang Kecamatan Seruyan Hilir dan Pasar di
Kecamatan Hanau.
Dari tahun ke tahun jumlah industri kecil non formal cenderung mengalami fluktuasi
yang kurang stabil dimana keberadaannya sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar saat
itu serta kondisi perekonomian nasional. Kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap
pembentukan jumlah Industri Kecil Non Formal. Berikut ini disajikan keadaan industri kecil non
formal di Kabupaten Seruyan tahun 2011.
Tabel 2.12
Keadaan Industri Kecil Non Formal di Kabupaten Seruyan Tahun 2011
No. Jenis Industri Jumlah
Usaha
Jumlah
Tenaga
Kerja
Kapasitas
Produksi/ Tahun
Satuan Jumlah
1 Kerupuk Pipih 5 10 Kg 5.000
2 Air Minum Isi Ulang 15 30 Galon 9.000
3 Kue/Roti 8 12 Biji 306.000
4 Kue basah 25 30 Biji 428.000
5 Kerupuk Gandum 4 6 Kg 3.700
6 Ebi 54 810 Kg 11.664
7 Kopra 6 20 ton 1.125
8 Minyak Kelapa 3 45 Botol 60.000
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐23
No. Jenis Industri Jumlah
Usaha
Jumlah
Tenaga
Kerja
Kapasitas
Produksi/ Tahun
Satuan Jumlah
9 Gula Aren 15 30 Kg 19.500
10 Minuman Segar 2 6 Botol 72.000
11 Pengolahan Beras 10 16 Kg 500
12 Ikan asin 70 140 Ton 65.000
13 Penjahit Pakaian 18 72 Lembar -
14 Batu Bata 98 392 000 Biji 14.700
15 Gypsum 2 6 Meter 1.400
16 Batako 6 24 000 Biji 270
17 Penyulingan nilam 5 23 Liter 500
18 Mebel 33 99 Buah 46.860
19 Etalase alumunium 3 12 Buah 40
20 Anyaman purun 57 40 Buah 17.400
21 Anyaman Rotan 45 135 Buah 3.200
22 Bengkel Motor 105 210 Buah 378.000
23 Bengkel Mobil 25 75 Buah 1.200
24 Pembuatan Kapal 10 50 Buah -
25 Tombak dan Mandau 10 20 Buah 240
26 Service mesin 6 15 Buah -
27 Bengkel Las 15 60 Buah -
28 Cap Stempel 3 3 Buah -
29 Sablon 10 20 Buah -
30 Jala Ikan 30 30 Buah 2.000
31 Salon 40 80 Orang -
32 Reparasi Radio 8 8 Unit -
33 Service Jam 6 6 Buah -
34 Kerupuk Tenggiri 15 30 Kg 14.000
35 Terasi 48 50 Ton 182
J U M L A H 815 2.615
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
Untuk industri besar yang ada di Kabupaten Seruyan bergerak pada pengolahan
kelapa sawit sebanyak 12 perusahaan dengan kapasitas produksi rata-rata sebesar 50
ton/jam yang terbesar di Kecamatan Danau Sembuluh 5 unit, Kecamatan Hanau 4 unit dan
Kecamatan Seruyan Tengah 3 unit yang kesemuanya milik swasta.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐24
Pada fasilitas bisnis sosial dan umum, Kabupaten Seruyan difokuskan pada Kuala
Pembuang. Di kawasan tersebut akan dibangun dengan standar sebuah kota modern yang
dilengkapi dengan:
1. Pembangunan fasilitas umum seperti Sport Center, Terminal Angkutan Umum, Taman.
2. Pembangunan Islamic Center.
3. Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Umum Swasta.
4. Kawasan Bisnis (Business Center) seperti Kawasan perkantoran, pasar swalayan,
Lembaga Perbankan (BRI, BPD, BNI, Bank Mandiri).
2.1.3. Wilayah Rawan Bencana
Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor
Kawasan rawan bencana tanah longsor di kabupaten seruyan dibagi kedalam 3 (tiga)
kelompok yaitu :
a. Rawan Tanah Longsor I
Tingkat kerawanan lonsor paling tinggi berdasarkan struktur geologi yang terdapat di
daerah tersebut dijumpai antklin dan sinklin berarah utara timur laut (NNE)- selatan
baratdaya (SSW), dan beberapa sesar normal dengan kemiringan lereng >40%, hal ini
juga didukung oleh tutupan dan penggunaan lahan yang tidak menunjang. Kawasan
Rawan I ini terdapat dibagian utara kabupaten seruyan dengan luas 44.347 Ha.
b. Rawan Tanah Longsor II
Tingkat kerawanan longsor ini menempati kawasan dengan kelerengan 15- 40%, struktur
geologi yang bekerja pada daerah ini relative sederhana, hanya formasi batuan pada
daerah ini didominasi oleh batuan beku plutonik\dan terobosan sintang yang lebih tahan
terhadap erosi dan hujan. Kawasan Rawan II ini seluas 164.794 Ha lebih banyak
terdapat dibagian utara dan sedikit ditengah wilayah kabupaten seruyan.
c. Rawan Tanah Longsor III
Pada wilayah ini sama halnya dengan Rawan Longsor II yaitu berada pada kelerangan
15-40%, dengan formasi batuan plutonik dan struktur geologi yang sederhana, hanya
saja wilayah ini tutupan dan penggunaan lahannya relative baik didominasi oleh hutan
lahan kering primer dan sekunder dan menjadi daerah resapan air karena berada
dihulu-hulu sungai. Kawasan Rawan III ini juga lebih banyak terdapat dibagian utara dan
sedikit ditengah wilayah kabupaten seruyan dengan luas 232.383 Ha.
Kawasan Rawan Bencana Banjir
Kawasan Rawan bencana banjir genangan di kabupaten seruyan dibagi kedalam 2
kelompok, yaitu :
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐25
a. Rawan Banjir Genangan I
Tingkat kerawanan banjir genangan paling tinggi berdasarkan formasi geologi dan
satuan batuan penyusunnya, pada wilayah ini terdapat 4 formasi geologi yang rawan
terhadap banjir genangan yaitu Endapan Aluvial (Qa), Endapan Rawa (Qar), Endapan
Sungai (Qs) yang berumur holosen dan Formasi Dahor (TQd) berumur miosen tengah –
pliosen, didominasi endapan sungai dan rawa, proses sedimentasi hanya terjadi pada
formasi dahor yang didominasi batupasir dengan sisipan batulumpur dan lignit, dengan
karakteristik batuan permeabilitas dan porositas rendah, tekstur dan berbutir halus
menyebabkan formasi ini sangat mudah tererosi. Kawasan ini lebih banyak menempati
lereng yang relative landai yaitu 0-2% dan hal ini juga didukung oleh tutupan dan
penggunaan lahan yang tidak menunjang dengan banyaknya pembukaan lahan
disepanjang kiri-kanan sungai untuk areal pertanian dan perkebunan masyarakat maupun
perusahaan perkebunan besar swasta. Kawasan Rawan I ini terdapat di daerah selatan
sampai tengah wilayah kabupaten seruyan dengan luas 384.412 Ha.
b. Rawan Banjir Genangan II
Pada wilayah Rawan Banjir Genangan II berada pada kelerengan 0-2%, sampai dengan
20-15% dengan formasi batuan geologi sama dengan Rawan Banjir Genangan I dan
struktur geologi pada daerah ini tidak kompleks dan wilayah ini kondisi tutupan dan
penggunaan lahannya relative baik. Kawasan Rawan Banjir Genangan II ini juga lebih
banyak terdapat dibagian selatan, barat dan timur wilayah kabupaten seruyan dengan
luas 271.930 Ha.
Kawasan Rawan Kekeringan
Berdasarkan data iklim dan karakter hujan 10 tahun terakhir pada Laporan Akhir Analisis
Data Perencanaan Pembangunan Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Seruyan
menujukkan bahwa hampir tidak ada kejadian hujan bulanan di bawah 100 mm. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa nilai Q = 0,124, dengan demikian Kabupaten Seruyan
termasuk kategori Tipe Iklim A (Sangat Basah). Selama 10 (sepuluh) tahun terakhir, data
hujan dan data iklim lainnya sangat sulit diprediksi dan belum menunjukkan trend
(kecenderungan) yang stabil. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh dunia, khususnya
kawasan tropis basah. Namun kecenderungan yang dominan adalah kejadian curah hujan
yang berlebihan sehingga menimbulkan bencana banjir.
Untuk menanggulangi bencana tersebut, Kabupaten Seruyan memiliki kawasan
peruntukan tempat evakuasi bencana yaitu berupa ruang terbuka, kantor kecamatan, kantor
desa/ kelurahan, tempat ibadah, dan gedung sekolah terdekat yang aman dari bencana.
Saat ini dapat diidentifikasikan ada sebanyak 12 bangunan umum berupa sekolah (SD, SMP
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐26
dan SMA), ruang terbuka, lapangan olah raga yang dapat digunakan sebagai melting point.
Bangunan-bangunan tersebut menyebar pada tiap kecamatan.
2.1.4. Demografi
Kondisi Demografi kependudukan Kabupaten Seruyan yang mempunyai luas ±
16.404 Km2 berpenduduk pada tahun 2012 sebesar 146.914 jiwa dengan jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 78.984 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 67.930 jiwa,
(Seruyan Dalam Angka, 2013). Berdasarkan jenis kelamin, penduduk Seruyan didominasi oleh
penduduk laki-laki dengan rasio jenis kelamin sebesar 116 pada tahun 2012.
Tabel 2.13
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Seruyan Tahun 2012
No Kecamatan Laki - laki Perempuan Jumlah
1. Seruyan Hilir 15.997 14.520 30.517
2. Seruyan Hilir Timur 3.562 3.432 6.994
3. Danau Sembuluh 5.748 4.896 10.644
4. Seruyan Raya 11.193 8.717 19.910
5. Hanau 10.478 9.140 19.618
6. Danau Seluluk 10.167 7.908 18.075
7. Seruyan Tengah 11.000 9.710 20.710
8. Batu Ampar 4.144 3.525 7.669
9. Seruyan Hulu 5.160 4.694 9.854
10. Suling Tambun 1.535 1.388 2.923
TOTAL 78.984 67.930 146.914
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013.
Bila ditinjau dari kelompok umur, maka penduduk Seruyan paling banyak berada
pada kelompok umur 25-29 tahun (18.622 orang) iikuti dengan kelompok umur 0-4 tahun
(16.103 orang). Beradsarkan data yang disajijkan di bwah, maka diketahui bahwa
penduduk Seruyan didominasi usia 0-39 tahun. Kondisi ini tentu saja harus diantisipasi baik
dari aspek pemenuhan kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan dan pelayanan dasar
lainnya.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐27
Tabel 2.14
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis Kelamin
Tahun 2012
Kelompok Umur
Age Group
Jenis Kelamin / Sex Rasio Jenis
Kelamin
Sex Ratio
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
0 – 4 8 312 7 791 16 103 107
5 – 9 8 215 7 522 15 737 109
10 – 14 6 786 6 249 13 035 109
15 – 19 6 375 5 582 11 957 114
20 – 24 7 916 7 439 15 355 106
25 – 29 9 843 8 779 18 622 112
30 – 34 8 860 7 194 16 054 123
35 – 39 7 322 5 706 13 028 128
40 – 44 5 308 4 009 9 317 132
45 – 49 3 735 2 709 6 444 138
50 – 54 2 493 1 812 4 305 138
55 – 59 1 507 1 021 2 528 148
60 – 64 978 847 1 825 115
65 – 69 617 522 1 139 118
70 – 74 357 314 671 114
75 + 360 434 794 83
Jumlah
Total 78 984 67 930 146 914 116
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Kepadatan penduduk di 10 (sepuluh) kecamatan di Seruyan disajikan pada tabel berikut ini.
Pada tabel tersebut diketahui bahwa penduduk paling banyak terkonsentrasi di kecamatan
Hanau yaitu 35,73 jiwa/km2 dan Kecamatan Danau Seluluk yaitu 30,84 jiwa/km2.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐28
Tabel 2.15
Kepadatan dan Rata-Rata Banyaknya Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan
Kecamatan
District
Luas Wilayah*)
Area
(Km2)
Banyaknya
Quantity Kepadatan
Density
(jiwa/ Km2)
Rata-rata per Rumah
tangga
Averageof Household Member
Penduduk
Popula-tion
Rumah
Tangga
House-hold
010. Seruyan Hilir 4 659,00 30 517 7 902 6,55 3,86
011. Seruyan Hilir Timur 1 428,00 6 994 1 876 4,90 3,73
020. Danau Sembuluh 1 555,00 10 644 3 047 6,85 3,49
021. Seruyan Raya 869,00 19 910 5 960 22,91 3,34
030. Hanau 549,00 19 618 5 890 35,73 3,33
031. Danau Seluluk 586,00 18 075 5 600 30,84 3,23
040. Seruyan Tengah 1 343,32 20 710 5 795 15,42 3,57
041. Batu Ampar 668,68 7 669 2 215 11,70 3,46
050. Seruyan Hulu 3 262,00 9 854 2 474 3,02 3,98
051. Suling Tambun 1 484,00 2 923 705 1,97 4,15
Seruyan 16 404,00 146 914 41 464 8,96 3,54
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan pendataan pada BPS Kabupaten Seruyan bahwa jumlah kepala
keluarga per kecamatan yang terdata untuk Desember akhir 2012 sebanyak 41.464 kepala
keluarga, adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.14 berikut:
Tabel 2.16
Jumlah Kepala Keluarga Pada Kabupaten Seruyan Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga
1. Seruyan Hilir 7.902
2. Seruyan Hilir Timur 1.876
3. Danau Sembuluh 3.047
4. Seruyan Raya 5.960
5. Hanau 5.890
6. Danau Seluluk 5.600
7. Seruyan Tengah 5.795
8. Batu Ampar 2.215
9. Seruyan Hulu 2.474
10. Suling Tambun 705
TOTAL 41.464
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐29
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Menggambarkan kinerja pemerintah terkait kesejahteraan masyarakat, yang meliputi
indikator-indikator kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial serta seni
budaya dan olahraga.
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
a. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Seruyan dihitung dalam dua bentuk yaitu
penghitungan atas dasar harga berlaku (ADHB) dan penghitungan Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK) 2000. Produk Domestik Regional Bruto ADHB masih dipengaruhi oleh faktor kenaikan
harga dan inflasi, sedangkan ADHK memperlihatkan perkembangan PDRB tanpa dipengaruhi
perkembangan harga yang biasanya cenderung naik dari tahun ke tahun.
Produk Domestik Regional Bruto merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang
timbul akibat adanya berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah. Data PDRB
menggambarkan kemampuan Kabupaten Seruyan dalam mengelola sumber daya daerah
yang dimiliki menjadi suatu proses produksi. Oleh karena itu besaran PDRB yang dihasilkan
oleh Kabupaten Seruyan sangat tergantung kepada kondisi sumber daya alam dan faktor
produksi yang tersedia. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto disajikan atas dasar
harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000.
Tabel 2.17
Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (%)
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
1 Pertanian 5,33 7,20 16,55 13,49 9,46
2 Pertambangan dan Penggalian
16,36 5,94 16,45 6,86 10,31
3 Industri Pengolahan 18,65 7,93 16,41 17,07 14,31
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 19,75 16,99 13,85 12,20 3,81
5 Bangunan 25,51 15,53 15,39 18,72 16,09
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
12,31 14,22 16,26 14,37 10,38
7 Pengangkutan dan Komunikasi 15,28 6,21 8,65 1,95 7,74
8 keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan
17,84 12,23 11,93 9,49 11,12
9 Jasa-Jasa 15,08 14,98 23,88 17,92 14,75
10 PDRB 9,86 9,46 16,39 13,51 10,46
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐30
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku selama 5 (lima) tahun
terakhir menunjukkan bahwa terjadi fluktusi naik turun pertumbuhan. Pada tahun 2010
menunjukkan loncatan pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu 16,39%, bila dibandingkan
dengan tahun 2009 yang memiliki laju 9,46%. Namun mulai tahun 2011 sampai 2012
cenderung mengalami penurunan.
Pembentuk PDRB terdiri dari 9 (sembilan) sektor/lapangan usaha. Kontribusi terbesar
PDRB ADHB berasal dari sektor pertanian (50,2%) yang diikuti oleh sektor perdagangan,
hotel dan restoran sebesar 20,15%. Sementara sektor yang paling kecil kontribusinya bagi
PDRB adalah sektor Listrik, gas dan air besih yaitu 0,24% dan sektor pertambangan dan
penggalian sebesar 1,12%
Gambar 2.3
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan Menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Berlaku, Tahun 2012
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Kondisi yang berbeda terjadi pada PDRB Atas Dasar Harga Konstan 5 (lima) tahun
terakhir. Laju pertumbuhan PDRB ADHK menunjukkan kecenderungan meningkat, walaupun
terjadi penurunan sedikit pada tahun 2009 dan 2012. Kontribusi terbesar PDRB ADHK
berasal dari sektor pertanian (54%) yang diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 17,12%.
Pertanian; 50,2
Pertambangan dan Penggalian; 1,12
Industri Pengolahan; 8,08
Listrik, Gas dan Air Bersih; 0,24
Bangunan; 2,57
Perdagangan, Hotel dan Restoran; 20,15
Pengangkutan dan Komunikasi; 5,79
keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan; 2,02
Jasa‐Jasa; 9,77
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐31
Tabel 2.18
Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (%)
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
1 Pertanian 2,85 3,41 5,53 5,95 6,22
2 Pertambangan dan Penggalian
7,35 4,06 9,71 2,90 2,64
3 Industri Pengolahan 8,72 4,06 9,96 10,65 8,13
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 11,86 13,74 9,18 11,30 6,35
5 Bangunan 15,06 11,22 10,04 10,52 10,48
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
10,99 9,42 4,50 5,73 6,03
7 Pengangkutan dan Komunikasi
6,44 5,82 5,93 2,06 2,18
8 Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan
8,92 7,86 10,56 8,51 6,69
9 Jasa-Jasa 6,39 11,40 8,47 7,23 7,41
10 PDRB 5,57 5,54 6,19 6,22 6,21 Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Distribusi PDRB Kabupaten Seruyan menurut lapangan usaha atas dasar harga
konstan Tahun 2000 pada Tahun 2012 disajikan berikut ini.
Gambar 2.4
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan Menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2012
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Pertanian 54
Pertambangan dan Pengalian 1.26
Industri Pegolahan 7.82
Listrik, Gas dan Air bersih 0.23
Bangunan 2.9
Perdagangan, Hotel dan Restoran
17.12
Pengangkutan dan Komunikasi
6.88
Keuangan, sewa dan jasa perusahaan 2.26
Jasa‐jasa, 7.53
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐32
b. Laju Inflasi
Laju inflasi merupakan gambaran kenaikan harga secara terus menerus. Laju Inflasi
Kabupaten Seruyan memiliki potensi terjadi kenaikan harga-harga saat awal tahun atau
tahun baru dan musim liburan sekolah, hal ini menyebabkan lonjakan permintaan
barang/jasa tertentu. Selain itu, inflasi di Kabupaten Seruyan juga dipengaruhi oleh factor
seperti cuaca ekstrem, yang akan menyebabkan gangguan pasokan pada beberapa
komoditas sehingga akan terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan barang
yang kemudian akan memicu kenaikan harga dan mendorong terjadinya inflasi.
Tabel 2.19
Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%)
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Inflasi 9,89 2,85 9,53 3,60 4,69
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Selama tahun 2008-2012, inflasi Kabupaten Seruyan menunjukkan perkembangan
yang fluktuatif. Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 9,89%, inflasi
terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 2,85%. Berikut adalah gambar
perkembangan laju inflasi di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun
2012.
Gambar 2.5
Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Seruyan (%), Tahun 2008-2012
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
c. PDRB per kapita
Pendapatan per kapita dihitung dengan pendekatan nilai PDRB dibagi jumlah
penduduk, meskipun pendekatan tersebut memiliki kelemahan namun telah dianggap dapat
memberikan gambaran tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah dari waktu kewaktu
9,89
2,85
9,53
3,64,69
0
2
4
6
8
10
12
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐33
atau perbandingannya dengan daerah lain. Nilai PDRB per kapita Kabupaten Seruyan
dihitung berdasarkan ADHB dan ADHK.
Berdasarkan perhitungan dengan ADHK Selama tahun 2008-2012 mengalami
peningkatan. Pada tahun 2008, nilai PDRB per kapita ADHB tercatat 14,97 Juta Rupiah,
pada tahun 2009 naik menjadi 15,7 juta rupiah dan terus naik sampai tahun 2012 dengan
angka PDRB per kapita mencapai 21,12 juta rupiah pada tahun 2012. Berikut adalah tabel
PDRB per kapita atas Dasar Harga Berlaku dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
Tabel 2.20
PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) 2008-2012 Kabupaten Seruyan
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Nilai PDRB (Rp) 1.942.151.590.000 2.125.847.360.000 2.474.359.520.000 2.809.258.220.000 3.102.334.960.000
Jumlah Penduduk
(Jiwa) 134.225 137.012 139.931 142.275 146.914
PDB perkapita
(Rp/Jiwa) 14.968.989,85 15.749.467,37 17.682.711,61 19.745.269,49 21.116.673,43
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Bila ditinjau berdasarkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000, diketahui
PDRB per kapita pada tahun 2008 sebesar 7.01 juta rupiah, naik pada tahun 2009 menjadi
7,1 juta rupiah, dan terus naik sampai dengan tahun 2012 yang mencapai angka 7,83 juta
rupiah.
Tabel 2.21
PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Konstan (HK) 2008-2012 Kabupaten Seruyan
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Nilai PDRB (Rp) 909.865.250.000 960.234.740.000 1.019.679.770.000 1.083.057.910.000 1.150.364.050.000
Jumlah Penduduk (Jiwa) 134.225 137.012 139.931 142.275 146.914
PDB perkapita (Rp/Jiwa) 7.012.719,19 7.113.956,53 7.287.018,38 7.612.426,01 7.830.186,71
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Nilai PDRB per kapita selama 5 (lima) tahun terakhir disajikan sebagai berikut dengan
menggunakan DHB dab ADHK:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐34
Gambar 2.6
Nilai PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten Seruyan Tahun 2008 s.d 2012
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2008-2013
d. Persentase Penduduk Di Atas Garis Kemiskinan
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula
(100 – angka kemiskinan). Persentase penduduk di atas garis kemiskinan di Kabupaten
Seruyan terlihat berflukstuasi di kisaran 89%–92% dari tahun 2008 sampai dengan 2012.
Pada tahun 2008 tercatat bahwa persentase penduduk di atas garis kemiskinan sebesar
89,79% , pada tahun 2010 turun menjadi 89,42% dan pada tahun 2012 naik menjadi
92,08%.
Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk
memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang
dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak. Garis kemiskinan selama periode 2008-2012
mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 garis kemiskinan Kabupaten Seruyan tercatat
sebesar 178.657 rupiah per kapita per bulan, dan pada 2010 tercatat sebesar 254. 340
rupiah per kapita per bulan, pada posisi tahun 2012 naik menjadi 283.282 rupiah per
kapita per bulan. Sehingga dari tahun 2008 sampai dengan 2012 terjadi peningkatan garis
kemiskinan sebesar 58,56%. Kenaikan tersebut dimungkinkan karena terjadi inflasi selama
periode tersebut.
14.968.989,85 15.749.467,37
17.682.711,61
19.745.269,49 21.116.673,43
7.012.719,19 7.113.956,53 7.287.018,38 7.612.426,01 7.830.186,71
‐
5.000.000,00
10.000.000,00
15.000.000,00
20.000.000,00
25.000.000,00
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐35
Tabel 2.22
Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan
Kabupaten Seruyan
Tahun
Total
Persentase
Garis
Kemiskinan
Persentase Penduduk Di
Bawah Garis Kemiskin
Persentase Penduduk
Di Atas Garis Kemiskin
2008 100 178.657 10,21 89,79
2009 100 225.683 8,84 91,16
2010 100 254.340 10,58 89,42
2011 100 268.400 8,82 91,18
2012 100 283.282 7.92 92,08
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009-2013 (data diolah)
Tabel di atas terlihat bahwa persentase penduduk di bawah garis kemiskinan, selama
kurun waktu 2008-2012 mengalami penurunan, walaupun sempat naik pada tahun 2010.
Tingkat kemiskinan Kabupaten Seruyan pada tahun 2008 tercatat 10,21%, kemudian
menurun menjadi 7,92% pada tahun 2012.
Jumlah penduduk miskin Kabupaten Seruyan pada periode tahun 2008 – 2012 juga
menurun, berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang di atas garis kemiskinan. Pada
tahun 2008 jumlah penduduk miskin Kabupaten Seruyan sebanyak 13 ribu orang dan
mengalami penurunan menjadi 12 ribu orang pada tahun 2012. Kondisi pada tahun 2012,
jumlah penduduk miskin Kabupaten Seruyan tercatat 12 ribu orang, jika dibandingkan
dengan keadaaan tahun 2010 yang jumlahnya mencapai 14 ribu orang, maka jumlah
penduduk miskin Kabupaten Seruyan dalam 1 tahun turun sebanyak 2 ribu orang.
Gambar 2.7
Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2011 (dalam ribu)
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
13
11,5
1412,7
12
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐36
Meskipun Kabupaten Seruyan mengalami penurunan tetapi bila ditinjau dalam lingkup
provinsi maka besarnya persentase penduduk miskin Seruyan berada pada posisi ke-2 dari
14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, Pemerintah daerah Kabupaten
Seruyan terus berupaya untuk mengatasi masalah kemiskinan.
Tabel 2.23
Garis Kemiskinan, Persentase Penduduk Miskin, dan Jumlah Penduduk Miskin
Provinsi Kalimantan Tengah Menurut Kabupaten/Kota tahun 2009 s.d 2012
Kabupaten/Kota/ Regency/Municapility
Garis Kemiskinan Poverty Line
(Rp./kapita/bulan)
PO Percentage
%
Penduduk Miskin Number of Population Below Poverty Line
(000) 01.Kotawaringin Barat 268 998 5,64 14,10
02.Kotawaringin Timur 277 586 6,91 26,87
03.Kapuas 217 237 6,11 19,96
04.Barito Selatan 290 543 7,26 9,08
05.Barito Utara 296 658 6,10 7,47
06. Sukamara 305 940 5,37 2,55
07. Lamandau 279 652 4,66 3,12
08. Seruyan 283 282 7,92 12,01
09.Katingan 283 362 6,10 9,18
10.Pulang Pisau 269 463 5,25 6,34
11.Gunung Mas 277 660 6,56 6,62
12.Barito Timur 321 334 8,53 8,70
13.Murung Raya 311 328 5,78 5,87
71.Palangka Raya 247 901 4,24 10,03
Kalimantan Tengah
2012
277 407
6,19
141,90
2011 256 200 6,64 150,20
2010 215 466 6,77 166,00
2009 212 268 7,01 166,92
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
e. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM terdiri dari 3 (tiga) komponen indeks yaitu: peluang hidup (longevity),
pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak (decent living). Secara umum peluang
hidup dicerminkan atas angka harapan hidup, pengetahuan dicerminkan atas angka melek
huruf dan rata-rata lama sekolah sedangkan standar hidup layak dicerminkan oleh
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐37
Purchasing Power Parity (PPP).
Indeks Pembangunan Masyarakat Kabupaten Seruyan setiap tahun mengalami
peningkatan dalam kurun waktu 2008 sampai dengan 2012. Pada tahun 2008 sebesar 72%
dan meningkat pada tahun 2012 sebesar 73,24%. Angka IPM Seruyan tahun 2012 sebesar
73,24 masih dibawah angka IPM Provinsi Kalimantan Tengah (75,46). Nilai IPM Seruyan
pada tahun 2012 berada pada posisi ke-11 dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah.
Tabel 2.24
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota
di Kalimantan Tengah Tahun 2008-2012 (%)
No Kabupaten/Kota/
Regency/Municipality 2008 2009 2010 2011 2012*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01 Kotawaringin Barat 72,86 73,30 73,79 74,19 74,69
02 Kotawaringin Timur 73,36 73,97 74,34 74,74 75,14
03 Kapuas 72,89 73,22 73,60 74,00 74,33
04 Barito Selatan 72,96 73,29 73,60 74,01 74,34
05 Barito Utara 74,57 74,85 75,15 75,50 75,97
06 Sukamara 71,00 71,62 71,98 72,42 72,88
07 Lamandau 71,98 72,08 72,32 72,74 73,13
08 Seruyan 72,00 72,28 72,55 72,93 73,24
09 Katingan 72,06 72,33 72,65 73,32 73,67
10 Pulang Pisau 70,63 71,18 71,53 72,37 72,75
11 Gunung Mas 72,85 73,13 73,43 73,73 74,08
12 Barito Timur 72,17 72,72 73,00 73,33 73,75
13 Murung Raya 72,18 72,46 72,84 73,34 73,77
71 Palangka Raya 77,90 78,02 78,30 78,78 79,30
Kalimantan Tengah 73,49 73,88 74,36 75,06 75,46
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Perbandingan IPM menurut kabupaten/kota di Kalimantan Tengah Tahun 2012
disajikan pada gambar berikut ini:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐38
Gambar 2.8
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota
di Kalimantan Tengah Tahun 2012
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
f. Angka Kriminalitas Yang Ditangani
Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan salah satu prioritas
untuk mewujudkan stabilitas penyelenggaraan pemerintahan terutama di daerah. Pemerintahan
daerah dapat terselenggara dengan baik apabila pemerintah dapat memberikan rasa aman
kepada masyarakat, menjaga ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi
kriminalitas sehingga kuantitas dan kualitas kriminalitas dapat diminimalisir.
Angka kriminalitas yang tertangani adalah penanganan kriminal oleh aparat penegak
hukum (polisi/kejaksaan). Angka kriminalitas yang ditangani merupakan jumlah tindak kriminal
yang ditangani selama 1 tahun terhadap 10.000 penduduk. Angka kejahatan yang diselesaikan
merupakan jumlah kejahatan yang diselesaikan selama 1 tahun terhadap 10.000 penduduk.
Jumlah kejahatan yang terselesaikan di Kabupaten Seruyan sebagai berikut:
Tabel 2.25
Angka Kriminalitas Yang Tertangani
No Uraian 2011 2012
1 Jumlah tindak kriminal yang tertangani dalam 1
tahun
102 125
2 Jumlah Penduduk 142.275 146.914
3 Angka kriminalitas yang tertangani 7.17 per 10.000
penduduk
8.51 per 10.000
penduduk
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012 s.d 2013
74,6975,14
74,33 74,34
75,97
72,88 73,13 73,2473,67
72,75
74,08 73,75 73,77
79,3
68
70
72
74
76
78
80
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐39
Jumlah kriminalitas yang tertangani di Kabupaten Seruyan dari tahun 2011 sampai
dengan 2012 mengalami peningkatan, dengan hal ini jumlah kejahatan yang terselesaikan
setiap tahun menunjukkan trend yang positif membaik.
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat
1) Pendidikan
a. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf merupakan proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang
dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Manfaat perhitungan angka
melek huruf digunakan untuk mengukur keberhasilan program pemberantasan buta huruf,
yang khususnya ada di wilayah perdesaan. Angka melek huruf dapat dihitung dari membagi
jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah
penduduk usia 15 tahun keatas kemudian dikalikan dengan seratus.
Angka melek huruf Kabupaten Seruyan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2009 angka melek huruf Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 85,9 % dan naik
drastis hingga 98,8% pada tahun 2010, dan naik sedikit pada tahun 2012 yaitu menjadi
98.81%. Berikut adalah gambar pergerakan angka melek huruf kabupaten seruyan dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.9
Angka Melek Huruf Kabupaten Seruyan, 2009-2012
Sumber : LPPD Akhir Masa Jabatan 2008 -2012
b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang menunjukkan
lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan
85,9
98,8 99,1 98,81
75
80
85
90
95
100
105
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐40
Terakhir (TPT). Pada prinsipnya angka ini merupakan transformasi dari bentuk kategori TPT
menjadi bentuk numerik.
Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh
penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah
dijalani.
Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan individu.
Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan akan membantu meningkatkan pendapatan
individu tersebut. Rata-rata lama bersekolah dapat dijadikan ukuran akumulasi modal
manusia suatu daerah. Ukuran ini mengatasi masalah kekurangan estimasi dari TPT yang
tidak mengakomodir kelas tertinggi yang pernah dicapai individu.
Rata-rata lama sekolah sejak tahun 2009 sampai dengan 2012 menunjukkan
peningkatan, dari angka 7,23 menjadi 7,47. Hal ini berarti penduduk Seruyan rata-rata memiliki
pendidikan setara kelas 1 SMP. Kondisi ini tentu saja perlu mendapat perhatian dalam rangka
penuntasan wajib belajar 9 tahun yang menjadi prioritas nasional sejak beberapa tahun terakhir.
Berikut adalah gambar angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.10
Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Seruyan
Tahun 2009-2012
Sumber : Dinas Pendidikan 2013
c. Angka Partisipasi Kasar
APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SMP/SMA
dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa,
berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah
penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
7,23
7,38
7,457,47
7,1
7,15
7,2
7,25
7,3
7,35
7,4
7,45
7,5
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐41
APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat
pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap
penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. APK didapat dengan membagi
jumlah penduduk yang sedang bersekolah (atau jumlah siswa), tanpa memperhitungkan umur,
pada jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan
dengan jenjang pendidikan tersebut
Dilihat dari APK tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, walaupun kenaikan
tersebut belum mencapai sasaran yang diinginkan terutama pada upaya penuntasan Wajib
Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. APK untuk SD/MI tahun 2011 106,97% meningkat
menjadi 112,14% di tahun 2012. APK SMP/MTs tercatat 80,10% di tahun 2011, menurun
menjadi 72,83% di tahun 2012. APK SMA/MA/SMK tercatat 43,60% di tahun 2011 dan
meningkat menjadi 49,99% di tahun 2012. Berikut adalah tabel perkembangan angka
pertisipasi kasar dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.26
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Tahun 2011 s.d 2012
Kabupaten Seruyan
No Uraian 2011 2012
1 APK SD/MI 106,97% 112,14%
2 APK SMP/MTs 80,10% 72,83%
3 APK SMA/MA/SMK 43,60% 49,99%
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012 – 2013
d. Angka Partisipasi Murni
Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18
tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SMP/SMA dibagi dengan jumlah
penduduk berusia 7 hingga 18 tahun.
APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan
tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di
setiap jenjang pendidikan. Tetapi, jika dibandingkan APK, APM merupakan indikator daya
serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di
jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut.
APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau
penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia
yang berkaitan dengan jenjang sekolah.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐42
Dilihat dari APM Kabupaten Seruyan tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan.
APM untuk SD/MI tahun 2011 96,14% meningkat menjadi 98,86% di tahun 2012. APM
SMP/MTs tercatat 63,52% di tahun 2011, menurun menjadi 61,10% di tahun 2012. APM
SMA/MA/SMK tercatat 35,66% di tahun 2011 dan menurun menjadi 33,08% di tahun 2012.
Berikut adalah gambar perkembangan angka pertisipasi murni (APM) tahun 2011 sampai
dengan 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.27
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM)
Tahun 2011 s.d 2012
Kabupaten Seruyan
No Uraian 2011 2012
1 APM SD/.MI 96,14% 98,86%
2 APM SMP/MTs 63,52% 61,10%
3 APM SMA/MA/SMK 35,66% 33,08%
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012 – 2013
2) Kesehatan
a. Angka Kematian Bayi
Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat
dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan AKB untuk pengembangan perencanaan
berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-
natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-
program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan
program pelayanan kesehatan ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan
anti tetanus.
Angka Kematian Bayi di kabupaten Seruyan pada Tahun 2009 adalah 60 ini berarti
dari 1000 kelahiran terdapat 60 bayi meninggal. Pada tahun 2010 AKB Kabupaten Seruyan
juga masih pada angka 60, kemudian turun pada tahun 2011 menjadi 50 dan tetap
bertahan pada angka ini sampai tahun 2012. Berikut angka kematian bayi digambarkan
kedalam grafik dibawah ini.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐43
Gambar 2.11
Angka Kematian Bayi Kabupaten Seruyan
Tahun 2009-2012
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
b. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil
atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat
persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena
sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Seruyan Angka kematian ibu
pada tahun 2009 adalah 180 dan turun menjadi 150 di tahun 2011. Dari tahun 2011
sampai tahun 2012 angka kematian ibu tetap berada pada angka 150. Ini berarti dari
100.000 kelahiran hidup masih terdapat 150 ibu yang meninggal.
Gambar 2.12
Angka Kematian Ibu Kabupaten Seruyan
Tahun 2009-2012
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
60 60
50 50
44
46
48
50
52
54
56
58
60
62
2009 2010 2011 2012
Chart Title
135
140
145
150
155
160
165
170
175
180
185
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐44
c. Angka Usia Harapan Hidup
Angka harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi
yang baru lahir pada suatu tahun tertentu. Angka harapan hidup berguna untuk mengevaluasi
kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup dapat diketahui
dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
Angka harapan hidup pada Kabupaten Seruyan tahun 2009 mencapai 67,9 dan terus
mengalami peningkatan hingga setiap tahunnya mencapai 69 tahun pada tahun 2012. Hal ini
menunjukkan bahwa orang yang lahir pada tahun 2009 dapat memiliki usia sampai dengan
68 tahun dan yang lahir pada tahun 2012 dapat memiliki usai sampai dengan 69 tahun.
Berikut adalah gambar Angka Harapan Hidup tahun 2009 sampai dengan 2012 pada
Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.13
Angka Harapan Hidup Tahun 2009-2012
Kabupaten Seruyan
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012-2013
d. Persentase Balita Gizi Buruk
Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi buruk
terhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat badan menurut
umur. Klasifikasi status gizi dibuat berdasarkan standar WHO.
WHO (1999) mengelompokkan wilayah yaitu kecamatan untuk kabupaten/kota dan
kabupaten/kota untuk provinsi berdasarkan prevalensi gizi kurang ke dalam 4 kelompok dari
seluruh jumlah balita, yaitu :
a. rendah = di bawah 10 %
b. sedang = 10-19 %
67,968
68,1
69
67,2
67,4
67,6
67,8
68
68,2
68,4
68,6
68,8
69
69,2
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐45
c. tinggi = 20-29 %
d. sangat tinggi = 30 %
Pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2011 terjadi peningkatan sampai tahun 2012
untuk persentase Balita Gizi Buruk. Peningkatan balita gizi buruk terjadi pada Kecamatan
Seruya Hilir yang pada tahun 2011 sebesar 0,42%, di tahun 2012 meningkat menjadi
1,46%. Hal tersebut juga terjadi pada Kecamatan Seruyan Hilir Timur yang pada 2011
tercatat 1,52%, di tahun 2012 tercatat 4,23% balita gizi buruk. Tetapi keadaan di 2
kecamatan tersebut, berbeda pada kecamatan Hanau yang pada tahun 2011 sebesar
0,43%, di tahun 2012 menjadi 0%. Tetapi kejadian di Kecamatan Hanau tidak terjadi pada
Kecamatan Danau Seluluk dan Seruyan Tengah, yang awalnya 2 kecamatan tersebut tidak
memiliki balita yang terkena gizi buruk, tetapi pada tahun 2012, Kecamatan Danau Seluluk
memiliki bayi gizi buruk sebesar 0,98% dan Seruyan Tengah 0,92%. Sehingga Kabupaten
Seruyan mengalami peningkatan persentase balita gizi buruk dari 2,37 pada tahun 2011,
naik menjadi 7,59 pada tahun 2012, sehingga sampai tahun 2012 persentase balita gizi
buruk di Kabupaten Seruyan masih masuk dalam klasfifikasi rencdah yaitu di bawah 10%.
Berikut adalah tabel persentase balita gizi buruk dari tahun 2011 sampai tahun 2012 pada
Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.28
Persentase Balita Gizi Buruk (%)
No Kecamatan 2011 2012
1 Seruyan Hilir 0,42 1,46
2 Seruyan Hilir Timur 1,52 4,23
3 Danau Sembuluh 0 0
4 Seruyan Raya 0 0
5 Hanau 0,43 0
6 Danau Seluluk 0 0,98
7 Seruyan Tengah 0 0,92
8 Batu Ampar 0 0
9 Seruyan Hulu 0 0
10 Suling Tambun 0 0
Jumlah 2,37 7,59
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012-2013 (Data diolah)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐46
3) Ketenagakerjaan
Rasio Penduduk Yang Bekerja
Rasio penduduk yang bekerja atau kesempatan kerja adalah perbandingan jumlah
penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja. Kesempatan kerja merupakan
hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja.
Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan
kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.
Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang
menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan
sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan
keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan Kerja (demand for labour)
adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk
diisi oleh para pencari kerja).
Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga
kerja. Sementara itu, angkatan kerja (labour force) menurut Soemitro Djojohadikusumo
didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang
sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut
sumber daya manusia
Tabel 2.29
Rasio Penduduk Yang Bekerja dengan Angkatan Kerja
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Bekerja 46.238 47.740 62.639 72.346 63.722
Mencari Pekerjaan 1.608 1.743 2.925 1.787 2.649
Jumlah 47.846 49.483 65.564 74.133 66.371
Rasio Penduduk Yang Bekerja 0,97 0,96 0,96 0,97 0,96
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (Data Diolah)
Dari tabel di atas terlihat ada kenaikan yang cukup tinggi untuk masyarakatnya yang
bekerja di Kabupaten Seruyan, pada tahun 2008 tercatat 46.238 penduduk yang bekerja
dan meningkat pada tahun 2012 mencapai 66.371 penduduk. Kenaikan penduduk yang
bekerja, diimbangi juga dengan pengangguran yang meningkat pada umumnya, sehingga
menyebabkan angka rasio penduduk yang bekerja tidak terlalu besar perubahan kenaikan
dan penurunannya, bahkan bisa terlihat kearah konstan untuk rasio penduduk yang bekerja
yaitu sebesar 0,96 atau 96% dari angkatan kerja yang ada memperoleh kesempatan kerja
sedangkan 4%nya masih mencari kerja atau pengangguran.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐47
2.3. Aspek Pelayanan Umum
Aspek ini memuat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan, baik urusan
wajib maupun urusan pilihan.
2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib
1) Pendidikan
a. Pendidikan Dasar
a.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia
sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda.
Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih
menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) dikaitkan dengan keadaan putus sekolah. Di beberapa
kecamatan di Kabupaten Seruyan masih dijumpai anak putus sekolah, baik di tingkat Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Tabel 2.30
Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2012
APS Penduduk Usia Sekolah 2011 2012
APS SD/MI 97,63 98,45
APS SMP/MTs 80,51 85,04
Sumber: Seruyan Dalam Angka Tahun 2012 s.d 2013
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa APS penduduk SD/MI meningkat dari tahun
2011 tercatat 97,63 menjadi 98,45 di tahun 2012. Dan hal yang sama juga terjadi pada
APS SMP/MTs yang pada tahun 2011 tercatat 80,51 menjadi 85,04 di tahun 2012.
a.2. Rasio Ketersediaan Sekolah/ Penduduk Usia Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar per
10.000 jumlah penduduk usia dasar. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung
semua penduduk usia pendidikan dasar. Kondisi rasio ketersediaan sekolah dapat dilihat
pada tabel berikut.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐48
Tabel 2.31
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2008 s.d 2011 Kabupaten Seruyan
No Keterangan 2009 2010 2011 2012
1 Rasio Ketersediaan
Sekolah/penduduk usia
sekolah
1 : 137 1 : 135 1 : 135 1 : 130
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
a.3. Rasio Guru/Murid
Pelayanan pendidikan dapat diamati dari rasio guru terhadap siswa. Rasio guru
terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan menengah per 1.000 jumlah murid
pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Selain itu
juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran.
Selama tahun 2008 hingga tahun 2012, terlihat bahwa rasio guru terhadap siswa
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas
pelayanan pendidikan karena jumlah guru yang menanggung sejumlah murid menjadi
semakin banyak. Kondisi rasio guru terhadap murid dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.32
Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2008 s.d 2012
No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012
1 SD/MI:
1.1 Jumlah Guru 769 948 1.199 1.394 1.389
1.2 Jumlah Murid 17.530 17.177 17.782 19.900 19.900
1.3 Rasio 438,67 551,90 674,28 700,50 697,99
2 SMP/MTs
2.1 Jumlah Guru 275 445 445 510 510
2.2 Jumlah Murid 4.411 5.304 5.039 5.816 5.816
2.3 Rasio 623,44 838,99 883,11 876,89 876,89
3 SD/MI dan SMP/MTs
3.1 Jumlah Guru 1.044 1.393 1.644 1.904 1.899
3.2 Jumlah Murid 21.941 22.481 22.821 25.716 25.716
3.3 Rasio Guru dan Murid
pendidikan dasar
475,84 619,63 720,39 740,39 738,45
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2008 s.d 2013 (Data Diolah)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐49
a.4. Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata
Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Rasio guru/ murid per kelas rata-rata untuk SD/MI pada tahun 2008 sebesar 43,87,
meningkat menajadi 55,19 pada tahun 2009, lalu meningkat menjadi 69,79 pada tahun
2012. Hal ini berbanding lurus pada jenjang pendidikan SMP/MTs. Tahun 2008 Rasio guru/
murid per kelas rata-rata sebesar 623,44 naik menjadi 838,99 pada tahun 2009, lalu
meningkat menjadi 876,89. Berikut adalah tabel Rasio guru/ murid per kelas rata-rata tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.33
Rasio Guru/ Murid per kelas rata-rata
Tahun 2008 s.d 2012
No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012
1 SD/MI 43,87 55,19 67,42 70,05 69,79
2 SMP/MTs 623,44 838,99 883,11 876,89 876,89
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2008 s.d 2013 (Data Diolah)
b. Pendidikan Menengah
b.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan menengah (16-19 tahun) yang
masih menempuh pendidikan menengah per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan
menengah. Angka Partisipasi Sekolah (APS) dikaitkan dengan keadaan putus sekolah. Di
beberapa kecamatan di Kabupaten Seruyan masih dijumpai anak putus sekolah di tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Tabel 2.34
Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2012
APS Penduduk Usia Sekolah 2011 2012
APS SMA/MA 49,47 40,71
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012 s.d 2013
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa APS penduduk SMA/MA menurun dari
tahun 2011 tercatat 49,47 menjadi 40,71 di tahun 2012.
b.2. Rasio Ketersediaan Sekolah/ Penduduk Usia Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan menengah per
10.000 jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan kemampuan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐50
untuk menampung semua penduduk usia pendidikan menengah. Kondisi rasio ketersediaan
sekolah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.35
Rasio Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2008 s.d 2011
No Keterangan 2009 2010 2011 2012
1 Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia
sekolah
1 :
507
1 :
475 1 : 475
1 :
475
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
b.3. Rasio Guru Terhadap Murid
Pelayanan pendidikan dapat diamati dari rasio guru terhadap siswa. Selama tahun
2008 hingga tahun 2012, terlihat bahwa rasio guru terhadap siswa mengalami peningkatan.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pelayanan pendidikan karena
jumlah guru yang menanggung sejumlah murid menjadi semakin banyak. Kondisi rasio
guru/murid dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.36
Rasio Guru Terhadap Murid Jenjang Pendidikan Menengah
Tahun 2008 s.d 2012
No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Guru 177 172 220 237 327
2 Jumlah Murid 2.398 2.790 2.495 2.102 3.254
3 Rasio 738,12 616,49 881,76 1127,49 1004,92
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2008 s.d 2013 (Data Diolah)
b.4. Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-Rata
Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Rasio guru/ murid per kelas rata-rata untuk SMA/SMK/MA pada tahun 2008 sebesar
738,12, meningkat menjadi 616,49 pada tahun 2009, lalu meningkat tinggi menjadi
1004,92 pada tahun 2012. Berikut adalah tabel Rasio guru/ murid per kelas rata-rata tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan untuk jenjang pendidikan
menengah atas.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐51
Tabel 2.37
Rasio Guru Terhadap Murid per kelas rata-rata
Tahun 2008 s.d 2012
No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012
1.3 SMA/SMK/MA 738,12 616,49 881,76 1127,49 1004,92
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2008 s.d 2013 (Data Diolah)
b.5. Penduduk yang berusia >15 Tahun Melek Huruf (Tidak Buta Aksara)
Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas
yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Penduduk Kabupaten
Seruyan yang berusia >15 tahun melek huruf mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2009 angka melek huruf Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 85,9 % dan
meningkat tinggi hingga 98,8% pada tahun 2010, dan naik sedikit pada tahun 2012 yaitu
menjadi 98.81%. Berikut adalah gambar angka melek huruf dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.14
Angka Melek Huruf Kabupaten Seruyan, 2009 – 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
c. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas di sebuah institusi pendidikan merupakan salah satu bagian penting yang
perlu diperhatikan. Karena keberadaan fasilitas akan menunjang kegiatan akademik dan
non-akademik siswa serta mendukung terwujudnya proses belajar mengajar yang kondusif.
Salah satu fasilitas yang sangat penting diperhatikan adalah kondisi bangunan sekolah
secara baik.
85,9
98,8 99,1 98,81
75
80
85
90
95
100
105
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐52
c.1. Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik
Bangunan gedung sekolah merupakan salah satu prasarana pendidikan yang
mempunyai peran penting dalam usaha pengembangan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam kerangka tersebut, prasarana pendidikan mempunyai peran untuk
mewujudkan sasaran pembangunan seperti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Pada Kabupaten Seruyan pada tahun 2009 tercatat 158% bangunan untuk sekolah
pendidikan SD/MI dalam kondisi baik, lalu naik menjadi 160% pada tahun 2010.
Selanjutnya terdapat kenaikan 3% sampai tahun 2012 yaitu sebesar 163% bangunan
sekolah pendidikan SD/MI dalam kondisi baik. Berikut adalah gambar perkembangan
sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik pada tahun 2009 sampai tahun 2012.
Gambar 2.15
Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik, 2009 – 2012 (%)
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
c.2. Sekolah Pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik
Bangunan gedung sekolah merupakan salah satu prasarana pendidikan yang
mempunyai peran penting dalam usaha pengembangan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam kerangka tersebut, prasarana pendidikan mempunyai peran untuk
mewujudkan sasaran pembangunan seperti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Pada Kabupaten Seruyan pada tahun 2009 tercatat 68% bangunan untuk sekolah
pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dalam kondisi baik, lalu naik menjadi 65% pada
tahun 2010. Selanjutnya terdapat kenaikan 5% sampai tahun 2012 yaitu sebesar 70%
bangunan sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dalam kondisi baik. Hal ini sama
dengan sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik yang sama-sama mningkat dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Berikut adalah gambar perkembangan sekolah
pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik pada tahun 2009 sampai tahun 2012.
159
160 160
163
157
158
159
160
161
162
163
164
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐53
Gambar 2.16
Sekolah Pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik
Tahun 2009 – 2012 (%)
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
d. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur
formal, nonformal, dan informal.
Gambar 2.17
Pendidikan Anak Usia Dini, 2009 – 2012 Kabupaten Seruyan (%)
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Data menunjukkan PAUD di Seruyan cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun sejak 2009 sampai dengan 2012. Kondisi terakhir pada tahun 2012 menunjukkan
bahwa PAUD mencapai 59,6%.
6465 65
70
60
62
64
66
68
70
72
2009 2010 2011 2012
18,31
50,51 52,4
59,6
0
10
20
30
40
50
60
70
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐54
e. Angka Putus Sekolah
e.1. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Angka Putus Sekolah mencerminkan anak-anak usia sekolah yang sudah tidak
bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu, hal ini sering
digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan dibidang pendidikan.
Angka putus sekolah SD/MI Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012 cenderung mengalami penurunan. Namun pada tahun 2012 mengalami kenaikan
kembali menjadi 0,38% dari 0,25% pada tahun 2011. Kondisi ini perlu diwaspadai oleh
pemerintah daerah dan masyarakat, karena ditakutkan akan naik lagi, Karena seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa indicator ini digunakan untuk melihat sejauh mana
pembangunan daerah dibidang pendidikan.
Gambar 2.18
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%)
Sumber : LPPD Akhir Masa Jabatan 2008 -2012 Kabupaten Seruyan
e.2. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
Angka putus sekolah di tingkat SMP/MTs Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012 sangat baik karena cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2008
tercata terdapat 9,62% angka putus sekolah SMP/MTs, namun pada tahun 2012 tercatat
sangat baik, karena hanya sebesar 0,55% APS SMP/MTs di tahun 2012, bahkan pada tahun
2011 APS SMP/MTs tercatat 0%, yang berarti pada tahun 2011 semua siswa SMP/MTs
tidak ada yang putus sekolah. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan
masyarakat di Kabupaten Seruyan meningkat juga untuk SMP/MTs. Hal ini bisa terlihat pada
gambar berikut.
0,47 0,47
0,270,25
0,38
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
0,5
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐55
Gambar 2.19
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
e.3. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
Angka putus sekolah Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
juga sangat baik karena cenderung mengalami trend yang terus menurun.Keadaan ini
hamper sama dengan APS SMP/MTs. PAda tahun 2008 APS SMA/SMK/MA tercatat tinggi
yaitu sebesar 6,77% namun pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2009 tercatat APS
SMA/SMK/MA sebesar 1,67%, keadaan trend yang membaik ini mengalami sedikit koreksi
dengan naiknya APS SMA/SMK/MA pada tahun 2009 yaitu tercata naik menjadi 2,31%,
namun keadaan itu langsung diperbaiki di tahun berikutnya, sehingga pada tahun 2010
terjadi penurunan trend kembali yaitu menjadi 0.98%, dan keadaan menurunya trend APS
SMA/SMK/MA dilanjutkan sampai tahun 2012, yang tercatat bahwa pada tahun 2012
besar APS SMA/SMK/MA hanya sebsar 0,56%. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat
pendidikan masyarakat di Kabupaten Seruyan meningkat juga untuk SMA/SMK/MA. Hal ini
bisa terlihat pada gambar berikut.
9,62
0,59 0,640
0,550
2
4
6
8
10
12
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐56
Gambar 2.20
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
f. Angka Kelulusan
Angka kelulusan adalah persentase kelulusan yang dicapai setiap tahunnya pada
setiap jenjang pendidikan. Angka kelulusan dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah serta kebijakan yang berkaitan
dengan pendidikan daerah.
f.1. Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Angka kelulusan SD/MI di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2008–2012 dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.21
Angka Kelulusan (AL) SD/MI Tahun 2008 - 2011 (%)
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2011 Kabupaten Seruyan
6,77
1,672,31
0,980,56
0
1
2
3
4
5
6
7
8
2008 2009 2010 2011 2012
97,07
93,82
95,74
100
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
2008 2009 2010 2011
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐57
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan angka kelulusan di jenjang
SD/MI, tetapi pada tahun 2009 terjadi penurunan yang signifikan menjadi 93,82%. Namun
pada tahun 2010 kembali naik lagi menjadi 95,74% dan pada tahun 2011 aneka kelulusan
SD/MI sudah mencapai angka 100% dengan artian seluruh siswa SD di kabupaten seruyan
lulus jenjang pendidikan dasar.
f.2. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Angka kelulusan SMP/MTs di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2008 – 2012
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.22
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%)
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi angka kelulusan di jenjang
SMP/MTs, tetapi pada tahun 2010 terjadi kenaikan menjadi 99,45%. Namun pada tahun
2011 terjadi penurunan 1,5% menjadi 97,95%. Pada tahun 2012 perlahan naik lagi menjadi
99%.
f.3. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Dari data diketahui bahwa terjadi fluktuasi dengan trend naik angka kelulusan di
jenjang SMA/SMK/MA.. Pada tahun 2008 tercatat angka kelulusan SMA/SMK/MA sebesar
62,69%, tahun 2009 naik menjadi 86,7%, dan di tahun 2010 turun kembali menjadi 82,1%.
Tahun 2011pun mengalami kenaikam yang melebihi angka 90% yaitu sebesar 96,92% dan
pada tahun 2012 turun cukup signifikan menjadi 78,82%. Tetapi melihat dari perkembangan
dari tahun 2008 terlihat trend yang positif.
99,0699,21
99,45
97,95
99
97
97,5
98
98,5
99
99,5
100
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐58
Angka kelulusan SMA/SMK/MA di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2008–
2012 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.23
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%)
Sumber : LPPD Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
f.4. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs di Kabupaten Seruyan selama kurun
waktu 2008 – 2012 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.24
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs (%)
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
Dari data tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi fluktuasi dengan trend naik untuk
angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs. Pada tahun 2008 tercatat AM SD/MI ke
SMP/MTs sebesar 80,35%, tahun 2009 naik menjadi 89,84%, tahun 2010 naik menjadi
62,69
86,782,1
96,92
78,82
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
80,35
89,8491,87
90,36
94,42
70
75
80
85
90
95
100
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐59
91,87%. Tetapi di Tahun 2011mengalami penurunan menjadi 90,36%, dan pada tahun 2012
naik kembali dengan angka tercatat sebesar 94,42%. Trend yang terjadi pada gambar di
atas menunjukkan trend yang postif naik pada AM dari SD/MI ke SMP/MTs.
f.4. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Angka melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA di Kabupaten Seruyan
selama kurun waktu 2008 – 2012 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.25
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%)
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi dengan trend naik juga untuk
angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA. Pada tahun 2008 tercatat AM
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA sebesar 62,69%, tahun 2009 naik menjadi 86,7%, tahun 2010
turun menjadi 82,1%. Di Tahun 2011 naik menjadi 96,92%, tetapi pada tahun 2012 turun
menjadi 94,42%. Trend yang terjadi pada gambar di atas menunjukkan trend yang postif
naik juga pada AM dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA.
f.5. Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S-1/D-IV
Data menunjukkan bahwa perkembangan guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV di
Kabupaten Seruyan menggambarkan trend yang positif. Hal tersebut dapat terlihat bahwa
pada tahun 2008 tercatat sebesar 25,72%, di tahun 2009 naik menjadi 52,61%, dan pada
tahun 2012 naik signifikan menjadi 73,59%.
Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu
2008-2012 dapat dilihat pada gambar berikut.
62,69
86,7 82,1
96,92
78,82
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐60
Gambar 2.26
Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S-1/D-IV (%)
Sumber : LPPD Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
2) Kesehatan
a. Rasio Posyandu Per Satuan Balita
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan
dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini.
Pada Kabupaten Seruyan rasio posyandu per satuan balita menunjukkan trend yang
positif naik. Pada tahun 2009 tercatat rasio posyandu per satuan balita sebsar 5,1, pda
tahun berikutnya yaitu tahun 2010 naik menjadi 7,5 dan terus menunjukkan trend yang positif
naik terus sampai ada tahun 2012 yaitu tercatat sebsar 8,3. Tetapi besarnya kenaikan trend
ini, belum terlalu besar, sehingga ditakutkan besarnya jumlah balita yang akan terus
bertambah kurang diseimbangi oleh banyaknya jumlah posyandu, ditakutkan dapat
menurunkan angka rasio posyandu per satuan balita di Kabupaten Seruyan. Hal ini guna
mewujudkan lebih terhadap wadah peranserta masyarakat untuk menyampaikan dan
memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya. Berikut adalah gambar rasio posyandu per
satuan balita dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
25,7232,61
40,33 40,12
73,59
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐61
Gambar 2.27
Rasio Posyandu Per Satuan Balita Tahun 2009-2012
Sumber : Dinas Kesehatan
b. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Per Satuan Penduduk
Rasio puskesmas, poliklinik dan pustu bermanfaat untuk mengetahui cakupan
pelayanan kesehatan tersebut dalam memenuhi pelayannya kepada penduduk, dengan
demikian pelayanan kesehatan dapat terpenuhi sesuai dengan standar pelayanan.
Rasio puskesmas persatuan penduduk tahun 2012 adalah 0,08 dan konstan pada
angka rasio sebesar 0,08 sampai tahun 2012. Untuk poliklinik belum terdapat poliklinik di
Kabupaten Seruyan, sehingga rasio untuk poliklinik persatuan penduduk belum dapat
dihitung. Untuk Rasio Puskesmas pembantu di Kabupaten Seruyan menunjukkan trend yang
cenderung menurun, pada tahun 2004 tercatat 0,04 dan pada tahun 2012 tercatat 0,03
untuk rasio puskesmas pembantu di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah Tabel jumlah
puskesmas, poliklinik dan puskesmas pembantu di Kabupaten seruyan dari tahun 2008 s.d
2012.
Tabel 2.38
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Tahun 2008 s.d 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Puskesmas 11 11 11 11 12
2. Jumlah Poliklinik 0 0 0 0 0
3. Jumlah Pustu 56 56 56 33 49
4. Jumlah Penduduk 134.225 137.012 139.931 142.275 146.914
5. Rasio Puskesmas Persatuan
Penduduk
0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
5,1
7,57,9 8,3
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐62
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
6. Rasio Poliklinik Persatuan
Penduduk
0 0 0 0 0
7. Rasio Pustu Persatuan
Penduduk
0,04 0,04 0,04 0,02 0,03
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 s.d 2013 (data diolah)
c. Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk
Rasio rumah sakit per satuan penduduk adalah jumlah rumah sakit per 10.000
penduduk. Rasio ini mengukur ketersediaan fasilitas rumah sakit berdasarkan jumlah
penduduk. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk dari tahun 2008 sampai dengan 2012
terhitung konstan di anagka 0,01, hal ini terjadi karena jumlah rumah tidak bertambah dan
jumlah pertumubuhan penduduk cenderung sangat sedikit, sehingga rasio Rumah Sakit per
jumlah penduduk statis di angka 0,01. Berikut adalah tabel jumlah dan rasio rumah sakit
penduduk tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.39
Jumlah Dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk Tahun 2008 s.d 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Rumah Sakit 2 2 2 2 2
4. Jumlah Penduduk 134.225 137.012 139.931 142.275 146.914
5. Rasio Rumah Sakit
Persatuan Penduduk
0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013 (data diolah)
d. Rasio Dokter Persatuan Penduduk
Rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang dapat
diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Tabel berikut adalah
perkembangan rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐63
Tabel 2.40
Jumlah Dokter Tahun 2008 s.d 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Dokter 8 25 29 30 34
4. Jumlah Penduduk 134.225 137.012 139.931 142.275 146.914
5. Rasio 0,01 0,18 0,21 0,21 0,23
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 - 2013 (data diolah)
Dari tabel di atas terliihat bahwa jumlah dokter terus meningkat di Kabupaten
Seruyan sehingga rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten Seruyan terus meningkat.
Pada tahun 2008 rasionya tercatat 0,01, tahun 2010 naik menjadi 0,21 dengan jumlah
dokter 29, dan pada tahun 2012 rasio dokter per satuan penduduk meningkat lagi menjadi
0,23 dengan jumlah dokter 34.
e. Rasio Tenaga Medis Per satuan Penduduk
Rasio tenaga medis per satuan penduduk Kabupaten Seruyan mengalami penurunan,
pada tahun 2011 rasio jumlah tenaga medis sebesar 0,11 dan pada tahun 2012 menurun
menjadi 0,10. Hal ini dikarenakan pertambahan jumlah penduduk tidak diimbangi dengan
penambahan jumlah tenaga medis untuk memberikan pelayanan kepada penduduk. Berikut
adalah tabel jumlah tenaga medis tahun 2011 s.d 2012 Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.41
Jumlah Tenaga Medis Tahun 2011 s.d 2012
No. Uraian 2011 2012
1. Jumlah Tenaga Medis 15 15
4. Jumlah Penduduk 142.275 146.914
5. Rasio 0,11 0,10
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012-2013 (data diolah)
f. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Data cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2008 sampai tahun 2012
menunjukkan trend penurunan, dari 100% pada tahun 2008 menurun menjadi 76% pada
tahun 2010, dan selanjutnya turun sangat signifikan menjadi 11,1% pada tahun 2011. Untuk
tahun 2012 naik kembali menjadi 78,9%. Komplikasi kebidanan yang tidak ditangani akan
menyebabkan resiko kematian ibu yang akan berdampak pada anga kematian ibu. Tabel
berikut menunjukkan jumlah ibu hamil resiko tinggi yang ditangani.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐64
Gambar 2.28
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
g. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi
Kebidanan
Menurut Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Seruyan
Akhir Masa Jabatan Tahun 2009 – 2013 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan yang berfluktuatif. Pada tahun 2008
mencapai 84%, namun pada tahun 2009 turun menjadi 71%, kemudian naik signifikan
menjadi 92%, namun turun signifkan sampai menjadi 57,5% pada tahun 2011 dan naik
kembali menjadi 79%. Jika dilihat dari tahun 2008 sampai tahun 2012 terjadi penurunan
sebesar 5%, yang dari 84% di tahun 2008 menjadi 79% di tahun 2012. Berikut tabel
cakuoan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
100 100
76
11,1
78,9
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐65
Gambar 2.29
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi
Kebidanan Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
h. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
UCI (Universal Child immunization) adalah kondisi tercapainya imunisasi dasar secara
lengkap pada bayi (0.11 bulan), ibu hamil, WUS, dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi
dasr lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 Dosis Polia, 4 dosis Hepatitis B,
1 dosis Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2 dosis IT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1
dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis IT.
Data menunjukkan fluktuatif dari tahun 2008 sampai tahun 2012 yang pada tahun
2008 tercatat 47%, naik menjadi 60% pada tahun 2009, naik kembali menjadi 89% di
tahun 2010, kemudian turun menjadi 71% di tahun 2011 dan 53% di tahun 2012. Tabel
berikut menggambarkan cakupan desa/kelurahan universal Child Immunization (UCI) dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.30
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Tahun 2008-2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
84
71
92
57,5
79
0
20
40
60
80
100
2008 2009 2010 2011 2012
47
60
89
7179
0
20
40
60
80
100
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐66
i. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Cakupan blita gizi buruk mendapat perawatan mencapai angka 100%, hal ini berarti
bahwa semua balita gizi buruk sudah mendapatkan perawatan medis di sarana pelayanan
kesehatan. Upaya Pemerintah Kabupaten Seruyan dalam penanganan balita gizi buruk
diantaranya dengan pemberian makanan tambahan, penyediaan rumah pemulihan gizi dan
peran kader gizi di posyandu dalam deteksi dini balita gizi buruk.
Gambar 2.31
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
j. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA.
Panyakit TBC termasuk menjadi perhatian global dan dituangkan dalam komitmen
bersama melalui Millenium Development Goals (MDGs). Angka penemuan dan penanganan
TBC di Kabupaten Seruyan masih sangat kecil. Pada tahun 2008 tercatat 17%, naik menjadi
29% pada tahun 2009, turun kembali menjadi 13%, kemudian naik sedikit pada tahun 2011
yaitu sebesar 18,89%, dan turun kembali sangat sedikit yaitu 17,4% pada tahun 2012.
Kunci utama dalam penyembuhan dan pengendalian penyakit TBC adalah penemuan
penderita mengingat TBC yang tidak ditangani akan menimbulkan kematian dan merupakan
prekusor penyakit fatal lain seperti HIV AIDS, obstruksi paru dan lain sebagainya.
Gambar 2.32
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
100 100 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
17
29
13
18,69 17,4
0
5
10
15
20
25
30
35
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐67
k. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD.
Cakupan penemuan dan penanganan mendapat perawatan mencapai angka 100%,
hal ini berarti bahwa semua penderita penyakit DBD sudah mendapatkan perawatan medis
di sarana pelayanan kesehatan. Tabel berikut menunjukkan cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit DBD yang mendapatkan perawatan pelayanan kesehatan
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.33
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
l. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kabupaten
Seruyan menunjukkan trend yang positif naik. Hal ini dapat terlihat pada tabel berikut yang
pada tahun 2008 tercatat 0,39%, tahun 2009 naik signifikan menjadi 36%, turunmenjadi
31% pada tahun 2011 dan konstan sampai tahun 2011 yang tercatat 31%, selanjutnya naik
sangat signifikan menjadi 100% di tahun 2012. Berikut adalah tabel cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di
Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.34
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
100 100 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
0,39
36 31 31
100
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐68
m. Cakupan Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 hingga tahun 2012
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008 tercatat sangat baik yaitu 100%, tahun 2009 menurun
menjadi 60%, selanjutnya naik sangat tinggi sampai melebihi 100% yaitu tercatat sebesar
110, 63%, namun pada tahun 2011 turun kembali menjadai 70,9%, selanjutnya naik kembali
menjadi 85% di tahun 2012. Malihat pada tabel di bawah ini, terlihat bahwa dari tahun
2008 sampai ke tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 15% menjadi sebesar 85%.
Berikut adalah gambar cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Seuyan dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.35
Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
n. Cakupan Puskesmas
Cakupan puskesmas diperlukan karena bermanfaat untuk mengetahui cakupan
pelayanan fasilitas kesehatan masyarakat. Cakupan puskesmas adalah kecamatan,
tergantung jumlah penduduknya.
Cakupan puskesmas dihitung dengan cara menjumlahakan puskesmas yang terdapat
di setiap kecamatan dibagi dengan jumlah kecamatan di Kabupaten Seruyan setiap
tahunnya.
Pada tahun 2008 cakupan puskesmas Kabupaten Seruyan sebesar 200%, dan pada
tahun 2009 naik menjadi 220%, tetapi pada tahun 2010 turun menjadi 110% dan pada
tahun 2012 naik kembali walaupun hanya sedikit kenaikannya yang menjadi 120%. keadaan
100
60
110,63
70,9
85
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐69
tersebut menggambarkan bahwa rata-rata setiap kecamatan pada Kabupaten Seruyan
memiliki lebih dari 1 puskesmas. Berikut adalah gambar cakupan puskesmas di Kabupaten
Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.42
Cakupan Puskesmas Tahun 2008 - 2012
Kabupaten Seruyan (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Cakupan Puskesmas 200 220 110 110 120
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (data diolah)
o. Cakupan Puskesmas Pembantu
Cakupan puskesmas pembantu (pustu) diperlukan karena bermanfaat untuk
mengetahui cakupan pelayanan fasilitas kesehatan dimasyarakat. Pustu cakupannya adalah
desa dan atau kelurahan tergantung jumlah penduduknya.
Cakupan puskesmas pembantu dihitung dengan cara menjumlahkan puskesmas
pembantu yang terdapat di setiap kecamatan dibagi dengan jumlah kecamatan di
Kabupaten Seruyan setiap tahunnya.
Cakupan puskesmas pembantu Kabupaten Seruyan pada tahun 2008 sebesar
1160%, lalu pada tahun 2009 turun menjadi 1120%, lalu sampai dengantahun 2012
cakupan puskesmas pembantu pada Kabupaten Seruyan turun menjadi 490%. Walaupun
keadaan tersebut imenggambarkan penurunan trend, tetapi hal ini masih menggambarkan
bahwa rata-rata setiap kecamatan pada Kabupaten Seruyan memiliki lebih dari 4
puskesmas pembantu. Berikut adalah gambar cakupan puskesmas di Kabupaten Seruyan dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.43
Cakupan Puskesmas Pembantu Tahun 2008 - 2012
Kabupaten Seruyan (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Cakupan Puskesmas Pembantu 1160 1120 560 530 490
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013
3) Pekerjaan Umum
a. Proporsi Panjang jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah panjang jalan dalam
kondisi baik dibagi dengan panjang jalan secara keseluruhan baik nasional, provinsi dan
kabupaten/kota. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di Kabupaten Seruyan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐70
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terlihat dan tercatat dengan trend positif naik.
Hal ini dapat terlihat bahwa pada tahun 2008 proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi
baik hanya terdapat 0,05, tetapi pada tahun 2008 mengalami kenaikan yang besar
menajadi 0,26, kemudian naik kembali menjadi 0,36 dan pada tahun 2012 tercatat menjadi
0,40. Dengan kenaikan proporsi jalan dalam kondisi baik, menandakan bahwa dalam hal
akses jalan di kabupaten Seruyan sudah menjadi penunjang besar dalam pembangunan
perekonomian di Kabupaten Seruyan, sehingga akses jelan terus ditingkatkan dalam
keadaaan baik.
Tabel 2.44
Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik Tahun 2008 - 2012
Kabupaten Seruyan
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Panjang Jalan Kondisi Baik 20,292 201,34 279,58 260,55 310,55
2. Panjang Jalan Seluruhnya 409,482 781,97 781,97 781,97 781,97
3. Proporsi Panjang Jaringan
Jalan Dalam Kondisi Baik
0,05 0,26 0,36 0,33 0,40
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (Data Diolah)
b. Rasio Jaringan Irigasi
Pengertian jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya
yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian,
penggunaan dan pembuangan air irigasi. Selanjutnya secara operasional dibedakan ke
dalam tiga kategori yaitu jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier. Dari ketiga kelompok
jaringan tersebut, yang langsung berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi ke
dalam petakan sawah adalah jaringan irigasi tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran
kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkapnya.
Perhitungan rasio jaringan irigasi dilakukan dengan cara menghitung panjang saluran
irigasi dibagi dengan luas lahan budidaya pertanian.
Rasio jaringan irigasi pada Kabupaten Seruyan tahun 2008 sebesar 26,04, kemudian
naik digifikan mencapai angka 55,38, tetapi hal ini tidak berlanjut sampai tahun 2010, tahun
2010 tercatat rasio jaringan irigasi turun menjadi 12.01, kemudian pada tahun 2011 terjadi
trend yang membaik yaitu trend positif naik menadi 18,85 dan berlajut naik hingga tahun
2012 mencapai angka 41,75. Berikut adalah gambar rasio jaringan irigasi tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐71
Gambar 2.36
Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2008 s.d 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
c. Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk
Perhitungan rasio tempat ibadah per satuan penduduk tidak dihitung berdasarkan
agamanya, akan tetapi dihitung berdasarkan jumlah seluruh tempat ibadah yang ada.
Perhitungan ini masih sangat umum untuk memperhitungkah rasio tempat ibadah per satuan
penduduk, akan lebih detail apabila perhitungan dilakukan jumlah agamanya yang
menganut dan tempat ibadahnya.
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk dihitung dengan cara menjumlahkan
seluruh tempat ibadah yang ada di Kabupaten Seruyan, dibagi dengan jumlah penduduk
yang terdapat pada Kabupaten Seruyan dikali dengan 1000.
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk Kabupaten Seruyan pada tahun 2008
sebesar 1,41, lalu naik menjadi 1,55 pada tahun 2009, kemudian pada tahun 2012 naik
menjadi 1,71. Hal ini menggambarkan bahwa rasio tempat ibadah per satuan penduduk
menunjukkan trend yang positif naik. Berikut adalah rasio ibadah per satuan penduduk tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.45
Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk Tahun 2008 - 2012
Kabupaten Seruyan
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Tempat Ibadah 189 212 212 215 251
2. Jumlah Penduduk 134.225 137.012 138.931 142.275 146.914
3. Rasio Tempat Ibadah 1,41 1,55 1,52 1,51 1,71
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (Data Diolah)
26,04
55,38
12,0118,85
41,75
0
10
20
30
40
50
60
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐72
d. Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi
Rumah tangga ber-sanitasi merupakan persentase rumah tangga yang memiliki
sanitasi/jamban sendiri disetiap rumah atau dengan kata lain tidak menggunakan jamban
bersama serta memiliki tangki septik sendiri.
Cara perhitungan persentase rumah tinggal bersanitasi dilakukan dengan cara
menjumlahkan rumah tinggal berakses sanitasi dibagi dengan jumlah rumah tinggal dikali
dengan 100.
Pada tahun 2008 persentase rumah tinggal bersanitasi tercatat sebesar 80% tetpai
hal yang membanggakan di tahun 2008 tidak berlanjut di tahun berikutnya. Pada tahun
2009 turun menjadi 27,35%, dan hal tersebut turun signifikan menjadi 0% dan hal ini
berlanjut sampai 2012 yaitu sebesar 0%. Berikut adalah persentase rumah tinggal
bersanitasi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.37
Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Tahun 2008 s.d 2012
Kabupaten Seruyan (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
e. Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk
Tempat Pemakaman Umum (TPU) adalah areal tempat pemakaman milik/dikuasai
pemerintah daerah yang disediakan untuk umum yang berada dibawah pengawasan,
pengurusan dan pengelolaan pemerintah daerah. Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)
adalah areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman mayat yang
pengelolaannya dilakukan oleh yayasan/badan sosial/badan keagamaan. Tempat
Pemakaman Khusus (TPK) adalah areal tanah yang digunakan untuk pemakaman yang
karena faktor sejarah dan faktor kebudayaan mempunyai arti khusus.
Perhitungan rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk dihitung
80
27,35
0 0 00
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐73
dengancara menjumlahkan daya tapung tempat pemakaman umum dibai dengan jumlah
penduduk di Kabupaten Seruyan dikali dengan 1000.
Tahun 2009 rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk tercatat sebesar
0,001 dan keadaan ini konstan sampai tahun 2012 yaitu tetap sebesar 0,001. Berikut
adalah gambar rasio tempa pemakaman umum per satuan penduduk dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.38
Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk
Kabupaten Seruyan Tahun 2009 s.d 2012
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
f. Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk adalah jumlah daya
tampung tempat pembuangan sampah per 1.000 jumlah penduduk.
Cara menghitung rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk yaitu
dengan cara menjumlahkan daya tampung tempat pemakaman umum dibagi dengan jumlah
peduduk di Kabupaten Seuyan dikasi dengan 1000 pada setiap tahunnya.
Tahun 2008 rasio TPS di Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 63,4. Besarnya angka
ini sayangnya tidak berlajut sampai tahun berikutnya, karena tahun 2009 turun menjadi
49,37, lalu tahun 2010 turun sangat signifikan menjadi 0,32. Namun keadaan ini sudah mulai
membaik di tahun 2011 yang naik menjadi 8,04, tetapi di tahun 2012 turun kembali menjadi
3,91. Berdasarkan hal tersebut, maka rasio TPS harus menjadi salah satu perhatian agar
kebersihan lingkungan di Kabupaten Seruyan tetap terjaga. Berikut adalah gambar fluktuasi
rasio tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk M2/orang dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2012.
0,001 0,001 0,001 0,001
0
0,0002
0,0004
0,0006
0,0008
0,001
0,0012
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐74
Gambar 2.39
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk M2/Orang
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa
Jabatan Tahun 2008-2012.
g. Rasio Rumah Layak Huni
Rasio rumah layak huni adalah perbandingan jumlah rumah layak huni dengan jumlah
penduduk. Rasio tersebut disajikan pada gambar di bawah ini.
Rasio rumah layak huni pada Kabupaten Seruyan tahun 2008 tercatat sebesar 48,45,
kemudian naik pada tahun 2009 menjadi 79,9. Tapi hal ini turun sangat signifikan menjadi 0
pada tahun 2010 sampai tahun 2012. Berikut adalah gambar rasio rumah layak huni dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.40
Rasio Rumah Layak Huni
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa
Jabatan Tahun 2008-2012.
63,4
49,37
0,32
8,043,91
0
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009 2010 2011 2012
48,45
79,99
0 0 00
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐75
h. Rasio Permukiman Layak Huni
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang
berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. Rasio permukiman layak huni adalah perbandingan luas permukiman layak huni
dengan luas wilayah permukiman secara keseluruhan. Indikator ini mengukur proporsi luas
pemukiman yang layak huni terhadap keseluruhan luas pemukiman.
Pada tahun 2009 besarnya rasio permukiman layak huni Kabupaten Seruyan sebesar
1, lalu pada tahun 2010 turun menjadi 0,98. Trend penurunan ini berlanjut sampai tahun
2012 yang turun kembali menjadi 0,73. Dengan hal tersebut, tergambarkan bahwa
pemukiman layak huni setiap tahunnya mengalami penurunan di Kabupaten Seruyan. Dengan
hal in maka dibutuhkan suatu tindakan agar pemukiman layak huni di Kabupaten Seruyan
menjadi meningkat. Berikut adalah gambar rasio permukiman layak huni Kabupaten Seruyan
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.41
Rasio Permukiman Layak Huni
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum
i. Panjang Jalan Dilalui Roda 4
Indikator ini menggambarkan keseluruhan panjang jalan di suatu wilayah yang dapat
dilalui oleh roda 4. Panjang jalan yang dilalui roda 4 dengan cara menjumlahkan panjang
jalan yang dapat dilalui roda 4 (empat) dibagi dengan jumlah penduduk di Kabupaten
Seruyan pada setiap tahunnya.
Panjang jalan yang dilalui roda 4 pada Kabupaten Seruyan pada tahun 2009 yaitu
781,97 km. pada tahun 2010 panjang jalan yang dilalui roda 4 tidak ada penambahan dan
pengurangan, sehingga inidkator ini konstan setiap tahunnya sampai tahun 2012. Berikut
adalah panjang jalan yang dilalui roda 4 di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012.
1 0,980,92
0,73
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐76
Gambar 2.42
Panjang Jalan Dilalui Roda 4 (Km)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
j. Jalan Penghubung Dari Ibukota Kecamatan Ke Kawasan Pemukiman Penduduk
(Minimal Dilalui Roda 4)
Indikator ini menunjukkan panjang jalan di suatu kawasan pemukiman yang belum
dilalui kendaraan roda 4. Indikator ini dihitung dengan cara menjumlahkan kawasa
pemukiman penduduk yang belum dilalui kendaraan roda 4 dibagi dengan jumlah seluruh
kawasan pemukiman penduduk dikali dengan 100%.
Pada tahun 2009 jalan penghubung dari ibukota ke kawasan pemukiman penduduk
di Kabupaten Seruyan sebesar 59,28%, naik menjadi 154,38% pada tahun 2010, kemudian
naik kembali pada tahun 2012 menjadi 159,28%. Berikut adalah gambar jalan penghubung
dari ibukota ke kawasan pemukiman penduduk pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.43
Jalan Pengubung Dari Ibukota Kecamatan Ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Minimal
Dilalui Roda 4) (%)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
781,97 781,97 781,97 781,97
0
200
400
600
800
1000
2009 2010 2011 2012
59,28
154,38 155,38 159,28
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐77
k. Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam)
Indikator panjang jalan dalam kondisi baik digunakan untuk mengidentifikasi kualitas
jalan dari keseluruhan panjang jalan. Inidkator ini dihitung dengan menghitung panjang jalan
kabupaten dalam kondisi baik dibagi dengan panjang seluruh jalan kabupaten di Kabupaten
Seruyan dikali denga 100%.
Tahun 2009 panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik sebesar 4,93%, lalu naik
pada tahun menjadi 18,84%. Trend kenaikan indicator ini berlanjut sampai tahun 2012
menjadi sebesar 29,15%.Berikut adalah tabel panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.46
Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Panjang Jalan Kabupaten
Dalam Kondisi Baik
20,202 85,43 101,17 132,14 132,14
2. Panjang Seluruh Jalan
Kabupaten Di Kabupaten
Seruyan
409,48 453,38 453,38 453,38 453,38
3. Panjang Jalan Kabupaten
Dalam Kondisi Baik
4,93 18,84 22,31 29,15 29,15
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (Data Diolah)
l. Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran Pembuangan Air
(Minimal 1,5m)
Indikator ini menggambarkan panjang jalan di suatu wilayah yang dilengkapi dengan
trotoar dan drainase/saluran pembuangan air. Indikator ini dihitung dengan menghitung
panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase dibagi dengan panjang seluruh jalan
kabupaten dikali dengan 100%.
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran air sebesar 0,5%, lalu naik
menjadi 0,7% pada tahun 2010. Trend positif ini berlanjut sampai tahun 2012 yaitu menjadi
sebesar 1,1%. Berikut adalah gambar panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/saluran pembuangan air di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐78
Gambar 2.44
Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran Pembuangan Air
(Minimal 1,5m) (%)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
m. Sempadan Jalan Yang Dipakai Pedagang Kaki Lima atau Bangunan Rumah Liar
Indikator ini menggambarkan panjang sempadan jalan yang digunakan oleh
pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar. Indikator ini dihitung denga menghitung
panjang sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan liar dibagi
dengan penjang seluruh jalan sempadan kabupaten dikali 100%.
Tahun 2009, sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan liar
sebesar 0,02%. Pada tahun 2010 sampai dengan 2012 indikator ini tidak mengalami
kenaikan dan penurunan, tetap konstan dengan angka sebesar 0,02%. Berikut adalah tabel
sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar dari tahun
2009 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.47
Sempadan Jalan Yang Dipakai Pedagang Kaki Lima atau Bangunan Rumah Liar
Tahun 2009 - 2012 (%)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Panjang sempadan jalan yang dipakai
pedagang kaki lima atau bangunan
rumah liar
0,1 0,1 0,1 0,1
2. Panjang Seluruh Sempadan Jalan
Kabupaten
453,38 453,38 453,38 453,38
3. Sempadan jalan yang dipakai
pedagang kaki lima atau bangunan
rumah liar
0,02 0,02 0,02 0,02
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Data Diolah)
0,5
0,7
0,9
1,1
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐79
n. Sempadan Sungai Yang Dipakai Bangunan Liar
Indikator ini menggambarkan panjang sempadan sungai yang digunakan oleh
bangunan liar. Indikator ini dihitung dengan menghitung panjang sempadan sungai yang
dipakai bangunan liar dibagi dengan panjang seluruh sempadan sungai kabupaten Seruyan
dikali dengan 100%.
Pada tahun 2009 sempadan sungai yang dipaki bangunan liar sebasar 1%. Keadaan
ini terjadi juga sampai dengan tahun 2010 dengan besar 1%. Pada tahu 2012 besar nilai
indikator ini tetap konstan pada 1%. Dengan hal ini artinya bahwa belum ada penambahan
panjang sempadan sungai yang digunakan oleh bangunan liar. Indikator ini dihitung dengan
menghitung panjang sempadan sungai yang dipakai bangunan liar maupun dengan panjang
seluruh sempadan sungai kabupaten Seruyan sampai dengan tahun 2012. Berikut adalah
tabel sempadan sungai yang dipakai bangunan liar.
Tabel 2.48
Sempadan Sungai Yang Dipakai Bangunan Liar
Tahun 2009 - 2012 (%)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Panjang sempadan jalan yang dipakai
pedagang kaki lima atau bangunan
rumah liar
3,5 3,5 3,5 3,5
2. Panjang Seluruh Sempadan Sungai
Kabupaten
350 350 350 350
3. Sempadan jalan yang dipakai
pedagang kaki lima atau bangunan
rumah liar
1 1 1 1
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Data Diolah)
o. Drainase Dalam Kondisi Baik
Drainase berfungsi untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan
salinitas. Drainase merupakan salah satu cara untuk membuang kelebihan air yang tidak
diinginkan pada suatu daerah. Selain itu tujuan dari drainase adalah salah satu unsur dari
prasarana kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih dan sehat.
Perhitungan drainase dalam kondisi baik dihitung dengan meiihat panjang drainase
tersumbat pembuangan aliran air dibagi degan panjang seluruh seluruh drainase di daerah
Kabupaten Seruyan dikali dengan 100%.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐80
Pada tahun 2009 besar drainase dalam kondisi baik sebesar 1,8km, kemudian naik
menjadi 2km. Trend positif ini berjalan terus sampai dengan tahun 2011 dan tahun 2012,
sehingga pada tahun 2012 besar drainase dalam kondisi baik ini sebesar 3,2%.
Gambar 2.45
Drainase Dalam Kondisi Baik (km)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
p. Pembangunan Turap Di Wilayah Jalan Penghubung Dan Aliran Sungai Rawan
Longsor Lingkungan Kewenangan Kota
Indikator ini menggambarkan persentase kegiatan pembangunan turap di lokasi jalan
penghubung dan aliran sungai rawan longsor pada seluruh lokasi yang rawan
longsor.Indikator ini dihitung dengan cara menghitung jumlah lokasi pembangunan turap di
wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor dibagi dengan jumlah seluruh
wilayah rawan longsor dikali dengan 100%.
Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor
lingkungan kewenangan kota, baru dibangun pada tahun 2012. Sehingga pada tahu 2012
tercata indikator ini sebesar 0,2km. Berikut adalah tabel pembangunan turap di wilayah
jalan oenghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkungan kewenangan pada tahun 2009
sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.49
Pembangunan Turap Di Wilayah Jalan Penghubung Dan Aliran Sungai Rawan
Longsor Lingkungan Kewenangan Kota
Tahun 2009 – 2012 (km)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Pembangunan Turap Di Wilayah Jalan
Penghubung Dan Aliran Sungai Rawan
Longsor Lingkungan Kewenangan Kota
0 0 0 0,2
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum
1,8 22,5
3,2
0
1
2
3
4
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐81
q. Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik
Jaringan irigasi dalam kondisi baik adalah saluran, bangunan dan bangunan
pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi dalam kondisi baik di suatu
wilayah. Ini=dikator ini dihitung dengan cara menhitung luas irigasi kabupaten dalam kondisi
baik dibagi dengan luas irigasi kabupaten dikali dengan 100%.
Luas irigasi Kabupaten Seruyan dalam keadaan baik pada Kabupaten Seruyan tahun
2008 sebesar 26,04, kemudian naik sigifikan mencapai angka 55,38, tetapi hal ini tidak
berlanjut sampai tahun 2010, tahun 2010 tercatat Luas irigasi Kabupaten Seruyan dalam
keadaan baik turun menjadi 12.01, kemudian pada tahun 2011 terjadi trend yang membaik
yaitu trend positif naik menadi 18,85 dan berlajut naik hingga tahun 2012 mencapai angka
41,75. Berikut adalah gambar Luas irigasi Kabupaten Seruyan dalam keadaan baik tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.46
Luas Irigasi Kabupaten Dalam Keadaan Baik (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun
2008-2012.
4) Perumahan
a. Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Rumah tangga pengguna air bersih merupakan indikator yang menghitung persentase
rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota rumah
tangga. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah rumah tangga pengguna air bersih
dibagi denga jumlah seluruh rumh tangga dikali denga 100%.
Rasio rumah tangga pengguna air bersih di Kabupaten Seruyan pada tahun 2008
tercatat sebesar 25,43%. Tahun 2009 turun menjadi 22%. Trend ini terus menurun setiap
tahunnya, trend ini berlanjut sampau tahun 2010 yang kembali turun sampai 8,22%. Tahun
2011 indikator ini sangat turun signifikan dari tahun 2008, pada tahun 2011 indikator ini
tercatat sebesar 0%. Tetapi pada tahun 2012 mulai naik kembali dengan tercatat sebesar
26,04
55,38
12,0118,85
41,75
0
20
40
60
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐82
12,5%. Berikut adalah gambar rumah tangga pengguna air bersih dari tahun 2008 sampai
denga tahun 2012.
Gambar 2.47
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Rumah Tangga Bersanitasi
Rumah Tangga Ber-Sanitasi adalah persentase rumah tangga yang memiliki
sanitasi/jamban sendiri disetiap rumah atau dengan kata lain tidak menggunakan jamban
bersama serta memiliki tangki septik sendiri.
Cara perhitungan persentase rumah tangga bersanitasi dilakukan dengan cara
menjumlahkan rumah tangga bersanitasi dibagi dengan jumlah seluruh rumah tangga dikali
dengan 100%.
Pada tahun 2008 persentase rumah tangga bersanitasi tercatat sebesar 80% tetpai
hal yang membanggakan di tahun 2008 tidak berlanjut di tahun berikutnya. Pada tahun
2009 turun menjadi 27,35%, dan hal tersebut turun signifikan menjadi 0% dan hal ini
berlanjut sampai 2012 yaitu sebesar 0%. Berikut adalah persentase rumah tangga
bersanitasi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.48
Rumah Tangga Bersanitasi (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
25,4322
8,22
0
12,5
0
10
20
30
2008 2009 2010 2011 2012
80
27,35
0 0 00
50
100
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐83
c. Lingkungan Pemukiman Kumuh
Lingkungan kumuh merupakan kondisi lingkungan pemukiman yang telah mengalami
penurunan kualitas secara fisik, ekonomi dan budaya serta lokasi sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah kabupaten/kota. Indikator ini dihitung dengan menghitung luas lingkungan
permukiman kumuh dibagi dengan luas wilayah dikali dengan 100%.
Tahun 2009 lingkungan pemukimankumuh di Kabupaten Seruyan tercatat sebsar 15%.
Tahun 2009 tercatat turun sebesar 12,5%, kemudia tahun 2010 turun sangat signifikan
menjadi 0%, dan hal ini terjadi sampai dengan tahun 2012 yaitu sebsar 0%. Hal ini sangat
membanggakan karena dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terus menunjukkan
trend yang turun. Sehingga pada Kabupaten Seruyan sampai dengan tahun 2012 tidak
terdapat liingkungan pemukiman kumuh. Berikut adalah gambar lingkungan pemukiman kumuh
pada Kabupaten Seruyan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.49
Lingkungan Pemukiman Kumuh (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
5) Penataan Ruang
a. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan
perlindungan, yangditetapkan dengan kriteria:
Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi;
berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan
dan jalur; dan
didominasi komunitas tumbuhan.
15
12,5
0 0 00
2
4
6
8
10
12
14
16
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐84
Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tamping
lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan perkotaan paling sedikit
30% (tiga puluh persen). Indikator ini dihitung dengab meghitung luas ruang terbuka hijau
dibagi dengan luas wilayah ber HPL/HGB.
Tahun 2008 inidkator ini tercata sebsar 90, lalu turun signifikan menjadi 17,45%,
berikutnya turun kembali menjadi 0% sampai denga tahu 2012 yaitu tetap sebsar 0%.
Berikut adalah gambar rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB.
Gambar 2.50
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Rasio Bangunan ber- IMB per Satuan Bangunan
Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah
kabupaten/kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah,
memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan
administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Bangunan gedung adalah wujud fisik
hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai
tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
Indikator ini dihitung dengan cara menjumlahkan bangunan yang memiliki IMB dibagi
dengan jumlah bangunan.
Tahun 2009 inidkator ini tercata sebsar 3%, lalu naik menjadi 4%, dan trend positif
inin terus terjadi sampai dengan tahun 2012 yaitu sebesar 6%. Dengan hal ini artinya bahwa
setiap tahunnya, semakin banyak angunan yanv sudah memiliki IMB di Kabupaten Seruyan.
Berikut adalah gambar rasio bangunan yang memiliki IMB per satuan bangunan.
90
17,45
0 0 00
20
40
60
80
100
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐85
Gambar 2.51
Rasio Bangunan Ber-IMB Per Satuan Bangunan (%)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
6) Perencanaan Pembangunan
a. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA
Dokumen perencanaan RPJPD setiap tahunnya sangat dibituhkan, karena hasil
evaluasi kinerja RPJPD periode sebelumnya dugunakan untuk menyusun dokumen RPJPD
periode berikutnya.
Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, kabupaten Seruyan selalu memiliki
dokumen perencana RPJPD yang terlah ditetapkan dengan PERDA.Berkut adala tabel
tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 pada Kabuapten Seruyan.
Tabel 2.50
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yang telah
ditetapkam dengan PERDA
Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA
Dokumen perencanaan RPJMD setiap tahunnya sangat dibituhkan, karena hasil
evaluasi kinerja RPJMD periode sebelumnya dugunakan untuk menyusun dokumen RPJMD
periode berikutnya.
Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, kabupaten Seruyan selalu memiliki
dokumen perencanaan RPJMD yang terlah ditetapkan dengan PERDA.Berkut adala tabel
34
56
0
2
4
6
8
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐86
tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 pada Kabuapten Seruyan.
Tabel 2.51
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Tersedianya dokumen
perencanaan RPJMD yang telah
ditetapkam dengan PERDA
Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
c. Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERKADA
Dokumen perencanaan RKPD setiap tahunnya sangat dibituhkan, karena hasil evaluasi
kinerja RKPD periode sebelumnya dugunakan untuk menyusun dokumen RKPD periode
berikutnya.
Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, kabupaten Seruyan selalu memiliki
dokumen perencanaan RKPD yang terlah ditetapkan dengan PERDA.Berkut adala tabel
tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERDA tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 pada Kabuapten Seruyan.
Tabel 2.52
Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Tersedianya dokumen
perencanaan RKPD yang telah
ditetapkam dengan PERDA
Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
d. Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD
Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD dihitung dengan menjumlahkan program
RKPD tahu berkenaan dibagi dengan jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan tahun
berkaan dikali dengan 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 100%, lalu naik menjadi 134,2% pada
tahun 2009, lalu naik signifikan menjadi 212,72% pada tahun 2010, tetapi pada tahun 2011
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐87
turun menjadi 182% dan pada tahun 2012 turun kembali menjadi 166,36%. Berikut adalah
gambar penjabaran program RPJMD kedalam RKPD pada tahun 2008 sampai dengan tahun
2012 di Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.52
Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD Pada Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
7) Perhubungan
a. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum
Arus penumpang angkutan umum adalah jumlah arus penumpang angkutan umum
seperti bus, kereta api, kapal laut, pesawat udara yang masuk dan keluar daerah selama 1
(satu) tahun.
Data arus penumpang angkutan umum (pesawat udara) yang masuk/keluar selama
satu tahun periode 2009 sampai dengan 2012 menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2009
tercatat sebesar 684 orang, naik menjadi 827 orang pada tahun 2010, lalu naik kembali
menjadi 985 orang pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 naik siginifikan menjadi 3.163
orang. Hal ini menggambarkan bahwa semakin banyak orang di Kabupaten Seruyan yang
menggunakan pesawat terbang untuk aktifitas. Berikut adalah gambar jumlah arus
penumpang angkutan umum (pesawat terbang) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
pada Kabupaten Seruyan.
100
134,2
217,72
182166,36
0
50
100
150
200
250
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐88
Gambar 2.53
Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum (Pesawat Udara) Yang Masuk/Keluar Daerah
Tahun 2009 – 2012 (orang)
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
b. Jumlah Ijin Trayek
Izin Trayek adalah izin untuk mengangkut orang dengan mobil bus dan/atau mobil
penumpang umum pada jaringan trayek. Jaringan trayek terdiri atas:
a. jaringan trayek lintas batas negara;
b. jaringan trayek antarkota antarprovinsi;
c. jaringan trayek antarkota dalam provinsi;
d. jaringan trayek perkotaan; dan
e. jaringan trayek perdesaan.
Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang
dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan
jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Jaringan Trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek
yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang. Indikator ini dihitung
dengan menjumlahkan ijin trayek yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah penduduk.
Rasio ijin trayek pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun
2011 datanya masih tercatat 0. Namun pada Tahun 2012 jumlah ijin trayek yang diterbitkan
sebanyak 4.
Tabel 2.53
Jumlah Ijin Trayek Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Ijin Trayek yang dikeluarkan
Bidang TLSP
0 0 0 4
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
684 827985
3163
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐89
c. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum
Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang diimpor,
baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan agar
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian dimaksud meliputi:
uji tipe yaitu pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang
dilakukan terhadap landasan Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Bermotor dalam
keadaan lengkap dan penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor
yang dilakukan terhadap rumahrumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta tempelan,
dan Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi tipenya.
uji berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang,
kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di Jalan, meliputi
pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor dan pengesahan hasil uji.
Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan uji KIR agkutan umum di setiap kabupaten
pada setiap tahunnya. Pencatatan jumlah uji KIR dimulai tahun 2010 yaitu tercatat 914 unit,
lalu naik menjadi 1.126 unit pada tahun 2011, kemudian tahun 2012naik menjadi 1.303 unit.
Berikut adalah tabel jumlah KIR angkutan umum tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.54
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Uji Kir Angkutan Umum - 914 Unit 1.126
Unit
1.303
Unit
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
d. Jumlah Pelabuhan Laut/Dermaga/Udara/Terminal Bis
Pelabuhan laut diartikan sebagai sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, danau
untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
Pelabuhan Udara/bandara bisa diartikan sebagai sebuah fasilitas untuk menerima
pesawat dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
Terminal bus dapat diartikan sebagai prasarana transportasi jalan untuk keperluan
menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda
transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum
Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan pelabuhan laut, udara dan terminal bis di
Kabupaten Seruyan. Tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 tercatat indikator ini konstan
pada 1unit. Berikut adalah tabel jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bus pada tahun
2009 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐90
Tabel 2.55
Jumlah Pelabuhan Laut/Dermaga/Udara/Terminal Bis Tahun 2009-2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Pelabuhan Laut 1 unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit
2. Jumlah Pelabuhan Dermaga 35 unit 39 Unit 45 Unit 50 Unit
3. Jumlah Pelabuhan Udara / Bandara - 1 Unit 1 Unit 1 Unit
4. Jumlah Terminal Bis 1 unit 2 Unit 3 Unit 3 Unit
5. Jumlah Pelabuhan Laut/dermaga/ Udara/Terminal Bis
37 unit 43 Unit 50 Unit 55 Unit
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
e. Angkutan Darat
Indikator ini digunakan untuk mengetahui berapa persen angkutan darat yang ada di
Kabupaten Seruyan untuk melayani jasa transportasi untuk penumpang angkutan darat.
Indikator ini dihitung dengan cara menjumlahkan angkutan darat dibagi dengan jumlah
penumpang angkutan darat dikali dengan 100%.
Tahun 2010 indikator ini tercatat sebesar 0,14% dan kondisi ini masih tetap bertahan
sampai tahun 2011. Sedangkan tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 0,15%. Ini
menunjukkan terjadi sedikit peningkatan pelayanan angkutan darat di Seruyan. Namun
demikian, pelayanan angkuta darat masih perlu mendapat perhatian di tahun-tahun
mendatang.
Gambar 2.54
Angkutan Darat (%) Tahun 2010-2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
0,14% 0,14%
0,15%
0,14%
0,14%
0,14%
0,14%
0,14%
0,14%
0,14%
0,14%
0,14%
0,15%
0,15%
2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐91
f. Kepemilikan KIR Angkutan Umum
Uji KIR angkutan umum sangat penting untuk kelamatan berkendara di jalan umum,
sehingga kepemilikan KIR angkutan umum sangat penting untuk keselamatan berkendara di
jalan umum. Indikator ini mulai dilakukan pencatatan pada tahun 2010.
Pada tahun 2010 tercatat kepemilikan KIR angkutan umum sebanyak 92 unit,
kemudian naik menjadi 102 unit dan naik kembali menjadi 117 unit pada tahun 2012. Berikut
adalah tabel kepemilikan KIR angkutan umum dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.56
Kepemilikan KIR Angkutan Umum Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Kepemilikan KIR Angkutan Umum - 92 Unit 102 Unit 117 Unit
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
g. Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR)
Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa lama setiap angkutan umum dalam
melakukan uji KIR. Indikator ini dihitung berdasarkan jangka waktu proses pengujian angkutan
umum.
Lama pengujian KIR dari tahun 2009 sampai tahun 2012 yaitu konstan dengan
memakan waktu 1 jam. Berikut adalah tabel lama pengujian KIR dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.57
Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Lama Pengujian Kelayakan Angkutan
Umum (KIR) 1 Jam 1 Jam 1 Jam 1 Jam
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
h. Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum
Indikator ini digunakan untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluakan oleh
para pemilik kendaraan angkutan umum dalam setiap melakukan uji KIR. Indikator ini dihitung
dengan berapa besar biaya pengujian kelayakan angkutan umum setiap tahun.
Indikator ini dimulai pencatatan pada tahun 2010. Tahun 2010 tercatat biaya uji KIR
sebsar Rp. 110.000, dan hal ini konstan sampai tahun 2012 yaitu sebesar Rp.110.000.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐92
Tabel 2.58
Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum -
Rp
110.000
Rp
110.000
Rp
110.000
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
i. Pemasangan Rambu-Rambu
Rambu-rambu sangat dibutuhkan keselamatan tansportasi, karena rambu-rambu
berfungsi untuk memberi tahu apa saja yang terdapat dalam setiap perjalanan darat, air
maupun udara bagi pengendara.
Indikator ini baru mulai dilakukan pencatatan pada tahun 2010. Tahun 2010 tercatat
pemasangan rambu-rambu di Kabupaten Seruyan sebanyak 51,85%, tahun 2011 meningkat
menjadi 83,05%, namun pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 79,73%. Berikut
disajikan tabel pemasangan rambu-rambu di Kabupaten Seruyan dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2012.
Tabel 2.59
Pemasangan Rambu-Rambu Tahun 2010 - 2012
No. Uraian 2010 2011 2012
1. Jumlah Pemasangan Rambu 56 49 59
2. Jumlah Rambu-rambu yang seharusnya tersedia
108 59 74
3. Pemasangan rambu-rambu 51,85% 83,05% 79,73% Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
8) Lingkungan Hidup
a. Persentase Penanganan Sampah
Penanganan sampah merupakan hal sangat penting guna menciptakan lingkungan
yang bersih, nyaman dan sehat. Indkator dihitung dengan menghitung volume sampah yang
ditangani dibagi dengan volume produksi sampah ddikali engan 100.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 85,4%, tahun 2009 turun sangat signifikan
menjadi 24,57%, lalutahun 2010 turun kembali menjadi 12,04%, kemudian sampai dengan
tahun 2012 trend terus negatif turun hingga sebesar 6%. Berikut adalah gambar persentase
pananganan sampah dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐93
Gambar 2.55
Persentase Penanganan Sampah (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Persentase Penduduk Berakses Air Minum
Syarat-syarat air minum menurut Kementerian Kesehatan adalah tidak berasa, tidak
berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber
alam dapat diminum oleh manusia, terdapat resiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri
(misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan
memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini. Cara menghitung indikator ini adalah penduduk berakses air
minum dibagi dengan jumlah penduduk di Kabupaten Seruyan dikali 100%.
Tahun 2008, persentase penduduk berakses air minum sebsar 0,65, pada tahun 2009
angkanya masih sama yaitu 0,65. Selanjutnya tahun 2009 menunjukkan trend yang positif
yaitu dengan adanya jkenaikan menjadi 1,23%, tetapi pada tahun 2012 turun sedikit
menjadi 1,21%. Dengan melihat angka tersebut, masih sangat sedikit penduduk di Kabupaten
Seruyan yang berakses air minum. Berikut adalah tabel persentase penduduk berakses air
minum dan tabel kategori pelanggan dan banyaknya air minum yang disalurkan oleh PDAM
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
85,4
24,57
13,049,47
60
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐94
Tabel 2.60
Persentase Penduduk Berakses Air Minum Tahun 2009 – 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Persentase penduduk berakses
air minum 0,65 0,65 0,69 1,23 1,21
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Berikut ini disajikan kategori pelanggan dan banyaknya air minum yang disalurkan
oleh PDAM di Seruyan.
Tabel 2.61
Kategori Pelanggan dan Banyaknya Air Minum yang Disalurkan oleh PDAM (M3)
Golongan Pelanggan
Customer Groups
Pelanggan
Costumer
Disalurkan (M3)
Water Quantity
(1) (2) (3)
I. Sosial
1. Sosial Umum 6 716
2. Sosial Khusus 7 1 484
II. Non Niaga
1. Rumah Tangga 1 665 380 023
2. Inst.Pemerintah 89 45 824
III. Niaga
1. Niaga Kecil 5 2 322
2. Niaga Besar 1 931
IV. Industri
1. Industri Kecil 0 0
2. Industri Besar 0 0
V. Khusus
Warung Air/ Terminal Air 0 0
Air Pelabuhan 1 28
Jumlah/ Total 2012 1 774 431 328
2011 1 759 337 295
2010 971 251 546
2009 889 212 977
2008 877 158 906
Sumber: Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐95
c. Pencemaran Status Mutu Air
Indikator ini untuk menghitung berapa besar pencemaran status mutu air di Kabupaten
Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dengan cara penghitungannya yaitu
luas area permukiman tertata dibagi dengan luas area permukiman keseluruhan dikali 100%.
Tahun 2009 pencemaran status mutu air tercatat sebesar 33,3%, lalu naik menjadi
42,33% pada tahun 2010, namun turun menjadi 20,30% pada tahun 2011. Tetapi tahun
2012 naik kembali menjadi 29,30%. Berikut adalah tabel pencemaran status mutu air pada
tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan
Tabel 2.62
Pencemaran Status Mutu Air Tahun 2009 - 2012 (%)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Pencemaran status mutu air 33,33% 42,33% 20,30% 29,30%
Sumber: Badan Lingkungan Hidup
d. Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal
Indikator ini untuk melihat seberapa besar cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan Amdal di Kabupaten Seruyan. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan
perusahaan wajib Amdal yang telah diawasi dibagi dengan jumlah seluruh perusahaan wajib
Amdal dikali 100%.
Indikator ini baru dimulai pencatatannya pada tahun 2010. Tahun 2010 tercatat
sebesar 9,32%, namun tahun 2011 trendnya mulai negatif sehingga turun menjadi 6,77%,
dan pada tahun 2012 turun menjadi 2,33%. Berikut adalah tabel cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan Amdal tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten
Seruyan.
Tabel 2.63
Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal Tahun 2009 - 2012 (%)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Cakupan Pengawasan Terhadap
Pelaksanaan AMdal - 9,32% 6,77% 2.,33%
Sumber: Badan Lingkungan Hidup
e. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk adalah jumlah daya
tampung tempat pembuangan sampah per 1.000 jumlah penduduk. Cara menghitung tempat
pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk yaitu dengan cara menjumlahkan daya
tampung tempat pemakaman umum dibagi dengan jumlah peduduk di Kabupaten Seuyan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐96
dikali dengan 100% pada setiap tahunnya.
Tahun 2008 TPS di Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 63,4. Besarnya angka ini
sayangnya tidak berlajut sampai tahun berikutnya, karena tahun 2009 turun menjadi 49,37,
lalu tahun 2010 turun sangat signifikan menjadi 0,32. Namun keadaan ini sudah mulai
membaik di tahun 2011 yang naik menjadi 8,04, tetapi di tahun 2012 turun kembali menjadi
3,91. Berdasarkan hal tersebut, maka TPS harus menjadi salah satu perhatian agar
kebersihan lingkungan di Kabupaten Seruyan tetap terjaga.
Gambar 2.56
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk (M3/org) (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
f. Penegakan Hukum Lingkungan
Indikator ini untuk menghitung berapa besar kasus lingkungan yang sudah diselesaikan
oleh Pemerintah Daerah. Indikator ini dihitung dengan cara menjumlahkan kasus lingkungan
yang diselesaikan Pemda dibagi dengan jumlah kasus lingkungan yang ada dikali 100%.
Tahun 2008 penegakan hokum lingkungan masih 0%, tetapi tahun 2009 penegakan
hukum lingkungan naik sangat signifikan menjadi 100%, dan keadaan baik ini berlangsung
setiap tahunnya sampai dengan tahun 2012 dengan angka yang tetap konstan yaitu sebesar
100%. Dengan hal ini artinya Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan sudah mampu sagat
baik dalam menyelesaikan seluruh kasus lingkungan yang ada. Berikut adalah gambar
penegalan hukum lingkungan di Kabupaten Seruyan dai tahun 2008 sampai dengan tahun
2010.
63,4
49,37
0,32
8,043,91
0
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐97
Gambar 2.57
Penegakan Hukum Lingkungan (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
9) Pertanahan
a. Persentase Luas Lahan Bersertifikat
Prosentase luas lahan bersertifikat adalah proporsi jumlah luas lahan bersertifikat
(Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Milik, Hak Pengeloalaan Lahan) terhadap luas
wilayah daratan. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui tertib administrasi sebagai
kepastian dalam kepemilikan. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan luas lahan
bersertifikat dibagi denganjumlah penduduk dikali 1000.
Tahun 2008 persentase luas lahan berserifikat tercatat masih0%, lalu tahun 2009 naik
sangat signifikan menjadi 73,95%, tetapi kenaikan sangat signifikan ini tidak terjadi pada
tahun 2010, tahun 2010 ternyata mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu menjadi
10,5% dan turun kembali menjadi 6,4% pada tahun 2011, lalu tahun 2010 konstan dengan
tetap sebesar 6,4%. Berikut adalah persentase luas lahan bersertifikat di Kabupaten Seruyan
dari tahun 2008 sampai degan tahun 2012.
0
100 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐98
Gambar 2.58
Persentase Luas Lahan Bersertifikat (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Penyelesaian Kasus Tanah Negara
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar penyelesaian kasus tanah negara
yang diselesaikan. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan kasus yang diselesaikan
dibagi dengan jumlah kasus yang terdaftar dikali dengan 100%.
Penyelesaian kasus tanah Negara tahun 2008 tercatat masih 0%%, lalu pada tahun
2009 naik signifikan menjadi 20% dan tahun 2010 juga mengalami kenaikan yang sangat
signifikan yaitu menjadi 75%. Keadaa ini tetap bertahan sampai tahun 2012 yaitu tetap
konstan dengan dengan angka tercatat sebesar 75%. Berikut adalah gambar penyelesaian
kasus tanah Negara dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.59
Penyelesaian Kasus Tanah Negara (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
0
73,95
10,56,4 6,4
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2008 2009 2010 2011 2012
0
20
75 75 75
0
20
40
60
80
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐99
c. Penyelesaian Izin Lokasi
Indikator ini digunakan ntuk melihat berapa jumlah lokasi yang sudah dikeluarkan
ijinnya oleh pemda terhadap permohonan ijin lokasi. Indikator ini dihitung dengan
menjumlahkan ijin lokasi dibagi dengan permohonan ijin lokasi dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat 0%, tahun 2009 naik signifikan menjadi 60%, lelu
tahun 2010 naik menjadi 65%, tahun 2011 naik sedikit hanya 0,11% yaitu menjadi 65,11%,
tahun 2012 penyelesaian izin lokasi konstan dengan angka tercatat yaitu 65,11%. Berikut
adalah gambar penyelesaian izin lokasi di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012.
Gambar 2.60
Penyelesaian Izin Lokasi (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
10) Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Rasio Penduduk berKTP Per Satuan Penduduk
Rasio penduduk ber-KTP adalah perbandingan jumlah penduduk usia 17 tahun ke
atas yang ber-KTP terhadap jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas atau telah menikah.
Indikator ini dihitung dnegan menjumlahkan penduduk usia diatas 12 tahun yang memiliki KTP
dibagi dengan jumlah penduduk atau telah menikah.
Indikator ini tahun 2009 tercatat sebesar 0,77 dan naik menjadi 0,79 pada tahun
2010. Tahun 2011 indikator ini tercatat konstan yaitu 0,79, namun terjadi kenaikan pada
tahun 2012 menjadi 0,89. Berikut adalah tabel rasi penduduk berKTP per satuan penduduk
dari tahun 209 sampai dengan tahun 2012.
0
6065 65,11 65,11
0
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐100
Tabel 2.64
Rasio Penduduk berKTP Per Satuan Penduduk Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Rasio penduduk berKTP per satuan
penduduk 0.77 0.79 0,79 0,89
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
b. Rasio Bayi Berakte Kelahiran
Rasio bayi berakte kelahiran adalah perbandingan jumlah bayi lahir dalam 1 tahun
yang berakte
kelahiran terhadap jumlah bayi lahir pada tahun yang sama. Indikator ini dihitung dengan
menjumlahkan perduduk yang memiliki KK dibagi dengan jumlah penduduk yang telah
menikah.
Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 15.892, tahun 2010 25.332, tahun 2011
naik menjadi 41.825 lalu tahun 2012 naik signifikan menjadi 49.022. Indikator ini terus
mengalami trend yang positif naik setiap tahunnya. Dengan hal tersebut artinya bahwa
juamlah penduduk yang memiliki KK setiap tahunnya selalu bertambah. Berikut adalah rasio
bayi berakte kelahiran dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.65
Rasio Bayi Berakte Kelahiran Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Rasio bayi berakte kelahiran 15.892 25.332 41.825 49.022
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
c. Rasio Pasangan Berakte Nikah
Rasio pasangan berakte nikah adalah perbandingan jumlah pasangan nikah berakte
nikah terhadap jumlah keseluruhan pasangan yang telah menikah. Indikator ini dihitung
dengan menjumlahkan psangan nikah yang memiliki akte kelahiran dibagi dengan jumlah
pasangan nikah di Kabupaten Seruyan.
Tahun 2009 indikator ini tercatat 1.353, tahun 2010 tercatat 1.418, tahun 2011 naik
siginifikan menjadi 1.752 dan tahun 2012 juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 1.863.
Indikator ini terus mengalami trend yang positif naik setiap tahunnya. Dengan hal tersebut
artinya bahwa pasangan yang nikah yang memiliki akte nikah terus bertambah setiap
tahunnya. Berikut adalah tabel rasio pasangan berkate nikah dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐101
Tabel 2.66
Rasio Pasangan Berakte Nikah Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Rasio pasangan berakte nikah 1.353 1.418 1.752 1.863
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
d. Kepemilikan KTP
Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa persen penduduk yang memiliki KTP dari
jumlah penduduk yang usianya lebih dari 17 tahun atau sudah menikah. Indikator ini dihitung
dengan menjumlahkan penduduk yang sudah memiliki KTP dibagi dengan jumlah penduduk
wajib KTP daikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0% namun tahu 2009 naik signifikan menjadi
76,97%, tahun 2010 naik menjadi 79%, tahun 2011 turun sedikit menjadi 78,98% dan naik
menadi 88,59% pada tahun 2012. Indikator ini terus mengalami trend yang positif naik
setiap tahunnya. Dengan ha tersebut artinya bahwa jumlah penduduk yang memiliki KTP
sudah semakin banyak setiap tahunnya. Berikut adalah gambar kepemilikan KTP di
Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.61
Kepemilikan KTP (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
e. Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen penduduk yang sudah memiliki
akta kelahiran. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan penduduk yang sudah memiliki
akta kelahiran dibagi dengan jumlah penduduk dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0%, tahun 2009 tercatat sebsar 30,05%,
tahun 2010 naik signifikan menjadi 181,7%, lalu naik kembali menjadi 250% dan terus naik
signifikan hingga tahun 2012 yaitu sebesar 303%. Indikator ini terus mengalami trend yang
0
76,97 79 78,9888,59
0
20
40
60
80
100
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐102
positif naik setiap tahunnya. Dengan hal tersebut artinya jumlah penduduk yang memilikia
akta nikah semakin bertambah setiap tahunnya. Berikut adalah gambar kepemilikan akta
kelahiran per 1000 penduduk.
Gambar 2.62
Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun
2008-2012.
f. Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK
Indikator ini digunakan untuk melihat KTP nasional yang digunakan di Kabupaten
Seruyan sudah berbasis NIK atau belum, karena untuk menghindari adanya KTP double atau
1 orang yang memiliki lebih dari 1 nomor induk kependudukan. Berikut adalah tabel
penerapan KTP Nasioanl Berbasis NIK. Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.67
Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Penerapan KTP Nasional
Berbasis NIK
Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diperlukan akses
seluas-luasnya terhadap perempuan untuk berperan aktif di semua bidang kehidupan dalam
rangka pemberdayaan untuk menuju kesetaraan gender. Untuk mengetahui peran aktif
perempuan dapat diukur dari partisipasi perempuan di lembaga pemerintah maupun swasta,
besarnya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
030,05
181,7
250303
0
100
200
300
400
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐103
a. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah proporsi
perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap jumlah seluruh pekerja
perempuan. Indikator ini dihitung dengan menghitung pekerja perempuan yang bekerja di
lembaga pemerintah dibagi dengan jumlah pekerja perempuan dibagi dengan jumlah
pekerja permpuan dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0%, tahun 2009 naik signifikan menjadi 9,8%
dan sampai denga tahun 2012 tetap konstan dengan angka tercatat sebesar 9,8%. Berikut
adalah gambar persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan.
Gambar 2.63
Persentase Partisispasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Partisipasi Agkatan Kerja Perempuan
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa jumlah partisipasi angkatan kerja
perempuan dari jumlah angkatan kerja perempuan. Indikator ini dihitung dengan
menjumlahkan pastisipasi angkatan kerja perempuan dibagi dengan jumlah angkatan kerja
perempuan dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0%, namun tahun 2009 naik menjadi 21,5%,
lalu hingga tahun 2012 indikator ini konstan tercatat 21,5%. Berikut adalah tabel pertisipasi
angkatan kerja perempuan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten
Seruyan.
0
9,8 9,8 9,8 9,8
0
2
4
6
8
10
12
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐104
Gambar 2.64
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a. Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga
Salah satu indikator keberhasilan keluarga berencana adalah penurunan rata-rata
jumlah anak per keluarga. Berikut adalah tabe; rata-rata anak per keluarga dari tahun
2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.68
Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2 2 2 2
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
b. Rasio Akseptor KB
Rasio akseptor KB adalah jumlah akseptor KB dalam periode 1 (satu) tahun per 1000
pasangan usia subur pada tahun yang sama. Indikator dhitung dengan menghitung jumlah
akseptor KB dibagi dengan jumlah pasangan usia subur dikali 100.
Tahun 2009 indikator ini tercatat 6,5, tahun 2010 naik signifikan menjadi 16,4, tahun
2011 turun siginifkan menjadi 2,5 dan tahun 2012naik sangat signifikan menjadi 49,8.
Indikator ini berfluktuasi setiap tahunnya. Berikut adalah tabel rasio aksepto KB dari tahun
2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupatn Seruyan.
0
21,5 21,5 21,5 21,5
0
5
10
15
20
25
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐105
Tabel 2.69
Rasio Akseptor KB Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Rasio akseptor KB 8,5 16,4 2,5 49,8
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
c. Cakupan Peserta KB Aktif
Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah peserta program KB yang
aktof dari jumlah pasangan subur yang ada di Kabupaten Seruyan setiap tahun. Indikator ini
dihitung dengan menghitung jumlah peserta program KB aktif dbagi dengan jumlah pasangan
usia subur dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0%, namun tahun 2009 naik siginifikan
menjadi 51,08%, tahun 2010 naik kembali menjadi 77,14% dan tahun 2011 naik kembali
menjadi 80,76, lalu tahun 2012 turun menjadi 74,4%. Berikut adalah tabel cakupan peserta
KB aktif tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.65
Cakupan Peserta KB Aktif
Tahun 2008 – 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
d. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Indikator bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah keluarga pra sejahtera dan
sejahtera I dari jumlah keluarga yang ada di Kabupaten Seruyan setiap tahun. Indikator ini
dihitung dengan menhitung jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I dibagi dengan
jumlah keluarga dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercata masih 0%, namun tahun 2009 naik sangat signifikan
menjadi 46,38%, namun pada tahun 2010 turun menjadi 38,41%, tahun 2011 turun sedikit
0
51,08
77,14 80,7674,4
0
20
40
60
80
100
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐106
menjasi 37,71% dan tahun 2012 tercatat sebesar 37,7%. Berikut adalah gambar keluarga
pra sejahtera dan keluarga sejahtera I dari tahun 2008 sampai denga tahun 2012 pada
Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.66
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
13) Sosial
a. Sarana Sosial Seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi
Indikator ini bertujuan untuk menunjukkan jumlah sarana social seperti panti asuhan,
panti jompo, pant rehabilitasi, rumah singgal dan lain-lanin yang terdapat di suatu daerah.
Tahun 2008 sarana social yang ada di Kabuputen Seruyan tercatat masih 0, tetapi tahun
2009 tercatat 6 buah, 2010 ada penambahn 1 buah yaitu menjadi 7 buah, tahun 2011
terdapat 6 buah panti asuhan dan tahun 2012 sama seperti tahun 2011 yaitu sebanyak 6
buah panti asuhan. Berikut adalah tabel sarana sosial yang terdapat pada Kabupaten
Seruyan.
Tabel 2.70
Sarana Sosial Seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Sarana Sosial Seperti Panti
Asuhan, {anti Jompo dan Panti
Rehabilitasi
0 6 Buah
7 Buah
6 Buah
Panti
Asuhan
6 Buah
Panti
Asuhan
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
0
46,3838,41 37,71 37,7
0
20
40
60
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐107
b. PMKS Yang Memperoleh Bantuan
Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah PMKS yang diberikan
bantuan dari jumlah PMKS yang seharusnya menerima bantuan. Indikator ini dihitung dengan
enhitung jumlah PMKS yang diberikan bantuan dibagi degan jumlah PMKS yang seharusnya
menerima bantuan dikali 100%.
Indikator ini tahun 2008 tercatat masih 0%, namun tauhun 2009 naik sangat signifikan
menjadi 57%, tetapi tahun 2010 turun sangat signifkan menjadi 17,23%, penurunan ini tidak
berlajut sampai dengan tahun 2011, tahun 2011 naik menjadi 24,6% dan tahun 2012 naik
kembali menjadi 47%. Berikut adalah gambar PMKS yang memperoleh bantuan dari tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 pada kabupaten Seruyan.
Gambar 2.67
PMKS Yang Memperoleh Bantuan
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
c. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Indikator digunakan untuk melihat berapa persen jumlah PMKS yang tertangani dari
jumlah PMKS yang ada setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah PMKS
yang tertangai dibagi dengan jumlah PMKS yang seharusnya menerima bantua dikali 100%.
Indikator ini tahun 2008 tercatat masih 0%, namun tauhun 2009 naik sangat signifikan
menjadi 57%, tetapi tahun 2010 turun sangat signifkan menjadi 17,23%, penurunan ini tidak
berlajut sampai dengan tahun 2011, tahun 2011 naik menjadi 24,6% dan tahun 2012 naik
kembali menjadi 47%. Berikut adalah gambar penanganan penangan penyandang masalah
kesejahteraan sosial dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada kabupaten Seruyan.
0
57
17,2324,6
47
0
10
20
30
40
50
60
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐108
Gambar 2.68
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
14) Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Tenaga kerja (man power) adalah penduduk
dalam usia kerja (dalam literatur 15-64 tahun). Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun.
Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu negara yang
dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika
mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut.
a. Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization) tenaga kerja dikatakan
sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan
program wajib belajar 9 tahun. Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang
bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan
potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja.
Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 47.740 dan tahun 2010 naik menjadi
62.6399, lalu tahun 2011 tercatat sebesar 72.384. Berikut adalah tabel angka partisipasi
angkatan kerja dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.71
Angka Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Angka Partisipasi Angkatan Kerja 47.740 62.639 72.384
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Pariwisata
0
57
17,2324,6
47
0
10
20
30
40
50
60
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐109
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah penduduk angkatan kerja
dari jumlah penduduk usia kerja yaitu umur 15-64 tahun setiap tahunnya. Indikator ini dihitung
dengan menghitung jumlah penduduk angkatan kerja dibagi dengan jumlah penduduk usia
kerja dikali dengan 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 86,25%, tahun 2009 turun sedikt sebesar
84,65% dan tahun 2010 juga mengalami penurunan yaitu menjadi 59,66%, namun pada
tahun 2011 naik menjadi 84,65%, tapi kenaikan ini tidak berlangsung di tahun 2012, tahun
2012 tercatat turun menjadi 52%. Berikut adalah gambar tingkat partisipasi angkatan kerja
Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.69
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
c. Pencari Kerja yang Ditempatkan
Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah pencari kerja yang
ditempatkan dari jumlah pencari kerja yang mendaftar. Indikator ini dihitung dengan
menghitung jumlah pencari kerja yangditempatkan dibagi dengan jumlah pencari kerja yang
mendaftar daikali dengan 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebsar 1,15%, tahun 2009 naik sangat signifikan
menjadi 51,73%, tahun 2010 turun menjasi 26,5%, tahun 2011 turun kembali menjadi 4,26
dan tahun 2012 naik sangat signifikan menjadi 96,96%. Berikut adalah gambar pencari
kerja yang ditempatkan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten
Seruyan.
86,25 84,65
59,66
84,65
52
0
20
40
60
80
100
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐110
Gambar 2.70
Pencari Kerja Yang Ditempatkan
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun
2008-2012.
d. Tingkat Pengangguran Terbuka
Indkator ini untuk meklihat berapa persen penganggruan terbuka di Kabupaten
Seruyan setiap tahun. Pengangguran terbuka adalah baik sukarela (mereka yang tidak mau
bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik) maupun secara terpaksa (mereka
yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan). Indikator ini dihitung dengan
menghitung jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja dibagi dengan jumlah
penduduk angkatan kerja dikali dengan 100%.
Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 3,52%, tahun 2010 turun menjadi 4,46%
tahun 2011 turun kembali menjadi 2,42% dan tahun 2012 naik sedikit menjadi 3,99%.
Berikut adalah tabel anka partisipasi angkatan kerja pada tahun 2009 sampai dengan tahun
2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.72
Pengangguran Terbuka Tahun 2009 – 2012 (%)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Pengangguran terbuka 3,52 4,46 2,41 3.99
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Pariwisata
15) Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
1,15
51,73
26,5
4,26
96,96
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐111
a. Persentase Koperasi Aktif
Koperasi Aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir mengadakan Rapat
Anggota Tahunan atau koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan usaha.
Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah koperasi aktif dibagi dengan jumlah seluruh
koperasi di Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.71
Persentase Koperasi Aktif Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan
Tahun 2008-2012.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 44,14%, naik pada tahun 2009 menjadi
65,47%, lalu naik sedikit menjadi 67,12% pada tahun 2012 dan naik kembali menadi 75,6%
lalu pada tahun 2012 terus naik menjadi 87,43%. Indikator ini tercatat terus menunjukkan
trend yang positif naikm setiap tahunnya.
Tabel 2.73
Banyaknya Koperasi Aktif dan Tidak Aktif Menurut Kecamatan
Kecamatan
District
Aktif
Active
Tidak Aktif Non
Active
Jumlah
Total
010. Seruyan Hilir 50 6 56
011. Seruyan Hilir Timur 4 0 4
020. Danau Sembuluh 25 2 27
021. Seruyan Raya 13 0 13
030. Hanau 16 0 16
031. Danau Seluluk 11 2 13
040. Seruyan Tengah 21 7 28
041. Batu Ampar 4 0 4
050. Seruyan Hulu 6 5 11
051. Suling Tambun 3 0 3
Seruyan 2012 153 22 175
2011 121 41 162
Sumber: Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
44,14
65,47 67,1275,6
87,43
0
20
40
60
80
100
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐112
b. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Usaha
menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah UKM aktif non BPR/LKM
UKM.
Tahun 2009 indikator ini tercatat 1.262, tahun 2010 tercatat 0 dan tahun 2011 naik
sangat signifikan menjadi 0.162 lalu naik kembali menajdi 12.910 pada tahun 2012. Berikut
adalah tabel jumlah UKM non BPR/LKM UKM dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.74
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 1.262 n.a 9.162 12.910
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
c. Usaha Mikro dan Kecil
Indikator ini untuk melihat persen jumlah usaha mikro dan kecil dari jumlah seluruh
UKM di Kabupaten Seruyan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah usaha mikro dan
kecil dibagi dengan jumlahseluruh UKM dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 295%, tahun 2009 turun menjadi 49,17%,
tahun 2010 turun sangat signifikan menjadi 0%, kemudian tahun 2011 naik signifikan menjadi
99,6% dan tahun 2012 juga mengalami sedit kenaikan yaitu menjadi sebesar 99,74%.
Berikut adalah gambar usaha mikro dan kecil di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐113
Gambar 2.72
Usaha Mikro dan Kecil
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
16) Penanaman Modal
a. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi investor PMDN/PMA dihitung dengan menjumlahkan jumlah
realisasi nilai proyek investasi berupa PMDN dan nilai proyek investasi PMA yang telah
disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Banyaknya investasi PMDN
berskala nasional dengan banyaknya investasi PMA berskala nasional dihitung dari total nilai
proyek yang telah terealisasi pada suatu periode tahun pengamatan.
Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah nilai investasi beskala nasional. Tahun
2010 nilai investasi yang tercatat sebesar 5,3 Triliun rupiah, tahun 2011 turun signifikan
menjadi 619 miliar rupiah dan tahun 2012 naik menjadi 979 miliar rupiah. Berikut adalah
tabel jumlah investasi berskala nasional dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 pada
Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.75
Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA) Tahun 20010 - 2012
No. Uraian 2010 2011 2012
1. Jumlah nilai investasi
berskala nasional
(PMDN/PMA) (rupiah)
5.313.693.633.803 619.575.056.617 979.934.536.048
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan
295
49,17
0
99,6 99,74
0
50
100
150
200
250
300
350
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐114
b. Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi PMDN/PMA
Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen kenaikan/penurunan realisasi
PMDN/PMA pada tahun tertentu dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data jumlah
nilai investasi PMDN/PMA yang disajikan pada Tabel 2.75, maka pada tahun 2011 terjadi
penurunan nilai realisasi sebesar 88% atau Rp.(4.694.118.577.186) dibanding tahun
sebelumnya. Namun tahun 2012 angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 58% atau
Rp.360.359.479.431.
17) Kebudayaan
a. Penyelengaraan Festival Seni dan Budaya
Indikator ini bertujuan untuk melihat jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
di Kabupaten Seruyan pada setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan
penyelenggaraan festival seni dan budaya di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebanyak 2 kali, tahun 2009 sebanyak 3 kali, tahun
2010 naik menjadi 5 kali, tetapi tahun 2011 dan tahun 2012 turun menjadi hanya 1 kali
dalam setahun. Berikut adalah tabel penyelenggaraan festival seni dan budaya di
Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.76
Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Penyelengaraan Festival Seni dan
Budaya
2 Kali 3 Kali 5 Kali 1 Kali 1 Kali
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Sarana Penyelengaraan Seni dan Budaya
Indikator ini memiliki tujuan untuk melihat jumlah sarana penyelenggaraan seni dan
budaya Kabupaten Seruyan pada setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung
jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya pada setiap tahun.
Tahun 2008 indikator ini tercata terdapat sebanyak 674 buah, lalu tahun 2009 turun
sangat signifikan yaitu hanya menjadi 1 buah, tahun 2010 naik menjadi 3 buah. Tahun 2011
dan tahun 2012 tercatat turun yaitu hanya terdapat 1 buah sarana oenyelenggaraan seni
dan budaya. Berikut adalah tabel sarana penyelenggaraan seni dan budaya Kabupaten
Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐115
Tabel 2.77
Sarana Penyelengaraan Seni dan Budaya
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Sarana Penyelengaraan Seni dan
Budaya (unit)
674 1 3 1 1
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
c. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Indikator ini memiliki fungsi untk melihat jumlah benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan dari total benda, situs dan kawasan yang dimiliki Kabupaten
Seruyan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan dibagi dengan total benda, situs dan kawasan yang dimiliki
Kabupaten Seruya dikali 100%.
Gambar 2.73
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sangat baik yaitu sebesar 100%, tahun 2009 turun
sangat signifikan menjadi 20% dan tahun 2010 turun kembali menjadi 10% sampai dengan
tahun 2012 yaitu tetap tercatat 10%. Berikut adalah gambar benda, situs da kawasan cagar
budaya yang dilestarikan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten
Seruyan.
100
2010 10 10
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐116
18) Kepemudaan dan Olahraga
a. Jumlah Organisasi Pemuda
Organisasi pemuda adalah sekelompok pemuda yang berkerjasama dengan suatu
perencanaan- perencanaan kerja dan peraturan-peraturan, untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah organisasi pemuda yang aktif
sampai dengan tahun pengukuran.
Tahun 2008 indikator tercatat 24 organisasi, tahun 2009 turun menjadi 17 organisasi,
tahun 2010 naik signifikan menjadi 55 organisasi dan tahun 2011 kembali turun menjadi 48
organisasi, lalu tahun 2012 naik menjadi 54 organisasi. Indikator ini terlihat berfluktuasi pada
setiap tahun sampai tahun 2012. Berikut adalah tabel jumlah organisasi pemuda dari tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.78
Jumlah Organisasi Pemuda
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Organisasi Pemuda
(organisasi)
24 17 55 48 54
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2008-2013.
b. Gelanggang/Balai Remaja (Selain Milik Swasta)
Indikator berfungsi untuk melihat berapa jumlah gelanggang/balai remaja di
Kabupaten Seruyan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah gelanggang/balai
remaja di Kabupaten Seruyan dibagi dengan umlah penduduk dikali 1.000.
Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0, tahun 2009 naik sedikit menjadi 0,003,
tahun 2010 naik menjadi 0,23, selanjutnya pada tahun 2011 dan tahun 2012 indikator ini
tercatat 0. Berikut adalah gambar indikator gelanggang/balai remaja (selain milik swasta)
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐117
Gambar 2.74
Gelanggang/Balai Remaja (Selain Milik Swata)
Tahun 2008 - 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
c. Lapangan Olahraga
Indikator ini bertujuan untuk melihat jumlah lapangan olahraga di Kabupaten Seruyan.
Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah lapangan olahraga di Kabupaten Seruyan
dibagi dengan jumlah penduduk dikali dengan 1.000.
Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0, lalu tahun 2009 tercatat 0,02, tahun 2010
naik menjadi 0,23, selajutnya untuk tahun 2011 dan tahun 2012 turun menjadi 0,16. Hal
tersebut artinya bahwa lapangan olahraga memiliki nilai sebsar 0,16 setiap 1000 penduduk
pada tahun 2012 di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah gambar lapangan olahraga di
Kabupaten Seruyan dai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, dan tabel prasana atau
fasilitas olahraga tahun 2012 di Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.75
Lapangan Olahraga Tahun 2008 - 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
0 0,003
0,23
0 00
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
2008 2009 2010 2011 2012
00,02
0,23
0,16 0,16
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐118
Tabel 2.79
Jumlah Prasarana/Fasilitas Olah Raga Tahun 2012
Fasilitas
Facility
Banyaknya
Quantity
Memenuhi
standar
Belum
memenuhi
standar
(1) (2) (3)
1. Gedung Olah Raga/Sanggar Senam - 2
2. Lapangan Sepak Bola - 10
3. Lapangan Futsal 2 -
4. Lapangan Basket 1 -
5. Lapangan Tennis 2 -
6. Lapangan Bulu Tangkis 2 -
7. Lapangan Panahan - -
8. Lapangan Soft Ball - -
9. Lapangan Golf - -
10. Kolam Renang/ Dayung - -
11. SKB/BPKB - -
12. Lapangan Bola Voli - 2
13. Lapangan Sepak Takraw - 1
14. Sirkuit Motor - -
15. Tempat Fitness - 1
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2013
19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
a. Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP
Indikator ini menunjukkan junlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.
Tahun 2008 indikator ini tercatat terdapat 3 kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan
OKP, tahun 2009 dan 2010 turun menjadi 1 kegiatan, lalu tahun 2011 naik menjadi 2
kegiatan menjadi 2 kegiatan, selanjutnya tahun 2012 hanya terdapat 1 kegiatan pembinaan
terhadap LSM, Ormas dan OKP. Berikut adalah tabel kegiatan pembinaan terhadap LSM,
Ormas dan OKP tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐119
Tabel 2.80
Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Kegiatan Pembinaan Terhadap
LSM, Ormas dan OKP
3
Kegiatan
1
Kegiatan
1
Kegiatan
2
Kegiatan
1
Kegiatan
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
Indikator ini menunjukkan jumlah kegiatan pembinaan politik daerah. Tahun 2008
indikator ini tercatat ada 3 kegiatan pembinaan politik daerah, tahun 2009 turun menjadi 1
kegiatan, tahun 2010 naik signifikan menjadi 4 kegiatan dan tahun 2011 dan 2012 turun
menjadi hanya 1 kegiatan pembinaan politik daerah. Berikut adalah tabel pembinaan
daerah dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.81
Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Kegiatan Pembinaan Politik
Daerah
3
Kegiatan
1
Kegiatan
4
Kegiatan
1
Kegiatan
1
Kegiatan
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
20) Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
daerah, Kepegawaian dan Persandian
a. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk (Hanya ada data tahun 2010
– 2012) (SDA)
Polisi Pamong Praja adalah aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas
Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban
umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Jumlah polisi pamong
praja dihitung dari jumlah aparatur pada satuan polisi pamong praja yang ditetapkan tugas
pokok dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Satuan polisi pamong
praja merupakan perangkat daerah yang dapat berbentuk dinas daerah atau lembaga
teknis daerah.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐120
Indkator ini dihitung dengan menghitung jumlah polisi pamong praja dibagi dengan
jumlah penduduk dikali dengan 10.000. Tahun 2010 indikator ini tercatat 857,56, tahun
2011 naik menjadi 1054,29 dan tahun 2012 turun menjadi 952,93. Pada tahun 2012
artinya bahwa rasio satpol PP sebsar 952,93 per 10,000 penduduk. Berikut adalah tabel
rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk di Kabupaten Seruyan dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.82
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Per 10.000 Penduduk
Tahun 2010 - 2012
No. Uraian 2010 2011 2012
1. Jumlah Satpol PP 12 15 14
2. Jumlah penduduk 139.931 142.275 146.914
Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000
penduduk
857,56 1054,29
952,93
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2008-2013.
b. Jumlah Linmas Per Jumlah 10.000 Penduduk
Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) merupakan satuan yang memiliki tugas
umum pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Satuan ini memiliki peran
penting dalam ketertiban masyarakat secara luas.
Indikator ini dihiung dengan menghitung jumlah linmas dibagi dengan jumlah
penduduk dikali 10.000. Tahun 2009 indikator ini tercatat 46,62, tahun 2010 45,45, tahun
2011 44,70 dan tahun 2012 43,29. Indikator ini cenderung stabil. Pada tahun 2012 artinya
rasio linmas sebesar 43,29 per 10.000 penduduk. Berikut adalah indikator jumlah linmas per
jumlah 10.000 penduduk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.83
Jumlah Linmas Per Jumlah 10.000 Penduduk Tahun 2009 - 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Linmas 636 636 636 636
2. Jumlah Penduduk 137.012 139.931 142.275 146.914
3. Jumlah Linmas Per Jumlah 10.000
Penduduk 46,42 45,45 44,70 43,29
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (data diolah).
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐121
c. Kemiskinan
Indikator ini bertujuan untuk menghitung berapa persen masyarakat miskin yang
terdapat pada Kabupaten Seruyan pada setiap tahun. Tahun 2009 indikator ini tercatat
sebesar 8,84, tahun 2010 naik menjadi 10,58, tahun 2011 turun menjadi 8,82% dan pada
tahun 2012 kemiskinan yang terdapat pada Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 7,92.
Dengan turunnya angka kemiskinan, menandakan bahwa semakin baik kondisi perekonomian
setiap wilayah, dalam hal ini yaitu Kabupaten Seruyan. Berikut adalah tabel kemiskinan
pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.84
Kemiskinan Tahun 2009 – 2012 (%)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Kemiskinan 8,84 10,58 8,82 7,92
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2011-2013
d. Penegakan PERDA
Indikator berikut memberikan informasi tentang sudah bagaimanakah status
penegakan perda di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Tahun 2009 indikator ini tercatat statusnya cukup sampai tahun 2011, dan tahun 2012
statusnya baik dalam penegakan Perda di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah tabe;
penegakan Peraturan Daerah di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai denga tahun
2012.
Tabel 2.85
Penegakan Peraturan Daerah
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Penegakan Peraturan Daerah Cukup Cukup Cukup Baik
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (data diolah)
e. Sistem Informasi Manajemen PEMDA
Indikator ini menunjukkan jumlah sistim informasi manajemen Pemda yang telah dibuat
oleh Pemda Kabupaten Seruyan. Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0 buah, tahun 2009
terdapat 4 buah dan tahun 2010 sampai dengan`` tahun 2012 tercatat 0 buah.Berikut
adalah tabel sistim informasi manajemen PEMDA di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐122
Tabel 2.86
Sistim Informasi Manajemen PEMDA
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Sistim Informasi Manajemen PEMDA 0 Buah 4 Buah 0 Buah 0 Buah 0 Buah
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
f. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Indikator ini untuk melihat ada atau tidaknya survey IKM di Pemda. Tahun 2008
terdapat Indeks kepuasan layanan masayarakat, namun tahun 2009 sampai dengan tahun
2012 tidak terdapat Indeks kepuasan layanan masayarakat. Berikut adalah tabel Indeks
kepuasan layanan masyarakat dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada
Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.87
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Indeks Kepuasan Layanan
Masyarakat
Ada Tidak
Ada
Tidak
Ada
Tidak
Ada
Tidak Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
21) Ketahanan Pangan
a. Regulasi Ketahanan Pangan
Indikator ini berfungsi untuk melihat ada atau tidaknya peraturan tentrang kebijakan
ketahanan pangan dalam bentuk Perda, Perkada dan sebagainya. Pada tahun 2008
regulasi ketahanan pangan tidak ada, tahu 2009 juga tidak ada, namun tahun 2010 sampai
dengan tahun 2012 sudah ada regulasi ketahanan pangan di Kabupaten Seruyan. Berikut
adalah tabel regulasi ketahanan pangan pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.88
Regulasi Ketahanan Pangan Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Regulasi Ketahanan Pangan Tidak
Ada
Tidak
Ada
Ada Ada Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐123
b. Ketersediaan Pangan Utama
Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen rata-rata jumlah ketersediaan
pangan utama per tahun dari jumlah penduduk. Indikator ini dihitung dengan menghitung
rata-rata jumlah ketersediaan pangan dibagi dengan jumlah penduduk dikali dengan 100%.
Tahun 2009 indikator ini masih tercatat sebesar 0%, tahun 2010 tercatat sebesar 56,01%,
naik pada tahun 2011 yaitu menjadi 60%, kemudian turun menjadi 50,31% pada tahun
2012. Berikut adalah tabel ketersediaan pangan utama di Kabupaten Seruyan dari tahun
2009 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.89
Ketersediaan Pangan Utama (%)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Ketersediaan pangan utama 0% 56,01% 60% 50,31%
Sumber : Badan Ketahanan Pangan
22) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Rata-rata jumlah kelompok binaan LPM adalah banyaknya kelompok binaan LPM
dalam 1 (satu) tahun dibagi dengan jumlah LPM. Tahun 2009 indikator ini tercatat rata-rata
sebanyak 10 kelompok binaan LPM, kemudian turun menjadi 7, tahun 2011 naik menjadi 15,
dan tahun 2012 indikator ini tercatat naik menjadi rata-rata ada 18 kelompok binaan LPM.
Berikut adalah tabel rata-rata jumlah kelompok binaan LPM dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2012.
Tabel 2.90
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Rata-rata jumlah kelompok binaan LEmbaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) 10 7 15 18
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
b. Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya di singkat PKK, adalah
gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang
pengelolaanya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐124
sejahtera, maju dan mandiri, kesejahteraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan
lingkungan. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK adalah banyaknya kelompok binaan PKK
dalam 1 (satu) tahun dibagi dengan jumlah PKK. Indikator ini baru tercatat datanya pada
tahun 2012 yaitu rata-rata terdapat 5 kelompok binaan PKK.
Tabel 2.91
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK - - - 5
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
c. Jumlah LSM
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah Organisasi/Lembaga yang dibentuk
oleh anggota masyarakat Warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas kehendak
sendiri dan berminat serta bergerak dibidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh
organisasi/lembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat, yang menitik beratkan kepada pengabdian secara
swadaya.
Jumlah LSM dihitung berdasarkan jumlah LSM aktif dalam satu (1) tahun. Indikator ini
baru tercatat datanya pada tahun 2011 dan tahun 2012 yaitu terdapat 3 LSM aktif di
Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.92
Jumlah LSM
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah LSM - - 3 3
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
d. PKK Aktif
Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa persen jumlah PKK aktif dari jumlah PKK
yang ada. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah PKK aktif dibagi dengan jumlah
PKK yang ada di Kabupaten Seruyan dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0%, namun tahun 2009 indikator ini tercatat
sebesar 100%, dan angka tersebut berlangsung sampai tahun 2012 yaitu sebesar 100%.
Berikut adalah gambar PKK aktif di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐125
Gambar 2.76
PKK Aktif
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan
Tahun 2008-2012.
e. Posyandu Aktif
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas
kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan
sumber daya manusia sejak dini.
Indikator ini dihitung dengan menghitug jumlah posyandu aktif dibagi dengan total
posyandu dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0%, namun dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2012 tercatat sebesar 96%. Berikut adalah gambar untuk posyandu
aktif dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.77
Posyandu Aktif Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan
Tahun 2008-2012.
0
100 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
0
96 96 96 96
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐126
23) Statistik
a. Buku “Seruyan Dalam Angka”
Indikator ini untuk melihat apakah ada atau tidak buku seruyan dalam angka setiap
tahunnya. Buku Seruyan dalam angka sangat penting karena dengan buku ini masyarakat
dapat membaca secara statistic potensi apa saja yang ada di Kabupaten Seruyan dan buku
ini juga berfungsi sebagai bahan promosi Kabupaten Seruyan keluar Kabupaten Seruyan.
Buku Seruyan dalam angka dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 selalu ada
dan tercatat dalam BPS. Berikut adalah tabel keberadaan atau tidak buku “Seruyan Dalam
Angka” dari tahun 2008 dampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.93
Buku “Seruyan Dalam Angka”
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Buku “Seruyan Dalam Angka” Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Buku “PDRB Kabupaten Seruyan”
Indikator ini untuk melihat apakah ada atau tidak buku PDRB Kabupaten Seruyan
setiap tahunnya. Buku PDRB Kabupaten Seruyan sangat penting karena dengan buku ini
masyarakat dapat membaca secara statistic potensi apa saja yang ada di Kabupaten
Seruyan dan buku ini juga berfungsi sebagai bahan promosi Kabupaten Seruyan keluar
Kabupaten Seruyan.
Buku PDRB Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 selalu
ada dan tercatat dalam BPS. Berikut adalah tabel keberadaan atau tidak buku “PDRB
Kabupaten Seruyan” dari tahun 2008 dampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.94
Buku “PDRB Kabupaten Seruyan”
Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Buku “PDRB Kabupaten Seruyan” Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐127
24) Kearsipan
a. Pengelolaan Arsip Secara Baku
Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa persen SKPD yang telah menerapkan
arsip secara baku setiap tahunnya. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumah SKPD
yang telah menerapkan arsip secara baku dibagi dengan jumlah SKPD dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0%, lalu tahun 2009 tercatat naik sangat
signifikan menjadi 100% lalu turun sangat signifikan kembali pada tahun 2010 yaitu 0% dan
tahun 2011 naik menjadi 35,7%, tahun 2012 kembali 0% kembali. Berflukstuasinya indikator
ini perlu dilakukan ditandakan yang tepat. Karena arsip sangat penting guna kelancaran
kerja di tahun berikutnya.
Gambar 2.78
Pengelolaan Arsip Secara Baku
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun
2008-2012.
b. Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan
Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa jumlah kegiatan peningkatan SDM
pengelola kearsipan pada setiap tahun. Tahun 2008 indikator ini tercatat masih belum ada
kegiatan, dan atahun 2009 mulai ada kegiatan, tahun 2012 tercatat ada 1 kegiatan, namun
tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 tidak ada kegiatan peningkatan SDM pengelola
kearsipan.
Tabel 2.95
Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan
Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Peningkatan SDM Pengelola
Kearsipan
0
Kegiatan
Ada 1
Kegiatan
0
Kegiatan
0
Kegiatan
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
0
100
0
35,7
00
50
100
150
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐128
25) Komunikasi dan Informatika
a. Jumlah Jaringan Komunikasi
Jumlah jaringan komunikasi adalah banyaknya jaringan komunikasi baik telepon
genggam maupun stasioner. Jaringan komunikasi dihitung dari banyaknya jaringan
komunikasi yang berada dalam wilayah suatu pemerintah daerah.
Sebuah operator jasa telekomunikasi dapat memiliki satu (1) jaringan dan sebaliknya,
beberapa operator dapat menggunakan hanya satu (1) jaringan telekomunikasi di wilayah
pemerintah daerah.
Tahun 2009 indikator ini tercatat ada 9 unit jaringan komunikasi dan sampai tahun
2012, jumlah jaringan komunikasi tetap konstan yaitu sebanyak 9 unit. Berikut adalah tabel
jumlah jaringan komunikasi di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun
2012.
Tabel 2.96
Jumlah Jaringan Komunikasi
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Jaringan Komunikasi 9
Unit 9 Unit 9 Unit 9 Unit
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika
b. Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk
Rasio wartel/warnet atau rasio ketersediaan wartel/warnet adalah jumlah
wartel/warnet per 1.000 penduduk. Wartel atau warung telekomunikasi adalah tempat
usaha komersial yang dimiliki oleh perorangan atau badan hukum yang memberikan jasa
sambungan telekomunikasi kepada masyarakat dan akan menerima pembayaran dari
konsumen secara langsung setelah jasa diberikan.
Warnet atau warung internet adalah tempat usaha komersial yang dimiliki oleh
perorangan atau badan hukum yang memberikan jasa sambungan internet kepada
masyarakat dan akan menerima pembayaran dari konsumen secara langsung setelah jasa
diberikan.
Indikator ini tercatat pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,08% dengan jumlah
wartel/warnet 11 buah dan jumlah penduduk sebanyak 139.931. Hal tersebut artinya rasio
wartel atau warnet terhadap penduduk yaitu sebesar 0,08 per 1.000 penduduk.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐129
Tabel 2.97
Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk
Tahun 2010 (%)
No. Uraian 2010
1 Jumlah Wartel/Warnet terhadap
Penduduk 11 buah
2 Jumlah Penduduk (Jiwa) 139.931
3 Rasio Wartel/Warnet terhadap
Penduduk 0,08
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
c. Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal
Surat kabar merupakan komunikasi massa yang diterbitkan secara berkala dan
bersenyawa dengan kemajuan teknologi pada masanya dalam menyajikan tulisan berupa
berita, feature, pendapat, cerita rekaan (fiksi), dan bentuk karangan yang lain.
Jumlah surat kabar nasional/lokal adalah banyaknya jenis surat kabar terbitan
nasional atau terbitan lokal yang masuk ke daerah. Indikator ini tahun 2009 tercatat masih
belum ada surat kabar nasional maupun local yang ada di Kabupaten Seruyan, tahun 2010
sampai dengan tahun 2012 terdapat 11 buah surat kabar nasional maupun lokal.
Tabel 2.98
Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah surat kabar nasional/ lokal 0
Buah
11
Buah
11
Buah
11
Buah
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika
d. Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Jumlah penyiaran radio/TV lokal adalah banyaknya penyiaran radio/TV nasional
maupun radio/TV lokal yang masuk daerah. Tahun 2009 indikator ini tercatat ada sebanyak
9 cahannel penyiaran rasio atau TV local, channel tersebut juga sama jumlahnya di tahun
2010 yaitu sebnyak 9 channel, namun tahun 2011 dan tahun 2012 turun menjadi 8 channel.
Berikut adalah tabel penyiaran radio atau TV lokal.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐130
Tabel 2.99
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah penyiaran radio/TV lokal 9
Chanel
9
Chanel
8
Chanel
8
Chanel
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika
e. Web Site Milik Pemerintah Daerah
Indikator ini untuk melihat ada atau tidak website milik Pemerintah Daerah. Tahun
2008 sampai tahun 2009 indikator ini tercatat memiliki website Pemda. Namun tahun 2009
sampai dengan tahun 2012 indikator ini tercatat tidak ada, artinya bahwa tahun 2010
sampai dengan tahun 2012 Pemda tidak memiliki Website. Berikut adalah tabel website milik
Pemerintah Daerah.
Tabel 2.100
Web Site Milik Pemerintah Daerah
Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Web Site Milik Pemerintah
Daerah
Ada Ada Tidak
Ada
Tidak
Ada
Tidak
Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
f. Pameran/Expo
Indikator ini berfungsi untuk menunjukkan pameran/expo yang dilaksanakan per
Tahun. Tahun 2008 Kabupaten Seruyan belum melakukan pameran atau expo, tahun 2009
terdapat 2 kali pameran atau expo tahun 2010 dan 2011 tercatat 1 kali mengadakan
pameran atau expo dan tahun 2012 tercatat ada 2 kali pameran atau expo. Berikut adalah
tabel pameran atau expo tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.101
Pameran/Expo Tahun 2008 - 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pameran/Expo 0 2 Kali 1 Kali 1 Kali 2 Kali
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐131
26) Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu wadah atau tempat di mana didalamnya terdapat bahan
pustaka untuk masyarakat, yang disusun menurut sistim tertentu, yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan
pendidikan. Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan,
menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum.
a. Jumlah Perpustakaan
Jumlah perpustakaan dihitung berdasarkan jumlah perpustakaan umum yang dapat
diakses secara langsung oleh masyarakat yang beroperasi di wilayah pemerintah daerah.
Tahun 2009 terdapat 1 perpustakaan daerah dan 4 perpustakaan desa, tahun 2010
terdapat 1 perpustakaan daerah dan 8 perpustakaan desa, tahun 2012 naik menjadi ada 1
perpustakaan daerah dan 24 perpustakaan desa. Berikut adalah tabel jumlah perpustakaan
yang ada di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.102
Jumlah Perpustakaan
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah
Perpustakaan
1 perpustakaan
daerah dan 4
perpustakaan
desa
1 perpustakaan
daerah dan 8
perpustakaan
desa
1 perpustakaan
daerah dan 22
perpustakaan
desa
1 perpustakaan
daerah dan 24
perpustakaan
desa
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika
b. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun
Pengunjung perpustakaan adalah pemakai perpustakaan yang berkunjung ke
perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam satu (1) tahun. Pengunjung perpustakaan
dihitung berdasar pengunjung yang mengisi daftar kehadiran atau berdasar data yang
diperoleh melalui system pendataan pengunjung. Tahun 2008 jumlah pengunjung
perpustakaan masih tercatat 0%, lalu naik menjadi 4,22 dan tahun 2010 naik sangat
signifikan menjadi 62,64%, tetapi tahun 2011 turun sangat signifikan menjadi 0,01%
kemudian naik sedikit di tahun 2012 menjadi 2,8%. Berikut adalah gambar jumlah
pengunjung perpustakaan setiap tahun di Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐132
Gambar 2.79
Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa
Jabatan Tahun 2008-2012.
c. Koleksi Buku Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa jumlah koleksi judul buku yang tersedia
di perpustakaan diaerah terhadap jumlah koleksi jumlah buku yang tersedia di Perpustakaan
Daerah. Indikator ini tahun 2008 tercatat masih 0%, lalu tahun 2009 tercatat menjadi 29,84
sampai tahun 2010, tahun 2011 naik sedikit menjadi 30,15% dan pada tahun 2012 juga
mengalami sedikit kenaikan menjadi 31%.
Gambar 2.80
Koleksi Buku Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
04,22
62,64
0,01 2,80
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009 2010 2011 2012
0
29,8 29,84 30,15 31
0
10
20
30
40
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐133
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan
1) Pertanian
a. Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen produksi tanaman padi/bahan
pangan utama lokal lainnya terhadap luas areal tanaman padi atau bahan pangan utama
lokal. Indikator ini dihitung dengan menghitung produksi tanaman padi/bahan pangan utama
lokal lainnya dibagi dengan luas areal tanaman padi/ bahan pangan utama lokal lainnya
dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 108,13%, tahun 2009 tercatat hanya
sebesar 26,9 kwintal dan tahun 2010 naik menadi 148,21%, lalu tahun 2012 produksi padi
atau bahan pangan utama lokal laiinya sebesar 122,47%. Berikut adalah tabel produktivitas
padi atau bahan pangan utama lokal laiinya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.103
Produktivitas Padi atau bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar
Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Produktivitas Padi atau bahan
Pangan Utama Lokal Lainnya Per
Hektar
108,13% 26,9
Kwintal
148,21 % n.a 122,47 %
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
b. Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan Terhadap PDRB
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar kontribusi pertanian atau
perkebunan terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah
kontribusi PDRB dari sektor pertanian atau perkebunan dibagi dengan jumlah PDRB dikali
100%.
Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 51,68% dan atas
dasar harga konstan sebesar 55,9%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun
2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 50,2% dan dengan ADHK tercatat sebesar
54,00%. Berikut adalah tabel kontribus sektor pertanian atau perkebunan terhadap PDRB
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐134
Tabel 2.104
Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan Terhadap PDRB
Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan
terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
51,68 50,63 50,67 50,66 50,20
2 Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
55,59 54,47 54,10 54,00 54,00
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013.
c. Kontribusi Sektor Pertanian (Palawija) terhadap PDRB
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar kontribusi sektor pertanian
(palawija) terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah
kontribusi PDRB dari sektor pertanian (palawija) dibagi dengan jumlah PDRB
pertanian/perkebunan dikali 100%.
Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 0,02% dan atas
dasar harga konstan sebesar 0,05%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun
2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 0,02% dan dengan ADHK tercatat sebesar
0,04%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.105
Kontribusi Sektor Pertanian (Palawija) Terhadap PDRB
Tahun 2009 - 2012 (%)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 1 Kontribusi sektor pertanian (Palawija)
terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
0,02 0,02 0,02 0,02
2 Kontribusi sektor pertanian (Palawija) terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
0,05 0,05 0,04 0,04
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan (data diolah).
d. Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar kontribusi sektor perkebunan
(tanaman keras) terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah
kontribusi PDRB dari sektor perkebunan (tanaman keras) dibagi dengan jumlah PDRB sektor
pertanian atau perkebunan dikali 100%.
Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 3,26% dan atas
dasar harga konstan sebesar 6,71%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐135
2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 2,85% dan dengan ADHK tercatat sebesar
7,15%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.106
Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB
Tahun 2009 - 2012 (%)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 1 Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras)
terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
3,26 3,29 0,86 2,85
2 Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
6,71 7,47 2,09 7,15
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan (data diolah).
e. Kontribusi Produksi Kelompok Petani Terhadap PDRB
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah produksi padi/bahan
pangan utama lokal hasil kelompok petani terhadap jumlah produksi padi/bahan pangan
utama di daerah per tahun.
Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah produksi padi/bahan pangan utama
lokal hasil kelompok petani (ton) per tahun dibagi dengan jumlah jumlah produksi
padi/bahan pangan utama di daerah per tahun dikali 100%. Tahun 2009 indikator ini
tercatat sebesar 88,19%, tahun 2010 naik menjadi 98,45%, tahun 2011 turun menjadi
96,38% dan tahun 2012 menjadi 97,49%. Indikator ini cenderung stabil setiap tahunnya.
Berikut adalah tabel kontribus kelompok petani terhadap PDRB.
Tabel 2.107
Kontribusi Produksi Kelompok Petani Terhadap PDRB
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 1. Kontribusi produksi kelompok petani
terhadap PDRB 88,19% 98,45% 96,38% 97,49%
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan.
f. Cakupan Bina Kelompok Petani
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah kelompok petani yang
mendapat bantuan pemda terhadap jumlah kelompok tani setiap tahun. Indikator ini dihitung
dengan menghitung jumlah kelompok petani yang mendapat bantuan pemda dibagi dengan
jumlah kelompok tani setiap tahun dikali 100%.
Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 85,9%, tahun 2010 naik menjadi 98,80%,
tahun 2011 tercatat naik manjadi 99,1% dan tahun 2012 tercatat sebesar 98,81%. Berikut
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐136
adalah tabel cakupan bina kelompok petani dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.108
Cakupan Bina Kelompok Petani
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Cakupan bina kelompok petani 85,9% 98,80% 99,1% 98,81%
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan.
2) Kehutanan
a. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
Indikator ini dihitung untuk melihat berapa persen luas hutan dan lahan kritis yang
direhabilitas terhadap luas total hutan dan lahan kritis. Indikator ini dihitung dengan
menghitng luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi dibagi dengan luas total hutan dan
lahan kritis dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 0,85%, tahun 2009 turun sedikit menjadi
0,51%, lalu tahun 2010 naik sangat signifikan menjadi 56,6%, tetapi tahun 2011 turun
sangat signifikan menjadi 0,09%, tahun 2012 tercatat sebesar 0,33%. Berikut adalah
gambar rehabilitasi hutan dan lahan kritis dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada
Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.81
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun
2008-2012.
b. Kerusakan Kawasan Hutan
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen luas kerusakan kawasan hutan
terhadap luas kawasan hutan. Indikator ini dihitug dengan menghitung luas kerusakan
kawasan hutan dibagi dengan luas kawasan hutan dikali 100%.
0,85 0,51
56,6
0,09 0,330
10
20
30
40
50
60
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐137
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 41,13%, tahun 2009 tercatat sebesar
41,69%, tahun 2010 sangat baik yaitu menjadi 0% yang artinya tahun 2010 tidak ada
kerusakan kawasan hutan, namun keadaan baik ini tidak berlangsung pada tahun 2011 yang
tercatat sebesar 56,06%, lalu tahun 2012 kembali membaik dengan menurunnya indikator ini
yaitu menjadi hanya 6,89%. Berikut adalah gambar kerusakan kawasan hutan pada tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.82
Kerusakan Kawasan Hutan
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun
2008-2012.
3) Energi dan Sumber Daya Mineral
a. Pertambangan Tanpa ijin
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen luas pertambangan tanpa ijin.
Indikator ini dihitug dengan menghitung luas penambangan liar yang ditertibkan dibagi
dengan luas area penambangan yang liar dikali 100%.
Indikator ini terlihat datanya sangat baik, karena dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012 indikator ini tercatat 0% setiap tahunnya. Dengan hal tersebut artinya bahwa
semua tambang yang ada di Kabupaten Seruyan sudah mendapatkan ijin dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.109
Pertambangan Tanpa Ijin Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertambangan tanpa ijin 0 % 0 % 0 % 0 % 0 %
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
41,13 41,69
0
56,06
6,890
10
20
30
40
50
60
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐138
b. Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar jumlah kontribusi sektor
pertambangan terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah
kontribusi PDRB dari sektor pertambangan dibagi dengan jumlah PDRB dikali 100%.
Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 1,23% dan atas
dasar harga konstan sebesar 1,32%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun
2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 1,12% dan dengan ADHK tercatat sebesar
1,26%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.110
Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Kontribusi sektor pertambangan terhadap
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 1,23 1,19 1,19 1,12 1,12
2 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
1.32 1,30 1,35 1,31 1,26
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013.
4) Pariwisata
a. Kunjungan Wisata
Indikator ini digunakan untuk melihat jumlah kunjungan wisata per tahun di Kabupaten
Seruyan. Berikut adalah gambar perkembangan kunjungan wisata dari tahun 2008 sampai
dengn tahun 2012 pada Kabupeten Seruyan.
Gambar 2.83
Kunjungan Wisata Tahun 2008 - 2012 (Orang)
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
1755815562
29453
22512
19301
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐139
5) Kelautan dan Perikanan
a. Produksi Perikanan
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah produksi ikan per tahun
terhadap target daerah. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah produksi ikan
dibagi denga target daerah dikali 100%.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 87,53%, tahun 2009 tercatat 80,94%,
tahun 2010 naik menjadi 99,68% dan tahun 2012 produksi perikanan melampaui target
yaitu tercatat sebesar 110%. Produksi perikanan di Kabupaten Seruyan memiliki trend yang
positif naik, artinya bahwa produksi perikanan di Kabupaten Seruyan selalu naik setiap
tahunnya. Berikut adalah gambar perkembangan produksi perikanan Kabupaten Seruyan
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.84
Produksi Perikanan Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
b. Konsumsi Ikan
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah ikan yang dikonsumsi
terhadap target daerah setiap tahunnya. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah
konsumsi ikan dibagi dengan target daerh dikali dengan 100%. Tahun 2009 indikator ini
tercatat sebesar 53,44%, tahun 2011 tercatat sebesar 54,5% dan tahun 2012 tercatat
sebesar 67,68%. Indikator ini cenderung stabil, artinya bahwa tingkat konsumsi ikan warga
Kabupaten Seruyan masih tetap tinggi, hal ini seiring dengan jumlah produksi perikanan yang
cenderung stabil bahkan meningkat. Berikut adalah tabel perkembangan konsumsi ikan dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan.
87,5380,94
99,68 95,42
110
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐140
Tabel 2.111
Konsumsi Ikan
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Konsumsi Ikan 53,44% 53.98% 54,50% 67,68%
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan.
c. Cakupan Bina Kelompok Nelayan
Cakupan bina kelompok nelayan digunakan utnuk melihat berapa persen jumlah
kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan Pemda terhadap jumlah kelompok nelayan
setiap tahunnya. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kelompok nelayan yang
mendapatkan bantuan Pemda dibagi dengan jumlah kelompok nelayan setiap tahun dikali
100%.
Tabel 2.112
Cakupan Bina Kelompok Nelayan
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Cakupan bina kelompok nelayan 8% 10% 15% 27%
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan.
d. Produksi Perikanan Kelompok Nelayan
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah produksi ikan yang
berasal dari hasil kelompok nelayan terhadap jumlah produksi ikan di Kabupaten Seruyan
per tahun.
Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah produksi ikan yang berasal dari hasil
kelompok nelayan dibagi denga jumlah produksi ikan di Kabupaten Seruyan. Tahun 2008
indikator ini tercatat sebesar 37,59%, tahun 2010 tercatat sebesar 38,97% dan tahun 2012
tercatat naik menjadi 47,82%. Indikator ini menunjukkan trend yang positif naik setiap
tahunnya, artinya bahwa setiap tahun semakin besar jumlah produksi ikan yang berasal dari
kontribusi hasi keolmpok nelayan.
Tabel 2.113
Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Tahun 2008 s/d 2011
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah produksi ikan (ton) kontribusi
hasil kelompok hasil kelompok nelayan
5.421,83 5.949,55 5.974,70 7.601,10 8.653,10
2 Jumlah produksi ikan di daerah (ton) 14.423,65 15.287,22 15.332,00 15.795,30 18.094,70 3 Produksi perikanan kelompok
nelayan tahun 2008 s/d 2011 (%) 37,59% 38,92% 38,97% 48,12% 47,82%
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan (data diolah).
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐141
6) Perdagangan
a. Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar jumlah kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah
kontribusi PDRB dari sektor perdagangan dibagi dengan jumlah PDRB dikali 100%.
Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 19,21% dan atas
dasar harga konstan sebesar 16,90%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun
2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 20,15% dan dengan ADHK tercatat sebesar
17,10%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.114
Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB
Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Kontribusi sektor perdagangan terhadap
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 19,21 20,05 20,02 20,17 20,15
2 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
16,90 17,51 17,20 17,20 17,10
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013.
b. Ekspor Bersih Perdagangan
Indikator ini digunakan melihat besar nilai ekspor bersih Kabupaten Seruyan per
tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung besar nilai ekspor kabupaten dikuarang
dengan besar nilai impor Kabupaten. Indikator ini tercatat masih sebesar US$0 dari tahun
2008 sampai dengan tahun 2012. Hal berikut artinya bahwa belum ada komodity yang
diekspor oleh Kabupaten Seruyan, sehingga inidikator ini masih tercatat sebesar US$0.
Berikut adalah tabel Ekspor Bersih Perdagangan.
Tabel 2.115
Ekspor Bersih Perdagangan
Tahun 2008 - 2012 (US$)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Ekspor Bersih Perdagangan US$ 0 US$ 0 US$ 0 US$ 0 US$ 0
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-
2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐142
c. Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah kelompok pedangang
atau usaha informal yang mendapatkan bantuan binaan Penda per tahun dari jumlah
kelompok pedagang atau usaha informal. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah
kelompok pedangang atau usaha informal yang mendapatkan bantuan binaan Pemda setiap
tahun dibagi dengan jumlah kelompok pedagang atau usaha informasol dikali dengan 100%.
Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 12%, tahun 2010 naik menjadi 36% lalu
tahun 2011 naik kembali menjadi 62% dan tahun 2012 turun menjadi 30%. Hal tersebut
artinya bahwa dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 indikator ini terus meningkat
jumlahnya yaitu dari 12% sampai dengan 62% pada tahun 2011, tapi tahun 2012 jumlah
kelompok pedangang atau usaha informal yang mendapatkan bantuan binaan Pemda turun
menjadi 30%. Berikut adalah tabel cakupan bina kelompom pedagang atau usaha informal
di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.116
Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
12% 36% 62% 30%
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM.
7) Perindustrian
a. Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar jumlah kontribusi sektor industri
terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kontribusi PDRB
dari sektor industri dibagi dengan jumlah PDRB dikali 100%.
Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 7,68% dan atas
dasar harga konstan sebesar 7,22%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun
2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 8,08% dan dengan ADHK tercatat sebesar
7,82%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.117
Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Atas
Dasar Harga Berlaku (ADHB) 7,68 7,57 7,57 7,81 8,08
2 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
7,22 7,12 7,38 7,68 7,82
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐143
b. Kontribusi Industri Rumah Tangga Terhadap PDRB Sektor Industri
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRb sektor industri. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kontribusi
PDRB jasa industri rumah tanga dibagi jumlah PDRB sector industri dikali 100%.
Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 0,42%, tahun 2010 sampai dengan tahun
2012 turun menjadi 0,38%. Hal tersebut artinya bahwa kontribusi industry rumah tangga
terhadap PDRB sector industry setiap tahunnya sampai dengan tahun terakhir, tercatat
sebesar 0,38%. Berikut adalah tabel kontribusi industry rumah tangga terhadap PDRB sector
industri dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.118
Kontribusi Industri Rumah Tangga Terhadap PDRB Sektor Industri
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Kontribusi industri rumah tangga terhadap
PDRB sektor industri 0.42 % 0.38 % 0.38 % 0.38 %
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM.
c. Pertumbuhan Industri
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen selisih dari jumlah industri di
tahun kebelakang dari jumlah industri sampai dengan tahun 2012. Indikator ini dihitung
dengan menghitung jumlah industri tahun n – jumlah industri tahun (n-1) dibagi dengan jumlah
industri sampai dengan tahun 2012 dikali dengan 100%.
Tahun 2008 dan tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 16,79%, lalu naik menjadi
19,8% pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2011, lalu turun menjadi 6,03 pada tahun
2012. Berikut adalah pertumbuhan industri dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.85
Pertumbuhan Industri
Tahun 2008 - 201 (%)
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
16,79 16,7919,8 19,8
6,03
0
10
20
30
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐144
8) Ketransmigrasian
a. Transmigrasi Swakarsa
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah transmigrasi swakarsa
dari jumlah transmigrasi. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah transmigran
swakarsa dibagi dengan jumlah transmigrasi dikali dengan 100%. Tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012 indikator ini tercatat nilainya masih 0%. Hal tersebut artinya bahwa
belum ada transmigran swakarsa dari Kabupaten Seruyan sampai dengan tahun 2012.
2.4. Aspek Daya Saing Daerah
Aspek ini menggambarkan capaian kinerja pemerintah terkait kemampuan ekonomi
daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi, dan sumber daya manusia.
2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
1) Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian.
a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat
pengeluaran rumah tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif
bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita dapat diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita, yaitu rata-rata
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung berdasarkan pengeluaran
penduduk untuk makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk. Makanan mencakup
seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi, minuman, tembakau, dan sirih. Bukan makanan
mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, sekolah, dan sebagainya.
Indikator ini dihitung dengan menghitung total pengeluaran rumah tangga dibagi
dengan jumlah rumah tangga. Indikator ini tahun 2009 tercatat sebesar 66,33 %, turun
menjadi 63,8% pada tahun 2010, turun kembali menjadi 62,02 per tahun dan naik kembali
menjadi 63,05% pada tahun 2012. Indikator ini cenderung mangalami penurunan dari tahun
2009 sampai denga tahun 2012, dengan hal ini artinya bahwa pengeluaran konsumsi rumah
tangga per kapita mengalami penurunan sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Berikut adalah gambar pengeluaran konsumsi rumah tangga per Kapita dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐145
Gambar 2.86
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Tahun 2009 - 2012 (%)
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita
Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita dibuat untuk mengetahui pola konsumsi
rumah tangga di luar pangan. Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita dapat dicari
dengan menghitung persentase konsumsi RT untuk non pangan, yaitu proporsi total
pengeluaran rumah tangga untuk non pangan terhadap total pengeluaran.
Tahun 2009 indikator ini tercatat sebsar 33,67%, tahun 2010 naik menjadi 36,2%
dan naik menjadi 37,98%, tetapi turun menjadi 36,95% pada tahun 2012. Berikut adalah
gambar pengeluaran konsumsi non pangan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
pada Kabupaten Seruyan.
Gambar 2.87
Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita Tahun 2009 - 2012 (%)
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah.
66,33
63,8
62,02
63,05
59
60
61
62
63
64
65
66
67
2009 2010 2011 2012
33,67
36,2
37,98
36,95
31
32
33
34
35
36
37
38
39
2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐146
2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
1) Perhubungan
a. Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui tingkat
ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap kendaraan. Rasio ini dihitung dengan
menghitung panjang jalan di Kabupaten Seruyan dibagi dengan jumlah kendaraan per tahun.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 0,13, tahun 2013 sama halnya tahun 2009
yaitu tercatat sebesar 0,13, tetapi turun menjadi sebesar 0,o9 pada tahun 2010 dan tahun
2011, tahun 2012 indikator ini tercatat sebesar 0,1. Indikator ini cenderung stabil dari tahun
2008 sampai dengan tahun 2012, Berikut adalah rasio panjang jalan per Jumlah Kendaraan
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.119
Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1 Panjang jalan (km) 619,48 781,97 781,97 781,97 781,97
2 Jumlah kendaraan 4790 6169 8270 9100 8230
3 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,13 0,13 0,09 0,09 0,1
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013 (data diolah).
b. Jumlah orang/barang melalui Dermaga/ Bandara Per Tahun
Indikator ini digunakan untuk melihat berapa jumlah jumlah orang atau barang yang
melalui dermaga atau bandara atau terminal pada setiap tahun. Indikator ini dihitung
dengan menjumlahkan orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal per tahun.
Tahun 2008 inidikator ini belum tercatat untuk yang melalui dermaga atau
perlabuhan, tetapi untuk yang melalui bandara sudah tercatat yaitu sebanyak 19 orang atau
barng. Pada tahun 2009 indikator ini tercatat terdapat 912 jumlah orang atau barang yang
melalui dermaga atau pelabuhan, dan yang melalui dermaga tercatat sebanyak 684, namun
tahun 2010 jumlah orang atau barang yang melalui dermaga atau pelabuhan turun menjadi
416, tetapu yang melalui bandara naik menjadi 828, tahun 2012 jumlah orang atau barang
yang melalui dermaga atau pelabuhan turun kembali menjadi 217, tetapi yang melalui
bandara naik sangat signifikan yaitu menjadi 3.165 orang atau barang. Dengan penjabaran
tersebut, tergambar bahwa transportasi menggunakan udara setiap tahun penggunanya terus
meningkat dibandingkan dengan yang melalui derrnaga atau pelabuhan. Berikut adalah
tabel jumlah orang barang melalui dermaga/barang/terminal dari tahun 2008 sampai
dengan 2010 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐147
Tabel 2.120
Jumlah Orang Melalui Dermaga/Bandara Tahun 2009 s/d 2012
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah orang melalui dermaga angkutan sungai 1.850 1.815 1.745 1.763
2 Jumlah orang melalui dermaga angkutan
penyeberangan
19.800 10.800 9.000 7.200
3 Jumlah barang melalui dermaga per tahun
(bongkar muat)
3.750 3.635 3.547 3.459
4 Jumlah orang melalui bandara per tahun 684 827 985 3.163
5 Jumlah barang melalui bandara per tahun 3.903 4.285 9.768 11.730
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Seruyan
2) Penataan Ruang
a. Luas Wilayah Produktif
Luas wilayah produktif adalah persentase realisasi luas wilayah produktif terhadap
luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Pada tahun 2010 indikator ini tercatat
sebesar 48,35%,tahun 2011 tercatat sama halnya tahun 48,35% dan tahun 2012 tercatat
naik sangat signifikan menjadi 115,1%. Denga deskripsi diatas, artinya bahwa sampai
dengan tahun 2012 luas wilayah produktif di Kabupaten Seruyan terus meningkat bahkan
melebihi dari jumlah luas seluruh wilayah budidaya pada tahun 2012. Berikut adalah tabel
luas wilayah produktif di Kabupaten Seruyan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.121
Luas Wilayah Produktif
No. Uraian 2010 2011 2012
1. Luas wilayah produktif 48.35% 48,35% 115,10%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Seruyan dalam angka 2011 – 2013 (data diolah).
b. Luas Wilayah Kebanjiran
Luas wilayah kebanjiran adalah persentase luas wilayah banjir terhadap luas rencana
kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Tahun 2010 indikator ini tercatat sebesar 12,14%
dan tahun 2011 tercatat sama besar dengan tahun 2010 yaitu sebsar 12,14 dan tahun 2012
naik menjadi 28,19%. Hal ini menggambarkan bahwa luas wilayah kebanjiran di Kabupaten
Seruyan meluas sampai dengan tahun 2012. Dengan hal tersebut diperlukan perencanaan
drainase yang baik di Kabupaten Seruyan guna tidak menambah luas wilayah kebanjiran
pada Kabupaten Seruyan. Berikut adalah tabel luas wilayah kebanjiran di Kabupaten
Seruyan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐148
Tabel 2.122
Luas Wilayah Kebanjiran
No. Uraian 2010 2011 2012
1. Luas wilayah kebanjiran 12,14% 12,14% 28,91%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Seruyan dalam angka 2011 - 2013.
c. Luas Wilayah Perkotaan
Luas wilayah perkotaan adalah persentase realisasi luas wilayah perkotaan terhadap
luas rencana wilayah budidaya sesuai dengan RTRW. Tahun 2010 indikator ini tercatat
sebesar 22,46%, angka ini juga tercatat pada tahun 2011 yaitu sebesar 22,46%, lalu naik
signifikan menjadi 53,47% pada tahun 2012. Deskrips tersebut artinya bahwa hingga tahun
2012, besar luas wilayah perkotaan di Kabupaten Seruyan terus meluas. Berikut adalah
tabel luas wilayah perkotaan pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2010 hingga tahun 2012.
Tabel 2.123
Luas Wilayah Perkotaan
No. Uraian 2010 2011 2012
1. Luas wilayah kebanjiran 22,46% 22,46% 53,47%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Seruyan dalam angka 2011 - 2013.
3) Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian.
a. Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut fungsinya,
bank dibagi menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat.
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan dan menghitung jenis bank dan cabang-
cabangnya yang ada di Kabupaten Seruyan. Tahun 2008 indikator ini tercatat terdapat 4
jumlah bank, jumlah ini konstan sampai dengan tahun 2010 yaitu tetap sejumlah 4. Dan di
tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 naik menjadi 5 buah. Berikut adalah tabel jenis dan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐149
jumlah bank dan cabang pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun
2012.
Tabel 2.124
Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang
Tahun 2008 s/d 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1 Bank Umum Pemerintah 4 2 2 4 3
2 Bank Umum Daerah 0 2 2 2 2
3 Bank Umum Swasta 0 0 0 0 0
4 Jumlah Bank dan Cabang Bank 4 4 4 5 5
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2008-2013.
4) Lingkungan Hidup
a. Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih
Persentase rumah tangga pengguna air bersih merupakan indikator yang menghitung
persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup
anggota rumah tangga. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah rumah tangga
pengguna air bersih dibagi dengan jumlah seluruh rumah tangga dikali dengan100%.
Persentase rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2008 tercatat sebesar
25,43%. Tahun 2009 turun menjadi 22%. Trend ini terus menurun setiap tahunnya, trend ini
berlanjut sampai tahun 2010 yang kembali turun sampai 8,22%. Tahun 2011 indikator ini sangat
turun signifikan dari tahun 2008, pada tahun 2011 indikator ini tercatat sebesar 0%. Tetapi
pada tahun 2012 mulai naik kembali dengan tercatat sebesar 12,5%. Berikut adalah gambar
persentase rumah tangga pengguna air bersih tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Gambar 2.88
Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih
Tahun 2008 - 2012 (%)
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
25,4322
8,22
0
12,5
0
5
10
15
20
25
30
2008 2009 2010 2011 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐150
5) Komunikasi dan Informatika
a. Rasio Ketersediaan Daya Listrik
Rasio ketersediaan daya listrik adalah perbandingan daya listrik terpasang terhadap
jumlah Kebutuhan. Indikator ini dihitung dengan menghitung daya listrik terpasang dibagi
dengan jumlah kebutuhan dikali dengan 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar
2,57%, tetapi turun menjadi 2,42% pada tahun 2009 lalu naik menjadi 6,17% dan tahun
2011 naik kembali menjadi 11,61% lalu naik kembali menjadi 15,43% pada tahun 2012.
Keadaan ini seiring dengan meluasnya wilayah perkotaan, semakin luas wilayah perkotaan,
maka harus semakin besar juga ketersediaa daya listrik di Kabupaten Seruyan. Berikut
adalah tabel rasio ketersediaan daya listrik pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.125
Rasio Ketersediaan Daya Listrik
Tahun 2008 - 2012 (%)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Rasio ketersediaan daya listrik 2,57% 2,42% 6,17% 11.61% 15,43%
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2013.
b. Persentase Penduduk Yang Menggunakan HP/ Telepon
Peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang terjadi pada suatu daerah. Salah satu indikator dalam melihat
perkembangan teknologi komunikasi adalah dengan melihat seberapa banyak penduduk
suatu daerah telah memiliki perangkat komunikasi berupa hand-phone (HP) dan telepon
rumah biasa.
Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon adalah proporsi jumlah
penduduk menggunakan telepon/HP terhadap jumlah penduduk. Tahun 2009 indikator ini
tercatat sebesar 6,8%, tahun 2010 tercatat sebesar 8,38%, lalu tahun 2011 tercatat sebesar
12,05% dan pada tahun 2012 tercatat naik sebesar 18,56%. Sesuai dengan deskripsi di
atas, bahwa teknologi komunikasi dan informasi terus perkembang di Kabupaten Seruyan.
Berikut adalah tabel persentase penduduk yang menggunakan HP atau telepon pada
Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐151
Tabel 2.126
Persentase Penduduk Yang Menggunakan HP/ Telepon
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Persentase penduduk yang menggunakan
HP/Telepon 6.8 % 8.38 % 12.05 % 18.56 %
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Seruyan
2.4.3. Fokus iklim Investasi
1) Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian.
a. Angka Kriminalitas
Angka Kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu bulan pada
tahun tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi berapa tindak kriminalitas untuk
berbagai kategori seperti curanmor, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Indikator
ini berguna untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah tingkat
kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat.
Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah tindak kriminal yang terjadi selama 1
tahun dibagi dengan jumlah jumlah seluruh penduduk Seruyan dikali dengan 10.000 per
tahun. Indikator ini tercatat berfluktuasi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Tahun
2010 indikator ini tercatat sebesar 6,57%, tahun 2011 naik menjadi 8,43% dan tahun 2012
tercatat turun menjadi 5,51%. Berikut adalah tabel angka kriminalitas dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
Tabel 2.127
Angka Kriminalitas Tahun 2008 s/d 2012 (%)
No. Uraian 2010 2011 2012
1 Jumlah tindak kriminal yang terjadi selama 1 tahun 92 120 81
2 Jumlah penduduk seluruhnya 139.931 142.275 146.914
3 Angka kriminalitas 6,57% 8,43% 5,51%
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (data diolah).
b. Lama Proses Perijinan
Lama proses perijinan merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh
suatu Perijinan. Pada tahun 2009 lama proses perijinan yang dibutuhkan adalah selama 2
minggu atau 14 hari, tetapi pada tahun 2012, lama proses perijinan dipercepat yaitu
menjadi 12 hari. Berikut adalah tabel lama proses perijinan dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐152
Tabel 2.128
Lama Proses Perijinan
Tahun 2008 s/d 2012 (Hari)
No. Uraian 2009 2010 2011 2012
1 Lama proses perijinan 14 14 14 12
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
c. Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha
Indikator ini dugunakan untuk melihat berapa jumlah perda yang mendukung iklim
usaha pada setiap tahun. Tahun 2008 terdapat 12 perda, tahun 2009 terdapat 13 perda,
tahun 2919 terdapat 10 perda, tahun 2011 menjadi 7 perda dan pada tahun 2012
diringkas kembali hanya menjadi 3 perda. Hal ini dilakukan karena guna menarik investor
agar melakukan dan mendukung iklim usaha di Kabupaten Seruyan. Berikt adalah tabel
jumlah perda yang mendukung iklim usaha pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2.129
Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha
Tahun 2008 s/d 2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim
Usaha
12 13 10 7 3
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia
Rasio ketergantungan
Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus
ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif.
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang
belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain
yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak
produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk
usia kerja yang dianggap sudah produktif.
Rasio ketergantungan atau angka beban tanggungan penduduk Kabupaten Seruyan
tahun 2012 mencapai angka 32,32%, ini berarti bahwa setiap 100 orang yang berusia
produktif harus menanggung kurang lebih 32 orang usia tidak produktif baik itu usia 0-14
tahun dan usia 60 keatas.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐153
Gambar 2.89
Rasio Ketergantungan
Tahun 2009-2012
Sumber : Seruyan Dalam Angka Seruyan 2010-2013 (data diolah)
32,82%
32,24% 32,24%32,32%
31,80%
32,00%
32,20%
32,40%
32,60%
32,80%
33,00%
tahun 2009 tahun 2010 tahun 2011 tahun 2012
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐1
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan
gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai
penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan daerah
diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan
terhadap APBD dan laporan keuangan daerah pada umumnya.
Selanjutnya, analisis dilakukan terhadap penerimaan daerah yaitu pendapatan dari
penerimaan pembiayaan daerah. Kapasitas keuangan daerah pada dasarnya ditempatkan
sejauh mana daerah mampu mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah. Berbagai
objek penerimaan daerah dianalisis untuk memahami perilaku atau karakteristik penerimaan
selama ini.
Selanjutnya, dibuatlah analisis untuk mengidentifikasi proyeksi pendapatan daerah. Analisis ini
dilakukan untuk memperoleh gambaran kapasitas pendapatan daerah dengan proyeksi 5
(lima) tahun kedepan, untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah.
Gambaran kinerja pengelolaan keuangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
Kabupaten Seruyan, diuraikan sebagai berikut:
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Kinerja pelaksanaan APBD tahun sebelumnya dapat dilihat dari aspek tingkat realisasi APBD,
perkembangan pendapatan dan belanja tidak langsung, proporsi sumber pendapatan,
pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi belanja daerah, permasalahan yang
muncul serta potensi tantangan kedepan. Secara umum gambaran tersebut adalah sebagai
berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐2
a. Pendapatan Daerah
Gambaran tentang Pendapatan Daerah yang disajikan secara series menginformasikan
mengenai rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun
Anggaran 2008-2012 sebagaimana tertuang pada Tabel 3.1l 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan
Tahun Anggaran 2008-2012
(dalam juta rupiah)
NO URAIAN
REALISASI PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN
RATA2 PERTUMBUHAN
2008 2009 2010 2011 2012 %
1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 9.203,0 11.556,5 18.184,7 28.132,3 17.352,1 24,8
1.1.1 Hasil Pajak Daerah 1.125,6 1.049,0 1.246,3 13.682,6 3.556,0 234,0
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 1.506,5 2.160,2 2.558,6 3.073,2 1.758,6 9,8
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 1.010,1 1.440,3 1.464,1 1.767,6 2.505,0 26,7
1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah 5.560,8 6.907,1 12.915,7 9.608,9 9.532,5 21,2
1.2 DANA PERIMBANGAN 466.174,1 495.054,9 494.870,8 548.648,4 621.017,2 7,6
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
79.938,3 98.491,9 101.746,6 107.077,6 122.134,7 11,5
1.2.2 Dana Alokasi Umum 341.170,8 345.001,0 360.740,6 402.064,4 450.227,0 7,3
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 45.065,0 51.562,0 32.383,5 39.506,4 48.655,5 5,6
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
9.945,8 62.673,4 75.094,1 38.743,2 39.031,0 125,6
1.3.1 Pendapatan Hibah 2.047,5 2.140,1 340,3 1.182,5 5.162,7 126,1
1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya
6.648,3 7.853,3 8.804,6 12.157,0 17.737,4 28,6
1.3.3 Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus 0,0 0,0 59.693,0 10.415,9 0,0 0,0
1.3.4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya 1.250,0 250,0 6.050,1 0,0 0,0 0,0
1.3.5 Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan 0,0 52.430,0 0,0 3.772,2 216,3 0,0
1.3.6 Tunjangan 0,0 0,0 0,0 7.928,7 15.914,6 0,0
1.3.7 Lain-Lain Pendapatan yang Sah 0,0 0,0 206,1 3.286,8 0,0 0,0
JUMLAH 485.322,9 569.284,9 588.149,6 615.523,9 677.400,3 8,8
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Seruyan TA 2008 - 2012
Memperhatikan tabel diatas, diperoleh gambaran bahwa realisasi pendapatan daerah
cenderung mengalami peningkatan dari Rp.485.322,9 juta (2008) hingga mencapai
Rp.677.400,3 juta (2012) dengan rata- rata tingkat pertumbuhan pendapatan 8,8%.
Dari keempat komponen PAD, secara persentase pertumbuhan masing-masing komponen
pembentuk PAD berbeda-beda. Rata-rata tingkat pertumbuhan tertinggi berasal dari Hasil
Pajak Daerah sebesar 234,0%, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar
26,7%, Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar 21,2%, dan terendah dari Hasil
Retribusi Daerah yaitu sebesar 9,8%.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐3
Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pendapatan daerah adalah belum diketahui
secara pasti besar potensi PAD sehingga target yang ditetapkan tidak didasarkan atas
asesmen potensi yang dimiliki. Setelah berlakunya close list system dalam ketentuan jenis pajak
dan retribusi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2009, perlu dilakukan penyesuaian perangkat
regulasi, kelembagaan pendapatan daerah serta personil agar tidak berimplikasi pada
penurunan pendapatan daerah. Adapun penerimaan Dana Perimbangan relatif tanpa masalah
berarti kecuali DAK yang memerlukan dana pendamping daerah minimal 10% dari jumlah DAK
sehingga mengurangi porsi pemanfaatan DAU sesuai dengan kebutuhan daerah. Adapun lain-
lain pendapatan daerah yang sah tidak diketahui secara pasti potensi penerimaannya karena
bersifat penerimaan insidentil.
b. Belanja Daerah
Gambaran tentang realisasi Belanja Daerah yang disajikan secara series menginformasikan
mengenai rata-rata perkembangan/kenaikan realisasi Belanja Daerah Kabupaten Seruyan
sebagaimana tertuang pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012
(dalam juta rupiah)
NO Uraian REALIASASI BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN RATA2
PERTUMBUHAN
2008 2009 2010 2011 2012 %
2. BELANJA 518.414,7 522.662,5 601.327,6 586.101,1 636.396,2 5,48
2.1 Belanja Tidak Langsung 92.886,0 103.461,3 160.952,9 188.584,1 214.518,5 24,47
2.1.1 Belanja Pegawai 62.824,7 80.770,7 125.793,8 148.713,7 165.553,2 28,46
2.1.2 Belanja Bunga 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 -
2.1.3 Belanja Subsidi 126,6 1.043,8 1.394,4 648,0 787,2 181,57
2.1.4 Belanja Hibah 7.952,7 3.067,3 11.709,6 13.468,0 16.793,0 65,01
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 3.535,6 5.141,4 3.771,9 5.623,4 3.971,9 9,62
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa
0,0 0,0 492,5 73,3 176,7 -
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten dan Pemerintah Desa
18.446,4 13.408,5 17.632,1 19.845,8 27.038,5 13,25
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 0,0 29,6 158,5 212,0 197,9 154,9
2.2 Belaja Langsung 425.528,7 419.201,2 440.374,7 397.517,0 421.877,8 (0,01)
2.2.1 Belanja Pegawai 26.794,6 26.020,6 35.418,5 25.765,3 26.955,0 2,65
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 108.547,1 105.620,2 126.522,9 131.452,6 118.208,5 2,73
2.2.3 Belanja Modal 290.187,0 287.560,4 278.433,3 240.299,1 276.714,2 (0,66)
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Seruyan TA 2008 - 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐4
Memperhatikan Tabel 3.2 3.2 diatas, diperoleh gambaran bahwa, realisasi Belanja Tidak
Langsung dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 cenderung selalu mengalami kenaikan
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 24,47% sementara realisasi Belanja Langsung justru
mengalami penurunan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar minus 0,01%. Walaupun rata-
rata pertumbuhan Belanja Tidak Langsung jauh lebih besar dibandingkan dengan rata-rata
pertumbuhan Belanja Langsung namun dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 realisasi
Belanja Tidak Langsung selalu lebih kecil dibandingkan dengan realisasi belanja langsung.
Dari delapan komponen Belanja Tidak langsung, Belanja subsidi mengalami kenaikan terbesar
dengan rata-rata kenaikan mencapai 181,57%, diikuti dengan belanja tidak terduga sebesar
154,9%.
Penurunan Realisasi Belanja Langsung terjadi pada komponen Belanja Modal yaitu
Rp290.187,0 juta (2008) turun menjadi Rp276.714,2 (2012) atau mengalami rata-rata
penurunan sebesar 0,66%.
c. Pembiayaan Daerah
Gambaran tentang realisasi pembiayaan daerah yang disajikan secara series
menginformasikan mengenai rata-rata perkembangan/kenaikan realisasi penerimaan dan
pengeluaran daerah sebagaimana tertuang pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012
(dalam juta rupiah)
NO Uraian REALIASASI PEMBIAYAAN DAERAH TAHUN ANGGARAN RATA2
PERTUMBUHAN
2008 2009 2010 2011 2012 %
3 PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Pembiayaan 125.975,9 73.138,6 119.653,9 104.581,5 131.359,3 8,67
Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Sebelumnya
125.975,9 73.138,6 119.653,9 104.579,6 131.359,3 8,67
Penggunaan Kas Yang Belum Dipertanggungjawabkan
0,0 0,0 0,0 1,9 0,0
3.2 Pengeluaran Pembiayaan 2.000,0 0,0 2.000,0 2.644,9 8.389,4 49,81
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 2.000,0 0,0 2.000,0 2.500,0 5.000,0 8,33
Pembayaran Pokok Utang 0,0 0,0 0,0 0,0 2.698,1
Kelebihan Catat Saldo di Kasda 0,0 0,0 0,0 144,9 691,3
PEMBIAYAAN NETTO 123.975,9 73.138,6 117.653,9 101.936,5 122.969,9 6,78
SILPA 90.884,1 119.760,9 104.475,8 131.359,3 163.974,0 17,39
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Seruyan TA 2008 – 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐5
3.1.2. Neraca Daerah
Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan daerah melalui
perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan asetdaerah untuk
penyediaan dana pembangunan daerah. Selanjutnya mengenai gambaran neraca Kabupaten
Seruyan dalam kurun waktu tahun 2008-2012 disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.4
Neraca Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012
(dalam juta rupiah)
URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
(Audited) (Audited) (Audited) (Audited) (Audited)
ASET/ AKTIVA
ASET LANCAR
Kas 90.634.116.119,19 119.760.938.314,02
104.579.570.598,88
131.359.254.143,57
164.104.168.285,95
Kas di Kas Daerah 73.006.436.054,64 119.570.987.542,0
2 104.043.887.779
,88 130.979.586.959
,57 163.467.920.193,
98
Kas di Bendahara Penerimaan 0 225.074.000,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 132141.617,00 189.950.772,00 535.682.819,00 377.769.951,00 411.174.092,00
Pengeluaran Kas yang belum dipertanggungjawabkan
17.495.538.447,55 17.495.538.447,55
Investasi Jangka Pendek
Deposito
Piutang 85.927.511,00 87.071.702,91 8.625.000,00 73.716.500,00 18.136.395,00
Piutang lain-lain 85.027.511,00 77.902.202,91
Piutang Retribusi 8.625.000,00 8.625.000,00 1.516.500,00
Piutang Deviden/pajak 544.500,00
Piutang Dana Bagi Hasil/PAD 72.200.000,00 18.136.395,00
Persediaan 1.253.847.980,00 1.737.283.657,00 4.060.541.027,7
0 4.076.392.997,5
0 4.740.518.207,00
JUMLAH ASET LANCAR 91.972.991.610,19 121.585.293.673,93
108.648.736.626,58
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen 4.443.923.545,00 4.443.923.545,00 2.925.068.525,00
1.084.582.750,00
1.313.822.570,00
Ivestasi Dana Bergulir Dana bergulir diragukan tertagih
4.443.923.545,00 4.443.923.545,00 2.925.068.525,0
0 1.084.582.750,0
0 1.313.822.570,00
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
7.570.500.000,00 7.570.500.000,00 9.570.500.000,0
0 9.630.000.000,0
0 14.630.000.000,0
0
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG
12.014.423.545,00 12.014.423.545,00 12.495.568.525,00,00
10.714.582.750,00
15.943.822.570,00
ASET TETAP
Tanah 93.913.844.000,00 96.008.158.155,00 97.694.482.155,00
99.346.436.461,00
99.404.051.461,00
Peralatan dan Mesin 109.051.664.000,00
132.612.122.596,00
163.005.240.217,00
183.691.091.972,00
215.717.601.813,00
Bangunan Gedung 261.191.577.000,00
365.210.883.474,00
420.248.593.802,00
458.621.383.731,00
555.186.998.988,00
Jalan, Jembatan dan Jaringan 326287863000,00 390.157.626.240,0
0 496.874.712.060
,00 559.671.383.014
,00 950.668.331.747,
00
Aset Tetap Lainnya 4.678.914.000,00 6.224.705.224,00 7.001.320.574,00
12.824.525.684,00
15.892.072.874,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 222.614.367.000,00
315.032.387.050,00
398.860.180.271,00
511.991.314.864,00
272.131.592.039,00
JUMLAH ASET TETAP 1.017.738.229.000,00
1.305.245.882.739,00
1.583.684.529.079,00
1.826.146.135.726,00
2.109.000.684.922,00
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐6
URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
(Audited) (Audited) (Audited) (Audited) (Audited)
ASET LAINNYA
Kemitraan dengan pihak Ketiga
TPTGR 977.135.845,47 883.820.179,00 30.564.269.088,
00 61.027.976.257,0
0
Tagihan Penjualan Angsuran 8.357.170.813,2
6 2.897.926.655,0
0 2.894.216.655,00
Aset Tidak Berwujud 47.400.000,00 762.587.000,00 693.300.000,00
Penyertaan Modal yg belum ditetapkan statusya
Aset Lain-Lain 52.743.750,00
JUMLAH ASET LAINNYA 977.135.845,47 936.563.929,00 34.224.782.743,1
0 64.615.492.912,2
9
JUMLAH AKTIVA 1.157.923.592.512,97
1.439.782.163.886,93
1.713.233.405.043,84
2.005.594.864.860,17
2.358.422.787.292,27
HUTANG JANGKA PENDEK
Hutang PFK
Hutang Pajak
Hutang Langganan
Hutang Lain-lain 2.821.286.819,00
123.181.819,00
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang Dalam Negeri
Hutang Dalam Luar Negeri
JUMLAH HUTANG 2.821.286.819,00 123.181.819,00
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar 121.585.293.673,9
3 108.648.736.626
,58 132.688.076.822
,07 168.739.641.068,
98
S i L P A 90.634.116.119,19 119.760.938.314,0
2 104.579.570.598
,88 131.359.254.143
,57 163.879.094.285,
98
Cadangan Deposito
Cadangan Piutang 85.027.511,00 87.071.702,91 8.625.000,00 73.716.500,00 18.136.395,00
Cadangan Persediaan 1.253.847.980,00 1.737.283.657,00 4.060.541.027,70
4.076.392.997,50
4.740.518.207,00
Pendapatan yang Ditangguhkan
225.074.000,00
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
(2.821.286.819) (123.181.819.000
)
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 91.972.991.610,00 121.585.293.673,9
3 108.648.736.626
,58 132.688.076.822
,07 168.739.641.068,
00
EKUITAS DANA DIINVESTASIKAN 1.030.729.788.390,47
1.318.196.870.213,00
1.604.584.668.417,26
1.871.085.501.219,10
2.189.559.964.404,29
Diinvestasikan dalam Investasi Permanen
12.014.423.545,00 1.2014.423.545,00 12.495.568.525,00
10.714.582.750,00
15.943.822.570,00
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
1.017.738.229.000,00
1.305.245.882.739,00
1.583.684.529.079,00
1.826.146.135.726,00
2.109.000.648.922,00
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
977.135.845,47 936.563.929,00 8.404.570.813,2
6 34.224.782.743,
10 64.615.492.912,2
9
Dana yang Harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
JUMLAH EKUITAS DANA DIINVESTASIKAN
1.030.729.788.390,47
1.318.196.870.213,00
1.604.584.668.417,26
1.871.085.501.219,10
2.189.559.964.404,29
JUMLAH EKUITAS DANA 1.157.923.592.512,31
1.439.782.163.886,93
1.713.233.405.043,84
2.003.773.578.041,17
2.358.299.605.473,27
JUMLAH PASIVA 1.157.923.592.512,31
1.439.782.163.886,93
1.713.233.405.043,84
2.006.594.864.860,17
2.358.422.787.292,27
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐7
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Keuangan daerah merupakan komponen yang sangat penting dalam
perencanaanpembangunan, sehingga analisis mengenai kondisi dan proyeksi keuangan daerah
perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan daerah dalam mendanai rencana pembangunan
dan kesadaran untuk secara efektif memberikan perhatian kepada isu dan permasalahan
strategis secara tepat. Dengan melakukan analisis keuangan daerah yang tepat
akanmenghasilkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan keuangan daerah.
1) Kebijakan Umum Pendapatan Daerah
Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Seruyan dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Seruyan yang disepakati setiap tahunnya, maka secara
umum kebijakan umum pendapatan daerah Kabupaten Seruyan tahun-tahun anggaran
sebelumnya adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui kas umum daerah yang
menambahekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.
b. Seluruh penerimaan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto mempunyai makna
bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang
digunakandalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan
bagian pemerintahpusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil.
c. Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan dapat dicapai
untuksetiap sumber pendapatan. Sebagai komitmen taat azas dalam pengelolaan
keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Seruyan menetapkan kebijakan terkait
pendapatan daerah sebagai berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah
a) Dalam upaya merencanakan target pendapatan asli daerah dilakukan secara
rasionaldengan mempertimbangkan realisasi penerimaan tahun lalu, potensi dan
asumsipertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi penerimaan pemerintah
daerah sertaoptimalisasi pencapaiannya.
b) Dalam upaya peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah, pemerintah
daerah tidakmemberatkan dunia usaha dan masyarakat. Upaya peningkatan
pendapatan asli daerah ditempuh melalui penyederhanaan sistem dan prosedur
administrasi pemungutan pajakdan retribusi daerah, law enforcement dalam upaya
membangun ketaatan wajib pajak dan wajib retribusi daerah serta peningkatan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐8
pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk
terciptanya efektifitas dan efisiensi yang dibarengi denganpeningkatan kualitas,
kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan dengan biaya murah.
c) Dalam rangka pemungutan pajak daerah, dapat diberikan biaya pemungutan
paling tinggi sebesar 5% (lima persen) dari realisasi penerimaan pajak daerah
yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah sebagaimana diamanatkan Pasal 76
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.
d) Melakukan upaya peningkatan penerimaan bagian laba/deviden atas penyertaan
nodal atau investasi daerah lainnya yang dapat ditempuh melalui inventarisasi dan
menata serta mengevaluasi nilai kekayaan daerah yang dipisahkan baik dalam
bentuk uang maupun barang sebagal penyertaan modal (investasi daerah). Jumlah
rencana penerimaan yang dianggarkan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan, hendaknya mencerminkan rasionalitas dibandingkan dengan nilai
kekayaan daerah yang dipisahkan kembali ditetapkan sebagai penyertaan modal
(telah diinvestasikan). Dalam upaya peningkatan PAD, pemerintah daerah
mendayagunakan kekayaan daerah yang belumdipisahkan dan belum
dimanfaatkan untuk dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga sehingga
menghasilkan pendapatan. Penyertaan modal pada pihak ketiga ditetapkan
dengan peraturan daerah.
e) Penerimaan lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dapat dinilai
dengan uang sebagai akibat dari penjualan, tukar menukar, hibah, dan/atau
pengadaan barang dan jasa termasuk penerimaan bunga, jasa giro atau
penerimaan lain sebagal akibat penyimpanandana anggaran pada bank serta
penerimaan dari hasil penggunaan kekayaaan daerah merupakan pendapatan
daerah.
2. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan yang diterima Pemerintah Seruyan berupa Dana Bagi Hasil Pajak
dan Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus. Terus diupayaan
peningkatan Dana Perimbangan terutama melalui DAK dan Dana Bagi Hasil Pajak dan
Bukan Pajak.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐9
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
a) Pendapatan Hibah yang diterima berupa uang harus dianggarkan dalam APBD
dan didasarkan atas naskah perjanjian hibah antara pemerintah daerah dan
pemberi hibah. Sumbangan yang diterima dari organisasl/lembaga
tertentu/perorangan atau pihak ketiga, yang tidak mempunyai konsekuensi
pengeluaran maupun pengurangan kewajiban pihak ketiga/pemberi sumbangan
diatur dalam peraturan daerah.
b) Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya yang diterima
pemerintah kabupaten merupakan lain-lain penerimaan yang sah.
c) Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya
d) Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan
e) Tunjangan Guru
f) Lain-lain pendapatan yang Sah
2) Kebijakan Umum Belanja Daerah
Secara umum, kebijakan umum keuangan daerah menyangkut tentang belanja daerah
Kabupaten Seruyan Tahun 2010-2012 adalah sebagai berikut:
a. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang
ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
b. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah
yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial
c. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran.
d. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas
dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan urusan
pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Peningkatan alokasi anggaran
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐10
belanja yang direncanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang
diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
e. Penggunaan dana perimbangan diprioritaskan untuk kebutuhan sebagai berikut:
1. Penerimaan dana bagi hasil pajak diprioritaskan untuk mendanai perbaikan lingkungan
pemukiman diperkotaan dan diperdesaan, pembangunan irigasi, jaringan jalan dan
jembatan;
2. Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam diutamakan pengalokasiannya untuk
mendanai pelestarian lingkungan areal pertambangan, perbaikan dan penyediaan
fasilitas umum dan fasilitas sosial, fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk
tercapainya standar pelayanan minimal yang ditetapkan peraturan perundang-
undangan;
3. Dana alokasi umum diprioritaskan penggunaannya untuk mendanai gaji dan tunjangan
pegawai, kesejahteraan pegawai, kegiatan operasi dan pemeliharaan serta
pembangunan fisik sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan pelayanan dasar
dan pelayanan umum yang dibutuhkan masyarakat;
4. Dana alokasi khusus digunakan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
pemerintah.
5. Berdasarkan ketentuan pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005,
kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dapat diberikan tambahan penghasilan
berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pemberian tambahan penghasilan diberikan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja atau tempat
bertugas atau kondisi kerja atau kelangkaan profesi atau prestasi kerja;
f. Belanja Modal
Belanja modal merupakan pengeluaran yang dianggarkan untuk pembelian/pengadaan aset
tetap dan aset lainnya untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan yang memiliki kriteria:
1. masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan;
2. merupakan objek pemeliharaan;
3. jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan kebijakan akuntansi,
4. pengadaan software dalam rangka pengembangan sistem lnformasi manajemen
dianggarkan pada belanja modal.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐11
g. Belanja DPRD
1. Penganggaran belanja DPRD berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, dan pada tahun 2008 mengunakan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
2007 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah sebagai perubahan terakhir atas Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004. Disamping itu mempedomani pula Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan
Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja
Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan
Komunikasi Intensif dan Dana Operasional;
2. Belanja Pimpinan dan Anggota DPRD yang meliputi uang representasi, tunjangan
keluarga, tunjangan beras, uang paket, tunjangan jabatan, tunjangan panitia
musyawarah, tunjangankomisi, tunjangan panitia anggaran, tunjangan badan
kehormatan, tunjangan alat kelengkapan lainnya, tunjangan khusus PPh Pasal 21,
tunjangan perumahan, uang duka tewasdan wafat serta pengurusan jenazah dan uang
jasa pengabdian serta tunjangan komunikasi intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD
dianggarkan dalam Belanja DPRD. Sedangkan belanja tunjangan kesejahteraan dan
belanja penunjang kegiatan DPRD dianggarkan dalam Belanja Sekretariat DPRD;
3. Pajak Penghasilan yang dikenakan terhadap penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD
berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1994 tentang Pajak
Penghasilan Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI dan Para
Pensiunan atas Penghasilan yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara atau
Keuangan Daerah, Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
636/KMK.04/ 1994 tentang Pengenaan Pajak Penghasilan Bagi Pejabat Negara,
Pegawai Negeri Sipil, Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan Para
Pensiunan atas Penghasilan yang dibebankan kepada Keuangan Negara atau
Keuangan Daerah. Pajak penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD yangdibebankan
pada APBD dianggarkan pada objek belanja tunjangan khusus PPh Pasal 21;
4. Untuk penganggaran belanja penunjang operasional pimpinan DPRD dan tunjangan
komunikasi intensif bagi pimpinan dan anggota DPRD dapat dianggarkan pada kode
rincian objek belanja berkenaan dalam pos DPRD. Belanja dimaksud dapat
dilaksanakan sepanjang ketentuan yang mengaturnya telah ditetapkan oleh
pemerintah.
h. Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐12
1. Penganggaran belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berpedoman pada
ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
2. Gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan biaya penunjang
operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dianggarkan pada belanja
tidak langsung Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
3. Biaya penunjang operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 yang semula ditertulis "Biaya Penunjang
Operasional Kepala Daerah Kabupaten/Kota" sekarang tertulis "Biaya Penunjang
Operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota";
4. Belanja rumah tangga, beserta pembelian inventaris/perlengkapan rumah jabatan dan
kendaraan dinas serta biaya pemeliharaannya, biaya pemeliharaan kesehatan,
belanja perjalanan dinas dan pakaian dinas Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dianggarkan pada belanja langsung Sekretariat Daerah;
5. Penganggaran belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah merupakan satu
kesatuan dalam belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau tidak
dianggarkan secara terpisah dan pengaturannya lebih lanjut ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah.
i. Penyediaan dana untuk penanggulangan bencana alam/bencana sosial dan/atau
memberikanbantuan kepada daerah lain dalam penanggulangan bencana alam/bencana
sosial dapat memanfaatkan saldo anggaran yang tersedia dalam Sisa Lebih Perhitungan
APBD Tahun Anggaran sebelumnya dan/atau dengan melakukan penggeseran Belanja
Tidak Terduga atau dengan melakukan penjadwalan ulang atas program dan kegiatan
yang dapat ditunda.
j. Belanja Subsidi
1. Belanja Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada
perusahaan/lembaga tertentu yang bertujuan agar harga jual produk/jasa yang
dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat.
2. Belanja Subsidi ditetapkan dalam peraturan daerah tentang APBD yang dasar
pelaksanaannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
k. Bantuan Sosial
1. Bantuan sosial untuk organisasi kemasyarakatan harus selektif dan memiliki kejelasan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐13
peruntukan penggunaannya. Pemberian bantuan tidak secara terus menerus/tidak
berulangsetiap tahun anggaran pada organisasi kemasyarakatan yang sama.
2. Untuk memenuhi fungsi APBD sebagai instrumen keadilan dan pemerataan dalam upaya
peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, bantuan dalam bentuk uang
dapat dianggarkan apabila pemerintah daerah telah memenuhi seluruh kebutuhan
belanja urusan wajib guna terpenuhinya standar pelayanan minimal yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan.
l. Belanja Bagi Hasil
Belanja Bagi Hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari
pendapatan kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah
daerah tertentu kepada pemerintah daerah Iainnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
m. Belanja Bantuan Keuangan
1. Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat
umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada
pemerintah daerah Iainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah
desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau
peningkatan kemampuan keuangan.
2. Bantuan keuangan yang bersifat umum peruntukan dan penggunaannya diserahkan
sepenuhnya kepada pemerintah daerah/pemerintah desa penerima bantuan.
Sedangkan bantuan keuangan yang bersifat khusus peruntukan dan pengelolaannya
diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah daerah pemberi bantuan. Untuk pemberi
bantuan bersifat khusus dapat mensyaratkan penyediaan dana pendamping dalam
APBD atau anggaran pendapatan dan belanja desa penerima bantuan;
3. Penganggaran untuk Alokasi Dana Desa agar mempedomani ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.
n. Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga merupakan belanjauntuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa/tanggap darurat dalam rangka pencegahan dan gangguan terhadap stabilitas
penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan dan ketertiban di daerah dan
tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial
yang tidak diperkirakan sebelumnya.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐14
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Gambaran realisasi dari kebijakan belanja daerah Kabupaten Seruyan pada periode tahun
anggaran sebelumnya yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan
pembelanjaan dimasa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan
daerah, sebagai berikut:
1. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Gambaran tentang belanja daerah yang disajikan secara series menginformasikan mengenai
tingkat realisasi belanja Kabupaten Seruyan sebagaimana tertuang pada tabel dibawah ini:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐15
Tabel 3.5
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012
(dalam jutaan)
URAIAN
2008 2009 2010 2011 2012 RATA2
Anggaran Realisasi %
Anggaran Realisasi %
Anggaran Realisasi %
Anggaran Realisasi %
Anggaran Realisasi % %
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
BELANJA 578.266,8 518.414,7 89,6 609.155,6 522.662,5 85,8 713.865,4 601.327,6 84,2 705.382,4 586.101,1 83,1 807.876,0 636.396,2 78,8 84,3
Belanja Tidak Langsung 103.309,3 92.886,0 89,9 119.490,7 103.461,3 86,6 175.029,4 160.952,9 92,0 197.767,0 188.584,1 95,4 231.893,8 214.518,5 92,5 91,3
Belanja Pegawai 69.108,9 62.824,7 90,9 89.451,8 80.770,7 90,3 139.205,7 125.793,8 90,4 155.371,9 148.713,7 95,7 179.499,5 165.553,2 92,2 91,9
Belanja Bunga 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Belanja Subsidi 750,0 126,6 16,9 2.500,0 1.043,8 41,8 1.417,0 1.394,4 98,4 800,0 648,0 81,0 910,0 787,2 86,5 64,9
Belanja Hibah 9.615,7 7.952,7 82,7 3.355,0 3.067,3 91,4 11.972,3 11.709,6 97,8 13.477,9 13.468,0 99,9 19.137,5 16.793,0 87,7 91,9
Belanja Bantuan Sosial 5.120,1 3.535,6 69,1 9.650,0 5.141,4 53,3 3.988,5 3.771,9 94,6 6.580,0 5.623,4 85,5 4.200,3 3.971,9 94,6 79,4
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa
0,0 0,0 242,5 0,0 0,0 500,0 492,5 98,5 250,0 73,3 29,3 250,0 176,7 70,7 39,7
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten dan Pemerintah Desa 18.714,6 18.446,4 98,6 13.791,4 13.408,5 97,2 17.745,5 17.632,1 99,4 20.635,2 19.845,8 96,2 27.393,9 27.038,5 98,7 98,0
Belanja Tidak Terduga 0,0 0,0 500,0 29,6 5,9 200,4 158,5 79,1 651,9 212,0 32,5 502,6 197,9 39,4 31,4
Belaja Langsung 474.957,6 425.528,7 89,6 489.664,9 419.201,2 85,6 538.836,0 440.374,7 81,7 507.615,4 397.517,0 78,3 575.982,2 421.877,8 73,2 81,7
Belanja Pegawai 41.089,2 26.794,6 65,2 49.611,2 26.020,6 52,4 70.023,8 35.418,5 50,6 27.391,3 25.765,3 94,1 28.608,9 26.955,0 94,2 71,3
Belanja Barang dan Jasa 136.674,0 108.547,1 79,4 144.703,6 105.620,2 73,0 171.918,8 126.522,9 73,6 211.564,7 131.452,6 62,1 239.325,4 118.208,5 49,4 67,5
Belanja Modal 297.194,4 290.187,0 97,6 295.350,1 287.560,4 97,4 296.893,5 278.433,3 93,8 268.659,4 240.299,1 89,4 308.047,9 276.714,2 89,8 93,6
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Seruyan TA 2008 – 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐16
Berdasarkan Tabel 3.5 3.5, diperoleh gambaran bahwa, rata-rata tingkat realisasi Belanja
Tidak Langsung (91,3%) lebih besar dibandingkan dengan tingkat realisasi Belanja Langsung,
(81,7%).
Tingkat Realisasi Belanja Langsung cenderung mengalami penurunan dari tahun ketahun yaitu
88% pada tahun 2010dan 78% pada tahun 2012 dengan rata-rata tingkat realisasi sebesar
83%.
Penurunan ini disebabkan antara lain sebagai berikut:
1. penetapan APBD belum tepat waktu;
2. realisasi belanja sesuai dengan kas budget masih belum dapat dipenuhi sesuai target;
3. realisasi DAK yang sering kali terkendala juklak/juknis pusat yang berubah-ubah;
4. proses pengadaan barang/jasa pemerintah; dan
5. kualitas pekerjaan fisik masih banyak dikeluhkan.
Untuk perbaikan kedepan terkait dengan realisasi belanja adalah:
1. penyempurnaan mekanisme pembahasan APBD;
2. peningkatan kedisplinan dalam realisasi anggaran;
3. pemantapan regulasi DAK;
4. pemantapan kelembagaan pengadaan barang/jasa pemerintah; dan
5. peningkatan kualitas perencanaan dan pengawasan pengadaan barang/jasa.
2. Proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur
Gambaran tentang belanja daerah yang menginformasikan mengenai proporsi belanja
untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Seruyan tertuang pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.6 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2009-2012
NO URAIAN TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 Tahun 2012
( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐17
NO URAIAN TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 Tahun 2012
( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )
A BELANJA TIDAK LANGSUNG 80.780,71 125.793,81 148.713,71 165.553,20
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 75.951,60 97.852,89 115.427,10 127.407,00
2 Belanja Tambahan Penghasilan 2.439,13 24.480,01 28.516,05 35.496,10
3 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH
1.425,14 1.714,34 1.726,32 1.681,44
4 Belanja Pemungutan Pajak Daerah 964,83 1.746,57 3.044,24 968,66
B BELANJA LANGSUNG 134.225,87 162.072,15 164.202,05 183.707,03
I Belanja Pegawai 30.667,25 40.834,33 30.361,72 29.601,27
1 Belanja Honorarium PNS 5.494,80 1.967,83 4.677,62 6.173,62
2 Belanja Honorarium Non PNS 19.964,78 33.279,52 20.805,16 20.287,83
3 Belanja Uang lembur PNS 561,06 171,12 282,55 345,72
4 Belanja Bea Siswa Pendidikan PNS 1.685,00 1.362,50 1.243,00 164,80
5 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS 2.961,61 4.053,36 3.353,39 2.629,30
II Belanja Barang dan Jasa 37.950,80 46.141,67 46.849,92 51.182,82
5 Belanja Premi Asuransi Kesehatan 449,10 410,13 734,78 596,27
6 Belanja makanan dan Minuman Pegawai 5.870,88 5.867,01 7.805,38 9.032,24
7 Belanja Pakaian Dinas dan atributnya 1.408,17 1.386,32 410,32 1.030,96
8 Belanja Pakaian khusus dan hari tertentu 2.262,97 3.070,00 1.308,70 1.331,43
9 Belanja Perjalanan Dinas 27.747,04 35.365,11 36.460,73 38.718,72
10 Belanja Perjalanan Pindah Tugas 0,00 0,00 15,00 0,00
11 Belanja Pemulangan Pegawai 212,65 43,10 115,00 473,20
III Belanja Modal 65.607,82 75.096,15 86.990,42 102.922,94
12 Tanah 9.600,82 9.769,45 9.934,64 9.940,41
13 Peralatan dan Mesin 13.261,21 16.300,52 18.369,11 21.571,76
14 Bangunan dan Gedung 36.521,09 42.024,86 45.862,14 55.518,70
16 Aset Tetap Lainnya 6.224,71 7.001,32 12.824,53 15.892,07
IAI T O T A L (A + B) 215.006,58 287.865,96 312.915,76 349.260,22
Berdasarkan Tabel 3.6, diperoleh Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten
Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 untuk dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan
efisiensi anggaran aparatur untuk tahun-tahun mendatang, sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐18
Tabel 3.7
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur 2009-2012
NO URAIAN
TOTAL BELANJA UNTUK
PEMENUHAN KEBUTUHAN
APARATUR (RP)
TOTAL PENGELUARAN
(BELANJA + PEMBIAYAAN
PENGELUARAN) (RP)
PROSENTASE
( a) ( b ) (a) / (b) X 100%
1 Tahun Anggaran 2009 215.006,58 522.662,51 41,1%
2 Tahun Anggaran 2010 287.865,96 603.327,58 47,7%
3 Tahun Anggaran 2011 312.915,76 588.746,07 53,1%
4 Tahun Anggaran 2012 349.260,22 644.785,60 54,2%
3. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama dilakukan untuk menghitung
kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau
harus dibayar dalam suatu tahun anggaran. Gambaran tentang realisasi pengeluaran wajib dan
mengikat serta prioritas utama Kabupaten Seruyan pada 3 (tiga) tahun terakhir, tertuang pada
tabel berikut:
Tabel 3.8 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2010-2012
(dalam jutaan rupiah)
NO Uraian
REALISASI RATA2
PERTUMBUHAN 2010 2011 2012
Rp Rp Rp %
A Belanja Tidak Langsung 144.820,4 169.207,5 193.378,9 15,56
Belanja Pegawai 125.793,8 148.713,7 165.553,2 14,77
Belanja Subsidi 1.394,4 648,0 787,2 (16,03)
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten dan Pemerintah Desa 17.632,1 19.845,8 27.038,5 24,40
B Belaja Langsung 3.463,7 2.680,4 2.858,4 (7,99)
Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya )
2.421,2 2.165,32 2.654,91 6,02
Belanja Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor 1.042,52 515,12 203,45 (55,55)
C Pengeluaran Pembiayaan 2.000,0 2.500,0 7.698,1 116,46
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
2.000,0 2.500,0 5.000,0 62,50
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐19
NO
Uraian
REALISASI RATA2
PERTUMBUHAN 2010 2011 2012
Rp Rp Rp %
Pembayaran Pokok Utang 0,0 0,0 2.698,1
JUMLAH (A+B+C) 150.284,1 174.387,9 203.935,3 8,25
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan Kabupaten Seruyan kurun waktu tahun 2008-2012 dijelaskan secara rinci
pada tabel berikut:
Tabel 3.9
Defisit Riil dan Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012
(dalam juta rupiah)
NO URAIAN
REALISASI TAHUN ANGGARAN
2008 2009 2010 2011 2012
1 PENDAPATAN 485.322,9 569.284,9 588.149,6 615.523,9 677.400,3
2 BELANJA 518.414,7 522.662,5 601.327,6 586.101,1 636.396,2
3 Pengeluaran Pembiayaan 2.000,0 0,0 2.000,0 2.644,9 8.389,4
A. DEFISIT RIIL (35.091,8) 46.622,4 (15.178,0) 26.777,8 32.614,7
Ditutup oleh realisasi penerimaan pembiayaan:
1 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Sebelumnya 125.975,9 73.138,6 119.653,9 104.579,6 131.359,3
2 Penggunaan Kas Yang Belum Dipertanggungjawabkan
0,0 0,0 0,0 1,9 0,0
B TOTAL REALISASI PENERIMAAN 125.975,9 73.138,6 119.653,9 104.581,5 131.359,3
SILPA 90.884,1 119.760,9 104.475,8 131.359,3 163.974,0
Berdasarkan uraian dan penyajian tabel diatas selanjutnya diuraikan kesimpulan analisis
kebijakan pembiayaan daerah antara lain:
a. Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) harus
didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan mempertimbangkan
perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran sebelumnya dalam rangka menghindari
kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun Anggaran berjalan yang tidak dapat
didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan. Selanjutnya SiLPA dimaksud
harus diuraikan pada obyek dan rincian obyek sumber SiLPA Tahun Anggaran
berkenaan.Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman daerah berdasarkan peraturan
perundang-undangan di bidang pinjaman daerah.
b. Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan SILPA Tahun Berjalan
positif, pemerintah daerah harus memanfaatkannya untuk penambahan program dan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐20
kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program dan kegiatan yang telah dianggarkan,
dan/atau pengeluaran pembiayaan. Dalam hal perhitungan SILPA Tahun Berjalan negatif,
pemerintah daerah melakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran
pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan program dan
kegiatan yang kurang prioritas dan/atau pengurangan volumeprogram dan kegiatannya.
3.3. Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas total keuangan daerah,
yang akan dialokasikan untuk mendanai belanja/pengeluaran periodik wajib dan mengikat
serta prioritas utama dan program-program pembangunan jangka menengah daerah selama
5 (lima) tahun ke depan serta alokasi untuk belanja daerah dan pengeluaran daerah lainnya.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah
sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan
tersebut akan dialokasikan.
Suatu kapasitas keuangan daerah adalah total pendapatan dan penerimaan daerah setelah
dikurangkan dengan Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum
terselesaikan dan kegiatan lanjutan yang akan didanai pada tahun anggaran berikutnya.
3.3.1. Proyeksi Pendapatan Daerah
Berdasarkan Tabel 3.1 diperoleh rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan kurun waktu
2008-2012, yakni 8,8% per tahun. Proyeksi pendapatan daerah tahun 2014-2018 selain
menggunakan asumsi pertumbuhan masa lalu juga dilakukan dengan merasionalkan estimasi
beberapa komponen pendapatan mengingat setiap rincian objek pendapatan memiliki
karakteristik yang berbeda, dengan menggunakan tahun dasar 2013 yaitu angka Perubahan
APBD 2013, maka dapat dikalkulasikan proyeksi pendapatan daerah dan diperoleh rata-rata
pertumbuhan pendapatan daerah tahun 2014-2018 sebesar 9,5%, sebagaimana ditunjukkan
pada tabel berikut ini:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐21
Tabel 3.10
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
(dalam juta rupiah)
NO URAIAN
PAPBD 2013
PROYEKSI TAHUN ANGGARAN RATA-RATA PERTUMBUH
AN 2014 2015 2016 2017 2018
Rp Rp Rp Rp Rp Rp %
1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 22.916,2 23.242,9 23.652,2 26.017,4 28.619,2 31.481,1 20,0
1.1.1 Hasil Pajak Daerah 2.415,8 3.672,8 2.752,0 3.027,2 3.329,9 3.662,9 15,0
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 3.938,6 3.954,4 4.332,3 4.765,5 5.242,1 5.766,3 9,8
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
3.530,5 3.944,9 3.883,5 4.271,9 4.699,0 5.168,9 26,7
1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah 13.031,3 11.671,3 12.684,4 13.952,9 15.348,1 16.883,0 21,2
1.2 DANA PERIMBANGAN 691.113,6 717.808,1 766.739,9 824.409,4 886.906,1 954.653,7 8,1
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 105.930,3 41.687,8 131.586,4 146.658,3 163.456,4 182.178,6 11,5
1.2.2 Dana Alokasi Umum 513.570,1 545.446,4 585.153,5 627.751,1 673.449,7 722.475,1 7,3
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 71.613,2 62.736,6 50.000,0 50.000,0 50.000,0 50.000,0 5,6
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 59.990,2 63.764,4 76.128,7 89.244,2 106.104,7 127.779,6 18,0
1.3.1 Pendapatan Hibah 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 126,1
1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya
27.793,3 24.740,4 45.931,8 59.047,3 75.907,8 97.582,7 28,6
1.3.3 Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
1.3.4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya
10.149,8 7.520,0 8.149,8 8.149,8 8.149,8 8.149,8 0,0
1.3.5 Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
1.3.6 Tunjangan Guru 18.547,1 26.504,0 18.547,1 18.547,1 18.547,1 18.547,1 0,0
1.3.7 Lain-Lain Pendapatan yang Sah 3.500,0 5.000,0 3.500,0 3.500,0 3.500,0 3.500,0 0,0
JUMLAH 774.020,0 804.815,4 866.520,8 939.671,0 1.021.630,
0 1.113.914,
4 9,5
3.3.2. Proyeksi SilPA
Proyeksi SiLPA tahun 2014-2018 menggunakan data SiLPA kurun waktu 2008-2012
ditunjukkan melalui Tabel 3.7 dimana diketahui tingkat pertumbuhan SiLPA 8,67%, namun
demikian dengan mempertimbangkan bahwa tahun-tahun mendatang proses perencanaan dan
penganggaran diharapkan akan menjadi lebih baik dan sistem pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan sudah berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan atau dengan asumsi bahwa SilPA harus mampu menutup defisit anggaran
yaitu maksimal 6% dari total APBD maka diperoleh proyeksi SiLPA berikut ini :
Tabel 3.11
Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran(SiLPA) Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
(dalam juta rupiah)
URAIAN TAHUN PROYEKSI
2014 2015 2016 2017 2018
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA) 46.622 51.991 56.380 61.298 66.835
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐22
Berdasarkan data historis sebagaimana disajikan pada tabel sebelumnya, maka perkiraan
kapasitas kemampuan keuangan daerah untuk mendanai pembangunan Kabupaten Seruyan
dalam jangka waktu lima tahun mendatang tahun 2014-2018, disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.12
Proyeksi Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
(dalam juta rupiah)
NO URAIAN TAHUN PROYEKSI
2014 2015 2016 2017 2018
1 PENDAPATAN 804.815 866.521 939.671 1.021.630 1.113.914
2 Sisa Lebih (Riil) Perhitungan Anggaran 89.821 59.448 61.722 68.261 75.138
Total Kapasitas Kemampuan Keuda 866.850 925.969 1.001.393 1.089.891 1.189.052
3.3.3. Proyeksi Kebutuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Proyeksi kebutuhan belanja wajib dan mengikat dihitung berdasarkan rata-rata tingkat
realisasi pengeluaran wajib dan mengikat tahun 2010-2012 sebagaimana ditunjukkan melalui
Tabel 3.6. Adapun hasil proyeksi terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.13 Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
(dalam juta rupiah)
NO URAIAN RATA2
PERTUMBUHAN
(%)
PROYEKSI TAHUN ANGGARAN
2014 2015 2016 2017 2018
A Belanja Tidak Langsung 20,47 227.144,1 302.807,5 352.405,1 410.574,9 478.877,7
Belanja Pegawai 14,77 227.144,1 250.289,9 287.262,3 329.696,2 378.398,3
Belanja Subsidi (16,03) 555,1 466,1 391,4 328,7 276,0
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten dan Pemerintah Desa
24,40 41.842,3 52.051,4 64.751,4 80.550,0 100.203,4
B Belaja Langsung 7,44 3.208,6 3.399,5 3.601,8 3.816,1 4.043,2
Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya )d
6,02 2.984,3 3.163,9 3.354,5 3.556,4 3.770,6
Belanja Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor
5,00 224,3 235,5 247,3 259,7 272,6
C Pengeluaran Pembiayaan 0,00 7.698,1 7.698,1 7.698,1 7.698,1 7.698,1
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
0,00 5.000,0 5.000,0 5.000,0 5.000,0 5.000,0
Pembayaran Pokok Utang 0,00 2.698,1 2.698,1 2.698,1 2.698,1 2.698,1
JUMLAH (A+B+C) 19,82 271.380,2 313.905,0 363.705,0 422.089,1 490.619,0
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐23
3.3.4. Kebijakan Alokasi Anggaran
Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah, selanjutnya perlu ditetapkan
kebijakan alokasi dari kapasitas kemampuan keuangan daerah tersebut kedalam berbagai
Kelompok Prioritas.
Kelompok Prioritas I mendapatkan prioritas pertama sebelum Kelompok Prioritas II. Kelompok
Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran setelah Kelompok Prioritas I dan II terpenuhi
kebutuhan dananya. Adapun ketentuan prioritas anggaran sebagai berikut.
Prioritas I
Dialokasikan untuk mendanai Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama.
Prioritas II
Dialokasikan untuk pendanaan program prioritas dalam rangka pencapaian visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati periode 2013-2018, yang merupakan program pembangunan
daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated) Kepala daerah sebagaimana
diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus
dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan
20% (duapuluh persen) dan bidang kesehatan 10% (sepuluh persen).
Program tersebut harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat
monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi,
memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian
visi/misi daerah. Di samping itu, prioritas II juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang
wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Prioritas II juga dialokasikan untuk pendanaan program prioritas dalam rangka
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang paling berdampak luas pada masing-
masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan
yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD.
Prioritas III
Merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja tidak langsung
seperti: dana pendamping DAK, tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja
bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan dan pemerintahan
desa serta belanja tidak terduga.
Berdasarkan uraian di atas, maka alokasi kapasitas keuangan daerah menurut kelompok
prioritas disajikan melalui tabel sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐24
Tabel 3.14 Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Berdasarkan Prioritas
Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
(dalam Jutaan Rupiah)
No. Jenis Dana
Alokasi
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp
1. Prioritas I 32,9% 271.380 34,2% 313.905 36,5% 363.705 39,0% 422.089 41,6% 490.619
Belanja Tidak Langsung
31,6% 260.474 33,0% 302.807 35,4% 352.405 37,9% 410.575 40,6% 478.878
Belanja Langsung 0,4% 3.209 0,4% 3.399 0,4% 3.602 0,4% 3.816 0,3% 4.043
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
0,9% 7.698 0,8% 7.698 0,8% 7.698 0,7% 7.698 0,7% 7.698
2. Prioritas II 64,3% 529.271 63,3% 581.607 61,2% 609.346 58,9% 637.839 56,5% 667.130
3. Prioritas III 2,8% 23.000 2,5% 23.000 2,3% 23.000 2,1% 23.000 1,9% 23.000
Total 100% 859.152 100% 925.969 100% 1.001.393 100% 1.082.193 100% 1.181.354
Secara keseluruhan kerangka pendanaan pembangunan Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran
2014-2018 disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.15 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah
Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 (dalam Jutaan Rupiah)
NO URAIAN PROYEKSI
2014 2015 2016 2017 2018
A KAPASITAS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH
866.850 925.969 1.001.393 1.089.891 1.189.052
1 PENDAPATAN 777.029 866.521 939.671 1.021.630 1.113.914
2 Sisa Lebih (Riil) Perhitungan Anggaran 89.821 59.448 61.722 68.261 75.138
B BELANJA 859.152 918.271 993.695 1.082.193 1.181.354
1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 283.474 325.807 375.405 433.575 501.878
PRIORITAS I 260.474 302.807 352.405 410.575 478.878
a Belanja Pegawai 218.076 250.290 287.262 329.696 378.398
c Belanja Subsidi 555 466 391 329 276
d Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik
41.842 52.051 64.751 80.550 100.203
PRIORITAS III 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000
a Belanja Hibah 16.000 16.000 16.000 16.000 16.000
b Belanja Bantuan Sosial 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
c Belanja Tidak Terduga 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
2 BELANJA LANGSUNG 575.678 592.464 618.290 648.618 679.476
PRIORITAS I 3.209 3.399 3.602 3.816 4.043
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐25
NO URAIAN PROYEKSI
2014 2015 2016 2017 2018
c Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya )
2.984 3.164 3.354 3.556 3.771
d Belanja Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor 224 236 247 260 273
PRIORITAS II 572.469 589.065 614.688 644.802 675.433
PROGRAM PENCAPAIAN VISI DAN MISI SERTA PENYELENGGARAAN URUSAN LAINNYA
572.469 589.065 614.688 644.802 675.433
C PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 7.698 7.698 7.698 7.698 7.698
PRIORITAS I 7.698 7.698 7.698 7.698 7.698
1 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
5.000 5.000 5.000 5.000 5000
2 Pembayaran Pokok Utang 2.698 2.698 2.698 2.698 2.698
A-(B+C) 0 0 0 0 0
D PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 0 0 0 0 0
1 Penerimaan Pinjaman Daerah
2 Penerimaan Piutang
SILPA 0 0 0 0 0
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐1
BAB IV
ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan
4.1.1 Geomorfologis dan Lingkungan Hidup
a. Masih banyak perusahaan-perusahaan wajib Amdal/UKL-UPL yang belum
memiliki ijin;
b. Belum ada pendataan dan pemetaan kerusakan lahan;
c. Masih banyak pembukaan hutan dan lahan dengan dibakar;
d. Masyarakat belum mengerti batasan/aturan tentang perlindungan SDA.
4.1.2 Kependudukan dan Demografi
a. Penyebaran penduduk yang tidak merata;
b. Kurangnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Kepemilikan Dokumen
Kependudukan dan Catatan Sipil lainnya.
4.1.3 Ekonomi dan Sumber Daya Alam
a. Investasi, Industri, dan Perdagangan
1) Investasi
a) Masih kurangnya daya dukung peluang-peluang investasi unggulan yaitu di
bidang perikanan laut skala besar dengan teknologi tinggi dengan radius
jelajah dan kapasitas kapal yang besar;
b) Belum optimalnya penataan kelembagaan termasuk regulasi dalam
mengantisipasi peningkatan investasi dan pelayanan investasi;
c) Kurangnya penyederhanaan prosedur investasi dan perijinan usaha;
d) Kurangnya pengembangan jaringan informasi dan promosi investasi baik
dalam negeri maupun luar negeri; dan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐2
e) Masih kurangnya peningkatan daya saing investasi melalui infrastruktur
pendukung seperti akomodasi, transportasi, informasi dan promosi.
2) Industri
a) Daya saing produk UMKM belum kuat;
b) Sistem pengembangan industry/usaha mikro, kecil dan menengah belum
komprehensif dan berkelanjutan;
c) Kemampuan teknologi IKM masih kurang;
d) Belum optimalnya peningkatan kualitas produk melalui standardiasasi dan
sertifikasi produk.
3) Perdagangan
a) Akses pasar masih rendah;
b) Jaringan pemasaran dan pemberian fasilitas masih kurang mendukung;
c) Kesadaran produsen dan konsumen tentang tertib niaga dan perlindungan
konsumen masih kurang; dan
d) Terbatasnya pelaku usaha UMKM yang berorientasi ekspor.
4) Pendapatan Daerah
a) Pajak sarang burung walet yang belum dikenakan pajak;
b) Retribusi penjualan produksi usaha daerah yang belum dikenakan pajak;
c) Retribusi pengendalian menara telekomunikasi yang belum dikenakan pajak;
d) Masih belum optimalnya pemutakhiran data kegiatan usaha;
e) Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dan retribusi untuk melaksanakan
kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi; dan
f) Masih banyak potensi pendapatan yang belum teridentifikasi oleh SKPD
yang berwenang dalam melakukan pemungutan.
b. Ketahanan Pangan
1) Belum lengkapnya data peta daerah rawan pangan;
2) Kesadaran kelompok untuk pengembangan tanaman palawija kurang
maksimal; dan
3) Terbatasnya produk pangan yang dipromosikan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐3
c. Pertanian
1) Sistem ahli teknologi masih lemah;
2) Terbatasnya kapasitas sumber daya pertanian; dan
3) Kualitas dan keterampilan SDM Petani masih rendah.
d. Perikanan dan Kelautan
1) PPI dan TPI yang ada belum dimanfaatkan secara optimal oleh para nelayan;
2) Penyediaan benih ikan sangat terbatas dan masih tergantung pada pihak
luar;
3) Harga pakan relatif mahal sehingga biaya produksi tinggi;
4) Masih sering terjadi kasus pelanggaran dalam pengelolaan sumber daya
kelautan dan perikanan;
5) Terbatasnya modal usaha yang dimiliki pengolah hasil perikanan;
6) Masih adanya sebagian para nelayan pembudidaya dan pengolah hasil
perikanan yang belum memiliki izin usaha perikanan; dan
7) Masih banyaknya para nelayan yang menggunakan alat tangkap yang tidak
ramah lingkungan seperti bahan kimia, potas, setrum, dan lain-lain yang dapat
merusak lingkungan dan biota perairan serta membahayakan diri sendiri dan
orang lain.
e. Kehutanan
1) Kurangnya SDM dalam pelaksanaan RHL;
2) Kurang kuatnya kelembagaan kelompok tani hutan;
3) Penyusunan Perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RPRHL, RTnRHL,RKRHL)
Kabupaten Seruyan baru selesai dibuat;
4) Kondisi musim kemarau mengakibatkan rawan terjadinya kebakaran semak
belukar sekitar tanaman turus jalan;
5) Masyarakat belum memahami cara menanam mengelola lahan yang benar;
6) Belum semua IUPHHK melaksanakan produksi kayu bulat;
7) Masih adanya kegiatan pembalakan liar;
8) Adanya permasalahan gangguan usaha kehutanan dan perkebunan;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐4
9) Komitmen stakeholder dengan kesatuan pengelolaan Hutan (KPH) masih minim;
10) Perlunya penyulaman dan pemeliharaan tanaman turus jalan kelapa sawit;
11) Banyaknya permintaan masyarakat untuk membudidayakan tanaman kelapa
sawit;
12) Perlunya penyediaan dana syaring kegiatan produksi PM2L dan bantuan bibit
karet; dan
13) Penentuan lokasi desa dari Provinsi terpisah jauh sehingga pendistribusian
Kegiatan PM2L dan bantuan bibit karet mengalami kesulitan.
f. Pariwisata
1) Belum optimalnya prasarana dan sarana pendukung pariwisata seperti
akomodasi, transportasi, informasi dan promosi, dan pengelolaan tempat
wisata; dan
2) Belum terpadunya manajemen pariwisata baik pemerintah, masyarakat dan
pelaku usaha di bidang pariwisata.
g. Koperasi dan UMKM
1) Belum tertatanya sistem pengembangan industri kecil dan menengah.
2) Terbatasnya pemasaran baik dari segi promosi, jaringan dan fasilitas bagi
koperasi dan para pengusaha kecil dan menengah.
3) Belum optimalnya pembinaan manajemen usaha bagi koperasi dan usaha kecil
dan menengah; dan
4) Belum optimalnya pengembangan permodalan dalam mendukung usaha
koperasi dan usaha kecil dan menengah.
h. Energi dan Sumber daya Mineral
1) Belum meratanya jaringan listrik antarwilayah yang dapat menjangkau
daerah perdesaan dan pedalaman;
2) Belum optimalnya pemanfaatan batubara dan sumber energi lainnya sebagai
alternatif pembangkit tenaga listrik;
3) Belum berkembangnya kerjasama pemerintah dan swasta dalam
pembangunan dan pemeliharaan pembangkit dan jaringan listrik; dan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐5
4) Sumberdaya mineral dan pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan
belum dimanfaatkan secara maksimal.
4.1.4. Sosial dan Budaya
a. Sosial
1) Masih kurangnya pengarusutamaan gender dalam perumusan peraturan
perundangan-undangan, kelembagaan, dan kebijakan pembangunan;
2) Belum optimalnya upaya peningkatan peran perempuan dalam berbagai
bidang pembangunan terutama dalam struktur pemerintahan dan organisasi
politik;
3) Kurangnya pengembangan sistem jaminan sosial masyarakat yang
berkelanjutan;
4) Belum optimalnya peningkatan mutu pelayanan sosial terhadap anak
terlantar, penyandang cacat, komunitas adat terpencil dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial;
5) Belum optimalnya peningkatan profesionalisme dalam penanganan masalah
sosial;
6) Belum optimalnya kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
memberdayakan kelompok penyandang sosial masyarakat;
7) Belum optimalnya kelembagaan yang mampu mengelola informasi dan
komunikasi serta mampu meningkatkan keterlibatan lembaga sosial
masyarakat dalam pembangunan dan dapat mempercepat proses
pengembangan organisasi;
8) Belum optimalnya peningkatan kapasitas masyarakat agar dapat mendorong
produktivitas, kewirausahaan dan ketahanan social; dan
9) Kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam memberdayakan
kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial masyarakat belum
efektif.
b. Kesehatan
1) Masih kurang tenaga kesehatan dan distribusinya;
2) Masih kurangnya biaya operasional dan kegiatan langsung untuk puskesmas
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐6
dan jaringannya;
3) Keterbatasan akses karena kondisi geografis yang sulit dan masih terbatasnya
transportasi dan infrastruktur lainnya; dan
4) Kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku PHBS.
c. Pendidikan
1) Perlu peningkatan penyediaan fasilitas pendidikan di setiap kecamatan;
2) Kurangnya pemerataan dan penuntasan wajib belajar 12 tahun terutama
bagi penduduk di wilayah perdesaan, wilayah terpencil dan pedalaman.
3) Belum optimalnya peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah sesuai
dengan standar nasional.
4) Perlu adanya peningkatan mutu pendidikan khusus terutama bagi penduduk
dengan kemampuan khusus.
5) Belum optimalnya peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja melalui
pendidikan dan keterampilan;
6) Perlunya adanya sinkronisasi pembangunan pendidikan dan keterampilan
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;
7) Perlu adanya penguatan keterkaitan sistem pendidikan dan ketenagakerjaan
8) Keterkaitan sistem pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal
dengan ketenagakerjaan yang berimplikasi kepada peningkatan animo
masyarakat belajar ke Kabupaten Seruyan masih belum optimal;
9) Pendidikan berbasis teknologi informasi dan pendidikan berbasis kearifan
lokal yang berwawasan global masih kurang; dan
10) Fasilitas/sarana penunjang pendidikan termasuk pengembangan
perpustakaan dan laboratorium sebagai sarana minat dan budaya baca
belum memadai.
c. Kebudayaan
1) Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya, adat dan tradisi,
kehidupan seni, bahasa dan sastra, yang masih lekat dan tumbuh dalam
kehidupan masyarakat dalam menghadapi arus globalisasi serta kearifan
budaya lokal sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga keberlanjutan
dinamika dan perkembangan zaman sekaligus untuk menyaring masuknya
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐7
budaya-budaya asing yang kurang sesuai dengan tatanan, tuntunan dan
tontonan budaya lokal;
2) Belum optimalnya penyediaan prasana dan sarana seni budaya seperti
museum;
3) Kurangnya fasilitas teknologi informasi guna mempromosikan festival budaya
dan kesenian daerah yang sudah ada di Kabupaten Seruyan yang
dilaksanakan secara rutin;
4) Belum optimalnya pengelolaan budaya sebagai aset yang sangat berharga
dalam membangun jati diri dan mewarnai segenap sektor kehidupan serta
menjadi daya tarik yang khas untuk mengundang kunjungan dan perhatian
dari luar daerah dan dunia internasional; dan
5) Belum optimalnya pengembangan keragaman seni dan budaya serta
pemberdayaan lembaga budaya untuk kepentingan diplomasi budaya
sehingga meningkatkan citra diri, harkat dan martabat bangsa dalam
pergaulan dunia.
d. Pemberdayaan perempuan dan anak
1) Masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap kesetaraan gender,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
2) Masih rendahnya tingkat pengetahuan kaum perempuan tentang fungsi
fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan;
3) Masih minimnya pengetahuan kaum perempuan dalam keterlibatannya
dikancah politik;
4) Masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang peraturan perundang-
undangan perlindungan terhadap anak; dan
5) Masih kurangnya jumlah lembaga organisasi wanita dan lembaaga
masyarakat di kecamatan-kecamatan.
e. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1) Kurangnya pemanfaatan hasil penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai dasar dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan yang
bermanfaat bagi kesejahetaraan rakyat dan kemajuan daerah;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐8
2) Belum optimalnya kerjasama antara pemerintah daerah, perguruan tinggi dan
swasta dalam pengembangan riset unggulan untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
secara berkelanjutan; dan
3) Pemanfaatan Iptek dan Teknologi Informasi di masyarakat masih kurang.
f. Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1) Perlunya peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja melalui pendidikan
dan keterampilan;
2) Perlunya pengembangan semangat dan jiwa kewirausahaan bagi penduduk
usia kerja agar mampu bekerja secara mandiri dan menciptakan lapangan
kerja baru;
3) Perlu adanya perbaikan iklim investasi untuk mendorong perluasan lapangan
kerja dan penyerapan tenaga kerja;
4) Perlunya adanya sinkronisasi pembangunan pendidikan dan keterampilan
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; dan
5) Kerjasama antar pemerintah dan swasta dalam pengembangan transmigrasi
belum optimal.
g. Agama
1) Perlu adanya peningkatan kehidupan beragama dalam mendorong perilaku
masyarakat yang lebih toleran, jujur, bermoral, dan menjaga keharmonisan
kehidupan antarpemeluk agama sehingga dapat mendukung kehidupan
masyarakat yang semakin maju, bermutu dan bermartabat.
4.1.5. Pemerintahan dan Politik
a. Pemerintahan dan Politik
1) Belum optimalnya sistem dan manajemen kinerja organisasi dan aparat
pemerintah daerah dalam memberikan layanan kepada masyarakat sesuai
dengan standar nasional dan internasional.
2) Kurang berkembangnya sistem informasi manajemen dalam mendukung
peningkatan kapasitas, profesionalitas dan kapabilitas dari organisasi dan
aparat pemerintah daerah.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐9
3) Belum meratanya pelayanan antarwilayah terutama di kawasan pedalaman.
4) Belum optimalnya kerjasama pemerintah daerah dan swasta dalam
penguatan kelembagaan.
5) Belum optimalnya kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja antara masyarakat
sipil, DPRD, partai politik dan pemerintah daerah dalam mengatasi
permasalahan daerah.
6) Perlunya keterbukaan komunikasi antara pemerintah dan rakyat melalui
pendidikan politik yang demokratis; dan
7) Belum optimalnya implementasi Good Governance.
b. Hukum
1) Belum meratanya akses layanan dan perlindungan hukum bagi semua
masyarakat.
c. Kerjasama
1) Perlu adanya peningkatan kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat
dalam membangun dan mengembangan semua potensi yang ada guna
mendukung pereknonomian rakyat.
4.1.6. Prasarana Wilayah
a. Transportasi
1) Belum optimalnya penyediaan infrastruktur penunjang khususnya transportasi
dan telekomunikasi guna mendukung investasi daerah;
2) Belum optimalnya penyediaan terminal dan angkutan umum guna
memudahkan akses jalan di setiap kecamatan;
3) Belum optimalnya penyediaan fasilitas dermaga transportasi sungai dan laut
yang merupakan urat nadi pergerakan aktivitas bongkar muat barang
dengan berbagai komoditi;
4) Belum optimalnya pengembangan manajemen dan pelayanan transportasi
udara yaitu berupa jalur penerbangan di bandara Perintis Kuala Pembuang;
5) Belum optimalnya pengembangan jaringan transportasi antarwilayah guna
mendukung perkembangan wisata;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐10
6) Belum berkembangnya kerjasama pemerintah dan swasta dalam
pengembangan transportasi.
b. Sumber Daya Air
1) Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air terpadu
berbasis wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS);
2) Belum optimalnya penyediaan akses air bersih ke seluruh wilayah;
3) Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya air guna melakukan budidaya
ikan;
4) Peningkatan penyediaan sumber air baku belum memadai; dan
5) Kabupaten Seruyan merupakan daerah yang rawan bahaya kekeringan.
c. Tata Ruang
1). Perlu konsistensi pelaksanaan rencana tata ruang sebagai acuan perencanaan,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang;
2). Perlu percepatan pembangunan perdesaan untuk mengurangi kesenjangan
antarwilayah;
3). Perlu pengembalian mutu lingkungan di kawasan yang memiliki nilai ekonomi
tinggi khususnya kawasan bekas penambangan dan bekas penebangan hutan;
dan
4). Perlu pengembangan kegiatan yang berbasis keberlanjutan ekologis untuk
menjaga mutu lingkungan.
d. Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
Minimnya infrastruktur dan sumberdaya di bidang layanan Teknologi Informasi dan
Komputer (TIK).
4.2 Telaahan Isu Strategis Internasional, Nasional, Provinsi, Daerah Sekitar dan RPJPD
Kabupaten Seruyan
Isu strategis dirumuskan melalui identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah
yang bersifat strategis dan diperkirakan dapat mempengaruhi pembangunan dalam 5 (lima)
tahun kedepan. Selain itu isu strategis Kabupaten Seruyan juga dihasilkan dari telaahan isu
internasional; isu nasional dan isu regional (provinsi). Berikut ini diuraikan telaahan terhadap
isu-isu/kebijakan internasional, nasional dan provinsi.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐11
a. Millenium Development Goals/MDGs
Tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDGs) muncul dengan
pemikiran bahwa ada beberapa hal yang menjadikan masyarakat menjadi tetap rentan dan
tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Untuk itu ditetapkan 8 (delapan) tujuan
pembangunan milenium beserta target-target yang diharapkan mampu membantu
masyarakat keluar dari persoalan-persoalan yang sangat mendasar. Konsep MDGs pada
intinya bertujuan untuk membawa pembangunan ke arah yang lebih adil bagi semua pihak,
baik untuk manusia dan lingkungan hidup, bagi laki-laki dan perempuan, bagi orangtua dan
anak-anak, serta bagi generasi sekarang dan generasi mendatang. Tujuan pembangunan
melinium meliputi
1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan;
2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal;
3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan;
4. Menurunkan angka kematian anak;
5. Memperbaiki kesehatan maternal;
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya;
7. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup; dan
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
b. Prioritas Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2010-2014
Prioritas pembangunan nasional yang termuat di dalam RPJMN 2010-2014, sebagai
berikut:
1. Reformasi birokrasi dan tata kelola;
2. Pendidikan;
3. Kesehatan;
4. Penanggulangan kemiskinan;
5. Ketahanan pangan;
6. Infrastuktur;
7. Iklim investasi dan iklim usaha;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐12
8. Energi;
9. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana;
10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan paska konflik; dan
11. Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi.
12. 3 prioritas pembangunan lain.
c. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
Dalam rangka mewujudkan visi sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2025,
Indonesia bertekad mempercepat transformasi ekonomi. Untuk itu disusun Masterplan
Percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mengedepankan
pendekatan not business as usual, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan terfokus
pada prioritas yang konkrit dan terukur.
Langkah-langkah terobosan yang tertuang di dalam strategi dan kebijakan MP3EI
dirumuskan dengan memperhatikan sejumlah prasyarat yang diperlukan. Selain itu juga
dikembangkan strategi yang terdiri dari atas 3 (tiga) pilar utama berdasarkan visi dan misi
yang telah ditetapkan, yaitu: 1) strategi peningkatan potensi wilayah melalui
pengembangan pusat-pusat pertunbuhan di dalam koridor ekonomi, 2) strategi memperkuat
konektivitas nasional, serta 3) strategi meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan
IPTEK. Prasyarat serta berbagai strategi pengembangan tersebut akan sangat
mempengaruhi kaberhasilan pelaksanaan MP3EI.
Kabupaten Seruyan yang terletak di Kalimantan Tengah dalam MP3EI menempati Koridor
Ekonomi Kalimantan. Tema pembangunan Koridor Ekonomi Kalimantan yaitu sebagai “Pusat
Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional”.
d. Isu Atau Kebijakan Provinsi Kalimantan Tengah
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015
menjadi pedoman pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah dan kabupaten/kota di wilayah
ini. Visi pembangunan Kalimantan Tengah sebagaimana termuat dalam RPJMD Provinsi
Kalimantan Tengah yaitu “Meneruskan dan Menuntaskan Pembangunan Kalimantan
Tengah agar Rakyat Lebih Sejahtera dan Bermartabat Demi Kejayaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)”.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐13
Pengertian tentang masyarakat sejahtera adalah:
1. Tercapai angka pertumbuhan ekonomi yang meningkat setiap tahun dan meratanya hasil-
hasil pembangunan keseluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastrukturdasar dan sarana prasarana penunjang.
3. Menurunnya jumlah penduduk miskin dan berkurangnya kesenjangan pendapatan.
4. Terciptanya lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran terbuka.
5. Meningkatnya kualitas hidup manusia dengan terpenuhinya hak-hak sosial rakyat dan
membaiknya mutu lingkungan hidup.
Sedangkan, pengertian tentang masyarakat bermartabat adalah terciptanya masyarakat
yang memiliki nilai martabat yang tinggi dengan tetap menjunjung budaya bangsa dan
didasarkan kepada semangat HUMA BETANG dan BHINNEKA TUNGGAL IKA.
Perwujudan visi pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah jangka menengah ditempuh
melalui misi pembangunan daerah. Misi pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Tengah,
sebagai berikut:
1. Sinergi dan Harmonisasi Pembangunan Kewilayahan Kalimantan Tengah melalui
pemantapan Rencana Penataan Ruang Provinsi (RTRWP) secara berkelanjutan dengan
memperhatikan kesejahteraan rakyat dan lingkungan hidup.
2. Menciptakan pendidikan berkualitas dan terakses serta merata.
3. Menjamin dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang merata dan mudah dijangkau.
4. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur yang menjangkau kantong-kantong
pemukiman penduduk dan memfasilitasi pembangunan ekonomi rakyat.
5. Pengembangan dan penguatan ekonomi Kerakyatan yang saling bersinergi dan
berkelanjutan.
6. Pelembagaan sistem penguatan kapasitas SDM masyarakat dan pemerintah.
7. Terciptanya kerukunan dan kedamaian serta sinergitas dan harmonisasi kehidupan
bermasyarakat di Kalimantan Tengah.
Selain menelaah visi dan misi RPJMD Kalimantan Tengah, terdapat beberapa program
pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah lainnya, sebagai berikut:
a) Program Mamangun tuntang Mahaga Lewu (PM2L)
Program Mamangun tuntang Mahaga Lewu (PM2L-program membangun dan menjaga desa)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐14
yang dilaksanakan secara bersama-sama, baik pemerintah, masyarakat, dan pengusaha.
Program ini bertujuan untuk mewujudkan desa/kelurahan percontohan yang mampu
melaksanakan pembangunan secara mandiri dan berkelanjutan dalam memanfaatkan potensi
yang dimiliki, sehingga mampu memacu pertumbuhan desa/kelurahan sekitarnya. PM2L sudah
berjalan sejak 2008 yang lalu dan hingga kini sebanyak 210 desa/kelurahan tertinggal
telah berhasil diangkat.
b) Kalteng Harati
Program Kalteng Harati atau Kalteng Pintar yang dicanangkan bertepatan pada peringatan
Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2010. Dalam pelaksanaannya, program Kalteng Harati
mengedepankan lima prioritas, yakni kesejahteraan guru, pendidikan dan pelatihan guru,
beasiswa untuk siswa berprestasi, penyediaan dan pendistribusian buku-buku pelajaran,
meningkatkan kualitas mutu belajar mengajar.
c) Kalteng Barigas
Kalteng Barigas (Kalteng Sehat) diluncurkan sejak tahun 2010. Pemerintah daerah terus
berjuang untuk meningkatkan program pelayanan kesehatan Kalteng Barigas ini untuk
menjadikan masyarakat Kalteng yang sehat. Program Kalteng Barigas yang dimanifestasikan
ke dalam program pembangunan kesehatan diartikan sebagai kondisi masyarakat Kalteng
yang mempunyai kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat sehingga produktif
secara sosial dan ekonomis serta menjadi sumber daya yang kompetitif dalam menunjang
kesinambungan pembangunan.
Kartu Barigas merupakan salah satu dari program Kalteng Barigas atau Kalteng Sehat.
Dengan kartu ini, pemegang memiliki kesempatan mendapatkan pengobatan dan pelayanan
jasa kesehatan yang biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah. Kartu Barigas sendiri
sampai kini masih diperuntukkan bagi kalangan tertentu. Mereka antara lain petugas
kebersihan, petugas pemadam kebakaran, serta para tokoh masyarakat dan mantir adat.
d) Kalteng Besuh
Kalteng Besuh (Kalteng Kenyang). Program itu diluncurkan pada pembukaan Pekan Daerah
(Peda) X Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Kalteng di Kecamatan Tewah,
Kabupaten Gunung Mas pada Bulan Juni 2013. Kalteng Besuh merupakan program baru
dalam bidang pertanian dan perikanan. Melalui program ini diharapkan tidak sekadar
terwujud ketahanan pangan, namun harus berdaulat pangan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐15
e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Sekitar
Secara geografis, Kabupaten Seruyan berbatasan dengan beberapa kabupaten baik di
wilayah Kalimantan Tengah maupun dengan Kalimantan Barat. Guna mewujudkan sinergi
pembangunan antardaerah khususnya di Kalimantan Tengah, maka dilakukan telaahan
terhadap RPJMD kabupaten sekitarnya. RPJMD yang ditelaah adalah Kabupaten
Kotawaringin Barat dan Kabupaten Kotawaringin Timur, sebab Kabupaten Katingan dan
Kabupaten Lamandau pada waktu yang bersamaan juga sedang menyusun RPJMD. Telaahan
RPJMD difokuskan kepada hal-hal yang bersifat lintas kewilayahan dan memerlukan
koordinasi dengan daerah sekitar. Untuk itu aspek yang ditelaah, antara lain: perbatasan
wilayah, kerjasama antardaerah, pendidikan, kesehatan, ketahan pangan dan infrastruktur
wilayah.
Tabel 4.1
Identifikasi RPJMD Daerah Lain
No Daerah Lain Periode RPJMD
Kebijakan Terkait
1 Kabupaten Kotawaringin Barat
2012-2016
Kebijakan umum pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat yang terkait, antara lain: Meningkatkan pendidikan dasar sembilan tahun (SD, SLTP) dan
pendidikan menengah (SLTA) umum dan kejuruan di sekolah negeri dan swasta tanpa biaya, meningkatkan angka partisipasi sekolah kasar (APK) dan menurunkan angka putus sekolah.
Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang terjangkau dan mendorong kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis potensi daerah.
Memenuhi ketersediaan kebutuhan tenaga medis dan paramedis di semua tingkat pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik Desa dan Posyandu.
Peningkatan jaringan dan fasilitas sarana dan prasarana sektor listrik dan air bersih.
Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan dalam rangka membuka akses ketertinggalan dalam suatu wilayah administrasi di daerah.
Meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dermaga pada subsektor perhubungan darat dan sungai, subsektor perhubungan laut dan subsektor perhubungan udara.
Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pada subsektor perhubungan darat/sungai, sebsektor perhubungan laut dan subsektor perhubungan udara serta subsektor jasa penunjang angkutan dan jasa komunikasi.
Meningkatkan produktivitas sektor pertanian meliputi pertanian tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.
2 Kabupaten Kota Waringin Timur
2011-2015
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat yang terkait, antara lain: Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti
penyehatan lingkungan. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan
krisis kesehatan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐16
No Daerah Lain Periode RPJMD
Kebijakan Terkait
Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata.
Membina dan mengembangkan pendidikan menengah umum dan kejuruan (SMU, madrasah Aliyah, SMK).
Peningkatan mutu dan pemberdayaan lembaga-lembaga pendidikan non formal.
Mengembangkan pendidikan tinggi yang ada sebagai lembaga pendidikan tingi yang berbasis agrobisnis dan agroindustri yang berwawasan lingkungan dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
Peningkatan ketahanan pangan masyarakat Kotawaringin Timur yang berbasis pada sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan memnfaatkan potensi sumber daya lokal dan perwilayahan komoditas pertanian.
Mempertahankan dan menjaga tingkat kemantapan dan pelayanan kondisi permukaan jalan dan jembatan.
. Membuka daerah terisolasi dan terbelakang terutama di wilayah pedalaman, terpencil dan tertinggal.
Meningkatkan dan mengembangkan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan prasarana perhubungan darat.
Meningkatkan dan mengembangkan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan prasarana perhubungan sungai, danau dan penyebrangan.
Meningkatkan sistem pelayanan transportasi laut yang handal dan berkualitas.
Meningkatkan sistem pelayanan transportasi udara yang handal dan berkualitas.
Mengembangkan angkutan udara dalam rangka membantu mobilitas orang dan barang.
Membangun sistem jejaring kerja (network) dengan daerah lain yang saling menguntungkan, sebagai sarana saling berbagi pengalaman (sharing of experiences), saling berbagi manfaat (sharing of benefits), maupun saling berbagi dalam memikul tanggungjawab dan pembiayaan pembangunan (sharing of burdens), terutama untuk pembangunan sarana dan prasaranan ekonomi yang menuntut skala ekonomi (scale of economy) tertentu dsalam rangka efisiensi.
Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan dengan orientasi outward looking, sehingga kawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan daerah tetangga, dengan pendekatan pembangunan yang bersifat pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach).
Mewujudkan tertib penggunaan/penguasaan tanah, tertib administrasi pertanahan, tertib hukum pertanahan dan tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup.
f. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Seruyan
Visi Pembangunan Kabupaten Seruyan Tahun 2005-2025 adalah:
"TERWUJUDNYA MASYARAKAT MADANI YANG ADIL DAN SEJAHTERA "
Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan jangka panjang tersebut, misi pembangunan
Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐17
1). Mewujudkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Seruyan yang mandiri,
berdayasaing tinggi dan berakhlak mulia;
2). Mewujudkan perekonomian daerah yang maju dan berdaya saing berbasis pada
potensi keunggulan lokal;
3). Mewujudkan pelayanan dasar bagi masyarakat secara merata dan proporsional;
4). Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, demokratis dan partisipatif; dan
5). Mewujudkan pembangunan yang terpadu dan serasi dengan pendekatan
pengembangan wilayah berbasis ekonomi dan ekologi.
Pembangunan jangka menengah Kabupaten Seruyan 2013-2018 merupakan bagian dari
pembangunan jangka panjang 2005-2025 periode kedua dan ketiga. Guna mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan antarperiode pembangunan lima tahunan yang selaras
dengan RPJPD Kabupaten Seruyan, maka perlu telaahan terhadap arah pembangunan
periode kedua dan ketiga RPJPD.
Tahap Kedua Arah Pembangunan RPJPD
Program jangka menengah tahap ke-2 diarahkan pada pemantapan perubahan struktural
secara sosial – ekonomi, sehingga pembangunan akan lebih diarahkan pada penguatan
kualitas sumberdaya manusia, pengembangan pertanian berbasis agribisnis dan agroindustri
mulai berjalan, pengembangan perekonomian telah mengarah pada perbaikan struktur antara
produk hulu-hilir. Secara keseluruhan pembangunan telah menunjukkan pada arah peningkatan
kesejahteraan secara global, lingkungan mulai terkendali, dan secara umum terjadi
peningkatan daya saing daerah dalam kemandirian pembangunan. Prasarana dasar
pembangunan semakin memiliki peran dalam pemerataan dan mendorong pertumbuhan
wilayah, pelaksanaan pembangunan makin menunjukkan peningkatan efisiensi dan efektivitas
dengan partisipasi yang makin meningkat serta penataan ruang dijadikan sebagai dasar
pijakan pembangunan daerah. Kondisi lingkungan secara global juga menunjukkan adanya
peningkatan yang ditandai oleh kesadaran masyarakat akan lingkungan yang makin membaik
dan penegakan hukum lingkungan juga semakin baik. Secara keseluruhan dalam program
jangka menengah telah mengarah pada pembentukan masyarakat sejahtera dengan
pelaksanaan pembangunan yang lebih adil dalam pengertian antar sektor dan antar wilayah,
serta kegiatan unggulan daerah mulai dapat bersaing dalam skala regional dan nasional.
a) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kualitas sumberdaya manusia secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang
signifikan ditandai oleh membaiknya partisipasi masyarakat dalam pendidikan,
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, berkurangnya pengangguran, peran
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐18
wanita serta pemuda dalam pembangunan yang semakin meningkat, prestasi olahraga
mulai bersaing di tingkat nasional, kehidupan keagamaan semakin menunjukkan
peningkatan kerukunan, dan indeks kesejahteraan sosial juga meningkat yang ditunjukkan
oleh berkurangnya anak terlantar. Secara umum kualitas SDM mendekati rata-rata
nasional.
b) Pengembangan Ekonomi Wilayah
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan semakin baiknya iklim investasi secara
langsung ataupun tidak akan mendorong pengembangan perekonomian wilayah.
Perubahan struktur ekonomi yang ditandai dengan semakin meningkatnya pertanian
dalam arti luas semakin terlihat, ketergantungan pada sumberdaya alam yang tidak
terbarukan secara bertahap mulai berkurang, industri pengolahan semakin berkembang
dari hulu sampai hilir. Pengembangan perekonomian ini ditunjang oleh partisipasi
masyarakat dalam skala luas, yang ditandai oleh semakin berperannya koperasi dan
UKM. Pada sisi lain semangat otonomi semakin mendorong perkembangan daerah dan
daya saing daerah, serta munculnya spesialisasi daerah. Dengan demikian interaksi
ekonomi antar sektor antar wilayah akan semakin meningkat. Untuk mempercepat
pengembangan ekonomi dan wilayah, maka pengembangan kawasan strategis mulai
dilakukan.
c) Prasarana Dasar
Transportasi akan semakin berkembang seiring dengan peningkatan perekonomian
wilayah dan kualitas sumber daya manusia. Hal ini juga didukung oleh energi listrik yang
semakin mapan dan irigasi yang semakin meluas wilayah pengalirannya.
d) Politik, Pemerintahan dan Hukum
Peran pemerintah sebagai regulator dan administrator dalam pembangunan terus dilakukan
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Upaya ini ditunjukkan dengan semakin
meningkatnya efisiensi organisasi perangkat daerah yang ditandai oleh semakin
terpenuhinya standar pelayanan dan jumlah perangkat daerah, maupun pada susunan
organisasi dan tata kerja lembaga teknis. Selanjutnya peningkatan sumberdaya manusia
dalam bidang ini adalah ditandai oleh semakin baiknya tingkat pendidikan pegawai,
semakin tersebarnya pegawai pada daerah terpencil ataupun terisolir, dan pedalaman.
Dalam bidang hukum peningkatan pelayanan ditunjukkan oleh meningkatnya
pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana hukum, semakin berkembangnya
struktur organisasi setingkat muspika di wilayah kecamatan. Selanjutnya penegakan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐19
hukum lebih efektif dijalankan di berbagai bidang pembangunan, juga semakin tercipta
kepastian hukum bagi berbagai dunia usaha.
e) Penataan Ruang dan Lingkungan
Pembangunan pada berbagai bidang yang terus meningkat dan mendorong
pertumbuhan wilayah akan tetap terarah sesuai dengan pokok-pokok kebijakan seperti
tertuang rencana tata ruang wilayah. Struktur ruang semakin menunjukkan adanya
keseimbangan distribusi antara perkotaan dan perdesaan, jaringan pergerakan antar
wilayah yang makin mapan, dan kegiatan ekonomi utama wilayah semakin memiliki
spesialisasi. Berbagai program pembangunan juga semakin mengacu pada tata ruang
wilayah, pola ruang yang telah ditetapkan baik ruang daratan, ruang lautan, maupun
ruang udara semakin terarah dan terkendali. Hal ini ditandai oleh semakin kecilnya
penyimpangan pemanfatan ruang lindung/konservasi. Penataan ruang yang makin
kondusif ini akan semakin mendorong minat investasi daerah.
Tahap Ketiga Arah Pembangunan RPJPD
Pembangunan pada seluruh bidang yang dilakukan dengan konsisten selama dua periode
telah menunjukkan pemantapan menuju masyarakat sejahtera, pemerataan hasil
pembangunan telah dirasakan masyarakat. Kualitas SDM semakin meningkat,
kebergantungan ekonomi pada sumberdaya alam yang tidak terbarukan mulai berkurang,
sedangkan pemanfaatan sumberdaya alam yang terbarukan semakin berkembang, dan
struktur ekonomi semakin mantap. Prasarana dan sarana dasar pembangunan telah mencapai
wilayah pedalaman, pemerintahan berjalan makin efisien, efektif, dan transparan.
Selanjutnya penataan ruang menjadi acuan pokok pembangunan wilayah, serta kualitas
lingkungan secara global semakin terkendali dan terus meningkat kualitasnya.
a) Pengembangan SDM
Pembangunan yang dilaksanakan secara terencana dalam dua periode telah
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, sehingga menunjukkan daya saing yang
makin tinggi. Secara umum hasil pembangunan SDM yang dilaksanakan dalam periode
ini menjadikan kualitas SDM masyarakat Kabupaten Seruyan telah setara dengan kualitas
SDM masyarakat Indonesia. Kesejahteraan masyarakat makin meningkat, dan semakin
mandiri dalam melaksanakan berbagai program pembangunan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐20
b) Pengembangan Ekonomi Wilayah
Bila pada tahap ke-2 perubahan struktur ekonomi sudah mulai mapan, investasi mulai
masuk dan semakin meningkat, ketergantungan pada sumberdaya alam primer juga
semakin berkurang, industri pengolahan semakin berkembang dari hulu sampai hilir, sektor
perdagangan dan jasa semakin meningkat perannya, maka pada tahap ke-3 secara
keseluruhan juga akan semakin berkembang dan mapan. Partisipasi masyarakat dalam
berbagai bidang pembangunan perekonomian juga menunjukkan peningkatan.
Masyarakat banyak semakin tergabung dalam pengembangan koperasi dan berbagai
UKM semakin meningkat menjadi besar. Perkembangan dan kondisi perekonomian
termasuk investasi di dalamnya sudah sedikit diatas rata-rata nasional.
c) Prasarana Dasar
Peran transportasi darat semakin penting sebagai penghubung antar pusat permukiman
dan pusat produksi yang ditandai oleh semakin banyaknya panjang jalan yang dibangun,
semakin terpeliharanya jaringan jalan yang ada, serta semakin berkembangnya
angkutan darat antar wilayah, antar provinsi maupun pada kawasan pedalaman.
Permukiman dan sentra produksi memiliki akses darat yang semakin baik dengan pusat
pemasaran. Dalam skala luas pengembangan jaringan jalan ini dibangun secara lebih
terpadu dengan sistem transportasi lain.
d) Politik, Pemerintahan dan Penegakkan Hukum
Pada tahap ketiga ini peran pemerintah terus meningkatkan efisiensi dalam memberikan
pelayanan pada masyarakat, efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitasnya
semakin nyata. Efisiensi tingkat pelayanannya telah sama dengan rata-rata nasional,
standar pelayanan dan jumlah perangkat daerah telah terpenuhi. Kualifikasi sumberdaya
manusia dalam bidang ini sudah baik, yang ditandai oleh tingkat pendidikan pegawai
yang lebih tinggi, setiap bidang memiliki spesifikasi keahlian yang memadai, serta pada
daerah terpencil, terisolir dan pedalaman juga memiliki pelayanan yang sudah memenuhi
standar.
Pada tahap ketiga berbagai perangkat hukum telah memiliki infrastruktur sarana dan
prasarana hukum yang memadai, baik pada wilayah yang telah maju maupun baru.
Pada tahap ini penegakan hukum sudah lebih efektif dijalankan, kualitas SDM bidang
hukum sudah baik yang ditandai oleh peningkatan kualitas SDM melalui berbagai
penyelenggaraan pelatihan, pendidikan, bagi aparat hukum. Berbagai regulasi bidang
hukum juga lebih dapat dilaksanakan secara efektif, demikian juga alokasi anggaran
APBD di sektor hukum dan keamanan serta ketertiban masyarakat telah memadai.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐21
e) Penataan Ruang dan Lingkungan
Pada tahap ini kaidah penataan ruang mulai dipahami dengan cukup baik oleh
masyarakat, pemerintah, maupun dunia usaha, sehingga berbagai program
pembangunan diarahkan sesuai dengan tencana tata ruang wilayah. Secara lebih
spesifik, struktur ruang yang dibentuk menunjukkan terbentuknya keseimbangan
perkembangan antara perkotaan dan perdesaan yang didukung oleh prasarana yang
memadai, telematika telah berkembang sampai tingkat perdesaan, dan kegiatan
ekonomi utama semakin mendukung perkembangan wilayah. Keseimbangan fungsi
kawasan budidaya dan lindung yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah
semakin terwujud yang ditandai oleh semakin kecilnya penyimpangan pemanfaatan
ruang. Berbagai program pembangunan juga semakin mengacu pada tata ruang
wilayah. Penataan ruang yang makin kondusif ini akan semakin mendorong minat investasi
daerah, yang ditandai oleh semakin berkembangnya kawasan strategis dan kawasan
ekonomi khusus, kawasan ekonomi khusus, maupun pusat-pusat produksi semakin diminati
oleh investor.
4.3 Analisis Lingkungan Strategis
4.3.1 Analisis Eksternal
Secara umum, analisis eksternal bertujuan untuk memetakan peluang dan ancaman yang
dihadapi Kabupaten Seruyan dalam kurun waktu lima tahun kedepan sebagai dasar awal
untuk meletakkan kerangka pembangunan daerah. Tinjauan eksternal ini untuk melihat posisi
Kabupaten Seruyan baik dalam lingkup regional, nasional maupun internasional.
Perencanaan dalam lingkup regional dan nasional tertuang dalam Rencana Pembangunan
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014. Telaah terhadap dokumen perencanaan
jangka menengah nasional ini diharapkan akan mengarahkan pada sinkronisasi antara pusat
dengan daerah dan membantu mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi perencanaan
pembangunan Kabupaten Seruyan.
Berdasarkan kondisi diatas dan kondisi eksisting yang terjadi saat ini didalam kerangka
lingkungan strategis dapat disimpulkan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman
bagi Kabupaten Seruyan dalam pelaksanaan pembangunan adalah sebagai berikut :
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐22
a. Peluang
1. Globalisasi yang tidak mengenal batas wilayah/negara dan budaya (borderless),
memungkinkan Kabupaten Seruyan untuk bersaing di kancah internasional.
2. Kesepakatan AFTA (ASEAN Free Trade Area) membuka peluang Kabupaten Seruyan ke
akses pasar internasional dan kerjasama antar wilayah baik nasional maupun
internasional dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berkembang dengan
pesat.
3. Meningkatnya kerjasama ekonomi yang ditandai dengan lahirnya Forum Kerjasama
Regional dalam bidang ekonomi seperti APEC, EEC, ASEAN, AFTA, ACFA, G-8 dan lain
sebagainya.
4. Adanya kesadaran masyarakat dunia untuk menjaga dan memelihara planet bumi
karena ada indikasi telah terjadinya degradasi lingkungan yang mengglobal.
5. Komitmen MDG’s yang ditetapkan pada UN Summit tahun 1990 oleh PBB.
b. Ancaman
1. Kondisi geografis Kabupaten Seruyan rentan terhadap bencana kekeringan.
2. Kabupaten Seruyan tidak terlepas dari ancaman perubahan iklim yang serius ditandai
dengan meningkatnya suhu lingkungan akibat pemanasan global (global warming),
sehingga permukaan air laut menjadi meningkat yang menyebabkan permukaan air
laut menjadi tinggi, lalu meningkatnya emisi gas rumah kaca karena rusaknya lapisan
ozon.
4.3.2 Analisis Internal
Tinjauan internal bertujuan untuk memahami kondisi Kabupaten Seruyan dengan memetakan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk diterjemahkan menjadi potensi modal
pembangunan serta mengenali dan memahami kelemahan/kekurangan agar dapat dieliminir
dampaknya.
Faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemagan bagi Kabupaten Seruyan dalam
pelaksanaan pembangunan jangka menengah sebagai berikut:
a. Kekuatan:
1. Kabupaten Seruyan memiliki potensi unggulan daerah di Sektor Pertanian yaitu
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐23
produktivitas berupa padi, jagung, ubi kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau
dan buah-buahan;
2. Kabupaten Seruyan merupakan tempat potensial untuk mengembangkan berbagai
komoditas perkebunan, terutama karet yang luas arealnya mencapai 18,072,12 Ha,
tanaman kelapa sawit seluas 11.479 Ha, tanaman kelapa seluas 5.991 Ha, tanaman
kopi seluas 158 Ha, tanaman lada seluas 214 Ha, dan, Tanaman jambu mente seluas
652 Ha, dan Aren 205 Ha;
3. Sumber daya alam hutan yang ada di wilayah kabupaten seruyan sampai dengan saat
ini masih merupakan salah satu sumber andalan penerimaan daerah;
4. Selanjutnya adalah perikanan. Produksi Perikanan Kabupaten Seruyan yang berasal
dari perikanan laut dan perairan umum (darat) cukup potensial untuk dikembangkan;
5. Sektor peternakan di Kabupaten Seruyan dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan
yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa daerah Kabupaten Seruyan sangat cocok
untuk dijadikan lahan peternakan;
6. Kawasan Selatan Kabupaten Seruyan memiliki garis pantai yang sangat berpotensi
untuk jalur pelayaran, perdagangan dan perikanan (nelayan) yang mendukung Bagian
Tengah Kabupaten Seruyan; dan
7. Kawasan tengah Kabupaten Seruyan berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan
wisata, perkebunan, kehutanan, dan industri pengolahan yang berbasis hasil sumber
daya alam lokal. Melalui jalur jalan Sampit - Pangkalan Bun - Pontianak, kawasan ini
dimungkinkan untuk menjadi urat nadi transportasi dan perdagangan bagi Kabupaten
Seruyan khususnya Wilayah Tengah dan Utara.
b. Kelemahan:
1. Dari tahun ke tahun jumlah industri kecil non formal cenderung mengalami fluktuasi
yang kurang stabil dimana keberadaannya sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar
saat itu serta kondisi perekonomian nasional;
2. Belum optimalnya implementasi good governance;
3. Kurangnya pemerataan pendidikan masyarakat sampai ke daerah;
4. Kurangnya tenaga profesional di bidang kesehatan dan kehutanan;
5. Luasnya wilayah Seruyan menyebabkan pengawasan pembangunan kurang
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐24
menjangkau daerah terpencil;
6. Pengelolaan pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, serta kehutanan belum
dikelola secara profesional dan sebagian besar masih dikelola secara tradisional;
7. Masih rendahnya produktifitas dan daya saing produk koperasi dan UMKM;
8. Masih rendahnya kualitas iklim usaha, promosi dan kerjasama investasi;
9. Kurangnya kesadaran wajib pajak dan retribusi untuk melaksanakan kewajibannya
dalam membayar pajak dan retribusi; dan
10. Kondisi jalan yang menghubungkan antar daerah kecamatan maupun desa yang
sangat sulit untuk dapat dilalui.
Tabel 4.2
Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
KEKUATAN KELEMAHAN 1. Kabupaten Seruyan memiliki potensi unggulan
daerah di Sektor Pertanian yaitu produktivitas berupa padi, jagung, ubi kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau dan buah-buahan;
2. Kabupaten Seruyan merupakan tempat potensial untuk mengembangkan berbagai komoditas perkebunan, terutama karet yang luas arealnya mencapai 18,072,12 Ha, tanaman kelapa sawit seluas 11.479 Ha, tanaman kelapa seluas 5.991 Ha, tanaman kopi seluas 158 Ha, tanaman lada seluas 214 Ha, dan, Tanaman jambu mente seluas 652 Ha, dan Aren 205 Ha;
3. Sumber daya alam hutan yang ada di wilayah kabupaten seruyan sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu sumber andalan penerimaan daerah;
4. Selanjutnya adalah perikanan. Produksi Perikanan Kabupaten Seruyan yang berasal dari perikanan laut dan perairan umum (darat) cukup potensial untuk dikembangkan;
5. Sektor peternakan di Kabupaten Seruyan dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa daerah Kabupaten Seruyan sangat cocok untuk dijadikan lahan peternakan;
6. Kawasan Selatan Kabupaten Seruyan memiliki garis pantai yang sangat berpotensi untuk jalur pelayaran, perdagangan dan perikanan (nelayan) yang mendukung Bagian Tengah Kabupaten Seruyan dan pusat pembangunannya yang terletak diperempatan jalan K.H. Agus Salim yang sekarang berganti nama menjadi jalan Akhmad Yani;
7. Kawasan tengah Kabupaten Seruyan berpotensi untuk dikembangkan sebagai
1. Dari tahun ke tahun jumlah industri kecil non formal di Kabupaten Seruyan cenderung mengalami fluktuasi yang kurang stabil dimana keberadaannya sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar saat itu serta kondisi perekonomian nasional;
2. Untuk di pulau Kalimantan, Kalimantan Tengah tidak memiliki Sumber Daya Mineral yang besar;
3. Kurangnya pemerataan pendidikan masyarakat sampai ke daerah;
4. Kurangnya tenaga professional di bidang kesehatan dan kehutanan;
5. Luas Wilayah Kabupaten Seruyan sehingga pengawasan kurang menjangkau daerah terpencil;
6. Kurangnya kesadaran wajib pajak dan retribusi untuk melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi;
7. Kendala dilapangan antara lain kondisi jalan yang menghubungkan antar daerah kecamatan maupun desa yang sangat sulit untuk dapat dilalui.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐25
KEKUATAN KELEMAHAN kawasan wisata, perkebunan, kehutanan, dan industri pengolahan yang berbasis hasil sumber daya alam lokal. Melalui jalur jalan Sampit - Pangkalan Bun - Pontianak, kawasan ini dimungkinkan untuk menjadi urat nadi transportasi dan perdagangan bagi Kabupaten Seruyan khususnya Wilayah Tengah dan Utara.
PELUANG 1. Globalisasi yang tidak mengenal batas
wilayah/negara dan budaya (borderless), memungkinkan Kabupaten Seruyan untuk bersaing di kancah internasional.
2. Kesepakatan AFTA (ASEAN Free Trade Area) membuka peluang Kabupaten Seruyan ke akses pasar internasional dan kerjasama antar wilayah baik nasional maupun internasional dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat.
3. Meningkatnya kerjasama ekonomi yang ditandai dengan lahirnya Forum Kerjasama Regional dalam bidang ekonomi seperti APEC, EEC, ASEAN, AFTA, ACFA, G-8 dan lain sebagainya
4. Adanya kesadaran masyarakat dunia untuk menjaga dan memelihara planet bumi karena ada indikasi telah terjadinya degradasi lingkungan yang mengglobal
5. Komitmen MDG’s yang ditetapkan pada UN Summit tahun 1990 oleh PBB
ANCAMAN 1. Kondisi Geografis Kabupaten Seruyan rentan
terhadap bencana kekeringan. 2. Kabupaten Seruyan tidak terlepas dari
ancaman perubahan iklim yang serius ditandai dengan meningkatnya suhu lingkungan akibat pemanasan global (global warming), sehingga permukaan air laut menjadi meningkat yang menyebabkan permukaan air laut menjadi tinggi, lalu meningkatnya emisi gas rumah kaca karena rusaknya lapisan ozon.
4.4 Isu Strategis Kabupaten Seruyan
Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal terhadap proses
perencanaan. Jika dinamika eksternal, selama kurun waktu lima tahun yang akan datang
dapat teridentifikasi dengan baik, diharapkan Kabupaten Seruyan akan dapat
mempertahankan bahkan mampu meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Pengayaan analisis lingkungan eksternal terhadap proses perencanaan salah satunya
dijawab melalui pengembangan berbagai sistem informasi pembangunan. Dengan adanya
sistem informasi pembangunan diharapkan semua informasi pembangunan dapat diakses
dengan mudah oleh seluruh stakeholder. Namun demikian upaya-upaya untuk mencermati
peluang dan ancaman yang timbul dari lingkungan eksternal perlu dilakukan secara
berkesinambungan agar dapat mengambil kebijakan dan langkah-langkah antisipatif dalam
menghadapi hambatan dan permasalahan pembangunan. Kesenjangan antara nilai-nilai
filosofi dan kenyataan yang terjadi di masyarakat masih cukup tinggi, sehingga perlu segera
disikapi, diantisipasi agar kesenjangannya tidak semakin lebar.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐26
Isu Strategis Kabupaten Seruyan, sebagai berikut:
1. Perwujudan pemerintahan yang menerapkan good governance.
2. Pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis sumber daya alam dan potensi
wilayah.
3. Perwujudan kerukunan dan ketertiban wilayah.
4. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan.
5. Peningkatan produktivitas, efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan secara berkelanjutan.
6. Pengembangan industri rumah tangga, koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).
7. Pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
8. Peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja.
9. Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar yang menjangkau ke seluruh wilayah.
10. Peningkatan aksesibilitas telekomunikasi dan informasi keseluruh wilayah.
11. Pengembangan dan penataan transportasi darat, sungai dan laut sebagai urat nadi
pergerakan penumpang dan barang.
12. Percepatan pembangunan perdesaan untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah.
13. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan dan pengarusutamaan gender dalam
berbagai aspek pembangunan.
14. Peningkatan kehidupan beragama dalam mendorong perilaku masyarakat yang lebih
toleran, jujur, bermoral, dan menjaga keharmonisan kehidupan antarpemeluk agama.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐1
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD) Kabupaten Seruyan 2005-2025merupakan
pedoman dalam penyusunan visi, misi dan program Kepala Daerah. RPJPD Kabupaten Seruyan juga
menjadi pedoman penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat
Seruyan dalam pelaksanaan otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggungjawab
dalam kurun waktu 20 tahun sampai dengan tahun 2025.
Sebagai sebuah dokumen perencanaan jangka menengah daerah yang merupakan bagian dari
perencanaan jangka panjang Kabupaten Seruyan tahun 2005-2025, maka visi di dalam RPJMD
Kabupaten Seruyan tahun 2013-2018 memiliki keterkaitan terhadap pencapaian visi RPJPD
Kabupaten Seruyan tahun 2005-2025. Dalam rangka menwujudkan Visi Kabupaten Seruyan tahun
2005-2025 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Madani Yang Adil dan Sejahtera”, maka misi
pembangunan jangka panjang menjadi bagian yang diperhatikan dalam perumusan misi RPJMD tahun
2013-2018. Hal ini disajikan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1
Keterkaitan Visi dan Misi RPJPD dengan Misi RPJMD
Misi RPJPD 2005 - 2025 MISI KEPALA DAERAH 2013 - 2018 Misi 1: Mewujudkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Seruyan yang mandiri, berdayasaing tinggi dan berakhlak mulia.
Misi 4: Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan terakses serta merata. Misi 5: Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata.
Misi 2: Mewujudkan perekonomian daerah yang maju dan berdaya saing berbasis pada potensi keunggulan lokal
Misi 2 : Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada potensi daerah. Misi 8 : Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi. Misi 9: Membangun sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat seruyan. Misi 10: Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Misi 3: Mewujudkan pelayanan dasar bagi masyarakat secara merata dan proporsional
Misi 6 : Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman
Misi 4: Misi 1:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐2
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, demokratis dan partisipatif
Menciptakan Pemerintahan yang bersih, tidak KKN, efisien, kreatif, inovatif dan profesional; Misi 3 : Menciptakan rasa aman bagi masyarakat Misi 11: Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta keharmonisan kehidupan masyarakat seruyan.
Misi 5: Mewujudkan pembangunan yang terpadu dan serasi dengan pendekatan pengembangan wilayah berbasis ekonomi dan ekologi
Misi 7: Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan
5.1 VISI
Visi Kabupaten Seruyan tahun 2013-2018 adalah:
“MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS
INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH
HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN
BERKEADILAN”
Visi Kabupaten Seruyan ini memiliki makna sebagai berikut:
Menembus keterisolasian daerah: memiliki makna bahwa pembangunan diarahkan untuk membuka akses
keseluruh wilayah Seruyan sehingga terjangkau dan memperlancar pergerakan dan distribusi orang,
barang dan jasa.
Menyambung disparitas pelayanan: memiliki makna bahwa pembangunan diarahkan untuk pemerataan
pelayanan baik di daerah hulu dan hilir sehingga tercipta optimalisasi dan keseimbangan pembangunan
yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Sejahtera: memiliki makna bahwa pembangunan dirahkan untuk menciptakan masyarakat yang sehat,
berpendidikan, memiliki daya saing, mampu secara ekonomi dan aman.
Berkeadilan: memiliki makna bahwa pembangunan dilaksanakan secara adil dan bijaksana dengan
memperhatikan potensi yang dimiliki dan memanfaatkannya secara optimal guna kesejahtearaan rakyat.
5.2 MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, akan ditempuh melalui misi sebagai berikut:
1. Menciptakan Pemerintahan yang bersih, tidak KKN, efisien, kreatif, inovatif dan profesional.
2. Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada potensi daerah.
3. Menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐3
4. Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan terakses serta merata.
5. Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata.
6. Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga
menjangkau pemukiman warga di pedalaman.
7. Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam,
perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi,
sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan.
8. Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan
mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri
rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi.
9. Membangun sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal
masyarakat Seruyan.
10. Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan.
11. Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta keharmonisan kehidupan masyarakat Seruyan.
5.3 TUJUAN DAN SASARAN
5.3.1 TUJUAN
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,
melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah.
Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan
dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.Dengan memperhatikan penjelasan Visi dan Misi
Pembangunan Kabupaten Seruyan periode 2013-2018, maka tujuan pembangunan Kabupaten
Seruyan dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 5.2
Misi dan Tujuan RPJMD Kabupaten Seruyan
Misi Tujuan Misi 1 : Menciptakan pemerintahan yang bersih, tidak KKN, efisien, kreatif, inovatif dan profesional.
Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien.
Misi 2 : Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada potensi daerah.
Meningkatkan investasi daerah berbasis potensi wilayah yang memberdayakan masyarakat lokal.
Misi 3: Menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
Mewujudkan masyarakat yang tertib hukum dan menghormati hak azasi manusia.
Misi 4: Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan terakses serta merata.
Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu pendidikan.
Misi 5:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐4
Misi Tujuan Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata.
Meningkatkancakupan pelayanan dan mutu kesehatan masyarakat.
Misi 6: Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman.
1. Meningkatkan akses dan membuka keterisolasian
wilayah. 2. Meningkatkanpenyediaaninfrastruktur dasar
hingga wilayah pedalaman.
Misi 7: Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan.
1. Mengoptimalkan pengelolaan potensi dan
komoditas unggulan daerah guna peningkatan perekonomian daerah.
2. Meningkatkan kelestarian lingkungan.
Misi 8: Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi.
1. Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan
masyarakat. 2. Menjadikan industri kecil, rumah tangga dan
koperasi serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penopang perekonomian rakyat.
Misi 9: Membangun sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat seruyan.
Mengoptimalkan pengembanganpotensi pariwisata sekaligus melestarikan budaya lokal.
Misi 10: Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Misi 11: Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta keharmonisan kehidupan masyarakat seruyan.
Mewujudkan karakter masyarakat yang berakhlak mulia, berprestasi, beriman dan bertaqwa.
5.3.2 SASARAN
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur.
Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Seruyan periode 2013-2018
memiliki keterkaitan dengan isu strategis pembangunan Kabupaten Seruyan. Dimana isu strategis
pembangunan Kabupaten Seruyan sebagai hulu dari perencanaan strategis pembangunan untuk
kemudian menjadi titik tolak pelaksanaan pembangunan yang dijabarkan dalam visi, misi, tujuan dan
sasaran pembangunanKabupaten Seruyan periode 2013-2018. Keterkaitan antara isu strategis dan
perencanaan strategis pembangunan Kabupaten Seruyan dalam visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan dijabarkan di dalam tabel sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐5
Tabel 5.3
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Seruyan
VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN”
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Indikator
2014 2015 2016 2017 2018 1. Menciptakan
pemerintahan yang bersih, tidak KKN, efisien, kreatif, inovatif dan profesional.
Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien.
1) Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dan pengelolaan keuangan daerah
1. Penilaian LAKIP C/Cukup Baik
C/Cukup Baik
CC/ Baik CC/ Baik CC/ Baik
2. Opini penilaian BPK
WDP WDP WDP WDP WTP
2) Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme sumber daya aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
50% 75% 85% 85,8% 91,56%
2. Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada potensi daerah
Meningkatkan investasi daerah berbasis potensi wilayah yang memberdayakan masyarakat lokal.
1) Meningkatnya nilai investasi daerah
1. Nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
10 % 10% 12% 12% 12%
2) Terwujudnya layanan perijinan yang prima
2. Lama proses perijinan: SIUP 1-10 Hari 1- 8 Hari 1-6 Hari 1- 4 Hari 1-3 Hari
TDP 1-10 Hari 1- 8 Hari 1-6 Hari 1- 4 Hari 1-3 Hari
IUI 1-10 Hari 1- 8 Hari 1-6 Hari 1- 4 Hari 1-3 Hari TDI 1-10 Hari 1- 8 Hari 1-6 Hari 1- 4 Hari 1-3 Hari IMB 1-12 Hari 1-10 Hari 1- 8 Hari 1- 7 Hari 1-7 Hari HO 1-6 Hari 1-5 Hari 1-4 Hari 1-3 Hari 1-2 Hari
3. Menciptakan rasa aman bagi masyarakat
Mewujudkan masyarakat yang tertib hukum dan menghormati hak azasi manusia.
1) Meningkatnya ketertiban dan ketentraman wilayah
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan)
80% 80% 80% 80% 80%
2) Meningkatnya penerapan dan penegakan hukum
Penegakan peraturan daerah
35% 40% 45% 60% 75%
4. Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas
Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu pendidikan.
1) Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan
1. Rata-rata lama sekolah
7,85 7,90 7,95 8,00 8,2
2. Angka melek huruf
99,20 % 99,30 % 99,40 % 99,50 % 100 %
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐6
VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN”
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Indikator
2014 2015 2016 2017 2018 dan terakses serta merata
menengah di seluruh wilayah
3. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
0.13263 0.13263 0.13194 0.13194 0.13125
4. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 97% 100% 100% 100% 100%
2) Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan formal dan non formal.
Jumlah lembaga pendidikan non formal yang mendapatkan pembinaan
120 135 150 175 190
5. Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata
Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu kesehatan masyarakat.
1) Meningkatnya Usia Harapan Hidup masyarakat
Angka harapan hidup
71,7 72 72,3 72,6 73
2) Meningkatnya mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
1. Angka kematian bayi 40 33 20 20 20
2. Angka kematian ibu 130 102 95 85 80 3. Prevalensi Gizi Buruk
<5% <4.5% < 4 % < 3,5 % < 3%
4. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu.
0,50 0,50 0,55 0,55 0,60
6. Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman.
1) Meningkatkan akses dan membuka keterisolasian wilayah.
1) Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan
1. Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
300,00 km 350,00 km 400,00 km 453,38 km 500,00 km
2. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik.
0.6 0.7 0.8 0.9 1
2) Lancarnya arus barang dan jasa serta arus orang/penumpang.
1. Jumlah orang/barang melalui dermaga per tahun:
- Jumlah orang: 10.125 orang 10.200 orang 10.205 orang 10.320 orang 10.370 orang
- Jumlah barang: 3.750 ton 3.775 ton 3.810 ton 3.845 ton 3.860 ton 2. Jumlah orang/barang
melalui bandara per
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐7
VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN”
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Indikator
2014 2015 2016 2017 2018 tahun:
- Jumlah orang: 2.897 org 3.477 org 4.521 org 5.878 org 7.642 org
- Jumlah barang: 8.691 ton 10.431 ton 13.563 ton 17.634 ton 22.926 ton
3. Jumlah desa yang telah memiliki dermaga desa
69 desa 77 desa 85 desa 93 desa 101 desa
2) Meningkatkan penyediaan infrastruktur dasar lainnya hingga wilayah pedalaman.
3) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan ketenagalistrikan
Rumah tangga pengguna listrik
40 % 44% 55% 68% 83%
4) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air bersih
Rumah tangga pengguna air bersih
30% 44% 60% 64% 70%
5) Meningkatnya pelayanan telekomunikasi dan informatika
Persentase desa yang terjangkau jaringan komunikasi
59,41% 63,32% 68,32% 74,23% 81,12%
7. Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan
1) Mengoptimalkan pengelolaan potensi dan komoditas unggulan daerah guna peningkatan perekonomian daerah yang berkelanjutan.
1) Meningkatnya kontribusi perkebunan, kehutanan, pertanian, kelautan, perikanan, peternakan dan pertambangan terhadap PDRB.
1. Kontribusi perkebunan terhadap PDRB
33.009% 34.00% 35.02% 36.03% 37.04%
2. Kontribusi kehutanan terhadap PDRB
1.62% 1.64% 1.66% 1.69% 1.72%
3. Kontribusi pertanian terhadap PDRB
51.40% 51.81% 52.22% 52.63% 53.04%
4. Kontribusi perikanan terhadap PDRB
52.82% 55.32% 57.82% 60.32% 62.83%
5. Kontribusi peternakan terhadap PDRB
37,36% 39,13% 40,90% 42,67% 44,63%
6. Kontribusi pertambang terhadap PDRB
1,15% 1,17% 1,19% 1,20% 1,20%
2) Meningkatnya ketersediaan
Ketersediaan energi dan protein perkapita
2.400Kkal (energi)
2.484Kkal (energi)
2.571Kkal (energi)
2.661Kkal (energi)
2.754Kkal (energi)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐8
VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN”
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Indikator
2014 2015 2016 2017 2018 energi dan protein masyarakat
63 gram (protein)
65,2 gram (protein)
67,5gram (protein)
69,8 gram (protein)
72,3 gram (protein)
2) Meningkatkan kelestarian lingkungan.
Meningkatnya pengawasan dan penanganan pengrusakan dan pencemaran lingkungan.
Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
- 80% 80% 80% 80%
8. Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi.
1) Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan masyarakat.
Meningkatnya pendapatan per kapita
PDRB per kapita:
ADHB 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00
ADHK 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00
2) Menjadikan industri kecil, rumah tangga dan koperasi serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penopang perekonomian rakyat.
Meningkatnya peran industri rumah tangga, koperasi dan UMKM
1. Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri
26.35% 26.35% 26.85% 27.36% 27.87%
2. Persentase koperasi aktif 92.75% 94.48% 96.24% 98.00% 99,5%
3. Persentase usaha kecil dan menengah aktif
99.76% 99.78% 99.80% 99.82% 99.85%
9. Membangun sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat seruyan
Mengoptimalkan pengembangan potensi pariwisata sekaligus melestarikan budaya lokal
1) Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap perekonomian
1. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
72% 72% 72.3% 72.6% 73%
2. Jumlah Wisatawan (orang) 19.471 19.556 19.641 19.726 19.811
2) Meningkatnya pelestarian budaya lokal.
Persentase benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
20% 20% 20% 20% 20%
10. Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan
Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
1) Meningkatnya layanan dokumen kependudukan.
Persentase penduduk yang ber-KTP
100% 100% 100% 100% 100%
2) Meningkatnya kesetaraan
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
81,8 % 86,7 % 91 % 94,6 % 99,3 %
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐9
VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN”
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Indikator
2014 2015 2016 2017 2018 gender dalam pembangunan dan kehidupan bermasyarakat.
3) Menurunnya angka pengangguran
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) 3.69% 3.54% 3.39% 3.24% 3.09%
4) Meningkatnya perlindungan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
Tingkat keselamatan dan perlindungan kerja
75% 78,8% 80% 82,8% 85%
5) Meningkatnya pembinaan dan penanganan PMKS
Persentase penanganan PMKS
75% 85% 90% 95% 100%
11. Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta keharmonisan kehidupan masyarakat seruyan.
Mewujudkan karakter masyarakat yang berakhlak mulia, berprestasi, beriman dan bertaqwa
1) Meningkatnya kerukunan dalam kehidupan beragama.
Jumlah konflik bernuansa SARA
1 Kasus 1 Kasus 1 Kasus 1 Kasus 1 Kasus
2) Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dalam memajukan daerahnya
Jumlah pemuda berprestasi
30% 35% 41,2% 45% 50%
3) Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaanmasyarakat (LPM)
30 40 45 50 55
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐1
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Dalam tahap II RPJPD Kabupaten Seruyan Tahun 2005–2025, pembangunan diarahkan
pada pemantapan perubahan struktural secara sosial – ekonomi, sehingga pembangunan
akan lebih diarahkan pada tahapan sebagai berikut:
1. Penguatan kualitas sumberdaya manusia.
2. Pengembangan pertanian berbasis agribisnis dan agroindustri.
3. Pengendalian lingkungan
4. Peningkatan daya saing daerah dalam kemandirian pembangunan.
5. Prasarana dasar pembangunan semakin memiliki peran dalam pemerataan dan
mendorong pertumbuhan wilayah.
6. Penataan ruang dijadikan sebagai dasar pijakan pembangunan daerah.
7. Peningkatan kualitas lingkungan dengan mendorong kesadaran masyarakat akan
lingkungan dan penegakan hukum lingkungan.
Secara keseluruhan, dalam program jangka menengah telah mengarah pada pembentukan
masyarakat sejahtera dengan pelaksanaan pembangunan yang lebih adil dalam pengertian
antar sektor dan antar wilayah. Selanjutnya pada tahap III pembangunan di Kabupaten
Seruyan telah menunjukkan tahap sebagai berikut:
1. Kebergantungan ekonomi pada sumberdaya alam yang tidak terbarukan mulai
berkurang,
2. Pemanfaatan sumberdaya alam yang terbarukan semakin berkembang.
3. Prasarana dan sarana dasar pembangunan telah mencapai wilayah pedalaman,
pemerintahan berjalan makin efisien, efektif, dan transparan.
4. Penataan ruang menjadi acuan pokok pembangunan wilayah.
Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah yang telah
ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui
perumusan strategi dan arah kebijakan. Strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan
sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐2
Tabel 6.1.
Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
Misi 1: Menciptakan Pemerintahan yang bersih, tidak KKN, efisien, kreatif, inovatif dan profesional. Tujuan : Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien.
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dan pengelolaan keuangan daerah
1) Penerapan tata kelola kepemerintahan yang transparan
1) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme sumber daya aparatur
2) Mengembangkan sistem rekrutmen dan pengembangan sumber daya aparatur yang transparan dan akuntabel.
3) Mengembangkan sistem pelayanan publik yang transparan
2) Perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah secara akuntabel, efektif dan efisien
1) Manajemen pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat.
2) Meningkatkan manajemen administrasi keuangan dan aset.
3) Mengembangkan teknologi informasi dalam pengelolaan pemerintahan
2. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme sumber daya aparatur
Misi 2: Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada potensi daerah. Tujuan: Meningkatkan investasi daerah berbasis potensi wilayah yang memberdayakan masyarakat lokal.
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 3. Meningkatnya nilai
investasi daerah Peningkatan penataan dan promosi potensi ekonomi lokal.
1) Optimalisasi kualitas sumber daya manusia dengan menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan peluang investasi dan potensi ekonomi lokal.
2) Peningkatan promosi dan kerjasama pengembangan ekonomi potensial.
4. Terwujudnya layanan perijinan yang prima
Peningkatan kualitas pelayanan perijinan
1) Menerapkan pelayanan perijinan yang cepat, mudah dan terjangkau.
2) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme petugas perijinan.
Misi 3: Menciptakan rasa aman bagi masyarakat Tujuan : Mewujudkan masyarakat yang tertib hukum dan menghormati hak azasi manusia.
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 5. Meningkatnya
ketertiban dan ketentraman wilayah
Peningkatan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban
1) Melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendorong kesadaran masyarakat hidup tertib.
2) Meningkatkan pembinaan lembaga kemasyarakatan dalam mendukung keamanan lingkungan.
3) Meningkatkan kemampuan lembaga dan aparatur pemerintah yang berwenang dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum.
6. Meningkatnya penerapan dan penegakan hukum
Misi 4: Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan terakses serta merata. Tujuan: Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu pendidikan.
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 7. Meningkatnya mutu
pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah.
1) Penuntasan program pendidikan wajib belajar 9 tahun
1) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan semua jenjang.
2) Meningkatkan kualitas mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada semua jenjang pendidikan.
2) Peningkatan pelayanan perpustakaan desa
Meningkatkan pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan desa
8. Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan
Peningkatan peran lembaga pendidikan formal dan non formal
1) Mengembangkan lembaga pendidikan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐3
formal dan non formal. serta pendidikan informal dalam mencerdaskan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2) Mengembangkan pendidikan lanjutan pendukung keahlian khusus.
Misi 5: Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata. Tujuan : Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu kesehatan masyarakat.
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 9. Meningkatnya Usia
Harapan Hidup masyarakat.
Peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan
1) Meningkatkan jangkauan pelayanan ibu hamil dan bersalin oleh tenaga kesehatan.
2) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan.
3) Meningkatkan pengelolaan RSUD menjadi lebih profesional.
4) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga medis dan paramedis.
5) Mengembangkan promosi kesehatan kepada seluruh masyarakat, terutama di pedesaan dan pedalaman.
6) Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga berencana.
10. Meningkatnya mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Misi 6: Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman. Tujuan 6.1 : Meningkatkan akses dan membuka keterisolasian wilayah.
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 11. Meningkatnya kualitas
dan kuantitas infrastruktur jalan.
Penyediaan sarana dan prasarana transportasi darat dan sungai yang mennghubungkan antarwilayah sampai ke pedalaman.
1) Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan yang menghubungkan antardaerah dalam dan luar Seruyan.
2) Meningkatkan penyediaan dermaga penyebrangan, pelabuhan, dan terminal.
3) Meningkatkan penyediaan dan kelancaran angkutan sungai yang menghubungkan wilayah sampai ke pedesaaan.
12. Lancarnya arus barang dan jasa serta arus orang/ penumpang.
Misi 6: Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman. Tujuan 6.2 : Meningkatkan penyediaan infrastruktur dasar lainnya hingga wilayah pedalaman. 13. Meningkatnya
pemenuhan kebutuhan ketenagalistrikan
Pemenuhan kebutuhan jaringan listrik hingga pedalaman dan perdesaan.
1) Menyediakan listrik pedesaan berupa PLTS atau pembangkit listrik tenaga air yang lebih sesuai dengan kondisi wilayah.
2) Mengembangkan interkoneksi sistem jaringan tenaga listrik dalam rangka penyediaan sumber daya listrik yang aman terutama pada kondisi jam puncak.
14. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air bersih
Pemenuhan kebutuhan air bersih hingga pedalaman dan perdesaan.
Mengembangkan sarana dan prasarana air minum hingga pedalaman dan perdesaan.
15. Meningkatnya pelayanan telekomunikasi dan informatika
Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informatika hingga pedalaman dan perdesaan.
Mengembangkan kerjasama dengan pihak ketiga dan media massa dalam pelayanan telekomukasi dan informatika hingga pedalaman dan perdesaan.
Misi 7: Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Tujuan 7.1: Mengoptimalkan pengelolaan potensi dan komoditas unggulan daerah guna peningkatan perekonomian daerah yang berkelanjutan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐4
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 16. Meningkatnya kontribusi
perkebunan, kehutanan, pertanian, kelautan, perikanan, peternakan dan pertambangan terhadap PDRB.
1) Pengembangan kapasitas SDM dan kelembagaan sektor perkebunan, pertanian, kelautan dan perikanan serta peternakan
2) Pengembangan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan
3) Pengembangan potensi dan komoditas perikanan dan kelautan secara lestari
4) Peningkatan kualitas pengelolaan bahan tambang secara efesien dan efektif yang ramah lingkungan.
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan nelayan
2) Mengembangkan teknologi pengolahan, kewirausahaan dan pemasaran hasil pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan dan peternakan.
3) Konversi lahan potensial menjadi lahan pertanian dan perkebunan rakyat
4) Membatasi pemberian perijinan baru kepada PBS dan pihak asing kecuali keperluan lahan plasma.
5) Mendirikan badan usaha milik daerah (BUMD) bidang perkebunan.
6) Mengembangkan dan restocking bibit ikan unggulan Seruyan seperti jelawat, pipih dan ikan lain.
7) Intensifikasi pengelolaan batubara sebagai bahan utama energi.
17. Meningkatnya ketersediaan energi dan protein masyarakat
Peningkatan produksi dalam daerah Mengembangkan tanaman pangan dan hortikultura untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi masyarakat
Misi 7: Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Tujuan 7.2: Meningkatkan kelestarian lingkungan. 18. Meningkatnya
pengawasan dan penanganan pengrusakan dan pencemaran lingkungan.
Pengembangan dan penerapan kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan
1) Melibatkan para tokoh dan lembaga adat, organisasi kemasyarakatan dan seluruh masyarakat dalam menjaga keamanan pengembangan pertanian, perkebunan, perikanan dan kelestarian lingkungan.
2) Meningkatkan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati beserta habitatnya.
3) Melakukan rehabilitasi daerah kritis, pemulihan kawasan/lahan bekas tambang dan perkebunan, reboisasi, dan pengendalian pemanfaatan pantai dan laut.
Misi 8: Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi. Tujuan 8.1: Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan masyarakat.
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 19. Meningkatnya
pendapatan per kapita Peningkatan ekonomi kerakyatan yang stabil
1) Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya daya lokal
2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola komoditas unggulan daerah secara baik dan bijaksana.
3) Mengembangkan pola kerjasama antara swasta dan masyarakat yang saling menguntungkan.
Misi 8: Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi. Tujuan 8.2: Menjadikan industri kecil, rumah tangga dan koperasi serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penopang perekonomian rakyat.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐5
20. Meningkatnya peran industri rumah tangga, koperasi dan UMKM
Peningkatan daya saing industri rumah tangga, koperasi dan UMKM
1) Mengembangkan akses permodalan bagi industri rumah tangga, koperasi dan UMKM.
2) Meningkatkan pembinaan manajemen usaha bagi industri rumah tangga, koperasi dan UMKM.
3) Mengembangkan sentra-sentra ekonomi kreatif
Misi 9: Membangun sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat Seruyan. Tujuan : Mengoptimalkan pengembangan potensi pariwisata sekaligus melestarikan budaya lokal
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 21. Meningkatnya kontribusi
pariwisata terhadap perekonomian
Pengembangan pariwisata yang selaras dengan budaya lokal masyarakat
1) Mengembangkan dan menata wisata alam, wisata sejarah dan budaya sebagai destinasi/obyek wisata.
2) Membangun infrastruktur penunjang kepariwisataan
3) Meningkatkan peran dan fungsi masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif
4) Meningkatkan kemampuan SDM pariwisata.
5) Meningkatkan pemasaran pariwisata. 6) Mengembangkan seni budaya dan
atraksi wisata
22. Meningkatnya pelestarian budaya lokal.
Misi 10: Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan. Tujuan : Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 23. Meningkatnya layanan
dokumen kependudukan.
Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
1) Meningkatkan kemampuan aparatur dalam memberikan pelayanan.
2) Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana administrasi kependudukan dan catatan sipil.
3) Meningkatkan pemahaman masyarakat dan lembaga/aparatur desa dalam tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil.
24. Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan dan kehidupan bermasyarakat.
Peningkatan peran aktif perempuan dalam bidang pembangunan baik ekonomi, sosial, politik, budaya berbasis kemandirian berusaha
1) Meningkatkan kualitas perempuan agar berdaya saing dalam bidang pemerintahan dan politik
2) Mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
3) Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak.
25. Menurunnya angka pengangguran
Peningkatan kualitas angkatan kerja 1) Meningkatkan mutu dan keterampilan tenaga angkatan kerja.
2) Meningkatkan jiwa kewirausahaan 3) Mengembangkan lapangan
usaha/kerja yang menampung angkatan kerja lokal.
4) Meningkatkan penempatan pencari kerja.
5) Menerapkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.
6) Menetapkan upah minimum kabupaten dan upah minimum sektoral kabupaten.
26. Meningkatnya perlindungan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
27. Meningkatnya pembinaan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
Peningkatan pembinaan dan pelayanan kesejahteraan sosial.
1) Memberdayakan anak terlantar dan anak cacat dengan membekali keterampilan tumbuh kembang anak secara wajar agar diterima di lingkungannya
2) Meningkatkan pemberdayaan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐6
kesejahteraan sosial lanjut usia 3) Meningkatkan sumberdaya manusia
pengelola kesejahteraan sosial 4) Memperluas jangkauan pelayanan
kesejahteraan sosial terutama terhadap penduduk miskin, PMKS dan masyarakat adat terpencil.
Misi 11: Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta keharmonisan kehidupan masyarakat Seruyan. Tujuan : Mewujudkan karakter masyarakat yang berakhlak mulia, berprestasi, beriman dan bertaqwa
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 28. Meningkatnya
kerukunan dalam kehidupan beragama.
1) Peningkatan pembinaan keagamaan.
2) Perluasan pengembangan wawasan kebangsaan bagi masyarakat.
1) Menjamin kebebasan beribadah para penganut ajaran agama.
2) Meningkatkan wawasan kebangsaan sejak dini kepada seluruh masyarakat.
3) Meningkatkan penerapan pendidikan karakter dan budaya sejak dini kepada anak dan pemuda.
29. Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dalam memajukan daerahnya
Peningkatan peran dan fungsi pemuda dalam pembangunan.
1) Meningkatkan pembinaan dan pengembangan olahraga dan seni budaya.
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga dan kesenian.
30. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa
Peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat pedesaan.
1) Meningkatkan kualitas SDM masyarakat di desa dan kelurahan.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana perdesaaan serta pendayagunaan teknologi tepat guna.
3) Meningkatkan peran pemerintahan desa dan kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat.
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Seruyan selama 5 (lima) tahun mulai 2014 sampai dengan
2018, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tahun 2014
Membuka keterisolasian wilayah yang mampu meningkatkan akses transportasi dan informasi ke seluruh wilayah.
Tahun 2015
Mengelola dan mengembangkan potensi dan komoditas unggulan daerah secara optimal dan lestari dengan memperhatikan hak dan memberdayakan masyarakat.
Tahun 2016
Meningkatkan kemampuan perekonomian masyarakat yang diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan dan kesehatan serta pembinaan PMKS dan masyarakat miskin.
Tahun 2017
Mewujudkan pemerintahan yang menerapkan good governance, diiringi dengan pelayanan publik yang prima dan iklim investasi yang kondusif.
Tahun 2018
Meningkatkan peran dan kompetensi lembaga perekonomian masyarakat yang mampu meningkatkan kemandirian perekonomian masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐1
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perumusan kebijakan umum bertujuan menjelaskan cara yang ditempuh untuk menterjemahkan
strategi ke dalam rencana program-program prioritas pembangunan. Kebijakan umum
pembangunan memberikan arahan konkrit bagi penentuan program-program pembangunan
yang berdaya ungkit dalam menterjemahkan strategi yang telah ditetapkan. Program-
program pembangunan tersebut menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan
kegiatan pada Rencana Strategis (Renstra) SKPD.
Program pembangunan merupakan bentuk instrumen kebijakan yang memuat satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD. Pelaksanaan program-program pembangunan daerah
bertujuan untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah, sesuai dengan visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Dalam rangka pencapaian misi, tujuan dan sasaran
pembangunan yang berpedoman kepada strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan
sebelumnya, maka disusun program-program pembangunan Kabupaten Seruyan sejak tahun
2014 sampai dengan 2018.
Matriks kebijakan umum dan program pembangunan daerah untuk 5 (lima) tahun kedepan
disajikan pada Tabel 7.1.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐2
Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan
Tahun 2014-2018
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator
Kondisi Kinerja pada Awal
periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
SKPD Penanggung Jawab
1) Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dan pengelolaan keuangan daerah
1) Penerapan tata kelola kepemerintahan yang transparan
1) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme sumber daya aparatur
01 01 1.01.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
2) Mengembangkan sistem rekrutmen dan pengembangan sumber daya aparatur yang transparan dan akuntabel.
01 01 1.01.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
3) Mengembangkan sistem pelayanan publik yang transparan
01 01 1.01.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
01 02 1.02.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100 Dinas Kesehatan
2) Perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah secara akuntabel, efektif dan efisien
1) Manajemen pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat.
01 02 1.02.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100 Dinas Kesehatan
2) Meningkatkan manajemen administrasi keuangan dan aset.
01 02 1.02.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
70
87
Dinas Kesehatan
3) Mengembangkan teknologi informasi dalam pengelolaan pemerintahan
01 02 1.02.02 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Rumah Sakit Umum Daerah
01 02 1.02.02 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Rumah Sakit Umum Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐3
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 03 1.03.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Pekerjaan Umum
01 03 1.03.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100 Dinas Pekerjaan Umum
01 03 1.03.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100 Dinas Pekerjaan Umum
01 06 1.06.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 15 Program Pengembangan Data / Informasi
ketersediaan profil daerah
ada ada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 15 ketersediaan Buku PDRB
ada ada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 15 ketersediaan Seruyan Dalam Angka ada ada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 18
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
100% 100% Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 20
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
cakupan aparatur Bappeda yang diberi pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya
80
80
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 21 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
RPJPD Ada Ada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 21 RPJMD Ada Ada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 21 RKPD Ada Ada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 23 Program Perencanaan Sosial Budaya
cakupan kajian sosial budaya
100
100
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 24 Program Perencanaaan
cakupan kajian sumberdaya alam
100
100
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐4
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam
01 06 1.06.01 27
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh
Penurunan jumlah temuan dalam Audit BPK
50
50
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 28 Program kerjasama pembangunan
persentase kerjasama yang terlaksana
80
92
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 29 Program pengembangan wilayah perbatasan
cakupan daerah perbatasan yang dikembangkan
80
92
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 30 Program penelitian dan pengembangan Iptek
Cakupan penelitian dan pengembangan iptek
80
92
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 06 1.06.01 31 Program dipusi dan pemanfaatan Iptek
cakupan pemanfaatan iptek
80
92
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 07 1.07.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Perhubungan
01 07 1.07.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Perhubungan
01 07 1.07.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
Dinas Perhubungan
01 08 1.08.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Badan Lingkungan Hidup
01 08 1.08.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Badan Lingkungan Hidup
01 10 1.10.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
01 10 1.10.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐5
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 11 1.11.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 11 1.11.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 11 1.11.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 13 1.13.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100 Dinas Sosial
01 13 1.13.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Sosial
01 14 1.14.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
01 14 1.14.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
01 14 1.14.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
01 15 1.15.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 19 1.19.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐6
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Masyarakat
01 19 1.19.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
73
88
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
01 19 1.19.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
01 20 1.20.03.01
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.01
02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.01
06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.01
9 Penataan Peraturan Perundang-Undangan
cakupan perundangan yang disusun
80
95
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.0
1 11 Penataan Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan
cakupan kelembagaann
80
95 Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.0
1 18
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
cakupan pelayanan kedinasan kepala daerah
80
95 Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.0
1 22
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh
cakupan pelanggaran pegawai yang ditindaklanjuti
80
95 Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.01
47
Fasilitasi Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (Ulp) Barang Dan Jasa Kabupaten Seruyan
cakupan ULP 50
100
Sekretariat Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐7
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.03.01
48 Program Pengawasan Dan Akuntabilitas
cakupan pengawasan dan akuntabilitas
50
100
Sekretariat Daerah
01 06 1.20.03.0
1 28 Program Analisis Dan Pengkajian Pembangunan
cakupan analisis pengkajian pembangunan
50
100 Sekretariat Daerah
01 20 1.20.04 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Sekretariat DPRD
01 20 1.20.04 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Sekretariat DPRD
01 20 1.20.05 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
01 20 1.20.05 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasara Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
01 20 1.20.05 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
01 20 1.20.05 17
Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
cakupan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
80
95
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
01 20 1.20.05 21 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
cakupan teknologi informasi yang digunakan
80
95
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
01 20 1.20.05 23
Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota
cakupan fasilitasi pengelolaan keuangan
80
93
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
01 20 1.20.05 32
Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengelolaan Aset/ Barang Daerah
cakupan pelaksanaan pengelolaan aset
80
93
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
01 20 1.20.07 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100 Inspektorat
01 20 1.20.07 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Inspektorat
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐8
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.07 22
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
ada ada Inspektorat
01 20 1.20.07 25
Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan
persentase temuan yang ditindaklanjuti
100
100
Inspektorat
01 20 1.20.09 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Badan Kepegawaian Daerah
01 20 1.20.09 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Badan Kepegawaian Daerah
01 20 1.20.11 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.11 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.11 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.11 7
Program Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah
cakupan sumber pendapatan yang diefektifkan
80
93
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.11 8
Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
cakupan pengelolaan keuangan daerah yang diefektifkan
80
93
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.11 10 Program Peningkatan Pengelolaan Pendapatan Daerah
cakupan pengelolaan pendapatan daerah
80
93
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.12 01 Program Pelayanan Administrasi Kantor
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
01 20 1.20.12 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
68
88
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐9
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.99 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Sekretariat Korpri
01 20 1.20.99 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100 Sekretariat Korpri
01 20 1.20.20.03
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kecamatan Seruyan Tengah
01 20 1.20.20.03
02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kecamatan Seruyan Tengah
01 20 1.20.20.03
6
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
cakupan pengelolaan keuangan desa
68
88
Kecamatan Seruyan Tengah
01 20 1.20.20.03
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kecamatan Danau Sembuluh
01 20 1.20.20.0
3 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kecamatan Danau Sembuluh
01 20 1.20.20.03
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kecamatan Hanau
01 20 1.20.20.03
02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kecamatan Hanau
01 20 1.20.20.0
4 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir
01 20 1.20.20.04
02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir
01 20 1.20.20.04
26
Program Pembinaan Dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Desa
APBDes ada ada Kecamatan Seruyan Hilir
01 20 1.20.20.05
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kecamatan Seruyan Hulu
01 20 1.20.20.05
02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana
Cakupan layanan sarana dan
100
100
Kecamatan Seruyan Hulu
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
10
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Aparatur prasarana aparatur
01 20 1.20.20.0
1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100 Kecamatan Batu Ampar
01 20 1.20.20.01
02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kecamatan Batu Ampar
01 20 1.20.20.03
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kecamatan Danau Seluluk
01 20 1.20.20.0
3 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kecamatan Danau Seluluk
01 20 1.20.20.02
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kecamatan Seruyan Raya
01 20 1.20.20.02
02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kecamatan Seruyan Raya
01 20 1.20.20.0
4 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
01 20 1.20.20.04
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
01 20 1.20.20.04
06 Program Pengelolaan Administrasi Desa
cakupan pengelolaan administrasi desa
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
01 20 1.20.20.0
5 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kecamatan Suling Tambun
01 20 1.20.20.05
02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kecamatan Suling Tambun
01 21 1.21.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
01 21 1.21.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
11
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 21 1.21.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
68
88
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
01 21 1.21.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 21 1.21.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 22 1.22.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
68
91
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
01 22 1.22.01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
68
91
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
02 01 2.01.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
02 01 2.01.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
02 21 2.01.01 06
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
68
91
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
02 02 2.02.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 02 2.02.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 03 2.03.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
Dinas Pertambangan Dan Energi
02 03 2.03.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
Dinas Pertambangan Dan Energi
02 05 2.05.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
02 05 2.05.01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana
Cakupan layanan sarana dan
100
100
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
12
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Aparatur prasarana aparatur
2) Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme sumber daya aparatur
Peningkatan penataan dan promosi potensi ekonomi lokal.
1) Optimalisasi kualitas sumber daya manusia dengan menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan peluang investasi dan potensi ekonomi lokal.
01 01 1.01.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
2) Peningkatan promosi dan kerjasama pengembangan ekonomi potensial.
01 01 1.01.01 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
01 01 1.01.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
01 02 1.02.01 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100 Dinas Kesehatan
01 02 1.02.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100 Dinas Kesehatan
01 02 1.02.02 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Rumah Sakit Umum Daerah
01 02 1.02.02 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Rumah Sakit Umum Daerah
01 03 1.03.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Pekerjaan Umum
01 03 1.03.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100 Dinas Pekerjaan Umum
01 06 1.06.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
13
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 06 1.06.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 07 1.07.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Perhubungan
01 07 1.07.01 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
Dinas Perhubungan
01 07 1.07.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Perhubungan
01 08 1.08.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Badan Lingkungan Hidup
01 10 1.10.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
01 10 1.10.01 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
70
87
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
01 10 1.10.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
01 11 1.11.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 11 1.11.02 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
70
87
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 11 1.11.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 13 1.13.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Sosial
01 13 1.13.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Sosial
01 14 1.14.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
14
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Pariwisata
01 14 1.14.01 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
01 14 1.14.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
01 15 1.15.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 19 1.19.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
73
87
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
73
87
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 03 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
01 20 1.20.03.0
1 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100 Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.01
04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.01
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Sekretariat Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
15
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.03.01
21 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
cakupan teknologi informasi yang digunakan
80
95
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.0
1 27 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
cakupan penataan daerah otonomi baru
80
95 Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.01
40 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
persentase ranperda yang dibahas
50
100
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.01
41
Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi
cakupan aparatur bidang kominfo yang dilatih
50
100
Sekretariat Daerah
01 06 1.20.03.01
21 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
cakupan perencanaan pembangunan daerah
50
100
Sekretariat Daerah
01 06 1.20.03.01
27 Program Pengendalian Pembangunan
cakupan pengendalian pembangunan
50
100
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.04 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Sekretariat DPRD
01 20 1.20.04 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100 Sekretariat DPRD
01 20 1.20.04 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100 Sekretariat DPRD
01 20 1.20.04 15
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
cakupan peraturan daerah yang diundangkan
80
80
Sekretariat DPRD
01 20 1.20.05 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
01 20 1.20.07 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Inspektorat
01 20 1.20.07 24
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksaan Dan Aparatur Pengawasan
persentase pengawas yang telah tersertifikasi
40
90
Inspektorat
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
16
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.09 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Badan Kepegawaian Daerah
01 20 1.20.09 15 Program Pendidikan Kedinasan
cakupan pegawai yang dilatih
40
80
Badan Kepegawaian Daerah
01 20 1.20.09 20 Program Pembinaan Dan Pengembangan Aparatur
Cakupan aparatur yang sesuai dengan bidang tugasnya
60
85
Badan Kepegawaian Daerah
01 20 1.20.11 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.11 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.11 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.11 9 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
cakupan teknologi informasi yang digunakan
80
93
Dinas Pendapatan Daerah
01 20 1.20.12 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
01 20 1.20.99 3 Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
68
88 Sekretariat Korpri
01 20 1.20.99 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Sekretariat Korpri
01 20 1.20.20.0
3 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kecamatan Seruyan Tengah
01 20 1.20.20.03
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kecamatan Hanau
01 20 1.20.20.0
4 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
17
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.20.04
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir
01 20 1.20.20.04
28 Program Pengelolaan Administrasi Desa
cakupan pengelolaan administrasi desa
80
80
Kecamatan Seruyan Hilir
01 20 1.20.20.0
5 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Kecamatan Seruyan Hulu
01 20 1.20.20.05
04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
Kecamatan Seruyan Hulu
01 20 1.20.20.05
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kecamatan Seruyan Hulu
01 20 1.20.20.05
19 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
cakupan penataan daerah otonomi baru
68
88
Kecamatan Seruyan Hulu
01 20 1.20.20.0
5 36 Program Pengembangan Daerah
cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan
68
88
Kecamatan Seruyan Hulu
01 20 1.20.20.01
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Kecamatan Batu Ampar
01 20 1.20.20.0
1 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100 Kecamatan Batu Ampar
01 20 1.20.20.0
1 36 Program Pengembangan Daerah
cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan
68
88 Kecamatan Batu Ampar
01 20 1.20.20.01
08 Program Musrenbang Kecamatan
usulan musrenbang yang ditindaklanjuti
80
80
Kecamatan Batu Ampar
01 20 1.20.20.01
09 Program Peringatan Hari-Hari Besar
cakupan hari-hari besar yang dilaksanakan
100
100
Kecamatan Batu Ampar
01 20 1.20.20.03
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kecamatan Danau Seluluk
01 20 1.20.20.0
2 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Kecamatan Seruyan Raya
01 20 1.20.20.0
2 4 Program Peningkatan Pelayanan Umum
cakupan pelayanan umum
80
80
Kecamatan Seruyan Raya
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
18
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.20.02
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kecamatan Seruyan Raya
01 20 1.20.20.04
03 Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
01 20 1.20.20.0
4 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
01 20 1.20.20.0
4 16 Program Pengembangan Daerah
cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan
80
80
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
01 20 1.20.20.05
03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Kecamatan Suling Tambun
01 20 1.20.20.0
5 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kecamatan Suling Tambun
01 21 1.21.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
68
88
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
01 21 1.21.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
01 21 1.21.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 21 1.21.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 22 1.22.01 03 Peningkatan Disiplin Aparatur
tingkat kepatuhan aparatur
68
91
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
01 22 1.22.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
68
91
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
02 01 2.01.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
19
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
02 01 2.01.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
02 02 2.02.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 02 2.02.01 04 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 02 2.02.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 03 2.03.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
100
Dinas Pertambangan Dan Energi
02 03 2.03.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Dinas Pertambangan Dan Energi
02 05 2.05.01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
68
91
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
02 05 2.05.01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
68
91
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
3) Meningkatnya nilai investasi daerah
Peningkatan penataan dan promosi potensi ekonomi lokal.
1) Optimalisasi kualitas sumber daya manusia dengan menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan peluang investasi dan potensi ekonomi lokal.
01 03 1.03.01 29
Program Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh
Lingkungan Pemukiman kumuh
70
87
Dinas Pekerjaan Umum
2) Peningkatan promosi dan kerjasama pengembangan ekonomi potensial.
01 03 1.03.01 15 Program Perencanaan Tata Ruang
Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
10% 60% Dinas Pekerjaan Umum
01 06 1.06.01 26 Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
cakupan promosi dan investasi
100
100
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
01 16 1.20.03.0
1 15 Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
3,116,369,907,
140.
3,616,369,907,
140.
Sekretariat Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
20
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 16 1.20.03.01
16 Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
cakupan realisasi investasi
80
80
Sekretariat Daerah
4) Terwujudnya layanan perijinan yang prima
Peningkatan kualitas pelayanan perijinan
1) Menerapkan pelayanan perijinan yang cepat, mudah dan terjangkau.
01 20 1.20.12 21 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Lama proses perijinan:
68
88
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
2) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme petugas perijinan.
01 20 1.20.12 21 · SIUP 1-10
Hari 1-3 Hari
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
01 20 1.20.12 21 · TDP 1-10 Hari
1-3 Hari
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
01 20 1.20.12 21 · IUI 1-10 Hari
1-3 Hari
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
01 20 1.20.12 21 · TDI 1-10 Hari
1-3 Hari
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
01 20 1.20.12 21 · IMB 1-12 Hari
1-7 Hari
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
01 20 1.20.12 21 · HO 1-6 Hari
1-2 Hari
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
5) Meningkatnya ketertiban dan ketentraman wilayah
Peningkatan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban
1) Melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendorong kesadaran masyarakat hidup tertib.
01 19 1.19.01 15 Peningkatan Kemanan Dan Kenyamanan Lingkungan
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
2 kegiatan
3 kegiatan
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
2) Meningkatkan pembinaan lembaga kemasyarakatan dalam mendukung keamanan lingkungan.
01 19 1.19.01 17 Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
688 Orang
723 Orang
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
3) Meningkatkan kemampuan lembaga dan aparatur pemerintah yang berwenang dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum.
01 19 1.19.01 18
Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
cakupan pemuda yang diberikan sosialisasi
80
80
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 19 Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk
cakupan pemberdayaan masyarakat
73
88
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
21
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Menjaga Ketertiban dan Keamanan
Masyarakat
01 19 1.19.01 20
Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
Penegakan PERDA Sangat Baik
Sangat Baik
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 21 Pendidikan Politik Masyarakat
Kegiatan pembinaan politik daerah
2 kegiatan
3 kegiatan
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 22
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
cakupan penanggulangan bencana
73
88
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 26 Penanganan Konflik Dan Pengawasan Orang Asing
pelanggaran perda yang ditindaklanjuti
100
100
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 27 Kewaspadaan Dini Dan Kerjasama Intelkam
cakupan kerjasama
100
100
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.19.01 28 Dukungan Kelancaran Pemilu
persentase dukungan pemerintah kedalam Pemilu
68
88
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
01 19 1.20.03.01
17
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
cakupan ormas yang dibina
100
100
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.20.04
31 Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat
Penegakan PERDA Sangat Baik
Sangat Baik
Kecamatan Seruyan Hilir
6) Meningkatnya penerapan dan penegakan hukum
01 19 1.19.01 04
Program Kemitraan Dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
cakupan pengembangan wawasan kebangsaan
100
100
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
01 19 1.19.01 05
Program : Peningkatan Ketentraman Dan Kenyamanan Lingkungan
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
22
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 19 1.19.01 06
Program Pemeliharaan Kantrantibmas Dan Pencegahantindak Kriminal
cakupan lingkungan yang di kelola
100
100
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
01 19 1.19.01 7
Program Pengembangan Masyarakat dalam Menjaga Ketentraman dan Ketertiban Umum
tingkat disiplin pegawai
100
100
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
01 19 1.19.01 8
Program Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT)
Penegakan PERDA Sangat
Baik Sangat
Baik
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
01 19 1.19.01 08
Program Peningkatan Kapasitas Aparat Dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa di Daerah
cakupan dana penunjang kegiatan
100
100
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
01 19 1.19.01 16 Program Dana Khusus Penunjang Kegiatan
Penegakan PERDA Sangat Baik
Sangat Baik
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
7) Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah
1) Penuntasan program pendidikan wajib belajar 9 tahun
1) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan semua jenjang.
01 01 1.01.01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka partisipasi sekolah
94.34%
100.00%
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
2) Meningkatkan kualitas mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada semua jenjang pendidikan.
01 01 1.01.01 17 Program Pendidikan Menengah
· Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
63.82 77.42 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
2) Peningkatan pelayanan perpustakaan desa
Meningkatkan pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan desa
01 21 1.21.01 15 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
cakupan administrasi kearsipan
68
91
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 21 1.21.01 16
Program Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah
cakupan dokumen/arsip daerah yang dikelola
68
91
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
23
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 21 1.21.01 17 Program Pengembangan Dokumentasi
cakupan dokumentasi 68
91
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 21 1.21.01 17 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
cakupan pelayanan informasi
68
91
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 21 1.21.01 18 Program Koordinasi Pengembangan Kepustakaan
cakupan pengembangan kepustakaan
68
91
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 21 1.21.01 20 Program Pengembangan Data / Informasi
cakupan pengembangan data/informasi
68
91
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 21 1.21.01 21
Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan
Jumlah perpustakaan dalam kondisi baik
80
100
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
8) Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan formal dan non formal
Peningkatan peran lembaga pendidikan formal dan non formal serta pendidikan informal dalam mencerdaskan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
1) Mengembangkan lembaga pendidikan.
01 01 1.01.01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
60.24% 95.00% Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
2) Mengembangkan pendidikan lanjutan pendukung keahlian khusus.
01 01 1.01.01 18 Program Pendidikan Non Formal
Angka melek huruf (%)
99.20% 1
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
01 01 1.01.01 20 Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
85.49% 1
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
01 01 1.01.01 22 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Angka partisipasi sekolah 94.34%
100.00
%
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
01 01 1.01.01 23
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (Sdm) Masyarakat Kabupaten Seruyan
Angka rata-rata lama sekolah (tahun)
7,81 8
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
24
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
9) Meningkatnya Usia Harapan Hidup masyarakat
Peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan
1) Meningkatkan jangkauan pelayanan ibu hamil dan bersalin oleh tenaga kesehatan.
01 02 1.02.01 15 Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
80
80
Dinas Kesehatan
2) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan.
01 02 1.02.01 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
87% 100% Dinas Kesehatan
3) Meningkatkan pengelolaan RSUD menjadi lebih profesional.
01 02 1.02.01 17 Program Pengawasan Obat Dan Makanan
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 100% Dinas Kesehatan
4) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga medis dan paramedis.
01 02 1.02.01 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100
100 Dinas Kesehatan
5) Mengembangkan promosi kesehatan kepada seluruh masyarakat, terutama di pedesaan dan pedalaman.
01 02 1.02.01 22 Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
17.50% 18% Dinas Kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga berencana.
01 02 1.02.01 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 100% Dinas Kesehatan
01 02 1.02.01 29 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Cakupan kunjungan bayi 86% 100% Dinas Kesehatan
01 02 1.02.01 30 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Cakupan pelayanan lansia
100
100
Dinas Kesehatan
01 02 1.02.01 32 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
Angka Kelangsungan Hidup Bayi
943
980
Dinas Kesehatan
10) Meningkatnya mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
01 02 1.02.01 19
Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Angka Usia Harapan Hidup (tahun)
70
73
Dinas Kesehatan
01 02 1.02.01 25 Program Pengadaan, Peningkatan, Dan
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
0,47
0,60
Dinas Kesehatan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
25
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Perbaikan Sarana Dan Prasarana Puskesmas Dan Jaringannya
satuan penduduk:
01 02 1.02.01 26
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0,01
0,01
Dinas Kesehatan
01 02 1.02.01 27 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
cakupan kemitraan pelayanan kesehatan
70
87
Dinas Kesehatan
01 02 1.02.01 33 Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Persiapan
Rasio tenaga medis per satuan penduduk 0.11 0.16 Dinas Kesehatan
01 02 1.02.02 15 Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
80
80
Rumah Sakit Umum Daerah
01 02 1.02.02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
87% 100% Rumah Sakit Umum Daerah
01 02 1.02.02 19
Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Angka Usia Harapan Hidup (tahun)
70
73
Rumah Sakit Umum Daerah
01 02 1.02.02 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 100% Rumah Sakit Umum Daerah
01 02 1.02.02 26
Program Pengadaan,Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
cakupan sarana dan prasarana RS
100% 100% Rumah Sakit Umum Daerah
01 02 1.02.02 27 Program Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana
sarana prasarana RS dalam kondisi baik
70
90
Rumah Sakit Umum Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
26
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
11) Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan
Penyediaan sarana dan prasarana transportasi darat dan sungai yang mennghubungkan antarwilayah sampai ke pedalaman.
1) Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan yang menghubungkan antardaerah dalam dan luar Seruyan.
01 03 1.03.01 15 Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan
Proporsi Panjang jalan dalam kondisi baik
0.5
1 Dinas Pekerjaan Umum
2) Meningkatkan penyediaan dermaga penyebrangan, pelabuhan, dan terminal.
01 03 1.03.01 16
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
4.5km 10km Dinas Pekerjaan Umum
3) Meningkatkan penyediaan dan kelancaran angkutan sungai yang menghubungkan wilayah sampai ke pedesaaan.
01 03 1.03.01 18
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan
Proporsi Panjang jalan dalam kondisi baik
0.5 1
Dinas Pekerjaan Umum
01 03 1.03.01 19
Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
cakupan kesiagaan terhadap bencana
80
80
Dinas Pekerjaan Umum
12) Lancarnya arus barang dan jasa serta arus orang/penumpang
01 07 1.07.01 15 Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
1 unit 3 Unit Dinas Perhubungan
01 07 1.07.01 16
Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ
Jumlah uji KIR angkutan umum
1.499 Unit
2.024 Unit
Dinas Perhubungan
01 07 1.07.01 17 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
1 Jam 1 Jam Dinas Perhubungan
01 07 1.07.01 18 Program Pembangunan Sarana Prasarana Perhubungan
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
64
71
Dinas Perhubungan
01 07 1.07.01 19 Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas
Pemasangan Rambu-rambu
42
54 Dinas Perhubungan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
27
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 07 1.07.01 20
Program Peningkatan Kelayakan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
cakupan kendaraan bermotor yang diawasi
70
87
Dinas Perhubungan
01 07 1.07.01 21 Program Peningkatan Keselamatan Transportasi Darat
Jumlah Angkutan Darat
0,0010%
0,0060%
Dinas Perhubungan
13) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan ketenagalistrikan
Pemenuhan kebutuhan jaringan listrik hingga pedalaman dan perdesaan.
1) Menyediakan listrik pedesaan berupa PLTS atau pembangkit listrik tenaga air yang lebih sesuai dengan kondisi wilayah.
01 03 1.03.01 30 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
35.2 61 Dinas Pekerjaan Umum
2) Mengembangkan interkoneksi sistem jaringan tenaga listrik dalam rangka penyediaan sumber daya listrik yang aman terutama pada kondisi jam puncak.
02 03 2.03.01 22
Prog. Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Ketenaga Kelistrikan Dan Usaha Energi Terbarukan Serta Konservasi Energi
Rumah tangga pengguna listrik
70
100
Dinas Pertambangan Dan Energi
14) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air bersih
Pemenuhan kebutuhan air bersih hingga pedalaman dan perdesaan.
Mengembangkan sarana dan prasarana air minum hingga pedalaman dan perdesaan.
01 03 1.03.01 24
Program Pengembangan Dan Pengelolaaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Irigasi Lainnya
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 45.65 65.15 Dinas Pekerjaan Umum
01 03 1.03.01 25
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
cakupan pengelolaan air minum dan air limbah
70
87
Dinas Pekerjaan Umum
15) Meningkatnya pelayanan telekomunikasi dan informatika
Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informatika hingga pedalaman dan perdesaan.
Mengembangkan kerjasama dengan pihak ketiga dan media massa dalam pelayanan telekomukasi dan informatika hingga pedalaman dan perdesaan.
01 25 1.07.01 15
Program Pengembangan Komunikasi Dan Media Massa
Jumlah jaringan komunikasi
10 Unit 12 Unit Dinas Perhubungan
01 25 1.07.01 16 Program Pengkajian Dan Penelitian Bidang Informasi Dan
cakupan kajian Bidang informasi dan komunikasi
100
100
Dinas Perhubungan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
28
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Komunikasi
01 25 1.07.01 17
Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
cakupan SDM bidang komunikasi dan informasi yang dibina
70
87
Dinas Perhubungan
01 25 1.07.01 18 Program Kerjasama Informasi dengan Media massa
kerjasama dengan media massa
70
87
Dinas Perhubungan
01 25 1.07.01 19 Program Pengembangan Pos dan Telekomunikasi
pos dan telekomunikasi yang dibina
70
87 Dinas Perhubungan
01 25 1.07.01 21 Program Pembangunan Jaringan Komunikasi dan Informatika
cakupan jaringan komunikasi dan informatika
70
87
Dinas Perhubungan
01 20 1.20.03.01
42 Kerjasama Dan Informasi Dengan Mas Media
cakupan mass media yang diadakan
50
100
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.03.01
43 Dokumentasi cakupan dokunmentasi
68
88
Sekretariat Daerah
16) Meningkatnya kontribusi perkebunan, kehutanan, pertanian, kelautan, perikanan, peternakan dan pertambangan terhadap PDRB
1) Pengembangan kapasitas SDM dan kelembagaan sektor perkebunan, pertanian, kelautan dan perikanan serta peternakan
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan nelayan
02 01 2.01.01 15 Peningkatan Kesejahteraan Petani
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
140% 2
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
2) Pengembangan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan
2) Mengembangkan teknologi pengolahan, kewirausahaan dan pemasaran hasil pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan dan peternakan.
02 01 2.01.01 17
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB:
50.57% 52.42% DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
3) Pengembangan potensi dan komoditas perikanan dan kelautan secara lestari
3) Konversi lahan potensial menjadi lahan pertanian dan perkebunan rakyat
02 01 2.01.01 19 Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB:
0.03% 0.03% DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
4) Peningkatan kualitas pengelolaan bahan tambang secara efesien dan efektif yang ramah lingkungan.
4) Membatasi pemberian perijinan baru kepada PBS dan pihak asing kecuali keperluan lahan
02 01 2.01.01 22 Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB
99,51%
1 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
29
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
plasma.
5) Mendirikan badan usaha milik daerah (BUMD) bidang perkebunan.
02 02 2.02.01 16 Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
1.63% 8.13% Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
6) Mengembangkan dan restocking bibit ikan unggulan Seruyan seperti jelawat, pipih dan ikan lain.
02 02 2.02.01 15 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan (Sdh)
Kerusakan Kawasan Hutan 4% 2%
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
7) Intensifikasi pengelolaan batubara sebagai bahan utama energi.
02 02 2.02.01 17 Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Hutan
kawasan hutan yang dibina
80
80
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 02 2.02.01 15 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan (Sdh)
potensi sumber daya hutan yang dikelola
100
100
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 02 2.02.01 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
pertumbuhan produksi perkebunan
10
22
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 02 2.02.01 18 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
cakupan teknologi perkebunan
80
80
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 02 2.02.01 19 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
peningkatan produksi perkebunan
12
40
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
02 03 2.03.01 20 Prog. Pembinaan Administrasi Pertambangan Umum
Pertambangan tanpa ijin
0% -
Dinas Pertambangan Dan Energi
02 03 2.03.01 21
Program Pembinaan Dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
cakupan pertambangan yang dibina
80
91
Dinas Pertambangan Dan Energi
02 03 2.03.01 18
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana Dan Prasarana Ketenagalistrikan
rasio elektrifikasi
80
91 Dinas Pertambangan Dan Energi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
30
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
02 03 2.03.01 7
Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumberdaya Mineral Dan Batubara
cakupan informasi sumberdaya mineral
100
100
Dinas Pertambangan Dan Energi
02 05 2.05.01 07 Program Peningkatan Dan Pemetaan Investasi
Produksi perikanan
115.60%
143.60
%
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
02 05 2.05.01 15
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Konsumsi ikan 27%
1 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
02 05 2.05.01 25
Program Pengelolaan Dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan
cakupan pengendalian sumberdaya laut
100
100
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
17) Meningkatnya ketersediaan energi dan protein masyarakat
Peningkatan produksi dalam daerah
Mengembangkan tanaman pangan dan hortikultura untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi masyarakat
01 21 1.21.01 15. Peningkatan Kesejahteraan Petani
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
140% 190% BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
01 21 1.21.01 16.
Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian Dan Perkebunan)
Cakupan bina kelompok petani
100
100
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
01 21 1.21.01 17
Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan
cakupan pemasaran hasil produksi pertanian yang dibina
68
88
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
01 21 1.21.01 18.
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
persentase penerapan teknologi pertanian
80
91
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
01 21 1.21.01 20. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan
Cakupan bina kelompok petani
100
100
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
01 21 1.21.01 25
Program kelembagaan sarana prasarana penyuluhan , petani dan BP3K
persentase peningkatan kelembagaan penyuluh, petani, dan BP3K
68
88
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
02 01 2.01.01 16 Peningkatan Ketahanan Pangan
Regulasi ketahanan pangan ada ada
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
31
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
02 01 2.01.01 18
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Peternakan
cakupan penerapan TTG
68
91
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
02 01 2.01.01 23 Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak
ternak sakit tertangani
80
91
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
02 01 2.01.01 30 Penanggulangan Wabah Penyakit/ Hama
cakupan pengannan wabah penyakit/hama
100
100
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
02 05 2.05.01 20 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Cakupan bina kelompok nelayan 17%
0
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
02 05 2.05.01 21 Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Produksi perikanan kelompok nelayan
50.32% 62.82% DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
02 05 2.05.01 23
Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan
Produksi perikanan
115.60%
143.60
%
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
18) Meningkatnya pengawasan dan penanganan pengrusakan dan pencemaran lingkungan
Pengembangan dan penerapan kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan
1) Melibatkan para tokoh dan lembaga adat, organisasi kemasyarakatan dan seluruh masyarakat dalam menjaga keamanan pengembangan pertanian, perkebunan, perikanan dan kelestarian lingkungan.
01 03 1.03.01 15
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
11.31 48.31 Dinas Pekerjaan Umum
2) Meningkatkan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati beserta habitatnya.
01 08 1.08.01 15
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Persentase penanganan sampah
6% 35% Badan Lingkungan Hidup
3) Melakukan rehabilitasi daerah kritis, pemulihan kawasan/lahan bekas tambang dan perkebunan, reboisasi, dan pengendalian
01 08 1.08.01 16
Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran status mutu air 34,78% 95,00%
Badan Lingkungan Hidup
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
32
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
pemanfaatan pantai dan laut.
01 08 1.08.01 17 Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
18.71 92.71 Badan Lingkungan Hidup
01 08 1.08.01 19
Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
Penegakan hukum lingkungan
100% 100% Badan Lingkungan Hidup
01 20 1.20.20.0
4 30
Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran status mutu air
35% 95% Kecamatan Seruyan Hilir
19) Meningkatnya pendapatan per kapita
Peningkatan ekonomi kerakyatan yang stabil
1) Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya daya lokal
01 06 1.06.01 22 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
cakupan kajian ekonomi
100
100
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola komoditas unggulan daerah secara baik dan bijaksana.
01 07 1.07.01 22 Program Peningkatan Perekonomian Pedesaan
cakupan peningkatan perekonomian desa
70
87 Dinas Perhubungan
3) Mengembangkan pola kerjasama antara swasta dan masyarakat yang saling menguntungkan.
01 14 1.14.01 20 Program Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
persentase tenaga kerja yang dibina
73
87
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
20) Meningkatnya peran industri rumah tangga, koperasi dan UMKM
Peningkatan daya saing industri rumah tangga, koperasi dan UMKM
1) Mengembangkan akses permodalan bagi industri rumah tangga, koperasi dan UMKM.
01 15 1.15.01 15
Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB:
73
87
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
2) Meningkatkan pembinaan manajemen usaha bagi industri rumah tangga, koperasi
Atas Dasar Harga Berlaku
8.08% 8.08% Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
33
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
dan UMKM.
3) Mengembangkan sentra-sentra ekonomi kreatif
Atas Dasar Harga Konstan
7.97% 8.72% Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 16
Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
50
100 pedaga
ng
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 17
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Mikro Kecil Menengah
cakupan UMKM yang dibina
100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 18 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
cakupan koperasi yang dibina
100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 15
Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
50
100 pedaga
ng
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 18 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Ekspor Bersih Perdagangan
77
95
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 15 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Pertumbuhan Industri. 14.31% 0
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 16 Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah
Cakupan bina kelompok pengrajin 32 IKM 6 IKM
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 17 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Pertumbuhan Industri. 14.31%
0
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 18 Program Penataan Struktur Industri
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri
0.38% 27.87% Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
01 15 1.15.01 19
Program penataan industri dan pengembangan sentra industri potensial
cakupan perindustrian potensial yang ditata
73
87
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
34
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 16 1.20.03.01
17
Program Peningkatan Umkm Dan Potensi Badan Usaha Milik Daerah
cakupan UMKM dan BUMD yang dibina
80
80
Sekretariat Daerah
21) Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap perekonomian
Pengembangan pariwisata yang selaras dengan budaya lokal masyarakat
1) Mengembangkan dan menata wisata alam, wisata sejarah dan budaya sebagai destinasi/obyek wisata.
02 04 1.14.01 15 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
70
73
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
2) Membangun infrastruktur penunjang kepariwisataan
02 04 1.14.01 16 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kunjungan wisata 19.386
19.811
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
3) Meningkatkan peran dan fungsi masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif
02 04 1.14.01 17 Program Pengembangan Kemitraan
cakupan kemitraan
2
2
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
4) Meningkatkan kemampuan SDM pariwisata.
5) Meningkatkan pemasaran pariwisata.
6) Mengembangkan seni budaya dan atraksi wisata
22) Meningkatnya pelestarian budaya lokal 02 04 1.14.01 18
Pengembangan Nilai Budaya
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
1 kali 3 kali Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
23) Meningkatnya layanan dokumen kependudukan
Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
1) Meningkatkan kemampuan aparatur dalam memberikan pelayanan.
01 10 1.10.01 15 Program Penataan Administrasi Kependudukan
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
90% 100% Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
2) Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana administrasi kependudukan dan catatan sipil.
01 10 1.10.01 15 Rasio bayi berakte kelahiran
52.222
60.222
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
3) Meningkatkan pemahaman masyarakat dan lembaga/aparatur desa dalam tertib
01 10 1.10.01 15 Rasio pasangan berakte nikah
2.863
6.863
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
35
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
administrasi kependudukan dan catatan sipil.
01 10 1.10.01 15 Kepemilikan KTP 94% 100% Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
01 10 1.10.01 15 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
378.7 757.2 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
01 10 1.10.01 15 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
sudah sudah Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
02 04 1.14.01 18 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
cakupan pengelolaan budaya
73
87
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
24) Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan dan kehidupan bermasyarakat
Peningkatan peran aktif perempuan dalam bidang pembangunan baik ekonomi, sosial, politik, budaya berbasis kemandirian berusaha
1) agar berdaya saing dalam bidang pemerintahan dan politik
01 11 1.11.01 17
Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
9.80% 9.80% Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
2) Mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
01 11 1.11.01 18
Program Peningkatan Peran Serta Dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta 1.11% 3.15%
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
3) Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak.
01 11 1.11.01 15 Program Keluarga Berencana
Rata-rata jumlah anak per keluarga
3
2
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 11 1.11.01 16 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
44.53% 26.98% Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 11 1.11.02 17 Program Pelayanan Kontrasepsi
cakupan pelayanan kontrasepsi
73
87
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 11 1.11.01 18
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan Kb/Kr Yang Madiri
Cakupan peserta KB aktif 74.00% 83.00%
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
01 11 1.11.01 24
Program Pengembangan Model Operasional Bkb-Posyandu-Padu
Rasio akseptor KB
3
5 Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
36
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.20.05
18
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
1.11% 3.15% Kecamatan Seruyan Hulu
25) Menurunnya angka pengangguran
Peningkatan kualitas angkatan kerja
1) Meningkatkan mutu dan keterampilan tenaga angkatan kerja.
01 14 1.14.01 16 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
60.5
103
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
2) Meningkatkan jiwa kewirausahaan
01 14 1.14.01 17
Program Pelindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Pencari kerja yang ditempatkan
98% 100% Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
3) Mengembangkan lapangan usaha/kerja yang menampung angkatan kerja lokal.
01 14 1.14.01 19 Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
cakupan pencari kerja yang ditempatkan
73
87
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
4) Meningkatkan penempatan pencari kerja.
5) Menerapkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.
6) Menetapkan upah minimum kabupaten dan upah minimum sektoral kabupaten.
26) Meningkatnya perlindungan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja
01 14 1.14.01 15
Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
Angka partisipasi angkatan kerja
84,706.
00
146,316
.00
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
01 14 1.14.01 18 Program Penyusunan Kebijakan Pengupahan
Tingkat pengangguran terbuka
3.84% 3.09% Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
27) Meningkatnya pembinaan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
Peningkatan pembinaan dan pelayanan kesejahteraan sosial.
1) Memberdayakan anak terlantar dan anak cacat dengan membekali keterampilan tumbuh kembang anak secara wajar agar diterima di lingkungannya
01 13 1.13.01 15
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komoditas Adat Terpencil (Kat) Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (Pmks) Lainnya
PMKS yg memperoleh bantuan sosial 55% 100% Dinas Sosial
2) Meningkatkan pemberdayaan
01 13 1.13.01 16 Program Pelayanan Dan Rehabilitasi
Penanganan penyandang masalah 55% 100% Dinas Sosial
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
37
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
kesejahteraan sosial lanjut usia
Kesejahteraan Sosial kesejahteraan social
3) Meningkatkan sumberdaya manusia pengelola kesejahteraan sosial
01 13 1.13.01 18 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Eks Trauma
cakupan pembinaan penyandang cacar dan eks trauma
80
80
Dinas Sosial
4) Memperluas jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial terutama terhadap penduduk miskin, PMKS dan masyarakat adat terpencil.
01 13 1.13.01 19 Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
7
8
Dinas Sosial
01 13 1.13.01 20
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Eks Narapidana, Psk, Narkoba Dan Penyakit Sosial Lainya )
cakupan pembinaan eks penyandang penyakit sosial
80
80
Dinas Sosial
01 13 1.13.01 21
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
cakupan lembaga kesejahteraan sosial yang dibina
80
80
Dinas Sosial
01 13 1.20.03.01
18 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma
PMKS yg memperoleh bantuan sosial
55% 100% Sekretariat Daerah
28) Meningkatnya kerukunan dalam kehidupan beragama
1) Peningkatan pembinaan keagamaan.
1) Menjamin kebebasan beribadah para penganut ajaran agama.
01 20 1.20.03.01
34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Sekretariat Daerah
2) Perluasan pengembangan wawasan kebangsaan bagi masyarakat.
2) Meningkatkan wawasan kebangsaan sejak dini kepada seluruh masyarakat.
01 20 1.20.20.0
3 34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
68
88 Sekretariat Korpri
3) Meningkatkan penerapan pendidikan karakter dan budaya sejak dini kepada anak dan pemuda.
01 20 1.20.20.0
3 34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Kecamatan Seruyan Tengah
01 20 1.20.20.03
34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Kecamatan Danau Sembuluh
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
38
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.20.03
34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Kecamatan Hanau
01 20 1.20.20.0
4 34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir
01 20 1.20.20.05
20 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
68
88
Kecamatan Seruyan Hulu
01 20 1.20.20.01
34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Kecamatan Batu Ampar
01 20 1.20.20.0
3 34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Kecamatan Danau Seluluk
01 20 1.20.20.02
34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Kecamatan Seruyan Raya
01 20 1.20.20.04
15 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
94% 100% Kecamatan Seruyan Hilir Timur
01 20 1.20.20.0
5 34 Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Kecamatan Suling Tambun
29) Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dalam memajukan daerahnya
Peningkatan peran dan fungsi pemuda dalam pembangunan.
1) Meningkatkan pembinaan dan pengembangan olahraga dan seni budaya.
01 01 1.01.01 19
Program Pengembangan Kebijakan Dan Manajemen Olahraga
Jumlah club olahraga 1.33% 2.21% Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga dan kesenian.
01 01 1.01.01 20 Program Pembinaan Kepemudaan Lapangan olahraga 0.2 0.4
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
01 01 1.01.01 21 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Olahraga Olahraga
Jumlah gedung olahraga 0.25% 0.63%
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
01 01 1.01.01 22 Program Pembinaan Kepemudaan
Jumlah organisasi pemuda
61 Organis
asi
96 Organis
asi
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
01 03 1.03.01 31 Program Penyediaan Sarana Dan Prasarana Olah Raga
Lapangan olahraga 0.2 0.4 Dinas Pekerjaan Umum
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
39
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20 1.20.03.01
37 Program Pengembangan Daerah
cakupan desa yang dikembangkan
50
100
Sekretariat Daerah
01 18 1.20.03.0
1 20 Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga
Jumlah club olahraga 1.33% 2.21% Sekretariat Daerah
01 20 1.20.20.03
35 Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
68
88
Kecamatan Seruyan Tengah
01 20 1.20.20.03
35 Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
Kecamatan Danau Sembuluh
01 20 1.20.20.03
35 Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
100
100
Kecamatan Hanau
01 20 1.20.20.03
37 Program Pengembangan Daerah
cakupan desa yang dikembangkan
50
100
Kecamatan Hanau
01 20 1.20.20.0
4 37 Program Pengembangan Daerah
cakupan desa yang dikembangkan
50
100
Kecamatan Seruyan Hilir
01 20 1.20.20.05
35 Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
68
88
Kecamatan Seruyan Hulu
01 20 1.20.20.01
35 Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
100
100
Kecamatan Batu Ampar
01 20 1.20.20.03
35 Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
68
88
Kecamatan Danau Seluluk
01 20 1.20.20.02
35 Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
100
100
Kecamatan Seruyan Raya
01 20 1.20.20.04
35 Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
55% 100% Kecamatan Seruyan Hilir Timur
01 20 1.20.20.05
37 Program Pengembangan Daerah
cakupan desa yang dikembangkan
50
100
Kecamatan Suling Tambun
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
40
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
30) Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa
Peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat pedesaan.
1) Meningkatkan kualitas SDM masyarakat di desa dan kelurahan.
02 08 1.14.01 15 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Ketransmigrasian
75
90
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
2) Meningkatkan sarana dan prasarana perdesaaan serta pendayagunaan teknologi tepat guna.
02 08 1.14.01 16 Program Transmigrasi Lokal
cakupan transmigrasi lokal yang diberdayakan
100
100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
3) Meningkatkan peran pemerintahan desa dan kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat.
02 08 1.14.01 18
Program Pengembangan Masyarakat Dan Kawasan Transmigrasi
cakupan kawasan transmigrasi yang dibina
100
100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
01 22 1.20.03.01
25 Program Pemberdayaan Kecamatan Dan Desa
cakupan desa/kecamatan yang diberdayakan
100
100
Sekretariat Daerah
01 20 1.20.20.03
36
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
68
88
Kecamatan Hanau
01 20 1.20.20.04
36
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
100
100
Kecamatan Seruyan Hilir
01 20 1.20.20.02
36
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
68
88
Kecamatan Seruyan Raya
01 20 1.20.20.04
36
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
2 kegiatan
3 kegiatan
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
01 20 1.20.20.05
36
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
100
100
Kecamatan Suling Tambun
01 22 1.22.01 15 Program Peningkatan posyandu aktif Badan Pemberdayaan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
41
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kode Program Program Indikator Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
100 100 Masyarakat Dan Desa
01 22 1.22.01 16
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
jumlah LSM
3
5 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
01 22 1.22.01 17
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
PKK aktif
100
100 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
01 22 1.22.01 18 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Persentase sumber daya aparatur desa yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
68
91
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
01 22 1.22.01 24
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal
cakupan pengembangan wilayah tertinggal
100
100
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
01 22 1.22.01 26 Program Pembinaan dan Fasilitasi Pelaksanaan APBDes
cakupan pembinaan pelaksanaan APBDes
68
91
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐
42
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐1
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Indikasi rencana program prioritas berisi program-program prioritas baik untuk mencapai visi
dan misi pembangunan jangka menengah maupun untuk penyelenggaraan seluruh bidang
urusan pemerintahan daerah termasuk pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah (Lampiran). Program prioritas adalah bentuk
instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang mendapatkan prioritas dalam
pendanaan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan
daerah. Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang
tersedia untuk penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas yang
telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya dijadikan sebagai acuan
bagi SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD.
Pada akhirnya, keseluruhan rangkaian perencanaan pembangunan daerah bermuara pada
penentuan program prioritas yang selanjutnya harus diterjemahkan oleh tiap-tiap SKPD ke
dalam kegiatan prioritas. Perencanaan program prioritas dalam dokumen RPJMD harus
dirumuskan dengan seksama mengingat pentingnya makna program prioritas bagi rujukan
utama dalam pelaksanaan perencanaan tiap tahun kedalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD).
Pagu indikatif merupakan ancangan maksimal atas rencana belanja atau anggaran yang akan
dituangkan dalam APBD. Pagu indikatif dialokasikan ke tiap-tiap program prioritas masing-
masing urusan untuk mencapai tiap-tiap indikator yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
pengelompokan pagu pada program di tiap-tiap SKPD dapat dilakukan untuk kurun waktu lima
tahun masa pembangunan jangka menengah. Selanjutnya, masing-masing pagu program
menjadi pagu maksimal bagi SKPD dalam mendistribusikannya ke dalam kegiatan prioritas
selama 5 (lima) tahun.
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐2
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan
Kabupaten Seruyan Tahun 2013-2018
(dalam jutaan rupiah)
Program Indikator Kondisi
Awal Kinerja
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD SKPD Penanggung Jawab 2014 2015 2016 2017 2018
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
62.628
63.447
66.477
69.591
72.792
334.935 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan layanan administrasi perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
5.182
100
5.250
100
5.500
100
5.758
100
6.023
100
27.713
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
3.435
100
3.480
100
3.646
100
3.817
100
3.993
100
18.372 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
65
100
66
100
69
100
72
100
75
100
347 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100 100
300
100
304
100
318
100
333
100
349
100
1.604
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
160
100
162
100
170
100
178
100
186
100
856 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
17
100
17
100
18
100
19
100
20
100
91 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
60.24% 70.00% 644
75.00% 652
85.00% 684
90.00% 716
95.00% 749
95.00% 3.444
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka partisipasi sekolah
94.34% 98.97% 27.394
100.00%
27.602
100.00%
28.928
100.00%
30.289
100.00%
31.690
100.00%
145.903
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Pendidikan Menengah · Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
63.82 66.54 13.096
69.26 13.267
71.98 13.901
74.7 14.552
77.42 15.221
77.42 70.036
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Pendidikan Non Formal Angka melek huruf (%) 99.20% 99.30%
2.957 99.40%
2.996 99.50%
3.139 99.60%
3.286
1
3.437
1
15.813 Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 85.49% 97%
5.853 100%
5.930 100%
6.213 100%
6.504 100%
6.803
1
31.304
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Angka partisipasi sekolah
94.34% 98.97% 45
100.00%
45
100.00%
48
100.00%
50
100.00%
52
100.00%
240
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (Sdm) Masyarakat Kabupaten Seruyan
Angka rata-rata lama sekolah (tahun)
7,81 7,9
1.000
7,9
1.013
8,0
1.061
8,0
1.111
8,2
1.162
8
5.348
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐3
Program Pengembangan Kebijakan Dan Manajemen Olahraga
Jumlah club olahraga 1.33% 1.58% 170
1.58% 173
1.90% 181
1.90% 189
2.21% 198
2.21% 911
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program peningkatan peran serta Kepemudaan
Lapangan olahraga 0.2 0.24 1.281
0.28 1.298
0.32 1.360
0.36 1.423
0.4 1.489
0.4 6.851
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Olahraga
Jumlah gedung olahraga
0.25% 0.38% 204
0.44% 207
0.51% 217
0.57% 227
0.63% 237
0.63% 1.092
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
Jumlah organisasi pemuda
61 Organisasi
68 Organisa
si
825
75 Organisa
si
836
82 Organisa
si
875
89 Organisa
si
916
96 Organisa
si
959
96 Organisa
si
4.411
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
program upoya pencegahan penyalahgunaan narkoba
-
150
150
150
150
600
-
-
-
-
-
-
Dinas Kesehatan
29.916
30.307
31.754
33.242
34.771
159.989 Dinas Kesehatan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
4.426
100
4.536
100
4.753
100
4.975
100
5.204
100
23.894 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
666
100
716
100
750
100
785
100
821
100
3.738
Dinas Kesehatan
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
-
100
38
100
40
100
42
100
43
100
163 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
488
100
923
100
967
100
1.013
100
1.059
100
4.450 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
70 75
34
77
72
82
76
85
79
87
83
87
344
Dinas Kesehatan
Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
80
82
1.499
85
1.419
88
1.487
90
1.557
92
1.628
80
7.590 Dinas Kesehatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
87% 95% 3.575 100%
2.907 100% 3.046 100%
3.188 100% 3.335 100%
16.051 Dinas Kesehatan
Program Pengawasan Obat Dan Makanan
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 100% 183
100% 337
100% 353
100% 369
100% 386
100% 1.628
Dinas Kesehatan
Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Angka Usia Harapan Hidup (tahun)
70 72
-
72s 218
72
228
73
239
73
250
73
935
Dinas Kesehatan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100
100
993
100
1.066
100
1.117
100
1.169
100
1.223
100
5.566 Dinas Kesehatan
Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
17.50% 17.60%
786 17.70%
1.071 17.80%
1.122 17.90%
1.174 18%
1.228 18%
5.382 Dinas Kesehatan
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐4
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 100% 3.324
100% 2.931
100% 3.071
100% 3.214
100% 3.362
100% 15.902
Dinas Kesehatan
Program Pengadaan, Peningkatan, Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Puskesmas Dan Jaringannya
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk:
0,47 0,50
7.595
0,50
4.179
0,55
4.378
0,55
4.583
0,60
4.794
0,60
25.530
Dinas Kesehatan
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0,01 0,01
2.230
0,01
2.343
0,01
2.455
0,01
2.570
0,01
2.688
0,01
12.286
Dinas Kesehatan
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
cakupan kemitraan pelayanan kesehatan
70 75
-
77
3.314
82
3.472
85
3.635
87
3.802
87
14.222
Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Cakupan kunjungan bayi 86% 90%
72 100%
85 100%
90 100%
94 100%
98 100%
438 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Cakupan pelayanan lansia 100
100
78
100
91
100
95
100
100
100
104
100
468 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
Angka Kelangsungan Hidup Bayi 943
960
816
977
1.032
980
1.082
980
1.132
980
1.185
980
5.247 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Persiapan
Rasio tenaga medis per satuan penduduk
0.11 0.12 3.152
0.13 3.030
0.14 3.174
0.15 3.323
0.16 3.476
0.16 16.155
Dinas Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah 8.270
8.378
8.778
9.189
9.612
44.228
Rumah Sakit Umum Daerah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
4.413
100
4.539
100
4.755
100
4.978
100
5.207
100
23.892 Rumah Sakit Umum Daerah
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
484
100
720
100
755
100
790
100
827
100
3.577 Rumah Sakit Umum Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
77
100
91
100
95
100
99
100
104
100
466
Rumah Sakit Umum Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
254
100
276
100
289
100
303
100
317
100
1.439 Rumah Sakit Umum Daerah
Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
80
82
780
85
815
88
854
90
894
92
935
80
4.278 Rumah Sakit Umum Daerah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
87% 95% 159
100% 173
100% 181
100% 190
100% 198
100% 901
Rumah Sakit Umum Daerah
Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Angka Usia Harapan Hidup (tahun) 70
72
19
72
23
72
24
73
25
73
26
73
118 Rumah Sakit Umum Daerah
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐5
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 100% 72
100% 78
100% 82
100% 86
100% 90
100% 408
Rumah Sakit Umum Daerah
Program Pengadaan,Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
cakupan sarana dan prasarana RS 100% 100%
1.895 100% 1.564 100%
1.639 100% 1.715 100%
1.794 100% 8.607 Rumah Sakit Umum Daerah
Program Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
sarana prasarana RS dalam kondisi baik 70
80
117
80
99
85
104
90
109
90
114
90
543 Rumah Sakit Umum Daerah
Dinas Pekerjaan Umum 194.675
197.221
206.641
216.318
226.270
1.041.124
Dinas Pekerjaan Umum
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
6.081
100
6.160
100
6.454
100
6.757
100
7.067
100
32.519 Dinas Pekerjaan Umum
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
20.195
100
20.459
100
21.436
100
22.440
100
23.472
100
108.001
Dinas Pekerjaan Umum
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
140
100
141
100
148
100
155
100
162
100
746 Dinas Pekerjaan Umum
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
360
100
365
100
382
100
400
100
418
100
1.925 Dinas Pekerjaan Umum
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100 100
36
100
36
100
38
100
40
100
42
100
193
Dinas Pekerjaan Umum
Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan Proporsi Panjang jalan dalam kondisi baik
0.5 0.6 99.826
0.7 101.132
0.8 105.962
0.9 110.925
1
116.027
1
533.871
Dinas Pekerjaan Umum
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
4.5km 6.0km
5.310 7.0km
5.379 8.0km
5.636 9.0km
5.900 10km
6.172 10km
28.398 Dinas Pekerjaan Umum
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan
Proporsi Panjang jalan dalam kondisi baik
0.5 0.6 18.699
0.7 18.943
0.8 19.848
0.9 20.777
1
21.733
1
100.000
Dinas Pekerjaan Umum
Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
cakupan kesiagaan terhadap bencana
80 82
2.686
85
2.721
88
2.851
90
2.985
92
3.122
80
14.364
Dinas Pekerjaan Umum
Program Pengembangan Dan Pengelolaaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Irigasi Lainnya
Rasio Jaringan Irigasi 45.65 49.55
18.529 53.45
18.771 57.35
19.668 61.25
20.589 65.15
21.536 65.15
99.093 Dinas Pekerjaan Umum
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
cakupan pengelolaan air minum dan air limbah
70 75
2.316
77
2.346
82
2.458
85
2.573
87
2.692
87
12.385
Dinas Pekerjaan Umum
Program Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh
Lingkungan Pemukiman kumuh
70 75
5.765
77
5.840
82
6.119
85
6.406
87
6.701
87
30.831
Dinas Pekerjaan Umum
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐6
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
35.2 41.25 7.415
47.3 7.512
53.35 7.871
59.4 8.240
61 8.619
61 39.657
Dinas Pekerjaan Umum
Program Penyediaan Sarana Dan Prasarana Olah Raga
Lapangan olahraga 0.2 0.24 700
0.28 709
0.32 743
0.36 778
0.4 814
0.4 3.744
Dinas Pekerjaan Umum
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
11.31 18.71 2.028
26.11 2.054
33.51 2.152
40.91 2.253
48.31 2.357
48.31 10.843
Dinas Pekerjaan Umum
Program Perencanaan Tata Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
10% 20%
4.591 30%
4.651 40%
4.873 50%
5.101 60%
5.336 60%
24.553 Dinas Pekerjaan Umum
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4.503
8.093
10.321
12.420
14.182
49.519 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
1.698
100
1.921
100
2.154
100
2.693
100
3.366
100
11.832
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
170
100
294
100
1.294
100
1.903
100
504
100
4.165
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
145
100
344
100
457
100
462
100
665
100
2.073
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
93
100
203
100
230
100
288
100
360
100
1.173 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
-
40
80
120
160
400
Program Pengembangan Data / Informasi ketersediaan profil daerah
ada ada 112
ada 1.231
ada 580
ada 456
ada 545
ada 2.924
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
ketersediaan Buku PDRB
ada ada -
ada -
ada -
ada -
ada -
ada -
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
ketersediaan Seruyan Dalam Angka
ada ada -
ada 0 ada 0 ada 0 ada 0 ada 0 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 100% 100%
80 100%
75 100%
80 100%
85 100%
90 100%
410
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
cakupan aparatur Bappeda yang diberi pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya
80
82
137
85
400
88
500
90
681
92
733
80
2.451 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
RPJPD Ada Ada 1.106
Ada 1.494
Ada 2.083
Ada 2.430
Ada 4.237
Ada 11.350
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
RPJMD Ada Ada -
Ada -
Ada -
Ada -
Ada -
Ada -
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
RKPD Ada Ada - Ada
- Ada 0 Ada 0 Ada 0 Ada 0 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐7
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
cakupan kajian ekonomi
100 100
168
100
435
100
644
100
699
100
874
100
2.820
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Perencanaan Sosial Budaya cakupan kajian sosial budaya
100 100
50
100
287
100
359
100
449
100
561
100
1.707
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Perencanaaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam
cakupan kajian sumberdaya alam
100 100
446
100
553
100
935
100
904
100
733
100
3.571
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
cakupan promosi dan investasi
100 100
241
100
354
100
549
686
857
2.687
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh
Penurunan jumlah temuan dalam Audit BPK
50
50
58
50
72
50
100
0
125
0
156
0
511 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Penguatan Kelembagaan Iptek cakupan daerah perbatasan yang dikembangkan
80
82
-
85
125
88
175
90
375
92
275
92
950 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program dipusi dan pemanfaatan Iptek cakupan pemanfaatan iptek
80 82
-
85
265
88
100
90
65
92
65
92
495
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Dinas Perhubungan 5.524
5.596
5.863
6.138
6.420
29.540
Dinas Perhubungan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
2.635
100
2.092
100
2.192
100
2.295
100
2.400
100
11.615
Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
779
100
393
100
412
100
432
100
451
100
2.468 Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
53
100
54
100
56
100
59
100
62
100
284 Dinas Perhubungan
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100 100
-
100
62
100
65
100
68
100
71
100
264
Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
168
100
172
100
181
100
189
100
198
100
908 Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
58
100
60
100
63
100
66
100
69
100
315 Dinas Perhubungan
Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
64 65
565
66
579
67
607
68
636
71
665
71
3.051 Dinas Perhubungan
Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ
Jumlah uji KIR angkutan umum 1499 unit
1.604 Unit
52
1.709 Unit
53
1.819 Unit
56
1.919 Unit
58
2.024 Unit
61
2.024 Unit
280 Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
1 Jam 1 Jam
70 1 Jam
72 1 Jam
76 1 Jam
79 1 Jam
83 1 Jam
380 Dinas Perhubungan
Program Pembangunan Sarana Prasarana Perhubungan
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
1 unit 2 unit 150
2 unit 154
2 unit 161
3 Unit 169
3 Unit 177
3 Unit 811
Dinas Perhubungan
Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas
Pemasangan Rambu-rambu
42 47
144
50
147
52
154
53
162
54
169
54
776
Dinas Perhubungan
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐8
Program Peningkatan Kelayakan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
cakupan kendaraan bermotor yang diawasi
70 75
-
77
56
82
59
85
61
87
64
87
240
Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Keselamatan Transportasi Darat Angkutan Darat % 0,001
0,005
404
0,006
415
0,006
434
0,006
455
0,006
476
0,006
2.184 Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Perekonomian Pedesaan
cakupan peningkatan perekonomian desa 70
75
-
77
62
82
64
85
68
87
71
87
264 Dinas Perhubungan
Program Pengembangan Komunikasi Dan Media Massa
Jumlah jaringan komunikasi 10 Unit 10 Unit
401 11 Unit 763 11 Unit
800 12 Unit 837 12 Unit
876 12 Unit 3.677 Dinas Perhubungan
Program Pengkajian Dan Penelitian Bidang Informasi Dan Komunikasi
cakupan kajian Bidang informasi dan komunikasi
100 100
45
100
46
100
48
100
51
100
53
100
243
Dinas Perhubungan
Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
cakupan SDM bidang komunikasi dan informasi yang dibina
70
75
-
77
77
82
80
85
84
87
88
87
328 Dinas Perhubungan
Program Kerjasama Informasi dengan Media massa
kerjasama dengan media massa 70
75
-
77
96
82
100
85
105
87
110
87
410 Dinas Perhubungan
Program Pengembangan Pos dan Telekomunikasi
pos dan telekomunikasi yang dibina 70
75
-
77
75
82
79
85
82
87
86
87
322 Dinas Perhubungan
Program Pembangunan Jaringan Komunikasi dan Informatika
cakupan jaringan komunikasi dan informatika
70 75
-
77
168
82
176
85
184
87
193
87
721
Dinas Perhubungan
Badan Lingkungan Hidup
3.106
3.400
3.562
3.729
3.901
17.698 Badan Lingkungan Hidup
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
981
100
1.147
100
1.202
100
1.258
100
1.316
100
5.904 Badan Lingkungan Hidup
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
128
100
153
100
160
100
168
100
175
100
784
Badan Lingkungan Hidup
Program Peningkatan Disiplin Aparatur -
200
200
200
200
800
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
74
100
98
100
102
100
107
100
112
100
493 Badan Lingkungan Hidup
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Persentase penanganan sampah 6% 10%
1.023 15%
1.093 20%
1.167 25%
1.243 35%
1.321 35%
5.847 Badan Lingkungan Hidup
Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran status mutu air 34,78% 55,00%
824 65,00%
230 75,00%
241 85,00%
252 95,00%
263 95,00%
1.809 Badan Lingkungan Hidup
Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
18.71 33.51 25
48.31 115
63.11 120
77.91 126
92.71 132
92.71 518
Badan Lingkungan Hidup
Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
Penegakan hukum lingkungan
100% 100% 50
100% 115
100% 120
100% 126
100% 132
100% 543
Badan Lingkungan Hidup
Program pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut
-
75
75
75
75
300
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
-
75
75
75
75
300
Program peningkatan pengendalian polusi
-
100
100
100
100
400
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐9
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 2.921
2.960
3.101
3.246
3.396
15.624
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
1.650
100
688
100
721
100
754
100
789
100
4.602
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
234
100
98
100
102
100
107
100
112
100
654 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
20
100
8
100
9
100
9
100
9
100
55 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
70 75
-
77
21
82
22
85
23
87
24
87
89
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
50
100
403
100
423
100
442
100
463
100
1.781 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
-
50
50
50
50
200
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Cakupan penerbitan Kartu Keluarga
90% 100% 968
100% 1.692
100% 1.775
100% 1.860
100% 1.948
100% 8.242
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk 52.222
54.222
-
56.222
-
58.222
-
60.222
-
60.222
-
60.222
-
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Cakupan penerbitan Akta Kelahiran 2.863
3.863
-
4.863
-
5.863
-
6.863
-
6.863
-
6.863
-
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Cakupan penerbitan kutipan Akta Kematian
94% 100% -
100% -
100% -
100% -
100% -
100% -
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
-
530.1 -
605.8 -
681.5 -
757.2 -
757.2 -
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
-
sudah -
sudah -
sudah -
sudah -
sudah -
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb 3.369
3.413
3.576
3.743
3.915
18.015
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
1.856
100
975
100
1.022
100
1.070
100
1.119
100
6.042
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
73
100
48
100
50
100
52
100
55
100
278 Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
58
100
27
100
28
100
29
100
31
100
173
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
70 75
-
77
16
82
17
85
18
87
18
87
69
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
10
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
62
100
38
100
40
100
41
100
43
100
225
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
-
100
3
100
4
100
4
100
4
100
15 Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
9.80% 9.80% 96
9.80% 951
9.80% 996
9.80% 1.043
9.80% 1.091
9.80% 4.176
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Peningkatan Peran Serta Dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
1.11% 1.62% 118
2.13% 305
3% 320
3.15% 335
3.15% 350
3.15% 1.428
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Keluarga Berencana Rata-rata jumlah anak per keluarga
3
3
985
3
718
2
752
2
787
2
823
2
4.065
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Kesehatan Reproduksi Remaja Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
44.53% 40.14% 20
35.75% 27
31.36% 28
26.98% 29
26.98% 31
26.98% 135
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Pelayanan Kontrasepsi cakupan pelayanan kontrasepsi
73 75
-
77
27
82
28
85
29
87
31
87
115
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan Kb/Kr Yang Madiri
Cakupan peserta KB aktif
74.00% 75.00% 83
77.00% 252
79.00% 264
81.00% 276
83.00% 289
83.00% 1.163
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Program Pengembangan Model Operasional Bkb-Posyandu-Padu Rasio akseptor KB
3
3
18
3
27
4
28
4
29
5
31
5
133
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Dinas Sosial
2.403
2.434
2.551
2.670
2.793
12.852 Dinas Sosial
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
1.126
100
1.041
100
1.095
100
1.151
100
1.209
100
5.622 Dinas Sosial
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
65
100
66
100
69
100
73
100
76
100
350
Dinas Sosial
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
35
100
35
100
37
100
39
100
40
100
186 Dinas Sosial
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
-
20
20
20
20
80
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
121
100
122
100
128
100
134
100
140
100
646
Dinas Sosial
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
-
50
50
50
50
200
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komoditas Adat Terpencil (Kat) Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
PMKS yg memperoleh bantuan sosial 55% 75%
116 85%
118 90%
124 95%
129 100%
135 100%
622 Dinas Sosial
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
11
(Pmks) Lainnya
Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social
55% 75%
526 85%
462 90%
488 95%
514 100%
541 100%
2.531 Dinas Sosial
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Eks Trauma
cakupan pembinaan penyandang cacar dan eks trauma
80 82
20
85
21
88
22
90
23
92
24
80
109
Dinas Sosial
Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
7
7
33
7
33
7
35
8
37
8
38
8
176
Dinas Sosial
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Eks Narapidana, Psk, Narkoba Dan Penyakit Sosial Lainya )
cakupan pembinaan eks penyandang penyakit sosial
80
82
95
85
96
88
101
90
106
92
111
80
509 Dinas Sosial
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
cakupan lembaga kesejahteraan sosial yang dibina
80 82
266
85
269
88
282
90
295
92
309
80
1.421
Dinas Sosial
Program keluarga harapan PKH -
100
100
100
100
400
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
3.609
3.657
3.831
4.011
4.195
19.303
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
1.332
100
359
100
376
100
394
100
412
100
2.872
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
228
100
537
100
562
100
589
100
616
100
2.532
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
100 100
100
100
73
100
77
100
80
100
84
100
414
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100 100
-
100
6
100
7
100
7
100
7
100
27
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
60
100
63
100
66
100
69
100
72
100
329
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100 100
-
100
12
100
12
100
13
100
13
100
49
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
Angka partisipasi angkatan kerja
84,706.00
97,028.0
0
158
109,350.
00
230
121,672.
00
241
133,994.
00
252
146,316.
00
264
146,316.
00
1.145
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 60.5
69
191 77.5
152
86
159 94.5
166
103
174
103
842
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
12
Program Pelindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Pencari kerja yang ditempatkan
98% 99% 331
100% 177
100% 185
100% 194
100% 203
100% 1.089
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Penyusunan Kebijakan Pengupahan Tingkat pengangguran terbuka 3.84% 3.69%
107 3.54%
51 3.39%
54 3.24%
56 3.09%
59 3.09%
326
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
cakupan pencari kerja yang ditempatkan
73 75
-
77
31
82
33
85
34
87
36
87
135
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
persentase tenaga kerja yang dibina
73 75
-
77
10
82
11
85
11
87
12
87
45
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
70
72
595
72
508
72
532
73
557
73
583
73
2.775
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kunjungan wisata 19.386 19.471
135
19.556
481
19.641
504
19.726
528
19.811
552
19.811
2.199
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Pengembangan Kemitraan cakupan kemitraan 2
2
25
2
44
2
46
2
48
2
50
2
213
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya cakupan pengelolaan budaya 73
75
-
77
274
82
287
85
300
87
314
87
1.176
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Pengembangan Nilai Budaya Penyelenggaraan festival seni dan budaya
1 kali 1 kali 105
2 kali 343
2 kali 359
3 kali 376
3 kali 393
3 kali 1.577
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Transmigran swakarsa 75 80
108
83
215
85
226
88
236
90
247
90
1.032
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Transmigrasi Lokal cakupan transmigrasi lokal yang diberdayakan
100
100
65
100
84
100
88
100
92
100
96
100
424
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Program Pengembangan Masyarakat Dan Kawasan Transmigrasi
cakupan kawasan transmigrasi yang dibina
100 100
71
100
7
100
8
100
8
100
8
100
103
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
5.476
5.548
5.813
6.085
6.365
29.287
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
933
100
730
100
765
100
801
100
838
100
4.067
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
263
100
461
100
483
100
505
100
529
100
2.241
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
35
100
27
100
28
100
29
100
31
100
149
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100 100
-
100
20
100
21
100
22
100
23
100
86
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
13
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
58
100
55
100
58
100
61
100
64
100
296
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
4
100
8
100
8
100
9
100
9
100
39
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB:
73 75
-
77
174
82
182
85
190
87
199
87
745
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Atas Dasar Harga Berlaku
8.08% 8.08% -
8.08% -
8.08% -
8.08% -
8.08% -
8.08% -
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Atas Dasar Harga Konstan 7.97% 8.27%
- 8.42%
- 8.57%
- 8.72%
- 8.72%
- 8.72%
-
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
50 57
62
72
174
89
182
100 pedagan
g
190
100 pedagan
g
199
100 pedagan
g
807
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Mikro Kecil Menengah
cakupan UMKM yang dibina
100 100
505
100
391
100
409
100
428
100
448
100
2.181
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
cakupan koperasi yang dibina 100
100
334
100
107
100
112
100
117
100
123
100
793
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
50
57
110
72
2.702
89
2.831
100 pedagan
g
2.963
100 pedagan
g
3.100
100 pedagan
g
11.705
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Ekspor Bersih Perdagangan 77
82
2.419
85
20
88
21
92
22
95
23
95
2.505
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Pertumbuhan Industri. 14.31% 15.30% 25
0
280
16.30% 294
0
308
0
322
0
1.229
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah
Cakupan bina kelompok pengrajin 32 IKM 6 IKM
376 6 IKM
300 6 IKM
315 6 IKM
330 6 IKM
345 6 IKM
1.665
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Pertumbuhan Industri. 14.31% 15.30%
295
0
28 16.30%
29
0
30
0
32
0
414
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program Penataan Struktur Industri
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri
0.38% 26.35% 55 26.85%
17 27.36% 17 27.87%
18 27.87% 19 27.87%
127
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Program penataan industri dan pengembangan sentra industri potensial
cakupan perindustrian potensial yang ditata
73 75
-
77
55
82
58
84
61
87
64
87
238
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
14
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
3.721
3.769
3.949
4.134
4.324
19.898
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
1.026
100
1.169
100
1.224
100
1.282
100
1.341
100
6.041
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
255
100
367
100
385
100
403
100
421
100
1.830
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 73
75
87
77
118
82
123
84
129
87
135
87
593
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
73 75
-
77
38
82
39
84
41
87
43
87
162
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
128
100
174
100
182
100
191
100
199
100
874
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
73 75
-
77
41
82
43
84
45
88
48
88
178
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Peningkatan Kemanan Dan Kenyamanan Lingkungan
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
688 Orang
695 Orang
250
702 Orang
339
709 Orang
355
716 Orang
371
723 Orang
388
723 Orang
1.703
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
2 kegiatan
2 kegiatan
372
2 kegiatan
504
3 kegiatan
528
3 kegiatan
553
3 kegiatan
578
3 kegiatan
2.536
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
cakupan pemuda yang diberikan sosialisasi 80
82
60
85
81
88
85
90
89
92
93
80
409
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
cakupan pemberdayaan masyarakat
73 75
-
77
53
82
55
84
58
88
61
88
226
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) Penegakan PERDA
Sangat Baik
Sangat Baik
43
Sangat Baik
58
Sangat Baik
61
Sangat Baik
64
Sangat Baik
67
Sangat Baik
292
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Pendidikan Politik Masyarakat Kegiatan pembinaan politik daerah
2 kegiatan
2 kegiatan
250
2 kegiatan
339
3 kegiatan
355
3 kegiatan
371
3 kegiatan
388
3 kegiatan
1.703
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
cakupan penanggulangan bencana
73 75
-
77
75
82
79
84
83
88
86
88
324
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Penanganan Konflik Dan Pengawasan Orang Asing
pelanggaran perda yang ditindaklanjuti 100
100
50
100
68
100
71
100
74
100
78
100
341
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Kewaspadaan Dini Dan Kerjasama Intelkam cakupan kerjasama 100 100
450
100
271
100
284
100
297
100
311
100
1.613
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
15
Dukungan Kelancaran Pemilu persentase dukungan pemerintah kedalam Pemilu
68 75
750
77
75
82
79
84
83
88
86
88
1.074
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
2.800
8.444
4.235
4.252
4.328
24.058
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
706
100
534
100
575
100
592
100
658
100
3.065
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
139
100
4.380
100
380
100
380
100
380
100
5.659
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
-
25
25
25
25
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
-
50
50
50
50
200
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
173
100
600
100
650
100
650
100
660
100
2.733
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
-
25
25
25
25
100
Program Kemitraan Dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
cakupan pengembangan wawasan kebangsaan
100
100
103
100
300
100
300
100
300
100
300
100
1.303
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Peningkatan Ketentraman Dan Kenyamanan Lingkungan
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
20
100
140
100
140
100
140
100
140
100
580
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Pemeliharaan Kantrantibmas Dan Pencegahantindak Kriminal
cakupan lingkungan yang di kelola
100 100
1.659
100
1.570
100
1.570
100
1.570
100
1.570
100
7.939
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Pengembangan Masyarakat dalam Menjaga Ketentraman dan Ketertiban Umum
tingkat disiplin pegawai 100
100
-
100
120
100
120
100
120
100
120
100
480
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) Penegakan PERDA
Sangat Baik
Sangat Baik
-
Sangat Baik
100
Sangat Baik
100
Sangat Baik
100
Sangat Baik
100
Sangat Baik
400
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Peningkatan Kapasitas Aparat Dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa di Daerah
cakupan dana penunjang kegiatan
100 100
-
100
300
100
-
100
-
100
-
100
300
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Program Dana Khusus Penunjang Kegiatan Penegakan PERDA Sangat
Baik Sangat
Baik
- Sangat
Baik
300 Sangat
Baik
300 Sangat
Baik
300 Sangat
Baik
300 Sangat
Baik
1.200
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Sekretariat Daerah
25.928
26.267
27.521
28.810
30.136
138.662 Sekretariat Daerah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
8.023
100
7.419
100
7.773
100
8.137
100
8.511
100
39.863 Sekretariat Daerah
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
3.821
100
3.823
100
4.006
100
4.193
100
4.386
100
20.229
Sekretariat Daerah
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
16
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
100 100
250
100
215
100
225
100
236
100
247
100
1.173
Sekretariat Daerah
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100 100
-
100
98
100
102
100
107
100
112
100
419
Sekretariat Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
915
100
1.048
100
1.098
100
1.149
100
1.202
100
5.411 Sekretariat Daerah
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100 100
229
100
299
100
314
100
328
100
344
100
1.515
Sekretariat Daerah
Penataan Peraturan Perundang-Undangan cakupan perundangan yang disusun
80 82
52
85
57
88
59
90
62
95
65
95
296
Sekretariat Daerah
Penataan Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan
cakupan kelembagaann 80
82
222
85
250
88
262
90
275
95
287
95
1.297 Sekretariat Daerah
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
cakupan pelayanan kedinasan kepala daerah
80
82
3.454
85
3.720
88
3.898
90
4.081
95
4.268
95
19.422 Sekretariat Daerah
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
cakupan teknologi informasi yang digunakan
80 82
555
85
113
88
118
90
124
95
129
95
1.040
Sekretariat Daerah
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh
cakupan pelanggaran pegawai yang ditindaklanjuti
80
82
301
85
326
88
342
90
358
95
374
95
1.702 Sekretariat Daerah
Program Penataan Daerah Otonomi Baru cakupan penataan daerah otonomi baru 80
82
693
85
892
88
934
90
978
95
1.023
95
4.520 Sekretariat Daerah
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100 100
705
100
664
100
696
100
728
100
762
100
3.554
Sekretariat Daerah
Program Pengembangan Daerah cakupan desa yang dikembangkan 50
70
230
80
250
90
261
95
274
100
286
100
1.301 Sekretariat Daerah
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
persentase ranperda yang dibahas 50
70
385
80
408
90
427
95
447
100
468
100
2.136 Sekretariat Daerah
Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi
cakupan aparatur bidang kominfo yang dilatih
50 70
106
80
115
90
120
95
126
100
132
100
598
Sekretariat Daerah
Kerjasama Dan Informasi Dengan Mas Media
cakupan mass media yang diadakan 50
70
1.423
80
1.765
90
1.849
95
1.936
100
2.025
100
8.997 Sekretariat Daerah
Dokumentasi cakupan dokunmentasi 68
75
894
77
525
82
550
84
576
88
603
88
3.149 Sekretariat Daerah
Fasilitasi Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (Ulp) Barang Dan Jasa Kabupaten Seruyan
cakupan ULP 50 70
764
80
994
90
1.041
95
1.090
100
1.140
100
5.028
Sekretariat Daerah
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
17
Program Pengawasan Dan Akuntabilitas cakupan pengawasan dan akuntabilitas
50 70
40
80
43
90
45
95
48
100
50
100
226
Sekretariat Daerah
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
cakupan perencanaan pembangunan daerah 50
70
51
80
48
90
50
95
52
100
55
100
255 Sekretariat Daerah
Program Pengendalian Pembangunan cakupan pengendalian pembangunan
50 70
163
80
177
90
186
95
194
100
203
100
923
Sekretariat Daerah
Program Analisis Dan Pengkajian Pembangunan
cakupan analisis pengkajian pembangunan
50 70
170
80
248
90
260
95
272
100
285
100
1.234
Sekretariat Daerah
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma
PMKS yg memperoleh bantuan sosial 55% 75%
- 85%
145 90%
151 95%
159 100%
166 100%
620 Sekretariat Daerah
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
3,116,369,
907,140.
3,216,369,907,14
0.
543
3,316,369,907,14
0.
690
3,416,369,907,14
0.
723
3,516,369,907,14
0.
757
3,616,369,907,14
0.
792
3,616,369,907,14
0.
3.506 Sekretariat Daerah
Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
cakupan realisasi investasi 80
82
601
85
652
88
683
90
715
95
748
80
3.399 Sekretariat Daerah
Program Peningkatan Umkm Dan Potensi Badan Usaha Milik Daerah
cakupan UMKM dan BUMD yang dibina 80
82
218
85
203
88
213
90
223
95
233
80
1.090 Sekretariat Daerah
Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga
Jumlah club olahraga 1.33% 1.58% 65
1.58% 71
1.90% 74
1.90% 77
2.21% 81
2.21% 368
Sekretariat Daerah
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
cakupan ormas yang dibina
100 100
581
100
630
100
660
100
691
100
723
100
3.286
Sekretariat Daerah
Program Pemberdayaan Kecamatan Dan Desa
cakupan desa/kecamatan yang diberdayakan
100
100
474
100
381
100
399
100
418
100
437
100
2.109 Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
8.413
8.573
8.980
9.398
9.778
45.143 Sekretariat DPRD
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
2.292
100
2.432
100
2.548
100
2.667
100
2.740
100
12.678 Sekretariat DPRD
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
687
100
592
100
621
100
650
100
680
100
3.229
Sekretariat DPRD
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
348
100
327
100
343
100
359
100
375
100
1.753 Sekretariat DPRD
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
100
635
100
657
100
688
100
720
100
754
100
3.454 Sekretariat DPRD
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
350
100
352
100
368
100
386
100
403
100
1.859
Sekretariat DPRD
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
-
50
50
50
50
200
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
18
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
cakupan peraturan daerah yang diundangkan
80 82
4.101
85
4.163
88
4.362
90
4.567
95
4.777
80
21.970
Sekretariat DPRD
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
22.059
22.348
23.415
24.512
25.640
117.975
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
4.825
100
4.889
100
5.122
100
5.362
100
5.609
100
25.807
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Program Peningkatan Sarana Dan Prasara Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
9.392
100
9.515
100
9.969
100
10.436
100
10.916
100
50.228
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
589
100
597
100
626
100
655
100
685
100
3.152
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100 100
334
100
338
100
355
100
371
100
388
100
1.787
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
cakupan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
80 82
1.987
85
2.013
88
2.109
90
2.208
95
2.310
95
10.627
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
cakupan teknologi informasi yang digunakan
80 82
362
85
367
88
384
90
402
95
421
95
1.937
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota
cakupan fasilitasi pengelolaan keuangan 80
82
458
85
464
88
486
90
509
93
533
93
2.450
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengelolaan Aset/ Barang Daerah
cakupan pelaksanaan pengelolaan aset 80
82
4.111
85
4.165
88
4.364
90
4.568
93
4.779
93
21.987
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Inspektorat 2.848
2.885
3.023
3.165
3.310
15.232
Inspektorat
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
1.159
100
1.174
100
1.231
100
1.288
100
1.347
100
6.200
Inspektorat
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
116
100
118
100
123
100
129
100
135
100
621 Inspektorat
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
104
100
105
100
110
100
115
100
121
100
555 Inspektorat
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
ada ada 1.052
ada 1.066
ada 1.117
ada 1.169
ada 1.223
ada 5.627
Inspektorat
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksaan Dan Aparatur Pengawasan
persentase pengawas yang telah tersertifikasi
40 50
370
60
375
70
393
80
411
90
430
90
1.979
Inspektorat
Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan
persentase temuan yang ditindaklanjuti 100
100
47
100
47
100
50
100
52
100
54
100
250 Inspektorat
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
19
Badan Kepegawaian Daerah 6.420
6.504
6.815
7.134
7.462
34.335
Badan Kepegawaian Daerah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
1.929
100
1.704
100
1.798
100
1.894
100
1.992
100
9.317
Badan Kepegawaian Daerah
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
1.593
100
1.614
100
1.691
100
1.771
100
1.852
100
8.521 Badan Kepegawaian Daerah
Program Peningkatan Disiplin Aparatur -
150 150
150 150
600
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS -
50
50
50
50
200
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
877
100
889
100
931
100
975
100
1.020
100
4.691
Badan Kepegawaian Daerah
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
-
50
50
50
50
200
Program Pendidikan Kedinasan cakupan pegawai yang dilatih 40
40
533
50
540
60
566
70
592
80
619
80
2.850
Badan Kepegawaian Daerah
Program Pembinaan Dan Pengembangan Aparatur
Cakupan aparatur yang sesuai dengan bidang tugasnya
60 65
1.487
70
1.507
75
1.579
80
1.653
85
1.729
85
7.955
Badan Kepegawaian Daerah
Dinas Pendapatan Daerah 4.364
4.422
4.633
4.850
5.073
23.341
Dinas Pendapatan Daerah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
2.019
100
1.957
100
2.050
100
2.146
100
2.245
100
10.417 Dinas Pendapatan Daerah
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
214
100
217
100
227
100
238
100
248
100
1.143 Dinas Pendapatan Daerah
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
100 100
179
100
181
100
189
100
198
100
207
100
955
Dinas Pendapatan Daerah
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100 100
-
100
88
100
93
100
97
100
101
100
380
Dinas Pendapatan Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
388
100
393
100
412
100
431
100
451
100
2.077 Dinas Pendapatan Daerah
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100 100
12
100
12
100
13
100
14
100
14
100
66 Dinas Pendapatan Daerah
Program Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah
cakupan sumber pendapatan yang diefektifkan
80 82
44
85
44
88
46
90
48
93
51
93
233
Dinas Pendapatan Daerah
Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
cakupan pengelolaan keuangan daerah yang diefektifkan
80
82
330
85
334
88
350
90
367
93
384
93
1.765 Dinas Pendapatan Daerah
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
20
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
cakupan teknologi informasi yang digunakan
80 82
994
85
1.007
88
1.056
90
1.105
93
1.156
93
5.318
Dinas Pendapatan Daerah
Program Peningkatan Pengelolaan Pendapatan Daerah
cakupan pengelolaan pendapatan daerah 80
82
185
85
187
88
196
90
205
93
215
93
988 Dinas Pendapatan Daerah
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 1.573
1.594 1.895
1.984 2.075
9.122 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Program Pelayanan Administrasi Kantor Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
892
100
882
100
1.120
100
1.161
100
1.206
100
5.260
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
68 75
41
77
43
82
122
84
139
88
156
88
501
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
80
100
92
100
100
100
102
100
105
100
479 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Lama proses perijinan:
560 577
554 583
609
88
2.882 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
· SIUP 1-10 Hari 1-10 Hari
-
1- 8 Hari
-
1-6 Hari
-
1- 4 Hari
-
1-3 Hari -
1-3 Hari -
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
· TDP 1-10 Hari 1-10 Hari
-
1- 8 Hari
-
1-6 Hari
-
1- 4 Hari
-
1-3 Hari -
1-3 Hari -
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
· IUI 1-10 Hari 1-10 Hari
-
1- 8 Hari
-
1-6 Hari
-
1- 4 Hari
-
1-3 Hari -
1-3 Hari -
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
· TDI 1-10 Hari 1-10 Hari
-
1- 8 Hari
-
1-6 Hari
-
1- 4 Hari
-
1-3 Hari -
1-3 Hari -
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
· IMB 1-12 Hari 1-12
Hari
- 1-10
Hari
- 1- 8 Hari
-
1- 7 Hari
- 1-7 Hari
- 1-7 Hari
-
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
· HO 1-6 Hari 1-6 Hari
- 1-5 Hari
- 1-4 Hari
- 1-3 Hari
- 1-2 Hari
- 1-2 Hari
- Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Sekretariat Korpri
1.129
1.144
1.199
1.255
1.312
6.039 Sekretariat Korpri
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
422
100
427
100
448
100
469
100
490
100
2.257 Sekretariat Korpri
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
34
100
34
100
36
100
37
100
39
100
180
Sekretariat Korpri
Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 68
75
432
77
438
82
459
84
480
88
502
88
2.311 Sekretariat Korpri
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
37
100
37
100
39
100
41
100
43
100
198 Sekretariat Korpri
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
68 75
204
77
207
82
217
84
227
88
238
88
1.093
Sekretariat Korpri
Kecamatan Seruyan Tengah 1.513
1.369
1.434
1.501
1.571
7.388
Kecamatan Seruyan Tengah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
1.229
100
1.245
100
1.305
100
1.366
100
1.429
100
6.574 Kecamatan Seruyan Tengah
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
21
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
70
100
71
100
74
100
78
100
81
100
374
Kecamatan Seruyan Tengah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
27
100
27
100
29
100
30
100
31
100
144 Kecamatan Seruyan Tengah
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
cakupan pengelolaan keuangan desa
68 75
107
77
-
82
-
86
-
88
-
88
107
Kecamatan Seruyan Tengah
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100 100
25
100
25
100
27
100
28
100
29
100
134
Kecamatan Seruyan Tengah
Program Organisasi Kemasyarakatan cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
68
75
55
77
-
82
-
86
-
88
-
88
55 Kecamatan Seruyan Tengah
Kecamatan Danau Sembuluh 1.003
1.016 1.064
1.114 1.165
5.363 Kecamatan Danau Sembuluh
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
736
100
746
100
782
100
818
100
856
100
3.938
Kecamatan Danau Sembuluh
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
164
100
166
100
174
100
182
100
191
100
878
Kecamatan Danau Sembuluh
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
82
100
83
100
87
100
92
100
96
100
440 Kecamatan Danau Sembuluh
Program Organisasi Kemasyarakatan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100 100
20
100
20
100
21
100
22
100
23
100
107
Kecamatan Danau Sembuluh
Kecamatan Hanau 1.511
1.531
1.604
1.679
1.756
8.082
Kecamatan Hanau
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
1.064
100
1.078
100
1.130
100
1.183
100
1.237
100
5.693 Kecamatan Hanau
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
140
100
141
100
148
100
155
100
162
100
747 Kecamatan Hanau
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
27
100
27
100
29
100
30
100
31
100
144
Kecamatan Hanau
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
75
100
76
100
79
100
83
100
87
100
399 Kecamatan Hanau
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
100
100
35
100
35
100
37
100
39
100
40
100
185 Kecamatan Hanau
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
22
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
68 75
147
77
149
82
156
86
164
88
171
88
788
Kecamatan Hanau
Program Pengembangan Daerah cakupan desa yang dikembangkan 50
70
23
80
24
90
25
95
26
100
27
100
125 Kecamatan Hanau
Kecamatan Seruyan Hilir 2.811
2.848 2.984
3.124 3.268
15.035 Kecamatan Seruyan Hilir
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
1.197
100
1.264
100
1.324
100
1.386
100
1.450
100
6.621
Kecamatan Seruyan Hilir
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
149
100
160
100
168
100
176
100
184
100
835
Kecamatan Seruyan Hilir
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
65
100
120
100
126
100
132
100
138
100
582 Kecamatan Seruyan Hilir
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
130
100
129
100
135
100
141
100
148
100
683 Kecamatan Seruyan Hilir
Program Pembinaan Dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Desa
APBDes ada ada 437
ada 346
ada 362
ada 379
ada 397
ada 1.921
Kecamatan Seruyan Hilir
Program Pengelolaan Administrasi Desa cakupan pengelolaan administrasi desa
80 82
48
85
47
88
50
90
52
93
54
80
252
Kecamatan Seruyan Hilir
Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran status mutu air 35% 55%
65 65%
68 75%
71 85%
74 95%
78 95%
356 Kecamatan Seruyan Hilir
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat Penegakan PERDA
Sangat Baik
Sangat Baik
-
Sangat Baik
26
Sangat Baik
27
Sangat Baik
29
Sangat Baik
30
Sangat Baik
112 Kecamatan Seruyan Hilir
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
194
100
218
100
228
100
239
100
250
100
1.129 Kecamatan Seruyan Hilir
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
100 100
382
100
290
100
304
100
318
100
333
100
1.626
Kecamatan Seruyan Hilir
Program Pengembangan Daerah cakupan desa yang dikembangkan 50
70
144
80
180
90
189
95
198
100
207
100
917 Kecamatan Seruyan Hilir
Kecamatan Seruyan Hulu
1.444
1.463
1.533
1.605
1.679
7.724 Kecamatan Seruyan Hulu
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
909
100
911
100
954
100
999
100
1.045
100
4.817 Kecamatan Seruyan Hulu
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
204
100
206
100
216
100
226
100
237
100
1.090
Kecamatan Seruyan Hulu
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
14
100
14
100
14
100
15
100
16
100
72 Kecamatan Seruyan Hulu
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
23
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100 100
8
100
8
100
8
100
8
100
9
100
40
Kecamatan Seruyan Hulu
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
48
100
49
100
51
100
53
100
56
100
257 Kecamatan Seruyan Hulu
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
1.11% 1.62% -
2.13% 10
3% 11
3.15% 11
3.15% 12
3.15% 44
Kecamatan Seruyan Hulu
Program Penataan Daerah Otonomi Baru cakupan penataan daerah otonomi baru
68 75
59
77
59
82
62
86
65
88
68
88
313
Kecamatan Seruyan Hulu
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
68
75
129
77
131
82
137
86
144
88
150
88
692 Kecamatan Seruyan Hulu
Program Organisasi Kemasyarakatan cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
68 75
37
77
38
82
40
86
42
88
44
88
200
Kecamatan Seruyan Hulu
Program Pengembangan Daerah cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan
68 75
37
77
38
82
40
86
42
88
43
88
200
Kecamatan Seruyan Hulu
Kecamatan Batu Ampar
1.110
1.124
1.178
1.233
1.290
5.935 Kecamatan Batu Ampar
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
846
100
796
100
834
100
873
100
913
100
4.262 Kecamatan Batu Ampar
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
80
100
82
100
86
100
90
100
94
100
431
Kecamatan Batu Ampar
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
100 100
35
100
34
100
36
100
38
100
39
100
182
Kecamatan Batu Ampar
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
24
100
39
100
41
100
43
100
45
100
192 Kecamatan Batu Ampar
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
60
100
59
100
61
100
64
100
67
100
312 Kecamatan Batu Ampar
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
100 100
18
100
18
100
18
100
19
100
20
100
94
Kecamatan Batu Ampar
Program Pengembangan Daerah cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan
68
75
47
77
45
82
47
86
49
88
52
88
240 Kecamatan Batu Ampar
Program Musrenbang Kecamatan usulan musrenbang yang ditindaklanjuti 80
82
-
85
10
88
10
90
11
93
11
80
42 Kecamatan Batu Ampar
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
24
Program Peringatan Hari-Hari Besar cakupan hari-hari besar yang dilaksanakan
100 100
-
100
42
100
44
100
46
100
48
100
180
Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Danau Seluluk
1.575
1.596
1.672
1.750
1.831
8.424 Kecamatan Danau Seluluk
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
988
100
1.001
100
1.048
100
1.098
100
1.148
100
5.282 Kecamatan Danau Seluluk
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
196
100
199
100
208
100
218
100
228
100
1.048
Kecamatan Danau Seluluk
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
38
100
38
100
40
100
42
100
44
100
201
Kecamatan Danau Seluluk
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
100
344
100
348
100
365
100
382
100
400
100
1.840 Kecamatan Danau Seluluk
Program Organisasi Kemasyarakatan cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
68 75
10
77
10
82
11
86
11
88
12
88
53
Kecamatan Danau Seluluk
Kecamatan Seruyan Raya 947
959
1.005
1.052
1.100
5.063
Kecamatan Seruyan Raya
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
745
100
461
100
483
100
506
100
529
100
2.724 Kecamatan Seruyan Raya
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
50
100
97
100
101
100
106
100
111
100
465 Kecamatan Seruyan Raya
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
100 100
38
100
58
100
60
100
63
100
66
100
285
Kecamatan Seruyan Raya
Program Peningkatan Pelayanan Umum cakupan pelayanan umum
80 82
-
85
114
88
120
90
126
93
131
80
491
Kecamatan Seruyan Raya
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
100 100
15
100
71
100
74
100
78
100
81
100
320
Kecamatan Seruyan Raya
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
-
100
48
100
50
100
52
100
55
100
205 Kecamatan Seruyan Raya
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
68 75
35
77
29
82
30
86
32
88
33
88
158
Kecamatan Seruyan Raya
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100 100
63
100
82
100
86
100
90
100
94
100
414
Kecamatan Seruyan Raya
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
1.771
1.794
1.880
1.968
2.059
9.472 Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
25
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
834
100
845
100
885
100
927
100
969
100
4.460
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
76
100
77
100
81
100
84
100
88
100
407 Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
41
100
41
100
43
100
45
100
47
100
217 Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
64
100
65
100
68
100
71
100
74
100
342
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Program Pengelolaan Administrasi Desa cakupan pengelolaan administrasi desa
100 100
62
100
63
100
66
100
69
100
72
100
330
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
94% 100%
100 100%
102 100%
107 100%
112 100%
117 100%
537 Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Program Organisasi Kemasyarakatan cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
55% 75% 25
85% 25
90% 26
95% 28
100% 29
100% 133
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
2 kegiatan
2 kegiatan
20
2 kegiatan
20
3 kegiatan
21
3 kegiatan
22
3 kegiatan
23
3 kegiatan
107
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Program Pengembangan Daerah cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan
80
82
550
85
557
88
583
90
611
93
639
80
2.939 Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Kecamatan Suling Tambun 1.311
1.328 1.405
1.471 1.539
7.055 Kecamatan Suling Tambun
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
777
100
773
100
824
100
863
100
903
100
4.140
Kecamatan Suling Tambun
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
343
100
348
100
364
100
381
100
399
100
1.835 Kecamatan Suling Tambun
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100
100
-
100
13
100
14
100
15
100
15
100
57 Kecamatan Suling Tambun
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
77
100
78
100
82
100
86
100
89
100
412 Kecamatan Suling Tambun
Program Pembinaan Keagamaan cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100 100
53
100
54
100
57
100
59
100
62
100
286
Kecamatan Suling Tambun
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
100
100
19
100
19
100
20
100
21
100
22
100
100 Kecamatan Suling Tambun
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
26
Program Pengembangan Daerah cakupan desa yang dikembangkan
50 70
42
80
43
90
45
95
47
100
49
100
226
Kecamatan Suling Tambun
Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan
6.543
6.628
6.945
7.270
7.605
34.991
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
2.610
100
1.416
100
1.498
100
1.583
100
1.669
100
8.777
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
390
100
395
100
414
100
434
100
454
100
2.087
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 68
75
168
77
170
82
178
86
186
88
195
88
897
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
109
100
110
100
115
100
121
100
126
100
581
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
68 75
-
77
66
82
69
86
73
88
76
88
284
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
140% 150%
1.779 160%
1.338 170%
1.402 180%
1.468 190%
1.535 190%
7.523
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian Dan Perkebunan)
Cakupan bina kelompok petani
100 100
459
100
465
100
487
100
510
100
533
100
2.453
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan
cakupan pemasaran hasil produksi pertanian yang dibina
68 75
-
77
133
82
139
86
145
88
152
88
569
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
persentase penerapan teknologi pertanian 80
82
1.028
85
710
88
744
90
779
91
815
91
4.078
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan
Cakupan bina kelompok petani
100 100
-
100
663
100
694
100
727
100
760
100
2.845
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Program kelembagaan sarana prasarana penyuluhan , petani dan BP3K
persentase peningkatan kelembagaan penyuluh, petani, dan BP3K
68 75
-
77
862
82
903
86
945
88
989
88
3.698
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Program penerapan teknologi pertanian, perkebunan, dan kehutanan
-
300
300
300
300
1.200
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
1.033
1.027
1.077
1.128
1.181
5.446
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
27
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100 100
677
100
583
100
612
100
643
100
674
100
3.189
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
76
100
77
100
80
100
84
100
88
100
405 Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
100 100
3
100
3
100
4
100
4
100
4
100
18
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
57
100
58
100
61
100
63
100
66
100
305
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
-
20
20
20
20
80
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
cakupan administrasi kearsipan
68 75
-
77
10
82
11
86
11
91
12
91
45
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah
cakupan dokumen/arsip daerah yang dikelola
68 75
-
77
21
82
22
86
23
91
24
91
90
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Pengembangan Dokumentasi cakupan dokumentasi 68
75
-
77
16
82
16
86
17
91
18
91
67 Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
cakupan pelayanan informasi
68 75
-
77
13
82
13
86
14
91
14
91
54
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Koordinasi Pengembangan Kepustakaan
cakupan pengembangan kepustakaan
68 75
-
77
3
82
3
86
3
91
4
91
13
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Pengembangan Data / Informasi cakupan pengembangan data/informasi
68
75
-
77
10
82
11
86
11
91
12
91
45 Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan
Jumlah perpustakaan dalam kondisi baik
80 80
221
85
213
90
223
95
234
100
244
100
1.134
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
-
20
20
20
20
80
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
11.396
11.545
12.096
12.663
13.245
60.945
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
68
75
1.351
77
1.319
82
1.384
86
1.452
91
1.521
91
7.027 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
68 75
5.552
77
5.625
82
5.893
86
6.169
91
6.453
91
29.692
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Peningkatan Disiplin Aparatur tingkat kepatuhan aparatur
68 75
33
77
33
82
34
86
36
91
38
91
174
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
28
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
68 75
108
77
109
82
115
86
120
91
126
91
578
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
-
50
50
50
50
200
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan posyandu aktif 100
100
858
100
869
100
911
100
953
100
997
100
4.588 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan jumlah LSM
3
3
180
4
183
5
191
5
200
5
210
5
964 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
PKK aktif 100 100
2.716
100
2.752
100
2.883
100
3.018
100
3.157
100
14.525
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Persentase sumber daya aparatur desa yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
68 75
313
77
318
82
333
86
348
91
364
91
1.676
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal
cakupan pengembangan wilayah tertinggal
100 100
58
100
59
100
62
100
64
100
67
100
310
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Program Pembinaan dan Fasilitasi Pelaksanaan APBDes
cakupan pembinaan pelaksanaan APBDes 68
75
226
77
229
82
240
86
251
91
263
91
1.210
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Dinas Pertanian Dan Peternakan
12.891
13.059
13.683
14.324
14.983
68.939 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
1.842
100
1.791
100
1.876
100
1.964
100
2.054
100
9.527 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
204
100
208
100
218
100
228
100
239
100
1.097
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
100 100
47
100
48
100
50
100
53
100
55
100
253
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
135
100
138
100
144
100
151
100
158
100
726 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
68 75
-
77
392
82
410
86
430
91
449
91
1.681
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
140% 150% 549
160% 560
170% 587
180% 614
190% 642
2
2.952
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Peningkatan Ketahanan Pangan Regulasi ketahanan pangan ada ada
129 ada
132 ada
138 ada
145 ada
151 ada
695
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB:
50.57% 50.94%
62 51.31%
653 51.68%
684 52.05%
716 52.42%
749 52.42%
2.865 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Peternakan
cakupan penerapan TTG 68
75
-
77
392
82
410
86
430
91
449
91
1.681 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
29
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB:
0.03% 0.03% 9.539
0.03% 7.598
0.03% 7.961
0.03% 8.334
0.03% 8.717
0.03% 42.149
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB
99,51% 100,00%
150 100,00%
153 100,00%
160 100,00%
168 100,00%
176
1
807 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak ternak sakit tertangani 80
82
208
85
212
88
222
90
233
91
243
91
1.118 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Penanggulangan Wabah Penyakit/ Hama cakupan pengannan wabah penyakit/hama
100 100
25
100
784
100
821
100
859
100
899
100
3.388
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan 101.041
102.362
107.252
112.275
117.440
540.369
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
1.432
100
1.450
100
1.520
100
1.591
100
1.664
100
7.657 Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
584
100
591
100
619
100
648
100
678
100
3.121 Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
100 100
-
100
409
100
429
100
449
100
470
100
1.757
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100 100
-
100
614
100
644
100
674
100
705
100
2.636
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
70
100
71
100
74
100
78
100
81
100
375 Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100 100
33
100
34
100
35
100
37
100
39
100
178
Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
1.63% 2.93% 974
4.23% 986
5.53% 1.033
6.83% 1.082
8.13% 1.132
8.13% 5.207
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan (Sdh)
Kerusakan Kawasan Hutan
4% 4% 91.531
4% 91.705
3% 96.085
3% 100.585
2% 105.212
2% 485.119
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Hutan
kawasan hutan yang dibina
80 82
772
85
782
88
819
90
858
91
897
80
4.129
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
pertumbuhan produksi perkebunan 10
12
1.574
15
1.594
17
1.671
20
1.749
22
1.829
22
8.417
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
cakupan teknologi perkebunan 80
82
251
85
255
88
267
90
279
91
292
80
1.345
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
peningkatan produksi perkebunan
12 15
3.820
20
3.870
25
4.055
30
4.245
40
4.440
40
20.429
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Dinas Pertambangan Dan Energi 14.150
14.335
15.020
15.724
16.447
75.676
Dinas Pertambangan Dan Energi
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
1.761
100
1.784
100
1.870
100
1.957
100
2.047
100
9.420 Dinas Pertambangan Dan Energi
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
395
100
400
100
419
100
439
100
459
100
2.112 Dinas Pertambangan Dan Energi
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
30
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
100 100
80
100
81
100
85
100
89
100
93
100
427
Dinas Pertambangan Dan Energi
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100 100
158
100
160
100
167
100
175
100
183
100
843
Dinas Pertambangan Dan Energi
Prog. Pembinaan Administrasi Pertambangan Umum
Pertambangan tanpa ijin 0% 0%
80 0%
81 0%
85 0%
89 0%
93
-
428
Dinas Pertambangan Dan Energi
Program Pembinaan Dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
cakupan pertambangan yang dibina
80
82
580
85
588
88
616
90
644
91
674
91
3.102 Dinas Pertambangan Dan Energi
Prog. Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Ketenaga Kelistrikan Dan Usaha Energi Terbarukan Serta Konservasi Energi
Rumah tangga pengguna listrik
70 80
6.436
85
6.520
90
6.832
95
7.151
100
7.480
100
34.420
Dinas Pertambangan Dan Energi
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana Dan Prasarana Ketenagalistrikan
rasio elektrifikasi 80
82
111
85
112
88
118
90
123
91
129
91
593 Dinas Pertambangan Dan Energi
Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumberdaya Mineral Dan Batubara
cakupan informasi sumberdaya mineral 100
100
4.340
100
4.146
100
4.356
100
4.572
100
4.794
100
22.209
Dinas Pertambangan Dan Energi
Program pembinaan dan pengembangan Migas
-
250
250
250
250
1.000
Program Pembinaan Pengendalian, Monitoring Dan Evaluasi Pengusahaan Minyak Dan Gas
cakupan pengusahaan minyak dan gas yang dibina
80 82
210
85
213
88
223
90
233
91
244
91
1.123
Dinas Pertambangan Dan Energi
Dinas Kelautan Dan Perikanan
7.973
8.078
8.523
8.860
9.268
42.701 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
100
1.882
100
1.766
100
1.897
100
1.991
100
2.087
100
9.622 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100 100
51
100
35
100
54
100
56
100
59
100
254
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur
68 75
20
77
20
82
21
86
22
91
23
91
107
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
68 75
125
77
126
82
132
86
139
91
145
91
667
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
-
100
100
100
100
400
Program Peningkatan Dan Pemetaan Investasi Produksi perikanan 115.60%
121.20%
100
126.80%
101
132.40%
106 138% 111
143.60%
116
143.60%
535
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Konsumsi ikan 27% 48% -
50% 57
53% 59
55% -
58% -
1
116
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Cakupan bina kelompok nelayan
17% 25% 2.007
25% 2.033
25% 2.131
25% 2.230
25% 2.333
0
10.734
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Produksi perikanan kelompok nelayan
50.32% 52.82%
1.121 55.32%
1.136 57.82%
1.190 60.32%
1.246 62.82%
1.303 62.82%
5.996
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan Produksi perikanan 115.60%
121.20%
2.563
126.80%
1.465
132.40%
2.720 138%
2.847
143.60%
2.978
143.60%
12.573
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program Pengelolaan Dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan
cakupan pengendalian sumberdaya laut 100
100
106
100
1.238
100
112
100
118
100
123
100
1.697
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
31
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐
32
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐1
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja daerah sebagai alat untuk menilai keberhasilan pembangunan secara
kuantitatif maupun kualitatif, merupakan gambaran yang mencerminkan capaian indikator
kinerja program (outcomes/hasil) dari kegiatan (output/ keluaran). Indikator kinerja program
adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah
(efek langsung). Pengukuran indikator hasil lebih utama daripada sekedar keluaran, karena
hasil (outcomes) menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin
mencakup kepentingan banyak pihak.
Target setiap indikator kinerja daerah memberikan gambaran komitmen pemerintah daerah
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk penyelenggaraan
pemerintahan berdasarkan kewenangan yang dimiliki pemerintah kabupaten. Penetapan
target kinerja tersebut sekaligus merupakan instrumen untuk mengukur kinerja pembangunan
daerah pada tahap evaluasi, yang akan menjadi input bagi perencanaan tahun atau periode
berikutnya.
Adapun indikator kinerja pembangunan Kabupaten Seruyan disajikan atas 3 (tiga) aspek,
yaitu:
1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat; menggambarkan kinerja pemerintah terkait
kesejahteraan masyarakat, yang meliputi indikator-indikator kesejahteraan dan
pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial serta seni budaya dan olahraga.
2. Aspek Pelayanan Umum; menggambarkan kinerja penyelenggaraan urusan
pemerintahan, baik urusan wajib maupun urusan pilihan.
3. Aspek Daya Saing Daerah; menggambarkan kinerja pemerintah terkait kemampuan
ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi, dan sumber daya
manusia.
Indikator kinerja pembangunan daerah berdasarkan 3 (tiga) aspek tersebut disajikan pada
Tabel 9.1.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐2
Tabel 9.1
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kabupaten Seruyan 2014-2018
I. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
No. Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
(2013)
Target Capaian Lima Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(2018) 2014 2015 2016 2017 2018
I. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandia
1.1 Pertumbuhan PDRB (%):
Atas Dasar Harga Berlaku 10.46% 10.61% 10.76% 10.91% 11.06% 11.21% 11.21%
Atas Dasar Harga Konstan 6.21% 6.37% 6.53% 6.69% 6.85% 7.01% 7.01%
1.2. Laju inflasi (%) 3.39% 3.09% 2.79% 2.49% 2.19% 2.19% 2.19%
1.3. PDRB per kapita (Juta Rp.):
Atas Dasar Harga Berlaku 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00
Atas Dasar Harga Konstan 8,034,553.60 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00
1.4. Persentase penduduk diatas garis Kemiskinan (%)
92.65 93.22 93.79 94.36 94.93 95.5 95.5
1.5. Angka kriminalitas yang tertangani 92.65 92.65 92.65 92.65 92.65 92.65 92.65
II. Fokus Kesejahteraan Masyarakat
1 Pendidikan
1.1. Angka melek huruf (%) 99.20 99.30 99.40 99.50 99.60 100 100
1.2. Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 7,81 7,85 7,90 7,95 8,00 8,2 8,2
1.3. Angka partisipasi kasar:
APK SD/MI (%) 117.31 122.48 127.65 132.82 137.99 143.16 143.16
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐3
No. Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
(2013)
Target Capaian Lima Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(2018) 2014 2015 2016 2017 2018
APK SMP/MTs (%) 78 83.17 88.34 93.51 98.68 103.85 103.85%
APK SMA/MA/SMK (%) 56.38 62.77 19.17 69.16 25.56 75.55 75.55
1.4. Angka Partisipasi Murni:
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A (%) 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B (%) 63.82 66.54 69.26 71.98 74.7 77.42 77.42
Angka Partisipasi Murni (APM))
SMA/SMK/MA/Paket C (%) 35.80% 38.52% 41.24% 43.96% 46.68% 49.40% 49.40%
2 Kesehatan
2.1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi (per 1.000 kelahiran)
943 960 977 980 980 980 980
2.2. Angka kematian bayi 40 40 33 20 20 20 20
2.3. Angka kematian Ibu 130 130 102 95 85 80 80
2.4. Angka Usia Harapan Hidup (tahun) 70 71,7 72s 72,3 72,6 73 73
2.5. Persentase Balita Gizi Buruk (%) 6.59 5.59 4.59 3.59 2.59 1.59 1.59
3 Pertanahan
3.1. Persentase penduduk yang memiliki Lahan (%)
35 35 35 35 35 35% 35
4 Ketenagakerjaan
4.1 Rasio Penduduk yang Bekerja 71 75.63 80.26 84.89 89.52 94.15 94.15
III. Fokus Seni Budaya dan Olahraga
1 Kebudayaan
1.1 Jumlah grup kesenian (grup) 4 4 5 5 5 6 6
1.2 Jumlah gedung (unit) - - 1 1 1 1 1
2 Pemuda dan Olahraga
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐4
No. Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
(2013)
Target Capaian Lima Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(2018) 2014 2015 2016 2017 2018
2.1 Jumlah club olahraga (per 10.000 penduduk) 1.33 1.58 1.58 1.90 1.90 2.21 2.21
2.2 Jumlah gedung olahraga (per 10.000 penduduk) 0.25 0.38 0.44 0.51 0.57 0.63 0.63
II. ASPEK PELAYANAN UMUM
No. Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
(2013)
Target Capaian Lima Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(2018) 2014 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 2018
I. Fokus Layanan Urusan Wajib
1 Pendidikan
1.1. Pendidikan dasar:
1.1.1. Angka partisipasi sekolah (%) 94.34 98.97 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
1.1.2. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
0.13263 0.13263 0.13263 0.13194 0.13194 0.13125 0.13125
1.1.3. Rasio guru terhadap murid 804.1 869.75 935.4 1001.05 1066.7 1132.35 1132.35
1.1.4 Rasio guru/murid per kelas rata- rata:
SD/MI 63.4 126.8 190.2 253.6 317 380.4 380.4
SMP/MTs 6.48 69.88 133.28 196.68 260.08 323.48 323.48
1.2. Pendidikan menengah:
1.2.1. Angka partisipasi sekolah (%) 45.06 49.41 53.76 58.11 62.46 66.81 66.81
1.2.2. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah 0.371527778 0.329166667 0.311805556 0.260416667 0.277083333 0.260416667 0.260416667
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐5
No. Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
(2013)
Target Capaian Lima Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(2018) 2014 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 2018
1.2.3. Rasio guru terhadap murid 1,071.62 1,138.32 1,205.02 1,271.72 1,338.42 1,405.12 1,405.12
1.2.4 Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata 1,071.62 1,138.32 1,205.02 1,271.72 1,338.42 1,405.12 1,405.12
1.2.5 Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) (%)
99.20 99.30 99.40 99.50 99.60 100 100
1.3. Fasilitas Pendidikan:
1.3.1. Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik (gedung)
163 165 168 170 173 175 175
1.3.2. Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik (gedung