View
230
Download
0
Embed Size (px)
8/11/2019 Hipotermia Pada BBL
1/26
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan referat ini dengan
judul Hipotermia Pada Neonatus. Referat ini disusun sebagai sarana diskusi dan
pembelajaran, serta memenuhi persyaratan dalam penilaian di epaniteraan linik !lmu
esehatan "nak Rumah #akit $mum Tarakan, %akarta.
&iharapkan makalah ini dapat memberikan inf'rmasi yang bermanfaat bagi para
mahasis(a fakultas ked'kteran, d'kter, dan masyarakat !nd'nesia. #erta sem'ga dapat
menambah pengetahuan dalam bidang ked'kteran dan dapat menjadi bekal dalam pr'fesikami kelak.
#aya menyadari bah(a referat ini masih terdapat banyak kekurangan baik mengenai
isi, susunan bahasa, maupun kadar ilmiahnya. )leh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang memba*a referat ini. "tas perhatian
yang diberikan kami u*apkan terima kasih.
%uni +
Penulis
8/11/2019 Hipotermia Pada BBL
2/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
/ip'termi merupakan suatu keadaan dimana suhu tubuh berada di ba(ah nilai n'rmal
012,3 4 15,3 6 78. #ejak a(al tahun 9-an, hip'termi menjadi masalah yang penting pada
bayi baru lahir, karena bayi baru lahir belum mampu menyesuaikan suhu tubuhnya dengan
baik. /ip'termi telah diketahui menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada
bayi baru lahir hampir di setiap benua di dunia.
:ayi baru lahir memiliki kemampuan yang belum sempurna dalam term'regulasi
suhu tubuhnya sehingga perlu dilindungi dari udara dingin dan panas. &ata dari suatu
penelitian di 7alif'rnia, "merika #erikat menunjukkan bah(a pada tahun +2 terdapat
sekitar 2 ; kasus hip'termi pada bayi baru lahir dengan berat lahir *ukup 0
8/11/2019 Hipotermia Pada BBL
3/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Asek Ter!"regulas# a$a Ba%# Baru LarTerm'regulasi adalah kemampuan untuk menyeimbangkan antara pr'duksi panas dan
hilangnya panas dalam rangka menjaga suhu tubuh agar tetap dalam keadaan n'rmal.
emampuan ini sangatlah terbatas pada bayi baru lahir. #uhu n'rmal terjadi jika ada
keseimbangan antara pr'duksi panas dan hilangnya panas.1
eseimbangan panas menga*u kepada hukum kekekalan energi, dimana dalam
k'ndisi ekuilibrium, pr'duksi panas seimbang dengan kehilangan panas. :ila pr'duksi
meningkat, maka suhu tubuh akan meningkat sampai ter*apai kembali ekuilibrium dan
sebaliknya. :ayi baru lahir mempr'duksi panas tubuhnya melalui akti=itas metab'lik di
seluruh jaringan tubuh. Pr'duksi panas ini digambarkan dalam unit kil'kal'ri per m+ luas
permukaan tubuh. Nilai maksimumnya akan men*apai 3 kkal?m+?jam pada usia 1-2 bulan
yang akan k'nstan sampai usia kanak-kanak hingga de(asa. :ayi baru lahir juga memiliki
kemampuan yang ber=ariasi dalam meningkatkan pr'duksi panas sebagai resp'n terhadap
stres'r berupa suhu dingin terutama pada bayi dengan berat badan lahir rendah.1
#ama halnya dengan manusia de(asa, bayi baru lahir memiliki resp'n terhadap suhu
lingkungan baik se*ara fisi'l'gis maupun tingkah laku. N'rmalnya terhadap suhu lingkungan
yang dingin, bayi akan meningkatkan pr'duksi panas dengan tidak melakukan akti=itas fisik
seperti menggigil. :ayi baru lahir bergantung pada lemak *'klat yang memiliki akti=itas
metab'lik, tersimpan di antara skapula 0superfisial8 dan di sepanjang a'rta. #ebagai resp'n
terhadap dingin, katek'lamin akan dilepaskan lalu merangsang lemak *'klat se*ara langsung
dengan menstimulasi terjadinya f'sf'rilasi 'ksidatif untuk selanjutnya melepaskan energi
dalam bentuk panas. :ayi baru lahir memiliki kemampuan untuk meningkatkan lebih dari
dua kali lipat pr'duksi panasnya dengan *ara ini. #elain lemak *'klat, =as'k'nstriksi
pembuluh darah perifer juga terjadi sebagai resp'n terhadap dingin dan ini terbatas pada bayi
prematur. Perlu diketahui bah(a mekanisme term'regulasi tanpa menggigil ini hanya terjadi
pada + jam pertama.
Mekanisme tingkah laku bayi baru lahir berbeda dengan anak dan de(asa. :ila
terpapar suhu dingin, bayi baru lahir dapat terus tertidur, meskipun p'sisinya akan fleksi
untuk mengurangi kehilangan panas dan ini juga berlaku pada bayi prematur.
3
8/11/2019 Hipotermia Pada BBL
4/26
arena adanya keterbatasan ini, maka se'rang bayi baru lahir harus dapat dijaga
suhunya diba(ah suhu lingkungan yang netral. #uhu kulit n'rmal dari se'rang bayi baru lahir
adalah 12, - 12,367. #uhu inti 0rektal8 n'rmal adalah 12,3-15,367. #uhu aksila mungkin
dapat ,3 - 67 lebih rendah dari suhu inti. #uhu lingkungan yang diharapkan pada bayi baru
lahir dengan berat badan @ +3 gr dan masa kehamilan @ 12 minggu dapat dirin*i dalam
tabel berikut 3>
Tabel . #uhu lingkungan yang diharapkan untuk bayi dengan berat badan lahir @+3 gr atau
usia gestasi @12 minggu.3
$sia bayi #uhu lingkungan yang diharapkan 0678
4 + jam 1, 4 11,A
+ 4 A jam 1,3 4 11,3A 4 5+ jam 1, 4 11,+
5+ 4 92 jam +9,A 4 1+,A
4 hari +9, 4 1+,2
2.2. De'#n#s# H#"ter!# a$a Ba%# Baru Lar
/ip'termi pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir memiliki
suhu tubuh diba(ah 12,37 095,5B8 pada pengukuran di aksila, dengan klasifikasi yakni
hip'termi ringan 12-12.37 092,A-95,5B8, hip'termi sedang 1+-127 0A9,2-92,AB8, dan
hip'termi berat diba(ah 1+7 0A9,2B8.
:ayi yang lahir preterm memiliki predisp'sisi untuk terjadinya kehilangan panas
karena mereka memiliki lemak subkutan yang lebih sedikit, tingginya rasi' permukaan tubuh
terhadap berat badan dan kurangnya glik'gen serta lemak *'klat yang tersimpan. Namun,
se*ara fisi'l'gis, bayi memiliki p'stur hip't'nik 0seperti katak8 yang menyebabkan pr'p'rsi
kulit terpapar area dingin lebih berkurang.3
2.(. E#$e!#"l"g#
/ip'termi pada bayi baru lahir terjadi di seluruh dunia dan terjadi lebih sering
daripada yang diperkirakan. /ip'termi terjadi lebih sering pada musim dingin di daerah-
daerah yang memiliki perbedaan suhu yang tinggi antara siang dan malam. "kan tetapi, suhu
lingkungan yang rendah bukan merupakan fakt'r terpenting dalam terjadinya hip'termi.
!nsiden yang tinggi dilap'rkan pada daerah dengan suhu rata-rata +2 4 1 6 7.
#uatu penelitian di sebuah rumah sakit di Ethi'pia, menunjukkan bah(a 25 ; bayi
baru lahir dengan berat badan lahir rendah dan berisik' tinggi, dira(at di unit intensif karena
hip'termi. &i Nepal, suatu penelitian yang dilaksanakan pada bulan-bulan di musim dingin,ditemukan lebih dari A ; bayi yang lahir di rumah sakit maternitas di athmandu
4
8/11/2019 Hipotermia Pada BBL
5/26
mengalami hip'termi setelah lahir dan 3 ; tetap hip'termi setelah + jam. &ata ini
men*akup bayi baru lahir sehat dengan berat lahir *ukup dan bayi sakit dengan berat lahir
rendah.
#uatu penelitian besar di beberapa pr'=insi di 7ina memper'leh insiden sklerema
sebesar 2,5 per bayi yang banyak diderita bayi prematur dan berat lahir rendah dengan
penyebab dasarnya adalah hip'termi. Perlu ditekankan bah(a hip'termi merupakan masalah
yang dapat terjadi pada area tr'pis maupun area pegunungan dengan iklim dingin.
Risik' hip'termi lebih tinggi pada bayi yang lahir di rumah daripada di rumah sakit.
/ip'termi ini menjadi salah satu fakt'r m'rtalitas pada bayi muda usia -+ bulan, sehingga
C/) merek'mendasikan suatu perlindungan termal pada bayi baru lahir yang adekuat. "kan
tetapi hal ini lebih sulit di*apai pada negara-negara "sia #elatan dan #ub-#ahara "frika.5
/ip'termi sering terjadi pada lebih dari 3 ; bayi yang (aktu menyusuinya ditunda
+ jam dan 53 ; pada bayi yang umbilikusnya tidak dip't'ng langsung saat lahir. #elain itu,
fakt'r berat badan bayi baru lahir juga berpengaruh. #uatu penelitian menunjukkan bah(a
risik' hip'termi akan meningkat sekitar 5, ; pada bayi dengan penurunan berat badan
gr pada rentang berat badan +3-1 gr, dan akan lebih tinggi pada bayi dengan rentang
berat badan +-+3 gr dan D + gr. Bakt'r jenis kelamin belum dapat dibuktikan
berperan se*ara signifikan dalam insiden hip'termi ini, sama halnya dengan fakt'r s'sial
ek'n'mi.5
Pada dasarnya, hip'termia pada bayi disebabkan belum sempurnanya pengaturan
suhu tubuh bayi, dan pengetahuan yang kurang tentang pengel'laan bayi baru lahir yang
benar. &i !nd'nesia sendiri kasus bayi meninggal karena hip'termia masih relatif tinggi.
ematian bayi baru lahir umumnya disebabkan 'leh asfiksia, infeksi , dan hep'termi.
'malasari 0+58 mengemukakan bah(a di !nd'nesia pada peri'de +3 4 +5 ,penurunan
angka kematian ne'natal yakni kematian bayi umur D bulan masih rendah yaitu dari +A,A
per kelahiran hidup menjadi 3 per kelahiran hidup,sedangkan di Pr'pinsi :ali
merupakan daerah yang memiliki angka kematian bayi yang rendah di bandingkan denganpr'pinsi lain di !nd'nesia. :erdasarkan hasil sur=ey yang dilaksanakan 'leh :ir' Pusat
#tatistik 0:P#8 yang bekerjasama dengan :adan ''rdinasi eluarga :eren*ana Nasi'nal
0::N8 pr'=insi :ali angka kematian bayi pada tahun +5 ter*atat 19,3 per
kelahiran hidup menjadi per kelahiran hidup tahun +A. #edangkan untuk balita
juga menurun menjadi 9 pada tahun +5-+A dari pada tahun +2. :erdasarkan data
tahun +A, angka kematian bayi di pr'pinsi :ali sebesar 5,A per . kelahiran hidup atau
lebih rendah dari angka nasi'nal sebe