32
LAPORAN KASUS varisela HATIM ALWAN (2009730023) UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi Sp.KK

Hatim Varisela

Embed Size (px)

DESCRIPTION

varisela

Citation preview

LAPORAN KASUS Ulkus Peptikum

LAPORAN KASUSvariselaHATIM ALWAN (2009730023)UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA

Pembimbing: dr. Bowo Wahyudi Sp.KKIDENTITAS PASIENNama : An.M.FUsia : 12 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAgama : IslamAlamat : Desa Purwaharka,Kec PurwaharjaMasuk RS tanggal : 23 Desember 2013

ANAMNESIS Pasien datang ke Poli Kulit Kelamin RSUD Kota Banjar dengan keluhan gelembung berisi cairan bening yang mudah pecah yang bertambah banyak di badan,wajah dan tangan sejak 9 hari sebelum datang ke poli kulit.Gelembung tersebut terasa semakin banyak, gatal, tidak nyeri, tidak perih dan tidak terasa panas di kulit pasien.Pada awalnya gelembung timbul di badan,yaitu pada daerah perut ,namun lama-kelamaan menjalar ke dada,punggung,tangan dan sampai ke wajah.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGGelembung tersebut kecil-kecil dan mudah pecah apabila terkena gesekan,terlihat tegang atau tidak tampak kendur.Berisi cairan bening,tidak berdarah.Gelembung pada wajahnya beberapa kali pecah.gelembungnya berisi nanah.Menurut ibu pasien,badan pasien terasa panas sejak 1 hari sebelum timbul gelembung tersebut, panas dikeluhkan saat pasien sedang tidur,demam tidak disertai penurunan nafsu makan,tidak mengeluh sakit kepala dan tidak mengeluh sakit pada persendian.Pasien belum melakukan pengobatan untuk keluhan yang dialaminya. Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu.Di lingkungan tempat pasien tinggal.Pasien juga memeliki teman yang mempunyai keluhan yang serupa.

Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat keluhan yang sama disangkalRiwayat Penyakit Keluarga :Riwayat keluhan yang sama disangkalRiwayat penyakit kulit disangkalRiwayat Pengobatan :Belum pernah berobat sama sekaliRiwayat Alergi :Pasien tidak mempunyai alergi obat,cuaca maupun makanan

Riwayat Psikososial :Dilingkungan tempat pasien tinggal ada tetangga pasien yang menderita gejala yang sama sebelumnya pasien tidak sedang maengalami sakit yang lainnya tidak dalam kondisi capekKeadaan Umum : tampak sakit sedang Kesadaran: komposmentisTanda Vital :TD : Tidak dilakukan N : 88x/mnt R : 22x/m S : 37,00C

PEMERIKSAAN FISIKKepala: NormochepalTelinga: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+)Hidung: Septum deviasi (-), sekret (-/-)Mulut: Mukosa bibir kering (-), stomatitis (-)Leher: Pembesaran KGB (-)Thorax : Paru : Pergerakan dada simetris, vesikuler (-/-) Jantung : Ictus cordis teraba di ICS 5, BJ I dan II regulerAbdomen: Tampak datar, supel, BU normal, organomegali (-)Ekstremitas: Akral hangat (+/+), edema (-/-), pitting nails (-/-)

STATUS GENERALIScORStatus DermatologiDistribusiRegionalA/RBadan,wajah,dan kedua tanganLesiLesi multiple, diskret, berbentuk bulat, batas tegas ukuran miliar sampai lenticular, dengan ukuran terkecil 0,1 x 0,2 cm, ukuran terbesar 0,3x 0,4 cm, , sebagian menimbul dari kulit disekitarnya dan sebagian tidak, lesi berisi cairan jernih sampai kuning berada diatas permukaan, keringEfloresensiVesikel, pustula, dan krusta yang dikelilingi makula eritema.Gambaran

cORRencana Pemeriksaan PenunjangRENCANA PEMERIKSAANDapat dilakukan percobaan Tzanck dengan cara membuat sediaan hapusan yang diwarnai dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak.

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun mengeluh terdapat gembung berisi cairan bening mudah pecah yang dirasakan semakin banyak di badan,tangan, samapai ke muka sejak 9 hari yang lalu.Gelembung terasa gatal, tidak nyeri, tidak panas.Demam(+)nafsu makan menurun disangka,nyeri persendian dan nyeri kepala disangkal.teman pasien ada yang menderita keluhan yang sama.Tanda-tanda vital. dan status generalis : dalam batas normalRESUMEsebagian tebal sebagian berlapis lapis, fissure, erosiStatus dermatologikusDistribusiRegionalA/RBadan,wajah,dan kedua tanganLesiLesi multiple, diskret, berbentuk bulat, batas tegas ukuran miliar sampai lenticular, dengan ukuran terkecil 0,1 x 0,2 cm, ukuran terbesar 0,3x 0,4 cm, , sebagian menimbul dari kulit disekitarnya dan sebagian tidak, lesi berisi cairan jernih sampai kuning berada diatas permukaan, keringEfloresensiVesikel, pustula, dan krusta yang dikelilingi makula eritema.DIAGNOSIS KERJAVariselaDIAGNOSIS BANDINGVariolaHerpes zosterRencana Pemeriksaan laboratorium :Laboratorium : Leukopeni pada 72 jam pertama dan selanjutnya leukositosis menunjukan terjadi viremia sekunder. Leukositosis yang sangat berlebihan dapat merupakan petanda adanya infeksi sekunder. Umumnya pada infeksi varisela ditemukan limfositosis relative dan absolut.5Percobaan Tzanck

PENATALAKSANAAN Non-Medikamentosa :Pasien diperbolehkan mandi namun tidak mengeringkan badan dan menggosok menggunakan handuk dan tidak menggaruk lesi bila gatalUntuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri sebaiknyaMenjaga kebersihan tanganKuku dipotong pendekPakaian tetap kering dan bersihIstirahat di rumah/tidak bersekolah sementara waktu untuk menghindari terjadinya penularan pada anak yang lainMakan makanan yang cukup gizi dan cukup jumlahnya, istirahat yang cukupMedikamentosa :Topikal: Bedak kering salsilat 2 %Sistemik: Asyclovir 5 x 400 mg,amoxicillin 3x250mg,paracetamol 3x250 mg(bila panas)

PROGNOSISQuo Ad Vitam: Ad BonamQuo Ad Functionam: Ad BonamQuo Ad Sanationam: Ad BonamBerdasarkan anamnesis pada pasien ini didapatkan keluhan : Pasien mengeluh timbul gelembung berisi cairan bening yang semakin banyak dan mudah pecah.Gelembung tersebut di awali timbul di badan, kemudian menyebar samapai ke muka dan tangan.Terasa gatal dan tidak nyeri.Pasien mengeluh adanya demam hari sebelum gelembung itu muncul.tetangga pasien atau teman pasien ada yang menderita sakit yang sama dan pasien sempat kontak dengan temannya tersebut

Analisa KasusBerdasarkan teori :Varisela adalah infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa,klinis terdapat gejala konstitusi,kelainan polimorf terutama dibagian sentral tubuh(Epidemiologinya) kasus varisela:60-90 juta/tahun. Insidennya 15 tahun : 10 %Masa penularannya 7 hari(etiologinya) Penyakit ini disebabkan oleh virus varisela-zoster dengan nama lain Human(alpha) herpes virus 3 sub famili alpha herpes viridae. Merupakan DNA double helix, genom virus mengkode lebih daripada 70 protein, termasuk protein yang berhubungan dengan antigen virus.1,3 Infeksi primer : varisela Reaktifasi : herpes zosterBerdasarkan teori :Patofisiologi

Viremia primer (2-4 hari):Traktus RespiratoriusKelenjar limfeAliran darah

Viremia sekunder(14-16 hari):Organ target(hepar,lien)kulitsebagian tebal sebagian berlapis lapis, fissure, erosiStatus dermatologikusDistribusiRegionalA/RBadan,wajah,dan kedua tanganLesiLesi multiple, diskret, berbentuk bulat, batas tegas ukuran miliar sampai lenticular, dengan ukuran terkecil 0,1 x 0,2 cm, ukuran terbesar 0,3x 0,4 cm, , sebagian menimbul dari kulit disekitarnya dan sebagian tidak, lesi berisi cairan jernih sampai kuning berada diatas permukaan, keringEfloresensiVesikel, pustula, dan krusta yang dikelilingi makula eritema.seBedasarkan teori (gejala klinis)Masa inkubasi : 14-21 hariGejala prodromal: demam,malaise,nyeri kepalaGejala kulit : Makula papula 2-4 mm yang terasa gatal_Vesikel milier_pustul_krusta_polimorfikPembesaran KGB

Berdasarkan diagnosis banding :Variola Lebih berat, memberi gambaran monomorf dan penyebarannya dimulai dari bagian akral tubuh (telapak tangan dan telapak kaki)Herpes zoster diseminata

Berdasarkan pemeriksaan penunjang pada pasien ini ditemukan :Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang, namun ada rencana pemeriksaan yaitu Dapat dilakukan percobaan Tzanck dengan cara membuat sediaan hapusan yang diwarnai dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak.Berdasarkan teori :Laboratorium : Leukopeni pada 72 jam pertama dan selanjutnya leukositosis menunjukan terjadi viremia sekunder. Leukositosis yang sangat berlebihan dapat merupakan petanda adanya infeksi sekunder. Umumnya pada infeksi varisela ditemukan limfositosis relative dan absolut.5Kultur virus dari dasar vesikelPercobaan tzanckPemeriksaan ddengan mikroskop electronTes serologic dan material biopsy

PENATALAKSANAAN pada pasien Non-Medikamentosa :Pasien diperbolehkan mandi namun tidak mengeringkan badan dan menggosok menggunakan handuk dan tidak menggaruk lesi bila gatalUntuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri sebaiknyaMenjaga kebersihan tanganKuku dipotong pendekPakaian tetap kering dan bersihIstirahat di rumah/tidak bersekolah sementara waktu untuk menghindari terjadinya penularan pada anak yang lainMakan makanan yang cukup gizi dan cukup jumlahnya, istirahat yang cukupMedikamentosa :Topikal: Bedak kering salsilat 2 %Sistemik: Asyclovir 5 x 400 mg,amoxicillin 3x250mg,paracetamol 3x250 mg(bila panas)

Berdasarkan teori :Dapat diberikan anti virus : Asiklovir 5 x 800 mg/hari yang efektif selama 7 hari setelah terpajan.Atau Valacyclovir : 3 x 500 mg/hari selama 7 hari atau farmcyclovir 3 x 500 mg/hari selama tujuh hari.1,5,6Anti histamine oral(dipenhidramin)dosis ; 25-50 mg/kgBB/4 jam untuk dewasa,anak-anak : 5 mg/kgBB/dosis. Antippruritus topical dalam bentuk bedak salicyl 0,5-1 % atau calamine cair. Asetaminophen(anti piretik)dewasa : 500-650 mg/kali bila demam, Anak-anak : 10-15 mg/kgBB/kali bila demam.1,3

Berdasarkan teori :VaksinasiVaksin varisela berisi virus varisela strain hidup yang dilemahkan.Vaksin ini aman dan bersifat immunogenic.Vaksin ini efektif bila diberikan pada saat atau setelah usia satu tahun.pemberin vaksin secara subkutan sebanyak 0,5 ml pada anak.1Varicella zoster immunoglobulin(VZIG)Diberikan pada individu yang beresiko tinggi, segera setelah terpapar. Serum ini dapat memberi efek perlindungan sekitar 3 minggu. Tetapi efek terbaik dalam melemahkan virus varisela serta mencegah terjadinya gejala klinik pada waktu 96 jam setelah paparan.

pencegahanBerdasarkan teori : Infeksi sekunder dengan bakteri umumnya streptococcus dan stafilococcusPneumoniaHepatitisGlomerulonefritisVarisela hemoragicSemua orang yang mengalami varisela memiliki resiko mengalami komplikasi dalam hidupnya berupa herpes zoster(shingles). Setelah infeksi varisela,beberapa virus varisela-zoster akan in aktif dan menetap pada ganglion dorsalis saraf sensoris. Beberapa tahun kemudian dapat terjadi reaktifasi ke permukaan sebagai herpes zoster.Ketika terjadi reaktifasi virus ini akan mempengaruhi sel saraf dan kulit, sehingga timbul rasa gatal dan nyeri serta ruam berupa paula dan vesikel erimatous yang mengikuti dermatom saraf yang terkena.Komplikasi pada SSP : Sindrom reye,Ensephalitis

komplikasiBerdasarkan prognosis dari pasien ini :Quo Ad Vitam: Ad BonamQuo Ad Functionam:Ad BonamQuo Ad Sanationam: Ad BonamBerdasarkan teori :Baik penderita yang non immunocompromized,dan memperhatikan hiegenis perorangan serta perawatan yang teliti.Pada penderita dengan gangguan system kekebalan tubuh memiliki resiko penyakit yang berat dan kematian.Pada cacar air neonatus yang jarak infeksi pada ibunya dengan persalinan kurang dari 1 minggu. Akan menimbulkan gejala yang sangat berat pada neonatus dan bias menimbulkan kematian.Hampir 30 % varisela pada neonatus menimbulkan kematian.

Unandar B. Mikosis. In. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 5th ed. Jakarta: Balai penerbitan FKUI; 2007. p. 115-116.Verma S, Heffernan MP. In. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, editors. Fitzpatricks dermatology in general medicine. 7th ed. New York: McGraw-Hill; 2008. p.208-212Siregar,DTM.Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit.EGC.1996 hal 88-89Handoko, Ronny P.Penyakit Virus . Dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ketiga.Fakultas Kedokteran Indonesia Jakarta ; 1999 hal :100-110Harper J. Varicella (chicken pox).In :textbook of pediatric Dermatology,volume 1,Blackwell Science,2000.hal:144-148Sugito T.L.Infeksi Virus Varicella-Zoster pada bayi dan Anak,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta.2003.Hal :85-90Brown,Robin Dermatologi Edisi Kedelapan,Jakarta : Erlangga.2005Hal: 64-68Harahap,Marwali,eds.Ilmu Penyakit Kulit.Varicella.Jakarta;Penerbit Hipokrates 2000.Hal:120-124Daftar Pustaka