21
Pengamatan Dugaan / reaksi Kesimpulan Sesudah 1 Reaksi beberapa Ion Logam Transisi a.Reaksi dengan NaOH Tb.1 : CrCl 3 0,1 M Tb.2 : MnSO 4 0,1 M Tb.3 : Fe(NH 3 ) 2 SO 4 0,1 M Tb.4 : FeCl 3 0,1 M Tb.5 : CoCl 2 0,1 M Tb.6 : NiCl 2 0,1 M Tb.7 : CuSO 4 0,1 M Tb.8 : ZnCl 2 0,1 M - Diambil Larutan tersebut sebanyak 1 mL - Dimasukkan ke dalam tabung Tb.1 : biru keabu-abuan Tb.2 : tak berwarna Tb.3 : kuning Tb.4 : kuning (+) Tb.1 : [Cr(H 2 O) 3 (OH) 3 ] Tb.2 : [Mn(H 2 O) 4 (OH) 2 ] Tb.3 : [Fe(H 2 O) 4 (OH) 2 ] Tb.4 : [Fe(H 2 O) 3 (OH) 3 ] Tb.5 : [Co(H 2 O) 4 (OH) 2 ] Tb.6 : [Ni(H 2 O) 4 (OH) 2 ] Tb.7 : [Cu(H 2 O) 4 (OH) 2 ] Tb.8 : [Zn(H 2 O) 4 (OH) 2 ] Ion kompleks yang terbentuk : Tb.1 : [Cr(OH) 6 ] 3- Tb.2 : [Mn(OH) 3 (H 2 O) 3 ] - Tb.3 : [Fe(OH) 3 (H 2 O) 3 ] - Tb.4 : [Fe(OH)6] 3- Tb.5 : [Co(OH) 3 (H 2 O) 3 ] - Tb.6 : VIII. HASIL PENGAMATAN

HAISL PENGAMATAN TRANSISI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

No Perlakuan Pengamatan Dugaan / reaksi Kesimpulan

Sebelum Sesudah

1 Reaksi beberapa Ion Logam

Transisi

a.Reaksi dengan NaOH

Tb.1 : CrCl3 0,1 M

Tb.2 : MnSO4 0,1 M

Tb.3 : Fe(NH3)2SO4 0,1 M

Tb.4 : FeCl3 0,1 M

Tb.5 : CoCl2 0,1 M

Tb.6 : NiCl2 0,1 M

Tb.7 : CuSO4 0,1 M

Tb.8 : ZnCl2 0,1 M

- Diambil Larutan

tersebut sebanyak 1 mL

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi secara

terpisah

Tb.1 : biru keabu-

abuan

Tb.2 : tak berwarna

Tb.3 : kuning

Tb.4 : kuning (+)

Tb.5 : marah

Tb.6 : hijau

Tb.7 : biru

Tb.8 : tak berwarna

Tb.1 :

[Cr(H2O)3(OH)3]

Tb.2 :

[Mn(H2O)4(OH)2]

Tb.3 :

[Fe(H2O)4(OH)2]

Tb.4 :

[Fe(H2O)3(OH)3]

Tb.5 :

[Co(H2O)4(OH)2]

Tb.6 :

[Ni(H2O)4(OH)2]

Tb.7 :

[Cu(H2O)4(OH)2]

Tb.8 :

[Zn(H2O)4(OH)2]

Ion kompleks yang

terbentuk :

Tb.1 :[Cr(OH)6]3-

Tb.2 :

[Mn(OH)3(H2O)3]-

Tb.3 :

[Fe(OH)3(H2O)3]-

Tb.4 : [Fe(OH)6]3-

Tb.5 :

[Co(OH)3(H2O)3]-

Tb.6 :

[Ni(OH)3(H2O)3]-

Tb.7 :

[Cu(H2O)3(OH)3]-

Tb.8 :

[Zn(H2O)3(OH)3]-

VIII. HASIL PENGAMATAN

Page 2: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

- Ditambah setetes demi

tetes NaOH 1 M

- Ditambah juga NaOH

Tb.1 : endapan hijau

Tb.2 : kuning keruh

Tb.3 :larutan

oranye(1tetes), endapan

hijau (2tetes), hijau

keruh (3tetes), hijau

pekat (4tetes)

Tb.4 : larutan oranye

(1tetes), endapan coklat

(4tetes)

Tb.5 : endapan biru

(1tetes), larutan ungu

(4tetes)

Tb.6 : larutan hijau ada

endapan hijau (1tetes)

Tb.7 : endapan biru tua

(1tetes)

Tb.8 : endapan putih

91tetes)

Tb.1 : larutan hijau

Page 3: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

berlebih

- Dicatat warna endapan

- Diamati endapan yang

larut dalam NaOH

berlebih

(5tetes)

Tb.2 : endapan coklat

(20tetes)

Tb.3 :larutan hijau pekat

endapan hijau

pekat(7tetes)

Tb.4 : larutan coklat ada

endapan coklat (12tetes)

Tb.5 : larutan biru keruh

endapan biru (17tetes)

Tb.6 : larutan jernih dan

endapan putih kehijauan

(14tetes)

Tb.7 : larutan biru

endapan biru larut

(14tetes)

Tb.8 : larutan putih

endapan putih larut

(10tetes)

Page 4: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

b.Reaksi dengan Amonia

Tb.1 : CrCl3 0,1 M

Tb.2 : MnSO4 0,1 M

Tb.3 : Fe(NH3)2SO4 0,1 M

Tb.4 : FeCl3 0,1 M

Tb.5 : CoCl2 0,1 M

Tb.6 : NiCl2 0,1 M

Tb.7 : CuSO4 0,1 M

Tb.8 : ZnCl2 0,1 M

- Diambil Larutan

tersebut sebanyak 1 mL

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi secara

terpisah

- Ditambah setetes demi

tetes amonia 2 M

Tb.1 : biru keabu-

abuan

Tb.2 : tak berwarna

Tb.3 : kuning

Tb.4 : kuning (+)

Tb.5 : marah

Tb.6 : hijau

Tb.7 : biru

Tb.8 : tak berwarna

Tb.1 : larutan hijau ada

hablur putih (6tetes)

Tb.2 : larutan putih

keruh (6 tetes)

Tb.3 : larutan kuning ada

hablur (6tetes)

Tb.4 : larutan kuning

(+) tidak ada endapan

Tb.5 : larutan merah ada

Tb.1 :

[Cr(H2O)3(OH)3]

Tb.2 :

[Mn(H2O)4(OH)2]

Tb.3 :

[Fe(H2O)4(OH)2]

Tb.4 :

[Fe(H2O)3(OH)3]

Tb.5 :

[Co(H2O)4(OH)2]

Tb.6 :

[Ni(H2O)4(OH)2]

Tb.7 :

[Cu(H2O)4(OH)2]

Tb.8 :

[Zn(H2O)4(OH)2]

Ion kompleks yang

terbentuk :

Tb.1 :[Cr(NH3)6]3+

Tb.2 :

[Mn(NH3)3(H2O)3] +

Tb.3 :

[Fe(NH3)3(H2O)3] +

Tb.4 : [Fe(NH3)6]3+

Tb.5 :

[Co(NH3)3(H2O)3] +

Tb.6 :

[Ni(NH3)3(H2O)3] +

Tb.7 :

[Cu(H2O)3(NH3)3] +

Tb.8 :

[Zn(H2O)3(NH3)3] +

Page 5: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

- Ditambah juga Amonia

berlebih

- Dicatat warna endapan

- Diamati endapan yang

larut dalam Amonia

berlebih

hablur putih (4tetes)

Tb.6 : larutan hijau

jernih (4tetes)

Tb.7 : larutan biru ada

hablut putih (6tetes)

Tb.8 : endapan putih (8

tetes)

Tb.1 : larutan putih

keruh (12 tetes)

Tb.2 : laruten putih

keruh (14tetes)

Tb.3 : larutan kuning ada

hablur (30tetes)

Tb.4 : tidak ada endapan

Page 6: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

c.Reaksi dengan NH4CNS

Tb.1 : CrCl3 0,1 M

Tb.2 : MnSO4 0,1 M

Tb.3 : Fe(NH3)2SO4 0,1 M

Tb.4 : FeCl3 0,1 M

Tb.5 : CoCl2 0,1 M

Tb.6 : NiCl2 0,1 M

Tb.1 : biru keabu-

abuan

Tb.2 : tak berwarna

Tb.3 : kuning

Tb.4 : kuning (+)

Tb.5 : marah

(25tetes)

Tb.5 : larutan pinkada

hablur (20tetes)

Tb.6 : larutan hijau ada

hablur putih (20tetes)

Tb.7 : endapan biru (40

tetes)

Tb.8 : endapan putih

(21tetes)

Page 7: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

Tb.7 : CuSO4 0,1 M

Tb.8 : ZnCl2 0,1 M

- Diambil Larutan

tersebut sebanyak 1 mL

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi secara

terpisah

- Diambil setetes demi

tetes NH4CNS 0,1 M

- Dicatat perubahan

warna

Tb.6 : hijau

Tb.7 : biru

Tb.8 : tak berwarna

NH4CNS = tak

berwarna

Tb.1 : larutan kuning (--)

Tb.2 : larutan kuning (-)

Tb.3 : larutan oranye

kehitaman

Tb.4 : larutan merah

kehitaman

Ion kompleks yang

terbentuk :

Tb.1 :[Cr(SCN)]2+

Tb.2 : [Mn(SCN)] +

Tb.3 : [Fe(SCN)] +

Tb.4 : [Fe(SCN)]2+

Tb.5 : [Co(SCN)] +

Tb.6 : [Ni(SCN)] +

Page 8: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

- Dibandingkan dengan

larutan blanko, yaitu 1

mL larutan garam

logam transisi dan 1 mL

aquadest.

Tb.5 : larutan pink (++)

Tb.6 : larutan hijau

Tb.7 : larutan hijau (++)

Tb.8 : larutan tak

berwarna

Tb.1 : larutan hijau (-)

Tb.2 : larutan kuning

(----)

Tb.3 : larutan oranye (--)

Tb.4 : larutan kuning

(---)

Tb.5 : larutan pink (-)

Tb.6 : larutan hijau

Tb.7 : larutan biru (--)

Tb.8 : larutan tak

berwarna

Tb.7 : [Cu(SCN)] +

Tb.8 : [Zn(SCN)] +

2 Pembentukan Ion Kompleks

Page 9: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

oleh Ion logam Transisi

a. Kompleks Cr (III)

2 mL Larutan encer CrCL3

- Dibagi menjadi 2

tabung

- Ditambah Larutan

Na2C2O4

- Dikocok

- Dicatat perubahan

warna larutan

b. Kompleks Fe (II) dan

Fe (III)

1 ml Larutan Fe(II)

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

- Dicatat warnanya

Warna padatan

CrCl3.6 H2O : kristal

putih

Larutan encer CrCL3

= larutan biru

kehijauan

Larutan Na2C2O4 =

larutan tak berwarna

Larutan Ferro sulfat =

larutan kuning muda

Tb.1 : larutan hijau

muda

Tb.2 : larutan hijau

muda

Larutan CrCl3.6

H2O

FeSO4 + air

Rumus ion

kompleks yang

terbentuk :

[Cr (C2O4)3]3-

Page 10: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

- Ditambah 2-3 tetes 1,10

phenanthrolin

- Diamati perubahannya

2 ml Larutan FeCl3 Encer

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

- Ditambah 2 tetes

NH4CNS

- Ditambah sedikit

Na2C2O4

- Dikocok

- Dicatat warna larutan

akhir

c. Kompleks Kobalt (II)

1 ml Larutan CoCl2 0,1 M

- Dibagi menjadi 2

Larutan FeCl3 Encer

= larutan kuning

Larutan oranye

Larutan merah

kecoklatan (+)

Larutan merah

kecoklatan

FeCl3 + NH4CNS

FeCl3 + Na2C2O4

Ion kompleks yang

terbentuk :

[Fe(H2O)6]2+

Ion kompleks yang

terbentuk :

[Fe(SCN)]2+

Page 11: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

tabung

- Tb. 1 di(+) beberapa

tetes ethylendiamin

- Tb.2 di(+) sedikit

larutan Na2EDTA

- Dikocok

- Diamati perubahannya

d. Kompleks Nikel (II)

1 ml Larutan NiCl2

- Dimasukkan kedalam 3

tabung reaksi

- Tb.1 di(+) beberapa

tetes ethylendiamine

Larutan CoCl2 0,1 M

= larutan pink

Ethylendiamin =

larutan oranye jernih

larutan Na2EDTA =

larutan tak berwarna

Larutan NiCl2 =

larutan hijau muda

jernih

Larutan oranye tua

Larutan pink jernih

CoCl2 +

ethylendiamin

CoCl2 + Na2EDTA

NiCl2 +

Ethylendiamin

Page 12: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

- Tb.2 di(+) beberapa

tetes larutan

Dimethylgioksxime

(GSM)

- Tb.3 di(+) sedikit

larutan Na2EDTA

e. Kompleks Cu(II)

CuSO4. 5 H2O dan CuCl2. 2

H2O

- Diambil seujung spatula

- Ditempatkan pada kaca

arloji

- Diamati keadaan

fisiknya

1 ml CuSO4

- Dimasukkan ke dalam 2

tabung reaksi

Ethylendiamin =

larutan oranye jernih

Larutan

dimethylglioksime =

larutan pink jernih (+)

Larutan Na2EDTA =

larutan tak berwarna

Larutan ungu jernih

Larutan pink jernih

Larutan hijau kebiruan

CuSO4. 5 H2O = Kristal biru muda

CuCl2. 2 H2O = serbuk

coklat tanah

NiCl2 +

dimethylgioksxime

NiCl2 + Na2EDTA

Page 13: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

- Diamati warna

larutannya

- Tb.1 Ditambahkan

beberapa tetes larutan

ethylendiamine

- Tb.2 Ditambahkan

sedikit Larutan

Na2EDTA

- Dikocok

- Diamati perubahnnya

larutan

ethylendiamine =

larutan oranye jernih

Larutan Na2EDTA =

larutan tak berwarna

Larutan berwarna ungu

tua

Larutan berwarna biru

muda

3 Perubahan Tingkat Oksidasi

a. Perubahan Fe2+

menjadi Fe3+

1 ml FeSO4

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

- Ditambah 2 atau 3 tetes

Larutan HNO3 Pekat

FeSO4 = larutan

oranye

Larutan HNO3 Pekat

= larutan jernih

berasap

Larutan kuning (--)

FeSO4 + HNO3

Page 14: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

- Dipanaskan selama 1-2

menit

- Dibiarkan larutan

menjadi dingin

- Ditambahkan larutan

NaOH 2 M sedikit demi

sedikit

b. Perubahan Cr6+

menjadi Cr3+

2ml larutan encer K2Cr2O7

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

larutan NaOH 2 M =

larutan tak berwarna

Padatan K2Cr2O7 =

serbuk oranye

larutan encer K2Cr2O7

= larutan oranye

Larutan kuning (-)

Larutan kuning (-)

Larutan oranye

kecoklatan dan ada

endapan oranye

(penambahan 5 tetes)

Page 15: HAISL PENGAMATAN TRANSISI

- Dipanaskan

- Ditambah 1-2 butir seng

- Ditambah 1,5ml HCl

pekat

- Dipanaskan perlahan

- Diamati perubahan

warnanya

- Dituang 1ml ke tb.

Reaksi lain

- Ditambah setetes demi

setetes HNO3 pekat

- Dikocok

Seng = lempengan

abu-abu

Larutan berwarna oranye

dan ada gelembung gas

Larutan berwarna abu-

abu keruh

Larutan berwarna biru

keruh dan terdapat

gelembung gas

Larutan berwarna hijau,

Zn larut dan banyak

gelembung gas

Larutan berwarna hijau

tua (penambahan 3 tetes)

Page 16: HAISL PENGAMATAN TRANSISI