153
GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH DI BAWAH TANGAN Oleh: RAUDATUL FARIDA NIM. 103070029015 Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian per.:•yaratan dalam memperoleh gelar Sarjana FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H /2008 M

GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN

PADA WANITA YANG MENIKAH DI BAWAH TANGAN

Oleh: RAUDATUL FARIDA NIM. 103070029015

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian per.:•yaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikolot~i

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H /2008 M

Page 2: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN

PADA WANITA YANG MENIKAH DI BAWAH TANGAN

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Pembi ring I, I .

-\

Ora. N Hartati M. Si NIP. 15 2 5938

Oleh:

RAUDATUL FARIOA

NIM. 103070029015

Di Bawah Bimbingan

Pembimbin91 II,

Yunita Faela Nisa, M. Psi NIP. 150368i'48

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H /2008 M

ii

Page 3: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA

WANITA YANG MENIKAH DI BAWAH TANGAN telah diujikan dalam sidang

munaqosah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tanggal 18 Februari 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 18 Februari 2008

M.Si

8

Sidang Munaqosah

Sekretaris Merangkap Anggota

NIP. 150238773

Anggota: i Penguji I J

Pembimbing II

Yunita Faela Nis~\11. Psi NIP. 150368748

Page 4: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

MOTTO

<Barangsiapa yang mengetjakgn ama( shalefi, 6aiftpria maupun wanita cfatam ~adaan 6eriman, mak,g sesunggunya ak,gn 'Kflmi

6erikgn ~padanya ~fiUfupan yang (e6ifi 6aili.:, <Dan sesunggufinya akgn 'Kfl,mi 6erikgn 6atasan ~pai{a merefta dengan

pafiata yang (e6ifi 6aiftdari apa yang merekg ~tjakgn

{Jln-:N"afi(: 9 7)

<Ber6aik.,liati/afi, kgrena semua orang yang ftamu temui sedang 6ery·uang datam pertempuran yang (e6ifi suEi.t

(P!ato)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Kupersembahkan kepada yang tercinta: Ayahanda dan lbunda, Kakak dan Adik, serta Keponakan-Keponakan,

Atas segala cinta, inspirasi dan motivasi

iv

Page 5: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi (B) Januari 2008 (C) Raudatul Farida (D) Gambaran Kepuasan Pernikahan pada Wanita yang Menikah di

Bawah Tangan (E) 132 halaman +iv lampiran (F) Nikah di bawah tangan yaitu pernikahan yang sah menurut Islam, karena

rukun nikahnya mencukupi, seperti wali, saksi, ijab dan qabul, hanya saja tidak tertulis secara resmi dan tidak diberitahukan ke masyarakat. Tidak diakuinya pemikahan di bawah tangan secara hukum negara, memiliki dampak negatif bagi pihak wanita atau istri dan anak yang dilahirkan. Dampak secara hukum yaitu, jika suami meninggal dunia maka hak waris istri dan anaknya akan hilang. Bisa juga jil<a terjadi perceraian hidup, sang suami mengingkari hak-hal< istri menyangkut nafkah atau harta bersama mereka. Dampak secara sosial yaitu dapat menimbulkan isu-isu negatif terhadap pasangan pria dan wanita, yang sebenarnya telah menikah, tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga dinilai melakukan pelanggaran agama. Namun, dampak negatif yang timbul dari pernikahan di bawah tangan dapat saja mempengaruhi kepuasan pernil<ahan pada wanita. Pada wanita yang menikah di bawah tangan, kepuasan pernikahan menjadi suatu hal yang dapat memperkuat il<atan pemikahannya. Hal ini terutama dirasal<an secara psikologis. Kepuasan pernikahan merupakan suatu pengalaman subyektif, perasaan yang kuat, dan sikap yang didasarkan pada faktor dalam individu yang mempengaruhi l<ualitas yang dirasakan dari interaksi pernikahan. Kebahagiaan dan kepuasan pernikahan yang ingin dicapai oleh setiap orang tidal< muncul dengan sendirinya, tetapi kedua hal tersebut harus diusahakan dan diciptakan oleh individu yang ada dalam pernikahan. Kepuasan pernikahan dapat diidentifikasi dari indikator kepuasan pernikahan, yaitu persahabatan, l<omitmen, persamaan dan perasaan positif (Lauer & Lauer, dalam Baron & Byrne, 2003).

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan pernil<ahan pada wanita yang menikah di bawah tangan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode yang digunakan yaitu studi kasus dengan desain multikasus. Subyek dalam penelitian ini yaitu wanita yang menikah di bawah tangan sebanyak tiga orang.

v

Page 6: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Subyek dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan yaitu wawancara serta observasi sebagai pendukung. Ketika wawancara, instrumen yang digunakan yaitu pedoman waawancara, lembar observasi dan alat perekam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menikah di bawah tangan cukup merasakan kepuasan pernikahan. Namun, walaupun wanita yang menikah di bawah tangan cukup merasakan kepuasan pernikahan, tetapi mereka juga merasakan kekhawatiran terhadap pernikahan di bawah tangan yang mereka jalani. Kekhawatiran tersebut lebih dirasakan karena dampak yang akan dialami anak. Selain itu. ketakutan akan ditinggal suami serta tidak ada perlindungan hukum terhadap pernikahan di bawah tangan juga dirasakan subyek. Saran yang diajukan dalam penelitian ini yaitu untuk penelitian lanjutan, dalam pemilihan subyek sebaiknya dilihat juga dari faktor lainnya seperti tingkat pendidikan, penghasilan keluarga dan usia pernikahan. Untuk mempermudah menjalin hubungan dengan keluarga besar pasangan yang tempat tinggalnya jauh, dapat dilakukan subyek dengan cara komunikasi melalui telepon atau media lain. Agar tercipta keluarga yang sakinah mawaddah warahmah, dapat dilakukan dengan menjalankan kewajiban sebagai suami-istri yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

(G) Daftar Bacaan: 33 (1980-2006)

VI

Page 7: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi Robbil 'aalamiin, dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat serta hidayah kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada baginda Nabi Muhammad Saw., keluarga dan sahabatnya, serta para pengikutnya yang tetap istiqomah dijalannya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini banyak pengetahuan yang penulis dapatkan, dengan segala kesabaran dan optimisme. Hal ini berkat dukungan dan bantuan berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai, semoga Allah membalasnya dengan berlipat ganda.

Pada kesempatan ini, penulis sampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang mendalam kepada:

1. lbu Dra. Netty Hartati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi dan dosen pembimbing I dalam penelitian ini, yang telah membimbing dengan penuh perhatian dan keikhlasan serta motivasi kepada penulis,

2. lbu Dra. Zahrotun Nihayah, M. Si., selaku Pembantu C+ekan I dan Prof. DR. Hamdan Yasun, M. Si. selaku dosen penasehat akademik.

3. lbu Yunita Faela Nisa, M. Psi., selaku dosen pembimbing II, yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, keikhlasan, pmhatian, serta motivasi kepada penulis.

4. Kedua orang tuaku. Ayahanda H. Mansur, Ks. dan lbunda Hj. Nurmanih. Segala doa dan usaha dari kalian adalah cahaya kehiclupan bagi kami anak-anakmu. Cinta kalian tak bersyarat. Semoga Allah SWT. selalu melindungi Ayahanda dan lbunda.

5. Kakak-kakakku Armani dan R. Alip S., Zulhijah dan Syarif H., Fauziah dan Khairuddin, adikku Upik Nurul Iman dan Suaibatul Aslcimiyah, se1ta keponakan-keponakanku, Liza Aftriani, M. Daffa Al-Hafizh, M Zahran Syahza, M. Khairi Dzamir dan Fairuz Dzikra, yang selalu memberikan motivasi kepada penulis. Semoga penulis juga dapat menjadi motivasi untuk kalian semua.

vii

Page 8: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

6. Kepada sahabatku Etty Marwati terima kasih atas inspirasinya. 7. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN yang telah memberikan banyak

pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga. lnsya Allah dapat bermanfaat dan penulis dapat mengamalkannya.

8. Seluruh staf dan karyawan akademik Fakultas psikologi, serta Perpustakaan Fakultas Psikologi UIN, Perpustakaan Utama UIN, Perpustakaan Fakultas Psikologi UI, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Islam Iman Jama', Perpumda DKI Jakarta. Perpustakaan LIPI, atas segala pelayanan yang prima.

9. Teman-teman angkatan 2003, mulai dari kelas A sampai kelas D. Khususnya teman-temanku: Nurhidayati, Qurratu Aini, lkcha Maulidya, Rini Haryani, Evi Nurfaryanti, Ade Susanti, Siti Aisyah, Ira Kumiawati, Ersyali Saptianisari, Catur Tresna R., Fakhrunnisa, Maya Damayanti & Dani Widarsa, Nurul lsyana Sholihah, Zahrotul Hurnairoh, Ayi Widiyastuti, dan lain-lain yang tidak tertulis satu persatu, tetapi tidak rnengurangi rasa sayang serta terirnakasih atas kebersamaan dan kenangan yang rnanis.

10. Ketiga responden yang ikhlas rnernbantu penulis dengan mencurahkan perasaan serta berbagi pengalaman. Semoga selalu menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah dan lindungan Allah SWT.

11. Bapak Drs. Choliludin, MA., rasa hormat dan terima kasih khusus dari penulis untuk bapak.

Akhimya, hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri. Semoga skripsi ini berguna dan menjadi amal shaleh. Amiin yaa robbal alamiin.

Jakarta, 18 Februari 2008

Penulis

Vlll

Page 9: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

DAFTAR ISi

HALAMAN JUDUL .•........•...............•....................................•..•.......•. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................•..•...•...............•..........•...••..•. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................••..•........•.......•.. iii

MOTTO ......•......•..•.......•.........•..•.....•..................•.......•........•...........•. .iv

ABSTRAK ..........•.................•.......................•.........•....•...•............•..... v

KA TA PENGANTAR ................................•..........•.....•..•...•...•............. vii

DAFT AR ISi ...........................••.......••......•......•...••..•..•....................... .ix

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

DAFT AR LAMPIRAN .......................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1-13

1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

1.2. ldentifikasi Masalah .................................................................... 10

1.3. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................ 10

1.3.1. Batasan Masalah ............................................................ 10

1.3.2. Rumusan Masalah ........................................................... 11

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 12

1.4.1. Tujuan Penelitian ............................................................ 12

1.4.2. Manfaat Penelitian .......................................................... 12

1. 5. Sistematika Penulisan ................................................................ 13

ix

Page 10: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA 15-50

2.1. Pernikahan ................................................................................. 15

2.1.1. Pengertian Pernikahan .................................................... 15

2.1.2. Alasan dan Tujuan Pernikahan ....................................... 17

2.2. Kepuasan Pernikahan ............................................................... 21

2.2.1. Pengertian Kepuasan Pernikahan .................................. 21

2.2.2. lndikator Kepuasan Pernikahan ...................................... 24

2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Pernikahan ...................................................................... 28

2.2.4. Kapuasan Pernikahan dalam Perspektif lslam ................. 36

2.3. Nikah di Bawah Tangan ............................................................. .44

2.3.1. Pengertian Nikah di Bawah Tangan .............................. .44

2.3.2. Hukum Nikah di Bawah Tangan ..................................... 45

2.3.3. Sebab-Sebab Terjadinya Nikah di Bawah Tangan ........ .47

2.3.4. Dampak Negatif Nikah di Bawah Tangan ...................... .48

2.4. Kerangka Berpikir ................................................................... 50

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN 54-64

3.1. Jenis Penelitian ....................................................................... 54

3.1.1. Pendekatan Penelitian ................................................. 54

3.1.2. Metode Penelitian ........................................................ 55

x

Page 11: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

3.2. Subyek Penelitian ................................................................... 56

3.2.1. Karakteristik Subyek .................................................... 56

3.2.2. Jumlah Subyek ............................................................ 56

3.2.3. Teknik Pemilihan Subyek ............................................. 56

3.3. Teknik dan lnstrumen Pengurnpulan Data ............................. 57

3.3.1. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 57

3.3.2. lnstrumen Pengumpulan Data ...................................... 59

3.4. Analisis Data ........................................................................... 61

3.5. Prosedur Penelitian .................................................................. 63

3.5.1. Tahap Persiapan .......................................................... 63

3.5.2. Tahap Pelaksanaan ...................................................... 63

3.6. Kode Etik Penelitian ................................................................. 64

BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA 66-118

4.1. Gamba ran Umum Subyek Penelitian .......................................... 66

4.2. Gambaran dan Analisis Kasus .................................................... 67

4.2.1. Kasus M ............................................................................ 67

4.2.2. Kasus S ............................................................................ 83

4.2.3. Kasus E ........................................................................... 101

4.3. Analisis Antar Kasus ................................................................... 118

XI

Page 12: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 127-126

5.1. Kesirnpulan ................................................................................. 127

5.2. Diskusi ........................................................................................ 129

5.3. Saran .......................................................................................... 131

5.3.1. Saran Teoritis .................................................................. 131

5.3.2. Saran Praktis ................................................................... 132

DAFT AR PUST AKA

LAMPI RAN

XU

Page 13: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

DAFTAR TABEL

TABEL Ha la man

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subyek ..................................... GB

Tabel 4.2.1.A Riwayat Pernikahan M ............................................. 78

Tabel 4.2.1.B Gambaran Kepuasan Pernikahan M ...................... 80

Tabel 4.2.1.C Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kepuasan Pernikahan M ......................................... 83

Tabel 4.2.2.A Riwayat Pernikahan S ............................................. 94

Tabel 4.2.2.B Gambaran Kepuasan Pernikahan S ........................ 97

Tabel 4.2.2.C Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kepuasan Pernikahan S .......................................... 100

Tabel 4.2.3.A Riwayat Pernikahan E ............................................. 112

Tabel 4.2.3.B Gambaran Kepuasan Pernikahan E ....................... :113

Tabel 4.2.3.C Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kepuasan Pernikahan E ......................................... 11 G

Tabel 4.3.1 Analisis Antar Kasus:

Riwayat Pernikahan ................................................ 119

Tabel 4.3.2 Analisis Antar Kasus:

Gambaran Kepuasan Pernikahan ............................ 121

Tabel 4.3.3. Analisis Antar Kasus:

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan ..... 123

xm

Page 14: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

DAFTAR LAMPIRAN

Uunpiran 1 : Surat Pengtmtar Persetujuan

Lampiran 2 : Surat Pernyataan Persetujuan

Lampiran 3 : Lembar Obs~tvasi

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara

xiv

Page 15: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

BAB1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya orang mempunyai keinginan untuk menikah, karena dengan

menikah banyak kebutuhan pribadi yang dapat dipenuhi. Pemenuhan

kebutuhan psikologis adalah alasan terpenting untuk mennasuki pernikahan.

Kebutuhan psikologis ini diantaranya adalah kebutuhan akan adanya

companionship, kebutuhan untuk menerima dan memberijkan cinta kasih, dan

kebutuhan akan adanya komitmen.

Pernikahan adalah hubungan dyadic atau berpasangan antara seorang pria

dan seorang wanita, walaupun tidak menutup kemungkinan terdapat

pernikahan dalam budaya tertentu yang membolehkan poiigami. Pernikahan

adalah hubungan antara pria dan wanita yang diakui secara sosial, yang

menyediakan pemenuhan akan hubungan seksual, dapat mengasuh anak

secara sah, dan terdapat pembagian tugas di antara mereka (Duvall & Miller,

1985).

1

Page 16: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

2

Sejalan dengan perkembangan hidup manusia, ada tahap ketika seseorang

akan dihadapkan pada pernikahan, begitu juga dalam kehidupan seorang

wanita, karena tujuan sebagian besar wanita yang belum menikah adalah

pernikahan (Hurlock, 1980).

Tekanan dari orang tua atau lingkungan dapat menjadi tuntutan bagi seorang

wanita untuk segera menikah (Hurlock, 1980). Bisa saja karena tuntutan

tersebut, seorang wanita memilih menikah di bawah tangan, dengan alasan

pernikahan ini dianggap lebih mudah daripada pernikahan secara resmi. Hal

ini karena pernikahan di bawah tangan tidak harus mendaftar ke Pegawai

Pencatat Nikah atau ke Kantor Urusan Agama (KUA).

Nikah di bawah tangan yaitu pernikahan yang sah menurut Islam, karena

rukun nikahnya mencukupi, seperti wali, saksi, ijab dan qabu/, hanya saja

tidak tertulis secara resmi dan tidak diberitahukan (M. Fu'ad Syakir, 2002).

Dijelaskan dalam Undang- Undang Perkawinan (1989), Pasal 2 ayat (1) dan

Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang menegaskan:

"Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing­masing agamanya dan kepercayaannya itu", "Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan PP. No. 9 Tahun 1975 pasal 2 ayat (1) menyatakan "Pencatatan dari mereka yang melangsungkan perkawinan menurut agama Islam dilakukan oleh Pegawai Pencatat seba9aimana dimaksud

Page 17: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

3

dalam undang-undang Nomor 32 Tahun 1954 tentang pencatatan Nikah, talak dan Rujuk"

Pernikahan di bawah tangan sah secara hukum agama Islam. Namun, tidak

mendapat pengakuan resmi dari negara, sehingga tidak ada perlindungan

hukum negara jika terjadi masalah dalam pernikahan.

Mendapatkan ketentraman dan kasih sayang merupakan tujuan yang ingin

dicapai oleh setiap pasangan yang menikah untuk mewujudkan suatu

keluarga yang sakinah, mawaddah warrahmah (Sudarsono, 1991).

Tujuan pernikahan ini terdapat dalam Al-Quran surat Ar-Huum ayat 21:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Dalam hal pernikahan, Islam memberikan tuntunan kepada pemeluknya,

tuntunan tersebut lengkap dengan tata cara dan aturan-aturannya. Hal ini

Page 18: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

karena sesungguhnya pernikahan merupakan ketetapan lllahi atas segala

makhluk (M. Quraish Shihab, 1997). Hakikat ini ditegaskan dalam Al-Quran

Surat Adz-Dzariyat ayat 49:

"Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat kebesaran Allah."

Dalam pernikahan di bawah tangan, beragam alasan yang

4

melatarbelakanginya. Data dari hasil penelitian, alasan seseorang melakukan

pernikahan di bawah tangan, yaitu: faktor biaya/ekonomi f<arena tidak mampu

mengeluarkan biaya untuk mendaftarkan pernikahannya ke KUA yang

dianggapnya begitu mahal, faktor biologis dilakukan oleh orang yang tidak

dapat menahan hasrat biologisnya, faktor keluarga yang tidak mengenal

proses hukum negara yang harus dilakukan ketika seseorang melakukan

pernikahan, dan faktor lain-lain/poligami karena khawatir pernikahannya

tersebar luas, sehingga mereka mengurungkan niat untuk mendaftar

pernikahannya secara resmi ke KUA (Ai Tita Kusumawati, 2006).

Bila kita perhatikan, pernikahan di bawah tangan cenderung lebih banyak

dilakukan oleh mereka yang tidak ingin pernikahannya diketahui orang lain,

terutama para pria yang melakukan poligami. Bisa jadi karena kuatnya

Page 19: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

penolakan terhadap poligami merupakan salah satu alasan yang

melatarbelakangi seseorang menikah di bawah tangan.

Seperti yang sering diberitakan media massa tentang pemikahan di bawah

tangan yang dilakukan oleh Bambang Trihatmojo dengan Mayang Sari

sebagai istri kedua, yang akhirnya Bambang menceraikan istri pertamanya.

Ada juga Rhoma lrama dengan Angel Lelga sebagai istri muda, setelah

diketahui oleh masyarakat yang menimbulkan pro dan kontra pernikahan

mereka berakhir. Kasus lainnya yaitu Farhat Abbas suami dari Nia Daniati

yang menikahi Ani Muryadi secara di bawah tangan, pernikahan ini pun

berakhir dengan perpisahan, dan Farhat Abbas lebih memilih Nia Daniati

sebagai istri yang sah (Jalu, 2005). Jika dilihat dari kasus-·kasus yang

merebak di masyarakat, kebanyakan pernikahan di bawah tangan dilakukan

dengan sengaja agar tidak diketahui orang lain, dan pada akhirnya

perpisahan menjadi ujung dari pernikahan ini, kemungkinan tidak adanya

kepuasan memicu perpecahan dalam hubungan pernikahan.

5

Beragam alasan yang melatarbelakangi pernikahan di bawah tangan. Namun,

bukan berarti seseorang yang melakukan pernikahan di bawah tangan

dianggap melanggar hukum. Walaupun tidak melanggar hukum, tentunya ada

pihak yang dirugikan dalam pernikahan ini. Pihak wanita atau istri merasakan

dampak yang lebih berat, begitu juga dengan anak yang clilahirkan.

Page 20: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

6

Nikah di bawah memiliki dampak negatif terhadap status anak yang

dilahirkan. Berdasarkan Pasal 42 Undang-Undang Perkawinan (1989),

menyebutkan bahwa "Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau

sebagai akibat perkawinan yang sah." Sedangkan pemikahan di bawah

tangan adalah pernikahan yang tidak tercatat di KUA dan tidak diakui secara

hukum negara, sehingga di mata hukum negara status anak yang dilahirkan

dianggap sebagai anak yang tidak sah. Konsekuensinya, anak yang

dilahirkan dari pernikahan di bawah tangan, hanya mempunyai hubungan

perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya. Hal ini dijelaskan dalam pasal

selanjutnya yaitu pasal Pasal 43 ayat (1).

Kesulitan lain yang akan dialami oleh anak dari pernikahan di bawah tangan

adalah tidak dicatatkannya kelahiran anak, yang menjadi pengakuan dari

hukum negara atas kelahirannya dan merupakan hak dasar bagi anak

sebagai langkah pertama untuk mendapatkan perlindungan serta status

dalam hukum negara (lnayatul Anisah, 2005). Hal ini karena akte kelahiran

dibuat dengan menyertakan surat nikah orang tua, sedangkan pernikahan di

bawah tangan tidak tercatat secara resmi, se11a tidal< memperoleh surat

nikah, maka anak dari pernikahan ini tidak bisa membuat akte kelahiran. Akte

kelahiran biasanya selalu diminta untuk melengkapi administrasi sekolah, dan

untuk kepentingan administrasi lainnya.

Page 21: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

7

Seorang ayah dapat saja menyangkal bahwa anak dari hasil pernikahan di

bawah tangan yang dilakukan bukan anak kandungnya, karena asal-usul

seorang anak hanya dapat dibuktikan dengan akte kelahiran yang autentik,

yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang (Undang-Undang

Perkawinan No.1/1974 Pasal 55 ayat (1). 1989). Tidak adanya akte kelahiran

yang menunjukkan status anak, maka anak pun tidak dapat menuntut haknya

atas kewajiban orang tuanya, terutama dari ayahnya. ltu berarti anak tidak

berhak atas biaya kehidupan dan pendidikan, nafkah dan warisan dari

ayahnya karena ia tidak mempunyai status sebagai anak yang sah (lnayatul

Anisah, 2005).

Pernikahan di bawah tangan sah secara hukum agama Islam. Namun,

pernikahan ini tidak memiliki kekuatan hukum negara serta tidak dianggap

sah. Hal ini karena pernikahan tersebut dilakukan di luar pengetahuan dan

pengawasan pencatat nikah. Wanita yang menikah di bawah tangan secara

hukum negara tidak dianggap sebagai istri yang sah, serta tidak berhal< atas

nafkah dan warisan dari suami jika wanita tersebut ditinggal meninggal dunia

oleh suaminya. Selain itu, jika terjadi perceraian, istri tidak. berhak atas harta

gono-gini, karena secara hukum negara pernikahan tersebut tidak pernah

terjadi (Jalu, 2005).

Page 22: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

8

Ketika wanita berada di tengah-tengah masyarakat, secara sosial wanita

akan sulit untuk bersosialisasi, karena wanita yang melakukan pernikahan di

bawah tangan dianggap tinggal serumah dengan laki-laki tanpa adanya

ikatan pernikahan, atau sering juga disebut sebagai istri simpanan. Hal ini

karena tidak ada surat nikah yang membuktikan bahwa wanita tersebut telah

menikah {Jalu, 2005).

Dalam suatu pernikahan, seseorang ingin memperoleh kepuasan. Pada

setiap pernikahan memberikan tingkat kepuasan yang berbeda, dimana

kepuasan yang dirasakan satu pasangan belum tentu sama dengan

pasangan yang lain. Kepuasan pernikahan merupakan suatu pengalaman

subyektif, perasaan yang kuat, dan sikap yang didasarkan pada faktor dalam

individu yang mempengaruhi kualitas interaksi dalam pernikahan {Weiss,

2005).

Bagi wanita yang menikah di bawah tangan, kepuasan pernikahan menjadi

suatu hal yang dapat memperkuat ikatan pernikahannya. Hal ini terutama

dirasakan secara psikologis, meskipun secara hukum negara pernikahan ini

tidak memiliki kekuatan. Namun, dampak negatif yang timbul dari pernikahan

di bawah tangan dapat saja mempengaruhi kepuasan pernikahan pada

wanita.

Page 23: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

9

Pernikahan di bawah tangan dapat menjadi pernikahan yang rentan terhad~p

konflik. Hal ini karena tidak kuatnya ikatan pernikahan dengan tidak adanya

surat resmi. Masalah atau konflik akan selalu ada dalam setiap pernikahan.

Namun, dengan pengendalian konflik secara efektif pernikahan dapat

dianggap berhasil (Kazdin, 2000), sehingga seseorang da1pat merasakan

kepuasan pernikahan.

Kepuasan pernikahan yang ingin dicapai oleh setiap orang tidak muncul

dengan sendirinya, tetapi kedua hal tersebut harus diusahakan dan

diciptakan oleh individu yang ada dalam pernikahan. Dalam kepuasan

pernikahan faktor yang mempengaruhi yaitu: faktor personal, pemuasan

kebutuhan psikologis, anak, kehidupan seksual di dalarn pernikahan,

ekonomi, kebersamaan, interaksi yang efektif serta komunikasi yang baik,

hubungan dengan keluarga besar pasangan, penyesuaian penyelesaian

konflik dan pengambilan keputusan dalam pernikahan.

Walaupun menirnbulkan pro dan kontra di masyarakat, praktek pernikahan di

bawah tangan hingga kini masih banyak dilakukan. Bahkan sebenarnya tidak

sedikit wanita yang mengetahui "ruginya" jika melaksanakan pernikahan di

bawah tangan. Namun, tetap saja banyak yang bersedia rnelakukannya

dengan berbagai alasan. Padahal akibatnya bukan hanya ditanggung oleh

wanita, juga berimbas pada anak yang dilahirkan.

Page 24: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

10

1.2. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan penjabaran masalah yang terjadi dalam pernikahan di bawah

tangan dan kepuasan pernikahan, maka beberapa masalah yang ditetapkan

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan pernikahan di bawah tan~1an?

2. Bagaimana dampak pernikahan di bawah tangan terhadap istri, suami dan

anak?

3. Bagaimana riwayat pernikahan wanita yang menikah di bawah tangan?

4. Apa yang dimaksud clengan kepuasan pernikahan?

5. Bagaimana kepuasan pernikahan pada wanita yang menikah di bawah

tangan?

6. Bagaimana Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan pada

wanita yang menikah di bawah tangan?

1.3. Batasan dan Rumusan Masalah

1.3.1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tetap fokus pada masalah yang akan diungkap, maka pada

penelitian ini dibatasi pada permasalahan-permasalahan:

1. Kepuasan pernikahan adalah suatu pengalaman suby,ektif, perasaan yang

kuat, dan sikap dari semua yang didasarkan pada faktor individu yang

rnempengaruhi kualitas dari interaksi dalam pernikahan (Weiss, 2005).

Page 25: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

2. Nikah di bawah tangan adalah pernikahan yang sah menurut Islam,

karena rukun nikahnya mencukupi, seperti wali, saksi, ijab dan qabu/,

hanya saja tidak tertulis secara resmi dan tidak diberitahukan (M. Fu'ad

Syakir, 2002).

3. Wanita yang dimaksud adalah wanita yang menikah bawah tangan.

1.3.2. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana gambaran

kepuasan pemikahan pada wanita yang menikah di bawah tangan?

Secara lebih spesifik perumusan masalah yang ingin diketahui dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana riwayat pernikahan wanita yang menikah di bawah tangan?

2. Bagaimana kepuasan pernikahan pada wanita yang menikah di bawah

tangan?

11

3. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan pada

wanita yang menikah di bawah tangan?

Page 26: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

12

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada

perumusan masalah dalam penelitian, yaitu untuk memperoleh pengetahuan,

pemahaman dan hal-hal yang berkaitan dengan gambaran kepuasan

pernikahan pada wanita yang menikah di bawah tangan.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan dihasilkan pada penelitian ini yaitu:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini mempunyai manfaat sebagai pengembangan

ilmu pengetahuan dalam penelitian bidang psikologi, terutama Psikologi

Sosial.

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini mempunyai manfaat yaitu sebagai media

informasi mengenai kepuasan pernikahan, bagaimana kepuasan pernikahan

pada wanita yang menikah di bawah tangan, dan mengetahui hukum

pernikahan di bawah tangan, serta dampak-dampak pernikahan di bawah

tangan.

Page 27: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

1.5. Sistematika Penulisan

Berdasarkan Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi, Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2004), pembahasan penelitan ini

dibagi ke dalam lima bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BABIPENDAHULUAN

13

Secara keseluruhan, isi pendahuluan merupakan penjelasan-penjelasan yang

erat hubungannya dengan masalah yang di bahas. Pada bab ini berisikan

latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dari rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian baik secara teoritis maupun praktis serta

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka memuat berbagai sumber dari teori-teori yang berkaitan

dengan topik penelitian. Teori yang digunakan dalam pern~litian ini yaitu

pernikahan, kepuasan pernikahan, dan nikah di bawah tangan serta kerangka

berpikir.

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan secara terperinci bagaimana dan melalui pendekatan

apa penelitian akan dilakukan. Antara lain, jenis penelitian, teknik pemilihan

Page 28: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

14

subyek, pengumpulan data, prosedur penelitian, dan analisis data, serta kode

etik penelitian.

BAB IV PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

Bab ini terdiri dari tiga subbab. Subbab pertama membahas gambaran umum

subyek penelitian, subbab kedua membahas gambaran dan analisis kasus,

dan subbab ketiga membahas analisis antar kasus.

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini ada tiga hal yang perlu dikemukakan, yaitu kesimpulan yang

mengemukakan uraian gambaran dari jawaban masalah yang diteliti, diskusi

mengenai temuan-temuan dalam penelitian, dan saran untuk penelitian

lanjutan, baik teoritis maupun praktis.

Page 29: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

BAB2

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari empat subbab. Subbab pertama mernbahas pernikahan,

meliputi pengertian, alasan dan tujuan. Subbab kedua mE~mbahas kepuasan

pernikahan, meliputi pengertian, indikator dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan pernikahan, serta kepuasan pernikahan dalam

perspektif Islam. Subbab ketiga membahas nikah di bawah tangan, meliputi

pengertian, hukurn, sebab-sebab dan dampak nikah di bawah tangan.

Subbab keempat kerangka berpikir.

2.1. Pernikahan

2.1.1. Pengertian Pernikahan

lstilah "nikah" berasal dari bahasa Arab yang artinya berhimpun, sedangkan

menurut bahasa Indonesia adalah "kawin". Dewasa ini kerap kali dibedakan

antara "nikah" dengan "kawin", akan tetapi pada prinsipnya sama (Sudarsono,

1991).

Apabila ditinjau dari segi hukum, pernikahan adalah suatu akad suci dan

luhur antara pria dan wanita yang menjadi sebab sahnya status sebagai

15

Page 30: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

suami-istri dan dihalalkannya hubungan seksual dengan tujuan mencapai

keluarga sakinah, penuh kasih sayang, kebajikan dan saling menyantuni

(Sudarsono, 1991).

16

Menurut Duvall dan Miller (1985), "Marriage is the dyadle of pair relationship

between one man and one woman." Pernikahan merupakan suatu peristiwa

alamiah yang terjadi antara dua orang, yaitu antara pria dan wanita secara

berpasangan yang disebut hubungan dyadic.

Selanjutnya Duvall dan Miller (1985) mengatakan, " ... perhaps marriage can

be most accurately define as the socially recognized relationship between a

man and woman that provides for sexual relation, legitimizes childbearing,

and establishes a division of labor between spouses." Dalam pernikahan

selain adanya hak legal dalam membesarkan anak, juga berdapat pengakuan

sosial, legitimasi dalam hubungan seksual, dan adanya pembagian kerja

yang sesuai antara pasangan tersebut.

Menurut Bernard (dalam Santrock, 2002), pemikahan biasanya digambarkan

sebagai bersatunya dua individu, tetapi pada kenyataannya adalah

persatuan dua sistem keluarga secara keseluruhan dan peimbangunan

sebuah sistem ketiga yang baru.

Page 31: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

17

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pernikahan adalah

hubungan antara seorang pria dan wanita sehingga membentuk sistem

keluarga baru, serta menjadi sebab sahnya status sebagai suami-istri dalam

membesarkan anak dan dihalalkannya hubungan seksual dengan tujuan

mencapai keluarga sakinah, penuh kasih sayang, kebajikan dan saling

menyantuni.

2.1.2. Alasan dan Tujuan Pernikahan

Stinnet (dalam Turner & Helms, 1987) menyusun hal-hal yang umum

dikemukakan sebagai alasan dilangsungkannya suatu pernikahan, yaitu:

1. Commitment (Komitmen). Banyak orang menginginkan adanya

seseorang yang mau mendedikasikan dirinya pada pasangannya dengan

tulus. Pernikahan merupakan suatu ekspresi dari tipe cledikasi ini, dan

upacara pernikahan menjacli simbol clari komitmen ini.

2. One-to-one Relationship (Hubungan pribacli antara seseorang clengan

seseorang yang lain). Banyak inclividu yang menclambakan suatu bentuk

hubungan one-to-one yang bersifat intim clan berlangsung selamanya.

Banyak juga yang ingin hiclup bersama clengan seseorang untuk

menclapatkan clukungan secara emosional dalam bentuk afeksi, respek,

kepercayaan clan keintiman.

3. Companionship and Sharing (Persahabatan clan Berbagi). Pernikahan

menyecliakan kesempatan untuk menanggulangi kesepian clan

Page 32: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

18

pengasingan diri atau isolation, dengan potensi akan adanya

companionship (persahabatan) dan kesernpatan untuk berbagi aktifitas di

dalarn pernikahan tersebut. Riset rnenunjukkan bahwa sharing (berbagi)

rnerupakan sarana yang penting dari keseluruhan hubungan. Apabila

kebutuhan sarna-sarna terpenuhi dan ada saling rnernbagi aktifitas, rnaka

suatu hubungan rnenjadi lebih terintegrasi dan pasangan suarni-istri akan

rnendapatkan kepuasan yang lebih baik dalarn kehidupan rnereka.

4. Love (Cinta). Hidup banyak orang akan sernakin rnernuaskan apabila

rnereka rnenjadi berarti bagi orang lain. Banyak orang ingin rnendapatkan

seseorang yang akan rnernberi rnereka cinta yang tak bersyarat dan

rnereka dapat rnernbalas cinta tersebut. Pernikahan rnenawarkan

kesernpatan untuk rnernenuhi kebutuhan dasar akan cinta.

5. Happiness (Kebahagiaan). Adanya kebahagiaan dalarn berbagai fase

kehidupan sangatlah penting bagi setiap orang. Banyak orang

rnengharapkan pernikahan sebagai surnber kebahagiaan. Narnun, harus

disadari bahwa kebahagiaan tidak terletak pada institusi pernikahan,

rnelainkan pada orang-orang yang rnenjalaninya dan hal tersebut

tergantung pada cara rnereka berinteraksi di dalam hubungan tersebut.

6. Legitimization of sex and children (Pengesahkan hubungan seksual dan

anak). Pernikahan menyediakan persetujuan sosial dengan respek

terhadap suatu perilaku seksual. Pengesahan akan adanya anak juga

merupakan salah satu alasan untuk menikah.

Page 33: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Menurut Atwater (1983), kebanyakan orang pada saat ini cenderung

menikah karena alasan persahabatan dan untuk mencapai kepuasan

kebutuhan psikologis dibanding untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi dan

kebutuhan sosial, karena kebutuhan psikologis adalah alasan terpenting

untuk memasuki pernikahan. Dengan menikah orang akan memperoleh

tanggung jawab yang besar terhadap pasangannya, memberi dukungan

emosional dan rasa aman. Selain itu juga akan memperoleh cinta, kasih

sayang dan pemberian kebutuhan romantik dan kebersarnaan.

19

Tujuan pernikahan dimuat dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun

1974 BAB I Pasal 1 yang berlaku secara efektif sejak tanggal 1 Oktober 1975,

yaitu: "Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang

bahagia dan kekal berdasarkan ke-Tuhan-an Yang Maha Esa" (Undang­

Undang Perkawinan, 1989). Dari batasan ini jelaslah bahwa tujuan

pernikahan adalah kesatuan, dengan adanya ikatan lahir batin antara suami

dalam membentuk keluarga. Untuk itu suami istri perlu saling membantu dan

melengkapi agar masing-masing dapat mengembangkan kepribadiannya dan

kesejahteraan (Yuwana & Maramis, 1991).

Page 34: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

20

Tujuan pernikahan juga terdapat dalam Al-Quran surat Ar··Ruum ayat 21:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Tujuan penting lainnya menurut Atwater (1983) yaitu keterbukaan dan

fleksibilitas yang lebih besar dalam pernikahan, ini meliputi berbagai hal

seperti peran keluarga yang lebih fleksibel, karir keluarga, hubungan yang

erat dengan pasangan, kebenaran dan kejujuran dalam p1:irnikahan. Dalam

hubungan pernikahan, sebagian besar pasangan berharap untuk terus

tumbuh dan berkembang sebagai pribadi secara individual.

Dapat disimpulkan bahwa alasan dilangsungkannya suatu pernikahan adalah

untuk mengadakan komitmen agar terjalin suatu hubungan dengan

seseorang, sehingga dapat berbagi aktifitas dan kasih sayang guna

mendapatkan kebahagiaan, serta pengesahan terhadap hubungan seksual

dan anak.

Page 35: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

21

Tujuan dari pernikahan adalah membentuk keluarga yan~1 bahagia dan kekal

serta keterbukaan dan fleksibilitas dalam pernikahan. Sedangkan Agama

Islam menegaskan bahwa suami istri itu berada di dalam pergaulan yang sah

menurut hukum Islam untuk menjaga kehormatan dan martabat umat

manusia, mendapatkan keturunan yang sah, serta memperoleh ketentraman,

kenyamanan baik lahir maupun bathin, karena di dalam pernikahan penuh

dengan rasa kasih sayang.

2.2. Kepuasan Pernikahan

Lederer & Jackson (dalam Atwater, 1983) menggolongkan pernikahan

menurut dua dimensi: memuaskan-tidak memuaskan (sal'isfactory­

unsatisfactory) dan stabil-tidak stabil (stable-unstable).

Berbagai nama digunakan untuk mengidentifikasi kepuasan pernikahan,

yaitu: kebahagiaan pernikahan, kualitas pernikahan, suks13s pernikahan dan

penyesuaian pernikahan (Bird &Melville, 1994).

2.2.1 Pengertian Kepuasan Pernikahan

Kepuasan pernikahan berasal dari dua kata yaitu kepuasan dan pernikahan.

Dalam Kamus Lengkap Psikologi (Chaplin, 2006), kepuasan (satisfaction)

Page 36: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

24

subyektif, dalam hal ini berarti bahwa hal-hal yang membuat satu pasangan

merasa bahagia, belum tentu membuat pasangan lainnya merasa bahagia

juga.

2.2.2 lndikator Kepuasan Pernikahan

Pernikahan memberikan pengalaman dan implikasi yang berbeda-beda pada

suami dan istri (Thompson & Walker, dalam Santrock, 2002). Hal ini karena

sosialisasi antara wanita dan pria berbeda sejak masih kanak-kanak,

sehingga dalam pernikahan pun wanita dan pria mengalami hal yang

berbeda serta mendapatkan efek yang berbeda dari pernikahannya.

Mutu suatu pernikahan dikatakan tergantung pada interaksi antara pasangan,

yang dinilai tidak hanya oleh self-report, tetapi juga oleh pengamatan yang

dikendalikan (Weiss, 2005).

Lauer dan Lauer mengidentifikasi indikator kepuasan pernikahan (dalam

Baron & Byrne, 2003). lndikator kepuasan pernikahan ini merupakan

indikator yang digunakan dalam penelitian, yang selanjutnya menjadi rujukan

sebagai pedoman wawancara, yaitu:

Page 37: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

25

1. Persahabatan (friendship)

a. Menganggap pasangan sebagai teman baik

Pasangan dapat dianggap sebagai teman baik, yaitu dengan adanya

kerja sama dalam suatu hubungan yang bersifat suka rela (Abu Ahmadi,

1999).

b. Menyukai pribadi pasangan

Dalam pernikahan, kecenderungan seseorang memilih pasangan

yang memiliki kesamaan. Kita cenderung menyukai oran~t yang memiliki

kesamaan sikap, minat, latar belakang, termasuk kepribadian yang sama

dengan kita (Sears, et al., 1994). Namun, kesamaan bukanlah segalanya.

Ditemukan juga bahwa disposisi kepribadian yang spesifik berkaitan dengan

keberhasilan pernikahan. Kebutuhan-kebutuhan tertentu dari seseorang

dapat dipenuhi secara paling baik bukan oleh pasangan hidup yang serupa,

tetapi oleh seseorang yang dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan

tersebut (Baron & Byrne, 2005).

2. Komitmen (commitment)

a. Menganggap pernikahan sebagai komitmen jangka panjang

Banyak orang menginginkan adanya seseorang yang mau

mendedikasikan dirinya pada pasangannya dengan tulus. Pernikahan

merupakan suatu ekspresi dari tipe dedikasi ini (Stinnet, dalam Turner &

Helms, 1987).

Page 38: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

26

b. Menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang suci

lkatan pernikahan pada budaya kita dipandang sebagai ikatan yang

langgeng dan suci. Dalarn pernikahan seperti ini, rnasing-rnasing rnenjadi

rnilik pasangan hidupnya, kebutuhan pribadi agak diabail<an; tetap berusaha

rnempertahanl<an l<esatuan suarni-istri (Davidoff, 1991 ).

c. Menganggap suatu pernikahan penting sebagai stabilitas sosial

Pernil<ahan menyedial<an persetujuan sosial dengan respek terhadap

suatu perilaku seksual (Stinnet, dalam Turner & Helms, 1987).

3. Persamaan (similarity)

a. Mempunyai persamaan tujuan

Harapan yang berlebihan tentang tujuan dan hasil pernikahan sering

membawa kekecewaan yang menambah kesulitan penyesuaian terhadap

tugas dan tanggung jawab pernikahan (Hurlock, 1980). Untul< itu,

rnempunyai persamaan tujuan penting dalam pernikahan.

b. Mernpunyai persamaan dalarn rnenunjukkan l<asih sayang

Keluhan umum yang disampaikan wanita dalam suatu pernil<ahan

adalah bahwa suami mereka tidak peduli pada kehidupan ernosional mereka

dan tidak mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka sendiri, rnereka

harus rnembuat suami rnereka rnengatakan apa yang rnerel<a rasal<an dan

rnendorong mereka untuk terbuka. Pria seringkali menanngapi bahwa

mereka terbul<a atau mereka tidak mengerti apa yang diiniginkan istri rnerel<a

Page 39: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

dari dirinya. Wanita juga mengatakan bahwa mereka meinginginkan

kehangatan lebih banyak seperti halnya keterbukaan dari suami mereka

(Blumstein & Schwartz, dalam Santrock, 2002).

c. Mempunyai persamaan tentang kehidupain seksu~ll

Kehidupan seksual merupakan salah satu masalalh yang paling sulit

dalam pernikahan dan salah satu penyebab yang mengakibatkan

pertengkaran dan ketidakbahagiaan pernikahan apabila kesepakatan ini

tidak dapat dicapai dengan memuaskan. (Hurlock, 1980) ..

4. Perasaan positif (positive feeling)

a. Merasa pasangan menjadi lebih menarik

27

Cinta merupakan salah satu bentuk terpenting darii ketertarikan antar

pribadi. Hubungan cinta ini juga mendasari berlangsungnya pernikahan (Abu

Ahmadi, 1999).

b. Merasakan kebahagiaan bersama pasangan

Adanya kebahagiaan dalam berbagai fase kehidupan sangatlah

penting bagi setiap orang. Banyak orang mengharapkan pernikahan sebagai

sumber kebahagiaan. Namun, harus disadari bahwa kebahagiaan tidak

terletak pada institusi pernikahan, melainkan pada orang-orang yang

menjalaninya dan hal tersebut tergantung pada cara mereka berinteraksi di

dalam hubungan tersebut. Wanita yang menikah melaporkan mendapatkan

kebahagiaan lebih tinggi dibanding wanita yang masih sendiri. Tetapi, pada

Page 40: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

sisi lain mereka juga mengeluh ketidakbahagiaan yang lebih dalam

pernikahan dibanding para suami mereka (Atwater, 1983).

c. Merasa bangga akan prestasi pasangan

28

Apabila penyesuaian yang baik dilakukan, pasangan harus memenuhi

kebutuhan yang berasal dari pengalaman awal. Apabila orang dewasa perlu

pengenalan, pertimbangan prestasi dan status sosial agar bahagia,

pasangan harus membantu pasangan lainnya untuk memenuhi kebutuhan

tersebut (Hurlock, 1980).

Perlu penulis kemukakan bahwa indikator kepuasan pernikahan

menurut Islam secara dasar sebagaimana ditunjukkan di dalam Al-Quran

Surat Ar-Rum Ayat 21 yaitu kata 4-:}llJ ;< • .,1\ memberi pengertian bahwa

pernikahan menciptakan ketentraman lahir dan bathin antara suami dan istri

dalam kehidupan rumah tangga yang tentram, nyaman, damai dan sejahtera,

sebagai akibat terpenuhinya hak dan kewajiban suami··istri dengan baik.

2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan

Baik suami maupun istri mengembangkan karakteristik-k~irakteristik tertentu

yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya level kepuasan pernikahan

(Duvall & Miller, 1985). Karakteristik-karakteristik yang mendatangkan

kepuasan pernikahan dibagi menjadi dua:

Page 41: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

29

1. Karakteristik masa lalu (background characteristics)

a. Kebahagiaan dalam pernikahan orang tua

b. Tingginya level kebahagiaan ketika masa kanak-kanak

c. Tingkat disiplin yang tidak terlalu tinggi namun c:ukup tegas dengan

pemberian hukuman yang moderate

d. Adanya pendidikan seks yang memadai dari oran!! tua

e. Pendidikan minimal SMU atau sederajat

f. Masa perkenalan yang cukup sebelum berlanjut ke pernikahan

2. Karakteristik masa kini (current characteristics)

a. Adanya keterbukaan dalam mengungkapkan afeksi antara suami dan

istri

b. Adanya saling percaya dan keyakinan antara kedua belah pihak

c. Adanya persamaan antara suami dan istri (equalitarian), tidal< ada

pihak yang mendominasi pihak lain, keputusan dibuat bersama.

d. Adanya keterbukaan, kebebasan dalam berkomunikasi antara kedua

belah pihak baik secara emosional, sosial, maupun seksual

e. Hubungan seksual yang saling dinikmati kedua belah pihak

f. Adanya kebersamaan dalam kehidupan sosial (minat dan teman)

g. Adanya tempat tinggal yang relatif permanen

h. Penghasilan yang memadai

Page 42: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Duvall dan Miller (1985) menambahkan bahwa diantara dua macam

karakteristik tersebut, karakteristik masa kini merupakan faktor yang lebih

berpengaruh terhadap tercapainya kepuasan pernikahan.

Davidoff (1991) mengutarakan faktor penunjang kebaha~1iaan pernikahan

yaitu:

30

a. Taraf sosial ekonomi yang relatif tinggi. Dengan ta1raf sosial ekonomi

yang telatif tinggi orang tidak terlalu sering harus menghadapi frustrasi.

Bila salah satu menghadapi stres maka hal ini clapat menjadikan

beban dalam pernikahan.

b. Mempunyai orang tua yang bahagia. Bila mempunyai orang tua yang

bahagia berarti dia telah memperoleh guru yang baik. Anak-anak

dengan orang tua bahagia akan lebih mementingkan kedamaian.

c. Kebahagiaan pribadi. Orang yang selalu hidup dengan senang dan

ceria barangkali akan dapat hidup bersama dengan siapapun.

Sedangkan orang yang sudah cukup puas lebih menekankan pada

aspek positif meskipun pernikahannya dihadang dengan berbagai

kesulitan.

d. Jalinan kasih mesra yang lama dengan kedamaian. Hal ini bisa

menandakan bahwa masing-masing pihak saling rnengenal satu sama

lain dengan baik, dan selalu siap mengambil keputusan yang rasional

serta bertanggung jawab tentang seluruh masalah yang dihadapi.

Page 43: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

31

e. Pernikahan yang tidak terlalu muda. Orang yang sudah dewasa

biasanya tidak akan terlalu gegabah dalam mengambil keputusan atas

satu permasalahan, dan pernikahan yang tidak terlalu muda biasanya

diiringi keadaaan sosial ekonomi yang sudah lebih baik.

Kebahagiaan suami-istri dapat mereka rasakan tergantung pada kepuasan

dalam hubungan pernikahan. Ada empat hal yang paling umum dan paling

penting bagi terwujudnya kepuasan pernikahan yang dilakukan melalui

penyesuaian (Hurlock, 1980), yaitu:

a. Penyesuaian terhadap pasangan

Penyesuaian hubungan interpersonal dalam pernikahan lebih sulit dilakukan

dari bentuk-berituk hubungan sosial yang lain karena banyaknya faktor yang

mempengaruhi. Diantaranya adalah konsep tentang pasangan ideal,

pemenuhan kebutuhan, kesamaan latar belakang, adanya aktifitas atau hal

tertentu yang menjadi minat kedua belah pihak, kesamaan nilai-nilai yang

dipegang, konsep tentang peran, serta perubahan dalam pola hidup.

b. Penyesuaian seksual

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian seksual antara lain adalah

sikap terhadap seks, pengalaman tentang seks di masa lalu, keinginan atau

gairah seksual, pengalaman melakukan hubungan seks pra-nikah, sikap

Page 44: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

32

terhadap penggunaan alat-alat kontrasepsi, serta efek dari vasektorni pada

pria.

c. Penyesuaian keuangan

Ketersediaan maupun kekurangan uang mempunyai pen9aruh terhadap

penyesuaian pernikahan yang harus dilakukan seseoran(J. Situasi finansial

bisa membahayakan penyesuaian pernikahan dalam dua area penting.

Pertama, jika istri mengharapkan suami untuk berbagi beban kerja karena

istri mulai mengalami bum out dalam mengurusi rumah tangga. Kedua, jika

ada keinginan untuk memiliki barang-barang tertentu sebagai simbol

kesuksesan, dan suami tidak mampu memenuhinya.

d. Penyesuaian terhadap keluarga besar pasangan

Di dalam pernikahan, seseorang sekaligus juga mendapatkan sebuah

keluarga besar baru. Meskipun banyak yang mengidentifikasikan pernikahan

sebagai penyatuan dua individu, namun pada kenyataannya pernikahan juga

merupakan penyatuan dua keluarga secara menyeluruh (Santrock, 2002).

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian terhadap keluarga besar

adalah adanya stereotype mengenai anggota keluarga te1tentu, keinginan

akan independensi, kohesivitas keluarga, mobilitas sosial, perawatan

terhadap anggota keluarga yang lebih tua, serta adanya tanggung jawab

finansial terhadap keluarga.

Page 45: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Dari penyesuaian pernikahan di atas, Hurlock (1980) mengemukakan

beberapa kriteria dari penyesuaian pernikahan yang berhiasil:

a. Kebahagiaan suami dan istri

33

Suami dan istri yang bahagla memperoleh kepuasan peran yang mereka

jalankali dan dijalankan oleh pasangannya. Mereka juga mempunyai cinta

yang stabil dan matang antara keduanya, mempllnyai penyesuaian seksUal

yang baik, serta telah menerima perannya sebagai orang tua.

b. Hubungan yang baik antara orang tua dan anak

Adanya hubungan yang baik antara anak dan orang tua rnerefleksikan

penyesuaian pernikahan yang berhasil, sekaligus turut mienyumbang pada

keberhasilan penyesuaian pernikahan itu sendiri. Jika hubungan orang tua

dan l:lnak kurang begitu baik, suasana dalam rumah akan banyak diwarnai

oleh perselisihan, dimana pada akhirnya membuat penyesuaian pernikahan

menjadi sulit.

c. Adanya penyesuaian yang baik pada anal<

Anak-anak yang memiliki penyesuaian diri yang baik, disukai oleh teman­

temannya, berhasil dan bahagia di sekolah merupakan bukti dari

penyesuaian pernikahan dan peran orang tuanya yang berhasil dilakukan

dengan baik.

Page 46: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

34

d. Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat

Perbedaan pendapat di antara anggota keluarga yang tidak dapat dielakkan,

biasanya berakhir dengan salah satu dari tiga kemungkinan, yaitu: adanya

ketegangan tanpa pemecahan, adanya salah seorang yang mengalah demi

terciptanya perdamaian, atau masing-masing anggota keluarga berusaha

untuk memahami pendapat anggota keluarga yang lain. Untuk jangka

panjang hanya kemungkinan ketiga yang dapat menimbulkan kepuasan

dalam penyesuaian pernikahan, walaupun kemungkinan pertama dan kedua

dapat juga mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perselisihan yang

meningkat.

e. Kebersamaan

Jika penyesuaian pernikahan dapat berhasil maka keluari~a dapat rnenikmati

waktu yang digunakan untuk berkumpul bersama. Apabila hubungan

keluarga telah dibentuk dengan baik pada awal tahun pernikahan, rnaka

keduanya dapat mengikatkan tali persahabatan lebih erat lagi setelah

mereka dewasa, menikah dan membangun rumah tangga atas usahanya

sendiri.

f. Penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan

Dalam keluarga pada umumnya salah satu sumber perse~isihan adalah

seputar masalah uang. Berapapun jumlah pendapatan yang diterima oleh

Page 47: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

35

suatu keluarga, keluarga perlu mempelajari cara mengatur pengeluaran­

pengeluaran sehingga dapat menghindari terjadinya hutang dan dapat

menikmati kepuasan atas usahanya dengan cara yang S(~baik-baiknya,

daripada menjadi seorang istri yang selalu mengeluh kan9na pendapatan

suaminya tidak memadai. Bisa juga dia bekerja untuk membantu pendapatan

suaminya demi pemenuhan kebutuhan keluarga.

g. Penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan

Apabila suami istri mempunyai hubungan yang baik dengan pihak keluarga

pasangan, kecil kemungkinan terjadi perselisihan dengani mereka.

McGinnis (dalam Yuwana & Maramis, 1991), mengatakan bahwa setiap

pernikahan yang berhasil selalu mengandung sikap bersEidia melakukan dan

menghadapi hal-hal yang tidak kita sukai. Yang dimaksuclkan di sini ialah

bahwa bilamana terjadi perubahan-perubahan kebutuhan, hendaknya tiap­

tiap pasangan suami istri membicarakan lagi hubungan rnereka, bagaimana

cara mereka dapat saling memenuhi kebutuhannya, saling member! dan

menerima dalam kehidupan pernikahannya.

Berdasarkan teori dari Duvall dan Miller (1985), Hurlock ('1980), dan Davidoff

(1991) yang telah diuraikan sebelumnya, faktor-faktor yanig secara teoritis

mempengaruhi kepuasan pernikahan dapat disimpulkan ~;ebagai berikut:

Page 48: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

1. Faktor personal

2. Faktor pemuasan kebutuhan psikologis melalui hubungan interpersonal

3. Faktor anak

4. Faktor seksual

5. Faktor ekonomi/finansial (pendapatan, tersedianya tempat tinggal)

6. Faktor kebersamaan

7. Faktor interaksi yang efektif serta komunikasi yang baik

8. Faktor hubungan dengan keluarga besar pasangan

9. Faktor penyesuaian penyelesaian konflik dan pengambilan keputusan

dalam pernikahan

10. Faktor peran

2.2.4. Kepuasan Pernikahan dalam Perspektif Islam

36

Kepuasan pernikahan dapat disebut juga dengan kebahagiaan pernikahan.

Dalam Islam, kunci kebahagiaan pernikahan yaitu adanya keseimbangan

hak dan kewajiban antara suami dan istri. Hal ini karena jika hak dan

kewajiban itu seimbang atau sejalan, maka terwujudlah k1eserasian dan

keharmonisan dalam pernikahan, kebahagiaan semakin terasa dan kasih

sayang akan terjalin dengan baik (Sidi Nazar Bakry, 1993).

Oleh karena itu, antara suami dan istri harus mengetahui dan melaksanakan

kewajiban serta haknya masing-masing. Jika kewajiban sebagai suami atau

Page 49: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

37

istri dilaksanakan dengan baik, maka hak akan diterima oleh suami atau istri

(Sidi Nazar Bakry, 1993). Kewajiban dan hak suami-istri tersebut yaitu:

1. Kewajiban Suami terhadap lstri

a. Memperlakukan istri dengan cara yang baik dan bijaksana, yaitu

dengan menghargai serta menghormati hak-hal< istri.

Firman Allah SWT. dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 19:

"Dan bergaul/ah dengan mereka (istrimu) secara baik."

b. Jangan menyal<iti istri dan mensia-sial<annya, bail< jasmani maupun

rohani. Rasulullah Saw. bersabda:

"Cukup berat (dosanya) seseorang yang mensia-siakan apa yang menjadi tanggung jawabnya." (HR. Abu Daud)

c. Memberi nafkah sesuai dengan l<emampuan yang ada secara tulus

ikhlas. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.

,,,,.,... ,... ,,. ,,. ,., J. ,... ,,,

a.i~ ~ j# <\;>::G:.j o..lljj ~(, ·~ J ~~\ JAJI ~ ,....... ,,.,... ,,.,... ,...

Page 50: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

''Tidaklah menafkahkan seorang pria (suami) kepada rumah tangganya dan keluarganya dan anak-anaknya dan pembantunya, maka ha/ itu merupakan sedekah baginya." (H.R. Thabrani)

d. Membantu istri dalam melaksanakan pekerjaan rumah tangga.

38

"Dan /aki-/aki (suami) itu bertanggung jawab ates rumah tangganya." (H.R. Bukhari & Muslim)

e. Menjauhkan perasaan cemburu yang tidak pada tempatnya (cemburu

tahpa alasan).

,... ;;J ,,. "' 0 ,... ,... J. ,... ,... } J.

~_? ')II £.WI f:f'i ~ ~ ')' ;.s-_;;:. ll"lj .J.ft. ')' ;.s-~c .~_';;:. ,... ,... ,... ,,. ,...,. ,,.

,,. ((; .-: ,,

(_J'l...s- 011 o\Jj) .~ )'~ 0~lft,\ ~J

"Yang sebaik-baiknya kamu terhadap ke/uarganya dan saya (Muhammad) sebaik-baiknya di antara kamu bagi keluargaku -Tidaklah melnuliakan wanita kecuali orang-orang yang mulia, dan tidaklah menghinakan wanita kecuali orang-orang yang tercela." (H.R. lbnu Assakir)

f. Mengajari istri dan anak-anak tentang hukum-hukum agama, dan

memperingatkannya agar menjadi manusia-manusia yang baik serta

mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Firman Allah SWf. dalam Al-Quran Surat At-Tahrim ayat 6:

Page 51: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

39

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka . "

g. Bijaksana ketika timbul pertengkaran/perselisihan dalam rumah

tangga dan jangan cepat marah. Rasulullah Saw. bersabda:

"Berkata Nabi Muhammad Saw. - Janganlah engkau pemarah dan sorga untukmu." (Al-Hadist)

h. Menghormati orang tua dan keluarga dari pihak istri. Pada hakikatnya

orang tua istri itu adalah juga orang tua dari pihak suami begitu juga

sebaliknya.

2. KeWajiban lstri terhadap Suami

a. Setia dan patuh kepada suami, baik waktu senang maupun waktu

susah, dalam suka dan duka.

Firman Allah SWT. dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 34:

'Wanita yang sa/eh, ialah yang taat kepada Allah /agi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, sebagaimana Allah Te/ah memelihara dirinya."

Page 52: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

40

b. Berwajah cerah dan simpatik. Hindarilah bermuka masam dan sering

menggerutu atau suka cemberut.

,.. ,., ,.. ,... ,.., ,,. .... ,.. J.

~\.kl Lft./1 l~lj ,;_;:,::. ~)j te)I p l~I:;. (.-S'J~ ~ ,.. ,.. ,.. ,., ....

0 ,.. ,.. ,..

(tsWI olJJ) . .JG.j µ J ~ te'.c y\P blj ,,.,,., ,., ,.. ,,. ,..

"Sebaik-baiknya perempuanmu ialah; yang menggembirakan kepada engkau apabila melihatnya, dan patuh apabila disuruh, dan memelihara dirinya sendiri dan hartamu apabila engkau tidak di rumah." (H.R. Nasaai)

c. Janganlah bepergian tanpa izin suami. Bila ada suatu keperluan untuk

bepergian ke luar rumah, mintalah izin suami terlebih dahulu. Hal ini

dimaksudkan untuk menghindarkan fitnah-fitnah dan lain-lainnya.

"Dunia itu adalah tempat kesenangan (pethiasan) dan sebaik-baiknya pethiasan ialah wanita yang sha/ihah." (H.R. Muslim)

d. Memegang rahasia suami dan rumah tangganya. h~tri yang baik

tidaklah mau membuka rahasia suami dan rumah tangganya kepada

orang lain, karena hal itu memang dilarang oleh ajaran agama dan

akibatnya adalah dosa. lstri wajib memelihara kehormatan dirinya,

suaminya dan rumah tangganya. Simaklah sabda Hasulullah Saw. di

bawah ini:

Page 53: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

41

" ... Dan wanita itu adalah penggembala (penanggungjawab) atas rumah tangga suaminya dan anak-anaknya." (H.R. Bukhari & Muslim)

e. Pandai berhemat dan bijaksana dalam mengatur p1:irekonomian

rumah tangga. lstri yang bijaksana memiliki kemampuan untuk

mengatur kehidupan rumah tangganya, mampu memyesuaikan

dengan keadaan dan kemampuan suaminya.

,,,.. ,... 0 J ,,.. J 0 ,, 0 J .,,,,

(~w::.J-1) ,:::_,~ :::.i:J.:.J 0(, ,~ ~ 01 ,~JWI ~~ ~wl ,... ... ,, ,,.. ,,

"Wanita itu tiang negara, apabi/a wanita itu baik, maka baiklah ia dan jika wanita-wanitanya rusak, maka binasa/ah negara itu."

f. Memelihara hubungan kekeluargaan antara pihak suami dan pihak

istri. lstri yang baik selalu menjaga hubungan baik l<edua belah pihak.

g. Selalu menghargai pemberian suami.

Firman Allah SWT. dalam Al-Quran Surat Ibrahim ayat 7:

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Page 54: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

42

h. Tidak meninggalkan ibadah dan selalu hormat pada suaminya.

Rasulullah Saw. bersabda:

,.,. ,.,. ,,., 0 (fl ,,.

:;,;,_) ;. \;, ,;;,_J Lft,fi:':. C..::~j l~:..;_ o~:;.JI ..::..L,o bl , , ,

(})I olJJ) .it.JI ..:.j;c; ~JJ ~tb\j I ,

"Apabila seorang wanita melaksanakan shalat yang lima waktu dan berpuasa pada bu/an Ramadhan dan mem/ihara k•9hormatannya dan mematuhi suaminya, ia masuk sorga." (H.R. Al Bazar)

i. Mengurus rumah tangga dan mendidik anak. Hal ini sudah menjadi

fitrah bagi seorang wanita. Namun, pada hakikatnya adalah kewajiban

bersama antara suami dan istri.

"Mu/iakan/ah anak-anakmu dan didil</ah agar mereka beral<hlal< mu/ia." (Al-Hadist)

j. Berhati-hati terhadap fitnah. lstri yang baik tidaklah segera menerima

suatu fitnah (berita), kecuali diselidiki dan diperiksanya secara cermat

terlebih dahulu.

Firman Allah Swr. dalam Al-Quran Surat Al-Hujurnt ayat 6:

Page 55: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

43

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang jahat membawa suatu berita, maka periksa/ah dengan f1'3liti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."

k. Pandai membagi waktu dan memanfaatkannya

"Waktu itu bagaikan pedang, jika engkau tidak memotongnya, ia akan memotong engkau."

I. Selalu menjaga kebersihan dan kerapihan.

"Sesungguhnya Allah itu indah, Dia menyukai keindahan." (HR. Muslim mela/ui /bnu Abbas)

0 J,- .... /. ,,.

c...:.....l)-1) .0~~1 ~ ~lJ2.D1 , ,

"Kebersihan adalah bagian dari keimanan." (Al-Hadist)

Page 56: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

2.3. Nikah di Bawah Tangan

2.3.1. Pengertian Nikah di Bawah Tangan

Menurut M. Fu'ad Syakir (2002), nikah di bawah tangan adalah pernikahan

yang sah menurut Islam, karena rukun nikahnya mencukupi, seperti wali,

saksi, ijab dan qabul, hanya saja tidak tertulis secara n:ismi dan tidak

diberitahukan.

44

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pasal 2 ayat (2), "Tiap-tiap

pernikahan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku."

Pasal ini mewajibkan agar semua pernikahan dicatat. Nikah di bawah tangan

merupakan suatu pernikahan yang tidak menjalankan kewajiban dalam pasal

tersebut, itu berarti pernikahan tidak disertai adanya dokumen resmi. Bagi

umat Islam pencatatan pernikahan dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah

dari Kantor Urusan Agama (KUA) (Undang-Undang Perkawinan, 1989).

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa nikah di bawah

tangan adalah pernikahan yang sah secara hukum Islam, tetapi tidak

dicatatkan ke Pegawai Pencatat Nikah atau tidak terdaftar dan tidak sah

secara hukum negara.

Page 57: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

45

2.3.2. Hukum Nikah di Bawah Tangan

Nikah di bawah tangan hukumnya sah secara syariat kamna mencukupi

rukun dan syarat tatkala dilakukannya akad, akan tetapi tidak diakui secara

resmi jika ada pertikaian di hadapan hukum dalam permasalahan pernikahan,

begitu juga tidak diakui oleh pihak-pihak resmi lainnya sebagai sanclaran

pernikahan (M. Fu'ad Syakir, 2002).

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa nikah di bawah tangan adalah

pernikahan yang sah menurut Islam, karena rukun nikahnya mencukupi,

seperti wali, saksi, ijab dan qabu/, hanya saja tidak tertulis secara resmi clan

ticlak diberitahukan.

Pernikahan hendaklah diumumkan/diberitahukan. Begitulah yang dianjurkan

syariat Islam. Nabi saw. bersabda:

,,,. ... 0 J. ,,. <I! -;;

~j.9111 9P 1j;_;p(, ..G,-\:.:JI J ~1:,i;.;,-1) C ~;31 I~\ / ,,. ,,,. .... ,,., ,,.

.(:i..!J\.t:. if ($~ _rll o\JJ)

"Umumkanlah pemikahan dan jadikantah akad nikah itu <ii masjid, serta puku/lah rebana." (HR. at-Tirmidzi mela/ui Aisyah ra.).

Pernikahan yang dilakukan tanpa ada pemberitahuan/clirs1hasiakan para

ulama mempunyai pendapat yang berbeda. Imam Malik berpendapat bahwa

Page 58: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

46

penikahan ini termasuk pernikahan sini, yakni terlarang, s•edangkan Imam

Syafi'i dan Abu Hanifah menoleransi hal tersebut (M. Qurciish Shihab, 2006).

Selain sah secara agama hendaknya pernikahan juga sah secara hukum

negara, sehingga seorang warga telah mematuhi hukum niegara dengan

mengikuti undang-undang yang ada yakni dalam Undang-Undang

Perkawinan No. 1Tahun.1974 Pasal 2 ayat (1) (1989), yang menyatakan

bahwa "Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing­

masing agamanya dan kepercayaannya itu." Selanjutnya clalam ayat (2)

yang menyatakan "Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan

perundang-undangan yang berlaku." Berdasarkan pasal tersebut, suatu

pernikahan dapat dikatakan sah jika dilakukan menurut hukum agama atau

kepercayaan, serta pernikahan tersebut dicatat menurut undang-undang

yang berlaku.

Meskipun secara hukum Islam dianggap sah, namun pernikahan di bawah

tangan yang dilakukan di luar pengetahuan dan pengawasan Pegawai

Pencatat Nikah tidak memiliki kekuatan hukum negara dani dianggap tidak

sah di mata hukum negara.

Page 59: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

47

2.3.3. Sebab-Sebab Terjadinya Nikah di Bawah Tangan

M. Fu'ad Syakir (2002), menjelaskan tentang sebab-sebab terjadinya nikah

di bawah tangan, yaitu:

a. Kebanyakan laki-laki yang mencari cara pernikahan se•perti ini

dikarenakan ikatannya dengan beberapa keluarga dan beberapa istri

serta anak-anaknya, dan ia takut jika ketahuan akan menghancurkan

bangunan rumah tangganya.

b. Pandangan masyarakat yang kejam terhadap laki-laki yang beristri dua,

bahwa dia adalah laki-laki yang suka beristri dan mencari kenikmatan

dunia, hingga akhirnya pernikahan itu disembunyikan clari mata orang

ban yak.

c. Permasalahan intern keluarga, biasanya terjacli setelah anak-anak besar

dan kesibukan istri mengasuh anaknya, hal ini menimbulkan kebosanan

dan keletihan, hingga suami merasa butuh perempuan lain yang bisa

mengembalikan vitalitas dan semangatnya.

d. Sebagian laki-laki ada yang mempunyai akhlak mulia dan memiliki

kemampuan beristri dua, sementara istrinya yang ada ticlak bisa

memenuhi hasrat biologisnya, sehingga mendorongnya untuk

melaksanakan pernikahan seperti ini agar tidak jatuh kE~ dalam perbuatan

dosa.

e. Banyaknya kuantitas perempuan di sebagian masyara~:at Islam,

sementara laki-laki sedikit, hingga menjadi suatu hal yang urgen di suatu

Page 60: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

48

daerah, bahwa laki-laki semestinya beristri banyak, agar bisa menjauhkan

kedua belah pihak dari perbuatan yang dilarang Allah SWT.

Dilihat dari berbagai penyebab di atas, hal yang perlu dianalisa kembali

adalah sesungguhnya pernikahan dengan cara ini tidak memenuhi anjuran­

anjuran yang diarahkan oleh Islam yang semestinya dilakukan.

2.3.4. Dampak Nikah di Bawah Tangan

Nikah di bawah tangan berdampak sangat merugikan ba!Ji pihak wanita atau

istri dan anak baik secara hukum maupun sosiall. Telah diketahui

sebelumnya bahwa nikah di bawah tangan dilakukan secara hukum Islam

tanpa pencatatan hukum negara, dalam pernikahan ini pun tidak ada

pemberitahuan, sehingga tidak ada penyebarluasan beriita pernikahan yang

berfungsi menapik isu-isu negatif terhadap pasangan pria dan wanita - yang

sebenarnya telah menikah, tetapi diduga orang belum menikah sehingga

dinilai melakukan pelanggaran agama (M. Quraish Shihab, 2006).

Dampak secara hukum yaitu, jika suami meninggal dunia tanpa ada bukti

tentang pernikahannya dengan seorang wanita, ketika itu hak waris istri dan

anaknya akan hilang. Bisa juga jika terjadi perceraian hidup, sang suami

mengingkari hak-hak istri menyangkut nafkah atau harta bersama mereka

(M. Quraish Shihab, 2006).

Page 61: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

49

Tidak diakuinya pernikahan di bawah tangan secara hukum negara, memiliki

dampak negatif terhadap status anak yang dilahirkan. Hal ini karena

berdasarkan Pasal 42 Undang-Undang Perkawinan (1989). menyebutkan

bahwa "Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalarn atau sebagai

akibat perkawinan yang sah". Sedangkan nikah di bawah tangan adalah

pernikahan yang tidak tercatat secara resmi dan tidak diakui secara hukum

negara, sehingga di mata hukum negara status anak yan!l dilahirkan

dianggap sebagai anak tidak sah. Konsekuensinya, anak yang dilahirkan dari

pernikahan di bawah tangan ini, hanya mempunyai hubungan perdata

dengan ibunya dan keluarga ibunya, hal tersebut dijelaskan dalam pasal

selanjutnya yaitu pasal Pasal 43 ayat (1 ).

Selama hubungan dalam pernikahan berlangsung ham1onis, maka hal ini

tidak akan menjadi masalah. Namun, jika mulai terjadi perselisihan dah salah

satu pihak ingin mengadakan pemutusan hubungan ikatan pernikahan, maka

timbullah masalah. Bentuk masalah yang terjadi biasanya berhubungan

dengan status anak dan harta bersama yang diperoleh selama pernikahan.

Hal ini karena tidak dalam pernikahan di bawah tangan tidakmempunyai alat

bukti keabsahan pernikahan.

Dalam memahami hukum bagi masyarakat tertentu/awam mungkin agak sulit,

hal ini dikarenakan taraf pendidikan dan taraf ekonomi yang rendah. Bagi

Page 62: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

50

masyarakat ini, tidak melaksanakan hukum selama tidak membahayakan

bagi dirinya bukan merupakan suatu masalah. Begitu juga bagi sebagian

masyarakat tertentu yang menikah di bawah tangan, sebagian dari rnereka

bukan tidak mengetahui bahwa ada ketentuan hukum yang harus

dilaksanakan, tetapi karena kesadaran mereka yang rendah terhadap hukum.

Selain itu, karena sebagian dari mereka menganggap prosedur untuk

menikah melalui KUA begitu rumit dan biaya yang harus dibayar oleh mereka

cukup mahal.

Dengan melihat dampak-dampak yang ditimbulkan dari pE~rnikahan di bawah

tangan, Kompilasi Hukum Islam yang berlaku di lndonesi~1 mengharuskan

adanya pencatatan pernikahan demi terjaminnya ketertiban dan menghalangi

terjadinya persengketaan tanpa penyelesaian (M. Quraish Shihab, 2006).

2.4. Kerangka Berpikir

Ketika seorang wanita menikah, mereka menginginkan kepuasan dalam

pernikahannya. Tetapi status pernikahan dapat saja mempengaruhi

kepuasan pernikahan, seperti pada wanita yang menikah di bawah tangan,

karena pernikahan ini mempunyai dampak negatif terhadaip wanita atau istri

juga terhadap anak yang dilahirkan.

Page 63: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

51

Nikah di bawah tangan yaitu pernikahan yang sah menurut Islam, karena

rukun nikahnya mencukupi, hanya saja tidak tertulis secara resmi dain tidak

diberitahukan atau tanpa sepengetahuan pihak resmi (KUA). Dalam

pernikahan di bawah tangan, kemungkinan permasalahan yang akan

dijumpai berkaitan dengan status pernikahan tersebut yang tidak tercatat

secara resmi. Jika ada konflik ataupun pengingkaran tanggung jawab di

dalam keluarga, terutama dilakukan suami terhadap istri clan anak,

pernikahan tersebut tidak mendapatkan perlindungan hukum negara.

Masyarakat pun tidak mengetahui bahwa telah dilangsun~1kan suatu

pernikahan antara pria dan wanita, akibat ketidaktahuan masyarakat itu

dapat menimbulkan isu-isu negatif terhadap pasangan tersebut.

Kepuasan pernikahan merupakan perasaan subyektif yang diperoleh

pasangan yang menikah terhadap kualitas pernikahannya, sehingga

kepuasan pernikahan dirasakan berbeda pada setiap orang. Sementara itu,

kepuasan pernikahan yang ingin dicapai oleh setiap oran£1 tidak muncul

dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan dan diciptakan oleh setiap

individu.

Beragam alasan yang melatarbelakangi seorang wanita menikah di bawah

tangan. Kepuasan pernikahan yang dirasakan pun berbeda-beda, karena

banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan. Adapun faktor-

Page 64: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

52

faktor tersebut adalah faktor personal, pemuasan kebutuhan psikologis, anak,

kehidupan seksual di dalam pernikahan, ekonomi, kebersamaan, interaksi

yang efektif serta komunikasi yang baik, hubungan dengan keluarga besar

pasangan, penyesuaian penyelesaian konflik dan pengarnbilan keputusan

dalam pernikahan.

Wanita yang merasakan dampak negatif pernikahan di bawah tangan, jika

mempengaruhi kepuasan pernikahannya, kernungkinan wanita tersebut

merasakan ketidakpuasan dalam pernikahannya. Salah satu contohnya yaitu

akibat tidak ada pemberitahuan dalam pernikahan di bawah tangan

menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat, sehing!~a pasangan yang

menikah di bawah tangan dinilai melakukan pelanggaran hukum agama.

Sedangkan menganggap pernikahan sebagai suatu hal yang penting untuk

menjaga stabilitas sosial merupakan salah satu indikator kepuasan

pernikahan. Sebaliknya, jika dampak negatif pernikahan di bawah tangan

tidak mempengaruhi kepuasan pernikahan, maka wanita tersebut dapat

merasakan kepuasan pernikahan.

Page 65: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

53

Bagan Kerangka Berpikir·

Wanita

i Nikah di bawah tangan

Kepuasan pernikahan

Puas

Page 66: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari enam subbab. Subbab pertama membahas jenis penelitian.

Subbab kedua membahas subyek penelitian. Subbab ketiga membahas

teknik dan instrumen pengumpulan data. Subbab keempat membahas

analisis data. Subbab kelima membahas prosedur penelitian. Subbab

keenam mambahas kode etik penelitian.

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan Penelitian

Data yang hendak dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang

gambaran kepuasan pernikahan pada wanita yang menikah di bawah tangan.

lnformasi yang didapatkan berbentuk deskripsi yang memikankan pentingnya

konteks, setting, serta kerangka pemikiran subyek penelitian itu sencliri (Lexy

J. Moleong, 2004). Karena bersifat deskripsi, maka penuli:s berusaha untuk

menemukan makna yang berada di dalam ungkapan konsep tersebut,

54

Page 67: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

55

sehingga penelitian ini lebih sesuai jika menggunakan pendekatan kualitatif,

karena pendekatan kualitatif dapat digunakan untuk men~1ungkap, memahami,

memberi wawasan serta rincian yang kompleks tentang s13buah fenomena

yang baru sedikit diketahui (Strauss dan Corbin, 2003).

3.1.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah

fenomena khusus yang hadir dalam suatu konteks yan~1 teirbatasi (bounded

conteks) (Kristi Poewandari, 2001). Secara umum studi kasus merupakan

strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan

dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk

mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bila fokus

penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam

konteks kehidupan nyata (Yin, 2006).

Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah desain multikasus, yaitu

jika penelitian berisi lebih dari sebuah kasus tunggal dan s13tiap tempat bisa

menjadi subyek studi kasus individual (Yin, 2006).

Page 68: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

3.2. Subyek Penelitian

3.2.1. Karakteristik Subyek

56

Karkteristik subyek dalam penelitian ini yaitu wanita yang menikah di bawah

tangan. Sesuai dengan tempat tinggal subyek, penelitian dilakukan di dua

tempat, yaitu satu orang bertempat tinggal di Kelurahan Cilandak Barat,

Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, dan dua orang bertempat tinggal di

Kelurahan Gandul, Kecamatan Limo, Kota Depok.

3.2.2. Jumlah Subyek

Jumlah subyek dalam penelitian kualitatif tidak dapat ditentukan secara tegas

di awal penelitian. Beberapa peneliti menyarankan untuk lebih mementingkan

tercapainya "titik jenuh" dimana peneliti melakukan pengambilan sampel

teoritis akan terus menambahkan unit-unit baru dalam sarnpelnya (Sarantoks

dalam Kristi Poerwandari, 2001 ). Untuk penelitian ini ditetapkan jumlah

subyek terdiri dari tiga orang.

3.2.3. Teknik Pemilihan Subyek

Untuk memilih subyek yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka teknik

khusus yang digunakan dalam pemilihan subyek pada penelitian ini adalah

purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu subyek penelitian yang dipilih

Page 69: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

57

berdasarkan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang

telah ditetapkan.

3.3. Teknik dan lnstrumen Pengumpulan Data

3.3.1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pendekatan atau tipe penelitian studi kasus, metocle pengumpulan

data dapat dilakukan dari berbagai sumber dengan berag:am cara, bisa

berupa wawancara, observasi, maupun studi dokumen tertentu yang terkait

dengan kasus (Kristi Poerwandari, 2001 ).

Oalam penelitian ini, teknik pengumpulan data utama yan!J digunakan adalah

wawancara dengan observasi sebagai metode penunjang.

a. Wawancara

Salah satu sumber informasi studi kasus yang sangat penting ialah

wawancara. Wawancara merupakan sumber bukti yang esensial bagi studi

kasus, !<arena studi kasus umumnya berkenaan dengan urusan kemanusiaan.

Urusan-urusan kemanusiaan tersebut harus dilaporkan dan diinterpretasikan

melalui penglihatan pihak yang diwawancarai (Yin, 2006).

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui gambaran

kepuasan pernikahan pada wanita yang menikah di bawah tangan, dengan

Page 70: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

58

rnenggali inforrnasi diri subyek, rnaka wawancara yang a~~an dilakukan adalah

wawancara rnendalarn, serta terfokus untuk rnengarahkan pernbicaraan pada

hal-hal atau aspek-aspek tertentu dari kehidupan atau pengalarnan subyek,

dan rnenggunakan pedornan wawancara (Kristi Poerwandari, 2001).

Agar wawancara tidak rnenyirnpang dari tujuan penelitian, rnaka pedornan

wawancara yang akan digunakan disusun berdasarkan tujuan penelitian serta

dikaitkan dengan teori-teori yang terdapat dalarn kajian pustaka, berkaitan

dengan rnasalah yang diteliti dan digunakan sebagai pegangan bagi

pewawancara agar tetap pada tujuan penelitian yang berfungsi untul<

rnengingatkan akan topik-topik yang ingin digali serta apa yang belurn dan

sudah ditanyakan.

b. Observasi

Observasi disebut juga dengan pengarnatan, yang pentin~r dilakukan untuk

rnengarnati apakah ada faktor-faktor lingkungan tersebut yang dapat

rnernpengaruhi sikap dan perilaku yang ditarnpilkan serta inforrnasi yang

disarnpaikan subyek. Sedangkan yang kedua adalah observasi terhadap

subyek yang diwawancarai. Terhadap subyek dapat dilakukan faktor-faktor

paralinguistik yang disarnpaikannya, sebagai contoh intonasi dan keras

lernahnya suara subyek dalarn rnernberikan keterangan, p1snekanan pada

inforrnasi tertentu, saat-saat diam, gerak tubuh dan penampilan. Secara

Page 71: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

59

keseluruhan metode observasi ini berasumsi bahwa tingkah laku seseorang

mempunyai maksud. Dengan observasi diharapkan pene~iti dapat lebih

menangkap intensitas emosi subyek terhadap pengalama1n-pengalamannya

serta hal-hal yang tidak tercakup dalam inforrnasi verbal y·ang diberikan

subyek, sehingga dapat memperkaya data yang diperoleh.

3.3.2. lnstrumen Pengumpulan Data

a. Pedoman wawancara

Seperti yang telah disinggung, pedoman wawancara digunakan sebagai

pegangan bagi pewawancara agar tetap pada tujuan pemilitian juga

berfungsi untuk mengingatkan akan topik-topik yang ingin digali serta

memudahkan kategorisasi dalam melakukan analisis data. Pedoman ini

disusun berdasarkan konsep-konsep teoritis yang telah dibangun dalam

kajian pustaka.

Wawancara yang akan dilakukan bersifat mendalam dan terfokus dengan

menggunakan pedoman wawancara. Wawancara mendalam digunakan

ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan

subyek, secara utuh dan mendalam, dan wawancara terfolkus digunakan

ketika peneliti melakukan wawancara yang mengarahkan pembicaraan pada

hal-hal atau aspek-aspek tertentu dari kehidupan atau pengalaman subyek.

Page 72: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

60

Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan adalah untuk memperoleh

pengetahuan, pemahaman dan hal-hal yang berkaitan gambaran kepuasan

pernikahan pada wanita yang menikah di bawah tangan.

Dalam wawancara yang sesungguhya, pewawancara tidak perlu memberikan

pertanyaan secara urut dan ketat mengikuti pedoman wawancara, tetapi

diberikan peluang untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan subyek yang

dihadapi, mengembangkan pertanyaan dan melakukan probing untuk

memperjelas dan mengelaborasi jawaban subyek. Penggunaan kata-kata

pun tidak terlalu ketat dalam hal aturan bahasa, pendeknya fleksibilitas

ditekankan di sini (Lexy J. Moleong, 2004). Oleh karena itu, tidak tertutup

kemungkinan pedoman wawancara yang satu ke wawancara berikutnya. Hal

ini penting dalam usaha peneliti menjalin hubungan yang ll:>aik dengan subyek,

membangun rasa percaya subyek kepada peneliti, mempElrjelas pertanyaan

yang akan diajukan bilamana diperlukan, serta pada akhimya mendapatkan

informasi selengkap dan sedalam mungkin dari subyek sesuai dengan tujuan

penelitian.

b. Lembar observasi

Digunakan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting, dapat membantu

menerangkan lebih lanjut yang diperoleh atau berpengaruh terhadap

jalannya wawancara. Hal-hal yang dicatat meliputi setting, tempat wawancara

Page 73: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

61

berlangsung, lama wawancara, hal-hal yang terjadi selama wawancara yang

mungkin berpengaruh terhadap hasil wawancara, penampilan subyek secara

keseluruhan, respon subyek terhadap pertanyaan-pertanyaan dan cara

menyampaikan informasi.

c. Alat perekam

Agar memperoleh data yang lengkap dan akurat, maka digunakan alat

perekam sebagai alat bantu agar tidak ada data yang terlewatkan selama

wawancara, peneliti dapat berkonsentrasi pada apa yang ditanyakan tanpa

harus mencatat. Alat ini juga memudahkan peneliti mengulang kembali hasil

wawancara agar dapat diperoleh data yang utuh sesuai diengan apa yang

disampaikan subyek dalam wawancara. Hal ini berguna untuk meminimalkan

bias yang mungkin terjadi karena keterbatasan subyektifit:as. Alat perekam ini

digunakan dengan izin responden.

3.4. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah selanjutnya, yaitu mengolah hasil penelitian

menjadi suatu laporan. Analisis data adalah proses pengorganisasian dan

pengurutan data dalam pola, kategori dan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

Page 74: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

62

disarankan oleh Lexy J. Moleong (2004). Untuk itu dalam teknik analisis data,

langkah-langkah yang penulis ambil adalah:

1. Memindahkan hasil rekaman ke dalam transkip verbatim selama

pelaksanaan wawancara. Jawaban-jawaban yang diberikan oleh subyek

direkam dengan tape recorder hasil rekaman dipindahkan secara verbatim

ke dalam bentuk teks. Sistematika penulisan teks yano digunakan adalah

dengan memilah-milah hasil wawancara berdasarkan ipedoman

wawancara.

2. Data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara akan dianalisis

secara kualitatif yaitu menggambarkan data dengan kata atau kalimat

yang dipisah-pisahkan menurut kategori tertentu untuk memperoleh

kesimpulan dan gambaran secara umum.

3. Kemudian analisis dilakukan per kasus untuk melihat k:eunikan masing­

masing masalah yang dihadapi individu, dan dibuat ringkasan untuk

memudahkan melihat karakteristik khas pada masing-rnasing subyek.

Serta dilakukan analisis dengan berbagai pendekatan secara keseluruhan.

Pada tahap akhir semua data diinterpretasikan dengan bahasa yang

mudah dipahami.

Page 75: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

3.5. Prosedur penelitian

3.5.1. Tahap persiapan

1. Menghubungi calon-calon responden yang sesuai dengan karakteristik

subyek.

63

2. Menjelaskan mengenai penelitian dan meminta kesediaan untuk menjadi

responden.

3. Berdasarkan teori yang terangkum dalam kajian pustaka, membuat

kerangka wawancara dan menyusun pedoman wawancara sementara

yang berisi berbagai pertanyaan meliputi aspek-aspek yang terdapat

dalam kajian pustaka.

3.5.2. Tahap Pelaksanaan

1. Melakukan konfirmasi ulang kepada calon responden dan membuat janji

wawancara.

2. Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawanc:ara yang telah

dibuat.

3. Memindahkan hasil wawancara ke dalam bentuk verbatim tertulis.

4. Menshortir hasil wawancara untuk mendapatkan hasil yang relevan

dengan penelitian.

5. Melakukan analisis data sesuai dengan langkah-langkah yang dijabarkan

dalam metodologi penelitian.

Page 76: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

64

6. Membuat kesimpulan.

7. Membuat diskusi terhadap kesimpulan dan seluruh hasil penelitian.

8. Dengan memperhatikan hasil penelitian, kesimpulan dan diskusi yang

telah dilakukan, mengajukan saran-saran dan rekomendasi bagi penelitian

selanjutnya

3.6. Kode Etik Penelitian

Neuman mengutarakan prinsip dasar penelitian sosial yang etis (dalam Kristi

Poerwandari, 2001), yaitu:

1. Tanggung jawab etis ada pada peneliti

2. Peneliti tidak mengeskploitasi subyek penelitian atau mahasiswa untuk

kepentingan pribadinya

3. Bentuk-bentuk informed consent sangat diperlukan/din~komendasikan

4. Peneliti menjunjung tinggi jaminan pribadi, kerahasiaan, dan anonimitas

5. Peneliti tidak memaksa secara langsung ataupun terselubung, juga tidak

merendahkan subyek penelitiannya

6. Peneliti menggunakan cara terselubung hanya bila itu :sangat diperlukan,

dan selalu menyertainya dengan debriefing

7. Peneliti menggunakan metode-metode pengumpulan data yang sesuai

dengan topik penelitiannya

Page 77: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

8. Peneliti mendeteksi dan menjauhkan konsekuensi-konsekuensi tidal<

diinginkan dari subyek penelitiannya

9. Peneliti mengantisipasi dan mengambil langkah untuk mengatasi

kemungkinan-kemungkinan merugikan dari penelitian dan dari publikasi

hasilnya

10. Peneliti menyebutkan dengan jelas penyandang dana penelitiannya

11. Peneliti bekerjasama dengan lembaga berwenang bila1 melakukan studi

komparatatif

12. Peneliti menyampaikan secara terbuka detil dari desain saat

mempublikasikan hasil penelitiannya

13. Peneliti mengembangkan interpretasi yang memang konsisten dengan

data yang diperoleh

14. Peneliti menggunakan pendekatan metodologis yang dapat

dipertanggungjawabkan dengan baik, dan mengupayakan akurasi

15. Peneliti tidak mengadakan peneltian secara rahasia

65

Page 78: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

Bab ini terdiri dari tiga subbab. Subbab pertama membahas gambaran umum

subyek penelitian, subbab kedua membahas gambaran dan analisis kasus,

dan subbab ketiga membahas analisis antar kasus.

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subyek penelitian berjumlah tiga orang, dengan karakteri8tik yang sudah

ditentukan sebelumnya, yaitu wanita yang menikah di bawah tangan. Nama-

nama subyek penelitian ini sengaja disamarkan dengan inisial huruf. Hal ini

untuk menjamin kerahasiaan subyek sesuai dengan kode etik penelitian.

Gambaran ketiga subyek dalam penelitian, secara singkat disajikan dalam

bentuk tabel berikut ini:

Page 79: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

67

Tabel 4.1

Gambaran Umum Subyek

No. Nam a Ag a ma Usia Pendidikan Pekerjaa11 Lama

Pernikahan

30 Pembantu

1. M Islam thn

SD Rumah 4 tahun Tanq~

2. s Islam 32 SMP Pedagang 10 bulan

thn Savuran

3. E Islam 26

SMA Penyanyi

7 tahun thn Panggun~J

Penelitian dilakukan pada tanggal 1 sampai 3 Oktober sebagai wawancara

pertama dan 8 sampai 9 Oktober 2007 sebagai wawanr.ara kedua.

4.2. Gambaran dan Analisis Kasus

Uraian mengenai gambaran masing-masing kasus disajikan dalam bentuk

gambaran kasus yang terdiri dari riwayat pernikahan, gambaran kepuasan

pernikahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan,

serta analisis kasus.

4.2.1. Kasus M

M berusia 30 tahun. la berperawakan ramping dengan berat badan ± 46 kg

dan tinggi badan ± 160 cm. M cenderung berwajah oval, borkulit putih,

rambut lurus di bawah telinga. Pada saat wawancara, M menggunakan

Page 80: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

celana panjang berwarna hitarn, baju lengan pendek berwarna biru tua

dengan motif bunga berwarna putih dan terlihat tanpa make up.

68

Wawancara pertarna dilakukan pada hari Senin, 1 Oktober 2007, pukul 10.13

sarnpai 11.08 WIB dan wawancara kedua dilakukan pada hari Senin, 8

Oktober 2007, pukul 9.40 sarnpai 10.10 WIB. Kedua wawancara dilakukan di

ruang tarnu rurnah M.

Sehari sebelurn rnelakukan wawancara pertarna, penulis terlebih dahulu

rnerninta kesediaan M untuk diwawancarai. M rnenanyakan rnasalah yang

akan dibahas dalarn wawancara, setelah penulis rnenjelaskan, kernudian M

rnenyetujui dengan rnengatakan 'ya bo/eh."

Selarna wawancara M terlihat santai dan terbuka dalam rnenjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. M rnendengarkan clengan rnata lurus

ke arah penulis dan M rnenjawab pertanyaan langsung dengan nada suara

yang rendah.

M rnerniliki dua orang anak. Anak pertarna M yaitu perernpuan berusia 15

tahun dari suarni pertarna yang telah rneninggal dunia. Anak kedua M yaitu

laki-laki berusia tiga tahun dari suarni kedua. M rnenikah di bawah tangan

Page 81: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

69

dengan suami kedua. Mereka berbeda usia dua tahun. Saat ini suarni M

bekerja sebagai wiraswastawan di bidang pengobatan alternatif.

Gambaran Kasus

A. Riwayat Pernikahan

M menikah pada tahun 2003. M pertama kali bertemu dengan suaminya di

tempat kerja. Setelah berkenalan, mereka menjalani masa pacaran selama

satu tahun. Walaupun secara ekonomi pada saat itu belurn siap untuk

menikah, mereka memutuskan melanjutkan masa pacaran ke jenjang

pernikahan. Ketidaksiapan secara ekonomi ini menjadi salah satu alasan M

menikah di bawah tangan. Alasan lainnya yaitu karena pernikahan ini

merupakan pernikahan kedua bagi M. Setelah suami pertama M meninggal

dunia.

"Ya pengennya waktu itu kan apa maksudnya pengen nikah kantor, tapi karena kita udah ini udah kedua kalinya ya biar aja dah nikah di bawah tangan, ya lagi keuangan juga waktu itu be/um siap."

Walaupun sebenarnya M mempunyai keinginan untuk menikah secara resmi

di KUA, namun karena keluarga M mendukung dan ikut memutuskan

pernikahan ini, maka M memilih menikah di bawah tangan.

"Keluarga ya tahu, keluarga saya mutusin juga enggak saya sendiri. Tanggapan ke/uarga sendiri ya udah enggak apa-ap8t biarin gitu."

Page 82: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

70

Setelah suami pertama M meninggal dunia, M mempunya1i keinginan untuk

menikah lagi karena merasa membutuhkan teman dalam hidupnya. M juga

menganggap bahwa kebersamaan dengan suami merupakan suatu hal yang

penting, dimana jika bersama suami M dapat memenuhi kebutuhannya, M

juga dapat berbincang-bincang dengan suami, mencurahlcan isi hatinya.

"Karena kita butuh dia (suami), kita butuh teman ngobrol, butuh sega/a­galanya."

M mengetahui bahwa nikah di bawah tangan merupakan pernikahan yang

sah secara hukum agama, tetapi tidak mempunyai kekuatan hukum negara.

Hal ini membuat M merasakan ketakutan dan penyesalan karena menikah di

bawah tangan, terutama dampaknya terhadap anak. Karena nikah di bawah

tangan tidak mempunyai surat nikah dari KUA, maka anak dari pernikahan ini

pun tidak mempunyai akte kelahiran yang dibutuhkan ketil<a anak mulai

memasuki masa sekolah.

"Kita kan ngerasain takut, kalo di bawah tangan kan enggak ada kekuatan gitu ... , kalo kantor kan ada kekuatan. Buat cli anak kita juga kan entar dia ada apa-apa gitu, kayak kalau dia mau masuk sekolah gitu, kalau nikah di bawah tangan kan susah juga, enggak ada jaminan." "Ya ... ada penyesalan juga sih nikah di bawah tangan, /agi anak kita juga kesian, jadi mo bikin akte tuh enggak bisa kan harus ada surat nikah, jadi enggak bisa karena enggak punya surat nikah, makanya sayang gitu."

Page 83: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

B. Gambaran Kepuasan Pernikahan

1. Persahabatan (friendship)

a. Menganggap pasangan sebagai teman baik.

Aktifitas dalam keluarga M salah satunya adalah melak.ukan pekerjaan

rumah tangga. Semua pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh M atas

keinginannya.

"Enggak ada, kebanyakan saya ngerjain sendiri, ya karena apa ya ... karena saya pengen sendiri."

b. Menyukai pribadi pasangan.

M menyukai sifat baik dari suaminya yang pengertian dan penyabar.

"Kala dia sih ngertiin kita, ya sabar dia, kalo saya marah paling dia diem."

2. Komitmen (commitment)

a. Menganggap pernikahan sebagai komitmen jangka panjang.

Menurut M, jika saat ini mendaftarkan pernikahannya ke KUA itu sudah

terlambat, karena kalaupun dapat membuat surat nikah, Ml tidak bisa

membuatkan akte kelahiran anaknya yang kini telah berusia tiga tahun.

"Tapi mo bikin (surat nikah) juga udah terlambat ini dia (anak) enggak terdaftar, maksudnya enggak masuk, nama dia enggak masuk, tahunnya enggak bisa sama ama tahun dia (anak) /ahir."

71

"Ada niatan nikah ke kantor tapi kalo ini (anak) enggak masuk kayaknya susah juga."

Page 84: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

72

b. Menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang suci.

Pernikahan bagi M adalah karena kebutuhan akan adanya teman hidup.

''Arti berumah tangga karena kita butuh teman hidup gitu."

c. Menganggap suatu pernikahan penting sebagai stabilitas sosial.

M tidak menyukai kebiasaan suaminya yang sering keluar malam bahkan

sampai pagi. Namun, ketika ada masalah M selalu mernbicarakan langsung

dengan suaminya. M berusaha memberikan nasehat kepada suaminya agar

merubah sifat buruknya. Jika suaminya tidak berubah, M tidak dapat berbuat

apa-apa, hanya diam dan berharap suaminya dapat memyadari perilakunya

yang buruk. M tidak ingin terjadi keributan. Meskipun M merasakan

kekesalan, M tidak ingin mengalami kegagalan dalam pernikahannya,

"Dia sering keluar malem ... pulang pagi, yang saya enggak suka. Kita udah bilang kalo bisa mah dirubah, kalo enggak bisa yah apa boleh buat. Ya kesel kalo enggak ngerti juga, udah diemin aja emang udah wataknya begitu, entar juga bisa berubah sendiri. Ha!fapan saya, ya ini ... semoga dia menyadari apa yang dia perbuat, jangan sampe tua kayak gitu, jangan ribut terus. Kita kan enggak mau gaga/."

3. Persamaan (similarity)

a. Mempunyai persamaan tujuan.

Setelah empat tahun menikah, M sebenarnya mempunyai rencana untuk

memperkuat ikatan pernikahannya dengan mendaftar ke KUA. Hal ini juga

didukung suaminya.

"/ya ada rencana nikah kantor. Suami juga ngedukunfJ kita nikah kantor."

Page 85: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

""~u•n UTAMA HillAfATllLUUI JAIUUITA

b. Mernpunyai persarnaan dalarn rnenunjukkan kasih sayang.

73

Dalarn rnengungkapkan kasih sayang kepada suarninya, 1111 berusaha untuk

rnenyenangkan suarni. Salah satu caranya adalah dengan rnenyediakan kopi

di waktu pagi sebagai tanda perhatiannya terhadap suarni.

"Ya ... bikinin kopi kalo pagi gitu, bikin dia seneng."

Sedangkan M rnerasa bahagia jika ia dirnanja oleh suaminya dengan kata-

kata yang rnanis.

"Ya ka/o dia nyenengin saya, kalo saya dimanja saya seneng, kalo dia ngomongnya manis."

c. Mernpunyai persarnaan tentang kehidupan seks.

Dalarn kehidupan seksual, M dan suarni tidak rnengalarni harnbatan. M

rnerasakan kepuasan dalarn rnenjalani hubungan seksual, begitu juga

dengan suarninya.

"Selama ini sih enggak ada hambatan, ya saya sih puas aja, suami juga keliatannya begitu."

4. Perasaan positif (positive feeling)

a. Merasa pasangan rnenjadi lebih rnenarik.

Setelah rnenikah, M rnenganggap suarninya tidak lebih rnemarik daripada

ketika pacaran.

"/ya sama aja enggak melebihi dari sebelumnya."

Page 86: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

74

b. Merasakan kebahagiaan bersama pasangan.

M dan suami beserta anak-anaknya biasa mengisi waktu luang dengan pergi

bersama ke tempat yang mereka sukai. M dapat merasakan kebahagiaan

jika dapat berkumpul bersama anak dan suaminya.

"Keluar ja/an-jalan ama anak juga, kemana aja yang bikin santai. Ya bahagia ya kalo lagi kumpu/ sama-sama."

c. Merasa bangga akan prestasi pasangan.

M menganggap suaminya sudah menjalankan tugas sesuai dengan yang

diharapkan, yakni dengan mencukupi kebutuhan

"Suami ya ... bekerja nyari du it nyari nafkah buat anak-istri, ya semua udah sesuai. Ya baik, ya ... maksudnya mencukupi s1~mua kebutuhan."

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan

1. Faktor Personal

Sifat positif dari suami M yaitu pengertian dan penyabar. Sedangkan sifat

negatif suaminya yaitu kebiasaan keluar malam.

"Kato dia sih ngertiin kita, ya sabar dia, kalo saya m~1rah paling dia diem. Yang enggak seneng itu ke dia, dia tuh ini ya pulang pagi itu yang saya enggak suka, itu di disitu."

2. Faktor Pemuasan Kebutuhan Psikologis melalui Hubungan Interpersonal

M menyatakan suasana kemesraan dengan suami terjalin dengan

pengungkapan kasih sayang melalui komunikasi verbal maupun non verbal.

Dalam mengungkapkan kasih sayang terhadap suaminya, M berusaha untuk

Page 87: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

75

menyenangkan suami dengan cara menyediakan kopi di waktu pagi dan

suami M memanjakannya dengan kata-kata manis.

"Ya ... bikinin kopi kalo pagi gitu, bikin dia seneng." "Ya kalo dia nyenengin saya, kalo saya dimanja saya seneng, kalo dia

ngomongnya manis."

3. Faktor Anak

Anak mempunyai arti yang sangat penting, karena anak bagi M adalah masa

depan. M berharap agar anaknya dapat menjadi anak yang berguna dan

patuh terhadap orang tua ..

"Bagi saya anak itu penting gitu, karena anak sebagai masa depan saya." "Semoga biar jadi anak yang berguna, ama orang tua enggak ngebantah, ya gitu aja."

4. Faktor Seksual

Dalam kehidupan seksual M dan suami tidak mengalami hambatan. M

merasakan kepuasan dalam hubungan seksual, begitu juga dengan

suaminya.

"Se/ama ini sih enggak ada hambatan, ya saya sih puas aja, suami juga keliatannya begitu."

5. Faktor Ekonomi/Finansial (pendapatan, tersedianya tempat tinggal)

Saat ini M dan suami beserta anak menempati rumah mililc sendiri yang baru

direnovasi sehingga rumahnya terlihat lebih besar dan rapih.

Page 88: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

75

menyenangkan suami dengan cara menyediakan kopi cli waktu pagi dan

suami M memanjakannya dengan kata-kata manis.

"Ya ... bikinin kopi kalo pagi gitu, bikin dia seneng." "Ya kalo dia nyenengin saya, kalo saya dimanja saya seneng, kalo dia

ngomongnya manis."

3. Faktor Anak

Anak mempunyai arti yang sangat penting, karena anak bagi M adalah masa

depan. M berharap agar anaknya dapat menjadi anak yan![l berguna dan

patuh terhadap orang tua ..

"Bagi saya anak itu penting gitu, karena anak sebagai masa depan saya." "Semoga biar jadi anak yang berguna, ama orang luat enggak ngebantah, ya gitu aja."

4. Faktor Seksual

Dalam kehidupan seksual M dan suami tidal< mengalami hambatan. M

merasakan kepuasan dalam hubungan seksual, begitu juga dengan

suaminya.

"Selama ini sih enggak ada hambatan, ya saya sih puas aja, suami juga keliatannya begitu."

5. Faktor Ekonomi/Finansial (pendapatan, tersedianya ternpat tinggal)

Saat ini M dan suami beserta anal< menempati rumah milik sendiri yang baru

direnovasi sehingga rumahnya terlihat lebih besar dan rapih.

Page 89: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

76

Tingkat ekonomi keluarga M tergolong cukup, dalam arti dapat memenuhi

semua kebutuhan. Hal ini karena M dan suami masing-masing mempunyai

penghasilan. Penghasilan yang diperoleh suami M digunakan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, sedangkan penghasilan yang diperoleh M

ditabung, sehingga M mempunyai simpanan uang untuk hari depan.

"Ya baik, kalo uang yang saya dapet saya tabung, kalo ini suami untuk makan untuk kebutuhan sehari-hari."

6. Faktor Kebersamaan

M dan suami beserta anak biasa mengisi waktu luang dengan pergi ke

tempat yang disukai. M merasakan kebahagiaan jika berkumpul bersama

anak dan suami.

"Ke/uar jalan-jalan ama anak juga, kemana aja yang bikin santai. Ya bahagia ya ka/o lagi kumpul sama-sama."

7 Faktor Komunikasi

Komunikasi antara M dan suami dapat berjalan dengan lancar dan terbuka.

"Kato saya ada apa-apa, misalnya ada perlu gitu ya ngomong /angsung biar je/as. Sama ama suami saya juga gitu.

8. Faktor Hubungan dengan Keluarga Besar Pasangan

Hubungan antara M dengan keluarga besar pasangan berjalan dengan baik,

meskipun jarang bertemu karena jarak yang jauh dengan lkeluarga pasangan.

"Saya juga baik dengan ke/uarga suami, cuman karena jauh jadi jarang berhubungan, soa/nya kan ke/uarga suami jauh di kampung."

Page 90: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

9. Faktor Penyesuaian Penyelesaian Konflik dan Pengarnbilan Keputusan

M rnernilih rnenyelesaikan rnasalah yang ia hadapi dengan cara berbicara

langsung dengan suarninya. M juga rnengatakan, dalam pengarnbilan

keputusan dilakukan dengan rnusyawarah bersarna suarnii.

"Kato ada apa-apa yang harus diputusin yang kita ngomong sama­sama."

10. Faktor Peran

77

Peran yang dijalankan suarni telah sesuai dengan harapan M, yakni dengan

rnencukupi kebutuhan.

"Su a mi ya ... beketja nyari du it, nyari nafkah bu at anak istri, ya semua udah sesuai. Ya baik, ya ... maksudnya mencukupi semua kebutuhan."

Analisis Kasus

A. Riwayat Pernikahan

Tabel 4.2.1.A

Riwayat Pernikahan M Ekonorni

Alasan Pernikahan kedua

Dukungan dari keluarga

Tujuan Mendapatkan ternan hidup

Ketakutan dan penyesalan

Darnpak yang dirasakan rnenikah di bawah tangan berkaitan dengan anak

Page 91: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

78

Alasan M untuk rnenikah di bawah tangan yaitu keadaan 1:ikonorni yang

belurn siap. Selain itu, karena pernikahan ini rnerupakan yang kedua bagi M,

serta dukungan dari keluarga rnernperkuat M untuk rnenikah di bawah

tangan.

Ketika M rnenikah untuk kedua kalinya, M berharap dapat rnerniliki teman

dalarn hidup yang dapat berbagi dengannya. Tujuan pernikahan adalah

kesatuan, dengan adanya ikatan lahir batin antara suami dalam membentuk

keluarga, sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan No. 1Tahun1974

BAB I Pasal 1. Untuk itu suami-istri perlu saling rnembantu dan melengkapi

agar rnasing-masing dapat mengernbangkan kepribadian dan kesejahteraan

(Yuwana & Maramis, 1991).

Dampak negatif menikah di bawah tangan yang dirasakan M yaitu

penyesalan M, karena menikah di bawah tangan tidak merniliki kekuatan

hukum negara. Hal lain yang dirasakan M yaitu khawatir anaknya akan sulit

dalarn pendaftaran sekolah. Hal ini karena anaknya tidak rnerniliki akte

kelahiran yang harus disertakan ketika resgistrasi sekolah. Anak M tidak

rnerniliki akte kelahiran karena tidak ada surat nikah dalarn pernikahan di

bawah tangan orang tuanya. Menurut Stinnet (dalam Helms & Turner),

pengesahan terhadap anak merupakan salah satu alasan pernikahan. Anak

Page 92: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

79

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan

(Hurlock, 1980).

B. Gambaran Kepuasan Pernikahan

Tabel 4.2.1.B

lndikator Kepuasan Pernikahan

Menganggap pasangan

Persahabatan sebagai teman baik

(friendship)

Menyukai pribadi pasangan

Menganggap pernikahan sebagai komitmen jangka

panjang

Komitmen Menganggap pernikahan (commitment)

sebagai sesuatu yang suci

Menganggap suatu pernikahan penting sebagai

stabilitas sosial

Persamaan Mempunyai persamaan (similarity) tujuan

Mempunyai persamaan dalam menuniukkan kasih

sayang

M Tidak a,da kerja sama

dalam i!lldifil£1~. ~eluarga yaitu tidak ada

pernba~ian.•.tqgas·~al~.m • oeke.tl!!an• rumahtanaaa

Men~1anggap suami sebagai seorang yang

penoertian dan penvabar I Tidi!lk.ada\usaha. . · .... I

irJi9n&aff~rJ{~h .. · ....... ·. I

pel'lik~1na,nnya src,ara.. .·· 1

\ l"e.srryi•~a.t~f!a> / .· ·.·· m~n~'pgg~p~q~ah >

. •· .·. • .. · ... · Jerlambat • • < Menganggap pernikahan

untuk: mendapatkan teman hidup

Menyel1esaikan masalah dengan cara berbicara

langsung dan memberikan nasehat

kepada suami Subyek dan suami

mernpunyai keinginan untuk menikah secara resrni, walaupun tidak disertai dengan usaha

Subyek menunjukkan kasih savang dengan

t1ngkah laku non verbal, sedangkan suami

Page 93: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

80

dengan tingkah laku verbal

Mempunyai persamaan Ticlak ada hambatan

dalam kehidupan seksual

Merasa pasangan menjadi Menganggap suami tidak

lebih menarik • lebih nierlarik daripada . .· ketika pacaran. ·

Perasaan Merasakan kegembiraan Mengisi waktu luang

positif bersama pasangan dengan pergi bersama ke tempat yang disukai (positive

Menoanggap suami feeling) Merasa bangga akan

sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan

prestasi pasangan yang diharapkan, dengan

mencukupi kebutuhan

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ada empat hal yan~1 dirasakan M yang

tidak memenuhi indikator kepuasan pernikahan. Pertama yaitu dalam

aktifitas keluarga tidak ada pembagian pekerjaan rumah tangga, M

mengatakan pekerjaan rumah tangga semua dilakukan oleh M atas

keinginannya sendiri. Adanya kerjasama secara sukarela menunjukkan

pasangan sebagai teman baik (Abu Ahmadi, 1999). lstri biasanya melakukan

pekerjaan rumah tangga lebih banyak daripada suami. Ketidakadilan yang

dipersepsikan mengenai pembagian tugas diasosiasikan dengan konflik dan

ketidakpuasan pernikahan (Grote & Clark, dalam Baron & Byrne, 2005).

Namun, pada kenyataannya, bagi wanita pekerjaan rumah tangga berkaitan

erat dengan cinta dan merupakan bagian dari hubungan keluarga. Hal ini

memiliki makna yang kompleks clan saling bertentangan (Marshall & Banett,

Page 94: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

dalam Santrock, 2002). Sebagian besar perempuan seringkali menikmati

merawat kebutuhan orang yang mereka cintai dan menja1~a agar aktifitas

keluarga terus berlangsung.

81

Kedua yaitu tidak ada usaha M untuk memperkuat ikatan pernikahan dengan

mendaftarkannya secara resmi ke KUA, karena menurutnya sudah terlambat.

Pernikahan yang tidak tercatat secara resmi, tidak diakui jika ada pertikaian

di hadapan hukum dalam permasalahan pernikahan, begitu juga tidak diakui

oleh pihak-pihak resmi lainnya sebagai sandaran pernikahan (M. Fu'ad

Syakir, 2002).

Keempat yaitu, M tidak merasakan ketertarikan yang lebih terhadap

suaminya. la merasakan suaminya sama seperti ketika pacaran.

Dapat disimpulkan bahwa M cukup merasakan kepuasan pernikahan. Hal ini

bisa dilihat secara kuantitatif dari sebelas indikator hanya tiga indikator yang

tidak mendukung kepuasan pernikahan. ltu berarti lebih banyak indikator

yang mendukung kepuasan pernikahan M.

Page 95: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

82

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan

Tabel 4.2.1.C

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi 1111

Kepuasan Pernikahan Sifat positif dari suami yaitu

Faktor Personal pengertian dan sabar dan sifat

negatifnya yaitu ~tebiasaan keluar ma lam

Faktor Pemuasan Kebutuhan Pengungkapan kasih sayang melalui Psikologis melalui Hubungan komunikasi verbal maupun non

Interpersonal verbal Anak mempunyai arti sangat penting

Faktor Anak dan berharap agar menjadi anak yang berguna dan patuh terhadap

oranq tua Faktor Seksual Tidak menaalami hambatan

Faktor Ekonomi Memiliki rumah sendiri, serta tingkat

ekonom~mg cukup

Faktor Kebersamaan Mengisi waktu luang dengan pergi

ke tempat_yana disukai Faktor Komunikasi Berialan denaan lancar dan terbuka

Faktor Hubungan dengan Mempunyai hubungan baik, Keluaraa Besar Pasanaan meskipun jarana bertemu

Faktor Penyesuaian Penyelesaian Konflik dan Dilakukan dengan musyawarah Pengambilan Keputusan

Faktor Peran Suami menjalankan peran sesuai denaan harapan

Semua faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan mendukung pada

pencapaian kepuasan pernikahan M.

Page 96: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

83

4.2.2. Kasus S

S berusia 32 tahun. la berperawakan sedang, dengan berat badan ± 45 kg

dan tinggi badan ± 150 cm. S memiliki wajah bundar. la berkulit putih dan

rambut ikal di bawah telinga. Pada saat wawancara, S mEmggunakan celana

pendek berwarna biru dan ia menggunakan baju lengan pendek berwarna

coke lat.

Wawancara pertama dilakukan pada hari Selasa, 2 Oktober 2007 pukul 9.00

sampai 11.00 WIB dan wawancara kedua dilakukan pada hari Selasa,

tanggal 9 Oktober 2007 pukul 10.20 sampai 10.45 di ruang tamu rumah S.

Awai pertemuan, S sedang istirahat di rumahnya setelah selesai berdagang.

Pada hari sebelumnya, penulis telah meminta izin untuk melakukan

wawancara dan menjelaskan keperluan dari wawancara tiersebut. Kemudian

S menyetujuinya. Namun, pada esok harinya saat akan dilaksanakan

wawancara, S bertanya tentang keperluan wawancara dan bagaimana

seharusnya ia menjawab pertanyaan, penulis memberikan penjelasan

kembali yang kemudian dapat dimengerti S.

Selama wawancara, S terlihat santai dan terbuka dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis. S selalu tewlihat tersenyum

dan menjawab pertanyaan langsung dengan nada suara yang rendah.

Page 97: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

84

Hampir setiap jawaban yang S berikan disertai dengan contoh. Hal ini

memudahkan penulis memahami jawaban.

Pernikahan di bawah tangan yang sekarang dijalani S adalah pernikahan

kedua. Pada pernikahan pertama S menikah secara resmi. Namun, S

mengalami kegagalan dalam pernikahan pertama, karena1 suami

meninggalkan S serta anaknya dan lebih memilih wanita lain. Dari

pernikahan pertama, S dikaruniai satu orang anak yang kini berusia 12 tahun.

Dari pernikahan kedua secara di bawah tangan, S belum dikaruniai anak.

Gambaran Kasus

A. Riwayat Pernikahan

S menikah pada awal tahun 2007. Pertama kali S bertemu dengan suaminya

pada saat S berdagang sayuran yang lokasinya dekat dengan tempat kerja

suaminya. Untuk mengenal lebih dekat S menjalani masa pacaran selama

tiga tahun.

"Pacaran sampe tiga tahun saya jalanin, pengen fiat gimana dia gitu, saya enggak mau /angsung kenal /angsung jadi."

Walaupun mempunyai rencana untuk menikah, S memerlukan waktu cukup

lama untuk meyakinkan diri bahwa suaminya adalah orang yang tepat

menjadi pendamping hidupnya. Setelah S merasa yakin bahwa suaminya

menyayangi S dan anaknya, S memutuskan untuk menikath.

Page 98: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

''Tapi rencana kan ada mau nikah gitu. Ya udah p«Js saya udah /ihat semua dia sifatnya gimana ... sama saya ... sama anak saya ... , ya udah saya baru percaya bahwa dia tuh bener-bener sayang sama saya."

S rnernpunyai keinginan untuk rnenikah secara resrni. Narnun, pernikahan

85

sebelurnnya rnenjadi halangan. Hal ini karena suarni pertarna rneninggalkan

S tanpa perceraian resrni. Hal ini rnenjadi alasan S untuk rnenikah di bawah

tangan. Alasan lain yang rnelatarbelakangi pernikahan S karena ia

rnernpunyai pertirnbangan untuk rnenghindari perbuatan closa setelah lama

berpacaran.

"Saya maunya nikah kantor, terus katanya (suami), ya udah nikah bawah tangan aja dulu daripada kita bikin dosa, karena sayanya be/um bisa (nikah resmi), ka/o dia (suami) udah bisa, kalo saya kan yang namanya suami saya sebelumnya kan nyerein saya kan nggak sampe ke atas (KUA). Jadi saya enggak bisa nikah kantor k.arena saya enggak punya surat cere."

S rnernpunyai keinginan untuk rnenikah lagi, karena rnera:sa rnernbutuhkan

pendamping hidup yang dapat membantu dalam mengums anak dan secara

ekonomi.

"Saya juga enggak mau sendiri gitu kan ... , pengennya ada yang dampingin, ada yang bantuin (ekonomi), ada yang ngurusin anak saya."

Menurut S, nikah di bawah tangan sah secara agarna. Dalam pernikahan ini

tidak ada surat nikah. Dengan tidak adanya surat nikah, S mengalami

kesulitan jika ada keperluan administrasi negara, seperti pembuatan KTP

atau keperluan lain yang mernbutuhkan penyertaan surat nikah.

Page 99: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

86

"Ya nikah di bawah tangan enggak ada surat dari atasan (KUA). Cuma sah secara agama aja. Kato kita mo bikin apa-apa, misalnya dari RT mo bi kin KTP a tau apa gitu, harus pake surat nikah, yah. .. pen ting surat nikah."

Kecemasan dan ketakutan ditinggal suami dirasakan S dalam pernikahan di

bawah tangan ini. Hal ini karena nikah di bawah tangan tidak mempunyai

kekuatan hukum negara. Apalagi S masih merasakan sal<it hati ditinggalkan

suami pertama. Untul< itu, S tidak ingin merasal<an sal<it hati lagi pada

pernil<ahannya yang kedua. Akibat l<ecemasan dan ketakutan itu, S tidak

menginginkan kehadiran anak dalam pernikahan di bawah tangan.

"Ya ada khawatir, takut, jadi kadang saya bilang ke fiia, saya enggak mau punya anak dah ... saya takut nanti ditinggal lagi kayak yang sebe/umnya (suami pertama). /tu yang namanya saya nikah kantor saya ditinggal, apalagi yang nikah di bawah tangan. Yang namanya nikah di bawah tangan kan bisa juga dia pergi, terus dia engfJak pulang-pulang, kan enggak ada ... apa namannya surat-surat yang bisa dibuktiin."

Kecemasan lain yang dialami S, karena jika ia mempunyai anak dari

pernikahan di bawah tangan, anaknya tidak mempunyai akte kelahiran yang

akan digunakan ketika mulai sekolah. S juga sempat merasakan ketakutan

jika ia mempunyai anak nantinya tidak mendapatkan hak waris dari suaminya.

"Misalnya saya punya anak, kesian di anak saya aja, entar dia mo bikin akte untuk sekolah kan harus pake surat nikah, jadi susah juga kalo nikah di bawah tangan. Kadang-kadang sepintas nanti kalo ada warisan takut enggak diakuin gitu anak saya."

Page 100: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

B. Gambaran Kepuasan Pernikahan S

1. Persahabatan (friendship)

a. Menganggap pasangan sebagai teman baik.

Suami S banyak membantu dalam melakukakan pekerjaan rumah tangga,

hal tersebut dilakukan suaminya atas keinginannya sendiri

"/ya dia suka bantu-bantu, kalo saya pulang dagang saya senengnya udah rapih. .. udah nyuci, udah nyuci piring, kadang-kadang dia masak sendiri. Jadi kalo saya udah capek dia masak, bikin teh sendiri."

b. Menyukai pribadi pasangan.

87

S menyukai suaminya karena suaminya perhatian dan penyayang. Suami S

juga banyak mengajarkan berbagai hal kepada S dan anaknya.

"Orangnya baik, sayang, perhatian, misa/nya ada yang saya enggak saya bisa dia suka ngajarin. Suami suka ngajarin anak saya. Suka nasehatin buat kebaikan dia."

2. Komitmen (commitment)

a. Menganggap pernikahan sebagai komitmen jangka panjang.

S mempunyai keinginan untuk menikah secara resmi. Namun, untuk saat ini

ia merasa cukup menikah di bawah tangan.

"Biar di bawah tangan juga, nanti sewaktu-waktu pengen nikah di kantor."

b. Menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang suci.

Pernikahan bagi M adalah untuk mendapatkan teman hidup.

"Arti pemikahan karena kita butuh teman hidup gitu."

Page 101: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

88

c. Menganggap suatu pernikahan penting sebagai stabilitas sosial.

Adanya masalah dalam pemikahan dapat menimbulkan salah paham antara

S dengan suami. Untuk menyelesaikan masalah, biasan~1a S mengalah dan

introspeksi diri. Hal ini karena menurutnya jika ia dan suami tidak acla yang

mengalah justru masalah yang mereka hadapi tidak terselesaikan.

"Saya ngalah sendiri, entar saya yang mikir apa saya yang sa/ah. Saya coba ngerli daripada marah dua-duanya kan enggak bisa ngatasin. Jadi saya minta maaf du/uan, jadi dia yang ngerli sendiri."

3. Persamaan (similarity)

a. Mempunyai persamaan tujuan.

S dan suami mempunyai rencana untuk merenovasi rumah mereka,

sehingga dapat terlihat lebih rapih.

"Kita juga pengen bangun rumah, rumah yang ini pengen dirapihin, berdua (suami) sama saya pengen gitu."

b. Mempunyai persamaan dalam menunjukkan kasih sayang.

Dalam mengungkapkan kasih sayang kepada suami, S biasanya

memanjakan suami dengan membuatkan masakan yang menjadi kesukaan

suaminya.

"/ya misalnya nih ... di manjain, misa/nya kesukaan makannya apa entar saya masakin."

Hal yang paling membuat S bahagia yang didapat dari suaminya yaitu ketika

suaminya tersenyum dan S dapat bersenda gurau dengari suami.

Page 102: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

89

"Ya bahagianya kalo dia lagi sama saya senyum, ta~ri seneng. Terus kadang-kadang kalo tagi bercanda ama dia (suami) kayaknya seneng banget."

c. Mempunyai persamaan tentang kehidupan seks.

Dalam kehidupan seksual, S mengatakan hal itu dilakukan tergantung

kondisi tubuh S. Hal ini karena S bekerja sebagai pedagang, sehingga ia

merasakan keletihan yang membuatnya terkadang tidak rnenginginkan

hubungan seksual dengan suaminya.

"Gimana fit badan aja. Kadang dua kali seminggu, kadang nggak sama sekali."

4. Perasaan positif (positive feeling)

a. Merasa pasangan menjadi lebih menarik.

S merasa suaminya lebih romantis ketika pacaran. Hal ini karena S

merasakan suaminya biasa-biasa saja setelah menikah.

"Ada yang beda, dia /ebih romantis pas pacaran, sekarang biasa-biasa aja. Mendingan dulu-dutu."

b. Merasakan kebahagiaan bersama pasangan

S dan suami mengisi waktu luang dengan menonton televisi. Kebersamaan

dengan suami membuat S banyak mendapatkan pengetahuan dan

mencurahkan segala isi hatinya serta bertukar pikiran dengan suami.

"Ya nyantai aja, nonton TV. Dia sering kasih tahu ap~1 yang saya enggak tahu jadi. Penting sekali bagi saya, ya pentingnya jadi ada sating tukar pikiran. Misalnya kato ada apa-apa saya enggak sendiri ada yang buat tukar pikiran, curhat."

Page 103: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

90

c. Merasa bangga akan prestasi pasangan.

Tugas seorang suarni bagi S adalah rnernberi nafkah secara lahir dan batin.

Tugas yang selarna ini dijalankan suarni S terkadang rnernenuhi, tetapi

terkadang tidak rnernenuhi kebutuhan.

"Ya tugasnnya ngasih nafkah fahir batin, kasih makan kefuarga. Ya kadang-kadang terpenuhi tugasnya, kadang-kadang enggak."

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan

1. Faktor Personal

Sifat positif dari suarni S yaitu penyayang dan perhatian, sielain itu suami

dapat mengajarkan S dalam banyak hal.

"Orangnya baik, sayang, perhatian, misalnya ada yang saya enggak saya bisa dia, suka ngajarin."

Sedangkan sifat negatif dari suarni S yaitu ketika rnarah berlangsung lama.

Selain itu, suarninya sering rnengeluarkan kata-kata yang rnernbuat S

rnerasa sakit hati.

"Yang enggak nyenengin ada juga yah, kafo /agi marah suka ngomong yang enggak enak, ka/o marah lama, awet, diem, kafo sekalinya ngomong kata-katanya pedes, terus saya suka nyesek rasanya."

2. Faktor Pernuasan Kebutuhan Psikologis rnelalui Hubuniian Interpersonal.

Kernesraan antara S dan suarni dapat terjalin dengan kemampuan S untuk

mengungkapkan kasih sayang secara non verbal. S biasanya mernbuatkan

rnasakah kesukaan suarninya.

Page 104: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

91

"/ya misatnya nih. .. di manjain, misatnya kesukaan makannya apa entar saya masakin."

3 Faktor Anak

Anak bagi S sangat berarti dan menganggap anak sebagai teman yang

dapat mengisi kesepian. S mempunyai harapan agar anaknya dapat sekolah

sampai tingkat yang tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

"Anak bagi saya berarti banget, seperti kayak ada teman, rame." "Harapan saya anak biar sekotahnya tinggi, biar nant.i ketjanya enak."

4. Faktor Seksual

Hubungan seksual pada S, dilakukan tergantung kondisi tubuh S. Hal ini

karena S bekerja sebagai pedagang, sehingga ia merasakan keletihan yang

membuatnya terkadang tidak menginginkan hubungan seksual.

"Gimana fit badan aja. Kadang dua kati seminggu, kadang nggak sama sekali."

5. Faktor Ekonomi/Finansial (pendapatan, tersedianya ternpat tinggal)

Penghasilan yang diperoleh suami, dalam pengelolaannya semua

diserahl<an kepada S yang diatur untul< mencul<upi kebutuhan selama satu

bulan. Namun, S terkadang mengalami kesulitan dalam pengelolaannya.

"Kato suami nyerahin keuangan ke saya, ya buat listrik, buat tetpon, buat anak sekotah, buat makan saya harus bisa ngatur, semua perbutan. Kato suami dapat borongan ya ... dikasih saya semua. Ya ada sedikit buat simpenan. Ya kadang-kadang pusing juga ngelola sendiri ..

Page 105: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

92

Saat ini, S dan keluarga memiliki rumah. Rumah tersebut rencananya akan

direnovasi.

"Kita juga pengen bangun rumah, rumah yang ini pengen dirapihin."

6. Faktor Kebersamaan

S dan suami mengisi waktu luang dengan menonton televisi. Kebersamaan

dengan suami membuat S banyak mendapatkan pengetahuan dan

mencurahkan segala isi hatinya serta bertukar pikiran den9an suami.

"Ya nyantai aja, nonton TV. Dia sering kasih tahu apa yang saya enggak tahu jadi. Penting sekali bagi saya, ya pentinanya jadi ada saling tukar pikiran. Misalnya kalo ada apa-apa saya enggak sendiri ada yang buat tukar pikiran, curhat."

7. Faktor Komunikasi

Komunikasi dalam pemikahan S berjalan baik dengan adanya keterbukaan

antara S dan suami

"Ya ngomong langsung aja ka/o saya mau apa-apa,

8. Faktor Hubungan dengan Keluarga Besar Pasangan

Hubungan S dengan keluarga besar pasangan belum terjalin. Hal ini karena

S belum bertemu dengan keluarga besar pasangan.

"Kato saya ama keluarga suami karena be/um pemah ketemu, baru besok /ebaran mao dateng kesana. Karena saudaranya semua di Bandung, orangtuanya di Majalengka."

Page 106: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

93

9. Faktor Penyesuaian Penyelesaian Konflik dan Pengambilan Keputusan

Dalam menyelesaikan masalah pernikahan, biasanya S mengalah dan

introspeksi diri. Hal ini karena menurutnya jika ia dan suarni tidak ada yang

mengalah, justru masalah yang mereka hadapi tidak dapat terselesaikan.

"Saya nga/ah sendin; entar saya yang mikir apa saya yang salah. Saya coba ngerti daripada marah dua-duanya kan enggak bisa ngatasin. Jadi saya minta maaf du/uan, jadi dia yang ngerti sendiri."

Pengambilan keputusan dalam penikahan S, dilakukan dengan musyawarah.

"Kato mao mutusin apa-apa juga, misalnya saya pengen modal /agi, pengen buka usaha /agi. Dia juga sama kalo ada pendapat, ngomong langsung apa adanya."

10. Faktor Peran

S mengatakan tugas seorang suami adalah memberi nafkah secara lahir dan

batin. Selama ini tugas suami tersebut belum sepenuhnya dijalankan dengan

baik.

"Ya tugasnnya ngasih nafkah /ahir batin. Kasih makan keluarga. Ya kadang-kadang terpenuhi tugasnya, kadang-kadang imggak."

Analisis Kasus

A. Riwayat Pernikahan

Tabel 4.2.2.A

Riwavat Pernikahan s Belum ada peceraiian secara resmi

Alasan dari suami pertama dan untuk menahindari dosa

Tuiuan Mendaoatkan teman hiduo, serta

Page 107: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

94

suami dapat membantu dalam menQurus anak dan ekonomi Kesulitan jika ada keperluan

administra:si negara. Ketakutan ditinggal suami.

Dampak yang dirasakan Kecemasan mempunyai anak Dan anak tersebut tidak

mempunyai al<te kelahiran serta tidak mendapaltkan hak waris

Menikah di bawah tangan dilakukan S, karena ia belum bmcerai secara

resmi dari suami pertama setelah berpisah setelah lima taihun. Hal ini yang

menghalangi S untuk menikah secara resmi. Alasan lainnya yaitu karena ia

mempunyai pertimbangan untuk menghindari perbuatan dosa setelah

menjalani masa pacaran selama tiga tahun. Stinnet (dalam Turner & Helms,

1987) menyatakan salah satu alasan lain dilangsungkannya suatu

pernikahan yaitu menyediakan persetujuan sosial dengan respek terhadap

suatu perilaku seksual. S mengatakan ia menikah di bawah tangan karena ia

membutuhkan seorang pendamping dalam hidup yang dapat membantu

mengurus anak dan secara ekonomi. Atwater (1983) menyatakan,

kebanyakan orang pada saat ini cenderung menikah karena alasan

persahabatan dan untuk mencapai kepuasan kebutuhan p:sikologis dibanding

untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi dan kebutuhan sosial. Hal ini karena

kebutuhan psikologis adalah alasan terpenting untuk memasuki pernikahan.

Dengan menikah, orang akan memperoleh tanggung jawab yang besar

terhadap pasangannya, memberi dukungan emosional da111 rasa aman.

Page 108: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

95

Selain itu, akan memperoleh cinta, kasih sayang dan pemberian kebutuhan

romantik dan kebersamaan. Namun, bagi S selain untuk memenuhi

kebutuhan psikologis, ia juga berharap dengan menikah k·ebutuhan

ekonominya dapat terbantu oleh suaminya.

Dampak negatif menikah di bawah tangan yang dirasakan S yaitu, S

mendapatkan kesulitan ketika ia berurusan dengan dengan administrasi

negara, contohnya pembuatan KTP yang harus menyertaf•an surat nikah

sedangkan S tidak mempunyai surat nikah.

S mengatakan, ia merasa takut untuk mempunyai anak ketika menikah di

bawah tangan. Hal ini karena anaknya tidak mempunyai al<te kelahiran. Akte

kelahiraran dikatakan dibutuhkan ketika anaknya masuk sekolah. Selain itu,

S juga merasakan khawatir anaknya tidak mendapatkan hak waris. M.

Quraish Shihab (2006) menyatakan, tidak diakuinya anak dan hilangnya hak

waris merupakan salah satu dampak nikah di bawah tangan secara hukum.

Hal ini dialami anak atau istri jika suami meninggal dunia. Bila itu terjadi, hak

waris istri dan anaknya akan hilang. Jika terjadi perceraian hidup, sang

suami saja mengingkari hak-hak istri menyangkut nafkah atau harta bersama

mereka.

Page 109: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

96

B. Gambaran Kepuasan Pernikahan

r·---·~· ~······-······ ......... -··-·-· I u ~· ~JIN l"l'!DAYATUlL~H ,IJIKARTA ---·-~"-'"·--·---·---·-------

Tabel 4.2.2.B

lndikator Kepuasan Pernikahan s Suarni mempunyai

Menganggap pasangan keinginan sendiri untuk sebagai teman baik membantu istri dalam

pekeriaanrumahtanaaa

Persahabatan Men~1anggap suami

(friendship) sebagai seorang yang dapat rnembimbing dan

Menyukai pribadi pasangan mengajari dalam banyak hal. Serta menganggap suami penyayang dan

oerhatian Untuk saat ini nierasa

cukup dengan menikah Menganggap pernikahan di bawah tangan, sebagai komitmen jangka sehingga tidakada

panjang usaha mendaftarkan pernikahallnya secara

Komitmen .. resmi ' .

(commitment) Menganggap pernikahan

· Menganggap pernikahan ' untuK.mendapatkan sebagai sesuatu yang suci

.pendampini:i hiduo

Menganggap suatu Menyeh3saikan masalah

pernikahan penting sebagai dengan mengalah serta

stabilitas sosial meminta maaf kepada

suami

Mempunyai persamaan Mempunyai rencana

tujuan untuk memperbaiki rum ah

Mempunyai persamaan Mem.mjukkan kasih

Persamaan dalam menunjukkan kasih sayang dengan tingkah

(similarity) savana laku non verbal Tergantungk9ndisi fisik · .

Mempunyai persamaan . . istriyang .sering •. ·.

dalam kehidupan seksual 1T1er1:1sak1:1n'.kelelahan akibatbekerj$1. ' . . ' '

Page 110: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

97

Merasa pasangan menjadi suami lebi.h roma.ntis lebih menarik ketika oa.c:a.ran .·

Perasaan Merasakan kegembiraan Mengisi waktu luang

positif bersama pasangan den!1an menonton televisi bersama (positive

Menganggap suami feeling) Merasa bangga akan terkadang .• memenuhi

prestasi pasangan kebutuhan, tetapi terlcadang tidak ·

Ada empat hal yang dirasakan S yang tidak memenuhi inclikator kepuasan

pernikahan. Pertama, saat ini S merasa cukup menikah di bawah tangan,

padahal jika ia tidak mendaftarkan pernikahannya secara resmi, maka

konsekuensinya adalah suami S dapat meninggalkannya sewaktu-waktu, Hal

ini seperti yang ditakutkan S. Pernikahan ini pun tidak mernpunyai kekuatan

secara hukum negara.

Kedua, dalam kehidupan seksual, S mengatakan hal tersebut dilakukan

tergantung kondisi tubuh S. Hal ini karena S bekerja seba(Jai pedagang,

sehingga ia merasakan keletihan yang membuatnya terkadang tidak

menginginkan hubungan seksual. Sears, et. al. (1994) menyatakan, banyak

wanita mengerjakan beban tugas yang berat, walaupun m1~reka hanya

mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seorang wanita selalu merasakan

letih dan kondisi seperti ini mempengaruhi respon seksualnya. Terutama

Page 111: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

bagi wanita, sikap seperti ini mengakibatkan respon seksualnya lebih

menurun.

98

Ketiga, S merasa suaminya lebih romantis ketika pacaran. Hurlock (1980)

menyatakan kesanggupan dan kemampuan suami dan istri untuk

berhubungan dengan mesra, saling memberi dan menerirna cinta merupakan

sesuatu hal yang penting dalam penyesuaian pernikahan demi terciptanya

kebahagiaan pernikahan.

Keempat, suami S belum sepenuhnya menjalankan tugas sebagai seorang

suami. Hurlock (1980) menyatakan, bahwa suami dan istri yang bahagia

memperoleh kepuasan dari peran yang mereka jalankan clan dijalankan oleh

pasangannya.

Dapat disimpulkan bahwa S cukup merasakan kepuasan pernikahan. Hal ini

bisa dilihat secara kuantitatif dari sebelas indikator hanya 13mpat indikator

yang tidak mendukung kepuasan pernikahan. ltu berarti lebih banyak

indikator yang mendukung kepuasan pernikahan S.

Page 112: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kepuasan Pernikahan

Faktor Personal

Tabel 4.2.2.C

s

Sifat positif suami penyayang, perhatian dan suami mengajarkan

dalam banyak hal. Sifat negatif suami yaitu ketika marah belangsung lama serta mengeluarkan kata-kata yang

membuat sakit hati

99

Faktor Pemuasan Kebutuhan Psikologis melalui Hubungan

Interpersonal

Terjalin dengan kemampuan S untuk mengungkapkan kasih

Faktor Anak

Faktor Seksual

Faktor Ekonomi

Faktor Kebersamaan

Menganggap anak: sebagai teman yang dapat mengisi kesepian dan berharap agar dapat sekolah serta mendapatkan pekerjaan yang layak · . t'H~ungarj ~E3~~14a1 dilakukan ·

... terriantung oada ko11ciisi tub.uh S .. Mengalami k:esulitan dalam

pengelolaan keuangan. Namun, saat ini telah meimiliki rumah Mengisi waktu luang dengan menonton televisi bersama

Faktor Komunikasi Terjalin baik dengan adanya keterbul<aan

!--~~~~~~~~~~~-+-~~~~~,=.:._

Faktor Hubungan dengan · .. ~l3E!!1.1rrli~Q~lit];~~t~l'.l~ij~fl:l~:X~l19··•< Keluarga Besar Pasangan Jaulj sehj(laaa•beluiJJ :CJl:ioat l)ettem1.f

Faktor Penyesuaian Menyelesaikan masalah dengan Penyelesaian Konflik dan mengalah dan introspeksi cliri Pengambilan Keputusan

Dalam kehidupan seksual, S mengatakan hal tersebut dilakukan tergantung

pada kondisi tubuh S. Hal ini karena S bekerja sebagai peclagang, sehingga

Page 113: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

100

ia merasakan keletihan yang membuatnya terkadang tidal< menginginkan

hubungan seksual. Sears, et. al. (1994) menyatakan banyak wanita yang

mengerjakan beban tugas yang berat walaupun meraka hanya mengerjakan

pekerjaann rumah tangga, seorang wanita selalu merasakan letih dan

kondisi seperti ini mempengaruhi respon seksualnya. Terutama bagi wanita,

sikap seperti ini mengakibatkan respon seksualnya lebih rnenurun.

Kehidupan ekonomi keluarga S tergolong cukup, tapi terkadang dirasakan

kurang. Penghasilan yang diperoleh suarni, dalam pengelolaannya semua

diserahkan kepada S, yang diatur untuk mencukupi kebutuhan selama satu

bulan. Namun, S terkadang mengalami kesulitan dalam pEmgelolaannya.

Hurlock (1980) menyatakan masalah keuangan mempunyai pengaruh yang

kuat terhadap penyesuaian orang dewasa dengan pemika.han. Banyak istri

merasa sulit menyesuaikan keuangan dengan pendapatan suaminya setelah

terbiasa membelanjakan uang sesuka hatinya. Dalam keluarga pada

umumnya salah satu sumber perselisihan adalah seputar masalah uang.

Berapapun jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu k13luarga, keluarga

perlu mempelajari cara mengatur pengeluaran-pengeluaran sehingga dapat

menghindari terjadinya hutang dan dapat menikmati kepus1san atas

usahanya dengan cara yang sebaik-baiknya. S dan suami memiliki sebuah

rumah. Mereka mempunyai rencana untuk rnerenovasi rumah tersebut,

sehingga terlihat lebih rapih. Duvall dan Miller (1985), menyatakan bahwa

Page 114: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

101

adanya tempat tinggal yang relatif permanen serta penghasilan yang

memadai merupakan salah satu unsur bagi terciptanya kepuasan pernikahan.

S menyatakan, suami belum sepenuhnya menjalankan tU!Jas sebagai

seorang suami. Hurlock (1980) menyatakan, suami dan istri yang bahagia

memperoleh kepuasan dari peran yang mereka jalankan clan dijalanl<an oleh

pasangannya. Dalam hal ini S menilai bahwa suaminya telah menjalankan

perannya sebagai seorang suami dengan cul<up bail<.

4.2.3. Kasus E

E berusia 26 tahun. la berperawakan padat berisi dengan berat badan ± 46

kg dan tinggi badan ± 150 cm. E memilil<i wajah berbentuk oval. la berl<ulit

putih dan rambut lurus sebahu yang diwarnai dengan warna merah

kekuning-l<uningan. Pada saat wawancara E memakai t~shirt ketat lengan

pendek berwarna hitam dan rok berwarna putih di bawah lutut

Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 3 Oktober 2007 pukul 12.00-13.45

WIB di salah satu kamar di rumah adik ipar E. Hal ini karena tempat tersebut

lebih tenang daripada rumah E. E tinggal di sebuah rumah kontrakan. Awai

pertemuan E sedang merapikan rumahnya. Pada hari sebi~lumnya penulis

telah meminta izin pada E untuk melakukan wawancara dan menjelaskan

Page 115: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

keperluan dari wawancara tersebut. E menyetujuinya den1~an

mengatakan "Ya udah dateng aja ke rumah."

102

Selama wawancara E terlihat santai dan terbuka dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. E selalu terlihat bersemangat dalam

menjawab pertanyaan dengan nada suara yang sedikit tinggi.

Gambaran Kasus

A. Riwayat Pernikahan

E menikah pada tahun 2000. Pertama kali E bertemu dengan suaminya

ketika ia bergabung di grup musik dangdut sebagai penyanyi dan suaminya

adalah pemilik grup musik ini. Saat pertama kali melihat E, suami E langsung

jatuh hati. Hal ini membuat E selalu mendapat perhatian lebih, sehin~1ga E

diangkat sebagai bendahara grup musik dangdut itu.

Ketika suami E menyatakan cinta, E tidak langsung menerima. Hal ini karena

saat itu suaminya telah memiliki istri. Selain itu, E juga mempertimbangkan

perbedaan usia yang jauh diantara mereka, yaitu suami E delapan belas

tahun lebih tua. Tapi karena mereka sering bertemu, maka kebersamaan

dirasakan sebagai awal dari tumbuhnya cinta di hati E, clan kemudian E

menerima lamaran suaminya.

Page 116: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

103

"Ya ada sih perlimbangan, gua pikir gua kan masih muda dia udah tua, terus kenapa gua jadi istri muda, padahal gua masih bisa dapat suami yang tanpa istri. Cuman, gue pikir udah takdir, selain itu ya karena kebersamaan."

E menikah tanpa izin dari istri pertama suami E. Hal ini yang menjadi alasan

E menikah di bawah tangan. Selain itu, suami E merupakan seorang tentara

yang tidak boleh memiliki istri lebih dari satu, karena jika istri pertama

melapor ke kantor suaminya, maka suaminya dapat dipecat dari kantornya

tersebut.

"Karena dia kan tentara, dia punya istri, kalo istrinya tau, terus dia sakit hati, dia ngadu ke kantor, entar suaminya bisa dipecat."

S mempunyai harapan pernikahannya dapat berjalan den~1an baik, walaupun

ia menikah di bawah tangan.

"Ya paling pengennya baik-baik aja, kayak rumah tangga lain, kayak orang-orang."

Menurut E nikah di bawah tangan adalah pernikahan yang sah secara

agama tetapi tidak dicatat secara resmi di KUA. la pun rnengakui bahwa

pernikahan ini tidak memiliki kekuatan hukum negara. Hal ini membuat E

merasa takut ditinggal suami.

"Ya ada juga sih, ada juga ketakutan ditinggalin .. ., soalnya kan nikah di bawah tangan itu kan cereinya enggak pake acara gugat-gugat, jadi dia langsung talak aja, pulangin ke orang tua, se/esai."

Page 117: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

104

Hal lain yang dirasakan E dalam pernikahan di bawah tan!Jan yaitu merasa

khawatir terhadap anaknya yang tidak memiliki akte kelahiran dan kartu

keluarga.

"Ya khawatir juga untuk anak karena enggak ada akt•:J, enggak ada KK."

E juga mendapat pandangan yang negatif terhadap dirinya dari orang lain.

"Ban yak, omongan yang enggak enak dari orang ... "

Lain halnya dengan hak waris, hal tersebut tidak membuat E merasakan

kekhawatiran. Hal ini karena E mempunyai keyakinan bahwa anaknya akan

mendapatkan hak waris dari suaminya. E mempunyai keyakinan seperti itu

karena anaknya merupakan anak laki-laki pertama. Dari istri pertama suami

E tidak memiliki anak laki-laki.

"Kato harta warisan gua enggak khawatir, karena udah ada anak. Enggak perlu ca ta tan negara. Anak gua juga anak /aki satu-satun ya, kalo dari istri pertama anaknya perempuan semua."

B. Gambaran Kepuasan Pernikahan

1. Persahabatan (friendship)

a. Menganggap pasangan sebagai teman baik.

Aktifitas dalam keluarga salah satunya adalah melakukan pekerjaan rumah

tangga. Pekerjaan rumah tangga tersebut semua dilakukan E, karena

menurutnya pekerjaan rumah tangga adalah tugas seoran~1 istri.

"Enggak, enggak ada pembagian tugas di rumah, semua yang ngerjain gua, karena itu udah kewajiban seorang istri menurut gua."

Page 118: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

105

b. Menyukai pribadi pasangan.

Menurut E suarninya adalah seorang yang pengertian dani bertanggung

jawab.

"Kalo dia orangnya ngertiin gua, tanggung jawab."

2. Kornitrnen (commitment)

a. Menganggap pernikahan sebagai kornitrnen jangka panjang.

S rnenganggap bahwa pernikahannya tidak dapat dilakukan secara resrni.

Hal ini karena ia adalah istri kedua seorang tentara yang tndak boleh merniliki

istri lebih dari satu. Selain itu, istri pertarna tidak rnengizinkan suarninya

rnenikah lagi.

"Karena dia kan tentara, dia punya istri, kalo istrinya tau, terus dia sakit hati, dia ngadu ke kantor, entar suaminya bisa dipecat."

b. Menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang suci.

Pernikahan bagi E adalah ikatan yang sakral antara suarni dan istri.

"Pemikahan itu ikatan yang sakral. Pemikahan itu ikatan suami istri."

c. Menganggap suatu pernikahan penting sebagai stabilitas sosial.

Ketika ada salah paharn antara E dan suarni, E berusaha untuk menjelaskan

rnasalah yang sebenarnya terjadi. Narnun, jika suarninya tidak dapat

menerirna penjelasannya, E pergi ke rurnah orang tua atau ke rumah teman.

"Ya ... kan biasanya kalo gitu kan ribut ya, Kala misalnya dia yang enggak ngerti terus gua udah jelasin ya ... gua tinggal, paling gua jalan ke rumah emak atau gua ke temen. Kala dia enggak ngerti juga sebel

Page 119: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

106

juga sih rasanya, tapi mo gimana lagi, tapi ya bodo amat dah, entar dia juga diem sendiri."

3. Persamaan (similarity)

a. Mempunyai persamaan tujuan.

Suami dan istri harus mempunyai satu tujuan dalam pemikahan. Hal ini

dapat dilakukan dengan patuh kepada suami. Menurut E clengan patuh

kepada suami akan ditemukan persamaan tujuan dalam pernikahan.

"Suami istri itu kan satu tujuan, makanya kalo suami .ada kemauan ya istri nurut."

b. Mempunyai persamaan dalam menunjukkan kasih sayang.

Dalam mengungkapkan kasih sayang, E berusaha melayaini suaminya

dengan sebaik mungkin. Menyediakan minum ketika suami pulang kerja

merupakan salah satu ungkapan kasih sayang E. Selain itu, E juga berusaha

patuh kepada suami.

"Ya melayani suami. Ka/o suami pulang, enggak perlu pake ditanya kita bikinin teh, terus apa yang enggak dia mao jangan d~ialanin."

Hal yang dapat membuat E merasakan bahagia dalam pemikahan adalah

ketika ia mendapatkan jatah uang yang banyak dari suaminya. Hal lainnya

yaitu ketika suaminya berbicara dengan kata-kata yang manis dan sering

mengajaknya jalan-jalan.

"Apa ya ... kalo lagi bagi duit ban yak, dia ngomongya manis, dia juga sering ngajak jalan-jalan."

Page 120: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

c. Mempunyai persamaan tentang kehidupan seks.

Hubungan seksual dalam pernikahan E dilakukan tergantung keinginan

suami.

''Tergantung maunya suami, karena kalo nolak kemauan suami kan dosa."

4. Perasaan positif (positive feeling)

a. Merasa pasangan menjadi lebih menarik.

Setelah menikah, E merasa suaminya lebih pengertian dan lebih

bertanggung jawab

107

"Dia juga /ebih ngertiin gua banget ya, jadi dia lebih bertanggung jawab banget."

b. Merasakan kebahagiaan bersama pasangan.

Kebersamaan dengan suami sangat penting bagi E. Hal inii karena jika ia

bersama suami semua yang ia lakukan jadi menyenangkan.

"O ... penting banget dong ... soa/nya kalo kita sama-sama orang yang kita cintain itu bikin semua yang kita /akuin juga jadi nyenengin."

c. Merasa bangga akan prestasi pasangan.

Tugas suami menurut E adalah memberikan nafkah. Baik secara lahir

maupun batin, serta memberikan perhatian kepada keluarga. Tugas yang

selama ini dijalankan suaminya menurut E belum sepenuhnya tepenuhi.

"Menurut gua tugas-tugas suami ya ngasih nafkah, nafkah /ahir batin, terus ngasih perhatian ke keluarga. Ya be/um sih, be/um terpenuhi."

Page 121: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

108

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan E

1. Faktor Personal

E manyukai suaminya karena bertanggung jawab dan pengertian. Selain itu,

suaminya sering berkata-kata dengan manis dan sering mengajaknya jalan-

jalan.

"Kalo dia orangnya ngertiin gua, tanggung jawab, ngomongya manis, dia juga sering ngajak jalan-jalan."

E mengatakan, sifat yang tidak disukai dari suaminya yaitu cemburu yang

berlebihan.

"Kalo yang enggak nyenengin juga ada, ya ... cemburunya juga gede banget.

2. Faktor Pemuasan Kebutuhan Psikologis melalui Hubungan Interpersonal

Suasana penuh keintiman terbangun dengan adanya keterbukaan antara E

dan suami. Baik melalui perkataan maupun perbuatan.

"Banyak cara sih ya ... ya kita ambil waktu-waktu santai aja, misa/nya lagi makan bareng ... "

3. Faktor Anal<

E menganggap anak sebagai harta yang tak terhingga dan E merasa

bersyukur telah dikaruniai anal<. Hal ini !<arena menurut E ltidak semua orang

bisa mempunyai anal<.

"Anak kalo buat gua harta yang tak terhingga, soalnnya kan banyak orang yang kepengen punya anak tapi enggak bisa, kalo gua alhamdulil/ah."

Page 122: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

109

E berharap agar anaknya rnenjadi anak yang sholeh, patuh terhadap orang

tua, serta rnenjadi anak yang pintar.

"Mudah-mudahan anak gua jadi anak yang sho/eh, taat ama orang tua ya ... terusjadi anak pinter."

4. Faktor Seksual

Hubungan seksual dalarn pernikahan E dilakukan tergantung keinginan

suarni.

"Tergantung maunya suami, karena kalo nolak kemauan suami kan dosa."

5. Faktor Ekonorni/Finansial (pendapatan, tersedianya ternpat tinggal)

Saat ini E tinggal di rurnah kontrakan. E juga rnengatakan kebutuhannya

belurn sernua dapat dipenuhi oleh suarninya.

"Menurut gua tugas-tugas suami ya ngasih nafkah, nafkah Jahir batin, terus ngasih pethatian ke keluarga. ya be/um sih, be/um terpenuhi."

6. Faktor Kebersarnaan

Kebersarnaan dengan suarni sangat penting bagi E. Hal ini karena jika

bersarna suarni sernua yang ia lakukan jadi rnenyenangkan. E dan suarni

rnengisi waktu luang dengan pergi berbelanja.

"O ... penting banget dong ... soa/nya ka/o kita sama-sama orang yang kita cintain itu bikin semua yang kita lakuin juga jadi nyemmgin." "Kalo ada waktu ya paling jalan-jalan belanja."

Page 123: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

7. Faktor Komunikasi

Komunikasi dalam pernikahan E berjalan dengan baik. E sering

mencurahkan isi hatinya kepada suami, sedangkan suaminya banyak

bercerita tentang kegiatannya sehari-hari.

"Paling banyaknya dia cerita kegiatan dia sehari-hari. Gua sering sih curhat sama dia, apa juga gua curhatin."

8. Faktor Hubungan dengan Keluarga Besar Pasangan

110

Sejak menikah, E belum bertemu dengan keluarga suaminya yang tinggal di

luar kota, sehingga E belum mengenal serta berhubungan baik dengan

keluarga suaminya.

"Dia kebetulan orang tuanya di Jawa, jadi gua be/um kenal sama keluarganya."

9. Faktor Penyesuaian Penyelesaian Konflik dan Pengarnbilan Keputusan

Penyelesaian masalah dalam pernikahan E, berakhir tanpa ada pemecahan.

Hal ini karena E biasanya menghindar dari masalah yang belum diselesaikan

dengan pergi ke rumah orang tua atau teman.

"Ya ... kan biasanya kalo gitu kan ribut ya, Kato misa/nya dia yang enggak ngerli terus gua udah jelasin ya ... gua tingga/, paling gua jalan ke rumah emak atau gua ke temen. Kato dia enggak ngerli juga sebel juga sih rasanya, tapi mo gimana /agi, tapi ya bodo amat dah, entar dia juga diem sendiri."

Page 124: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

111

Sedangkan dalam pengambilan keputusan, biasanya E yang mengambil

keputusan tersebut. Hal ini karena menurut E suaminya ja1rang memberikan

pendapat.

"Kalo dia jarang kasih pendapat ... paling kalo ada yang perlu diputusin ya gua yang mutusin, entar dia setuju aja."

10.Faktor Peran

Tugas suami menurut E adalah memberikan nafkah secara lahir dan batin,

serta memberikan perhatian kepada keluarga. Tugas yan1i selama ini

dijalankan suami E belum semuanya tepenuhi.

"Menurut gua tugas-tugas suami ya ngasih nafkah, nafkah lahir batin, terus ngasih perhatian ke keluarga. ya be/um sih, beJ'um terpenuhi."

Analisa Kasus E

A. Riwayat Pernikahan

Tabel 4.2.3.A

Riwavat Pernikahan E Sebagai istri kedua dari seorang

Alasan tentara tidak bisa menikah secara resmi

Pernikahannya dapat berjalan Tujuan dengan baik walaupun ia menikah

di bawah tanoan Pandangan negatif orang lain

Dampak yang dirasakan Merasa takut ditinggal suami. Khawatir terhadap anak yang tidak

memiliki akte kelahiran serta KK

Page 125: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

112

E merupakan istri kedua dari seorang tentara, yang tidak diperbolehkan

mempunyai istri lebih dari satu. Hal ini menjadi halangan E menikah secara

resmi. M. Fu'ad Syakir (2002) menyatakan, kebanyakan laki-laki yang

mencari cara pernikahan seperti ini dikarenakan ikatannya dengan beberapa

istri serta anak-anaknya, dan ia takut jika ketahuan akan menghancurkan

bangunan rumah tangganya. E berharap walaupun ia menikah di bawah

tangan, tetapi ia dapat menjalankan pernikahan dengan baik.

Seperti pada wanita lain yang menikah di bawah tangan, E merasakan

ketakutan dan kekhawatiran terhadap pernikahannya. E merasakan

ketakutan jika suaminya meninggalkan ia dan anaknya. Hal ini karena nikah

di bawah tangan tidak mempunyai kekuatan hukum negara. Pada

pernikahan di bawah tangan perceraian dapat terjadi dengan mudah.

Kekhawatiran yang dirasakan E yaitu anaknya tidak mempunyai akte

kelahiran dan keluarganya pun tidak memiliki kartu keluar~1a.

B. Gambaran Kepuasan Pernikahan

Tabel 4.2.3.B

lndikator Kepuasan Pernikahan E Tidak ada kerja sama

Persahabatan Menganggap pasangan dalarn aktifitas keluarga,

(friendship) sebagai teman baik yaitu semua pekerjaan rumah dilakukan oleh

istri

Page 126: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

113

Menganggap suami Menyukai pribadi pasangan bertan~1gung jawab dan

penoertian

Menganggap pernikahan Tidak bisa untuk

menikah secara resmi sebagai komitmen jangka

karena sebagai istri panjang

kedua seorana tentara

Komitmen Menganggap pernikahan

(commitment) Menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang sebagai sesuatu yang suci sakral, ikatan antara

swami dan istri Menganggap suatu Penyelesaian masalah

pernikahan penting sebagai beralchir tanpa ada stabilitas sosial _e;emecahan

Menganggap jika istri Mempunyai persamaan menuruti suami maka

tujuan akan mempunyai oersamaan tujuan

Persamaan Mempunyai persamaan

Menunjukkan kasih (similarity) sayang dengan tingkah

dalam menunjukkan kasih laku verbal dan non

sayang verbal

Mempunyai persamaan Tergantung keinginan dalam kehiduoan seksual suami Merasa pasangan menjadi Suami lebih pengertian

lebih menarik dan bertanaaunQ iawab Perasaan

Merasakan kegembiraan Mengisi waktu luang positif dengan pergi berbelanja

(positive bersama pasangan bersama

feeling) Merasa bangga akan Suami belum

prestasi pasangan sepenuhnya memenuhi k1ebutuhan

Dalam pernikahan E ada lima hal yang tidak memenuhi inclikator kepuasan

pernikahan. Pertama. E mengatakan pekerjaan rumah tan!Jga semua

dilakukan olehnya. Hal ini karena menurut E pekerjaan rumah tangga adalah

tugas istri, sedangkan tugas suami adalah mencari nafkah secara lahir dan

Page 127: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

114

batin, serta memberikan perhatian kepada keluarga. Dalam suatu penelitian

(Sears, et. al. 1994), banyak responden wanita tampaknya merasa bahwa

pekerjaan rumah dan perhatian terhadap anak adalah tanggung jawab alami

kaum wanita. Hal ini karena pekerjaan rumah tangga berkaitan erat dengan

cinta dan merupakan bagian dari hubungan keluarga (Ma1rshall & Banett,

dalam Santrock, 2002). Sebagian besar perempuan seringkali menikmati

merawat kebutuhan orang yang mereka cintai dan menja~1a agar aktifitas

keluarga terus berlangsung. Namun, adanya kerja sama clalam suatu

hubungan menujukkan bahwa pasangan dapat dianggap :sebagai teman baik

(Abu Ahmadi, 1999), dan hal tersebut tidak terdapat dalam pernikahan E.

Kedua. E manganggap pernikahannya tidak dapat dilakiukan secara resmi.

Hal ini karena suaminya adalah seorang tentara yang tidak boleh memiliki

istri lebih dari satu. lkatan pernikahannya pun tidak kuat Hal ini menimbulkan

kekhawatiran ditinggal suami pada E.

Ketiga. E mengatakan ketika ada salah paham, E berusaha untuk

menjelaskan masalah yang sebenarnya terjacli. Namun, jika suaminya tidak

menerima penjelasannya, E pergi ke rumah orang tua atau ke rumah teman.

Hurlock (1980) mengatakan perbedaan pendapat di antara anggota keluarga

tidak dapat dielakkan. Perbedaan pendapat yang dialami E dengan suami

berakhir dengan adanya ketegangan tanpa pemecahan.

Page 128: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

115

Keempat. Hubungan seksual dalam pernikahan E dilakukan tergantung

keinginan suami. Hal ini memperlihatkan bahwa tidak ada kesamaan atau

kesepakatan di antara suami dan istri.

Kelima. Suami E belum sepenuhnya menjalankan tugas sebagai seorang

suami. Hurlock (1980) menyatakan bahwa suami dan istri yang bahagia

memperoleh kepuasan dari peran yang mereka jalankan dan dijalankan oleh

pasangannya.

Dapat disimpulkan bahwa E cukup merasakan kepuasan pernikahan. Hal ini

bisa dilihat secara kuantitatif dari sebelas indikator ada lirna indikator yang

tidak mendukung kepuasan pernikahan. Hal ini menunjukl<an lebih banyak

indikator yang mendukung kepuasan pernikahan daripada yang tidak

mendukung.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan

Tabel 4.2.3.C

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi E

Kepuasan Pernikahan Sifat positif suami yaitu bertanggung jawab pengertian, berbicara dengan

Faktor Personal manis, serta serin!~ mengajalmya jalan-jalan. Sifat negatifnya yaitu

sangat ~encemburu Faktor Pemuasan Kebutuhan Keintiman terbanaun denaan

Page 129: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

116

Psikologis melalui Hubungan adanya keterbukaan melalui lnteroersonal oerkataan maurtun oerbuatan

Anak adalah harta yang tak

Faktor Anak terhingga, serta berharap agar

menjadi anak yang sholeh, patuh terhadao orana tua, dan ointar

Faktor Seksual Teraantuna keinainan suami Tinggal di rumah kontrakan dan

Faktor Ekonomi kebutuhannya belum semua teroenuhi

Mempunyai arti sangat panting,

Faktor Kebersamaan karena bersama suami semua jadi

menyenangkan. Mengisi waktu luana denaan oerai berbelanja

Faktor Komunikasi Komunikasi berE!_!an denaan baik

Faktor Hubungan dengan Belum pernah bertemu, sehingga belum mengenal serta berhubungan Keluarga Besar Pasangan

bail<

Faktor Penyesuaian Penyelesaian ma!1alah, biasanya berakhir tanpa ad'a pemecahan. Penyelesaian Konflik dan Dalam pengambilan keputusan Pengambilan Keputusan

biasanva dilakukan oleh E

Faktor Peran Suami belum sepenuhnya menialankan tuaasnva

Perbedaan-perbedaan yang sering terjadi dalam kehidupan pernikahan E

lebih dikarenakan perbedaan usia dengan suami. Perbedaan itu biasanya

terjadi karena suami E sering merasakan cemburu jika E berbicara dengan

laki-laki lain, padahal menurut E itu hal yang biasa, pembicaraannya pun

bukan masalah pribadi dan menurut E kecemburuan suarninya itu berlebihan.

White (dalam Sears, 1994) menyatakan, rasa cemburu muncul bila orang

menganggap pasangannya tertarik pada orang lain. Misalnya, bila seorang

suami menemukan bahwa istrinya telah terlibat dalam hubungan dengan pria

Page 130: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

117

lain. Cemburu merupakan campuran dari rasa takut dan marah karena

adanya ancaman terhadap harga diri seseorang dan terhadap hubungan itu

sendiri. Cemburu yang tidak pada tempatnya merupakan 1Perasaan yang

harus dijauhkan dalam hubungan suami-istri (Sidi Nazar Elakry, 1993). Hal ini

sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Salovey dan Rodin (dalam Baron

& Byrne, 1994), kecemburuan membahayakan suatu hubungan, karena

dengan adanya perasaan cemburu dan memiliki yang berlebihan, membuat

masing-masing merasa kurang mendapatkan kebebasan {Davidoff, 1991).

Duvall dan Miller (1985) mengatakan, adanya saling percaya dan keyakinan

antara kedua belah pihak dapat mempengaruhi kepuasan pernikahan.

E mengatakan ketika ada salah paham, E berusaha untuk menjelaskan

masalah yang sebenarnya terjadi. Namun, jika suaminya tidak dapat

menerima penjelasannya, E pergi ke rumah orang tua atau ke rumah teman.

Hurlock (1980) mengatakan perbedaan pendapat di antara anggota keluarga

tidak dapat dielakkan. Perbedaan pendapat yang dialami E dengan suami

berakhir dengan adanya ketegangan tanpa pemecahan.

Dalam pengambilan keputusan biasanya dilakukan oleh E. Duvall dan Miller

(1985) menyatakan, pasangan yang merasa bahagia dalam pernikahannya

ditandai dengan tidak adanya pihak yang mendominasi pihak lain dalam

pengambilan keputusan.

Page 131: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

118

Saat ini E beserta suami dan anak menempati rumah kontrakan. Duvall dan

Miller (1985) menyatakan, adanya tempat tinggal yang relatif permanen serta

penghasilan yang memadai merupakan salah satu unsur bagi terciptanya

kepuasan pernikahan.

Suami E belum sepenuhnya menjalankan tugas sebagai seorang suami.

Hurlock (1980) menyatakan, suami dan istri yang bahagia memperoleh

kepuasan dari peran yang mereka jalankan dan dijalankan oleh

pasangannya.

4.3. Analisis Antar Kasus

4.3.1. Riwayat Pernikahan

Tabel 4.3.1.

Riwayat Subvek Pernikahan M s E

Ketidaksiapan Belum ada Sebagai istri kedua dari

ekonomi. peceraian secara seorang tentara

Pernikahan resmi dengan Alasan

kedua. suami pertama. yang tidak

boleh Dukungan dari Untuk menhindari

mempunyai istri keluarga. perbuatan dosa

lebih dari satu Mempunyai pernikahan

Mendapatkan Mendapatkan yang baik

Tujuan teman hidup teman hidup walaupun menikah di

bawah tangan

Page 132: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

119

Kesulitan jika ada Pandangan keperluan negatif orang

Ketakutan dan administrasi

lain penyesalan

negara. Takut ditinggal

Dampak menikah di Ketakutan ditinggal

suami. suami.

yang bawah tangan Kecemasan

Khawatir dirasakan berkaitan

terhadap anak yang terhadap anak

dengan dampak tidak memiliki akte

yang tidak terhadap anak

kelahiran serta memiliki akte

tidak mendapatkan kelahiran serta

KK hak waris

Alasan yang mendasari ketiga subyek untuk menikah di bawah tangan

adalah karena pernikahan ini merupakan pernikahan kedu1a. Pada M,

keadaan ekonomi yang belum ada kesiapan juga mendasari alasan ia

menikah di bawah tangan. Selain itu, keluarga M mendukung dan ikut

memutuskan penikahan di bawah tangan yang dilakukan M. Pada S,

perceraian dengan suami pertama yang tidak dilakukan seicara resmi

menjadi hambatan menikah secara resmi. Pada E, pernikahan secara resmi

tidak dapat dilakukan karena suami E adalah seorang tentara yang telah

mempunyai istri. Sebagai seorang tentara, suami E tidak diperbolehkan

mempunyai istri lebih dari satu. Untuk itu, E dan suami menyembunyikan

pernikahannya dari istri pertama. Hal ini karena menurut E jika istri pertama

mengetahui dan melaporkan suaminya ke kantor, maka suami dapat dipecat

dari kantornya.

Page 133: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

120

Dari ketiga subyek, dua diantaranya yakni M dan S menikah dengan tujuan

agar dapat mendapatkan teman dalam hidup, sehingga dapat berbagi dalam

kahidupan pernikahan. Pada E, ia berharap mempunyai p1ernikahan dapat

berjalan dengan baik, walaupun ia menikah di bawah tangan.

Pada ketiga subyek mempunyai persamaan dampak negatif menikah di

bawah tangan, yaitu berkaitan dengan anak yang tidak me)miliki akte

kelahiran. Pada S, khawatir anaknya tidak mendapatkan harta warisan.

Selain itu, tidak adanya surat nikah, membuat S merasa kt~sulitan berkaitan

dengan administrasi negara seperti ketika ia ingin membuat KTP. Pada S

dan E, merasakan ketakutan ditinggal suami karena tidak ada kekuatan

hukum dalam pernikahan di bawah tangan.

4.3.2. Gambaran Kepuasan Pemikahan

Tabel 4.3.2.

lndikator Kepuasan Pernikahan Subyek

M s E

Persahabatan Menganggap pasangan sebagai

l< v" Jc teman baik (friendship)

Menvukai oribadi oasanaan ./ ./ ,/

Menganggap pernikahan sebagai Jc Jc l<

komitmen ianaka paniana Komitmen Menganggap pernikahan sebagai ./ ./ ./

(commitment) sesuatu vanQ suci Menganggap suatu pernikahan ./ ./ Jc penting sebaQai stabilitas sosial Mempunvai persamaan tuiuan ./ ./ ./

Page 134: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

121

Memounvai oersamaan tuiuan ,/ ,/ ,/

Persamaan Mempunyai persamaan dalam ,/ ,I' ,/

(similarity) menuniukkan kasih savanq Mempunyai persamaan dalam ,/ J< J< kehidupan seksual Merasa pasangan menjadi lebih

Perasaan menarik J< J< ,/

positif Merasakan kegembiraan bersama ,/ ,/ ,/ (positive pasangan feeling) Merasa bangga akan prestasi ,/ JC J<

oasanoan

Persahabatan (friendship). Pada M dan E, tidak ada pembagian tugas rumah

tangga secara sukarela dari suami. Kerja sama secara sukarela dalam suatu

hubungan menujukkan bahwa pasangan dapat dianggap sebagai teman bail<

(Abu Ahmadi, 1999).

Komitmen (commitment). Pada M, tidak ada usaha mendaftarkan

pernikahannya ke KUA. Pada S, walaupun ada keinginan untuk menikah

secara resmi. Namun, untuk saat ini ia merasa cukup dengan menikah di

bawah tangan. Selain itu, perceraian dengan suami perltama yang tidak

dilakukan secara resmi juga menghambat S menikah secara resmi untuk

yang kedua kali. Pada E, status suami sebagai tentara yang sudah memiliki

istri menjadi hambatan untuk menikah secara resmi. Cara penyelesaian E

dalam menghadapi masalah yaitu berakhir dengan ketegangan tanpa ada

penyelesaian masalah mendukung rentannya pernikahan. Pada ketiga

subyek, tidal< adanya usaha untuk memperkuat ikatan pernikahan di bawah

Page 135: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

123

Faktor kebersamaan ./ ./ ./

Faktor komunikasi ./ ./ ./

Faktor hubungan dengan keluarga besar ./ )C )C

oasanaan Faktor penyesuaian penyelesaian konflik dan ./ ./ )C

oenaambilan keoutusan Faktor oeran ./ )C )C

Berikut ini akan diuraikan kehidupan pernikahan di bawah tangan subyek

sesuai dengan faktor-faktor yang secara teoritis mempen~1aruhi kepuasan

pernikahan pada umumnya.

1. Faktor Personal

Pad a ketiga subyek selain sifat positif, adapula sifat negatif yang dimiliki

suami mereka. Pada M sifat positif suaminya yaitu menyenangkan,

pengertian dan sabar, sedangkan sifat negatif dari suaminya yaitu kebiasaan

keluar malam. Pada S sifat positif suaminya yaitu dapat membimbing dan

mengajari dalam banyak hal, serta menganggap suami penyayang dan

perhatian, sedangkan sifat negatif dari suaminya yaitu ketika marah

belangsung lama, dan sesekali mengeluarkan kata-kata yang membuat S

merasa sakit hati. Pada E sifat positif suaminya yaitu bertanggung jawab dan

pengertian, sedangkan sifat negatif suaminya yaitu pencemburu.

Page 136: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

124

2. Faktor Pemuasan Kebutuhan Psikologis melalui Hubungan Interpersonal

Pada ketiga subyek suasana penuh keintiman terbangun dengan adanya

pengungkapan afeksi secara terbuka, baik melalui perkataan maupun

perbuatan.

3. Faktor Anak

Ketiga subyek mendapatkan kebahagiaan dari anak. M menganggap anak

adalah masa depan baginya dan ia berharap anaknya menjadi anak yang

berguna serta patuh terhadap orang tua. S menganggap anak sebagai

teman yang dapat mengisi kesepian. S mempunyai harapan agar anaknya

dapat sekolah sampai tingkat yang tinggi, sehingga mendapatkan pekerjaan

yang layak. Pada E, menganggap anak sebagai harta yan~1 tak terhingga dan

bersyukur telah dikaruniai anak, karena menu rut E tidak semua orang bisa

mempunyai anak.

4. Faktor Seksual

Pada M, tidak mengalami hambatan dalam hubungan seksual. Pada S,

hubungan seksual dilakukan tergantung pada kondisi tubuh S. Hal ini karena

S merupakan seorang istri yang bekerja sebagai pedagang, sehingga ia

merasakan keletihan yang membuatnya terkadang tidak m13nginginkan

hubungan seksual. Pada E, hubungan seksual tergantung lceinginan suami.

Page 137: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

5. Faktor ekonomi/finansial (pendapatan, tersedianya tempat tinggal)

Kedua subyek yakni pada M dan S memiliki rumah sencliri. Pada M,

kebutuhan sehari-hari dirasakan telah tercukupi bahkan ia dapat

menyisihkan uang untuk ditabung. Pada S, mengalami kesulitan dalam

pengelolaan keuangannya. Pada E, selain tinggal di rumah kontrakan, ia

juga merasakan kebutuhan ekonominya belum sepenuhnya tercukupi.

6. Faktor Kebersamaan

Ketiga subyek mempunyai waktu luang yang dihabiskan b1~rsama suami

serta merasakan kebahagiaan dari kebersamaan tersebut.

7. Faktor Komunikasi

Ketiga subyek mengatakan, komunikasi dengan suami dapat berjalan

125

dengan baik, serta menganggap bahwa suami adalah teman untuk berbicara.

8. Faktor Hubungan dengan Keluarga Besar Pasangan

Pada S dan E, hubungan dengan keluarga besar pasangan belum dapat

terjalin dengan baik karena jarak yang jauh sehingga belum pernah bertemu.

Pada M, hubungan dengan keluarga besar pasangan dapat terjalin dengan

baik walaupun jarang bertemu.

Page 138: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

126

9. Faktor Penyesuaian Penyelesaian Konflik dan Pengambilan Keputusan

Pada M dan S, penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan clilakukan

dengan musyawarah. Pacla E, pengambilan keputusan dilakukan olehnya,

dan dalam penyelesaian masalah, berakhir tanpa ada pemecahan.

10. Faktor peran

Kecuali M, kedua subyek lain menilai suaminya belum menjalankan

perannya sebagai seorang suami dengan cukup baik dan kurang puas.

Meskipun pada S hal itu terkadang saja.

Page 139: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

BABS

KESIMPULAN, DISKUSI DAN ~>ARAN

Bab ini terdiri dari tiga subbab. Subbab pertama yaitu kesimpulan yang

mengemukakan uraian gambaran dari jawaban masalah yang diteliti. Subbab

kedua yaitu diskusi tentang temuan-temuan dalam penelitian. Subbab ketiga

yaitu saran untuk penelitian lanjutan, baik teoritis maupun praktis.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa alasan yang

melatarbelakangi ketiga subyek menikah di bawah tangani adalah karena

pernikahan ini merupakan pernikahan kedua. Pada S dan E, pernikahan

kedua ini menjadi hambatan untuk menikah secara resmi. Alasan lain pada

ketiga subyek yaitu keadaan ekonomi. Mendapatkan teman hidup menjadi

tujuan pernikahan pada dua orang subyek yal<ni pada M dan S, sedangkan

pada E, kehidupan pemikahan yang normal dan baik sepeirti pernikahan pada

umumnya menjadi tujuannya walaupun ia menil<ah di bawah tangan. Subyek

yang menikah di bawah tangan mengalami kel<hawatiran terhadap

pernikahan di bawah tangan yang mereka jalani. Kekhawatiran tersebut lebih

dirasal<an karena dampak terhadap anak. Selain itu, l<etakutan ditinggal

127

Page 140: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

suami, serta tidak mendapatkan perlindungan hukum terhadap

pernikahannya juga dirasakan subyek.

128

Ketiga subyek cukup merasakan kepuasan pernikahan. Hal ini dapat dilihat

dari indikator kepuasan pernikahan secara kuantitaf menunjukkan lebih

banyak indikator yang mendukung kepuasan pernikahan dari pada yang tidak.

lndikator kepuasan pernikahan yang tidak sesuai yaitu, pada indikator

pertama, persahabatan (friendship). Ketidaksesuaian dialami M dan E karena

tidak ada pembagian tugas rumah tangga, ini menunjukkan tidak ada kerja

sama secara sukarela dalam pernikahan. lndikator kedua yaitu komitmen

(commitment). Tidak ada usaha untuk memperkuat ikatan pernikahan di

bawah tangan, yaitu dengan cara mendaftarkan pernikahannya ke KUA

menunjukkan bahwa ketiga subyek cukup bisa menerima konsekuensi

menikah di bawah tangan, yaitu pernikahan tersebut tidak terjamin

kelangsungannya. lndikator ketiga yaitu persamaan (similiirity). Dari ketiga

subyek, hanya M yang mempunyai persamaan dalam kehidupan seksual

dengan suami. sedangkan pada S dan E tidak mengalaminya. lndikator

keempat yaitu perasaan positif (positive feeling). Pada kedua subyek, yakni M

dan S tidak merasakan ketertarikan yang lebih terhadap suami setelah

menikah. Lain halnya dengan E yang merasakan ketertarikan yang lebih

terhadap suami. Hal ini karena suaminya lebih pengertian serta bertanggung

jawab.

Page 141: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

129

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan pada wanita yang

menikah di bawah tangan cukup mempengaruhi tingginya level kepuasan

pernikahan. Pada M, semua faktor mendukung kepuasan pernikahannya.

Pada S dan E, faktor yang tidak mendukung kepuasan pemikahannya yaitu

faktor seksual, faktor hubungan dengan keluarga besar pasangan, dan faktor

peran. Pada E, faktor ekonomi dan faktor penyesuaian penyelesaian konflik

dan pengambilan keputusan dalam pernikahan juga tidak mendukung

kepuasan pernikahannya.

5.2. Diskusi

Penelitlan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan pernikahan

pada wanita yang menikah di bawah tangan. Dari hasil penelitian diperoleh

gambaran bahwa wanita yang menikah di bawah tangan cukup merasakan

kepuasan pernikahan, meskipun terdapat perbedaan pada masing-masing

subyek. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Weiss (2005), bahwa kepuasan

pernikahan adalah suatu pengalaman subyektif, perasaan yang kuat, dan

sikap yang didasarkan pada faktor individu yang mempengaruhi kualitas dari

interaksi pernikahan.

Kepuasan pernikahan cukup dirasakan masing-masing subyek. Hal ini tidak

terlepas dari faktor-faktor yang mendukung kepuasan pemikahan tersebut.

Page 142: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

130

Dalam suatu pernikahan, seorang istri mengembangkan karakteristik­

karakteristik tertentu yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya level

kepuasan pernikahan seperti yang dinyatakan oleh Duvall dan Miller (1985).

Pada ketiga subyek, walaupun cukup merasakan kepuasan pada pernikahan

di bawah tangan, tetapi mereka juga merasakan kekhawatiran dan ketakutan

dalam pernikahannya. Sedangkan di dalam Al-Quran Surat Ar-Rum Ayat 21

dinyatakan bahwa pernikahan bertujuan untuk memperoleh ketentraman

serta kenyamanan baik lahir maupun bathin, karena di dalam pernikahan

penuh dengan rasa kasih sayang.

Kekhawatiran yang dirasakan ketiga subyek yaitu karena dampak terhadap

anak yang tidak mempunyai akte kelahiran. Hal ini menjadi salah satu

kesulitan pada anak. Pencatatan kelahiran anak menjadi pengakuan dari

hukum negara atas kelahirannya dan merupakan hak dasar bagi anal<

sebagai langkah pertama untuk mendapatkan perlindungan serta status

dalam hukum negara (lnayatul Anisah, 2005). Pada S, ditambah

kekhawatiran pada anaknya jika tidak mendapatkan harta waris. M. Quraish

Shihab (2006) menyatakan, tidak diakuinya anak dan hilangnya hak waris

merupakan salah satu dampak nikah di bawah tangan secara hukum.

Page 143: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

131

Hal lain yang dirasakan subyek yaitu ketakutan akan ditinggal suami. Hal ini

karena tidak kuatnya ikatan pernikahan di bawah tangan, sehingga suami

sewaktu-waktu dapat saja mengingkari hak-hak istri menyangkut nafkah atau

harta bersama mereka, seperti yang dinyatakan oleh M. Quraish Shihab

(2006).

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengajukan saran untuk penelitian

lanjutan. Saran yang diajukan yaitu secara teoritis yang berkenaan dengan

metodologi dalam penelitian, dan secara praktis yang berkenaan dengan

subyek dalam penelitian.

5.3.1. Saran Teoritis

Apabila hendak melakukan penelitian lanjutan, dalam pemilihan subyek

sebaiknya dilihat juga dari faktor lainnya seperti tingkat pendidikan,

penghasilan keluarga dan usia pernikahan yang dimungkinkan dapat

mempengaruhi kepuasan pernikahan.

Page 144: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

132

5.3.2. Saran Praktis

1. Hubungan dengan keluarga besar pasangan merupakan salah satu faktor

dalam kepuasan pernikahan, oleh sebab itu perlu dibina. Untuk

mempermudah menjalin hubungan dengan keluarga beisar pasangan

yang tempat tinggalnya jauh, dapat dilakukan subyek dengan cara

komunikasi melalui telepon atau media lain.

2. Agar tercipta keluarga yang sakinah mawaddah warahmah, dapat

dilakukan dengan menjalankan kewajiban sebagai suami-istri yang sesuai

dengan ajaran Islam.

Page 145: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

DAFTAR PUSl"AKA

Abu Ahmadi. (1999). Psikologi sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Ai Tita Kusumawati. (2006). Faktor penyebab kawin bawah tangan. Jakarta: Fakultas Syariah dah Hukum UIN Syarif Hidayatullah.

Atwater, E. (1983). Psychology of adjustment. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Baron, R. A., & Byrne, D. Social psychology, Psikologi sosial. Ji/id I. Wisnu C Kristiaji & Ratri Medya (terj). 2004. Jakarta: Erlangga.

Bird, G & Melville, K. (1994). Families and intimate relationships. New York: McGraw-Hill, Inc.

Calhoun, J. F. & Acocella J. R. Psychology of adjustment and human relationship, Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan, R.S. Satmoko (terj). 1990. Semarang: !KIP Press.

Chaplin, J. P. Dictionary of psychology, Kamus lengkap psikologi, Kartini Kartono (terj). 2006. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Davidoff, L. L. Introduction of psychology. Psikologi suatu pengantar, Ji/id II, Mari Juniati (terj). 1991. Jakarta: Erlangga.

Deddy Mulyana. (2003). Metodologi penelitian kualitatif, paradigma baru ilmu komunikasi dan ilmu sosial lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Duvall, E.M. & Miller, B.C. (1985). Marriage and family development. New York: Harper & Row Publishers.

Hurlock, E. B. A life-span approach. Psikologi perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. lstiwidayanti, (terj). 1980. Jakarta: Erlangga.

lnayatul Anisah. (2005). Perlindungan hukum terhadap anak dari perkawinan sirri. Fenomena, Jumal Penelitian STAIN Jember. 4. 3. 25.

Jalu. (2005). Menikah di bawah tangan sangat merugikan perempuan. Retrieved Desember 8, 2006, from http://www.pikiranrakyatcybermedia.com.

Page 146: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Kaplan & Sadock. Synopsis of psychiatry, Sinopsis psikiatti. Ji/id II. /made Wiguna S. (terj). 1997. Jakarta: Binarupa Aksara.

Kazdin, A. E. (ed). (2000). Encyclopedia of psychology. Washington OC./New York: American Psychological Assocation & Oxford University Press.

Kristi Poerwandari. (2001 ). Pendekatan kua/itatif untuk peri/aku manusia. Depok: LPSP3 UI.

Lexy J. Moleong. (2004). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

M. Fu'ad Syakir. (2002). Perkawinan terlarang. Jakarta: Ceindekia.

M. Quraish Shihab. (2006). Perempuan. Jakarta: Lentera Hati.

_______ . (1997). WawasanAl-Quran. Bandung: Mizan.

-------· (2003). Tafsir a/-mishbah. Jakarta: L.entera Hati.

Santrock, J. W. (2002). Life span development. Perkembangan masa hidup, Ji/id II, Wisnu Chandra, (terj). Jakarta: Erlangga.

Sears, 0. 0. et. al. Social psychology, Psikologi sosial. Ji/icf /, Michael Andryanto (terj). 1994. Jakarta: Erlangga.

______ . Social psychology, Psiko/ogi sosial. Ji/id' II, Michael Andryanto (terj). 1999. Jakarta: Erlangga.

Sidi Nazar Bakry. (1993). Kunci keutuhan rumah tangga (k•eluarga yang sakinah). Jakarta: Pedomana llmu Jaya.

Solusi Hukum. (2003). Dampak pemikahan di bawah tangan. Retrieved 22 Mei 2007. www.solusihukum.com.

Strauss, A, & Corbin, J. Basics of quality research, Dasar-clasar penelitian kualitatif, M. Shodiq & Imam Muttaqin (terj). 2003. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudarsono. (1991). Hukum kekeluargaan nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 147: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Tim Penyusun. (2004). Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.

Turner, J.S., & Helms, D.B. (1987). Lifespan development New York: Holt, Rinehart and Winston.

Uhdang-Undang Perkawinan. (1989). Jakarta: Bumi Aksara

Weiss, R.L. (2005). Chapter one: A critical view of marital satisfaction. Dalam Pinsof, W. M. & Lebow, J. L. (ed). Family Psychology (24-26). New York: Oxford University Press.

Yuwana, T. A., & Maramis, W. F. (1991). Dinamika perkawinan masa kini. Malang: Dioma.

Page 148: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Lampiran 1

Jakarta, 1 Oktober 2007

Hal : Surat Pengantar Persetujuan Responden

Assalamu'alaikum wr. wb.

Dalam rangka menyelesaikan pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya bermaksud mengadakan

penelitian mengenai "Gambaran Kepuasan Pernikahan pada Wanita yang

Menikah di Bawah Tangan." Oleh karena itu saya:

Nama : Raudatul Farida

Nim : 103070029015

Mengharapkan kesediaan Saudari untuk menjadi subyel< dan bersedia

diwawancarai untuk mendapatl<an data mengenai permasalahan yang terjadi

berkaitan dengan kepuasan pernil<ahan pada wanita yang menikah di bawah

tangan. Semua jawaban yang Saudari beril<an akan dijamin l<erahasiaannya

dan hanya dipergunakan untuk penelitian.

Bersama ini saya sertakan pula lembar persetujuan responden untuk

menyertal<an data diri Saudari. Saya ucapkan terima kasih, semoga Allah

SWT membalas kebaikan Saudari dan semoga Allah SWT selalu

melimpahkan rahmat, hidayah dan l<asih sayangnya l<epada kita semua.

Amiin ya rabbal alamiin.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Page 149: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Lampiran 2

PERNYAT AAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

Nam a

Tempat, tanggal lahir

Ala mat

Ag a ma

Suku

Pekerjaan

Bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang berjudul

"Gambaran Kepuasan Pernikahan pada Wanita yan~1 llllenikah di Bawah

Tangan." Saya bersedia diwawancarai tanpa ada paksaar1 dari siapapun.

Dan jika ada data yang kurang lengkap, maka saya bersedia untuk

diwawancarai kembali.

Jakarta, Oktober 2007

Respond en

Page 150: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI

Tanggal,W Subyek

aktu & Observasi M s E

Tempat

Tenang

Suara Sedang Keadaan tempat

Berisik wawancara

Kehadiran pihak Ada

lain Tidak ada

Ba ju Panjang

Pendek

Penampilan Celana/rok

Panjang

subyek Pendek

Pakai Makeup

Tidak

Pelan

Suara Sedang

Lantang

Rendah

lntonasi Sedang

Sikap subyek Tinggi

selama Tetap

wawancara Bergerak Sikap tubuh

sesekali

Banyak gerak

Sikap kepada Kooperatif

Tidak pewawancara

kooperatif

Hambatan selama Ada

wawancara Tidalc ada

Page 151: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA KEPUASAN PERNIKAHAN

A. Persahabatan (friendship)

• Menganggap pasangan sebagai teman terbaik

1. Bagaimana pembagian tugas dalam pekerjaan rumah tangga

antara Anda dan suami? Apakah ada pengertian dari suami untuk

melakukan tugas rumah tangga yang sama dengan Anda?

2. Ketika tidak ada saling pengertian antara Anda dan suami,

bagaimana Anda mengatasi hal itu? Dan bagaimana pula perasaan

Anda tentang hal itu?

• Menyukai pribadi pasangan

3. Bagaimana pendapat Anda tentang suami? Sifat apa saja yang

menyenangkan serta tidak menyenangkan dari suami Anda?

Bagaimana harapan Anda terhadap suami?

4. Bagaimana hubungan suami dengan keluarga besar Anda?

Bagaimana pula hubungan Anda dengan keluarga besar pasangan

(mertua, ipar, dll)?

B. Komitmen (commitment)

• Menganggap pernikahan sebagai komitmen jangka panjang

5. Apakah Anda mempunyai tujuan agar bisa mEimperkokoh ikatan

pernikahan Anda?

• Menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang suci

6. Apa arti pernikahan menurut Anda? Bagaimana harapan Anda?

7. Apa yang menjadi sebab sehingga Anda menikah di bawah tangan?

8. Bagaimana pendapat Anda mengenai nikah di bawah tangan?

Page 152: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

• Menganggap suatu pernikahan penting sebagai stabilitas sosial

9. Dalarn kehidupan pernikahan yang Anda jalani selarna ini, apakah

ada perbedaan-perbedaan yang rnengganggu? Kalau ada seperti

apakah perbedaan itu? Dan bagairnana cara pemyelesaiannya>

10.Adakah kekhawatiran yang Anda rasakan dalarn pernikahan Anda

selarna ini? Kekhawatiran seperti apakah itu?

11.Apakah rnenurut Anda nikah di bawah tangan sesuai atau tidak

dengan hukurn negara?

12.Selarna Anda rnenikah di bawah tangan, sejauh rnana Anda

rnerasakan dampak negatifnya? bagairnana Anda rnengantisipasi

darnpak negatif tersebut?

C. Persarnaan (similarity)

• Mernpunyai persarnaan tujuan

13.Apa yang Anda harapkan dari pernikahan di bawah tangan yang

Anda jalani?

14.Apakah Anda dan suarni rnenghendaki hal yang sarna dalarn

kehidupan pernikahan?

• Mernpunyai persarnaan dalarn rnenunjukkan kasih sayang

15. Bagairnana hubungan Anda dengan suarni? Seperti apa bentuk

interaksi dan kornunikasi Anda dan suarni selama ini?

16. Bagairnana rnengekspresikan rasa sayang dan kedekatan satu

sarna lain?

17. Bagairnana Anda rnengisi waktu luang bersarna suarni?

18.Apa arti seorang anak bagi Anda?

19. Bagairnana pula pola asuh yang selarna ini diberikan kepada anak?

20. Bagairnana hubungan Anda dengan anak? Bagairnana harapan

Anda terhadap anak?

Page 153: GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24517/1/RAUDATUL... · tetapi oleh masyarakat diduga belum menikah sehingga

21. Apakah ada perbedaan pendapat mengenai anak dengan suami

Anda?

• Mempunyai persamaan tentang kehidupan seks

22. Bagaimana kehidupan seksual dalam pernikahan Anda (frekuensi,

kualitas)? Bagaimana harapan Anda terhadap kehidupan seksual

dalam perkawinan? Apakah harapan itu sesuai dengan harapan

suami?

D. Perasaan positif (positive feeling)

• Merasa pasangan menjadi lebih menarik

23.Apakah Anda merasakan ketertarikan yang lebih pada suami

setelah Anda menikah?

• Merasakan kegembiraan bersama pasangan

24. Kapan Anda merasakan saat paling membahagiakan dalam

kehidupan pernikahan Anda?

25. Hal-ha! apa yang paling membahagiakan dalam kehidupan

pernikahan Anda yang didapat dari suami?

26. Seberapa penting arti kebersamaan Anda dengan suami?

• Merasa bangga akan prestasi pasangan?

27. Bagaimana pendapat Anda tentang peran pasangan sebagai suami?

Apakah peran suami sudah sesuai dengan harapan Anda?

28. Bagaimana menu rut Anda mengenai nafkah yang selama ini

diberikan oleh suami Anda?

29.Bagaimana pengelolaan keuangan keluarga? Bagaimana kondisi

ekonomi/finansial selama ini? Apakah hal tersebut sudah sesuai

dengan harapan Anda?