81
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa berkat rahmat dan hidayahnya ,penulis dapat menyelesaikan makalah seminar yang berjudul ”Askep Keluarga pemula”. Makalah ini diambil dari buku-buku/referensi yang berkaitan dengan judul makalah serta diambil dari website untuk melengkapi isi makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini,penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Ns. Padila Hafni, S.kep selaku dosen pembimbing makalah seminar Keperawatan Komunitas II yang telah mengajari/bimbingan penulis dalam pembuatan makalah ini. 2. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah seminar keperawatan gerontik ini. Hasil makalah seminar ini tentunya belumlah sempurna,namun bagi penulis hasil ini sangatlah berarti terutama dapat memenuhi tugas perkuliahan untuk makalah kuliah keperawatan Komunitas II, dengan harapan hasilnya dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua.

Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

  • Upload
    anes

  • View
    62

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep keluarga pasangan baru

Citation preview

Page 1: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa berkat rahmat dan

hidayahnya ,penulis dapat menyelesaikan makalah seminar yang berjudul ”Askep

Keluarga pemula”. Makalah ini diambil dari buku-buku/referensi yang berkaitan dengan

judul makalah serta diambil dari website untuk melengkapi isi makalah ini. Dalam

pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan yang tak ternilai harganya

dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini,penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Ns. Padila Hafni, S.kep selaku dosen pembimbing makalah seminar

Keperawatan Komunitas II yang telah mengajari/bimbingan penulis dalam

pembuatan makalah ini.

2. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah seminar

keperawatan gerontik ini.

Hasil makalah seminar ini tentunya belumlah sempurna,namun bagi penulis hasil

ini sangatlah berarti terutama dapat memenuhi tugas perkuliahan untuk makalah kuliah

keperawatan Komunitas II, dengan harapan hasilnya dapat diterima dan bermanfaat bagi

kita semua.

19 Mei 2011

` Penulis

Page 2: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan keperawatan keluarga  yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan

melalui praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga  digunakan untuk

membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga  dengan menggunakan pendekatan

proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga,

maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat

pencapaian keluarga  dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap

perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan

keluarga  dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga  memenuhi tugas

perkembangannya. Pasangan baru (keluarga  baru menikah) ialah ketika masing-masing

individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga  melalui perkawinan yang sah dan

meninggalkan keluarga nya masing-masing.

Mempersiapkan keluarga  yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi

sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan

pasangannya. Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga  sendiri dan orang

tuanya, mulai membina hubunganungan baru dengan keluarga  dan kelompok social lainnya.

Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk membahas tentang “asuhan

keperawatan keluarga pemula”.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pemula(baru menikah).

2. Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada

keluarga pemula (baru menikah)..

3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga pemula (baru

menikah).

1

Page 3: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Bagi kelompok

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi kelompok tentang asuhan

keperawatan keluarga pemula(baru menikah)

1.3.2 Manfaat Bagi Pembaca

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca tentang asuhan

keperawatan keluarga pemula(baru menikah)

2

Page 4: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

BAB II

KONSEP TEORITIS

2.1 Konsep Keluarga dan Keluarga Pemula(Baru Menikah)

Keluarga  adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya

atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga  adalah

kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan

setiap individu punya peran masing-masing (Friedman 1998).

Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga  sebagai unit yang perlu

dirawat, ia mendefinisikan keluarga  sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri

dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan

oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum,

tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai

sebuah keluarga .

Family Service America (1984) mendefinisikan keluarga  dalam suatu cara yang

komprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan

kebersamaan dan keintiman”.

Hariyanto,2005. keluarga  menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan

oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri

mereka sebagai bagian dari keluarga .

Dapat disimpulkan bahwa keluarga  adalah unit terkecil dari masyarakat dua

orang / lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah

tangga, berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.

Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada

hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil

keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah

Ciri-ciri struktur keluarga  :

1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain

2. Ada keterbatasan,

3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.

3

Page 5: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

Tujuan Dasar Keluarga:

Karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat. Unit dasar ini memiliki

pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan individu-individu yang dapat

menentukan keberhasilan kehidupan individu tersebut. Keluarga berfungsi sebagai buffer

atau sebagai perantara antara masyarakat dan individu, yakni mewujudkan semua

harapan dan kewajiban masyarakat dengan memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga

serta menyiapkan peran anggotanya menerima peran di masyarakat(supriadi, 1999)

Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar baik yang menyangkut kebutuhan

fisik, psikologis maupun social. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggung jawab

untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai anggota masyarakat(supriadi,1999).

Saat ini banyak kelompok-kelompok yang memiliki fungsi perantara, namun

keluarga tetap menjadi yang paling penting, karena keluargalah yang memperhatikan

secara total segi-segi kehidupan anggotanya. Prioritas tertinggi yang menjadi perhatian

keluarga adalah kesejahteraan anggotanya, kelompok lain seperti teman kerja, teman

sekolah,majelis dan LSM tidak menaruh perhatian secara keseluruhan hidup individu,

mereka sebatas satu segi seperti kerjasama, persahabatan, keterlibatan dalam urusan

sekolah atau pengajian atau produktivitas dan prestasi di sekolah(supriadi,1999)

Keluarga telah lama dipandang sebagai konteks yang paling vital bagi

pertumbuhan dan perkembangan yyang sehat. Keluarga memiliki pengaruh penting

terhadap pembentukan identitas dan konsep diri individu-individu yang menjadi

anggotanya(Supriadi,2009)

Struktur keluarga  (ikatan darah) :

1. Patrilineal, keluarga  sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,

dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah.

2. Matrilineal, keluarga  sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi ,

dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu.

3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga  sedarah istri.

4. Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga  sedarah suami.

5. keluarga  kawinan, hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga  dan

sanak saudara baik dari pihak suami dan istri.

4

Page 6: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

.    Kelompok keluarga  di Indonesia berdasarkan social ekonomi dan kebutuhan dasar:

1. PRASEJATERA,

Belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal : pengajaran agama, sandang, papan,

pangan, kesehatan atau keluarga  belum dapat memenuhi salah satu /lebih indikator

Keluarga Sejahtera tahap I.

2. KELUARGA  SEJAHTERA (KS I)

Telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi belum dapat sosial

psikologis, pendidikan, KB, interaksi lingkungan.

Indikator : ibadah sesuai agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda tiap keperluan,

lantai bukan tanah, kesehatan : anak sakit, ber-KB, dibawa kesarana kesehatan..

3. KELUARGA  SEJAHTERA II

Indikator: belum dapat menabung, ibadah (anggota keluarga ) sesuai agama,  makan 2

kali sehari,  pakaian berbeda,  lantai bukan tanah,  kesehatan (idem),  daging/ telur

minimal 1 kali seminggu,  Pakaian baru setahun sekali,  Luas lantai 8m2 per orang,  Sehat

3 bulan terakhir,  Anggota yang berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap,  Umur

10,  60 tahun dapat baca tulis,  Umur 7-15 tahun bersekolah,  Anak hidup 2 /lebih .

keluarga  masih pus saat ini berkontrasepsi.

4. KELUARGA  SEJAHTERA III

Indikator: Belum berkontribusi pada masyarakat,  ibadah sesuai agama,  pakaian berbeda

tiap keperluan,  lantai bukan tanah,  kesehatan idem,  anggota melaksanakan ibadah,

daging/telur seminggu sekali,  memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir,  luas

lantai 8 m2 perorang,  anggota keluarga  sehat dalam 3 bulan terakhir.

5. KELUARGA SEJAHTERA TAHAP III PLUS,

Dapat memenuhi seluruh kebutuhannya : dasar, sosial, pengembangan, kontribusi pada

masyarakat,  indikator Keluarga Sejahtera III + (ditambah),  memberikan sumbangan.

Tipe Keluarga yaitu:

Dalam Sosiologi keluarga berbagai bentuk keluarga digolongkan sebagai tipe keluarga

tradisional dan non tradisional atau bentuk normative dan non normative.

Sussman(1974),Macklin(1988) menjelaskan tipe-tipe keluarga sebagai berikut:

5

Page 7: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

1. Keluarga Tradisional

a. Keluarga inti, terdiri dari suami, istri, dan anak. Biasanya dari keluarga yang

melakukan perkawinan pertama atau keluarga dengan orangtua campuran atau

orangtua tiri.

b. Pasangan inti, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada anak yang

tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga dengan karier tunggal atau karier

keduanya.

c. Keluarga dengan orangtua tunggal, biasanya sebagai konsekuensi dari perceraian.

d. Bujangan dewasa sendirian.

e. Keluarga besar, terdiri keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan.

f. Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami-istri sudah tua dan anak-anaknya

sudah berpisah.

2. Keluarga Non Tradisional

a. Keluarga dengan orangtua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan anak.

b. Pasangan yang memiliki anak tapi tidak menikah, didasarkan pada hokum tertentu.

c. Pasangan kumpul kebo, kumpul bersama tanpa menikah.

d. Keluarga Gay/lesbian, orang-orang berjenis kelamin sama hidup bersama sebagai

pasangan yang menikah.

e. Keluarga komuni, keluarga yang terdiri dari lebih dari satu pasangan monogamy

dengan anak-anak secara bersama menggunakan fasilitas, sumber yang sama.

Fungsi keluarga yaitu:

1. Fungsi afektif dan koping keluarga  memberikan kenyamanan emosional anggota,

membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.

2. Fungsi sosialisasi keluarga  sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan

mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan

masalah.

3. Fungsi reproduksi keluarga  melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan

meneruskan keturunan.

4. Fungsi ekonomi keluarga  memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan

kepentingan di masyarakat.

6

Page 8: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

5. Fungsi fisik, keluarga  memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.

Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan:

Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami

dan dilakukan, meliputi (Suprajitno, 2004):

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan

dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun

yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua atau

keluarga.

2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan

upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan

keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara keluarga yang mempunyai

kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan

yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat

dikurangi atau bahkan teratasi.

3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

 

2.2 Tugas Perkembangan Sesuai Dengan  Tahap Perkembangan  (Duval)

(Sociologikal Perspektive) 

1. Keluarga baru menikah/pemula

Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga

baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan

baru yang intim.

a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

c. Membina hubungan dengan keluarga  lain: teman dan kelompok sosial.

d. Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua),

mendiskusikan rencana punya anak.

7

Page 9: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

2. Keluarga Dengan anak baru lahir

a. Persiapan menjadi orang tua.

b. Adaptasi keluarga baru

c. Interaksi keluarga,

d. Hubungan Seksual

3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

Dimulai ketika anak pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir

ketika anak berusia lima tahun.

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga : rumah, rasa aman.

b. Membantu anak untuk bersosialisasi.

c. Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga internal dan luar.

d. Pembagian tanggung jawab.

e. Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak

4. Keluarga dengan anak usia sekolah

Dimulai ketika anak pertama telah berusia enam tahun dan mulai masuk

sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja

a. Membantu sosialisasi anak dg lingk luar.

b. Mempertahankan keintiman     pasangan.

c. Memenuhi kebutuhan yang meningkat

5. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, berlangsung selama enam hingga

tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal

atau lebih lama jika anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.

a. Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab

b. Mempertahankan hubungan Intim dengan keluarga

c. Komunikasi  terbuka : hindari, debat,  permusuhan.

d. Persiapan perubahan Sistem peran

6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa

Ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan “rumah

kosong,” ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak

panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal di

8

Page 10: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak –anak

untuk kehidupan dewasa yang mandiri.

a. perluas jaringan Keluarga dari keluarga inti ke extended

b. pertahankan keintiman pasangan

c. membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru

d. penataan kembali peran orangtua

7. Keluarga usia pertengahan

Dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saa t

pensiun atau kematian salah satu pasangan.

a. pertahankan kesehatan Individu dan pasangan usia pertengahan

b. hubungan Serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya

c. meningkatkan keakraban pasangan

8. Keluarga usia tua

Dimulaidengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, hingga salah

satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya meninggal.

a. Pertahankan suasana saling menyenangkan.

b. Adapatasi perubahan: kehilangan pasangan keluarga.

c. Pertahankan keakraban pasangann.

d. Melakukan life review masa lalu   

Keluarga sebagai system :

Keluarga merupakan sistem sosial yang terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial

yang berbeda dengan ciri saling berhubungan dan tergantung antar individu.

Alasan keuarga sebagai sistem :

1. Keluarga punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya

2. Saling berhubungan dan ketergantungan

3. Unit terkecil dari masyarakat Sebabagai suprasistem

Komponen sistem keluarga

1. Input: anggota keluarga, struktur, fungsi, aturan, lingkungan, budaya, agama

2. Proses: proses pelaksanaan fungsi keluarga

3. Out put: hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesehatan.

4. Feedback: pengontrol perilaku keluarga

9

Page 11: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

Karakteristik Keluarga Sebagai Sistem:

1. Sistem terbuka, sistem yang punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan

lingk. Sekitar

2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian

pada lingk. Sekitar

Tugas perkembangan keluarga baru menikah/pemula:

Saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga via

perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing;

a. Mempersiapkan keluarga yang baru

b. Butuh penyesuaianan peran dan fungsi sehari-hari

c. Belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.

d. Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan Masing-masing menghadapi

perpisahan dengan keluargakeluarga sendiri. orangtuanya, mulai membina hubungan

baru dengan keluarga dan kelompok social pasangan

Sedangkan tugas yang harus segera diputuskan oleh keluarga pemula adalah:

1. Membina hubungan intim yang memuaskan. Akan menyiapkan kehidupan bersama yang

baru, Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan. Peran berubah. Fungsi baru

diterima. Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.

Saling menyesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas Keberhasilan

dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan saling menyesuaikan

diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan.

2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis. Pasangan menghadapi tugas

memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan orang tua

pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan

perkawinannya.

3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB. Masalah kesehatan yaitu

penyesuaian seksual dan peran perkawinan. Perawat Perawat dalam Keluarga berencana

10

Page 12: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

2.3 Masalah-masalah umum yang terjadi pada keluarga Pemula

Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan emosional, kecemasan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah perkawinan. Untuk mengatasinya perlu ada penyuluhan dan konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling prenatal, dan komunikasi. Dan biasanya juga terjadi perselisihan/keributan dalam keluarga karena kedua pasangan baru menikah belum bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru, dengan peran dan fungsi yang berbeda.

2.4 Masalah keperawatan kesehatan keluarga

1. Komunikasi keluarga  disfungsional

2. Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi orangtua,

konflik peran orangtua.

3. Perubahan penampilan peran.

4. Gangguan citra tubuh.

5. Koping keluarga  tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial peningkatan

koping keluarga.

6. Risiko terhadap tindak kekerasan.

7. Perilaku mencari bantuan kesehatan.

8. Gangguan tumbuh kembang.

9. Risiko penularan penyakit,

2.4. Proses Keperawatan keluarga

Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua

tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka

referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah. Friedman dalam Proses

keperawatan keluarga  juga membagi dalam lima tahap proses keperawatan yang terdiri

dari pengkajian terhadap keluarga, identifikasi masalah keluarga  dan individu atau

diagnosa keperawatan, rencana perawatan, implemntasi rencana pengerahan sumber-

sumber dan evaluasi perawatan.

Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga  menurut Effendi

(2004) dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga  yaitu

dengan mengadakan kontrak dengan keluarga, menyampaikan maksud dan tujuan, serta

11

Page 13: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

minat untuk membantu keluarga  dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga ,

menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang

dirasakan keluarga  dan membina komunikasi dua arah dengan keluarga .

Friedman (1998: 55) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga  terdiri dari

lima langkah dasar meliputi :

1.   Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang

perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga  yang

dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan

keluarga . Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan

keluarga , perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-

hari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004).

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi

dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga ,

diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56).

a.   Pengumpulan data

1. Identitas  keluarga  yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan  tipe

keluarga.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan  keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga  saat ini

angan keluarga  ditentukan dengan anak tertua dari keluarga  inti.

b. Tahap perkembangan keluarga  yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga

serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

c. Riwayat keluarga  inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga  inti, yang meliputi

riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,

perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan

kesehatan yang biasa digunakan keluarga  serta pengalaman-pengalaman terhadap

pelayanan kesehatan.

12

Page 14: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

d. Riwayat keluarga  sebelumnya

Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga  dari pihak suami dan istri.

3. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type rumah,

jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air

minum yang digunakan serta denah rumah.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang

meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat,

budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

c. Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga  ditentukan dengan kebiasaan keluarga  berpindah

tempat.

d. Perkumpulan keluarga  dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga  untuk berkumpul serta

perkumpulan keluarga  yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga  dengan

masyarakat.

e. Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga  adalah jumlah anggota

keluarga  yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga  untuk menunjang

kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan

dari anggota keluarga  dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat

setempat.

4. Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga

a. Kebiasaan makan

      Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh keluarga .

b. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

13

Page 15: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

Perilaku keluarga  didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan faktor

yang penting dalam penggelolaan penyakit.

c. Pengobatan tradisional

Merupakan pilihan bagi keluarga  untuk menentukan pengobatan yang diinginkan

ataupun alternative pilihan yang dipilih yaitu pengobatan tradisional.

5. Status Sosial Ekonomi

a. Pendidikan

Tingkat pendidikan keluarga  mempengaruhi keluarga  dalam mengenal suatu

penyakit dan pengelolaannya. Berpengaruh pula terhadap pola pikir  dan

kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah dangan tepat

dan benar.

b. Pekerjaan dan Penghasilan

Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap keluarga  dalam

melakukan pengobatan dan perawatan pada angota keluarga  yang sakit salah

satunya disebabkan karena suatu penyakit. Menurut (Effendy,1998)

mengemukakan bahwa ketidakmampuan keluarga  dalam merawat anggota

keluarga  yang sakit salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya sumber-

sumber yang ada pada keluarga .

6. Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga

Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga  mulai lahir hingga saat ini

termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik

atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan keluarga  yang belum

terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis seseorang yang dapat mengakibatkan

kecemasan.

7. Aktiftas

Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga  dapat berpengaruh terhadap

terjadinya suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga.

14

Page 16: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

8. Data Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti lantai rumah,

penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangai faktor penyebab

terjadinya suatu penyakit.

b. Karakteristik Lingkungan

Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhi oleh lingkungan.

Ketenangan lingkungan sangat mempengaruhi derajat kesehatan.

9. Struktur keluarga

a. Pola komunikasi

Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan pasien adalah

berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teurapetik merupakan suatu tekhnik

diman usaha mengajak pasien dan keluarga  untuk bertukar pikiran dan perasaan.

Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun non verbal,

empati dan rasa kepedulian yang tinggi.

b. Struktur Kekuasaan

Kekuasaan dalam keluarga  mempengaruhi dalam kondisi kesehatan, kekuasaan

yang otoriter dapat menyebabkan stress psikologik.

c. Struktur peran

Menurut Friedman(1998), anggota keluarga  menerima dan konsisten terhadap

peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota keluarga  puas atau tidak

ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila peran tidak dapat diterima dan tidak

sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan ketegangan dalam keluarga .

10. Fungsi keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga  harus saling menghargai satu dengan yang lainnya agar tidak

menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu bagi anggota

keluarga  itu sendiri.

b. Fungsi sosialisasi.

Keluarga  memberikan kebebasan bagi anggota keluarga  dalam bersosialisasi

dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga  tidak memberikan kebebasan pada

15

Page 17: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

anggotanya, maka akan mengakibatkan anggota keluarga  menjadi sepi. Keadaan

ini mengancam status emosi menjadi labil dan mudah stress.

c. Fungsi kesehatan

Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk

berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan

orang lain diluar rumah.

Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga  melakukan

pemenuhan tugas perawatan keluarga  adalah :

a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga  mengenal masalah kesehatan, yang perlu 

dikaji adalah sejauhmana  keluarga  memahami fakta-fakta dari masalah kesehatan

yang meliputi: pen gertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang

mempengaruhinya serta persepsi keluarga  terhadap masalah.

b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga  mengambil keputusan mengenai tindakan

kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah ;

1) Sejauhmana kemampuan keluarga  mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah

2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga

3) Apakah keluarga  merasa menyerah terhadap masalah yang dialami.

4) Apakah keluarga  merasa takut akan akibat dari penyakit

5) Apakah keluarga  mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan.

6) Apakah keluarga  dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.

7) Apakah keluarga  kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.

8) Apakah keluarga  mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam

mengatasi masalah.

c. Mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga  merawat anggota keluarga  yang

sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/

fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah ;

1) Apakah keluarga  mengetahui sifat dan perkembangnan perawatan yang

dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/ penyakit.

2) Apakah keluarga  mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk

perawatan.

3) Keterampilan keluarga  mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai.

16

Page 18: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

4) Apakah keluarga  mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang

diperlukan

5) Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga

6) Apakah keluarga  kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara

lingkungan dimasa mendatang.

7) Apakah keluarga  mempunyai upaya penuingkatan kesehatan dan pencegahan

penyakit

8) Apakah keluarga  sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana

pandangan keluarga  akan fasilitas tersebut.

9) Apakah keluarga  merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik,

pengobatan dan rehabilitasi).

10) Bagaimana falsafah hidup keluarga  berkaitan dengan upaya perawatan dan

pencegahan.

11. Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga  adalah :

a. Berapa jumlah anak

b. Bagaimana keluarga  merencanakan jumlah anggota keluarga

c. Metode apa yang digunakan keluarga  dalam upaya mengendalikan jumlah

anggota keluarga.

12. Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga  adalah :

a. Sejauhmana keluarga  memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan

b. Sejauhmana keluarga  memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat sdalam upaya

peningkatan status kesehatan keluarga .

13. Stress dan Koping keluarga

1) Stressor jangka pendek dan panjang

a. Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga  yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan.

17

Page 19: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

b. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga  yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

2) Kemampuan keluarga  berespon terhadap situasi/stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga  berespon terhadap situasi/stressor.

3) Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan keluarga  bila menghadapi permasalahan.

4) Strategi adaptasi disfungsional

5) Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga  bila menghadapi

permasalahan

14. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga . Metode yang digunakan

pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

15. Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga  terhadap petugas

kesehatan yang ada.

2.   Diagnosa keperawatan

Diagnosa  keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia

atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat

mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan. Kolaborasi dan

koordinasi dengan anggota tim lain merupakan keharusan untuk menghindari

kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan kesehatan.

Diagnosa keperawatan keluarga  dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada

pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan

etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan

mengacu pada PES dimana untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.

Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga  terdiri dari :

1. Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)

2. Resiko (ancaman kesehatan)

3. Keadaan sejahtera (wellness)

18

Page 20: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

Contoh diagnosa keperawatan keluarga  ;

1. Diagnosa Keperawatan keluarga  Aktual

Contoh:

a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga  Bapak R

berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga  mengenal masalah kekurangan nutrisi.

b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga  Bapak R

berhubungan dengan ketidakmauan keluarga  mengambil keputusan/tindakan untuk

mengatasi masalah kekurangan nutrisi.

c. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga  Bapak R

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga  merawat anggota keluarga  dangan

masalah kekurangan nutrisi.

2. Diagnosa Keperawatan keluarga  Resiko (ancaman)

Sudah ada data yang menunjang tapi belum terjadi gangguan, misalnya

lingkungan rumah kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh

kembang yang tidak adekuat, dan sebagainya.

Contoh:

a. Resiko terjadi konflik pada keluarga  bapak B berhubungan denganketidaktahuan

keluarga  mengenal masalah komunikasi

b. Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga  bapak B

berhubungan dengan ketidakmauan keluarga  mellakukan stimulasi terhadap Balita.

3. Diagnosa Keperawatan keluarga  Sejahtera/Potensial

Suatu keadaan dimana keluarga  dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan

keluarga  dapat ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera)

boleh tidak menggunakan etiologi.

Contoh:

a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga  bapak R

b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga  bapak R

c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga  bapak

R

19

Page 21: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

3.   Menyusun prioritas

Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi

bersama yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka

terhadap klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.

Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga  :

NO

KRITERIA SKOR BOBOT

1 Sifat masalah      Aktual (Tidak/kurang sehat)      Ancaman kesehatan      Keadaan sejahtera

321

1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah      Mudah      Sebagian      Tidak dapat

210

2

3 Potensi masalah untuk dicegah      Tinggi      Sedang      Rendah

321

1

4 Menonjolnya masalah Masalah berat, harus segera ditangani Ada masalah, tetapi tidak perlu segera

ditangani Masalah tidak dirasakan

21

0

1

Skoring :

     Skor         _____________  x  Bobot

        Angka tertinggi 

Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga

Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas

a. Kriteria 1:

Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena

yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh

keluarga

20

Page 22: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

b. Kriteria 2:

Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya

faktor-faktor sebagai berikut :

1. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah

2. Sumber daya keluarga  dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga

3. Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.

4. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam masyarakat dan

dukungan masyarakat.

c. Kriteria 3:

Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :

1. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah

2. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada

3. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat  dalam

memperbaiki masalah.

4. Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi

untuk mencegah masalah.

d. Kriteria 4

Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga

melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan

intervensi keperawatan keluarga .

4.   Menyusun tujuan

Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan yang

berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber penggambaran pendekatan

alternatif untuk memenuhi tujuan dan operasional perencanaan.

Ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64) yaitu:

1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan spesifik

2. Tujuan jangka menengah.

3. Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai tujuan

21

Page 23: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

2.5 Perencanaan Keperawatan keluarga

Perencanaan keperawatan keluarga  terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup

tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan

standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan

keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

2.6 Implementasi

Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga  berdasarkan perencanaan

mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap

keluarga  mencakup hal-hal dibawah ini ;

1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga  mengenai masalah dan kebutuhan

kesehatan dengan cara :

a. Memberikan informasi

b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

2. Menstimulasi keluarga  untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :

a. Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan.

b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

c. Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan

3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga  yang sakit dengan

cara :

a. Mendemonstrasikan cara perawatan

b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

c. Mengawasi keluarga  melakukan perawatan

4. Membantu keluarga  untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan

menjadi sehat, dengan cara ;

a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin

5. Memotivasi keluarga  untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :

a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga

b. Membantu keluarga  menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

22

Page 24: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

2.7 Evaluasi

Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai

keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.

Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan

ke keluarga . Unyuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan

kesediaan keluarga .

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.

1. Subjektif

Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga  secara subjektif setelah dilakukan intervens

keperawatan.  Misal : keluarga  mengatakan nyerinya berkurang.

2. Objektif

Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi

keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.

3. Analisa

Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan

diagnosa keperawatan.

4. Planning

Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga  pada tahap

evaluasi.

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif

dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi

akhir.

23

Page 25: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

BAB III

Tinjauan Kasus Askep Keluarga Pemula

3.1 Pengkajian Keluarga

1. Pengkajian

A. Identitas KK

Nama : Dedi irawan

Umur : 31 tahun

Pendidikan : SI pertanian

Pekerjaan : belum bekerja

Alamat : Jl.Raya Kemabang seri,km 14 Kec.Talang 4 Bengkulu Tengah

B. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umur Hub Pend. Pekerjaan Status Kesehatan

1. Dedi Irawan L 31 KK S1 pertanian Belum punya pekerjaan

sehat

2. Jeni Juita P 24 Istri SMA Ibu rumah tangga

Sehat

C. Genogram

Kerinci Bengkulu tengah

31 th 24 th

Merokok,dan cemas penurunan BB drastic.

D. Tipe Keluarga

24

Page 26: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

Tipe keluarga pemula atau baru menikah

E. Suku Bangsa

Keluarga Tn D berasal dari Kerinci sedangkan keluarga Ny.J berasal dari Bengkulu

tengah.Ny.J Mengatakan mempunyai kebiasaan memasak makanan yang bersantan dan

gorengan.

F. Agama

Keluarga memeluk agama isalam dan sering terlibat dalam kegiatan keagamaan

dilingkungan sekitarnya,terutama Ny.J.biasanya Ny.J mengikuti pengkajian RT yang

diadakan setiap seminggu sekali.

G. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Tn.D mengatakan saat ini belum memiliki pekerjaan, dan untuk sementara kebutuhan

keluarga dipenuhi oleh kedua orang tua Ny.J karena mereka masih tinggal satu rumah.

Tn.D mengatakan untuk terus berusaha mencari pekerjaan, supaya tidak terus bergantung

dengan mertuanya.

H. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Pada waktu libur,biasanya mereka berkumpul dirumah sambil menonton televisi dan

terkadang berlibur ke pantai panjang.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

A. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga dalam tahap Keluarga pemula

B. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menurut Ny.jeni Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah

keluarga berencana(keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua), karena

C. Riwayat Keluarga Saat inti

Kedua orang tua saat ini hidup dilingkungan yang sama.Ny.J mengatakan

keluarganya terbentuk dari pertemuan kemudian berpacaran dan akhirnya menikah

pada 08-05-20011.Ny.J juga mengatakan setelah mereka menikah mereka masih

tinggal bersama orang tua.

25

Page 27: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

Saat ini kondisi kesehatan kedua orang tua baik.Tn.D mengatakan dia cemas karena

belum mempunyai pekerjaan yang tetap dan Tn.D memiliki riwayat merokok 1

bungkus sehari.

D. Riwayat keluarga Sebelumnya.

Ny.J mengatakan dulu pernah mengalami kecelakaan bermotor,dan pernah

mengalami penyakit malaria,dan Tn.D juga mengatakan dulu pernah mengalami sakit

malaria, tetapi sampai saat ini tidak pernah sakit malaria lagi.

III. Pengkajian Lingkungan

A. Karakteristik Rumah

Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah orang tua Ny.J menurut Ny.J rumah

yang ditempatinya belum selesai dibangun bagian belakang.kondisi rumah masih terlihat

berantakan karena baru seminggu yang lalu pasca pernikahan.antara rumah Ny.J dengan

yang lainnya tidak terlalu dekat,berjarak lebih kurang 2 meter. Kondisi ventilasi dirumah

baik dan cukup karena setiap kamar ada jendela atau ventilasinya. Sehingga cahaya yang

masuk cukup dan pertukaran udara sangat cukup.

B. Karakteristik Tetangga dan komunitas RW

Lingkungan dimana keluarga tinggal merupakan tempat hunian yang padat.Jarak antara

satu rumah dengan rumah yang lainnya kurang dari 2 meter.Ny.J mengatakan

tetangganya cukup ramah,baik,dan sangat kompak denagn berbagai kegiatan.mereka

terkadang menghabiskan waktu untuk mengobrol diteras salah satu rumah.

Jarak masjid sekitar 500 meter dari rumah Ny.J.Menurut Ny.J diseberang jalan rumahnya

ada tempat praktek bidan,sehingga apabila ada anggota keluarga yang mengalami

gangguan kesehatan,mereka pergi ke tempat praktek bidan tersebut atau kepuskesmas

yang berjarak 100 meter dari rumah Ny.J.kegiatan posyandu biasanya diadakan di

posyando terpadu yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah Ny.J

Untuk fasilitas umum,lingkungan rumah Ny.J jauh dari perkotaan.

C. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Tn.D Mengatakan mereka sejak menikah masih tinggal di rumah Ny.J di

Bengkulu tengah,dan untuk saat ini belum ada rencana untuk pindah rumah.

26

Page 28: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

D. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga Tn.D Mengatakan berinteraksi sangat baik.Ny.J sering mengikuti pengajian

ma’jlis ta’lim di desa nya.begitu juga dengan Tn.D semenjak tinggal dilingkungan

Bengkulu tengah, mengikuti kegiatan yang ada disana,seperti mengikuti pengajian.

IV. Struktur Keluarga

A. Sistem Pendukung Keluarga

Tn.D Mengatakan dukungan dari keluarga besar sangat membantu Tn.D dan Ny.J.apabila

ada diantara mereka yang sakit,maka orang tua dari Ny.J akan membantu pekerjaan

rumah karena mereka berada dalam satu rumah.

B. Pola Komunikasi Keluarga

Kluarga Tn.D mempunyai pola komunikasi yang cukup baik,terbuka,Bila timbul masalah

kelurga berusaha mendiskusikan bersama-sama dan memberikan umpan balik yang

tepat.Dan tidak ada pola komunikasi fungsional yang ditemukan keluarga.

C. Struktur Kekuatan Keluarga.

Tn.D Merupakan pemegang kendali rumah tangga,tetapi apabila berkaitan dengan hal

pengambilan keputusan Tn.D bertanggung jawab untuk mengendalikan masalah dengan

mengambil keputusan secara kompromi dengan Ny.J.

D. Strukur Peran

Tn.D sebagai suami, ia bukan merupakan pencari nafkah satu-satunya karena ia masih

tinggal bersama mertuanya. Tn.D merupakan pemimpin keluarga, sedangkan Ny.J

sebagai istri/ibu rumah tangga. Peran Tn. D di dalam keluarga dilakukan dengan sebaik-

baiknya. Menurut Tn.D ia selalu berusaha menjadi suami yang baik. Tn.D pun tidak

pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu melibatkan Ny.J untuk memberikan

masukan.

E. Nilai atau Norma Keluarga

Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai lembak karena mereka berdua tinggal

dilingkungan orang-orang lembak. Tn.D dan Ny.J merupakan pekerja keras. Namun

menurut Ny.J,mereka sendiri tidak tahu yang seperti apa nilai lembak sehingga mereka

menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa.

Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak baik maka

mereka tidak akan melakukan hal itu.

27

Page 29: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

V. Fungsi Keluarga

A. Fungsi Afektif

Tn.D dan Ny.J selalu berusahha saling memperlihatkan kasih sayang baik anatar

mereka berdua, maupun orang tua dari ny.Jeni. mereka selalu berusaha menerapkan

komunikasi yang terbuka dalam segala hal,sehingga sampai saat ini jarang terjadi

masalah. Mereka tidak sungkan mengemukakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-

perasaan mereka.

B. Fungsi Sosialisasi

Ny.J mengatakan bahwa ia dan suaminya hidup bersama dan saling menyesuaikan

diri terhadap peran-peran dan fungsi-fungsi baru yang mereka terima, termasuk peran

suami istri. Dengan lingkungan sekitar, keluarga Tn.D mudah berinteraksi dan

beradaptasi dengan lingkungan. Interaksi dan hubungan dalam keluarga berjalan baik dan

harmonis. Keluarga meyakini akan norma keluarga sesuai dengan norma agama dan adat

istiadat sehingga keluarga tetap dalam keadaan harmonis dan sejahtera. Dalam hal

mengatur kebutuhan rumah tangga diserahkan kepada istri(Ny.J) namun apabila nanti ada

masalah yang sulit dan mendesak, mereka akan membicarakan bersama. Kelaurga

mengatakan, bila nanti mempunyai anak, mereka akan mencoba menerapkan kedisiplinan

kepada semua anak mereka.

C. Fungsi Perawatan Kesehatan

Bagi keluarga Tn.D sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan seluruh

aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan seperti demam, batuk filek,

hipertensi, dan lain-lain. Sampai saat ini, kedua pasangan suami istri belum mengalami

sakit/membutuhkan pelayanan perawatan.

D. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn.Dedi saat ini belum memiliki anak, karena baru 1 minggu menikah.

Kedua pasangan suami istri ini berharap nantinya diberi dua orang anak, tetapi mereka

juga mengatakan terserah kepada Yang Kuasa mau member mereka anak berapa, mereka

akan bahagia.

28

Page 30: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

E.Fungsi Ekonomi.

Saat ini keluarga Tn.Dedi belum memiliki pekerjaan. Jadi untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari kedua pasangan ini, masih bergantung kepada orang tua. Sehingga

mereka memutuskan untuk tinggal bersama orangtua Ny.J.

VI. Stress dan Koping Keluarga

A. Stressor jangka panjang dan jangka pendek

Keluarga mengatakan ada stressor saat ini, karena mereka belum mempunyai

pekerjaan. Keluarga mengatakan ada perasaan cemas akan masa depan jika terus-terusan

bergantung kepada mertua/orangtua. Mengingat akan kebutuhan kedepanya akan

semakin banyak seperti membuat rumah sendiri, menyekolahkan anak, dan kebutuhan-

kebutuhan lainya, jadi keluarga sedikit berkecil hati dengan keadaan sekarang ini.

B. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

1. Sistem dukungan keluarga sangat kuat. Keluarga besar saling membantu dalam

menyelesaikan masalah keluarga atau kebutuhan-kebutuhan keluarga saat ini.

2. Tempat tinggal yang memadai, dan sarana kesehatan yang mudah di jangkau oleh

keluarga.

3. Pola komunikasi yang baik dalam keluarga.

C. Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa lalu. Keluarga

mengatakan mereka nanti akan menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari

keluarga besar dalam membantu mereka pada saat membutuhkan pertolongan

dikemudian hari.

D. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga terutama Ny.J secara telah melakukan adaptasi disfungsional yaitu pada saat

banyak pekerjaan mempersiapkan pernikahan, dia sering lupa makan, dan

membiarkan menunda waktu makan, sehingga terjadi penurunan BB drastic pada

Ny.J.

29

Page 31: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

VII. Pemeriksaan Fisik

Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada keluarga, secara umum kondisi kesehatan

secara fisik, Ny.Jeni mengalami penurunan BB drastic dan Tn.Dedi ada masalah cemas

terhadap masa depan dan ada riwayat merokok.

No. Prosedur Hasil Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Umum1. Penampilan Umum Saat ini Tn.Dedi yang berperan sebagai kepala

keluarga, terlihat sehat, cara perpakaian rapi,

kebersihan baik, postur badan sedang,BB;48 kg

TB:165 cm, TD:120/80 mmHg,RR:18x/i, ND:70x/i.

Sedangkan Ny.jeni yang berperan sebagai seorang istri

tampak kurus, berpakaian rapi, kebersihan baik,BB=36

kg, TB=158 cm. TD:110/70mmHg, ND;60x/I,

RR:16x/i.

2. Status mental dan

cara bicara

Mental kedua suami istri baik, Status emosi Tn.Dedi

dan Ny.Jeni mampu berorientasi dengan baik tanpa

hambatan. Berbicara nyambung dengan apa yang

dibicarakan.

II. Pemeriksaan kulit,kuku,dan

rambut.

1. Pemeriksaan kulit Baik pada Tn.D maupun Ny.J, Kulit terlihat bersih, warna kulit merata dan berwarna putih, turgor kulit baik, tidak terdapat lesi, dn sensivitas baik.

2. Pemeriksaan rambut dan

kulit kepala

Pemeriksaan rambut pada Tn.D dan Ny.J yaitu: Rambut dan kulit kepala terlihat bersih, warna rambut hitam, tipis, tekstur halus, tidak terdapat lesi di kepala

3. Pemeriksaan kepala Pemeriksaan Kepala pada Tn.D dan Ny.J yaitu: Kuku

bersih, rata dan tidak terdapat kelainan

III. Pemeriksaan kepala dan leher1. Pemeriksaan kepala Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J, Kepala terlihat

30

Page 32: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

simetris, bentuk oval, tidak ada lesi. Tidak ada

kelainan pada arteri temporalis.

2. Pemeriksaan muka Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J, Wajah terlihat

simetris, warna kulit putih. Distribusi merata sesuai

dengan warna kulit. Kekuatan otot temporan normal,

swnsasi wajah normal

3. Pemeriksaan telinga Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny j, Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.

4. Pemeriksaan mata Pada Tn.D dan Ny.J Warna konjungtiva normal..

5. Pemeriksaan hidung dan

sinus

Pada Tn.D dan Ny.J pemeriksaan hidung Normal, tidak ada lesi maupun cairan.

6. Pemeriksaan mulut dan

tenggorokan

Pada Tn.d dan Ny.J Warna bibir terlihat normal tidak terdapat caries pada bagian didepan gigi.

7. Pemeriksaan leher Pada Tn.D dan Ny.J, Normal, tidak ada gangguan

fungsi maupun kelainan anatomis.

IV. Pemeriksaan Dada

1. Syistem pernapasan Pada Tn.D dan Ny.J, RR=Normal (napas 24x/i, tidak

menggunakan otot bantu, tidak terdengar bunyi nafas

tambahan)

2. Syistem kardiovaskular Pada Tn.D dan Ny.J, BJ=Normal, BJ 1 dan BJ 2

terdengar, tidak ada BJ tambahan

V. Pemeriksaan Abdomen Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J,Bising usus

terdengar normal pada kuadrant atas kanan, turgor baik

VI. Pemeriksaan Ekstremitas. Pada Tn.D dan Ny.J, Tidak ada gangguan fungsi

maupun kelainan anatomis

31

Page 33: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

VIII. Harapan Keluarga

Keluarga sangat berharap kepada team pelayanan kesehatan, agar tidak memandang

warna, jenis kelamin, status social, ekonomi dalam melayani pasien/orang-orang

yang butuh pengobatan. Serta berharap Keluarga mendapatkan pekerjaan

secepatnya.

3.2 Analisa

Analisa Data pada keluarga Tn.Dedi

No Data Interpretasi Data Masalah1 Ds :

Menurut Ny. Jeni pekerjaan persiapan pernikahan terlalu banyak sehingga sering lupa makan

Ny. Jeni mengatakan sekarang ini mudah lelah\

Ny. Jeni mengatakan terjadi penurunan BB sebanyak 4 kg dari 40 kg menjadi 36 kg dalam 1 bulan (selama persiapan pernikahan)

Do :

BB = 36 kg TB = 157 cm Ny. Jeni tampak kurus Badan tidak idealis

Ketidakmampuan mengenal masalah

Penurunan berat badan setelah pernikahan sehingga terjadi mudah lelah pada keluarga Tn. Dedi irawan khususnya Ny. Jeni

2 Ds :

Tn. Dedi mengatakan belum memiliki pekerjaan

Tn. Dedi mengatakan susah mendapatkan pekerjaan dan saat ini terus mencari lowongan pekerjaan

Tn. Dedi mengatakan ada persaan khwatir terhadap masa depan keluarga.

D0 :

Tn. Dedi ada di rumah pada saat pengkajian pada jam 2, seharusnya

Ketidakmampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.Dedi khusus nya pada Tn.dedi

32

Page 34: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

jam kerja Tn. Dedi tampak kecewa karena

belum memiliki pekerjaan3 Ds :

Tn.Dedi mengatakan merokok 1 bungkus sehari

Tn.Dedi tidak bisa meninggalkan kebiasaan merokok

Tn.Dedi mengatakan tersa seperti ada yang kurang kalau tidak merokok

Do :

Tn.dedi merokok saat dikaji

Ketidak mapuan mengenal masalah kesehatan

Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada keluarga Tn.Dedi khususnya Tn.Dedi

3.3 Perumusan Diagnosa keperawatan Keluarga

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi Penurunan berat badan

setelah pernikahan menyebabkan mudah lelah, BB jauh dari rentang ideal pada kelaurga

Tn.Dedi khususnya Ny.Jeni B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan.

2. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.Dedi

khususnya pada Tn.Dedi B.d ketidakmampuab mengambil keputusan untuk melakukan

tindakan yang tepat

3. Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn.dedi khususnya Tn.dedi B.d

ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

3.4 Prioritas Masalah

Dx.I. Penurunan berat badan setelah pernikahan sehingga terjadi mudah lelah pada keluarga Tn.Dedi khususnya Ny.Jeni B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan.

No Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran

1 Sifat masalah :Aktual

3/3 x 1 = 1 1 Masalah penurunan berat badan telah terjadi pada Ny.Jeni dikarenakan terlalu banyak pekerjaan dalam mempersiapkan penikahan dan setelah pernikahan dan akhirnya terjadi mudah lelah.

33

Page 35: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

2 Kemungkinan untuk d ubah:Tinggi

2/2 x 2 = 2 2 Keluarga memiliki sumberdaya yang cukup kuat untuk mengatasi masalah yaitu:1. Karena tidak memiliki pekerjaan,

jadi lebih banyak istirahat dan makan yang teratur.

2. Pola komunikasi yang baik dalam keluarga

3 Potensial di cegah : Cukup

2/3 x 1 = 2/3 1 Masalah sidah berlangsung belum terlalu lama, sekitar kurang lebih 2 minggu terakhir ini.

4 Menonjolnya masalah :Masalah ada tapi tidak perlu segera diatasi

½ x 1 = ½ ½ Masalah ada tapi di anggap hal yang biasa oleh keluarga

Total 41/2

Dx.II. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.Dedi khususnya pada Tn.Dedi B.d ketidakmampuab mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

N o

Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran

1 Sifat masalah :Actual

2/3 x 1 = 2/3 2/3 Cemas menjadikan Tn.Dedi berkecil hati,tidak percaya diri dan khawatir terhadap masa depan.

2 Kemungkinan untuk di ubah: Tinggi

2/2 x 2 = 2 2 Sumberdaya di keluarga cukup kuat1. Mertua saling menghargaibdan

dapat mengerti2. Sistim dukungan sosial keluarga

kuat3. Pola komunikasi keluarga baik.

3 Potensial di cegah :Cukup

2/3 x 1 = 2/3 2/3 Jarak rumah dengan kota terjangkau ( agak dekat). Keluarga belum memanfaatkan lapangan pekerjaan yang ada.

4 Menonjolnya masalah :Tidak segera perlu diatasi

½ x 1 = ½ ½ Keluarga merasakan adanya masalah tapi cemas dianggap hal biasa

34

Page 36: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

Dx.III Resiko Tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada keluarga Tn.Dedi

Khususnya Tn.Dedi yang berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah.

No. Kriteria Perhitungan Bobot Pembesaran

1. Sifat

masalah:Resiko

2/3x1=2/3 2/3 Merokok dapat mengakibatkan

berbagai masalah kesehatan baik untuk

yang merokok maupun yang pasif.

Resiko penyakit yang timbul karena

merokok sangat banyak diantaranya

PPOM, bronchitis, sampai dengan

Kanker Paru.

2. Kemungkinan

untuk dirubah:

sebagian

1/2x2=1/2 ½ Keluarga memiliki sumber daya

diantaranya:

Pola komunikasi yang baik dalam

keluarga

Hubungan keluarga yang harmonis

Keluarga terutama Ny.jeni

mempunyai keinginan agar Tn.dedi

berhenti merokok.

Namun, kebiasaan merokok ini

sudah sangat lama jadi susah untuk

dengan cepat merubahnya.

3. Potensial

dicegah:Rendah

1/3x1=1/3 1/3 Perilaku merokok ini sudah lama

Tn.dedi lakukan. Keluarga tidak pernah

memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk

mengurangi perilaku merokok karena

belum ada yang memotivasi kuat untuk

berhenti merokok.

4. Menonjolnya

masalah:

masalah tidak

0/2x1=0 0 Keluarga tidak merasakan adanya

masalah karena tn.dedi selama ini tidak

pernah menderita sakit yang

35

Page 37: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

dirasakan. diakibatkan oleh rokok.

36

Page 38: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

3.5 Perencanaan

Rencana Keperawatan pada keluarga Tn.Dedi Khusunya Ny.Jeni Dengan Penurunan Berat badan drastic, serta Tn.Dedi dengan Cemas dan

Resiko terjadinya penyakit akibat merokok.

No Dx.KeperawatanTujuan Kriteria Evaluasi

Rencana IntervensiJangka Panjang Jangka Pendek Kriteria Standar

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi Penurunan berat badan setelah pernikahan menyebabkan mudah lelah, BB jauh dari rentang ideal pada kelaurga Tn.Dedi khususnya Ny.Jeni B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan.

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x45 menit selama 6 minggu, BB ny.Jeni kembali naik/kondisi Ideal.

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x45 menit, keluarga mampu:1. Mengenal

masalah.1.1. Menjelaskan

kembali tetntang penurunan BB drastis.

1.2. Menjelaskan kembali penyebab penurunan BB drastis

1.3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala penurunan BB drastic

1.4. Menjelaskan kembali dampak yang dapat terjadi bila BB tidak ideal.

Respon Verbal

Masalah Penurunan BB adalah Jika terjadi Penurunan BB dalam waktu Cepat/singkat.

Penyeba Penurunan BB drastic adalah kurangnya asupan makanan, pola tidur yang tidak baik(kurang tidur/begadang), penyakit-penyakit tertentu.

Tanda dan gejala penurunan BB drastic adalah Badan terlihat Kurus, mudah lelah.

Dampak penurunan BB drastic adalah kurus(BB tidak

Diskusikan bersama keluarga penurunan BB drastic.

Ajak keluarga untuk menceritakan penyebab-penyebab lain terjadinya penurunan Bb drastic.

Menjelaskan pada keluarga tanda dan gejala akibat penurunan BB drastic.

Jelaskan pada keluarga dampak dari penurunan BB drastic jika berkelanjutan.

Berikan kesempatan keluarga bertanya. Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang

telah didiskusikan atau dijelaskan Beri pujian atas perilaku yang benar.

37

Page 39: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

ideal), daya tahan tubuh lemah, dan lain-lain.

2. Mengambil keputusan untuk mengatasi penurunan BB drastic

Respon verbal

Keluarga mengatakan keputusannya dalam mengatasi penurunan BB drastic pada Ny.jeni

Jelaskan pada keluarga mengenai tindakan yang harus dilakukan saat Ny.jeni sakit akibat penurunan BB drastic ini.

Bombing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah penurunan BB drastic

Beri pujian atas keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah gizi kurang pada Ny.Jeni.

2. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.Dedi khususnya pada Tn.Dedi B.d ketidakmampuab mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama2x45 menit selama 6 minggu, keluarga mampu menghialngkan rasa cemas/berkurang.

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x45 menit, keluarga mampu:1. mengenal masalah1.1 Menjelaskan kembali pengertian cemas.1.2. menjelaskan dampak karna cemas

Respon Verbal

Cemas adalah mekanisme yang digunakan tubuh untuk mengatasi stress.

kecemasan jadi berlebihan dan tak terkendali, kemungkinan bias menandakan penyakit yang disebut Anxiety Disorder sebagai dampaknya.

Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian cemas.

Jelaskan kepada keluarga dampak akibat cemas yang berkelanjutan.

Jelaskan pada keluarga mengenai tuags perkembangan keluarga pada tahap ini.

Jelaskan pada keluarga masalah-masalah yang terjadi pada tahap perkembangan keluarga saat ini.

Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya.

Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah didiskusikan atau dijelaskan.

Beri pujian untuk perilaku yang benar.

2. Mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya gangguan cemas

Respon verbal

keluarga menyatakan untuk terus memotivasi

Jelaskan pada keluarga mengenai tindakan yang harus dilakukan saat Tn.Dedi terlihat kecewa.

Bombing dan motivasi keluarga untuk

38

Page 40: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

yang lebih parah, misalnya dengan memanfaatkkan peluang-peluang kerja.

keluarga, dan saling menghargai.

mengambil keputusan dalam menangani masalah.

Beri pujian atas keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah cemas pada Tn.Dedi.

3. Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn.dedi khususnya Tn.dedi B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

Setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x45 menit selama 6 minggu, diharapakan keluarga mampu mencegah resiko terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn.dedi

Setelah dilakukan kunjungan 2x45 menit, keluarga mampu:1. mengenal

bahaya atau penyakit lanjut akibat merokok.

Pengertian ketergantungan rokok

Penyebab ketergantungan rokok

Verbal Ketergantungan rokok adalah menyebabkan ketergantungan baik fisik maupun mental.

3 dari 4 penyebab merokok yaitu:1. Keluarga:

adanya figure merokok dirumah.

2. Kepribadian: perokok biasanya dapat membuat orang lebih percaya diri, rokok bias dijadikan teman bagi orang yang introped.

3. Kelompok/teman: takut tidak diterima oleh kelompok, sering mendapat

Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian ketergangungan.

Jelaskan pada keluarga tentang penyebab seseorang merokok: karena pengaruh keluarga, teman, atau karena kepribadiannya.

Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengerti.

Bimbing keluarga untuk mengulangi apa yang telah didiskusikan atau dijelaskan.

Beri pujian atas kemampuan keluarga menyebutkan kembali apa yang telah dijelaskan atau didiskusikan.

39

Page 41: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

tekanan dari teman dan besarnya pengaruh teman yang merokok

4. Kesempatan: mudahnya mendapatkan rokok dan dengan harga yang lebih murah.

3 akibat merokok terkait dengan gangguan:fisik, psikologis, dan social.

2. Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x45 menit, keluarga dapat mengambil keputusan untuk mencegah Tn Dedi mengurangi rokok.

Verbal Keluarga mengatakan keputusanya untuk membantu Tn dedi berhenti atau mengurangi rokok.

Jelaskan kepada keluarga tentang akibat lanjut dari merokok.

Bombing keluarga untuk menyebutkan kembali akibat merokok.

Bombing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi ketergantungan rokok.

Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga untuk mencegah ketergantungan rokok pada Tn.Dedi.

3. Setelah dilakukan 5x45 menit kunjungan rumah, keluarga dapat membantu Tn.Dedi

Verbal redementrasi

Keluarga dapat menjelaskan tentang cara mencegah atau mengurangi

jelaskan pada keluarga tentang cara mengurangi atau berhenti merokok pada Tn Dedi meliputi: Cara memberikan pada Tn.Dedi, komunikasi efektif.

Demonstrasikan kepada keluarga tentang:

40

Page 42: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

untuk mengurangi atau berhenti merokok.

rokok pada Tn.dedi yaitu tetap memberikan dukungan dan perhatian pada Tn.dedi, tentukan apakah akan berhenti total atau berhenti sedikit demi sedikit.

Keluarga dapat menyebutkan cara membantu Tn.Dedi mengurangi atau berhenti merokok.

Keluarga dapat mendemonstrasikan kembali dengan benar tentang:

Cara berkomunikasi yang efektip

Cara memberikan dukungan.

Cara berkomunikasi yang efektif Cara memeberikan dukungan.

Beri kesempatan keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara membantu mengurangi atau berhenti merokok.

Beri kesempatan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang tidak jelas atau dimengerti.

Beri pujian keluarga atas keberhasilan tindakan yang dilakukan keluarga.

4. Setelah dilakukan kunjungan 3x35 menit, keluarga

Verbal, psikomotor,

Keluarga dapat menyebutkan cara

Diskusikan dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan yang dapat membantu Tn.Dedi mengurangi atau

41

Page 43: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

mampu memodifikasi lingkungan untuk membantu mengurangi atau berhenti merokok pada Tn.Dedi untuk mencegah terjadinya penyakit akibat merokok.

kunjungan yang tidak di duga.

memodifikasi: Lingkungan fisik

rumah yaitu: menghindari teman-teman perokok, menghindari tempat-tempat mengijinkan orang bebas merokok.

Lingkungan psikologis yaitu; buat lingkungan yang nyaman.

Keluarga dapat memodifikasi lingkungan agar Tn.Dedi berhenti merokok atau mengurangi.

berhenti merokok untuk mencegah penyakit akibat merokok.

Motivasi keluarga untuk dapat menata lingkungan rumah baik fisik maupun psikologis yang dapat membantu T.Dedi mengurangi atau berhenti merokok untuk mencegah penyakit.

Beri pujian atas penataan lingkungan yang telah dilakukan oleh keluarga.

3.6 Evaluasi

Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga keluarga Tn.Dedi

Dx. Keperawatan Tgl & waktu Implementasi Evaluasi

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi Penurunan berat

Sabtu,02 juli 2011,Pukul 10.00 wib

Diskusikan bersama keluarga penurunan BB drastic.

Ajak keluarga untuk menceritakan penyebab-penyebab lain terjadinya penurunan BB drastic.

Subjektif: Ny.Jeni Mengatakan ia sekarang mengerti

mengenai masalah penurunan BB drastis yang mempunyai Dampak.

Ny.Jeni mengatakan lebih memperhatikan asupan makanan kalori dan proteinya.

42

Page 44: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

badan setelah pernikahan menyebabkan mudah lelah, BB jauh dari rentang ideal pada kelaurga Tn.Dedi khususnya Ny.Jeni B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

Menjelaskan pada keluarga tanda dan gejala akibat penurunan BB drastic.

Jelaskan pada keluarga dampak dari penurunan BB drastic jika berkelanjutan.

Berikan kesempatan keluarga bertanya.

Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah didiskusikan atau dijelaskan

Beri pujian atas perilaku yang benar

Jelaskan pada keluarga mengenai tindakan yang harus dilakukan saat Ny.jeni sakit akibat penurunan BB drastic ini.

Bombing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah penurunan BB drastic

Beri pujian atas keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah gizi kurang pada Ny.Jeni.

Objektif: Ny.Jeni dapat menjelakan kembali masalah

penurunan BB drastis Ny.jeni sebelumnya mengangkap bukan

masalah dengan penurunan BB drastic dan BB tidak ideal saat pertama kali dijelaskan, namun setelah terlibat diskusi, Ny.Jeni banyak sekali melontar pertanyaan.

Analisa: Keluarga sudah mengetahui masalah mengenai

penurunan BB drastic dan telah mengambil keputusan yang tepat yaitu Ny.Jeni banyak makan kalori,vitamin, makan teratur,istirahat teratur.

Planning: Lakukan pemantauan BB sampai BB ideal.

Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.Dedi

Minggu, 03 juli 20011,Pukul 11.00 wib

Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian cemas.

Jelaskan kepada keluarga dampak akibat cemas yang berkelanjutan.

Jelaskan pada keluarga mengenai tuags perkembangan

Subejektif: Tn.Dedi mengatakan ia sekarang mengerti

tentang pengertian cemas. Tn.dedi mengatakan ia telah memahami

dampak dari cemas jika berkelanjutan. Tn. Dedi mengatakan telah mengerti tugas

keluarga di tahap perkembangan keluarga saat

43

Page 45: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

khususnya pada Tn.Dedi B.d ketidakmampuab mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

keluarga pada tahap ini. Jelaskan pada keluarga

masalah-masalah yang terjadi pada tahap perkembangan keluarga saat ini.

Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya.

Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah didiskusikan atau dijelaskan.

Beri pujian untuk perilaku yang benar

Jelaskan pada keluarga mengenai tindakan yang harus dilakukan saat Tn.Dedi terlihat kecewa.

Bombing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah.

Beri pujian atas keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah cemas pada Tn.Dedi

ini/pemula.

Objektif: Tn.Dedi menjelaskan kembali definisi cemas,

dampak cemas jika berkelanjutan,serta tugas keluarga ditahap perkembangan saat ini.

Tn.Dedi sebelumnya menganggap cemas itu bukan masalah, namun setelah telibat diskusi, Tn.Dedi banyak sekali melontarkan pertanyaan.

Analisa: Keluarga sudah mengetahui mengenai cemas,

dampak dan tugas keluarga pada tahap perkembangan saat ini.

Planning: Lakukan pemantauan terhadap Ekspresi atau

ucapan kalimat-kalimat yang keluar dari Tn.Dedi, apakah masih ada kata menyerah,mengeluh, atau rasa ketakutan.

Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn.dedi khususnya Tn.dedi B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

Senin,04 juli 2011,Pukul 09.00 WIB

Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian ketergangungan.

Jelaskan pada keluarga tentang penyebab seseorang merokok: karena pengaruh keluarga, teman, atau karena kepribadiannya.

Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengerti.

Subjektif: Tn.Dedi mengatakan ia sekarang mengerti

mengenai ketergantungan merokok. Tn.Dedi mengataka ia sekarang mengerti

tentang dampak jika tidak berhenti atau engurangi merokok.

Tn.Dedi sekarang telah memperhatikan kesehatannya.

Tn.dedi mengatakan akan mengurangi merokok sedikit demi sedikit sampai berhenti.

44

Page 46: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

Bombing keluarga untuk mengulangi apa yang telah didiskusikan atau dijelaskan.

Beri pujian atas kemampuan keluarga menyebutkan kembali apa yang telah dijelaskan atau didiskusikan.

Jelaskan kepada keluarga tentang akibat lanjut dari merokok.

Bimbing keluarga untuk menyebutkan kembali akibat merokok.

Bimbing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi ketergantungan rokok.

Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga untuk mencegah ketergantungan rokok pada Tn.Dedi.

jelaskan pada keluarga tentang cara mengurangi atau berhenti merokok pada Tn Dedi meliputi: Cara memberikan pada Tn.Dedi, komunikasi efektif.

Demonstrasikan kepada keluarga tentang: Cara berkomunikasi yang

efektif Cara memeberikan

dukungan.

Objektif: Tn.Dedi menjelaskan kembali tentang

ketergantungan merokok. Tn.Dedi menjelaskan kembali tentang

dampak/akibat dari merokok. Tn.Dedi yang awalnya belum antusias saat

dijelaskan mengenai dampak-dampak dari merokok, namun setelah terlibat dalam diskusi, Tn.Dedi banyak melontarkan pertanyaan-pertanyaan.

Analisa:Keluarga sudah mengetahui akibat/dampak dari merokok, dan telah mengambil keputusan yang tepat untuk mengurangi atau berhenti merokok.

Planning: Lakukan pemantauan terhadap Tn.Dedi dalam

mengurangi atau berhenti merokok.

45

Page 47: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

Beri kesempatan keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara membantu mengurangi atau berhenti merokok.

Beri kesempatan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang tidak jelas atau dimengerti.

Beri pujian keluarga atas keberhasilan tindakan yang dilakukan keluarga.

Diskusikan dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan yang dapat membantu Tn.Dedi mengurangi atau berhenti merokok untuk mencegah penyakit akibat merokok.

Motivasi keluarga untuk dapat menata lingkungan rumah baik fisik maupun psikologis yang dapat membantu T.Dedi mengurangi atau berhenti merokok untuk mencegah penyakit.

Memberi pujian atas penataan lingkungan yang telah dilakukan oleh keluarga..

46

Page 48: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Keluarga  adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan

perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya

peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.

Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada

hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil

keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah.

Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu: membangun

perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, membina

hubungan dengan keluarga  lain: teman dan kelompok social, serta merencanakan

penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana

punya anak

4.2 Saran

Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus selalu memberikan

pendidikan kesehatan kepada pasangan keluarga pemula, agar bias menjalin hubungan

keluarga yang harmonis ke depanya nanti.

47

Page 49: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

DAPTAR PUSTAKA

Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga(aplikasi dalam praktik).EGC:Jakarta.

Elizabeth, Anderson.2006.Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik.EGC:Jakarta.

Friedman, Marylinn M.1978.Keperawatan Keluarga Teori dan praktik.EGC:Jakarta.

Supriadi.2009.Keperawatan Keluarga.-:Bandung.

Page 50: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1

DOKUMENTASI

Page 51: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1
Page 52: Dokumen.tips Askep Keluarga Baru Menikah Kelompok 1