37
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BARU MENIKAH Tugas Mata kuliah Keperawatan Komunitas III Di Susun Oleh: 1. Agustinho Mendonca 2010 03 02 2. Alfan Choiron 2010 03 0256 3. Ary Tri Wahyu Arthanti 2010 03 0276 4. Dewi Lestari 2010 03 0272 5. Fransisco X. Obe 2010 03 02 6. Nikke Santi Sapta R. 2010 03 0270 7. Widha Widyaningrum 2010 03 0274 8. Eko Dian Purnomo 20 9. Fifin Hidayati 201 1

144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BARU MENIKAH

Tugas Mata kuliah Keperawatan Komunitas III

Di Susun Oleh:

1. Agustinho Mendonca 2010 03 02

2. Alfan Choiron 2010 03 0256

3. Ary Tri Wahyu Arthanti 2010 03 0276

4. Dewi Lestari 2010 03 0272

5. Fransisco X. Obe 2010 03 02

6. Nikke Santi Sapta R. 2010 03 0270

7. Widha Widyaningrum 2010 03 0274

8. Eko Dian Purnomo 20

9. Fifin Hidayati 201

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG

2013

1

Page 2: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayahnya,

penulis dapat menyelesaikan makalah seminar yang berjudul ”ASUHAN

KEPERAWATAN PADA KELUARGA BARU MENIKAH”. Makalah ini diambil

dari buku-buku/referensi yang berkaitan dengan judul makalah serta diambil dari website

untuk melengkapi isi makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak

mendapat bimbingan yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak. Dalam kesempatan

ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Ns. Yusiana Vidhiastutik, S.kep selaku dosen pembimbing mata kuliah

Keperawatan Komunitas III yang telah mengajari/bimbingan penulis dalam

pembuatan makalah ini.

2. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah seminar

keperawatan gerontik ini.

Hasil makalah seminar ini tentunya belumlah sempurna,namun bagi penulis hasil

ini sangatlah berarti terutama dapat memenuhi tugas perkuliahan untuk makalah kuliah

keperawatan Komunitas III, dengan harapan hasilnya dapat diterima dan bermanfaat bagi

kita semua.

20 Mei 2013

` Kelompok

2

Page 3: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Asuhan keperawatan keluarga  yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan

melalui praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga

digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga  dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang

diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe

dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga  dalam melakukan

fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas

perkembangannya.

Pengkajian asuhan keperawatan keluarga  dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana keluarga  memenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru (keluarga  baru

menikah) ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk

keluarga  melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya masing-

masing.

Mempersiapkan keluarga  yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan

fungsi sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan

sendiri dan pasangannya. Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga

sendiri dan orang tuanya, mulai membina hubunganungan baru dengan keluarga  dan

kelompok social lainnya.

3

Page 4: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

II. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan keluarga?

2. Jelaskan konsep tentang keluarga?

3. Jelaskan tentang keluarga pemula?

4. Jelaskan tugas – tugas perkembangan dan masalah – masalah yang terjadi

pada keluarga pemula?

III. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pemula (baru menikah).

2. Untuk mengetahui kewajiban suami dan istri yang mempengaruhi proses

keperawatan, tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada

keluarga pemula (baru menikah).

3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga

pemula (baru menikah).

4

Page 5: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

BAB II

KONSEP TEORITIS

I. Konsep Keluarga dan Keluarga Pemula (Baru Menikah)

Keluarga  adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya

atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga  adalah

kumpulan dua orang/lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional,

dan setiap individu punya peran masing-masing (Friedman 1998).

Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga  sebagai unit yang perlu

dirawat, ia mendefinisikan keluarga  sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri

dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya

dicirikan oleh istilah – istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan

darah atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka

menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga.

Family Service America (1984) mendefinisikan keluarga  dalam suatu cara yang

komprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan

kebersamaan dan keintiman”.

Hariyanto,2005. keluarga  menunjuk kepada dua orang atau lebih yang

disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang

mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga.

Dapat disimpulkan bahwa keluarga  adalah unit terkecil dari masyarakat dua

orang/lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah

tangga, berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.

Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut: Diikat tali perkawinan, ada

hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil

keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu

rumah

Ciri-ciri struktur keluarga:

1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain.

2. Ada keterbatasan,

3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.

5

Page 6: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Tujuan Dasar Keluarga:

Karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat. Unit dasar ini memiliki

pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan individu – individu yang dapat

menentukan keberhasilan kehidupan individu tersebut. Keluarga berfungsi sebagai

buffer atau sebagai perantara antara masyarakat dan individu, yakni mewujudkan

semua harapan dan kewajiban masyarakat dengan memenuhi kebutuhan setiap

anggota keluarga serta menyiapkan peran anggotanya menerima peran di masyarakat

(Supriadi, 1999)

Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar baik yang menyangkut

kebutuhan fisik, psikologis maupun social. Sebuah keluarga diharapkan dapat

bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai anggota

masyarakat (Supriadi,1999).

Saat ini banyak kelompok-kelompok yang memiliki fungsi perantara, namun

keluarga tetap menjadi yang paling penting, karena keluargalah yang memperhatikan

secara total segi – segi kehidupan anggotanya. Prioritas tertinggi yang menjadi

perhatian keluarga adalah kesejahteraan anggotanya, kelompok lain seperti teman

kerja, teman sekolah, majelis dan LSM tidak menaruh perhatian secara keseluruhan

hidup individu, mereka sebatas satu segi seperti kerjasama, persahabatan, keterlibatan

dalam urusan sekolah atau pengajian atau produktivitas dan prestasi di sekolah

(Supriadi,1999)

Keluarga telah lama dipandang sebagai konteks yang paling vital bagi

pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Keluarga memiliki pengaruh penting

terhadap pembentukan identitas dan konsep diri individu – individu yang menjadi

anggotanya (Supriadi,2009)

Struktur keluarga  (ikatan darah) :

1. Patrilineal, keluarga  sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah.

2. Matrilineal, keluarga  sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu.

3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga  sedarah istri.

4. Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga  sedarah suami.

5. Keluarga  kawinan, hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

keluarga  dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri

6

Page 7: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Tipe Keluarga yaitu:

Dalam Sosiologi keluarga berbagai bentuk keluarga digolongkan sebagai tipe

keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normative dan non normative.

Sussman (1974), Macklin (1988) menjelaskan tipe-tipe keluarga sebagai berikut:

1. Keluarga Tradisional

a. Keluarga inti, terdiri dari suami, istri, dan anak. Biasanya dari keluarga yang

melakukan perkawinan pertama atau keluarga dengan orangtua campuran atau

orangtua tiri.

b. Pasangan inti, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada anak

yang tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga dengan karier tunggal atau

karier keduanya.

c. Keluarga dengan orangtua tunggal, biasanya sebagai konsekuensi dari

perceraian.

d. Bujangan dewasa sendirian.

e. Keluarga besar, terdiri keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan.

f. Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami-istri sudah tua dan anak-

anaknya sudah berpisah.

2. Keluarga Non Tradisional

a. Keluarga dengan orangtua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan anak.

b. Pasangan yang memiliki anak tapi tidak menikah, didasarkan pada hokum

tertentu.

c. Pasangan kumpul kebo, kumpul bersama tanpa menikah.

d. Keluarga Gay/lesbian, orang-orang berjenis kelamin sama hidup bersama

sebagai pasangan yang menikah.

e. Keluarga komuni, keluarga yang terdiri dari lebih dari satu pasangan

monogamy dengan anak-anak secara bersama menggunakan fasilitas, sumber

yang sama.

Fungsi keluarga yaitu:

1. Fungsi afektif dan koping keluarga  memberikan kenyamanan emosional

anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan

saat terjadi stress.

7

Page 8: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

2. Fungsi sosialisasi keluarga  sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai,

sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan

petunjuk dalam pemecahan masalah.

3. Fungsi reproduksi keluarga  melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak

dan meneruskan keturunan.

4. Fungsi ekonomi keluarga  memberikan finansial untuk anggota keluarga nya

dan kepentingan di masyarakat.

5. Fungsi fisik, keluarga  memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk

penyembuhan dari sakit.

Tugas Perkembangan Sesuai Dengan  Tahap Perkembangan  (Duval)

(Sociologikal Perspektive)

1. Keluarga baru menikah/pemula

Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga

baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan

baru yang intim.

a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

c. Membina hubungan dengan keluarga  lain: teman dan kelompok sosial.

d. Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi

orangtua), mendiskusikan rencana punya anak.

2. Keluarga Dengan anak baru lahir

a. Persiapan menjadi orang tua.

b. Adaptasi keluarga baru

c. Interaksi keluarga,

d. Hubungan Seksual

3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

Dimulai ketika anak pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir

ketika anak berusia lima tahun.

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga : rumah, rasa aman.

b. Membantu anak untuk bersosialisasi.

c. Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga internal dan luar.

d. Pembagian tanggung jawab.

8

Page 9: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

e. Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak

4. Keluarga dengan anak usia sekolah

Dimulai ketika anak pertama telah berusia enam tahun dan mulai masuk

sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja

a. Membantu sosialisasi anak dg lingk luar.

b. Mempertahankan keintiman     pasangan.

c. Memenuhi kebutuhan yang meningkat

5. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, berlangsung selama

enam hingga tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih singkat jika anak

meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal

dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.

a. Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab

b. Mempertahankan hubungan Intim dengan keluarga

c. Komunikasi  terbuka : hindari, debat,  permusuhan.

d. Persiapan perubahan Sistem peran

6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa

Ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir

dengan “rumah kosong,” ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini

dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang

belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-

tahun puncak persiapan dari dan oleh anak –anak untuk kehidupan dewasa

yang mandiri.

a. perluas jaringan Keluarga dari keluarga inti ke extended

b. pertahankan keintiman pasangan

c. membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru

d. penataan kembali peran orangtua

7. Keluarga usia pertengahan

Dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saa t

pensiun atau kematian salah satu pasangan.

a. pertahankan kesehatan Individu dan pasangan usia pertengahan

b. hubungan Serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya

c. meningkatkan keakraban pasangan

9

Page 10: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

8. Keluarga usia tua

Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun,

hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya

meninggal.

a. Pertahankan suasana saling menyenangkan.

b. Adapatasi perubahan: kehilangan pasangan keluarga.

c. Pertahankan keakraban pasangann.

d. Melakukan life review masa lalu

II. Tugas perkembangan keluarga baru menikah/pemula.

Saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga via

perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing;

a. Mempersiapkan keluarga yang baru

b. Butuh penyesuaianan peran dan fungsi sehari-hari

c. Belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan

pasangannya.

d. Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan Masing-

masing menghadapi perpisahan dengan keluarga, keluarga sendiri dan

orangtuanya, mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan

kelompok social pasangan

Sedangkan tugas yang harus segera diputuskan oleh keluarga pemula adalah:

1. Membina hubungan intim yang memuaskan. Akan menyiapkan kehidupan

bersama yang baru, Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan. Peran

berubah. Fungsi baru diterima. Belajar hidup bersama sambil penuhi

kebutuhan kepribadian yang mendasar. Saling menyesuaikan diri terhadap hal

yang kecil yang bersifat rutinitas Keberhasilan dalam mengembangkan

hubungan terjadi apabila kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan

kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan.

2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis. Pasangan

menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan

hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas

utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.

10

Page 11: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB. Masalah kesehatan

yaitu penyesuaian seksual dan peran perkawinan. Perawat Perawat dalam

Keluarga berencana

III. Masalah-masalah umum yang terjadi pada keluarga Pemula

Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan emosional,

kecemasan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit kelamin baik sebelum

maupun sesudah perkawinan. Untuk mengatasinya perlu ada penyuluhan dan

konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling prenatal, dan komunikasi.

Dan biasanya juga terjadi perselisihan/keributan dalam keluarga karena kedua

pasangan baru menikah belum bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru,

dengan peran dan fungsi yang berbeda.

Masalah keperawatan kesehatan keluarga

1. Komunikasi keluarga  disfungsional

2. Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan (krisis) menjadi orangtua,

konflik peran orangtua.

3. Perubahan penampilan peran.

4. Gangguan citra tubuh.

5. Koping keluarga  tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial

peningkatan koping keluarga.

6. Risiko terhadap tindak kekerasan.

7. Perilaku mencari bantuan kesehatan.

8. Gangguan tumbuh kembang.

9. Risiko penularan penyakit,

IV. Proses Keperawatan keluarga

Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua

tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam

kerangka referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah. Friedman dalam

Proses keperawatan keluarga  juga membagi dalam lima tahap proses keperawatan

yang terdiri dari pengkajian terhadap keluarga, identifikasi masalah keluarga  dan

individu atau diagnosa keperawatan, rencana perawatan, implemntasi rencana

pengerahan sumber-sumber dan evaluasi perawatan.

11

Page 12: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga  menurut Effendi

(2004) dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga

yaitu dengan mengadakan kontrak dengan keluarga, menyampaikan maksud dan

tujuan, serta minat untuk membantu keluarga  dalam mengatasi masalah kesehatan

keluarga, menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan

kesehatan yang dirasakan keluarga  dan membina komunikasi dua arah dengan

keluarga.

Friedman (1998: 55) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga  terdiri

dari lima langkah dasar meliputi :

1. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang

perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga

yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan

keperawatan keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai

dengan keadaan keluarga, perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu

(bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004).

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi

dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga ,

diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56).

a. Pengumpulan data

Identitas  keluarga  yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat

tinggal, dan  tipe keluarga.

Riwayat dan Tahap Perkembangan  keluarga

Tahap perkembangan keluarga  saat ini

angan keluarga  ditentukan dengan anak tertua dari keluarga  inti.

Tahap perkembangan keluarga  yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi

oleh keluarga  serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut

belum terpenuhi.

Riwayat keluarga  inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga  inti, yang

meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-

masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit

(status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa

12

Page 13: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

digunakan keluarga  serta pengalaman-pengalaman terhadap

pelayanan kesehatan.

Riwayat keluarga  sebelumnya

Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga  dari pihak

suami dan istri.

b. Pengkajian Lingkungan

Karakteristik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type

rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan

sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.

Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas

setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,

aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang

mempengaruhi kesehatan.

Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga  ditentukan dengan kebiasaan

keluarga  berpindah tempat.

Perkumpulan keluarga  dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga  untuk

berkumpul serta perkumpulan keluarga  yang ada dan sejauh mana

interaksi keluarga  dengan masyarakat.

Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga  adalah jumlah

anggota keluarga  yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki

keluarga  untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas

fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga  dan

fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

c. Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga

Kebiasaan makan

Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh

keluarga .

13

Page 14: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Perilaku keluarga  didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan

merupakan faktor yang penting dalam penggelolaan penyakit.

Pengobatan tradisional

Merupakan pilihan bagi keluarga  untuk menentukan pengobatan

yang diinginkan ataupun alternative pilihan yang dipilih yaitu

pengobatan tradisional.

d. Status Sosial Ekonomi

Pendidikan

Tingkat pendidikan keluarga  mempengaruhi keluarga  dalam

mengenal suatu penyakit dan pengelolaannya. Berpengaruh pula

terhadap pola pikir  dan kemampuan untuk mengambil keputusan

dalam mengatasi masalah dangan tepat dan benar.

Pekerjaan dan Penghasilan

Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap

keluarga  dalam melakukan pengobatan dan perawatan pada angota

keluarga  yang sakit salah satunya disebabkan karena suatu

penyakit. Menurut (Effendy,1998) mengemukakan bahwa

ketidakmampuan keluarga  dalam merawat anggota keluarga  yang

sakit salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya sumber-

sumber yang ada pada keluarga.

e. Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga

Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga  mulai lahir hingga

saat ini termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman

kesehatan yang unik atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam

kehidupan keluarga  yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap

psikologis seseorang yang dapat mengakibatkan kecemasan.

f. Aktiftas

Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga  dapat berpengaruh

terhadap terjadinya suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga.

14

Page 15: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

g. Struktur keluarga

Pola komunikasi

Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan pasien

adalah berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teurapetik

merupakan suatu tekhnik diman usaha mengajak pasien dan

keluarga  untuk bertukar pikiran dan perasaan. Tekhnik tersebut

mencakup ketrampilan secara verbal maupun non verbal, empati

dan rasa kepedulian yang tinggi.

Struktur Kekuasaan

Kekuasaan dalam keluarga  mempengaruhi dalam kondisi

kesehatan, kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress

psikologik.

Struktur peran

Menurut Friedman(1998), anggota keluarga  menerima dan

konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membuat

anggota keluarga  puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan

sebaliknya bila peran tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan

harapan maka akan mengakibatkan ketegangan dalam keluarga .

h. Fungsi keluarga

Fungsi afektif

Keluarga  harus saling menghargai satu dengan yang lainnya agar

tidak menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu

bagi anggota keluarga  itu sendiri.

Fungsi sosialisasi.

Keluarga  memberikan kebebasan bagi anggota keluarga  dalam

bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga  tidak

memberikan kebebasan pada anggotanya, maka akan

mengakibatkan anggota keluarga  menjadi sepi. Keadaan ini

mengancam status emosi menjadi labil dan mudah stress.

Fungsi kesehatan

Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih

anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah

untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.

15

Page 16: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga  melakukan

pemenuhan tugas perawatan keluarga  adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan keluarga  mengenal masalah kesehatan, yang

perlu  dikaji adalah sejauhmana  keluarga  memahami fakta-fakta dari masalah

kesehatan yang meliputi: pen gertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan

yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga  terhadap masalah.

2. Untuk mengetahui kemampuan keluarga  mengambil keputusan mengenai

tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah:

a. Sejauhmana kemampuan keluarga  mengerti mengenai sifat dan luasnya

masalah

b. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga

c. Apakah keluarga  merasa menyerah terhadap masalah yang dialami.

d. Apakah keluarga  merasa takut akan akibat dari penyakit

e. Apakah keluarga  mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan.

f. Apakah keluarga  dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.

g. Apakah keluarga  kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.

h. Apakah keluarga  mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam

mengatasi masalah.

3. Mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga  merawat anggota keluarga  yang

sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/

fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah ;

a. Apakah keluarga  mengetahui sifat dan perkembangnan perawatan yang

dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/ penyakit.

b. Apakah keluarga  mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan

untuk perawatan.

c. Keterampilan keluarga  mengenai macam perawatan yang diperlukan

memadai.

d. Apakah keluarga  mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang

diperlukan

e. Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam

keluarga

f. Apakah keluarga  kurang dapat memelihara keuntungan dalam

memelihara lingkungan dimasa mendatang.

16

Page 17: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

g. Apakah keluarga  mempunyai upaya penuingkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit

h. Apakah keluarga  sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan

bagaimana pandangan keluarga  akan fasilitas tersebut.

i. Apakah keluarga  merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik,

pengobatan dan rehabilitasi).

j. Bagaimana falsafah hidup keluarga  berkaitan dengan upaya perawatan

dan pencegahan.

i. Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga  adalah :

a. Berapa jumlah anak

b. Bagaimana keluarga  merencanakan jumlah anggota keluarga

c. Metode apa yang digunakan keluarga  dalam upaya mengendalikan

jumlah anggota keluarga.

j. Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga  adalah :

a. Sejauhmana keluarga  memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan

papan

b. Sejauhmana keluarga  memanfaatkan sumber yang ada di

masyarakat sdalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga .

k. Stress dan Koping keluarga

1) Stressor jangka pendek dan panjang

a. Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga

yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6

bulan.

b. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga

yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6

bulan.

2) Kemampuan keluarga  berespon terhadap situasi/stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga  berespon

terhadap situasi/stressor.

17

Page 18: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

3) Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan keluarga  bila menghadapi

permasalahan.

4) Strategi adaptasi disfungsional

Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga  bila

menghadapi permasalahan

l. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga . Metode

yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan

pemeriksaan fisik di klinik.

m. Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga  terhadap

petugas kesehatan yang ada.

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa  keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon

manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat

secara legal dapat mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah

keperawatan. Kolaborasi dan koordinasi dengan anggota tim lain merupakan

keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya

pelayanan kesehatan.

Diagnosa keperawatan keluarga  dirumuskan berdasarkan data yang

didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan

berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan

keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES dimana untuk problem

dapat digunakan rumusan NANDA.

Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga  terdiri dari :

1. Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)

2. Resiko (ancaman kesehatan)

3. Keadaan sejahtera (wellness)

18

Page 19: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Contoh diagnosa keperawatan keluarga  ;

a. Diagnosa Keperawatan keluarga  Aktual

Contoh:

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M),

keluarga  Bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga

mengenal masalah kekurangan nutrisi.

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M),

keluarga  Bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga

mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah

kekurangan nutrisi.

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M),

keluarga  Bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga  merawat anggota keluarga  dangan masalah

kekurangan nutrisi.

b. Diagnosa Keperawatan keluarga  Resiko (ancaman)

Sudah ada data yang menunjang tapi belum terjadi gangguan, misalnya

lingkungan rumah kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat,

stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat, dan sebagainya.

Contoh:

Resiko terjadi konflik pada keluarga  bapak B berhubungan

denganketidaktahuan keluarga  mengenal masalah komunikasi

Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga

bapak B berhubungan dengan ketidakmauan keluarga

mellakukan stimulasi terhadap Balita.

c. Diagnosa Keperawatan keluarga  Sejahtera/Potensial

Suatu keadaan dimana keluarga  dalam keadaan sejahtera sehingga

kesehatan keluarga  dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa

keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi.

Contoh:

Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M)

keluarga  bapak R

19

Page 20: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L)

keluarga  bapak R

Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru

menikah keluarga  bapak R

3. Menyusun prioritas

Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi

seleksi bersama yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan

prioritas perasaan peka terhadap klien dan efek terpeutik terhadap tindakan

dimasa mendatang.

Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga  :

NO KRITERIA SKOR BOBOT1 Sifat masalah

Aktual (Tidak/kurang sehat) Ancaman kesehatan Keadaan sejahtera

321

1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah Sebagian Tidak dapat

210

2

3 Potensi masalah untuk dicegah Tinggi Sedang Rendah

321

1

4 Menonjolnya masalah Masalah berat, harus segera

ditangani Ada masalah, tetapi tidak perlu

segera ditangani Masalah tidak dirasakan

21

0

1

Skoring :

Skor _____________ x  Bobot

Angka tertinggi

Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga

20

Page 21: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas

a. Kriteria 1:

Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang

sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya

disadari dan dirasakan oleh keluarga

b. Kriteria 2:

Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan

terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :

1. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk

menangani masalah

2. Sumber daya keluarga  dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga

3. Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan

dan waktu.

4. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi

dalam masyarakat dan dukungan masyarakat.

c. Kriteria 3:

Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :

1. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau

masalah

2. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu

masalah itu ada

3. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang

tepat  dalam memperbaiki masalah.

4. Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat peka

menambah potensi untuk mencegah masalah.

d. Kriteria 4

Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana

keluarga  melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang

terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga .

21

Page 22: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

4. Menyusun tujuan

Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan

yang berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber penggambaran

pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan dan operasional perencanaan.

Ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64) yaitu:

1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan

spesifik

2. Tujuan jangka menengah.

3. Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai

tujuan

5. Perencanaan Keperawatan keluarga

Perencanaan keperawatan keluarga  terdiri dari penetapan tujuan, yang

mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria

dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil

yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus

yang ditetapkan.

6. Implementasi

Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga  berdasarkan

perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan

keperawatan terhadap keluarga  mencakup hal-hal dibawah ini ;

1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga  mengenai masalah

dan kebutuhan kesehatan dengan cara :

a. Memberikan informasi

b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

2. Menstimulasi keluarga  untuk memutuskan cara perawatan yang tepat

dengan cara :

a. Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan.

b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

c. Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan

3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga  yang

sakit dengan cara :

22

Page 23: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

a. Mendemonstrasikan cara perawatan

b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

c. Mengawasi keluarga  melakukan perawatan

4. Membantu keluarga  untuk menemukan cara bagaimana membuat

lingkungan menjadi sehat, dengan cara ;

a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin

5. Memotivasi keluarga  untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

dengan cara :

a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan

keluarga

b. Membantu keluarga  menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

7. Evaluasi

Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk

menilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana

baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat

dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga . Unyuk itu dapat dilakukan

secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Evaluasi

disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.

1. Subjektif

Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga  secara subjektif setelah

dilakukan intervens keperawatan.  Misal : keluarga  mengatakan

nyerinya berkurang.

2. Objektif

Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan

intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.

3. Analisa

Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan

terkait dengan diagnosa keperawatan.

4. Planning

Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga

pada tahap evaluasi.

23

Page 24: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif.

Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan,

sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

BAB IV

PENUTUP

I. Kesimpulan

24

Page 25: 144083741 Askep Pada Keluarga Baru Menikah

Keluarga  adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan

perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya

peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.

Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada

hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil

keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu

rumah.

Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu: membangun

perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, membina

hubungan dengan keluarga  lain: teman dan kelompok social, serta merencanakan

penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana

punya anak

II. Saran

Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus selalu memberikan

pendidikan kesehatan kepada pasangan keluarga pemula, agar bias menjalin hubungan

keluarga yang harmonis ke depanya nanti.

DAFTAR PUSTAKA

25