Dormansi Biji Samuel

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    1/21

    DORMANSI BIJI

    JURNAL

    Oleh:

    SAMUEL MANGARATUA SITUMORANG

    150301146

    AGROEKOTEKNOLOGI 3B

    LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN

    PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    016

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    2/21

    KATA PENGANTAR 

    Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

     berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

    Adapun judul dari jurnal ini adalah “D!"#$%&' B'(' yang merupakan

    salah satu syarat untuk dapat komponen penilaian di !aboratorium "otani#

    Program Studi Agroekoteknologi# $akultas Pertanian# %ni&ersitas Sumatera %tara#

    Medan

    Pada kesempatan ini penulis mengu'apkan terima kasih kepada (r.

    Meiriani# M.P.) Pro*. +r. (r. ,.A Napitupulu# M.S'.) (r. aryati MP.) (r.

    !isa Maarni# M.P.) (r. /atna /osanty !ahay# M.P.) (r.

    /e&andy (.M. +amanik# M.S'. selaku dosen mata kuliah serta kepada para asisten

    yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan jurnal ini.

    Penulis menyadari baha laporan ini masih belum sempurna. 0leh karena

    itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini.

      Akhir kata penulis mengu'apkan terima kasih. Semoga laporan ini

     berman*aat.

    Medan# April 1234

      Penulis

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    3/21

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    PENDAHULUAN

    !atar "elakang

    Tujuan Praktikum

    5egunaan Penulisan

    TINJAUAN PUSTAKA

    BAHAN DAN METODETempat dan 6aktu Praktikum

    "ahan dan Alat

      Prosedur Per'obaan

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    asil

    Pembahasan

    KESIMPULAN

    5esimpulan

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    4/21

    PENDAHULUAN

    L$)$" Bel$*$%+

    +ormansi biji adalah ketidak mampuan benih hidup untuk berke'ambah

     pada lingkungan yang optimum. +ormansi dapat disebabkan oleh keadaan *isik 

    dari kulit benih# keadaan *isiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua keadaan

    tersebut. Namun demikian dormansi bukan berarti benih tersebut mati atau tidak 

    dapat tumbuh kembali 7Masriono# 12289.

    +orman artinya tidur atau beristirahat. Para ahli biologi menggunakan

    istilah itu untuk tahapan siklus hidup# seperti biji dorman# yang memiliki laju

    metabolisme yang sangat lambat dan sedang tidak tumbuh dan berkembang.

    +ormansi pada biji meningkatkan peluang baha perke'ambahan akan terjadi

     pada aktu dan tempat yang paling menguntungkan bagi pertumbuhan biji.

    Pengakhiran periode dormansi umumnya memerlukan kondisi lingkungan yang

    tertentu# biji tumbuhan gurun# misalnya hanya berke'ambah setelah hujan rintik-

    rintik yang sedang# tanah mungkin akan terlalu 'epat kering sehingga tidak dapat

    mendukung pertumbuhan biji 7:ampbell# 12229.

    Penyebab dan mekanisme dormansi merupakan hal yang sangat penting

    diketahui untuk dapat menentukan 'ara pematahan dormansi yang tepat sehingga

     benih dapat berke'ambah dengan 'epat dan seragam. Masa dormansi tersebut

    dapat dipatahkan dengan skari*ikasi mekanik maupun kimiai. Studi beberapa

     perlakuan pematahan dormansi belum memberikan hasil yang memuaskan

    khususnya pada benih tanaman perkebunan 7(ranto# 12249.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    5/21

    +ormansi juga dapat dide*inisikan sebagai suatu pertumbuhan dan

    metabolisme yang terpendam# dapat disebabkan oleh lingkungan yang tidak baik 

    atau oleh *aktor dari dalam tumbuhan itu sendiri. Seringkali jaringan yang dorman

    gagal tumbuh meskipun berada dalam kondisi yang ideal 7!atunra# 12339.

    +alam pengujian benih# salah satu persyaratan tumbuh yang paling

     penting adalah substrat atau media tumbuh benih. Salah satu *aktor yang dapat

    mempengaruhi perke'ambahan benih adalah media perke'ambahan. Pada

     beberapa benih tertentu# substrat perke'ambahan dapat menyebabkan benih

    menjadi dorman 7en*or'ed dorman'y9. +ilain pihak juga bisa mempersingkat

    aktu a*ter-ri*ening. Perbedaan substrat perke'ambahan dapat mengurangi

    konsentrasi 5N0; yang dibutuhkan agar dapat mematahkan dormansi biji 7Sapto#

    12219.

    +ormansi dapat dipandang sebagai salah satu keuntungan biologis dari

     benih dalam mengadaptasikan siklus pertumbuhan tanaman terhadap keadaan

    lingkungannya# baik musim maupun &ariasi < &ariasi yang kebetulan terjadi.

    Sehingga se'ara tidak langsung benih dapat menghindarkan dirinya dari

    kemusnaan alam. +ormansi pada benih dapat berlangsung selama beberapa hari#

    semusim# bahkan sampai beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman dan tipe

    dari dormansinya. Pertumbuhan tidak akan terjadi selama benih belum melalui

    masa dormansinya# atau sebelum dikenakan suatu perlakuan khusus terhadap

     benih tersebut 7Subarjono# 3==>9.

    Metode pematahan dormansi yang e*ekti* dibedakan berdasarkan

     penyebabnya# sebab metode yang satu belum tentu bias digunakan untuk metode

     pematahan dormansi penyebab yang lain. Metode pematahan dormansi yang

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    6/21

    disebabkan *a'tor *isik adalah skari*ikasi yaitu pelukaaan kulit benih agar air dan

    nutrisi bias masuk kedalam benih. Sedang kanpematahan dormansi *a'tor 

    *isiologis pada kasus a*ter-ripening adalah dengan perendaman

    dengansenyaakimiatertentu 76ahyuningsih# 122=9

    T,(,$% Pe%,l'&$%

    Adapun tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengenal berberapa tipe-tipe

    dormansi# pengaruh kulit biji yang keras terhadap perke'ambah dan mengetahui

     pengaruh bahan-bahan kimia dan *isika terhadap perke'ambahan biji.

    Ke+,%$$% Pe%,l'&$%

    Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat untuk 

    memenuhi komponen penilaian praktikum di !aboratorium $isiologi Tumbuhan

    Pertanian %ni&ersitas Sumatera %tara dan sebagai sumber in*ormasi bagi pihak 

    yang membutuhkan.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    7/21

    TINJAUAN PUSTAKA

    +ormansi benih dapat disebabkan antara lain adanya impermeabilitas

    kulit benih terhadap air dan gas 7oksigen9# embrio yang belum tumbuh se'ara

    sempurna. ambatan mekanis kulit benih terhadap pertumbuhan embrio# belum

    terbentuknya ?at pengatur tumbuh atau karena ketidakseimbangan antara ?at

     penghambat dengan ?at ?at pengatur tumbuh di dalam embrio 76aluyo# 122@9.

    +ormansi dide*inisikan sebagai status di mana benih tidak berke'ambah

    alaupun pada kondisi lingkungan yang ideal untuk perke'ambahan. "eberapa

    mekanisme dormansi terjadi pada benih baik *isik maupun *isiologi# termasuk 

    dormansi primer dan sekunder. (ntensitas dormansi dipengaruhi oleh lingkungan

    selama perkembangan benih. !amanya 7persistensi9 dormansi dan mekanisme

    dormansi berbeda antar spesies dan antar genotipe. +ormansi pada spesies tertentu

    mengakibatkan benih tidak berke'ambah di dalam tanah selama beberapa tahun

     beberapa spesies memiliki dormansi sebagai strategi untuk mempertahankan diri

    dan menyebarluaskan ilayah adaptasinya 7Yahya# 12329.

    Ada beberapa 'ara pematahan dormansi yang telah diketahui adalah

    dengan perlakuan mekanis diantaranya yaitu dengan Skari*ikasi. Skari*ikasi

    men'akup 'ara-'ara seperti mengkikirmenggosok kulit biji dengan kertas amplas#

    melubangi kulit biji dengan pisau# meme'ah kulit biji maupun dengan perlakuan

    gon'angan untuk benih-benih yang memiliki sumbat gabus. Tujuan dari perlakuan

    mekanis ini adalah untuk melemahkan kulit biji yang keras sehingga lebih

     permeabel terhadap air atau gas 7Saleha# 122>9.

    %paya yang dapat dilakukan untuk mematahkan dormansi benih berkulit

    keras adalah dengan skari*ikasi mekanik. Skari*ikasi merupakan salah satu

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    8/21

     proses yang dapat mematahkan dormansi pada benih keras karena meningkatkan

    imbibisi benih. Skari*ikasi mekanik dilakukan dengan 'ara melukai benih

    sehingga terdapat 'elah tempat keluar masuknya air dan oksigen. Teknik yang

    umum dilakukan pada perlakuan skari*ikasi mekanik yaitu pengamplasan#

     pengikiran# pemotongan# dan penusukan jarum tepat pada bagian titik tumbuh

    sampai terlihat bagian embrio 7perlukaan selebar B mm9. Skari*ikasi mekanik 

    memungkinkan air masuk ke dalam benih untuk memulai berlangsungnya

     perke'ambahan. Skari*ikasi mekanik mengakibatkan hambatan mekanis kulit

     benih untuk berimbibisi berkurang sehingga peningkatan kadar air dapat terjadi

    lebih 'epat sehingga benih 'epat berke'ambah. Pelaksanakan teknik skari*ikasi

    mekanik harus hati-hati dan tepat pada posisi embrio berada. 7$ajri# 123;9.

    +ormansi benih disebabkan oleh *aktor *isik dan *isiologi. $aktor *isiologi

    'ontohnya embrio rudimenter# keseimbangan hormonal# dan *enomena a*ter-

    ripening. $enomena a*ter-ripening terjadi pada benih padi yaitu keadaan di mana

     benih tidak mampu berke'ambah ketika baru dipanen dan baru dapat

     berke'ambah setelah melampaui periode penyimpanan kering. $aktor *isik 

    meliputi impermeable terhadap air dan gas# kulit benih tebal dan keras# benih

    mengandung inhibitor# dan adanya penghambatan mekanik 7$ikri# 122>9.

    "iji yang telah masak dan siap untuk berke'ambah membutuhkan

    kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan

    dormansi dan memulai proses perke'ambahannya. Pretreatment skari*ikasi

    digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji# sedangkan strati*ikasi

    digunakan untuk mengatasi dormansi embry 7Yeni# 122B9.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    9/21

    "anyak *aktor yang mengontrol proses perke'ambahan biji# baik yang

    internal dan eksternal. Se'ara internal proses perke'ambahan biji ditentukan

    keseimbangan antara promotor dan inhibitor perke'ambahan# terutam asam

    giberelin 7CA9 dan asam absisat 7A"A9. $aktor eksternal yang merupkan ekologi

     perke'ambahan meliputi air# suhu# kelembaban# 'ahaya dan adanya senyaa-

    senyaa kimia tertentu yang berperilaku sebagai inhibitor perke'ambahan

    7Mayer#3=8B9.

      Perlakuan perendaman dengan air juga dapat dilakukan perlakuan

     perendaman di dalam air panas dengan tujuan memudahkan penyerapan air oleh

     benih. :aranya yaitu D dengan memasukkan benih ke dalam air panas pada suhu

    42 - 82 2: dan dibiarkan sampai air menjadi dingin# selama beberapa aktu.

    %ntuk benih apel# direndam dalam air yang sedang mendidih# dibiarkan selama 1

    menit lalu diangkat keluar untuk dike'ambahkan 76idhityarini# 123;9.

      Perlakuan dengan suhu# 'ara yang sering dipakai adalah dengan memberi

    temperatur rendah pada keadaan lembap 7Strati*ikasi9. Selama strati*ikasi terjadi

    sejumlah perubahan dalam benih yang berakibat menghilangkan bahan-bahan

     penghambat perke'ambahan atau terjadi pembentukan bahan-bahan yang

    merangsang pertumbuhan. 5ebutuhan strati*ikasi berbeda untuk setiap jenis

    tanaman# bahkan antar &arietas dalam satu *amili.

    Perlakuan dengan 'ahaya# 'ahaya berpengaruh terhadap prosentase

     perke'ambahan benih dan laju perke'ambahan. Pengaruh 'ahaya pada benih

     bukan saja dalam jumlah 'ahaya yang diterima tetapi juga intensitas 'ahaya dan

     panjang hari 7,unaidi# 12339.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    10/21

    Perlakuan dengan menggunakan bahan kimia sering pula digunakan untuk 

    mematahkan dormansi pada benih yang mengalami masa dormansi karena *aktor 

    *isik. +ormansi dapat diatasi dengan melakukan berbagai perlakuan seperti

     pemarutan atau pemarutan atau penggoresan# yaitu dengan 'ara menghaluskan

    kulit benih agar dapat dilalui air dan udara. Melepaskan kulit benih dari si*at

    kerasnya# sehingga terjadi lubang-lubang yang memudahkan air dan udara

    melakukan aliran yang mema'u perke'ambahan. Perusakan strophiole benih yang

    menyumbat masuknya air# dan pemberian bahan kimia seperti pemberian larutan

    5N0; dengan tujuan mendinginkan permukaan pada biji dan 1S0@ untuk 

    melunakkan biji 7Mahmud# 12339.

    Tipe-tipe dormansi dapat dibedakan menjadi 3. +ormansi *isiologis atau

    embrio yang belum berkembang) 1. +ormansi mekanis# dapat terlihat ketika

     pertumbuhan embrio se'ara *isik dihalangi struktur kulit benih yang keras)

    ;. +ormansi *isik# disebabkan oleh kulit biji yang keras dan impermeable)

    @. at-?at penghambat) B. +ormansi 'ahaya) 4. +ormansi suhu) dan 8. +ormansi

    gabungan 76inarni# 122=9.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    11/21

    BAHAN DAN METODE

    Te#-$) .$% /$*), P"*)'*,#

      Praktikum dilaksanakan di !aboratorium $isiologi Tumbuhan $akultas

    Pertanian %ni&ersitas Sumatera %tara dengan ketinggia tempat F 1B mdpl pada

    hari 5amis# 1@ Maret 1234 pada pukul 3B.22-34.@2 6(".

    B$h$% .$% Al$)

    Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji jarak 

    7 Ricinus communis  L'%%.9# biji *lamboyan 7 Delonix regia L.9# biji lengkeng

    7 Euphorbia longan L!,".9 masing-masing 12 buah yang digunakan sebagai objek 

     pengamatan untuk pematahan dormansi dengan *aktor biji keras# 3 buah tomat

    7Solanum lycopersicum L.9 yang utuh dengan jumlah biji ;2 buah yang digunakan

    sebagai objek pengamatan untuk pematahan dormansi se'ara kimiai# aGuades

    dan larutan 'oumarin untuk merendam biji tomat# asam sul*at 71S0@9 untuk 

    melunakkan biji# 5N0; digunakan untuk mendinginkan permukaan biji# kertas

     pasir halus untuk mengkikis kulit biji# kertas merang digunakan untuk melapisi

    'aan petri# pasir untuk media perke'ambahan# karet gelang# dan label digunakan

    untuk menandai setiap perlakuan.

    Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah 'aan petri yang

    digunakan untuk media perke'ambahan biji tomat# gelas beker untuk tempat

     perendaman biji dan bak perke'ambahan untuk media perke'ambahan.

    P"!&e.," Pe"!$$%

    A. 5ulit biji yang keras D

    3. +isiapkan bak perke'ambahan# isi dengan pasir.

    1. +ipilih 34 biji $lamboyan # ,arak dan !engkeng lalu diberi perlakuan D

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    12/21

    a. +irendam 1 biji dalam air destilata dingin selama 3 jam

     b. +irendam 1 biji dalam air yang baru didihkan dan biarkan sampai airnya

    dingin.

    '. +ikikir atau asah 1 biji dengan kertas pasir halus dekat embrio# sampai

    tampak kotiledonnya. /endan dalam air destilata selama 3 jam.

    d. +ikikir atau asah 1 biji pada jarak =2H dengan embrio sampai tampak 

    kotiledonnya. /endam dalam air destilata selama 3 jam.

    e. +ikikir atau asah 1 biji pada jarak 3>2H dengan embrio sampai tampak 

    kotiledonnya. /endam dalam air destilata selama 3 jam.

    *. +ikikir atau asah 1 biji pada jarak 3>2H dengan embrio sampai tampak 

    kotiledonnya. /endam dalam larutan CA; ;22 ppm.

    g. +irendam 1 biji dalam larutan 1S0@ B ''l air selama ± 3B menit.

    h. +irendam 1 biji dalam larutan 5N0; B ''l air selama ± 3B menit.

    ;. +itanam pada bak pasir yang sudah disiram air dengan kedalaman 3 'm.

    @. +itempatkan pada tempat gelap pada suhu kamarruang

    B. +iperiksa setiap hari selama 3 minggu# siram bila media perke'ambahan

    kering dan 'atat perkembangannya. "andingkan satu perlakuan dengan

     perlakuan lainnya.

    ". $aktor-*aktor kimiai D

    3. +isediakan ; buah 'aan petri yang telah dilapisi dengan kertas merang

    1. +ibelah buah tomat# ambil 'airan ekstrak buah tomat tersebut.

    ;. +iambil ;2 buah biji tomat tersebut D

    a. +ietakkan 32 biji tomat tanpa di'u'i I larutan ekstrak tomat pada 'aan 3.

     b. +iletakkan 32 biji tomat yang di'u'i air destilata I air destilata 'aan 1.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    13/21

    '. +iletakkan 32 biji tomat yang sudah di'u'i air destilata I larutan :oumarin

    @2 mgliter pada 'aan ;.

    @. +itutup 'aan# beri label dan letakkan pada tempat gelap pada suhu

    kamarruang.

    B. +iamati persentase perke'ambahan setiap hari selama 3 minggu.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    14/21

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    H$&'l

    F$*)!" K'#'$2'

    Perlakuan

    "iji Tomat

    J "iji "erke'ambah

    3 1 ; @ B 4 8 Total K

    Air +estilata2 3 2 B 4 8 = = =2K

    Ekstrak "uah

    Tomat2 2 2 2 2 2 2 2 2

    !arutan

    :oumarin

    2 2 2 ; @ 4 > > >2K

    F$*)!" *,l') '(' $%+ *e"$&

    +ata pengamatan hari 3

    "(,(

    BIJI BERKEAMBAH 

    +ikikir Air  

    Panas

    Air 

    +ingin1S0@ 5N0;

    +ekat

    embrio

    =2H dr 

    Embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    I CA;

    $lamboyan 2 2 2 2 2 2 2 2,arak  2 2 2 2 2 2 2 2!engkeng 2 2 2 2 2 2 2 2

    +ata pengamatan hari ke 1

    "(,(

    BIJI BERKEAMBAH 

    +ikikir Air  

    Panas

    Air 

    +ingin1S0@ 5N0;

    +ekat

    embrio

    =2H dr 

    Embrio

    3>2H dr 

    embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    I CA;$lamboyan 3 - 3 2 3 2 2 2

    ,arak  3 3 3 2 3 2 2 2

    !engkeng 2 2 2 2 2 2 2 2

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    15/21

    +ata pengamatan hari ;

    "(,(

    BIJI BERKEAMBAH 

    +ikikir Air  

    Panas

    Air 

    +ingin1S0@ 5N0;

    +ekat

    embrio

    =2H dr 

    Embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    I CA;$lamboyan 3 2 3 2 3 2 2 3

    ,arak  3 3 1 2 3 3 2 2

    !engkeng 2 2 2 2 2 2 2 2

    +ata pengamatan hari @

    "(,(

    BIJI BERKEAMBAH 

    +ikikir Air  

    Panas

    Air 

    +ingin1S0@ 5N0;

    +ekat

    embrio

    =2H dr 

    Embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    I CA;$lamboyan 3 2 3 2 3 2 2 3

    ,arak  3 1 1 2 3 3 3 2

    !engkeng 2 2 2 2 2 2 2 2

    +ata pengamatan hari B

    "(,(

    BIJI BERKEAMBAH 

    +ikikir Air  

    Panas

    Air 

    +ingin1S0@ 5N0;

    +ekat

    embrio

    =2H dr 

    Embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    I CA;$lamboyan 3 2 3 2 3 2 2 3

    ,arak  3 1 1 2 3 3 3 2

    !engkeng 2 2 3 2 2 2 2 2

    +ata pengamatan hari 4

    "(,(

    BIJI BERKEAMBAH 

    +ikikir Air  

    Panas

    Air 

    +ingin1S0@ 5N0;

    +ekat =2H dr 3>2H 3>2H

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    16/21

    embrio Embrio dr  

    embrio

    dr 

    embr 

    io I

    CA;

    $lamboyan 1 3 3 2 1 2 2 3,arak  3 1 1 2 3 3 1 2

    !engkeng 2 2 3 2 2 2 2 3

    +ata pengamatan hari 8

    "(,(

    BIJI BERKEAMBAH 

    +ikikir Air  

    Pana

    s

    Air 

    +ingin1S0@ 5N0;

    +ekat

    embrio

    =2H dr 

    Embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    3>2H

    dr 

    embrio

    I CA;$lamboyan

    1 1 3 2 1 2 2 3,arak  3 1 1 2 3 3 1 2

    !engkeng 2 2 3 2 2 2 1 1

    Pe#$h$&$%

    +ari praktikum yang dilakukan dapat kita ketahui baha dormansi

    dide*inisikan sebagai status di mana benih tidak berke'ambah alaupun pada

    kondisi lingkungan yang ideal untuk perke'ambahan. "eberapa mekanisme

    dormansi terjadi pada benih baik *isik maupun *isiologi# termasuk dormansi

     primer dan sekunder. al ini sesuai dengan literatur yahya 712329 yang

    menyatakan baha dormansi dide*inisikan sebagai status di mana benih tidak 

     berke'ambah alaupun pada kondisi lingkungan yang ideal untuk 

     perke'ambahan. "eberapa mekanisme dormansi terjadi pada benih baik *isik 

    maupun *isiologi# termasuk dormansi primer dan sekunder.

    Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mematahkan dormansi benih

     berkulit keras adalah dengan skari*ikasi mekanik. al ini sesuai dengan literatur 

    $ajri 7123;9 yang menyatakan baha Skari*ikasi merupakan salah satu proses

    yang dapat mematahkan dormansi pada benih keras karena meningkatkan

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    17/21

    imbibisi benih. Skari*ikasi mekanik dilakukan dengan 'ara melukai benih

    sehingga terdapat 'elah tempat keluar masuknya air dan oksigen. Teknik yang

    umum dilakukan pada perlakuan skari*ikasi mekanik yaitu pengamplasan#

     pengikiran# pemotongan# dan penusukan jarum tepat pada bagian titik tumbuh

    sampai terlihat bagian embrio 7perlukaan selebar B mm9.

    Ada beberapa *aktor yang menyebabkan dormansi biji diantaranya

    disebabkan oleh *aktor *isik dan *isiologi. al ini sesuai dengan literatur 

    $ikri 7122>9 yang menyatakan baha $aktor *isiologi 'ontohnya embrio

    rudimenter# keseimbangan hormonal# dan *enomena a*ter-ripening. $enomena

    a*ter-ripening terjadi pada benih padi yaitu keadaan di mana benih tidak mampu

     berke'ambah. $aktor *isik meliputi impermeable terhadap air dan gas# kulit benih

    tebal dan keras# benih mengandung inhibitor# dan adanya penghambatan mekanik.

    Ada beberapan tipe dormansi pada biji yaitu karena kulit biji yang keras#

    adanya penghambat kimiai# perlu mendapat perlakuan 'ahaya dengan panjang

    gelombang tertentu# perlu mendapat perlakuan suhu yang rendah yaitu B-32o:

    selama periode tertentu. al ini sesuai dengan literatur 6inarni 7122=9 yang

    menyatakan baha Tipe-tipe dormansi dapat dibedakan menjadi 3. +ormansi

    *isiologis atau embrio yang belum berkembang) 1. +ormansi mekanis# dapat

    terlihat ketika pertumbuhan embrio se'ara *isik dihalangi struktur kulit benih yang

    keras) ;. +ormansi *isik# disebabkan oleh kulit biji yang keras dan impermeable)

    @. at-?at penghambat) B. +ormansi 'ahaya) 4. +ormansi suhu) dan 8. +ormansi

    gabungan.

    +ari praktikun yang dilakukan dapat kitaketahui pematahan dormansi

    adalah 'ara yang dilakukan untuk memper'epat proses perke'ambahan. al ini

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    18/21

    sesuai dengan literatur Saleha 7122>9 yang menyatakan baha Ada beberapa 'ara

     pematahan dormansi yang telah diketahui adalah dengan perlakuan mekanis

    diantaranya yaitu dengan Skari*ikasi. +engan perlakuan kimia# perlakuan ini

     bertujuan menjadikan agar kulit biji lebih mudah dimasuki air pada aktu proses

    imbibisi. Perlakuan perendaman dengan air juga dapat dilakukan perlakuan

     perendaman di dalam air panas dengan tujuan memudahkan penyerapan air oleh

     benih. Perlakuan dengan suhu# 'ara yang sering dipakai adalah dengan memberi

    temperatur rendah pada keadaan lembap 7Strati*ikasi9.

    +ari praktikum yang dilakukan kita ketahui baha asam sul*at 71S0@9

    untuk melunakkan biji# 5N0; digunakan untuk mendinginkan permukaan biji#

     penambahan ?at- ?at tersebut dilakukan sebagai parameter perbedaan proses

    dormansi berdasarkan tipe- tipenya. al ini sesuai dengan literatur Mahmud

    712339 yang enyatakan baha. +ormansi dapat diatasi dengan melakukan

     berbagai perlakuan seperti pemarutan atau pemarutan atau penggoresan# yaitu

    dengan 'ara menghaluskan kulit benih agar dapat dilalui air dan udara.

    Melepaskan kulit benih dari si*at kerasnya# sehingga terjadi lubang-lubang yang

    memudahkan air dan udara melakukan aliran yang mema'u perke'ambahan.

    Perusakan strophiole benih yang menyumbat masuknya air# dan pemberian bahan

    kimia seperti pemberian larutan 5N0; dengan tujuan mendinginkan permukaan

     pada biji dan 1S0@ untuk melunakkan biji.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    19/21

    KESIMPULAN

    3. +ormansi diartikan sebagai status di mana benih tidak berke'ambah

    alaupun pada kondisi lingkungan yang ideal untuk perke'ambahan.

    1. Ada beberapa 'ara pematahan dormansi diantaranya dengan perlakuan

    mekanis diantaranya yaitu dengan Skari*ikasi. +engan perlakuan kimia#.

    Perlakuan perendaman dengan air. Perlakuan dengan suhu.

    ;. $ungsi larutan 1S0@ ialah untuk melunakkan biji yang keras# dan *ungsi

    larutan 5N0; yaitu untuk mendinginkan permukaan biji.

    @. Tipe-tipe dormansi dapat dibedakan menjadi 3. +ormansi *isiologis atau

    1. +ormansi mekanis ;. +ormansi *isik @. at-?at penghambat B.

    +ormansi 'ahaya 4. +ormansi suhu 8. +ormansi gabungan.

    B. Skari*ikasi merupakan salah satu proses yang dapat mematahkan

    dormansi pada benih keras karena meningkatkan imbibisi benih.

    Skari*ikasi mekanik dilakukan dengan 'ara melukai benih sehingga

    terdapat 'elah tempat keluar masuknya air dan oksigen.

    DAFTAR PUSTAKA

    :ampbell# N.A. ,ane ". /ee'e and !aren'e C. Mit'hell. 1222. "iologi. edisi B.

     jilid ;. Alih "ahasaD 6asman manalu. Erlangga. ,akarta.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    20/21

    $ajri# A. 123;. Studi Pematahan +ormansi +an Periode A*ter-/ipening Padi

    Cogo !okal Corontalo. +isertasi (P"# "ogor.

    $ikri# M. 122>. Seed +orman'y-"reaking and Cermination reGuirements o* 

    +rosera angli'a# an (nse'ti&orous Spe'ies o* The Northern

    emisphere. A'ta 0e'ologi'a 11 D 3->

    (ranto#S. 1224. Pedoman "udidaya Tanaman ,arak Pagar. +irektorat "udidaya

    Tanaman Tahunan < +irektorat ,enderal Perkebunan. +epartemen

    Pertanian.

    ,unaidi# .(. 1233. Studi Perlakuan Pematahan +ormansi "enih +engan

    Skari*ikasi Mekanik +an 5imiai. "alai "esar Perbenihan dan

    Proteksi Tanaman Perkebunan# Surabaya.

    !antura# N. 1233. Pematahan +ormansi dan Liabilitas "enih Aren 7Arenga

     pinnata Merr9 pada "erbagai Tingkat 5onsentrasi dan !ama

    Perendaman Cibberellin. Tesis %ni&ersitas !ambung Mangkurat#

    !ampung.

    Mahmud# S. 1233. (lmu dan Teknologi "enih# Teori dan hasil-hasil penelitian.

    +iktat Mata 5uliah (lmu dan Teknologi "enih# Program Pas'asarjana

    (nstitut Pertanian "ogor 

    Masriono# 1228. Pengembangan Tanaman ,arak 7,atropha 'ur'as !9 Sebagai

    Sumber "ahan "akar Alternati*.

    Mayer# T. 3=8B. Pengaruh Skari*ikasi Pada Pola (mbibisi +an Perke'ambahan

    "enih Saga Manis 7Abruss pre'atorius !.9. ,. Agrotek Tropika 3739D @B

     < @=.

    Saleha. 122>. +orman'y breaking and germination o* Prangos *erila'eae seeds.

    EurAsian ,ournal o* "ios'ien'es No. ; D 8>->;.

    Sapto# /. 1221. Pengaruh perlakuan deoperkulasi dan media perke'ambahan

    untuk meningkatkan &iabilitas benih aren 7 Arenga pinnata (Wurmb.)

    Merr.9. Buletin Agronomi 36 () 33 ! "#.

    Subarjono. 3==>. Pengaruh Skari*ikasi dan Media Tumbuh Terhadap Liabilitas

    "enih dan Ligor 5e'ambah Aren. $urnal Agrolan% 3B 7;9 D 3>1-3=2.

  • 8/18/2019 Dormansi Biji Samuel

    21/21

    6ahyuningsih. 122=. Pengaruh !ama Perendaman dan Pemanasan Terhadap

    Liabilitas "enih 5elapa Sait. Skripsi. (nstitut Pertanian "ogor.

    6aluyo. 122@. Teknologi "enih. /ajaali Press) ,akarta.

    6idhityarini. 123;. Pematahan +ormansi "enih Tanjung +engan Skari*ikasi +an

    Perendaman 5alium Nitrat.

    6inarni# T# ". 122=. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dan "erat "enih Terhadap

    Perke'ambahan "enih 5ayu A*rika 7 &aesopsis eminii Engl.9. Skripsi.

    $akultas 5ehutanan. (nstitut Pertanian "ogor.

    Yahya# !.1232. Teknologi "enih. PT /aja Cra*indo Persada. ,akarta.

    Yeni# M# S. 122B. Menuju Tata 5elola utan yang "aikDPeningkatan(mplementasi Pengelolaan utan !estari Melalui Serti*ikasi utan

    dan Pembalakan /amah !ingkungan 7 Re%uce% 'mpact ogging 

    /(!9.:($0/."ogor.