Upload
michellelie
View
245
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
..............................
Citation preview
Dislokasi Caput Femur
Arwi Wijaya !02012294/F8
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Penunjang• Anamnesis :• Laki-laki 30 tahun nyeri hebat
pada pangkal tungkai kanannya sejak 3 jam yang lalu karena terjatuh dari pohon sekitar 3 meter.
• Identitas• Riwayat Penyakit
• Pemeriksaan Fisik :• Inspeksi (look)• Palpasi (feel)• Gerakan (moving)
• Pemeriksaan Penunjang dilakukan dengan mengambil foto rontgen caput femur
Diagnosis• Dislokasi Caput Femur :• 1. Dislokasi Posterior• 2. Dislokasi Anterior• 3. Dislokasi Sentral
• Fraktur Femur :• 1. Fraktur Intracapsuler• 2. Fraktur Extracapsuler
Etiologi• Dislokasi sendi panggul adalah keadaan dimana kaput femur
keluar dari socketnya pada tulang panggul (pelvis).
• 1. Dislokasi Konginetal• 2. Dislokasi Trauma• 3. Dislokasi Spontan atau patologis
Anatomi
Patofisiologi• Dislokasi sendi panggul traumatik dapat terjadi dengan atau
tanpa fraktur asetabulum atau ujung proximal femur. Dislokasi yang disebabkan trauma dikalifikasikan menurut arah pergeseran kaput femoral terhadap asetabulum, yaitu posterior, anterior dan sentral.
Dislokasi Posterior• Paling sering terjadi (80-
90%)• Biasanya disebabkan
kecelakaan kendaraan bermotor, pejalan kaki ditabrak mobil, kecelakaan mobil atau jatuh dari ketinggian.
Dislokasi Posterior
Gejala Klinis• Penderita biasanya datang setelah suatu trauma yang hebat
disertai nyeri dan deformitas pada daerah sendi panggul• Sendi panggul teraba menonjol dalam posisi fleksi, adduksi
dan internal rotasi• Tungkai tampak lebih pendek• Teraba caput femur pada panggul• Rasa nyeri diakibatkan spasme otot di sekitar panggul
Pemeriksaan Radiologis• Caput femur berada di luar acetabulum femur adduksi dan
internal rotasi.
Penatalaksanaan• Pengobatan yang dilakukan adalah mereposisi secepatnya
dengan pembiusan disertai relaksasi yang cukup. Perawatan pasca reposisi adalah traksi kulit selama 4-6 minggu, setelah mempergunakan tongkat selama 3 bulan.
Metode Bigelow• Penderita dalam posisi
terlentang dilantai• Melakukan traksi berlawanan
pada daerah spina iliaka anterior superior dan ilium
• Tungkai difleksikan 90º atau lebih pada daerah abdomen dan dilakukan traksi longitudinal
Metode Stimson• Pasien dalam posisi tengkurap,
tungkai bawah yang mengalami trauma dibiarkan menggantung
• Panggul diimmobilisasi dengan menekan sakrum
• Tangan kiri dokter memegang pergelangan kaki dan melakukan fleksi 90º
• Tangan kanan memegang kebawah daerah dibawah lutut
• Dengan rotasi serta tekanan langsung dapat dilakukan reposisi
Metode Allis• Penderita dalam posisi
terlentang• Melakukan immobilisasi
pada panggul• Melakukan fleksi pada lutut
sebesar 90º dan tungkai diadduksi ringan dan rotasi medial
• Melakukan traksi vertikal dan kaput femur diangkat dari bagian posterior asetabulum
• Panggul dan lutut diekstensikan secara hati-hati
Komplikasi• Komplikasi Awal:• Cedera Pembuluh Darah• Fraktur Femur
• Komplikasi Lanjut:• Nekrosis Avaskuler• Dislokasi yang tidak dapat direduksi• Osteoartritis Sekunder
Prognosis• Prognosis dari dislokasi sendi panggul tergantung dari adanya
kerusakan jaringan yang lain, tindakan awal dari dislokasi dan keparahan dislokasi. Jika dislokasi tanpa ada fraktur maka 88% memiliki prognosis yang baik sedangkan jika dengan kerusakan lain hanya 54% yang memiliki prognosis yang baik.
Kesimpulan• Dislokasi yang disebabkan trauma dikalifikasikan menurut arah
pergeseran kaput femoral terhadap asetabulum, yaitu posterior, anterior dan sentral. Dislokasi posterior merupakan dislokasi sendi panggul yang sering terjadi (80-90%).
• Dislokasi sendi, tidak peduli apapun etiologinya, merupakan emergensi ortopedi yang membutuhkan diagnosis, evaluasi dan perawatan segera, karena itu untuk menentukan diagnosa trauma penting dilakukan.