27
DISLOKASI KAPUT FEMUR Oleh: Arief Rahman 0718011046 Eka Aprilia Arum Kanti 0818011017 Kania Anindita Bustam 0818011071 Preceptor: dr. Edi Marudut S, Sp. OT

127233211 CSS Dislokasi Kaput Femur

Embed Size (px)

Citation preview

  • DISLOKASI KAPUT FEMUR

    Oleh:

    Arief Rahman 0718011046

    Eka Aprilia Arum Kanti 0818011017

    Kania Anindita Bustam 0818011071

    Preceptor:

    dr. Edi Marudut S, Sp. OT

  • DEFINISI

    Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-

    tulang yang membentuk sendi tidak lagi

    berhubungan secara anatomis (tulang lepas

    dari sendi)

    Dislokasi kaput femur adalah keadaan dimana

    kaput femur keluar dari socketnya pada tulang

    panggul (pelvis)

  • ETIOLOGI

    Secara umum dislokasi dapat disebabkan

    oleh:

    Trauma

    Kongenital

    Patologis

    Penyebab dislokasi kaput femur trauma dengan gaya/tekanan yang besar seperti

    kecelakaan kendaraan bermotor, pejalan kaki

    yang ditabarak mobil, atau jatuh dari

    ketinggian.

  • Anatomi

    Femur diletakkan di asetabulum oleh 5 ligamen yang terpisah yaitu:

    Ligamen iliofemoral

    Ligamen pubofemoral

    Ligamen ischiofemoral

    Ligamen transverse acetabular

    Ligamen femoral head

  • DISLOKASI KAPUT FEMUR

    Sebagian besar terjadi karena kecelakaan

    motor dengan gaya/tekanan yang besar

    Dislokasi posterior lebih banyak terjadi

    daripada dislokasi anterior (9: 1)

    Dislokasi caput femur terbagi dalam 3 tipe:

    Dislokasi Posterior

    Dislokasi Anterior

    Dislokasi Sentral

  • DISLOKASI POSTERIOR

    Paling sering terjadi (80-90%)

    Biasanya disebabkan kecelakaan kendaraan bermotor

    Tekanan ditransmisikan melalui 2 cara yaitu: Selama deselerasi yang

    cepat, lutut membentur dashboard dan menghantarkan tekanan melalui femur ke panggul.

    Jika tungkai ekstensi dan lutut terkunci, tekanan dapat dihantarkan dari floorboard melalui tungkai atas dan bawah ke sendi panggul.

  • Klasifikasi Dislokasi Posterior

    Caput Femur

    Klasifikasi Thompson-Epstein didasarkan pada

    penemuan radiografi, yaitu:

    Type I Dislokasi dengan atau tanpa fraktur kecil

    Type II Dislokasi dengan fragmen fraktur tunggal yang besar dari

    posterior acetabulum

    Type III Dislokasi dengan tepi acetabulum kominutif dengan atau

    tanpa fragmen besar.

    Type IV Dislokasi dengan fraktur dasar acetabulum

    Type V Dislokasi dengan fraktur kaput femur

  • Gejala Klinis

    Penderita biasanya datang setelah suatu trauma

    yang hebat disertai nyeri dan deformitas pada

    daerah sendi panggul

    Sendi panggul teraba menonjol dalam posisi fleksi,

    adduksi dan internal rotasi

    Tungkai tampak lebih pendek

    Teraba caput femur pada panggul

    Rasa nyeri diakibatkan spasme otor di sekitar

    panggul

  • Pemeriksaan Radiologis

    Caput femur berada di luar dan di atas

    acetabulum femur adduksi dan internal

    rotasi.

  • Penatalaksanaan Dislokasi

    Posterior

    Pengobatan pada tipe ini dengan reduksi

    tertutup dan dapat dilakukan dengan beberapa

    metode, yaitu:

    Metode Bigelow

    Metode Stimson

    Metode Allis

  • Metode Bigelow

    Penderita dalam posisi terlentang dilantai

    Melakukan traksi berlawanan pada daerah spina iliaka anterior superior dan ilium

    Tungkai difleksikan 90 atau lebih pada daerah abdomen dan dilakukan traksi longitudinal

  • Metode Stimson

    Pasien dalam posisi tengkurap, tungkai bawah yang mengalami trauma dibiarkan menggantung

    Panggul diimmobilisasi dengan menekan sakrum

    Tangan kiri dokter memegang pergelangan kaki dan melakukan fleksi 90

    Tangan kanan memegang kebawah daerah dibawah lutut

    Dengan gerakan rocking dan rotasi serta tekanan langsung dapat dilakukan reposisi

  • Metode Allis

    Penderita dalam posisi terlentang

    Melakukan immobilisasi pada panggul

    Melakukan fleksi pada lutut sebesar 90 dan tungkai diadduksi ringan dan rotasi medial

    Melakukan traksi vertikal dan kaput femur diangkat dari bagian posterior asetabulum

    Panggul dan lutut diekstensikan secara hati-hati

  • DISLOKASI ANTERIOR

    Dislokasi anterior paling sering disebabkan

    tekanan hiperekstensi melawan tungkai yang

    abduksi sehingga mengangkat kaput femur

    keluar dari asetabulum

    Biasanya kaput femur tetap di lateral otot

    obturator eksternus tetapi dapat juga

    ditemukan di bawahnya (dislokasi obturator)

    atau di bawah otot iliopsoas dengan hubungan

    ke ramus pubis superior (dislokasi pubis).

  • Klasifikasi Dislokasi Anterior

    Type I: Superior dislocation, including pubic and subspinous

    IA: No associated fractures

    IB: Associated fracture or impaction of the femoral head

    IC: Associated fracture of the acetabulum

    Type II: Inferior dislocations, including obturator and perineal

    IIA: No associated fractures

    IIB: Associated fracture or impaction of the femoral head

    IIC: Associated fracture of the acetabulum

  • Gejala Klinis

    Sendi panggul dalam posisi eksorotasi, ekstensi

    dan abduksi

    Tidak ada pemendekan tungkai

    Benjolan di depan daerah inguinal dimana kaput

    femur dapat diraba dengan mudah

    Sendi panggul sulit digerakkan

  • Pemeriksaan Radiologis

    Caput femur terlihat di depan acetabulum

  • Penatalaksanaan Dislokasi

    Anterior

    Reposisi dislokasi anterior dianjurkan dengan

    mempergunakan metode Allis dengan urutan sebagai

    berikut:

    Fleksi lutut untuk mendapatkan relaksasi otot hamstring.

    Abduksi penuh pada panggul disertai dengan fleksi

    Melakukan traksi longitudinal sesuai dengan aksis femur

    Asisten menahan kaput femur dengan telapak tangan

    Apabila tidak berhasil dapat menggunakan metode Bigelow terbalik

    Setelah reposisi dilanjutkan dengan traksi kulit untuk beberapa hari dan setelah itu dipasang spika panggul

    selama 4-6 minggu

  • DISLOKASI SENTRAL

    Dislokasi sentral adalah fraktur-dislokasi, dimana kaput femur terletak di medial asetabulum yang fraktur

    Disebabkan adanya tekanan lateral melawan femur yang adduksi

    Banyak dijumpai pada kecelakaan kendaraan bermotor

  • Klasifikasi Dislokasi Sentral

    Dislokasi Sentral Asetabulum:

    Hanya mengenai bagian dalam asetabulum

    Fraktur sebagian dari kubah asetabulum

    Pergeseran menyeluruh ke panggul disertai fraktur

    asetabulum yang kominutif

  • Gejala Klinis

    Posisi panggul tampak normal

    Gerakan sendi panggul terbatas

    Terdapat memar atau luka lecet

    pada daerah paha

    Nyeri tekan pada daerah trokanter

  • Pemeriksaan Radiologis

    Terlihat pergeseran dan caput femur menembus

    panggul

  • Pentalaksanaan

    Pengobatan dislokasi tipe ini dapat dengan

    reduksi memerlukan skeletal traksi untuk

    beberapa minggu, karena dislokasi sentral

    disertai fraktur asetabulum

    Indikasi operasi:

    gagal reposisi tertutup

    kedudukan caput femur tidak stabil

    terjadi fraktur kolum femoris

    adanya lesi N.Ischiadikus

  • KOMPLIKASI

    Komplikasi Awal:

    Cedera Nervus Skiatikus

    Cedera Pembuluh Darah

    Fraktur Femur

    Komplikasi Lanjut:

    Nekrosis Avaskuler

    Miositis Osifikans

    Dislokasi yang tak direduksi

    Osteoartritis

  • PROGNOSIS

    Prognosis didasari dari adanya kerusakan jaringan yang lain, manajemen awal dari dislokasi dan keparahan dislokasi.

    Pada keseluruhan, dislokasi anterior memiliki prognosis yang lebih baik daripada dislokasi posterior

    Penelitian menunjukkan prognosis buruk terjadi pada 25% pasien dengan dislokasi anterior dan 53% pada dislokasi posterior.

    Prognosis juga dapat dilihat dari klasifikasi Stewart dan Milford.

    Pada grade I, komplikasi jangka panjang sering terjadi. Avascular osteonecrosis terjadi sekitar 4% dari pasien dan osteoatritis sekunder juga dapat terjadi.

    Grade III dan IV memiliki resiko tinggi untuk terjadinya avaskular osteonekrosis