Upload
mustika-ayu-fitriani
View
296
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
DIARERamzi Syamlan
Pendahuluan
BAB dengan konsistensi lebih encer dari biasanya, dengan frekuensi 3x/hr, Biasa pada anak umur 6 bln 2th Bayi dng ASI eksklusif biasanya beraknya lembek, 6-10x bukan diare
PatofisiologiDiare sekretorikAkibat enterotoksin sekresi siklik AMP, siklik GMP absorpsi Na+ oleh vili gagal, sekresi Cl- di sel epitel berlangsung terus sekresi cairan, elektrolit ke lumen usus halus diare
Diare osmotikAda bahan hiperosmolar lewat tanpa diabsorpsi menarik air secara pasif dalam usus diare Ex : defisiensi enzim disakaridase primer ataupun sekunder, infeksi Rotavirus
Patogenesis
Virus (Rotavirus) Rotavirus berkembang dalam epitel vili usus halus kerusakan sel epitel dan pemendekan vili fungsi absorpsi air, elektrolit sekresi air, elekrolit Enzim Disakaridase absorbsi laktose laktosa dan menarik air
Pembagian Diare Berdasar lamanya
Diare akut: < 14 hari
Pengeluaran tinja yang lunak atau cair
Persisten: 14 hari (sebab infeksi) Kronik : 14 hari (sebab noninfeksi)
3x tanpa darah, berlangsung 200 300 ml 800-1000 ml/hr,4-5 bks 300 400 ml 1200-2800 ml/hr
Umur < 12 bl 1-4 th 5 th Dws
Rehidrasi Plan B: oral intravena Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama: Oralit yang diberikan dihitung dengan mengalikan Berat Badan pasien (kg) dengan 75 ml. Bila berat badan anak tak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan,berikan oralit minimal sesuai tabel di bawahJenis
< 1 th Umur Jumlah oralit 300 ml
1 5 th 600 ml
> 5 th 1200 ml
Dewasa 2400 ml
Kadang kadang penderita dehidrasi ringan / sedang infus
Jika: - BAB terlalu sering (10 ml/kg/jam) - muntah terus - tidak bisa minum - perut kembung/ ileus - malabsorbsi glukosa
Terapi rehidrasi intravena
Tujuan
Mengembalikan dengan cepat volume cairan tubuhdan memperbaiki syok hipovolemik
Hanya untuk penderita dengan dehidrasi berat Cairan yang digunakan
Ringer laktat NaCl 0,9% Cairan D Gana NaCl 0,45%
Rehidrasi Plan C (dehidrasi berat)Umur Bayi < 12 bln Anak . 1 th Pemberian I: 30 ml/kg dalam 1 jam - 1 jam Kemudian 70 ml/kg dalam 5 jam 2,5 3 jam
Dapatkah Anda memberi Cairan IV ? Tidak Adakah Pengobatan Terdekat (dlm 30) Tidak Apakah anda Dapat menggunakan pipa nasogastrik u/ rehidrasi ? Tidak Apakah penderita bisa minum ? Ya
Ya
Mulai diberi cairan IV segera,jika penderita bisa minum,beri oralit,sewaktu cairan IV dimulai.Beri 100mg/kg cairan RL
Ya
- Kirim penderita untuk pengobatan iv - Bila penderita dapat minum,sediakan oralit untuk ibu dan tunjukkan cara memberikan selama dalam perjalanan
Ya
- Mulai rehidrasi dengan selang nasogastik (Berikan 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg)) - Nilailah penderita tiap 1-2 jam(bila muntah atau kembung berikan cairan pelan-pelan dan bila rehidrasi tak tercapai setelah 3 jam,kirim penderita untuk terapi iv) - Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana pengobatan yang sesuai - Mulai rehidrasi melalui mulut dengan oralit (berikan 10ml/kg/jam selama 6 jam,total 120 ml/kg) - Nilailah penderita tiap 1-2 jam ( bila muntah atau kembung
Tidak
berikan cairan pelan-pelan,bila rehidrasi tak tercapai setelah 3 jam kirim pasien untuk terapi iv) - Setelah 6 jam nilai kembali pasien dan pilih rencana terapi yg sesuai Segera kirim anak untuk rehidrasi melalui nasogastrik atau iv
2. Nutrisi
Makanan padat tetap diberikan porsi kecil, sering (6x) Beri makanan yg lunak, tambahkan sup untuk
Diet,
menambah cairan kandungan energi makanan + 5 ml minyak nabati Berikan sari buah segar, air kelapa hijau / pisang K+ Hindarkan makanan/minuman dengan kadar gula tinggi
Intoleransi KH Rendah/ bebas laktosa Alergi susu sapi kedelai Malabs. lemak susu yang mengandung MCT
3. MedikamentosaIndikasi pemakaian antibiotika dan antiparasit : Disentri (shigella) Kolera, Amubiasis Diare persisten tropozoit atau kista G lamblia atau tropozoit E histolitika bila bakteri usus patogen ditemukan dalam kultur tinja
Obat Anti diare Meliputi :
Anti motilitas (loperamid) Adsorben (Norit, kaolin Attapulgit) Anti muntah (Promethazin) tidak terbukti mempunyai efek nyata pd diare akut bahkan ada yang membahayakan Antibiotika tdk boleh digunakan secara rutin
Zinc Manfaat : Dosis :Tablet Zinc selama 10 hari
Umur 2 bulan 6 bulan: tablet per hari Umur 6 bulan 5 tahun: 1 tablet per hari
34
PROBIOTIK + PREBIOTIK
35
4. Edukasi / Penyuluhan
Pencegahan Diare
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pemberian ASI Memperbaiki makanan pendamping Menggunakan air bersih Mencuci tangan dengan sabun Menggunakan jamban Membuang tinja bayi dengan benar Imunisasi campak
Pencegahan Dehidrasi1. 2. 3. 4.
5. 6.
Bagaimana mencampur oralit Bagaimana memberikan oralit Meneruskan ASI Pemberian makanan sebelum, sesudah diare Kapan harus kembali Tanda-tanda dehidrasi
Upaya mencegah penyebaran kuman
Pemberian ASI saja pada bayi umur 4-6 bulan Menghindari penggunaan susu botol Cara penyiapan dan penyimpanan MP ASI yang baik Penggunaan air bersih untuk minum Mencuci tangan Pembuangan tinja (termasuk tinja bayi) secara benar
Upaya memperkuat daya tahan tubuh pejamu
Pemberian ASI sampai 2 tahun pertama kehidupan Memperbaiki status gizi Imunisasi campak
Komplikasi:-
Dehidrasi Gangguan elektrolit Gangguan keseimbangan asam basa Syok Gangguan gizi Gagal ginjal Kejang
Diare yang terkait penyakit lain
Diare dan panas Panas sering terjadi pada diare ok virus atau bakteri invasif Panas bisa juga menyertai dehidrasi, menghilang selama rehidrasi Panas pd penderita diare mungkin ok infeksi lain seperti pneumone, otitis media, malaria, sepsis, campak
Penderita diare dan panas harus diperiksa utk mencari penyakit lain Tidak tepat memberi antibiotik pd penderita diare hanya karena panas, dibutuhkan indikasi khusus seperti tinja berdarah, pneumoni
Penyebab pe Gizi slm diare
Berkurangnya masukan makanan
Anoreksia, muntah memberi makanan dgn nilai gizi kurang, menghentikan makanan kerusakan vili usus defisiensi enzim disakaridase berkurangnya asam empedu utk absorbsi lemak Transit makanan melalui usus yang sangat cepat memperbaiki epitel usus panas
Berkurangnya absorpsi makanan
Meningkatnya kebutuhan zat-zat makanan
Prof. Sunarto, Jogya
DIAREAKUT KOMPLIKASI (-) INFEKSI(-) Akut/kronis Intoleransi: Laktosa Lemak Protein INFEKSI (+) Diare disenteriform Dis. Amoeba Dis. Basilar Keracunan EPEC, ETEC (?) Diare akut cair Rotavirus Norwalk ETEC Kolera KRONIS PERSISTEN Anamnesis & Kesan: Dehidrasi Kuszmaul Komplikasi
Prof. Sunarto, Jogya
DIAREDiare disenteriform Dis. Amoeba Dis. Basilar Keracunan EPEC, ETEC (?) Riwayat makanan Tinja cair, tak berbau berminyak Mikros. globul lemak Intoleransi Lemak Diare akut cair Rotavirus Norwalk ETEC Kolera Riwayat makanan Tinja cair, bau menyengat Infeksi kulit Intoleransi protein
Intoleransi: Laktosa Lemak Protein Riwayat makanan Tinja cair, bau asam Keluar nyemprot Kembung Diaper rash Intoleransi Laktosa
Prof. Sunarto, Jogya
DIAREDiare disenteriform Dis. Amoeba Dis. Basilar Keracunan EPEC, EIEC Frekuen, banyak, Cair, bau busuk, tenesmus Lab. Eri ++, leuko ++ Diare akut cair Diare akut cair Rotavirus Rotavirus Norwalk Norwalk ETEC ETEC Kolera
Intoleransi: Intoleransi: Laktosa Laktosa Lemak
Lemak Protein Protein
KoleraFrekuen, banyak, cair, Sekelompok pat. dg risiko sama (pesta, jajanan)
Frekuen, keluar sedikit-sedikit, mengejan Bau amis/busuk Dehidrasi (-) Lab. trofozoit am. Disenteri amoeba
Bayi (lbh rentan) Muali dg demam & muntah.Frekuen, cair, relatif tak bau. Bukan KLB yg luas Diare coli
Disenteri basilar
Keracunan mkn.
Prof. Sunarto, Jogya
DIAREDiare disenteriform Dis. Amoeba Dis. Basilar Keracunan EPEC, EIEC Frekuen, tinja cair, bau (-), Wilayah lokal Lab. eri (-), leu (-) Diare akut cair Rotavirus Norwalk ETEC Kolera
Intoleransi: Intoleransi: Laktosa Laktosa Lemak
Lemak Protein Protein
Bayi (lbh rentan) Mulai dg demam & muntah. Frekuen, tinja, cair, tak bau. Bisa KLB yg luas Lab. semua negatif Diare rotavirus
KLB atau tinggal di daerah endemis. Muntah & diare hebat, tinja cair/seperti cucian beras. Dlm beberapa jam dehidrasi berat dg/tanpa syok hipovolemik Kolera
Diare ETEC
Prof. Sunarto, Jogya
DIAREDiare disenteriform Dis. Amoeba Dis. Basilar Keracunan EPEC, EIEC Frekuen, tinja cair, bau, tenesmus KLB bisa luas Lab. eri (+), leu (-) Diare akut cair Rotavirus Norwalk ETEC Kolera
Intoleransi: Intoleransi: Laktosa Laktosa Lemak
Lemak Protein Protein
Bayi (lbh rentan) Mulai dg demam & muntah Frekuen, tinja, cair, relatif tak bau, Bukan KLB yg luas Diare rotavirus
KLB atau tinggal di daerah endemis. Muntah & diare hebat, tinja cair/seperti cucian beras. Dlm beberapa jam dehidrasi berat dg/tanpa syok hipovol. Kolera
Disenteri basilar
KonstipasiEpidemiologi: 5-10 % anak 16 % terjadi pada anak < 24 bulan Laki ~ prmpuan
Definisi Konstipasi
Frekuensi defekasi
< 3 kali / minggu
Konsistensi
Lebih keras dari biasanya, bulat-bulat sepertipelet atau kotoran kambing
Teraba massa skibala Nyeri saat BAB
50
Batasan
Berdasarkan waktu:
Konstipasi Akut Konstipasi kronis
Sering karena tidak adekuatnya penanganan akut
Berdasarkan etiologi:
Konstipasi fungsional (97% kasus) Konstipasi organik : hirsprung, stenosis ani, dll
Etiologi dan patogenesis
Infeksi virus Obstruksi usus Tidak terbentuknya massa tinja yang mengawali BAB
Diet kurang serat
Lemahnya kontraksi diafragma dan abdomen tuk mdorong tinja ke anus
Kelemahan otot pada palsi serebral Nyeri pada fisura ani
Tidak membukanya sfingter ani secara memadai
dll
Etiologi konstipasiBayi Tidak diketahui Anal fissures Breast Feeding p Bottle feeding Alergi susu sapi Celiac disease Hirschsprungs disease Anorectal malformations Cystic fibrosis Spina Bifida
Etiologi konstipasiAnak remaja Tidak diketahui PerilakuRiwayat BAB keras / besar Gangguan perilaku primer Kebiasaan / tidak teratur ke toilet Menolak toilet lain
- Kurang serat
DiagnosisAnamnesis & pemeriksaan fisik:
Frekuensi ? ; Keras ? ; nyeri ? ; kecepirit (encopresis)? Skibala? Mekoneum terlambat? > 50% Hirschprungs > umur 24 jam. Nyeri ? Berdarah ? fisure ani Sejak lahir ? Hirschprungs Gangguan tumbuh kembang ? organik Usia > 3 tahun fungsional Intake ? ASI / formula (alergi ?), jumlah
Pemeriksaan penunjang Tinja rutin Metabolik hipotiroid dll Barium enema Biopsi isap rektum ganglionn mukosa rektum Manometri motilitas kolon
Tatalaksana (1)1.2.
Cari Etiologi Evakuasi tinja
3.
Enema Katartik oral (Magnesium sitrat / polyethyen glikol) atau kombinasi
Terapi rumatan ( tujuan : BAB 1-2 x/hari): Beri pelunak feses:
Luka/ fisur
Mineral oil 1-2 ml/kg/hari dalam 1-2 dosis Laktulosa 1-3 ml/kg/hari dalam 2 dosis Cisapride 0,2 mg/kg/hari dalam 3 dosis
salep Xilokain/Hidorkortison supp
Tatalaksana (2)4. 5.
Biasakan BAB secara terjadwal & teratur sesudah makan pagi & makan malam (TOILET TRAINING) Diet:
Tambah minum: air, karbohidrat kompleks/sorbitol (jus apel/pir), tambah serat: sayuran & buahan (pepaya), gandum utuh (beras soklat/merah)
6. 7. 8.
Alergi susu sapi ganti susu kedelai Konsultasi psikiatrik Rehabilitasi medik fungsional (biofeedback)
Diagnostic work up constipation
history physical examinationFunctional defecation disorder
bowel diary
constipation
treatment
No success after six months of treatment
lab
Abdominal x-ray Transit study
Anorectal manometry Barium enema biopsy
Rectal barostat
Colon manometry
MRI of spine
Muntah
Pelajari :
Patogenesis Etiologi Diagnosis : anamnesis & fisik diagnostik Tatalaksana