Upload
others
View
43
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
DAFTAR ISI Halaman :
Visi dan Misi ……………………………………………………………………………………………………………………… : 2 Sambutan Komisaris ………………………………………………………………………………………………………… : 3 Sambutan Direksi ……………………………………………………………………………………………………………… : 7 Profil Perusahaan ……………………………………………………………………………………………………………… : 11
Indentitas Perusahaan ………………………………………………………………………………………… : 11
Sejarah Singkat Bank Sulteng ……………………………………………………………………………… : 12
Makna Logo Bank Sulteng …………………………………………………………………………………… : 14
Ikhtisar Keuangan ………………………………………………………………………………………………… : 15
Peristiwa Tahun 2013 …………………………………………………………………………………………… : 16
Informasi tentang Pemegang Saham …………………………………………………………………… : 20
Profil Manajemen ……………………………………………………………………………………………………………… : 26
Identitas Dewan Komisaris …………………………………………………………………………………… : 26
Identitas Direksi …………………………………………………………………………………………………… : 29
Identitas Pejabat Eksekutif ………………………………………………………………………………… : 32
Kepala Cabang ……………………………………………………………………………………………………… : 38
Struktur Organisasi ……………………………………………………………………………………………… : 39
Organisasi Manajemen ………………………………………………………………………………………… : 40
Karyawan PT. Bank Sulteng ………………………………………………………………………………… : 41
Perkembangan Jaringan Kantor ………………………………………………………………………………………… : 42
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor ……………………………………………………………… : 42
Pengembangan Jaringan Pelayanan ……………………………………………………………………… : 48
Produk dan Jasa ………………………………………………………………………………………………………………… : 49
Produk …………………………………………………………………………………………………………………… : 49
Jasa ……………………………………………………………………………………………………………………… : 50
Laporan Kinerja ………………………………………………………………………………………………………………… : 51 Analisa Pembahasan Kinerja oleh Manajemen ………………………………………………………… : 51 A. Asset …………………………………………………………………………………………………………………… : 51 B. Permodalan ………………………………………………………………………………………………………… : 53 C. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga ……………………………………………………………………… : 54 D. Pinjaman Diterima ……………………………………………………………………………………………… : 56 E. Penggunaan Dana ………………………………………………………………………………………………… : 57 F. Hasil Usaha …………………………………………………………………………………………………………… : 60 G. Jaringan Pelayanan ……………………………………………………………………………………………… : 61 H. Pengembangan Sumber Daya Manusia …………………………………………………………………. : 62 I. Pengembangan Teknologi Informasi dan Operasional ………………………………………… : 68 J. Manajemen Risiko ……………………………………………………………………………………………….. : 70 K. Tingkat Kesehatan ………………………………………………………………………………………………… : 76 L. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility) …………………………………… : 78
Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Manajemen ………………………………………………………………… : 79
Sasaran ……………………………………………………………………………………………………………… : 79
Strategi ………………………………………………………………………………………………………………… : 79
Kebijakan …………………………………………………………………………………………………………… : 80
Tata Kelola Perusahaan …………………………………………………………………………………………………… : 81 I. Good Corporate Governance (GCG) …………………………………………………………………… : 81 II. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal, dan Ekternal……………………………… : 108 III. Rencana Strategis Bank………………………………………………………………………………………. : 120 IV. Rencana Bisnis Tahun 2014 ……………………………………………………………………………….. : 125
Prospek Tahun 2014…………………………………………………………………………………………………………. : 127
Laporan Auditor Independen…………………………………………………………………………………………… : 131
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
1
ACHIEVEMENT in REWARDS 2014
The Best EMITEN Regional Development Bank
Version : BISNIS INDONESIA
The Best Bank In Financial year 2013 from 55 Bank
Book 1 Version : INFO BANK
The Most Efficient Bank in Indonesia (110 Banks)
Version : BISNIS INDONESIA
REWARD Year 2014
REWARD Year 2014
REWARD Year 2014
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
2
Visi dan Misi Vision and Mission
Visi Bank Sulteng
Menjadi bank daerah terpercaya di Indonesia, mengerti kebutuhan nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat, membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Visi ini dipopulerkan dengan rumusan sebagai berikut :
Menjadi Bank Pembangunan Daerah terbesar ke ”12” pada tahun 2017 di antara bank
Pembangunan Daerah se Indonesia
dipopulerkan dengan “V~2017”
Misi Bank Sulteng
Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka akan dilakukan upaya-upaya yang terencana, terpadu, yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Total Asset Ranking No. 9 BPD seluruh Indonesia 2. Dana Pihak Ketiga Ranking No.9, BPD seluruh Indonesia
Dengan komposisi sebagai berikut :
Giro 40 %
Tabungan 30 %,
Deposito 30 %, 3. Kredit yang Diberikan Ranking No.10 BPD seluruh Indonesia
Dengan komposisi :
Usaha menengah keatas : 30 %
Usaha mikro : 20 %
Konsumsi/retail : 45 % 4. Laba sebelum Pajak Ranking No. 11, BPD seluruh Indonesia
Statement Budaya Perusahaan
One Goal, One Team, One Spirit.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
3
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
Assalaamu Alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Seluruh Pemegang Saham dan pemangku kepentingan PT. Bank Sulteng yang kami hormati.
Dengan Mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, atas segala berkah,
rahmat dan perlindungannya kepada kita sekalian, perkenankanlah kami atas nama Dewan Komisaris
PT. Bank Sulteng menyampaikan sambutan dan sekaligus laporan pengawasan untuk tahun buku yang
berakhir 31 Desember 2014.
Dewan Komisaris adalah bagian dari Pengurus PT. Bank Sulteng yang berfungsi melakukan
pengawasan terhadap jalannya perusahaan dan memberi nasihat kepada pihak manajemen agar
perusahaan berjalan sesuai Visi, Misi dan program kerja yang telah ditetapkan.
Disamping itu Dewan Komisaris juga menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi satuan kerja audit
intern, hasil audit akuntan publik, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta hasil
pemeriksaan ekternal seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pada dasarnya Dewan Komisaris telah melakukan berbagai fungsi pengawasan dan fungsi lainnya
selama tahun buku 2014, dengan kegiatan sebagai berikut :
Tugas Pengawasan yang telah dilakukan
Sesuai dengan ketentuan dan Perundang-undangan yang berlaku maka secara umum Dewan Komisaris
telah melakukan kegiatan pengawasan terhadap pengurusan dan kebijaksanaan pengurusan perseroan
secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Memberikan masukan, persetujuan serta pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank
periode tahun 2014-2016. Dewan Komisaris mengadakan rapat koordinasi bersama Direksi dan
pejabat eksekutif bank sulteng setiap triwulan guna mendapatkan penjelasan mengenai pencapaian
indikator Rencana Bisnis sekaligus merumuskan kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi.
2. Pengawasan terhadap faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja bank secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaan upaya pengawasan yang dilaksanakan Dewan Komisaris Bank Sulteng antara lain :
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
4
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
A. Pengawasan Dalam Rangka Implementasi GCG dan Manajemen Risiko
Dalam implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko termasuk
pengendalian operasional Bank, secara umum dapat dilaporkan pelaksanaannya telah berjalan baik
dan penyempurnaannya terus diupayakan secara berkelanjutan.
Sehubungan dengan hal tersebut Dewan Komisaris telah mencatat beberapa hal dan hasil
implementasi antara lain :
Dewan Komisaris aktif memonitoring kepatuhan terhadap ketentuan prinsip kehati-hatian yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia antara lain Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta turut
serta dalam rangka melakukan upaya perbaikan-perbaikan di bidang pelayanan, pemenuhan asas
prudential banking dan menciptakan budaya tata kelola perusahaan yang lebih sehat.
B. Pengawasan terhadap Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan
1. Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap hasil tindak lanjut pemeriksaan baik yang
dilakukan oleh audit eksternal maupun internal serta memantau komitmen dengan Bank
Indonesia.
2. Dewan Komisaris melakukan pengusulan proses penunjukkan Akuntan Publik untuk
memintakan persetujuan kepada pemegang saham untuk melakukan Audit Laporan Keuangan
Bank Sulteng Tahun Buku 2014. Selanjutnya Dewan Komisaris juga mengavaluasi atas
penunjukkan Akuntan Publik yang berdasarkan peraturan peundang-undangan yang berlaku.
3. Dalam rangka melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Bank, Dewan Komisaris melalui
Komite dibawah Dewan Komisaris dalam hal ini Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko
mengevaluasi hasil temuan-temuan audit melalui rapat intern Dewan Komisaris yang mana
untuk selanjutnya merekomendasikan kepada Direksi untuk menyikapi, menindaklanjuti, dan
memperbaiki sebagaimana masukan dan rekomendasi dari pemeriksaan tersebut.
C. Hal-hal Lain Yang Perlu Mendapat Perhatian
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan pelaksanaan program kerja PT. Bank Sulteng
dalam Tahun 2014 maka Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian manajemen, antara lain :
1. Agar manajemen terus berupaya dan mengoptimalkan peningkatan asset, dan peningkatan Dana
Pihak Ketiga (DPK) secara intensif dengan memperluas dan memperkuat Customer Base, agar
share tabungan terhadap Dana Pihak Ketiga semakin besar. Salah satu upaya meningkatkan
Dana Pihak Ketiga adalah menciptakan produk-produk yang dapat menarik minat
masyarakat/nasabah diiringi dengan teknologi yang mendukung, mengingat banyaknya
competitor dari Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank setiap tahunnya.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
5
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
2. Melakukan upaya penambahan modal disetor yang berasal dari pemegang saham baik melalui
dana segar maupun melakukan konpensasi asset milik pemda yang dijadikan kantor cabang.
3. Penyaluran kredit hendaknya dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip prudential
banking.
4. Optimalisasi fungsi dan peranan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) melalui :
1) Peningkatan fungsi SKAI sebagai konsultan internal Bank;
2) Peningkatan fungsi monitoring baik secara langsung maupun tidak langsung;
3) Mempedomani Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dalam membuat
ikhtisar temuan dan rekomendasi hasil audit oleh SKAI;
4) Mengevaluasi kembali Panduan Audit Intern yang disesuaikan dengan kondisi Bank
Sulteng saat ini yang berdasarkan pada SPFAIB.
5) Melakukan penilaian kinerja cabang yang dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
sebagai bahan penilaian Direksi.
6) Optimalisasi fungsi dan peranan Satuan Kerja Kepatuhan dengan cara mengikutsertakan
SDM berupa pelatihan, seminar/workshop secara berkala.
7) Melaksanakan evaluasi secara berkelanjutan terhadap pengamanan dalam system dan
prosedur kerja yang berkaitan dengan Teknologi Informasi untuk mencegah terjadinya
kejahatan melalui Teknologi Informasi yang dapat merugikan nasabah maupun bank.
8) Agar dalam penempatan posisi Kepala Divisi dan Kepala Cabang perlu memperhatikan
unsur kompentensi, intergritas, dan kinerja personal serta kinerja organisasi serta unsur
dalam GCG.
9) Membenahi secara terus menerus strategi, kebijakan, system dan standar prosedur
operasional bank dalam rangka optimalisasi system pengendalian intern bank.
10) Mengupayakan pengembangan kompentensi, profesionalisme dan produktivitas sumber
daya manusia terus ditingkatkan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan, sehingga
Bank mempunyai sumber daya sebagai penerus bank yang capable dan qualified.
Pendidikan dan pelatihan harus dilaksanakan secara terintegrasi dan berkelanjutan
berdasarkan mapping kondisi dan kualifikasi pegawai yang mencerminkan kondisi faktual
dan kebutuhan kedepan sumber daya manusia dalam rangka mencapai rencana bisnis
bank.
11) Agar manajemen berupaya untuk terus menerus meningkatkan dan penyempurnaan
kebijakan pengelolaan sumber daya manusia, antara lain dalam pengelolaan jalur karir.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
6
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
Demikian apa yang dapat kami sampaikan yang merupakan laporan tugas dan fungsi Dewan Komisaris
dalam pelaksanaan pengawasan serta pemberian nasihat kepada Direksi atas pelaksanaan operasional
PT. Bank Sulteng Tahun 2014.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan/petunjuk dan RahmatNya bagi kita
semua. Amin….
Wasalamu’alaikum War.Wab.
Palu, 12 April 2015
Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng
Drs. H. Abd. Karim Hanggi Komisaris Utama
Drs. H. Said Awad, MH Drs. H. Amiluddin Haludin
Komisaris Independen Komisaris
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
7
Sambutan Dewan Direksi Board of Commisioners
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
8
Sambutan Dewan Direksi Welcome Notes From the Board of Directors
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakattu
Salam Sejahtera Bagi Kita Sekalian,
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas hidayah dan rahmat yang diberikan ke
pada PT.Bank Sulteng sehingga dapat melewati tahun 2014 dengan prestasi yang menggembirakan dan
sesuai target dan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang sudah ditetapkan.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari semangat kerja keras semua pihak (staff, direksi dan komisaris), dirajut
pada suatu bingkai kesatuan “synergy” yang diimplementasi melalui slogan One Team, One Goal, One
Spirit.
Keberhasilan ini juga dapat diraih berkat input-input yang rajin diberikan oleh pengawas perbankan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-Sulteng) dan bahkan diperoleh dari stake holder
lain yang selalu peduli untuk segera bangkit “Bank Sulteng” dapat maju sejajar dengan Bank
Pembangunan daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Bank Sulteng dalam menjalankan kegiatan operasionalnya ditengah persaingan yang ketat, juga bertekad
meraih prestasi dan mensejajarkan diri dengan bank pesaing lainnya, khususnya yang beroperasi di
Sulawesi Tengah, kegiatan penting yang sudah dikerjakan pada tahun 2014 adalah antara lain sebagai
berikut :
1. Memperkuat kelembagaan, penambahan modal melalui setoran modal dari pemegang saham dan dari
partner stragis (sudah terwujud pada kwartal ke 4 tahun 2015).
2. Penerapan good corporate governance (GCG) senantiasa dijunjung tinggi melalui program
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Integritas dan Fair (TARIF), selalu mengutamakan prinsif
ke hati-hatian (prudential banking), mulai difocuskan pelaksanaannya sejak pengurus baru bekerja.
3. Re-branding, dalam rangka membangun image dan membangun kepercayaan nasabah kepada Bank
Sulteng (sudah dimulai sejak Juni 2014 yang lalu dan berlanjut hingga saat ini).
4. Service Excelent, perbaikan terus menerus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada seluruh
nasabah (sudah mulai sejak Juni 2014 dan berlanjut hingga saat ini).
5. Sejak Tahun 2013, di canangkan “Visi Bank Sulteng” yang baru yakni “ Menjadi Bank Daerah
Terperacaya di Indonesia, Mengerti kebutuhan nasabah, Memberikan solusi keuangan yang tepat,
Membangun kemitraan yang saling menguntungan dan berkelanjutan”.
6. Bahkan lebih lanjut Bank Sulteng membuat obsesi besar yakni pada tahun 2017, ingin menjadi Bank
Daerah terbesar ke 12 dari 26 BPD se Indonesia (saat itu, ranking Bank Sulteng berada pada No.26).
7. Sesuai deklarasi Bank Regional Champion (BRC) yang menegaskan agar pada tahunn 2018, setiap
BPD dapat menjadi Bank Pelaku Utama diwilayah kerja masing-masing, sehingga mengharuskan
jumlah modal inti minimal sebesar Rp.1 Trilliun, amanat yang sudah menjadi komitment inilah yang
dapat kami anggap sebagai tantangan yang besar untuk diselesaikan sesuai jadwalnya.
8. Dapat juga kami sampaikan bahwa pada tahun 2014 jumlah jaringan berjumlah 122 unit, yang terdiri
dari Kantor Cabang 9 unit, Cabang Pembantu 5 unit, Kantor Kas 7 unit, Kegiatan Pelayanan Kas
(Gerai) 16 unit, Kas Keliling (Kantor Berjalan) 14 unit, dan ATM 71 unit.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
9
Sambutan Dewan Direksi Welcome Notes From the Board of Directors
9. Telah merealisasikan produk baru yang menjadi kebutuhan dasar disetiap rumah tangga yang
mempunyai anak (telah disediakan produk tabungan siswa/angsuran , yang ditujukan kepada 418
siswa se Sulteng).
10. Merealisasikan program Deposito Retail, yang akan ditujukan kepada 75.606 PNS, Pedagang Retail,
Ibu Rumah Tangga dari 2,6 juta penduduk, dll,
Salah satu tantangan Bank Sulteng yang sudah jelas di depan mata karena sudah dituangkan dalam
bentuk komitment pada dokumen Bank Reginonal Champion (BRC) adalah antara lain :
1. Struktur dana pihak ketiga meliputi 70 % sumber non Pemda dan 30 % dari Pemda.
2. Struktur Kredit meliputi 40 % disalurkan untuk keperlaun produktif dan 60 % untuk keperluan konsumtif
atau lainnya.
Bahwa tantangan pada komitment struktur DPK, hanya dapat dicapai dengan melakukan terobosan
antara lain sebagai berikut :
1. Penambahan jaringan / titik layanan, untuk menembus pasar potensial baik di dalam daerah maupun di
luar daerah, yaitu membukan Kantor Non Fungsional (Kantor Representatif) di DKI Jakarta 1 unit,
Kantor Cabang Palu Barat 1 unit, serta daerah Kecamatan yang potensial berupa pembukaan Kantor
Kas 11 unit, Kegiatan Pelayanan Kas (Gerai) 8 unit, dan ATM 30 unit, sehingga jumlah jaringan
direncanakan pada tahun 2015 berjumlah 173 titik.
2. Menambah produk baru berupa BPD-Net yang akan dilaunching pada bulan Juni 2015.
Disadari bahwa target dan struktur kredit harus ditinjau kembali, karena komposisi kredit konsumtif hingga
saat ini masih dominan.
Untuk mencapai target, maka diperlukan produk kredit baru yang berorientasi pada program khusus (kredit
mikro) yang ditujukan kepada pelaku retail di pasar-pasar daerah, kredit kepada petani khusus (misalnya
kakao, kluster kepada nelayan dll.
Sebagai gambaran singkat pencapaian DPK dan Kredit dan asset Desember 2014 sebagai berikut :
Total DPK posisi 31 Des’14 = Rp.1.685.831 jt, meningkat 85,84% dari Desember 2013.
Total Kredit posisi 31 Des’14 = Rp.2.038.574 jt, meningkat 74,28% dari Desember 2013.
Total Asset posisi 31 Des’14 = Rp.2.757.722 jt, meningkat 53,43% dari Desember 2013.
Secara keseluruhan kondisi ratio keuangan Bank Sulteng posisi Desember 2014 :
CAR sebesar 16,72 % ROA sebesar 3,79 % ROE sebesar 17,55 % BOPO sebesar 69,27 % LDR sebesar 120,92 % NIM sebesar 9,39 % NPL : -Gross sebesar 1,40 %
-Net 0,33 %
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
10
Sambutan Dewan Direksi Welcome Notes From the Board of Directors
Dapat disimpulkan bahwa untuk bisa mencapai target-target financial sebagaiman disebutkan diatas,
diperlukan tenaga-tenaga ahli dibidangnya dan professional, untuk itu tahun 2014 sudah dilaksanakan
program kepegawaian antara lain sebagai berikut :
1. Proses dan methodologi rekrutment karyawan baru dilaksanakan melalui vendor yang akhli
dibidangnya (physicolog).
2. Penerimaan tenaga khusus terbatas (special hire) pada bidang perkreditan dan IT.
3. Proses penilaian karyawan dilaksanakan berbasis kinerja (Key Perfoormance Indicator/KPI) dan akan
dikuatkan dalam pemberian reward dan punishment serta bonus prestasi. 4. Proses pemberian promosi dilakukan dengan asessment dari vendor /phsycolog, bahkan pengiriman 20 orang staf
mengikuti program pendidikan khusus di lembaga pendidikan perbankan STIE perbanas Surabaya dilakukan
melalui special assesment dari vendor.
Jika pembinaan dan pendidikan karyawan sudah berjalan simultan seperti diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Management Bank Sulteng sudah melakukan program-program peningkatan kualitas karyawan dengan sangat baik.
Hasilnya tentu tidak otomatis dapat terbukti pada saat yang bersamaan, namun lambat laun Bank Sulteng sudah
melangkah menuju pada tujuan yang ingin dicapai.
Dalam melaksanakan kegiatan operasional, Bank Sulteng berpedoman kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku,
sebagaimana yang tertuang dalam SOP sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan operasional, dengan
senantiasa memegang pada prinsip prudential banking melalui penerapan manajemen berbasis risiko yang telah
diterapkan oleh Bank Sulteng.
Kami meyakini bahwa, prestasi yang dicapai Bank Sulteng pada periode tahun 2014 adalah hasil karya dan kerja
keras semua pihak (seluruh staff dan direksi), dan mendapat dukungan pengawasan melekat dari Bapak-Bapak
Dewan Komisaris.
Perjalanan Bank Sulteng akan terus berlanjut, diharapkan pada periode tahun 2015 ini dan seterusnya juga senantiasa
dibutuhkan kerja yang lebih smart, synergy antara satu dengan lainnya, jajaran management yang harmony dan solid
sehingga senantiasa dapat memberikan nilai pelayanan keuangan kepada masyarakat Sulteng dan lebih khusus
memberi nilai tambah kepada Pemegang Saham.
Atas nama Direksi dan Karyawan Bank Sulteng menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Masyarakat
Sulteng yang telah menjadikan Bank Sulteng sebagai Bank pilihannya.
Juga terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada yang terhormat, Bapak-Bapak Pemegang Saham,
Dewan Komisaris, Pimpinan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa keuangan Provinsi Sulawesi Tengah, Badan Pemeriksa
Keuangan Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah dan kepada seluruh stake holder, yang telah memberikan dukungan
dan kepercayaan kepada Bank Sulteng untuk menjadi Bank Regional Champhion di Sulawesi Tengah.
Wabillahi taufiq walhidayah.
Palu, 24 April 2015 DIREKSI PT. BANK SULTENG
RAHMAT A. HARIS Direktur Utama
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
11
Profil Perusahaan Compony Profile
Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Bank Pembangunan Daerah
Nama Penggilan : Bank Sulteng
Bidang Usaha : Bank Umum
Kantor Pusat : Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu
Telepon : (0451) 424537, 429509,
Fax : (0451) 452836
Website : www.banksulteng.co.id
Tanggal Pendirian : Tanggal, 1 April 1969
Perizinan :
- SIUP : No. 503/19.3/02/0016/11/2014
- TDP : No. 503211642226 tgl. 20.11.2014
- SITU : No. 650-IG/1562/BP21/XII/2014 tgl. 18.12.2014.
- NPWP : No. 1.142.881.8-831
Modal Dasar : Rp. 490.542.400.000,00.
Kepemilikan : 1. Pemda Provinsi Sulawesi Tengah
2. Pemda Kabupaten dan Kota
Jaringan Kantor : 1 Kantor Pusat
: 1 Kantor Cabang Utama
: 8 Kantor Cabang
: 5 Kantor Cabang Pembantu
: 7 Kantor Kas
: 71 Unit ATM
: 14 Unit Kas Mobil (Kantor berjalan).
: 28 Payment Point Pajak (Gerai Bank Sulteng)
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
12
Profil Perusahaan Compony Profile
Sejarah Singkat Bank Sulteng
PT. Bank Sulteng merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah yang semula berbentuk
Perusahaan Daerah (PD), dengan nama PD. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.
Didirikan pada tanggal 1 April 1969 dan memperoleh surat izin usaha dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. D.15.6.1.17 tanggal 27 Januari 1970. Landasan hukum pendirian
PD.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah Undang-undang No. 13 tahun 1962
tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, Undang-undang No. 14 tahun 1967
tentang Pokok-Pokok Perbankan, dan Perda Sulawesi Tengah No. 6 tahun 1966 tentang
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.
Selanjutnya berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sulawesi Tengah No. 2 tahun 1999
tanggal 30 Maret 1999 telah dilakukan perubahan bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah
dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tengah yang disingkat menjadi PT. Bank Sulteng. Sebagai implementasi dari Perda No.
2 tahun 1999 diatas, manajemen Bank telah menindaklanjuti perubahan status tersebut dengan
pembuatan :
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
13
Profil Perusahaan Compony Profile
Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23 tanggal 30 April 1999 yang dibuat oleh Notaris
Anand Umar Adnan, SH, berkedudukan di Palu, dengan nama PT. Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Tengah, disingkat menjadi PT. Bank Sulteng telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-12841 HT.01.01 TH 1999
tanggal 12 Juli 1999 ; dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. 69 tanggal 27 Agustus 1999, sedangkan persetujuan Bank Indonesia
diperoleh tanggal 10 Desember 1999 melalui Surat Gubernur Bank Indonesia No.
1/29/KEP.GBI/1999.
Seiring dengan berjalannya waktu, Anggaran Dasar Bank diubah untuk pertama kalinya
pada tanggal 7 April 2005 berdasarkan akta notaris Anand Umar Adnan No. 21 dan telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-12397
HT.01.04.TH.2005 tanggal 7 April 2005. Dan diubah berdasarkan akta notaris Anand
Umar Adnan No. 36 tanggal 11 Juni 2009, dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPS-LB) para pemegang saham perseroan terbatas PT. Bank
Sulteng dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No : AHU-32701.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 14 Juli 2009.
Kemudian dilakukan perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan Keputusan RUPS tanggal
21 Mei 2010 dan telah dibuatkan dalam akta notaris Idayanti Pandan, SH., M.Kn. Nomor
14 tanggal 31 Januari 2011 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 Juni 2011.
Kemudian dilakukan perubahan Anggaran Dasar sesuai Keputusan RUPS tanggal 28 Mei
2012 yang telah dibuatkan dalam akta notaris Hasnah, SH.MKn. No. 09 tanggal 30 Mei
2012 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10-25126 tanggal 10 Juli 2012.
Kemudian dilakukan perubahan Anggaran Dasar sesuai Keputusan tanggal 12 April 2013
yang telah dibuatkan dalam akta notaris Charles, SH.MKn. No. 69 tanggal 12 Juni 2013
dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No.AHU-AH.01.10.47234 tanggal 07 November 2013.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
14
Profil Perusahaan Compony Profile
Makna Logo Bank Sulteng
Bentuk :
Membentuk 2 elemen bentuk yang saling menunjang dan selalu ada timbalbalik yang
positip. Mencerminkan 2 pihak; Bank Sulteng dan Masyarakatnya; juga antara Bank dan
Nasabahnya.
Aplikasi kedua elemen tersebut diambil dari bentuk :
1. Pohon Kelapa : diimplementasikan dalam bentuk sederhana; daun kelapa.
2. Kapas : ringan, fleksibel dan sikap yang luwes, rama tamah, pelayanan dan
loyalitas.
Kedua elemen ini mencerminkan juga keBhinekaan dalam mewujudkan kebersamaan
dan kemintraan yang berkelanjutan. Serta mempresentasikan Budaya Etnis Sulawesi
Tengah.
Warna :
Merupakan Implementasi warna dari logo daerah Sulawesi Tengah.
Warna Biru :
Melambangkan kesetiaan (pada daerah; Sulterng, tanah air; Indonesia dan cita-cita).
Disini melambangkan cita-cita yang tinggi untuk memajukan daerahnya. Termasuk juga
cita-cita dalam memajukan dunia perbankan didaerahnya sendiri serta diharapkan
menjadi barometer perbankan BPD di Indonesia.
Warna Kuning :
Melambangkan kekayaan, keagunan dan keluhuran budi.
Warna Biru Tua ; pada Bank Sulteng :
Melambangkan kedewasaan dan kemandirian serta visi yang tegas.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
15
Profil Perusahaan Compony Profile
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
(Dlm. Jutaan Rp)
Keterangan Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
A. DATA KEUANGAN
Total Asset 1,211,153 1,147,175 1,373,028 1.797.346 2.757.722
Total Pendapatan 159,415 142,938 182,599 189.988 344.074
Total Biaya 94,591 102,485 145,835 123.129 239.501
Laba Sebelum Pajak 64,824 40,453 36,764 66.859 104.573
Pajak 16,826 11,520 9,191 18.000 27.201
Laba Setelah Pajak 47,998 28,933 27,573 48.859 77.372
Aktiva Tetap & Inventaris 7,299 15,355 29,179 39.118 44.345
Modal :
-Modal (Tier 1) 196,907 197,369 226.528 363.332 440.948
-Modal Disetor 112,930 126.563 144.887 223.881 158.707
-Modal Sumbangan 275 275 275 275 275
B. PENGHIMPUNAN DANA
Dana Pihak Ketiga : 635,041 732,336 703,051 910.195 1.692.564
Giro 495,262 556,484 493,745 537.195 685.171
Tabungan 105,371 136,945 165,894 279.048 336.917
Deposito 34,408 38,907 43,412 94.503 670.476
Penempatan dari Bank Lain 305,000 170,000 365,010 445,010 530.010
Pinjaman Diterima 30,051 12,391 6,196 0 0
C. PENGGUNAAN DANA
Kredit yang diberikan 491,997 519,782 754,178 1.169.712 2.038.574
Penempatan pada bank lain 451,737 370,684 318.462 318.997 219.000
Pembelian Surat Berharga 0 0 0 0 0
Penyertaan 0 0 0 0 0
D. RASIO-2 KEUANGAN (%)
CAR 28,95% 22,84% 25,11% 23,11 16,72
ROE 24,37% 16,56% 13,82% 22,91 17,55
ROA 5,35% 2,90% 2,15% 3,52 3,79
NIM 13,16% 10,28% 7,07% 8,80 9,39
LDR 85,45% 77,27% 107,27% 128,43 120,92
BOPO 59,34% 73,10% 79,75% 64,67 69,27
NPL-Gross 8,89% 7,44% 4,50% 2,92 1,40
NPL-Netto 0,67% 0,33% 1,19% 1,95 0,33
*) Penurunan modal disetor pada tahun 2014, karena salah satu pemegang saham harus memenuhi persyaratan sesuai PBI No.
13/27/PBI/2011 tgl.28 Desember 2011 tentang perubahan atas PBI. No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum dan Surat OJK No.110/KO.631/2015 tgl.9 Maret 2015, maka setoran modal sebesar Rp.62.094 juta direklasifikasikan sebagai Dana Setoran Modal.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
16
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2014 Tanggal, 20 Januari s.d. 10 Februari 2014
Pelatihan Pimpinan dan Calon Pimpinan Bank Sulteng Angkatan 1 (pertama) bekerjasama dengan STIE
Perbanas Surabaya.
Tanggal, 30 Maret 2014 Pelaksanaan “Lounching Produk Tabungan Siswa” (TAWA) yang diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah selaku Pemegang Saham Pengendali, dihalaman Kantor Pusat Bank Sulteng
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
17
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2014
Tanggal, 30 Maret 2014
Pelaksanaan Hari Ulang Tahun Bank Sulteng Ke-45 yang dirangkaikan dengan Gerak Jalan Santai yang diikuti oleh Siswa/siswi se Kota Palu.
Tanggal, 13-14 September 2014
In House Training Comprehensive Sales & Motivation Program serta Leadership Program For Branch Manager and Supervisor, bagi Pegawai PT. Bank Sulteng.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
18
Profil Perusahaan Compony Profile Pelaksanaan Program CSR Tahun 2014 berupa bantuan Mobil Ambulance untuk layanan kesehatan pada 6 (enam) Kabupaten yaitu : Kabupaten Parigi-Moutong, Banggai, Sigi, Morowali, Donggala, Poso serta penyerahan Kios kepada Pedagang Komersial Lapangan (PKL) di Kota Palu sebanyak 10 kios terletak di Jalan Pattimura Palu.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
19
Profil Perusahaan Compony Profile
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2014, yang dilaksanakan di Hotel Santika, Jln. Moh. Hatta Palu.
Tanggal, 14 Oktober 2014 Peresmian Pembukaan Kantor Cabang baru di Kabupaten Sigi, dengan memberikan Service Excellent kedalam bentuk pelayanan yang didominasi oleh kaum hawa ( Ladies Bank).
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
20
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
1. Propinsi Sulawesi Tengah
Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. Dengan mencakup 13 Kabupaten/Kota, terdiri dari 1 (satu) Kotamadya, yaitu : Kota Palu dan 12 (dua belas) Kabupaten, yaitu Kabupaten Poso, Kabupaten Donggala, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Parigi-Moutong, dan Kabupaten Sigi.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Propinsi Sulawesi Tengah dipimpin oleh : Gubernur : Drs. H. Longki Djanggola, MSi. Wakil Gubernur : H. Sudarto, SH, M.Hum.
2. Kabupaten Poso
Wilayah Kabupaten Poso dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi. Kabupaten Poso terdiri dari 18 (delapan belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Pamona Selatan, Kecamatan Pamona Barat, Kecamatan Pamona Tenggara, Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan Pamona Utara, Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan Lore Barat, Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan Lore Timur, Kecamatan Lore Peore, Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kecamatan Poso Kota, Kecamatan Poso Kota Selatan, Kecamatan Poso Kota Utara, dan Kecamatan Lage.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Poso dipimpin oleh : Bupati : Drs. Piet Inkriwang, MM. Wakil Bupati : Ir. T. Syamsuri
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
21
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
3. Kabupaten Donggala
Wilayah Kabupaten Donggala dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 29 tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi Tengah. Kabupaten Donggala terdiri dari 16 (enam belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Balaesang, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kecamatan Banawa, Kecamatan Banawa Selatan, Kecamatan Banawa Tengah, Kecamatan Damsol, Kecamatan Labuan, Kecamatan Pinembani, Kecamatan Rio Pakava, Kecamatan Sindue, Kecamatan Sindue Tobata, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kecamatan Sirenja, Kecamatan Sojol, Kecamatan Sojol Utara,dan Kecamatan Tanantovea.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Donggala dipimpin oleh : Bupati : Drs. Kasman Lassa, SH Wakil Bupati : Vera Elena Enor Laruni
4. Kabupaten Banggai
Wilayah Kabupaten Banggai dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi Kabupaten Banggai terdiri dari 23 (dua puluh tiga) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Toili, Kecamatan Toili Barat, Kecamatan Moilong, Kecamatan Batui, Kecamatan Batui Selatan, Kecamatan Bunta, Kecamatan Nuhon, Kecamatan Simpang Raya, Kecamatan Kintom, Kecamatan Luwuk, Kecamatan Luwuk Timur, Kecamatan Luwuk Utara, Kecamatan Luwuk Sealatan, Kecamatan Nambo, Kecamatan Pagimana, Kecamatan Bualemo, Kecamatan Lobu, Kecamatan Lamala, Kecamatan Masama, Kecamatan Mantoh, Kecamatan Balantak, Kecamatan Balantak Selatan, dan Kecamatan Balantak Utara.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Banggai dipimpin oleh : Bupati : H.M. Sophian Mile, SH, MH. Wakil Bupati : Ir. H. Herwin Yatim, MM.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
22
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
5. Kota Palu
Wilayah Kota Palu dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1978 tanggal 1 Juli 1978 tentang Pembentukan Kota Administratif Palu. Kota Palu terdiri dari 8 (delapan) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Ulujadi, Kecamatan Tatanga, dan Kecamatan Tawaeli.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kota Palu dipimpin oleh : Bupati : H. Rusdi Mastura. Wakil Bupati : H. Andi Mulhanan Tombolotutu, SH.
6. Kabupaten Tolitoli
Wilayah Kabupaten Tolitoli dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 59 Tahun 1960. Kabupaten Tolitoli terdiri dari 10 (sepuluh) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Baolan, Kecamatan Basidondo, Kecamatan Dako Pamean, Kecamatan Dampal Selatan, Kecamatan Dampal Utara, Kecamatan Dondo, Kecamatan Galang, Kecamatan Lampasio, Kecamatan Ogo Deide, dan Kecamatan Tolitoli Utara.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Tolitoli dipimpin oleh : Bupati : DR(hc). H. Moh. Saleh Bantilan, SH, MH. Wakil Bupati : Amran H. Yahya
7. Kabupaten Tojo Una-Una
Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tojo Una-Una di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Tojo Una-Una terdiri dari 9 (sembilan) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Tojo Barat, Kecamatan Tojo, Kecamatan Ulubongka, Kecamatan Ampana Kota, Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan Walea Kepulauan, Kecamatan Walea Besar, Kecamatan Una-Una, dan Kecamatan Togean.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Tojo Una-Una dipimpin oleh : Bupati : Drs. Damsik Ladjalani Wakil Bupati : Jamal Juraejo, S.Sos, M.Si.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
23
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
8. Kabupaten Buol
Wilayah Kabupaten Buol dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Kabupaten Buol terdiri dari 11 (sebelas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Biau, Kecamatan Bokat, Kecamatan Bukal, Kecamatan Bunobogu, Kecamatan Gadung, Kecamatan Karamat, Kecamatan Lakea, Kecamatan Lipunoto, Kecamatan Momunu, Kecamatan Paleleh, Kecamatan Peleleh Barat, dan Kecamatan Tiloan.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Buol dipimpin oleh : Bupati : dr. H. Amirudin Rauf, Sp.OG, M.Si. Wakil Bupati : Dr. Syamsuddin Koloi.
9. Kabupaten Morowali
Wilayah Kabupaten Morowali dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Pada awalnya cakupan wilayah Kabupaten Morowali sebanyak 18 (delapan belas) kecamatan, karena adanya pemekaran Morowali Utara didasar pada Undang-Undang No. 12 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi Tengah dengan cakupan 9 (sembilan) kecamatan, sehingga wilayah Kabupaten Morowali menjadi 9 (sembilan) kecamatan yaitu : Kecamatan Bahodopi, Kecamatan Bumi Raya, Kecamatan Bungku Barat, Kecamatan Bungku Pesisir, Kecamatan Bungku Selatan, Kecamatan Bungku Tengah, Kecamatan Bungku Timur, Kecamatan Menui Kepulauan, dan Kecamatan Witaponda.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Morowali dipimpin oleh : Bupati : Drs. Anwar Hafid Wakil Bupati : Drs. S.U Marunduh, M.Hum.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
24
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
10. Kabupaten Parigi-Moutong
Wilayah Kabupaten Parigi Moutong dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Parigi-Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Parigi-Moutong terdiri dari 22 (dua puluh dua) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Sausu, Kecamatan Torue, Kecamatan Balinggi, Kecamatan Parigi, Kecamatan Parigi Selatan, Kecamatan Parigi Barat, Kecamatan Parigi Utara, Kecamatan Parigi Tengah, Kecamatan Ampibabo, Kecamatan Kasimbar, Kecamatan Toribulu, Kecamatan Siniu, Kecamatan Tinombo, Kecamatan Tinombo Selatan, Kecamatan Tomini, Kecamatan Mepanga, Kecamatan Palasa, Kecamatan Moutong, Kecamatan Bolano Lambunu, Kecamatan Taopa, Kecamatan Bolano, dan Kecamatan Ongka Malino.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Parigi-Moutong dipimpin oleh : Bupati : H. Samsurizal Tombolotutu Wakil Bupati : Badrun Nggai, SE.
11. Kabupaten Sigi
Wilayah Kabupaten Sigi dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Sigi terdiri dari 15 (lima belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Dolo, Kecamatan Dolo Barat, Kecamatan Dolo Selatan, Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Kinovaro, Kecamatan Kulawi, Kecamatan Kulawi Selatan, Kecamatan Lindu, Kecamatan Marawola, Kecamatan Marawola Barat, Kecamatan Nokilalaki, Kecamatan Palolo, Kecamatan Pipikoro, Kecamatan Sigi Biromaru, dan Kecamatan Tanambulava.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Sigi dipimpin oleh : Bupati : Ir. H. Aswadin Randalembah, M.Si Wakil Bupati : Drs. Livingstone Sango
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
25
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham
12. Kabupaten Banggai Kepulauan
Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Pada awalnya cakupan wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 19 (sembilan belas) kecamatan, karena adanya pemekaran Banggai Laut didasar pada Undang-Undang No. 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Banggai Laut di Provinsi Sulawesi Tengah dengan cakupan 7 (tujuh) kecamatan, sehingga wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan menjadi 12 (dua belas) kecamatan yaitu : Kecamatan Buko, Kecamatan Buko Selatan, Kecamatan Bulagi, Kecamatan Bulagi Selatan, Kecamatan Bulagi Utara, Kecamatan Liang, Kecamatan Peling Tengah, Kecamatan Tinangkung, Kecamatan Tinangkung Selatan, Kecamatan Tinangkung Utara, Kecamatan Totikum, dan Kecamatan Totikum Selatan.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Banggai Kepulauan dipimpin oleh : Bupati : Drs. Lania Laosa Wakil Bupati : Drs. H. Zakaria Kumindang
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
26
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Dewan Komisaris Drs. H. Abd. Karim Hanggi
Komisaris Utama
Lahir di Buol pada tanggal 27 April 1944, dan
menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Pasti dan
Pengetahuan Alam Jurusan Farmasi pada Universitas
Hasanuddin Makassar.
Awal karir sebagai Pegawai pada Kanwil Departemen
Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah di bidang
Perencanaan. pernah Memimpin proyek pembangunan
Rumah Sakit dan Kesehatan secara umum di Sulawesi
Tengah yang merupakan bantuan dunia. Menjadi Kepala
Balai Pengawasan Obat dan Makanan Sulawesi Tengah.
Sebagai Anggota DPR-RI/MPR-RI. Kemudian sebagai
Pjs. Bupati Buol serta Bupati Buol definitive.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Penataran manajemen kesehatan
Penataran Staf Penyusunan Program dan Evaluasi Tingkat Pusat
Diklat Analisa Proyek Pembangunan
Pentaloka Pelatih Manajemen (TOT)
Hearlt Care in Developing Caurse Countries
Latihan Penyusunan Perencanaan Pengendalian Pembangunan didaerah dan Management proyek.
Penataran program penatar P4.
Pendidikan penyidik pegawai negeri sipil.
Sekolah pimpinan administrasi tingkat madya.
Kursus Dasar-dasar Analisis mengenai dampak lingkungan angkatan IV.
Pendidikan dan Pelatihan tenaga saksi ahli dibidang narkoba dan psikotropika.
Diklat manajemen strategis.
Decetralisation in TVET in mannhiein Federal Republic of Germany.
Lokakarya dan penyegaran wawasan kebangsaan dan kewaspadaan nasional.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
27
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Dewan Komisaris
Drs. H. Said Awad, MH Komisaris Independen
Lahir di Poso pada tanggal 05 Februari 1947, dan
menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin Makassar dan Magister Hukum (Hukum
Ekonomi) diUniversitas Muslim Indonesia Makassar.
Awal karir sebagai Pegawai Negeri Negeri Sipil pada
Kantor Gubernur Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi
Tengah. Dengan beberapa tugas yang diemban antara
lain : Kepala Biro Pembangunan. Kepala Biro
Perekonomian. Kepala Biro Lingkungan Hidup. Kepala
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. Pjs. Direktur
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah. Komisaris
Independen Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Tengah. Pjs. Komisaris Utama PT. Bank Sulteng.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Program Perencanaan Nasional (Long Cource)
SESPANAS Promosi.
Manajemen Sektor Ekonomi Strategis.
Kursus Auditor Lingkungan.
Pelatihan Sistem Manajemen Pemerintahan Daerah oleh Lemhanas
Sertifikasi Manajemen Risiko Program Eksekutif bagi Komisaris
Pemantapan Peran Dewan Komisaris dalam Implementasi Manajemen Risiko.
Peran Komisaris dalam Pengurusan Bank oleh LPPI Jakarta.
Berbagai kursus dan seminar perbankan lainnya.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
28
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Dewan Komisaris
Drs. H. Amiluddin Haludin Komisaris.
Lahir di Palu pada tanggal 07 Januari 1949, dan menyelesaikan
studi di Fakultas Administrasi Negara Universitas Tadulako Palu.
Awal karir sebagai Account Officer Dana BNI Palu. Pjs. Pimpinan
Seksi Umum BNI Palu. Team Screaning BNI Cabang Palu.
Marketing & Relationship Management BNI Cabang Palu.
Koordinator Administrasi Kredit BNI Cabang Palu. Koordinator
Pemasaran Kredit BNI Cabang Palu. Pemimpin BNI Universitas
Tadulako. Penyuluh Budaya Kerja Pada PT. Bank Negara
Indonesia Cabang Palu. Pemimpin BNI Jalan Imam Bonjol Palu.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palu.
Anggota DPRD Kota Palu. Pimpinan Komisi “B” membidangi
Ekonomi, Keuangan dan Perbankan.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Penataran pengelola KIK/KMKP angkatan ke-II.
Pendidikan Pejabat Pemberian Kredit Angkatan ke-VII
Pelatihan Leadeship Skills.
Kursus Manajemen Perkreditan Cabang.
Kursus PC Based Accounting Sistem.
Pelatihan Gugus Kendali Mutu.
Pelatihan Pemimpin Cabang Angkatan ke-V
Pelatihan ATM.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
29
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Direksi
Rahmat A. Haris
Direktur Utama
Lahir di Majene pada tanggal, 14 Maret 1959 dan menyelesaikan studi di Fakultas Teknik Jurusan Sipil pada Universitas Hasanuddin Makassar.
Awal karir di Bank Niaga dengan beberapa
yang di emban al; Program Pendidikan Eksekutif (1985–1986), Penata Jasa (1986-1988), Internal Audit & Control Head Makassar (1988-1992), Recovery Asset & Litigation Head Makassar (1992-1994), Marketing Manager Makassar (1994-1995), Marketing Manager Malang (1995-1996), Branch Manager Surabaya Andayani (1996-1998), Branch Manager Surabaya Kota (1998-1999),
Branch Manager Cirebon (1998-1999), Special Asset Management Jawa Barat (1999-2000), sebagai salah satu penanggung jawab utama penyelesaian Non Performing Loan (Collecting, Restructuring, Litigation) diwilayah Jawa Barat dan Proses Asset Transfer Kit (ATK) ke BPPN (2000), Brancha Manager Makassar (2000-2004), Branch Manager pada Perusahaan Gajahmada Jakarta Cabang Utama (2004-2005), Kepala Wilayah Indonesia Timur (Cons. Banking) Bank Niaga (2005-2007), Kepala Wilayah Indonesia Timur (Business Banking) Bank Niaga (2007-2008), Kepala Wilayah Indonesia Timur Bank Niaga (2008-April 2013), dan sebagai Direktur Utama PT. Bank Sulteng sejak 12 April 2013 – sekarang.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Program Pendidikan Eksekutif Bank Niaga (1985), Complit Pelatihan Ekspor Impor (1989), Basic Credit Management (1993), Financing The Closely Held Business (1993), Credit Risk Management & seluruh jenjang training kredit (1994), The 7 Habits of Highly Effective People (1995), Inspector Improovement Program (1995), Advance Supervisory Development (1997), Haw To Manage The Problem Loan (1992), Breaking The Distribution Rule (2004), Retail Finance (2006), Leadership Exellence with DISC (2006), Value Internalization Program (2007), Indonesian Palm oil Conference (2007), Essential Leadership Skill Program (2007), BSMR Level 1 (2006), BSMR Level 2 (2007), BSMR Level 3 (2008), Leadership in Action (2008), BSMR Level 4 (2010), Managing Value Chain (2010), Refreshment Class for Risk Management (2012).
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
30
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Direksi
Diana Liza Mustaqim
Direktur Pemasaran
Lahir di Palu pada tanggal 19 Agustus 1968, dan
menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako Palu.
Awal karir di tahun 1993 sebagai Teller di Bank
Universal Tbk, yang kemudian merger menjadi
Bank Permata Tbk. Jabatan terakhir sebagai
Customer Relation Manager di Bank Permata Tbk
Jakarta pada tahun 2007, dan sejak September
2008 dipercayakan sebagai Direktur Kredit &
Marketing PT. Bank Sulteng.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Customer Service Representative Program (CSRTP-III). Crisis management Speec Power The Seven of Highly Effective People, Covey Foundation The Beaity of Selling Consumer Landing Know Your Customer (Anti Money Loundering) Customer Relation Manager Program The Principle of Proactive Leadership Effective Problem Solving and Decesion Making Permata Access Training-Teller Module The Service Star Training Permata Bank Syariah Office Chenelling 5 Cs-Sales Leader Lisensi Keagenan Asuransi Jiwa (Bancassurance) Keep The Service Alive Waper (Wakil agen penjual efek reksadana) Socialization of Compliance Culture & KYC Basic Agent Training Certification Unit Linked Training SmartHealth – Maxi Violet (Workshop) Workshop Syariah General Insurance Product Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I, II, III dan IV International Certificate In Banking Risk and Regulation Global Association Of Risk Profesionals
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
31
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Direksi
Sitti Maryam Dalle
Direktur Operasional
Lahir di Makassar pada tanggal 21
Desember 1954, dan menyelesaikan studi di
Fakultas Perbankan Akademi Bank
Indonesia (ABI) LPI Ujung Pandang.
Awal karir di Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tengah Tahun 1980 sebagai Teller,
Tahun 1985 sebagai sebagai Kelompok
Pembinaan Nasabah, Tahun 1986 sebagai
Pelaksana Akuntansi, Tahun 1987 sebagai
Pelaksana Riset & Perencanaan,
Tahun 1989 sebagai Kepala Bagian Perencanaan, Tahun 1995 Kepala Biro Riset & Perencanaan, Tahun
2000 sebagai Kepala Biro Treasury, Tahun 2003 sebagai Kepala Biro Verifikasi & Kepatuhan, Tahun 2004
sebagai Kepala Biro Riset & Perencanaan, 2006 sebagai Kepala Biro Administrasi Keuangan & TSI.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Implementasi supervisi kredit dan pembinaan nasabah. Pemimpin Cabang Angkatan III Manajemen Risiko Bank Pengetahuan dasar dibidang dana pensiun. Implemntasi action plan risk management, risk profile, camels, dan pengelolaan
SDM serta sistim pengendalian intern pada bank Pembangunan Daerah se Indonesia. Sertifikasi manajemen risiko tingkai 1 s.d. 4. Workshop manajemen investasi dan manajemen risiko dana pensiun. Seminar menyongsong tahun 2007 Investasi sebagai peluang yang disikapi oleh
peran risk manajemen yang optimal. Workshop Manajemen pengembangan & Pemeliharaan IT. Pelatihan teknis Vsat IP PT. Bank Sulteng.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
32
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Pejabat Eksekutif
Kepala Divisi Perencanaan Ruslan Lapewa, SE Lahir di Sambo pada tanggal 14 Agustus 1961.
Alumnus Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan
Universitas Muhammadiyah tahun 2004.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 13 Juni 1983.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
Kepala Bagian Kredit Umum Kantor Pusat,
Kepala Seksi Kredit Cabang Tolitoli,
Kepala Bagian Pengawasan Intern,
Kepala Biro Pengawasan Intern,
Kepala Divisi Kredit,
Kepala Divisi Pengawasan Intern,
Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3,4.
Kepala Divisi SKMR Hj. Ramiyatie, SE Lahir di Kuala Kapuas pada tanggal 21 Agustus 1971.
Alumnus Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan
Universitas Muhammadiyah Palu.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Mei 1992.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
Kapala bagian Dana & Jasa,
Kepala Cabang Utama palu,
Kepala Divisi Penyelamatan Kredit.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
33
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Pejabat Eksekutif
Kepala Divisi SKAI Anis Hasbullah Lahir di Palu pada tanggal 24 Maret 1966.
Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA).
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 13 Maret 1993.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
Kepala Sub. Seksi Kredit Cabang Donggala,
Kepala Cabang Pembantu Donggala,
Kepala Bagian Kepatuhan Kantor Pusat,
Kepala Bagian Dana & Jasa Cabang Utama,
Kepala Divisi SKMR & Kepatuhan.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
Kepala Divisi Umum Ocvita Israwaty Pusadan, SH Lahir di Tolitoli pada tanggal 07 Oktober 1968.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Tadulako tahun 1992.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 02 Agustus 1993.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki pernah
jabatan, yaitu :
Kepala Bagian RT/Perlengkapan,
Kepala Bagian Riset/Perlengkapan,
Kepala Sub Divisi Riset & Perencanaan,
Pjs Kepala Divisi Manajemen Risiko,
Kepala Divisi SKAI.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Lever 1,2,3,4.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
34
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Pejabat Eksekutif
Kepala Divisi SDM
Mirna Riyanasari, SE Lahir di Donggala, tanggal 01 Mei 1970.
Alumnus Fakultas Manajemen Keuangan dan Perbankan
pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPKP.
Bekerja pada di Sulteng sejak tanggal 01 Agustus 2002,
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng, pernah menduduki
jabatan yaitu :
Kepala Seksi Dana,
Kepala Bagian Dana & Jasa,
Kepala Divisi Treasuri.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
Kepala Divisi Kepatuhan Dikson M. Gundo, SE Lahir di Poso pada tanggal 17 Desember 1966.
Pendidikan terakhir Ahli Madya Akuntansi (D3).
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 02 Agustus 1993.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
jabatan, yaitu :
o Kepala Bagian Treasury Kantor Pusat,
o Kepala Bagian ATM Center Kantor Pusat,
o Kepala Cabang Poso.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
35
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Pejabat Eksekutif
Kepala Divisi Task Force Dra. Morina Latjambo
Lahir di Palu pada tanggal 28 Mei 1967.
Alumnus STIKI Makassar Jurusan Akuntansi.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Oktober
1993. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah
menduduki jabatan, yaitu :
Kepala Bagian Akuntansi,
Kepala Biro Verifikasi & Kepatuhan,
Kepala Biro Umum/SDM,
Kepala Divisi Umum/SDM,
Kepala Divisi Penyelamatan Kredit.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2.
Pjs. Kepala Divisi Kredit Nur Amin H. Rusman, SE
Lahir di Kefamenanu NTT pada tanggal 01 Mei 1973. Alumnus Universitas Merdeka Malang.
- Bekerja di PT. PT. Bank Danamon Indonesia sejak tahun 1996-2000.
- PT. CIMB Niaga Tahun 2000-2013. - PT. Bank Sulteng sejak Tahun 2014-sampai
sekarang. di PT. Bank Sulteng menduduki jabatan, yaitu :
Kepala Divisi Kredit Kantor Pusat. Pendidikan yang pernah diikuti :
Pendidikan pejabat pada PT. Bank Danamon Indonesia.
Pendidikan pejabat khusus pada PT. Bank CIMB Niaga. Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
36
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Pejabat Eksekutif
Kepala Divisi Pemsaran
Sarifzen, SE Lahir di Pinotu pada tanggal 09 Juni 1965.
Alumnus Fakultas Ekonomi STIE Panca Bhakti Palu tahun
1992.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak 17 Mei 1994. Selama
berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki berbagai
jabatan, yaitu Kepala Seksi Kredit Cab. Tolitoli, Kepala
PT. Bank Sulteng Cab. Pembantu Buol, Wakil Kepala
Cabang Utama, Kepala Cabang Utama, dan Kepala Cabang
Luwuk.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I,II,III & IV
Kepala Divisi Operasional
Diana, ST
Lahir di Palu pada tanggal 29 Oktober 1977.
Alumnus Fakultas Teknik Informatika STT Telkom Bandung.
Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Juli 202.
Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki
pernah jabatan, yaitu :
o Kepala Bagian Akuntansi & Laporan.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR)
Level 1,2,3.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
37
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Pejabat Eksekutif
Kepala Divisi Informasi Teknologi A c e p, SE
Lahir di Garut pada tanggal 9 Februari 1960.
Alumnus STIE Bandung.
Pernah bekerja :
- Deppen tahun 1982-1992
- Bank Exim 1992-2000
- Bank Mandiri tahun 2000-2002
- Konsultan IT 2003-2010
- Bank Kalteng 2010-2013
- Bank Sulteng tahun 2013 sampai sekarang
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
38
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Cabang
Cabang Kepala Cabang
Kantor Cabang Utama Ramli Martasi, SE
Kantor Cabang Luwuk Muh. Taufiq Akum, A.Md
Kantor Cabang Tolitoli M. Thahir Thalib, A.Md
Kantor Cabang Poso Darsyaf Agus Slamet, SE
Kantor Cabang Parigi Firmansyah Azis, SE
Kantor Cabang Buol Rizal Akase, SE
Kantor Cabang Bungku Risdianto Iskandar, SE
Kantor Cabang Salakan R.A.Jusrani Asnawi, SE.
Kantor Cabang Sigi Grace Susan Elisabeth, ST
Kepala Cabang Pembantu
Cabang Kepala Cabang
Kantor Cabang Pembantu Donggala Sadik Alatas, SE
Kantor Cabang Pembantu Ampana Moh. Affandi, SE
Kantor Cabang Pembantu Bangkep Moh. Charly Buchary, ST
Kantor Cabang Pembantu Morowali Ilham, S.Pt
Kantor Cabang Pembantu Paleleh Moh. Bakir, S.Sos
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
39
STRUKTUR ORGANISASI
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
40
Profil Manajemen Management Profile
Organisasi dan Manajemen
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Drs. H. Abd. Karim Hanggi Komisaris Independen : Drs. H. Said Awad, MH. Komisaris : Drs. H. Amiluddin Haludin
Direksi
Direktur Utama : Rahmat A. Haris Direktur Pemasaran : Diana Liza Mustaqim Direktur Operasional : Sitti Maryam Dalle
Direktur Kepatuhan : Sitti Maryam Dalle (Pjs). Kepala Divisi
Divisi Perencanaan : Ruslan Lapewa, SE Divisi Satuan Kerja Manajemen Risiko : Sarifzen, SE Divisi Sumber Daya Manusia : Mirna Riyanasari, SE Divisi Kepatuhan : Dikson M. Gundo, SE Divisi Task Force : Dra. Morina Latjambo Divisi Satuan Kerja Audit Intern : Anis Hasbullah Divisi Informasi Teknologi : A c e p, SE Divisi Pemasaran : Ramiyatie, SE Divisi Umum : Ocvita Pusadan, SH Divisi Kredit : Muh. Amin H. Rusman, SE Divisi Operasional : Diana ST.
Pemimpin Kantor Cabang
Kantor Cabang Utama : Ramli Martasi, SE Kantor Cabang Luwuk : Muh. Taufiq Akum, Kantor Cabang Tolitoli : M. Thahir Thalib, A.Md Kantor Cabang Poso : Darsyaf Agus Slamet, SE Kantor Cabang Bungku : Risdianto Iskandar, SE Kantor Cabang Parigi : Firmansyah Azis, SE Kantor Cabang Salakan : R.A. Jusrani Asnawi, SE Kantor Cabang Buol : Rizal Akase, SE
Pemimpin Kantor Cabang Pembantu
Kantor Cabang Pembantu Donggala : Sadik Alatas, SE
Kantor Cabang Pembantu Ampana : Moh. Affandi, SE
Kantor Cabang Pembantu Morowali : Ilham, SPt
Kantor Cabang Pembantu Bangkep : Moh. Charly Buchary, ST
Kantor Cabang Paleleh : Moh. Bakir, S.Sos
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
41
Profil Manajemen Management Profile
Karyawan PT. Bank Sulteng
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan
Jabatan Posisi
2010 2011 2012 2013 2014
Kepala Divisi/Kepala Biro 7 10 10 11 11
Kepala Cabang Utama 1 1 1 1 1
Kepala Cabang 7 7 7 7 8
Kepala Bagian 17 17 18 15 23
Kepala Cabang Pembantu 5 5 5 5 5
Kepala Seksi 45 45 51 26 68
Jumlah 82 85 92 65 116
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jabatan Posisi
2010 2011 2012 2013 2014
Pasca Sarjana S2) 2 2 4 4 7
Sarjana (S1) 161 183 210 233 306
Sarjana Muda 44 25 24 25 24
S L T A 137 160 186 198 248
SLTP/SD 4 3 1 1 1
Jumlah 348 373 425 461 586
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Jabatan Posisi
2010 2011 2012 2013 2014
Tenaga Organik 292 325 339 379 400
Tenaga Honor/Magang 30 26 52 33 86
Tenaga Kontrak 26 22 34 49 100
Jumlah 348 373 425 461 586
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jabatan Posisi
2010 2011 2012 2013 2014
Laki-laki 248 268 306 327 400
Perempuan 100 105 119 134 186
Jumlah 348 373 425 461 586
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
42
Perkembangan Jaringan Kantor
Network Development Office
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Cabang
Kantor Alamat
Kantor Pusat : Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu Telp.(0451) 429509-424537 Fax (0451) 452836
Kantor Cabang Utama : Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu Telp.(0451) 429509-424537 Fax (0451) 452836 Kantor Cabang Luwuk : Jln. MT. Haryono Kompleks Shopping Mall Blok
Timur No. B/19-B/20 Telp.(0461) 21600-21333 Fax (0461) 23231 Kantor Cabang Bungku : Jln. Trans Sulawesi No. Bungku Telp.(0411) 402199 Fax (0411) 402199 Kantor Cabang Parigi : Jln. Trans Sulawesi No. 50 Parigi Telp.(0450) 21699 Fax (0450) 21698
Kantor Cabang Salakan : Jln. KRI Tongkol No. 20 Salakan Telp.(0462) 21800 Fax (0462) 21782
Kantor Cabang Buol : Jln. Syarif Mansyur No. 64 Buol Telp.(0445) 211134 Fax (0445) 211222 Kantor Cabang Poso : Jln. Pulau Sumatera No. 21 Poso Telp.(0452) 21918 Fax (0452) 21820 Kantor Cabang Tolitoli : Jln. Sultan Hasanuddin No. 53 Tolitoli Telp.(0453) 22530-22531 Fax (0453) 23033
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
43
Perkembangan Jaringan Kantor Network Development Office
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Cabang Pembantu
Kantor Alamat
Kantor Cabang Pembantu Donggala : Jln. Pettalolo No. 97 Donggala
Telp.(0457) 71920
Fax (0457) 72029
Kantor Cabang Pembantu Ampana : Jln. R.A. Kartini No. 14 Ampana
Telp.(0464) 21488
Fax (0464) 21444
Kantor Cabang Pembantu Morowali : Jln. Yos Sudarso No. 83 Kolonodale
Telp.(0465) 21518
Fax (0465) 21528
Kantor Cabang Pembantu Bangkep : Jln. Mampaliasan No. 39 Kel. Lompio.
Telp.(0462) 21103
Fax (0462) 21115
Kantor Cabang Pembantu Paleleh : Jln. Tadulako No. Paleleh
Telp.
Fax
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
44
Perkembangan Jaringan Kantor Network Development Office
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Kas
Kantor Alamat
1. Kantor Kas Tentena : Kecamatan Puselemba Kab. Poso
2. Kantor Kas Lambunu : Kecamatan Bolano-Lambunu Kab. Parigi-Moutong
3. Kantor Kas Bahomotefe : Kecamatan Bahomotefe, Kab. Morowali
4. Kantor Kas Beteleme : Kecamatan Lembo, Kab. Morowali Utara
5. Kantor Kas Kantor Gubernur : Jln. Sam Ratulangi No. 101 Palu
Sulawesi Tengah
6. Kantor Kas Kantor Bupati Banggai : Bukit Halimum Banggai (Luwuk)
7. Kantor Kas Samsat Palu : Jln. R.A. Kartini Palu
8. Kantor Kas Kantor Bupati : Kompleks Kantor Bupati Parigi-Moutong
Parigi-Moutong
9. Kantor Kas Rumah Sakit Umum : Jln. DR. Yos Sudarso Palu.
Undata Palu
11. Kantor Kas Kantor Walikota Palu : Jln. Balai Kota Selatan Palu
12. Kantor Kas Kantor Bupati : Jln. Merdeka No. 1 Ampana
Tojo Una-Una
13. Kantor Kas Kantor Bupati Morowali : Kompleks Kantor Bupati Morowali.
14. Kantor Kas Batui : Jln. Trans Sulawesi Kec. Batui.
15. Kantor Kas Rumah Sakit Madani : Kompleks Rumah Sakit Madani Mamboro.
16. Kantor Kas Wakai : Kecamatan Wakai Tojo Una-Una.
17. Kantor Kas Rumah Sakit Undata : Jln. Trans Sulawesi Palu
18. Kantor Kas Soni : Kecamatan Dampal Selatan, Kab. Tolitoli.
19. Kantor Kas Kantor Perizinan Donggala : Jln. Gunung Bale Donggala
20. Kantor Kas Bandara Mutiara : Bandara Mutiara SIS-Aldjufri Palu
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
45
Perkembangan Jaringan Kantor Network Development Office
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kegiatan Pelayanan Kas
Kantor Alamat
1. Payment Point Kantor Camat Palolo : Kantor Camat Palolo
2. Payment Point Kantor Camat Dolo : Kantor Camat Dolo
3. Payment Point Kantor Camat Marawola : Kantor Camat Marawola
4. Payment Point Kantor Camat Kulawi : Kantor Camat Kulawi
5. Payment Point Kantor Samsat Parigi : Kantor Samsat Parigi
6. Payment Point Kantor Pajak Tolitoli : Kantor Pajak Tolitoli
7. Payment Point Kantor Pajak Palu : Kantor Pajak Palu
8. Payment Point Kantor Pajak Poso : Kantor Pajak Poso
9. Payment Point Kantor Pajak Parigi : Kantor Pajak Parigi
10. Payment Point Kantor Pajak Donggala : Kantor Pajak Donggala
11. Paymen Point Kantor Pajak Buol : Kantor Pajak Buol
12. Payment Point Kantor Pajak Morowali : Kantor Pajak Morowali
13. Payment Point Kantor Pajak Salakan : Kantor Pajak Salakan
14. Payment Point Kantor Perizinan Palu : Kantor Perizinan Palu.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
46
Perkembangan Jaringan Kantor Network Development Office
Jaringan Pelayanan dan Alamat ATM ATM Alamat Jumlah
1. Kantor Cabang Utama Palu Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu 2 unit
2. Kantor Gubernur Sulawesi Tengah Jln. Sam Ratulangi No. 101 Palu 1 unit
3. Mall Tatura Palu Jln. Emmy Saelan Palu 1 unit
4. Grand Hero Jln. Basuki Rahmat Palu 1 unit
5. RSU Undata Palu Jln. Trans Sulawesi Tondo Palu 1 unit
6. Kantor Samsat Prop. Sulteng Jln. R.A. Kartini Palu 1 unit
7. RSU Madani Kompleks RSU Madani Mamboro 1 unit
8. SwissbelHotel Jln. Malonda Palu 1 unit
9. SPBU Palupi Jln. Ngusti Ngurarai Palu 1 unit
10. Kantor Walikota Jln. Balai Kota Selatan 1 unit
11. Kantor Bappeda Propinsi Jln. M. Yamin Palu 1 unit
12. Kantor Dinas Kesehatan Propinsi Jln. Kartini Palu 1 unit
13. Kantor BKD Propinsi Jln. Sam Ratulangi Palu 1 unit
14. Kantor Dikjar Prop. Sulteng Jln. Setia Budi Palu 1 unit
15. Wisma Kabupaten Donggala Jln. Diponegoro Palu 1 unit
16. Kantor Diperindakop Kota palu Jln. S. Parman Palu 1 unit
17. Museum Prop. Sulteng Jln. Kemiri Palu 1 unit
18. Galery Gatsumaya Jln. Mesjid Raya Palu 1 unit
19. Swalayan Fitrah Jln. Dwi Sartika Palu 1 unit
20. Swalayan Niil Jln. Puo Bongo Palu 1 unit
21. Kantor Camat Palolo Kantor Camat Palolo 1 unit
22. SPBU ARBA Jln. M. Yamin Palu 1 unit
23. Pizza Hut Jln. Emmy Saelan Palu 1 unit
24. Star Kitchen Jln. Basuki Rahmat Palu 1 unit
25. Star Kitchen Jln. I Gusti Ngura Rai Palu 1 unit
26. Palu Grand Mall Jln. Diponegoro Palu 1 unit
27. Swalayan Hokky Houseware Jln. Kimaja Palu 1 unit
28. Kantor Telkom Palu Jln. Juanda Palu 1 unit
29. Bandara Mutiara SIS-Aldjufri Kompleks Bandara Mutiara SIS-Aldjufri 1 unit
30. Kantor Cabang Parigi Jln. Trans Sulawesi No. 50 Parigi 1 unit
31. Kantor RSU Anuta Loko Parigi Jln. Trans Sulawesi Parigi 1 unit
32. Kantor Bupati Parigi-Moutong Jln. Trans Sulawesi Parigi 1 unit
33. SPBU Tolai Jln. Trans Sulawesi Tolai 1 unit
34. Kantor Cabang Luwuk Jln. Ahmad Yani No. 16 Lwuk 2 unit
35. Kantor Bupati Banggai Kompleks Kantor Bupati Banggai 1 unit
36. RSU Luwuk Jln. Trans Sulawesi Luwuk 1 unit
37. Shopping Mall Luwuk Kompleks Shopping Luwuk 1 unit
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
47
38. Kantor Kas Batui Jln. Trans Sulawesi Batui Kab. Banggai 1 uni
39. Kantor Cabang Bungku Jln. Trans Sulawesi No. Bungku 1 unit
40. Kantor Bupati Morowali Jln. Trans Sulawesi Bungku 1 unit
41. Kantor Kas Bahomotefe Jln. Trans Sulawesi Bungku 1 unit
42. RSU Bungku Morowali Jln. Trans Sulawesi Bungku 1 unit
43. Kantor Cabang Tolitoli Jln. Panjaitan No. 35 Tolitoli 3 unit
44. Kantor Badan Keuangan Tolitoli Komplek Kantor Badan Keuangan 1 unit
45. Cabang Buol Jln. Syarif Mansyur No. 64 Buol 1 unit
46. SPBU Buol Jln. Syarif-Mansyur Buol 1 unit
47. Kantor Bupati Buol Kompleks Kantor Bupati Buol 1 unit
48. Kantor Pekerjaan Umum Buol Kompleks Kantor PU Buol 1 unit
49. Cabang Salakan Jln KRI Tongkol No. 21 Salakan 2 unit
50. Cabang Pembantu Ampana Jln. R.A. Kartini No. 14 Ampana 2 unit
51. Kantor Bupati Tojo Una-Una Kompleks Kantor Bupati Tojo Una-Una 1 unit
52. RSU Ampana Kompleks RSU Ampana 1 unit
53. Cabang Pembantu Morowali Jln. Yos Sudarso No. 83 Kolonodale 1 unit
54. RSU Kolonodale Kompleks RSU Kolonodale 1 unit
55. Kantor Kas Beteleme Jln. Trans Sulawesi 1 unit
56. Cabang Pembantu Donggala Jln. Pettalolo No.97 Donggala 1 unit
57. Kantor Bupati Donggala Jln. Jati Gunung Bale Donggala 1 unit
58. SPBU Donggala Jln. Trans Sulawesi Donggala 1 unit
59. Cabang Pembantu Bangkep Jln. S.A. Amir No. 2 Bangkep 1 unit
60. Kantor Cabang Sigi Jln. Lasoso Biromaru 1 unit
61. Kantor Bupati Sigi Jln. Lasoso Biromaru 1 unit
Jumlah 71 unit
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
48
Perkembangan Jaringan Kantor Network Development Office
Pengembangan Jaringan Pelayanan
Perkembangan Jaringan Kantor dan Layanan Bank Sulteng Selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Jaringan Kantor dan Layanan PT. Bank Sulteng
Kantor & Jaringan 31 Desember
2010 2011 2012 2013 2014
Kantor Pusat 1 1 1 1 1
Kantor Cabang Utama 1 1 1 1 1
Kantor Cabang 7 7 7 7 8
Kantor Cabang Pembantu 5 5 5 5 5
Kantor Kas 6 10 13 14 20
Payment Point 8 8 8 8 14
ATM 15 27 29 32 71
Jumlah 43 49 49 66 120
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
49
Produk & Jasa Products & Services
Produk 1. Penghimpunan dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan Pemda berupa :
Giro
Deposito
Tabungan :
Tabungan Simpeda
Simpanan Anutapura
TabunganKu
Tabungan PensiunKu
Tabungan PNS
Tabungan Siswa (TAWA)
2. Penggunaan dana yang disalurkan dalam bentuk pemberian kredit kepada masyarakat berdasarkan
jenis dan sector ekonomi, yang terdiri dari :
Berdasarkan Jenis :
Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Usaha Kecil (KUK)
Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK)
Kredit Konsumtif
Kredit Program
Berdasarkan Sektor Ekonomi :
o Pertanian
o Pertambangan
o Perindustrian
o Perdagangan/Restoran & Hotel
o Listrik, gas & air
o Konstruksi
o Pengangkutan
o Jasa dunia usaha
o Jasa-jasa social masyarakat
o Lain-lain
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
50
Produk & Jasa Products & Services
Produk
Skin Kredit yang diberikan :
Kredit umum lainnya
Stanby loan
Kredit Konsumtif
Kredit Program
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Jasa
3. Jenis layanan lainnya
Untuk memberikan jasa layanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah
melalui upaya peningkatan teknologi, perluasan jaringan kantor dan kemitraan dengan
lembaga/badan usaha/instansi lainnya sehingga diharapkan akan memberikan kontribusi yang
semakin meningkat terhadap kinerja Bank Sulteng yang berkaitan dengan fee based income, Bank
Sulteng memiliki jasa perbankan lainnya, antara lain :
Kiriman uang
Inkaso
Transfer BI-RTGS
Garansi Bank
Referensi Bank
Penerimaan Pembayaran Pajak
Pembayaran gaji pegawai/pensiun
Eletronik banking :
o Atm Bersama
o Pembelian Pulsa Telkomsel
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
51
Laporan Kinerja Performance Report
Analisa Pembahasan Kinerja oleh Manajemen
Menutup tahun buku 2014 Bank Sulteng sukses mencatat keberhasilan yang ditandai dengan semakin
meningkatnya kinerja keuangan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya menggenjot kinerja usaha dan
profitabilitas dengan tidak melupakan efektifitas kerja serta meningkatkan efisiensi di seluruh tingkatan
organisasi, serta yang tidak kalah pentingnya upaya untuk meingkatkan layanan keseluruh lapisan
masyarakat dengan cara memperluas jaringan kantor Bank Bank Sulteng sehingga mampu meningkatkan
convetitive advantage .
A. ASSET
Kelolaan kekayaan (Total Asset) Bank Sulteng pada tahun 2014 tercatat meningkat sebesar
Rp.960.376 juta atau 54,43% dibanding dengan tahun 2013, dimana pada tahun 2013 total asset
sebesar Rp. 1.797.346 juta dan pada tahun 2014 sebesar Rp. 2.757.722 juta.
Peningkatan tersebut sangat dipengaruhi oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar 85,84% dan
kenaikan penyaluran kredit sebesar 74,28% disamping komponen lainnya.
Tabel 1
Perkembangan Asset : Dalam Jutaan Rp
Uraian 2014 2013 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Tanah 1.829 1.829 - -
Bangunan kantor 24.066 23.768 298 1,25
Rumah dinas 806 383 423 110,44
Kendaraan bermotor 4.418 4.377 41 0,94
Mesin kantor 19.087 15.606 3.481 22,31
Perabot kantor 13.679 10.887 2.792 25,65
Perabot rumah dinas 343 298 45 15,10
Sub Total 64.228 57.148 7.080 12,39
Asset dalam penyelesaian 7.902 1.797 6.105 339,73
Inventaris dalam penyelesaian - - - -
Total 72.130 58.945 13.185 22,37
Akumulasi Penyusutan 19.204 19.827 -623 -3,14
Total-bersih 44.345 39.118 5.227 13,36
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
52
Laporan Kinerja Performance Report
Pertumbuhan asset dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
B. PERMODALAN
Saham PT. Bank Sultreng dimiliki oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten se-
Provinsi Sulawesi Tengah, Mega Corpora. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) No. 05 tanggal, 27 April 2011 modal dasar Bank Sulteng ditetapkan sebesar Rp.490,5 milyar
dengan jumlah modal setor tahun 2013 sebesar Rp.223,8 milyar, dengan komposisi sebagai berikut:
Dlm Ribuan Rupiah
POSISI MODAL DISETOR JUMLAH LEMBAR SAHAM
KEPEMILIKAN NO PEMEGANG SAHAM Des' 2013
Setoran Modal Des' 2014
Des' 2014
1 Pemda Propinsi Sulteng 76,434,354 4.300.108 80.734.462 807.344
2 Pemda Kabupaten/Kota 85,352,520 12.864.376 98.216.896 982.168
3 Mega Corpora 62,094,200 107.782.523 169.876.723 1.698.767
Jumlah 223.881.074 124.947.007 348.828.081 3.488.279
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
53
Laporan Kinerja Performance Report
Adapun komposisi modal yang telah disetor oleh masing-masing pemegang saham sebagai berikut:
Tabel 2
Perkembangan Modal Disetor :
Dlm Ribuan Rupiah
POSISI MODAL DISETOR JUMLAH LEMBAR SAHAM
KEPE MILIKAN NO PEMEGANG SAHAM Des' 2013
Setoran Modal Des' 2014
Des' 2014
1 Pemda Propinsi Sulteng 76,434,354 4.300.108 80.734.462 807.344
2 Pemda Kab. Donggala 11,308,492 1.363.893 12.672.385 126.723
3 Pemda Kab. Poso 11,906,513 3.000.032 14.906.545 149.065
4 Pemda Kab. Banggai 10,247,784 1.000.049 11.247.833 112.478
5 Pemda Kab. Tolitoli 9,000,000 2.000.000 11.000.000 110.000
6 Pemda Kab. Tojo Una-Una 8,245,686 86 8.245.772 82.457
7 Pemda Kab. Morowali 6,528,190 90 6.528.280 65.282
8 Pemda Kab. Buol 7,015,855 3.000.021 10.015.876 100.158
9 Pemda Kab. Parigi-Moutong 5,900,000 0 5.900.000 59.000
10 Pemda Kab. Bangkep 2,000,000 1.000.025 3.000.025 30.000
11 Pemda Kodya Palu 10,000,000 128 10.000.128 100.001
12 Pemda Kab. Sigi 3,200,000 1.500.052 4.700.052 47.000
13 Mega Corpora *62,094,200 107.782.523 169.876.723 1.698.767
T O T A L 223,881,074 124.947.007 348.828.081 3.488.275
Selama tahun 2014 terjadi penambahan modal setor sebesar Rp.124.947.007 juta, terdiri dari Pemda
Propinsi Sulawesi Tengah sebsar Rp.4.300 juta, Pemda Donggala sebesar Rp.1.364 juta, Pemda Poso
sebesar Rp.3.000 juta, Pemda Banggai Rp.1.000 juta, Pemda Buol sebesar Rp.3.000 juta, Pemda Bangkep
sebesar Rp.1.000 juta, Pemda Kota Palu sebesar Rp.- juta dan Pemda Sigi sebesar Rp.1.500 juta serta
masuknya Investor Strategis (Mega Corpora) menjadi pemegang Saham dengan setoran awalnya sebesar
Rp.107.783 juta. Sehingga pada akhir tahun 2014, komposisi modal yang telah disetor sebesar Rp.348.828
juta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
54
Laporan Kinerja Performance Report
C. PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA
Kegiatan operasional Bank Sulteng selain dibiayai dengan modal sendiri dan pemupukan laba, juga
diperoleh dari penghimpunan dana masyarakat melalui Giro, Tabungan , Deposito Berjangka, serta
sumber dana dari penempatan dana antar bank. Dalam perhimpunan dana masyarakat baik yang
berasal dari nasabah ritel maupun dari nasabah korporasi, Bank Sulteng selalu berupaya
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah yang diarahkan kepada kecepatan, keamanan dan
kenyamanan nasabah dalam bertransaksi di Bank Sulteng.
Selain itu untuk memelihara dan mendapatkan nasabah, Bank Sulteng senantiasa juga memberikan
produk berkualitas yang mampu memberikan kepuasan bagi nasabah dengan melakukan
pengembangan produk inovatif sehingga bisa memberikan daya saing produk sejenis di dunia
perbankan.
Penghimpunan dana pihak ketiga dalam bentuk Giro Tabungan dan Deposito secara keseluruhan
hingga akhir tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp. 207.695 juta atau 29,55%, dari sebesar Rp.
703.051 juta, di tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 910.746 juta, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3
Perkembangan Dana Pihak Ketiga :
Dalam Jutaan Rp
Dana Pihak Ketiga 2014 2013
Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Giro 711.679 537.195 174.484 32,48 Tabungan 310.409 279.048 31.361 11,24
Deposito 670.476 94.503 575.973 609,48
Total 1.692.564 910.746 781.818 85,84
Giro
Kenaikan dana pihak ketiga tersebut berasal dari posisi giro mengalami kenaikan cukup signifikan
sebesar Rp. 174.484 juta atau sebesar 32,48% yaitu dari Rp. 537.195 juta ditahun 2013 menjadi
Rp. 711.679 juta pada tahun 2014. Kenaikan ini dikarenakan terpeliharanya hubungan baik dengan
Pemda baik selaku stakeholder maupun sebagai pemegang saham, begitu juga pihak swasta
untuk mempertahankan gironya di Bank Sulteng dengan mengendapkan dananya atas
pembayaran termyn proyek baik dana APBN maupun dana APBD.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
55
Laporan Kinerja Performance Report
Tabel 4
Perkembangan Giro :
Dalam Jutaan Rp
Giro 2014 2013 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pihak Berelasi 26.508 546 25.962 4.754,95
Pihak Ketiga 685.171 536.649 148.522 27,68
Total 711.679 537.195 174.484 32,48
Tabungan
Posisi tabungan mengalami peningkatan sebesar Rp. 31.361 juta atau 11,24%, yaitu dari tahun
2013 sebesar Rp.279.048 juta menjadi Rp. 310.409 juta pada tahun 2014.
Tabel 5
Perkembangan Tabungan : Dalam Jutaan Rp.
Tabungan 2014 2013 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pihak Berelasi
Simantap 885 142 743 523,24
Simpeda 116 27 89 329,63
Tabunganku - - - -
Tabungan Pensiunku 1 1 0 0
Siswa Plus 56 - 56 0
Pihak Ketiga
Simantap 40.131 41.514 -1.383 -3,33
Tabungan lokal 1 1 0 0
Simpeda 101.293 108.516 -7.223 -6,67
Tabunganku 17.604 10.280 7.324 71,25
Tabungan PNS 122.062 54.223 67.839 125,11
Tanbungan Pensiunku 1.494 62.904 -61.410 -97,62
TabunganKU Plus 23.846 1.440 22.406 1.555,97
Tabungan Siswa 977 - 977 0
Tabungan Siswa Plus 1.943 - 1.943 0
Total 310.409 279.048 31.361 11,24
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
56
Laporan Kinerja Performance Report
Deposito
Posisi Deposito mengalami peningkatan sebesar Rp. 575.973 juta atau 609,48%, yaitu dari tahun
2013 sebesar Rp. 94.503 juta menjadi Rp. 670.476 juta pada tahun 2014.
Tabel 6
Perkembangan Deposito :
Dalam Jutaan Rp
Deposito 2014 2013 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Deposito Berjangka
1 bulan 164.295 76.594 87.701 114,50
3 bulan 54.006 11.355 42.651 375,61
6 bulan 202.096 1.064 201.032 18.893,98
9 bulan 0 0 0 0
12 bulan 250.079 5.490 244.589 4.455,17
Total 670.476 94.503 575.973 609,48
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
D. PINJAMAN DITERIMA
Pinjaman yang diterima berupa pembiayaan bersama PT. Permodalan Nasional Madani. Pada tahun
2013 pinjaman yang diterima sebesar Rp. 0 juta, turun Rp. 0 juta atau 0% dari tahun 2012 sebesar
Rp.6.000 juta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
57
Laporan Kinerja Performance Report
E. PENGGUNAAN DANA
1. Kredit yang Diberikan
Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi, penggunaan dana sebagian besar
adalah dalam bentuk penyaluran kredit, sementara sisa dana yang belum dipakai dioptimalkan
melalui penempatan dana antar bank. Pada akhir tahun 2014 penyaluran kredit Bank Sulteng
mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar Rp. 2.038.574 juta atau naik sebesar
Rp.868.862 juta atau 74,28% bila dibandingkan pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.169.712 juta.
Pertumbuhan kredit ini diimbangi dengan pola pemberian kredit yang memegang prinsip kehati-
hatian, sehingga portofolio penyaluran kredit mempunyai tingkat keamanan yang tinggi seperti
tergambar dari rasio NPL sebesar 1,40% atau jauh dibawah dari ketentuan Bank Indonesia yaitu
sebesar 5%.
Sebagaimana tertuang dalam Rencana bisnis Bank Sulteng kedepan yaitu akan mencoba
memainkan peran sesuai misinya yaitu :
Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka akan dilakukan upaya-upaya yang terencana,
terpadu, yang dirumuskan sebagai berikut :
Total Asset Ranking No. 9, BPD seluruh Indonesia,
Dana Pihak Ketiga Ranking No. 9, BPD seluruh Indonesia,
Kredit yang DiberikanRanking No.10 BPD seluruh Indonesia,
Laba sebelum Pajak Ranking No. 11, BPD seluruh Indonesia.
dengan menambah porsi penyaluran kredit produktif. Sehingga diharapkan sesuai dengan target
jangka panjang kredit produktif (usaha menengah keatas dan kredit mikro) akan disalurkan 50%
dari total pemberian kredit. Pada tahun 2014 Bank Sulteng telah menjadi salah satu Bank
penyalur Kredit Perumahan sehingga ekspansi kredit produktif akan semakin meningkat dan
mempengaruhi peningkatan perekonomian Propinsi Sulawesi Tengah disektor riil dan usaha
mikro, disamping juga akan merambah kalangan pengusaha terutama UMKM yang memegang
peran penting dalam menunjang perekonomian daerah.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
58
Laporan Kinerja Performance Report
Tabel 7 Pemberian Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi :
Dalam Jutaan Rp
Sektor Ekonomi 2014 2013
Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pertanian 4.222 6.375 -2.153 -33,77
Pertambangan 1.078 78 1.000 1.282,05
Perindustrian 2.010 2.156 -146 -6,77
Perdagangan/Restoran & Hotel 41.317 36.112 5.205 14.41
Listrik, Gas & Air 0 0 0 0
Konstruksi 7.627 5.308 2.319 43,69
Pengangkutan 934 988 -54 -5,47
Jasa Dunia Usaha 29.611 10.932 18.679 170,87
Jasa-Jasa Sosial Masyarakat 0 0 0 0
Lain-lain 1.951.775 1.107.763 844.012 76,19
Total 2.038.574 1.169.712 868.862 74,28
Tabel 8 Pemberian Kredit Berdasarkan Kolektibilitas :
Dalam Jutaan Rp
Kolektibilitas 2014 2013
Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Lancar 1.964.516 1.108.962 855.554 77,15
Perhatian Khusus 45.422 26.551 18.871 71,07
Kurang Lancar 842 1.003 -161 -16,05
Diragukan 1.472 1.057 415 39,26
Macet 26.322 32.139 -5.817 -18,10
Penyisihan Kerugian - - -
Total 2.038.574 1.169.712 868.862 74,28
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
59
Laporan Kinerja Performance Report
Pertumbuhan pemberian kredit dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah
ini :
2. Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia tahun 2014 sebesar Rp.218.344 juta, naik sebesar Rp. 93.346 atau
7,71 % dari tahun 2013 sebesar Rp. 120.998 juta.
3. Giro pada Bank Lain
Giro pada bank lain tahun 2014 sebesar Rp. 12.526 juta, yang terdiri dari giro pada Bank
Pemerintah sebesar Rp. 9.523 juta, Giro pada Bank Pembangunan Daerah Rp.92 juta dan Giro
pada Bank Swasta sebesar Rp. 2.911 juta. Terjadi penurunan sebesar Rp. 1.936 juta
dibandingkan dari tahun 2013 sebesar Rp. 17.430 juta.
4. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Pada tahun 2014, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mencapai Rp. 184.500 juta
atau mengalami penurunan sebesar Rp.-134.497 juta atau sebesar -42,16% dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar Rp. 318.997 juta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
60
Laporan Kinerja Performance Report
F. HASIL USAHA
1. Pendapatan
Total pendapatan Bank Sulteng pada tahun 2014 sebesar Rp. 344.073 juta dibanding pada tahun
2013 sebesar Rp. 189.988 juta berarti meningkat sebesar Rp.154.085 juta atau 81,10%.
Peningkatan ini diakibatkan naiknya pendapatan dari hasil bunga dan provisi yang berhubungan
dengan aktivitas perkreditan, penempatan pada bank lain serta pendapatan lainnya.
2. Biaya
Total biaya yang dikeluarkan oleh Bank Sulteng selama tahun 2014 sebesar Rp.239.500 juta bila
dibanding pada tahun 2013 sebesar Rp.125.421 juta terjadi peningkatan sebesar Rp. 114.079
juta atau 90,96%. Peningkatan ini sangat dipengaruhi oleh biaya dana, biaya umum dan
administrasi, biaya tenaga kerja dan biaya lain.
3. Laba
Laba usaha atau laba sebelum pajak tahun 2014 sebesar Rp.104.573 juta, naik sebesar Rp.
40.006 juta atau 61,96% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.64.567 juta. Sedangkan
laba bersih atau laba setelah pajak tahun 2014 sebesar Rp. 77.372 naik sebesar Rp. 30.233 juta
atau 64,14% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp. 47.140 juta.
Tabel 9
Perkembangan Pendapatan & Biaya : Dalam Jutaan Rp
Uraian 2014 2013 Pertumbuhan (growth)
Rp. %
Pendapatan Operasional 343.368 189.931 153.437 80,79
Pendapatan Non Operasional 705 57 648 1.136,84
Total Pendapatan 344.073 189.988 154.085 81,10
Beban Operasional 237.856 125.115 112.741 90,11
Beban Non Operasional 1.644 306 1.338 437,25
Jumlah Beban 239.500 125.421 114.079 90,96
Laba Sebelum Pajak 104.573 64.567 40.006 61,96
Pajak Penghasilan 27.201 17.427 9.774 56,09
Laba Setelah Pajak 77.372 47.140 30.233 64,14
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
61
Laporan Kinerja Performance Report
Pertumbuhan Pendapatan dan Biaya dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah
ini :
G. JARINGAN PELAYANAN
Dalam memberikan kemudahan pelayanan yang lebih optimal hingga keseluruh lapisan masyarakat,
Bank Sulteng terus giat memperluas jaringan kantor yang pada akhirnya nanti diharapkan akan
dibuka di seluruh tingkat kecamatan dalam Propinsi Sulawesi Tengah. Perluasan jaringan ini
dimaksudkan untuk mempermudah nasabah pada khsusnya dan masyarakat pada umumnya dalam
melakukan transaksi perbankan di Bank Sulteng, sehingga produk-produk Bank Sulteng akan lebih
dikenal dan dipakai oleh masyarakat di seluruh Sulawesi Tengah.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
62
Laporan Kinerja Performance Report
Tabel 10
Perkembangan Jaringan Pelayanan Bank Sulteng
Uraian 2014 2013 Pertumbuhan (growth)
Nominal %
Kantor Pusat 1 1 0 0
Kantor Cabang 14 13 1 7,5
Kantor Kas 20 12 8 66,67
ATM 71 32 39 121,88
Payment Point Kas Mobil Keliling
14 9 5 55,56
Jumlah 120 67 53 79,10
H. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Kunci keberhasilan sebuah perusahaan tidak terlepas dari peran sumber daya manusianya, bisnis
akan tumbuh bila sumber daya manusia ditumbuhkembangkan dan menjadi bagian dari keluarga
besar perusahaan yang profesional sehingga menghasilkan keuntungan optimal bagi perusahaan dan
memberikan kepuasan bagi stakeholders.
PT. Bank Sulteng menyadarai sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan asset tertinggi
nilainya dan faktor penentu keberhasilan suatu usaha atau kegiatan yang berkesinambungan, maka
dari itu pengelolaan sumber daya manusia dilakukan untuk menciptakan sistem manajemen yang
berkualitas sehingga akan tercipta pegawai dan pimpinan yang memiliki kompetensi dan dedikasi
tinggi untuk mencapai visi dan misi bank.
Sistem pengelolaan SDM di PT. Bank Sulteng dibuat secara terintegrasi dimulai dari proses rencana
kebutuhan pegawai, rekrutmen yang berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan jabatan yang
dilakukan dengan program pelatihan dan pengembangan pegawai uantuk mendapatkan pegawai
yang mempunyai kemampuan sesuai bidang yang dibutuhkan, setelah itu dilakukan penempatan
pegawai sesuai dengan bidang keahliannya “the right man on the right place” serta pengukuran
kinerja pegawai berdasarkan pencapaian target masing-masing individu (Key Perfomance
Indicator/KPI) dan terakhir pengelolaan remunerasi sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
63
Laporan Kinerja Performance Report
Berikut pengelolaan sistem SDM di Bank Sulteng :
Perencanaan SDM
Perekrutan dan seleksi pegawai
Pelatihan dan Pengembangan
Penempatan
Penilaian pegawai
Pengelolaan remunerasi
Tabel 11
Klasifikasi Pendidikan Pegawai :
Klasifikasi Pendidikan 2014 2013
Pertumbuhan (growth)
Nominal %
Strata Dua (S2) 7 4 3 75,00
Strata Satu (S1) 306 233 73 31,33
Sarjana Muda 24 25 -1 -4,00
SMU Sederajat 248 198 50 25,25
SMP 1 1 0 0
Total Pegawai 586 461 125 27,11
Untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas pegawai Bank Sulteng juga memperhatikan
kesejahteraan dan fasilitas yang diberikan kepada pegawai antara lain:
1. Program pensiun yang dikelola oleh Yayasan Dana pensiun dan Yayasan Dana kesejahteraan Bank
Sulteng.
2. Fasilitas asuransi kesehatan
3. Pemberian penghargaan kepada pgawai sesuai jenjang masa kerja
4. Sarana olahraga
5. Fasilitas Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
6. Fasilitas pinjaman intern pegawai
7. Pemberian hak cuti tahunan dan cuti besar
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
64
Laporan Kinerja Performance Report
Adapun program pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan selama tahun 2013 antara lain
sebagai berikut :
1. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan I a. Dalam Rangka Mengikuti pelatihan / pendidikan Calon Pemimpin Bank yang diikuti oleh 20
(dua puluh) orang pegawai pada tanggal 19 Januari s/d 11 Februari 2014 di Surabaya
b. Dalam Rangka Mengikuti Sosialisasi Program Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan
yang diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 20 Januari 2014 di Jakarta.
c. Dalam Rangka Mengikuti pelatihan system BI-SSSS generasi II dan BI-ETP yang diikuti oleh 2
(Dua) orang pegawai pada tanggal 06 s/d 11 Januari 2014 di Jakarta.
d. Dalam Rangka Mengikuti Workshop How To Create LSMK With XBrL II (Lanjutan) yang diikuti
oleh 2 (Dua) orang pegawai pada tanggal 24 s/d 25 Januari 2014 di Jakarta.
e. Dalam Rangka Mengikuti Workshop Audit Anti Korupsi ( Fraud Audit ) diikuti oleh 2 (dua)
orang pegawai pada tanggal 5 s/d 6 Februari 2014 di Jakarta.
f. Dalam Rangka Mengikuti Workshop persiapan implementasi Teknologi Kartu Chip (NSICCS)
advance diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 17 s/d 18 Februari 2014 di Jakarta.
g. Dalam Rangka Mengikuti Sosialisasi dan Evaluasi Laporan Harian Bank Umum (LHBU) yang
diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai tanggal 18 Februari 2014 di Jakarta.
h. Mengikuti Pelatihan Asset Liability yang diikuti oleh 11 (sebelas) orang pegawai, pada
tanggal 11 s/d 13 Februari 2014.
i. Dalam Rangka Pelatihan mediasi 40 jam terakreditasi (bersertifikat) Mahmakah Agung RI
yang diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai di Jakarta.
j. Dalam Rangka Mengikuti Treaning Strategi skiils For Secretary yang diikuti 2 (dua) orang
pegawai, di Jakarta.
k. Dalam Rangka Mengikuti Analis Kredit yang diikuti oleh 40 (empat puluh) orang pegawai,
penyelenggara BSMR di Jakarta.
l. Dalam Rangka Mengikuti pelatihan dan uji kompetensi manajemen risiko yang diikuti oleh
11 (sebelas) orang pegawai, penyelenggara Asbanda di Jakarta.
m. Dalam Rangka Sosialisasi tabungan siswa dan tabungan siswa plus dan sosialisasi E-Dapem
yang diikut oleh 75 (tujuh puluh lima) orang pegawai, penyelenggara Bank Sulteng & Taspen
di Palu.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
65
Laporan Kinerja Performance Report
2. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan II a. Dalam Rangka inisial data sipesat PPATK dan PT. Collega Jakarta yang diikuti oleh 2 (dua )
orang pegawai pada tanggal 26 s/d 29 Maret 2014 di Jakarta
b. Dalam Rangka Melakukan Sosialisasi Penerapan Manajemen Risiko yang diikuti oleh 2 (dua)
orang pegawai pada tanggal 01 s/d 8 April 2014 di Luwuk.
c. Dalam Rangka Mengikuti Sosialisasi Aplikasi Online Tramastion Process (OLTP) diikuti oleh 2
(Dua) orang pegawai pada tanggal 15 s/d 16 April 2014 di Makassar.
d. Dalam Rangka Mengikuti Pelatihan SATPAM yang diikuti oleh 13 (Tiga Belas) orang pegawai
pada tanggal 14 s/d 30 April 2014 di PaLu.
e. Dalam Rangka Mengikuti Bimbingan Teknis dan ujian Sertifikasi diikuti oleh 3 (Tiga) orang
pegawai pada tanggal 5 s/d 8 Mei 2014 di Jakarta.
f. Dalam Rangka Mengikuti Pelatihan dan uji kompetensi diikuti oleh 9 (Sembilan) orang
pegawai pada tanggal 20 s/d 24 Mei 2014 di Jakarta.
g. Dalam Rangka Mengikuti Pelatihan analisa kredit komersial yang diikuti oleh 2 (dua) orang
pegawai tanggal 06 s/d 09 Mei 2014 di Jakarta.
h. Mengikuti Bimtek dan Ujian Nasional Sertifikasi Pengadaan barang / jasa yang diikuti oleh 03
(tiga) orang pegawai, pada tanggal 21 s/d 24 Mei 2014 di Bali.
i. Dalam Rangka Pelatihan kewaspadaan dan tantangan Bank yang diikuti oleh 1 (satu) orang
pegawai pada tanggal 21 s/d 22 Mei 2014 di Palembang.
j. Dalam Rangka Mengikuti Workshop strategi negosiasi dan penagihan kredit macet yang
diikuti 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 21 s/d 22 Mei 2014, di Jakarta.
k. Dalam Rangka Workshop Basel III dan kewajiban penyediaan modal minimum diikuti oleh 1
(satu) orang pegawai pada tanggal 28 Mei 2014, di Jakarta.
l. Dalam Rangka melakukan pelaksanaan tes assessment penerimaan calon pegawai baru dan
sosialisasi struktur organisasi, sop SDM Bank Sulteng diikuti oleh 4 (empat) orang pegawai
pada tanggal 30 s/d 31 Mei 2014, di Ampana.
m. Dalam Rangka Sosialisasi SOP kas, teller, CS, ATM dan SOP Tabungan siswa plus yang diikut
oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 2 s/d 6 Juni 2014, di Poso, Morowali, Bungku.
n. Dalam Rangka Pelatihan Behavior Event Interviewing Technique For Recruitment and
promotion yang diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 02 s/d 05 Juni 2014 di
Jakarta.
o. Dalam Rangka Mengikuti Sosialisasi SOP Kas, Tlle, CS, ATM dan SOP Tabungan Siswa Plus
yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 14 s/d 15 Juni 2014 di Tolitoli, Buol,
Paleleh.
p. Dalam Rangka Training kelas Bond Market dan Instrument yang diikuti oleh 2 (dua) orang
pegawai pada tanggal 17 s/d 18 Juni 2014 di Jakarta.
q. Dalam Rangka melakukan sosialisasi SOP Kas, Teller, CS, ATM dan SOP Tabungan siswa plus
yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 22 Juni 2014 di Ampana.
r. Dalam Rangka Workshop prospek KPR Bunga tetap jangka panjang yang diikuti oleh 1 (satu)
orang pegawai pada tanggal 24 Juni 2014 di Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
66
Laporan Kinerja Performance Report
3. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan III a. Dalam Rangka Pelatihan litigasi : Penyelesaian sengketa didalam pengadilan (mewakili
perusahaan dalam persidangan dipengadilan) yang diikuti oleh 1 (satu ) orang pegawai pada
tanggal 20 s/d 22 Agustus 2014 di Yogyakarta.
b. Dalam Rangka Melakukan Training Optimizing dan Motivating Career Woman (Optimilisasi
peranan wanita dalam Dunia Profesional) yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada
tanggal 27 s/d 28 Agustus 2014 di Jakarta.
c. Dalam Rangka Mengikuti Training bagi calon pegawai Bank Sulteng dan pelatihan Service
exelent yang diikuti oleh 40 (empat puluh ) orang pegawai pada tanggal 25 s/d 30 Agustus
2014 di Palu.
4. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan IV a. Dalam Rangka mengikuti sosialisasi Finnet Integrated Reconsile Aprication (FIRA) di Jakarta
yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 06 s/d 08 Oktober 2014 di Jakarta.
b. Dalam Rangka Menghadiri undangan seminar Nasional BPDSI yang diikuti oleh 1 (satu )
orang pegawai pada tanggal 08 s/d 11 Oktober 2014 di Jakarta.
c. Dalam rangka mengikuti pelatihan Uji Kompetensi Manajemen Risiko di Jakarta yang diikuti
oleh 09 (Sembilan) orang pegawai pada tanggal 13 s/d 19 Oktober 2014.
d. Dalam rangka menghadiri workshop Internasional program KUR yang diikuti 02 (dua ) orang
pegawai pada tanggal 12 s/d 15 Oktober 2014 di Bali.
e. Dalam rangka mengikuti pelatihan kewaspadaan dan tantangan Bank yang diikuti oleh 01
(satu) orang pegawai pada tanggal 14 s/d 17 Oktober 2014 di Batam.
f. Dalam rangka mengikuti Training Of Trainer (TOT) tata cara pelaporan Laporan Bulanan
Umum (LBU) yang diikuti oleh 01 (satu) orang pegawai pada tanggal 15 s/d 17 Oktober 2014
di Makassar.
g. Dalam rangka mengikuti Training Surat Berharga, Money Market, dan Liguidity Management
yang diikuti oleh 01 (satu) orang pegawai pada tanggal 19 s/d 25 Oktober 2014 di Jakarta.
h. Dalam rangka mengikuti pelatihan “How to be 2 profesional secretary & table manners in
practice yang diikuti oleh 02 (dua) orang pegawai pada tanggal 21 s/d 25 Oktober 2014 di
Bali.
i. Dalam rangka mengikuti pelatihan manajemen Aset di Yogyakarta yang di ikuti oleh 2 (dua)
orang pegawai pada tanggal 26 Oktober s/d 1 November 2014 di Yogyakarta.
j. Dalam rangka mengikuti sosialisasi PSAK terkini di OJK Jakarta yang diikuti oleh 2 (dua)
Orang pegawai pada tanggal 26 Oktober s/d 1 November 2014 di Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
67
Laporan Kinerja Performance Report
k. Dalam menghadiri Seminar 8 bulan menuju Era BPS Ketengakerjaan yang diikuti oleh 2 (dua)
orang pegawai pada tanggal 5 s/d 7 November 2014 di Jakarta.
l. Dalam rangka mengikuti Workshop panduan lengkap dalam meningkatkan profisionalitas
sekretaris eksekutif yang diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 12 s/d 15
November 2014 di Yogyakarta.
m. Dalam rangka Comprehensive Sules dan Motivation Program yang diikuti oleh 60 (enam
puluh) orang pegawai pada tanggal 13 November 2014.
n. Dalam rangka Leadersip For Bm and Supervisor yang diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang
pegawai pada tanggal 14 November 2014.
o. Dalam rangka mengikuti Workshop system Kliring Nasional Bank Indonesia Generasi II yang
diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 12 s/d 14 November 2014 di Jakarta.
p. Dalam rangka menghadiri sosialisasi Laporan Keuangan Bulanan Bank Umum (LKBBU)
yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 12 s/d 14 November 2014 di Bali.
q. Dalam rangka mengikuti Pelatihan Layanan Prima untuk Value Customer yang diikuti oleh 20
(dua puluh) orang pegawai pada tanggal 16 s/d 28 November 2014 di Surabaya.
r. Dalam rangka menghadiri Training Review perlakukan perpajakan PPH pasal 21 yang diikuti
oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 16 s/d 19 November 2014 di Jakarta.
s. Dalam rangka mengikuti undangan Bimtek tentang perpres No. 54 tahun 2010 yang diikuti
oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 24 s/d 30 November 2014 di Jakarta & Bandung.
t. Dalam rangka mengikuti pelatihan kewaspadaan dan tantangan Bank di bidang pengawasan
dan pengendalian angkatan V yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 2 s/d 5
Desember 2014 di Bandung.
u. Dalam rangka mengikuti seminar menuju satu tahun BPJS kesehatan yang diikuti oleh 2
(dua) orang pegawai pada tanggal 15 s/d 17 Desember 2014 di Jakarta.
v. Dalam rangka sosialisasi kebijakan nominal transaksi system Bank Indonesia (RTGS) yang
diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 11 s/d 13 Desember 2014 di Jakarta.
w. Dalam rangka menghadiri workshop RBBR dan Focus Grap Discussion bersama BPD se
Sulawesi yang diikuti oleh 3 (tiga) orang pegawai pada tanggal 17 s/d 20 Desember 2014 di
Makassar.
x. Dalam rangka menghadiri Workshop RBBR dan Focus Grap Discussion bersama BPD se
Sulawesi yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 17 s/d 20 Desember 2014 di
Makassar.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
68
Laporan Kinerja Performance Report
I. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN OPERASIONAL
Pengembangan Teknologi informasi merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap nasabah dan untuk meningkatkan efisiensi operasional. Pengembangan ini juga
dapat meningkatkan kompetisi bank terhadap pesaing dalam meraih pangsa pasar yang lebih baik.
Penggunaan teknologi informasi meningkatkan kecepatan proses, integritas data (keamanan data),
kerahasiaan dan fleksibelitas bagi pengguna (nasabah). Penerapan Manajemen Risiko dalam
Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum merujuk Peraturan Bank Indonesia No 9/15/PBI
2007 dimana Bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang
berhubungan dengan penyelenggaraan TI. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Bank Sulteng
dalam pengembangan Teknologi Informasi dalam tahun 2012 sebagai berikut :
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Bank Sulteng dalam pengembangan Teknologi Informasi
dalam tahun 2013 sebagai berikut :
1. Pembuatan Aplikasi Perhitungan CKPN
2. Pembuatan Aplikasi PSAK 50/55
3. Pembuatan Aplikasi e-Dapem
4. Pembuatan Aplikasi Cash Management System (CMS) berupa Inquiry Rekening Pemerintah.
5. Pembuatan Sistem Informasi Gaji.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
69
Laporan Kinerja Performance Report
Teknologi Informasi menuntut kedinamisan sehingga perkembangannya akan sangat cepat dan
berpengaruh terhadap perkembangan aplikasinya. Hal ini memerlukan perencanaan yang handal
dan teliti untuk dapat mengantisipasi perkembangannya dimasa mendatang. Sehingga
perencanaan pengembangan atas penerapan Teknologi Informasi sangat dibutuhkan untuk
menentukan langkah-langkah ke depan. Diperlukan Rencana Strategis jangka pendek maupun
jangka panjang yang harus selalu dievaluasi dari waktu ke waktu, termasuk rencana pemilihan
strategi untuk menjadi Regional Champion. Dalam hal ini Bnak Sulteng telah merencanakan
beberapa strategi tersebut, terdiri dari :
1. Arsitektur dan Capacity-IT Planning Jangka panjang
Merancang Core Bnking Bank Sulteng agar dapat men-support pengembangan-
pemgembangan produk/jasa, informasi manajemen dan laporan keuangan termasuk
sarana penunjangnya.
Monitoring 2 (dua) kali setahun kecukupan jaringan komunikasi yang tersedia untuk
mendukung kecepatan proses tranksaksi.
Merancang dan mengantisipasi IT Capacity skala 5 (lima) tahunan atas peningkatan
transaksi dan costumer base jaringan dan konvensional dan elektronik
Organisasi TI perlu memiliki beberapa fungsi:
Helpdesk
Call Center
2. Optimalisasi support kepada layanan serta produk dan jaringan
Memfasilitasi keberadaan e-Banking (SMS Banking)
Otomatis Pelaporan APU (Anti Pencucian Uang)
Sentralisasi Pelaporan
Sentralisasi Arsip
Saat ini PT. Bank Sulteng telah memiliki fitur layanan ATM Bersama dan fitur standar perbankan
lainnya, namun belum memiliki cakupan yang lebih luas seperti pembayaran telepon, listrik, bill
payment, layanan kartu kredit dan kartu debit. Ke depan akan diupayakan untuk mengakomodir
kebutuhan tersebut secara bertahap sebagaimana yang telah ditetapkan dalan Rencana Bisnis Bank
PT. Bank Sulteng guna memberikan kemudahan bagi nasabah sehingga dapat menjaga loyalitas dan
kenyamanan nasabah dalam bertransaksi yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi
peningkatan fee based income dari sisi non kredit.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
70
Laporan Kinerja Performance Report
J. MANAJEMEN RISIKO
Seiring dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009
tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, kebijakan manajemen risiko dan implementasinya
dalam bisnis perbankan belakangan ini telah mengalami perkembangan yang pesat yang
diikuti dengan semakin kompleksnya risiko yang dihadapi oleh industri perbankan. Hal ini
menuntut setiap pelaku usaha di industri perbankan, termasuk PT. Bank Sulteng untuk
menerapkan pengelolaan risiko agar aktifitas usaha yang dilakukan oleh bank tidak
menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan bank atau yang dapat mengganggu
kelangsungan usaha bank.
PT. Bank Sulteng dalam melakukan pengelolaan risiko dengan menerapkan 8
(delapan) jenis risiko yaitu ; Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko
Likuiditas, Risiko Kepatuhan, Risiko Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko Strategik.
Sesuai dengan perkembangan regulasi yang dikeluarkan oleh regulator, PT.Bank
Sulteng selalu mengikuti dan menyesuaikan perkembangan tersebut dalam bentuk regulasi
intern PT. Bank Sulteng. Penerapan pengelolaan risiko dalam kegiatan usaha PT. Bank
Sulteng memberikan manfaat untuk menjelaskan kepada manajemen kemungkinan potensi
kerugian/permasalahn yang dihadapi di masa depan. Pengelolaan risiko juga memberikan
manfaat bagi bank dalam penyesuaian/perbaikan metode dan proses pengambilan
keputusan yang sistematis didasarkan atas ketersediaan informasi.
Kebijakan Manajemen Risiko
Dalam rangka implementasi manajemen risiko, Bank Sulteng memulai dengan menanamkan
budaya sadar risiko kepada seluruh pegawai pada setiap tingkatan dan pada setiap unit
bisnis. Upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan budaya risiko kepada seluruh
pegawai antara lain : melalui sosialisasi terhadap ketentuan – ketentuan baik intern
maupun ektern dan menerapkan reward dan punishment. Sosialisasi dilakukan secara
bertahap baik melalui event khusus, maupun kunjungan langsung ke kantor cabang.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
71
Laporan Kinerja Performance Report
Kebijakan Manajemen Risiko yang telah ditetapkan diharapkan dapat mendukung unit bisnis
dalam melakukan dengan tetap berusaha memitigasi risiko yang mungkin timbul dari
aktivitas dari aktivitas tersebut, proses mitigasi dilakukan melalui :
a. Proses identifikasi risiko dan pengukuran. Dalam menjalankan aktivitas bisnis, Bank
Sulteng telah memiliki pedoman dalam mengidentifikasi risiko yang terdapat pada
setiap aktivitas. Pengukuran risiko dilakukan melalui penilaian profil risiko yang
dilaukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
b. Pemisaha fungsi (organisasi). Penerapan four eyes principles tercermin pada adanya
pemisahan fungsi antara yang melaksanakan kegiatan operasional dengan yang
melakukan pengendalian, yaitu adanya pemisahan fungsi antara yang melakukan
analisa, administrasi kredit dan pemutus kredit.
c. Kebijakan. Bank Sulteng telah melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan sesuai
dengan perubahan peraturan ekternal terkini.
d. Pengendalian risiko. Bank Sulteng telah menetapkan limit sebagai acuan dalam
melaksanakan aktivitas bisnis agar terhindar dari risiko kepatuhan.
Bank Sulteng telah melakukan penyesuaian terhadap sebagian kebijakan terkait dengan
penerapan manajemen risiko sesuai dengan perubahan peraturan yang dikeluarkan Bank
Indonesia antara lain :
1. Kebijakan Umum Manajemen Risiko,
2. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko,
3. Pedoman Penyusunan Profil Risiko,
4. Pedoman KPMM dan perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko
Operasional.
5. Pedoman Fungsi Kepatuhan
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
72
Laporan Kinerja Performance Report
Adapun Pemetaan Predikat/Peringkat Risiko Komposit, yaitu sebagai berikut:
Tabel 12
Profil Risiko Bank Sulteng:
Profil Risiko Bank Sulteng Tahun 2014
Jenis Risiko
Profil Risiko
Peringkat Risiko Inheren
Peringkat Kualitas Manajemen Risiko
Peringkat Tingkat Risiko
1. Risiko Kredit Moderate Fair 3
2. Risiko Pasar Moderate Fair 3
3. Risiko Oprasional Moderate Fair 3
4. Risiko Likuiditas Moderate Fair 3
5. Risiko Hukum Moderate Fair 3
6. Risiko Reputasi Low to Moderate Satifactory 2
7. Risiko Strategik Moderate Fair 3
8. Risiko Kepatuhan Moderate Fair 3
Risiko Komposit Moderate Fair 3
Secara keseluruhan profil risiko tahun 2014 berperingkat Moderate, yang merupakan
kombinasi antara risiko inheren low to moderat dengan kualitas penerapa manajemen
risiko tergolong Fair.
Risiko Kredit
Risiko Kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan
pihak lawan (Counterparty) memenuhi kewajibannya. Penilaian risiko kredit secara
komposit adalah Moderate dengan penerapan manajemen risiko kredit adalah Fair.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
73
Laporan Kinerja Performance Report
Dibandingkan NPL tahun 2014 berhasil dipertahankan yaitu NPL-Gross sebesar 1,40 % dan
Net 0,33% atau masih dibawah dari ketentuan. Kredit kepada debitur inti menurun.
Kualitas sumber dana untuk penyediaan dana dalam rangka membiayai kredit masih tetap
di dominasi oleh dana Pihak Ketiga yang bersumber dari Giro, deposito, dan tabungan.
Kredit masih di dominasi oleh sektor lain-lain karena sebagian besar debitur Bank Sulteng
berasal dari segmen pegawai negeri sipil. Surat berharga cenderung naik. Penempatan
dana pada bank lain naik dari tahun sebelumnya.
Produk baru dari costumer loan division maupun rencana membentuk unit kerja kredit
mikro akan menambah eksposur risiko kredit bila tidak dipersiapkan dengan baik.
Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administrative termasuk
tranksaksi derativ, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko
harga option.
Pada tahun 2014 peringkat risiko pasar adalah Moderate. Dilihat dari aktivitas fungsional
yang dilakukan, Bank Sulteng belum merupakan bank devisa sehingga hanya mengelola
risiko suku bunga yang terkandung pada aktifitas diposisi neraca dan rekening
administratif.
Risiko operasional
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Risiko operasional berpredikat Moderate, hal ini disebabkan karena : Pembuatan laporan
masih menggunakan sistem manual dan akan berpotensi proses penyelesaiannya lambat
sehingga terjadi kelambatan pelaporan maupun kesalahan. Belum dterapkan proses
perhitungan profil risiko cabang sehingga belum dapat memitigasi risiko disetiap cabang.
Belum menerapkan Loss Event Database sehingga belum dapat menghitung kerugian secara
akurat.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
74
Laporan Kinerja Performance Report
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidak mampuan Bank untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari asset likuid berkualitas
tinggi yang dapat diagungkan, tanpa menganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
Peringkat komposit risiko likuiditas adalah Moderate, selama tahun 2014 Bank Sulteng
masih mampu memenuhi kewajiban yang akan segera jatuh tempo dan cashflow yang
mencerminkan kecukupan dana untuk memenuhi kebutuhan penarikan dana oleh nasabah.
Bank sulteng telah membentuk Asset Liability Committee (ALCO) yang berfungsi sebagai
pengelola risiko likuiditas. Sebagai sekretaris dalam struktur ALCO adalah Divisi Treasury.
Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yudiris.
Risiko hukum berpredikat Moderate, selama tahun 2014 terdapat tuntutan hukum dari
pihak manapun. Divisi manajemen risiko dan kepatuhan senantiasa melakukan analisa risiko
hukum yang melekat pada produk dan aktivitas baru sebelum produk dan aktivitas tersebut
diperkenalkan/dijalankan.
Dalam hal pengendalian risiko hukum, unit terkait bersama-sama dengan Divis Kepatuhan
dan manajemen risiko memastikan setiap perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga telah
memenuhi syarat sah perjanjin sesuai denga peraturan yang berlaku.
Risiko reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang
bersumber dari persepsi negative terhadap bank.
Secara komposit risiko reputasi berpredikat Low to Moderate. Risiko kepatuhan cenderung
menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berpredikat Moderate. Pengelolaan
risiko reputasi dilakukan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah
dengan cara mendidik karyawan terutama dibagian front liner melalui pelatihan service
excellent dan merespon setiap keluhan sesuai dengan prosedur.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
75
Laporan Kinerja Performance Report
Risiko strategik
Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan strategik serta kegagalan dalam mengantifikasi perubahan
lingkungan bisnis .
Tahun 2014 peringkat risiko strategik adalah Moderate sama seperti penilaian profil risiko
strategik tahun 2013. Pemantauan terhadap risiko strategik dilakukan dengan melakukan
evaluasi terhadap pencapaian rencana bisnis secara berkala guna memastikan rencana
bisnis yang telah ditetapkan dapat terealisasi dengan optimal.
Risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Risiko kepatuhan berpredikat Moderate, risiko kepatuhan yang dialami Bank Sulteng
selama tahun 2014 cenderung menurun dibandingkan tahun 2013. Pengendalian risikon
kepatuhan membaik, seiring dengan menurunnya pelanggan terhadap ketentuan. Sosialisasi
ketentuan baru dan pelatihan baru dan pelatihan karyawan dapat menurunkan risiko
kesalahan pelaporan yang dapat mengakibatkan sanksi denda dan pelanggran kepatuhan
terhadap ketentuan. Disamping itu pengkajian terhadap rancangan dan keputusan dan
rancangan kebijakan yang baru oleh direktur kepatuhan dapat mengurangi risko kepatuhan.
Efektifitas pelaksanaan manajemen risiko ditentukan oleh pemahaman serta
pengetahuan manajemen risiko yang dimiliki oleh para pegawai PT. Bank Sulteng.
PT. Bank Sulteng mewajibkan sertifikasi manajemen risiko bagi seluruh pejabat dari
kriteria pejabat tiga tingkat di bawah Direksi ke atas sebagai upaya persiapan penerapan
Basel II dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tentang
Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen
Bagi Bank Umum dan PBI No. 7/25/PBI/2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi
Pengurus dan Pejabat Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/9/PBI/2006,
maka PT. Bank Sulteng telah mengirim para karyawan untuk mengikuti pendidikan
manajemen risiko.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
76
Laporan Kinerja Performance Report
Pegawai & Pengurus PT. Bank Sulteng yang bersertifikasi manajemen risiko tahun
2013 dan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 13
Pegawai & Pengurus yang telah bersertifikasi Manajemen Risiko
Uraian 2014 2013
Pertumbuhan (growth)
Nominal %
Level I - 71 - -
Level II - 51 - -
Level III - 27 - -
Level IV - 5 - -
Sertifikasi MR untuk Direksi - 3 - -
Sertifikasi MR untuk Komisaris - 3 - -
Total - 160 - -
Kerangka kerja manajemen risiko
Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh terhadap pembentukan dan
pengawasan terhadap kerangka manajemen risiko bank. Direksi telah membentuk
Komite Aset dan Liabilitas (ALCO), Komite Risiko Kredit dan Operasional yang
bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memonitor kebijakan manajemen risiko
bank di area yang telah ditetapkan.
K. TINGKAT KESEHATAN BANK
Mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian
tingkat kesehatan bank umum, bank telah mendesain tata cara penilaian kesehatan bank
dengan cakupan penilaian meliputi permodalan, kualitas aktiva, manajemen, ekuitas,
likuiditas, dan sensitifitas terhadap risiko pasar (CAMELS).
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
77
Laporan Kinerja Performance Report
A. Summary Report
1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Tabel 14
No. Faktor Peringkat (Rating)
Des’2014 Des-2013
1. GCG 2 2
2. Risk Profile 3 3
3. Capital 2 2
4. Earnings 3 2
Nilai Komposit 2 4
Berdasarkan tabel diatas, tingkat kesehatan PT. Bank Sulteng pada tahun 2014 pada
peringkat komposit 2, yang artinya mencerminkan kondisi Bank secara umum ”Cukup
Sehat”, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikat dari
perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-
faktor penilaian, antara lain : Profil Risiko, Penerapan GCG, Rentabilitas, dan
Permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan.
B. Peringkat Komposit TKB
2. Peringkat Komposit Keseluruhan Posisi Desember 2014
Tabel 15
No Faktor Nilai Bobot Perolehan
Nilai
1 Risk Pofil 3 30% 0,90
2 GCG 2 40% 0,80
3 Earning 3 15% 0,45
4 Capital 2 15% 0,30
Nilai Komposit Keseluruhan 2,45
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
78
Laporan Kinerja Performance Report
Berdasarkan tabel diatas, tingkat kesehatan PT. Bank Sulteng pada tahun 2014
mencerminkan kondisi Bank secara umum ”Cukup Sehat”, sehingga dinilai mampu
menghadapi pengaruh negatif yang signifikat dari perubahan kondisi bisnis dan faktor
eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain : Profil
Risiko, Penerapan GCG, Rentabilitas, dan Permodalan yang secara umum baik. Apabila
terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.
L. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY).
Keberadaan Bank Sulteng tidak terlepas dari lingkungan sosialnya dan sebagai lembaga
keuangan yang hidup dari dan untuk masyarakat, maka hubungan antara bank dan
masyarakat harus dibangun saling menguntungkan. Oleh karena itu Bank Sulteng juga
bertanggung jawab untuk pengembangan dan pembangunan masyarakat yang pada akhirnya
bias mengembangkan bisnis Bank Sulteng di masyarakat.
Salah satu wujud kepedulian Bank Sulteng yaitu dengan mengoptimalkan dana CSR
(Corporate Social Responsibility) yang dimaksud untuk :
Membangun simpati masyarakat kepada Bank Sulteng yang dapat menunjang
terbentuknya citra positip Bank Sulteng di mata masyarakat.
Meningkatkan pemahaman publik terhadap Bank Sulteng melalui informasi yang
disalurkan dalam kegiatan sosial kemasyarakatn.
Meningkatkan nilai Bank Sulteng melalui pembentukan reputasi yang baik.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) direncanakan akan disalurkan kepada :
1. Program Peduli kepada Lingkungan.
Antara lain : diwujudkan dengan kegiatan sponsorship penanaman pohon, pelestarian
taman kota.
2. Program Peduli kepada Sosial
Antara lain : diwujudkan dengan kegiatan donor darah, sunatan massal, operasi bibir
sumbing dan lain-lain.
3. Program Peduli kepada Pendidikan.
Antara lain : diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa, dan sarana pendidikan.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
79
Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Manajemen Target, Strategy, and Management Policy
1. Sasaran
Sasaran tahun 2014 ditetapkan dengan mempertimbangkan secara saksama terhadap
kondisi ekonomi nasional dan regional, disamping menjadikan Bank Sulteng sebagai salah
satu bank yang “sehat” dan menjadikan Bank daerah terpercaya di Indonesia, mengerti
kebutuhan nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat, membangunan kemitraan
yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Dengan pertumbuhan asset yang baik yang pada gilirannya bisa mendorong pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan di daerah disegala bidang yang tujuannya meningkatkan
taraf hidup masyarakat serta berupaya menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri.
2. Strategi
Dalam menjalankan bisnis Bank Sulteng senantiasa akan melakukan analisis terhadap
factor internal dan eksternal, sehingga dengan mengidentifikasi factor-faktor tersebut
akan dapat menetapkan strategi yang akurat dan mencapai sasaran.
Adapun strategi bisnis yang telah ditetapkan untuk mencapai sasaran adalah sebagai
berikut:
2.1. Memperluas jaringan pelayanan ke tingkat kecamatan atau lokasi yang dianggap
strategis.
2.2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
2.3. Peningkatan daya saing bank melalui penerbitan/pengembangan produk yang
inovatif,
2.4. Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia dan Informasi Teknologi,
2.5. Melakukan pendekatan kepada Pemerintah Daerah dan Investor strategis dalam
rangka peningkatan modal.
2.6. Menyesuaikan ketentuan internal Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berkaitan dengan pelaksanaan pemberian kredit dari sisi jangka waktu, suku bunga,
dan persyaratan administrasi lainnya,
2.7. Menyesuaikan ketentuan internal Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berkaitan tabungan dari sisi penarikan dan penyetoran serta persyaratan lainnya.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
80
Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Manajemen Target, Strategy, and Management Policy
3. Kebijakan Manajemen
Dalam upaya mencapai “Visi dan Misi” tersebut diatas, PT. bank Sulteng secara umum
menetapkan arah kebijakan sebagai berikut :
3.1. Melakukan transformasi untuk mendukung peningkatan “Brand Image” sebagai bank
yang maju, modern, professional dalam rangka mencapai sasaran Bank Regional
Champhion (BRC)/ bank pilihan utama masyarakat Sulawesi Tengah.
3.2. Melakukan transformasi untuk mendorong kelengkapan sarana/prasarana
Information Technology (IT), Management Information System (MIS), Business
Process, security administrator, level of avproval dan dukungan pembuatan produk
baru.
3.3. Mereview kembali perjanjian kerja sama dengan partner strategis antara lain;
PT.Collega Inti Pratama (IT),PT.Solmit Bangun Indonesia (Training & advice
company), PT.Telcom, PT.DieBold (penyewaan/service ATM), PT.Askrida
(Insurance) dan seluruh contractor/supplier dalam rangka GCG dan cost effective
program,
3.4. Mereview partner strategis yang terkait dengan asuransi kredit, appraisal company
dan legal /Lawyer yang dapat mengawal kepentingan Bank Sulteng.
3.5. Melakukan optimalisasi Penurunan Non Performing Loan (NPL). Upaya optimalisasi
Penurunan Non Performing Loan, dilakukan secara intensif melalui ; Penagihan
langsung, Rescheduling, Reconditioning, Restrukturisasi, dan Penyelesaian melalui
jalur hukum, hingga mencapai NPL-Gross maksimal 2,5% dan NPL-Net 1% pada akhir
2017.
3.6. Melakukan transformasi untuk mendorong perbaikan budaya kerja :
Pelaksanaan “Six Core Value” yang berbasis pada integritas, customer focus,
antusiasme, energizer, executution dan adaftability to change.
Penerapan ethika dan norma yang berlaku universal.
Penerapan reward kepada staff yang berprestasi melampaui target yang
diberikan (G3,G4 dan G5) dan memiliki competency (C3,C4,C5) and punishment,
kepada staff yang tidak berprestasi, fraud dan tidak disiplin.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
81
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
I. PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI BANK SULTENG
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi
1.1. Dewan Komisaris a. Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, Akta Notaris Nomor: 16 tanggal 12 Mei
2014.
Susunan Dewan Komisaris bank Sulteng tahun 2014, sebagai berikut :
1. Komisaris Utama : Drs. H. Abdul Karim Hanggi
2. Komisaris Independen : Drs. H. Said Awad, MH
3. Komisaris Independen : Drs. H. Amiluddin Haludin *)
*) Namun Sampai dengan berakhirnya tahun buku 2014 yang bersangkutan belum
di Fit and Proper Test dan atau disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
b. Fungsi Dan Tugas Pokok Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:
01/DK/BPD-ST/IV/2013 menjelaskan bahwa Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan secara umum dan secara khusus terhadap
pengelolaan operasional bank oleh Direksi.
a. Pengawasan Umum :
Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap proses
pelaksanaan kebijakan strategis yang dilakukan Direksi, antara lain rencana
bisnis dan rencana strategis bank, Standar Operasional Prosedur, Struktur
Organisasi Bank, Implementasi Good Corporate Governance, Kerjasama
dengan pihak ketiga. Dalam rangka pelaksanaan tugas Pengawasan Umum
dimaksud dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah :
Melakukan rapat Internal Dewan Komisaris, Rapat dengan Direksi Bank
Indonesia/OJK dan Pemegang saham pengendali baik rutin maupun
berkala, guna memastikan bahan Rencana Bisnis Bank dan rencana
strategis Bank, Standar Operasional Prosedur, Struktur Organisasi Bank
telah di susun sesuai dengan standar-standar Perbankan yang berlaku serta
memperhitungkan kemampuan Internal Bank seperti Sumber Daya
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
82
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manusia, Informasi Teknologi, Modal serta capaian-capaian sebelumnya
serta melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap realisasi
pencapaian hasil sesuai target yang telah ditetapkan.
b. Pengawasan Khusus
Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap pencapaian
target-target Rencana Bisnis Bank, hasil temuan S.K.A.I dan Eksternal Audit,
tindak lanjut atas pelaksanaan Internal Audit dan Eksternal Audit serta
saran dan Rekomendasi Dewan Komisaris.
2. Memberikan nasihat-nasihat yang dianggap perlu kepada Direksi agar
pelaksanaan operasional bank tetap berjalan sesuai dengan target-target bisnis
yang telah ditetapkan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS Kewenangan Dewan Komisaris 1. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Operasional Bank yang dilaksanakan oleh
Direksi Bank Sulteng.
2. Menyetujui kebijakan umum Bank dengan memperhatikan kebijakan Pemerintah
Daerah, ketentuan-ketentuan lain yang digariskan oleh Bank Indonesia,
perkembangan ekonomi dan keuangan serta perbankan.
3. Memberikan persetujuan penyusunan Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) bank,
dan memberikan persetujuan Rencana Bisnis Jangka Menengah dan Tahunan bank
yang di ajukan oleh Direksi.
4. Menilai dan memberikan persetujuan Perubahan Rencana Bisnis Tahunan Bank yang
diajukan oleh Direksi.
5. Mengevaluasi dan menilai laporan Realisasi Bisnis Bank setiap Triwulan, Semester dan
Tahunan, Laba/Rugi, Tingkat Kesehatan Bank, Portofolio Kredit dan kegiatan
operasional lainnya.
6. Menyetujui kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan prinsip
pengendalian risiko yang baik dan memenuhi peratuan perundang-undangan.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
83
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
7. Meminta keterangan kepada Direksi dan atau satuan kerja lainnya mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan kepengurusan dan pengelolaan bank bila diketahui atau
diduga ada kebijakan pengelolaan bank yang dapat merugikan atau mempengaruhi
kesehatan bank.
8. Memberikan penilaian dan persetujuan kepada Direksi dal hal pembelian dan/ atau
penjualan asset tetap/barang tidak bergerak untuk diproses sesuai peraturan
perundan-undangan yang berlaku.
9. Memberikan persetujuan penghapusbukuan kredit macet yang sulit untuk ditagih
dalam rangka perbaikan portofolio kredit.
10. Memberikan pertimbangan pembukaan Kantor Cabang/Cabang Pembantu dan
pengangkatan Kepala-kepala Divisi dan Kepala Kantor Cabang Bank Suteng.
11. Mengevaluasi dan menilai Laporan Hasil Pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
dan memberikan petunjuk serta saran atas hasil evaluasi dan penilaian hasil
pemeriksaan tersebut kepada Direksi.
12. Meminta laporan kepada Direktur Kepatuhan atas pelaksanaan kegiatan operasional
Bank yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan semua peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan operasional Bank.
13. Memberikan persetujuan atas system Remunerasi dan Nominasi dalam lingkungan
Bank.
14. Memberikan persetujuan terhadap rencana pemberian kredit kepada pihak terkait,
dan besar dan kredit sindikasi.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1. Memberikan saran/pendapat dalam rangka penyusunan Visi, Misi dan Rencana
Strategis Jangka Panjang Bank.
2. Memastikan bahwa kebijakan penerapan manajemen risiko telah terlaksana sesuai
dengan Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko yang telah disetujui.
3. Memastikan bahwa Bank telah memiliki Standar Sistem Pengendalian Intern dan
melakuakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian intern bank secara
umum.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
84
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
4. Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai pemantauan
likuiditas , melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya serta memastikan
kebenaran isi, kesesuaian persyaratan dan ketepatan waktu penyampaian laporan
kepada Bank Indonesia/OJK dan memberikan pendapat atas laporan tersebut.
5. Bahwa kebijakan dan prosedur Bank dalam menjalankan Sistem BI-RTGS telah sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan memantau pelaksanaannya.
6. Memastikan bahwa Bank mematuahi ketentuan yang berlaku mengenai kegiatan
penyertaan modal bank, memberikan persetujuan terhadap rencana penyertaan
modal bank.
7. Memantau Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai penggunaan Informasi
Teknologi (IT).
8. Memantau perkembangan kinerja Bank berdasarkan penilaian tingkat kesehatan Bank
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
9. Menantau pelaksanaan Kewajiban Penyedian Modal Minimum (KPMM/CAR) Bank
Umum.
10. Memantau pelaksanaan pemeliharaan Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank
Indonesia.
11. Memantau bahwa bank memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai Penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan melakukan pengawasan atas penerapan (KYC)
secara berkala.
12. Mengawasi pelaksanaan ketentuan kebijakan perkreditan secara benar, dan
melakukan pengawasan atas pemberian kredit.
13. Memantau bahwa Bank telah melaksanakan perbaikan Portofolio Kredit dan tetap
menjaga NPL lebih kecil dari ketentuan Bank Indonesia.
14. Memantau bahwa bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai Kualitas Aktiva
Produktif (KAP), dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-
hatian dalam penanaman dana pada aktiva produktif.
15. Memastikan bahwa bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai Batas
Minimum Pemberian Kredit (BMPK) dan memberikan saran/pendapat terhadap
BMPK.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
85
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
16. Memastikan bahwa Bank telah membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
(PPAP) sesuai ketentuan yang berlaku dan memonitor pelaksanaannya.
17. Memastikan bahwa Bank telah membuat laporan keuangan bulanan secara benar dan
tepat waktu kepada Bank Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada Dewan
Komisaris untuk dievaluasi.
18. Memastikan bahwa Bank membuat laporan keuangan Publikasi Triwulanan,
Semesteran dan Tahunan secara benar dan tepat waktu kepada Bank Indonesia dan
tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris.
19. Memastikan bahwa Bank telah menindaklanjuti temuan dan rekomendasi hasil
pemeriksaan Satuan Pemeriksaan Intern Bank (SPI) dan pemeriksa Ekstern (Bank
Indonesia, Akuntan Publik dan BPK).
20. Memastikan Bank telah melaksanakan prinsip Good Cororate Governance kepada
setiap kegiatan usaha Bank di semua tingkatan atau jenjang organisasi.
21. Memastikan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan
Nominasi telah melaksanakan tugas secara efektif.
22. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
secara optimal.
23. Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan atau pihak lain
untuk mempengaruhi kegiatan operasional bank yang dapat merugikan bank atau
mempengaruhi profesionalisme pengelolaan Bank.
24. Dilarang mengambil dan atau menerima untuk keuntungan pribadi dari Bank selain
remunerasi dan fasilitas lainnya yang telah diltetapkan menurut ketentuan yang
berlaku.
3. Pada tahun 2014 Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan adalah sebagai berikut:
1. Secara umum Direksi telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja
terbaik dalam merealisasikan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan. Kinerja Bank
tahun 2014 bila dibandingkan dengan tahun 2013 menunjukkan adanya
pertumbuhan yang signifikan, walaupun masih ada yang belum mencapai target
sepenuhnya.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
86
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Dewan komisaris berpendapat bahwa bank telah menerapkan tata kelola perusahaan
dengan baik, berdasarkan hasil pengawasan, pemantauan dan evaluasi yang telah
kami lakukan bersama Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
Remunerasi & Nominasi, nampak bahwa masalah keterbukaan, keterperiksaan,
pertanggung jawaban, independensi, dan kewajaran, dalam aspek perencanaan
pelaksanaan dan pengawasan seperti penyusunan kebijakan, rencana strategis,
program prioritas dan action plan, demikian pula dalam hal pelaksanaan operasional
dan penataan terhadap standar operasional prosedur serta perundang-undangan
yang berlaku selama Tahun Buku 2014 telah menunjukkan kemajuan yang positif.
3. Dewan Komisaris melihat Bank Sulteng telah menunjukkan kinerja tata kelola
perusahaan yang baik dan berkelanjutan. Pengelolaan risiko adalah salah satu bentuk
tindakan manajemen yang sangat konstruktif, yang setiap saat yang dijalankan oleh
Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
4. Dewan Komisaris telah melakukan sistem pengawasan terhadap Direksi melalui
rapat-rapat, yang mencakup pemantauan perencanaan dan realisasi serta mereview
terhadap pendanaan yang berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan.
5. Dewan Komisaris memiliki Komite yang menjalankan tugas pengawasan operasional
yang mendorong dibangunnya sistem pengawasan internal disetiap kantor cabang,
serta komunikasi antara Dewan Komisaris dan Komite lancar dan diadakan secara
rutin dalam bentuk rapat Komite Dewan Komisaris.
6. Program-program tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR) dalam kurun waktu tahun
2014 telah merefleksikan komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama seluruh
pemangku kepentingan. Hal ini ditandai dengan fokus kegiatan CSR sesuai
kemampuan Bank Sulteng dalam melayani kebutuhan masyarakat dalam pemberian
mobil ambulance kepada masing-masing Pemda
Kabupaten sebanyak 6 (enam) unit serta pembuatan taman dan relokasi kios-kios
masyarakat. Pelaksanaan kegiatan dana CSR ini merupakan realisasi dari keputusan
RUPS 2014 yang lalu tentang dana CSR.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
87
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
7. Secara keseluruhan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh Bank Sulteng, yaitu;
Perlu peningkatan kualitas Penerapan Good Corporate Governance, Masih
rendahnya daya saing, dan terbatasnya kemampuan penguatan modal. Oleh karena
itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merevisi Program Regional Champion (BRC)
Jilid 1 menjadi BRC Jilid 2 yang saat ini sementara dalam tahap kosinyering oleh OJK
bersama Tim Pokja pada masing-masing BPD, yang bertujuan untuk pengembangan
BPD seluruh Indonesia agar menjadi Champion di daerahnya masing-masing.
8. Disamping hal-hal tersebut diatas Dewan Komisaris juga melakukan Pemantauan atas
pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2014 melalui rapat gabungan Dewan
Komisaris dan Direksi, Pemantauan kerja Keuangan dan Non Keuangan bank Sulteng
serta Pemantauan perkembangan Good Corporate Governance bank Sulteng secara
keseluruhan.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
88
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
d. Rapat rapat Dewan Komisaris dengan Direksi selama tahun 2014 :
Semester I 12 Kali Pertemuan dengan Pembahasan : 1. Tgl. 07 Januari 2014, pembahasan : Rekomendasi Komite
Dewan Komisaris. 2. Tgl. 13 Januari 2014, pembahasan : Usulan Perubahan
Struktur Organisasi PT. Bank Sulteng. 3. Tgl. 30 Januari 2014, pembahasan : Perubahan Struktur
Organisasi PT. Bank Sulteng dan hal-hal yang diperlukan. 4. Tgl 04 Februari 2014, pembahasan : Rekomendasi Komite
Pemantau Risiko Dewan Komisaris dan Rekomendasi Komite Audit Dewan Komisaris.
5. Tgl 17 Februari 2014, pembahasan : Rekomendasi-rekomendasi Komite Dewan Komisaris.
6. Tgl 11 Maret 2014, pembahasan : hasil wawancara calon anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng an. Dahlan Lasaki.
7. Tgl 25 Maret 2014, pembahasan : Struktur Organisasi PT. Bank Sulteng dan Rekomendasi-rekomendasi Komite Dewan Komisaris.
8. Tgl 1 April 2014, pembahasan : Rekomendasi-rekomendasi Komite Dewan Komisaris.
9. Tgl 02 Mei 2014, pembahasan : Pelaksanaan RUPS Tahun Buku 2013.
10. Tgl 12 Mei 2014, pembahasan : Hasil RUPS PT. Bank Sulteng Tahun 2014 dan lain-lain yang dianggap perlu.
11. Tgl 23 Mei 2014, pembahasan : Rekomendasi-rekomendasi Komite Dewan Komisaris.
12. Tgl 27 Juni 2014, pembahasan : Monitoring RBB, analisa tentang IT dan masalah hubungan internal.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
89
Semester II 11 Kali Pertemuan dengan Pembahasan : Tgl. 04 Juli 2014 pembahasan : Pengisian kertas kerja Self
Assessment Good Corporate Governance yang mencakup penilaian tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Pembahasan Revisi RBB tahun 2014 – 2016.
Tgl. 15 Juli 2014 pembahasan : Rekomendasi-rekomendasi Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris.
Tgl. 23 Juli 2014 pembahasan : Rekomendasi Komite Audit dan Rekomendasi Komite Pemantau Risiko.
Tgl. 19 September 2014 pembahasan : Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi tentang Penyesuaian biaya perjalanan dinas dan Usulan pergantian anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
Tgl. 22 Agustus 2014, pembahasan : Rekomendasi Komite Audit, Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi, Kerja sama Financial Audit Kantor Akuntan Publik.
Tgl. 30 September 2014 pembahasan : Surat ASBANDA Undangan Seminar BPDSI, Memo Internal Pjs. Direktur Kepatuhan tentang meminimalisir ketidakpatutan pada akhir tahun 2014 dan Surat OJK tentang penerapan GCG.
Tgl. 01 Oktober 2014 pembahasan : Rekomendasi Komite Audit sebanyak 4 rekomendasi dan Rekomendasi Komite Pemantau Risiko sebanyak 5 rekomendasi.
Tgl. 15 Oktober 2014 pembahasan : Rekomendasi Komite Dewan Komisaris, Kantor Akuntan Publik, Surat Otoritas Jasa Keuangan tentang GWM berdasarkan LDR dan Surat Risk Management Guard undangan Workshop.
Tgl. 18 November 2014, pembahasan : Rekomendasi Komite Audit sebanyak 4 rekomendasi dan Rekomendasi Komite Pemantau Risiko sebanyak 5 rekomendasi.
Tgl. 09 Desember 2014 pembahasan : Penunjukkan proposal KAP yang akan melakukan Audit Tahun Buku 2014, Tindak lanjut surat-surat Dewan Komisaris kepada Direksi, surat undangan ASBANDA seminar BPDSI dan Hasil laporan Direksi ke OJK dalam bentuk tabulasi.
Tgl. 16 Desember 2014, pembahasan : Kredit Hapus Buku PT. Bank Sulteng Tahun 2014.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
90
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
1.2. Direksi
a. Jumlah dan Komposisi Direksi Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah., melalui Akta Notaris Nomor: 16 tanggal 12 Mei 2014 yang dibuat oleh Notaris Charles,SH.,MKn Notaris di Palu. Susunan Direksi tahun 2014, sebagai berikut : 1. Direktur Utama : Ir. Rahmat Abdul Haris 2. Direktur Pemasaran : Diana Liza Mustaqim 3. Direktur Operasional : Hj. Sitti Maryam Dalle**) 4. Direktur Kepatuhan : Tinus Nuanto, SE *)
*) Namun Sampai dengan berakhirnya tahun buku 2014 yang bersangkutan belum di Fit and Proper Test dan atau belum disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga belum dapat melaksanakan tugasnya sebagai Direktur Kepatuhan.
**)Melalui Surat Gubernur Sulawesi Tengah selaku Pemegang Saham Pengendali No. 584/519/KO.ADM EKON tanggal 27 Oktober 2014 dan Surat No. 584/240/KO.ADM EKON tanggal 13 April 2015 dimana Direktur Operasional (Sitti Maryam Dalle) ditunjuk sebagai Pejabat sementara Direktur yang membidangi Kepatuhan.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut :
1. Tugas Pokok Direksi adalah :
a. Melaksanakan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan
serta bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut.
b. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
2. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan Perseroan.
3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Setiap anggota Direksi bertangung jawab penuh secara pribadi apabila anggota
Direksi yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk
kepentingan dan usaha Perseroan.
5. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan serta
melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun
mengenai kepemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak
lain dengan Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
91
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
6. Perbuatan-perbuatan Direksi dibawah ini harus mendapat persetujuan tertulis dari
Komisaris dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku :
a. Mengeluarkan surat-surat obligasi;
b. Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau melepaskan hak
atas barang-barang inventaris milik Perseroan;
c. Melepaskan atau menjual barang tidak bergerak milik Perseroan yang melebihi
jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Komisaris;
d. Menetapkan struktur organisasi dan tata kerja Perseroan;
e. Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta didalam
perseroan atau badan-badan lain atau mendirikan perusahaan baru yang tidak
dalam rangka penyelamatan piutang;
f. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam perseroan
atau badan-badan lainnya yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang;
g. Perbuatan untuk tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapus tagih
yang jumlahnya dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham;
7. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan
hutang seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh jumlah harta
kekayaan Perseroan, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang
berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, harus mendapat
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
8. Perbuatan hukum sebagaiman dimaksud pada point (7) diatas tanpa persetujuan
RUPS, tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lain dalam perbuatan hukum
tersebut beretikat baik.
9. Untuk menjalankan pebuatan hukum berupa transaksi yang mengakibatkan
benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi,
Komisaris atau Pemegang Saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi
memerlukan Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar ini dan dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dibidang Perbankan.
10. Kebijakan Kepengurusan ditetapkan dalam Rapat Direksi dengan memperhatikan
ketentuan dan peraturan yang berlaku dibidang Perbankan.
11. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula
mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan
kepadanya atau kepada mereka kekeuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut
yang diatur dalam Surat kuasa.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
92
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
12. Pembagian tugas dan wewenang setiap angota Direksi ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada
Komisaris. Dalam menentukan keputusan tersebut perlu mempertimbangkan
usulan Direktur Utama.
13. Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi memiliki kewajibkan, antara lain:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan
sesuai dengan tujuan dan lapangan usahanya;
b. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan dan
menyampaikannya kepada Komisaris selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari
sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai untuk mendapatkan persetujuan
Komisaris;
c. Menyiapkan rencana jangka panjang Perseroan, untuk mendapatkan
persetujuan Komisaris;
d. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai
dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perseroan;
e. Menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip pengendalian intern, terutama
pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan;
f. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan
jalannya Perseroan berupa laporan kegiatan Perseroan termasuk laporan
keuangan, baik dalam bentuk laporan tahunan maupun dalam bentuk laporan
berkala lainya menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam anggaran dasar
setiap diminta oleh Komisaris;
g. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugas;
h. Direksi dapat mengangkat tenaga ahli atau konsultan dalam melakukan
sebahagian tugas perseroan dan tidak dapat diangkat menjadi pegawai atau
pejabat dalam perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
i. Direksi dapat mengangkat tenaga yang berpengalaman (Special hare) sebagai
pejabat dalam perseroan, dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
j. Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan Angaran Dasar.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
93
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
c. Direksi mempunyai hak dan wewenang, antara lain sebagai berikut:
a. Menetapkan kebijakan dalam kepemimpinan dan kepengurusan;
b. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk menetapkan gaji,
pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan;
c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan
kepegawaian Perseroan dan/atau Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku;
d. Mengangkat Sekertaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris dengan
mempertimbangkan usulan Komisaris, dan kriteria dari anggota komite adalah
berintegritas dan jujur serta memiliki pengalaman dibidang perbankan, keuangan
dan hukum serta ekonomi baik praktisi maupun akademisi. Khusus Sekertaris
diwajibkan dari seorang Pegawai dalam Perseroan;
e. Mengatur pendelegasian kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam
dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang
khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai
Perseroan, baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada badan lain;
f. Menghapusbukukan piutang macet yang selanjutnya mendapat persetujuan
Komisaris;
g. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun mengenai
pemilikan, sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Rapat Komisaris
dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.
d. Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30
Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.
8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No.
9/12/DPNP Tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
(GCG) bagi Bank Umum, bank Sulteng telah sejak lama menerapkan pemisahan tugas,
fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu, tidak terdapat
hubungan keluarga baik horizontal maupun vertikal, termasuk hubungan karena
pernikahan, sampai derajat ketiga, antara sesama anggota Direksi, atau antar anggota
Direksi dengan anggota Dewan Komisaris, atau sesama anggota Dewan Komisaris.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
94
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Secara umum hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Bank dan
Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia/OJK yang berlaku, adalah :
1) Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-sama menandatangani dokumen
Perusahaan, yaitu Rencana Korporasi, Laporan Pelaksaan Tata Kelola Perusahaan
(GCG) Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Bank ;
2) Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang Direksi bertanggung jawab untuk
memastikan agar semua informasi mengenai Bank secara tepat waktu dan lengkap
disampaikan kepada Dewan Komisaris ;
3) Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank secara tepat waktu dan lengkap
kepada Dewan Komisaris ;
4) Direksi wajib membebaskan para anggota Dewan Komisaris untuk secara bersama-
sama maupun sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank, berhak memasuki bangunan
dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh bank dan
berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan
barang, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi)
dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang
dijalankan oleh Direksi ;
5) Direksi dan tiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala
hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris ;
6) Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, Direksi memberikan keterangan hasil
pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Audit Internal ;
7) Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai permintaan Dewan Komisaris;
8) Menyampaikan surat permohonan persetujuan tambahan modal di setor untuk
mendapat persetujuan Dewan Komisaris ;
9) Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko dan laporan pelaksanaan tugas
bidang kepatuhan kepada Dewan Komisaris ;
10) Menyampaikan materi RUPS/RUPSLB untuk menjadi bahan keputusan bersama dan
mendapat persetujuan Dewan Komisaris dengan Direksi ;
11) Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara langsung informasi dari
fungsi - fungsi manajemen terkait operasional bank untuk melaksanakan fungsi
pengawasan dengan sepengetahuan Direksi ;
12) Direksi dan atau pejabat bank lainnya wajib menghadiri undangan rapat Dewan
Komisaris dengan sepengetahuan Direksi ;
13) Direksi wajib memberikan akses atas informasi bank kepada komite-komite yang
membantu Dewan Komisaris dengan sebelumnya mengirimkan pemberitahuan
terlebih dahulu melalui Dewan Komisaris kepada Direksi ;
14) Direksi dapat mengundang anggota Dewan Komisaris jika diperlukan pendapatnya
dalam Rapat Direksi ;
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
95
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
15) Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila diminta oleh anggota Dewan Komisaris;
16) Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan Bank
berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris dalam menjamin kepengurusan Bank,
kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan ;
17) Direksi menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja Bank dengan persetujuan
Dewan Komisaris ;
18) Direksi berdasarkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris dengan berpedoman
kepada perundang-undangan yang berlaku dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
Mengambil bagian atau ikut serta dalam Perseroan/badan-badan lain atau
menyelenggarakan perusahaan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan
piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam perusahaan
atau badan-badan lain ;
Menggunakan cadangan untuk penghapusan kredit kepada pihak terkait
sebagaimana diatur dalam ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Umum atau peraturan perundangan yang berlaku ;
Melakukan hapus buku terhadap pokok kredit yang diberikan kepada pihak terkait
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
19) Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang terjadi
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau jangka waktu yang lebih lama
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat dilakukan Direksi dengan
persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan Pasar Modal ;
20) Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan pribadi
seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya
dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini bank diwakili oleh Dewan
Komisaris ;
21) Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada umumnya, (baik mengenai Perseroan maupun
usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada Direksi) dijalankan dibawah
pengawasan Dewan Komisaris.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
96
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
1.3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite
Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, dalam rangka mendukung efektivitas
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
1. Komite Audit
Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/2006 tentang
Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/2006 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka Dewan Komisaris telah
membentuk Komite Audit. Komite Audit merupakan alat kelengkapan Dewan
Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas efektivitas sistem
pengendalian intern, proses internal audit dan pelaporan keuangan, sehingga Bank
dapat dikelola berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran.
Pembentukan Komite Audit Bank Sulteng juga berpedoman pada ketentuan sebagai
berikut :
a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor
KEP-117/M-PBUMN/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek
Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara ;
b. Surat Keputusan Direksi PT Bank Sulteng Nomor 05/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7
Maret 2014 tentang pemgangkatan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko
PT. Bank Sulteng Periode 2014-2017 ;
c. Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulteng Nomor 19/SK/BPD-ST/2014 tanggal 28
April 2014 Pengangkatan Komite Audit PT. Bank Sulteng Periode 2014-2017;
d. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.70/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7 Oktober
2014 tentang Perubahan Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank
Sulteng.
Susunan Komite Audit Bank Sulteng tahun 2014 sebagai berikut:
1. Ketua : Drs.H.Said Awad,MH (Komisaris Independen)
2. Anggota : H.Syafruddin Sunumpole (Pihak Independen)
3. Anggota : Dahlan Lasaki (Pihak Independen)
Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam
bidang akuntansi, keuangan, dan perbankan. Semua anggota Komite bertindak
secara Independen terhadap Direksi dan Auditor Ekstern, serta melaporkan
kegiatannya kepada Dewan Komisaris.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
97
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
1.1. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam hal :
a. Memastikan laporan keuangan Bank Sulteng dapat dimengerti, transparan,
dan dapat diandalkan ;
b. Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Divisi Audit
Internal maupun eksternal sehingga dapat mencegah pelaksanaan dan
pelaporan yang tidak memenuhi standar ;
c. Melakukan evaluasi kebijakan Bank Sulteng yang berhubungan dengan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, etika,
benturan kepentingan, dan investigasi kesalahan maupun kecurangan dan
memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian
intern Bank serta pelaksanaannya melalui Dewan Komisaris;
d. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern, pelaporan, dan
temuan yang signifikan ;
e. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait tentang status,
kemajuan, dan perkembangan baru pada permasalahan operasional yang
dijumpai serta temuan Divisi Audit Internal ;
f. Memastikan bahwa Divisi Audit Internal dapat memiliki akses langsung
kepada Komite Audit dan dapat berkomunikasi di luar rapat komite yang
telah dijadwalkan ;
g. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor
Eksternal/Pengawas Bank untuk membahas rencana audit, temuan audit
maupun laporan audit.
Komite Audit memiliki pedoman kerja yang dituangkan dalam Pedoman Kerja
Komite yang telah disetujui oleh Komisaris. Sesuai dengan pedoman kerja,
Komite Audit mereview laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya
untuk kepentingan para stakeholders, menelaah hasil pencapaian, efektivitas,
dan objektifitas dari seluruh proses audit internal dan eksternal, mengevaluasi
kebijakan Bank yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, dan memberikan rekomendasi
penyempurnaan sistem pengendalian internal Bank.
Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut di atas, Komite Audit
memiliki wewenang sebagai berikut :
1. Mendapatkan informasi, melalui Dewan Komisaris, mengenai operasional
Bank, data karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya ;
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
98
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Bekerja sama dengan Divisi Audit Internal ;
3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai penyempurnaan
proses audit internal, eksternal, dan laporan keuangan Bank ;
4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai pengendalian internal/audit yang
akan dipublikasikan dalam laporan keuangan dan laporan pelaksanaan
penerapan GCG ;
5. Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas auditor eksternal
serta merekomendasikan auditor eksternal yang akan dipilih oleh Bank
untuk mengaudit laporan keuangan Bank.
6. Secara garis besar, Komite Audit memberikan pendapat profesional yang
independen kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil evaluasi dan
semua risiko yang penting dipertimbangkan, identifikasi hal-hal yang
memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi
dan auditor eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan
dan pelaksanaan manajemen risiko.
1.2. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris, sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Audit. Komite Audit
telah melakukan tugasnya, baik yang bersifat rutin maupun yang non-rutin.
Komite Audit selama tahun 2014 melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan diterbitkan oleh Bank
seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
2. Komite Audit melakukan penelaan dan memberikan saran-saran
penyempurnaan atas laporan keuangan publikasi triwulanan.
3. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal termasuk penelaan
independensi dan objektivitas auditor eksternal serta penelaan kecukupan
pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan semua risiko yang penting
telah dipertimbangkan ;
4. Penelaan atas ketaatan Bank terhadap perundang-undangan dan aturan
perbankan. Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang dilakukan oleh
Bank telah diupayakan secara optimal ;
5. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
proses pelaporan keuangan. Selama tahun 2014, Komite Audit telah
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
99
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
a. Pelaksanaan tugas Divisi Satuan Kerja Audit internal (SKAI). Dari hasil
evaluasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan SKAI telah
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan audit berbasis risiko,
pelaksanaan audit dan pelaporan telah dilakukan sesuai dengan
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) ;
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan
standar yang berlaku. Dari hasil pemantauan dan evaluasi Komite Audit,
kantor akuntan publik telah melaksanakan sesuai dengan Standar
Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia ;
c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku termasuk
tentang penerapan PSAK Nomor 50 dan Nomor 55 ;
d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan
publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. Selama tahun 2014
Komite Audit melakukan pertemuan-pertemuan dengan SKAI dalam
rangka membahas temuan dan tindak lanjut temuan SKAI. Komite Audit
juga menjaga jalur komunikasi langsung dengan SKAI, baik yang
terjadwal dalam rapat rutin maupun di luar jadwal rapat ;
e. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukan kantor akuntan publik
kepada Dewan Komisaris. Untuk tahun buku 2014, Tim Pemilihan
Kantor Akuntan Publik yang terdiri dari Komite Audit dan unsur
manajemen telah melakukan proses pemilihan Kantor akuntan publik
untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi bank. Tim
telah mengusulkan dan Dewan Komisaris telah menetapkan Kantor
Akuntan Publik dbsd&a (Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali
sebagai Auditor Independen.
f. Komite Audit juga melakukan beberapa tugas lain yang diberikan oleh
Dewan Komisaris, diantaranya memberikan masukan terhadap
pembahasan Rencana Bisnis Bank (RBB).
1.3. Rapat dan Kehadiran Komite Audit
Selama tahun 2014, Komite Audit telah menyelenggarakan pertemuan
sebanyak 15 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran Komite Audit dalam
Rapat di tahun 2014 :
No Nama Jumlah
Kehadiran Presentasi kehadiran
1. Drs.H.Said Awad,MH 15 Kali 100 % 2. H.Syafruddin Sunumpole 15 Kali 100 % 3. Dahlan Lasaki 15 Kali 100 %
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
100
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
1.4. Independensi Anggota Komite Audit
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
(KRN) bahwa, setiap anggota komite harus bersifat independen. Kualifikasi
penugasan dan fungsi dari Komite Audit harus tunduk kepada aturan yang
berlaku dari Otoritas Jasa Keuasngan dan atau Bank Indonesia. Bahwa seluruh
anggota komite audit Bank Sulteng periode 2014 memiliki kedudukan yang
independen terhadap Bank Sulteng.
2. Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko (KPR) Bank Sulteng merupakan salah satu komite yang
dibentuk Dewan Komisaris Bank dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum. Komite Pemantau Risiko Bank Sulteng untuk periode tahun 2014
dibentuk berdasarkan :
Surat Keputusan Direksi PT Bank Sulteng Nomor 05/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7
Maret 2014 tentang pegangkatan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT.
Bank Sulteng Periode 2014-2017 ;
Susunan Komite Pemantau Risiko Bank Sulteng tahun 2014, sebagai berikut :
1. Ketua : Drs.H.Said Awad,MH (Komisaris Independen)
2. Anggota : H.Ramli Nurdin. BSc (Pihak Independen)
3. Anggota : Bambang Setiawan,SH (Pihak Independen)
2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003, Pasal 2 yang telah
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, mewajibkan Bank menerapkan
Manajemen Risiko secara efektif, baik untuk Bank secara individual maupun
untuk bank secara konsolidasi, yang paling kurang mencakup 4 (empat) pilar
yaitu :
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi ;
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit ;
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
101
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko merekomendasikan
penyempurnaan infrastruktur dan metodologi pengukuran risiko. Secara
berkala, Komite Pemantau Risiko melakukan penyempurnaan kebijakan dan
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bank Sulteng Tahun
2014 berpedoman pada pengelolaan manajemen risiko agar dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan bisnis Bank.
Berkaitan dengan tugas pemantauan pelaksanaan tugas SKMR, Komite
Pemantau Risiko telah mengevaluasi laporan Profil Risiko Bank, meliputi risiko
kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko
reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan. Hingga akhir tahun 2014
pengelolaan risiko yang semakin baik dibuktikan dengan peningkatan risk
awareness secara mayoritas pada risk taking unit. Metode pengukuran risiko
dan pengendaliannya terus menerus disempurnakan oleh SKMR.
2.2. Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2014
Sesuai pedoman kerja Komite Pemantau Risiko, maka pada tahun 2014 telah
dilakukan hal hal yang terkait dengan Manajemen Risiko di Bank sebagai
berikut:
1. Mengevaluasi implementasi kebijakan manajemen risiko dan
pelaksanaannya sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/23/DNPN
serta melaporkan dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi
kepada Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
a. Profil risiko triwulanan Bank Sulteng baik individual, maupun konsolidasi
selama tahun 2013 dan triwulan berjalan tahun 2014 ;
b. Profil risiko Bank Sulteng pada triwulan IV tahun 2013 adalah low to
moderate dengan trend naik sampai dengan triwulan IV tahun 2014
adalah Moderate;
c. Risiko kredit, risiko pasar, risiko Operasional, risiko likuiditas, risiko
strategi, risiko kepatuhan, dan risiko Hukum adalah Moderate ;
d. Risiko Reputasi adalah low to moderate.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan Kerja
yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko melalui Rapat koordinasi,
Diskusi dan telaan atas program kerja Satuan Manajemen risiko, Diskusi dan
telaah mendesain mekanisme risk tolerance dan risk culture, Diskusi
pengembangan metode dan tools pengukuran risiko pasar, Knowledge
sharing: dampak kondisi keuangan global terhadap perbankan Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
102
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan
manajemen risiko yang dilakukan melalui :
a. Rapat koordinasi dengan Komite Audit membahas temuan hasil
pemeriksaan Bank Indonesia dan progres tindak lanjut ;
b. Pembahasan laporan pengawasan Dewan Komisaris setiap semester.
4. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi penetapan kebijakan dan
pelaksanaan risk appetite, serta risk tolerance atas setiap produk dan
layanan Bank Sulteng.
5. Mengevaluasi, mengkaji dan memberikan rekomendasi atas rencana bisnis
dan rencana kerja sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris,
khususnya yang terkait dengan risiko-risiko yang akan dihadapi oleh Bank
melalui telaan draft RBB tahun 2014;
6. Mengevaluasi perkembangan portofolio pinjaman melalui koordinasi
dengan Komite Audit;
7. Memantau restrukturisasi pinjaman, penghapusbukuan pinjaman dan
recovery pinjaman melalui koordinasi dengan Komite Audit;
8. Memonitor risiko bank wide yang dihadapi Bank dan memastikan bahwa
Direksi telah melakukan mitigasi risiko-risiko tersebut melalui pembahasan
profil risiko triwulanan;
9. Melakukan penelaahan atas pengelolaan manajemen risiko dan kepatuhan
atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku bersama dengan
manajemen, auditor eksternal, Divisi Audit Intern serta Satuan Kerja yang
menjalankan fungsi Manajemen Risiko.
10. Memastikan bahwa Bank telah memiliki risk appetite dan risk tolerance
serta telah dijabarkan ke dalam kebijakan pada tiap unit kerja, unit bisnis
dan Bank secara keseluruhan.
11. Memberi masukan kepada Sekretariat Dewan Komisaris untuk penyusunan
laporan pengawasan Dewan Komisaris.
12. Melakukan penelaan atas draft RBB Bank Sulteng tahun 2014, Memberikan
masukan kepada Dewan Komisaris dalam bentuk Economic Outlook tahun
2014, dan mengkaji RBB termasuk perubahannya, khususnya dari aspek
risiko, untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
103
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2.3. Rapat dan Kehadiran Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2014, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan
pertemuan sebanyak 15 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran Komite Audit
dalam Rapat di tahun 2014 :
No Nama Jumlah
Kehadiran Presentasi kehadiran
1. Drs.H.Said Awad,MH 15 Kali 100 % 2. H.Ramli Nurdin, BSc 15 Kali 100 % 3. Bambang Setiawan,SH 15 Kali 100 %
2.4. Independensi Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko
Ketua dan anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris
Independen dan 2 (dua) orang anggota independen.
2.5. Mekanisme Kerja
Komite Pemantau Risiko bekerja berdasarkan program kerja tahunan yang
disusun dan disetujui Dewan Komisaris, diantaranya kegiatan pemantauan risiko
bulanan, triwulanan dan tahunan, serta kegiatan yang tidak ditetapkan waktu
pelaksanaannya seperti kegiatan peningkatan kapabilitas ketua dan anggota
Komite Pemantau Risiko.
Komite Pemantau Risiko melaksanakan rapat mingguan yang merupakan rapat
internal KPR, rapat koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko, Komite Audit,
atau rapat gabungan dengan bagian lain sesuai program kerja dan kebutuhan.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng dibentuk berdasarkan:
1. Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang
Good Corporate Governance;
2. Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang
Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang Good
Corporate Governance;
3. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum;
4. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.70/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7 Oktober
2014 tentang Perubahan Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank
Sulteng.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
104
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng adalah sebagai berikut :
Periode 01 Januari s.d 06 Maret 2014 sebagai berikut :
No Jabatan Nama
1
2
3
Ketua
Anggota
Anggota
Drs. H. Amiluddin Haludin (Komisaris)
Ocvita Pusadan, SH (Pegawai)
I Gusti P. Suartika, SE (Pegawai)
Periode 07 Maret s.d 31 Desember 2014 sebagai berikut :
1. Ketua : Drs. H Amiluddin Haludin (Komisaris)
2. Anggota : Drs. H Said Awad,MH (Komisaris Independen)
3. Anggota : Myrna Rianasari,SE (Pegawai Divisi SDM)
4. Anggota : Ocvita Pusadan,SH (Pegawai Divisi Umum)
3.1. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance yang telah dituangkan dalam program kerja Komite, secara garis
besar Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
a. Terkait dengan kebijakan remunerasi adalah :
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi ;
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :
a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
b. Terkait dengan kebijakan nominasi adalah :
1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta
prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris
dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham;
2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris
dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham;
3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan
menjadi anggota Komite.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
105
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
c. Tugas lainnya
1. Melakukan evaluasi atas pelaporan kebijakan SDM dan memberikan
saran untuk perbaikan atau peningkatannya ;
2. Melakukan self assessment dalam pelaksanaan tugasnya serta
melaksanakan tugas khusus yang diberikan Dewan Komisaris.
3.2. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Dalam rapat sepanjang tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
melakukan pembahasan terhadap hal-hal sebagai berikut :
1. Terkait dengan kebijakan remunerasi
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi :
a. Dokumentasi ketentuan dan peraturan perundang- undangan,
kebijakan perusahaan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi,
penetapan fasilitas dan tunjangan lainnya ;
b. Melakukan pemantauan sistem remunerasi yang sedang berlaku di
pasar Bank BUMN/BUMD, Bank Swasta Nasional maupun asing.
2. Melakukan pembahasan terhadap kebijakan remunerasi yang sedang
berjalan di Bank Sulteng
a. Remunerasi Pengurus:
Membahas kebijakan remunerasi pengurus yang sedang berjalan di
bank dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris;
b. Remunerasi Pegawai :
Evaluasi kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai
secara keseluruhan.
2. Terkait dengan kebijakan nominasi
1. Pembahasan mengenai pedoman/sistem serta prosedur pemilihan dan
atau penggantian Pengurus;
2. Membahas penjaringan serta rekomendasi calon anggota Pengurus;
3. Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak independen:
a. Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak independen;
b. Pembahasan nominasi anggota komite.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
106
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3.3. Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Selama tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
menyelenggarakan pertemuan/rapat baru sebanyak 1(satu) kali, Selanjutnya
dari rapat tersebut seluruh anggota Komite hadir 100 % dengan agenda
pembahasan adalah nama-nama calon Direktur Kerpatuhan untuk diusulkan
ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2015.
3.4 Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 4 (empat) orang terdiri
dari 1 (satu) orang Komisaris Independen, 1 (satu) orang Komisaris, 2 (dua)
orang pejabat ex officio dari Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Kepala
Divisi Umum dalam melaksankan fungsi tugasnya senantiasa bersikap secara
independen.
3. Peket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
a. DEWAN KOMISARIS
No Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya Jumlah
Penerima Jumlah diterima Dalam 1 tahun
1 Remunerasi a. Gaji Tahun 2014 (Januari s.d
Desember) b. THR c. Tunjangan Pendidikan d. Tunjangan Akhir Tahun e. Tunjangan Sewa Rumah f. Tunjangan Pakaian Dinas g. Tantiem (dihitung dari Laba
diperoleh)
3 Orang
3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang
1.872.000.000
156.000.000 156.000.000 156.000.000
- 4.200.000
1.166.704.365
JUMLAH : 3 Orang 3.510.904.365 2 Fasilitas lain dalam bentuk natura - - JUMLAH : - -
TOTAL : 3 Orang 3.510.904.365
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
107
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
b. DIREKSI
No Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya
Jumlah Penerima
Jumlah diterima Dalam 1 tahun
1 Remunerasi
a. Gaji Tahun 2014 (Januari s.d
Desember)
b. THR
c. Tunjangan Pendidikan
d. Tunjangan Akhir Tahun
e. Tunjangan Sewa Rumah
f. Tunjangan Pakaian Dinas
g. Tantiem (dihitung dari Laba
diperoleh)
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
2.160.000.000
180.000.000
156.000.000
156.000.000
70.000.000
8.400.000
2.368.763.407
JUMLAH : 3 Orang 5.099.163.407
2 Fasilitas lain dalam bentuk natura - -
JUMLAH : - -
TOTAL : 3 Orang 5.099.163.407
c. JUMLAH REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUN BERDASARKAN TINGKAT
PENGHASILAN
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1(satu) tahun
Jumlah Dewan
Komisaris
Jumlah Direksi
Di atas Rp. 2 Miliar - 1 Orang
Di atas Rp. 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar 3 Orang 2 Orang
Di atas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 Miliar - -
Rp. 500 Juta ke bawah - -
d. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Pada PT.Bank Sulteng Tahun 2014 :
No
.
Keterangan
Tertinggi
Terendah
Rasio
Tertinggi Terendah
1 Rasio Gaji Pegawai Tertinggi dan terendah
16.500.000 1.750.000 9,42 1
2 Rasio Gaji Direksi tertinggi dan terendah
75.000.000 52.500.000 1,42 1
3 Rasio Gaji Komisaris tertinggi dan terendah
60.000.000 48.000.000 1,25 1
4 Rasio Gaji Direksi tertinggi dan Gaji Pegawai tertinggi
75.000.000 16.500.000 4,54 1
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
108
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
II. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN
1. Penerapan Fungsi Kepatuhan
Pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank berdasarkan kepada Peraturan Bank Indonesia
Nomor 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum,
yaitu sebagai berikut :
1). Fungsi Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan adalah sebagai berikut :
Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi
dan kegiatan usaha Bank ;
Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank ;
Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan
usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk prinsip syariah
bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan
Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada
Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
2). Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan, paling
kurang mencakup :
Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank ;
Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan
ditetapkan oleh Direksi ;
Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk
menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank ;
Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta
kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip
Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah ;
Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank ;
Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang
diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku ;
Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
109
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas tidak menghilangkan hak dan
kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi Bank
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, apabila untuk
perbuatan-perbuatan tertentu tersebut diperlukan keputusan dari seluruh anggota Direksi
Bank. Mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol anggaran Satuan Kerja
Kepatuhan/Divisi Kepatuhan, sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun serta
memanfaatkan anggaran yang ada seefisien dan seefektif mungkin, dan memastikan agar
program dan sistem berjalan secara cost effective (efektif dari segi biaya).
Selanjutnya Direktur Kepatuhan untuk lebih mengefektifkan melaksanakan fungsi
tugasnya melakukan antara lain :
Mengembangkan prosedur kepatuhan pada setiap satuan kerja, dengan
menginformasikan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
disesuaikan ke dalam pedoman internal bank oleh Divisi terkait ;
Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank dengan
memberikan pandangan kepada pihak manajemen mengenai masalah hukum yang
ditemukan ;
Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank terhadap
penerapan kebijakan, prosedur dan panduan mengenai anti tindak pencucian uang
dan tindak pidana terorisme ;
Bertindak sebagai pihak yang dihubungi di Bank mengenai penanganan secara internal
laporan transaksi yang mencurigakan dari staff dan juga pihak yang dapat dihubungi
untuk Unit Anti-Money Laundring oleh instansi pemerintah yang berkepentingan
terhadap tindak pencucian uang ini ;
Melakukan kajian atas kebijakan bank yang belum selaras dengan peraturan
perundangan yang berlaku ;
Memberikan masukan kepada pihak manajemen mengenai masalah kepatuhan dan
potensi dampak, trend serta perkembangan peraturan yang ada ;
Melakukan kajian aspek kepatuhan dan penerapan prinsip kehati-hatian terhadap
peraturan internal Bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, dan bentuk
Surat lainnya sesuai tata naskah dinas Bank yang berlaku serta perjanjian atau
dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan ataupun yang diajukan ;
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
110
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Memastikan dilaksanakannya penyampaian laporan kepada Bank Indonesia dan atau
Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan Direktur yang membawahkan fungsi
kepatuhan, meliputi:
1. Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam Rencana Bisnis Bank (RBB);
2. Laporan kepatuhan; dan
3. Laporan khusus mengenai kebijakan dan/atau keputusan Direksi yang menurut
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah menyimpang dari
ketentuan Bank Indonesia dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Laporan sebagaimana dimaksud dalam PBI No. 13/2/PBI/2011 pada Pasal 16 huruf (b),
wajib ditandatangani oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, dan
disampaikan kepada Bank Indonesia setiap semester dan diterima Bank Indonesia
paling lambat 1 (satu) bulan setelah periode pelaporan berakhir dengan tembusan
kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama ;
Bank dianggap terlambat menyampaikan laporan kepatuhan apabila laporan diterima
Bank Indonesia melampaui batas akhir waktu penyampaian laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tetapi belum melampaui 1 (satu) bulan setelah batas akhir
waktu penyampaian laporan ;
Bank dianggap tidak menyampaikan laporan kepatuhan apabila laporan tersebut
belum diterima Bank Indonesia hingga akhir batas waktu keterlambatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3);
Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c PBI diatas disampaikan kepada
Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak diketahui oleh Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan mengenai adanya penyimpangan.
Mengelola penerapan Manajemen Risiko di Divisi ;
Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank
Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan lainnya, serta Peraturan Internal Bank
yang berlaku ;
Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan ;
Mengelola buku pedoman perusahaan Divisi Kepatuhan ;
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur yang membawahkan
fungsi Kepatuhan.
Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada Pejabat/Pegawai yang
menjadi tanggung jawab penyeliaannya ;
Melakukan kunjungan pembinaan dan sosialisasi kepada seluruh unit kerja, untuk
membangun budaya hukum.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
111
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dalam mengimplementasikan Fungsi Kepatuhan, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan
Kerja Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk membuat langkah-langkah dalam rangka
mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha bank pada setiap
jenjang organisasi, antara lain melalui pelaksanaan :
a) Melaksanakan penyempurnaan Compliance Sheet bagi bidang-bidang operasional dan
non operasional secara bertahap ;
b) Melakukan pengkajian terhadap seluruh kebijakan dan prosedur terkait produk dan
jasa Bank ;
c) Melakukan review atas ketentuan-ketentuan internal yang telah diberlakukan ;
d) Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan Divisi dan Kantor Cabang;
e) Memantau pelaksanaan hasil pemeriksaan Bank Indonesia/OJK dan pemantauan
terhadap komitmen Divisi dan Kantor Cabang atas hasil pemeriksaan Divisi Satuan
Kerja Audit Internal ;
f) Menginformasikan setiap ketentuan internal maupun eksternal Bank kepada unit
terkait ;
g) Mensosialisasikan Fungsi Kepatuhan, Ketentuan Internal dan Eksternal Bank kepada
segenap organisasi Bank Sulteng ;
h) Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagian Kepatuhan melalui program pendidikan
dan pelatihan baik yang ditugaskan oleh bagian Pendidikan dan Pelatihan maupun
berdasarkan pengajuan/inisiatif dari Divisi Kepatuhan.
Pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme
merupakan program yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka
pemenuhan kewajiban berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012
tanggal 28 Desember 2012 tentang penerapan program anti pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme bagi bank umum. Selama tahun 2014, sebagai langkah
keseriusan dalam menerapkan Program APUPPT Bank Sulteng telah melaksanakan
berbagai aktivitas sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem aplikasi sebagai alat bantu
penerapan program APUPPT yang dapat digunakan untuk :
a) mendeteksi transaksi-transaksi keuangan yang memenuhi kriteria sebagai
transaksi yang wajib dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan ;
b) mengidentifikasi pengelompokan risiko nasabah dari sisi APUPPT dan alat bantu
dalam rangka pemantauan Pengkinian Data Nasabah Bank Sulteng.
2. Melaksanakan pembenahan database CIF (Costumer Identification File) nasabah Bank
Sulteng dalam rangka penerapan ketentuan Single CIF;
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
112
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Melaksanakan program pelatihan secara rutin baik pelatihan secara regular yang
diterapkan kepada calon pegawai baru maupun pelatihan yang khusus kepada
pegawai yang berhubungan langsung dengan nasabah atau pegawai yang posisinya
strategis dalam penerapan APUPPT;
4. Adapun statistik pelaksanaan program APUPPT selama tahun 2014 sebagai berikut :
Laporan Transaksi Keuangan Tunai : 438 Laporan
Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan : 12 Laporan
Koresponden dengan pihak berwenang : 31 Koresponden.
Pengkajian APUPPT : 1 Kajian
2. Penerapan Fungsi Audit Intern
1) Pelaksanaan fungsi pengendalian internal terselenggara dalam setiap tingkatan
manajemen dimana pada struktur organisasi Bank, Divisi Satuan Kerja Audit Internal
(SKAI) berada di bawah Direktur Utama. SKAI telah melaksanakan kewajiban sebagai
berikut :
SKAI menyampaikan laporan hasil audit kepada Pemimpin Unit Kerja yang
dilakukan pemeriksaan dan atasan langsung untuk diketahui dan ditindaklanjuti
;
SKAI menyampaikan ringkasan eksekutif secara berkala kepada Direktur Utama
dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan ;
SKAI menyusun laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit internal yang
ditanda tangani oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Kuangan (OJK)..
2) Kedudukan SKAI berada langsung di bawah Direktur Utama yang tidak terkoordinasi
secara langsung dengan satuan kerja operasional ;
3) Pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan Rencana Bisnis Bank Divisi Satuan Kerja
Audit Internal tahun 2014 yang telah disetujui oleh Direktur Utama. Terhitung sejak
tanggal 01 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, SKAI telah melakukan
pemeriksaan secara independen terhadap unit operasional Kantor Cabang,
Pembantu Cabang, Divisi dan Kantor Pusat, proses bisnis serta teknologi informasi
secara menyeluruh, namun disadari belum maksimal karena masih ada beberapa
kantor yang belum selesai dilakukan pemeriksaan. Berikut ini table kegiatan
Pemeriksaan SKAI tahun 2014 :
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
113
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Aktivitas Audit Rencana Realisasi
Semester I Semester II
Audit Umum Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas
1. Cab. Utama 2. Cab. Parigi 3. Cab. Toli-toli 4. Cab. Buol 5. Cab. Luwuk 6. Cab. Salakan 7. Cab. Bangkep 8. Cab. Poso 9. Cab. Bungku 10. Capem. Morowali 11. Capem. Ampana 12. Capem Donggala 13. Capem. Paleleh 14. Kantor Kas Lambunu 15. Kantor Kas Soni 16. Kantor Kas Tentena 17. Kantor Kas Wakai 18. Kantor Kas Beteleme 19. Kantor Kas
Bahomoteve
Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana
Terlaksana Terlaksana Tdk Terlaksana Tdk Terlaksana Tdk Terlaksana Tdk Terlaksana Tdk Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Tdk Terlaksana Terlaksana Tdk Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana
Audit Kantor Pusat Sekali dalam setahun Blm Terlaksana Blm Terlaksana
Audit TI Sekali dalam setahun Terlaksana Terlaksana Laporan Semester 2 (dua) kali dalam setahun Terlaksana Terlaksana Menjadi LO untuk Pemeriksaan BI dan BPK-RI
Setiap ada pemeriksaan dari Eksternal baik itu dari BI, BPK-RI maupun dari KAP Divisi SKAI menjadi LO
Terlaksana
Terlaksana
Audit Fraud/Audit Khusus Audit khusus dilakukan apabila ada indikasi fraud diseluruh kegiatan Bank Sulteng baik Cabang maupun Pusat
Terlaksana Terlaksana
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
114
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Sebagai Pihak Independen untuk menyampaikan laporan (transparansi kondisi) keuangan
Bank dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan dan akurasi penyajian kondisi
keuangan Bank.
Laporan keuangan Bank Sulteng setiap tahun di audit oleh Akuntan Publik (KAP)
Independen. Penunjukan Akuntan Publik (KAP) tersebut menunjuk pada hasil
rekomendasi Komite Audit dan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dimana salah satunya ditegaskan bahwa penunjukan KAP untuk melakukan audit
Bank paling lama dilakukan selama 3(tiga) tahun berturut-turut. Persyaratan lainnya yang
harus dipenuhi KAP adalah terdaftar di Bank Indonesia sebagai kantor akuntan publik dan
memiliki kriteria yang disyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia. Auditor Independen
melakukan audit sesuai dengan standar profesional akuntan publik untuk memastikan
laporan keuangan Bank disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku. Ruang lingkup pelaksanaan audit dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh
ke aspek kebijakan, operasional, teknologi informasi, verifikasi dan lain sebagainya.
Penunjukkan KAP telah terlebih dahulu telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dalam hal
penunjukan KAP sesuai rekomendasi Komite Audit (Peraturan Bank Indonesia Nomor
8/4/PBI/2006 perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum).
Untuk emeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Independen (KAP), telah ditunjuk oleh
Komisaris adalah Auditor Independen dbsd&a (Doli,Bambang,Sulistiyanto, Dadang & Ali)
dan beralamat di Jl.Raya Kalimalang Blok E-No. 4F Duren Sawit, Jakarta Timur 13440
Indonesia, sebagai Auditor Independen untuk tahun Buku 2014.
Sesuai dengan isi perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan audit disepakati bahwa
tanggung jawab manajemen dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian disusun
dalam hasil audit yang berupa Manajement Letter yang kemudian akan menggambarkan
permasalahan, kelemahan-kelamahan dari pengendalian intern perusahaan Bank, Standar
Akuntansi Keuangan, dan masalah lain yang ditemukan selama pelaksanaan pemeriksaan,
disertai dengan rekomendasi dan saran-saran perbaikan. Cakupan hasil diantaranya telah
sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 yang telah diperbaharui
dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/5/PBI/2005 tentang Transparansi Kondisi
Keuangan Bank.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
115
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Daftar Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Bank Sulteng dalam 3(tiga)
tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tahun Buku Kantor Akuntan Akuntan
2014 Dbsd & a Bambang Sulistiyanto
2013 Supriadi Laupe & rekan Drs.Supriadi Laupe,MSi
2012 Husni Muharam &
Rasidi
Husni Muharam
4. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern.
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
a. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
berikut:
Melakukan persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Bank melalui
forum Komite Pemantau Risiko (KPR) dan telah dilakukan pengesahan oleh
Direksi. Sebagai proses tindak lanjut atas kesesuaian Kebijakan Manajemen
Risiko dengan kompleksitas bisnis bank;
Melakukan review/evaluasi atas Kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi
Manajemen Risiko secara bank wide melalui Forum Komite Pemantau Risiko
(KPR) yang dilakukan secara berkala dan/atau jika ada kegiatan dan aktivitas
yang meningkatkan risiko bank secara signifikan.
b. Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
Telah melakukan penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Bank pada tahun
2013, serta melakukan penyesuaian atas Strategi dan Kerangka Manajemen
Risiko secara komprehensif termasuk limit risiko yang meliputi limit Risiko
Kredit, Risiko Pasar, dan Limit Risiko Operasional dan risiko lainnya dengan
memperhatikan tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko terhadap
kecukupan permodalan. Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Bank
tersebut sebelumnya telah melalui pembahasan bersama dan persetujuan
Dewan Komisaris;
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
116
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Telah melakukan penyusunan dan penetapan alat untuk mengidentifikasi
risiko antara lain berupa Pengembangan Aplikasi Self Assessment, dan lain-
lain. Untuk proses pengkinian atas tools yang digunakan dalam
mengidentifikasi risiko tersebut, Bank melakukan pengkinian parameter serta
review pedoman terkait tools tersebut sehingga penerapan atas alat-alat
untuk mengidentifikasi risiko tersebut dapat diimplementasikan secara
regular;
Telah melakukan penyusunan dan penetapan mekanisme persetujuan
transaksi antara lain berupa kewenangan transaksi dalam aktivitas treasuri
dan investasi dan kewenangan memutus dalam pemberian kredit yang
disesuaikan dengan jenjang jabatan ;
Telah melakukan evaluasi dan/atau mengkinikan kebijakan, strategi, dan
kerangka Manajemen Risiko secara berkala untuk mengakomodir
perkembangan kompleksitas bisnis Bank dan kepatuhan terhadap regulasi.
Evaluasi yang telah dilakukan pada tahun 2014, yaitu evaluasi terhadap
kepatuhan regulasi atas metodologi Internal Capital Adequacy Assessment
Process (ICAAP) yaitu metodologi perhitungan kecukupan modal dan add-on
capital terhadap 7 (tujuh) jenis risiko yang telah ditetapkan dalam penentuan
permodalan minimum sesuai dengan tingkat profil risiko bank dan evaluasi
atas tools yang dikembangkan oleh SKMR yang mendukung proses
penerapan
manajemen risiko secara bank wide ;
Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab
yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan
manajemen risiko. Hal tersebut dapat tercermin dari telah ditetapkannya
fungsi manajemen risiko yang bersifat independen dan melekat pada unit
bisnis. Adapun pelaksanaan fungsi manajemen risiko secara independen
dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko sebagai Satuan Kerja Manajemen
Risiko (SKMR) ;
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
117
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Memastikan penerapan budaya risiko secara berkesinambungan pada semua
level agar tercipta risk awareness pada masing-masing risk taking unit. Bank
secara rutin melakukan sosialisasi manajemen risiko kepada risk taking unit
melalui media pelatihan manajemen risiko dan sosialisasi manajemen risiko
secara langsung oleh SKMR. Pengembangan budaya risiko dapat membawa
pada pengambilan keputusan yang senantiasa mempertimbangkan potensi
risiko saat ini maupun di masa yang akan datang. Atas dasar hal tersebut,
setiap keputusan akan diambil dengan hati-hati dan penuh pertimbangan
(informed decfision making). Perilaku hati-hati dan penuh pertimbangan atas
informasi yang ada inilah yang menjadi tujuan terciptanya budaya sadar
risiko/risk awareness;
Memastikan kecukupan dukungan keuangan dan infrastruktur untuk
mengelola dan mengendalikan risiko yang tercermin dari tingginya tingkat
permodalan Bank untuk menyerap kejadian risiko. Tingkat permodalan Bank
secara historis selalu memadai dengan tingkat rasio permodalan minimum
berada pada level 16% (enam belas persen). Dengan adanya penerapan Basel
II Pilar 2 supervisory review yang tercermin dari penerapan ICAAP (Internal
Capital Adequacy Assessment Process) pada perbankan di Indonesia, Bank
diharuskan memiliki kecukupan rasio permodalan minimum di level 9-10%
dan atas assessment tersebut dapat diketahui bahwa Bank masih memiliki
capital buffer (±6%) yang sangat memadai ketika terjadinya risk event di
kemudian hari;
Telah melakukan assessment terkait tingkat maturitas penerapan
manajemen risiko bank termasuk kebijakan, strategi, dan kerangka
Manajemen Risiko menggunakan jasa konsultan Manajemen Risiko.
Selanjutnya hasil assessment akan dijadikan roadmap bagi bank untuk
mengembangkan penerapan manajemen risiko secara bankwide menuju
Enterprise Risk Management (ERM). Adapun pengembangan penerapan
manajemen risiko bank selanjutnya akan difokuskan pada penyusunan
framework penetapan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi
risiko (risk tolerance) secara bertahap pada tahun 2014.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
118
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
c. Kegiatan ALCO (Asset Liability Committee) antara lain membahas mengenai:
Membahas mengenai Tingkat suku bunga;
Merumuskan dan memutuskan pricing strategy;
Mereview secara periodik mengenai posisi likuiditas bank;
Mereview secara periodik mengenai posisi kualitas portofolio kredit;
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Selain didukung oleh kecukupan dukungan keuangan dalam mengelola dan
mengendalikan risiko, Bank telah menyusun kebijakan, prosedur, dan penetapan
limit sebagai proses pengelolaan manajemen risiko yang didukung dengan
kecukupan infrastruktur dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian risiko Bank. kebijakan, prosedur dan penetapan limit dimaksud
meliputi :
Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Bank yang mengakomodir penerapan
Manajemen Risiko secara bank wide maupun perjenis risiko, Pedoman Profil
Risiko, dan Pedoman Pengukuran ICAAP;
Pedoman Manajemen Risiko untuk setiap jenis risiko antara lain Pedoman
Pengukuran Risiko Pasar dan Likuiditas,
Menetapkan alat/metode untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko pasar
yang meliputi risiko nilai tukar dan risiko suku bunga.
Menetapkan alat/metode untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko likuiditas
antara lain Maturity Profile ;
Pengukuran dan pengawasan risiko pasar dan risiko likuiditas melalui penetapan
early warning indicator dan analisis skenario kondisi likuiditas (stress testing)
serta Laporan Market and Liquidity Risk Measurement, Mitigate, and Control;
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko.
a. Dalam rangka melakukan proses identifikasi, pengukuran, dan pemantauan risiko,
Divisi Manajemen Risiko melakukan beberapa hal sebagai berikut :
Bank melakukan identifikasi risiko terhadap produk dan kegiatan usaha bank
termasuk untuk produk dan aktivitas baru beserta pengembangannya ;
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
119
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dilakukannya pelaporan Profil Risiko Bank secara konsolidasi kepada Bank
Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Penilaian profil risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yang melekat
pada kegiatan usaha bank untuk dilaporkan kepada Bank Indonesia/OJK setiap
periode 3 (tiga) bulanan.
Melakukan review terhadap kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko secara
berkala minimal 1 (satu) tahun sekali atau lebih sesuai dengan kebutuhan.
Berkoordinasi dengan Satuan Pengendalian Internal lainnya dalam rangka
proses kaji ulang dan validasi atas pengembangan proses Manajemen Risiko
yang dilakukan ;
Melakukan pengkajian atas permohonan review termasuk kewenangan
memutus transaksi bagi setiap level manajerial yang terkait. Pengkajian yang
dikeluarkan bersifat rekomendasi dalam rangka menjaga independensi Divisi
Manajemen Risiko terhadap proses bisnis ;
4. Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh.
Sistem pengendalian intern telah berjalan secara sinergis yang tercermin dari
koordinasi dua arah antara Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dengan Satuan
Kerja Audit Internal (SKAI) serta Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) berupa adanya review
dan/atau validasi atas penerapan Manajemen Risiko di Bank oleh Satuan Kerja Audit
Internal (SKAI) yang kemudian hasil review dan/atau validasi tersebut menjadi bahan
evaluasi dan pengembangan penerapan Manajemen Risiko secara
berkesinambungan.
Selanjutnya Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) juga telah melakukan implementasi
Risk Based Audit secara continue dalam rangka memitigasi risiko secara ex-ante dan
ex-post. Adapun Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) berperan aktif dalam memastikan
bahwa aktivitas operasional bank telah sesuai dengan ketentuan internal maupun
ketentuan eksternal yang berlaku.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
120
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
III. RENCANA STRATEGIS BANK
Pada Tahun 2014 Bank Sulteng menetapkan rencana strategis Bank sebagai berikut :
a. Corporate plan merupakan suatu rencana strategis ke depan, yang bertujuan
memberikan arah strategis yang harus diambil suatu organisasi. Bank Sulteng
menentukan arahan strategis sampai dengan tahun 2017 yang akan dicapai, dimulai
dengan analisis lingkungan eksternal dan internal (SWOT Analysis).
b. Sebagai tahapan lanjutan dari pencapaian “next level”, Bank Sulteng diarahkan untuk
menjadi bank daerah yang tumbuh berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas
tinggi dan unggul dalam bidang pelayanan. Dengan demikian, Bank Sulteng dapat
tumbuh menjadi bank yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih baik.
Oleh karena itu, prioritas rencana bisnis tahun 2014 selain meningkatkan kredit,
terutama kredit konsumtif dan kredit mikro, juga ditekankan kepada peningkatan
kompetensi SDM dan teknologi informasi yang terintegrasi.
c. Kebijakan Umum Direksi Tahunan (KUDT) Tahun 2014 ini merupakan dasar serta
pedoman dalam menyusun Rencana Bisnis bank tahun 2014 dan merupakan landasan
pelaksanaan tugas seluruh jajaran organisasi baik di Kantor Pusat, Kantor Cabang,
Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan unit-unit pelayanan kas.
Berikut ini 4(empat) prioritas tersebut dimaksud sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia :
a. Perseroan memandang kebutuhan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan berintegritas merupakan salah satu syarat utama pertumbuhan
usaha Bank Sulteng. Karena itulah, pengembangan kompetensinya merupakan
suatu keharusan.
b. Melanjutkan strategi tahun sebelumnya, hal itu dilakukan melalui beberapa
upaya, di antaranya :
Peningkatan peran dan fungsi Assesment Center yang terintegrasi dengan
training program academy.
Pengembangan program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
perkembangan bisnis bank.
Pengembangan sistem informasi SDM yang komprehensif dan terintegrasi
sehingga dapat memberikan peta kondisi pegawai yang ada saat ini dan
arah pengembangan pegawai yang harus dilakukan.
2. Teknologi Informasi
Pengembangan teknologi informasi yang terintegrasi dilakukan untuk mendukung
tujuan bisnis bank. Sehingga, Perseroan dapat menjadi bank yang besar dan miliki
layanan unggul. Untuk itu, pengembangan teknologi informasi diarahkan untuk
menyediakan layanan perbankan yang aman, cepat, mudah, serta customer
oriented, melalui hal-hal sebagai berikut :
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
121
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
a. Pengembangan core banking system yang andal;
b. Meningkatan infrastruktur yang memadai dalam rangka perluasan layanan
electronic banking;
c. Pengembangan features layanan perbankan yang lebih beragam dan multi
channel;
d. Menerapkan GCG dalam proses pengadaan dan pengembangan teknologi
informasi;
e. Meningkatkan kompetensi pegawai dalam pengembangan dan operasional
teknologi informasi secara mandiri dan berkelanjutan.
3. Kualitas Layanan
Pengembangan budaya layanan pada tahun 2014 diarahkan agar tercipta services
culture melalui :
a. Implementasi “Pengembangan Budaya Layanan” di seluruh unit layanan Bank
Sulteng.
d. Implementasi standarisasi aspek fisik (Premises) di seluruh unit layanan Bank
Sulteng.
e. Evaluasi implementasi “Pengembangan Budaya Layanan” di seluruh unit
layanan Bank Sulteng.
4. Membangun Inkorporasi
Percepatan pencapaian visi Bank Sulteng dapat ditempuh dengan cara organik dan
anorganik. Secara anorganik, pertumbuhan Bank Sulteng ditempuh melalui
penyertaan modal untuk meningkatkan aset dan pendapatan bank. Pada tahun
2014, penyertaan modal akan dilakukan pada Perusahaan Pihak Ketiga, dan Pemda
Propinsi Kabupaten/Kota sebagaimana yang telah disepakati oleh Para Pemegang
Saham.
5. Kebijakan dan Strategi Manajemen .
Kebijakan dan strategi manajemen yang akan dilaksanakan pada tahun 2014
sebagai berikut :
a) Peningkatan komposisi dana pihak ketiga yang dilakukan melalui upaya:
1) Pertumbuhan DPK yang optimal.
Intensifikasi pertumbuhan tabungan melalui optimalisasi penetrasi
pasar, antara lain melalui direct sales agency, yaitu bekerjasama dengan
vendor untuk memasarkan produk tabungan Bank Sulteng.
Optimalisasi institusional banking untuk pengerahan dana dari BUMN,
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
122
BUMD maupun institusi lainnya.
Menerapakan one stop service solution yang sesuai dengan kebutuhan
nasabah korporasi secara menyeluruh.
Pengembangan infrastruktur dan sistem Cash Management untuk
institusi bisnis dan institusi pemerintah.
Penambahan jaringan kantor dan ATM pada lokasi – lokasi yang
strategis.
2) Peningkatan kulitas layanan
Peningkatan kualiatas layanan di cabang-cabang dan ATM secara intensif
melalui implementasi budaya layanan.
Peningkatan kualitas layanan electronic banking melalui dukungan
teknologi informasi yang memadai untuk memberikan pelayanan unggul
dalan rangka meningkatkan corporate image dan fee based income.
b) Peningkatan penyaluran kredit dilakukan dengan upaya :
1) Akselerasi fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi.
Peningkatan pemberian kredit baik sektor produktif maupun konsumtif
dengan mengoptimalkan penggunaan Dana dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian;
Di verifikasi produk perkreditan yang memiliki value preposition dan
daya saing.
2) Pertumbuhan kredit yang optimal dalam rangka meningkatkan pangsa pasar
kredit.
Peningkatan pemasaran kredit melalui tenaga pemasar kredit.
Mempertahankan serta terus melakukan ekspansi kredit konsumsi
terutama KMG, serta peningkatan, portofolio KPR melalui
pengembangan fitur produk dan kerjasama dengan pihak ketiga;
Perluasan jaringan serta optimalisasi fungsi kantor-kantor kas Bank
Sulteng;
Memanfaatkan akses likuiditas treasury untuk disalurkan ke dalam kredit
skala besar;
Mempertahankan kualitas kredit;
Pengelolaan non-performing laon melalui pemantauan kolektibikliatas
pada setiap unit bisnis pengelola kredit;
Mengendalikan kualitas kajian terhadap risiko kredit sebagai upaya
untuk mengendalikan risiko kredit.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
123
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
c) Optimalisasi fee based income untuk mendukung pencapaian target laba bank.
1) Optimalisasi pengelolaan instrument treasury
2) Pengembangan Jasa transaksi perbankan, penambahan jumlah jaringan, serta
ATM.
3) Optimalisasi fungsi ATM bagi nasabah melalui penambahan fitur layanan
ATM;
4) Peningkatan penjualan produk wealth management.
d) Pengembangan manajemen untuk mendukung bisnis bank yang tumbuh
berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi.
1) Perencanaan dan Change Management
Menetapkan arah dan strategi Perseroan, baik jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang untuk mendukung peningkatan
pertumbuhan bisnis Bank Sulteng;
Meningkatkan kuantitas dan kualitas riset untuk pengembangan bisnis
(termasuk analisis internal dan eksternal);
Menyempurnakan struktur organisasi bank yang efektif dan efisien
dalam menunjang sasaran dan tujuan bisnis Perseroan;
Memastikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proyek/program kerja;
Peningkatan kualitas performa strategi Bank Sulteng dengan cara me-
review key performance indicator yang telah ditetapkan, serta
mengimplementasikan Balanced Scorecard KPI individu.
2) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kebijakan dan pelaksanaan rekrutmen, career path, serta job grading;
Penerapan sistem reward dan punishment;
Pengembangan system informasi terintegrasi melalui HRIS (Human
Resources Information System);
Pengembangan Assessment Center;
Program pendidikan dan pelatihan yang mendukung bisnis Bank secara
teratur dan berkesinambungan dalam Training Program Academy;
Meningkatkan kompetensi pegawai, baik di posisi manajerial maupun
supporting melalui Training Program Academy;
Menetapkan silabus program, silabus dan anggaran pendidikan dan
pelatihan melalui Soft Skill Program Academy.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
124
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3) Peningkatan Layanan dan Operasional
Meningkatkan dan mengembangkan kualitas layanan menjadi lebih baik,
sehingga tercipta service culture yang dapat bersaing dengan standar
layanan bank yang baik;
Optimalisasi pengelolaan likuiditas;
4) Penerapan Manajemen Risiko dan Pelaksanaan Kepatuhan Bank
Mengembangkan budaya sadar risiko (risk culture);
Membangun Risk Management System yang memenuhi ketentuan
standar Basel II dan basel III;
Mengelola potensi risiko secara komprehensif;
Mengembangkan profil risiko Bank Sulteng secara terintegrasi untuk
mempermudah kontrol;
Memonitor dan evaluasi program anti pencucian uang dan pencegahan
pendanaan terorisme;
Melaksanakan zero fraud program.
5) Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
Meningkatkan audit internal sebagai Strategic Business Partner dan
memastikan optimalnya penerapan SPFAIB;
Memberikan assurance atas terciptanya ketaatan perusahaan terhadap
ketentuan internal dan kepatuhan bank terhadap ketentuan eksternal.
6) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Standarisasi penyusunan laporan keuangan yang dapat memenuhi unsur
keakuratan dan tepat waktu;
Pengembangan dan peningkatan pengelolaan data cost center secara
tepat waktu dan akurat;
Meningkatkan penyempurnaan dan penyesuaian sistem akuntansi,
ketentuan, dan sistem prosedur internal sesuai perubahan business
requirement definition;
Sentralisasi dan otomasi pelaporan pajak.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
125
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
IV. RENCANA BISNIS TAHUN 2014
Tahun 2014 Perkembangan perbankan cukup baik, yang terlihat dari beberapa indikator
seperti pertumbuhan kredit sebesar 14,11 % (yoy) sehingga menjadi sebesar Rp.19,048
trilliun, pada tahun 2013 yang lalu sebesar Rp.16,693 trilliun, Pertumbuhan dana
masyarakat sebesar 14,16 % sehingga menjadi sebesar Rp.12,938 trilliun, pada tahun 2013
yang lalu sebesar Rp.11.330 trilliun, Perkembangan keuangan pemerintah daerah
mencatatkan realisasi pendapatan daerah sebesar Rp.2.245,61 milyar atau mencapai 99,22 %
dari target anggaran tahun 2014 sebesar Rp.2.263,21 milyar, sementara itu total realisasi
belanja daerah mencapai Rp.2.439,35 milyar atau sebesar 95,77 %. Dengan demikian ratio
jumlah kredit perbankan dengan dana masyarakat yang terhimpun di Sulteng (LDR – loan to
deposit ratio ) sebesar 147,23% jauh melampaui batas maksimum yakni sebesar 100 %
sehingga mencerminkan perbankan di Sulteng menyalurkan kreditnya (sebagian) sumber
dananya berasal dari luar Sulteng.
Adapun Kinerja bank-bank yang beroperasi di Sulteng dapat dilihat sbb :
Grafik/table 5 indicator kinerja Bank di Sulteng Des’2012 s/d Des’2014…………Sumber BI
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
126
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kondisi Bank Sulteng
Pencapaian DPK pada tahun 2014 sebesar Rp.1.693 juta meningkat 85,93% dari tahun
2013 sebesar Rp.910 juta , jauh melampaui pertumbuhan rata-rata nasional yakni sebesar
10,2 %.
Ratio jumlah DPK Bank Sulteng terhadap jumlah DPK seluruh Bank di Sulteng (market
share) tahun 2014 sebesar 13,11 %, mengalami peningkatan dibanding pada tahun lalu
2013 sebesar 8,03 %.
Demikian juga dengan penyaluran kredit pada tahun 2014 sebesar Rp.2,038 trilliun,
meningkat 87,14 % dari tahun 2013 yang lalu sebesar Rp.1,169 trilliun, jauh melampaui
pertumbuhan rata-rata nasional yakni 13,2 %.
Ratio jumlah kredit Bank Sulteng terhadap total kredit perbankan di Sulteng (market
share) tahun 2014 sebesar 10,811 % mengalami peningkatan jika dibanding tahun lalu
2013 sebesar 6,95 %.
Ratio jumlah kredit Bank Sulteng terhadap jumlah DPK Bank Sulteng (LDR) sebesar
Rp.120,44 %, masih lebih baik dari LDR rata-rata perbankan yang beroperasi di Sulteng
yakni 147,24 %, dan sedikit membaik dari tahun 2013 yang lalu sebesar 128,43%, namun
tetap berada diatas ambang batas ideal 92 %, hal ini terjadi karena menjelang tutup buku
akhir tahun dana-dana milik Pemda ditarik dan di clean-up +/- Rp.700 milyar untuk
penyelesaian tahun anggaran sebagaimana tahun-tahun yang lalu.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
127
Prospek Perusahaan
Prospek Tahun 2015
Perkembangan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan positif di tahun mendatang
mendorong pertumbuhan ekonomi dan usaha-usaha salah satunya disektor perbankan.
Diperkirakan, perekonomian akan ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi yang cukup
tinggi, sehingga peranan bank sebagai intermediasi akan semakin maksimal.
Dalam merespon prospek di tahun 2014 yang positif, Bank Sulteng lebih melakukan
beberapa rencana bisnis yang akan di implementasikan pada 3 (tiga) tahun mendatang,
Rencana tersebut meliputi usaha untuk meningkatkan kapasitas bank dalam menghimpun
dan menyalurkan dana yang diperoleh dari masyarakat.
Beberapa Rencana Bisnis tahun 2014-2016 yang meliputi penerbitan produk baru yang
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat seperti produk Tabungan Tawa, Fitur-fitur
ATM Bank Sulteng dan penambahan layanan KPE bagi Pegawai Negeri Sipil yang ada di
Provinsi Sulawesi Tengah serta Drive Thru Atm, selain itu dalam rangka meningkatkan
aksesibilitas masyarakat terhadap produk bank, Bank Sulteng meningkatkan status kantor
cabang dan memperluas jaringan/membuka kantor baru di daerah potensi di beberapa
wilayah kecamatan di Sulawesi Tengah.
HHAARRMMOONNIIZZEE SSIINNEERRGGYY
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
128
Prospek Perusahaan
Rencana Bisnis 3 (tiga) Tahun Mendatang
Dengan membaiknya sektor perbankan dan meningkatnya kesehatan bank-bank membuat
kepercayaan masyarakat terhadap perbankan semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan
membaiknya indikator-indikator perbankan, termasuk di antaranya adalah meningkatnya
fungsi intermediasi bank yang ditujukkan oleh peningkatan potensi realisasi penyaluran
kredit.
Bank mempunyai beberapa rencana bisnis yang akan di implementasikan pada 3 (tiga)
tahun mendatang. Rencana tersebut meliputi pengembangan produk tabungan, perluasan
penyaluran kredit konsumsi (KPR dan KPM) dan perluasan jaringan kantor pelayanan kepada
masyarakat, Mobile Banking, serta bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam rangka
pelayanan Cash Management System (CMS) bersama-sama dengan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK-RI).
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
129
Catatan :
Namun demikian, Ryan masih melihat adanya peluang dari kondisi di atas. Pertama mengenai
Multi License Policy. Regulasi ini diterbitkan sejak bulan Maret 2013 yang menuntut perbankan
Indonesia agar menaikkan modal intinya. “Sebab secara garis besar, beleid tersebut mengatur
pembatasan kegiatan usaha bank berdasarkan modal inti yang dimiliki. Implikasi aturan ini adalah
banyaknya bank yang akan melakukan aksi korporasi strategis berupa merger, akuisisi,
penambahan modal dari pemilik atau strategic partner,” tambahnya.
Peluang kedua datang dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku mulai tahun
2015. Sedangkan khusus untuk perbankan, kebijakan ini baru berlaku mulai tahun 2020.
Dikatakan Ryan, dengan berlakunya MEA, akan memungkinkan arus pertukaran orang, modal,
barang, dan jasa antarnegara ASEAN. Namun sebelum MEA untuk sektor perbankan berlaku,
diperkirakan antara tahun 2015 hingga tahun 2018, akan terjadi transformasi pelaku industri
perbankan dari negara-negara ASEAN yang akan masuk ke perbankan kita.
Keberadaan bank-bank regional ASEAN yang melakukan penetrasi ke ceruk pasar nasional pun
memunculkan dampak positif dan negatifnya. Kemudahan bank-bank tersebut membuka kantor
cabang di Indonesia terkadang tidak dibarengi dengan kemudahan bank-bank nasional membuka
kantor cabang di negara mereka. Sisi positifnya adalah masyarakat Indonesia yang bankable
makin bertambah banyak. Hal ini disebabkan karena tersedianya banyak pilihan yang
menawarkan program dan promosi di masing-masing bank. “Bank-bank asing akan memacu
bank-bank nasional untuk meningkatkan kapabilitasnya terutama di bidang layanan, seperti
digital brand, sistem IT yang mumpuni, serta pelayanan yang jauh lebih baik,”.
LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2014
130
Halaman ini kosong