18
BENTUK – BENTUK BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL INTERAKSI SOSIAL

Bentuk bentuk interaksi sosial

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bentuk bentuk interaksi sosial

BENTUK – BENTUK BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIALINTERAKSI SOSIAL

Page 2: Bentuk bentuk interaksi sosial

Dalam kehidupan manusia atau individu selalu terjadi hubungan timbal Dalam kehidupan manusia atau individu selalu terjadi hubungan timbal balik. Dalam bermasyarakat senatiasa menjadi interaksi menurut suatu balik. Dalam bermasyarakat senatiasa menjadi interaksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu. Beberapa jenis proses sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu. Beberapa jenis proses sosial dalam kehidupan bermasyarakat merupakan identifikasi dari sosial dalam kehidupan bermasyarakat merupakan identifikasi dari interaksi yang bersifat kotinu.interaksi yang bersifat kotinu.

Beberapa tokoh di dunia mempunyai pendapat yang berbeda – beda Beberapa tokoh di dunia mempunyai pendapat yang berbeda – beda mengenai interaksi sosial. Beberapa tokoh tersebut adalah Kimbal mengenai interaksi sosial. Beberapa tokoh tersebut adalah Kimbal Young, Gillin, Tamotsu Shibutani, dan Soekanto.Young, Gillin, Tamotsu Shibutani, dan Soekanto.

Kimbal Young (1948) membedakan interaksi sosial sebagai berikut: Kimbal Young (1948) membedakan interaksi sosial sebagai berikut:

1.1. Oposisi, mencakup persingan dan pertentangan.Oposisi, mencakup persingan dan pertentangan.

2.2. Kerja sama, menghasilkan akomodasi Kerja sama, menghasilkan akomodasi

3.3. Diferensi, menyebabkan adanya perbedaan kerja antara orang – orang Diferensi, menyebabkan adanya perbedaan kerja antara orang – orang atau kelompok dalam masyarakatatau kelompok dalam masyarakat

Page 3: Bentuk bentuk interaksi sosial

Sementara Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua Sementara Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:macam:

1.1. Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan akulturasiProses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan akulturasi2.2. Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau

pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik. Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani megutarakan pendapatnya tentang Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani megutarakan pendapatnya tentang

interaksi sosial. Ia lebih mengedepankan hal – hal berikut:interaksi sosial. Ia lebih mengedepankan hal – hal berikut:1.1. AkomodasiAkomodasi2.2. EkspresiEkspresi3.3. Interaksi StrategisInteraksi Strategis4.4. Pengembangan Perilaku ManusiaPengembangan Perilaku Manusia Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan

menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif dan menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif dan proses diasosiatif.proses diasosiatif.

Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif dan menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif dan proses diasosiatif.proses diasosiatif.

Page 4: Bentuk bentuk interaksi sosial

PROSES – PROSES ASSOSIATIFPROSES – PROSES ASSOSIATIF

Proses asosiatif adalah prose yang merupakan penggabungan antara dua Proses asosiatif adalah prose yang merupakan penggabungan antara dua objek atau tanggapan indriawi. Proses penggabungan dapat diuraikan objek atau tanggapan indriawi. Proses penggabungan dapat diuraikan menjadi dua bentuk yakni:menjadi dua bentuk yakni:

1.1. Kerja sama (cooperation), Kerja sama (cooperation),

2.2. Akomodasi (acomodation), Akomodasi (acomodation),

3.3. Asimilasi (assimilation),Asimilasi (assimilation),

4.4. Akulturasi (acculturation).Akulturasi (acculturation).

Page 5: Bentuk bentuk interaksi sosial

1.1. KERJA SAMA (COOPERATION)KERJA SAMA (COOPERATION)

Penegertian dari kerja sama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja Penegertian dari kerja sama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja bersama – sama dengan orang lain atau secara kelompok dalam rangka bersama – sama dengan orang lain atau secara kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan yang ditentukan sehingga menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai daya guna yang sebesar – besarnya.mencapai daya guna yang sebesar – besarnya.

Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan terhadap Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan terhadap kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain. Proses sosial terbentuknya kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain. Proses sosial terbentuknya kerja sama secara tidak sengaja akan menimbulkan konflik sosial yang kerja sama secara tidak sengaja akan menimbulkan konflik sosial yang bersifatpositif maupun negatif.bersifatpositif maupun negatif.

Munculnya konflik yang bersifat negatif dalam masyarakat dapat membuat Munculnya konflik yang bersifat negatif dalam masyarakat dapat membuat solidaritas sosial dalam kelompok itu menjadi rusak karena terjadi solidaritas sosial dalam kelompok itu menjadi rusak karena terjadi perpecahan. Maka dari itu, konflik yang bersifat negatif segera harus perpecahan. Maka dari itu, konflik yang bersifat negatif segera harus segera diatasi meskipun sifatnya sementara.segera diatasi meskipun sifatnya sementara.

Page 6: Bentuk bentuk interaksi sosial

Kerja sama yang dilakukan warga untuk membersihkan masjid setelah dilanda banjir.Kerja sama yang dilakukan warga untuk membersihkan masjid setelah dilanda banjir.

Page 7: Bentuk bentuk interaksi sosial

Selain terdapat konflik yang bersifat negatif, juga terdapat konflik yang Selain terdapat konflik yang bersifat negatif, juga terdapat konflik yang bersifat positif. Konflik yang bersifat positif sangat bertolak belakang bersifat positif. Konflik yang bersifat positif sangat bertolak belakang dengan konflik yang bersifat negatif. Konflik yang bersifat positif dapat dengan konflik yang bersifat negatif. Konflik yang bersifat positif dapat membuat solidaritas sosial menjadi lebih tinggi apabila mengalami konflik membuat solidaritas sosial menjadi lebih tinggi apabila mengalami konflik dengan kelompok luar.dengan kelompok luar.

Agar kehidupan manusia dapat terasa lebih ringan dalam permasalahan Agar kehidupan manusia dapat terasa lebih ringan dalam permasalahan atau pekerjaan maka diperlukan suatu kerja sama. Contoh – contoh dari atau pekerjaan maka diperlukan suatu kerja sama. Contoh – contoh dari kerja sama yang bersifat positif antara lain kerukunan, tawar – menawar, kerja sama yang bersifat positif antara lain kerukunan, tawar – menawar, kooptasi, koalisi, joint – venture. kooptasi, koalisi, joint – venture.

Page 8: Bentuk bentuk interaksi sosial

2. AKOMODASI (ACCOMODATION)2. AKOMODASI (ACCOMODATION)

Akomodasi mempunyai beberaapa pengertian yaitu:Akomodasi mempunyai beberaapa pengertian yaitu:

1.1. Persediaan atau penyediaan tempat kediaman dan fasilitas yang Persediaan atau penyediaan tempat kediaman dan fasilitas yang dibutuhkan oleh seseorang atau kelompok untuk memenuhi dibutuhkan oleh seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhankebutuhan

2.2. Penyesuaian diri dengan alamPenyesuaian diri dengan alam

3.3. Penyelesaian perselisihanPenyelesaian perselisihan Akomodasi dapat digunakan untuk dua kebutuhan, pertama Akomodasi dapat digunakan untuk dua kebutuhan, pertama

akomodasi sebagai suatu keadaan, dan yang kedua akomodasi akomodasi sebagai suatu keadaan, dan yang kedua akomodasi sebagai suatu proses.sebagai suatu proses.

Akomodasi sebagai proses adalah usaha – usaha manusia untuk Akomodasi sebagai proses adalah usaha – usaha manusia untuk meredakan pertentangan dalam mencapai kestabilan. Sedangakn meredakan pertentangan dalam mencapai kestabilan. Sedangakn akomodasi sebagai keadaan adalah kenyataan adanya keseimbangan akomodasi sebagai keadaan adalah kenyataan adanya keseimbangan kehidupan bermasyarakat.kehidupan bermasyarakat.

Page 9: Bentuk bentuk interaksi sosial

Manfaat dari akomodasi dapat digunakan untuk beberapa hal yaitu:Manfaat dari akomodasi dapat digunakan untuk beberapa hal yaitu:1.1. Meredakan pertentangan orang perorangan atu kelompok akibat Meredakan pertentangan orang perorangan atu kelompok akibat

perbedaan pendapat atau kesalah pahamanperbedaan pendapat atau kesalah pahaman2.2. Mencegah meledaknya pertentangan atau ungkapan emosional untuk Mencegah meledaknya pertentangan atau ungkapan emosional untuk

sementara waktusementara waktu3.3. Menentukan pilihan adanya kerja sama antar kelompok sosial sebagai Menentukan pilihan adanya kerja sama antar kelompok sosial sebagai

akibat faktor – faktor sosial ekonomi psikologis dan kebudayaan atau akibat faktor – faktor sosial ekonomi psikologis dan kebudayaan atau faktor terisolasinya kehidupan oleh kondisi alam.faktor terisolasinya kehidupan oleh kondisi alam.

4.4. Mengupayakan penggabungan antara kelompok – kelompok yang Mengupayakan penggabungan antara kelompok – kelompok yang terpisah atau terpisah.terpisah atau terpisah.

• Akomodasi sebagai proses sosial memiliki beberapa bentuk antara lain Akomodasi sebagai proses sosial memiliki beberapa bentuk antara lain paksaan (coercion), kompromi (compromise), arbitrsi (arbitration), paksaan (coercion), kompromi (compromise), arbitrsi (arbitration), mediasi (mediation), konsiliasi (conciliation), toleransi (tolerance), mediasi (mediation), konsiliasi (conciliation), toleransi (tolerance), saling tidak bereaksi (stalemate), dan penyelesaian pengadilan saling tidak bereaksi (stalemate), dan penyelesaian pengadilan (adjudication)(adjudication)

• Selain mempunyai manfaat, akomodasi juga mempunyai hasil. Hasil Selain mempunyai manfaat, akomodasi juga mempunyai hasil. Hasil dari akomodasi adalah kebersamaan, penekanan oposisi, koordinasi dari akomodasi adalah kebersamaan, penekanan oposisi, koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda, perubahan lembaga – lembaga berbagai kepribadian yang berbeda, perubahan lembaga – lembaga permasyarakatan, perubahan – perubahan dalam kependudukan, dan permasyarakatan, perubahan – perubahan dalam kependudukan, dan pembukaan jalan ke arah asimilasi.pembukaan jalan ke arah asimilasi.

Page 10: Bentuk bentuk interaksi sosial

Usaha yang dilakukan pihak ketiga (berperan sebagai media penyelesai masalah) Usaha yang dilakukan pihak ketiga (berperan sebagai media penyelesai masalah) untuk menghentikan tindakan Belanda yang selalu menindas Indonesia. Gambar untuk menghentikan tindakan Belanda yang selalu menindas Indonesia. Gambar di atas adalah saat berlangsungnya Perjanjian Renville di atas adalah saat berlangsungnya Perjanjian Renville

Page 11: Bentuk bentuk interaksi sosial

Sebuah pertemuan yang diadakan oleh PBB di Bali merupakan kompromi Sebuah pertemuan yang diadakan oleh PBB di Bali merupakan kompromi dari negara maju dan negara berkemmbang. Pertemuan ini mempunyai satu dari negara maju dan negara berkemmbang. Pertemuan ini mempunyai satu tujuan yaitu……tujuan yaitu……

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ketika membuka COP – 13 di Bali

Lambang dari COP – 13.

Page 12: Bentuk bentuk interaksi sosial

Musyawarah merupakan salah satu bentuk dari akomodasi Musyawarah merupakan salah satu bentuk dari akomodasi sosial. Gambar di atas adalah suasana ketika berlangsungnya sosial. Gambar di atas adalah suasana ketika berlangsungnya sidang MPRsidang MPR

Page 13: Bentuk bentuk interaksi sosial

3. ASIMILASI (ASSILIMATION)3. ASIMILASI (ASSILIMATION) Asimilasi adalah suatu penyesuaian atau penyelarasan proses sosial Asimilasi adalah suatu penyesuaian atau penyelarasan proses sosial

dalm taraf lanjutan yang ditandai dengan adanya usaha – usaha yang dalm taraf lanjutan yang ditandai dengan adanya usaha – usaha yang dilakukan untuk mengurangi perbedaaan yang terdapat pada orang dilakukan untuk mengurangi perbedaaan yang terdapat pada orang perorangan atau kelompok. Beberapa bentuk interaksi soial yang perorangan atau kelompok. Beberapa bentuk interaksi soial yang memberikan arah ke satu proses asimilasi antara lain sebagai berikut:memberikan arah ke satu proses asimilasi antara lain sebagai berikut:

1.1. Interaksi sosial yang bersifat pendekatan terhadap pihak lain dan berlaku Interaksi sosial yang bersifat pendekatan terhadap pihak lain dan berlaku sama bagi pihak lain jugasama bagi pihak lain juga

2.2. Interaksi sosial yang tidak mengalami halangan atau pembatasanInteraksi sosial yang tidak mengalami halangan atau pembatasan

3.3. Proses asimilasi dipercepat apabila interaksi sosial bersifat langsung dan Proses asimilasi dipercepat apabila interaksi sosial bersifat langsung dan primerprimer

4.4. Frekuensi interaksi sosial yang tinggi dan adanya keseimbangan antara Frekuensi interaksi sosial yang tinggi dan adanya keseimbangan antara pola – pola asimilasi tersebutpola – pola asimilasi tersebut

Page 14: Bentuk bentuk interaksi sosial

Cepat atau lambatnya perwujudaan asimilasi pada perorangan atau Cepat atau lambatnya perwujudaan asimilasi pada perorangan atau kelompok dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorang dan faktor kelompok dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorang dan faktor penghambat.penghambat.

Faktor pendorond terjadinya asimilasi antara lain:Faktor pendorond terjadinya asimilasi antara lain:

1.1. Tingkat toleransi seseorang atau kelompok terhadap kelompok lainTingkat toleransi seseorang atau kelompok terhadap kelompok lain

2.2. Kesempatan berimbangnya ekonomi antar individu atau kelompokKesempatan berimbangnya ekonomi antar individu atau kelompok

3.3. Sikap menghargai kehadiran orang asing beserta kebudayaannyaSikap menghargai kehadiran orang asing beserta kebudayaannya

4.4. Sikap terbuka yang dimiliki oleh golongan berkuasa dalam masyarakatSikap terbuka yang dimiliki oleh golongan berkuasa dalam masyarakat

5.5. Memiliki persamaan historis dan perkembangan unsur – unsur Memiliki persamaan historis dan perkembangan unsur – unsur kebudayaankebudayaan

6.6. Perkawinan campuarn antar kelompok yang berbedaPerkawinan campuarn antar kelompok yang berbeda

7.7. Kedatangan musuh dari luar yang dipandang mengganggu kelangsungan Kedatangan musuh dari luar yang dipandang mengganggu kelangsungan hidup bersamahidup bersama

Page 15: Bentuk bentuk interaksi sosial

Faktor – faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:Faktor – faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:

1.1. Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan masyarakatTerisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan masyarakat

2.2. Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok sosialKurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok sosial

3.3. Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan kebudayaan yang Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan kebudayaan yang dihadapinyadihadapinya

4.4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki loeh golongan atau Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki loeh golongan atau kelompok lain lebih unggul dibandingkan dengan kebudayaan yang kelompok lain lebih unggul dibandingkan dengan kebudayaan yang dimiliknyadimiliknya

5.5. Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik tertentu karena latar Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik tertentu karena latar belakang induk bangsa yang berbedabelakang induk bangsa yang berbeda

6.6. Adanya perasaan mengelompok atau menutup diri yang sangat kuatAdanya perasaan mengelompok atau menutup diri yang sangat kuat

7.7. Adanya gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritasAdanya gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas

8.8. Munculnya perbedaaan kepentingan dan pertentangan pribadi atau Munculnya perbedaaan kepentingan dan pertentangan pribadi atau golongangolongan

Page 16: Bentuk bentuk interaksi sosial

4. AKULTURASI (ACCULTURATION)4. AKULTURASI (ACCULTURATION) Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat pertemuan (kontak Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat pertemuan (kontak

budaya) secara langsung dan terus – menerus antar kelompok manusia budaya) secara langsung dan terus – menerus antar kelompok manusia yang memiliki kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri atau yang memiliki kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri atau sifat asli dari masing – masing kebudayaan.sifat asli dari masing – masing kebudayaan.

Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi Prambanan, Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi Prambanan, bangunannya berbentuk punden berundak dan relief – reliefnya bangunannya berbentuk punden berundak dan relief – reliefnya mengangkat kisah Ramayana. Jadi dapat disimpulakn bahwa Indonesia mengangkat kisah Ramayana. Jadi dapat disimpulakn bahwa Indonesia mendpat pengaruh dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja. mendpat pengaruh dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja. Meskipun demikian suasana yang digambarkan pada relief tersebut masih Meskipun demikian suasana yang digambarkan pada relief tersebut masih menggambarkan suasana alam Indonesia yang indah nan asri, sehinnga menggambarkan suasana alam Indonesia yang indah nan asri, sehinnga masih mencerminkan ciri khas dari Indonesiamasih mencerminkan ciri khas dari Indonesia

Page 17: Bentuk bentuk interaksi sosial

Gambar di bawah ini adalah sebuah tarian yang bernama Tari Geska.Gambar di bawah ini adalah sebuah tarian yang bernama Tari Geska.Tarian ini cukup unik karena merupakan gabungan dari dua negara yaitu Tarian ini cukup unik karena merupakan gabungan dari dua negara yaitu

Indonesia (Pontianak) dan Malaysia (Sibu). Tapi saya mempunyai satu Indonesia (Pontianak) dan Malaysia (Sibu). Tapi saya mempunyai satu pertanyaan. Milik negara manakah tarian ini???pertanyaan. Milik negara manakah tarian ini???

Page 18: Bentuk bentuk interaksi sosial

KESIMPULANKESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, maka Proses Asosiatif Dari penjelasan di atas, maka Proses Asosiatif adalah proses yang bersifat peggabunagn adalah proses yang bersifat peggabunagn antara dua objek atau tanggapan indriawi da antara dua objek atau tanggapan indriawi da merupakan rangkaian antara kepribadian dan merupakan rangkaian antara kepribadian dan kebudayaan.kebudayaan.