BAB II VIKS.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    1/40

    9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Konsep Teori Stroke

    1. Definisi

    Stroke (berasal dari kata  strike) dalam Bahasa Inggris berarti

    “pukulan”. Stroke adalah suatu sindroma klinis yang ditandai oleh

    serangan akut / mendadak yang menyebabkan kelumpuhan salah satu sisi

     badan secara persisten (Sofan! "#$#).%endapat lain mengatakan baha! stroke merupakan kondisi

    abnormalitas pembuluh darah otak yang dikarakteristikkan adanya

     perdarahan di dalam otak atau pembentukan embolus atau thrombus yang

    menyumbat arteri mengakibatkan iskemik &aringan otak yang pada kondisi

    normal dipengaruhi oleh kondisi pembuluh darah tersebut ('hristensen!

    dkk.!"##). Sedangkan menurut tami ("#$#)! stroke adalah kondisi yang

    ter&adi ketika sebagian sel*sel otak mengalami kematian akibat gangguan

    aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.

    +liran darah yang terhenti membuat suplai oksigen dan ,at makanan ke

    otak &uga terhenti! sehingga sebagian otak tidak dapat berfungsi

    sebagaimana mestinya.

    Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak 

    yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smelt,er '.

    Su,anne! "##").

    Stroke non hemoragik dapat berupa iskemik! emboli! spasme

    ataupun thrombus pembuluh darah otak. mumnya ter&adi setelah

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    2/40

    $#

     beristirahat cukup lama atau gangguan tidur. -idak ter&adi perdarahan!

    kesadaran umumnya baik dan ter&adi proses udema oleh karena hipoksia

     &aringan otak (%rice! "##)

    Stroke non hemoragik erupakan perdarahan serebral dan mungkin

     perdarahan subarachnoid. isebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak 

     pada daerah otak tertentu. Biasanya ke&adiannya saat melakukan akti0itas

    atau saat aktif! namun bisa &uga ter&adi saat istirahat. 1esadaran pasien

    umumnya menurun. ('orin! "##9).

    apat disimpulkan baha stroke adalah gangguan 0asikularisasi

    otak dimana sel*sel otak mengalami kerusakan akibat pecahnya pembuluh

    darah atau iskemik &aringan otak.

    2. Klasifikasi

    Secara non hemoragik! stroke dapat dibagi berdasarkan manifestasi klinik dan

     proses patologik (kausal)2

    a. Berdasarkan manifestasi klinis

    $) Serangan Iskemik Sepintas/Transient Ischemic Attack (-I+)

    3e&ala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di

    otak akan menghilang dalam aktu "4 &am.

    ") efisit 5eurologik Iskemik Sepintas/ Reversible Ischemic

     Neurological Deficit (6I5)

    3e&ala neurologik yang timbul akan menghilang dalam aktu lebih

    lama dari "4 &am! tapi tidak lebih dari seminggu.

    7) Stroke %rogresif (Progressive Stroke/Stroke In Evaluation)

    3e&ala neurologik makin lama makin berat.

    9

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    3/40

    $$

    4) Stroke komplet (om!lete" Stroke/Permanent Stroke)

    1elainan neurologik sudah menetap! dan tidak berkembang lagi.

     b. Berdasarkan kausal

    $) Stroke -rombotik 

    Stroke trombotik ter&adi karena adanya penggumpalan pada

     pembuluh darah di otak. -rombotik dapat ter&adi pada pembuluh darah

    yang besar dan pembuluh darah yang kecil. %ada pembuluh darah

     besar trombotik ter&adi akibat aterosklerosis yang diikuti oleh

    terbentuknya gumpalan darah yang cepat. Selain itu! trombotik &uga

    diakibatkan oleh tingginya kadar kolesterol &ahat atau #o$ Densit%

     #i!o!rotein(88). Sedangkan pada pembuluh darah kecil! trombotik 

    ter&adi karena aliran darah ke pembuluh darah arteri kecil terhalang.

    Ini terkait dengan hipertensi dan merupakan indikator penyakit

    aterosklerosis.

    ") Stroke mboli/5on -rombotik 

    Stroke emboli ter&adi karena adanya gumpalan dari &antung atau

    lapisan lemak yang lepas. Sehingga! ter&adi penyumbatan pembuluh

    darah yang mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi

    ke otak.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    4/40

    $"

    3. Anatomi Dan Fisiologi

    a) :tak  

    3ambar ".$ +natomi otak 

    Stroke non hemoragik adalah  stroke yang disebabkan karena

    sumbatan arteri sehingga suplai glukosa dan oksigen ke otak berkurang

    dan ter&adi kematian sel atau &aringan otak yang disuplai. :tak 

    merupakan pusat kendali fungsi tubuh yang rumit dengan sekitar $##

    millar sel saraf ! alaupun berat total otak hanya sekitar "!; < dari

     berat tubuh! =# < oksigen dan nutrisi yang diperlukan tubuh ternyata

    digunakan oleh otak.

    Berbeda dengan otak dan &aringan lainya! :tak tidak mampu

    menyimpan nutrisi agar bisa berfungsi! otak tergantung dari pasokan

    aliran darah! yang secara kontinyu membaa oksigen dan nutrisi. %ada

    dasarnya otak terdiri dari tiga bagian besar dengan fungsi tertentu yaitu2

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    5/40

    $7

    a. :tak besar

    :tak besar yaitu bagian utama otak yang berkaitan dengan fungsi

    intelektual yang lebih tinggi! yaitu fungsi bicara! integritas

    informasi sensori ( rasa ) dan kontrol gerakan yang halus. %ada otak 

     besar ditemukan beberapa lobus yaitu! lobus frontalis& lobus

     !arientalis& lobus tem!oralis& dan lobus oksi!italis'

    b' :tak kecil

    -erletak dibaah otak besar berfungsi untuk koordinasi gerakan dan

    keseimbangan.

    c' Batang otak

    Berhubungan dengan tulang belakang! mengendalikan berbagai

    fungsi tubuh termasuk koordinasi gerakan mata! men&aga

    keseimbangan! serta mengatur pernafasan dan tekanan darah.

    Batang otak terdiri dari2

    $)  Nervus oltamikus2 sifatnya sensorik! mensarafi kulit kepala

     bagian depan kelopak mata atas! selaput lendir kelopak mata dan

     bola mata.

    ")  Nervus maksilaris2 sifatnya sensoris! mensarafi gigi atas! bibir 

    atas! palatum! batang hidung! ronga hidung dan sinus maksilaris.

    7)  Nervus man"ibula2 sifatnya ma&emuk (sensori dan motoris)

    mensarafi otot*otot pengunyah. Serabut*serabut sensorisnya

    mensarafi gigi baah! kulit daerah temporal dan dagu.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    6/40

    $4

    4)  Nervus ab"usen Sifatnya motoris! mensarafi otot*otot orbital.

    >ungsinyasebagai saraf penggoyang sisi mata.

    ;)  Nervus fasialis! sifatnya ma&emuk (sensori dan motori) serabut*

    serabut motorisnya mensarafi otot*otot lidah dan selaput lendir 

    ronga mulut. i dalam saraf ini terdapat serabut*serabut saraf 

    otonom (parasimpatis) untuk a&ah dan kulit kepala fungsinya

    sebagai mimik a&ah untuk menghantarkan rasa pengecap.

    )  Nervus au"itoris& Sifatnya sensori! mensarafi alat pendengar!

    membaa rangsangan dari pendengaran dan dari telinga ke otak.

    >ungsinya sebagai saraf pendengar.

    =)  Nervus glosofaringeus& sifatnya ma&emuk (sensori dan motoris)

    mensarafi faring! tonsil dan lidah! saraf ini dapat membaa

    rangsangan cita rasa ke otak.

    ?)  Nervus vagus& sifatnya ma&emuk ( sensoris dan motoris)

    mengandung saraf*saraf motorik! sensorik dan para simpatis

    faring! laring! paru*paru! esofagus! gaster intestinum minor!

    kelen&ar*kelen&ar pencernaan dalam abdomen. fungsinya sebagai

    saraf perasa.

    9)  Nervus asesorius& saraf ini mensarafi muskulus

    sternokleidomastoid dan muskulus trape,ium! fungsinya sebagai

    saraf tambahan.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    7/40

    $;

    1! Nervus hi!oglosus& saraf ini mensarafi otot*otot lidah! fungsinya

    sebagai saraf lidah. Saraf ini terdapat di dalam sumsum

     penyambung.

    "!  Pembuluh "arah otak 

    :tak terdiri dari sel*sel otak yang disebut neuron! sel*sel penun&ang

    yang dikenal sebagai sel glia! cairan serebrospinal! dan pembuluh darah.

    Semua orang memiliki &umlah neuron yang sama sekitar $## miliar!

    tetapi koneksi di antara berbagi neuron berbeda*beda. %ada orang

    deasa! otak membentuk hanya sekitar "< (sekitar $!4 kg) dari berat

    tubuh total! tetapi mengkonsumsi sekitar "#< oksigen dan ;#< glukosa

    yang ada di dalam darah arterial.

    :tak harus menerima lebih kurang satu liter darah per menit! yaitu

    sekitar $;< dari darah total yang dipompa oleh &antung saat istirahat agar 

     berfungsi normal. :tak mendapat darah dari arteri. @ang pertama adalah

    arteri karotis interna yang terdiri dari arteri karotis (kanan dan kiri)! yang

    menyalurkan darah ke bagian depan otak disebut sebagai sirkulasi arteri

    serebrum anterior. @ang kedua adalah 0ertebrobasiler! yang memasok 

    darah ke bagian belakang otak disebut sebagai sirkulasi arteri serebrum

     posterior. Selan&utnya sirkulasi arteri serebrum anterior bertemu dengan

    sirkulasi arteri serebrum posterior membentuk suatu sirkulus illisi.

    +da dua hemisfer di otak yang memiliki masing*masing fungsi.

    >ungsi*fungsi dari otak adalah otak merupakan pusat gerakan atau

    motorik! sebagai pusat sensibilitas! sebagai area broca atau pusat bicara

    motorik! sebagai area $ernicke atau pusat bicara sensoris! sebagai area

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    8/40

    $

    visuosensoris! dan otak kecil yang berfungsi sebagai pusat koordinasi

    serta batang otak yang merupakan tempat &alan serabutserabut saraf ke

    target organ

    3ambar ". Sel gila pada otak 

    3ambar ". %embuluh darah otak 

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    9/40

    $=

    3ambar ". Bagian otak dan fungsinya

    Aika ter&adi kerusakan gangguan otak maka akan mengakibatkan

    kelumpuhan pada anggota gerak! gangguan bicara! serta gangguan dalam

     pengaturan nafas dan tekanan darah. 3e&ala di atas biasanya ter&adi karena

    adanya serangan stroke.

    3. #tiologi

    %ada tingkatan makroskopik! stroke non hemoragik paling sering

    disebabkan oleh emboli ektrakranial atau trombosis intrakranial. Selain itu!

    stroke non hemoragik &uga dapat diakibatkan oleh penurunan aliran serebral.

    %ada tingkatan seluler! setiap proses yang mengganggu aliran darah menu&u

    otak menyebabkan timbulnya kaskade iskemik yang beru&ung pada ter&adinya

    kematian neuron dan infark serebri.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    10/40

    $?

    a. #m"oli

    mbolus yang dilepaskan oleh arteria karotis atau 0ertebralis! dapat

     berasal dari !laue athersclerotiue* yang berulserasi atau dari trombus

    yang melekat pada intima arteri akibat trauma tumpul pada daerah leher 

    1)  mbolisasi kardiogenik dapat ter&adi pada2

    a) %enyakit &antung dengan “shunt” yang menghubungkan bagian

    kanan dan bagian kiri atrium atau 0entrikel.

    b)  %enyakit &antung rheumatoid akut atau menahun yang

    meninggalkan gangguan pada katup mitralis.

    c) >ibrilasi atrium

    d) Infarksio kordis akut

    e) mbolus yang berasal dari 0ena pulmonalis

    f) 1adang*kadang pada kardiomiopati! fibrosis endrokardial! &antung

    miksomatosus sistemik 

    2) mbolisasi akibat gangguan sistemik dapat ter&adi sebagai2

    a)  mbolia septik! misalnya dari abses paru atau bronkiektasis

    b) etastasis neoplasma yang sudah tiba di paru.

    c)  mbolisasi lemak dan udara atau gas 5 (seperti

     penyakit caisson*).

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    11/40

    $9

    3) mboli dapat berasal dari &antung! arteri ekstrakranial! ataupun

    dari right+si"e" circulation (emboli paradoksikal). %enyebab ter&adinya

    emboli kardiogenik adalah trombi 0al0ular seperti pada mitral stenosis!

    endokarditis! katup buatan)! trombi mural (seperti infark miokard! atrial

    fibrilasi! kardiomiopati! gagal &antung kongestif) dan atrial miksoma.

    Sebanyak "*7 persen stroke emboli diakibatkan oleh infark miokard dan

    ?; persen di antaranya ter&adi pada bulan pertama setelah ter&adinya

    infark miokard.

    b. T$rom"osis

    Stroke trombotik dapat dibagi men&adi stroke pada pembuluh darah

     besar (termasuk sistem arteri karotis) dan pembuluh darah kecil (termasuk 

    sirkulus illisi dan sirkulus posterior). -empat ter&adinya trombosis yang

     paling sering adalah titik percabangan arteri serebral utamanya pada daerah

    distribusi dari arteri karotis interna. +danya stenosis arteri dapat

    menyebabkan ter&adinya turbulensi aliran darah (sehingga meningkatkan

    resiko pembentukan trombus aterosklerosis (ulserasi plak)! dan perlengketan

     platelet.

    %enyebab lain ter&adinya trombosis adalah polisetemia! anemia sickle

    sel! defisiensi protein '! displasia fibromuskular dari arteri serebral! dan

    0asokonstriksi yang berkepan&angan akibat gangguan migren. Setiap proses

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    12/40

    "#

    yang menyebabkan diseksi arteri serebral &uga dapat menyebabkan ter&adinya

    stroke trombotik (contohnya trauma! diseksi aorta thorasik! arteritis).

    enurut Baughman! Smelt,er ("##") stroke biasanya di akibatkan

    dari salah satu tempat ke&adian! yaitu2

    a) Trombosis (Bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).

    b)  mbolisme serebral (Bekuan darah atau material lain yang di baa ke

    otak dari bagian otak atau dari bagian tubuh lain).

    c) Cemorargik cerebral (%ecahnya pembuluh darah serebral dengan

     perlahan ke dalam &aringan otak atau ruang sekitar otak). +kibatnya

    adalah gangguan suplai darah ke otak! menyebabkan kehilangan

    gerak! pikir! memori! bicara! atau sensasi baik sementara atau

     permanen.

    %enyebab lain ter&adinya stroke non hemoragik adalah 2

    a) Aterosklerosis, -erbentuknya aterosklerosis  beraal dari endapan

    ateroma (endapan lemak) yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh

    darah. Selain dari endapan lemak! aterosklerosis ini &uga mungkin

    karena arteriosklerosis& yaitu penebalan dinding arteri (tunika intima)

    karena timbunan kalsium yang kemudian mengakibatkan

     bertambahnya diameter pembuluh darah dengan atau tanpa

    mengecilnya pembuluh darah.

    b) Infeksi2 %eradangan &uga menyebabkan menyempitnya pembuluh

    darah! terutama yang menu&u ke otak.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    13/40

    "$

    c) :bat*obatan ada beberapa &enis obat*obatan yang &ustru dapat

    menyebabkan  stroke seperti2 amfetamin dan kokain dengan &alan

    mempersempit lumen pembuluh darah ke otak.

    ") Cipotensi! penurunan tekanan darah yang tiba*tiba bisa menyebabkan

     berkurangnya aliran darah ke otak! yang biasanya menyebabkan

    seseorang pingsan. Stroke bisa ter&adi &ika hipotensi ini sangat parah

    dan menahun.

    Sedangkan faktor resiko pada stroke2

    a) Cipertensi merupakan faktor resiko utama.

     b) %enyakit kardio0askuler (mbolisme serebral mungkin berasal dari

     &antung).

    c) 1adar hematokrit normal tinggi (yang berhubungan dengan infark 

    cerebral).

    d) 1ontrasepsi oral! peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di

    atas 7; tahun dan kadar esterogen yang tinggi.

    e) %enurunan tekanan darah yang berlebihan atau dalam &angka pan&ang

    dapat menyebabkan iskhemia serebral umum.

    f) %enyalahgunaan obat tertentu pada rema&a dan deasa muda.

    g) 1onsultan indi0idu yang muda untuk mengontrol lemak darah!

    tekanan darah! merokok kretek dan obesitas.

    h) ungkin terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan stroke.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    14/40

    ""

    >aktor*faktor atau keadaan yang memungkinkan ter&adinya  stroke

    dikelompokkan men&adi beberapa bagian yaitu2

    a) >aktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi2 sia! &enis kelamin!

    herediter! ras/etnik.

     b) >aktor resiko yang dapat dimodifikasi2 6iayat  stroke! hipertensi!

     penyakit &antung! diabetes millitus! hiperkolesterol! obesitas! merokok.

    %. Patofisiologi

     Infark ischemic cerebri sangat erat hubungannya dengan

    aterosklerosis dan arteriosklerosis' Aterosklerosis dapat menimbulkan

     bermacam*macam manifestasi klinis dengan cara2

    a) enyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan

    insufisiensi aliran darah.

     b) :klusi mendadak pembuluh darah karena ter&adinya thrombus dan

     perdarahan aterm.

    c) apat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli.

    d) enyebabkan aneurisma yaitu lemahnya dinding pembuluh darah

    atau men&adi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek.

    >aktor yang mempengaruhi aliran darah ke otak2

    a. 1eadaan pembuluh darah.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    15/40

    "7

     b. 1eadan darah 2 viskositas darah meningkat! hematokrit meningkat!

    aliran darah ke otak men&adi lebih lambat! anemia berat! oksigenasi

    ke otak men&adi menurun.

    c. -ekanan darah sistemik memegang peranan perfusi otak.

    -toregulasi otak yaitu kemampuan intrinsik pembuluh darah otak 

    untuk mengatur agar pembuluh darah otak tetap konstan alaupun

    ada perubahan tekanan perfusi otak.

    d. 1elainan &antung menyebabkan menurunnya curah &antung dan

    karena lepasnya embolus sehingga menimbulkan iskhemia otak.

    Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal

    (thrombus& emboli! perdarahan dan s!asme vaskuler ) atau oleh karena

    gangguan umum ( .%!oksia karena gangguan paru dan &antung).

     Arterosklerosis sering/cenderung sebagai faktor penting terhadap otak.

    Thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik atau darah dapat beku

     pada area yang stenosis! dimana aliran darah akan lambat atau ter&adi

    turbulensi' -klusi  pada pembuluh darah  serebral oleh embolus

    menyebabkan oe"ema dan nekrosis diikuti thrombosis dan hypertensi

     pembuluh darah. %erdarahan intraserebral yang sangat luas akan

    menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit

    cerebrovaskuler . +noksia serebral dapat re0ersibel untuk &angka

    aktu 4* menit. %erubahan irre0ersible dapat anoksia lebih dari $#

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    16/40

    "4

    menit. +noksia serebral dapat ter&adi oleh karena gangguan yang

     ber0ariasi! salah satunya car"iac arrest'

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    17/40

    ";

    &. Pat$'a(3aya hidup (erokok! +lkohol! Stress)D %enyalahgunaan :bat

    %enyakit 0askulerD (! Cipertensi! +trial >ibrilasi! -ransient Ischemic +ttack! Ciperkolestrol)

    mboli 0askuler! thrombus! perdarahan! spasme 0askuler! hipoksia %ada :tak 

    Stroke 5on*Cemoragik 

    mboli pada &aringan otak mboli pembuluh darah otak %erubahan perfusi cerbral %rpses metabolism dalam otak terganggu mboli &aringan otak  

    3angguan sirkulasi 6esiko hipoksia &aringan otak Sumbatansistem vertebrobasilar. %enurunan suplai darah E :" keotak %eningkatan akumulasi cairan

    :tak tidak mendapat :" dan 5utrisi

    Cipoksia &aringan otak 

    %emberian terapi osmotic

    %eningkatan produksi urine

    3angguan motoris pada lidah!

    mulut!rahang! dan pita suara

    arteri 0ertebra basilaris %eningkatan tekanan intra kranial

    Iske mik &a ringa n otak 6e siko ke kura nga n 0olume cs ira n

    1etidak mampuan mengeluarkan sekret!

    ludah dan penurunan refelek batuk 

    kerusakan neurocerebrospinal 5 FII

    (fasialis)! 5 IG (glosofaringeus)! 5 GII

    (hipoglosusu)

    )esiko keti*ak efektifan

    perf+si ,aringan -ere"ral

    6espon peradangan dan peningkatan la&u

    metabolisme

    %enumpukan sekret

    'ontrol otot fasial/oral melemah

    +rteri0ertebro basilaris

    %elepasan pirogen endogen

    Keti*ak efektifan "ersi$an ,alan nafas  penurunan fungus 5 G (fagus)!!

     5 IG (glosofaringeus)

    erangsang saraf 0agus +rteri0ertebro basilaris

    1erusakan artikular! tdk dpt berbicara

     proses menelan tidak efektif 

    Keti*ak mamp+an *alam self -are am"atan kom+nikasi /er"al

    Impuls dihantar ke SS% isfungsi 5 GII (assesorius) refl+k 

    -ingkat ketergantungan

    Cipotalamus meningkatkan set poin %enurunan fungsi motorik anggota gerak  disfagia

    %eningkatan suhu tubuh 1elemahan pd satu / ke 4 anggota gerak efisit peraatan diri anoreksia

      ipertermi am"atan mo"ilitas fisik    5utrisi kurang dr kebutuhan tubu

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    18/40

    "

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    19/40

    "=

    0. anifestasi Klinik

    -anda dan ge&ala dari stroke adalah (Baughman! ' iane.dkk! "###)2

    a) 1ehilangan motorik 

    isfungsi motorik paling umum adalah hemi!legia (paralisis pada

    salah satu sisi) dan hemi!aresis (kelemahan salah satu sisi) dan

    disfagia.

     b) 1ehilangan komunikasi

    isfungsi bahasa dan komunikasi adalah "isatria (kesulitan berbicara)

    atau afasia (kehilangan berbicara).

    c) 3angguan persepsi

    eliputi disfungsi persepsi 0isual humanus& hemina!sia atau

    kehilangan penglihatan perifer dan diplopia! gangguan hubungan

    0isual! spesial dan kehilangan sensori.

    d) 1erusakan fungsi kognitif!  !arestesia (ter&adi pada sisi yang

     berlaanan).

    e) isfungsi kandung kemih! meliputi 2 inkontinensiaurinarius transier&

    inkontinensia urinarius !eristen atau retensi urin (mungkin simtomatik 

    dari kerusakan otak bilateral)!  Inkontinensia urinarius dan "efekasi

    yang berlan&ut (dapat mencerminkan kerusakan neurologi ekstensif)

    -anda dan ge&ala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang

    terkena2

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    20/40

    "?

    a) %engaruh terhadap status mental2 tidak sadar! konfus! lupa tubuh

    sebelah.

     b) %engaruh secara fisik2  !aralise& "isfagia! gangguan sentuhan dan

    sensasi! gangguan penglihatan.

    c) %engaruh terhadap komunikasi2 bicara tidak &elas! kehilangan bahasa.

    ilihat dari bagian hemisfer yang terkena tanda dan ge&ala dapat berupa2

    Cemisfer kiri Cemisfer kanan

    * engalami hemi!arese

    kanan

    * %erilaku lambat dan hati*

    hati

    * hemi!arese sebelah kiri tubuh

    * 1elainan lapang

     pandang kanan

    * isfagia global

    * +fasia

    * udah frustasi

    * penilaian buruk

    * mempunyai kerentanan terhadap sisi

    kontralateral sehingga memungkinkan

    ter&atuh ke sisi yang berlaanan tersebut

    . Komplikasi

    1omplikasi pada stroke non hemoragik a"alah2

    a) Berhubungan dengan imobilisasi2 infeksi pernafasan! nyeri pada daerah

    tertekan! konstipasi.

     b) Berhubungan dengan  !aralise2 nyeri punggung! dislokasi sendi!

    "eformitas! ter&atuh.

    c) Berhubungan dengan kerusakan otak2 e!ile!s%! sakit kepala.

    d)  .i"rosefalus

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    21/40

    "9

    &. Pemeriksaan pen+n,ang

    iagnosis didasarkan atas hasil2

    a) %enemuan 1linis

    $) +namnesis

    -erutama ter&adinya keluhan/ge&ala defisit neurologik yang

    mendadak. -anpa trauma kepala! dan adanya faktor risiko stroke.

    ") %emeriksaan >isik 

    +danya defisit neurologik fokal! ditemukan faktor risiko seperti

    hipertensi! kelainan &antung dan kelainan pembuluh darah lainnya.

     b) %emeriksaan tambahan/8aboratorium$) %emeriksaan 5euro*6adiologik 

    * om!uterie" Tomogra!h% Scanning ('-*Scan)! sangat

    membantu diagnosis dan membedakannya dengan perdarahan

    terutama pada fase akut.  Angiografi serebral (karotis atau

    0ertebral) untuk mendapatkan gambaran yang &elas tentang

     pembuluh darah yang terganggu! atau bila scan tak &elas.

    %emeriksaan likuor serebros!inalis! seringkali dapat membantu

    membedakan infark! perdarahan otak! baik perdarahan

    intraserebral (%IS) maupun perdarahan subarakhnoid (%S+).

    * 6I 2 untuk menun&ukkan area yang mengalami hemoragik 

    * +ngiografi serebral 2 untuk mencari sumber perdarahan seperti

    aneurisma atau malformasi 0askuler.

    * %emeriksaan foto thoraH 2 dapat memperlihatkan keadaan &antung!

    apakah terdapat pembesaran 0entrikel kiri yang merupakan salah

    satu tanda hipertensi kronis pada penderita stroke.

    ") %emeriksaan laboratorium

    * %ungsi lumbal 2 pemeriksaan likuor yang merah biasanya

    di&umpai pada perdarahan yang masif! sedangkan perdarahan

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    22/40

    7#

    yang kecil biasanya arna likuor masih normal (Hantokhrom)

    seaktu hari*hari pertama.* %emeriksaan darah rutin (Cb! hematokrit! leukosit! eritrosit)

    * %emeriksaan kimia darah 2 pada stroke akut dapat ter&adi

    hiperglikemia. 3ula darah dapat mencapai ";# mg dalam serum

    dan kemudian berangsur*angsur turun kembali.

    * %emeriksaan darah lengkap 2 unutk mencari kelainan pada darah

    itu sendiri.

    . Penatalaksanaan

    %enatalaksanaan pada  stroke trombotik/emboli/  stroke non hemoragik 

    didasarkan pada2

    a) Berusaha menstabilkan tanda*tanda 0ital dengan 2

    * empertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan

    lendir yang sering! oksigenasi! kalau perlu lakukan trakeostomi!

    membantu pernafasan.

    * engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien! termasuk 

    usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.

     b) empertahankan perfusi &aringan  serebral secara adekuat2 misalnya

    dengan tirah baring! monitor tekanan darah dan tingkat kesadaran.

    c) encegah pembentukan bekuan darah dan gangguan  serebral lainnya!

    misalnya pemberian antikoagulan seperti icumarol! heparin.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    23/40

    7$

    d) :edem otak dan ke&ang*ke&ang harus dicegah dan diatasi. Bila ter&adi

    oedem otak! dapat dilihat dari keadaan penderita yang mengantuk!

    adanya bradikardi atau dengan pemeriksaan funduskopi! dapat

    diberikan manitol. ntuk mengatasi ke&ang*ke&ang yang timbul dapat

    diberikan iphenylhydantoin atau 'arbama,epin

    e) -ekanan arah di&aga agar tetap agar cukup tinggi untuk mengalirkan

    darah ke otak. %engobatan hipertensi pada fase akut dapat mengurangi

    tekanan perfusi yang &ustru akan menambah iskemik lagi. 1adar Cb dan

    glukosa harus di&aga cukup baik untuk metabolisme otak. %emberian

    infus gluosa harus dicegah karena akan menambah ter&adinya asidosis

    di daerah infark yang ini akan mempermudah ter&adinya oedem.

    1eseimbangan elektrolit harus di&aga.

    f) Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia &antung.

    g) efekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Cindari ter&adinya obstipasi

    karena akan membuat pasien gelisah. 5utrisi harus cukup. Bila perlu

    diberikan nasogastric tube.

    h) iksi dan balance cairan harus diperhatikan . Aangan sampai ter&adi

    retentio urine %emasangan kateter &ika ter&adi inkontenensia.

    i) enempatkan pasien dalam posisi yang tepat! harus dilakukan secepat

    mungkin pasien harus dirubah posisi tiap " &am dan dilakukan latihan*

    latihan gerak pasif.

     &) iuretika 2 untuk menurunkan edema serebral

    k) +nti koagulan2 encegah memberatnya trombosis dan embolisasi.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    24/40

    7"

    B. ASUAN K#P#)AATAN T#4)ITIS

    1. Pengka,ian teoritis

    a! %engka&ian %rimer * +iray 2 +danya sumbatan/obstruksi &alan napas oleh adanya

     penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk 

    * Breathing 2  1elemahan menelan/ batuk/ melindungi &alan napas!

    timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur! suara nafas

    terdengar ronchi /aspirasi

    * 'irculation 2 - dapat normal atau meningkat ! hipotensi ter&adi

     pada tahap lan&ut! takikardi! bunyi &antung normal pada tahap dini!

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    25/40

    77

    disritmia! kulit dan membran mukosa pucat! dingin! sianosis pada

    tahap lan&ut.* isability 2 1lien dalam keadaan tidak sadar 

     b) %engka&ian Sekunder 

    * +kti0itas dan istirahat

    kesulitan dalam berakti0itas! kelemahan! kehilangan sensasi atau

     paralysis! mudah lelah! kesulitan istirahat (nyeri atau ke&ang otot)!

     perubahan tingkat kesadaran! perubahan tonus otot (flaksid atau

    spastic)! paraliysis (hemiplegia)! kelemahan umum! gangguan

     penglihatan.

    * Sirkulasi

    6iayat penyakit &antung (penyakit katup &antung! disritmia! gagal

     &antung ! endokarditis bacterial)! polisitemia! hipertensi arterial!

    isritmia! perubahan 13! %ulsasi 2 kemungkinan ber0ariasi! denyut

    karotis! femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal.

    * Integritas ego

    %erasaan tidak berdaya! hilang harapan! emosi yang labil dan marah

    yang tidak tepat! kesediahan ! kegembiraan! kesulitan berekspresi

    diri.

    * liminasi

    Inkontinensia! anuria! distensi abdomen (kandung kemih sangat

     penuh)! tidak adanya suara usus (ileus paralitik)

    * akan/minum

     5afsu makan hilang! nausea/0omitus menandakan adanya %-I1!

    kehilangan sensasi lidah ! pipi ! tenggorokan! disfagia! riayat !

     peningkatan lemak dalam darah! problem dalam mengunyah

    (menurunnya reflek palatum dan faring)! obesitas (factor resiko).

    * Sensori neural

    %using / syncope (sebelum 'F+ / sementara selama -I+)! nyeri

    kepala 2 pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    26/40

    74

    arachnoid! kelemahan! kesemutan/kebas! sisi yang terkena terlihat

    seperti lumpuh/mati! penglihatan berkurang. Sentuhan 2 kehilangan

    sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada muka ipsilateral

    (sisi yang sama)! gangguan rasa pengecapan dan penciuman. a&ah2

     paralisis / parese ( ipsilateral )! +fasia ( kerusakan atau kehilangan

    fungsi bahasa! kemungkinan ekspresif/kesulitan berkata kata!

    reseptif/kesulitan berkata kata komprehensif! global / kombinasi dari

    keduanya! 1ehilangan kemampuan mengenal atau melihat!

     pendengaran! stimuli taktil! +praksia 2 kehilangan kemampuan

    menggunakan motorik! 6eaksi dan ukuran pupil 2 tidak sama dilatasi

    dan tak bereaksi pada sisi ipsi lateral

    * Status mental D koma biasanya menandai stadium perdarahan!

    gangguan tingkah laku (seperti2 letergi! apatis! menyerang) dan

    gangguan fungsi kognitif.

    * kstremitas 2 kelemahan / paraliysis ( kontralateral pada semua &enis

    stroke! genggaman tangan tidak imbang! berkurangnya reflek tendon

    dalam (kontralateral)

    * 5yeri/kenyamanan

    Sakit kepala yang ber0ariasi intensitasnya! tingkah laku yang tidak 

    stabil! gelisah! ketegangan otot/fasial* 6espirasi

    %erokok (factor resiko)

    * 1eamanan

    otorik/sensorik 2 masalah dengan penglihatan! perubahan

     persepsi terhadap tubuh! kesulitan untuk melihat ob&ek! hilang

    keasadaan terhadap bagian tubuh yang saki! tidak mampu

    mengenali ob&ek! arna! kata! dan a&ah yang pernah dikenali!

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    27/40

    7;

    gangguan berespon terhadap panas! dan dingin/gangguan regulasi

    suhu tubuh! gangguan dalam memutuskan! perhatian sedikit

    terhadap keamanan! berkurang kesadaran diri

    * Interaksi social

    %roblem berbicara! ketidakmampuan berkomunikasi

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    28/40

    7

    2. NU)SIN5 6A)# P7ANNIN5 T#4)TIS

    No Diagnosa kepera'atan T+,+an *an kriteria $asil Inter/ensi

    1 Keti*akefektifan "ersi$an ,alan nafas

    Definition 8 1etidakmampuan untukmembersihkan sekresi atau obstruksi dari

    saluran nafas untuk mempertahankan

     bersihan &alan nafasBatasan Karakteristik 

      -idak ada batuk 

     

    Suara nafas tambahan

     

    %erubahan frekuensi napas

     

    %erubahan irama napas

     

    Sianosis

     

    1eslutian berbicara/mengeluarkan

    suara

     

    %enurunan bunyi nafas

     

    ispnea

     

    Sputum dalam &umlah yang berlebihan

     

    Batuk yang tidak efektif 

     

    :rtopnea

     

    3elisah

     

    ata terbuka lebar 

    Faktor (ang "er$+"+ngan

    7ingk+ngan

     

    %erokok fasif  

    enghisap asap

     

    erokok 

    4"str+ksi ,alan nafas

     

    Spasme &alan nafas

    N468

    $. 6espiratory status 2 Fentilation". 6espiratory status 2 +iray patency

    Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama .... H "4 &am klien

    menun&ukkan perbaikan status 0entilasi! mempertahan kan &alan nafas patendengan kriteria hasil

    No In*ikator Se"el+m T+,+an

    1 * 1emudahan bernafas ;

    * >rekuensi dan irama nafas ;

    * %ergerakan sputum keluar dari

     &alan nafas

    ;

    * %ergerakan sumbatan keluar dari &alan nafas

    ;

    2 * >rekuensi dan irama nafas dalamrentang normal

    ;

    * Suara nafas tambahan ;

    N46 8 )espirator( Stat+s 8 9entilation

    Setelah dilakukan tindakan keperaatan "H"4 &am! klien menun&ukan perbaikan

     bersihan &alan nafas dengan kriteria hasil2

     5o 1riteria +al -u&uan

    $ -ingkat pernafasan ;

    " Irama pernafasan ;

    7 +kumulasi sputum ;

     Air$a% suction$. %astikan kebutuhan oral /

    tracheal suctioning

    ". +uskultasi suara nafas sebelumdan sesudah suctioning.

    7. Berikan :" denganmenggunakan nasal untuk

    memfasilitasi suksion nasotrakeal

    4. 3unakan alat yang steril sitiapmelakukan tindakan

    ;. onitor status oksigen pasien. Centikan suksion dan berikan

    oksigen apabila pasien

    menun&ukkan bradikardi! peningkatan saturasi :"! dll.

     Air$a% 0anagement 

    $. Buka &alan nafas! guanakanteknik chin lift atau &a thrust

     bila perlu". %osisikan pasien untuk

    memaksimalkan 0entilasi

    7. %asang mayo bila perlu4. 8akukan fisioterapi dada &ika

     perlu;. 1eluarkan sekret dengan batuk

    atau suction

    . +uskultasi suara nafas! catat

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    29/40

    7=

     

    ukus dalam &umlah berlebihan

     

    ksudat dalam al0eoli

     

    ateri asing dalam &alan nafas

     

    +danya &alan nafas buatan

     

    Sekresi yang tertahan/sisa sekresi

     

    Sekresi dalam bronki

    Fisiologis

    • Aalan nafas alergik 

    •+sma

    • %enyakit paru obstruksi kronis

    • Ciperplasia dinding bronkial

    • Infeksi

    • isfungsi neuromuskular

    4 6etraksi dada ;

    ; 1edalaman inspirasi ;

    Indikator 2

    $. 3angguan ekstrem". Berat

    7. Sedang4. 6ingan

    ;. -idak ada gangguan

    adanya suara tambahan=. 8akukan suction pada mayo

    ?. Berikan bronkodilator bila perlu9. onitor respirasi dan status :"

     As!iration !recaution

    $. onitor tingkat kesadaran!reflek batuk dan kemampuan

    menelan

    ". %elihara &alan nafas7. 'ek nasogastrik sebelum

    makan4. Cindari makan kalau residu

    masih banyak 

    ;. 5aikkan kepala 7#*4; dera&atsetelah makan

    2. 6esiko 1etidak efektifan perfusi &aringan

    cerebral

    Definisi8 rentan mengalami penurunansirkulasi &aringan otak yang dapat

    mengganggu kesehatanFaktor resiko8

     

    +gens farmaseutikal

     

    +terosklerosis aortik 

     

    Baru ter&adi infark miokardium

     

    iseksi arteri

     

    mbolisme

      ndokarditis inefektif 

     

    >ibrilasi atrium

     

    Ciperkolestrolemia

     

    Cipertensi

     

    1ardiomiopati dilatasi

    N468

    1. Tiss+e perf+ssion

    2. Ne+rologi-al stat+s

    Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama =H "4 &am klienmenun&ukkan perbaikan status sirkulasi dengan kriteria hasil

    No In*ikator Se"el+m T+,+an

    1 * -ekanan sistolik dan diastolik ;

    * :bstruksi pembuluh otak ;

    * 1elainan pada hasil '-*scan ;

    Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama =H "4 &am klien

    menun&ukkan perbaikan status neurologi dengan kriteria hasil

    No In*ikator Se"el+m T+,+an

    2 * 1esadaran ;

    NI6 8

     Intrakranial Pressure (IP)

     0onitoring (0onitor tekananintrakranial)

    1. 'atat respon pasien terhadapstimul

    2. onitor intake dan output cairan

    7. onitor suhu dan angka B'4. 1olaborasi pemberian antibiotik 

    0. %osisikan pasien pada posisisemifoler 

    :. inimalkan stimuli dari

    lingkungan

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    30/40

    7?

     

    1atup prostetik mekanis

     

    1oagulasi intr0askuler diseminata

     

    1oagulopaati

     

    asa protombin abnormal

     

    asa tromboplastin parsial abnormal

     

    iksoma atrium

     

    Neoplasma otak 

     

    %enyalahgunaan ,at

     

    Segmen 0entrikel kiri akinetik 

      Sindrom sick sinus 

    Stenosis karotid

     

    Stenosis mitral

     

    -erapi trombolitik 

     

    -umor otak (mis.! ganguan

    cerebro0askular! penyakit neurologis!

    trauma! tumor)

    * 1e&ang ;

    * %erhatian ;

    * kuran pupil ;

    * :rientasi ;

    * Cipertermi ;

    3. Cipertermiefinisi 2 suhu inti tubuh diatas kisarannormal diurnal karena kegagalan

    termoregulasi

    Batasan karakteristik 2

    1enaikan suhu tubuh naik diatasrentang normal! kenaikan suhu tubuh

    diatas rentang normal! serangan ataukon0ulsi (ke&ang)! kulit kemerahan!

     pertambahan 66! takikardi! saat

    disentuh tangan terasa hangat>aktor yang berhubungan2

    * %enyakit/ trauma* %eningkatan metabolisme

    * +kti0itas yang berlebihan

    N468

    -hermoregulasi 2

    Kriteria $asil se"el+

    m

    T+,+an

    $. Suhu 7 7='

     

    0

    ". 5adi dan 66 dalam rentang normal 0

    7. -idak ada perubahan arna kulit

    dan tidak ada pusing! merasa

    nyaman

    0

    Skala in*ikator

    $. -idak pernah

    ". Aarang

    7. 1adang*kadang

    %53+-6+5 SC

    * onitor minimal tiap " &am* 6encanakan monitoring suhu

    secara kontinyu* onitor -! nadi! dan 66 

    * onitor arna dan suhu kulit

    * onitor tanda*tanda hipertermidan hipotermi

    * -ingkatkan intake cairan dannutrisi

    * Selimuti pasien untuk mencegah

    hilangnya kehangatan tubuh* +&arkan pada pasien cara

    mencegah keletihan akibat panas* iskusikan tentang pentingnya

     penagturan suhu dan

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    31/40

    79

    * %engaruh anestesi/medikasi* 1etidakmampuan/penurunan

    kemampuan berkeringat* -erpapar di lingkungan panas

    * ehidrasi

    * %akaian yang tidak tepat

    4. Sering

    ;. Selalu

    kemungkinan efek negatif darikedinginan

    * Beritahuakan tentang indikasiter&adinya keletihan dan

     penanganan emergency yang

    diperlukan* +&arkan indikasi dari hipotermi

    dan penanganan yang diperlukan* Berikan antipiretik &ika perlu

    >F6 -6+-5-

    * onitor suhu sesering mungkin* onitor I8

    * 8akukan monitoring suhu secarakontinyu

    * onitor arna dan suhu kulit

    * onitor tekanan darah! nadi dan66 

    * onitor penurunan tingkatkesadaran

    * onitor B'! Cb dan Ct

    * onitor input dan output monitorkeabnormalan elektrolit

    * onitor adanya aritmia* onitor ketidakseimbangan asam

     basa

    * Berikan antipiretik * Berikan pengobatan untuk

    mengatasi penyebab demam* Selimuti pasien

    * 8akukan tepid sponge

    * Berikan cairan IF* 1ompres pada lipatanpaha dan

    ketiak * -ingkatkan sirkulasi udara

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    32/40

    4#

    * Berikan pengobatan untukmencegah pasien menggigil

    %. 6esiko kekurangan 0olume cairan

    efiisi2 kerentanan mengalami penurunan 0olume cairan intra0askuler!

    interstisial! dan/atau intraseluler! yangdapat mengganggu kesehatan

    >aktor resiko2

    * +gen farma seutikal* Barier kelebihan cairan* Berat badan ekstrem

    * >aktor yang mempengaruhi

    kebutuhan cairan* 3angguan mekanisme regulasi

    * 1ehilangan cairan melalui rutenormal

    * 1ehilangan 0olume cairan aktif 

    * 1urang pengetahuan tentangkebutuhan cairan

    * %enyimpangan yang mempengaruhiabsorpsi cairan

    * %enyimpangna yang mempengaruhi

    asupan cairan* %enyimpangan yang mempengaruhi

    kelebihan cairan* sia ekstrim

     5:'2

    >luid Balance2

     5o 1riteria +al -u&uan

    $ -ekanan darah ;

    " Cematokrit ;

    7 -urgor kulit ;

    4 1eseimbangan intake dan output "4

     &am

    ;

    Indikator 2

    $ 2 -erancam

    " 2 Substansial dikompromikan7 2 'ukup dikompromikan

    4 2 +gak terganggu; 2 -idak terganggu

     5I'2

    >luid management

    * -imbang popok / pembalut &ika diperlukan

    * %ertahankan catatan intakedan output yang akurat

    * onitor status hidrasi

    (kelembaban membran mukosa!

    nadi adekuat! tekanan darahortostatik)! &ika diperlukan

    * onitor 0itsl sign

    * onitor masukan

    makanan/cairan dan hitung intakekalori harian

    * 1olaborasikan pemberiancairan IF

    * onitor status nutrisi

    * Berikan cairan IF pada suhuruangan

    0. Cambatan komunikasi 0erbal

    efinisi2%enurunan! perlambatan! atau ketiadaan

    kemampuan untuk menerima! memproses!

    mengirim! dan/atau menggunakan sistem

    N46 8; 6omm+ni-ation skills

    Setelah dilakukan tindakan keperaatan &am diharapkan klien dapat berkomunikasi dengan kriteria hasil2

    NI6 8%eningkatan komunikasi2 defisit bicara

    * 1a&i kemampuan berkomunikasi

    * %erhatikan tanda non0erbal

    klien

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    33/40

    4$

    symbol.

    Batasan karakteristik2* efisit penglihatan total

    * eficit 0isual parsial

    * isorientasi orang* isorientaasi ruangan

    * isorientasi aktu* ispnea

    * 3agap

    * 1esulitan dalam kehadirantertentu

    * 1esulitan memahami komunikasi* 1esulitan mempertahankan

    komunikasi

    * 1esulitan mengekspresikan pikiran secara perbal (mis2 afasia!

    disfasia! apraksia! disleksia)* 1esulitan menggunakan ekspresi

    tubuh

    * 1esulitan menggunakan ekspresia&ah

    * 1esulitan menyusun kalimat* 1esulitan menyusun kata*kata

    * 1etidakmampuan menggunakan

    ekspresi tubuh* 1etidakmampuan menggunakan

    ekspresi a&ah* 1etikmampuan 0erbalisasi

    * enolak bicara! %elo

    * Sulit bicara* Sulit mengungkapkan kata*kata

    * -idak ada kontak mata* -idak bicara/tidak dapat bicara

     5

    o

    In*ikator Se"el+

    m

    T+,+a

    n

    $. %enggunaa

    n isyaratnon 0erbal

    ; ;

    ". %eningkatan bahasa

    lisan

    ; ;

    7. 1emampuan

    interpretasi

    meningkatendengaraktif 

    ; ;

     Indikator 2$. -idak menun&ukkan

    ". Aarang menun&ukkan

    7. 1adang menun&ukkan4. Sering menun&ukkan

    ;. Selalu menun&ukkan

    * 1larifikasi pesan bertanya danfeedback 

    * 8ibatkan keluarga untukmemahami pesan klien

    * %erhatikan bicara klien

    dengan cermat* 3unakan kata sederhan dan

     pendek * Berdiri di depan klien saat

     bicara! gunakan isyarat tangan

    * Beri reinforcement positif  * orong keluarga untuk selalu

    menga&ak komunikasi dengan klien

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    34/40

    4"

    :. Cambatan mobilisasi fisik 

    efinisi21eterbatasan dalam gerakan fisik satu atau

    lebih ekstremitas secara mandiri dan

    terarah.

    Batasan karakterristik2* ispneu setelah berakti0itas

    * 3angguan sikap ber&alan

    * 3erakan lambat* 3erakan stastik 

    * 3erakan tidak terorginasi* In stabilitas postur 

    * 1esulitan membolak*balik posisi

    * 1eterbatasan rentang gerak * 1etidaknyamanan

    * elakukan akti0itas lain sebagai pengganti pergerakan

    * %enurunan kemampuan

    melakukan keterampilan motorik halus

    * %enurunan kemampuan motirorik kasar 

    * %enurunan aktu reaksi

    * -remor akibat pergerakan

    >aktor yang berhubungan2

    * +gens farmaseutikal

    * +nsietas* epresi

    * >isik t idak bugar * 3angguan fungsi kognitif 

    N46 8

    * Aoint o0ement 2 +cti0e

    Setelah dilakukan tindakan keperaatan selam &am diharapkan klien dapatmelakukan akti0itas dengan baik dengan kriteria hasil2

     5o In*ikator Se"el+m T+,+an

    $. 1lien meningkat dalam akti0itasfisik 

    ; ;

    ". engerti tu&uan dari peningkatanmobilitas

    ; ;

    7. em0erbalisasikan perasaandalam meningkatkan kekuatan

    dan kemampuan berpindah

    ; ;

    emperagakan penggunaan alat

    Bantu untuk mobilisasi (alker)

    ; ;

    Indikator 2$. -idak menun&ukkan

    ". Aarang menun&ukkan7. 1adang menun&ukkan

    4. Sering menun&ukkan

    ;. Selalu menun&ukkan

    NI6 8

    #

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    35/40

    47

    * 3angguan metabolisme* 3ngguan musculoskeletal

    * 3angguan neuromuscular * 3aangguan persepsi sensori

    * 3aya hidup kurang gerak 

    * Indeks masa tubuh di atas presentil ke*=; sesuai usia

    * Intoleran akti0itas* 1aku sendi

    * 1eengganan memulai pergerakan

    * 1erusakan inrgritas struktur tulang

    * 1ontraktur  * 1urang pengetahuan tentang nilai

    akti0itas fisik 

    * alnutrisi* 5yeri

    * %enurunan kekuatan otot

    &. Ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuhDenisi :Asupan nutrisi tidak cukup untukmemenuhi kebutuhan metabolik

    Batasan karakteristik 2

    -  5yeri abdomen

    - enghindari makanan

    - %enurunan Berat badan dengan asupan

    makan adekuat- iare

    - 1ehilangan rambut berlebihan

    - Bising usus berlebihan

    - 1urang informasi

    N468

    ‐  5utritional Status 2 food and >luid IntakeSetelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan nutrisi klien dapat perpenuhi dengan kriteria hasil2

     5o kriteria hasil Sblm ssd

    $. +danya peningkatan

     berat badan sesuai

    dengan tinggi badan

    $ ;

    ". -idak ada tanda

    tanda malnutrisi

    $ ;

    7. -idak ter&adi

     penurunan berat

     badan yang berarti

    $ ;

    NI6 8

    Fl+i* management

    ‐ onitor 0ital sign‐ onitor intake dan output‐ onitor status hidrasi (kelembaban

    membran mukosa! nadi adekuat)

    ‐ 1olaborasikan pemberian cairan IF‐ +n&urkan pasien banyak minum air 

    ‐ 1olaborasi dengan dokter untuk  pemenuhan cairan

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    36/40

    44

    - 1urang minat pada makanan

    - embrane mukosa pucat

    - 1etidakmampuan mencerna makanan

    - -onus otot menurun

    - engeluh gangguan sensasi rasa

    - 'epat kenyang setelah mencerna makanan

    - Sariaan rongga mulut

    - 1elemahan otot untuk mengunyah dan

    menelan

    Indikator 2

    $. -idak menun&ukkan

    ". Aarang menun&ukkan7. 1adang menun&ukkan

    4. Sering menun&ukkan

    ;. Selalu menun&ukkan

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    37/40

    4;

    +>-+6 %S-+1+

    'orin li,abeh.A."##9 1uku Saku Diagnosa 2e!era$atan. disi 9 +lih bahasa

    -im penerbit %SI1 5%+! 3'! Aakarta

    Baughman! iane '.("###). .an"book for 1runner an" Su""arth Te3t 1ook of 

     0e"ical Surgical Nursing 1runner 4 Su""arth (2e!era$atan 0e"ikal 

     1e"ah, 1uku Saku 5ntuk 1runner 4 Su""arth).  alih bahasa!@asmin

    +sihD editor! onica ster. Aakarta 2 3'.

    %rice S.+.! ilson 8.. "##.  Patofisiologi 2onse! 2linis Proses+Proses

     Pen%akit E"isi 6. Buku II! 3'! Aakarta

    Smelt,er '. Su,anne! Brunner E Suddarth! "##".  1uku A7ar 2e!era$atan

     0e"ikal 1e"ah' Aakarta. 3'.

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    38/40

    4

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    39/40

    4=

  • 8/17/2019 BAB II VIKS.docx

    40/40

    4?