Upload
paranse-elsando
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
1/40
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori Stroke
1. Definisi
Stroke (berasal dari kata strike) dalam Bahasa Inggris berarti
“pukulan”. Stroke adalah suatu sindroma klinis yang ditandai oleh
serangan akut / mendadak yang menyebabkan kelumpuhan salah satu sisi
badan secara persisten (Sofan! "#$#).%endapat lain mengatakan baha! stroke merupakan kondisi
abnormalitas pembuluh darah otak yang dikarakteristikkan adanya
perdarahan di dalam otak atau pembentukan embolus atau thrombus yang
menyumbat arteri mengakibatkan iskemik åan otak yang pada kondisi
normal dipengaruhi oleh kondisi pembuluh darah tersebut ('hristensen!
dkk.!"##). Sedangkan menurut tami ("#$#)! stroke adalah kondisi yang
ter&adi ketika sebagian sel*sel otak mengalami kematian akibat gangguan
aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.
+liran darah yang terhenti membuat suplai oksigen dan ,at makanan ke
otak &uga terhenti! sehingga sebagian otak tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smelt,er '.
Su,anne! "##").
Stroke non hemoragik dapat berupa iskemik! emboli! spasme
ataupun thrombus pembuluh darah otak. mumnya ter&adi setelah
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
2/40
$#
beristirahat cukup lama atau gangguan tidur. -idak ter&adi perdarahan!
kesadaran umumnya baik dan ter&adi proses udema oleh karena hipoksia
åan otak (%rice! "##)
Stroke non hemoragik erupakan perdarahan serebral dan mungkin
perdarahan subarachnoid. isebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak
pada daerah otak tertentu. Biasanya ke&adiannya saat melakukan akti0itas
atau saat aktif! namun bisa &uga ter&adi saat istirahat. 1esadaran pasien
umumnya menurun. ('orin! "##9).
apat disimpulkan baha stroke adalah gangguan 0asikularisasi
otak dimana sel*sel otak mengalami kerusakan akibat pecahnya pembuluh
darah atau iskemik åan otak.
2. Klasifikasi
Secara non hemoragik! stroke dapat dibagi berdasarkan manifestasi klinik dan
proses patologik (kausal)2
a. Berdasarkan manifestasi klinis
$) Serangan Iskemik Sepintas/Transient Ischemic Attack (-I+)
3e&ala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di
otak akan menghilang dalam aktu "4 &am.
") efisit 5eurologik Iskemik Sepintas/ Reversible Ischemic
Neurological Deficit (6I5)
3e&ala neurologik yang timbul akan menghilang dalam aktu lebih
lama dari "4 &am! tapi tidak lebih dari seminggu.
7) Stroke %rogresif (Progressive Stroke/Stroke In Evaluation)
3e&ala neurologik makin lama makin berat.
9
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
3/40
$$
4) Stroke komplet (om!lete" Stroke/Permanent Stroke)
1elainan neurologik sudah menetap! dan tidak berkembang lagi.
b. Berdasarkan kausal
$) Stroke -rombotik
Stroke trombotik ter&adi karena adanya penggumpalan pada
pembuluh darah di otak. -rombotik dapat ter&adi pada pembuluh darah
yang besar dan pembuluh darah yang kecil. %ada pembuluh darah
besar trombotik ter&adi akibat aterosklerosis yang diikuti oleh
terbentuknya gumpalan darah yang cepat. Selain itu! trombotik &uga
diakibatkan oleh tingginya kadar kolesterol &ahat atau #o$ Densit%
#i!o!rotein(88). Sedangkan pada pembuluh darah kecil! trombotik
ter&adi karena aliran darah ke pembuluh darah arteri kecil terhalang.
Ini terkait dengan hipertensi dan merupakan indikator penyakit
aterosklerosis.
") Stroke mboli/5on -rombotik
Stroke emboli ter&adi karena adanya gumpalan dari &antung atau
lapisan lemak yang lepas. Sehingga! ter&adi penyumbatan pembuluh
darah yang mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi
ke otak.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
4/40
$"
3. Anatomi Dan Fisiologi
a) :tak
3ambar ".$ +natomi otak
Stroke non hemoragik adalah stroke yang disebabkan karena
sumbatan arteri sehingga suplai glukosa dan oksigen ke otak berkurang
dan ter&adi kematian sel atau åan otak yang disuplai. :tak
merupakan pusat kendali fungsi tubuh yang rumit dengan sekitar $##
millar sel saraf ! alaupun berat total otak hanya sekitar "!; < dari
berat tubuh! =# < oksigen dan nutrisi yang diperlukan tubuh ternyata
digunakan oleh otak.
Berbeda dengan otak dan åan lainya! :tak tidak mampu
menyimpan nutrisi agar bisa berfungsi! otak tergantung dari pasokan
aliran darah! yang secara kontinyu membaa oksigen dan nutrisi. %ada
dasarnya otak terdiri dari tiga bagian besar dengan fungsi tertentu yaitu2
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
5/40
$7
a. :tak besar
:tak besar yaitu bagian utama otak yang berkaitan dengan fungsi
intelektual yang lebih tinggi! yaitu fungsi bicara! integritas
informasi sensori ( rasa ) dan kontrol gerakan yang halus. %ada otak
besar ditemukan beberapa lobus yaitu! lobus frontalis& lobus
!arientalis& lobus tem!oralis& dan lobus oksi!italis'
b' :tak kecil
-erletak dibaah otak besar berfungsi untuk koordinasi gerakan dan
keseimbangan.
c' Batang otak
Berhubungan dengan tulang belakang! mengendalikan berbagai
fungsi tubuh termasuk koordinasi gerakan mata! men&aga
keseimbangan! serta mengatur pernafasan dan tekanan darah.
Batang otak terdiri dari2
$) Nervus oltamikus2 sifatnya sensorik! mensarafi kulit kepala
bagian depan kelopak mata atas! selaput lendir kelopak mata dan
bola mata.
") Nervus maksilaris2 sifatnya sensoris! mensarafi gigi atas! bibir
atas! palatum! batang hidung! ronga hidung dan sinus maksilaris.
7) Nervus man"ibula2 sifatnya ma&emuk (sensori dan motoris)
mensarafi otot*otot pengunyah. Serabut*serabut sensorisnya
mensarafi gigi baah! kulit daerah temporal dan dagu.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
6/40
$4
4) Nervus ab"usen Sifatnya motoris! mensarafi otot*otot orbital.
>ungsinyasebagai saraf penggoyang sisi mata.
;) Nervus fasialis! sifatnya ma&emuk (sensori dan motori) serabut*
serabut motorisnya mensarafi otot*otot lidah dan selaput lendir
ronga mulut. i dalam saraf ini terdapat serabut*serabut saraf
otonom (parasimpatis) untuk a&ah dan kulit kepala fungsinya
sebagai mimik a&ah untuk menghantarkan rasa pengecap.
) Nervus au"itoris& Sifatnya sensori! mensarafi alat pendengar!
membaa rangsangan dari pendengaran dan dari telinga ke otak.
>ungsinya sebagai saraf pendengar.
=) Nervus glosofaringeus& sifatnya ma&emuk (sensori dan motoris)
mensarafi faring! tonsil dan lidah! saraf ini dapat membaa
rangsangan cita rasa ke otak.
?) Nervus vagus& sifatnya ma&emuk ( sensoris dan motoris)
mengandung saraf*saraf motorik! sensorik dan para simpatis
faring! laring! paru*paru! esofagus! gaster intestinum minor!
kelen&ar*kelen&ar pencernaan dalam abdomen. fungsinya sebagai
saraf perasa.
9) Nervus asesorius& saraf ini mensarafi muskulus
sternokleidomastoid dan muskulus trape,ium! fungsinya sebagai
saraf tambahan.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
7/40
$;
1! Nervus hi!oglosus& saraf ini mensarafi otot*otot lidah! fungsinya
sebagai saraf lidah. Saraf ini terdapat di dalam sumsum
penyambung.
"! Pembuluh "arah otak
:tak terdiri dari sel*sel otak yang disebut neuron! sel*sel penun&ang
yang dikenal sebagai sel glia! cairan serebrospinal! dan pembuluh darah.
Semua orang memiliki ¨ah neuron yang sama sekitar $## miliar!
tetapi koneksi di antara berbagi neuron berbeda*beda. %ada orang
deasa! otak membentuk hanya sekitar "< (sekitar $!4 kg) dari berat
tubuh total! tetapi mengkonsumsi sekitar "#< oksigen dan ;#< glukosa
yang ada di dalam darah arterial.
:tak harus menerima lebih kurang satu liter darah per menit! yaitu
sekitar $;< dari darah total yang dipompa oleh &antung saat istirahat agar
berfungsi normal. :tak mendapat darah dari arteri. @ang pertama adalah
arteri karotis interna yang terdiri dari arteri karotis (kanan dan kiri)! yang
menyalurkan darah ke bagian depan otak disebut sebagai sirkulasi arteri
serebrum anterior. @ang kedua adalah 0ertebrobasiler! yang memasok
darah ke bagian belakang otak disebut sebagai sirkulasi arteri serebrum
posterior. Selan&utnya sirkulasi arteri serebrum anterior bertemu dengan
sirkulasi arteri serebrum posterior membentuk suatu sirkulus illisi.
+da dua hemisfer di otak yang memiliki masing*masing fungsi.
>ungsi*fungsi dari otak adalah otak merupakan pusat gerakan atau
motorik! sebagai pusat sensibilitas! sebagai area broca atau pusat bicara
motorik! sebagai area $ernicke atau pusat bicara sensoris! sebagai area
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
8/40
$
visuosensoris! dan otak kecil yang berfungsi sebagai pusat koordinasi
serta batang otak yang merupakan tempat &alan serabutserabut saraf ke
target organ
3ambar ". Sel gila pada otak
3ambar ". %embuluh darah otak
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
9/40
$=
3ambar ". Bagian otak dan fungsinya
Aika ter&adi kerusakan gangguan otak maka akan mengakibatkan
kelumpuhan pada anggota gerak! gangguan bicara! serta gangguan dalam
pengaturan nafas dan tekanan darah. 3e&ala di atas biasanya ter&adi karena
adanya serangan stroke.
3. #tiologi
%ada tingkatan makroskopik! stroke non hemoragik paling sering
disebabkan oleh emboli ektrakranial atau trombosis intrakranial. Selain itu!
stroke non hemoragik &uga dapat diakibatkan oleh penurunan aliran serebral.
%ada tingkatan seluler! setiap proses yang mengganggu aliran darah menu&u
otak menyebabkan timbulnya kaskade iskemik yang beru&ung pada ter&adinya
kematian neuron dan infark serebri.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
10/40
$?
a. #m"oli
mbolus yang dilepaskan oleh arteria karotis atau 0ertebralis! dapat
berasal dari !laue athersclerotiue* yang berulserasi atau dari trombus
yang melekat pada intima arteri akibat trauma tumpul pada daerah leher
1) mbolisasi kardiogenik dapat ter&adi pada2
a) %enyakit &antung dengan “shunt” yang menghubungkan bagian
kanan dan bagian kiri atrium atau 0entrikel.
b) %enyakit &antung rheumatoid akut atau menahun yang
meninggalkan gangguan pada katup mitralis.
c) >ibrilasi atrium
d) Infarksio kordis akut
e) mbolus yang berasal dari 0ena pulmonalis
f) 1adang*kadang pada kardiomiopati! fibrosis endrokardial! &antung
miksomatosus sistemik
2) mbolisasi akibat gangguan sistemik dapat ter&adi sebagai2
a) mbolia septik! misalnya dari abses paru atau bronkiektasis
b) etastasis neoplasma yang sudah tiba di paru.
c) mbolisasi lemak dan udara atau gas 5 (seperti
penyakit caisson*).
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
11/40
$9
3) mboli dapat berasal dari &antung! arteri ekstrakranial! ataupun
dari right+si"e" circulation (emboli paradoksikal). %enyebab ter&adinya
emboli kardiogenik adalah trombi 0al0ular seperti pada mitral stenosis!
endokarditis! katup buatan)! trombi mural (seperti infark miokard! atrial
fibrilasi! kardiomiopati! gagal &antung kongestif) dan atrial miksoma.
Sebanyak "*7 persen stroke emboli diakibatkan oleh infark miokard dan
?; persen di antaranya ter&adi pada bulan pertama setelah ter&adinya
infark miokard.
b. T$rom"osis
Stroke trombotik dapat dibagi men&adi stroke pada pembuluh darah
besar (termasuk sistem arteri karotis) dan pembuluh darah kecil (termasuk
sirkulus illisi dan sirkulus posterior). -empat ter&adinya trombosis yang
paling sering adalah titik percabangan arteri serebral utamanya pada daerah
distribusi dari arteri karotis interna. +danya stenosis arteri dapat
menyebabkan ter&adinya turbulensi aliran darah (sehingga meningkatkan
resiko pembentukan trombus aterosklerosis (ulserasi plak)! dan perlengketan
platelet.
%enyebab lain ter&adinya trombosis adalah polisetemia! anemia sickle
sel! defisiensi protein '! displasia fibromuskular dari arteri serebral! dan
0asokonstriksi yang berkepan&angan akibat gangguan migren. Setiap proses
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
12/40
"#
yang menyebabkan diseksi arteri serebral &uga dapat menyebabkan ter&adinya
stroke trombotik (contohnya trauma! diseksi aorta thorasik! arteritis).
enurut Baughman! Smelt,er ("##") stroke biasanya di akibatkan
dari salah satu tempat ke&adian! yaitu2
a) Trombosis (Bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).
b) mbolisme serebral (Bekuan darah atau material lain yang di baa ke
otak dari bagian otak atau dari bagian tubuh lain).
c) Cemorargik cerebral (%ecahnya pembuluh darah serebral dengan
perlahan ke dalam åan otak atau ruang sekitar otak). +kibatnya
adalah gangguan suplai darah ke otak! menyebabkan kehilangan
gerak! pikir! memori! bicara! atau sensasi baik sementara atau
permanen.
%enyebab lain ter&adinya stroke non hemoragik adalah 2
a) Aterosklerosis, -erbentuknya aterosklerosis beraal dari endapan
ateroma (endapan lemak) yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh
darah. Selain dari endapan lemak! aterosklerosis ini &uga mungkin
karena arteriosklerosis& yaitu penebalan dinding arteri (tunika intima)
karena timbunan kalsium yang kemudian mengakibatkan
bertambahnya diameter pembuluh darah dengan atau tanpa
mengecilnya pembuluh darah.
b) Infeksi2 %eradangan &uga menyebabkan menyempitnya pembuluh
darah! terutama yang menu&u ke otak.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
13/40
"$
c) :bat*obatan ada beberapa &enis obat*obatan yang &ustru dapat
menyebabkan stroke seperti2 amfetamin dan kokain dengan &alan
mempersempit lumen pembuluh darah ke otak.
") Cipotensi! penurunan tekanan darah yang tiba*tiba bisa menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke otak! yang biasanya menyebabkan
seseorang pingsan. Stroke bisa ter&adi &ika hipotensi ini sangat parah
dan menahun.
Sedangkan faktor resiko pada stroke2
a) Cipertensi merupakan faktor resiko utama.
b) %enyakit kardio0askuler (mbolisme serebral mungkin berasal dari
&antung).
c) 1adar hematokrit normal tinggi (yang berhubungan dengan infark
cerebral).
d) 1ontrasepsi oral! peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di
atas 7; tahun dan kadar esterogen yang tinggi.
e) %enurunan tekanan darah yang berlebihan atau dalam &angka pan&ang
dapat menyebabkan iskhemia serebral umum.
f) %enyalahgunaan obat tertentu pada rema&a dan deasa muda.
g) 1onsultan indi0idu yang muda untuk mengontrol lemak darah!
tekanan darah! merokok kretek dan obesitas.
h) ungkin terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan stroke.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
14/40
""
>aktor*faktor atau keadaan yang memungkinkan ter&adinya stroke
dikelompokkan men&adi beberapa bagian yaitu2
a) >aktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi2 sia! &enis kelamin!
herediter! ras/etnik.
b) >aktor resiko yang dapat dimodifikasi2 6iayat stroke! hipertensi!
penyakit &antung! diabetes millitus! hiperkolesterol! obesitas! merokok.
%. Patofisiologi
Infark ischemic cerebri sangat erat hubungannya dengan
aterosklerosis dan arteriosklerosis' Aterosklerosis dapat menimbulkan
bermacam*macam manifestasi klinis dengan cara2
a) enyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan
insufisiensi aliran darah.
b) :klusi mendadak pembuluh darah karena ter&adinya thrombus dan
perdarahan aterm.
c) apat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli.
d) enyebabkan aneurisma yaitu lemahnya dinding pembuluh darah
atau men&adi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek.
>aktor yang mempengaruhi aliran darah ke otak2
a. 1eadaan pembuluh darah.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
15/40
"7
b. 1eadan darah 2 viskositas darah meningkat! hematokrit meningkat!
aliran darah ke otak men&adi lebih lambat! anemia berat! oksigenasi
ke otak men&adi menurun.
c. -ekanan darah sistemik memegang peranan perfusi otak.
-toregulasi otak yaitu kemampuan intrinsik pembuluh darah otak
untuk mengatur agar pembuluh darah otak tetap konstan alaupun
ada perubahan tekanan perfusi otak.
d. 1elainan &antung menyebabkan menurunnya curah &antung dan
karena lepasnya embolus sehingga menimbulkan iskhemia otak.
Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal
(thrombus& emboli! perdarahan dan s!asme vaskuler ) atau oleh karena
gangguan umum ( .%!oksia karena gangguan paru dan &antung).
Arterosklerosis sering/cenderung sebagai faktor penting terhadap otak.
Thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik atau darah dapat beku
pada area yang stenosis! dimana aliran darah akan lambat atau ter&adi
turbulensi' -klusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus
menyebabkan oe"ema dan nekrosis diikuti thrombosis dan hypertensi
pembuluh darah. %erdarahan intraserebral yang sangat luas akan
menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit
cerebrovaskuler . +noksia serebral dapat re0ersibel untuk &angka
aktu 4* menit. %erubahan irre0ersible dapat anoksia lebih dari $#
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
16/40
"4
menit. +noksia serebral dapat ter&adi oleh karena gangguan yang
ber0ariasi! salah satunya car"iac arrest'
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
17/40
";
&. Pat$'a(3aya hidup (erokok! +lkohol! Stress)D %enyalahgunaan :bat
%enyakit 0askulerD (! Cipertensi! +trial >ibrilasi! -ransient Ischemic +ttack! Ciperkolestrol)
mboli 0askuler! thrombus! perdarahan! spasme 0askuler! hipoksia %ada :tak
Stroke 5on*Cemoragik
mboli pada åan otak mboli pembuluh darah otak %erubahan perfusi cerbral %rpses metabolism dalam otak terganggu mboli åan otak
3angguan sirkulasi 6esiko hipoksia åan otak Sumbatansistem vertebrobasilar. %enurunan suplai darah E :" keotak %eningkatan akumulasi cairan
:tak tidak mendapat :" dan 5utrisi
Cipoksia åan otak
%emberian terapi osmotic
%eningkatan produksi urine
3angguan motoris pada lidah!
mulut!rahang! dan pita suara
arteri 0ertebra basilaris %eningkatan tekanan intra kranial
Iske mik &a ringa n otak 6e siko ke kura nga n 0olume cs ira n
1etidak mampuan mengeluarkan sekret!
ludah dan penurunan refelek batuk
kerusakan neurocerebrospinal 5 FII
(fasialis)! 5 IG (glosofaringeus)! 5 GII
(hipoglosusu)
)esiko keti*ak efektifan
perf+si ,aringan -ere"ral
6espon peradangan dan peningkatan la&u
metabolisme
%enumpukan sekret
'ontrol otot fasial/oral melemah
+rteri0ertebro basilaris
%elepasan pirogen endogen
Keti*ak efektifan "ersi$an ,alan nafas penurunan fungus 5 G (fagus)!!
5 IG (glosofaringeus)
erangsang saraf 0agus +rteri0ertebro basilaris
1erusakan artikular! tdk dpt berbicara
proses menelan tidak efektif
Keti*ak mamp+an *alam self -are am"atan kom+nikasi /er"al
Impuls dihantar ke SS% isfungsi 5 GII (assesorius) refl+k
-ingkat ketergantungan
Cipotalamus meningkatkan set poin %enurunan fungsi motorik anggota gerak disfagia
%eningkatan suhu tubuh 1elemahan pd satu / ke 4 anggota gerak efisit peraatan diri anoreksia
ipertermi am"atan mo"ilitas fisik 5utrisi kurang dr kebutuhan tubu
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
18/40
"
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
19/40
"=
0. anifestasi Klinik
-anda dan ge&ala dari stroke adalah (Baughman! ' iane.dkk! "###)2
a) 1ehilangan motorik
isfungsi motorik paling umum adalah hemi!legia (paralisis pada
salah satu sisi) dan hemi!aresis (kelemahan salah satu sisi) dan
disfagia.
b) 1ehilangan komunikasi
isfungsi bahasa dan komunikasi adalah "isatria (kesulitan berbicara)
atau afasia (kehilangan berbicara).
c) 3angguan persepsi
eliputi disfungsi persepsi 0isual humanus& hemina!sia atau
kehilangan penglihatan perifer dan diplopia! gangguan hubungan
0isual! spesial dan kehilangan sensori.
d) 1erusakan fungsi kognitif! !arestesia (ter&adi pada sisi yang
berlaanan).
e) isfungsi kandung kemih! meliputi 2 inkontinensiaurinarius transier&
inkontinensia urinarius !eristen atau retensi urin (mungkin simtomatik
dari kerusakan otak bilateral)! Inkontinensia urinarius dan "efekasi
yang berlan&ut (dapat mencerminkan kerusakan neurologi ekstensif)
-anda dan ge&ala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang
terkena2
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
20/40
"?
a) %engaruh terhadap status mental2 tidak sadar! konfus! lupa tubuh
sebelah.
b) %engaruh secara fisik2 !aralise& "isfagia! gangguan sentuhan dan
sensasi! gangguan penglihatan.
c) %engaruh terhadap komunikasi2 bicara tidak &elas! kehilangan bahasa.
ilihat dari bagian hemisfer yang terkena tanda dan ge&ala dapat berupa2
Cemisfer kiri Cemisfer kanan
* engalami hemi!arese
kanan
* %erilaku lambat dan hati*
hati
* hemi!arese sebelah kiri tubuh
* 1elainan lapang
pandang kanan
* isfagia global
* +fasia
* udah frustasi
* penilaian buruk
* mempunyai kerentanan terhadap sisi
kontralateral sehingga memungkinkan
ter&atuh ke sisi yang berlaanan tersebut
. Komplikasi
1omplikasi pada stroke non hemoragik a"alah2
a) Berhubungan dengan imobilisasi2 infeksi pernafasan! nyeri pada daerah
tertekan! konstipasi.
b) Berhubungan dengan !aralise2 nyeri punggung! dislokasi sendi!
"eformitas! ter&atuh.
c) Berhubungan dengan kerusakan otak2 e!ile!s%! sakit kepala.
d) .i"rosefalus
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
21/40
"9
&. Pemeriksaan pen+n,ang
iagnosis didasarkan atas hasil2
a) %enemuan 1linis
$) +namnesis
-erutama ter&adinya keluhan/ge&ala defisit neurologik yang
mendadak. -anpa trauma kepala! dan adanya faktor risiko stroke.
") %emeriksaan >isik
+danya defisit neurologik fokal! ditemukan faktor risiko seperti
hipertensi! kelainan &antung dan kelainan pembuluh darah lainnya.
b) %emeriksaan tambahan/8aboratorium$) %emeriksaan 5euro*6adiologik
* om!uterie" Tomogra!h% Scanning ('-*Scan)! sangat
membantu diagnosis dan membedakannya dengan perdarahan
terutama pada fase akut. Angiografi serebral (karotis atau
0ertebral) untuk mendapatkan gambaran yang &elas tentang
pembuluh darah yang terganggu! atau bila scan tak &elas.
%emeriksaan likuor serebros!inalis! seringkali dapat membantu
membedakan infark! perdarahan otak! baik perdarahan
intraserebral (%IS) maupun perdarahan subarakhnoid (%S+).
* 6I 2 untuk menun&ukkan area yang mengalami hemoragik
* +ngiografi serebral 2 untuk mencari sumber perdarahan seperti
aneurisma atau malformasi 0askuler.
* %emeriksaan foto thoraH 2 dapat memperlihatkan keadaan &antung!
apakah terdapat pembesaran 0entrikel kiri yang merupakan salah
satu tanda hipertensi kronis pada penderita stroke.
") %emeriksaan laboratorium
* %ungsi lumbal 2 pemeriksaan likuor yang merah biasanya
di&umpai pada perdarahan yang masif! sedangkan perdarahan
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
22/40
7#
yang kecil biasanya arna likuor masih normal (Hantokhrom)
seaktu hari*hari pertama.* %emeriksaan darah rutin (Cb! hematokrit! leukosit! eritrosit)
* %emeriksaan kimia darah 2 pada stroke akut dapat ter&adi
hiperglikemia. 3ula darah dapat mencapai ";# mg dalam serum
dan kemudian berangsur*angsur turun kembali.
* %emeriksaan darah lengkap 2 unutk mencari kelainan pada darah
itu sendiri.
. Penatalaksanaan
%enatalaksanaan pada stroke trombotik/emboli/ stroke non hemoragik
didasarkan pada2
a) Berusaha menstabilkan tanda*tanda 0ital dengan 2
* empertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan
lendir yang sering! oksigenasi! kalau perlu lakukan trakeostomi!
membantu pernafasan.
* engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien! termasuk
usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
b) empertahankan perfusi åan serebral secara adekuat2 misalnya
dengan tirah baring! monitor tekanan darah dan tingkat kesadaran.
c) encegah pembentukan bekuan darah dan gangguan serebral lainnya!
misalnya pemberian antikoagulan seperti icumarol! heparin.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
23/40
7$
d) :edem otak dan ke&ang*ke&ang harus dicegah dan diatasi. Bila ter&adi
oedem otak! dapat dilihat dari keadaan penderita yang mengantuk!
adanya bradikardi atau dengan pemeriksaan funduskopi! dapat
diberikan manitol. ntuk mengatasi ke&ang*ke&ang yang timbul dapat
diberikan iphenylhydantoin atau 'arbama,epin
e) -ekanan arah di&aga agar tetap agar cukup tinggi untuk mengalirkan
darah ke otak. %engobatan hipertensi pada fase akut dapat mengurangi
tekanan perfusi yang &ustru akan menambah iskemik lagi. 1adar Cb dan
glukosa harus di&aga cukup baik untuk metabolisme otak. %emberian
infus gluosa harus dicegah karena akan menambah ter&adinya asidosis
di daerah infark yang ini akan mempermudah ter&adinya oedem.
1eseimbangan elektrolit harus di&aga.
f) Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia &antung.
g) efekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Cindari ter&adinya obstipasi
karena akan membuat pasien gelisah. 5utrisi harus cukup. Bila perlu
diberikan nasogastric tube.
h) iksi dan balance cairan harus diperhatikan . Aangan sampai ter&adi
retentio urine %emasangan kateter &ika ter&adi inkontenensia.
i) enempatkan pasien dalam posisi yang tepat! harus dilakukan secepat
mungkin pasien harus dirubah posisi tiap " &am dan dilakukan latihan*
latihan gerak pasif.
&) iuretika 2 untuk menurunkan edema serebral
k) +nti koagulan2 encegah memberatnya trombosis dan embolisasi.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
24/40
7"
B. ASUAN K#P#)AATAN T#4)ITIS
1. Pengka,ian teoritis
a! %engka&ian %rimer * +iray 2 +danya sumbatan/obstruksi &alan napas oleh adanya
penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk
* Breathing 2 1elemahan menelan/ batuk/ melindungi &alan napas!
timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur! suara nafas
terdengar ronchi /aspirasi
* 'irculation 2 - dapat normal atau meningkat ! hipotensi ter&adi
pada tahap lan&ut! takikardi! bunyi &antung normal pada tahap dini!
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
25/40
77
disritmia! kulit dan membran mukosa pucat! dingin! sianosis pada
tahap lan&ut.* isability 2 1lien dalam keadaan tidak sadar
b) %engka&ian Sekunder
* +kti0itas dan istirahat
kesulitan dalam berakti0itas! kelemahan! kehilangan sensasi atau
paralysis! mudah lelah! kesulitan istirahat (nyeri atau ke&ang otot)!
perubahan tingkat kesadaran! perubahan tonus otot (flaksid atau
spastic)! paraliysis (hemiplegia)! kelemahan umum! gangguan
penglihatan.
* Sirkulasi
6iayat penyakit &antung (penyakit katup &antung! disritmia! gagal
&antung ! endokarditis bacterial)! polisitemia! hipertensi arterial!
isritmia! perubahan 13! %ulsasi 2 kemungkinan ber0ariasi! denyut
karotis! femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal.
* Integritas ego
%erasaan tidak berdaya! hilang harapan! emosi yang labil dan marah
yang tidak tepat! kesediahan ! kegembiraan! kesulitan berekspresi
diri.
* liminasi
Inkontinensia! anuria! distensi abdomen (kandung kemih sangat
penuh)! tidak adanya suara usus (ileus paralitik)
* akan/minum
5afsu makan hilang! nausea/0omitus menandakan adanya %-I1!
kehilangan sensasi lidah ! pipi ! tenggorokan! disfagia! riayat !
peningkatan lemak dalam darah! problem dalam mengunyah
(menurunnya reflek palatum dan faring)! obesitas (factor resiko).
* Sensori neural
%using / syncope (sebelum 'F+ / sementara selama -I+)! nyeri
kepala 2 pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
26/40
74
arachnoid! kelemahan! kesemutan/kebas! sisi yang terkena terlihat
seperti lumpuh/mati! penglihatan berkurang. Sentuhan 2 kehilangan
sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada muka ipsilateral
(sisi yang sama)! gangguan rasa pengecapan dan penciuman. a&ah2
paralisis / parese ( ipsilateral )! +fasia ( kerusakan atau kehilangan
fungsi bahasa! kemungkinan ekspresif/kesulitan berkata kata!
reseptif/kesulitan berkata kata komprehensif! global / kombinasi dari
keduanya! 1ehilangan kemampuan mengenal atau melihat!
pendengaran! stimuli taktil! +praksia 2 kehilangan kemampuan
menggunakan motorik! 6eaksi dan ukuran pupil 2 tidak sama dilatasi
dan tak bereaksi pada sisi ipsi lateral
* Status mental D koma biasanya menandai stadium perdarahan!
gangguan tingkah laku (seperti2 letergi! apatis! menyerang) dan
gangguan fungsi kognitif.
* kstremitas 2 kelemahan / paraliysis ( kontralateral pada semua &enis
stroke! genggaman tangan tidak imbang! berkurangnya reflek tendon
dalam (kontralateral)
* 5yeri/kenyamanan
Sakit kepala yang ber0ariasi intensitasnya! tingkah laku yang tidak
stabil! gelisah! ketegangan otot/fasial* 6espirasi
%erokok (factor resiko)
* 1eamanan
otorik/sensorik 2 masalah dengan penglihatan! perubahan
persepsi terhadap tubuh! kesulitan untuk melihat ob&ek! hilang
keasadaan terhadap bagian tubuh yang saki! tidak mampu
mengenali ob&ek! arna! kata! dan a&ah yang pernah dikenali!
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
27/40
7;
gangguan berespon terhadap panas! dan dingin/gangguan regulasi
suhu tubuh! gangguan dalam memutuskan! perhatian sedikit
terhadap keamanan! berkurang kesadaran diri
* Interaksi social
%roblem berbicara! ketidakmampuan berkomunikasi
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
28/40
7
2. NU)SIN5 6A)# P7ANNIN5 T#4)TIS
No Diagnosa kepera'atan T+,+an *an kriteria $asil Inter/ensi
1 Keti*akefektifan "ersi$an ,alan nafas
Definition 8 1etidakmampuan untukmembersihkan sekresi atau obstruksi dari
saluran nafas untuk mempertahankan
bersihan &alan nafasBatasan Karakteristik
-idak ada batuk
Suara nafas tambahan
%erubahan frekuensi napas
%erubahan irama napas
Sianosis
1eslutian berbicara/mengeluarkan
suara
%enurunan bunyi nafas
ispnea
Sputum dalam ¨ah yang berlebihan
Batuk yang tidak efektif
:rtopnea
3elisah
ata terbuka lebar
Faktor (ang "er$+"+ngan
7ingk+ngan
%erokok fasif
enghisap asap
erokok
4"str+ksi ,alan nafas
Spasme &alan nafas
N468
$. 6espiratory status 2 Fentilation". 6espiratory status 2 +iray patency
Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama .... H "4 &am klien
menun&ukkan perbaikan status 0entilasi! mempertahan kan &alan nafas patendengan kriteria hasil
No In*ikator Se"el+m T+,+an
1 * 1emudahan bernafas ;
* >rekuensi dan irama nafas ;
* %ergerakan sputum keluar dari
&alan nafas
;
* %ergerakan sumbatan keluar dari &alan nafas
;
2 * >rekuensi dan irama nafas dalamrentang normal
;
* Suara nafas tambahan ;
N46 8 )espirator( Stat+s 8 9entilation
Setelah dilakukan tindakan keperaatan "H"4 &am! klien menun&ukan perbaikan
bersihan &alan nafas dengan kriteria hasil2
5o 1riteria +al -u&uan
$ -ingkat pernafasan ;
" Irama pernafasan ;
7 +kumulasi sputum ;
Air$a% suction$. %astikan kebutuhan oral /
tracheal suctioning
". +uskultasi suara nafas sebelumdan sesudah suctioning.
7. Berikan :" denganmenggunakan nasal untuk
memfasilitasi suksion nasotrakeal
4. 3unakan alat yang steril sitiapmelakukan tindakan
;. onitor status oksigen pasien. Centikan suksion dan berikan
oksigen apabila pasien
menun&ukkan bradikardi! peningkatan saturasi :"! dll.
Air$a% 0anagement
$. Buka &alan nafas! guanakanteknik chin lift atau &a thrust
bila perlu". %osisikan pasien untuk
memaksimalkan 0entilasi
7. %asang mayo bila perlu4. 8akukan fisioterapi dada &ika
perlu;. 1eluarkan sekret dengan batuk
atau suction
. +uskultasi suara nafas! catat
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
29/40
7=
ukus dalam ¨ah berlebihan
ksudat dalam al0eoli
ateri asing dalam &alan nafas
+danya &alan nafas buatan
Sekresi yang tertahan/sisa sekresi
Sekresi dalam bronki
Fisiologis
• Aalan nafas alergik
•+sma
• %enyakit paru obstruksi kronis
• Ciperplasia dinding bronkial
• Infeksi
• isfungsi neuromuskular
4 6etraksi dada ;
; 1edalaman inspirasi ;
Indikator 2
$. 3angguan ekstrem". Berat
7. Sedang4. 6ingan
;. -idak ada gangguan
adanya suara tambahan=. 8akukan suction pada mayo
?. Berikan bronkodilator bila perlu9. onitor respirasi dan status :"
As!iration !recaution
$. onitor tingkat kesadaran!reflek batuk dan kemampuan
menelan
". %elihara &alan nafas7. 'ek nasogastrik sebelum
makan4. Cindari makan kalau residu
masih banyak
;. 5aikkan kepala 7#*4; dera&atsetelah makan
2. 6esiko 1etidak efektifan perfusi åan
cerebral
Definisi8 rentan mengalami penurunansirkulasi åan otak yang dapat
mengganggu kesehatanFaktor resiko8
+gens farmaseutikal
+terosklerosis aortik
Baru ter&adi infark miokardium
iseksi arteri
mbolisme
ndokarditis inefektif
>ibrilasi atrium
Ciperkolestrolemia
Cipertensi
1ardiomiopati dilatasi
N468
1. Tiss+e perf+ssion
2. Ne+rologi-al stat+s
Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama =H "4 &am klienmenun&ukkan perbaikan status sirkulasi dengan kriteria hasil
No In*ikator Se"el+m T+,+an
1 * -ekanan sistolik dan diastolik ;
* :bstruksi pembuluh otak ;
* 1elainan pada hasil '-*scan ;
Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama =H "4 &am klien
menun&ukkan perbaikan status neurologi dengan kriteria hasil
No In*ikator Se"el+m T+,+an
2 * 1esadaran ;
NI6 8
Intrakranial Pressure (IP)
0onitoring (0onitor tekananintrakranial)
1. 'atat respon pasien terhadapstimul
2. onitor intake dan output cairan
7. onitor suhu dan angka B'4. 1olaborasi pemberian antibiotik
0. %osisikan pasien pada posisisemifoler
:. inimalkan stimuli dari
lingkungan
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
30/40
7?
1atup prostetik mekanis
1oagulasi intr0askuler diseminata
1oagulopaati
asa protombin abnormal
asa tromboplastin parsial abnormal
iksoma atrium
Neoplasma otak
%enyalahgunaan ,at
Segmen 0entrikel kiri akinetik
Sindrom sick sinus
Stenosis karotid
Stenosis mitral
-erapi trombolitik
-umor otak (mis.! ganguan
cerebro0askular! penyakit neurologis!
trauma! tumor)
* 1e&ang ;
* %erhatian ;
* kuran pupil ;
* :rientasi ;
* Cipertermi ;
3. Cipertermiefinisi 2 suhu inti tubuh diatas kisarannormal diurnal karena kegagalan
termoregulasi
Batasan karakteristik 2
1enaikan suhu tubuh naik diatasrentang normal! kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal! serangan ataukon0ulsi (ke&ang)! kulit kemerahan!
pertambahan 66! takikardi! saat
disentuh tangan terasa hangat>aktor yang berhubungan2
* %enyakit/ trauma* %eningkatan metabolisme
* +kti0itas yang berlebihan
N468
-hermoregulasi 2
Kriteria $asil se"el+
m
T+,+an
$. Suhu 7 7='
0
". 5adi dan 66 dalam rentang normal 0
7. -idak ada perubahan arna kulit
dan tidak ada pusing! merasa
nyaman
0
Skala in*ikator
$. -idak pernah
". Aarang
7. 1adang*kadang
%53+-6+5 SC
* onitor minimal tiap " &am* 6encanakan monitoring suhu
secara kontinyu* onitor -! nadi! dan 66
* onitor arna dan suhu kulit
* onitor tanda*tanda hipertermidan hipotermi
* -ingkatkan intake cairan dannutrisi
* Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh* +&arkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat panas* iskusikan tentang pentingnya
penagturan suhu dan
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
31/40
79
* %engaruh anestesi/medikasi* 1etidakmampuan/penurunan
kemampuan berkeringat* -erpapar di lingkungan panas
* ehidrasi
* %akaian yang tidak tepat
4. Sering
;. Selalu
kemungkinan efek negatif darikedinginan
* Beritahuakan tentang indikasiter&adinya keletihan dan
penanganan emergency yang
diperlukan* +&arkan indikasi dari hipotermi
dan penanganan yang diperlukan* Berikan antipiretik &ika perlu
>F6 -6+-5-
* onitor suhu sesering mungkin* onitor I8
* 8akukan monitoring suhu secarakontinyu
* onitor arna dan suhu kulit
* onitor tekanan darah! nadi dan66
* onitor penurunan tingkatkesadaran
* onitor B'! Cb dan Ct
* onitor input dan output monitorkeabnormalan elektrolit
* onitor adanya aritmia* onitor ketidakseimbangan asam
basa
* Berikan antipiretik * Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam* Selimuti pasien
* 8akukan tepid sponge
* Berikan cairan IF* 1ompres pada lipatanpaha dan
ketiak * -ingkatkan sirkulasi udara
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
32/40
4#
* Berikan pengobatan untukmencegah pasien menggigil
%. 6esiko kekurangan 0olume cairan
efiisi2 kerentanan mengalami penurunan 0olume cairan intra0askuler!
interstisial! dan/atau intraseluler! yangdapat mengganggu kesehatan
>aktor resiko2
* +gen farma seutikal* Barier kelebihan cairan* Berat badan ekstrem
* >aktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan* 3angguan mekanisme regulasi
* 1ehilangan cairan melalui rutenormal
* 1ehilangan 0olume cairan aktif
* 1urang pengetahuan tentangkebutuhan cairan
* %enyimpangan yang mempengaruhiabsorpsi cairan
* %enyimpangna yang mempengaruhi
asupan cairan* %enyimpangan yang mempengaruhi
kelebihan cairan* sia ekstrim
5:'2
>luid Balance2
5o 1riteria +al -u&uan
$ -ekanan darah ;
" Cematokrit ;
7 -urgor kulit ;
4 1eseimbangan intake dan output "4
&am
;
Indikator 2
$ 2 -erancam
" 2 Substansial dikompromikan7 2 'ukup dikompromikan
4 2 +gak terganggu; 2 -idak terganggu
5I'2
>luid management
* -imbang popok / pembalut &ika diperlukan
* %ertahankan catatan intakedan output yang akurat
* onitor status hidrasi
(kelembaban membran mukosa!
nadi adekuat! tekanan darahortostatik)! &ika diperlukan
* onitor 0itsl sign
* onitor masukan
makanan/cairan dan hitung intakekalori harian
* 1olaborasikan pemberiancairan IF
* onitor status nutrisi
* Berikan cairan IF pada suhuruangan
0. Cambatan komunikasi 0erbal
efinisi2%enurunan! perlambatan! atau ketiadaan
kemampuan untuk menerima! memproses!
mengirim! dan/atau menggunakan sistem
N46 8; 6omm+ni-ation skills
Setelah dilakukan tindakan keperaatan &am diharapkan klien dapat berkomunikasi dengan kriteria hasil2
NI6 8%eningkatan komunikasi2 defisit bicara
* 1a&i kemampuan berkomunikasi
* %erhatikan tanda non0erbal
klien
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
33/40
4$
symbol.
Batasan karakteristik2* efisit penglihatan total
* eficit 0isual parsial
* isorientasi orang* isorientaasi ruangan
* isorientasi aktu* ispnea
* 3agap
* 1esulitan dalam kehadirantertentu
* 1esulitan memahami komunikasi* 1esulitan mempertahankan
komunikasi
* 1esulitan mengekspresikan pikiran secara perbal (mis2 afasia!
disfasia! apraksia! disleksia)* 1esulitan menggunakan ekspresi
tubuh
* 1esulitan menggunakan ekspresia&ah
* 1esulitan menyusun kalimat* 1esulitan menyusun kata*kata
* 1etidakmampuan menggunakan
ekspresi tubuh* 1etidakmampuan menggunakan
ekspresi a&ah* 1etikmampuan 0erbalisasi
* enolak bicara! %elo
* Sulit bicara* Sulit mengungkapkan kata*kata
* -idak ada kontak mata* -idak bicara/tidak dapat bicara
5
o
In*ikator Se"el+
m
T+,+a
n
$. %enggunaa
n isyaratnon 0erbal
; ;
". %eningkatan bahasa
lisan
; ;
7. 1emampuan
interpretasi
meningkatendengaraktif
; ;
Indikator 2$. -idak menun&ukkan
". Aarang menun&ukkan
7. 1adang menun&ukkan4. Sering menun&ukkan
;. Selalu menun&ukkan
* 1larifikasi pesan bertanya danfeedback
* 8ibatkan keluarga untukmemahami pesan klien
* %erhatikan bicara klien
dengan cermat* 3unakan kata sederhan dan
pendek * Berdiri di depan klien saat
bicara! gunakan isyarat tangan
* Beri reinforcement positif * orong keluarga untuk selalu
menga&ak komunikasi dengan klien
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
34/40
4"
:. Cambatan mobilisasi fisik
efinisi21eterbatasan dalam gerakan fisik satu atau
lebih ekstremitas secara mandiri dan
terarah.
Batasan karakterristik2* ispneu setelah berakti0itas
* 3angguan sikap ber&alan
* 3erakan lambat* 3erakan stastik
* 3erakan tidak terorginasi* In stabilitas postur
* 1esulitan membolak*balik posisi
* 1eterbatasan rentang gerak * 1etidaknyamanan
* elakukan akti0itas lain sebagai pengganti pergerakan
* %enurunan kemampuan
melakukan keterampilan motorik halus
* %enurunan kemampuan motirorik kasar
* %enurunan aktu reaksi
* -remor akibat pergerakan
>aktor yang berhubungan2
* +gens farmaseutikal
* +nsietas* epresi
* >isik t idak bugar * 3angguan fungsi kognitif
N46 8
* Aoint o0ement 2 +cti0e
Setelah dilakukan tindakan keperaatan selam &am diharapkan klien dapatmelakukan akti0itas dengan baik dengan kriteria hasil2
5o In*ikator Se"el+m T+,+an
$. 1lien meningkat dalam akti0itasfisik
; ;
". engerti tu&uan dari peningkatanmobilitas
; ;
7. em0erbalisasikan perasaandalam meningkatkan kekuatan
dan kemampuan berpindah
; ;
emperagakan penggunaan alat
Bantu untuk mobilisasi (alker)
; ;
Indikator 2$. -idak menun&ukkan
". Aarang menun&ukkan7. 1adang menun&ukkan
4. Sering menun&ukkan
;. Selalu menun&ukkan
NI6 8
#
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
35/40
47
* 3angguan metabolisme* 3ngguan musculoskeletal
* 3angguan neuromuscular * 3aangguan persepsi sensori
* 3aya hidup kurang gerak
* Indeks masa tubuh di atas presentil ke*=; sesuai usia
* Intoleran akti0itas* 1aku sendi
* 1eengganan memulai pergerakan
* 1erusakan inrgritas struktur tulang
* 1ontraktur * 1urang pengetahuan tentang nilai
akti0itas fisik
* alnutrisi* 5yeri
* %enurunan kekuatan otot
&. Ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuhDenisi :Asupan nutrisi tidak cukup untukmemenuhi kebutuhan metabolik
Batasan karakteristik 2
- 5yeri abdomen
- enghindari makanan
- %enurunan Berat badan dengan asupan
makan adekuat- iare
- 1ehilangan rambut berlebihan
- Bising usus berlebihan
- 1urang informasi
N468
‐ 5utritional Status 2 food and >luid IntakeSetelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan nutrisi klien dapat perpenuhi dengan kriteria hasil2
5o kriteria hasil Sblm ssd
$. +danya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tinggi badan
$ ;
". -idak ada tanda
tanda malnutrisi
$ ;
7. -idak ter&adi
penurunan berat
badan yang berarti
$ ;
NI6 8
Fl+i* management
‐ onitor 0ital sign‐ onitor intake dan output‐ onitor status hidrasi (kelembaban
membran mukosa! nadi adekuat)
‐ 1olaborasikan pemberian cairan IF‐ +n&urkan pasien banyak minum air
‐ 1olaborasi dengan dokter untuk pemenuhan cairan
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
36/40
44
- 1urang minat pada makanan
- embrane mukosa pucat
- 1etidakmampuan mencerna makanan
- -onus otot menurun
- engeluh gangguan sensasi rasa
- 'epat kenyang setelah mencerna makanan
- Sariaan rongga mulut
- 1elemahan otot untuk mengunyah dan
menelan
Indikator 2
$. -idak menun&ukkan
". Aarang menun&ukkan7. 1adang menun&ukkan
4. Sering menun&ukkan
;. Selalu menun&ukkan
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
37/40
4;
+>-+6 %S-+1+
'orin li,abeh.A."##9 1uku Saku Diagnosa 2e!era$atan. disi 9 +lih bahasa
-im penerbit %SI1 5%+! 3'! Aakarta
Baughman! iane '.("###). .an"book for 1runner an" Su""arth Te3t 1ook of
0e"ical Surgical Nursing 1runner 4 Su""arth (2e!era$atan 0e"ikal
1e"ah, 1uku Saku 5ntuk 1runner 4 Su""arth). alih bahasa!@asmin
+sihD editor! onica ster. Aakarta 2 3'.
%rice S.+.! ilson 8.. "##. Patofisiologi 2onse! 2linis Proses+Proses
Pen%akit E"isi 6. Buku II! 3'! Aakarta
Smelt,er '. Su,anne! Brunner E Suddarth! "##". 1uku A7ar 2e!era$atan
0e"ikal 1e"ah' Aakarta. 3'.
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
38/40
4
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
39/40
4=
8/17/2019 BAB II VIKS.docx
40/40
4?