21
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori Perilaku Konsumen Menurut Sumarwan (2014) memberikan pengertian bahwa perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk atau jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Kotler dan Keller (2008) bahwa perilaku konsumen adalah studi bagaimana tentang individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan menurut Tjiptono (2008) bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Menurut Sunyoto (2013), pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

  • Upload
    dokiet

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Teori Perilaku Konsumen

Menurut Sumarwan (2014) memberikan pengertian bahwa perilaku

konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen

dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan

produk atau jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan

mereka. Menurut Kotler dan Keller (2008) bahwa perilaku konsumen adalah

studi bagaimana tentang individu, kelompok, dan organisasi memilih,

membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan menurut

Tjiptono (2008) bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan

individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,

menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses

pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.

Menurut Sunyoto (2013), pemahaman akan perilaku konsumen dapat

diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang

sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang

tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua,

perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan

publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

9

menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat

merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga

adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide

di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghapi

sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan cepat dan efektif. Dalam

pernyataan lain juga disebutkan bahwa bahwa perilaku konsumen dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor eksternal yang meliputi

budaya (culture), subbudaya (sub-culture), status sosial (social status),

demografi, family, kelompok rujukan serta faktor internal yang meliputi

preferensi, pembelajaran (learning), memori, motivasi, kepribadian

(personality), emosi, dan sikap (Supranto dan Limakrisna, 2007).

Apabila diterapkan dalam kajian minat produk investasi maka perilaku

konsumen dapat membantu mengidentifikasi latar belakang berdasarkan

demografi, psikografi dan literasi keuangan pada masyarakat; khususnya

masyarakat Condong Catur. Hal ini memberikan upaya meningkatkan

efisiensi penjualan bagi pemasar produk investasi dengan menyesuiakan

jenis produk investasi dan strategi pemasaran terhadap karakateristik latar

belakang masyarakat itu sendiri.

2. Pengertian Segmentasi Pasar

Menurut Boyd dan Larreche (2010) bahwa segmentasi pasar adalah

proses dimana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-

orang dengan kebutuhan dan karakteristik yang sama yang mengarahkan

mereka untuk merespon tawaran produk/jasa dan program pemasaran

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

10

strategi tertentu dalam cara yang sama. Sedangkan menurut Kotler (2012)

segmentasi pasar adalah sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan

kebutuhan dan keinginan yang serupa.

Menurut Craven dan Piercy (2009) segmentasi pasar merupakan

proses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam

suatu produk pasar berdasarkan karakteristik atau respon yang relatif sama.

Assauri (2014) menambahkan bahwa pada dasarnya segmentasi pasar

merupakan suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen

pemasaran yang berorioentasi pada konsumen. Dengan melaksanakan

segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah, dan

sumber daya perusahaan di bidang pemasaran dapat digunakan secara lebih

efektif dan efisien

Berdasarkan uraian di atas maka segmentasi pasar adalah suatu proses

untuk membagi-bagi atau mengkelompok-kelompokkan pasar yang

heterogen ke dalam kelompok-kelompok ”potential customer”, yang

memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki

respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.

3. Pengertian Demografi

Demografi, secara etimology (kebahasaan) berasal bahasa Latin, kata

‘demograhie’ terdiri dari dua kata yaitu demos dan graphien, demos artinya

penduduk dan graphien berarti catatan, bahasan tentang sesuatu. Secara

etimologi, makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai

penduduk suatu daerah pada waktu tertentu (Setiati, 2006). Segmentasi

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

11

pasar secara demografi merupakan dasar yang paling populer untuk

membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah

keinginan, preferensi, dan tingkat pemakaian konsumen sering sangat

berhubungan dengan variabel-variabel demografis. Karakteristik demografis

dibutuhkan untuk mengetahui ukuran pasar sasaran dan media yang harus

digunakan untuk menjangkaunya secara efisien (Kotler, 2005 dalam Wijaya

dan Chandra, 2015).

Hadi (2010) menyatakan bahwa dalam segmentasi pasar berdasarkan

demografi ini maka pasar dapat didekati dengan variabel-variabel

karakteristik kependudukan. Segmentasi ini dapat dibentuk dengan mudah,

baik berdasarkan data sekunder maupun data primer. Realitas pasar

menunjukkan bahwa produk itu bersifat heterogen bagi seluruh pasar, maka

segmentasi merupakan upaya “memetakan” (mapping) segmen-segmen

pasar potensial ke dalam ciri-ciri perilaku yang sama (Hasan, 2008)

Berdasarkan uraian di atas maka pengertian demografi adalah ilmu

yang mempelajari dinamika kependudukan. Apabila diterapkan dalam ilmu

pemasaran maka demografi pemasaran adalah pengelompokan kelompok-

kelompok konsumen berdasarkan suatu karakteristik penduduk.

4. Ruang Lingkup Demografi Terhadap Minat Produk Investasi

Pengaruh yang diberikan demografi terhadap minat produk investasi

sangat bervariasi tergantung pada karakteristik penduduk itu sendiri. Hal ini

membawa berbagai hasil penelitian berbeda. Faktor utama dari demografi

yang dianggap berpengaruh terhadap pilihan produk investasi meliputi jenis

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

12

kelamin, usia, pendapatan dan pendidikan (Ariyadi, et all, 2015; Tallo et all,

2015; Rudhy, 2013). Pengaruh yang diberikan antara jenis kelamin terhadap

pilihan produk investasi menunjukkan perbedaan dikarenakan karakteristik

pria yang lebih cenderung berani dalam mengambil resiko dibandingkan

perempuan (Barber dan Odean 2001). Demikian pula karakteristik usia yang

memiliki perbedaan pengaruh terhadap pilihan produk investasi. Grebel dan

Lytton (1998 dalam Tallo, et all, 2015) menyatakan bahwa usia yang lebih

muda akan lebih berani mengambil risiko dalam investasi dibanding usia

yang tidak produktif atau sudah tua, yang tidak berani mengambil risko

dalam berinvestasi

Pengaruh pendapatan terhadap minat produk investasi di dasarkan

pada investor yang memiliki pendapatan lebih tinggi cenderung memiliki

portofolio yang lebih berfluktuatif atau memiliki risiko lebih besar (Barber

dan Odean, 2011; Schooley and Worden 2009). Sedangkan pendidikan

mempengaruhi minat produk investasi dikarenakan jenjang pendidikan

secara tidak langsung berhubungan dengan pengetahuan. Orang yang berani

mengambil risiko (risk aggressive) bisa dikatakan berpendidikan tinggi

karena memiliki pengetahuan yang luas dan mampu menghitung risiko yang

dihadapi (Bhandari dan Deaves, 2006).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil karakteristik demografi

yang di duga berpengaruh terhadap minat produk investasi masyarakat

Condong Catur Depok Sleman adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, dan

pendapatan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

13

5. Pengertian Psikografi

Menurut Mowen dan Minor (2004) psikografis adalah jenis riset

konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal bagaimana

mereka hidup, bekerja, dan bermain. Psikografis digunakan untuk menilai

konsumen gaya hidup dengan menganalisis aktivitas, minat, dan opini

(AIO). Hal sama bisa diterapkan pada kajian mengenai psikografi

konsumen produk investasi di dasarkan pada aktivitas, minat, pendapat

(AIO) nilai (Pavani dan Anirudh, 2010; Ghazali dan Othman, 2003).

Berdasarkan uraian di atas maka psikografi adalah menilai konsumen

gaya hidup dengan menganalisis aktivitas, minat, dan opini. Apabila

dikaitkan dengan psikografi pilihan investasi dapat diartikan sebagai menilai

aktivitas, minat, pendapat (AIO) nilai sikap investor saat melihat pilihan

investasi tertentu.

6. Ruang Lingkup Psikografi Terhadap Minat Produk Investasi

Berbagai tori menunjukkan bahwa pengkategorian psikografi dapat

dibedakan oleh penggolongan psikografi itu sendiri. Menurut Halim (2005)

tipe psikografi investor dapat dibedakan berdasarkan preferensi investor

terhadap risiko. Tipe psikografi investor berdasarkan preferensi investor

tersebut dapat dibedakan menjadi tiga:

a. Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker)

Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker) merupakan yang

apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

14

pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan

lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar. Investor

jenis ini biasanya bersifat agresif dan spekulatif dalam mengambil

keputusan investasi. Widiatmojo dalam Putra (2011) mengungkapkan

bahwa investor berpreferensi resiko tinggi sangat menikmati resiko

b. Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality)

Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality) merupakan

investor yang akan meminta kenaikan pengembalian yang sama untuk

setiap kenaikan risiko. Investor jenis ini umunya cukup fleksibel dan

bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan investasi.

Menurut Harefa (dalam Putra, 2011) sebagian besar investor berada

pada kelompok ini.

c. Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter)

Investasi yang tidak suka terhadap risiko (risk averter) merupakan

investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang

memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang

berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko

yang lebih kecil. Investor jenis ini selalu mempertimbangkan secara

matang dan terencana atas keputusan investasinya. Tipe risk averter

akan senang ditawari saham yang memiliki beta yang rendah karena

resikonya juga rendah. Mereka cendering memilih investasi dengan

tingkat resiko rendah seperti tabungan deposito, unit link dan obligasi

pemerintah.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

15

Dalam pernyataan lain bahwa faktor psikografi minat produk investasi

dapat dibedakan berdasarkan minat, ketertarikan dan opini seseorang

terhadap isu-isu di sekitarnya. Psikografik sering diartikan sebagai

pengukuran AIO (activity, Interest, Opinion), yaitu pengukuran kegiatan,

minat, dan pendapat konsumen. Psikografik memuat beberapa pernyataan

yang menggambarkan kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Pendekatan

psikografik sering dipakai produsen dalam mempromosikan produknya

(Sumarwan, 2013). Minat, ketertarikan dan opini tersebut disebut juga

sebagai AIO (Activities, Interest and Opinion). Dalam penelitian ini akan

menggunakan adaptasi faktor AIO berdasarkan Plumer (1974 dalam

Purwaningsih, 2008) yang menggunakan alat ukur berupa:

Tabel II.1 Aktivitas, Minat, dan Opini

Aktivitas Minat Opini Kerja Keluarga Diri sendiri Hobbi Rumah Isu sosial Kegiatan sosial Pekerjaan Politik Liburan Komunitas Bisnis Hiburan Rekreasi Ekonomi Keanggotaan pada klub Fashion Pendidikan Komunitas Kuliner Produk Belanja Media Masa depan Olahraga Pencapaian Kebudayaan

Sumber: Plumer (1974 dalam Purwaningsih, 2008)

7. Pengertian Literasi Keuangan

Lusardi dan Mitchell (2010) mendefinisikan literasi keuangan sebagai

pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk mengaplikasikannya

(knowledge and ability). Menurut Agarwala et al (2012) pengertian literasi

keuangan adalah seluruh pengetahuan keuangan yang diperlukan untuk

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

16

mengetehui tingkat inflasi dan pengembalian, hubungan antara tingkat

inflasi dan pengembalian, tingkat resiko dan tingkat pengembalian serta

aturan mengenai macam-macam reduksi pengembalian. Menurut Hung

(2009), literasi keuangan adalah kemampuan untuk menggunakan

pengetahuan serta keahlian untuk mengelola sumber daya keuangan untuk

mencapai kesejahteraan. Hailwood (2007) menyatakan bahwa literasi

keuangan akan mempengaruhi bagaimana orang menabung, meminjam,

berinvestasi dan mengelola keuangan Lebih jauh, kecakapan financial disini

juga lebih menekankan pada kemampuan untuk memahami konsep dasar

dari ilmu ekonomi dan keuangan, hingga bagaimana menerapkannya secara

tepat.

Berdasarkan uraian di atas maka pengertian dari literasi keuangan

yaitu mencakup mengenai pengetahuan dan kemampuan (knowledge and

ability) keuangan untuk kemudian mengaplikasikannya dalam pengelolaan

keuangan

8. Kategorisasi Literasi Keuangan

Menurut Rodhiyah (2012) maka pengukuran pengelolaan keuangan

pribadi berdasarkan yaitu meliputi perencanaan keuangan, pemanfaatan atau

pengalokasian dana serta mengevaluasi kinerja keuangan. Secara lebih

terperinci, menurut Reza (2015) maka langkah-langkah literasi keuangan

tersebut adalah:

(a) Perencanaan keuangan, adalah suatu proses mengelola uang untuk

mencapai tujuan keuangan, tujuan keuangan bagi setiap orang berbeda-

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

17

beda., dan yang paling tahu mengenai diri dan tujuan hidup termasuk

keuangan adalah diri sendiri. Perencanaan keuangan keluarga memang

tidak berlaku umum, tetapi bersifat spesifik yang dipengaruhi oleh

faktor-faktor antara lain: status marital, pekerjaan, kondisi ekonomi, usia,

asset yang dimiliki, akan tetapi perencanaan keuangan harus di buat se

realistis mungkin.

Menurut Masassya, (2014) perlu dilakukan 5 langkah-langkah

perencanaan sebagai berikut :

1) Perlu diketahui tentang kekayaan bersih yang dimiliki (misalnya ;

jumlah asset, utang, dan dana yang bisa disisihkan setiap bulan).

2) Menentukan tujuan keuangan (jangka pendek, menengah maupun

panjang)

3) Membuat action plan (mengalokasikan pendapatan dalam empat hal

yaitu konsumsi, saving, investasi dan proteksi)

4) Mengimplementasi plan tersebut secara disiplin. Secara periodik,

plan yang telah dibuat dan diimplimentasikan di evaluasi tingkat

kesesuaiannya, dan bisa dilakukakn perubahan sepanjang ada

argumentasi yang jelas.

(b) Pemanfaatan atau pengalokasian dana mengalokasikan dana berarti

mengimplementasi plan/perencanaan yang telah di buat.

Pengalokasian dana (dalam arti pendapatan) bulanan di bagi dalam

tiga hal pokok yaitu :

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

18

1) Konsumsi, pengalokasian ini termasuk pengeluaran biaya tetap (fixed

cost) yang tidak bisa di tunda lagi,yaitu : angsuran rumah, angsuran

kendaraan, biaya telpon, listrik, dan air , kemudian baru biaya makan,

minum, dan rekreasi. Biaya konsumsi ini beragam, akan tetapi perlu di

patok atau di tentukan, lazimnya biaya ini berkisar antara 40 % - 50

%.

2) Saving atau tabungan, pengalokasian pada tabungan bisa dimaksudkan

sebagai simpanan/tabungan tetap dan bisa di maksudkan sebagai

tabungan untuk berjaga-jaga yaitu misalnya untuk keperluan ke

dokter, dan memberi sumbangan. Tabungan ini juga perlu di tentukan

dan yang lazim biasanya ber kisar 25 % , dari 25 % tersebut yang di

gunakan untuk berjaga-jaga ber kisar antara 10%-15 %, sedangkan

sisanya sebagai tabungan tetap.

3) Investasi, pengalokasian pada investasi disini dimaksudkan sebagai

pengembang biakan uang tetapi secara terencana dan disiplin. Ada

beberapa alternatif yang dapat dipilih yaitu membeli emas koin, reksa

dana atau iuran dana pensiun, maka action plan tentang proteksi dapat

di masukkan dalam pengalokasian pendapat pada investasi

(c) Mengevaluasi kinerja keuangan

Evaluasi terhadap kondisi keuangan perlu dilakukan setidaknya meng

evaluasi atau membandingkan antara rencana yang di buat pada awal

tahun dan pencapaian realisasinya. Evaluasi dapat dilakukakn secara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

19

periodik yaitu mulai penerimaan (cash in flow) hingga pengeluaran (cash

out flow) yang ber implikasi terhadap asset maupun hutang.

Evaluasi atau pemeriksaan keuangan dapat dilihat dari beberapa

aspek:

1) Evaluasi terhadap penerimaan (cash in flow) apakah berasal dari hasil

investasi atau pendapatan lain.

2) Evaluasi terhadap pengeluaran (cash out flow) yang berimplikasi

terhadap posisi asset atau hutang. Pertambahan pengeluaran tidak

boleh melebihi persentase tertentu dari peningkatan penghasilan.

3) Pertumbuhan asset, dihitung adalah asset netto yaitu sudah di kurangi

dengan seluruh hutang.

Chen and Volpe (2008) mengkategorikan literasi keuangan menjadi

tiga kelompok, yaitu 1) < 60% yang berarti individu memiliki pengetahuan

tentang keuangan yang rendah 2) 60%–79%, yang berarti individu memiliki

pengetahuan tentang keuangan yang sedang dan 3) > 80% yang

menunjukkan bahwa individu memiliki pengetahuan keuangan yang tinggi.

Dalam penelitian ini akan menggunakan penelitian Reza (2015) yang

membagi langkah-langkah dalam literasi keuangan menjadi perencanaan,

pelaksanaan /pengalokasian dan evaluasi

9. Pengertian Investasi

Menurut Jogiyanto (2009) bahwa investasi adalah penundaan

konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode

waktu tertentu. Dahulu kita mengenal jenis investasi yang berupa tabungan,

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

20

deposito atau investasi dalam sektor riil seperti rumah, tanah dan lainnya.

perkembangan perekonomian yang begitu pesat berimbas semakin

berkembangnya jenis investasi yang tersedia saat ini, seperti contohnya

saham, reksadana dan obligasi. Jenis investasi yang dipilih sangat

berpengaruh terhadap seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari

investasi tersebut. Saat ini pilihan investasi berupa tabungan dan deposito

tidak lagi menjadi suatu investasi yang menarik bagi orang-orang yang

mengerti tentang perkembangan investasi karena tingkat pengembalian yang

dihasilkan kecil. Investor lebih memilih untuk berinvestasi di saham atau

obligasi karena memberikan keuntungan yang besar walaupun memiliki

risiko yang besar juga.

Menurut Sunariyah (2014) bahwa investasi adalah penanaman modal

untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu

lama dengan harapan mendapatkan return di masa yang akan datang.

Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau

suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Menurut Tandelilin (2011),

investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya

yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan dimasa yang akan datang. Menginvestasikan sejumlah dana

pada asset riil (tanah, emas, mesin atau bangunan), maupun aset finansial

(deposito, saham ataupun obligasi) merupakan aktivitas investasi yang

umumnya dilakukan. Menurut Halim (2013) investasi selalu memiliki dua

sisi, yaitu return dan risiko. Dalam berinvestasi berlaku hukum bahwa

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

21

semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi pula risiko

yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian

bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua modalnya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa investasi

adalah penanaman modal yang berasal dari penundaan konsumsi sekarang

untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu.

10. Pengertian Minat Investasi

Menurut Muhaimin, (dalam Ramadhan, 2015) minat adalah

kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan suatu kegiatan tertentu

diantara sejumlah kegiatan lain yang berbeda. Menurut Djamarah (2008)

bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap

aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa

senang. Demikian pula bagi seseorang yang memiliki minat produk

investasi akan memiliki konsistensi terhadap pemilihan produk investasi

sesuai yang dikehendaki. Kehendak tersebut menjadi dorongan yang ada

pada diri individu, menggambarkan perlunya perlakuan yang luas, sehingga

ciri-ciri terlihat lebih terinci dan jelas sesuai dengan faktor kebutuhan. Oleh

karena itu ciri-ciri dan minat seseorang akan menjadi pedoman

penyelenggara program aktifitas dalam berinvestasi (Chambali, 2010).

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat

investasi adalah kecenderungan seseorang untuk memilih bentuk

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

22

penanaman modal yang berasal dari penundaan konsumsi sekarang untuk

dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu.

11. Ruang Lingkup Produk Investasi

Menurut Tandelilin (2011) ada dua jenis asset yang dapat digunakan

sebagai sarana investasi yaitu:

1. Real asset yaitu investasi yang dilakukan dalam asset-asset yang

berwujud nyata seperti: emas, real estate dan karya seni.

2. Financial asset yaitu investasi yang dilakukan pada sektor-sektor

financial, seperti: deposito, saham, obligasi, reksadana.

Menurut Jogiyanto (2010), investasi dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Investasi Langsung

Investasi langsung (direct investment) dilakukan dengan membeli

aktiva keuangan secara langsung yang dapat diperjualbelikan di pasar uang,

pasar modal atau pasar turunan (derivative market). Investasi langsung

dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Investasi langsung yang tidak dapat diperjualbelikan (contohnya :

Tabungan dan Deposito)

2) Investasi langsung yang dapat diperjualbelikan

a) Investasi langsung di pasar uang (contohnya : T-bill dan deposito

yang dapat dinegosiasikan).

b) Investasi langsung di pasar modal

i. Surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed income securities)

contohnya : T-bond dan lain-lain.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

23

ii. Saham-saham (equity securities) contohnya: saham preferen

(preffered stock) dan saham biasa (common stock).

iii. Investasi langsung di pasar turunan (contohnya opsi dan future

contract).

b. Investasi tidak langsung

Investasi ini dilakukan dengan cara membeli surat-surat berharga dari

perusahaan investasi.

Berdasarkan uraian diatas maka jenis produk investasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah (1) low risk asset seperti reksa dana

pasar uang (RDPU) dan deposito, (2) moderate risk asset seperti obligasi,

reksa dana pendapatan tetap (RPDT), dan (3) high risk asset seperti reksa

dana saham (RDS) dan saham (4) real asset yaitu properti, emas, real estate

dan karya seni.

B. Penelitian Sebelumnya

Ariadi et all (2015) dalam penelitian berjudul “Analisa Hubungan

Financial Literacy dan Demografi Dengan Investasi, Saving dan

Konsumsi”. Penelitian ini ditujukan untuk beberapa hal yaitu : untuk

mengetahui apakah tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance

memiliki hubungan dengan investasi. Selain itu, untuk mengetahui apakah

tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance memiliki hubungan

dengan saving dan untuk mengetahui apakah tingkat financial literacy, jenis

kelamin, dan allowance memiliki hubungan dengan konsumsi. Responden

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

24

penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Petra Fakultas Ekonomi

angkatan 2011 sampai 2013 sejumlah 317 orang. Data yang digunakan

adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner ke 317

responden. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross

tabulation dan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga

variabel yaitu tingkat financial literacy, jenis kelamin dan allowance

mempunyai hubungan dengan investasi, saving dan konsumsi pada

mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan 2011 sampai 2013

Tallo et all (2015) dalam penelitian berjudul “Analisa Hubungan

Faktor Demografi, Profil Risiko, Dan Keputusan Investor Dalam Alokasi

Aset.” Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan faktor

demografi yang berhubungan dengan profil risiko investor dan juga

keputusan investor dalam alokasi jenis aset yang di investasikan. Sampel

dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang berada di wilayah kota

surabaya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini adalah menemukan

beberapa variabel demografi berhubungan langsung dengan profil risiko dan

alokasi aset investor, namun ada beberapa variable yang tidak memiliki

hubungan signifikan dengan profil risiko dan alokasi aset investor. Serta

adanya hubungan signifikan antara profil risiko investor dengan keputusan

investor dalam mengalokasi aset.

Rudhy (2013) dalam penelitian berjudul “Analisis Pengukuran Faktor

Demografi Terhadap Minat Inyestasi Generasi Muda Di Pasar Modal”.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

25

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor demografi yang

mempengaruhi minat generasi muda untuk berinvestasi di pasar modal.

Penelitian ini memfokuskan generasi muda sebagai responden dengan

menggunakan teknik pengumpulan data melalui survei dan dilakasanakan

dengan cara pembagian kuesioner. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi yang menunjukkan bahwa faktor demografi,

yaitu status pernikahan, pendidikan dan pendapatan memiliki pengaruh

signifikan terhadap minat investasi generasi muda di pasar modal.

Sedangkan faktor demografi lainnya yaitu tipe pekerjaan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap minat investasi generasi muda di pasar modal.

Pratiwi (2015) dalam penelitian berjudul “Pengaruh Faktor Demografi

Terhadap Jenis Investasi Dan Perilaku Investor Pasar Modal Surabaya”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor demografi mempunyai

pengaruh terhadap jenis investasi dan perilaku investor di pasar modal

Surabaya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu investor pasar

modal Surabaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling dengan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak seratus responden

pada sepuluh perusahaan sekuritas di Surabaya dan analisis dilakukan

dengan cara menggunakan analisis crosstab dan chisquare untuk menguji

hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor demografi pada

status pernikahan secara signifikan mempengaruhi perilaku investor.

sedangkanjenis investasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku investor

di pasar modal Surabaya.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

26

Piwi (2013) dalam penelitian berjudul “Pengaruh Karakteristik

Psikografi dan Demografi Terhadap Perilaku Investor dan Jenis Investasi,

Magister Manajemen Universitas Atma Jaya Yogyakarta”. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik psikografi terhadap perilaku

investor, pengaruh karakteristik psikografi terhadap jenis investasi yang

dipilih, pengaruh karakteristik demografi terhadap perilaku investor,

pengaruh karakteristik demografi terhadap jenis investasi yang dipilih.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah investor yang

bermukin di Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan

pertimbangan tertentu, yaitu dalam penelitian ini responden secara khusus

adalah orang yang telah berinvestasi di saham. Jumlah sampel dalam

penelitian ini berjumlah 75 responden. Analisis data inferensial dalam

penelitian ini dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa: (1) tidak sepenuhnya karakteristik psikografi yang

berpengaruh terhadap perilaku investor, dari empat faktor yaitu self

confident, careful spender, risk innovative, dan debt avoider, hanya carefull

spender yang berpegaruh terhadap perilaku investor. (2) karakteristik

psikografi tidak berpengaruh terhadap jenis investasi. (3) tidak sepenuhnya

karakteristik demografi berpengaruh terhadap perilaku investor, dari enam

karakteristik demografik yang berpengaruh hanya jenis kelamin, status

pernikahan, dan jumlah anggota keluarga. (4) tidak sepenuhnya karakteristik

demografik yang berpengaruh terhadap jenis investasi, dari enam

karakteristik yang berpengaruh hanya satu yaitu jenis kelamin.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

27

C. Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan berbagai teori serta penelitian sebelumnya maka peneliti

menyusun kerangka pikir penelitian yang di uraikan sebagaimana berikut:

D.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir di atas menunjukkan bahwa variabel demografi,

psikografi dan literasi keuangan memeiliki pengaruh secara parsial terhadap

minat produk investasi. Hal ini digambarkan melalui anak panah dari

variabel X (variabel demografi, psikografi dan literasi keuangan) terhadap

variabel Y (minat produk invetasi).

E. Hipotesis Penelitian

Menurut Arikunto (2010) hipotesis adalah jawaban penelitian yang

bersifat sementara sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Adapun

hipotesis dari penelitian ini adalah:

X1 Demografi

X3 Literasi Keuangan

X2 Psikografi

Y

Produk Investasi

Variabel Y

Variabel X

+

+

+

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/114/2/BAB II.pdfproses pengidentifikasian dan penganalisaan kelompok konsumen dalam suatu produk

28

H. 1. Demografi berpengaruh positif terhadap minat produk investasi

H. 2. Psikografi berpengaruh positif terhadap terhadap minat produk

investasi

H. 3. Literasi Keuangan berpengaruh positif terhadap minat produk

investasi