BAB II

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Citation preview

18

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Deskripsi Teori1. Pemberdayaan Masyarakat a. Pengertian Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat people-centered, participatory, empowering, and sustainable (Chambers, 1995 dalam Kartasasmita, 1996). Budimanta & Rudito (2008:39), memasukkan konsep pemberdayaan masyarakat ini ke dalam ruang lingkup Community Development. Pemberdayaan di sini diterjemahkan sebagai program-program yang berkaitan dengan upaya memperluas akses dan kapabilitas untuk menunjang kemandirian. Dalam konsep pemberdayaan, manusia adalah subyek dari dirinya sendiri. Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan kemampuan kepada masyarakat agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa pemberdayaan harus ditujukan pada kelompok atau lapisan masyarakat yang tertinggal.

Menurut Sumodiningrat (1999), bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan (diambil tanggal 12-04-2014, pkl 12.37, Wita).

11Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan sumberdaya manusia (di pedesaan), penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat menentukan jenis usaha, kondisi wilayah yang pada gilirannya dapat menciptakan lembaga dan system pelayanan dari, oleh dan untuk masyarakat setempat. Upaya pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada pemberdayaan ekonomi rakyat.Berdasarkan pengertian-pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.b. Tujuan dan Sasaran Pemberdayaan Masyarakat1) Tujuan Pemberdayaan Masyarakata) Membentuk pengembangan manusiawi yang otentik dan integral dari masyarakat lemah, rentan, miskin, marginal, dan kaum kecil. Seperti petani kecil, buruh tani, masyarakat miskin perkotaan, masyarakat adat yang terbelakang, kaum muda pencari kerja, kaum cacat dan kelompok wanita yang dikesampingkan.b) Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara sosio ekonomis sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, dan juga sanggup berperan serta dalam pengembangan masyarakat.2) Sasaran Program Pemberdayaan Masyarakata) Terbukanya kesadaran dan tumbuhnya keterlibatan masyarakat dalam mengorganisir diri untuk kemajuan dan kemandirian bersama.b) Diperbaikinya kondisi sekitar kehidupan kaum rentan, miskin dengan kegiatan-kegiatan peningkatan pemahaman, peningkatan pendapatan dan usaha-usaha kecil diberbagai bidang ekonomi kearah swadaya.c) Ditingkatkan kemampuan dan kinerja kelompok-kelompok swadaya dalam ketrampilan teknis dan manajemen untuk perbaikan produktifitas dan pendapatan masyarakat.3) Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Masyarakat PetaniBeberapa pendekatan dan strategi dalam pemberdayaan masyarakat (karsidi, 2001) menuju kemandirian petani dapat ditempuh dengan berbagai upaya sebagai berikut: (a) Memulai dengan tindakan mikro dan lokal. Proses pembelajaran masyarakat harus dimulai dengan tindakan mikro dan lokal namun memiliki konteks makro dan global. (b) Pengembangan sektor ekonomi strategis sesuai dengn kondisi lokal (daerah). (c) Mengganti pendekatan kewilayahan administratif dengan pendekatan kawasan. (d) Membangun kembali kelembagaan masyarakat. (e) Mengembangkan penguasaan pengetahuan teknis. (f) Membangun jejaring ekonomi strategis dan mengontrol kebijakan.2. Program Pelatihana. Pengertian Program PelatihanProgram pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau ketrampilan khusus seseorang atau kelompok (Notoadmojo, 1992).Program Pelatihan sebagai pengembangan secara sistematis pola sikap/pengetahuan/keahlian yang diperlukan seseorang untuk menjalankan tugas atau pekerjaannya yang memadai (Rolf P. Lynton dan Udai Pareek, 1998).Program Pelatihan adalah proses pengisian kesenjangan pengetahuan keterampilan, dan sikap seseorang dengan tuntutan pekerjaannya.Berdasarkan uraian di atas, maka Program pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja, terorganisir dan sistematik di luar sistem persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada kelompok tenaga kerja tertentu dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang mengutamakan praktek daripada teori, agar mereka memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dengan cara yang efisien dan efektif.b. Manfaat Program PelatihanMenurut Cut Zurnali (2004), ada beberapa manfaat program pelatihan antara lain: 1. Dapat memberikan pengetahuan sikap dan ketrampilan mengenai suatu pekerjaan.2. Dapat memberikan dasar yang lebih luas bagi pendidikan lanjutan.3. Dapat menambah pemamahan terhadap wawasan suatu pekerjaan.4. Dapat meningkatkan keterampilan dalam suatu pekerjaan.5. Dapat menghasilkan efesiensi dan efektivitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan.6. Dapat memberikan didikan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan cara yang lebih baik.7. Dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas kerja.3. Jarak Kepyara. Pengertian Jarak Kepyar Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) merupakan tanaman penghasil bahan baku industri minyak. Dalam bahasa latin tanaman jarak disebut Ricinus,yang artinya serangga, karena bentuk biji-bijinya menyerupai serangga (Weiss, 1971). Jarak Kepyar (Ricinus communis L) berasal dari Afrika (Ethiopia), masuk ke Indonesia pada abad ke 16 bersamaan dengan masuknya bangsa Portugis. Di Indonesia tanaman ini dijumpai diberbagai tempat, baik sebagai tumbuhan liar maupun sebagai tanaman yang telah di budidayakan.Tanaman jarak kepyar merupakan tanaman yang hanya memerlukan teknik budidaya sederhana dan dapat hidup pada tanah relatif kurang subur atau lahan kering, terutama di tanah yang berstruktur ringan di mana tanaman pangan kurang berkembang. Guna meningkatkan produksi jarak kepyar per satuan luas, maka penerapan paket teknologi secara utuh dan peran aktif dari petani atau kelompok tani maupun pendamping perlu disinergikan dengan baik (FFI-IP Lombok Project, 2011).

b. Faktor-Faktor yang harus diperhatikan dalam penananaman tanaman jarak kepyar (FFI-IP Lombok Project, 2011) antara lain: Mutu benih dan varietas benih, benih seharusnya diambil dari produksi tanaman jarak yang sehat, pilih buah matang yang sudah kering dan jangan menggunakan biji yang sudah retak, tergores atau terinfeksi jamur, pengolahan tanah sesuai baku teknis yang ditentukan, penanaman tepat waktu, penggunaan pupuk secara tepat, perlindungan tanaman dari organisme pengganggu tanaman yang merugikan, pengairan sesuai kebutuhan, dan pemanenan dan pengolahan hasil yang baik dan tepat.c. Varietas Tanaman JarakJarak kepyar memiliki beragam varietas yang memiliki keunggulan tersendiri terhadap kondisi iklim, serangan hama penyakit dan karakteristik dari varietas itu sendiri yang disesuaikan dengan kondisi daerah pengembangan. Artinya varietas jarak kepyar yang telah ada dan dikembangkan oleh petani adalah ditentukan oleh kondisi lahan, pengetahuan petani tentang jarak kepyar dan tingkat kecocokan tanaman jarak kepyar ditumpangsarikan dengan jenis tanaman lainnya (FFI-IP Lombok Project, 2011).

B. Penelitian Yang RelevanPenelitian yang relevan merupakan salah satu cara mengkaji dan membandingkan penelitian atau karya ilmiah terdahulu dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu juga untuk menghidari duplikasi serta menjamin keaslian penelitian yang dilakukan. Adapun usaha penelusuran yang peneliti lakukan dari beberapa hasil penelitian sebelumnya yaitu: 1. M. Ishak Ihsan (2013) meneliti tentang pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan budidaya ikan di Desa Aik Darek Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat sangatlah penting dalam upaya mengaktualisasikan potensi yang sudah di miliki masyarakat, untuk melatih masyarakat agar dapat hidup mandiri, serta pada akhirnya dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya.2. Sudsiah (2009), dalam penelitiannya yang berjudul "Pembinaan Wanita Tuna Susila melalui pogram Life Skill bidang menjahit di panti sosial, karya wanita "Budi Rini" Mataram (2009). Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut : lapangan kerja yang terbatas sebagai akibat antara lain rendahnya pengetahuan dan kecakapan hidup (Life Skill) yang dimiliki khususnya kaum perempuan, lemahnya kontrol sosial serta dihadapkan pada kenaikan harga barang dan jasa pemenuhan kebutuhan hidup, cenderung memicu perkembangan praktek prostisitusi sebagai sistem pencaharian alternative. Dengan mengunakan metode wawancara diketahui bahwa beberapa hal yang membuat wanita terjerumus kedalam dunia prostitusi, sehingga diperlukan bimbingan khususnya bimbingan keterampilan agar mereka memiliki jiwa wirasuasta melalui program Life Skill bidang menjahit di pantai sosial karya wanita "Budi Rini" Mataram. Metode wawancara sebagai pengamatan, dan dokumentasi sebagai metode pelengkap. Hasil pengumpulan data dianalisa dengan mengunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa bimbingan program Life Skill menjahit materi yang diberikan seperti pengenalan bagian-bagian mesin penjahit, alat-alat menjahit, belajar membuat pola, mengenal cara pengukuran untuk anak-anak dan wanita dewasa dan cara pembuatannya. Sedangkan jenis program Life Skill yang diselengarakan dipanti sosial karya wanita "Budi Rini" Mataram pada saat penelitian meliputi program Life Skill menjahit dan adanya upaya penyadaran dirinya dengan penyuluhan, pembinaan, kerjasama antar instansi dan elemen masyarakat antara lain tokoh masyarakat, tokoh agama serta bantuan permodalan dalam pembinaan ekonomi sesuai dengan jenis program Life Skill yang diberikan dalam pemberdayaan wanita tuna susila di panti sosial karya wanita "Budi Rini" Mataram.

C. Kerangka BerpikirPemberdayaan masyarakat merupakan suatu hal yang harus selalu dikembagkan dan ditingkatkan program pemberdayaan. Karena pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan mensejahterahkan masyarakat. Program pelatihan menanam jarak kepyar merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat petani, yang tentunya diperuntukan bagi masyarakat manapun baik yang bekerja sebagai petani maupun yang tidak termasuk petani. Pemberdayaan masyarakat petani melalui program pelatihan menanam jarak kepyar merupakan salah satu pengembangan kapasitas dan peningkatan mutu masyarakat, dalam memberi pengetahuan baru, ketrampilan, serta pemanfaatan lahan kosong untuk sesuatu yang bermanfaat dan berdaya guna untuk kehidupan jangka panjang.