Upload
aidil-saputra
View
87
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Defenisi Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana.
Hidrokarbon hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Walaupun
hanya terdiri dari dua jenis unsur, hidrokarbon merupakan suatu kelompok
senyawa yang besar.
Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam
sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak
pelumas, dan aspal.Sebagai bahan pencemar udara, Hidrokarbon dapat berasal
dari proses industri yang diemisikan ke udara dan kemudian merupakan sumber
fotokimia dari ozon. HC merupakan polutan primer karena dilepas ke udara
ambien secara langsung (Septiani, 2010).
1.2 Sifat-sifat Senyawa Hidrokarbon
Sesuai dengan nomor golongannya (IVA), atom karbon mempunyai 4
elektron valensi. Oleh karena itu, untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom
karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat.
Sifat – sifat senyawa hidrokarbon :
a. Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan
tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga.
b. Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai.
c. Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu rantai lurus,
bercabang dan melingkar siklik.
Sifat fisik Hidrokarbon dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang menyusun
molekul Hidrokarbon. Semakin tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan
cenderung berbentuk padatan. Hidrokarbon dengan kandungan unsur C antara 1-
4 atom karbon akan berbentuk gas pada suhu kamar, kandungan karbon diatas 5
akan berbentuk cairan dan padatan.
Hidrokarbon yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil buangan
lainnya. Sedangkan bila berupa cair maka Hidrokarbon akan membentuk
semacam kabut minyak, bila berbentuk padatan akan membentuk asap yang
pekat dan akhirnya menggumpal menjadi debu. Berdasarkan struktur
molekulnya, hidrokarbon dapat dibedakan dalam 3 kelompok yaitu hidrokarban
alifalik, hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alisiklis. Molekul hidrokarbon
alifalik tidak mengandung cincin atom karbon dan semua atom karbon tersusun
dalam bentuk rantai lurus atau bercabang.
Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzena,
toluena, ethylbenzena, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX, merupakan
komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenik dan karsinogenik pada
manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami
perombakan di alam.
1.3 Uji Bayer
Uji bayer merupakan suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan heksana,
benzena,dan sikloheksana tehadap oksidator KMnO4 yang merupakan katalis.
Pada uji bayers ini dilakukan dengan mencampurkan larutan Na2CO3 5% dan
larutan KMnO4 5%. Ketika dicampurkan dengan larutan Na2CO3 5% larutan
pada senyawa hidrokarbon berubah menjadi bening.
Reaksi ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya ikatan rangkap pada
sampel hidrokarbon yang digunakan. Selain itu, KMnO4 juga umum digunakan
sebagai zat pengoksidasi, sehingga uji Bayers juga digunakan untuk mengetahui
kemudahan suatu hidrokarbon untuk dioksidasi.
Berikut adalah contoh reaksi pada uji bayer:
+ KMnO4 + 3H2O ⃗ + MnO2↓ + K2O + 6H+
benzenaOH
1.4 Uji NaOH
Alkana yang merupakan hidrokarbon tak jenuh yang berasal dari aldehid
dapat larut dan direaksikan dengan asetaldehid. Alkana dan hidrokarbon
lainnyasukar larut dalam pelarut polar, tetapi mudah untuk larut dalam pelarut
non polar (Maria, 2010).
1.5 Uji Asam Sulfat
Uji asam sulfat menghasilkan suatu senyawa alkil hidrosulfat yang
diperoleh dari suatu alkana (Senyawa dengan ikatan tunggal). Hal ini
menunjukkan bahwa alkana dengan ikatan tunggal masih mampu bereaksi
dengan asam sulfat walaupun dalam jumlah sedikit atau terjadi reaksi
pensulfonatan. Uji asam sulfat dilakukan dengan asam sulfat (Febrian, 2009).