67
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia, hampir semua masyarakat di seluruh belahan dunia ingin mengetahui keadan politik negeri paman sam. Dimana para calon kandidat Barack Obama dari partai Demokrat dan Jhon MeCain dari Republik bersaing untuk menjadi orang nomor satu di Amerika. Hal ini tentu tidak lepas dari peran media dalam memberikan informasi tentang keadan politik AS, baik media cetak ataupun media elektronik banyak memuat atau menayangkan berita berita mengenai politik presiden Seperti yang diungkapkan oleh Douglas Kellner mengenai peran media dalam politik presiden. “In the contemporary era of media politics, image and media spectacle have played an increasingly important role in presidential politics and other domains of society. With the increasing tabloidization of corporate journalism, lines between news, information and entertainment have blurred, and politics has become a form of entertainment and spectacle (Kellner,2009:3) Kellner mengungkapkan Dalam era politik media kontemporer, gambar dan tontonan media telah memainkan peran semakin penting dalam politik presiden. Dengan semakin banyaknya media massa, garis antara berita, informasi dan hiburan telah kabur, dan politik telah menjadi suatu bentuk hiburan dan tontonan yang menarik. Pemilihan Presiden Amerika Serikat menjadi tontonan yang menarik bagi masyarakat Indonesia. Berbagai kalangan, tua muda, laki laki, perempuan, pendidikan tinggi rendah antusias mengikuti pemberitaan tentang pemilu di 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat

Indonesia bahkan diseluruh dunia, hampir semua masyarakat di seluruh belahan

dunia ingin mengetahui keadan politik negeri paman sam. Dimana para calon

kandidat Barack Obama dari partai Demokrat dan Jhon MeCain dari Republik

bersaing untuk menjadi orang nomor satu di Amerika. Hal ini tentu tidak lepas

dari peran media dalam memberikan informasi tentang keadan politik AS, baik

media cetak ataupun media elektronik banyak memuat atau menayangkan berita –

berita mengenai politik presiden Seperti yang diungkapkan oleh Douglas Kellner

mengenai peran media dalam politik presiden.

“In the contemporary era of media politics, image and media spectacle

have played an increasingly important role in presidential politics and other

domains of society. With the increasing tabloidization of corporate journalism,

lines between news, information and entertainment have blurred, and politics has

become a form of entertainment and spectacle (Kellner,2009:3)

Kellner mengungkapkan Dalam era politik media kontemporer, gambar

dan tontonan media telah memainkan peran semakin penting dalam politik

presiden. Dengan semakin banyaknya media massa, garis antara berita, informasi

dan hiburan telah kabur, dan politik telah menjadi suatu bentuk hiburan dan

tontonan yang menarik.

Pemilihan Presiden Amerika Serikat menjadi tontonan yang menarik bagi

masyarakat Indonesia. Berbagai kalangan, tua muda, laki – laki, perempuan,

pendidikan tinggi – rendah antusias mengikuti pemberitaan tentang pemilu di

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

2

Amerika Serikat. Antusiasme itu ditangkap oleh jejak pendapat litbang Kompas

yang dilakukan sehari setelah Pemilu Amerika Serikat digelar 4 November lalu.

Sebanyak 91,5 % responden mengaku mengikuti pemberitaan pesta demokrasi di

negeri Paman Sam itu lewat media massa. Bahkan, 35,9% tidak mau ketinggalan

berita barang seharipun, merasa perlu mengikutinya setiap hari. Jika dilihat lebih

jauh ketertarikan untuk mengikuti pemberitaan pemilu di negara yang dijuluki ”

Adidaya” dan pelopor demokrasi ini merata di semua kalangan meskipun dengan

derajat ketertarikan yang berbeda – beda, Laki – laki dan perempuan, misalnya,

sama – sama menyukai pemberitaan pemilu Amerika Serikat, tetapi terlihat bahwa

porsi jumlah laki – laki lebih banyak yang mengikuti.

Dilihat dari sisi pendidikan makin tinggi pendidikan responden makin

intens mengikuti pemberitaan media tentang pemilu Amerika Serikat. Sementara

usia tidak berpengaruh pada ketertarikan mengikuti pemberitaan moment

bersejarah di Amerika Serikat. Ini artinya, pemilu Amerika Serikat menjadi

konsumsi publik Indonesia, baik tua maupun muda. (Setiawan, 2008: 10).

Penulis ingin melihat lebih dalam tentang pemberitaan Obama oleh

media massa di Indonesia dengan segala perspektifnya melalui madia massa

Kompas dan Republika saja, khususnya pada tanggal 6 November 2008 sampai

dengan 20 Januari 2009. Alasan dari pemilihan kedua media tersebut karena dua

media massa tersebut memiliki cara yang berbeda dalam penyajian berita-berita

mengenai kemenangan Barack Obama mengacu pada visi misinya secara jelas

selain itu pengalaman yang lama di belantika pers Indonesia menjadikan mereka

dapat eksis sebagai lembaga pers.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

3

Penulis memilih Kompas karena, Kompas memiliki peran yang penting

dalam berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia baru, yaitu

masyarakat dengan kemanusiaan yang transendental, persatuan dalam perbedaan,

menghormati individu dan masyarakat yang adil dan makmur. Faktor yang

menjadi sentral dalam visi ini adalah manusia dan kemanusiaan beserta cobaan,

permasalahan, aspirasi, hasratnya, keagungan dan kehinaan. Kompas tergerak

oleh visi ini dan berusaha peka akan nasib manusia

Kompas juga memiliki misi dengan berkomitmen membangun

masyarakat Indonesia Baru dan titik sentral pada manusia dan kemanusiaan,

Kompas dalam pemberitaannya, membawakan nilai-nilai demokratis,

kemanusiaan dan hak asasi manusia. Apalagi di era reformasi seperti sekarang ini,

wacana demokerasi, kebebasan pers dan hak asasi manusia menjadi hal utama.

Dalam situasi kebebasan pers ini, Kompas dituntut untuk menyampaikan

informasi padat, menghormati hati nurani, penuh wawasan dan cerdas serta tidak

mengumbar sensualitas belaka layaknya koran-koran kuning. Dalam

membawakan komitmen itu Kompas mempunyai misi mengasah nurani membaur

cerdas. Bisa dikatakan Kompas telah beredar di seluruh pelosok tanah air. Apalagi

dengan sistem cetak jarak jauh yang memungkinkan pembaca didaerah menikmati

Kompas sedini mungkin seperti pembaca di Jakarta dan sekitarnya.

Sedangkan penulis memilih surat kabar Republika karena, Corak

jurnalisme Republika sendiri dilandasi keinginan untuk menyajikan informasi

yang lengkap dan komperhensif pagi para pembacanya untuk itu berita yang

ditampilkan berusaha memberi warna baru dalam jurnalisme Indonesia, terutama

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

4

dari segi pengemasan, pendalaman, dan penyajianya dibandingkan media lain. Isi

Pemberitaan surat kabar Republika tidak terlepas dari Misi dan Visi Harian

Umum Republika, isi berita yang ditampilkan lebih banyak bernuansa Islam.

Meskipun demikian untuk memenuhi tuntutan masyarakat Harian Republika juga

menampilkan berita lain yang menarik dan untuk konsumsi publik. Pada halaman

pertama kita akan mendapatkan tampilan berita utama. Topik Nasional hadir di 2

(dua) halaman penuh. Disamping itu masih banyak topik-topik lain yaitu

Nusantara, Opini, Telisik, Internasional, Ekonomi Bisnis, Kabar Kota, Bursa,

Wawancara, Investasi Global, Syariah, Sepak Bola, Arena, Iptek dan Kesehatan,

Pendidikan, Warna dan TV Guide, Warna. Dalam masa krisis seperti sekarang,

Harian Umum Republika tetap konsisten terbit dengan 28 halaman.

Apalagi dalam masa Pemilu sekarang ini Republika menampilkan 2

halaman penuh khusus untuk menampilkan berita seputar Pemilu. Untuk kalangan

pebisnis dapat memanfaat halaman Class Ad untuk menawarkan produknya

melalui iklan yang dipasang di harian Republika ini. Pada halaman Opini di

sediakan 1 (satu) halaman untuk menuangkan ide tulisan yang berasal dari pakar

ataupun pembaca mengenai topik-topik yang sedang hangat di masyarakat.

Surat kabar Republika meggunakan gaya bahasa seperti harian umum

lainnya, Republika menggunakan Bahasa Indonesia dengan gaya yang mudah

dipahami oleh seluruh pembaca yang ada di seluruh Nusantara. Dengan bahasa

yang lugas Republika menampilkan berita terkini penuh inovatif dan bergaya

modern, apalagi dilengkapi dengan foto-foto yang menarik. Nuansa Islam sangat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

5

kental, baik dalam gaya bahasa maupun isi sehingga dapat sebagai pilihan bagi

kalangan muslim untuk dijadikan sebagai koran keluarga

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat penulis rumuskan

masalah sebagai berikut : Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam

pemberitaan terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat dalam

Surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6 November 2008 – 20 Januari

2009.

C. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam

pemberitaan terpilihnya terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika

Serikat di Surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6 November 2008 –

20 Januari 2009.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat teoritis yaitu pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu

komunikasi

Manfaat terapan dapat digunakan sebagai pembendaharaan penelitian

bagi mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik pada umumnya dan

mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik jurusan komunikasi pada

khususnya

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi bagi

peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama atau yang berkaitan

dengan masalah ini.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

6

E. LANDASAN TEORI

1. SURAT KABAR

Banyak ungkapan yang dipakai oleh para ahli untuk

menunjukan asal-usul pers. Diantaranya yang cukup ekspresif ialah

sosiolog Kanada McLuhan ia menyebut pers dan media massa umumnya

sebagai ”the existence of man”, eksistensi manusia. Kodrat pembawaan

dan kebutuhan esensial manusia ialah berkomunikasi, ia menyatakan diri,

ia berbicara, ia menerima pesan dan menyampaikan pesan, ia berdialog,

ia menyerap yang dilihat dan didengarnya, ia berada dalam suatu

lingkungan dan bercengkrama dengan lingkungan dan dengan proses itu,

ia menyatakan dan mengembangkan peri kehidupan yang bermasyarakat

(Oetama, 1987:4).

Bitter (1986) menyebutkan bahwa tahun 59 SM di kota Roma

telah terbit sebuah buletin untuk warga kota yang disebut dengan Acta

Diurna yang memuat pelbagai pengumuman dan diletakan pada pendopo

balai kota. Penerbitan surat kabar yang bermutu lebih baik setelah

berkembang luasnya percetakan baru dapat terlihat di Italia sekitar tahun

1600. Waktu itu terbit surat kabar yang disebut dengan Gazette (Liliweri,

1991:12)

Surat kabar memiliki tiga kriteria yaitu: surat kabar terikat

dengan aktualitas. Semakin aktual laporan surat kabar, semakin baik.

surat kabar berusaha menjaga aktualitasnya dengan cara menyajikan

berita segar lebih luas dan dengan latar belakang yang lebih banyak

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

7

dibandingkan media massa elektronik. Sebab itu pula komentar surat

kabar selalu berkaitan dengan peristiwa harian diseluruh dunia, surat

kabar hidup dengan berita-berita dari hari ke hari. Karakter lain surat

kabar adalah periodisitas. Surat kabar diterbitkan dalam jangka waktu

yang sesingkat mungkin. seperti radio, beberapa surat kabar tidak hanya

terbit sekali dalam sehari. Misalnya surat kabar Asahi Shimbun Jepang

terbit sampai 16 kali dalam setiap hari, salah satu surat kabar berbahasa

Jerman di Switzerland biasa diterbitkan tiga kali sehari. Kriteria yang

terakhir dari surat kabar ialah sifat universal dalam isi dan akses. Pada

umumnya surat kabar mengupas semua masalah hidup manusia karena

itu bersifat universal. Surat kabar juga mengupas berita-berita politik,

ekonomi, budaya, hiburan dan juga olah raga. Tetapi ada juga surat kabar

yang meski memfokus pada salah satu bidang saja, misalnya Financial

Times atau Wallstreet Journal, yang memberikan informasi khusus

mengenai ekonomi (Obon & Jebarus,2001:99).

Untuk surat kabar harian, berita-berita pada halaman pertama

sangat penting karena halaman pertama ibarat etalase sebuah toko:

penyajiannya mendorong orang untuk membeli dan membaca. Lay-out

dan penyajian halaman depan dengan baik memberikan rasa akrab

kepada para pembaca. Pada halaman pertama dicantumkan nama surat

kabar, logo dan desain nama. Semua ini bagaikan bendera memberikan

warna khas dan arah surat kabar tersebut. Halaman judul berisi berita-

berita penting menurut seleksi editor, pada umumnya dapat dilihat pada

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

8

besarnya kepala berita, letak dan panjang cerita. Pada umumnya editor

menempatkan berita-berita yang penting pada halaman pertama.

Kemudian berita-berita penting lainya akan akan diperkenalkan melalui

daftar isi dari surat kabar tersebut yang dipasang pada halaman pertama

pula ekonomi ( Obon & Jebarus, 2001:100).

2. BERITA

Pada tahun 1882 Charles A. Dana mengungkapkan ”When a

dog bites a man that is not news, but when a man bites a dog that is

news” (apabila seekor anjing menggigit orang itu bukanlah berita, akan

tetapi apabila orang menggigit anjing itu baru berita).

Sedangkan menurut Dean M. Spencer, dalam bukunya ”News

Writing”. Berita didefinisikan sebagai suatu kenyataan atau ide yang

benar dapat menarik perhatian, sebagian dari pembaca. Menurut batasan

atau definisi, berita dalam arti teknis jurnalistik adalah : laporan tentang

fakta atau ide yang termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian

untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karna itu

luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula ia

mencakup msegi-segi human interest seperti humor, emosi dan

ketegangan (Assegaff, 1983:23).

Sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya

sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi

yang disampaikan oleh wartawan di media massa. Faktor peristiwa atau

keadaan menjadi pemicu utama terjadinya sebuah berita. Dengan kata

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

9

lain, peristiwa dan keadaan itu merupakan fakta atau kondisi yang

sesungguhnya terjadi, bukan rekaan atau fiksi penulisnya (Djuraid,

2006:9).

Dari ketentuan yang ditetapkan oleh Kode Etik Jurnalistik

bahwa sebuah berita harus cermat dan tepat atau dalam bahasa jurnalistik

harus akurat. Selain cermat dan tepat, berita juga harus lengkap

(complete), adil (Fair) dan berimbang (balanced). Kemudian berita harus

tidak mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis

disebut objektif, syarat prtaktis tentang penulisan berita yaitu berita harus

ringkas (concise), jelas (clear) dan hangat (current) (Budyatna, 2006:47).

Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori: berita

berat (hard news) dan berita ringan (soft news) berita berat adalah berita

yang sangat penting terkait dengan peristiwa yang sangat menegangkan,

mencengangkan, mengejutkan dan pada peristiwa yang mengguncangkan

menyita perhatian serta yang mengandung konflik dan memberi

sentuhan-sentuhan emosional dan melibatkan tokoh masyrakat, orang

terkenal. Karena menyangkut peristiwa atau masalah penting, maka perlu

secepatnya diketahui masyuarakat, maka naskah berita dibuat sedemikian

rupa tidak terlalu panjang, cukup di ungkapkan hal-hal yang menonjol

atau paling penting saja (Yosef, 2009:23).

Sedangkan berita ringan adalah kebalikan dari hard news,

menunjuk pada pada peristiwa yang lebih bertumpu pada unsur-unsur

ketertarikan manusiawi bersangkut paut dengan kejadian-kejadian umum.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

10

Berita yang tidak terlalu penting sehingga tidak harus secepatnya

diketahui masyarakat namun demikian, berita ini tetap dinilai menarik

dan ada manfaatnya bagi khalayak sehingga ttetap disebarluaskan kepada

khalayak. Karena dari segi urgensinya tidak terlalu tinggi, maka

penyebaranya luasan berita seperti ini baik melalui media massa cetak,

tidak harus menjadi berita pertama tetapi dapat ditempatkan pada bagian

tengah atau bagian akir. Berita seperti ini juga dapat disebut

sebagai”Time less News” yaitu berita yang penyebarluasanya tidak

terikat waktu. Artinya dapat disebarluaskan pada kesempatan berikutnya

(Yosef, 2009:25).

Struktur Berita

Nilai Berita

Significance (penting)

Yakni kejadian yang berkemungkinan mempengaruhi orang

banyak, atau kejadian yang punya akibat terhadap kehidupan

pembaca.

Magnitude (besaran)

Yakni kejadian yang menyangkut angka – angka yang berarti bagi

kehidupan orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang bisa

dijumlahkan dalam angka yang menarik buat pembaca.

Timeliness (waktu)

Yaitu menyangkut hal – hal yang baru terjadi, atau baru

dikemukakan.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

11

Proximity (dekat)

Yaitu kejadian yang dekat bagi pembaca, kedekatan ini bisa

bersifat geografis maupun emosional.

Promonence (tenar)

Yakni menyangkut hal –hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh

pembaca.

Human Interest (manusiawi)

Yakni kejadian yang memberi sentuhan perasaan bagi pembaca,

kejadian yang menyangkut bagi orang biasa dalam situasi luar

biasa, atau orang besar dalam situasi biasa (Mursito, 1999. 63).

Teknik Penulisan Berita

Bill Parks memaparkan mengenai penulisan piramida

terbalik yaitu ”Seperti yang telah kita lihat, keunggulan utama dari

piramida terbalik adalah: menyampaikan informasi secara efisien,

sehingga pembaca dapat memahami fakta-fakta dengan cepat‟.

Djafar H. Assegaff mengemukakan tujuan dari penulisan berita

menggunakan gaya penulisan berita Piramida Terbalik adalah untuk

memudahkan khalayak pembaca yang bergegas, untuk cepat

JUDUL

LEAD

BODY

PENUTUP

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

12

mengetahui apa yang terjadi dan diberitakan. Di samping itu tujuan

lain, yang sifatnya lebih kedalam, yakni untuk memudahkan

redaktur memotong bagian yang tidak penting yang terletak pada

bagian paling bawah (Assegaff, 1983. 49).

Setiap tulisan yang berbentuk berita, sekurang-kurangnya

memuat 3 bagian, yakni pembukaan (lead, intro), tubuh (body), dan

penutup. Bagian body, bisa berupa detail, perluasan lead, pendukung

lead, dan latar belakang.

Lead adalah bagian terpenting, paling kuat dan menonjol,

merupakan inti dari keseluruhan berita. Lead menonjolkan bagian-

bagian penting secara ringkas, dan ia bertugas “merayu” pembaca

agar membaca berita tersebut. Lead kadang memuat keseluruhan

unsur 5W+1H. Body dan Penutup bagian kedua, yakni tubuh adalah

bagian yang menguraikan lebih lanjut pokok-pokok fakta yang

terdapat pada lead. Unsur “bagaimana” dan “mengapa” biasanya

mengambil banyak uraian dalam tubuh berita (Mursito, 1999. 63).

3. BERITA POLITIK

Werren, dalm bukunya “Modern News Reporting”

mengungkapkan “Newspaper policy manifests it self more definitely and

consistently in politics and public affairs are inseparable” (politik surat

kabar nampak dengan tegas dan nyata di dalam pemberitaan politik

daripada pemberitaan-pemberitaan lainya, karena alasan-alasan yang

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

13

nyata bahwa politik dapat dipisahkan dengan masalah-masalah umum)

(Assegaff, 1983:41).

Berita politik adalah berita mengenai berbagai macam aktifitas

politik yang dilakukan para pelaku politik di partai politik, lembaga

legislatif, pemerintahan dan masyarakat secara umum. Kehidupan politik

dan kenegaraan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

kehidupan rakyat, karena itu setiap orang akan tertarik dengan berita-

berita politik. Pengertian politik di sini adalah dalam arti yang luas, yakni

sebagai ilmu pemerintahan negara, jadi tidak hanya terbatas kepada

pengertian partai dan kegiatannya. Jadi politik dalam arti yang luas yang

dimaksudkan itu akan mencakupi tidak saja masalah kenegaraan, sejak

dari diplomasi internasional, pemilihan umum dan krisis-krisis kabinet,

akan tetapi juga sampai kepada masalah-masalah politik yang timbul di

daerah-daerah.

Hampir semua media menampilkan berita politik sebagai

sajiannya, bahkan beberapa media umum menempatkan berita politik

sebagai berita utama. Penempatan politik sebagai berita utama tampaknya

terbawa kecendrungan masa lalu yang menempatkan politik sebagai

sesuatu yang sangat penting. Dalam perkembangannya, masyarakat justru

kurang menyukai berita politik. Berbagai peristiwa politik yang disertai

manuver para politisi justru membuat masyarakat tidak simpati pada

politik (Djuraid, 2006:45).

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

14

4. KEBIJAKAN REDAKSIONAL

David L Sills mengungkapkan, sehubungan dengan pengertian

kebijakan, Ia menyatakan kebijakan ialah ”suatu perencanaan atau

program mengenai apa yang akan dilakukan dalam menghadapi problem

tertentu dan cara bagaimana melakukan atau melaksanakan sesuatu yang

telah direncanakan atau diprogramkan” ( Safiie & Tanjung, 1999:47).

Louis M. Lyons mantan kurator yayasan Nieman Di

Universitas Harvard mengungkapkan fungsi editorial adalah menentukan

suasana atau sifat surat kabar. Jika seseorang membutuhkan alasan bagi

editorial atau mencoba menentukan peranan utama dari sebuah editorial,

peran itu mengungkapkan suasana surat kabar. Hal ini lebih dari sekedar

kebijaksanaan persuratkabaran. Ini merupakan kesempatan untuk

menunjukan institusi itu sendiri sebagai sebuah kekuatan yang beradab

yang memberi peradaban (Rivers, Mclntyre & Work, 1994:59).

Editorial dapat dikatakan sebagai pertanggung jawaban atas

berita-berita yang dipilih dan disajikan, tanggung jawab atas komitmen

terhadap pembangunan masyarakat hal ini berhubungan dengan fungsi

editorial yakni; yang petama memberikan bimbingan kepada masyarakat

agar dalam kehidupannya lebih efektif, atau dengan perkataan lain

memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam menghadapi

persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat. Kedua, memberikan

penjelasan kepada pembaca tentang berita-berita hangat/aktual. Ketiga,

mengajak pembaca berbincang tentang suatu persoalan aktual, sebelum

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

15

berita itu terlanjur menjadi pendapat umum (public opinion) (Mursito,

2006:17).

Opini yang berasal dari media massa bersumber pada

”kebijakan redaksional” (editorial policy). Kebijakan redaksional

bagaikan ”ideologi” suatu partai politik Yang menjadi dasar kegiatan

seluruh kegiatan jurnalistik. Kebijakan redaksional ditentukan oleh visi

dan misi media massa. Kebijakan redaksional adalah opini berisi

pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan

terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang

berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan

mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi

media yang bersangkutan.

Kebijakan Redaksional (Editorial Policy) adalah ketentuan

yang disepakati oleh redaksi media massa tentang kriteria berita atau

tulisan yang boleh dan tidak boleh dimuat atau disiarkan, juga kata,

istilah, atau ungkapan yang tidak boleh dan boleh dipublikasikan, sesuai

dengan visi dan misi media. . Di media cetak (surat kabar, majalah,

tabloid), kebijakan itu dirinci dalam ”buku gaya bahasa” (style book) atau

buku pedoman penggunaan standar kata/ bahasa untuk keseragaman

penulisan. Gaya penulisan itu harus ditaati oleh wartawan agar terjadi

keseragaman dalam teknis penulisan kata-kata, gaya bahasa atau kalimat,

dan istilah. Kebijakan redaksional ditetapkan sebagai standar bagi

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

16

wartawan demi ciri khas media sekaligus menjaga keseragaman bahasa

di kalangan wartawan (Pareno, 2003:90).

Kebijakan redaksional ditentukan oleh Dewan Redaksi yang

terdiri dari unsur-unsur direksi, redaktur, pemasaran, iklan dan

sebagainya. Kurun waktu berlakunya kebijakan redaksional ada yang

bersifat setrategis ada yang teknis. Kebijakan yang strategis berlaku lama

dan agak permanen, misalnya ” tidak berlaku oposan terhadap penguasa”.

Kebijakan yang teknis misalnya dalam membela kepentingan rakyat,

persahabatan dengan pengusaha dan kekuatan politik, agama, suku dan

golongan tertentu. Meskipun media massa selalu mengklaim diri sebagai

”media komunikasi massa” yang independen, namun pada akhirnya

khalayak bisa mengetahui bahwa tidak ada media massa yang netral.

Khalayak bisa mengetahui hal tersebut dari tajuk, ulasan, komentar,

pojok dan karikatur. Bahkan dari judul atau isi berita yang disajikan oleh

media massa, khalayak bisa mengetahui sikap atau mungkin

keberpihakan media massa. Apakah tujuanya untuk mempertahankan

dan meningkatkan pelanggan, maka kebijakan redaksional seperti itu

merupakan bagian dari rekayasa berita. Para redaktur telah melakukan

seleksi atas berita-berita dan gambar-gambar di media massa mereka

yang menyenangkan atau menghibur pelanggan dan pembaca (Pareno,

2003:92).

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

17

5. ANALISIS ISI

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Analisis Isi (Content Analysis). Kerlinger mengatakan bahwa :

”Content analysis is a method of studying and analyzing

communication in a systematic and qualitative manner to measure

variables”

Analisis isi adalah suatu metode studi dan analisa tentang isi

komunikasi (tersurat dan tersirat) secara sistematis, logis, baik dengan

pendekatan kuantitatif untuk mengukur variable-variabel maupun

pendekatan kualitatif dalam pengkategorian pesan, untuk mencapai hasil

penelitian yang obyektif ataupun kesimpulan-kesimpulan yang obyektif

(Black & Dean, 1999:26).

Secara umum ada kesepakatan para ahli, bahwa pelaksanaan

analisis isi haruslah sistematik dan obyektif. Obyektifitas menurut suatu

cara yang memungkinkan bila dilaksanakan oleh orang lain akan

menghasilkan hasil yang sama. Sistematis menghendaki penerapan yang

taat azas dalam pembuatan kategori-kategori isi. Cara ini menjamin

penyeleksian data lebih tepat sehingga pengambilan keputusan yang berat

sebelah dapat dihindarkan.

Keuntungan menggunakan metode ini adalah tidak adanya

resiko obyek yang diteliti berubah karena perlakuan penelitian. Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan yang obyektif (Bambang Setiawan

dalam 2002:32).

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

18

Analisis isi media dapat:

a. Mengidentifikasi apakah organisasi menaruh pesannya

dimedia

b. Mengidentifikasi isu penting

c. Mengidentifikasi media mana meliput apa

d. Mengidentifikasi wartawan mena meliput isu apa untuk

memungkinkan penargetan yang lebih spesifik

e. Mengukur apakah isu tertentu menerima liputan yang

meningkat / berkurang

f. Merinci liputan melalui pers perdagangan, media nasional,

media bisnis dan lain-lain

g. Merinci liputan melalui daerah, seperti analisis negara

untuk melihat bagai mana daerah tertentu beroperasi

h. Melakukan analisis saingan untuk mengidentifikasi apa

yang dikatakan dan dilakukan saingan, dan apa yang

dikatakan orang tentang mereka.

i. Mengidentifikasi sumber utama yang dikutip media

mengenai topik kunci

j. Menghasilkan garis kecenderungan liputan sepanjang

waktu untuk menunjukan secara obyektif apakah kuantitas

dan kualitas liputan meningkat / menurun (Namara,

1999:190).

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

19

Dalam media massa khususnya pers cetak, content analysis

dilakukan terhadap perkembangan kecendrungan isi suatu berita, isi suatu

kejadian dengan memperhatikan perulangan-perulangan, penekanan,

perhatian dan fokus pada suatu konteks tertentu sehingga kita dapat

mengajukan kesimpulan kecendrungan tentang isi media itu.

(Sanipah, 2005:104).

Analisis isi dalam penelitian ini diterapkan untuk mengetahui

ada tidaknya perbedaan yang signifikan dalam penyajian berita-berita

tentang Barack Obama setelah menang pemilu Amerika Serikat sampai ia

dilantik menjadi presiden pada surat kabar Kompas dan Republika

periode 6 November 2008 sampai dengan 20 Januari 2009.

F. HIPOTESIS PENELITIAN

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi mengungkapkan bahwa

”Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting karena merupakan

instrumen kerja dari teori. Sebagai hasil dedukasi dari teori atau proposisi,

hipotesa lebih sepesifik sifatnya, sehingga lebih siap untuk diuji secara

empiris” (Singarimbun & Effendi, 1987:43).

Biasanya suatu hipotesa selau dirumuskan dalam bentuk

pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih.Hubungan tersebut

dapat dirumuskan secara eksplisit maupun secara implisit. Hipotesa

relasional adalah hipotesa eksplisit karena hubungan antar variabel

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

20

dinyatakan secara jelas. Sedangkan yang secara implisit adalah hipotesa

deskriptif.

Selain harus menunjukan hubungan antara 2 variabel atau lebih,

hipotesa harus memberikan gambaran bagaimana bentuk hubungan tersebut,

yaitu positif atau negatif. Hipotesa yang baik juga harus memberikan

petunjuk bagaimana pengujiannya. Untuk itu variabel penelitian harus

dijabarkan dengan teliti agar lebih mudah diukur, dengan demikian diketahui

cara pengujian hubungan antara variabel-variabel terebut.

Semua hipotesa yang dirumuskan oleh peneliti, baik yang bersifat

relasional, maupun deskriptif disebut hipotesa kerja ( Hi / Hk ). Agar dapat

diuji secara stsistik, diperlukan sesuatu untuk membandingakan

hipotesa kerja tadi. Dalam penelitian sosial pembanding tadi biasanya tidak

ada, dan karena itu dibuat pembanding secara arbiter yang berbentuk suatu

hipotesa nol ( Ho ). Ho inilah yang kemudian diuji. Bila pengujian hipotesa

menyimpulkan bahwa Ho ditolak, maka Hi /Hk diterima ( Singarimbun &

Effendi, 1987:45).

1. Ho :Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemberitaan

terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat

di surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6

November 2008 – 20 Januari 2009 dalam hal pokok

permasalahan berita

Ha :Terdapat perbeaan yang signifikan dalam pemberitaan

terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

21

di surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6

November 2008 – 20 Januari 2009 dalam hal pokok

permasalahan berita

2. Ho :Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemberitaan

terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat

di surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6

November 2008 – 20 Januari 2009 dalam hal narasumber

berita

Ha :Terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemberitaan

terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat

di surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6

November 2008 – 20 Januari 2009 dalam hal narasumber

berita

3. Ho :Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemberitaan

terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat

di surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6

November 2008 – 20 Januari 2009 dalam hal jenis berita

Ha :Terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemberitaan

terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat

di surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6

November 2008 – 20 Januari 2009 dalam hal jenis berita

4. Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemberitaan

terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

22

di surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6

November 2008 – 20 Januari 2009 dalam hal penempatan

halaman berita

Ha :Terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemberitaan

terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat

di surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6

November 2008 – 20 Januari 2009 dalam hal penempatan

halaman berita

G. DEFINISI KONSEPSIONAL DAN DEFINISI OPERASIONAL

1. Definisi konsepsional

Definisi konsepsional adalah pembatasan arti atau pengertian tentang

istilah dalam judul penelitian sesuai dengan pengertian umum yaitu untuk

menghindari perbedaan pengertian dan penafsiran tentang variabel-variabel

penelitian yang akan diuji antara konsep penelitian dengan pembacanya

(Nasir, 1995:18).

a. Surat kabar

Surat kabar adalah alat komunikasi massa yang mengoperkan

lambang-lambang komunikasi secara serentak, lambang-lambang mana

yang memenuhi syarat publisitas, perioditas, universalitas dan aktualitas

b. Berita

Batasan berita dalam penelitian ini adalah segala bentuk tulisan

surat kabar yang bersifat : melaporkan kejadian, mengulas atau

menganalisis peristiwa secara subyektif ” Dengan demikian berita

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

23

dalam penelitian ini mencakup staight news (hard news dan soft news),

feature, Indepth news, reportase, Investigative reporting foto jurnalistik

2. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana cara mengukur variabel dengan kata lain adalah semacam

bentuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur variabel

a. Surat kabar

Surat kabar dalam penelitian ini mengambil surat kabar Kompas

dan Republika pada periode 6 November 2008 – 20 Januari 2009

b. Berita

Berita dalam penelitian ini berita yang dimuat dalam surat kabar

Kompas dan republika pada periode 6 November – 20 Januari 2009

berita mengenai Barack Obama didalam penelitian ini adalah setiap

pemberitaan yang didalamnya terkandung peristiwa politik,

ekonomi, sosial budaya

Metode pengukuran dalam penelitian ini hanya akan menghitung

frekuensi munculnya berita mengenai Barack Obama tanpa memperhatikan

volume berita (sentimeter kolom) ataupun jumlah alinea, pendekatan

dengan menggunakan alat ukur volume berita memiliki kecendrungan

tinggi bernada sepihak, sehingga derajat bisa lebih besar. Luas atau

tidaknya volume suatu berita belum tentu memberi jaminan bahwa berita

itu penting atau tidak. Alasan lainya adalah bahwa dengan mempersempit

unit analisa, telaah terhadap permasalahan yang diteliti akan lebih cermat

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

24

dan mendalam sehingga dimungkinkan dapat memperkecil terjadinya bias

(Dalam skripsi Ardyanto Yoga, 2002:30).

Untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan dalam

pemberitaan terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat

di Surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6 November 2008 – 20

Januari 2009, dibuatlah kategori-kategori operasional sebagai berikut :

2.4 Pokok Permasalahan berita

Deutschmann memberikan kategori – kategori dalam menganalisa

isi persurat kabaran, dalam studi ini. Oleh karena kategori – kategori

tersebut nyatanya sesuai, fungsional dan terkendali maka dianggap

bahwa kategori – kategori tersebut dapat memberikan jawaban pada

hipotesa (Flournoy, 1989:26).

i. Perang, pertahanan dan diplomasi : dalam kelompok ini

termasuk isi yang berhubungan dengan pertikaian bersenjata

antar dua negara atau lebuh. Isi yang berhubungan dengan

masalah-masalah dan kegiatan-kegiatan angkatan bersenjata

nasional. Serta pertahanan negara juga masuk di dalamnya.

Kegiatan - kegiatan resmi dari para duta besar dan pejabat

diplomatik lainya juga dimasukan dalam kelompok ini. Berita

mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa dan permasalahanya

juga dimasukan dalam kelompok ini.

ii. Politik dan Pemerintahan. Setiap persoalan yang berhubungan

dengan kegiatan dari pelbagai badan-badan pemerintahan,

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

25

apakah pada tingkat daerah atau nasional, dimasukan dalam

kelompok ini. Pembahasan perundang-undangan yang

disiarkan melalui surat kabar , walaupun menyangkut pokok

persoalan dalam kategori lain, dianggap sebagai hal

pemerintahan dan dari sebab itu dikelompokan demikian. Hal-

hal yang menyangkut persoalan-persoalan politik atau

pengangkatan seseorang calon atau pejabat untuk suatu

kedudukan yang penting, masuk dalam kategori ini.

Pembahasan konsep-konsep pemerintahan seperti kebebasan

politik atau kebebasan berbicara dimasukan dalam kelompok

ini.

iii. Kegiatan ekonomi. Dalam kategori ini termasuk cerita-cerita

yang ada dasar ekonominya kecuali belanja pemerintah,

seperti perdagangan, keuangan dan perbankan. pembahasan

soal-soal perpajakan juga dimasukkan di sini. Kegiatan-

kegiatan usaha swasta seperti perluasan sarana-sarana yang

telah ada, masalah pertanian, masalah perindustrian dan

masalah-masalah managemen tenaga kerja juga dimasukan

dalam kelompok ini. Berita-berita tentang perekonomian dan

angkut nasional, sekalipun menyangkut tindakan pemerintah,

dimasukan juga dalam kelompok ini.

iv. Kejahatan. Kelompok ini menyangkut masalah-maslah

pelanggaran hukum dan penerapan hukum yang bersangkutan.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

26

v. Masalah-masalah moral masyarakat. berita-berita yang

menyangkut persoalan-persoalan yang dihadapi oleh

masyarakat tentang hak-hak asasi dan tanggung jawab etika

perorangan, dimasukan dalam kelompok ini. Pergerakan hak-

hak sipil, bila tidak merupakan bagian dari perundang-

undangan pemerintah dianggap sebagai masalah moral

masyarakat. cerita-cerita atau tajuk rencana yang menyangkut

tanggung jawab organisasi keagamaan kepada masyarakat,

juga dimasukan dalam kelompok ini

vi. Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat. Berita-berita yang

menyangkut masalah-masalah tentang penyakit-penyakit

tertentu yang mempunyai dampak umum, dimasukan dalam

kelompok ini. Isi-isi yang menyangkut kegiatan-kegiatan

badan-badan kesehatan masyarakat, seperti Palang Merah,

berita tentang terobosan-terobosan di bidang ilmu dan

kedokteran dimasukan dalam kelompok ini.

vii. Pendidikan dan seni klasik. kelompok berita ini menyangkut

masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem pendidikan

umum baik swasta maupun negeri, atau dengan seni klasik

seperti drama sastra atau seni lukis.

viii. Hiburan rakyat. Yang dimasukan dalem kategori ini ialah hal-

hal yang menyangkut cara-cara rakyat menghibur diri, kecuali

melaui seni lukis, seperti bioskop, televisi dan olahraga.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

27

ix. Human interest. Dalam kategori ini termasuk berita-berita

tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek-aspek

emosional dari kehidupan. Setiap berita kecil yang

menyenangkan tentang keganjilan perilaku manusia: cerita-

cerita dengan percakapan dan tindak laku tetapi tidak usah

memuat berita langsung, cerita-cerita semacam ini bukanlah

merupakan berita langsung atau tajuk rencana karena cerita-

cerita ini bersifat sastra rakyat.

2.4 Narasumber Berita

i. Aparatrur negara : Individu sebagai alat atau kelengkapan

negara yang terutama dalam bidang kelelmbagaan,

ketataleksanaan dan kepegawaian yang mempunyai tanggung

jawab terhadap pemerintahan (KBBI,1989.131)

ii. Pakar politik : orang yang ahli, pandai dan memahami ilmu

pengetahuan mengenai tata kenegaraan yang meliputi sistem

pemerintahan, azas-azas pemerintahan, kebijakan, dan

pembangunan negara. (KBBI,1989.694)

iii. Pakar ekonomi : orang yang ahli, pandai dan memahami ilmu

mengenai azas-asaz produksi, distribusi, konsumsi dan

keuangan serta tata kehidupan perekonomian suatu negara

(KBBI,1989.680)

iv. Pakar Sosial Budaya adalah orang yang ahli, pandai dan

memahami ilmu perkembangan kehidupan masyarakat dengan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

28

segala hasil cipta, rasa dan karsa masyarakat tersebut

(KBBI,1989.849).

v. Profesional :orang yang menjalankan profesinya pada bidang

pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, ketrampilan

dan kejuruan dengan penuh tanggung jawab sesuai aturan

yang ditetapkan (KBBI,1989.702)

2.4 Jenis-jenis berita

Menurut Jani Yosef dalam bukunya yang berjudul „To Be

A Journalist” secara umum, berita dapat dikategorikan menjadi 2

kelompok yaitu: Berdasarkan tingkat urgensi berita. Hard News,

berita ringan (Soft News), berita penerangan (Informational news).

Berdasarkan cara pengolahan berita: Berita linear, berita singkat

(Straigt News), berita mendalam (Indepth News)

i. Hard News : Berita yang sangat penting terkait peristiwa-

peristiwa yang menegangkan, mencengangkan,

mengejutkan, mengerikan, menakutkan, mengharukan, dan

hal-hal lain yang menyentakan perasaan orang. Karena

menyangkut peristiwa atau masalah penting, maka perlu

secepatnya diketehui masyarakat.

ii. Berita ringan (Soft News) : adalah kebalikan dari hard news,

yaitu berita yang tidak terlalu penting sehingga tidak harus

secepatnya diketahui masyarakat. Karena dari segi

urgensinya tidak terlalu tinggi, maka penyebar luasan berita

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

29

seperti ini tidak harus menjadi berita pertama tetapi dapat

ditempatkan pada bagian tengah atau bagian akhir.

iii. Berita Penerangan (Informational news) : berita yang

dikemas berupa penjelasan atau pengumuman pemerintah

atau suatu lembaga negara melalui media massa tentang

kebijakan baru atau suatu keputusan penting

iv. Berita Linear (Linear News) : berita yang pengolahannya

diangkat satu sisi saja, tidak menyertakan informasi terkait

lainya dan tidak mendalam

v. Berita Singkat (Straight News) : berita yang langsung

menyajikan isi utama atau isi pokok informasi karena harus

secepatnya diketahui masyarakat. Karena singkat dan harus

segera diketahui khalayak, maka pengolahannya tidak

mendalam.

vi. Berita Mendalam (Indepth News) : berita yang diolah

secara mendalam dengan cara mengembangkan dan

melengkapi informasi yang disampaikan dalam berita

sebelumnya, atau berdasarkan informasi yang baru namun

dikemas secara menarik dan mendalam (Yosef, 2009:25).

vii. Reportase : reportase atau pelaporan adalah bentuk

penulisan jurnalistik yang lebih longgar dibanding berita

langsung, longgar dalam arti tidak begitu terikat oleh

waktu, aktualitas dan dalam interpretasi fakta. Sementara

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

30

fakta-fakta yang dilaporkan dalam reportase lebih

mendalam yang jelas cara mendapatkan fakta sedikit

banyak menggunakan investigasi (Mursito, 1999:76).

viii. Investigative Reporting : investigative reports atau disebut

juga laporan penyelidikan (investigasi) adalah jenis berita

yang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh dipermukaan,

tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan, sehingga

penyajian berita seperti ini membutuhkan waktu yang lama

(Sumadiria, 2005:30).

ix. Feature : Feauture adalah salah satu bentuk

penyajianinformasi yang lengkap mendalam tentang suatu

masalah atau hal yang khas. Agar penyajianya menarik dalm

pengolahanya mengutamakan nilai seni dan unsur human

interest di dalamnya. Dengan demikian feature merupakan

penyajian informasi atau satu jenis penyajian berita yang

mampu memenuhi rasa ingin tahu dan rasa gembira dan

terharu atau tergugah khalayak atau pembaca (Yosef,

2009:40).

x. Foto jurnalistik : Jurnalistik foto merupakan sebagian dari

ilmu jurnalistik (komunikasi). Jurnalistik foto adalah

"ilmunya", sedangkan foto jurnalistik adalah "hasilnya".

Foto jurnalistik adalah karya foto "biasa" tetapi memilki nilai

berita atau pesan yang "layak" untuk diketahui orang banyak

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

31

dan disebarluaskan lewat media massa.Ada beragam definisi

tentang foto jurnalistik (Inggris : photo journalism) yang

disampaikan para pakar komunikasi dan praktisi jurnalistik.

Namun secara garis besar, menurut Guru Besar Universitas

Missouri, AS, Cliff Edom, ”foto jurnalistik adalah paduan

antara gambar (foto) dan kata”. Jadi, selain fotonya, foto

jurnalistik juga harus didukung dengan kata-kata yang

terangkum dalam kalimat yang disebut dengan teks foto /

caption foto, dengan tujuan untuk menjelaskan gambar dan

mengungkapkan pesan atau berita yang akan disampaikan ke

publik. Jika tanpa teks foto maka sebuah foto hanyalah

gambar yang bisa dilihat tanpa bisa diketahui apa informasi

dibaliknya (Rekotomo, 2007:).

2.4 Penempatan halaman

i. Berita halaman muka : berita yang dimuat pada halaman

pertama surat kabar yang berisi berita-berita penting atau

utama.

ii. Berita halaman dalam : berita yang dimuat pada halaman ke

dua, ketiga pada surat kabar yang berisi berita-berita tidak

terlalu penting

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

32

H. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif,

”deskriptif memiliki tujuan melukiskan secara sistematis fakta atau

karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan

cermat”. Yang bermaksud mendiskripsikan atribut ”massage” tanpa

menghubungkan dengan maksud si penyampai ”massage‟ terhadap

”audience” yang menjadi sasaranya, serta tidak pula dikaitkan dengan hasil

atau akibatnya. Penelitian ini hanya melihat perbedaan isi antara media

(Rakhmat, 1984:22).

2. Teknik Penelitian

Teknik penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis isi komunikasi (tersurat) secara sistematis, logis, baik dalam

pendekatan kuantitatif untuk mengukur variabel-variabel maupun

pendekatan kualitatif dalam pengkategorian massage, untuk mencapai hasil

peneitian yang obyektif atau kesimpulan-kesimpulan yang obyektif

3. Populasi dan Sampel

Pengertian populasi (universal) menurut Sugiono dalam buku

”Statistika Untuk Penelitian”, adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari;

objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2002:55)

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

33

”Populasi data yang diteliti, yaitu yang berkaitan dengan

sekelompok orang, kejadian atau semua yang mempunyai karakteristik

tertentu dan anggota populasi itu disebut dengan elemen populasi.”

Berdasarkan pengertian diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh berita pada kedua surat kabar yang diterbitkan dalam rentang waktu

antara tanggal 6 November 2008 sampai 20 Januari 2009 yang isinya

berkaitan dengan Barack Obama (Ruslan, 2004: 133).

”Peneliti yang meneliti seluruh elmen-elmen populasi, disebut

sensus. Dan jika menelitin sebagian dari elemen-elemen tertentu suatu

populasi, disebut penelitian sampel”. Mengingat jumlah elemen populasi

yang relatif sedikit, maka penulis meneliti seluruh elemen-elemen populasi,

atau yang biasa disebut sensus, sehingga semua berita yang ada pada surat

kabar Kompas dan Republika antara tanggal 6 November 2008 sampai

dengan 20 Januari 2009 yang isinya mengenai Barack Obama dijadikan

sampel. Selama periode tersebut, pada surat kabar Kompas sebanyak 120

berita sedangkan pada surat kabar Republika sebanyak 67 berita (Ruslan,

2004: 139).

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan jalan mengamati dan

menghitung frekuensi mmunculnya berita mengenai Barack Obama yang

ditampilkan dalam surat kabar harian Kompas dan Republika selama

periode 6 November 2008 – 20 Januari 2009.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

34

5. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan

data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

Analisis data dilakukan setelah data-data yang dikumpulkan kemudian

disususn secara sistematis. Untuk membantu melakukan analisis data ini di

gunakan rumus chi-square dengan uji dua kelompok. Menurut bambang

setiawan, dalam situasi sekarang ini pada umumnya untuk analisis isi, tes

chi-square dipandang lebih baik karena diterapkan pada angka-angka

dengan cara lebih baik, karena disamping semua pernyataan, frekuensi yang

kita amati diperhitungkan.

Dalam penelitian ini digunakan tes uji Chi-square untuk menguji

ada tidaknya perbedaan isi pesan. Menurut Jalaludin Rakhmat :

”Dalam pengertian isi yang menggunakan lambang atau pernyataan

atau tema sebagai satuan koding, Chi-Square lebih memungkinkan

perbedaan yang signifikan”.

Dalam uji Chi Square tidak memperhitungkan jumlah sampel,

tetapi hanya memperhitungkan jumlah frekuensi yang diperoleh. Frekuensi

yang diharapkan dihitung berdasarkan peluang yang diramalkan, yaitu

membagi muatan yang didapat menjadi bagian-bagian yang sama.

(Rakhmat, 1988:43)

2

2( )b k

ij ij

i l j l ij

A Hx

H

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

35

Dimana :

ijA = jumlah kasus yang diamati, yang terkategori pada baris ke-i

dalam kolom ke-j

ijH = jumlah kasus yang diharapkan, yang terkategori pada baris ke-i

dalam kolom ke-j

Dengan derajat kebebasan:

df = (b-l)(k-l)

Dimana: b = jumlah baris

k = jumlah kolom

6. Validitas

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi ”validitas menunjukan

sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur”.

Penelitian ini hanya melihat munculnya frekuensi pemberitaan mengenai

Barack Obama, sehingga alat ukur yang digunakan berupa satuan angka,

yang sudah memiliki standar validitas pasti. (Singarimbun & Effendi,

1987:122).

7. Pengkodingan dan Reliabilitas

Untuk tercapainya penelitian yang obyektif, dalam proses

pengkodingan dilakukan oleh dua orang, yaitu peneliti sendiri sebagai

pengkoder 1 dan pengkoder 2 yang dilakukan oleh Gulami Setya Sari,

S.Sos. hasil dari pengkoder 2 kemudian dilakukan uji reliabilitas terhadap

pengkodingan yang ditemukan peneliti. Uji reliabilitas dalam statistik

digunakan untuk mengetahui kesalahan dalam pengukuran. Tujuan

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

36

digunakan dua orang pengkoder adalah untuk memperoleh kesepakatan atau

tujuan bersama sehingga diharapkan masukan reliabilitasnya tinggi.

Tentang tingkat persetujuan bersama dikatakan lasswell sebagai berikut :

”Pemberian angka yang menunjukan kesamaan sebanyak 70 sampai 80

atau diantara pelaksana koding atau analisis adalah dapat diterima sebagai

keterpercayaan yang memadai” (Flournoy, 1989:33).

Reliabilitas artinya ”memiliki sifat dapat dipercaya. Suatu alat ukur

dikatakan memiliki reliabilitas apabila digunakan berkali-kali oleh peneliti

yang sama atau oleh peneliti lain tetap memberi hasil yang sama”

(Rakhmat,1984:17).

Reliabilitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah reliabilitas

kategori. Reliabilitas kategori ini ditujukan pada derajat kemampuan

pengulangan penempatan data dalam berbagai kategori

Untuk mengukur reliabilitas ini digunakan rumus :

Keterangan :

CR : Coeficient Reliability

M : Jumlah keputusan koding dimana semua

pengkoding sepakat

1N dan 2N : Jumlah keputusankoding yang dibuat pengkoding

pertama dan kedua

CR = 21

2

NN

M

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

37

Rumus tersebut banyak mendapat kritik, oleh Scott (1955)

dikembangkan index of reliabilitiy (pi) sebagai berikut

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

Persetujuan yang nyata – Persetujuan yang diharapkan

Pi =

1 – persetujuan yang diharapkan

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

38

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. Kompas

1. Gambaran Umum Surat Kabar Kompas

Surat kabar harian kompas pertama kali terbit pada tanggal 28 Juni

1965 di Jakarta. Kompas didirikan oleh P.K Ojong dan Jakob Oetama

dengan bantuan beberapa jurnalis lain pada waktu itu . pada penerbitan

pertama itu, oplag Kompas tercatat 4800 eksemplar

Surat kabar harian kompas pertama kali terbit, pengaruh

komunisme sedemikian sedang kuatnya dalam kehidupan sosial politik

Indonesia. Dalam situasi seperti itu, banyak koran anti komunis dilarang

terbit. Sehingga boleh dikata koran-koran pro-komunis tidak mendapat

pesaing yang berarti

Untuk melawan opini dari pihak komunis yang menguasai media .

Letjen Ahmad Yani yang menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan

Darat mengungkapkan gagasannya kepada menteri perkebunan saat itu,

Frans Seda, untuk menerbitkan koran pada waktu itu Lejen Ahmad Yani

dan Frans Seda mempunyai kepentingan yang sama, karena massa

komunis sedang melancarkan gerakan ” desa ngepung kota” dengan

melancarkan aksi penyrobotan tanah. Lejen Ahmad Yaniberkepentingan

pada masalah pengamanan pertahanan wilayah desa dan perkotaan,

sedangkan Frans Seda berkepentingan menghadapi rongrongan di

wilayah perkebunan.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

39

Koran hasil gagasan Lejen Ahmad Yani tersebut bertujuan

melawan komunisme. Koran tersebut sangat penting kehadiranya kerena

koran-koran yang kebijakan redaksinya bertentangan dengan komunisme

banyak yang dibreidel karena dituduh kurang revolusioner. Sehingga

pada saat itu, praktis tidak ada perlawanan opini terhadap paham

komunis.

Frans Seda kemudian menanggapi gagasan tersebut dengan

membicarakan kepada I.J Kasimo (yang menjabat sebagai Ketua Partai

Katolik Indonesia), PK Ojong dan Jakob Oetama yang pada waktu itu

sedang mengelola majalah inti sari. Dua orang terakhir itulah yang

berperan besar dalam mendirikan dan membesarkan Kompas.

Pada mulanya koran yang diterbitkan tersebut diberi nama”Bentara

Rakyat” yang berarti pengawal rakyat. Tak sekedar sebagai sarana untuk

melawan komunisme, pemberian nama itu sesuai dengan harapan mereka

dan pemrakarsanya agar bisa tampil dan menjalankan peran sebagai

pelidung rakyat. Makna ”Bentara Rakyat” juga menegaskan adanya

perbedaan dengan koran-koran dibawah nama PKI yang memanipulasai

makna rakyat. Namun atas usulan Presiden Soekarno dan Frans Seda,

nama ”Bentara Rakyat” diganti dengan nama Kompas agar lebih jelas

artinya dan diterima sebagai penunjuk arah.. kemudian nama ”Bentara

Rakyat” diabadikan sebagai nama yayasan tempat Koran itu bernaung.

Pada bulan-bulan pertama Kompas terbit, Kompas diplesetkan

menjadi kompyt pas morgan atau kompas yang datang pada keesokan

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

40

harinya, karena sering terlambat terbit. Selain itu, kehadiranya banyak

mendapat tantangan dan ejekan dari media-media dan massa yang pro-

komunis. Mereka menuduh Kompas hanya menjadi corong umat katolik

saja. Dengan mengartikan Kompas dengan kependekan dari ” komando

pastor”, karena kompas berdiri dengan diawaki oleh orang-orang yang

meyoritas beragama katolik, dan dibawah yayasan ”Bentara Rakyat”

yang juga milik orang-orang yang mayoritas beragama katolik. Kecaman

dan pro-kominis seolah-olah semakin beralasan dengan pernah ada

afiliasi Kompas dengan partai Katolik Indonesia.

Pada edisi-edisi awal, Kompas lebih banyak memuat berita-berita

dari luar negeri dari pada berita dari dalam negeri. Hal itu sangat

berkaitan dengan situasi polotik dalam negeri yang masih belum

memungkinkan munculnya pemberitaan secara transparan sebagai akibat

terlalu dominanya Partai Komunis Indonesia (PKI ) dala mengontrol

kehidupan kenegaraan pada saat itu.

Tajuk rencana yang merupakan sikap dari surat kabar, belum

dimunculkan oleh redaksi, tetapi di halaman dua terdapat tulisan tentang

”lahirnya Kompas” yang disebut sebagai tajuk kompas. Pada halaman

dua terdapat beberapa berita, baik dalam maupun luar negeri, ditambah

beberapa artikel lepas (3 buah) sedang berita olah raga baru mendapat

porsi yang kecil, yakni dua buah berita dihalaman empat.

Pada masa demokrasi terpimpin, diberlakukan suatu peraturan

yang menyangkut kehidupan pers di indonesia melalui Peraturan

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

41

Presiden (PP) No. 6 tahun 1964 yang menetapkan bahwa setiap surat

kabar harus berafiliasi kepada salah satu partai politik yang ada. Maka

pada saat itu Kompas berafiliasi dengan Partai Katolik Indonesia

(Parkindo). Tetapi jaman Orde Baru , Kompas kembali menjadi surat

kabar independen dan surat kabar untuk umum. Pada masa itu sekaligus

mengakhiri era Party Bond Press di Indonesia. Kembalinya menjadi surat

kabar independent didasarkan pada keyakinan pera perintis sejak semula,

yaiti visi kemayarakatan koran harus terbuka. Visi dan sikap itu selain

sesuai dengan keyakinan para perintisnya, juga dianggap sesuai dengan

fungsi pers Indonesia, yaitu ikut mengembangkan sikap saling pengertian

dalam masyarakat yang majemuk. Dengan keterbukaan itulah

memungkinkan kompas berkembang lebih cepat

Dalam perkembangan selanjutnya, pada 3 bulan usianya Kompas

sudah dilarang terbit bersama surat kabar lainya, tepatnya pada Oktober

1965. Larangan terbit ini berkaitan dengan peristiwa nasional G 30 S PKI

yang menewaskan enam jendral pucuk pimpinan TNI AD, termasuk

Lejen Ahmad Yani yang menggagas terbentuknya Kompas. Waktu itu

hanya harian Angkatan Bersenjata, Berita Yuda dan LKBN antara saja

yang diijinkan terbit Pelaksana penguasa Perang Daerah (Pepelrada).

Setelah suasana perang tenang, tanggal 6 Oktober, Kompas dan

beberapa Koran diperbolehkan terbit kembali . Namun pada penerbitan

itu, Kompas tampil dengan wajah yang lebih cantik karena Kompas

mempunyai patner baru PT. Kinta, yang merupakan percetakan terbaik di

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

42

Jakarta saat itu. Ditambah lagi dengan kevakuman informasi sebagai

akibat larangan terbit bebereapa surat kabar, membuat oplag Kompas

meningkat.

Pihak Kompas menyadari bahwa selama ini penerbitan Kompas

sangat tergantung padapercetakan. Sementara Kompas selalu berpindah-

pindah percetakan, sehingga benmyak kendala dalam perkembangannya,

untuk itu pada pertengahan tahun 1972 lahir percetakan Gramedia,

dimana seluruh percetakan Kompas berada ditangannya. Mulai tahun

1982, penerbit Kompas bukan lagi yayasan Bentara Rakyat, tetapi PT.

Kompas Media Nusantara. Perpindahan ini dikarenakan terbitnya UU

pokok pers tahun 1982 mengenai surat Ijin Usaha Penerbitan Pers

(SIUPP) yang mewajibkan seluruh usaha penerbitan pers berbadan

hukum.

Kompas merupakan surat kabar pelopor bagi industrialisasi pers di

Indonesia. Kompas dengan kelompok Gramedianya mempunyai tujuh

jenis usaha yang berbeda. Yaitu, pers, penerbitan buku, pasar swalayan,

percetakan, perhotelan, bank dan tambak udang. Khusus dibidang pers.

Kompas juga mengembangkan berbagai majalah dan tabloid diantaranya

tabloid Bola, majalah anak-anak Bobo, majalah remaja Hai, tabloid

wanita Nova, tabloid hiburan Citra, Bintang, tabloid ekonomi dan bisnis

Kontan, dll.

Dengan begitu banyaknya media yang dimiliki Kompas, maka

Kompas telah dianggap melakukan konglomerasi pers. Kompas tidak

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

43

pernah sepi dari keritik pengamat maupun intelektual. Dalamsalah satu

keritik terhadap Kompas. Kompas dianggap telah mengaburkan batas

idealisme dan komersialisme. Dalam bantahanya Jakob Oetama

mengatakan ”.. kita harus sadar, kita bersedia untuk diingatkan. Namun

yang penting kita sanggup membangun komitmen dan visi kita, itulah jati

diri kita.”

Seiring dengan perkembangan jaman maka kompas membuka

homepage dengan nama Kompas online pada alamat www.kompas.com.

Berita dalam Kompas online pun senantiasa diup-date, sehingga berita

yang disajikan senantiasa hangat dan aktual.

Dalam melakukan kontrol terhadap isi Kompas, maka pada tahun

2000, Kompas membentuk tim Ombudsman Kompas. Lembaga ini

merupakan lembaga independen yang bertugas mengevaluasi isi dan

memberi saran perbaikan kepada manajemen. Dengan adanya tim ini

diharapkan Kompas akan tetap mampu konsisten terhadap visi dan misi

serta kebijakan redaksionalnya untuk terus mengingatkan yang mapan,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memberikan eligement kepada

masyarakat.

2. Visi dan Misi Surat Kabar Kompas

Visi dalam hal ini merupakan seperangkat nilai dasar yang dihayati

dan diaktualkan oleh setiap wartawan Kompas melelui pekerjaan dan

karyanya, melelui pergulatan dengan realitas serta pemikiran yang

mereka olah menjadi bahan berita, laporan maupun komentar. Ia menjadi

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

44

pandangan pokok media yang akan dijabarkan melalui kebijaksanaan

redaksional sebagai salah satu kerangka acuan dalam penyeleksian dan

pengolahan fakta sehingga tersaji sebuah berita.

Kompas memiliki visi untuk berprestasi dalam membangun

masyarakat Indonesia Baru, yaitu masyarakat dengan kemanusiaan yang

transendental, persatuan dalam perbedaan, menghormati individu dan

masyarakat yang adil dan makmur. Amanat Hati Nurani Rakyat, adalah

motto dari kompas. Ini menunjukan bahwa Kompas berkomitmen pula

untuk menyuarakan hati nurani rakyat.

Dengan komitmen diatas, misi Kompas dalam pemberitaanya

adalah membawakan nilai-nilai demokratis, kemanusiaan, dan hak asasi

manusia. Apa lagi di era reformasi ini, wacana demokratis, kebebasan

pers dan hak asasi manusia menjadi hal yang utama. Dalam situasi

tesebut Kompas dituntut untuk menyampaikan informasi yang padat,

menghormati hati nurani, penuh wawasan dan cerdas serta tidak

mengumbar sensualitas belaka layaknya koran-koran kuning. Dalam

membawakan komitmen tersebut, Kompas mempunyai misi mengasah

nurani, membuat cerdas.

Berlatar belakang misi tersebut, Kompas dalam pemberitaan dan

ulasanya berusaha mengugah nurani pembaca sekaligus mengajak

pembaca untuk berpikir cerdas. Sampai disini, Kompas pula berusaha

untuk tidak menggiring pembaca pada opini tertentu. Pembaca

dibebaskan untuk menafsirkan sesuai dengan frame of refrence masing-

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

45

masing. Dengan kondisi ini, pembaca terlatih untuk berpikir cerdas dalam

menagkap sajian berita di media. Disamping mengajak untuk berpikir

cerdas, Kompas pula membawa misi sebagai jembatan antara penguasa

dengan mesyarakat dalam produk beritanya. Untuk itu, Kompas

mengupayakan diri guna menyerap setiap aspirasi yang berkembang di

masyarakat

3. Kebijakan Redaksional Surat Kabar Kompas

Kebijakan redaksional menjadi pedoman dan ukuran dalam

menentukan kejadian macam apa yang patut diangkat serta dipilih oleh

surat kabar untuk menjadi bahan berita maupun bahan komentar.

Pedoman ini tentunya juga harus sesuai dengan Visi dan Misi Kompas

yang menjunjung nilai-nilai demokratis dan kemanusiaan.

Sebagai konsekuensi visi dan misinya, Kompas menggunakan

bahasa humanitis dalam menyajikan fakta kepada pembaca. Dalam

berbahasa tidak kenes, tidak memakai bahasa kering, formal, abstrak dan

rasional tetapi yang menyangkut intuisi dan emosi pambaca.

Ada tiga strategi pembahasan yang dilakukan Kompas bila harus

mengupas sebuah masalah sensitif yang berkembang di tengah

masyarakat, yakni :

1. Model Jalan Tengah (MJT) : menggugat secara tidak

langsung; mengkritik tapi disampaikan dengan santun,

terkesan berputar-putar, dan mengaburkan pesan yang hendak

disampiakan

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

46

2. Model Angin Surga (MAS) : dalam mengupas masalah

Kompas bukan menggugat atau mempertanyakan hal-hal

tertentu , tetapi lebih sebagai imbauan serta harapan.

3. Model Anjing Penjaga (MAP) : yang bersifat terbuka dan

menggunakan bahasa yang lebih berani.

Selain itu Kompas sendiri menerapkan beberapa kebijaksanaan

redaksional yang menjadi kerangka acuan sehingga content pemberitaan

tetap dalam kadar yang sesuai, yaitu:

1. Kompas merupakan media yang tidak berpihak pada satu

golongan, partai, maupun agama tertentu.

2. Tidak membenarkan mengkritik seseorang mengenai hal-hal

pribadi.

3. Tidak membenarkan bagi wartawanya untuk mencari

keuntungan pribadi

4. Menggunakan sistem check dan rechek dalam berita.

5. Tidak memihak salah satu golongan, kelompok, atau pihak-

pihak tertentu dalam menangani kasus-kasus pemberitaan

6. Menghargai hal-hal yang bersifat off the record

7. Menghormati hak jawab dalam bentuk berita maupun surat

pembaca

8. Kompas tidak akan memuat hal-hal yang berbau SARA

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

47

Kompas tidak membuat kebijakan prosentase volume atau isi yang

akan dimuat baik politik, ekonomi, dan berita lainya. Dengan kata lain

mana yang aktual dan bermanfaat bagi pembacanya itulah yang dimuat.

Untuk kegiatan redaksional secara garis besarnya, meliputi

persiapan, perencanaan, peliputan, pematangan, penulisan, penyuntingan,

pemuatan, dan percetakan. Khusus untuk rubrik opini yang merupakan

tulisan dari para intelektual, seleksi langsung dilakukan oleh pemimpin

redaksi dan akan sedikit mengalami perubahan mengingat sifatnya yang

merupakan suatu pendapat. Sedangkan tulisan-tulisan lain ditangani oleh

desk redaksi masing-masing dengan syarat yaitu, tidak terlalu ilmiah,

sedikit gambar, sedikit populer dan sesuai dengan tingkat pengetahuan

masyarakat.

4. Pola Peliputan Surat Kabar Kompas

Kompas memiliki pola peliputan yang tetap dan tidak menganut

adanya prosentase dan volume atas berita yang dimuat. Namun sejak

tahun 1995, telah terjadi perubahan pola peliputan yang berkaitan dengan

tata letak halaman dari 20 halaman kemudian 24 halaman dan sekarang

menjadi 32 halaman dan terdapat halaman tambahan A-F, penambahan

ini merupakan bagian dari setrategi Kompas untuk mensiasati

perkembangan pembaca dalam usahanya memperoleh informasi yang

lebih lengkap dan mendalam. Perubahan ini juga karena semakin

berfungsinya Litbang Kompas dalam membuat analisa tentang berbagai

peristiwa sehingga memerlukan rubrik khusus untuk menampilkanya.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

48

Kompas juga mempunyai edisi mingguan. Secara fisik

perbedaanya adalah dalam edisi minggu menyajikan lebih banyak foto-

foto berwarna. Isinya pun berbeda, edisi minggu menyajikan informasi

yang lebih ringan dan penuh dengan artikel-artikel, hiburan, musik, profil

dan sebagainya

5. Susunan Organisasi Perusahaan dan Redaksi

Pendiri:

P.K. Ojong (1920-1980)

Jakob Oetama

Pemimpin Umum: Jakob Oetama

Wakil Pemimpin Umum: Agung Adiprasetyo, ST. Sularto

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Suryopratomo

Wakil Pemimpin Redaksi: Bambang Sukartiono, Rikard Bagun

Redaktur Senior: Ninok Leksono

Redaktur Pelaksana: Trias Kuncahyono

Wakil Redaktur Pelaksana: Taufik H. Mihardja

Sekretaris Redaksi: Retno Bintarti

B. Republika

1. Gambaran Umum Surat Kabar Republika

Republika adalah surat kabar nasional yang dilahirkan oleh

kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia. sebagai sarana untuk

mewadahi kebuntuan para wartawan profesional dari kalangan umat Islam.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

49

Sebelumnya media sebagai tempat menyalurkan ide-ide umat Islam seakan

terbelenggu oleh rezim yang berkuasa saat itu yaitu Orde Baru. Kehadiran

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang merupakan organisasi

baru bagi kalangan cendekiawan muslim di Indonesia, sangat mendukung

terbitnya suatu media bagi umat Islam dengan berhasil menembus rezim

kuasa untuk izin penerbitan. Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993

Surat kabar Republika didirikan oleh Yayasan Abdi Bangsa setelah

mendapatkan SIUPP (Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers)dari Departemen

Penerangan berdasarkan surat keputusan Menteri Penerangan Republik

Indonesia No. 283/SK/Menpen/SIUPP/A7/1992.

Dukungan umat Islam cukup besar dengan terbitnya Republika.

Hal ini tergambar dari cepat terjualnya saham yang ditawarkan yaitu Rp

5.000,. per lembar saham per orang. Dengan motto Terbit, Bertahan, dan

Maju Dengan Kreatifitas, PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit

Republika berusaha membesarkan Republika. Bahkan meski sebagai

koran baru, Republika waktu itu merupakan koran / harian yang cukup

warna baru di dunia jurnalistik Indonesia. Dengan tampilan desain yang

menarik Republika berhasil meraih gelar sebagai Juara pertama Lomba

Perwajahan Media Cetak tahun 1993. Sejak tahun 2004 PT Republika

Media Mandiri ( RMM ) mengambil alih PT Abdi Bangsa Tbk untuk

mengelola Republika.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

50

2. Visi dan Misi Surat Kabar Republika

Dengan menggunakan kata ”keterbukaan”, Republika memilih

menempatkan diri untuk turut mempersiapkan masyarakat indonesia

memasuki masa dinamis, tanpa kehilangan segenap kualitas yang

dimilikinya. Melihat latar belakang diatas, maka Republika mempunyai

misi di berbagai bidang kehidupan sebagai berikut :

2.1 Politik

Mendorong demokrasi dan optimalisasi lembaga-lembaga negara.

Meningkatkan partisipasi politik semua lapisan masyarakat dan

menjujung tinggi kejujuran dan moralitas dalam politik.

2.2 Ekonomi

Keterbukaan dan demokrasi ekonomi menjadi kepedulian

Republika. Mempromosikan profesionalisasi yang mengindahkan

nilai-nilai kemanusiaan dalam manajemen, menekankan perlunya

pemerataan sumber-sumber daya ekonomi dan mempromosikan

prinsip-prinsip etika dan moralitas dalam bisnis.

2.3 Budaya

Mendukung sifat yan terbuka dan apresiatif terhadap bentuk-

bentuk kebudayaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

darimanapun datangnya, mempromosikan bentuk-bentuk kesenian

dan hiburan sehat, mencerdaskan, menghaluskan perasaan,

mempertajam kepekaan nurani, serta bersikap keritis terhadap

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

51

bentuk-bentuk kebudayaan yang cendrung mereduksi manusia dan

mendangkalkan nilai-nilai kemanusiaan

2.4 Agama

Mendorong sikap beragama yang terbuka sekaligus keritis

terhadap realitas sosial ekonomi kontemporer, mempromosikan

semangat toleransi yang tulus, mengembangkan penafsiran ajaran-

ajaran danlam rangka mendapat pemahaman yang segar dan tajam,

serta mendorong pencarian titik temu diantara agama-agama.

3. Kebijakan redaksional Surat Kabar Republika

Denagn semboyan ”mencerdaskan kehidupan bangsa” maka

Republika bertujuan untuk mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang

keritis dan berkualitas, bangsa yang berdiri sederajat dengan bangsa-

bangsa lain di dunia dan memegang nilai-nilai spiritual.

Parni Hadi, salah satu pendiri Republika dalam lembar republika

edisi Hari Pers Nasional (HPN) 1996, berkeyakinan bahwa sebuah koran

yang baik mestinya melaksanakan apa yang disebutnya sebagai propheotic

journalism yakni menyebarkan kebijakan dengan cara memberikan

informasi yang mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat. Keyakinan

ini selanjutnya menjadi orientasi sekaligus menjadi misi Republika yang

berdiri di atas landasan sebuah sikap untuk menegakan kebenaran dan

keadailan serta mewujudkan kesejahteraan ditengah masyarakat.

Republika sadar bahwa misi ini tidak dapat ditegakan tanpa berpijak pada

fakta dan data yang jelas serta akurat dan objektif sebagai syarat yang

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

52

harus dipenuhi oleh media yang melaksanakan jurnalistik profetik. Oleh

karena itu, pengecekan ulang (check and recheck) bagi Republika

merupakan hal wajib.

Dan bahwa sikap ini, Republika telah berhasil mengambil

terobnosan yang cukup berarti, antara lain menjadi koran yang

menjanjikan suplemen terbanyak bagi pembacanya, disamping menjadi

koran pertama di Indonesia yang masuk jaringan internet. Dan selanjutnya

dengan mengembangkan jaringan yang lebih luas berupa Indonesian Net

Work (INM) yang menyajikan informasi dalam bahasa inggris untuk

konsumsi global.

4. Susunan Organisasi Perusahaan dan Redaksi

Direktur Utama : Erick Thohir

Direktur Operasional & SDM : H. Danie Wewengkang

Direktur Pemasaran : Nuky Surachman

Direktur Keuangan : Rahmat Yuliwinoto

Pemimpin redaksi : Ikhwanul Kiram Mashuri

Wakil Pemimpin Redaksi : Nasihin Masha

Redaktur Pelaksana : Arys Hilman

Redaktur Senior : Arif Punto Utomo

Wakil Redaktur Pelaksana : Agung Pragitya Vazza

Staf Redaksi : Nurul S Hamami, Ahmadiun Y Herfanda dll.

Sekretaris Redaksi : Fachrul Ratzi

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

53

BAB III

ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil observasi terhadap data yang diperoleh pada obyek

analisis, yaitu pemberitaan tentang terpilihnya Barack Obama menjadi Presiden

Amerika pada surat kabar Kompas dan Republika periode 6 November 2008

sampai 20 Januari 2009, untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang

signifikan dalam hal pokok permasalahan berita, narasumber berita, bentuk berita

dan penempatan halaman. Maka dalam BaB III ini akan dilakukan analisis serta

interpretasi data secara kuantitatif melalui uji statistik berdasarkan data dan fakta

yang ditujukan oeh pemberitaan Kompas dan Republika selama rentang waktu

penelitian.

A. Analisa Data Kategori “Permasalahan Berita” Pemberitaan Kompas dan

Republika tentang terpilihnya Barack Obama menjadi Presiden Amerika

TABEL I

DISTRIBUSI FREKUENSI UNTUK KATEGORI PERMASALAHAN

BERITA PEMBERITAAN KOMPAS DAN REPUBLIKA

Sub Kategori KOMPAS REPUBLIKA

Jumlah % Frek % Frek %

Perang, Pertahanan & Diplomasi 24 13,04% 15 8,15% 39 21,20%

Politik & Pemerintahan 51 27,72% 30 16,30% 81 44,02%

Kegiatan Ekonomi 18 9,78% 10 5,43% 28 15,22%

Kejahatan 6 3,26% 4 2,17% 10 5,43%

Masalah - Masalah Moral Masyarakat 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%

Kesehatan & Kesejahteraan Masyarakat 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%

Pendidikan & Seni Klasik 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%

Hiburan Rakyat 14 7,61% 6 3,26% 20 10,87%

Human Interest 6 3,26% 0 0,00% 6 3,26%

Jumlah 119 64,67% 65 35,33% 184 100,00%

Dari tabel diatas terlihat adanya perbedaan antara surat kabar Kompas dan

Republika dalam pemberitaan terpilihnya Barack Obama dalam unit analisis “.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

54

Pokok Permasalahan Berita”. Pemberitaan Kompas tentang terpilihnya barack

Obama (64, 67 %) tercatat lebih banyak dibandingkan pemberitaan oleh

Republika (35, 33 %)

Perbedaan yang cukup besar yaitu (29, 34%), namun untuk menentukan

perbedaan yang ada tersebut adalah nyata atau semu perlu dilakukan uji statistik

dengan menggunakan metode Chi-square, dengan rumus

2

2( )b k

ij ij

i l j l ij

A Hx

H

Dengan derajat kebebasan:

df = (b-l)(k-l)

Dimana: b = jumlah baris

k = jumlah kolom

Nilai Chi Square ( 2x ) diperoleh dengan cara melihat perbedaan antara

frekuensi yang diamati ( ijA ) yaitu frekuensi yang didapat dari hasil pengkodingan

dengan frekuensi yang diharapkan ( ijH ) yaitu yang menunjukan tidak ada

perbedaan; untuk itu nilai ijH untuk masing-masing kategori dicari. Cara yang

dilakukan adalah dengan mengalikan kedua jumlah masing-masing sel yang

bersilangan, dan membaginya dengan jumlah keseluruhan dari jumlah

keseluruhan dari kasus yang diamati

Selanjutnya metode ini akan diterpkan dalam perhitungan dibawah ini

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

55

TABEL II

DISTRIBUSI FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (Hij) UNTUK

KATEGORI PERMASALAHAN BERITA PEMBERITAAN KOMPAS

DAN REPUBLIKA

Sub Kategori KOMPAS REPUBLIKA

Jumlah Hij Hij

Perang, Pertahanan & Diplomasi

5,22

184

391192

3,78

184

3961

5

39

Politik & Pemerintahan 2,39

184

81195

1

6182

15,

184

86 81

Kegiatan Ekonomi 111828

,

184

119 899

285,

184

6 28

Kejahatan 47610

,

184

119 533

10,

184

65 10

Hiburan Rakyat 931220

,

184

119 077

20,

184

65 20

Human Interest 8836

,

184

119 122

6,

184

65 6

Sumber : Hasil Koding Peneliti

Setelah mengetahui besarnya frekuensi yang diharapkan ( ijH ),

tahap selanjutnya adalah mencari nilai Chi-square ( 2x ) dari masing-masing unit

analisis

TABEL III

NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI PERMASALAHAN

BERITA PEMBERITAAN KOMPAS DAN REPUBLIKA

Sub Kategori ijA ijH ijij HA 2ijij HA

ij

ijij

H

HA2

KOMPAS

Perang, Pertahanan & Diplomasi 24 25,22 -1,22 1,50 0,059

Politik & Pemerintahan 51 52,39 -1,39 1,92 0,037

Kegiatan Ekonomi 18 18,11 -0,11 0,01 0,001

Kejahatan 6 6,47 -0,47 0,22 0,034

Hiburan Rakyat 14 12,93 1,07 1,13 0,088

Human Interest 6 3,88 2,12 4,49 1,158

Jumlah 119 1,376

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

56

REPUBLIKA

Perang, Pertahanan & Diplomasi 15 13,78 1,22 1,50 0,109

Politik & Pemerintahan 30 28,61 1,39 1,92 0,067

Kegiatan Ekonomi 10 9,89 0,11 0,01 0,001

Kejahatan 4 3,53 0,47 0,22 0,062

Hiburan Rakyat 6 7,07 -1,07 1,13 0,161

Human Interest 0 2,12 -2,12 4,49 2,120

Jumlah 65 2,519

Sumber : Hasil Koding Peneliti

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas. Nilai 2x untuk kategori

pokok permasalahan berita pada surat kabar Kompas sebesar 1,376. proses

selanjutnya untuk menghitung nilai 2x secara keseluruhan, maka perlu diketahui

besarnya nilai 2x di harian Republika

Hasil penghitungan nilai 2x di harian Republika sebagai mana ditunjukan

dalam tabel adalah 2,519. untuk menghitung nilai Chi-square secara keseluruhan,

nilai 2x masing-masing surat kabar dijumlahkan, yaitu 1,376 + 2,519 = 3,895.

sedangkan nilai df (drajat kebebasan) adalah 5, dengan perhitungan sebagai

berikut:

df = (b-1) (k-1)

= (6-1) (2-1)

= 5

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan, adalah dengan

membandingkan nilai Chi-square ( 2x ) hasil perhitungan dengan nilai Chi-square

dalam tabel kritis 2x seperti terlampir. Langkah pertama dalam prosedur

pembuatan keputusan adalah menyatakan hipotesis nol (Ho). Hipotesis nol ini

adalah suatu hipotesis tentang tidak adanya perbedaan. Hipotesis ini

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

57

diformulasikan untuk ditolak. Apabila ditolak, maka hipotesis pengganti (Hi)

dapat diterima (Sidney, 1997:9).

Selalu ada dua kemungkinan menyangkut suatu hipotesis. Tingkat

signifikansi sebagai salah satu dari beberapa ketentuan keputusan penyidik adalah

tingkat kekeliruan yang oleh peneliti diizinkan dalam menguji hipotesis-

hipotesisnya. Penggunaan taraf signifikansi yang sesuai aturan adalah 0,10; 0,05;

dan 0,01. pada penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan taraf

signifikansi 0,05 (mengizinkan hanya 5% probabilitas untuk kekeliruan tipe).

Harga kritik 2x berdasarkan tabel nilai kritis 2x (critical values for 2x )

untuk df= 5 pada tingkat signifikansi 0,05 adalah 11,07. besarnya nilai 2x hasil

perhitungan ( 2x = 3,895) tercatat kurang dari 11,07 atau 3,895<11,07. Dengan

demikian sesuai ketentuan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak apabila 2x hitung

melampaui batas nilai 2x tabel, maka hipotesis nol diterima pada taraf

signifikansi 0,05 berarti dalam kategori pokok permasalahan berita, tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kedua surat kabar Kompas dan Republika.

B. Analisa Data Kategori “Narasumber Berita” Pemberitaan Kompas dan

Republika

TABEL IV

DISTRIBUSI FREKUENSI UNTUK KATEGORI NARASUMBER BERITA

PEMBERITAAN KOMPAS DAN REPUBLIKA

Sub Kategori KOMPAS REPUBLIKA

Jumlah % Frek % Frek %

Aparatur Negara 48 26,09% 29 15,76% 77 41,85%

Pakar Politik 9 4,89% 6 3,26% 15 8,15%

Pakar Ekonomi 13 7,07% 3 1,63% 16 8,70%

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

58

Pakar Sosial Budaya 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%

Profesional 49 26,63% 27 14,67% 76 41,30%

Jumlah 119 64,67% 65 35,33% 184 100,00%

Sumber : Hasil Koding Peneliti

TABEL V

DISTRIBUSI FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (Hij) UNTUK

KATEGORI NARASUMBER BERITA PEMBERITAAN KOMPAS DAN

REPUBLIKA

Sub Kategori KOMPAS REPUBLIKA

Jumlah Hij Hij

Aparatur Negara 804977

,

184

119 2027

77,

184

65 77

Pakar Politik 70915

,

184

119 305

15,

184

65 15

Pakar Ekonomi 351016

,

184

119 655

16,

184

65 16

Profesional 154976

,

184

119 8526

76,

184

65 76

Sumber : Hasil Koding Peneliti

TABEL VI

NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI NARASUMBER BERITA

PEMBERITAAN KOMPAS DAN REPUBLIKA

Sub Kategori ijA ijH ijij HA 2ijij HA

ij

ijij

H

HA2

KOMPAS

Aparatur Negara 48 49,80 -1,80 3,24 0,065

Pakar Politik 9 9,70 -0,70 0,49 0,051

Pakar Ekonomi 13 10,35 2,65 7,03 0,680

Profesional 49 49,15 -0,15 0,02 0,000

Jumlah 119 0,796

REPUBLIKA

Aparatur Negara 29 27,20 1,80 3,24 0,119

Pakar Politik 6 5,30 0,70 0,49 0,093

Pakar Ekonomi 3 5,65 -2,65 7,03 1,244

Profesional 27 26,85 0,15 0,02 0,001

Jumlah 65 1,457

Sumber : Hasil Koding Peneliti

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

59

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel nilai 2x untuk kategori

narasumber berita pada surat kabar Kompas sebesar 0,796 hasil perhitungan nilai

2x di harian Republika sebagaimana ditunjukan dalam tabel adalah 1,457 untuk

menghitung nilai Chi Square secara keseluruhan, nilai 2x masing masing surat

kabar dijumlahkan 0,796 + 1,457 = 2,253 sedangkan nilai df ( drajat kebebasan)

adalah 3. Dengan perhitungan sebagai berikut:

df = (b-1) (k-1)

= (4-1) (2-1)

= 3

Harga kritik 2x berdasarkan tabel “ critical Values for 2x ” untuk df= 3

pada tingkat signifikansi 0,05 adalah 7,82. besarnya nilai 2x hasil perhitungan

( 2x 2,253) tercatat kurang dari 7,82 atau 2,253<7,82. dengan demikian, sesuai

ketentuan bahwa hipotesis nol ditolak apabila 2x hitung melampaui batas nilai 2x

tabel, maka hipotesis nol diterima pada taraf 0,05. berarti dalam kategori

narasumber berita, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kedua surat

kabar Kompas dan Republika.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

60

C. Analisa Data Kategori “Jenis Berita” Pemberitaan Kompas dan

Republika

TABEL VII

DISTRIBUSI FREKUENSI UNTUK KATEGORI JENIS BERITA

PEMBERITAAN KOMPAS DAN REPUBLIKA

Sub Kategori KOMPAS REPUBLIKA

Jumlah % Frek % Frek %

Hard News 31 16,85% 20 10,87% 51 27,72%

Berita ringan (Soft News) 61 33,15% 32 17,39% 93 50,54%

Berita Penerangan (Informational news) 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%

Berita Linear (Linear News) 9 4,89% 3 1,63% 12 6,52%

Berita Singkat (Straight News) 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%

Berita Mendalam (Indepth News) 15 8,15% 6 3,26% 21 11,41%

Reportase 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%

Investigative Reporting 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%

Feature 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%

Foto jurnalistik 3 1,63% 4 2,17% 7 3,80%

Jumlah 119 64,67% 65 35,33% 184 100,00%

Sumber : Hasil Koding Peneliti

TABEL VIII

DISTRIBUSI FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (Hij) UNTUK

KATEGORI JENIS BERITA PEMBERITAAN KOMPAS DAN

REPUBLIKA

Sub Kategori KOMPAS REPUBLIKA

Jumlah Hij Hij

Hard News 983251

,

184

119 0218

51,

184

65 51

Berita ringan (Soft News) 156093

,

184

119 8532

93,

184

65 93

Berita Linear (Linear News) 76712

,

184

119 244

12,

184

65 12

Berita Mendalam (Indepth News)

581321

,

184

119 427

21,

184

65 21

Foto jurnalistik 5347

,

184

119 472

7,

184

65 7

Sumber : Hasil Koding Peneliti

Page 61: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

61

TABEL IX

NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI JENIS BERITA

PEMBERITAAN KOMPAS DAN REPUBLIKA

Sub Kategori ijA ijH ijij HA 2ijij HA

ij

ijij

H

HA2

KOMPAS

Hard News 31 32,98 -1,98 3,94 0,119

Berita ringan (Soft News) 61 60,15 0,85 0,73 0,012

Berita Linear (Linear News) 9 7,76 1,24 1,54 0,198

Berita Mendalam (Indepth News) 15 13,58 1,42 2,01 0,148

Foto jurnalistik 3 4,53 -1,53 2,33 0,515

Jumlah 119 0,993

REPUBLIKA

Hard News 20 18,02 1,98 3,94 0,218

Berita ringan (Soft News) 32 32,85 -0,85 0,73 0,022

Berita Linear (Linear News) 3 4,24 -1,24 1,54 0,362

Berita Mendalam (Indepth News) 6 7,42 -1,42 2,01 0,271

Foto jurnalistik 4 2,47 1,53 2,33 0,943

Jumlah 65 1,817

Sumber : Hasil Koding Peneliti

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel nilai 2x untuk kategori

narasumber berita pada surat kabar Kompas sebesar 0,993 hasil perhitungan nilai

2x di harian Republika sebagaimana ditunjukan dalam tabel adalah 1,817 untuk

menghitung nilai Chi Square secara keseluruhan, nilai 2x masing masing surat

kabar dijumlahkan 0,993+1,817=2,810. sedangkan nilai df (drajat kebebasan)

adalah 4. Dengan perhitungan sebagai berikut:

df = (b-1) (k-1)

= (5-1) (2-1)

= 4

Harga keritik 2x berdasarkan tabel “ critical Values for 2x ” untuk df= 4

pada tingkat signifikansi 0,05 adalah 9,49. besarnya nilai 2x hasil perhitungan

Page 62: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

62

( 2x 2,810) tercatat kurang dari 9,49 atau 2,810 <9,49 dengan demikian, sesuai

ketentuan bahwa hipotesis nol ditolak apabila 2x hitung melampaui batas nilai 2x

tabel, maka hipotesis nol diterima pada taraf 0,05. berarti dalam kategori jenis

berita, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kedua surat kabar Kompas

dan Republika.

D. Analisa Data Kategori “Penempatan Halaman” Pemberitaan Kompas

dan Republika

TABEL X

DISTRIBUSI FREKUENSI UNTUK KATEGORI PENEMPATAN

HALAMAN PEMBERITAAN KOMPAS DAN REPUBLIKA

Sub Kategori KOMPAS REPUBLIKA

Jumlah % Frek % Frek %

Berita halaman muka 13 7,07% 16 8,70% 29 15,76%

Berita halaman dalam 106 57,61% 49 26,63% 155 84,24%

Jumlah 119 64,67% 65 35,33% 184 100,00%

Sumber : Hasil Koding Peneliti

TABEL XI

DISTRIBUSI FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (Hij) UNTUK

KATEGORI PENEMPATAN HALAMAN PEMBERITAAN KOMPAS

DAN REPUBLIKA

Sub Kategori KOMPAS REPUBLIKA

Jumlah Hij Hij

Berita halaman muka 761829

,

184

119 2410

29,

184

65 29

Berita halaman dalam 24100155

,

184

119 7654

155,

184

65 155

Sumber : Hasil Koding Peneliti

TABEL XII

NILAI CHI SQUARE (X2) UNTUK KATEGORI PENEMPATAN

HALAMAN PEMBERITAAN KOMPAS DAN REPUBLIKA

Page 63: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

63

Sub Kategori ijA ijH ijij HA 2ijij HA

ij

ijij

H

HA2

KOMPAS

Berita halaman muka 13 18,76 -5,76 33,13 1,766

Berita halaman dalam 106 100,24 5,76 33,13 0,330

Jumlah 119 2,097

REPUBLIKA

Berita halaman muka 16 10,24 5,76 33,13 3,233

Berita halaman dalam 49 54,76 -5,76 33,13 0,605

Jumlah 65 3,838

Sumber : Hasil Koding Peneliti

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel nilai 2x untuk kategori

narasumber berita pada surat kabar Kompas sebesar 2,097 hasil perhitungan nilai

2x di harian Republika sebagaimana ditunjukan dalam tabel adalah 3,838 untuk

menghitung nilai Chi Square secara keseluruhan, nilai 2x masing masing surat

kabar dijumlahkan 2,097+3,838=5,935. sedangkan nilai df (drajat kebebasan)

adalah 1. Dengan perhitungan sebagai berikut:

df = (b-1) (k-1)

= (2-1) (2-1)

= 1

Harga keritik 2x berdasarkan tabel “ critical Values for 2x ” untuk df= 1

pada tingkat signifikansi 0,05 adalah 3,84 besarnya nilai 2x hasil perhitungan

( 2x 5,935) tercatat kurang dari 3,84 atau 5,935<3,84 dengan demikian, sesuai

ketentuan bahwa hipotesis nol ditolak apabila 2x hitung melampaui batas nilai 2x

tabel, maka hipotesis nol diterima pada taraf 0,05. berarti dalam kategori

penempatan halaman berita, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kedua

surat kabar Kompas dan Republika.

Page 64: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

64

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan pemberitaan terpilihnya Barack Obama

menjadi presiden Amerika dalam surat kabar Kompas dan Republika dengan

metode analisis isi, tercatat kompas menampilkan 119 berita dan Republika 65

berita. Guna untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan

sebagaimana terpapar dalam tujuan penelitian, dilakukan perhitungan dengan

rumus chi-square terhadap berita-berita yang telah dimasukan kedalam

kategori-kategori pengukuran, yaitu; pokok permasalahan berita, narasumbert

berita, jenis berita dan penempatan halaman

Berikut ringkasan hasil-hasil penghitungan yang didapat dari

pemberitaan mengenai terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika

dalam surat kabar Kompas dan Republika pada periode 6 November 2008

sampai 20 Januari 2009.

1. Kategori Pokok Permasalahan berita

Nilai 2x Kompas = 1,376, 2x Republika = 2,519. Jumlah 2x

= 3,895. Setelah dibandingkan nilai 2x terhadap nilai 2x pada tabel

nilai kritis Chi Square dengan df = 5 dan taraf signifikansi ( )=0,05,

nilai 2x hitung sebesar 3,895 lebih kecil dari nilai 2x tabel yaitu

11,070 atau 3,895<11,070. dengan demikian, hipotesis nol (Ho) yang

menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antar keduanya dapat

diterima.

Page 65: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

65

2. Kategori Narasumber Berita

Nilai 2x Kompas = 0,796, Republika = 1,457. Jumlah 2x =

2,253. Setelah dibandingkan nilai 2x terhadap nilai 2x pada tabel

nilai kritis Chi Square dengan df = 3 dan taraf signifikansi ( )=0,05,

nilai 2x hitung sebesar 2,253 lebih kecil dari nilai 2x table yaitu

7,815; atau 2,253<7,815. dengan demikian, hipotesis nol (Ho) yang

menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antar keduanya dapat

diterima.

3. Kategori Jenis Berita

Nilai 2x Kompas = 0,993; Republika = 1,817. Jumlah 2x =

2,810. Setelah dibandingkan nilai 2x terhadap nilai 2x pada tabel nilai

kritis Chi Square dengan df = 4 dan taraf signifikansi ( )=0,05, nilai

2x hitung sebesar 9,49 atau 2,810<9,49. dengan demikian, hipotesis

nol (Ho) yang menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antar

keduanya dapat diterima.

4. Kategori Penempatan Halaman

Nilai 2x Kompas = 2,097, Republika = 3,838. Jumlah 2x =

5,935. Setelah dibandingkan nilai 2x terhadap nilai 2x pada tabel

nilai kritis Chi Square dengan df = 1 dan taraf signifikansi ( )=0,05,

nilai 2x hitung sebesar 3,84 atau lebih kecil dari nilai 2x tabel yaitu

3,84; atau 5,935<3,84. dengan demikian, hipotesis nol (Ha) yang

Page 66: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

66

menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya dapat

diterima.

B. Implikasi

Sesuai dengan dugaan awal bahwa peneliti ingin mengetahui adanya

perbedaan yang signifikan antara Kompas dan Republika dalam pemberitaan

terpilihnya Barack Obama menjadi Presiden Amerika Serikat melalui pokok

permasalahan berita, narasumber berita, jenis berita.. Setelah melakukan

penelitian, hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Kompas

dan Republika, artinya pengkategorian diatas tidak bisa dijadikan sebagai

tolak ukur untuk mengetahui adanya perbedaan dalam pemberitaan terpilihnya

Barack Obama menjadi Presiden Amerika. Akan tetapi untuk kategori

penempatan halaman terdapat perbedaan yang signifikan diantara Kompas dan

Republika dimana surat kabar Republika menempatkan berita – berita

terpilihnya Barack Obama sampai dilantik menjadi Presiden Amerika lebih

banyak dihalaman depan karena Republika menganggap berita – berita

terpilihnya Barack Obama sampai dilantik menjadi Presiden Amerika lebih

penting dibandingkan surat kabar Kompas.

C. Saran

1. Semoga penelitian ini dapat memberikan suatu kontribusi bagi

pembacanya sehingga dapat dijadikan sumber informasi mengenai

pemberitaan terpilihnya Barack Obama menjadi Presiden Amerika

2. Untuk peneliti lain, karena keterbatasan waktu dan tenaga tulisan ini

kiranya masih banyak kekurangan, begitu banyak sisi lain yang menarik

Page 67: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG file1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilu Amerika menjadi suatu bentuk hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia bahkan diseluruh dunia,

67

dari harian Kompas dan Republika mengenai berita - berita terpilihnya

Barac Obama menjadi Presiden Amerika yang bisa diteliti, terutama dalam

hal pengkategorian.