Author
duongduong
View
233
Download
0
Embed Size (px)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia sudah menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan proteksi. Mereka menggunakan meterial-material yang tersedia di alam seperti arang (karbon), darah, susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang menarik sebagai bahan dasar cat. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan (Anonim, 2007c).
Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengekstrasi akar tanaman tertentu dengan kasein sebagai perekatnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia mulai menemukan minyak tanaman dan resin dari fosil untuk mengganti darah dan susu sebagai perekat cat. Walaupun telah ditemukan perekat atau resin yang semakin baik dengan berkembangnya teknologi kimia, resin-resin natural hingga kini masih banyak dipakai.
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang lain (Susyanto, 2009b).
Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air) (Anonim, 2009).
Makalah ini membahas mengenai struktur, komposisi, jenis-jenis cat, dampak, proses pembuatan cat dan kelegalan yang ditimbulkan oleh bahan cat dan pigmen.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah, diantaranya:
1. Bagaimana sejarah perkembangan cat?
2. Bagaimana struktur dan komposisi bahan cat?
3. Apa saja jenis-jenis bahan cat?
4. Apa dampak dari penggunaan bahan cat?
5. Bagaimana tahapan dari proses pembuatan cat?
6. Bagaimana kelegalan dari bahan cat menurut Undang-Undang yang berlaku?
C. Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan sejarah perkembangan cat.
2. Mengidentifikasi struktur dan komposisi cat.
3. Menjelaskan jenis-jenis cat.
4. Menjelaskan dampak dari penggunaan cat
5. Menjelaskan tahapan dalam proses pembuatan cat.
6. Mengidentifikasi kelegalan dari bahan cat yang digunakan menurut Undang-Undang yang berlaku.
BAB II
PEMBAHASAN
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang lain (Susyanto, 2009b).
Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air) (Anonim, 2009).
A. Sejarah Cat
Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan proteksi. Mereka menggunakan metrial-material yang tersedia di alam seperti arang (karbon), darah, susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan (Anonim, 2007c).
Sejak 30.000 SM orang-orang di Perancis dan Spanyol sudah menggambar dengan cat di gua-gua. Zat pewarna yang pertama terbuat dari tanah liat, batu-batuan, dan bijih logam. Zat pembawa yang pertama terbuat dari lemak binatang, kemudian digunakan getah Arab, agar-agar, putih telur, dan lilin lebah.
Ditemukan pula bahwa 35.000 tahun yang lalu terdapat gambar Bison di dinding gua daerah Lascaux, Prancis. Pigmen atau bahan warna yng digunakan berasal dari saliva dan lemak binatang. Selain itu, batu batuan juga digunakan sebagai bahan baku pigmen, diantaranya hematite dan cinnabar untuk warna merah, lazurit untuk warna biru cerah, zurite untuk warna biru kehijauan, orpiment dan realgar untuk warna kuning dan orange, serta malasit untuk warna hijau.
Pada abad Pertengahan orang menciptakan zat pembawa yang baru dari tumbuh-tumbuhan dan mineral yang dibakar. Bangsa Mesir membuat zat pewarna dengan menghaluskan mineral Azurit untuk warna biru. Malasit untuk warna hijau. Cinabar untuk warna merah terang.
Bangsa Yunani membuat verdigris (sebuah campuran warna antara biru dan hijau) dari tembaga yang dipisahkan oleh cuka. Mereka mengambil warna ungu dari siput laut. Pada Abad Pertengahan warna biru laut diambil dari mineral lapis lazuli. Warna merah dibuat dari akar pohon Madder dan warna lain diambil dari buah berry dan bunga.
Cat minyak muncul pada abad 15,pada awalnya Leo Battista Alberta menggunakan cat minyak yang kental dan dapat diencerkan dengan turpentine.Dan tidak terlalu lama digunakan juga diseluruh Eropa.Mereka telah menemukan tipe cat yang revolusioner. Pada saat itu di jajahan Amerika Serikat cat menjadi simbul kemewahan. Hanya warga kaya yang berhak mencat rumah mereka. Dan para artis cat terlebut menjadi titik awal evolusi cat dimana dari pengalaman mereka ragam warna dikembangkan.
Warna pertama yang digiling muncul di Eropa selama abad ke 17. Pada tahun 1828 dibuat warna biru laut sintetik yang dibuat dari soda, tanah liat cina, batu bara dan belerang. Pada tahun 1858-an ter batu bara dipergunakan sebagai bahan celup. Pada abad 19, industri cat dan pernis bukan lagi bersifat seni. Industri cat sudah menjadi bagian dari industri kimia. Dengan kemajuan tersebut pabrik cat sudah dapat membuat cat yang siap pakai.
Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman tertentu. Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya. Seiring dengan waktu, manusia mulai menemukan minyak tanaman dan resin dari fosil untuk mengganti darah dan susu sebagai perekat cat. Saat ini walaupun telah ditemukan perekat/resin yang semakin baik dengan berkembangnya teknologi kimia, resin-resin natural hingga kini masih banyak dipakai.
Seiring dengan berkembangnya waktu, ditemukan bahwa pigmen bisa berasal dari garam anorganik yaitu melalui proses presipitasi dari ion aqueous dalam larutan. Diantaranya reaksi Pb(NO3)2 + Na2CrO4 PbCrO4 + 2NaNO3 yang menghasilkan warna kuning, atau reaksi antara zink hidroxida dan NaOH yang menghasilkan warna putih, dan lain sebagainya.
Pada abad 20 kita sudah dapat menyaksikan perkembangan yang luar biasa.Pengetahuan kimia telah menunjukan pada kita bahan-bahan lain dan proses lain seperti pemasakan minyak dengan resin alam,penemuat resin sintetis/resin buatan yang mana acrylic termasuk didalamnya.
B. Struktur dan Komposisi
Cat berupa cairan yang kental, cat terdiri dari beberapa komponen yaitu resin, pigment, solvent, dan bahan tambah lainnya. Cat biasanya dilarutkan dengan thinner, agar mudah penggunaannya, dalam hal cat tipe dua komponen cat ditambahkan dengan hardener.
1. Struktur Cat
Sumber:
Gambar 2.1 Struktur alkyd
Sumber:
Gambar 2.2 Struktur acrylic
Sumber:
Gambar 2.3 Struktur melamin formaldehide
2. Komponen Cat
Cat memiliki beberapa komponen yaitu:
a. Resin
Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan kental yang dapat membentuk lapisan yang padat dan transparan yang membentuk film atau lapisan setelah diaplikasi pada suatu obyek dan mengering. Kandungan resin mempunyai pengaruh langsung pada kemampuan cat seperti misalnya: kekerasan, ketahanan solvent serta ketahanan cuaca. Demikian pula berpengaruh atas kualitas akhir misalnya tekstur, kilap (gloss), daya rekat suatu cat, serta kemudahan penggunaan diantaranya waktu pengeringan.
Resin yang digunakan pada cat, secara garis besar terbagi menjadi tipe-tipe sebagai berikut (Anonim, tth: 3):
1) Klasifikasi menurut material:
a) Resin Netral, diekstrak terutama dari tumbuh-tumbuhan, digunakan untuk membuat vernish dan lacquer.
b) Resin Sintetik, resin buatan manusia, karena tersedia dalam jumlah banyak, maka cat modern sebagian besar dibuat dari resin sintetik
2) Klasifikasi menurut tipe lapisan (film):
a) Thermoplastik Resin, pengerasan thermoplastic resin adalah melalui pe