Upload
vudieu
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan
Apotik Guardian merupakan bentuk usaha retail farmasi, yang memiliki konsep
modern dibandingkan apotik konvensional yang memberikan pelayanan dengan sistem
swalayan kepada konsumennya. Sebagai suatu usaha retail farmasi, Guardian tidak
hanya menyediakan obat-obatan (obat keras dan OTC), tetapi juga menyediakan
berbagai kebutuhan konsumen seperti barang-barang Health care lainnya.
Guardian Pharmacy tidak hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga di negara-
negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Guardian Indonesia pertama kali dirikan
pada 4 Agustus 1990 oleh PT. Rajawali Inti Retail sebagai perusahaan franchise
(waralaba) dari Guardian Singapura yang dikelola oleh Dairy Farm, sebuah perusahaan
retail terbesar di Asia Pasifik yang berpusat di Hongkong. Outlet Guardian yang
pertama yang didirikan di Indonesia adalah Guardian Plaza Indonesia.
Tahun 1998 Guardian dengan 14 cabang apotek dan 16 Shop In nya bergabung
dengan PT. Hero Supermarket yang memulai Sharing partner dengan Dairy Farm. Pada
tahun itu juga Daily Farm menutup PT. Rajawali Inti Retail. Hingga tahun 2008 ini,
Guardian telah mempunyai 120 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (Jawa, Bali,
Lombok, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua), baik dalam bentuk apotek
(Pharmacy, Health and Beauty) maupun Shop In.
63
64
4.1.1 Visi dan Misi
”To be the premier pharmacy in Indonesia with well trained pharmacist”
merupakan visi dari Guardian Indonesia. Untuk mencapai visinya tersebut Guardian
mempunyai misi untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya.
Pharmacist Services Available merupakan program Guardian dalam meningkatkan
pelayanan kepada konsumen. Adapun isi dari Pharmacist Services Available
tersebut adalah :
• Prescription Filling
• Generic Drug Substitution
• Medication Consultation and Counseling
• Minor Ailment Consultation
• Advice on Caring for the Elderly
• Drug Information Enquiry
• Blood Pressure Testing
• Travel Medicine Consultation
• Smoking Cessation Counseling
• Mother and Baby Care Consultation
4.1.2 Sistem Manajemen Guardian
Kunci sukses Guardian berpedoman pada 7P, yaitu people, product,
promotion, place, price, procedures and professional pharmacist.
65
1. People (Karyawan)
Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi setiap usaha, tidak
terkecuali Guardian yang mengutamakan pelayanan kepada pelanggannya.
Guardian selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
karyawan secara professional menjadi SDM yang berkualitas melalui pelatihan-
pelatihan. Manajemen Guardian juga memperhatikan potensi setiap
karyawannya melalui peningkatan jenjang karir yang lebih tinggi sebagai
apresiasi dari potensi mereka.
Saat ini Guardian sedang mengembangkan dan melaksanakan sistem
manajemen yang baru dalam jenjang karir. Program perekrutan Manager In
Training (MIT) diisyaratkan untuk mereka yang telah bergelar Apoteker,
sehingga nantinya pun seorang Assistant Store Manager adalah seorang
Apoteker. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menciptakan tenaga-tenaga
profesional yang benar-benar handal dalam bidangnya (kefarmasian).
2. Product (barang)
Guardian tidak hanya fokus pada pengadaan dan distribusi obat-obatan saja,
tetapi juga produk-produk lain seperti kosmetika, alat kecantikan, food
suplement, makanan ringan, dan lain-lain. Dengan sistem swalayan,
diharapkan konsumen dapat melihat secara langsung dan mempunyai hak
untuk memilih produk yang diinginkan sehingga dapat menarik keinginan
untuk membeli.
66
3. Promotion (promosi)
Untuk meningkatkan penjualan produk, perlu dilakukan kegiatan promosi yang
merupakan tanggung jawab bagian Marketing and Promotion PT.Hero. Hal ini
dilakukan dengan cara mendesain baik interior maupun exterior yang menarik,
program diskon dengan tema khusus tiap bulannya, dan lain-lain.
4. Place (tempat)
Sesuai dengan target market apotek adalah kalangan menengah ke atas, maka
tempat yang dipilih adalah tempat yang sering dikunjungi oleh kalangan
menengah ke atas seperti Mal-Mal terkenal. Pada umumnya dimana ada Hero
Supermarket selalu ada Apotek Guardian, selain itu Site Development Division
PT. Hero juga memilih tempat-tempat lain yang dinilai strategis sebagai lokasi
usaha.
5. Price (harga)
Dalam pemberian harga, Guardian berusaha membaca pola pikir konsumen
menengah ke atas, dmana harga bukan merupakan hal yang diperhatikan,
tetapi yang paling utama adalah kualitas barang. Oleh karena itu, Guardian
dapat memberikan harga yang kompetitif dimana kualitas barang terjamin
dengan pelayanan yang profesional.
6. Procedures (prosedur)
Segala kegiatan yang dilakukan dalam Apotek Guardian mengikuti tata laksana
dalam ”buku panduan praktek farmasi yang baik”, yang disusun oleh Guardian
pusat. Selain itu kegiatan dilakukan dengan sistem komputerisasi, sehingga
dapat dijalankan dengan baik, lebih efisien dan efektif serta terkontrol.
67
7. Professional Pharmacist
Agar pelayanan yang diberikan professional, diperlukan tenaga farmasis yang
profesional juga. Hal ini didapat dengan cara memberikan pelatihan dan
lokakarya sehingga seorang farmasis selalu dapat menambah pengetahuan
kefarmasiannya.
4.1.3 Struktur Organisasi Guardian Pusat
Guardian sebagai bentuk usaha retail farmasi tidak hanya berorientasi pada bisnis,
tetapi juga menjalankan fungsi sosial sebuah Apotek. Untuk memudahkan
pengontrolan dan pengawasan serta berjalannya usaha, diperlukan jalinan
organisasi yang kuat dimana setiap komponen yang terdapat di dalamnya
menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing.
Guardian mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari Business Unit Manager,
Pharmacy Practice Manager, Brand Manager, Operation Manager, Area Manager,
dan Store Manager. Struktur organisasi Guardian pusat dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
68
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Guardian Pusat
Sumber : hasil wawancara.
Keterangan :
SRD : Speciality Retail Department
Garis putus-putus yang menghubungkan antara Pharmacy Practice Manager (PPM)
dengan Store Manager (SM) menunjukkan bahwa secara structural SM tidak
bertanggung jawab terhadap PPM, tetapi secara fungsional, PPM mengawasi
Operasional Manager
Business Unit Manager (BUM) SRD
BUM Guardian BUM Startmart
Regional Operation Manager (COO)
Pharmacy Practice Manager
Brand Manager
Area Manager
Store Manager
69
pelaksanaan tugas Apoteker dan Asisten Apoteker, dan dalam hal ini SM adalah
seorang Apoteker.
Saat ini Guardian mempunyai 2(dua) orang Regional Operation Manager
(ROM) yang masing-masing membawahi 3(tiga) orang Area Manager (total ada
enam orang Area Manager), yang bertanggung jawab terhadap wilayah Guardian
yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, dan membawahi para Store
Manager.
4.1.4 Struktur Organisasi Apotik Guardian Mal Taman Anggrek
Struktur organisasi Guardian Mal Taman Anggrek dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Guardian Mal Taman Anggrek
Sumber : hasil wawancara.
Store Manager License Pharmacy
Ass. Store Manager
Kasir Ass. Apoteker Sales Assistant
70
Guardian Mal Taman Anggrek memiliki Store Manager yang kebetulan juga
seorang Apoteker, seorang License Pharmacy atau penanggung jawab kegiatan
kefarmasian, dalam hal ini adalah seorang Apoteker, seorang Asisstant Store
Manager, 4 (empat) orang asisten Apoteker, 2 (dua) orang sales assistant dan 2
(dua) orang kasir. Untuk pramuniaga ditangani oleh semua staf dan terdapat Sales
Promotion Girl (SPG) yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang menitipkan
produknya dengan sistem konsinyasi di Guardian.
4.1.5 Tugas dan Wenenang
1. Licensed Pharmacy (APA)
Licensed Pharmacy adalah Apoteker pemegang izin pengelolaan apotek.
Status APA di Guardian bukan sebagai karyawan tetap, melainkan dengan
system kontrak
2. Store Manager
Store Manager adalah seorang yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan harian di Guardian. Store Manager bertanggung jawab dalam :
a. Memimpin, mengatur, melaksanakan dan mengawasi seluruh kegiatan
kefarmasian, administrasi, penjualan, keuangan, inventaris dan personalia.
b. Menyusun rencana kerja dan menentukan target yang akan dicapai.
c. Memberi informasi tentang obat kepada pelanggan, karyawan dan tenaga
kesehatan lainnya.
d. Memberikan laporan secara berkala terhadap seluruh kegiatan toko kepada
kantor pusat.
71
3. Asisstant Store Manager
Seorang Asisstant Store Manager bertugas sebagai Manager On Duty
(MOD), dan bertanggung jawab kepada Store Manager dalam tugasnya
membantu Store Manager.
4. Asisten Apoteker
Adapun tugas dari Asisten Apoteker adalah sebagai berikut :
a. Mengatur penyimpangan dan penyusunan obat di ruang peracikan.
b. Memberikan harga pada setiap resep yang masuk dan memeriksa
kelengkapan resep.
c. Menghitung dosis obat racikan berdasarkan resep, menimbang,
menyiapkan obat, mengemas dan membuat etiket.
d. Mencatat obat masuk dan keluar pada kartu stok barang.
e. Mengisi buku defekta dan memeriksa buku LPHJ (Laporan Perubahan
Harga Jual) sehingga selalu up to date.
f. Mencatat dan membuat laporan keluar masuk narkotika.
g. Menyusun resep setiap bulannya dan membundelnya.
h. Memeriksa obat High Shrinkage (obat yang harganya mahal dan resiko
kehilangannya tinggi), dan melakukan hand over setiap pergantian shift.
i. Mencatat barang kadaluarsa.
j. Membuat salinan resep dan kuitansi jika perlu.
k. Bertanggung jawab atas persediaan obat di Apotek.
l. Menjaga kebersihan apotek.
72
5. Sales Assistant (SA)
Sales Assistant bertanggung jawab dalam pengelolaan barang di floor.
6. Kasir
Seorang kasir bertanggung jawab dalam penerimaan uang dari konsumen dan
melaporkannya setiap hari kepada Store Manager atau Assistant Store
Manager.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Validitas dan Reabilitas
Validitas dan reabilitas pada setiap pertanyaan, telah di uji dengan
menggunakan program SPSS 13.0. Dalam pengujian tersebut, semua pertanyaan telah
dinyatakan valid, dikarenakan setiap pertanyaan telah memiliki nilai di atas 0.13 atau di
atas nilai standard uji validitas untuk 100 responden (didapat berdasarkan perhitungan
SPSS 13.0). Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan data:
73
Tabel 4.1
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Brand Extension
Variabel No.
Pertanyaan hitungr tabelr Keterangan
Brand
Extension
(X1)
1
2
3
4
0.505
0.151
0.306
0.356
0.13
0.13
0.13
0.13
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
Tabel 4.2
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
Variabel No. Pertanyaan hitungr tabelr
Keterangan
Kualitas
Pelayanan
(X2)
5
6
7
8
9
10
11
12
0.249
0.199
0.446
0.292
0.452
0.513
0.292
0.186
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
74
Tabel 4.3
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Membeli
Variabel No. Pertanyaan hitungr tabelr
Keterangan
Keputusan
Membeli
(Y)
13
14
15
0.152
0.472
0.541
0.13
0.13
0.13
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
Reliabiltas menunjukan tingkat dimana suatu skala membuahkan hasil yang
konsisten apabila dilakukan pengukuran secara berulang. Salah satu metode untuk
mengukur reliabilitas adalah dengan Cronbach's Alpha. Berikut ini merupakan tabel
hasil uji reabilitas:
75
Tabel 4.4
Tabel Hasil Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .890 3
Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
Keputusannya adalah:
Terlihat α adalah positif dan lebih besar dari r tabel (0.890>0.13), maka butir-butir
diatas adalah reliable.
4.2.2 Normalitas Data
Syarat data yang telah lulus uji normalitas adalah data yang memiliki nilai
Sig>0.05. Data telah dinyatakan normal, sebab seluruh Sig dari semua variabel
dinyatakan > 0.05. Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan data setiap variabel
dengan menggunakan jasa SPSS 13.0 :
Tabel 4.5
Tabel Hasil Uji Normalitas Brand Extension
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. BrandExtension .086 100 .066 .965 100 .010
a Lilliefors Significance Correction Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
76
Tabel 4.6
Tabel Hasil Uji Normalitas Kualitas Pelayanan
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. KualitasPelayanan .077 100 .147 .952 100 .001
a Lilliefors Significance Correction Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
Tabel 4.7
Tabel Hasil Uji Normalitas Keputusan Membeli
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. KeputusanMembeli .088 100 .054 .951 100 .001
a Lilliefors Significance Correction Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
4.2.3 Analisis Jalur ( Path Analysis )
Teknik analisis jalur ( path analysis ) akan digunakan dalam menguji besarnya
pengaruh yang ditunjukan oleh keoefisien jalur pada setiap diagram jalur dari
hubungan kausal antar variabel X1 dan X2 terhadap Y. Untuk mengetahui derajat
hubungan antar variabel brand extension (X1) dan kualitas pelayanan (X2) terhadap
keputusan membeli (Y), akan digunakan teknik regresi dan korelasi yang merupakan
dasar dari perhitungan keoefisien jalur. Berikut merupakan model diagram jalurnya
berdasarkan paradigma hubungan antar variabel :
1ε
77
Gambar 4.3
Paradigma Hubungan Antar Variabel
Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
4.2.3.1. Analisis Korelasi
Untuk menghitung korelasi antara variabel brand extension dan kualitas
pelayanan dengan menggunakan SPSS 13.0, maka dilakukan langkah-langkah berikut
ini:
1. Klik Analyse.
2. Klik Correlate.
3. Pilih Bivariate.
4. Masukan ke kolom Variables, variabel brand extension dan kualitas pelayanan.
5. Klik OK.
Brand Extension (X1)
Kualitas Pelayanan (X2)
Keputusan Membeli (Y)
78
Korelasi antara brand extension, dan kualitas pelayanan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.8
Tabel Hasil Uji Korelasi
Correlations
BrandExtension KualitasPelayanan BrandExtension Pearson Correlation 1 .564(**) Sig. (2-tailed) .000 N 100 100KualitasPelayanan Pearson Correlation .564(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
4.2.3.2. Analisis Regresi
Analisis regresi yang dilakukan terdiri dari dua macam, yaitu; Melihat pengaruh
brand extension dan kualitas pelayanan secara simultan (gabungan), dan secara
parsial (sendiri-sendiri) terhadap keputusan membeli.
Berikut ini merupakan langkah-langkah serta hasil perhitungan Regresi dengan
menggunakan SPSS versi 13.0:
1. Melihat Pengaruh Brand Extension dan Kualitas Pelayanan Secara Simultan
(gabungan) Terhadap Keputusan Membeli.
Langkah-langkahnya adalah:
79
a. Klik Analyse.
b. Klik Regression.
c. Pilih Linier.
d. Pada kolom Dependent masukan variabel keputusan membeli.
e. Pada kolom Independent masukan variabel brand extension dan kualitas
pelayanan.
Maka hasil Regresi antara variabel brand extension dan kualitas pelayanan secara
simultan terhadap keputusan membeli dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.9
Tabel Hasil Uji Regresi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .464(a) .215 .199 .32416 a Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, BrandExtension Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
Untuk melihat pengaruh brand extension dan kualitas pelayanan secara gabungan
terhadap keputusan membeli, dapat dilihat melalui hasil perhitungan dalam model
summary, khususnya angka R square di yang ada pada tabel 4.9 di atas. Besarnya
angka R square ( 2r ) adalah 0.215, digunakan untuk melihat besarnya pengaruh
brand extension dan kualitas pelayanan secara gabungan terhadap keputusan
80
membeli, dengan menghitung Koeofisien Determinasi (KD) dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
KD = 2r x 100%
KD = 0.215 x 100%
KD = 21.5%
Oleh karena itu, pengaruh brand extension dan kualitas pelayanan secara
gabungan terhadap keputusan membeli adalah 21.5%. Adapun sisanya sebesar
78.5% (100%-21.5%) dipengaruhi oleh faktor lain.
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar atau salah,
diperlukan uji hipotesis, Dengan membandingkan besarnya angka taraf signifikansi
(Sig) penelitian dengan taraf signifikansi sebesar 0.05. Hipotesisnya berbunyi
sebagai berikut:
Ho: Tidak ada pengaruh secara simultan antara brand extension dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan membeli di Apotik Guardian cabang Mal Taman
Anggrek.
H1: Ada pengaruh secara simultan antara brand extension dan kualitas pelayanan
terhadap keputusan membeli di Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek.
Berikut adalah kriterianya:
Jika Sig penelitian < 0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika Sig penelitian > 0.05 maka Ho diterima dan H1 ditolak.
81
Tabel 4.10
Tabel Hasil Uji Regresi
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.797 2 1.399 13.309 .000(a) Residual 10.193 97 .105 Total 12.990 99
a Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, BrandExtension b Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi (Sig) pada tablel 4.10 di atas, yakni
sebesar 0.00 < 0.05, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya: Ada pengaruh
secara simultan antara brand extension dan kualitas pelayanan terhadap
keputusan membeli di Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek.
2. Pengaruh Brand Extension dan Kualitas Pelayanan Secara Parsial Terhadap
Keputusan Membeli.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh brand extension dan kualitas
pelayanan secara parsial terhadap keputusan membeli, akan ditunjukan oleh
tabel 4.11 Coefficients dibawah ini.
82
Tabel 4.11
Tabel Hasil Uji Regresi
Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0.05≤ Sig), maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.
Tetapi jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0.05≥ Sig), maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan.
Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan menjadi hipotesis statistik
berikut:
Ho : Pzx1 = 0
H1 : Pzx1 ≥ 0
a. Pengaruh Brand Extension terhadap Keputusan membeli.
Uji secara parsial/individual ditujukan oleh tabel 4.11 coefficients. Hipotesis
yang akan di uji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut.
Ho : Pzx1 = 0
H1 : Pzx1 ≥ 0
83
Hipotesis bentuk kalimatnya:
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara brand extension terhadap
keputusan membeli di Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek.
H1 : Ada pengaruh signifikan antara brand extension terhadap keputusan
membeli di Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek.
Keputusan :
Terlihat pada kolom Sig pada tabel 4.11 Coefficients , didapat nilai Sig =
0.012. maka 0.05 > 0.012, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya : Ada
pengaruh signifikan antara brand extension terhadap keputusan membeli di
Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek. Besarnya pengaruh brand
extension terhadap keputusan membeli adalah sebesar 0.279 atau 27.9%.
b. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Membeli.
Uji secara parsial/individual ditujukan oleh tabel 4.11 coefficients. Hipotesis
yang akan di uji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut.
Ho : Pzx1 = 0
H1 : Pzx1 ≥ 0
Hipotesis bentuk kalimatnya:
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara Kualitas Pelayanan terhadap
keputusan membeli di Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek.
H1 : Ada pengaruh signifikan antara Kualitas Pelayanan terhadap keputusan
membeli di Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek.
84
Keputusan :
Terlihat pada kolom Sig pada tabel 4.11 Coefficients , didapat nilai Sig =
0.026. maka 0.05 > 0.026, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya : Ada
pengaruh signifikan antara Kualitas Pelayanan terhadap keputusan membeli
di Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek. Besarnya pengaruh kualitas
pelayanan terhadap keputusan membeli adalah sebesar 0.246 atau 24.6%.
Dari hasil analisa di atas, maka kerangka hubungan kasual empiris antara jalur (X1
terhadap Y, X2 terhadap Y, dan X1, X2 terhadap y) dapat dibuat melalui persamaan
struktural sebagai berikut:
Y = 12211 ερρρ yyxyx XX ++
Y = 0.279 1X + 0.246 2X + 0.886 1ε
22.1 xyxR = 0.215
1ερ y =
22.11 xyxR− = 215.01− = 785.0 = 0.886
85
Gambar 4.4
Struktur Hubungan Kausal X1 dan X2 terhadap Y
Sumber: Hasil Analisa Data, 2008.
4.2.3.3 Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan, telah didapat hasil sebagai berikut:
1. Brand extension berpengaruh sebanyak 27.9% terhadap keputusan membeli di
Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek.
2. Kualitas pelayanan berpengaruh sebanyak 24.6% terhadap keputusan membeli di
Apotik Guardian cabang Mal Taman Anggrek.
3. Brand extension dan kualitas pelayanan secara gabungan berpengaruh sebanyak
21.5% terhadap keputusan membeli di Apotik Guardian cabang Mal Taman
Anggrek.
86
4.2.3.4 Implikasi Hasil Penelitian
Untuk dapat mempengaruhi keputusan membeli konsumen, brand Extension dan
kualitas pelayanan memang sangat dibutuhkan. Terhadap brand extension, Apotik
Guardian dapat mencoba melakukan inovasi untuk memperluas mereknya. Disamping
konsumen menjadi tidak bosan, perusahaan juga bisa melakukan pengembangan diri
lewat kualitas pelayanannya. Dalam kualitas pelayanan, Apotik Guardian sudah cukup
bagus dalam penerapannya. Namun, sebaiknya Apotik Guardian dapat lebih lagi
meningkatkan kualitas pelayanannya, seperti menjaga keharuman ruangan, maupun
keramahan terhadap calon konsumen, dan masih banyak lagi yang perlu ditingkatkan.
Dalam menghadapi persaingan, brand extension dan kualitas pelayanan merupakan
strategi jitu bagi perusahaan.