Upload
dinhdien
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
31
BAB III
OBYEK PENELITAN
III.1. Sejarah Singkat Perusahaan
III.1.1. Sejarah Umum dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (”Perusahaan”) didirikan dengan nama PT
Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited, berdasarkan akta pendirian
yang dimuat dalam Akta No. 6 tanggal 7 Januari 1972, yang dibuat dihadapan Drs. Gde
Ngurah Rai, SH, pada waktu itu Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan
Akta No. 5 tanggal 7 Mei 1973 yang dibuat dihadapan Notaris yang sama. Akta-akta
mana telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. Y.A. 5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah didaftarkan pada
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2289 tanggal 26 Juni 1973,
serta telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 65
tanggal 14 Agustus 1973, Tambahan No. 573.
Akta yang memuat Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah diubah, terakhir
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan No. 23 tanggal 16 November
2007 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, SH, akta mana telah memperoleh persetujuan
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C-05870 HT.01.04-TH.2007 tanggal 10 Desember 2007, dan telah didaftarkan di
Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Utara No. 260/BH.09.01/II/2008 tanggal
18 Februari 2008.
32
Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan
pakan ternak, daging ayam olahan, peralatan peternakan dan pakan ikan serta penyertaan
saham pada perusahaan lain.
Perusahaan memiliki visi sebagai berikut:
• Menjadi Perusahaan yang tangguh dan terintegrasi dalam industri agribisnis.
• Menjadi Perusahaan tempat profesional mengembangkan diri dan berbakti bagi
bangsa dan negara.
Perusahaan memiliki misi sebagai berikut:
• Ikut serta mencerdaskan dan menyehatkan bangsa dengan menyediakan sumber
gizi dan protein yang baik dan terjangkau.
• Ikut serta mengembangkan industri agribisnis di Indonesia.
• Ikut serta menyediakan lapangan kerja dan mengembangkan tenaga kerja yang
terampil dan produktif.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Ancol Barat VIII No.1, Kelurahan
Ancol Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Lokasi fasilitas kegiatan usaha utama dan kantor cabang yang dimiliki oleh Perusahaan
adalah:
1. Pabrik Pakan Ternak di Jalan Raya Serang km 30, Desa Cangkudu, Kecamatan
Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, dengan luas lahan 100.140 m2 dan
kapasitas produksi sebesar 1.200.000 ton per tahun. Pabrik ini dilengkapi fasilitas
pengeringan dan penyimpanan jagung dengan kapasitas 47.000 ton.
2. Pabrik Pakan Ternak di Jalan Raya Surabaya-Mojokerto km 26, Desa
Kebohoran, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dengan luas
33
lahan 108.895 m2 dan kapasitas produksi sebesar 900.000 ton per tahun. Pabrik
ini dilengkapi fasilitas pengeringan dan penyimpanan jagung dengan kapasitas
65.000 ton.
3. Pabrik Pakan Ternak di Jalan Raya Surabaya-Mojokerto km 19, Desa
Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dengan luas
lahan 62.585 m2 dan kapasitas produksi sebesar 500.000 ton per tahun. Pabrik ini
dilengkapi fasilitas pengeringan dan penyimpanan jagung dengan kapasitas
15.000 ton.
4. Pabrik Pakan Ternak di Kawasan Industri Medan, Jalan Pulau Sumbawa No. 5,
Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara,
dengan luas lahan 46.148 m2 dan kapasitas produksi sebesar 600.000 ton per
tahun. Pabrik ini dilengkapi fasilitas pengeringan dan penyimpanan jagung
dengan kapasitas 20.000 ton.
5. Pabrik Pakan Ternak di Jalan Raya Semarang-Demak km 8, Kelurahan Trimulyo
dan Desa Sriwulan, Kecamatan Genuk dan Sayung, Kota Semarang dan
Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dengan luas lahan 47.357 m2 dan kapasitas
produksi sebesar 300.000 ton per tahun. Pabrik ini dilengkapi fasilitas
pengeringan dan penyimpanan jagung dengan kapasitas 18.000 ton.
6. Pabrik Pakan Ternak di Jl. Kima 17 Kavling DD-11, Desa Bira, Kecamatan
Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan., dengan luas lahan 50.400 m2 dan
kapasitas produksi sebesar 300.000 ton per tahun. Pabrik ini dilengkapi fasilitas
pengeringan dan penyimpanan jagung dengan kapasitas 40.000 ton.
34
7. Pabrik Pakan Ikan di Jalan Ancol Barat VIII No.1, Kelurahan Ancol Barat,
Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, dengan luas lahan 27.235 m2 dan
kapasitas produksi sebesar 50.000 ton per tahun. Pabrik ini dilengkapi fasilitas
pengeringan dan penyimpanan jagung dengan kapasitas 10.000 ton.
8. Pabrik Pengolahan Daging Ayam di Kawasan Industri Modern Cikande, Jalan
Modern Industri IV kav 6, Desa Nambo Ilir, Kecamatan Cikande, Kabupaten
Serang, Banten, dengan luas lahan 30.035 m2 dan kapasitas produksi sebesar
57.000 ton per tahun.
9. Pabrik Pengolahan Daging Ayam di Jalan Rungkut Industri III/62-A, Kelurahan
Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, dengan luas
lahan 4.000 m2 dan kapasitas produksi sebesar 6.500 ton per tahun.
10. Pabrik Peralatan Peternakan di Jalan Raya Serang km 30, Desa Cangkudu,
Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, dengan luas lahan 14.400
m2.
11. Fasilitas Pengeringan dan Penyimpanan Jagung di Jalan Raya Prof. Dr. Ir.
Sutami km 8,5, Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Tanjung Karang Timur,
Bandar Lampung, Lampung, dengan luas lahan 38.535 m2 dan kapasitas 30.000
ton.
12. Kantor Cabang di Jalan Gatot Subroto No. 330X, Denpasar, Bali.
Sejak tanggal 18 Maret 1991, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di
Bursa Efek Jakarta. Kronologis transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran
umum hingga tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut :
35
Tahun Keterangan
Jumlah Saham
yang Beredar
Setelah Transaksi
1991 Penawaran umum perdana sebanyak 2.500.000
saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. 52.500.000
1994 Konversi obligasi konversi Perusahaan sebesar
Rp 25 miliar menjadi 3.806.767 saham. 56.306.767
1995 Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu. 112.613.534
1997 Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per
saham menjadi Rp 500 per saham. 225.227.068
1997 Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 4 saham
lama berhak untuk memperoleh 1 saham baru. 281.533.835
2000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 per
saham menjadi Rp 100 per saham.
1.407.669.175
2007 Penawaran Umum Terbatas III Dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu
1.642.280.704
2007 Perubahan nilai nominal saham dari Rp 100 per
saham menjadi Rp 50 per saham.
3.284.561.408
Tabel 3.1. Transaksi Permodalan Perusahaan
36
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2007, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Jumlah Saham %
PT Cipta Pertiwi 1.817.827.082 55,34
RBOC (Asia) Ltd, Singapura 454.389.000 13,83
UBS AG, Singapura 241.328.000 7,35
Masyarakat / Publik (masing-masing
kepemilikan kurang dari 5%) 771.017.326 23,48
Total 3.284.561.408 100,00
Tabel 3.2. Susunan Pemegang Saham Perusahaan
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 25 April 2007 antara PT Surya
Hidup Satwa dan PT Cipta Pertiwi, sebanyak 779.068.750 saham atau 55,34%
kepemilikan Perusahaan oleh PT Surya Hidup Satwa dijual kepada PT Cipta Pertiwi
dengan harga Rp 525 per saham di Bursa Efek Jakarta.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan
pada tanggal 27 Juni 2007 yang diaktakan dengan Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 59 tanggal 27 Juni 2007 yang dibuat
dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, para pemegang saham telah
menyetujui Penawaran Umum Terbatas III Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sejumlah 234.611.529 saham dengan harga Rp750 per saham. Dana yang diperoleh
sebesar Rp167,43 miliar dari Penawaran Umum Terbatas III ini digunakan oleh
37
Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk melakukan akuisisi beberapa perusahaan.
Penawaran Umum Terbatas III ini telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-
LK pada tanggal 26 Juni 2007 melalui surat No. S-3146/BL/2007 dan telah dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia berdasarkan surat No. Peng-16/BEJ-DAG/HT/07-2007 tanggal 4
Juli 2007.
III.1.2. Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki beberapa anak perusahaan yaitu :
1. PT Vista Grain, anak perusahaan yang 99,92% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh
Perusahaan adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha produksi dan
perdagangan pakan ternak dengan kantor pusat dan lokasi fasilitas usaha di Jalan
Yos Sudarso No. 257, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Teluk Betung Selatan,
Bandar Lampung, Lampung. Total kapasitas produksi adalah 200.000 ton per tahun.
2. PT Charoen Pokphand Jaya Farm, anak perusahaan yang 99,99% kepemilikan
sahamnya dimiliki oleh Perusahaan adalah perusahaan yang bergerak di bidang
usaha pembibitan anak ayam usia sehari komersial (Day Old Chick Final Stock)
dengan kantor pusat di Jalan Ancol Barat VIII No.1, Kelurahan Ancol Barat,
Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara dan lokasi fasilitas usaha di Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Sulawesi
Utara dan Kalimantan Selatan. Total kapasitas produksi adalah 356 juta ekor per
tahun untuk Day Old Chick Final Stock ayam pedaging dan 30 juta ekor per tahun
untuk Day Old Chick Final Stock ayam petelur.
38
3. PT Centralavian Pertiwi, anak perusahaan yang 99,99% kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh PT Charoen Pokphand Jaya Farm adalah perusahaan yang bergerak di
bidang usaha pembibitan anak ayam usia sehari komersial (Day Old Chick Final
Stock) dan anak ayam usia sehari pembibit turunan (Day Old Chick Parent Stock)
dengan kantor pusat di Jalan Karang Bolong Raya 12 No. 9-10, Kelurahan Ancol,
Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara dan lokasi fasilitas usaha di Jawa Barat dan
Lampung. Total kapasitas produksi adalah 14 juta ekor per tahun untuk Day Old
Chick Final Stock ayam pedaging dan 10 juta ekor per tahun untuk Day Old Chick
Parent Stock.
4. PT Cipta Khatulistiwa Mandiri, anak perusahaan yang 50,00% kepemilikan
sahamnya dimiliki oleh PT Charoen Pokphand Jaya Farm adalah perusahaan yang
bergerak di bidang usaha pembibitan anak ayam usia sehari komersial (Day Old
Chick Final Stock) dengan kantor pusat di Jalan Gusti Hamzah Kavling 1A,
Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat, Pontianak, Kalimantan
Barat dan lokasi fasilitas usaha di Kalimantan Barat. Total kapasitas produksi adalah
18 juta ekor per tahun untuk Day Old Chick Final Stock ayam pedaging.
5. PT Istana Satwa Borneo, anak perusahaan yang 99,96% kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh PT Charoen Pokphand Jaya Farm adalah perusahaan yang bergerak di
bidang usaha pembibitan anak ayam usia sehari komersial (Day Old Chick Final
Stock) dengan kantor pusat di Komplek Balikpapan Permai Blok EII No. 207, Jalan
Jend. Sudirman, Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan,
Kalimantan Timur dan lokasi fasilitas usaha di Kalimantan Timur dan Kalimantan
Selatan. Total kapasitas produksi adalah 32 juta ekor per tahun untuk Day Old Chick
39
Final Stock ayam pedaging dan 1 juta ekor per tahun untuk Day Old Chick Final
Stock ayam petelur.
6. PT Satwa Utama Raya, anak perusahaan yang 99,98% kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh PT Charoen Pokphand Jaya Farm adalah perusahaan yang bergerak di
bidang usaha pembibitan anak ayam usia sehari komersial (Day Old Chick Final
Stock) dengan kantor pusat di Desa Bakalan, Kecamatan Purwosari, Kabupaten
Pasuruan, Jawa Timur dan lokasi fasilitas usaha di Jawa Timur, Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Utara. Total kapasitas produksi adalah 42 juta ekor per tahun untuk
Day Old Chick Final Stock ayam pedaging dan 2 juta ekor per tahun untuk Day Old
Chick Final Stock ayam petelur.
7. PT Vista Agung Kencana, anak perusahaan yang 99,96% kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh PT Charoen Pokphand Jaya Farm adalah perusahaan yang bergerak di
bidang usaha pembibitan anak ayam usia sehari komersial (Day Old Chick Final
Stock) dengan kantor pusat di Jalan Raya Tanjung Harapan No. 8, Kampung 8 Ilir,
Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan dan lokasi fasilitas usaha di
Sumatera Selatan. Total kapasitas produksi adalah 23 juta ekor per tahun untuk Day
Old Chick Final Stock ayam pedaging dan 2 juta ekor per tahun untuk Day Old
Chick Final Stock ayam petelur.
8. PT Primafood International, anak perusahaan yang 99,96% kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh Perusahaan adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha
perdagangan produk makanan olahan dengan kantor pusat di Maspion Plaza Lt. 5A,
Jl. Gunung Sahari Raya kav 18, Jakarta Utara dan lokasi kantor cabang di Medan,
Bandung, Semarang, Salatiga, Surabaya, Denpasar dan Palembang. PT Primafood
40
International merupakan distributor dari produk daging ayam olahan yang dihasilkan
oleh Perusahaan.
9. PT Poly Packaging Industry, anak perusahaan yang 99,99% kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh Perusahaan adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha produksi
kemasan plastik dengan kantor pusat dan lokasi fasilitas usaha di Kawasan Industri
Jatake, Jalan Industri III Blok AC, Desa Bunder, Kecamatan Cikupa, Kabupaten
Tangerang, Banten. Total kapasitas produksi kemasan plastik adalah 26,5 juta
lembar per tahun. Sebagian besar produk yang dihasilkan oleh PT Poly Packaging
Industry dijual kepada Perusahaan
10. PT Feprotama Pertiwi, anak perusahaan yang 99,32% kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh Perusahaan adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha produksi
bahan baku pakan dengan kantor pusat dan lokasi fasilitas usaha di Kawasan Industri
dan Pergudangan Cikupa Mas, Jalan Telaga Mas Raya, Desa Talaga, Kecamatan
Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Total kapasitas produksi bulu ayam olahan
adalah 7.000 ton per tahun. Seluruh produk yang dihasilkan oleh PT Feprotama
Pertiwi dijual kepada Perusahaan.
III.2. Kegiatan Usaha Perusahaan
Kegiatan Usaha perusahaan meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak,
daging ayam olahan, peralatan peternakan.
Komponen terbesar dari bahan baku pakan yang dibutuhkan Perusahaan adalah
jagung dan bungkil kacang kedelai.Dalam menentukan tingkat persediaan bahan baku
utama tersebut, Perusahaan memperhatikan hal-hal seperti kualitas bahan baku, faktor
41
musiman, sumber pemasokan dan faktor pembiayaan. Seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan industri pakan di Indonesia maka terjadi pula peningkatan kebutuhan akan
bahan baku tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku jagung dan bungkil
kacang kedelai, Perusahaan mengimpor jagung dari negara-negara pengekspor jagung
seperti Amerika Serikat, Cina dan Argentina. Untuk menjaga kelangsungan pasokan
bahan baku utama tersebut, Perusahaan selalu berupaya untuk menjaga hubungan yang
baik dengan para pemasok dalam dan luar negeri. Selain itu, Perusahaan juga secara
berkesinambungan memanfaatkan informasi dari Channel of Supply Charoen Pokphand
Group. Dengan demikian, Perusahaan tidak memiliki ketergantungan kepada pemasok
tertentu karena kemampuannya menjaga hubungan dengan beberapa pemasok.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas jagung, Perusahaan
memanfaatkan fasilitas penyimpanan dan pengeringan jagung yang dimilikinya. Melalui
fasilitas tersebut, Perusahaan dapat memperoleh kandungan air dalam jagung yang
sesuai dengan kualitas produk yang dibutuhkan.
III.3. Struktur Organisasi
Berdasaran Penyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
No. 09/Ket/Not/XII2008 tanggal 3 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Fathiah
Helmi, SH maka PT. Charoen Pokphand Indonesia menetapkan susunan anggota
Komisaris dan Direksi perusahaan sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
Preseiden Komisaris : Bapak Hadi Gunawan Tjoe
Wakil Presiden Komisaris : Bapak Jiacipto Jiaravanon
42
Wakil Presiden Komisaris : Bapak Jialipto Jiaravanon
Komisaris : Bapak Hery Tjusanto
Komisaris Independen : Bapak Agussalim Nasution
Komisaris Independen : Bapak Ping Perdana Kusuma
Direksi :
Presiden Direktur : Bapak Tjiu Thomas Effendy
Wakil Presiden Direktur : Bapak Peraphon Prayooravong
Wakil Presiden Direktur : Bapak Vinai Rakphongphairoj
Direktur : Ibu Ong Mei Sian
Direktur : Bapak Jemmy
Direktur : Bapak Eddy Dharmawan
Direktur : Bapak Fiece Kosasih
43
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk
44
III.4. Uraian Fungsi dan Tugas (Job Description)
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing – masing jabatan pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, Tbk dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris PT. Charoen Pokphand Indonesia memiliki tanggung jawab dan
wewenang sebagai berikut :
• Melakukan pengawasan dan kebijaksanaan atas pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha
Perusahaan.
• Memberikan nasihat dan masukkan bagi para Direksi.
• Mengawasi dan mengontrol perkembangan perusahaan serta meminta
pertanggungjawaban atas hasil kerja Direktur.
• Mengangkat dan memberhentikan Direktur.
2. Komite Audit
Komite Audit PT. Charoen Pokphand Indonesia memiliki tanggung jawab dan
wewenang sebagai berikut :
• Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal –
hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,
mengidentifikasi hal – hal yang memperlukan perhatian Dewan Komisaris.
3. Direksi
Direksi PT. Charoen Pokphand Indonesia memiliki tanggung jawab dan wewenang
sebagai berikut :
45
• Bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan
Perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
• Menentukan kebijakan perusahaan secara keseluruhan baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek.
• Menyusun rencana kerja untuk setiap bagian dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan kerja yang telah digariskan untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Menjaga disiplin kerja, dengan cara menilai prestasi kerja bawahannya secara
rutin dan berkala.
• Melaksanakan kebijakan keuangan dan akuntansi yang meliputi :
a. Rencana keuangan dan anggaran perusahaan.
b. Laporan keuangan dan akuntansi.
c. Pengawasan kredit dan penagihan.
d. Penanganan dana dan kebendaharaan.
e. Perpajakan.
f. Pengawasan arus dana dengan efektif dan efisien.
• Memelihara dan melindungi keseragaman format laporan yang telah
ditentukan oleh Direksi Internasional.
• Meminta keputusan Direksi dalam hal terjadi variance / penyimpangan
material terhadap kebijakan yang telah ditetapkan.
• Memperlancar pelaksanaan fungsi internal maupun eksternal audit.
• Memberi masukan atas pengembangan kebijakan keuangan dan akuntansi.
• Menjaga dan meningkatkan nilai tambah aset perusahaan.
• Melaksanakan program kaderisasi yang telah digariskan.
46
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi Internasional.
4. Kepala Departemen Pemasaran
Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Departemen Pemasaran membagi staff – nya
menjadi dua, yaitu :
a. Manajer Penjualan
Bagian ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
• Menangani pesanan dari pelanggan (customer) dan menjadi
penghubung antara Perusahaan dengan pelanggan (customer).
• Bertanggungjawab mencapai hasil penjualan yang telah ditargetkan
oleh perusahaan.
• Bertanggungjawab membuat laporan penjualan yang ditujukan untuk
Direktur.
• Mengawasi kegiatan Sales dan Staf Marketing.
b. Manajer Technical Service
Bagian ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
• Menangani after sales service kepada para pelanggan (customer),
seperti memberikan informasi teknis mengenai budi daya ayam,
sehingga pelanggan (customer) dapat dengan benar menggunakan
produk Perusahaan.
• Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
5. Kepala Departemen Keuangan
Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Departemen Keuangan membagi staff – nya
menjadi dua, yaitu :
47
a. Manajer Akuntansi
Bagian ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
• Melakukan pencatatan atas transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan.
• Memeriksa laporan keuangan dan laporan hasil operasi lainnya
beserta analisanya.
• Melaksanakan kebijakan akuntansi yang meliputi laporan akuntansi,
mereview dan menganalisa laporan keuangan baik fiskal maupun
komersial.
• Membantu menyelesaikan masalah perpajakan.
• Menginterpretasikan laporan akuntansi kepada Direksi serta
menyarankan langkah – langkah perbaikan yang dianggap perlu.
• Menganalisa dan mengusulkan perbaikan kepada Direksi mengenai
standar laporan yang telah ditetapkan oleh Direksi Internasional.
• Mempertahankan keseragaman format laporan yang telah ditentukan
oleh Direksi Internasional dan tidak mengubah format tersebut tanpa
sepengetahuan Direksi Internasional.
• Memberi masukan atas pengembangan kebijakan akuntansi.
• Menjaga dan meningkatkan nilai tambah aset perusahaan.
• Melaksanakan program kaderisasi yang telah digariskan.
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
b. Manajer Keuangan
Bagian ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
48
• Melakukan penagihan kepada pelanggan maupun pembayaran kepada
pemasok (supplier).
• Mengatur dan menjaga kondisi keuangan serta struktur permodalan
perusahaan.
• Mengatur alokasi dana dan penggunaan dana perusahaan secara
efisien.
• Menentukan sumber – sumber pendanaan bagi perusahaan.
• Mengarahkan dan mengkoordinasikan pencatatan uang dan biaya –
biaya lainnya beserta analisanya.
• Melaksanakan kebijakan keuangan yang meliputi rencana keuangan
dan anggaran perusahaan, laporan keuangan, pengawasan kredit dan
penagihan, mengelola dana dan kebendaharaan serta mengawasi arus
dana dengan efektif dan efisien.
• Memonitor kemungkinan terjadinya kerugian terhadap keberadaan
mata uang asing.
III.5. Prosedur Operasional atas Penjualan, Piutang Usaha dan Penerimaan Kas
III.5.1 Prosedur Penjualan dan Piutang Usaha
DILAKUKAN
OLEH TINDAKAN
Marketing 1. Terima SO (yang berasal dari penanganan pesanan) yang telah
ditandatangani oleh bagian finance ( Credit Control ) dan
49
DILAKUKAN
OLEH TINDAKAN
berdasarkan SO lembar 1 tersebut dibuatkan DO ( Delivery Order)
rangkap 6, tandatangani kemudian serahkan DO lembar 1,2,3,5,6, ke
Expedisi untuk mengambil barang di gudang, sedangkan DO lembar
4 dan SO lembar 1 di arsip.
Expedisi 2. Terima DO lembar 1,2,3,5,6 dari Marketing kemudian diserahkan
ke Gudang dan lakukan proses pengambilan barang di Gudang
Gudang 3. Terima DO lembar 1,2,3,5,6, dari Expedisi dan lakukan timbang
kosong atas truk delivery yang digunakan untuk mengangkut barang,
kemudian ambil SO lembar 2 dari arsip sementara yang berasal dari
Penanganan Pesanan dan atas dasar dokumen – dokumen tersebut
kemudian dilakukan pemuatan barang ke dalam truk dan semua
dokumen tersebut ditandatangani. Lakukan timbang isi kemudian
membuat BT ( Bukti Timbang ) rangkap 3 dan serahkan ke
Marketing. Sedangkan DO lembar 1,2,3,5 beserta dengan barang
diserahkan ke Timbangan (Customer) dan DO lembar 6 berserta SO
lembar 2 diarsip
Timbangan
( Customer )
4. Terima barang beserta dengan DO lembar 1,2,3,5 dari Gudang
dan melakukan timbang isi atas truk tersebut. Setelah itu melakukan
bongkar barang baru kemudian menandatangani dokumen tersebut.
Atas truk yang telah bongkar barang, lakukan timbang kosong dan
50
DILAKUKAN
OLEH TINDAKAN
kemudian membuat BTE ( Bukti Timbang Ekstern ). Kemudian DO
lembar 1,2,5 dan BTE diserahkan ke Expedisi sedangkan DO lembar
3 diarsip.
Expedisi 5. Terima DO lembar 1,2,5 dan BTE dari Customer dan kemudian
serahkan ke Marketing
Marketing 6. Terima DO lembar 1,2,5 dan BTE dari Expedisi lalu ambil BT
rangkap 3 yang diterima dari Gudang kemudian lakukan
pemeriksaan atas dokumen-dokumen tersebut. Apabila benar dan
sesuai buatkan Inv (Invoice) rangkap 4 dan FP (Faktur Pajak)
rangkap 2, kemudian distribusikan sebagai berikut :
• BT lembar 2,3, BTE, DO lembar 1,2, Invoice lembar 1,2,3
dan FP rangkap 3 diserahkan ke Finance.
• BT lembar 1 dan Inv lembar 4 diarsip.
Finance 7. Terima BT lembar 2,3, BTE, DO lembar 1,2, Inv lembar 1,2,3 dan
FP rangkap 3 kemudian ambil SO lembar 3 dari arsip sementara
yang berasal dari Penanganan Pesanan dan dicocokkan. Kemudian
membuat kopi dari BTE dan melakukan pemeriksaan apakaha ada
selisih timbang.
a. Jika tidak ada selisih timbang, maka serahkan BT lembar 3,
51
DILAKUKAN
OLEH TINDAKAN
BTE copy, DO lembar 2, Inv lembar 3 dan FP lembar 2,3 ke
bagian Accounting.
b. Jika ada selisih timbang, maka bisa dibuat KN/DN ( Kredit
Nota/ Debet Nota ) rangkap 4 dan tandatangani, Kemudian
distribusikan dokumen-dokumen tersebut sebagai berikut :
• KN/DN lembar 4 diserahkan ke Marketing.
• KN/DN lembar 1 ,BT lembar 2, BTE, DO lembar 1,Inv
lembar 1 dan FP lembar 1 digunakan untuk proses
penagihan ke customer.
• KN/DN lembar 3, Inv lembar 2 dan SO lembar 3 diarsip.
• KN/DN lembar 2, BT lembar 3, BTE copy, DO lembar 2,
Inv lembar 3 dan FP lembar 2,3 diserahkan ke
Accounting.
Accounting 8. Terima KN/DN lembar 2, BT lembar 3, BTE copy, DO lembar 2,
Invoice lembar 3 dan FP lembar 2,3 dari finance. Atas dasar
dokumen-dokumen tersebut lakukan pencatatan JnPJ (Jurnal
penjualan), kemudian distibusikan dokumen tersebut sbb :
• FP lembar 2 untuk lapor PPn ke KPP.
• KN/DN lembar 2, BT lembar 3, BTE copy, Do lembar 2,
Invoice lembar 3 dan Fp lembar 3 diarsip.
52
III.5.2. Prosedur Penerimaan Kas
DILAKUKAN
OLEH TINDAKAN
Customer 1. Serahkan langsung cek atau uang tunai untuk pembayaran piutang
dagang ke kasir perusahaan.
Kasir 2. Terima cek atau uang tunai dari Customer lalu di buat PSK
(Penerimaan Setoran Kas) rangkap 4. Tandatangani PSK 4x oleh
Customer dan Kasir kemudian serahkan PSK 1,3,4 ke Credit
Control sedangkan PSK lembar 2 di arsipkan sementara.
Credit Control 3. Sadap data komputer dari bagian Sales dan diproses, kemudian
cetak IP (Ikhtisar Penjualan).
Berdasarkan Nota Pemberitahuan dari Bagian Sales dibuat KN/DN
(Kredit Nota/Debet Nota) rangkap 4 lalu ditandatangani oleh Credit
Control dan Serahkan KN/DN 4 ke Accounting.
Ambil dari arsip sementara dokumen LPnL 1 (Laporan Penjualan
per Langganan) ; DAS (Daily Aging Schedule); I (1,2) (Invoice);
DO 1 (Delivery Order) kemudian periksa dan cocokkan dengan IP
dan KN/DN (1,2,3).
Arsip sementara per Langganan untuk dokumen KN/DN (1,2,3); I
(1,2); Do (1). Sedangkan IP, DAS, LPnL (1) simpan sebagai arsip.
4. Terima PSK lbr 1,3,4 dari Kasir dan di input nomor Invoice yang
53
DILAKUKAN
OLEH TINDAKAN
bersangkutan (dilihat dari arsip sementara) kemudian
di proses komputer dan revisi data DAS (Daily Aging Schedule).
Dari hasil proses komputer tersebut di cetak nomor Invoice yang di
bayar langsung oleh Customer pada Form PSK, dan ditandatangani
Credit Control setelah itu serahkan PSK lembar 1 ke Customer, PSK
lembar 4 diserahkan ke Kasir.
5. Kemudian arsip sementara : PSK (3), KN/DN (1,2,9), Inv (1,2),
Do (1) yang akan dibandingkan dengan Data Penerimaan Kas dari
Kasir via computer.
Kasir 6. Terima dan periksa PSK lbr 4 dari Credit Control, dan
berdasarkan PSK (2,4) input ke komputer dari Proses computer
dihasilkan BPnK ( Bukti Penerimaan Kas ).
7. Buatkan LHPnK (Laporan Harian Penerimaan Kas) melalui
Proses komputer.
8. Serahkan BPnK, PSK (4), kepada Accounting kemudian arsipkan
PSK (2) dan LHPnK.
Credit Control 9. Bandingkan data dari komputer Kasir dengan PSK (3), KN/DN (1
,2,3), Inv (1 ,2), Do (1 ), bila benar dan sesuai lakukan proses
pembuatan Perincian Pembayaran (PP) rangkap 4 dan Kwitansi
rangkap 2 dan di tanda tangani oleh Personal Yang berwenang.
54
DILAKUKAN
OLEH TINDAKAN
10. Distribusikan dokumen-dokumen sebagai berikut :
a. Ke Customer :
• KN/DN (1,2)
• Kwitansi (1)
• PP (1)
• Invoice (1)
• DO (1)
b. Ke Accounting :
• Kwitansi (2)
• PP (2)
• Invoice (2)
Khusus untuk KN/DN (2) ditanda tangani oleh Customer, kemudian
wajib dikembalikan ke Credit Control untuk diserahkan ke
Accounting. Arsip PP (4), PSK (3), KN/DN (3) sedangkan PP (3)
diperlukan sebagai lampiran PP yang akan datang jika ada kelebihan
/ kekurangan pembayaran.
Accounting 11. Pada awalnya terima KN/DN (4) dari Credit Control. Terima
PSK (4), BPnk, dari Kasir dan terima juga PP (2), KWT (2), Inv (2),
KN/DN (2) dari Credit Control.
Periksa dan bandingkan seluruh dokumen diatas, melalui komputer
55
DILAKUKAN
OLEH TINDAKAN
diterima "data dan diproses dicatat dalam JnPnK (Jurnal Penerimaan
Kas) dan BPPD ( Buku pembantu Piutang Dagang ), kemud ian
BpnK, DDpnK, I (2), PP (2), KWT (2), PSK (4), KN/DN (2,4)
disimpan sebagai arsip.
Kasir 12. Bandingkan data dari komputer Kasir dengan data dari komputer
Credit Control, bila ada ketidakcocokan dicari sebabnya.
Credit Control 13. Bandingkan data dari komputer Credit Control dengan data dari
komputer Kasir, bila ada ketidakcocokan dicari sebabnya.
56
Gambar 3.2. Prosedur Penjualan dan Piutang
57
Gambar 3.3. Prosedur Penerimaan Kas
58
III.6. Metodologi Penelitian
III.6.1. Jenis Data
Dalam menyusun penelitian ini, penulis menggunakan jenis data primer, yaitu
data yang diperoleh langsung dari perusahaan, berupa data – data hasil transaksi
penjualan perusahaan yang dilakukan pada saat tahun 2008 – 2009.
III.6.2. Metode Pengumpulan Data
Penulis memperoleh data melalui peninjauan secara langsung ke perusahaan
dengan cara sebagai berikut :
a) Inquires of the client
Untuk meminta informasi, penulis melakukan wawancara dengan staf
penjualan terkait untuk memperoleh data mengenai gambaran umum perusahaan dan
bagaimana business process yang terjadi dalam perusahaan.
Penulis juga akan menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan
berkaitan dengan fungsi penjualan untuk menilai pengendalian intern dari sistem
yang sudah berjalan di perusahaan.
b) Observation
Penulis melakukan pengamatan bagaimana proses terjadinya transaksi
penjualan di dalam perusahaan (mulai dari penerimaan purchase order, pembuatan
PO, pengiriman kepada pelanggan, hingga pada pencatatan piutang).
c) Documentation
Penulis meneliti dan menelusuri dokumen – dokumen hasil pencatatan
transaksi perusahaan yang terkait dengan sistem penjualan yang telah ada.
59
III.6.3. Analisis Data
Data – data yang berhasil dikumpulkan penulis akan ditelaah dan dianalisis
secara lebih dalam melalui beberapa prosedur berikut :
a) Tracing
Penulis melakukan penelusuran terhadap asal – usul aliran data dalam sistem
penjualan yang berjalan, apakah dokumennya sudah prenumbered (memiliki nomor
urut yang telah dicetak), dan apakah pencatatan penjualan telah dilakukan secara
benar dan lengkap ke dalam catatan akuntansi.
b) Vouching
Penulis melakukan pemeriksaan terhadap bukti – bukti pendukung transaksi
penjualan, apakah dokumennya ada (tidak fiktif) saat transaksi dilakukan, dan
apakah dokumen yang menjadi dasar pencatatan ayat jurnal sudah benar – benar
dimasukkan ke dalam catatan akuntansi.
c) Observing
Penulis memperhatikan pelaksanaan kegiatan penjualan di perusahaan, yang meliputi
bagian penjualan, bagian gudang, bagian keuangan, hingga bermuara pada bagian
pembukuan perusahaan. Apakah pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
III.6.4. Penyajian Data
Data – data yang telah dikumpulkan akan disusun menjadi suatu proses yang
menggambarkan alir dari sistem penjualan yang berjalan, siapa saja yang membuat
dokumen – dokumen yang digunakan dalam transaksi, bagaimana dokumen – dokumen
60
tersebut berpindah dari berbagai bagian, dan bagaimana akhirnya proses pencatatan
dokumen tersebut ke dalam catatan akuntansi.
Dengan demikian maka penulis dapat menganalisa dan memeriksa kegiatan
operasional dari perusahaan yang telah berjalan. Peran penulis disini adalah memberikan
rekomendasi kepada perusahaan agar kegiatan operasionalnya berjalan dengan lebih
efektif, efisien dan ekonomis.