15
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang Lingkup Pelayaran dan Peti Kemas 1. Pengertian Pelabuhan Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan perusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. (UU RI No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran) 2. Pengertian Perusahaan Pelayaran Menurut Suwarno (2011 : 127), Perusahaan Pelayaran adalah badan usaha milik Negara atau swasta, yang berbentuk perusahaan milik Negara adalah Persero, Perseorangan terbatas (PT), Perseroan comanditer (CV), dan lain-lain yang melakukan usaha jasa dalam penyediaan ruangan kapal laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang (orang) dan barang (dagang) dari suatu pelabuhan asal (muat) ke pelabuhan tujuan (bongkar), baik dalam negeri maupun luar negeri. 3. Pengertian Peti kemas (Container) Container (Amir M,S 2014 : 60) adalah peti besar yang didalamnya dapat diisi muatan untuk diangkut diatas kapal, dan alat untuk mengangkut barang dengan syarat : a) Seluruhnya atau sebagian tertutup, berbentuk peti atau kerat dan dimaksudkan untuk diisi barang yang akan diangkut. b) Berbentuk permanen dan kokoh sehingga dapat dipakai berulang kali untuk mengangkut barang. c) Dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengangkutan barang dengan suatu kendaraan tanpa terlebih daulu dibongkar kembali.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang Lingkup Pelayaran dan Peti Kemas

1. Pengertian Pelabuhan

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan

batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan

perusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun

penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh

kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan

kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan

antarmoda transportasi. (UU RI No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran)

2. Pengertian Perusahaan Pelayaran

Menurut Suwarno (2011 : 127), Perusahaan Pelayaran adalah badan usaha

milik Negara atau swasta, yang berbentuk perusahaan milik Negara adalah

Persero, Perseorangan terbatas (PT), Perseroan comanditer (CV), dan lain-lain

yang melakukan usaha jasa dalam penyediaan ruangan kapal laut untuk

kepentingan mengangkut muatan penumpang (orang) dan barang (dagang) dari

suatu pelabuhan asal (muat) ke pelabuhan tujuan (bongkar), baik dalam negeri

maupun luar negeri.

3. Pengertian Peti kemas (Container)

Container (Amir M,S 2014 : 60) adalah peti besar yang didalamnya dapat

diisi muatan untuk diangkut diatas kapal, dan alat untuk mengangkut barang

dengan syarat :

a) Seluruhnya atau sebagian tertutup, berbentuk peti atau kerat dan

dimaksudkan untuk diisi barang yang akan diangkut.

b) Berbentuk permanen dan kokoh sehingga dapat dipakai berulang

kali untuk mengangkut barang.

c) Dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengangkutan

barang dengan suatu kendaraan tanpa terlebih daulu dibongkar

kembali.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

8

d) Langsung dapat diangkut khususnya pemindahan dari kendaraan

ke kendaraan yang lain.

e) Mudah diisi dan dikosongkan.

f) Jenis-jenis dan ukuran Petikemas

4. Jenis-jenis peti kemas (Amir M,S, 2014 : 61) antara lain:

a) Dry Cargo Container

Peti kemas ini digunakan untuk mengankut muatan umum yang

terdiri dari berbagai jenis barang dagangan kering yang sudah

dikemas dalam kemasan (commodity packing) yang tidak

memerlukan penanganan khusus.

b) Reefer (Refrigerated) Container

Jenis container ini digunakan untuk mengangkut muatan yang

harus didinginkan sampai -30 seperti daging, ikan, buah-buahan

dan lain-lain

c) Bulk Container

Jenis ini digunakan untuk mengankut muatan curah (Bulk Cargo)

seperti beras, gandum, yang tidak dikemas. Konstruksinya tidak

menggunakan pintu biasa melainkan hanya bukaan kecil dibagian

bawah belakang untuk membongkar muatan curah tersebut.

Sedangkan untuk pemuatan, barang dicurahkan melalui bukaan

yang berada pada atap container.

d) Open Side Container

Pada peti kemas jenis ini mempunyai pintu yang berada dibagian

samping, memanjang sepanjang peti kemas, tidak diberi pintu

sebagai mana jenis lainnya, melainkan hanya terpal saja guna

melindungi muatan dari pengaruh cuaca. Kegunaan container ini

mengangkut muatan yang ukurannya melebihi lebar container

seperti mesin dan alat berat lainnya.

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

9

e) Soft Top Container

Container jenis ini terbuka bagian atasnya, dan bagian itulah biasa

muatan diletakan dan diambil. Bagian atas biasa ditutup dengan

terpal untuk melindungi muatan dari pengaruh cuaca. Container

ini biasanya digunakan untuk barang yang tingginya melebihi

ketinggian container tersebut.

f) Open Top, Open Side Container

Container ini hanya berupa geladak dengan empat tiang sudut dan

empat set lubang untuk memasukan locking pin. Container ini

digunakan untuk pengapalan barang berat yang tidak memerlukan

perlindungan cuaca.

g) Hard Top

Ini adalah nama lain dari container yang berjenis Dry Cargo

Container

h) Flat Rack Container

Jenis container ini mempunyai sisi yang dapat dicopot atau bisa

dilipat sehingga membuat rak datar untuk pengiriman dari

berbagai macam barang khusunya digunakan untuk barang yang

over dimensi.

i) Tank Container

Jenis ini berupa tanki baja berkapasitas 4000 galon (kl.15.140

liter) yang dibangun didalam kerangka peti kemas, mirip seperti

tanki yang dimasukan kedalam peti kemas jenis open top, open

side. Container ini digunakan untuk mengapalkan bahan kimia

atau bahan cair lainnya.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

10

j) Ukuran Container

Menurut Amir M,S (2014 : 60) ukuran-ukuran container adalah

sebagai berikut:

1) All steel container ukuran 20’ (twenty feet)

Panjang : 6,55 m (19.10.55”)

Lebar : 2,435 m (8”) bagian luar

Tinggi :2,590 m (0’6”)

Berat kosong : 2,250 ton

Berat muatan max : 24 ton

Kapasitas kubik : 30 m3

2) All steel container ukuran 40’ (fourty Feet)

Panjang :12,192 m (40’)

Lebar : 2,435 m (8”) bagian luar

Tinggi : 2,590 m (8’6”)

Berat kosong : 3,801 ton

Berat muatan max : 31 ton

Kapasitas kubik : 67,23 m3

3) Reefer container ( Refrigerated container) 20’

Panjang : 6,55 m (19’.10.55”)

Lebar : 2,435m(8’6”)bagianluar

Tinggi : 2,590 m (8’6”)

Berat kosong : 3,311 ton

Berat muatan max : 15,144 ton

Kapasitas kubik : 25,900 m3

4) Reefer container (Refrigerated container) 40’

Panjang : 12,192 m (40’)

Lebar : 2,435 m (8”) bagian luar

Tinggi : 2,590 m (8’6”)

Berat kosong : 5,740 ton

Berat muatan max : 24,740 ton

Kapasitas kubik : 58,810 m3

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

11

k) Jenis-jenis kapal Peti kemas

Jenis-jenis kapal laut yang biasa mengangkut peti kemas (container)

menurut Abbas Salim (2013 :168) antara lain terdiri dari :

1) Semi container vessel

Jenis kapal ini dapat mengangkut peti kemas dan muatan beak

bulk secara bersamaan dalam jumlah kurang lebih seimbang.

Kapal semi container mempunyai palka-palka untuk memuat

break bulk dan ada juga compartment untuk memadat peti kemas

dan diatas geladak juga ditempaykan peti kemas.

2) Full container vessel

Kapal ini hanya mengangkut peti kemas saja dan tidak dapat

menerima muatan break bulk, kecuali muatan sisa stuffing yang

tidak cukup satu peti kemas dan shippernya tidak bersedia

menyewa peti kemas untuk men stufing sisa muatan yang kurang

dari satu peti kemas tersebut.

l) Kapal Full container terdiri dari dua tipe, yaitu :

a) Cellular Type

b) Pada kapal jenis ini didalam palka dipasang tiang-tiang yang

disebut cell guide sebagai penyangga peti kemas supaya posisinya

mantap.

c) Roll-on / Roll-off Type

d) Pada kapal ini tidak di bangun berbentuk palka-palka melainkan

jaringan jalur (lines) bertingkat semacam “jalan silang susun”.

Peti kemas yang akan dimuat dibawa keatas kapal dengan

menggunakan Trailer atau Container chassis yang di hela oleh

Primer Mover (disebut juga Truck Head) yang secara awam dapat

disebut “menggelinding naik” (roll –on) melalui semacam

jembatan gantng yang dipasang pada buritan kapal yang lazim

disebut Ramp Belakang (Stem Ramp).

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

12

m) Alat Bongkar Muat Peti Kemas

1) Peralatan Peti kemas

Menurut Abbas Salim (2013 : 135), dalam mengoperasikan peti

kemas digunakan peralatan yang terdiri dari:

a) RTG (Rubber Tyred Gantry Crane)

Untuk melakukan kegiatan bongkar muat petikemas dari

trailer ke lapangan penumpukan petikemas atau sebaliknya.

RTG berjalan menggunakan roda karet.

b) Crane Container (CC)

Merupakan alat yang berfungsi untuk kegiatan bongkar muat

petikemas dari kapal petikemas ke dermaga atau dari

dermaga ke kapal petikemas.

c) RMG

Untuk melakukan kegiatan bongkar muat petikemas dari

trailer kelapangan penumpukan petikemas atau sebaliknya.

RMG berjalan atau gantry menggukan roda besi danjalur rel.

d) Alat-alat Bantu Bongkar Muat

Selain dari peralatan bongkar muat diatas kapal ada juga alat-

alat yang digunakan untuk membantu dalam proses bongkar

muat yang digunakan untuk membantu dalam proses bongkar

muat yang akan dilakukan seperti :

(1) Spreader

Alat yang digunakan untuk mengangkat kargo dan

kontainer.

(2) Sling container

Alat bantu angkut khususnya barang-barang yang besar

dan berat di berbagai industri.

(3) Alat pengait (ganco)

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

13

n) Alat Penunjang Bongkar Muat

Ini merupakan alat untuk membantu kelancaran proses

pengangkatan, penumpukan, dan pengaturan barang dari kade ke

gudang atau sebaliknya, bias juga digunakan untuk mengatur atau

menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat

mekanis (forklift).

Alat-alat bongkar muat ini saling terkait satu sama lainnya.

Untuk alat-alat bantu bongkar muat telah disiapkan oleh pihak

Perusahaan Bongkar Muat bagian peralatan menurut kebutuhan dari

pada container yang akan di bongkar atau dimuat ke kapal.

o) Istilah-istilah dalam pelayanan peti kemas :

1) Stevedoring adalah pekerjaan membongkar petikemas dari kapal

ke chassis atau memuat peti kemas dari chassis ke dalam palka.

2) Transfer / haulage adalah pekerjaan mengangkut peti kemas

dengan menggunakan chassis dalam daerah kerja pelabuhan dari

lambung kapal ke container yard (CY) / lapangan penumpukan

atau sebaliknya.

3) Lift On adalah pekerjaan mengangkut peti kemas dari tempat

penumpukan ke atas chassis dengan menggunakan Rubber Tyred

Gantry / Top loader atau alat lainnya.

4) Lift Off adalah pekerjaan mengangkat peti kemas dari tempat

penumpukan ke atas chassis dengan menggunakan Rubber Tyred

Gantry / Top loader atau alat lainnya.

5) Angsur adalah pekejaan memindahkan peti kemas dari

blok/slot/row/tier ke blok/slot/row/tier lain di container yard.

6) Relokasi adalah pekerjaan memindahkan peti kemas dari

blok/slot/row/tier lain di container yard (CY) atau lapangan

penumpukan dengan tujuan pengelompokan peti kemas di suatu

tempat atau pengosongan tempat penumpukan

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

14

7) Receiving adalah aktifitas peneriman peti kemas dari

hinterland/luar terminal pelabuhan melalui gate in ke dalam

daerah terminal pelabuhan untuk di stack /di tumpuk di container

yard.

8) Delivery adalah aktifitas pergerakan peti kemas dari container

yard (CY) / lapangan penumpukan untuk keluar daerah terminal

melalui gate out.

9) Stacking adalah pekerjaan menyusun peti kemas di container yard

(CY) / lapangan penumpukan.

10) Shifting adalah pekerjaan memindahkan peti kemas dari

bay/row/tier di palka kapal ke bay/row/tier lain di dalam palka

kapal tanpa menumpuk terlebih dahulu ke dermaga.

11) Shifting grounded adalah pekerjaan memindahkan peti kemas dari

bay/row/tier ke bay/row/tier lain di dalam palka kapal dengan

menumpuk terlebih dahulu ke dermaga.

2.2 Pengertian Sistem dan Komponen Terminal Container

1. Pengertian Terminal Container

Terminal container yang berlokasi di pelabuhan adalah fasilitas dimana tempat

yang memungkinkan kapal container melakukan kegiatan bongkar muat container

secara efisien. Dengan demikian sebuah terminal container harus dilengkapi

dengan peralatan untuk tujuan tersebut.

2. Pengertian Terminal Operating System

a) Terminal Operating System (TOS) adalah sistem aplikasi yang digunakan

dalam pengoperasian terminal petikemas.

b) IPC Terminal Operating System (I-TOS)

Terminal Operating System memiliki banyak versi seperti CITOS (Computer

Integrated Terminal Operating System) untuk pelabuhan Singapura ataupun

OPUS Terminal Operating System Untuk Jakarta International Container

Terminal (JICT), untuk IPC Pelabuhan Tanjung Priok memiliki Terminal

Operation System tersendiri yang dibuat oleh pihak internal IPC untuk membantu

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

15

kegiatan operasional pelabuhan. Supaya pembaca lebih memahami isi dari karya

tulis ini penulis akan mencoba memberikan penjelasan beberapa fungsi system

yang digunakan dalam pelayanan peti kemas di PT. Pelabuhan Tanjung Priok

yaitu system I-TOS (IPC Terminal Operating System). Beberapa fungsi

penggunaan system I-TOS di PT. Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta antara lain :

1) Mengelola arus peti kemas di terminal dengan rencana

penempatan yang tepat sehingga diperoleh efisiensi proses

bongkar-muat.

2) Membuat jadwal rencana loading/unloading dan yard transfer

dengan mengacu kepada informasi yang dikirimkan oleh shipping

companies yang memuat posisi kontainer pada kapal yang akan

berlabuh.

3) Mengolah informasi pengiriman kontainer menuju terminal yang

dikirimkan oleh transportation companies

4) Memberikan informasi kepada shipping companies dan trucking

companies mengenai lokasi penempatan container.

c) Plan and Control

(1) Vessel Definition

Digunakan untuk menghitung stabilitas dari vessel berdasarkan

spesifikasi dari vessel (Length, Width and Depth). Data-data ini

digunakan untuk menentukan bay/side view plan di vessel.

(2) Berth Plan

Digunakan untuk mengatur jadwal kedatangan dan

keberangkatan kapal, dan alokasi dermaga beserta occupancy

rate-nya. Berth Plan juga dilengkapi dengan manpower plan dari

petugas yang akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan

penambatan kapal dan peralatan lainnya.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

16

d) Ship Plan and Control

Digunakan untuk melakukan perencanaan efektif terhadap kegiatan

discharging/loading dari vessel, penggunaan crane.

a. Yard Plan and Control

Digunakan untuk mengatur yard operation secara dinamis berdasarkan

forecast dan pattern analysis yang disediakan oleh sistem. Yard Plan

and Control memungkinkan untuk melakukan auto control perangkat

dan menyediakan optimal yard operation logistic untuk memaksimalkan

produktifitas terminal.

b. Operation and Control

Sistem dapat memberikan spesifik pekerjaan untuk peralatan tertentu.

c. Job Optimization

Sistem dapat melakukan automasi perencanaan dan operasi kegiatan di

Terminal.

d. Equipment Monitoring

Sistem dapat melakukan monitoring secara real-time terhadap

posisi/status untuk suatu alat dan status pekerjaan alat tersebut.

e. Terminal Monitoring

Sistem dapat melakukan monitoring status terminal termasuk status

berth, crane, yard, alat bongkar/muat dan gate.

f. Exception Handling

User dapat melakukan koreksi apabila sistem terdapat data yang tidak

sesuai, menentukan kondisi kontainer untuk penumpukan dan

menentukan container direction menggunakan Door Direction of OCR.

e) Cargo Handling and Control

1) Container Search Sistem dapat menampilkan list seluruh detil

informasi container.

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

17

2) Reefer Cargo HandingSistem dapat melakukan pengendalian

penanganan reefer container.

Sistem I-TOS memiliki istilah untuk setiap peti kemas berdasarkan

statusnya menurut terminal, seperti :

Bongkar (inbound) Peti Kemas :

a. 01 (booking Inbond), artinya petikemas telah terdaftar

b. 02 (discharged), artinya petikemas sudah dibongkar dari kapal

c. 03 (Placement), artinya petikemas sudah di stack di CY

d. 04 (on chasis), artinya petikemas sudah dipindahkan dari CY ke atas

chasis truck.

e. 10 (gate out, delivery), artinya petikemas sudah diinspeksi di Gate Out

dan sudah keluar dari daerah terminal.

Muat (outbound) Peti Kemas :

a. 49 (booking outbond)

b. 50 (gate in, receiving)

c. 51 (placement)

d. 52 (on chasis)

e. 56 (loaded)

2. Komponen Terminal

a) Alur dan kolam pelabuhan

b) Dermaga

c) Lapangan penumpukan (container yard)

d) Reefer Area

e) Gate In adalah tempat untuk melakukan penerimaan peti kemas

yang akan di stack di lapangan penumpukan atau sebagai tempat

masuknya empty chassis ke dalam terminal pelabuhan dalam

proses delivery.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

18

f) Gate Out adalah tempat keluarnya empty chassis dalam proses

receiving atau tempat penyerahan peti kemas yang keluar

terminal pelabuhan.

g) Gedung kantor (office)

h) Perangkat computer (computerized system).

2.3 Pengertian Kegiatan, Sistem, Prosedur dan Pelayanan

1. Kegiatan

Menurut kamus besar bahasa indonesia, kegiatan adalah aktivitas, usaha,

pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan.

Menurut Abdul Halim kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan

oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran

terukur pada suatu program dan terdiri atas sekumpulan tindakan.

2. Pengertian Sistem dan Prosedur

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu

untuk melaksanakan kegiatan pokok organisasi. Sedangkan prosedur adalah suatu

urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi organisasi yang terjadi berulang-ulang. ( Mulyadi, Sistem Akuntansi,

2001 : 4)

3. Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah proses yang terdiri atas sejumlah kegiatan tahap

sebelumnya (back stage) dan tahap yang akan datang (front stage) dimana

konsumen berinteraksi dengan organisasi jasa pelayanan. Tujuan interaksi itu

adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan cara

sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen serta memberikan

nilai kepada konsumen yang bersangkutan.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

19

Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok

orang dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan metode tertentu

dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai haknya. Pelayanan

hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan merupakan sebuah

proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan

berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat. Moenir

(2010 : 26)

2.4 Pelayaran Peti Kemas Interinsuler

Indonesia sebagai Negara kepulauan menciptakan berbagai usaha pelayaran.

Luas trayek yang dilayari akan menentukan kapasitas kapal yang digunakan dan

struktur organisasi perusahaan pelayarn. Semakin luas trayek yang dilayari akan

semakin besar kapal, modal dan organisasi yang dibutuhkan. Berdasarkan luas

wilayah operasi, pelayarn dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Pelayaran Lokal

Pelayaran yang bergerak dalam propinsi atau beberapa propinsi yang berbatasan.

Biasanya luas wilayah operasi perusahaan pelayaran local Indonesia tidak

melebihi radius 200 mil dan kapal berkapasitas lebih kurang 200 DWT.

2. Pelayaran Nusantara (Antar Pulau atau Interinsuler)

Wilayah operasi perusahaan pelayaran meliputi seluruh wilayah perairan

Republik Indonesia. Usaha pelayaran Nusantara pada umumnya menggunakan

kapal berukuran 1000 s/d 3000 DWT. Dalam pengertian pelayaran nusantara ini

tercakup di dalamnya jenis pelayaran rakyat yaitu pelayaran dalam bentuk yang

lebih sederhana dari pelayaran samudera dengan wilayah operasi seluruh teritorial

Indonesia. Ukuran kapal yang dipakai dalam pelayaran rakyat relative lebih kecil

dari pada kapal pelayaran nusantara, jumlahnya lebih banyak sehingga disebut

armada semut.

3. Pelayaran Samudera (ocean going)

Jenis pelayaran yang beroperasi di perairan international dan bergerak antar

satu Negara ke Negara lain dan harus memperhatikan hukum serta konvensi

international yang berlaku.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

20

2.5 Instansi-instansi yang terkait :

1. Otoritas Pelabuhan

Otoritas Pelabuhan (Port Authority) adalah lembaga pemerintah di pelabuhan

sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, dan

pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersial. (Pasal 1

Angka 26 UU Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran).

2. PT (persero) Pelabuhan Indonesia

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau disingkat Pelindo II adalah Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Jasa Kepelabuhanan.

3. Perusahaan pelayaran

Pengertian Perusahaan Perkapalan terdapat dalam pasal 323 sampai

340f KUHD, ada 24 buah pasal. Perusahaan Pelayaran (Rederij) adalah suatu

badan yang menjalankan perusahaan dengan cara mengoperasikan kapal atau

usaha lain yang erat hubungannya dengan kapal.

4. EMKL

Ekspedisi muatan kapal laut, atau di singkat EMKL adalah suatu perusahaan

pengurusan yang memiliki izin Usaha Ekspedisi Muatan Kapal Laut yang di

keluarkan melalui Kantor Dinas Perhubungan yang diberikan kepada perusahaan

(Badan Usaha PT) untuk melaksanakan kegiatan usaha jasa EKSPEDISI

MUATAN KAPAL LAUT di Indonesia. Dimana lingkup kegiatan usahanya

adalah melakukan pengurusan dokumen-dokumen dan pekerjaan-pekerjaan yang

menyangkut penerimaan/penyerahan muatan yang diangkut melalui lautan untuk

diserahkan kepada/diterima dari perusahaan pelayaran dan penyedia sarana

angkutan barang dan penumpang serta supply kebutuhan kapal laut.

5. KSOP

KSOP adalah unit pelaksana teknis pemerintahan di bidang kebandaran,

perkapalan, dan jasa maritim dalam lingkungan Departemen Perhubungan yang

dipimpin oleh seorang kepala yang disebut syahbandar/KSOP .Tugas KSOP

adalah melaksanakan penilikan kebandaran, keselamatan kapal, pengukuran dan

pendaftaran kapal, serta kegiatan jasa maritim.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan, Ruang …repository.stimart-amni.ac.id/971/2/bab 2.pdf · menata barang ke kendaraan. Alat-alat penunjang ini berupa alat-alat mekanis

21

6. Forwarding

Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (freight forwading) adalah kegiatan

usaha yang ditujukan mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi

terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut

atau udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan,sortasi,

pengepakan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen,

penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas

pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya.

7. PBM (perusahaan bongkar muat)

Perusahaan Bongkar Muat (PBM) adalah Perusahaan yang berbadan hukum

yang melakukan kegiatan bongkar muat barang dari dan atau ke kapal meliputi

kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal ke atas dermaga di lambung kapal

atau sebaliknya (stevedoring), kegiatan pemindahan barang dari dermaga di

lambung kapal ke gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya (cargodoring)

dan kegiatan pengambilan barang dari gudang/lapangan di bawa ke atas truck atau

sebaliknya (receiving/delivery).

8. Bank

Pengertian bank berdasarkan UU Negara Republik Indonesia No. 10/1998

pasal 1 huruf dua yang mengatur tentang perbankan menjelaskan bahwa

pengertian bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak".

9. PFSO

Port Facility Security Officer (PFSO) atau Petugas Keamanan Fasilitas

Pelabuhan adalah personil yang ditugaskan sebagai penanggung jawab untuk

pengembangan, penerapan, perubahan dan pemeliharaan dari rancangan

keamanan fasilitas pelabuhan dan untuk berhubungan dengan petugas keamanan

kapal dan petugas keamanan perusahaan.