20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas mengirimkan barang dari dalam negeri (penjual) ke luar negeri ke Negara pembeli. (Maryanto Supriyono, 2010 ). Ekspor adalah pengiriman barang ke luar daerah Pabean Indonesia. (Daud Kobi, 2011). Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. (Andri Feriyanto, 2015). Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. (Tjarsim Adisasmita, 2007). Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) kedalam wilayah pabean negara lain. (Andi Susilo, 2008). Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang dari dalam negeri (wilayah pabean Indonesia) ke luar negeri (luar wilayah pabean Indonesia) dengan memenuhi ketentuan yang berlaku yang menyangkut dua Negara yaitu Negara pengirim barang (Negara eksportir) dan Negara penerima barang (Negara importir). Ekspor hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang berbadan hukum yang telah mendapat ijin dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2.1.2 Pengertian Eksportir dan Importir 1. Pengertian Eksportir Eksportir adalah Orang/Pengusaha yang memperoleh izin untuk menjual/mengirim hasil produksinya kepada pembeli di luar negeri. (Daud Kobi, 2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor

1. Pengertian Ekspor

Ekspor adalah aktivitas mengirimkan barang dari dalam negeri (penjual) ke luar negeri ke

Negara pembeli. (Maryanto Supriyono, 2010 ).

Ekspor adalah pengiriman barang ke luar daerah Pabean Indonesia. (Daud Kobi, 2011).

Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah

pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. (Andri Feriyanto, 2015).

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia dengan

memenuhi ketentuan yang berlaku. (Tjarsim Adisasmita, 2007).

Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) kedalam

wilayah pabean negara lain. (Andi Susilo, 2008).

Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ekspor adalah

mengeluarkan barang dari dalam negeri (wilayah pabean Indonesia) ke luar negeri (luar

wilayah pabean Indonesia) dengan memenuhi ketentuan yang berlaku yang menyangkut dua

Negara yaitu Negara pengirim barang (Negara eksportir) dan Negara penerima barang

(Negara importir). Ekspor hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang berbadan hukum

yang telah mendapat ijin dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia.

2.1.2 Pengertian Eksportir dan Importir

1. Pengertian Eksportir

Eksportir adalah Orang/Pengusaha yang memperoleh izin untuk

menjual/mengirim hasil produksinya kepada pembeli di luar negeri. (Daud Kobi,

2011)

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

2. Pengertian Importir

Importir adalah Orang/Pengusaha yang memperoleh izin untuk memasukkan

barang dari luar negeri ke dalam negeri. (Daud Kobi, 2011).

Dalam melakukan kegiatan ekspor ada tiga pengelompokan barang ekspor

(Maryanto Supriyono, 2011)yaitu :

a. Barang yang diatur

Adalah barang ekspor yang hanya dapat di ekspor oleh eksportir terdaftar.

Contohnya sebagai berikut :

1) Tekstil dan produk tekstil (ke Amerika Serikat, Uni Eropa, Norwegia, dan

Turki)

2) Kopi dan manioc (ke Uni Eropa)

3) Kayu, produk kayu, dan rotan

Ekspor tersebut hanya dapat dilakuan oleh eksportir yang terdaftar atas

persetujuan MENPERINDAG.

b. Barang yang diawasi

Adalah barang yang ekspornya hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Mentri

Perindustrian dan Perdagangan atau pejabat yang ditunjuk. Contohnya sebagai

berikut :

1) Bibit sapi, sapi, kerbau, anak ikan Napoleon Wrase dan ikan Napoleon, benih

ikan bandeng / nener, labi – labi.

2) Inti kelapa sawit, minyak dan gas bumi, pupuk urea

Kulit buaya dalam bentuk wet blue.

3) Binatang liar dan tumbuhan alam yang tidak dilindungi termasuk dalam

Appendix II Cities.

4) Perak tidak ditempa, atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk

bubuk, bubuk keempaan setengah jadi.

5) Emas bukan tempa atau dalam bentuk bubuk, serbuk, bentuk gumpalan, ingot

atau atang tuaan.

6) Limbah dan skrap fero, ingot hasil peleburan skrap besi atau baja (khusus

yang berasal dari wilayah pulau Batam).

7) Limbah dan skrap dari baja stainless, tembaga, kuningan, dan aluminium

tuangan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

Ekspor produk tersebut hanya dapat dilakukan dengan persetujuan

MENPERINDAG dan instansi teknis lainnya.

c. Barang yang dilarang

Adalah barang yang tidak boleh diekspor. Contohnya sebagai berikut :

1) Anak ikan Arwana, ikan Arwana, benih ikan sidat ukuran 5 mm.

2) Ikan hias air tawar jenis botia machrancanthus ukuran 15 cm ke atas.

3) Udang galah dibawah ukuran 8 cm dan udang penacidae (induk dan calon

induk).

4) Biji timah dan pekatannya, biji timah hitam dan pekatannya.

Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi termasuk dalam Appendix I

dan II Cities

Kulit mentah, pickled, dan wet blue dari binatang melata kecuali kulit buaya

dalam bentuk wet blue.

5) Kayu bulat yaitu bagian dari pohon yang dipotong menjadi batang atau batang

– batang bebas cabang dan ranting mempunyai diameter minimal 30 cm dan

panjang tdak dibatasi dari semua jenis kayu.

6) Karet bongkah / karet yang tidak memenuhi standar mutu SIR.

Bahan – bahan remiling dari rumah asap berupa : slabs, lumps, scrap, karet

tanah, blanked sheet, smoked, unsmoked sheet, lebih rendah dari kualitas IV,

blanked D off, cutting C, remilled 4, flat bark crepe.

7) Limbah skrap fero, ingot hasil peleburan besi atau baja (keuali yang berasal

dari pulau Batam)

Bahan baku seripih (BBS) yaitu kayu yang mempunyai ukuran 29 cm ke

bawah dan panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu.

8) Barang kuno yang bernilai kebudayaan, pasir laut.

Barang – barang yang dilarang untuk diekspor ini bertujuan antara lain agar

komoditas tersebut dapat diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi

untuk meningkatkan nilai tambah, menjaga pengadaan bahan baku, melindungi

kelestarian alam / hutan, melindungi jenis tanaman dan binatang langka.

Dalam hal ini pengelompokan tersebut akan memengaruhi proses pengiriman atau

pengeluaran barang dari wilayah pabean dari setiap barang yang akan melewati

daerah pabean akan diperiksa sesuai pengelompokan dan sesuai peundangan yang

berlaku oleh petugas Bea dan Cukai dmana pemeriksaan tersebut memengaruhi

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

sistem dan proses pengiriman bak dari segi dokumen, pengawasan, pengemasan,

dan perawatan selama proses pengiriman tersebut keluar dari daerah pebean ke

Negara atau tepat tujuan yang dimaksud pembeli atau konsumen yang berada di

Negara lain.

2.1.3 Dokumen–dokumen Ekspor

Dokumen–dokumen ekspor yang dibutuhkan dalam proses ekspor adalah sebagai

berikut :

1. Shipping Instruction (S/I)

Shipping Instruction adalah dokumen untuk memesan ruangan kapal / memesan

kontainer maupun ruangan pada kontainer.Data yang ada pada Shipping Instruction /

Shipping Order merupakan data yang diperlukan dalam pembuatan Bill of Lading

(B/L).S/I atau S/O juga dapat diartikan seagai dokumen yang menjadi sumber dari

semua jenis dokumen pengapalan.

2. Commercial Invoice / Invoice

Commercial Invoice / Invoice adalah dokumen yang berisi mengenai nilai barang

yang akan diekspor. Data-data yang dapat diambil dari invoice yaitu:

1) Jenis barang

2) Harga barang

3) Nama dan alamat pengirim / Shipper

4) Nama dan alamat penerima / Consignee

5) Nomor Invoice

6) Tanggal dikeluarkan Invoice

3. Packing List

Packing List adalah dokumen yang berisi daftar barang (kemasan, jumlah, berat

kotor, berat bersih, volume) yang akan di ekspor. Data – data yang dapat diambil dari

packing list yaitu :

1) Jenis barang

2) Berat kotor dan Berat bersih

3) Jumlah barang

4) Jenis kemasan barang

5) Volume barang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

4. Certificate of Origin (COO) / Surat Keterangan Asal (SKA)

Certificate of Origin adalah dokumen yang diterbitkan oleh Departemen

Perdagangan yang menyatakan keterangan asal barang yang akan diekspor. Data –

data yang dapat diambil COO yaitu :

1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

2) Invoice / Commercial Invoice

3) Packing List

4) PEB + Nota Pembetulan (jika ada)

5) NPE

6) Struktur Biaya

5. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Pemberitahuan Ekspor Barang adalah dokumen yang dibuat oleh eksportir atau

Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) yang kemudian dibetitahukan

kepada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC).

6. Nota Pelayanan Ekspor (NPE)

NPE diterbitkan oleh Dirjen Bea dan Cukai sebagai balasan atas PEB yang diajukan

ke Dirjen Bea dan Cukai. NPE menerangkan bahwa barang yang akan dikirim

mendapat izin ekspor dari Dirjen Bea dan Cukai.

7. Bill of Lading (B/L)

Bill of Lading adalah tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh

perusahaan pelayaran atau freight forwarding sebagai tanda bukti kepemilikan atas

barang yang dimuat di atas kapal.B/L yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran

pada umumnya disebut dengan istilah Master B/L, sedangkan B/L yang diterbitkan

oleh perusahaan Freight Forwarding pada umumnya disebut dengan istilah House

B/L. Perbedaan antara House B/L dengan Master B/L yaitu terletak pada nama

pengirim atau shipper, nama penerima atau consignee, dan nama pihak yang

diberitahukan atau notify party. Pada Master B/L, namashipper diisi dengan nama

perusahaan Freight Forwarding di Negara asal barang dan nama consignee dan

notify party diisi dengan nama agen perusahaan Freight Forwarding di Negara

tujuan. Sedangkan pada House B/L, namashipper diisi dengan nama pengirim barang

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

yang sebenarnya (real shipper) dan pada nama consignee dan notify party diisi

dengan nama penerima barang yang sebenarnya (real consignee).

B/L yang diterbitkan oleh freight forwardingdisebut denganHouse B/L (HBL). Pada

House B/L berisi informasi tentang:

1) Nomor dokumen

2) Nama dan alamat pengirim / Shipper

3) Nama dan alamat penerima / Consignee

4) Pihak yang diberitahukan / Notify Party

5) Nama sarana pengangkut

6) Pelabuhan muat

7) Pelabuhan bongkar

8) Nomor dan seal peti kemas

9) Uraian data barang

10) Berat kotor, berat bersih, volume barang

11) Term of Freight Payment

12) Tanggal loaded on board barang

13) Tempat dan tanggal dokumen diterbitkan

B/L yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran disebut dengan Master B/L (MBL).

Pada Master B/L berisi informasi tentang :

1) Nomor dokumen

2) Nama dan alamat pengirim / Shipper

3) Nama dan alamat penerima / Consignee

4) Pihak yang diberitahukan / Notify Party

5) Nama sarana pengangkut

6) Pelabuhan muat

7) Pelabuhan bongkar

8) Nomor dan seal peti kemas

9) Uraian data barang

10) Berat kotor, berat bersih, volume barang

11) Term of Freight Payment

12) Tanggal loaded on board barang

13) Tempat dan tanggal dokumen diterbitkan

8. Forwarders Certificate of Receipt / FCR

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

Forwarders certificate of receipt adalah dokumen yang berisi tentang pengakuan

resmi dari freight forwarder bahwa barang sudah diterima dan menyatakan

bertanggung jawab atas pengiriman barang tersebut. FCR berisi tentang :

1) Nomor referensi dan tanggal pembuatan dokumen

2) Nama dan alamat pengirim / Shipper

3) Nama dan alamat penerima / Consignee

4) Pihak yang diberitahukan / Notify party

5) Final Agent

6) Nama sarana pengangkut

7) Pelabuhan muat, pelabuhan transit, dan pelabuhan bongkar

8) Rencana keberangkatan dan kedatangan kapal

9) Term of Shipment

10) Data barang yang dikirim

9. Delivery Order (D/O) / Booking Confirmation (B/C)

Delivery Order / Booking Confirmation adalah dokumen yang digunakan untuk

mengambil peti kemas di depo maupun mengirimkan barang ke gudang

konsolidasi.B/C berisi informasi tentang :

1) Nama dan alamat pengirim / Shipper

2) Nama dan alamat penerima / Consignee

3) Pihak yang diberitahukan / Notify Party

4) Delivery Agent

5) Term of Shipment

6) Pelabuhan muat, pelabuhan transit, dan pelabuhan bongkar

7) Data barang yang akan dikirim

8) Rencana jadwal pengiriman

10. Booking Note

Booking Note berfungsi sebagai dokumen yang digunakan oleh Freight Forwarding

untuk memesan peti kemas yang ditujukan kepada perusahaan pelayaran. Pada

Booking Note berisi informasi tentang :

1) Perusahaan Pelayaran yang dituju

2) Nama dan alamat pengirim / Shipper

3) Nama dan alamat penerima / Consignee

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

4) Pihak yang diberitahukan / Notify Party

5) Nama sarana pengangkut

6) Pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar

7) Rencana jadwal pengiriman

8) Ukuran dan jenis peti kemas yang dipesan

11. Container Load Plan (CLP)

Container Load Plan adalah dokumen sejenis Tally Sheet yang menerangkan tentang

barang muatan yang akan dimuat dalam satu peti kemas. Informasi yang terdapat

pada Container Load Plan adalah sebagai berikut :

1) Kode pengangkut

2) Nomor peti kemas dan nomor seal

3) Nama sarana pengangkut dan voyage

4) Pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar

5) Estimasi keberangkatan dan kedatangan sarana pengangkut

6) Tanggal Stuffing

7) Closing Time

8) File number

9) Nama pengirim / Shipper

10) Nama penerima / Consignee

11) Nomor Purchase Order (PO)

12) Jumlah dan jenis kemasan barang

13) Volume barang, aktual jumlah kemasan, dan aktual volume.

14) Nomor dan tanggal PEB dan HS code

12. Pemberitahuan Konsolidasi Barang Ekspor (PKBE)

Dalam kasus ini PT. KN SIGMA TRANS cabang Semarang belum mempunyai

gudang konsolidasi sendiri dan masih menyewa ruang pada gudang millik PT. Dhana

Persada Manunggal sehingga pemilik gudang yang melakukan penerbitan PKBE

untuk ditujukan kepada Dirjen Bea dan Cukai. PEB dari masing – masing eksportir

menjadi dasar untuk pembuatan PKBE.

2.1.4 Sistem angkutan menggunakan peti kemas / container

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

1. Pengertian peti kemas / container

Peti kemas / container yang dipergunakan dalam kegiatan ekspor maupun impor

yaitu sebuah peti yang terbuat dari besi baja tahan karat, aluminium ekstrusi, fibre

glass, dan kayu lapis / plywood serta tahan dengan cuaca yang berubah – ubah.

2. Jenis – jenis peti kemas

a. Dry Cargo Container/ General Purpose Container, peti kemas jenis ini

digunakan untuk memuat muatan umum (semua jenis barang dagangan kering

dalam berbagai macam kemasan yang tidak memerlukan penanganan khusus).

b. Reefer Container, jenis peti kemas ini digunakan untuk muatan yang memerlukan

suhu khusus dalam proses pengirimannya, misalnya : ikan segar, daging, buah,

dan sayuran.

c. Open Top Container, peti kemas jenis ini terbuka di bagian atasnya bertujuan

untuk muatan yang tidak dapat dimuat melalui pintu peti kemas pada umunya.

d. Flat Rack Container, peti kemas jenis hanya platform saja yang penggunaannya

untuk barang yang memiliki ukuran melibihi ukuran peti kemas pada umunya.

e. Tank Container, peti kemas jenis ini berupa tangki baja yang dibangun di dalam

kerangka peti kemas yang digunakan untuk muatan cair atau bahan kimia.

3. Ukuran peti kemas

Peti kemas dalam kegiatan ekspor impor memiliki beberapa ukuran, yaitu 20 feet

(40G), 40 feet (40G), 40 feet high cube (40HC), dan 45 feet high cube (45HC). Detail

dari masing – masing ukuran adalah sebagai berikut :

a. 20 feet, peti kemas berukuran 20 feet mempunyai spesifikasi :

1) dimensi luar p x l x t = 6,058m x 2,438m x 2,591m

2) dmensi dalam p x l x t = 5,898m x 2,352m x 2,280m

3) bukaan pintu lebar x tinggi = 2,340 x 2,274

4) maksimum volume muat = 33,1 m3

5) berat kotor / gross weight = 30.480 kg

6) berat kosong / tare wight = 2.280 kgs

7) maksimum berat muatan / max payload = 28,200 kg

b. 40 feet, peti kemas berukuran 40 feet mempunyai spesifikasi :

1) dimensi dalam p x l x t = 12,032m x 2,352m x 2,280m

2) dimensi luar p x l x t = 12,192m x 2,438m x 2,591m

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

3) bukaan pintu lebar x tinggi = 2,340 x 2,274

4) maksimum volume muat = 67,5 m3

5) berat kotor / gross weight = 32.500 kg

6) berat kosong / tare weight = 3.700 kgs

7) maksimum berat muatan / max payload = 28,800 kg

c. 40 feet high cube, peti kemas 40HC memiliki spesifikasi :

1) dimensi luar p x l x t = 12,192m x 2,438m x 2,896m

2) dmensi dalam p x l x t = 12,032m x 2,352m x 2,697m

3) bukaan pintu lebar x tinggi = 2,340m x 2,584m

4) maksimum volume muat = 76,1 m3

5) berat kotor / gross weight = 32.500 kg

6) berat kosong / tare weight = 3.880 kgs

7) maksimum berat muatan / max payload = 28,620 kg

d. 45 feet high cube, peti kemas 45HC memiliki spesifikasi :

1) dimensi luar p x l x t = 13,716m x 2,438m x 2,896m

2) dimensi dalam p x l x t = 13,556m x 2,352m x 2,697m

3) bukaan pintu lebar x tinggi = 2,340m x 2,584m

4) maksimum volume muat = 86,1 m3

5) berat kotor / gross weight = 32.500 kg

6) berat kosong / tare weight = 4.900 kgs

7) maksimum berat muatan / max payload = 27,600 kg

4. Status peti kemas

a. Full Container Load (FCL) Shipment

Yang dimaksud dengan FCL Shipment yaitu jenis pengiriman barang dengan

menggunakan container.Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan

mode LCL, tetapi jika shipper mengirimkan barangnya dengan menggunakan

container maka jenis pengiriman ini disebut dengan FCL. Pengiriman barang

dengan mode FCL maka kita harus mendatangkan container ke gudang kita untuk

proses stuffing (proses pemuatan barang). Setelah stuffing selesai, container itu

kita segel dan kita kirimkan ke tempat penumpukan peti kemas di pelabuhan.

Prosedur secara umum pengapalan FCL adalah sebagai berikut :

a) Eksportir melakukan booking space / memesan ruangan muatan ke

Perusahaan Pelayaran atau melalui Freight Forwarding / FF.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

b) Eksportir atau dengan perwakilan perusahan Ekspedisi Muatan Kapal Laut

(EMKL) mengambil peti kemas kosong di depo peti kemas yang sudah

dtentukan dari Perusahan Pelayaran atau FF, kemudian peti kemas kosong

dibawa ke gudang eksportir untuk selanjutnya dilakukan stuffing

(memasukkan barang ke dalam peti kemas) dengan diperiksa dan disegel

oleh pihak Bea dan Cukai.

c) Peti kemas yang sudah disegel kemudian dibawa ke terminal penumpukan

peti kemas atau container yard (CY) untuk selanjutnya dimuat di atas kapal.

d) Di pelabuhan tujuan, pihak pengangkut akan mengurus transport peti kemas

yang sudah dibongkar dari kapal ke CY.

e) Selanjutnya setelah peti kemas dibongkar importir atau melaui Freight

Forwarder / Custom Broker mengurus custom clearance dan kemudian

membawa peti kemas kegudangnya untuk dilakukan stripping (mengeluarkan

barang dari dalam peti kemas).

b. Less than Container Load (LCL) Shipment

LCL shipment adalah jenis pengiriman barang tanpa menggunakan container

dengan kata lain parsial.Jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL, maka

barang yang kita kirim itu di tujukan ke gudang penumpukan dari shipping agent.

Lalu dari pihak gudang tersebut akan mengumpulkan barang – barang kiriman

LCL lain hingga memenuhi kuota untuk di loading / dimuat ke dalam container.

Prosedur secara umum pengapalan LCL sebagai berikut :

a) Eksportir melakukan booking space / memesan ruangan muatan kepada

pengangkut atau konsolidator, kemudian eksportir mengirimkan barang yang

akan dikirim ke CFS (Container Freight Station) yang telah ditentukan oleh

pengangkut atau konsolidator.

b) Pengangkut atau konsolidator mengalokasikan muatan dari beberapa

eksportir untuk kemudian menentukan ukuran peti kemas yang akan

digunakan selanjutnya melakukan stuffing muatan kedalam peti kemas.

c) Peti kemas yang sudah berisi muatan dari beberapa eksportir selanjutnya

dimuat di atas kapal.

d) Di pelabuhan tujuan, setelah peti kemas dibongkar dari kapal, kemudian peti

kemas dibawa ke CFS untuk dilakukan stripping.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

e) Setelah dilakukan stripping, muatan yang terdiri dari beberapa penerima

diambil / diserahkan kepada masing – masing penerima

/ importer.

2.1.5 Kegiatan Operasional Di Dalam Freight Forwarder

Tata cara pelaksanaan operasional dari perusahaan Freight Forwarding itu ada

beberapa macam tindakan para forwarder dalam hal mereka mengelola usaha jasa

forwarding tersebut. Secara singkat beberapa langkah yang biasanya akan diambil oleh

perusahaan Forwarding itu adalah sebagai berikut ini :

a) Mencari calon pengguna jasa, bila mungkin untuk dijadikan langganan (client)

tetap dengan cara : menjelaskan jasa-jasa yang akan di tawarkan melalui

system dari pintu ke pintu dengan kunjungan ke lapangan.

b) Melakukan negosiasi atau perundingan lain, sehingga calon pemakai jasa

setuju untuk menggunakan jasa forwarding yang ditawarkan.

c) Melaksanakan persiapan-persiapan yang di perlukan untuk memberikan

pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap barang-barang yang telah diterima

dari pemilik barang.

d) Meneliti segala sesuatunya yang diperlukan agar barang dimaksud dapat

segera di kirim.

e) Proses pengurusan dokumen, pemeriksaan barang oleh petugas pabean, dan

sebagainya.

f) Melaksanakan negosiasi mengenai tarif angkutan, baik dengan pihak

pengangkut, maupun pemilik barang.

g) Apabila segala sesuatunya telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku , segera

menghubungi pihak pengangkut yang akan melaksanakan pengiriman barang

yang dimaksud.

h) Apabila proses pengiriman barang berjalan dengan lancar dan barang jasa

Forwarding secara lengkap kepada pihak yang terkait (penerima dan

pengirim)

2.1.6 Pihak – pihak yang terkait dalam kegiatan pengiriman barang ekspor

Dalam melaksanakan kegiatan pengiriman barangekspor selalu berhubungan dengan

Instansi-instansi pemerintah maupun yang lainnya.Adapun instansi tersebut antara lain :

1. Eksportir

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

Eksportir adalah seorang atau suatu badan usaha yang melakukan kegiatan

mengeluarkan barang dari wilayah pabean suatu Negara ke wilayah pabean Negara

lain. (Daud S.T Kobi, 2011).

2. Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi / Freght Forwarding (FF)

Perusahaan Jasa Pengurusan Muatan adalah usaha yang ditujukan untuk mewakili

kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi

terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut,

maupun udara yang mencakup kegiatan : penerimaan, penyimpanan, sortasi,

pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian

dokumen, penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim,

asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya – biaya

lainnya berkenaan dengan pengiriman baran – barang tersebut sampai dengan

diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya. (Andi Susilo, 2008).

3. Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)

Ekspedisi Muatan Kapal Laut adalah Perusahaan yang menangani masalah

pengurusan dokumen muatan kapal laut dan memberikan jasa pelayanan dan

transportasi darat yang diinginkan oleh eksportir sampai mengeluarkan barang dari

gudang eksportir sampai gudang pelabuhan. (Andri Feriyanto, S.E., 2015)

4. Perusahaan Pelayaran

Perusahaan Pelayaran adalah Perusahaan yang bergerak dibidang penyelenggaraan

angkutan melalui laut dengan menggunakan kapal sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.(Daud S.T. Kobi, 2011).

5. Direktorat Jendral bea dan Cukai

Direktorat Jendral Bea dan Cukai adalah suatu instansi pemerintah dibawah kendali

departemen keuangan yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan kepada

masyarakat, sehubungan dengan kewajiban masyarakat negara yang berkaitan

dengan devisa/fiskal dalam kegiatan ekspor maupunimpor barang berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.(MaryantoSupriyono, 2011).

6. Departemen Perindustrian dan Perdagangan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

Departemen Perindustrian dan Perdagangan adalah instansi pemerintah dibidang

teknis yang mengatur dan menentukan kebijaksanaan tentang perdagangan dan

menerbitkan izin ekspor bagi perorangan maupun badan usaha yang melakukan

kegiatan ekspor.(Daud S.T Kobi, 2011).

7. Perusahaan Depo Container

Perusahaan Depo Container adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

penyediaan lapangan penimbunan peti kemas kosong (empty container), bisa terletak

dalam pelabuhan maupun diluar pelabuhan yang disediakan untuk pemilik peti

kemas.(Andi Susilo, 2008).

8. Gudang CFS (Container Freight Station)

Perusahaan Pergudangan adalah perusahaan yang menyediakan tempat untuk

melakukan konsolidasi barang ekspor yang di dalamnya terdapat petugas dari Bea

dan Cukai untuk melakukan pengawasan pada saat melakukan stuffing barang

konsolidasi ekspor.(Andi Susilo, 2008).

9. PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia / Tempat Penumpukan Sementara (TPKS)

Adalah merupakan salah satu badan usaha yang berbentuk persero yang mengelola

aset pelabuhan yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa pelabuhan. Aset itu

meliputi: rambu – rambu, kolam pelabuhan, dermaga, gudang penumpukan, alat

mekanik, air tawar, listrik dan kapal tunda.(Andi Susilo, 2008).

2.2 Gambaran Umum Obyek Penulisan

2.2.1 Sejarah Berdirinya PT. KN SIGMA TRANS SEMARANG

Branch

Tahun 1890, berlokasi di kota Bremen, Jerman, August Kuehne dan Friedrich

Nagel mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang transportasi logistik

yang diberi nama KUEHNE+NAGEL. Seiring dengan berkembangnya industri

dibidang transportasi logistik, KUEHNE+NAGEL bertumbuh menjadi satu dari

beberapa perusahaan penyedia jasa pengurusan transportasi / freight forwarding

yang berpengaruh di dunia. Sampai saat ini, KUEHNE+NAGEL Group

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

mempunyai lebih dari 1.000 kantor di lebih dari 100 negara dengan lebih dari

63.000 karyawan serta prestasi dibidang transportasi logistik yang diakui dunia,

seperti : number one global seafreight forwarder, number two global air cargo

forwarder, dan number two global contract logistics provider.

Dalam perkembangannya perusahaan sendiri termasuk perusahaan freight

forwarding teerbesar kedua didunia. Tentunya tidak perlu diragukan lagi soal

pelayan yang dilakukan. Dikarenakan karyawan yang diseleksipun melalui

berbagai macam tahap.

Karena dalam perkembangannya sendiri semakin pesat permintaan dari

shipper untuk melakukan pengiriman baik ekspor maupun impor tentunya

perusahaan sendiri harus menambah fasilitas layanan tersendiri untuk para shipper.

Yang bertujuan untuk memudahkan proses pengiriman barang.

Oleh karena itu perusahaan sendiri telah memiliki banyak cabang diseluruh

dunia seperti yang telah disebutkan diatas. Untuk karyawannya sendiri perusahaan

telah memberikan beberapa fasilitas seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari

raya, dan lain-lain.

Di Indonesia, KUEHNE+NAGEL memulai membuka cabang pada tahun 1999

dengan nama PT. KN SIGMA TRANS yang berkantor pusat di Graha BIP 4th

Floor, Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta – Indonesia 10260, serta memiliki

tujuh kantor cabang yang berada di beberapa kota di Indonesia, yaitu : Balikpapan,

Bandung, Batam, Cirebon, Medan, Surabaya, dan Semarang, dengan melayani

pengurusan transportasi pada bidang international seafreight and airfreight,

contract logistics, supply chain management solution oil and gas logistics, dan

project logistics.

PT. KN SIGMA SEMARANG BRANCH sendiri memulai kegiatan dalam

kegiatan logistik pada tahun 1999 yang dimulai dengan menempati kantor di Jl.

Puri Anjasmoro H5 No. 49, Semarang, dan pada tahun 2014 sampai sekarang PT.

KN SIGMA TRANS SEMARANG BRANCH berlokasi di Jl. Mayjen. Sutoyo

952B, Semarang. Untuk bergerak di bidang penyedia jasa pengurusan transportasi /

freight forwarding, PT. KN SIGMA TRANS

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

SEMARANG BRANCH harus berbadan hukum dengan memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

a. Akta Notaris Chufran Hamal, SH, No. 6 tanggal 9 Juni 1999

b. Nomor Pokok Wajib Pajak 01.936.249.0-058.000

c. SIUPJPT dengan No. 552.1/21.730

d. Modal sebesar US$ 200,000.00

e. Memiliki kantor atau tempat usaha, dimana PT. KN SIGMA TRANS

SEMARANG BRANCH memiliki tempat usaha yang beralamat di Jl.

Mayjend. Sutoyo No. 952B, Semarang – Jawa Tengah, Indonesia 50134.

2.2.2 Visi dan Misi PT. KN SIGMA TRANS SEMARANG BRANCH

Visi dan misi PT. KN SIGMA TRANS SEMARANG BRANCH mengikuti visi

dan misi KUEHNE+NAGEL pusat, yaitu :

“ The Extension of Your Business ”

“ The global logistics network is our strongest asset. Dedication, integration, and

innovation are at the heart of our business philosophy. Focused on our customers’

needs we provide integrated logistics solution of outstanding quality and

operational excellence – we are extension of your business. “

2.2.3 Struktur Organisasi PT. KN SIGMA TRANS SEMARANG

BRANCH

Gambar : C.1

Struktur Organisasi KUEHNE +NAGEL Internasional

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

Sumber : PT. KN SIGMA TRANS

Gambar : C.2

Struktur organisasi PT. KN SIGMA TRANS SEMARANG BRANCH

BRANCH MANAGER

Handi Prasetyo

OPERATIONAL MANAGER

MARKETING / SALES

ACCOUNTING & CASHIER

Director

Manager H.R.D &

Legal

CFO

Manager Treasury

Manager Accounting & Finance

Senior Technical Advisor

Assistant Manager

Administration

Technical Administrati

on Advisor

Technical

Advisor Project

General Manage

r

Technical

Advisor Quality Logistic

Technical Advisor Sales &

Marketing

General Manager

Air Freight

General Manager

Sea Freight

National Branch Office

Branch Office

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

Sumber : PT. KN SIGMA TRANS

Berdasarkan struktur organisasi di PT. KN SIGMA TRANS SEMARANG BRANCH,

kekuasaan tertinggi dipegang oleh seorang kepala cabang yang merupakan pimpinan dari tiga

departemen di bawahnya, yaitu :

1. Departemen Penjualan (Marketing and Sales Department)

Departemen ini bertugas mencari konsumen, membuat penawaran kepada

konsumen, menjaga hubungan baik dengan konsumen, mencari harga sewa terhadap

direct transporter termasuk di dalamnya airline, shipping line, dan trucker serta

melakukan analisa pasar. Secara administrasi juga harus menyiapkan SOP (Standard

Operating Procedure) dan menyiapkan laporan secaara periodik.

2. Departemen Operasional (Operational Department)

Departemen operasional meliputi beberapa divisi, yaitu :

a. Divsi Air Freight Ekspor – Impor

Divisi ini melakukan pengurusan pengiriman muatan melalui armada pesawat

terbang.Tugas yang dikerjakan meliputi pemrosesan dokumen ekspor maupun

impor, pengawasan terhadap barang yang dikirim sampai menerbitkan tagihan

biaya kepada konsumen.

b. Divisi Sea Freight Ekspor – Impor

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas

Divisi ini melakukan pengurusan pengiriman muatan melalui armada kapal laut.

Pekerjaannya meliputi pengurusan dokumen ekspor maupun impor, pengawasan

terhadap barang yang akan dikirim, dampai menerbitkan tagihan biaya kepada

konsumen.

c. Divisi Pergudangan (Warehouse Division)

Divisi pergudangan dalam aktifitasnya memanajemen seluruh kegiatan

konsolidasi barang ekspor yang dilaksanakan di gudang CFS.

Di dalam departemen operasional, setiap divisi bertanggung jawab langsung kepada

Manajer Operasional (Operational Manager).Tugas dari Supervisor Operasional

yaitu mengontrol kelancaran kegiatan operasional di setiap divisi serta memberikan

laporan kepada Manajer Operasional. Manajer Operasional juga melakukan kontrol

dan bertanggung jawab penuh terhadap divisi yang berada dibawahnya untuk

selanjutnya menyampaikan laporan kepada Pimpinan Cabang (Branch Manager)

secara periodik.

3. Departemen Keuangan (Marketing and Cashier Department)

Departemen ini bertugas membuat laporan keuangan, mengatur cash flow,

mengontrol pembayaran tagihan biaya dari konsumen, melakukan penagihan kepada

konsumen atas tagihan biaya.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 ...repository.stimart-amni.ac.id/1066/2/BAB II.pdf2.1.1 Pengertian Ekspor dan Impor 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah aktivitas