37
BAB I PENGANTAR CHEMICAL PROCESS SAFETY FUNDAMENTAL WITH APPLICATIONS

Bab 1 Pengantar Rev

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Safety industri

Citation preview

  • BAB I

    PENGANTAR

    CHEMICAL PROCESS SAFETY

    FUNDAMENTAL WITH APPLICATIONS

  • Referensi

    Daniel A. Crowl/Joseph F. Louvar, Chemical Process Safety: Fundamentals with Applications, 2nd

    ed., Prentice Hall 2002

    Lees, Frank. P, Lost Prevention in the Process Industries , 2nd ed, Butterworth Heinemann, 1996

    Perrys Handbook of Chemical Engineers, Section 26, Process Safety

    NFPA 69, Standard on Explosion Prevention Systems, 1997 ed. NFPA : National Fire Protection Association

    Anil Kumar, Chemical Process Synthesis and Engineering Design, Mc Graw Hill, 1981

  • KESELAMATAN PROSES KIMIA

    Industri Kimia memasuki sebuah era yang kompleks

    dimana berlangsung pada bahan-bahan kimia yang

    reaktif dan beracun, temperatur dan tekanan tinggi.

    Proses yang kompleks membutuhkan penanganan

    keamanan yang baik.

    Pertumbuhan dan penerapan teknologi keselamatan

    (safety technology) merupakan batasan dari

    pertumbuhan industri kimia.

  • Keselamatan Proses Kimia

    Pengertian lama : Safety = pencegahan kecelakaan

    dengan menggunakan alat alat keselamatan (helm dan

    sepatu pelindung), serta beberapa peraturan

    keselamatan. Penekanan utama pada keselamatan

    pekerja.

    Pengertian baru : Safety = Pencegahan kegagalan yang

    meliputi indentifikasi bahaya, evaluasi teknis dan desain

    dari sebuah gambaran teknik untuk mencegah kegagalan

    tersebut.

  • TERMINOLOGI SAFETY ATAU LOSS

    PREVENTION, HAZARDS, RISK

    Safety atau loss prevention = pencegahan kecelakaan melalui penggunaan teknologi yang tepat untuk mengidentifikasi sumber bahaya dari pabrik kimia dan menghilangkannya sebelum kecelakaan terjadi.

    Hazards = suatu kondisi fisik atau kimiawi yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan terhadap manusia, peralatan, dan lingkungan.

    Risk = Suatu ukuran dari kecelakaan manusia (human injury), kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi, baik dalam bentuk kemungkinan insiden maupun besarnya dari kegagalan maupun kecelakaan.

  • PROGRAM KESELAMATAN

    (SAFETY PROGRAM)

    1. System

    2. Attitude

    3. Fundamental

    4. Experience

    5. Time

    6. You

    Program Keselamatan yang baik : Mengidentifikasi dan menghilangkan keberadaan sumber bahaya.

    Out standing safety program: Memiliki sistem manajemen yang mencegah keberadaan bahaya.

  • ENGINEERING ETHICS

    Prinsip dasar:

    Insinyur harus menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat dari profesi keinsinyuran dengan :

    1. Menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka untuk peningkatan kesejahteraan manusia;

    2. Menjadi Jujur dan tidak berpihak serta melayani dengan kesetiaan terhadap publik, pekerja dan klien mereka.

    3. Berusaha keras meningkatkan kompetensi dan prestise dari profesi keinsinyuran.

  • ENGINEERING ETHICS

    Peraturan Dasar:

    1. Insinyur harus mengutamakan tertinggi pada keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari publik dalam performasi kewajiban keprofesian mereka.

    2. Insinyur harus menjaga pelayanan hanya dalam area kompetensi mereka.

    3. Insinyur harus mengeluarkan pernyataan publik hanya berdasarkan objektivitas dan kebenaran semata.

    4. Insinyur harus berlaku secara profesional untuk pekerja dan klien mereka sebagai agen yang setia atau terpercaya dan harus menghindari konflik kepentingan.

    5. Insinyur harus membangun reputasi keprofesian dalam kebaikan dari pelayanan mereka.

    6. Insinyur harus berlaku dalam rangka menegakkan dan meningkatkan kehormatan, integritas, dan martabat dari profesi insinyur.

    7. Insinyur harus melanjutkan pengembangan keprofesian mereka sepanjang karir mereka dan harus menyediakan kesempatan bagi pengembangan insinyur yang berada di bawah bimbingan mereka.

  • STATISTIKA KECELAKAAN

    DAN KEGAGALAN

    Statistik merupakan nilai untuk menentukan apakah

    suatu proses berlangsung aman atau apakah prosedur

    keamanan proses telah bekerja secara efektif.

    Beberapa sistem statistik yang digunakan adalah

    sebagai berikut :

    OSHA (Occupational Safety and Health

    Administration of The US)

    Fatal accident rate (FAR)

    Fatality rate atau Death per person per year.

  • Accident and loss Statistic

    Number of injuries & illness x 200.000OSHA incidence rate (based on injuries & illness) =

    Total hours workers by all employees during period covered

    Number of lost workdays x 200.000OSHA incidence rate (based on lost workdays) =

    Total hours workers by all employees during period covered

    Number of fatalities x 108FAR =

    Total hours workers by all employees during period covered

    Number of fatalities per yearFatality Rate =

    Total number of people in applicable population

  • RESIKO YANG DAPAT

    DITERIMA

    Resiko tidak dapat dihilangkan secara keseluruhan.

    Insinyur harus melakukan usaha untuk

    meminimalkan resiko yang menjadi batasan

    ekonomis dari suatu proses.

    Persepsi Publik :

    Berdasarkan survey, opini publik mengenai bahan

    kimia : merupakan bahan yang lebih berguna dari

    pada berbahaya (28%), lebih berbahaya dari pada

    berguna (29%), memiliki persamaan tingkat

    kegunaan dan bahaya (38%).

  • Resiko yang dapat Diterima

  • KECELAKAAN PROSES

    Kecelakaan Pabrik Kimia yang sering terjadi

    mengikuti beberapa pola tertentu (Tabel 1-1) .

    Kebakaran Ledakan Penyebaran Bahan Beracun

    Penyebaran bahan beracun memiliki potensi bahaya

    yang paling besar dalam kematian.

    Kebanyakaan Ledakan adalah vapor cloud explosion,

    dimana sebuah awan besar dari zat mudah menguap

    dan terbakar menyebar sepanjang lokasi pabrik dan

    diikuit dengan penyulutan dan ledakan pada awan

    tersebut.

  • Tipe

    Kecelakaan

    Kemungkinan

    terjadi

    Potensi

    kerusakan

    Potensi kerugian

    ekonomi

    Kebakaran

    Ledakan

    Penyebaran

    bahan

    beracun

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Rendah

    Sedang

    Tinggi

    Sedang

    Tinggi

    Rendah

    KECELAKAAN PROSES

    Tabel 1.1 Tiga Tipe Kecelakaan Pabrik Kimia

  • Kecelakaan Proses

    Beberapa penyebab kecelakaan :

    mechanical failure

    operator error

    unknown

    process upsets

    Natural hazards

    design

    sabotage and arson

    Tiga langkah urutan terjadinya kecelakaan:

    Inisiasi (initiation), peristiwa bermula

    Propagasi (propagation), peristiwa atau kejadian yang disebabkan kejadian awal dan memperbesar proses kerusakan.

    Terminasi (termination), Kejadian yang memberhentikan mengurangi seuatu kecelakaan.

  • INHERENT SAFETY

    Beberapa pendekatan terhadap inherently

    safer process designs adalah sebagai

    berikut:

    1. intensification

    2. substitution

    3. attenuation

    4. limitation of effects

    5. simplification/error tolerance

  • Inherent Safety

    Terminologi yang terbaru agar lebih mudah

    dipahami:

    1. minimize (intensification)

    2. substitute (substitution)

    3. moderate (attenuation & limitation of effects)

    4. simplify (simplification/error tolerance)

  • FOUR SIGNIFICANT DISASTER

    1. Flixborough, England

    2. Bhopal, India

    3. Seveso, Italy

    4. Pasadena, Texas

  • Flixborough, England

  • 1. Flixborough, England

  • 1. Flixborough, England

    Terjadi pada hari Sabtu bulan Juni 1974

    Memproduksi 70000 ton per tahun kaprolaktam (dari

    siklo heksana), bahan baku utama pembutan nilon.

    Proses terdiri dari 6 reaktor disusun seri ( setiap

    reactor normalnya berisi 20 ton siklo heksana)

    Siklo heksana dioksidasi menjadi sikloheksanon dan

    kemudian menjadi sikloheksanon menggunakan

    udara yang diinjeksikan dan dengan kehadiran

    katalis.

  • 1. Flixborough, England

    Beberapa bulan sebelum terjadinya kecelakaan, reaktor 5 terjadi kebocoran.

    Inspeksi menunjukkan adanya vertical crack pada struktur stainless steel nya.

    Keputusan untuk memperbaiki reaktor diambil sehingga reaktor harus dipindahkan.

    Keputusan lain adalah dengan meneruskan operasi produksi dengan cara menghubungkan reaktor 4 langsung ke reaktor 6.

    Hilangnya reaktor dapat menurunkan perolehan tetapi masih memungkinkan produksi berlanjut karena sikloheksan yang tidak bereaksi dipisahkan dan di recycle di tahap selanjutnya.

  • 1. Flixborough, England

    Pipa yang digunakan untuk menghubungkan reaktor

    adalah berdiameter 28 inch,tetapi hanya tersedia

    pipa 20-inch di pabrik.

    Terjadi kerusakan di bypass, sehingga diperkirakan

    30 ton sikloheksana menguap dan membentuk awan

    uap yang besar. Awan terbakar dari sumber yang tak

    diketahui diperkirakan setelah 45 detik

    Ledakan menghancurkan semua fasilitas yang ada

    termasuk kantor administrasi. 28 orang meninggal

    dan 36 orang lainnya cedera. 80 % kerusakan terjadi

    pada ruang kontrol.

  • 1. Flixborough, England

    Kecelakaan ini dapat dicegah dengan prosedur

    keamanan yang benar sebagai berikut :

    Pertama, Pipa bypass diinstal tanpa memperhatikan

    faktor keselamatan atau pandangan dari orang teknik

    yang berpengalaman.

    Kedua, plant site mengandung bahan-bahan

    berbahaya dalam jumlah yang besar. Ini terdiri dari

    330000 galon sikloheksana, 66000 galon naftan,

    11000 galon toluen, 26400 galon benzena, dan 450

    galon bensin

  • Bhopal, India

  • 2. Bhopal, India

    Diagram Alir Proses

  • 2. Bhopal, India

    Terjadi pada tanggal 3 Desember 1984

    Lebih dari 2000 penduduk terkena

    Bahan antara pada proses ini adalah Metil isosianat (MIC), bahan sangat berbahaya, reaktif, beracun, mudah menguap, mudah terbakar dan bereaksi eksotermis dengan air.

    Konsentrasi maksimum MIC yang diperbolehkan selama 8 jam kerja adalah 0.02 ppm. Konsentrasi uap MIC yang lebih diatas 21 ppm bagi individu dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan. Dalam konsentrasi besar dapat menyebabkan kematian karena sesak napas.

  • 2. Bhopal, India

    MIC mempunyai sifat fisik yang

    berbahaya.Titik uapnya pada keadaan

    atmosfer adalah 39.1 C dan mempunyai

    tekanan uap 348 mm Hg pada 20C. Uap nya

    2 kali lebih berat daripada udara, diyakini

    bahwa uap akan berada dekat dengan

    permukaan tanah pada saat terlepas.

  • 2. Bhopal, India

    Sejumlah besar MIC menjadi terkontaminasi dengan air dan bahan yang lain.

    Reaksi kimia memanaskan MIC pada temperatur penguapannya

    Uap MIC mengalir melalui PSV dan menuju scrubber dan sistem flare yang dipasang untuk mengantisipasi kebocoran MIC.

    Celakanya, scrubber dan sistem flare tidak beroperasi karena beberapa alasan.

    Diperkirakan 25 ton uap beracun MIC terlepas. Awan beracun menyebar ke kota terdekat, membunuh lebih dari 2000 penduduk dan diperkirakan meracuni lebih dari 20000 lebih. Tidak ada pekerja pabrik yang teracuni maupun meninggal. Tidak ada kerusakan pada peralatan pabrik.

  • Seveso, Italy

  • 3. Seveso, Italy

    Produknya berupa heksaklorofen, bakterisida, dengan

    triklorofenol diproduksi sebagai bahan antara.

    Selama kondisi operasi normal, sejumlah kecil dari TCDD

    (2,3,7,8-tetrachlorodibenzoparadioxin) dihasilkan sebagai

    produk samping yang takdiinginkan.

    TCDD mungkin adalah racun yang paling mematikan yang

    diketahui manusia.

    Pada tanggal 10 Juli 1976, Reaktor triklorofenol tidak terkendali,

    menghasilkan temperatur yang lebih tinggi daripada temperatur

    operasi normal dan meningkatkan produksi TCDD.

    Diperkirakan 2 kg TCDD terlepas melewati PSV dalam bentuk

    awan putih di atas Seveso.Hujan deras membawa TCDD ke

    tanah. Kira-kira 10 mil persegi terkontaminasi

  • 3. Seveso, Italy

    Karena minimnya komunikasi dengan pemerintah setempat,

    evakuasi penduduk tidak segera dilaksanakan sampai beberapa

    hari.

    Kecelakaan Seveso dan Duphar dapat dihindari jika sistem

    yang sesuai digunakan dalam mengatasi kebocoran pada

    reaktor.

    Prinsip aplikasi dasar teknik keamanan yang tepat akan dapat

    mencegah dua kecelakaan ini.

    Pertama, dengan mengikuti prosedur yang sesuai, tahap inisiasi

    tidak akan terjadi.

    Kedua, dengan menggunakan prosedur evaluasi bahaya yang

    sesuai, bahaya dapat diidentifikasi dan dikoreksi sebelum

    kecelakaan terjadi.

  • 3. Seveso, Italy

    Wilayah Penyebaran TCDD

  • Pasadena, Texas

  • 4. Pasadena, Texas

    Ledakan besar terjadi di Pasadena, Texas, pada tanggal 23

    Oktober 1989, menghasilkan 23 kematian, 314 cedera, dan

    kerugian lebih dari $715 juta. Ledakan ini terjadi pda pabrik

    polietilen berdensitas tinggi setelah tiba tiba melepas 85000

    campuran senyawa mudah terbakar yang mengandung etilen,

    isobutan, heksana, dan hidrogen. Pelepasan senyawa tersebut

    membentuk awan gas yang besar dengan cepat karena sistem

    berada pada tekanan dan temperatur tinggi. Awan ternyalakan

    oleh sumber api yang tidak diketahui setelah 2 menit dari

    pelepasan senyawa

    Kerusakan akibat ledakan membuat proses rekontruksi

    kecelakaan tidak mungkin dilakukan. Akan tetapi, diindikasikan

    tidak dijalankannya sistem yang benar.

  • 4. Pasadena, Texas

    Pelepasan terjadi pada sistem pengambilan polietilen seperti dijelaskan

    pada gambar 1-12. Biasanya penempatan partikel polietilen pada

    settling leg dan melewati product takeoff valve. Akan tetapi, produk

    menyumbat settling leg dan dipindahkan dengan perbaikan manual.

    Prosedur normal berkaitan dengan penyumbatan DEMCO valve,

    membuka lubang udara dan mengunci valve dalam posisi tertutup.

    Kemudian produk dikeluarkan dam memberikan akses ke plugged leg.

    Tim investigasi kecelakaan mengidentifikasi bahwa prosedur yang

    aman tidak dijalankan; khususnya, pada saat penggantian product

    takeoff valve, DEMCO valve dalam posisi terbuka dan kunci tidak ada.

  • 4. Pasadena, Texas

    Investigasi OSHA l3 menemukan bahwa :

    (1) Tidak ada analisa bahaya proses yang diterapkan pada pabrik polietilen, dan hasilnya, banyak kekurangan dalam prosedur keselamatan diabaikan.

    (2) Single-block (DEMCO) valve pada settling leg tidak didesain untuk kegagalan pada posisi tertutup yang aman ketika udara tidak mengalir.

    (3) Daripada memasang single-block valve, pemasangan double-block- dan bleed valving atau sebuah blind flange setelah single-block valve seharusnya digunakan;

    (4) Tidak ada ketentuan yang dibuat untuk pengembangan, implementasi dan pelaksanaan dari sistem perijinan yang efektif (seperti pembukaan pipa)

    (5) Tidak ada pendeteksi gas mudah terbakar dan sistem alarm yang diletakkan pada area reaktor.

    Faktor lain yang memberikan konstribusi penyebaran kerusakan juga di perhatikan:

    (1) perkiraan struktur high-occupancy (ruang kontrol) ke operasi yang berbahaya,

    (2) jarak antar bangunan yang tidak sesuai dan

    (3) peralatan proses yang tidak beraturan