22
ASKEP PRE EKLAMSI- EKLAMSI Ns. Laily Yuliatun, S.Kep., M.Kep JURUSAN KEPERAWATAN FAK KEDOKTERAN UNIBRAW 2008

Askep Pre Eklamsi - Eklamsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kuliah MN PSIK UB

Citation preview

ASKEP PRE EKLAMSI-EKLAMSI

Ns. Laily Yuliatun, S.Kep., M.Kep

JURUSAN KEPERAWATAN FAK KEDOKTERAN

UNIBRAW 2008

Definisi• Preeklamsia atau pregnancy-induce

hypertension (PIH) merupakan suatu sindrom dg karakteristik hipertensi, proteinuria, dan edema.

• Preeklamsi sering kali terjadi pada kehamilan diatas 20 minggu dan dapat berlanjut sampai postpartum, selama persalinan, atau selama 48 jam pertama post partum.

• Preeklamsia dapat berlanjut menjadi eklamsia (kejang)

Komplikasi maternal yang dapat Komplikasi maternal yang dapat terjadi meliputi ganggaun terjadi meliputi ganggaun cerebrovaskuler, edema serebral, cerebrovaskuler, edema serebral, abruptio plasenta, disfungsi renal abruptio plasenta, disfungsi renal dan hati, IUGR.dan hati, IUGR.

Penanganan PIH bertujuan untuk Penanganan PIH bertujuan untuk mengontrol preeklamsi, mengontrol preeklamsi, meminimalisasi resiko eklamsia, meminimalisasi resiko eklamsia, mempertahankan vetus sampai mempertahankan vetus sampai viabel, dan mempertahankan viabel, dan mempertahankan homeostasis maternalhomeostasis maternal

Etiologi dan Faktor presipitasi

Penyebab vasospasme dan hipertensi blm diketahui.

Faktor resiko : primigravida, usia ibu <17th atau >35th, riwayat keluarga dengan PIH, kehamilan ganda atau hidramnion, DM, penyakit ginjal, mola hidatidosa dan hydrops fetalis

PENGKAJIANPENGKAJIAN

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik Kardiovaskuler :Kardiovaskuler :

Sistolik : 140 mmHg/>, meningkat 30 Sistolik : 140 mmHg/>, meningkat 30 mmHg/>mmHg/>diastolik : 90 mmHg/>, meningkat 15 diastolik : 90 mmHg/>, meningkat 15 mmHg/>mmHg/>

GenitourinaryGenitourinaryproteinuria (+1/>)proteinuria (+1/>)oliguria (PIH parah)oliguria (PIH parah)

NeurologiNeurologinyeri kepala (PIH lanjut)nyeri kepala (PIH lanjut)gangguan penglihatan (PIH tahap lanjut)gangguan penglihatan (PIH tahap lanjut)hyperrefleksi (PIH lanjut)hyperrefleksi (PIH lanjut)kejang (PIH lanjut)kejang (PIH lanjut)

Subjektif :Subjektif :Nyeri pada epigastrik atau abdominal kanan Nyeri pada epigastrik atau abdominal kanan

atasatas

Tes DiagnostikTes Diagnostik USG : IUGRUSG : IUGR Urinalisis : protein +Urinalisis : protein + Serum total protein dan Serum total protein dan

albuminalbumin ↓↓ Hematokrit (HCT)↑Hematokrit (HCT)↑ Asam urat ↑Asam urat ↑ Blood urea nitrogen (BUN) Blood urea nitrogen (BUN)

dan kreatinin ↑dan kreatinin ↑ Bilirubin ↑Bilirubin ↑ Platelet Platelet ↓↓

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Resiko injuri pada maternal b.d. disfungsi

organ atau system akibat skunder dari vasospasme dan peningkatan tekanan darah.

Tujuan 1 : Tidak ada tanda-tanda injuri maternalKH :- Tekanan darah dalam batas normal- tidak terdapat proteinuria - tidak ada edema

Intervensi Tujuan 1 :1. Monitor tekanan darah ibu

- gunakan lengan yang sama dan posisi ibu yang sama setiap melakukan pemeriksaan tekanan darah- cek kembali tekanan darah saat hamil - monitor MAP (Mean Arterial blood Pressure) ibu

2. Monitor adanya proteinuria pada ibu3. Monitor adanya edema patologis nondependen,

terutama pada tangan dan wajah

Tujuan 2 :Tujuan 2 :

Perkembangan PIH pada ibu minimal Perkembangan PIH pada ibu minimal atau tidak semakin parahatau tidak semakin parah

KH :KH :- BB tidak meningkat - BB tidak meningkat

- tidak ada tanda-tanda edema- tidak ada tanda-tanda edema

- tidak ada pusing- tidak ada pusing

- tidak ada gangguan visual- tidak ada gangguan visual

Intervensi Tujuan 2 :1. Monitor BB ibu secara ketat

- ajarkan pada ibu untuk menimbang BBnya setiap hari di rumah- Anjurkan ibu diet tinggi protein selama kehamilan yaitu 1g/kgBB/hr-1,5g/kgBB/hr- Anjurkan pad aibu untuk mempertahankan intake sodium secara normal (2-6g/hari), hindari diet tinggi sodium dan penggunaan diuretik

2. Monitor adanya edema pada ibu1+ (2mm) : minimal edema pada kaki dan daerah pretibial2+ (4mm) : edema pada ekstremitas bawah3+ (6mm) : edema pada tangan, wajah, dinding abdomen bawah dan sakrum4+ (8mm) : edema seluruh tubuh disertai asites (anasarka)

3. Anjurkan ibu bed rest di rumah, anjurkan posisi lateral recumbert jika memungkinkan

4. Anjarkan pada ibu dan keluarga mengenali tanda-tanda progresif PIH :- nyeri kepala pada daerah frontal atau oksipital dan tidak membaik dengan menggunakan analgesik umum- ganggaun visual : dari buram sampai terjadi

kebutaan- hiperrefleksia- penurunan urine output- nyeri epigastrik atau abdomen atas- gangguan sensori- perdarahan pervagina, kaku pada abdominal

dan uterus, nyeri, dan tidak ada pergerakan fetus.

Tujuan 3 :Ibu mendapatkan perawatan selama terjadi PIH

yang progresifKH :- Pemberian cairan parenteral (IV)- Kateterisasi urin- Monitor keadaan fisik secara ketat

Intervensi tujuan 3 :1. Lakukan pemeriksaan tekanan darah setiap

4 jam, menggunakan cuff yang sama pada lengan yang sama dan posisi ibu yang sama

2. Berikan cairan per iv dengan menggunakan jarum besar

3. Timbang BB perhari dan monitor adanya edema

4. Lakukan pemasangan foley kateteter5. Monitor fungsi renal perjam, al :

- urin output - kadar protein dengan menggunakan dipstick

1+ : 30mg/dl2+ : 100 mg/dl3+ : 300 mg/dl4+ : 2.000 mg/dl atau lebih

6. Monitor hasil lab : creatinin, BUN, AST,bplatelet dan HCT

7. Monitor tanda-tanda yang mengarah pada penurunan kondisi ibu :- nyeri kepala- gangguan visual- hiperrefleksia- penurunan urine output- nyeri epigastrik atau perut bagian atas- ronchi, dipsnea- perdarahan pervagina, abdominal atau uterus terasa kaku atau nyeri, perubahan pergerakan pada fetus dan koagulopathy

8. Monitor kesejahteraan bayi9. Kolaborasi pemberian vasodilator hydralazine

(apresoline) dan monitor DJJ, tekanan darah ibu dan nadi ibu

Tujuan 4 :Tidak terjadi kejang pada ibu Intervensi tujuan 4 :1. Kolaborasi pemberian MgSO4/iv dan

pemberian injeksi di bokong 2. Monitor efek samping pemberian MgSO4

- tekanan darah : setiap menit atau kontinue selama pemberian MgSO4- refleks patela : negatif – jangan berikan obat- Respirasi : < 16x/mnt – jangan berikan obat

3. Urine output

4. Pertahankan ibu agar tidak terjadi kejang - tempatkan ibu pada tempat yang tenang, pembatasan pengunjung, ruang yang redup- berikan side rails untuk keamanan ibu- siapkan alat bantu airway

Tujuan 5 :Ibu (klien) aman selama dan setelah kejang

Intervensi tujuan 5 :1. Posisi perawat disamping klien, tidak

melakukan restrikasi selama kejang, pemberian oksigen, dan suction jika perlu

2. Monitor adanya crakles, ronchi, dypsnea, dan hemoptisis, berikan iv line

3. Jaga klien setelah kejang

2. Resiko fetal injuri b.d gangguan perrfusi 2. Resiko fetal injuri b.d gangguan perrfusi maternal-plasentalmaternal-plasental

Tujuan 1 :Tujuan 1 :Tidak terdapat tanda-tanda injuri pada Tidak terdapat tanda-tanda injuri pada fetus.fetus.KH : KH : - DJJ Positif- DJJ Positif- aktifitas fetus normal- aktifitas fetus normal- pertumbuhan janin normal- pertumbuhan janin normal

Intervensi Tujuan 1 :1. Setiap kunjungan, lakukan

pemeriksaan :- TFU- pergerakan janin

2. Konfirmasi dengan melakukan pemeriksaan USG

3. Lakukan pemeriksaan NST

Tujuan 2 :Ibu melahirkan bayi yang viabel dengan

selamatIntervensi tujuan 2 :1. Lakukan pengkajian ibu secara

kontinue2. Siapkan persalinan SC jika induksi tidak

berhasil3. Konsultasi dengan bagian obstetrik dan

neonatal saat persalinan