Upload
anissa-cindy
View
6.225
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
OLEH:
ANISSA CINDY NURUL AFNI
STIKES KUSUMA HUSADA
12 JUNI 2012
BEDAH SARAF
Kraniotomi cedera kepala, Hidrocephalus, SDH, EDH, kontusio serebri, SOL
Laminektomi dan Disektomi Herniasi diskus Intervertebra servikalis dan lumbal
KRANIOTOMI
KRANIOTOMI Adalah pembukaan tengkorak melalui pembedahan
untuk meningkatkan akses pada struktur intrakranial.
Tujuan:a. Menghilangkan tumorb. Mengurangi TIKc. Mengevakuasi bekuan darahd. Mengontrol haemoragi
Prosedur lain:a. Kraniektomi eksisi suatu bagaian tengkorakb. Kranioplasti perbaikan defek kranial dengan
penggunaan plat logam atau plastik
ASKEP PRA OP KRANIOTOMI
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWAYAN INTERVENSI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
PENGKAJIAN PRA OP KRANIOTOMI Tingkat kesadaran dan respon terhadap
rangsang GCS Identifikasi defisit neurologis:
a. Paralisis
b. Disfungsi visual
c. Perubahan kepribadian
d. Kemampuan berbicara
e. Ggn kandung kemih dan usus
Pengkajian Lanjutan Riwayat penyakit sebelumnya
Trombositopeni, hemofili, DM, dll Operasi sebelumnya Persepsi/pengetahuan klien dan keluarga Riwayat pengobatan
AntibiotikAnticoagulanAnti HipertensiAnti confulsant → anti kejangInsulin → DM fungsi membawa glukosa dalam darah masuk
ke sel.Diuretik → obat untuk memperlancar cairan
Alergi Kebiasaan merokok, minum2an alkohol Status emosi pasien dan keluarga koping kecemasan
MASALAH KEPERAWATAN
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan operasi
Kurang pengetahuan mengenai prosedur operatif dan harapan pasca operatif
INTERVENSI KEPERAWATANTujuan:
1. Menghilangkan ansietas (kecemasan) klien dan keluarga
2. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang prosedur perioperatif.
Intervensi:
1. Pendkes perioperatif pada pasien jika mungkin dan pada keluarga
2. Berikan dukungan pada pasien dan keluarga untuk terus berdoa
3. Ajarkan pasien nafas dalam untuk mengurangi nyeri pasca op dan mengurangi kecemasan
4. Siapkan klien terhadap intervensi pembedahan persiapan fisik pasien
IMPLEMENTASI PRE OP Informed consent: Dilakukan sebelum op → pasien/keluarga
Memberikan pendidikan kesehatan:a. Batuk efektif dan nafas dalamb. Latihan & ADL secara dinic. Kontrol dan menurunkan Nyerid. Prosedur pembedahan Lama operasi, tempat operasie. Aktivitas post operasi
Persiapan fisika. Pelihara keseimbangan cairan dan elektrolitb. Persiapan intestinal puasa dan enema/huknah c. Perawat hygiene, kulit, dan mencukur daerah di sekitar operasid. Membantu istirahat dan rasa nyaman menjaga kestabilan
kondisi selama op
EVALUASI PRE OP
Sesuaikan dengan kriteria tujuan : Meningkatnya pengetahuan tentang respon
fisiologis dan psikologis pembedahan. Meningkatnya pengetahuan intra dan post
operatif Emosi stabil,relaks dan nyaman Fungsi fisiologis normal Cairan dan elektrolit seimbang
ASKEP INTRA OP KRANIOTOMI
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWAYAN INTERVENSI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
PENGKAJIAN
Cek status/medical record pasien dan kelengkapannya setelah tiba di ruang op
Tanda-tanda vital Cek rambut, kosmetik dan alat bantu Kesiapan klien
DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko terjadi perdarahan berhubungan
dengan tindakan operatif Resiko distress pernafasan berhubungan
dengan ketidakaduquatan pulmo Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan
perdarahan yang banyak Kecemasan berhubungan dengan tindakan
pembedahan.
INTERVENSI
Tujuan:
a. Tidak terjadi distres perenafasan
b. Perdarahan terkontrol
c. Terjadi keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Menurunkan kecemasan pasien
Lanjutan Intervensi
Monitoring TTV dan status cardiopulmonal Motivasi pasien untk berdoa Manotoring status cairan dan elektrolit Monitoring jumlah perdarahan
ASKEP POST OP KRANIOTOMI
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWAYAN INTERVENSI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
PENGKAJIAN Kondisi klinis pasien TTV Indikasi TIK atau kerusakan
hipotalamus post op Fungsi pernafasan hipoksia ringan post op
iskemi serebral Nilai GDA Status GCS Penurunan respon rangsang, masalah bicara,
kesulitan menelan, kelemahan dan paralisis, perubahan visual
Balutan diispeksi perdarahan dan drainase CSS
MASALAH KEP POST OP KRANIOTOMI Perubahan perfusi jaringan serebral Risiko hipotermi Risiko kerusakan pertukaran gas b.d hipoventilasi,
aspirasi dan imobilisasi Perubahan sensori persepsi Gangguan citra tubuh b. d perubahan penampilan Nyeri
Masalah Kolaboratif dan Komplikasi: Risiko infeksi Peningkatan TIK Perdarahan dan syok hipovolemik Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Kejang
INTERVENSI POST OP
Tujuan:a. Keseimbangan status neurologis
b. Perfusi jaringan serebral adekuat
c. Tercapainya regulasi suhu
d. Ventilasi dan pertukaran gas adekuat
e. Adaptasi terhadap perubahan citra tubuh
f. Tidak terjadi komplikasi
g. Kontrol nyeri
Intervensi:1. Pantau status pernafasan, GCS, status neurologis,
peningkatan kemampuan menelan, berbicara, respon terhadap rangsang
2. Pantau TTV3. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman kontrol
suhu lingkungan dan pasien4. Alih baring tiap 2 jam5. Pantau GDA6. Motivasi pasien untuk mengungkapkan perasaannya7. Pendidikan kesehatan pasien dan keluarga perawatan
di rumah8. Motivasi pasien kontrol nyeri dengan nafas falam dan
ditraksi9. Perawatan luka
EVALUASI POST OP KRANIOTOMI
Tercapainya homeostatis neurologis/meningkatakan perfusi jaringan serebral
Tercapainya pengaturan suhu dan suhu tubuh dalam keadaan normal
Mengkoping penurunan sensori dan citra tubuh
Pertukaran gas normal Menunjukkan peningkatan konsep diri Tidak terjadi komplikasi
OLEH:
ANISSA CINDY NURUL AFNI
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
12062012
HERNIASI DISKUS INTAVERTEBRALIS Herniasi Diskus Intravertebralis ruptur diskus
(ruptur lempengan kartilago yang membentuk sebuah bantalan diantara tubuh vertebra).
Etiologi : trauma (jatuh, kecelakaan, dan stres minor berulang mengangkat beban berat)
Manifestasi klini:a. Nyeri pada spinal, servikal, torakal, lumbal.b. Bergantung pada lokasi dan akut atau kronikc. Perubahan degeneratif pada saraf yang terkena
penurunan refleks dan sensasi
PEMBEDAHAN DISKUSYaitu: eksisi bedah terhadap herniasi diskus dilakukan bila ada bukti:1. Berlanjutnya defisit neurologik (kelemahan dan atrofi otot,
kehilangan fungsi motorik dan sensorik, kehilangan kontrol sfingter)
2. Nyeri yang terus menerus
Tipe pembedahan:a. Disektomi mengangkat fragmen herniasi atau yang keluar dari
diskus intervertebral
a. Laminektomi mengangkat lamina untuk menjalankan elemen neural pada kanalis spinalis; memungkinkan ahli bedah untuk menginspeksi kanalis spinalis, mengidentifikasi dan mengangkat patologi, dan menghilangkan kompresi medulla dan radiks
ASKEP PRE OP
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWAYAN INTERVENSI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
PENGKAJIAN PRA OP
Tingkat kesadaran dan respon terhadap rangsang GCS
Pengkajian disekitar area cedera servikal kekakuan otot disekitarnya
Identifikasi defisit neurologis:a. Paralisis tergantung srvikal keberapab. Nyeri c. Kekakuan pada leher, bahu, ekstremitasd. Ggn kandung kemih dan usus
Pengkajian Lanjutan
Riwayat penyakit sebelumnya Operasi sebelumnya Persepsi/pengetahuan klien dan keluarga Riwayat pengobatan Alergi Status emosi pasien dan keluarga koping
kecemasan
MASALAH KEPERAWATAN
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan operasi
Kurang pengetahuan mengenai prosedur operatif dan harapan pasca operatif
ASKEP INTRA OPERASI
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWAYAN INTERVENSI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
LAMINEKTOMI
DISEKTOMI
ASKEP PASCA OPERASI DISEKTOMI DAN LAMINEKTOMI
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWAYAN INTERVENSI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
PENGKAJIAN
Pemantauan TTV Status kardiovaskuler dan pulmonal Evaluasi perdarahan Keluhan nyeri dan sakit kepala Inspeksi kondisi balutan
MASALAH KEPERAWATAN
Nyeri Kerusakan mobilitas fisik Kurang pengetahuan tentang program
pasca op dan penatalaksanaan perawatan di rumah
Gangguan perfusi jaringan perifer
INTERVENSITUJUAN: Kontrol nyeri, perbaikan mobilitas, peningkatan pengetahuan dan
kemampuan perawatan diri, pencegahan komplikasi
INTERVENSI dan IMPLEMENTASI:a. Meredakan nyeri teknik relaksassi, distraksi, analgetikb. Penggunaan korsetc. Pantau perdarahand. Perawatan lukae. Meningkatkan mobilitas penggunaan kolar servikalf. Pendidikan pasien tentang penggunaa kolar servikal dan
mobilisasi bertahap serta perawatan di rumahg. Berikan posisi yang nyamanh. ROM u/ meningkatkan tonus otot
PERSIAPAN PULANG
DAFTAR PUSTAKA Suzanne & Brenda, 2001, Keperawatan Medikal
Bedah, Edisi 8 Volume 1, Jakarta: EGC
Suzanne & Brenda, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 3, Jakarta: EGC
Sjamsuhidayat & Wim de Jong, 2004, Ilmu Bedah, Edisi 2, Jakarta: EGC
Dina Kartika, dkk, 2005, Chirurgica, Yogyakarta: Tosca Enterprise
TERIMAKASIH