Upload
pramesti-fitria-k
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
1/33
BAB I
PENDAHULUAN
Preeklampsia adalah kelainan multisistem spesifik pada kehamilan yang
ditandai oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20
minggu (Wagener, 2004). Faktor risiko pre-eklampsia meliputi kondisi-kondisi
medis yang berpotensi menyebabkan penyakit mikroaskuler (misal! diabetes
mellitus, hipertensi kronik, kelainan askuler, dan "aringan ikat), antifosfolipid
antibody syndrome, dan nefropati (#ignini et. al, 200$). Faktor-faktor risiko lain
dihubungkan dengan kehamilan itu sendiri atau lebih spesifik terhadap ibu dan
ayah "anin. Pre-eklampsia dapat didiagnosis dengan adanya kenaikan tekanan
pembuluh darah, proteinuria, dengan atau tanpa disertai edema non dependent.
%iagnosis definitif untuk preklamsia hanya dapat ditegakkan setelah usia gestasi
20 minggu. &ipertensi yang termasuk pre-eklampsia didefinisikan sebagai
tekanan darah yang menetap '40*0 mm&g pada ibu yang sebelumnya memiliki
tekanan darah normal, sedangkan proteinuria yang sering disebutkan adalah '
+00mg24 "am atau ' pada urin.
ehamilan preterm adalah suatu kehamilan yang ter"adi pada seorang
anita dengan usia kehamilan 2/ - + minggu, sedangkan persalinan preterm atau
kurang bulan didefinisikan sebagai persalinan yang ter"adi setelah umur
kehamilan lebih dari 2/ minggu dan sebelum genap + minggu.
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
2/33
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pre-eklampsia Berat
1. Definisi
Preeklampsia adalah kelainan multisistem spesifik pada kehamilan yang
ditandai oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20
minggu. elainan ini dianggap berat "ika tekanan darah dan proteinuria
meningkat se1ara bermakna atau terdapat tanda-tanda kerusakan organ,
termasuk gangguan pertumbuhan "anin (Wagener, 2004).
2. Etil!i
Penyebab pasti preeklampsia masih belum "elas. &ipotesis faktor-faktor
etiologi preeklampsia dapat diklasifikasikan men"adi 4 kelompok, yaitu! faktor
genetik, faktor imunologik, faktor gii dan infeksi, serta interaksi antara faktor-
faktor tersebut (#ignini et. al, 200$).
3da beberapa teori yang men1oba men"elaskan perkiraan etiologi dari
kelainan tersebut sehingga kelainan ini sering dikenal dengan The disease of
theory. 3dapun teori-teori tersebut antara lain!
a. Peran prostasiklin dan tromboksan
Pada preeklampsia didapatkan kerusakan pada endotel askuler
sehingga ter"adi penurunan produksi prostasiklin (P5-2) yang pada
kehamilan normal akan meningkat, mengaktiasi penggumpalan dan
fibrinolisis. 3ktiasi trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan (6732)
dan serotonin sehingga ter"adi asospasme dan kerusakan endotel.
b. Peran faktor imunologis
Preeklampsia sering ter"adi pada kehamilan pertama, &al ini
dihubungkan dengan pembentukan blocking antibodies terhadap antigen
plasenta yang tidak sempurna. 8eberapa anita dengan preeklampsia
mempunyai kompleks imun dalam serum. 8eberapa studi mendapati
aktiasi komplemen dan sistem imun humoral pada preeklampsia.
2
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
3/33
1. Peran faktor genetik familial
8eberapa bukti yang mendukung faktor genetik pada preeklampsia antara
lain!
) Preeklampsia hanya ter"adi pada manusia
2) 6erdapat ke1enderungan meningkatnya frekuensi preeklampsia pada
anak-anak dari ibu yang menderita preeklampsia.
+) e1enderungan meningkatnya frekuensi preeklampsia pada anak-anak
1u1u ibu hamil dengan riayat preeklampsia dan bukan ipar mereka.
4) PeranRenin-Angiotensin-Aldosteron-System(933:).
". #aktr $isik
Faktor risiko preeklampsia meliputi kondisi-kondisi medis yang
berpotensi menyebabkan penyakit mikroaskuler (missal! diabetes mellitus,
hipertensi kronik, kelainan askuler, dan "aringan ikat), antifosfolipid antibody
syndrome, dan nefropati. Faktor-faktor risiko lain dihubungkan dengan
kehamilan itu sendiri atau lebih spesifik terhadap ibu dan ayah "anin.
#aktr $isik Preeklampsia
faktor yang berhubungan
dengan kehamilan
faktor yang berhubungan
dengan kondisi maternal
faktor yang berhubungan
dengan pasangan
3bnormalitas
kromosom
#ola hidatidosa
&idrops fetalis
ehamilan ganda
%onor oosit atau
inseminasi donor
3nomali strukturkongenital
5:
;sia < += th > 20 th
9as kulit hitam
9iayat preeklampsia
?ullipara
Preeklampsia pada
kehamilan
sebelumnya
ondisi khusus! %#,&6, obesitas, penyakit
gin"al, trombofilia
:tress
Antibody
antifosfolipid
syndrome
Partner lelaki yang
pernah menikahi
anita yang kemudian
hamil dan mengalami
preeklampsia
Pemaparan terbatas
terhadap sperma
Primipaternity
%. Patfisil!i
+
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
4/33
Walaupun penyebab pasti preeklampsia tetap tidak "elas, banyak teori
memusatkan masalah pada implantasi plasenta dan leel inasi trofoblas.
Penting diingat baha alaupun hipertensi dan proteinuria adalah kriteria
diagnostik preeklampsia, kedua hal ini hanyalah symptomp ge"ala dari
perubahan patofisiologi yang mun1ul pada kelainan ini. :alah satu perubahan
patofisiologi yang paling menon"ol adalah asospasme sistemik yang sangat
nyata yang bertanggung "aab terhadap penurunan perfusi semua sistem organ.
Perfusi "uga berkurang karena hemokonsentrasi askuler dan pengeluaran
1airan ke rongga ketiga. :elain itu, preeklampsia disertai oleh respon inflamasi
berlebihan dan aktiasi endotel yang tidak tepat. 3ktiasi kaskade pembekuan
dan resultan dari pembentukan thrombin lebih lan"ut menghalangi aliran darah
ke organ.
6anda-tanda utama pada preeklampsia adalah !
a. Penurunan perfusi uteroplasental
b. Peningkatan asokonstriktor dan penurunan asodilator dengan akibat
asokonstriksi lokal dan sistemik.
1. %5@ (%isseminated 5ntraas1ular @oagulation)
&ipotesis perubahan patofisiologis preeklampsia sangat banyak antara
lain ! kegagalan inasi trofoblas, stress oksidatif, disfungsi endotel, perubahan
hormon-hormon kalsiotrofik, pelepasan faktor-faktor pertumbuhan dan protein
antiangiogenik.
4
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
5/33
=
Faktor Predisposisi Preeklampsia
( imun, genetik, dll )
Perubahan plasentasi
Abstruksi mekanik dan fungsional dari arteri spiralis
Penurunan perfusi uteroplasental
PB2P52 %isfungsi endotelendotelin, ?A6romboksan 9eninangiotensin 55
erusakan endotel 3ktiasi intraas1ular koagulasiCasokonstriksi arteri
%5@&ipertensi sistemik
Argan lainnya&ati::Pin"al
Proteinuri ke"ang DF6 abnormal iskemi
F9 koma fibrin,
trombin
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
6/33
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
7/33
Pre eklampsia dibagi men"adi 2 golongan (PA5, 200=), yaitu !
a.Preeklampsia ringan
6ekanan darah 40*0 mm&g yang diukur pada posisi terlentang
atau kenaikan sistolik +0 mm&g atau kenaikan tekanan diastolik
= mm&g.
@ara pengukuran sekurang-kurangnya pada dua kali pemeriksaan
dengan "arak periksa "am, sebaiknya $ "am.
Aedem umum, kaki, "ari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan
kg per minggu.
Proteinuria kuantitatif 0,+ gramliter kualitatif atau 2 pada
urin kateter atau midstream.
b.Preeklampsia berat
6ekanan darah $00 mm&g.
Proteinuria = gramliter.
Aligouria, yaitu "umlah urin kurang dari =00 1124 "am.
3danya gangguan serebral, gangguan isus, dan nyeri epigastrium.
6erdapat oedem paru dan sianosis.
6hrombosytopenia berat
erusakan hepatoseluler
Pertumbuhan "anin intrauterin yang terhambat
lasifikasi pre-eklampsia lain (#ar"ono, ***) , yaitu !
a. enuine preeklampsia
e"ala preeklampsia yang timbul setelah kehamilan 20 minggu
disertai dengan oedem (pitting) dan kenaikan tekanan darah 40*0
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
8/33
mm&g sampai $0*0. Guga terdapat proteinuria +00 mg24 "am
(Bsba1h).
b. :uper imposed preeklampsia
e"ala pre-eklampsia yang ter"adi kurang dari 20 minggu disertai
proteinuria +00 mg24 "am (Bsba1h), dan bisa disertai oedem.
8iasanya disertai hipertensi kronis sebelumnya.
). Dia!nsis
Kriteria *ia!nstik +nt+k preeklampsia ,
Preeklampsia
6ekanan darah ! sistolik < 40 mm&g atau diastoli1 < *0 mm&g setelah
kehamilan 20 minggu yang sebelumnya memiliki tekanan darah yang normal.
Proteinuria ! 0,+ gr atau lebih protein 24 "am
Preeklampsia berat
6ekanan darah ! sistolik < $0 mm&g atau diastoli1 < 0 mm&g
Proteinuria ! = gr atau lebih protein 24 "am
e"ala lain ! oliguria ( > =00 ml urin dalam 24 "am), gangguan pandangan,
edema paru dan sianosis, nyeri epigastrik kuadran atas, gangguan fungsi lier,
trombositopenia, gangguan pertumbuhan "anin.
. Pene!a/an6idak ada alat ukur yang pasti untuk men1egah preeklampsia. Walaupun
demikian, beberapa usaha untuk men1egah preeklampsia telah dilakukan,
antara lain !
a. Pen1egahan non-medikal
. 9estriksi garam
6idak terbukti dapat men1egah ter"adinya pree1lampsia
2. :uplementasi diet yang mengandung !
/
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
9/33
a) #inyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak "enuh, misalnya
Amega-+ P;F3.
b) 3ntioksidan ! it @, it B, 8 karoten, @oHo-?-31ethyl 1ysteine,
in1, magnesium, 1al1ium.
+. 6irah baring tidak terbukti !
a) #en1egah ter"adinya preeklampsia
b) #e1egah persalinan preterm
%i 5ndonesia tirah baring masih diperlukan pada mereka yang
mempunyai risiko tinggi ter"adinya pree1lampsia.
b. Pen1egahan dengan medikamentosa
. %iuretik ! tidak terbukti men1egah ter"adinya pree1lampsia bahkan
memperberat hipoolemia.
2. 3nti hipertensi tidak terbukti men1egah ter"adinya preekalmpsia
+. alsium ! =00-2000 mg hari, dapat dipakai sebagai suplemen pada
risiko tinggi ter"adinya pree1lampsia, meskipun belum
terbuktibermanfaat untuk men1egah preeklampsia.
4. Iin1 ! 200 mg hari
=. #agnesium +$= mg hari
$. Abat antithrombotik !
a. 3spirin dosis rendah ! rata-rata dib aah 00 mg hari, tidak terbukti
men1egah ter"adinya pree1lampsia.
b. %ipyridamol
. Abat-obatan antioksidan ! it @, it B, 8 karoten, @oHo-?-31ethyl
1ysteine, asam lipoik-$.
Walaupun preeklampsia tidak dapat di1egah, banyak kematian akibat
kelainan ini dapat di1egah. %eteksi aal, monitoring ketat dan terapi
pree1lampsia sangat penting dalam men1egah mortalitas akibat kelainan ini
(3miruddin, 200).
*
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
10/33
0. Kmplikasi
a. &BDDP syndrom
b. Perdarahan otak
1. agal gin"al
d. &ipoalbuminemia
e. 3blatio retina
f. Bdema paru
g. :olusio plasenta
h. &ipofibrinogenemia
i. &emolisis
". Prematuritas, dismaturitas dan kematian "anin intrauterin
. Penatalaksanaan Pre-eklampsia Berat
a. Peraatan 3ktif
:edapat mungkin sebelum peraatan aktif pada setiap penderita dilakukan
pemeriksaan fetal assesment (?:6 J ;:).
) 5ndikasi (salah satu atau lebih)
a) 5bu
;sia kehamilan + minggu atau lebih
3danya tanda-tanda atau ge"ala impending eklampsia, kegagalan
terapi konseratif yaitu setelah $ "am pengobatan meditasi ter"adi
kenaikan desakan darah atau setelah 24 "am peraatan medisinal,
ada ge"ala-ge"ala status Kuo (tidak ada perbaikan).b) Ganin
&asil fetal assesment "elek (?:6 J ;:)
3danya tanda 5;9
2) Daboratorium
3danya LHEP syndromeL (hemolisis dan peningkatan fungsi hepar,
trombositopenia).
0
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
11/33
1. Terapi 3e*ikamentsa
Pengobatan medisinal pasien pre eklampsia berat yaitu !
a. :egera masuk rumah sakit
b. 6irah baring miring ke satu sisi. 6anda ital diperiksa tiap +0 menit, refleks
patella tiap "am.
1. 5nfus de7trose =E dimana setiap liter diselingi dengan infus 9D ($0-2=
11"am) =00 11.
d. 3ntasida
e. %iet 1ukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
f. Pemberian obat anti ke"ang ! magnesium sulfat
g. %iuretikum tidak diberikan ke1uali bila ada tanda-tanda edema paru, payah
"antung kongestif atau edema anasarka. %iberikan furosemid in"eksi
40mgim.
h. 3ntihipertensi diberikan bila !
) %esakan darah sistolik lebih dari /0 mm&g, diastolik lebih dari 0
mm&g atau #3P lebih dari 2= mm&g. :asaran pengobatan adalah
tekanan diastolik kurang 0= mm&g (bukan kurang *0 mm&g) karena
akan menurunkan perfusi plasenta.2) %osis antihipertensi sama dengan dosis antihipertensi pada umumnya.
+) 8ila dibutuhkan penurunan tekanan darah se1epatnya, dapat diberikan
obat-obat antihipertensi parenteral (tetesan kontinyu), 1atapres in"eksi.
%osis yang biasa dipakai = ampul dalam =00 11 1airan infus atau press
disesuaikan dengan tekanan darah.
4) 8ila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat diberikan tablet
antihipertensi se1ara sublingual diulang selang "am, maksimal 4-=
kali. 8ersama dengan aal pemberian sublingual maka obat yang
sama mulai diberikan se1ara oral.
i. ardiotonika
5ndikasinya bila ada tanda-tanda men"urus payah "antung, diberikan
digitalisasi 1epat dengan 1edilanid %.
". Dain-lain !
) onsul bagian penyakit dalam "antung, mata.
) Abat-obat antipiretik diberikan bila suhu rektal lebih +/,= dera"at
1el1ius dapat dibantu dengan pemberian kompres dingin atau
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
12/33
alkohol atau 7ylomidon 2 11 5#.
2) 3ntibiotik diberikan atas indikasi.(4) %iberikan ampi1illin gr$
"am5Chari.
+) 3nti nyeri bila penderita kesakitan atau gelisah karena kontraksi
uterus. %apat diberikan petidin &@D =0-= mg sekali sa"a, selambat-
lambatnya 2 "am sebelum "anin lahir.
Pemberian #agnesium :ulfat, 1ara pemberiannya adalah sebagai berikut !
. %osis aal sekitar 4 gram #g:A4 5C (20 E dalam 20 11) selama
grmenit kemasan 20E dalam 2= 11 larutan #g:A4 (dalam +-= menit).
%iikuti segera 4 gr di bokong kiri dan 4 gram di bokong kanan (40 E
dalam 0 11) dengan "arum no 2 pan"ang +, 1m. ;ntuk mengurangi nyeri
dapat diberikan 11 7ylo1ain 2E yang tidak mengandung adrenalin pada
suntikan 5#.
2. %osis ulangan ! diberikan 4 gram intramuskuler 40E setelah $ "am
pemberian dosis aal lalu dosis ulangan diberikan 4 gram 5# setiap $ "am
dimana pemberian#g:A4 tidak melebihi 2-+ hari.
+. :yarat-syarat pemberian #g:A4 !
6ersedia antidotum #g:A4 yaitu 1al1ium glu1onas 0E, gram
(0E dalam 0 11) diberikan intraenous dalam + menit.
9efleks patella positif kuat.
Frekuensi pernapasan lebih $ kali per menit.
Produksi urin lebih 00 11 dalam 4 "am sebelumnya (0,=
11kg88"am).
4. #g:A4 dihentikan bila !
a. 3da tanda-tanda kera1unan yaitu kelemahan otot, hipotensi, refleks
fisiologis menurun, fungsi "antung terganggu, depresi ::P,
kelumpuhan dan selan"utnya dapat menyebabkan kematian karena
kelumpuhan otot-otot pernapasan karena ada serum 0 ; magnesium
pada dosis adekuat adalah 4- mBKliter. 9efleks fisiologis
menghilang pada kadar /-0 mBKliter. adar 2-= mBK ter"adi
kelumpuhan otot-otot pernapasan dan lebih = mBKliter ter"adi
kematian "antung.
2
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
13/33
b. 8ila timbul tanda-tanda kera1unan magnesium sulfat !
&entikan pemberian magnesium sulfat.
8erikan 1al1ium glu1onase 0E gram (0E dalam 0 11) se1ara
5C dalam aktu + menit.
8erikan oksigen.
#elakukan pernapasan buatan.
1. #agnesium sulfat dihentikan "uga bila setelah 4 "am pas1a persalinan
sudah ter"adi perbaikan (normotensif).
Penanganan konseratif
. 5ndikasi ! 8ila kehamilan preterm kurang + minggu tanpa disertai tanda-
tanda impending eklampsia dengan keadaan "anin baik.
2. Pengobatan medisinal ! :ama dengan peraatan medisinal pada
pengelolaan aktif. &anya loading dose #g:A4 tidak diberikan
intraenous, 1ukup intramuskuler sa"a dimana 4 gram pada bokong kiri
dan 4 gram pada bokong kanan.
+. Pengobatan obstetri !
a. :elama peraatan konseratif ! obserasi dan ealuasi sama seperti
peraatan aktif hanya disini tidak dilakukan terminasi.
b. #g:A4 dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda-tanda pre
eklampsia ringan, selambat-lambatnya dalam 24 "am.
1. 8ila setelah 24 "am tidak ada perbaikan maka dianggap pengobatan
medisinal gagal dan harus diterminasi.
d. 8ila sebelum 24 "am hendak dilakukan tindakan maka diberi lebih
dahulu #g:A4 20E 2 gram intraenous.
4. Penderita dipulangkan bila !a. Penderita kembali ke ge"ala-ge"ala tanda-tanda pre eklampsia
ringan dan telah diraat selama + hari.
b. 8ila selama + hari tetap berada dalam keadaan pre eklampsia ringan!
penderita dapat dipulangkan dan diraat sebagai pre eklampsia
ringan (diperkirakan lama peraatan -2 minggu).
+
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
14/33
B. KEHA3ILAN P$ETE$3
1. Definisi
ehamilan preterm adalah suatu kehamilan yang ter"adi pada seorang
anita dengan usia kehamilan antara 2/ minggu sampai + minggu,
sedangkan persalinan preterm atau kurang bulan didefinisikan sebagai masa
kehamilan yang ter"adi sesudah 2/ minggu dan sebelum genap + minggu.
Persalinan yang ter"adi di antara usia gestasi ini didefinisikan sebagai
persalinan kurang bulan.
%alam literatur yang digunakan adalah kriteria yang didasarkan pada
berat badan kelahiran kurang bulan yakni bobot lahirnya kurang dari 2=00
gram. euntungan dari parameter ini adalah kita mudah menentukan usia
kehamilan, tetapi 1ara ini kurang tepat, dimana berat badan lahir denagn
berat badan rendah dengan umur gestasi aterm.
2. Etil!i
Penyebab untuk kelahiran kurang bulan biasanya tidak diketahui. %i
baah ini ter1antum sebagian ke"adian yang men"adi predisposisi untuk
persalinan preterm !
a. 9uptura spontan selaput ketuban
Persalinan spontan yang "auh sebelum aterm umumnya didahului
oleh ruptura spontan selaput ketuban. Penyebab ruptura selaput ketuban
ini "arang diketahui, tetapi infeksi setempat semakin sering terlibat dalam
tahun-tahun belakangan ini.
b. 5nfeksi 1airan ketuban
#eskipun insiden yang tepat bagi ter"adinya persalinan preterm
tidak diketahui, terdapat semakin banyak bukti yang menun"ukkan baha
kemungkinan sepertiga dari kasus-kasus persalinan preterm berkaitan
infeksi membran koriamnion. asus-kasus ini mempunyai hubungan
dengan ruptura preterm selaput ketuban di samping dengan persalinan
idiopatik.
4
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
15/33
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
16/33
k. elainan maternal yang serius
Penyakit sistemik pada ibu kalau berat dapat menyebabkan
persalinan preterm.
l. 5nduksi persalinan elektif
Perkiraan usia gestasional yang keliru dapat menyebabkan
kekhaatiran yang tidak semestinya mengenai kemungkinan kehamilan
posterm, atau menimbulkan desakan yang 1ukup besar dari pasien agar
melakukan tindakan. 5nduksi persalinan pada sebagian kasus terutama
dilakukan demi kenyamanan ibu namun menggunakan oksitosin khusus.
m. :ebab-sebab yang tidak diketahui
:ayangnya terlalu banyak penyebab yang harus digolongkan ke
dalam kategori ini.
". Dia!nsis
%iagnosis persalian kurang bulan harus didasarkan pada adanya
kontraksi rahim teratur pada kehamilan kurang bulan yang berkaitan dengan
perubahan seriks akibat dilatasi atau pembukaan.
Pada umumnya seperti 5nggris, 3merika "uga 5ndonesia tidaklah laim
untuk memeriksakan seriks pada kun"ungan antenatal. 8eberapa peneliti
melaporkan manfaat pemeriksaan tersebut untuk meramalkan kemungkinan
persalinan preterm. Papiernik menemukan untuk baha indikator yang
paling sensitie ialah serik yang pendek > 2 1m dan pembukaan (tanda
serik yang matang) mempunyai resiko relatif persalinan preterm men1apai
+-47. #eskipun masih terdapat kendala, yakni kuantifikasi penilaian dan
perbedaan antar pemeriksa.
%. Pene!a/an Persalinan Preterm
a. Pendidikan masyarakat melalui media yang ada tentang bahaya dan
kerugian kelahiran preterm atau berat lahir rendah. #asyarakat
diharapkan untuk menghindari faktor resiko diantaranya ialah dengan
$
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
17/33
men"arangkan kelahiran men"adi lebih dari + tahun, menunda usia hamil
sampai 22-2+ tahun.
b. #enggunakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh pelayanan
antenatal yang baik.
1. #engusahakan makanan lebih baik pada masa hamil agar
menghindarkan kekurangan gii dan anemia.
d. #enghindarkan ker"a berat selam hamil. %alam hal ini diperlukan
peraturan yang melindungi anita hamil dari sangsi pemutusan
hubungan ker"a.
(. Kriteria persalinan premat+r antara lain ,
- kontraksi yang teratur dengan "arak -/ menit atau kurang dan adanya
pengeluaran lendir kemerahan 1airan peraginam diikuti salah satu
berikut ini
- periksa dalam !
M pendataran =0-/0E atau lebih
M pembukaan 2 1m atau lebih
- mengukur pan"ang serik dengan aginal probe ;:
pan"ang serik kurang dari 2 1m pasti ter"adi persalinan premature
). Penan!anan
6u"uan utama adalah bagaimana mengetahui dan menghalangi
ter"adinya persalinan prematur. etika mendiagnosis persalinan kurang
bulan, beberapa keputusan penanganan perlu dilakukan tentang !
- umur kehamilan, karena lebih bisa diper1aya untuk penentuan
prognosis dari berat "anin
- pemeriksaan dalam
penilaian ini dilakukan bila tidak ada kontraindikasi seperti plasenta
preia. Penilaian aal harus dilakukan untuk memastikan pan"ang dan
dilatasi serikal serta kedudukan dan sifat dan bagian yang berpresentasi.
- apakah ada demam atau tidak
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
18/33
- kondisi "anin ("umlahnya, letaknya, presentasi, taksiran berat
badan "anin, hidupgaat "aninmati, kelainan kongenital dan sebagainya
dari ;:).
- letak plasenta perlu diketahui untuk antisipasi seksio seksaria
- fasilitas dan petugas yang mampu menangani 1alon bayi
terutama adanya seorang neonatologi
.
/
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
19/33
BAB III
STATUS PENDE$ITA
A. ANA3NESIS
Tan!!al 20 3ei 212
1. I*entitas Pen*erita
?ama ! ?y. #
;mur ! 2 tahun
Genis elamin ! Perempuan
Peker"aan ! 5bu rumah tangga
3gama ! 5slam
3lamat ! 6aangsari, :ukohar"o
:tatus Perkainan ! ain kali dengan suami tahun
&P#6 ! $ Aktober 20
&PD ! 2 3gustus 202
; ! +0= minggu
6anggal #asuk ! 2 #ei 202 "am 22.
?o.9# ! 0+022
8erat badan ! == g
6inggi 8adan ! =$ 1m
2. Kel+/an Utama
6ensi tinggi
". $i4a5at Pen5akit Sekaran!
:eorang P030, 2 tahun, umur kehamilan +0= minggu
merupakan kiriman dari bidan dengan keterangan PB8. Pasien merasa
hamil bulan, ken1eng-ken1eng teratur belum dirasakan, air kaah
belum dirasakan keluar, gerak "anin () masih dirasakan, lendir darah (-).
Pasien tidak merasakan sakit kepala yang terpusat di dahi, tidak
merasakan pandangan kabur, tidak merasakan nyeri pada ulu hati.
*
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
20/33
%. $i4a5at Pen5akit Da/+l+
9iayat &ipertensi sebelum hamil ! %isangkal
9iayat Penyakit Gantung ! %isangkal
9iayat %# ! %isangkal
9iayat 3sma ! %isangkal
9iayat 3lergi Abatmakanan ! %isangkal
(. $i4a5at Pen5akit Kel+ar!a
9iayat &ipertensi ! %isangkal
9iayat Penyakit Gantung ! %isangkal
9iayat %# ! %isangkal
9iayat 3sma ! %isangkal
9iayat 3lergi Abatmakanan ! %isangkal
). $i4a5at #ertilitas
8aik
. $i4a5at 6'stetri
I ! ehamilan sekarang
0. $i4a5at Ante Natal 7are 8AN79
6eratur, pertama kali periksa ke bidan pada usia kehamilan + bulan.
. $i4a5at Hai*
- #enar1he ! 2 tahun
- Dama menstruasi ! hari
- :iklus menstruasi ! 2/ hari
1. $i4a5at Perka4inan
#enikah kali ( umur 20 tahun )
20
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
21/33
11. $i4a5at Kel+ar!a Berenana
(-)
B. PE3E$IKSAAN #ISIK
1. Stat+s Interna
eadaan ;mum ! 8aik, @#, ii 1ukup
6anda Cital !
6ensi ! 2000 mm&g
?adi ! *$ 7 menit
9espiratory 9ate ! 20 7menit
:uhu ! +$,= 0@
epala ! #eso1ephal
#ata ! @on"un1tia anemis (--), :klera 5kterik (--)
6&6 ! 6onsil tidak membesar, Pharyn7 hiperemis (-)
Deher ! Pembesaran kelen"ar tiroid (-)
6hora7 ! ?ormo1hest, retraksi (-)
@or !
5nspeksi ! 51tus @ordis tidak tampak
Palpasi ! 51tus @ordis tidak kuat angkat
Perkusi ! 8atas "antung kesan tidak melebar
3uskultasi ! 8unyi "antung 5-55 intensitas normal, reguler, bising (-)
Pulmo !
5nspeksi ! Pengembangan dada kanan N kiri
Palpasi ! Fremitus raba dada kanan N kiri
Perkusi ! :onor:onor
3uskultasi ! :uara dasar esikuler ()
3bdomen!
5nspeksi ! %inding perut < dinding dada
:tria graidarum ()
Palpasi ! :upel, ?6 (-), hepar lien tidak membesar
2
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
22/33
Perkusi ! 6ympani pada baah pro1essus 7iphoideus, redup pada
daerah uterus
3uskultasi ! Peristaltik () normal
enital ! Dendir darah (-), air ketuban (-)
Bkstremitas ! Aedema
- -
3kral dingin
- -- -
2. Stat+s 6'stetri
Inspeksi
epala ! #eso1ephal
#ata ! @on"ungtia 3nemis (--), s1lera ikterik (--)
Wa"ah ! loasma graidarum ()
6hora7 ! landula mammae hipertrofi (), aerola mammae
hiperpigmentasi ()
3bdomen !
5nspeksi ! %inding perut < dinding dada, striae graidarum ()
Palpasi ! :upel, nyeri tekan (-), terapa "anin tunggal, intra uterin,
presentasi kepala, kepala belum masuk panggul
6F; ! 2 1m
&5: (-) , %GG () +-+-4regulerPemeriksaan Deopold
5 ! 6F; setinggi 2 1m, teraba bagian lunak meman"ang, kesan
"anin tunggal
55 ! %i sebelah kiri teraba bagian keras, rata, meman"ang, kesan
punggung
555 ! teraba bagian keras dan bulat, kesan kepala
5C ! epala "anin belum masuk panggul.
22
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
23/33
Perkusi ! 6ympani pada baah pro1essus 7ypoidheus, redup
pada daerah uterus
3uskultasi ! %GG () $07menitreguler
enital eksterna ! Culauretra tidak ada kelainan, lendir darah (-),
peradangan (-), tumor (-)
Bkstremitas ! Aedema
- -
akral dingin- -
- -
Pemeriksaan Dalam ,
C6 ! ula uretra tenang, dinding agina dalam batas normal,
portio lunak, men1u1u O N (-) 1m, eff 0 E, kepala
floating, kulit ketuban dan penun"uk belum dapat dinilai,
air ketuban (-), sarung tangan lendir darah (-)
7. PE3E$IKSAAN PENUNJAN&
. Daboratorium %arah tanggal 2 #ei 202 !
&emoglobin ! ,* grdl
&ematokrit ! +/ E
3B ! =,== 7 0+uD
3D ! =,/ 7 0+
uD36 ! +24 7 0+uD
olongan %arah ! A
%: ! 0$ mgdD
;reum ! 2$ mgdD
@reatinin ! 0,/ mgdD
?a ! +/ mmolD
! 4,+ mmolD
2+
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
24/33
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
25/33
PB8 pada primigraida hamil preterm belum dalam persalinan
#. P$6&N6SA
%ubia ad bonam
&. TE$API
onseratif pertahankan kehamilan
A2 +-4 litermenit
Pasang %@8alan1e 1airan
?:6
5n".#g :A440E (4 gram boka, 4 gram boki), dilan"utkan 4 gram$"am "ika
syarat terpenuhi
5n". %e7amethasone amp2 "am (selama 2 hari)
?ifedipin + 7 0mg "ika 6% ' /00 mm&g
5nf.3lbumin 20E 00 ml
#ll4 +p tan!!al 2 3ei 212
el ! ken1eng-ken1eng
; ! baik, @#
C: ! 6! =0*0 mm&g 9r! 20 7 menit
?! /4 7 menit t! +$.=0@
#ata ! @3 (--), :5 (--)
6hora7 ! 1orpulmo dbn
3bdomen ! supel, nyeri tekan (-), teraba "anin tunggal, 5;, meman"ang,
presentasi kepala, punggung kiri, kepala masuk panggul
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
26/33
%7.! PB8 pada primigraida hamil preterm dalam persalinan kala 5 fase laten
67.!
#ondok C lan"ut persalinan peraginam
Abserasi 0
Baluasi 4 "am lagi
Tan!!al 2 3ei;
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
27/33
ala 555 ! = menit ala 5C ! +0 11
6otal ! 0 Gam += menit 6otal ! /0 11
P+k+l 10.
Baluasi 2 "am post partus
el! -
;! baik, @#, gii kesan 1ukup
C: ! 6! =0*0 mm&g 9r! 207 menit
?! // 7 menit t! +$,=0@
#ata ! @3(--), :5 (--)
6hora7 ! @P dbn
3bdomen ! supel, kontraksi baik, 6F; 2 "ari baah pusat
enital ! lo1hia ()
%7. ! Post partus spontan pada PB8 pada primipara hamil preterm
67. !
5nfus 9D 20 tpm
A22 litermenit
#g:04 40E 4 gr $ "am
?ifedipin +R0mg "ika 6% '/00 mm&g
3mo7i1ilin +7=00mg
:ulfas Ferous 7
Citamin @ 27
#ll4 +p tan!!al " 3ei 212
el ! -
; ! baik, @#, gii kesan 1ukup
C: ! 6! =000 mm&g 9r! 20 7 menit
?! /4 7 menit t! +$,0@
#ata ! @3 (--), :5 (--)
6hora7 ! 1orpulmo dbn
2
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
28/33
3bdomen ! supel, nyeri tekan (-),6F; 2 "ari dibaah pusat
enital ! darah (-), lo1hea () rubra
%7.! Post Partus :pontan pada PB8 pada primipara hamil preterm
67.!
5nfus 9D 20 tpm
#g:A4 4 gram $ "am
?ifedipin + 7 0 mg bila 6% < /00 mm&g
3mo7i1ilin +7=00mg
:ulfas Ferous 7
Citamin @ 27
#ll4 +p tan!!al "1 3ei 212
el ! -
; ! baik, @#, gii kesan 1ukup
C: ! 6! 40*0 mm&g 9r! 20 7 menit
?! // 7 menit t! +$,*0@
#ata ! @3 (--), :5 (--)
6hora7 ! 1orpulmo dbn
3bdomen ! supel, nyeri tekan (-),6F; 2 "ari dibaah pusat
enital ! darah (-), lo1hea () rubra
%7.! Post Partus :pontan pada PB8 pada primipara hamil preterm
67.!
?ifedipin bila 6% < /00 mm&g
3mo7i1ilin +7=00mg
:ulfas Ferous 7
Citamin @ 27
@ek lab darah lengkap dan protein urin
2/
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
29/33
#ll4 +p tan!!al 1 April 212
el ! -
; ! baik, @#, gii kesan 1ukup
C: ! 6! +0*0 mm&g 9r! 20 7 menit
?! /0 7 menit t! +$,$0@
#ata ! @3 (--), :5 (--)
6hora7 ! 1orpulmo dbn
3bdomen ! supel, nyeri tekan (-),6F; 2 "ari dibaah pusat
enital ! darah (-), lo1hea () rubra
%7.! Post Partus :pontan pada PB8 pada primipara hamil preterm
67.!
3mo7i1ilin +7=00mg
:ulfas Ferous 7
Citamin @ 27
8DPD "ika hasil lab baik
Daboratorium %arah tanggal 0 3pril 202 !
&emoglobin ! ,/ grdl
&ematokrit ! + E
3B ! 4,0$ 7 0+uD
3D ! 2,$ 7 0+uD
36 ! 2=0 7 0+uD
olongan %arah ! A
%: ! * mgdD
;reum ! mgdD
@reatinin ! 0,= mgdD
?a ! +/ mmolD
! +,4 mmolD
5on klorida ! 0$ mmolD
:A6 ! * ul
2*
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
30/33
:P6 ! 0 ul
3lbumin ! +,4 gdl
D%& ! =2 ;D
P6 ! +detik
3P66 ! 2/, detik
Protein ;rin ! () positif
#ll4 +p tan!!al 2 April 212
el ! -
; ! baik, @#, gii kesan 1ukup
C: ! 6! +0*0 mm&g 9r! 20 7 menit
?! /0 7 menit t! +$,=0@
#ata ! @3 (--), :5 (--)
6hora7 ! 1orpulmo dbn
3bdomen ! supel, nyeri tekan (-),6F; 2 "ari dibaah pusat
enital ! darah (-), lo1hea () sanguilenta
%7.! Post Partus :pontan pada PB8 pada primipara hamil preterm
67.!
3mo7i1ilin +7=00mg
:ulfas Ferous 7
Citamin @ 27
8DPD
Bdukasi!
- ontrol poli kandungan + hari lagi
- #en1u1imembersihkan daerah kemaluanbekas "ahitan persalinan
dengan bersih setiap saat mandi dan setelah 83
- #akan makanan bergii (tidak ada pantangan makan apapun), tinggi
protein seperti putih telur dan ikan, rendah karbohidrat, lemak, dan garam
se1ukupnya
- #inum itamin yang diberikan dokter se1ara teratur
+0
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
31/33
BAB I=
ANALISIS KASUS
Pre-eklampsia dapat didiagnosis dengan adanya kenaikan tekanan pembuluh
darah, proteinuria, dengan atau tanpa disertai edema non dependent. %iagnosis
definitif untuk preklamsia hanya dapat ditegakkan setelah usia gestasi 20 minggu.
&ipertensi yang termasuk pre-eklampsia didefinisikan sebagai tekanan darah yang
menetap '40*0 mm&g pada ibu yang sebelumnya memiliki tekanan darah
normal, sedangkan proteinuria yang sering disebutkan adalah ' +00mg24 "am
atau ' pada urin.
?y. #, 2 tahun dari anamnesa didapat adanya peningkatan tekanan darah
yang menetap setelah kehamilan 20 minggu yang tidak didapatkannya sebelum
kehamilan, dan saat pemeriksaan fisik didapat tekanan darah 2000 mm&g,
oedema pada kedua ekstremitas baah, pada pemeriksaan laboratorium urin
proteinuria didapat hasil +. %iagnosis pre-eklampsia berat didapatkan dari
kriteria diagnosis yaitu tekanan darah sistolik ' $0 mm&g dan tekanan darah
diastolik ' *0 mm&g. Perkembangan pre-eklampsia semakin meningkat pada
umur kehamilan pertama dan kehamilan umur ekstrem, seperti terlalu tua atau
terlalu muda.
8erdasarkan usia kehamilan, hamil preterm adalah kehamilan dengan usia
kurang dari + minggu. &al ini sesuai dengan pasien ?y.# bila dihitung usia
kehamilannya dari &P#6 tanggal $ Aktober 20 (umur kehamilan +0 minggu),
sehingga kami diagnosis dengan kehamilan preterm.
Pada pasien ini dilakukan peraatan konseratif karena usia kehamilan
yang preterm, tanpa disertai tanda-tanda impending eklampsia dan keadaan "anin
baik. Pada kasus ini belum ada indikasi dilakukan terminasi aktif. 6erminasi aktif
dapat dilakukan yaitu "ika didapatkan hasil penilaian kese"ahteraan "anin "elek, ada
keluhan sub"ektif, adanya sindrom &BDDP, kehamilan aterm, kegagalan
peraatan konseratif.
:elain itu "uga diberikan pengobatan medisinal pada pasien ini. Pengobatan
medisinal sama dengan peraatan medisinal pada pengelolaan aktif. &anya
+
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
32/33
loading dose #g:A4 tidak diberikan intraenous, 1ukup intramuskuler sa"a
dimana 4 gram pada bokong kiri dan 4 gram pada bokong kanan.
Pengobatan medisinal dilakukan dengan segera raat inap, tirah baring
miring ke satu sisi, infuse 9D! %=E $0-20 11"am, pemberian anti ke"ang
#g:A4 dan antihipertensi. Pada pre-eklampsia berat, untuk men1egah ter"adinya
eklamsia maka pada pasien diberikan #g:A4 sebagai terapi profilaksis
antikonulsi yang "uga sekaligus dapat menurunkan tekanan darah.
Pemberian #g:A4 dilan"utkan hingga 24 "am pas1a persalinan untuk
men1egah eklamsia, yaitu diberikan #g:A4 4gr $ "am dengan "uga memantau
ital sign, dan laboratorium untuk mengetahui fungsi hepar dan gin"al pasien.
6erapi nifedipine hanya diberikan "ika tekanan darah '/00 mm&g. 3ntibiotik
hanya digunakan sebagai terapi profilaksis, dengan sulfas ferrous dan itamin @
untuk memperbaiki kerusakan endotel.
Pasien ?y.#, dalam peraatannya hari ke 55 masuk dalam persalinan kala 5
fase laten, maka persalinan dilan"utkan se1ara peraginam. Pada pasien dengan
PB8, persalinan harus dilakukan dalam 24 "am dan pasien tidak diperbolehkan
menge"an kuat, oleh karena itu kala 55 pada pasien ini harus diringankan. ala 55
dapat diringankan dengan akum ekstraksi, ekstraksi 1unam atau episiotomi.
:yarat untuk dilakukan ekstraksi dengan akum tidak terpenuhi untuk kasus ini,
karena "anin yang masih preterm. #aka pilihan yang bisa diambil adalah dengan
episiotomi. Pada pasien ini tidak dipilih tindakan :e1tion @ae1aria (:@) karena
kese"ahteraan "anin, kema"uan persalinan, dan keadaan umum pasien baik.
Prognosis preklamsia dan komplikasinya selalu menghilang setelah bayi
lahir dengan perke1ualian 1edera 1erebroaskuler. :edangkan prognosis pada
"anin sangat bergantung pada usia gestasi saat kelahiran dan masalah yang
berhubungan dengan prematuritas. Bdukasi pada pasien diperlukan ketika
persalinan berlangsung dengan disertai inform 1onsent. Pasien dapat pulang "ika
selama + hari keadaan se1ara umum membaik, berada dalam keadaan PB9, fungsi
lier dan gin"al baik. Bdukasi untuk banyak mengkonsumsi makanan tinggi
protein dan rendah karbohidrat.
+2
8/9/2019 PEB pre eklamsi berat
33/33
DA#TA$ PUSTAKA
3gus 3. 2004. Persalinan Preterm. %alam! !lm" #edokteran $etomaternal.
&impunan edokteran Fetomaternal Perkumpulan Abstetri dan inekologi
5ndonesia! :urabaya. pp! +$4-+$.
3nthonius 8#. ***. Hipertensi pada #ehamilan Pre-Eklampsia%Eklampsia.
Gakarta! Fakultas edokteran ;5.
&impunan edokteran Fetomaternal PA5. 200=. Pedoman Pengelolaan
Hipertensi dalam #ehamilan di !ndonesia.Edisi !!. Gakarta! PA5.
etut :. 200 Profil Penderita Preeklampsia-Bklampsia di 9:; 6arakan altim.
Thesis. 6arakan! 8agian ebidanan dan andungan 9:; 6arakan.
Du1iano B#, Gose C, halid :. 200$.&apping the Theories of Preeclampsia '
The (eed for Systemetic re)ie*s of &echanism of +isease. 3meri1an
Gournal of Abstetri1s and yne1ology *4. Pp! +-+2.
#anoe #. 200$. Pedoman +iagnosis dan Terapi ,bstetri dan inekologi.
#akasar! 8agian Abstetri dan inekologi Fakultas edokteran ;niersitas
&asanudin.
9idan 3. 200.!s" &"takhir Tentang #omplikasi #ehamilan Preeklampsia dan
Eklampsia/. #akasar! 8agian Bpidemiologi Fakultas esehatan #asyarakat
;niersitas &asanudin.
Wagener D. 2004.+iagnosis and &anagement of Preeklampsia. ;nited :tates!
3meri1an Family Physi1ian. Colume 0 ?o.2. pp ! 2+-2+24..