28
ASKEP MATERNITAS “IBU DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK” KELA S 2B AYU L. AYU M . OKTA VIANY YUNI ATI FITR ILIANI KELAS 2A BERTAPIANA M. DESI F. DESI N. NOVAL W. MERI L. YESI P.

ASKEP MATERNITAS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASKEP MATERNITAS

ASKEP MATERNITAS“IBU DENGAN KEHAMILAN

EKTOPIK”

KELAS 2B

AYU L.

AYU M.

OKTAVIANY

YUNIATI

FITRIL

IANI

KELAS 2A

BERTAPIANA M

.

DESI F.

DESI N.

NOVAL W

.

MERI L

.

YESI P.

Page 2: ASKEP MATERNITAS

DEFINISI

Kehamilan ektopik adalah setiap implantasi

yang telah dibuahi di luar cavum uterus.

Implantasi dapat terjadi di tuba falopi, ovarium,

serviks, dan abdomen. Namun, kejadian

kehamilan ektopik yang terbanyak adalah di

tuba falopi (Murria, 2002).

Page 3: ASKEP MATERNITAS

ETIOLOGI

Faktor dalam lumen tuba : endosalfingitis, hipoplasia lumen tuba.

Faktor dinding lumen tuba : endometriosis tuba, diventrikel tuba kongenital.

Faktor di luar diniding lumen tuba : perlengketan pada tuba, tumor.

Faktor lain : migrasi luar ovum, fertilisasi in vitro

Page 4: ASKEP MATERNITAS

MANIFESTASI KLINIS

1. Gambaran klinis kehamilan tuba belum terganggu tidak khas. Pada umumnya ibu menunjukkan gejala-gejala kehamilan muda dan mungkin merasa nyeri sedikit di perut bagian bawah yang tidak seberapa dihiraukan. Pada pemeriksaan vaginal, uterus membesar dan lembek, walaupun mungkin besarnya tidak sesuai dengan usia kehamilan. Tuba mengandung hasil konsepsi karena lembeknya sukar diraba pada pemeriksaan bimanual.

Page 5: ASKEP MATERNITAS

MANIFESTASI KLINIS

2. Gejala kehamilan tuba terganggu sangat berbeda-beda dari perdarahan banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapat gejala yang tidak jelas sehingga sukar membuat diagnosisnya.

3. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada ruptur tuba nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan intensitas yang kuat disertai dengan perdarahan yang menyebabkan ibu pingsan dan masuk ke dalam syok.

Page 6: ASKEP MATERNITAS

MANIFESTASI KLINIS

4. Perdarahan per vagina merupakan salah satu tanda penting yang kedua pada kehamilan ektopik terganggu (KET). Hal ini menunjukkan kematian janin.

5. Amenore juga merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik. Lamanya amenore bergantung pada kehidupan janin, sehingga dapat bervariasi.

Page 7: ASKEP MATERNITAS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan kadar hormon progesteron Pemeriksaan kadar HCG serum Pemeriksaan golongan darah

Page 8: ASKEP MATERNITAS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

2. Kuldosentesis (Pengambilan cairan peritoneal dari ekstra vasio rektou terina (ruang Douglas), melalui tindakan pungsi melalui dinding vagina).

3. Ultrasonografi (USG)

Page 9: ASKEP MATERNITAS

DIAGNOSA BANDING

Usus buntu ( Apendisitis akut ) Peradangan daerah panggul

Page 10: ASKEP MATERNITAS

PROGNOSIS

Penderita kehamilan ektopik mempunyai

kemungkinan yang lebih besar, untuk

mengalami kehamilan ektopik kembali. Selain

itu kemungkinan untuk mengalami kehamilan

akan menurun.

Page 11: ASKEP MATERNITAS

KOMPLIKASI

Komplikasi juga tergantung dari lokasi tumbuh

berkembangnya mudigah. Misalnya bila terjadi

kehamilan tuba, komplikasi yang sering adalah

pecahnya tuba falopii

Page 12: ASKEP MATERNITAS

PENATALAKSANAAN

Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya

adalah laparatomi. Dalam tindakan demikian,

beberapa hal harus diperhatikan dan

dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut. Kondisi ibu pada saat itu. Keinginan ibu untuk mempertahankan fungsi

reproduksinya. Lokasi kehamilan ektopik.

Page 13: ASKEP MATERNITAS

PENATALAKSANAAN

Kondisi anatomis organ pelvis. Kemampuan tekhnik bedah mikro dokter. Kemampuan teknologi fertilasi in vitro

setempat.

Page 14: ASKEP MATERNITAS

PENATALAKSANAAN

Hasil pertimbangan ini menentukan apakah

perlu dilakukan salpingektomi pada kehamilan

tuba atau dapat dilakukan pembedahan

konservatif. Apabila kondisi ibu buruk, misalnya

dalam keadaan syok, lebih baik dilakukan

salpingektomi. Pada kasus kehamilan ektopik di pars

ampularis tuba yang belum pecah biasanya ditangani

dengan menggunakan kemoterapi untuk menghindari

tindakan pembedahan.

Page 15: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN1. Pengkajian Menstruasi terakhir. Adanya bercak darah yang berasal dari

vagina. Nyeri abdomen : kejang, tumpul. Jenis kontrasepsi Riwayat gangguan tuba sebelumnya. Tanda-tanda vital Tes Laboratorium : Ht dan Hb menurun

Page 16: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN

2. Diagnosis KeperawatanKemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul

adalah sebagai berikut : Defisit volume cairan yang b/d ruptur pada lokasi

implantasi sebagai efek tindakan pembedahan. Nyeri yang b/d ruptur tuba falopi, perdarahan

intraperitoneal. Kurangnya pengetahuan yang b/d kurang

pemahaman atau tidak mengenal sumber-sumber informasi.

Page 17: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN3. Intervensi KeperawatanDiagnosis 1 Kriteria hasil : Ibu menunjukkankestabilan /perbaikan keseimbangan cairanyang dibuktikan oleh tanda-tanda vital yangstabil,pengisian kapiler cepat, sensorium tepat,sertafrekuensi serta berat jenis urine adekuat. Intervensi keperawatan : merujuk pada

intervensi diagnosis yang sama dengan abortus.

Page 18: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN

Diagnosis 2 : nyeri yang b/d ruptur tuba falopi,

perdarahan intraperitoneal. Kriteria hasil : Ibu dapat mendemonstarsikan

teknik relaksasi, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan ibu tidak meringis.

Page 19: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN Mandiri Rencana Intervensi 1. Tentukan sifat, lokalisasi, dan durasi nyeri. Kaji

kontraksi uterus hemoragi atau nyeri tekan abdomen.

2. Kaji stres psikologis ibu/pasangan dan respons emosional terhadap kejadian.

3. Berikan lingkungan yang tenang dan aktivitas untuk menurunkan rasa nyeri. Instruksikan klien untuk menggunakan metode relaksasi, misalnya : napas dalam, visualisasi distraksi, dan jelaskan prosedur

Page 20: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN Rasional 1. Membantu dalam mendiagnosis dan

menentukan tindakan yang akan dilakukan. Ketidaknyamanan dihubungkan dengan aborsi spontan dan molahidatidosa karena kontraksi uterus yang mungkin diperberat oleh infus oksitosin. Ruptur kehamilan ektopik mengakibatkan nyeri hebat, karena hemoragi tersembunyi saat tuba falopi ruptur ke dalam abdomen.

Page 21: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN

2. Ansietas sebagai respons terhadap situasi darurat dapat memperberat ketidaknyamanan karena sindrom ketegangan, ketakutan, dan nyeri.

3. Dapat membantu dalam menurunkan tingkat ansietas dan karenanya, mereduksi kenyamanan.

Page 22: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN Kolaborasi

4. Berikan narkotik atau sedatif berikut obat-obat praoperatif bila prosedur pembedahan diindikasikan.

5. Siapkan untuk prosedur bedah bila terdapat indikasi.

Rasional

4. Meningkatkan kenyamanan, menurunkan risiko komplikasi pembedahan.

5. Tindakan terhadap penyimpangan dasar akan menghilangkan nyeri.

Page 23: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN

Diagnosis 3 : Kurangnya pengetahuan yang

b/d kurang pemahaman dan tidak mengenal

sumber-sumber informasi. Tujuan : Ibu berpartisipasi dalam proses

belajar, mengungkapkan dalam istilah sederhana, mengenai patofisiologi dan implikasi klinis.

Page 24: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN Rencana Intervensi

1. Menjelaskan tindakan dan rasional yang ditentukan untuk kondisi hemoragia.

2. Berikan kesempatan bagi ibu untuk mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan kesalahan konsep.

3. Diskusikan kemungkinan implikasi jangka pendek pada ibu/janin dari keadaan perdarahan.

4. Tinjau ulang implikasi jangka panjang terhadap situasi yang memerlukan evaluasi dan tindakan tambahan.

Page 25: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN Rasional

1. Memberikan informasi, menjelaskan kesalahan konsep pemikiran ibu mengenai prosedur yang akan dilakukan, dan menurunkan stres yang berhubungan dengan prosedur yang diberikan.

2. Memberikan klasifikasi dari konsep yang salah, identifikasi masalah-masalah dan kesempatan untuk memulai mengembangkan keterampilan penyesuaian (koping).

Page 26: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN3. Memberikan informasi tentang

kemungkinan komplikasi dan meningkatkan harapan realitas dan kerja sama dengan aturan tindakan.

4. Ibu dengan kehamilan ektopik dapat memahami kesulitan mempertahankan setelah pengankatan tuba/ovarium yang sakit.

Page 27: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN4. Implementasi Keperawatan Implementasi merupakan tindakan yang sesuai

dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.

Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat, dan bukan atas petunjuk data petugas kesehatan lain.

Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama seperti dokter atau petugas kesehatan lain.

Page 28: ASKEP MATERNITAS

TINJAUAN KEPERAWATAN

5. Evaluasi Keperawatan

Merupakan hasil perkembangan ibu dengan

berpedoman kepada hasil dan tujuan yang

hendak dicapai.