25
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) PADA PASIEN DENGAN KASUS “POST OF HEMOROID” DI RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG Disusun oleh : D-III Kep II-B Hartono Dwi Santoso 02.11.052 STIKes HUTAMA ABDI HUSADA Jalan. DR. Wahidin Sudiro Husodo No. 1 Tulungagung Kode Pos 66224 Telepon./Fax. (0355) 322738 A. PENGERTIAN Haemorrhoid adalah varikositis akibat dilatasi vena pleksus haemorroidalis (Underwood,1999). Haemorrhoid adalah masa faskuler yang menonjol kedalam lumen rectum bagian bawah atau area perianal (Sandra M. Nettina, 2002). B. ETIOLOGI Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua :

Askep Kasus Post Op Hemoroid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Kasus Post Op Hemoroid

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP)

PADA PASIEN DENGAN KASUS “POST OF HEMOROID”

DI RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

Disusun oleh : D-III Kep II-B

Hartono Dwi Santoso

02.11.052

STIKes HUTAMA ABDI HUSADA

Jalan. DR. Wahidin Sudiro Husodo No. 1 Tulungagung

Kode Pos 66224

Telepon./Fax. (0355) 322738

A . P E N G E R T I A N

Haemorrhoid adalah varikositis akibat dilatasi vena pleksus haemorroidalis

(Underwood,1999). Haemorrhoid adalah masa faskuler yang menonjol kedalam

lumen rectum bagian bawah atau area perianal (Sandra M. Nettina, 2002).

B . E T I O L O G I

Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua :

1.Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organik.Kelainan organik yang

menyebabkan gangguan adalah :

Page 2: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Hepar sirosis hepatisFibrosis jaringan hepar akan meningkatkan resistensi aliran vena ke

hepar sehinggaterjadi hepartensi portal. Maka akan terbentuk kolateral antara lain ke

esopagus dan pleksus hemoroidalis .

Bendungan vena porta, misalnya karena trombosis

Tomur intra abdomen, terutama didaerah velvis, yang menekan vena

sehinggaaliranya terganggu. Misalnya uterus grapida , uterus tomur ovarium,

tumor rektaldan lain lain

2. Idiopat ik , t idak je las adanya kela ianan organik, hanya ada faktor - faktor

penyebab t imbulnyahemoroidFaktor faktor yang mungkin berperan :

Keturunan atau heriditer Dalam hal ini yang menurun dalah kelemahan dinding pembuluh

darah, dan bukanhemoroidnya.

AnatomiVena di daerah masentror ium tudak mempunyai katup. Sehingga

darah mudahkembali menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus hemoroidalis.

Hal - hal yang memungkinkan tekanan intra abdomen meningkat antara lain :

a.Orang yang pekerjaannya banyak berdiri atau duduk dimana gaya grapitasi

akanmempengaruhi timbulnya hemoroid.Misalnya seorang ahli bedah. 

b .Gangguan devekasi miksi .

c .Peker jaan yang mengangkat benda - benda bera t .

rang wanita ham

i l te rdapat 3 faktor yang mempengaruhi t imbulnya hemoroid yai tu  Adanya tomur intra abdpomen

Kelemahan pembuluh darah sewaktu hamil akibat pengaruh perubahan hormonal

Mengedan sewaktu partus.

C . K L A S I F I K A S I

Pada dasarnya hemoroid di bagi menjadi dua klasifikasi, yaitu

Hemoroid Interna

Gejala - gejala dari hemoroid interna adalah pendarahan tanpa rasa sakit karena tidak adanya

serabut serabut rasa sakit di daerah ini.Hemoroid interna terbagi menjadi 4 derajat :

Tingkat I : varises satu atau  lebih V. hemoroidales interna dengan gejala perdarahanberwarna

merah segar pada saat buang air besar.

Page 3: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Tingkat II : varises dari satu atau lebih v. hemoroidales interna yang keluar dari dubur pada

saat defekasi tetapi masih dapat kembali dengan sendirinya.

Tingkat III : seperti tingkst II tetapi tidak dapat masuk spontan, harus didorong kembali.

Tingkat IV : telah terjadi inkarserasi

Hemoroid Externa 

Hemoroid eksterna jarang sekali berdiri sendiri, biasanya perluasan hemoroid interna.Tapi

hemoroid eksterna dapat di klasifikasikan menjadi 2 yaitu :

Akut

Bentuk Akut Berupa Pembekakan Bulat Kebiruan Pada Pinggir Anus Dan Sebenarnya  Adalah Hematom, Walaupun

Disebut Sebagai Trombus Eksterna Akut. Tanda Dan Gejala Sering Timbul

Sering rasa sakit dan nyeri

Rasa gatal pada daerah hemoroid

Kedua tanda dan gejala tersebut disebabkan karena ujung ujung saraf pada kulit merupakan reseptor rasa sakit

     Kronik

Hemoroid eksterna kronik a tau “Skin Tag” terdi r i a tas sa tu l ipatan a tau

lebih dar ikulit anus yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah

D . P a t o f i s i o l o g i

               Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari

venahemoroidal is . Kantung-kantung vena yang melebar menonjol ke dalam

saluran anus danrektum terjadi trombosis, ulserasi, perdarahan dan nyeri. Perdarahan

umumnya terjadi akibattrauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah

segar meskipun berasal darivena karena kaya akan asam. Nyeri yang timbul akibat inflamasi

dan edema yang disebabkanoleh t rombosis . Trombosis adalah pembekuan darah

dalam hemoroid. Trombosis in i akan mengakibatkan iskemi pada daerah tersebut dan

nekrosis.

Hemorrhoid interna: S u m b a t a n a l i r a n d a r a h s y s t e m p o r t a

m e n y e b a b k a n t i m b u l n y a h i p e r t e n s i p o r t a l d a n terbentuk kola tera l

pada vena hemorroidal is super ior dan medius . Sela in i tu Sis tem vena  portal

tidak mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.

Hemorrid eksterna: F.     Pemeriksaan dan diagnosis

a.       Anamnesa : BAB diselimuti darah segar atau menetes darah segar sehabis BAB.

Page 4: Askep Kasus Post Op Hemoroid

b.       Fisik : Kemungkinan tidak ditemui kelainan pada pemeriksaan luar, kadang-kadang

didapatkan anemia.

c.       Colok dubur : Tidak didapatkan rasa nyeri, tidak teraba tumor. Colok dubur harus

dilakukan untuk mendapatkan kelainan lain.

d.       Proktoskopi : ditentukan lokal dan gradasi hemoroid interna yang selanjutnya

digunakan untuk menentukan cara pengobatannya.

G.    Diagnosis Banding

Pada penderita dewasa harus di diagnosa banding :

Karsinoma rektum

Karsinoma anus

Fisura ani

Amubiasis

Polip rektum

Pada penderita anak harus di-diagnosa banding :

a.       Gejala hemorroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan:

Higiene personal yang baik dan menghindari mengejan berlebihan selama defekasi.

Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila gagal dibantu dengan menggunakan

laksatif yang berfungsi mengabsorbsi air saat melewati usus.

Tindakan untuk mengurangi pembesaran dengan cara: rendam duduk dengan salep,

supositoria yang mengandung anestesi, astringen (witch hazel) dan tirah baring.

b.      Beberapa tindakan nonoperatif untuk hemorroid:

Foto koagulasi infra merah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tehnik terbaru untuk

melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya

Injeksi larutan sklerosan efektif untuk hemorrhoid yang berukuran kecil.

Tindakan bedah konservatif hemorrhoid internal

Adalah prosedur ligasi pita karet.  Hemorrhoid dilihat melalui anosop, dan bagian proksimal

diatas garis mukokutan dipegang dengan alat.  Pita karet kecil kemudian diselipkan diatas

hemorrhoid.  Bagian distal jaringan pada pita karet menjadi nekrotik setelah beberapa hari

danm dilepas.  Terjadi fibrosis yang mengakibatkan mukosa anal bawah turun dan melekat

pada otot dasar. Meskipun tindakan ini memuaskan beberapa pasien, namun pasien lain

merasakan tindakan ini menyebabkan nyeri dan mengakibatkan hemorroid sekunder dan

infeksi perianal.

d.      Hemoroidectomy kriosirurgi

Page 5: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Adalah metode untuk menghambat hemorroid dengan cara membekukan jaringan hemorroid

selama waktu tertentu sampai timbul nekrosis. Meskipun hal ini kurang menimbulkan nyeri,

prosedur ini tidak digunakan dengan luas karena menyebabkan keluarnya rabas yang berbau

angat menyengat dan luka yang ditimbulkan lama sembuh.

e.       Laser Nd: YAG

Digunakan dalam mengeksisi hemorroid eksternal.  Tindakan ini cepat dan kurang

menimbulkan nyeri.  Hemoragi dan abses jarang menjadi komplikasi pada periode paska

operatif.

  Post operasi

Pembedahan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Rasa nyeri yang merupakan akibat

spasme rektal dapat menghambat buang air kecil dan defikasi. Rasa nyeri dapat diminimalkan

dengan penggunaan analgetik, sitbath, dan pelembek feses.  Selama 12 jam pertama setelah

pembedahan perdarahan merupakan hal yang mungkin terjadi. Darah dapat terkumpul

didalam lubang anal dan tidak dikeluarkan, untuk itu tanda-tanda lain dari perdarahan harus

di monitor (TTV, tidak dapt beristirahat dan haus). Pada periode ini sitbath di hindari karena

penghangatan akan menambahkan perdarahan lebih lanjut dengan melebarkan pembuluh

darah.

Peningkatan rasa nyaman :

Bantu pasien untuk tidur dengan posisi yang nyaman, tidur miring sering menjadi pilihan.

Gunakan ganjalan pengapung dibawah bokong waktu duduk.

Berikan obat-obat analgesik selama 24 jan pertama.

Gunakan pemanasan basah setelah 12 jam pertama : kompres rektal atau sit bath dilakukan 3-

4 kaali/hari.

Peningkatan eliminasi

Berikan pelembek feses sesui resep

Berikan analgetik jika mungkin, menjelang air besar pertama.

Jika diminta untuk enema, gunkan kateter yang diberi pelumas dengan baik atau tube rektal

yang kecil

Pendidikan pada pasien :

Lakukan sitbath setiap kali setelah BAB paling kurang 1-2 minggu setelah operasi.

Makan diet berserat yang adekuat, minum paling sedikit 2000 ml cairan dan berolah raga

ringan.

Pelembek feses mungkin dibutuhkan setiap hari atau setiap beberapa hari hingga

penyembuhan sempurna.

-          Lpaorkan gejala-gejala : perdarahan rektal, nyeri terus menerus waktu defikasi,

drainasse yang supuratif.

Page 6: Askep Kasus Post Op Hemoroid

J.  Diagnosa keperawatan

Nyeri akut b.d agen injuri (spasme sfingter pasca operasi)

Konstipasi b.d faktor fungsional (penolakan kebiasaan/menggugurkan keinginan untuk

defekasi)

Ansietas b.d perubahan status kesehatan.

Resiko infeksi

Defisit self care b.d kelelahan

Defisit pengetahuan b.d misinterpretasi informasi

PK : Hemoragi

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.W DENGAN POST

OPERASI HEMOROID HARI PERTAMA DI RUANG FLAMBOYAN RSUD Dr.ISKAK

TULUNGAGUNG

PENGKAJIAN< "Times New Roman";">Tgl masuk : 8 Mei 2012Ruang/kelas : Flamboyan 5/6

Tgl pengkajian : 11 Mei2012

Jam masuk : 19.30 WIB

Jam pengkajian : 13.00 WIB

Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn.M

Umur : 40 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Ampel gading, Pemalang

Hub dg pasien : Kakak

STATUS FUNGSI KESEHATAN PASIEN

Persepsi kesehatan/ manajemen kesehatana.

Alasan masuk rumah sakit

Page 7: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Kurang lebih 4 hari mengeluh keluar benjolan pada anus, benjolan sudah titak bisamasuk

sendiri maupun dimasukan d dengan tangan, BAB bercampur darah berwarnamerah segar

Riwayat penyakit sekarangDokter menganjukan operasi pada klien tanggal 11 Mei 2012,

operasi dilakukan jam09.00 WIB, setelah 6 jam post operasi klien merasakan nyeri pada

anus, klienmengatakan nyeri seperti terbakar, rasanya panas, skala nyeri 6, klien

merintihkesakitan, ekspresi wajah meringis menahan nyeri, nyeri yang dirasakan terus-

menerus.c.

Riwayat kesehatan dahuluKlien mengatakan kurang lebih 6 bulan yang lalu merasakan gatal

dan nyeri padalubang anus dan terdapat benjolan, benjolan dapat keluar masuk sendiri

hinggabenjolan tidak bisa masuk sendiri, benjolan dapat masuk ke lubang anus

denganbantuan tangan dan kemudian benjolan tersebut tidak dapat dimasukan denganbantuan

tangan, warna benjolan sama dengan warna kulit sekitar, terdapat nyeri tekanpada benjolan

dan keluar darah segar pada saat BAB, akhirnya Klien berobat kedokter kemudian dirujuk ke

RSUD Kraton.d.

Riwayat kesehatan KeluargaMenurut keterangan Klien, keluarga Klien tidak ada yang

menderita penyakit yangsama, penyakit keturunan maupun penyakit menular.e.

Riwayat AlergiMenurut keterangan Klien, Klien tidak mempunyai alergi terhadap makanan

atau obattertentu

.

POLA NUTRISI DAN METABOLIKa.

Kebiasaan makan

Sebelum sakit Klien malan 3x/hari dengan menu : nasi, tahu/tempe, telur,sambal dan habis 1

porsi.

Selama sakit Klien makan 3x/hari dengan menu : bubur, telur, tahu, sayurdan habis ½ porsi.b.

Kebiasaan minum

Sebelum sakit Klien minum 3-4 gelas/hari, jenis minuman : air putih, teh dankopi.

Selama sakit Klien minum 2-3 gelas/hari, jenis minuman : air putih

Kadang

Page 8: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Selalu

Protein Nabati

v

Protein Hewani

v

Sayur

v

Buah

v

Susu

v

e="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada pengkajian hari ketiga (Minggu 13 Mei 2012) Klien sudah bisa mobilisasia (duduk dan berjalan) tanpa bantuan orang lain 

POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT

Kebiasaan tidur

Page 9: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Sebelum sakit Klien tidur 7 jam/hari, dari jam 22.00 – 05.00 WIB.

Selama sakit Klien tidur 6 jam/hari, dari jam 23.00– 05.00 WIB.G.

POLA KOGNITIF

Kesadaran Klien : Composmentis

Klien tidak mempunyai masalah dengan pendengaran, penglihatan maupun bicara.

Pada post operasi hari pertama Klien merasakan nyeri pada daerah lubang anus, nyeriseperti

terbakar, skala nyeri 6, intensitas nyeri terus-menerus.

Klien mengurangi nyeri dengan cara menggigit bantal.

Klien mengatakan tidak tahu cara mencegah hemoroid agar tidak kambuh kembali.

 POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI

Klien mengatakan dapat menerima keadaannya dan penyakit yang dideritanya

Klien mengatakan jika sembuh nanti ia berharap bisa bekerja dan beraktivitas

sepertibiasanya.

POLA HUBUNGAN DAN PERAN

Klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik dengan sanak saudara yangmenjenguk

dan juga dengan pasien disebelahnya.b.

Klien dapat mengerti maksud dan tujuan tindakan keperawatan yang diberikan olehperawat.c.

Klien tidak ada kesulitan berkomunikasi dengan perawat dan orang disekitar Klien

KEADAAN KESEHATAN SAAT INI

Diagnosa Medis          :           Hemorrhoid

Tindakan operasi        :           Hemorrhoidectomy

Status nutrisi  :           BB 20 Kg

Status cairan   :           infus terpasang dengan cairan RL

Obat – obatan :           1. Cefotaxime :  2 x 0,5 gr

                        2. Transamin Inj         : 2 x  ½  amp

                        3. Novalgin     : 2 x  ½ amp

                        4. Laxadin       : 2 x  ½ amp

Page 10: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Aktivit Aktivitas : semua aktivitas pasien dibantu keluarga : BAB, BAK, makan dan minum

Tindakan Keperawatan : menurunkan rasa nyeri dengan menarik nafas panjang

Hasil Laboratorium :

Hematologi              Hasil              Normal

1.    Hemoglobin        10,2               L: 13,2- 17,3 g/dl

                                                       P: 11,7-15,5 g/dl

2.    Leukosit               8.100            4000-11000

3.    Trombosit            368.000         < 15 menit

4.    CT                        9’                  150.000 - 400.000

5.    BT             3’               1-6 menit

PENGKAJIAN FISIK

data klinis       : BB 20 kg

kesadaran        : Composmentis

TTV                : S : 36,5 ˚C

 N : 97 x/menit

kesan umum

tampak sakit   : sedang

kulit

warna              : normal

kepala

bentuk  : simetris

rambut : hitam

mata : jernih

pupil                : isokor

telinga                         : simetris

hidung                         : simetris

mulut

bibir                : dalam batas normal

gigi                  : normal

leher                : simetris

tenggorokan    : normal

dada                : simetris

Page 11: Askep Kasus Post Op Hemoroid

paru-paru

inspeksi           : stidor, RR 30 x/menit

                         irama pernapasan : normal

palpasi            : normal

auskultasi        : teratur

perkusi            : vokal resonanse : normal

jantung

inspeksi           : normal (ictus cordis)

palpasi            : ictus cordis normal

auskultasi        : irama teratur

abdomen

bentuk             : simetris

genitalia dan anus

penis               : normal

anus                 : prolap recti

Analisa Data

Data Klien Etiologi Masalah Keperawatan

DS : Ibu pasien mengatakan bahwa kliennyeri pada luka operasi

DO : - KU /  Lemah-          Tampak meringis kesakitan dan menagis-          TTV : N : 97 x/m  S: 36,5 C

Hemoroidectomy

Menstimulasi reseptor nyeri(bradikinin & Prostaglandin)

Afferent

Gangguan rasa nyaman (nyeri)

Page 12: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Medula Spinalis

Thalamus

Korteks Serebri

Afferent

NyeriDS : -  ayah pasien mengatakan BAK ditempat tidur dengan botol aqua-     Makan dan minum :dibantu keluargaDO: KU /LemahN : 97 x/mNyeri

Intoleransi Aktivitas

Imobilisasi

DS : -Ayah pasien mengatakan tidak mengetahui makanan apa yang harus diberikan

Nyeri

Kurang InformasiS : - ayah klien mengatakan suhu klien sedikit panasO : KU : sedangN  : 96 X /mS  : 37 C

Kerusaka Integritas Kulit

Port

D’entry mikroorganisme

Media

berkembang mikroorganisme

Resiko tinggi infeksi

Resiko infeksi

Prioritas Masalah Keperawatan

Adapun prioritas masalah keperawatan yang diambil adalah :

Page 13: Askep Kasus Post Op Hemoroid

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri)

2. Imobilisasi

3. Kurang Informasi penanggulangan hemorrhoid

4. Resiko tinggi infeksi

Diagnosa Keperawatan

Adapun diagnosa keperawatannya yakni :

1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) pada luka operasi b.d adanya jahitan pada luka operasi

2. Intoleransi aktivitas b.d nyeri pasca operasi

 3. kurang pengetahuan b.d kurang informasitentang makana tingi serat

4. resiko terjadinya infeksi pada luka b.d pertahanan primer tidak adekuat

Intervensi Keperawatan

No

Dx. Kep Tujuan Intervensi Kep

Rasionalisasi

1 Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada luka operasi b.d adanya jahitan pada luka operasiDS :ibu pasien mengatakan bahwa klien nyeri pada luka operasiDO :-    KU/ Lemah-    Tampak meringis kesakitan & menagis-    TTV :RR : 97 x/mS: 36,5 C

Tujuan terpenuhinya rasa nyaman setelah dilakukan tindakan Kep. Selama 30 m dengan kriteria:-     KKlien tidak merigis kesakitan lagi-     KKU / baikN : NormalS : 36,5 C-    SSkala Nyeri :

1.   Tentukan skala nyeri

2.    -Dapat menurunkan tegangan abdomen & meningkatkan rasa kontrol-Melakuakn kegiatan yang disukai dapat mengalihkan perhatian

Page 14: Askep Kasus Post Op Hemoroid

0 terhadap rasa nyeri

-Pendarahan pada jaringan inflamasi lokal atau terjadinya infeksi dapat meningkatkan rasa nyeri

2 Intoleransi aktivitas b.d nyeri pasca operasiDS :-     ayah klien mengatakan BAK di tempat tidur dengan botol aqua-     ayah klien mengatakan membantunya dalam makan & minumDO :KU: Lemah-         TTerpasang infus

Tujuan terpenuhinya mobilisasi setelah dilakukan tidakan kep. Selama 1x24 jam. Dengan kriteria :- dapat BAK & BAB sendiri- dapat makan & minum sendiri- KU/Baik

1. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan

2. Evaluasi respons klien terhadap aktivitas

3. dorong untuk sering mengubah posisi, bantu klien bergerak ditempat secara perlahan

Kurang pengertahuan b.d kurang informasi tentang makanan tinggi seratDS: -Kakek klien mengatakan selama ini Klien malas untuk memakan sayurDO:KU /LemahN : 36,2 C

Tujuannya keluarga dan klien mengetahi makanan yang banyak mengandung serat yang baik untuk tubuh setelah dilakukan tindakan kep. Selama 30 m dengan kriteria:-    mMampu

1.Diskusikan pentingnhya penatalaksanaaan diet rendah sisa

2.Berikan penjelasan makanan yang dianjurkan untuk klien kepada keluarga engenai kekambuan embali hemorrhoid

-Pengetahuan tentang diet berguna untuk melibatkan pasien dalam merencanakan diet

-Makanan yang tidak  kaya akan serat dapat menyebabkan koonstipasi

Page 15: Askep Kasus Post Op Hemoroid

menyebutkan makanna tinggi serat yang baik untuknya-     KU /baik-     N : DBNS: 36,5

3.Diskusikan untuk mencegah mengejan saat defekasi  -

Menghindari pembesaran kembali V. Hemoroidalis

4 Resiko terjadinya infeksi pada luka b.d pertahanan primer tidak adekuatS : - ayah klien mengatakan suhu klien sedikit panas- klien mengatakan gatal disekitar bekas operasiO :KU/ sedangN  : 96 X /mS  : 37,6 C-    TTampak kemerahan

Tujuan tidak terjadinya infeksi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam dengan kriteria:

3.Observasi balutan tiap 4 jam, periksa terhadap pendarahan

1.Respon autonomik meliputi RR, N , TD b.d keluhan penghilang nyeri

2.Rendam VK mencegah terjadinya infeksi pada bekas luka  operasi

3.Deteksi dini terjadinya proses defekasi

Page 16: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Implementasi Keperawatan

Tgl/Jam Dx. Kep Implementasi Kep Respons

23/11/10

9.15

Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada luka operasi b.d adanya jahitan pada luka operasi

1.    Menenentukan skala nyeri

2.    memberi posisi tidur yang menyenangkan pasien

3.    Mengjarkan teknik untuk mengurangi rasa nyeri sepertibri;">KU/ LemahN : 97 x /mS : 36,5 CSkala nyeri : 6

23/11/1011.00

Intoleransi aktivitas b.d nyeri pasca operasi

1.      Membantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan

2.      -fareast-font-family: "Times New Roman";">

-       KU/Lemah

N: 97 x/m

S: 36,2 C

24/11/10

Page 17: Askep Kasus Post Op Hemoroid

11.30

Kurang pengertahuan b.d kurang informasi tentang makanan tinggi serat

1.    Mendiskusikan pentingnya penatalaksanaaan diet rendah sisa

2.    Memberikan penjelasan makanan yang dianjurkan untuk klien kepada keluarga engenai

kekambuhan kembali hemorrhoid

3.    Mendiskusikan untuk mencegah mengejan saat defekasi 

-     Keluarga & klien mengerti makanan yang tinggi serat

KU/Lemah

N : 93 x/m

S: 36,2 C

24/11/10

08.00

Resiko terjadinya infeksi pada luka b.d pertahanan primer tidak adekuat

ayah klien mengatakan suhu klien sedikit panas

-     klien mengatakan gatal disekitar bekas operasi

-     KU/ sedang Menarik nafas panjang dll

4.    Mengobseravasi daerah rektal apakah ada pendarahan

-     Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang

-     KU/ Lemah

N : 97 x /m

S : 36,5 C

Skala nyeri : 6

23/11/10

11.00

Intoleransi aktivitas b.d nyeri pasca operasi

Page 18: Askep Kasus Post Op Hemoroid

1.      Membantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan

2.      Mengevaluasi respons klien terhadap aktivitas

3.      Mendorong untuk sering mengubah posisi, bantu klien bergerak ditempat secara

perlahan

-       Klien masih dibantu keluarga dalam BAB & BAK

-       Klien masih dibantu makan & minum

-       KU/Lemah

N: 97 x/m

S: 36,2 C

24/11/10

11.30

Kurang pengertahuan b.d kurang informasi tentang makanan tinggi serat

1.    Mendiskusikan pentingnya penatalaksanaaan diet rendah sisa

2.    Memberikan penjelasan makanan yang dianjurkan untuk klien kepada keluarga engenai

kekambuhan kembali hemorrhoid

3.    Mendiskusikan untuk mencegah mengejan saat defekasi 

-     Keluarga & klien mengerti makanan yang tinggi serat

KU/Lemah

N : 93 x/m

S: 36,2 C

24/11/10

08.00

Resiko terjadinya infeksi pada luka b.d pertahanan primer tidak adekuat

1.  Mengobservasi TTV

2.  Melakukan rendam VK pada daerah anus

Page 19: Askep Kasus Post Op Hemoroid

3.  Mengobservasi balutan tiap 4 jam, periksa terhadap pendarahan

-     ayah klien mengatakan suhu klien sedikit panas

-     klien mengatakan gatal disekitar bekas operasi

-     KU/ sedang

N  : 96 X /m

S  : 37,6 C

-     Tampak kemerahan

Catatan Perkembangan

No Dx Hari/ Tgl Catatan Perkembangan1 Selasa

23/11/2010S  : Klien mengatakan nyeri sedikit berkurangO  : KU/ LemahN : 97 x /mS : 36,5 CSkala nyeri : 6A :  Masalah teratasi sebagianP  : Intervensi teratasi sebagian-          Ajarkan teknik untuk mengurangi rasa nyeri

2 Selasa23/112010

S  : - Keluarga mengatakan membatu klien dalam  BAB & BAK-     Keluarga mengatakan membantu klien dalam makan & minumO  : KU/Sedang N: 97 x/m S: 36 CA  : Masalah belum teratasiP  : intervensi diterusan

3 Rabu24/11/2010

S : Keluarga & klien mengerti makanan yang tinggi seratO : KUSedangN : 93 x/mS: 36,2 CA: Masalah teratasiP:-

4 Rabu24/11/2010

S : -ayah klien mengatakan suhu klien sedikit panas-klien mengatakan gatal disekitar bekas operasi-Tampak kemerahan disekitar luka operasiA : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

Page 20: Askep Kasus Post Op Hemoroid

Evaluasi Keperawatan

No Dx

Hari/ Tgl Catatan Perkembangan

1 Selasa23/11/2010

S  : Klien mengatakan nyeri sedikit berkurangO  : KU/ SedangN : 97 x /mS : 36,5 CSkala nyeri : 5A :  Masalah teratasi sebagianP  : Intervensi teratasi sebagian 

2

Selasa23/112010

S  : - Keluarga mengatakan membatu klien dalam  BAB & BAK-         Keluarga mengatakan membantu klien dalam makan & minumO  : KU/Sedang N: 96 x/m S: 36 CA  : Masalah teratasi sebagian

S : Keluarga & klien mengerti makanan yang tinggi serat yang baik untuk klienO : KU/Sedang

4 Rabu24/11/2010

S : -  klien mengatakan tidak lagi gatalO : -KU/ sedangN  : 96 X /m    S  : 37,6 C-Tampak kemerahan disekitar luka operasiA : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan-         Lakukan rendam VK disekitar bekas luka operasi setiap 2 x / hai selama 10-15 menit