Upload
umar-kharisma
View
41
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fungsi saraf
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Neuropati kompresif merupakan salah satu dari aspek yang paling menarik sekaligus
kompleks dari ilmu Hand Surgery.Neuropati kompresif merupakan akibat dari kompresi atau
penekanan pada saraf di salah satu titik perambatannya yang biasanya terjadi pada ekstremitas
atas.Neuropati kompresif biasanya terjadi di dekat persendian dimana saraf berjalan melewati
terowongan jaringan fibrosa.Salah satu contoh kasus yang paling sering terjadi adalah carpal
tunnel syndrome karena kompresi nervus medianus di sendi pergelangan tangan, dan cubital
tunnel syndrome karena kompresi nervus ulnaris di sendi siku. Menurut penelitian McCabe pada
tahun 2007, carpal tunnel syndrome terjadi pada 3,75% populasi penduduk Amerika dan
sebagian besar terjadi pada orang-orang dengan riwayat pekerjaan dengan gerakan repetitive
seperti para pekerja yang setiap hari menggunakan computer. Pada penelitian yang dilakukan
Weitbrecth dan Navickine tahun 2004 diketahui bahwa pada 6% pasien yang didiagnosis dengan
entrapment syndrome diketahui memiliki gejala kombinasi dari CTS, sindrom ulnaris dan
sindrom supinator. Selain itu, menurut survey dari IMS Health tahun 2008, nerve entrapment
syndrome menempati peringkat ketiga dari seluruh penyebab nyeri neuropati yang telah
terdiagnosis sebelumnya.
Neuropati kompresif dapat menyebabkan gangguan fungsi ekstremitas dan jika tidak
ditangani akan menyebabkan tingkat morbiditas yang cukup berarti. Bahkan pada beberapa kasus
akan sulit untuk pulih seperti sedia kala. Oleh karena itu, kemampuan untuk mendiagnosis dan
menangani neuropati kompresif sedini mungkin merupakan hal yang penting.Selain itu, dokter
bedah yang menangani kasus-kasus neuropati kompresif pada ekstremitas atas haruslah sadar
dengan permasalah neurologis lain, seperti salah satunya adalah Brachial Neuralgia, yang dapat
menyerupai nyeri neuropati akibat kompresi dan biasanya tidak meresponstindakan intervensi
bedah.Brachial neuralgia merupakan sebuah kelainan yang mempengaruhi otot-otot yang
diinervasi pleksus brakhialis, dan memiliki karakteristik berupa nyeri yang berat seperti rasa
terbakar di regio bahu dan lengan atas yang terkadang sampai membangunkan pasien dimalam
hari, dan biasanya kemudian diikuti dengan kelemahan ekstremitas atas.Diagnosis yang tepat
secara klinis dan penanganan yang sesuai merupakan hal yang penting untuk kasus-kasus
kelainan tersebut.Dalam makalah ini, kami meninjau mengenai patofisiologi, gejala dan tanda
klinis, penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan dari neuropati kompresif serta brachial
neuralgia.
I. 2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk membahas pengetahuan mengenai nervus
medianus, ulnaris radialis function and disorder baik dalam anatomi, persarafan, patofisiologi,
manifestasi klinis serta gangguan saraf.
I. 3 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan referat ini adalah agar penulis maupun pembaca dapat menambah
pengetahuan mengenai nervus medianus, ulnari,s radialis function and disorder baik dalam
anatomi, persarafan, patofisiologi, manifestasi klinis serta gangguan saraf dan aplikasinya dalam
bidang orthopaedic.
BAB II
ANATOMI
II. 1 Anatomi Saraf Perifer
Saraf perifer merupakan suatu kumpulan akson yang menghantarkan impuls eferen
(motorik) dari sel di cornu anterior medulla spinalis menuju otot, dan impuls aferen (sensorik)
dari reseptor perifer menuju sel di root ganglia posterior medulla spinalis. Saraf juga
menghantarkan serabut sudomotor dan vasomotor dari sel ganglion di jalur simpatis. Beberapa
saraf cenderung bersifat motoris, beberapa lainnya bersifat sensoris, trunchus yang lebih besar
merupakan gabungan dari akson motoris dan sensoris yang berjalan dalam rangkaian yang
terpisah.
Masing-masing akson merupakan sebuah proses perpanjangan dari sebuah sel saraf atau
neuron. Badan sel dari motor neuron yang mensuplai otot-otot perifer mengelompok di cornu
anterior medulla spinalis; sebuah motor neuron beserta akson-nya panjangnya bisa berukuran
hingga satu meter. Badan sel dari neuron sensoris yang mensuplai trunchus dan ekstremitas,
terletak di dorsal root ganglia dan tiap neuron memiliki akson yang memanjang dari perifer ke
badan sel dan yang lainnya dari badan sel ke medulla spinalis.
Akhiran perifer dari seluruh neuron kemudian bercabang. Sebuah motor neuron dapat
menginnervasi dari 10 sampai beberapa ribu serabut otot, rasionya bergantung pada derajat
kebutuhan dari otot-otot tertentu (semakin kecil rasio, semakin halus pergerakannya). Yang tidak
jauh berbeda, cabang-cabang perifer dari masing-masing neuron sensoris dapat menginnervasi
dari hanya sebuah bundle otot sampai permukaan kulit yang cukup luas.
Sinyal atau potensial aksi yang dibawa oleh motor neuron ditransmisikan menuju serabut
otot melalui pelepasan neurotransmitter, asetilkolin, di ujung terminal dari saraf. Sinyal sensoris
dihantarkan ke dorsal root ganglia dan dari sini kemudian menuju columna ipsilateral dari
medulla spinalis, melalui batang otak dan thalamus, menuju korteks (sensoris) yang berlawanan.
Impuls proprioseptif dari bundle otot dan sendi melewati jalur ini dan dibawa menuju sel di
cornu anterior medulla spinalis sebagai bagian dari reflekslokal. Keuntungan dari sistem ini
untuk meyakinkan bahwa survival mechanism, seperti sistem keseimbangan dan sistem sensoris
posisi terhadap ruang, diaktivasi dengan cepat.
Gambar 1. Struktur penampang melintang saraf perifer (Sumber: Solomon L, in Apley’s System of
Orthopaedics and Fractures, 2010)
Pada saraf perifer, seluruh akson motorik dan akson sensorik yang peka terhadap
sentuhan, nyeri dan proprioseptif, diselubungi oleh myelin, sebuah membran lipoprotein berlapis
yang berasal dari sel Schawann. Setiap millimeter dari selubung myelin tersusun terputus-putus,
meninggalkan segmen pendek dari akson bebas yang disebut Nodus Ranvier. Impuls saraf
meloncat dari nodus ke nodus dengan kecepatan elektrik, bahkan bisa lebih cepat apabila akson
tidak diselubungi. Sebagai konsekuensi, berkurangnya selubung nielin dapat menyebabkan
penurunan kecepatan atau bahkan hambatan total dari konduksi aksonal.
Sebagian besar akson, terutama serabut dengan diameter kecil yang membawa sensasi
kasar dan serabut simpatis eferen, tersusun tanpa myelin namun diselubungi oleh sitoplasma sel
Schawnn. Kerusakan pada akson ini dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman dan berbagai
macam efek sudomotor dan vasomotor.
Diluar dari membran sel Schwann, akson diselubungi oleh lapisan jaringan ikat yang
disebut endoneurium. Akson yang menyusun sebuah saraf dibagi menjadi bundles/ fasikel oleh
sebuah membran yang cukup tebal yang disebut perineurium. Pada penampang melintang dari
saraf, fasikel terlihat di permukaan, selubung perineuralnya jelas terlihat dan cukup kuat untuk
dipegang menggunakan instrumen bedah saat operasi nerve repair. Sekelompok fasikel yang
menyusun trunchus saraf diselubungi oleh lapisan jaringan ikat yang lebih tebal yang disebut
epineurium. Epineurium berbeda-beda dalam ketebalannya dan cukup kuat dimana saraf
berfungsi pada pergerakan dan traksi, misalnya saraf di dekat persendian.
Saraf divaskularisasi oleh cukup banyak pembuluh darah yang berjalan secara
longitudinal di epineurium sebelum menembus beberapa lapisan sehingga menjadi kapiler
endoneurial. Pembuluh darah kecil ini dapat rusak oleh tarikan atau perlakuan kasar pada saraf,
namun pembuluh darah ini dapat menahan mobilisasi ekstensif dari saraf, sehingga membuatnya
mungkin untuk diperbaiki atau mengganti segmen yang rusak melalui operasi transposisi atau
neurotisasi.pembuluh darah yang kecil ini memiliki suplai saraf simpatisnya sendiri yang berasal
dari saraf induk dan stimulasi dari serabut-serabut ini (menyebabkan vasokonstriksi intraneural)
merupakan hal yang penting pada kondisi seperti distrofi reflex simpatis dan sindrom nyeri
lainnya.
Gambar 2. Spinal cord dengan sensoris, motorik dan autonomik saraf perifer.
Saraf perifer terdiri dari akson dari neuron sensorik primer, neuron motorik bawah
(LMN), dan neuron preganglionik otonom dan postganglionik. Akson sensorik primer memiliki
reseptor sensorik (pentransduksi elemen) pada saraf perifer (distal) berakhir, berdekatan dengan
segmen awal akson. Bagian proksimal akson memasuki sistem saraf pusat (SSP) dan berakhir
dalam inti sensorik sekunder terkait dengan refleks, cerebellar, dan saluran lemniscal. LMN di
tanduk anterior medula spinalis mengirim akson melalui ventral (anterior) akar untuk melakukan
perjalanan di saraf perifer ke otot rangka, yang akan membentuk sambungan neuromuskuler.
Neuron preganglionik otonom mengirim akson melalui akar ventral untuk mengakhiri di ganglia
otonom atau di medula adrenal. Neuron postganglionik mengirim akson ke splanknikus atau
perifer dan persimpangan bentuk pengefektif dengan otot polos, otot jantung, kelenjar sekresi,
sel-sel metabolisme, dan sel-sel sistem kekebalan tubuh
Saraf perifer terbentuk melalui persatuan dorsal dan akar ventral dan dengan percabangan
selanjutnya, mirip dengan proses yang terjadi melalui pleksus brakialis. Saraf perifer terminal
dihasilkan mengandung kategori terbatas jenis aksonal, termasuk akson LMN (baik alpha dan
gamma); akson sensorik primer (baik mielin dan unmyelinated); dan akson otonom (terutama
postganglionik akson simpatis). Lesi destruktif dalam saraf perifer dapat menyebabkan flaccid
paralysis otot rangka yang diinervasi (denervasi atrofi); kehilangan sebagian atau semua aspek
sensasi somatik di wilayah dipersarafi; dan beberapa disfungsi otonom yang disebabkan oleh
hilangnya persarafan simpatis (misalnya, vasodilatasi dan kurangnya berkeringat). Lesi iritasi
pada saraf perifer biasanya dinyatakan sebagai nyeri menjalar ke wilayah dipersarafi.
Anatomi saraf perifer
Sebuah saraf perifer terdiri dari akson unmyelinated dan mielin; selubung ikat dengan
yang terkait; dan pembuluh darah lokal, yang nervorum vasa. Akson unmyelinated dikelilingi
oleh sitoplasma sel Schwann, yang disebut selubung sel Schwann. Setiap segmen individu dari
akson myelinated yang dibungkus oleh selubung myelin, yang disediakan oleh sel Schwann
individu. Ruang kosong di antara setiap selubung myelin disebut simpul Ranvier dan merupakan
situs di mana membran saluran natrium yang hadir dan juga situs inisiasi atau reinitiation dari
potensial aksi. Endoneurium longgar, mendukung, jaringan ikat yang ditemukan antara akson
individu dalam satu ikat. Fasikula beberapa akson yang membungkus oleh selubung sel
mendukung dan jaringan ikat kolagen; perineurium ini berfungsi sebagai penghalang darah-saraf
dan membantu untuk melindungi akson dari difusi lokal zat yang berpotensi merusak.
Penghalang perineurial ini dapat terganggu dalam kondisi neuropati seperti neuropati diabetes.
Epineurium adalah lapisan terluar dari jaringan ikat yang mendukung seluruh saraf.
II. 2 PLEXUS BRAKIALIS
Pleksus brakialis adalah jaringan saraf yang membentuk anyaman, yang dibentuk oleh
akar saraf tulang belakang, dari empat akar saraf leher dan thoraks (C5-C8, T1). Serat sensorik
dan simpatik juga didistribusikan dalam pleksus brakialis. Anyaman ini berada di daerah leher,
ketiak dan ke lengan. Kemudian berdiferensi menjadi saraf tepi.
anatomi mengenai pleksus brakhialis ini, dibagi menjadi : Roots, Trunks, Divisions,
Cords, dan Branches maka cedera di masing-masing level ini akan memberikan cacat yang
berbeda-beda.
1. Roots : berasal dari akar saraf di leher dan thorax pada level C5-C8, T1
Trunks : dari Roots bergabung menjadi 3 thrunks
2. Divisions : dari 3 thrunks masing-masing membagi 2 menjadi 6 division
3. Cords : 6 division tersebut bergabung menjadi 3 cords
4. Branches : cords tersebut bergabung menjadi 5 branches, yaitu : n.musculocutaneus,
n.axilaris,n.radialis,n. medianus, dan n.ulnaris
Gambar 2. Persarafan ekstremitas atas
Sumber:Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. Unites States of America: Wiley; 2009.