Slide 1
PENDAHULUAN
Trauma tumpul
Trauma tajam
Trauma traksi
KLASIFIKASI
Iskemik kondisi saraf perifer mengalami anoksia pada endoneural
yang bersifat sementara
LANJUTAN
Neuropraksia kondisi saraf perifer yang mengalami keregangan
dengan terjadinya kehilangan konduksi terutama saraf motorik.
LANJUTAN
Aksonotmesis akson saraf perifer mengalami kerusakan
Neurotmesis akson dan pembungkus saraf perifer putus, rusak atau
sobek.
GEJALA KLINIK
Hilangnya sensasi cutaneus
Sensasi dalam (deep sensation)
Sensasi posisi (position sense)
LANJUTAN
Kulit di daerah yang diinervasi saraf pengurangan keringat dan
juga vasodilatasi temporer perabaan hangat vasokonstriksi kulit
menjadi dingin
DIAGNOSIS
Tes elektris :
Nerve conduction test
Strength duration curves
Electromvography
PENATALAKSANAAN
Trauma Terbuka eksplorasi dan identifikasi saraf
Trauma Tertutup neuropraksia dan aksonotmesis, tunggu waktu
pemulihan
LANJUTAN
Sisa Paralisis Pemulihan bersifat irreversible. Prinsip umum
penanganannya adalah:
Mencegah deformitas
Koreksi deformitas otot dan tulang
Memperbaiki keseimbangan otot
Kosmetik
Rehablitasi
CONTOH TRAUMA SARAF PERIFER
Trauma Pleksus Brakhialis sangat rentan terhadap trauma tarikan
(traction injury) daripada pleksus lumbo-sakralis
LANJUTAN
Trauma saraf aksilaris dislokasi anterior bahu atau fraktur
humerus proksimalis
LANJUTAN
Trauma saraf radialis fraktur diafisis humerus atau pemakaian
torniquet di lengan atas dalam jangka waktu lama.
LANJUTAN
Trauma saraf ulnaris pada sendi siku trauma peregangan sewaktu
terjadi fraktur epikondilus humerus medialis setengah sisi ulnar
tangan terjadi paralisis otot fleksor digitorum profundus dan
deformitas claw hand tidak begitu jelas
LANJUTAN
Trauma saraf medianus fraktur suprakondilaris humerus atau
fraktur ujung radius distalis pada daerah pergelangan tangan dan
dapat juga disertai cidera pada saraf ulnaris
LANJUTAN
Trauma saraf skiatik dislokasi posterior caput femoris atau
trauma suntikan pada pantat
LANJUTAN
Trauma saraf peroneus komonis yang terletak di subkutaneus di
daerah caput fibularis sehingga rawan terhadap trauma bahkan akibat
bandage atau gip yang menekan erat
