36
BAB 3 TINJAUAN KASUS Asuhan keperawatan pada An. M dengan diagnosa medis ensefalitis + suspect pneumonia aspirasi di mulai dengan pengkajian, diagnosa masalah, intervensi, implementasi serta evaluasi. Pengumpulan data/ pengkajian dilakukan melalui metode wawancara dengan ibu pasien serta ditunjang dari rekam medis pasien. Data yang terkumpul dari hasil pengkajian tanggal 30 Maret 2015 pukul 09.00 Wib sebagai berikut : 3.1 Pengkajian 1. Identitas Nama Pasien: An. M Jenis kelamin : Perempuan Umur : 3 tahun 5 bulan No RM : 40- 88-xx Tgl/jam MRS: 29-03-15/ 11.00 Diagnosa Medis : Encepalithis Ruangan : ICU Tgl/Jam Pengkajian : 30-03-15/09.00 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan utama : - b. Riwayat Penyakit Sekarang : Ibu An. M mengatakan pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2015, anaknya selalu muntah bila diberi minum 19

5. BAB 3 Tinjauan Kasus Fix Hal 39-64

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ase

Citation preview

BAB 3

BAB 3TINJAUAN KASUS

Asuhan keperawatan pada An. M dengan diagnosa medis ensefalitis + suspect pneumonia aspirasi di mulai dengan pengkajian, diagnosa masalah, intervensi, implementasi serta evaluasi. Pengumpulan data/ pengkajian dilakukan melalui metode wawancara dengan ibu pasien serta ditunjang dari rekam medis pasien. Data yang terkumpul dari hasil pengkajian tanggal 30 Maret 2015 pukul 09.00 Wib sebagai berikut :3.1 Pengkajian 1. IdentitasNama Pasien: An. MJenis kelamin: PerempuanUmur: 3 tahun 5 bulanNo RM: 40-88-xxTgl/jam MRS: 29-03-15/ 11.00 Diagnosa Medis: EncepalithisRuangan : ICU Tgl/Jam Pengkajian: 30-03-15/09.00

2. Riwayat Kesehatana. Keluhan utama : -

b. Riwayat Penyakit Sekarang : Ibu An. M mengatakan pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2015, anaknya selalu muntah bila diberi minum atau makan, diare cair berampas, tidak berlendir, tidak ada darah. waran kehijauan > 7x. An M dibawa berobat ke dokter umum pada Sabtu paginya, diberi obat mual dan obat diare, obat sudah diminumkan sebanyak 3x tapi kondisi badannya An M bertambah dingin. Pukul 23.00 An M tangannya dingin, saat bernafas hidungnya terlihat mengempis, dan kejang. Ibunya hanya memberikan minyak kayu putih dan menyelimuti An M. An M dibawa ke IGD RSUD dr. M. Soewandhie pada pukul 02.45, An M diberikan terapi di IGD, kemudian An M pada tanggal 29 Maret 2015 pukul 11.00 dipindahkan ke ICU.

c. Riwayat Penyakit Dahulu :Ibu pasien mengatakan saat usia 8 bulan pasien pernah kejang dan di rawat diruang seruni RSUD Dr. M Soewandhie selama 1 minggu.Ibu pasien mengatakan An M mengalami gangguan perkembangan dan kekurangan hormon tiroidd. Riwayat Alergi :Ibu pasien mengatakan pasien tidak punya alergi apapun terhadap makanan, minuman ataupun obate. ROS (Review Of System)Observasi dan pemeriksaan fisik Keadaan umum pasien nampak lemah, kesadaran compos mentis. TTV 96/64 mmHg, HR 142x/mnt, RR 27x/mnt, S 380C, SpO2 98%, antropometri TB 96 cm, BB 16,3 kgf. AirwayJalan napas nampak terdapat obstruksi.Jelaskan: Look ; tidak terdapat jejas di area dada, terlihat pergerakan dada dan perut, pasien nampak gelisah, Listen ; auskultasi terdengar suara napas rhonki+/+ , Feel ; terasa hembusan napas pada pipi dan telapak tangan pemeriksa.g. BreathingPergerakan dada simetrisJelaskan: Pasien bernapas dengan bantuan O2 Non-Rebreathing Mask 6 LPM, RR 27x/ menit, irama reguler, pasien batuk produktif, SPO2 98%, tidak terdapat penggunaan otot bantu napas sternocleudomastoideus maupun clalenus, tidak terdapat penggunaan napas cupping hidung, tidak terdapat retraksi dada.Masalah Keperawatan : gangguan pertukaran gas + Ketidakefektifan besihan jalan napash. Circulation/ BloodAkral HBP, pasien nampak gelisah, CRT < 2 detik, TD 96/64 mmHg, MAP 85,33 mmHg, tidak ada edema orbital, pitting edema, edema anasarka, suara jantung S1S2 tunggal, irama reguler, tidak ada perdarahan, tidak terpasang CVP.Masalah Keparawatan : -i. Neurologi/ BrainKesadaran compos mentis, pupil isokor, ukuran 2 mm/2 mm, reflek pupil terhadap cahaya +/+, nyeri tidak terkajiPemeriksaan saraf kranial :N I: Fungsi penciuman tidak terkajiN II: Ketajaman penglihatan tidak terkajiN III, IV, VI: Reflek pupil terhadap cahaya +/+N V: Paralisis ototN VII: Wajah simetris, persepsi pengecapan tidak terkajiN VIII: Pasien tidak mencari sumber suara saat dimanggil M. Resum hasil evaluasi audiometri tanggal 19-11-2013 meningkat, didapatkan ganggguan bicara disebabkan adanya ganguan pendengaran. N IX, X : Kemampuan pasien untuk menelan baikN XI : Pasien memfleksikan kepala N XII: Indera pengecapan tidak terkajiSistem Motorik: Kekuatan otot menurunPemeriksaan refleks: Reflek babinski negatifSistem sensorik: Kaku kuduk positifMasalah keperawatan :-j. B4 (Bladder)Terpasang kateter folley kateter ukuran 8 cuff 3cc, produksi urine 80cc/3 jam, warna kuning jernih, input inf. KAEN 3B 162 cc/3 jam. Intake cairan tanggal 29-04-2015 1857 cc/24 jam, ouput cairan 1655cc/ 24 jam, balance cairan defisit 298 cc.Masalah keperawatan : -k. B5 (Bowel)Gigi caries, terpasang NGT CMS 100cc, warna coklat. pasien tidak mual, tidak muntah, BAB 2x, jumlah 50 cc, konsistensi cair berampas, ada lendir, tidak ada darah, warna hijau kehitaman, BU (+) normal, perkusi thympani.Masalah keperawatan : -

l. B6 (Bone)Penurunan kekuatan otot 11111111, ROM pasif 11111111Gerakan involunter : Pasien mengalami pergerakan abnormal pada tangannya, tangannya kaku, jari-jarinya mencengkeram kuat, kaki spastic.m. IntegumenPasien nampak menggigil, turgor kulit menurun, mukosa bibir kering, suhu 380C, kulit teraba hangat, tidak terdapat luka. Masalah keperawatan : Hipertermia

PEMERIKSAAN PENUNJANGa. LaboratoriumTanggal PemeriksaanPemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan

29 Maret 2015

P O2P CO2PHSO2Base ExcessHCO3L 40.6L 33.5L 7.161L 58.1L -15.8L 11.7mmHgmmHg

%

mmol/L

80-10035-457.370-7.45075-99

21-25

Kesumpulan : Asidosis metabolik kompensasi alkalosis respiratorik

29 Maret 2015Darah Lengkap + DIFFHemoglobinJumlah EritrositHematokritJumlah Leukosit

Hitung JenisEosinofilBasofilNeutrofilLimfositMonositJumlah TrombositMCVMCHMCHCRDW-CVMPVRDW-SD

Kimia DarahGlukosa Darah CitoNatrium darahKalium darah

L 8.63.81H 43,6H 23.98

L 0.40.4H 67.3L 26.85.1400L 67.023.2H 34.714.910.6L 35.8

130140L 2.7g/dL10^6/uL%10^3uL

%%%%%10^3uLfLpgg/L%fLfL

mg/dLmmol/Lmmol/L10.7 14.73.70 5.7031.0 43.05.50 15.50

1.0 5.00 132 5230 601.0 6.0229 55372.0 88.023.0 31.023.0 31.010.0 15.06.5 11.037 54

< 190132-1453.1-5.1

30 Maret 2015Tinja Tinja RutinMakroskopisKonsistensiWarnaDarahLendirMikroskopisEritrositLekositTelur Cacing

Amuba

Lain-lain

CairHijauNegatifPositif

1 22 4Tidak ditemukanTidak ditemukanNEGATIF

/lpb/lpb

LembekCoklatNegatifNegatif

0 -10 -1

Negatif

b. Photo Tanggal 31-03-2015 MSCT SCANKesan : Menyokong gambaran encephalitis Non enhanching hyperdense lesion di sinus maxilaris kanan kiri memungkinkan suatu gambaran mukosal hemmorhage DD allergic fungal sinusitis.

PEMBERIAN TERAPITanggal 30-03-2015NoTindakan/ medikasiDosisIndikasi

1Infus pump KAEN 3B1300 cc /24 jam/IVMembanti memenuhi kebutuhan cairan tubuh

2Infus pump RD 51500cc/24 jam/IVMembatu memenuhi kebutuhan cairan tubuh

3Nebul Ventolin 1 amp + PZ 5cc2x1 amp/inhalasiMembantu melebarkan jalan napas (bronkodilator)

4Inj dexametasone2x2,5 mg/IVSebagai antihistamin, anti inflamasi

5Inj ranitidine3x20 mg/IVMengurangi sekresi asam lambung

6Inj antrain3x150 mg/IVAnalgesik

7Inj phenitoin3x80 mg/IVAntikonvulsan

8Inj ceftriaxone2x750 mg/IVAntiprofilaksis gram negatif

9Flagyl1x125 mg/OralAntidisntri

10Nabic 1x50 mEq/4 jam/IVTerapi pada asidosi & alkalosis metabolik

PERAWATAN INTENSIFJAMTDRRHRSuhuSPO2Input (cc)Output (cc)Medikasi obat

Tanggal 30 Maret 2015

09.0096/6427142380C98162Urine 80Inf. KAEN 3B 162 cc, inj. dexamethasone 1x2,5 mg IV, nebul ventolin 1x1 amp

12.00113/6722130370C100262/424Urine 50+ CMS 40+BAB 300 : 390/470Inf. KAEN 3B 162 cc, phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc, inj antrain 1x150 mg IV

15.00110/642116838,40C99162/586Urine 60+BAB 150 : 210/680Inf KAEN 3B 162 cc

18.0098/603814037,50C100180/766Urine 50/730Inf RD 5 180 cc, inj. ranitidine 1x20 mg IV, inj. ceftriaxon 1x750 mg IV, inj. dexamethasone 1x2,5 mg IV

21.0095/6539132390C100240/1006Urine 50+CMC 10 : 60/790inf RD 5 140 cc, phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc

24.00102/602015137.50C100280/1286Urine 240+ BAB 40 : 280/1070inf RD 5 180 cc, inj. antrain 1x150 mg IV, phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc

03.00100/601914037,60C98180/1466Urine 75+CMS 15 : 90/1160inf RD 5 180 cc

06.0090/502213036.30C100140/1606Urine 75+CMS 15 : 90/1250inf RD 5 140 cc

Total balance :(+)356 cc IWL = defisit 144 cc

Tanggal 31 Maret 2105

09.00111/592213238.20C100180Urine 200inf RD 5 180 cc, inj ranitidine 1x20 mg, deksametasone 1x amp

12.00102/632414436.50C100280/460Urine 130/330Inf. RD5 180 cc, phenitoin 1x80 mg drip PZ 100 cc, Inj antrain 1x150 mg

15.00106/542113337.20C100180/640Urine 300/630Inf. RD5 180 cc

18.00112/6720130370C100300/940Urine 100/730Inf. RD5 180 cc, Sonde : Susu SGM 1x20 cc, KCl 3 cc drip dalam PZ 100 cc

21.00100/532013937.90C100303/1243Urine 100/830Inf. RD5 180 cc, sonde susu SGM 1x20 cc, phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc

24.00117/611814638,40C100203/144Urine 100/930Inf. RD5 180 cc, Sonde : Susu SGM 1x20 cc, inj ranitidine 20 mg, flagyl tab 125 mg PO

03.00109/611813737,60C100180/1626Urine 100, /1030Inf. RD5 180 cc

06.00119/692013437.50C100460/2086Urine 150/1180Inf. RD5 240 cc, sonde susu SGM 1x20 cc, phenitoin 1x80 mg drip dalam 100 cc, ceftriaxon 1x750 mg drip dalam PZ 100 cc

Total balance :(+)906 cc IWL = excess 656 cc

Tanggal 01 April 2015

09.0090/752215037.6100200Urine 380+BAB 50 : 430Inf. RD5 180, sonde susu SGM 1x20 cc, inj ranitidine 1x20 mg IV, inj. deksametasone 1x2,5 mg IV, flagyl tab 1x125 mg PO

12.00113/672213038100300/500Urine 300+BAB 150 : 450/880Inf. RD5 180, sonde susu SGM 1x20 cc, Phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc, inj antrain 150 mg

15.00110/642715038.2100130/630Urine 150+BAB 50 : 200/1080Inf. RD5 60 cc, Sonde susu SGM 1x50 cc, minum 20 cc, inj ceftriaxone 1x750 mg IV, flagyl tab 125 mg PO, syr paracetamol 1,5 cth

18.0098/602415537.7100250/880Urine 250/1330Inf. RD5 80 cc, Sonde susu SGM 50 cc, minum 20 cc, ceftriaxon 1x750 mg drip dalam PZ 100 cc

21.0095/652115238100280/1160Urine 310/1640Inf. RD5 120 cc, Sonde susu SGM 50 cc, phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc, minum 10 cc

24.00102/602116038.1100175/1335Urine 70+BAB 50 : 120/1760Inf. RD5 120 cc, Sonde susu SGM 50 cc, minum 5 cc, inj ranitidine 20 mg

03.00100/602716338.8100170/1505Urine 50/1810Inf. RD5 120 cc, sonde susu SGM 1x50 cc

06.0090/502512037100390/1895Urine 60/1870Inf. RD5 140 cc, Sonde susu SGM 1x50 cc, phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc, ceftriaxon 1x750 mg drip dalam PZ 100 cc

Total balance :(+)25 cc IWL = defisit 225 cc

3.2 Diagnosa keperawatanANALISA DATANama pasien:An MRuangan/kamar:ICU/ 5Umur:3 tahun 5 bulanNo. RM:40-88-xxNoDATAETIOLOGIPROBLEM

1DS : -DO : TTV TD 96/64 mmHg, HR 142x/mnt, RR 27x/mnt Hasil BGA tanggal 29-4-2015 :P O2 40,6 ; P CO2 33,5 ; PH 7,161 ; SO2 58.1 ; BE -15.8 ; HCO3 11.7 Kulit pucat Pasien nampak gelisah DiaforesisPerubahan membran alveolar-kapilerGangguan pertukaran gas

2DS : -DO : Batuk produktif Suaran napas tambahan rhonki +/+ Sputum tidak bisa keluar Perkusi pekakPenumpukan sputumKetidakefektifan bersihan jalan napas

3DS : -DO : Pasien nampak menggigil Kulit terapa hangat S 380C Hasil lab. Tgl 29-03-2015WBC 23.98 103/ uL, Hct 26.6%

Proses infeksiHipertermia

PRIORITAS MASALAHNama pasien:An MRuangan/kamar:ICU/ 5Umur:3 tahun 5 bulanNo. RM:40-88-xxNoMasalah KeperawatanTanggalParaf

DitemukanTeratasi

1Gangguan pertukaran gas30 Maret 201530 Maret 2015(teratasi)K

2Ketidakefektifan bersihan jalan napas30 Maret 201501 Maret 2015(teratasi sebagian)K

3Hipertermia30 Maret 201530 Maret 2015(teratasi)K

19

44

3.3 Rencana KeperawatanNo.Diagnosa KeperawatanTujuan Dan Kriteria HasilIntervensiRasional

1

2

Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membran alveolar-kapiler

Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d penumpukan sputum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x60 menit diharapakan gangguan pertkaran gas berkurang/ teratasi,Dengan kriteria hasil :1. Hasil BGA dalam batas normal (PH 7,35-7,45 ; PCO2 35-45 mmHg; PaO2 80-100 mmHg; BE -12 - +2; SpO2 95-100%)2. TTV dalam batas normal (TD S: 100-120 mmHg, D : 70-90 mmHg; RR 12-24x/mnt, HR 60-100x/mnt3. Kulit tidak pucat4. Pasien tidak gelisah5. Tidak diaforesis

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan jalan napas pasien kembali efektif,Dengan kriteria hasil :1. RR 16-24x/mnt, SpO2 98-100%2. Sekret berkurang/tidak ada3. Perkusi dada sonor4. Suara napas tambahan ronkhi berkurang/ tidak ada5. Sputum bisa keluar6. Pasien tidak batuk

1. Kaji fungsi pernafasan (frekuensi, kedalaman, usaha napas, produksi sputum)

2. Pertahankan duduk dikursi/ tirah baring dengan kepala tempat tidur tinggi 20-300, posisi semi fowler. Sokong tangan dnegan bantal.3. Pantau TTV

4. Berikan perubahan posisi sering

5. Kolaborasi dengan petugas lab dalam pemeriksaan/ pemantauan BGA.

6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi senjutnya (inj. Mylon 1x25 ml, O2 NRM 6 LPM)

1. Kaji ulang kecepatan kedalaman, frekwensi, irama dan bunyi nafas.

2. Observasi TTV terutama frekwensi pernafasan.

3. Atur posisi klien dengan posisi semi fowler.

4. Lakukan fisioterapi dada.

5. Lakukan penghisapan lendir dengan hati-hati selama 10-15 detik. Catat warna, jumlah, dan bau sekret.

6. Kolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian terapi oksigen NRM 6 LPM, nebul ventolin 2x1 amp, inj. Dexamethasone 2x2,5 mg IV

1. Adanya suara tambahan menyatakan adnya kongestif paru/ pengumpulan sekret menunjukkan kebutuhan intervensi lanjut.2. Menurunkan konsumsi O2/ kebutuhan dan eningkatkan inflamasi paru paru maksimal.

3. Parubahan pada satu/ semua parameter tersebut dapat mengindikasikan awitan komplikasi serius.4. Mencegah ateletasis/ penumpukan cairan diparu dan untuk meningkatkan kadar O2 darah.

5. Parubahan pada satu/ semua parameter tersebut dapat mengindikasikan awitan komplikasi serius.

6. Nabic berfungsi untuk mengatasi kelebihan PCO2 dan O2 membantu meningkatkan konsentrasi O2 alveolar yang dapat memperbaiki/ menurunkan hipoksemia jaringan.

1. Perubahan yang terjadi berguna dalam menunjukkan adanya komplikasi pulmonal dan luasnya bagian otak yang terkena.2. TTV merupakan gambaran perkembangan klien sebagai pertimbangan dilakukannya tindakan berikutnya.3. Dengan posisi tersebut maka akan mengurangi isi perut terhadap diafragma, sehingga ekspansi paru tidak terganggu.4. Dengan fisioterapi dada diharapkan secret dapat didirontokkan ke jalan nafas besar dan bisa di keluarkan.

5. Dengan dilakukannya penghisapan sekret maka jalan nafas akan bersih dan akumulasi secret bisa dicegah sehingga pernafasan bisa lancar dan efektif.

6. Pemberian Oksigen dapat meningkatkan oksigenasi otak. Ventolin berfungsi sebagai mukolitik. Ketepatan terapi dibutuhkan untuk mencegah terjadinya keracunan oksigen serta iritasi saluran nafas.

3Hipertermia b/d proses infeksi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x60 menit diharapkan pasien tidak mengalami hipertermia/ suhu dalam rentang normalKriteria hasil :1. Suhu36 365C2. Nadi 60-80x/menit3. Pasien tidak menggigil4. Kulit tidak teraba hangat1. Pantau asupan dan haluaran

2. Ukur suhu badan anak setiap 2 4 jam.

3. Lakukan kompres hangat pasien pada lipat paha dan aksila

4. Berikan pakaian tipis/ longgar5. Kolaborasi dengan tim medis lain dalam pemeriksaan WBC, Hct dan pemberian terapi analgesik antipiretik inj. Antrain 3x150mg IV, pamol dan antimikroba. Inj. Ceftriaxon 2x750 mg IV

1. Pematauan berguna dalam menentukan derajat kekurangan/kelebihan cairan2. Pemantauan dapat mendeteksi kenaikan suhu 3. Memicu vasodilatasi pembuluh darah besar sehingga suhu perifer menjadi dingin4. Mengurangi evaporasi5. WBC yg tinggi menunjukkan hipertermi karena infeksi, HCT yang rendah menunjukkan hipertermi karena kehilangan cairan. Analgesik-antipiretik dapat mengurangi demam dan mengurangi ketidaknyamanan dan antimikroba dapat mengobati infeksi yang menjadi penyebab penyakit.

3.4 Tindakan Keperawatan Dan Catatan PerkembanganNo DxTanggal/ jamTindakan keperawatanParafTanggal/ jamCatatn perkembangan (SOAP)paraf

2

2,3

2

2,3

3

2,3

2,3

2,3

2

3

2

2,3

2

3

2,3

2,3

30-03-201511.30

12.00

12. 30

12.38

18. 00

21.00

14.00

14.45

16.00

18.00

19.30

19.35

20.00

20.30

21.00

22.00

23.30

23.45

24.15

03.15

04.30

06.00

Mempertahankan pemberian terapi O2 NRM 6 LPM Memberikan posisi semi fowler Mengobservasi output urine, warna kuning jernih Memberiakn terapi phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc, inj antrain 1x150 mg IV Memberikan personal hygine pada pasien (pasien BAB) Memberikan kompres hangat pada badan dan dahi paien Memberikan terapi inj. ranitidine 1x20 mg IV, inj. ceftriaxon 1x750 mg IV, inj. dexamethasone 1x2,5 mg IV Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc

Melakukan timbang terima dengan dinas pagi Mengobs. Balance caira/3 jam (intake cairan : inf. KAEN 162 cc. Output cairan : urine 60 cc +BAB 150 cc = 210 cc. Balance cairan : 162 cc 210 cc =-48 cc Memberikan terapi inj. ceftriaxon 1x750 mg IV, ranitidine 1x20 mg IV, inj. dexamethasone 1x2,5 mg IV Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. KAEN 3B 180cc. Output cairan : 50 cc. Balance cairan : 180 cc 50 cc = +130 cc/3 jam atau Memberikan posisi semi fowler pada pasien Memberikan kompres hangat pada dahi dan badan pasien. Memberikan terapi nebul vantolin 1x1 amp oplos dengan PZ 4cc selama 10 menit, phenitoin 1x80 mg drip dalam 100 cc PZ, inj. antrain 1x50 mg IV. Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. KAEN 3B 140+Phenitoin drip 100 = 240cc. Output cairan : urine 50+CMS 10 = 60 cc. Balance cairan : 240-60 = +180 cc

Melakukan timbang terima dengan dinas sore Memberikan posisi semi fowler pada pasien Memberikan terapi inj. antrain 1x150 mg IV Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. 180+phenitoin drip 100 = 280 cc. Output cairan : urine 240+BAB 40 = 280 cc. Balance cairan : 280 cc- 280 cc = 0 Mengobs. Kualitas istirahat tidur pasien (pasien nampak tidur nyenyak) Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. 180 cc. Output cairan : urine 75+CMS 15 = 90cc. Balance cairan : 180-90 = +90 cc Memberikan personal hygine untuk pasien (seka) Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. 140cc. Output cairan : urine 75+CMS 15 = 90 cc. Balane cairan : 140-90 = +50cc. Balance cairan/24 jam : 1606-1250 = defisit 144 cc)

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

30-03-201513.30 Wib

13.31

13.35

20.30

20.35

20.40

06.15

Diagnosa 1S :-O : TTV TD 102/69 mmHg, HR 109x/mnt, RR 25x/mnt, S 368 C Kulitpucat Kesaaran compos mentis Pasien tidak diaforesisA : Masalah pertukaran gas teratasi sebagianP Intervensi dilajutkan no 1,2,3,5,6Diagnosa 2S : -O : TTV TD 102/69 mmHg, HR 109x/mnt, RR 25x/mnt, S 368 C Batuk produktif Suaran napas tambahan rhonki +/+ Sputum tidak bisa keluar Perkusi pekakA : Masalah bersihan jalan napas belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,6

Diagnosa 3S : -O : TTV TD 102/69 mmHg, HR 109x/mnt, RR 25x/mnt, S 368 C Pasien tidak mengigil Kulit teraba hangatA : Masalah ipertemia teratasi sebagianP: Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,6

Diagnosa 1S :-O : TTV TD 117/92 mmHg, HR 101x/mnt, RR 22x/mnt, S 363 C Kulit tidak pucat Kesaaran compos mentis Pasien tidak diaforesisA : Masalah pertukaran gas teratasiP Intervensi dihentikan

Diagnosa 2S :-O : TTV TD 117/92 mmHg, HR 101x/mnt, RR 22x/mnt, S 363 C Batuk produktif Suaran napas tambahan rhonki +/+ Sputum tidak bisa keluar Perkusi pekakA : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,6Diagnosa 3S : -O : TTV TD 117/92 mmHg, HR 101x/mnt, RR 22x/mnt, S 363 C Pasien tidak mengigil Psien namapak rileks Kulit tidak teraba hangatA : Masalah ipertemia teratasiP: Intervensi dipertahankan

Diagnosa 2

S : -O : TTV TD 98/54 mmHg, HR 99x/mnt, RR 22x/mnt, S 366 C Batuk produktif Suaran napas tambahan rhonki +/+ Sputum tidak bisa keluar Perkusi pekakA : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4

K

K

K

K

K

K

K

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

31-03-201507.00 Wib

08.00

08.10

08.45

09.00

09.30

12.00

12.12

12.30

14.00

14.30

14.56

17.30

17.45

18.00

20.30

20.35

20.39

21.00

24.1524.26

24.30

03.21

04.3005.0005.30

06.00

Melakukan timbang terima dengan dinas malam Mengobs. Kondisi pasien (pasien terpasang alat bantu napas O2 NRM 6 LPM, inf. RD5 1500 cc/24 jam, terpasang folley kateter H-3, TTV TD 112/57 mmHg, HR 134x/mnt, RR 28x/mnt, S 373 C, SpO2 100%) Memberikan terapi nebul ventolin 1x 1 amp oplos dengan PZ 4 cc selama 10 menit Melakukan fisioterapi dada (clapping+fibrating) Mengbs. Balance cairan/3 jam (intake cairan : inf. RD 5 180 cc. Output cairan : urine 200 cc. Balance cairan = 180 cc 200 cc = +20 cc) Memberikan terapi inj. ranitidine 1x20 mg IV, inj. dexamethasone 1x2,5 mg IV Memberikan posisi semi fowler pada pasien Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100cc, nebul ventolin 1x1 amp oplos PZ 4cc selama 10 menit Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. 180cc+phenitoin drip 100cc = 280 cc. Output cairan : urine 130 cc. Balance cairan : 280 130 = +150 cc) Memberikan terapi inj. antrain 1x150 mg IV Memberikan peubahan posisi paDa pasien (mika-iki)

Melakukan timbang terima dengan dinas pagi Melakukan personal hygine untuk pasien (seka) Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. RD5 180- output cairan : urine 300 = -120) Memberikan terapi KCl 3cc drip dalam PZ 100 cc Memberikan diit susu SGM 1x20cc/oral Memberikan terapi nebul 1x1 amp oplos PZ 4cc selama 10 menit Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. RD5 180+susu SGM 20+Kcl drip 100 = 300. Output cairan : urine 100. Balance cairan : 300-100 = +200 cc) Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc Memberikan diit susu SGM 1x20cc/oral Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. RD5 180+susu SGM 20+phenitoin drip 100 = 300. Output cairan = urine 100. Balance cairan : 300-100 = +200cc)

Melakukan timbang terima dengan dinas sore Memberikan diit susu SGM 1x20cc/oral Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. RD5 180+susu SGM 20 = 200. Output cairan : urine 100. Balance cairan : 200-100 = +100cc) Memberikan inj. ranitidine 1x20 mg IV, flagyl tab 1x125 mg P.O Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. RD5 180-output cairan :urine 100 = +80cc) Memberikan personal hygine (seka) Memberikan diit susu SGM 1x20cc/oral Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg drip dalam PZ 100 cc, ceftriaxon 1x750 mg drip dalam PZ 100 cc Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf. RD5 240+susu SGM 20+phenitoin drip 100+ceftriaxon drip 100 = 300. Output cairan : urine 150. Balance cairan : 460-150 = +310cc. Balace cairan/24 jam : 2086 cc-1180 cc = axcess 656 cc)K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

13.30

20.50

06.35

Diagnosa 2

S : -O : TTV TD 114/74 mmHg, HR 104x/mnt, RR 24x/mnt, S 362 C Batuk Crakleks +/+ Sputum tidak bisa keluar Perkusi pekakA : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4

Diagnosa 2

S : -O : TTV TD 107/89 mmHg, HR 97x/mnt, RR 22x/mnt, S 365 C Batuk Crakleks +/+ Sputum tidak bisa keluar Perkusi pekakA : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4

Diagnosa 2

S : -O : TTV TD 84/57 mmHg, HR 84x/mnt, RR 22x/mnt, S 365 C Batuk Crakleks +/+ Sputum tidak bisa keluar Perkusi pekakA : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4

K

K

K

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

222

01-04-201507.00

07.30

70.40

08.0008.2008.3008.45

08.50

09.00

10.11

11.3011.45

12.00

12.10

12.3013.00

14.00

14.30

15.00

15.0515.10

15.15

16.00

16.10

17.30

18.0019.30

20.00

20.20

20.2520.34

20.40

21.4022.16

22.4500.10

00.2000.28

00.40

03.10

03.17

04.00

04.30

05.30

05.4006.18

06.3506.40

Melakukan timbang terima dengan dinas malam Mempertahankan pemberian terapi O2 NRM 6 LPM Mengobs. aliran inf. pump RD 5 1500cc/24 jam (21 cc/jam) Memberikan terapi nebul 1x1 amp oplos PZ 4 cc selama 10 menit Melakukan fisioterapi dada (clapping+fibrating) Memberikan diit susu SGM 1x20 cc Memberikan terapi inj. dexametasone 1x2,5 mg IV, inj. ranitidine 1x20 mg IV, flagyl tab 1x120 mg/oral Memberikan personal hygine (pasien BAB 50 cc, warna hijau, konsistensi cair berampas, ada lendir) Mengobs. output urine, jumlah 380 cc/ 3 jam, warna kuning jernih Memberikan personal hygine (pasien BAB 150 cc, warna hijau, konsistensi cair berampas, ada lendir) Memberikan diit susu SGM 1x20 cc oral Mengobs. output urine, jumlah 300cc/ 6 jam, warna kuning jernih Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg oplos dengan PZ 100 cc, inj. antrain 1x150 mg IV Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi selanjutnya (inf RD 5 1500 cc/24 jam, turun jadi 1000cc/24 jam, diit susu SGM 6x20 cc/ 24 jam, naik jadi 8x50 cc/24 jam, lain-lain tetap) Memberikan posisi semi fowler Mengobs. resiko inos pada pasien terkait pemasangan alat/ benda asing (F. Cateter H-4, NGT H-2, Inf perifer pada ekstremitas atas sinistra H-3 aff ekstremitas atas dekstra H-2)

Melakukan timbang terima dengan dinas pagi Memberikan personal hygine pada pasien (seka dengan air hangat dan sabun+BAB , jumlah 50 cc, konssitensi cair berampas, berlendir, warna kehijauan, darah tidak ada). Mengganti aliran inf. RD 5 1500cc/24 jam (60cc/jam) ganti 1000cc/24 jam ( 20 cc/ jam) Memberikan diit susu SGM 1x50 cc Mengobs. output urine, jumlah 150 cc/9 jam warna kuning jernih Memberikan minum 20 cc air mineral oral Memberikan terapi flagyl tab 1x120 mg oral, inj. ranitidine 1x20 mg IV, ceftriaxon 1x750 mg oplos dengan PZ 100 cc Mengobs. output urine, jumlah 250 cc/12 jam warn akuning jernih Memberikan diit susu SGM 1x50 cc oral Memberikan terapi nebul ventolin 1x 1 amp oplos dengan PZ 4 cc selama 10 menit Memberikan terapi fisioterapi dada (clapping+fibrating) Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg oplos dengan PZ 100 cc, inj. antrain 1x150 mg IV Memberikan diit susu SGM 1x50 cc oral Mengobs. output urine, jumlah 310 cc/15 jam, warna kuning jernih

Melakukan timbang terima dengan dinas sore Memberikan minum 10 cc air mineral Memberikan persomal hygine pada pasien (pasien BAB jumlah 50 cc, konsistensi cair berampas, berlendir, tidak ada darah, warna kehijauan) Mengobs. kualitas tidur pasien Mengobs. output urine, jumlah 70 cc/18 jam, warna kuning jernih Memberikan minum 5 cc air mineral Memberiakn diit susu SGM 1x50 cc sonde Memberikan terapi flagyl tab 1x120 mg sonde Mengobs. output urine, jumlah 50cc/21 jam, warna kuning jernih Memberikan diit susu SGM 1x50 cc sonde Memberikan terapi ceftriaxon 1x750 mg oplos PZ 100 cc Memberikan personal hygine pada apsien (seka dengan air hangat dan sabun) Mengobs. output urine, jumlah 60 cc, warna kuning jernih Memberikan diit susu SGM 1x50 cc Memberikan posisi semi fowler Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg oplos dengan PZ 100 cc Mengobs. TTV

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

K

13.10

20.30 Wib

02-04-201506.30 Wib

Diagnosa 2S : -O : Batuk Sekret belum bisa keluar TTV TD 113-65 mmHg, HR 102x/mnt, RR 25x/mnt, S 364C Ronkhi +/+ Perkusi pekakA : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebgaianP : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,6

Diagnosa 2S : -O : Batuk Perkusi pekak Crekels +/+ Sputum belum bisa keluar TTV TD 127/73 mmHg, HR 97x/mnt, RR 23x/mnt, S 360 CA : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagianP : Intervensi dilajutkan no 1,2,3,6

Diagnosa 2S : -O : Batuk Rhonki +/+ Supum belum bisa keluar Perkusi pekak TTV TD 115/69 mmHg, HR 104x/mnt, RR 23x/mnt, S 366 CA : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagianP : Intervensi dilajutkan no 1,2,3,6

K

K

K